Perubahan Fisiologi saat Kehamilan PADA Sistem Kardiovaskuler
FISIOLOGI KARDIOVASKULER
-
Upload
alfizqyzwinie -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of FISIOLOGI KARDIOVASKULER
Js/fisiologi KV
FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER DAN DARAH
Oleh J. Suwanto
A. Jantung
1. Sistem konduksi
Aktivitas listrik jantung
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh
potensial aksi yang menyerbar melalui membran sel-sel otot. Jantung
berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi
yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai
otoritmisitas.
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung :
1. Sebagian besar (99%) sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang
melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel-sel pekerja ini
dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.
2. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak
berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk
kontraksi sel-sel pekerja.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-
lokasi berikut ini :
1. Nodus sinoatrium (SA) daerah kecil khusus di dinding atrium
kanan dekat lubang (muara) vena kava superior
2. Nodus atrioventrikel (AV) sebuah berkas kecil sel-sel otot
jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas
pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas His (Berkas atrioventrikel) suatu jaras sel khusus yang
berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel,
tempat bekras tersebut berjalan ke bawah melalui septum,
melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke antrium di
sepanjang dinding luar.
- 1 -
Js/fisiologi KV
4. Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari
berkas His dan menyebar keseluruh miokardium vertikel seperti
ranting-ranting pohon.
EKG
EKG adalah rekamanan keseluruhan penyebaran aktivitas listrik di
jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan
repolarisasi menyebar ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan
melalui cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai
permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan elektroda.
Rekaman yang dihasilkan adalah elektrokardiogram atau EKG.
Hal-hal pokok penting yang perlu diingat pada EKG, yaitu:
1. EKG adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktivitas listrik
di cairan-cairan tubuh yang diinduksi oleh impuls jantung yang
mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas
listrik jantung yang sebenarnya.
2. EKG adalah rekaman kompleks yang menggambarkan
penyebaran keseluruhan aktivitas jantung selama repolarisasi
dan depolarisasi. EKG bukan merupakan catatan mengenai
sebuah potensial aksi di sel pada suatu saat. Pada setiap saat
rekaman mewakili jumlah aktivitas listrik di semua sel oto
jantung, yang sebagian sedang mengalami potensial aksi dan
sebagian lain belum diaktifkan.
3. Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdeteksi
oleh elektroda di dua titik yang berbeda pada tubuh, artinya
kedua elektroda mencatan atau mengamati potensial yang
sama.
Berbagai komponen rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai
kejadian (proses) spesifik jantung.
Interpretasi mengenai konfigurasi gelombang yang direkam dari
setiap lead bergantung pada pengetahuan menyeluruh mengenai
rangkaian penyebaran eksitasi di jantung serta posisi jantung relatif
terhadap penempatan elektroda.
- 2 -
Js/fisiologi KV
EKG normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang tersendiri;
gelombag P mewakili depolarisasi atrium, kompleks QRS mewakili
depolarisasi ventrikel, dan gelombang T mewakili repolarisasi ventrikel.
2. Siklus jantung
Proses mekanisme siklus jantung
Jantung secara berselang seling berkontraksi untuk mengosongkan
isi dan berelaksasi untuk mengisi.
Siklus jantung terdiri dari periode systole (kontraksi dan
pengosongan isi) dan diastole (relaksasi dan pengisian jantung)
bergantian.
Fase-fase siklus jantung
Peristiwa mekanis dari siklus jantung, sistol atau kontraksi ventrikel
dan diastole atau relaksasi ventrikel, terdiri dari lima fase, yaitu:
1) Mid-diastole: Fase pengisian lambat ventrikel atau diastisis.
Baik atrium maupun ventrikel dalam keadaan istirahat, darah
yang masuk ke dalam atrium melalui pembuluh darah vena
mengalir secara pasif ke ventrikel melalui katup AV yang
terbuka. Katup semilunaris dalam keadaan tertutup.
2) Diastole lanjut: Gelombang depolarisasi menyebar melalui
atrium dan berhenti sementara pada nodus AV. Otot atrium
berkontraksi, memberikan tambahan 20% sampai 30% pada
isi ventrikel.
3) Sistole awal: Depolarisasi menyebar dari nodus AV melalui
cabang berkas menuju miokardium ventrikel. Ketika
ventrikel mulai berkontraksi, tekanan dalam ventrikel
meningkat melebihi tekanan atrium, akibatnya katup AV
menutup, dan penutupan inilah yang menimbulkan bunyi
jantung pertama. Ventrikel terus meningkatkan tekanannya;
namun selama fase ini tekanan dalam aorta dan arteria
pulmonalis melebihi tekanan dalam ventrikel, sehingga katup
semilunaris tetap dipertahankan dalam keadaan tertutup,
karena volume ventrikel tetap konstan.
- 3 -
Js/fisiologi KV
4) Systole lanjut: Segera setelah tekanan ventrikel melebihi
tekanan di dalam pembuluh darah, maka katup semilunaris
akan membuka dan akan terjadi ejeksi ventricular ke dalam
sirkulasi pulmonary dan sistemik. Fase ejeksi ini dapat dibagi
menjadi fase awal “ejeksi cepat” yang singkat dan fase lanjut
“ejeksi lambat” yang lebih panjang.
5) Diastole awal: Gelombang repolarisasi menyebar melalui
miokardium ventrikel, dan ventrikel dalam keadaan istirahat.
Ketika otot-ototnya relaksasi, maka tekanan ventrikel turun
sampai lebih rendah dari tekanan atrium. Akibatnya katup
semilunaris tertutup dan terdengarlah bunyi jantung kedua.
Keadaan istirahat ini terus berlangsung sampai tekanan
ventrikel lebih rendah dari tekanan dalam atrium, sehingga
katup AV membuka. Periode antara penutupan katup
semilunaris dan pembukaan katup-katup AV disebut sebagai
relaksasi isovolumik karena volume ventrikel tetap konstan
walaupun tekanan ventrikel terus menurun. Dengan
terbukanya katup AV, maka dengan cepat ventrikel terisi
oleh darah vena yang telah terkumpul dalam atrium, kira-
kira 70% sampai 80% dari pengisian ventrikel terjadi selama
tahap ini.
Cardiac output
Curah jantung bergantung pada kecepatan denyut jantung dan
volume sekuncup.
Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang
dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit (bukan jumlah total
darah yang dipompa oleh jantung). Selama setiap periode waktu
tertentu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru
ekivalen dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik.
Dengan demikian, curah jantung dari ke dua ventrikel dalam
keadaan normal identik, walaupun apabila diperbandingkan denyut
demi denyut, dapat terjadi variasi minor.
- 4 -
Js/fisiologi KV
Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut
jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup (volume darah
yang dipompa per denyut).
Kecepatan jantung rata-rata adalah 70 kali per menit, yang
ditentukan oleh irama nodus SA, sedangkan volume sekuncup rata-
rata adalah 70 ml per denyut, sehingga curah jantung rata-rata
adalah 4.900 ml/menit atau mendekati 5 liter / menit
“Curah Jantung (CO) = Kecepatan denyut jantung x volume
sekuncup”.
3. Pengaturan kerja jantung
Jantung dipersarafi oleh kedua devisi sistem saraf otonom, yang dapat
memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Sraf saraf
simpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi
atrium, terutama nodus SV dan AV.
Stimulasi parasimpatis dan simpatis menimbulkan efek pada jantung :
DAERAH YANG TERPENGARUH
EFEK STIMULASI PARASIMPATIS
EFEK STIMULASI SIMPATIS
Nodus SA Penurunan kecepatan depolarisasi ke ambang: penurunan kecepatan denyut jantung.
Peningkatan kecepatan depolarisasi ke ambang: peningkatan kecepatan denyut jantung.
Nodus AV Penurunan eksitabilitas: peningkatan perlambatan nodus AV.
Peningkatan eksitabilitas: penurunan perlambatan nodus AV.
Jalur penghantar ventrikel Tidak ada efek. Meningkatkan eksitabilitas: meningkatkan hantaran melalui berkas HIS dan sel Purkinje.
Otot atrium Penurunan kontraktilitas: melemahkan kontraksi.
Meningkatkan kontraktilitas: memperkuat kontraksi.
Medulla adrenal Tidak ada efek Mendorong sekresi epinefrin, suatu hormon yang memperkuat efek sistem saraf simpatis pada jantung, oleh medulla adrenal.
Vena Tidak ada efek. Meningkatkan aliran arus balik vena yang meningkatkan kekuatan kontraksi jantung melalui mekanisme Frank-Starling.
- 5 -
Js/fisiologi KV
B. Fisisologi Vaskuler
Organisasi dasar sistem kardiovaskuler, arteri secara progresif
bercabang-cabang sewaktu mengangkut darah dari jantung ke
jaringan. Cabang arteri kecil yang terpisah menghantarkan darah ke
setiap organ. Sewaktu memasuki organ yang dipasoknya, arteri
bercabang-cabang menjadi arteriol, yang selanjutnya juga bercabang
membentuk suatu jaring kapiler yang luas. Kapiler-kapiler kembali
menyatu untuk membentuk venula, yang terus bergabung untuk
membentuk vena kecil yang keluar dari organ bersangkutan. Vena-
vena kecil secara progresif bergabung sewaktu mengangkut darah
kembali ke jantung.
1. Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliput seluruh permukaan jantung, membawa
oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang
intramiokardial yang kecil-kecil.
Arteri koronaria
Adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Muara arteri koronaria
terdapat pada sinus valsalva dalam aorta, tepat diatas katup aorta.
Sirkulasi koroner terdiri dari arteri koronaria kanan dan kiri.
Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar, yaitu arteria
desendens anterior kiri dan arteria sirkumfleksa kiri.
Arteria-arteria ini berjalan mengelilingi jantung dalam dua celah
anatomi eksterna : sulkus atrioventrikularis, yang melingkari
jantung diantara atrium dan ventrikel. Tempat pertemuan dua celah
di permukaan posterior jantung merupakan bagian jantung yang kritis
dari sudut anatomi yang dikenal dengan Kruks Jantung, yaitu bagian
terpenting dari jantung.
Nodus AV terletak pada tempat pertemuan ini, oleh karena itu
pembuluh yang melintasi kruks tersebut merupakan pembuluh yang
menghantarkan makanan ke nodus AV.
- 6 -
Js/fisiologi KV
Arteria koronaria kanan, berjalan ke lateral mengitari sisi kanan
jantung di dalam sulkus atrioventrikularis kanan.
Anastomose antara cabang arteria juga ditemukan pada sirkulasi
koroner. Anastomose ini tidak berfungsi saat keadaan normal, tetapi
penting bagi sirkulasi kolateral dan alternatif untuk fungsi nutrisi
daerah miokardium yang tidak mendapatkan aliran darah akibat lesi
obstruktif padajalur koroner yang normal.
Vena-vena jantung
Distribusi vena koronaria sesungguhnya parallel dengan distribusi
arterianya. Sistem vena jantung mempunyai tiga bagian, yaitu :
1) Vena thebesia yang merupakan sistem yang terkecil, menyalurkan
sebagai darah dari atrium kanan dan ventrikel kanan,
2) Vena kardiaka anterior, yang mempunyai fungsi cukup berarti,
yaitu mengosongkan sebagian besar isi jaringan vena ventrikel
kanan langsung ke atrium kanan,
3) Sinus koronarius dan cabang-cabangnya merupakan sistem vena
yang paling besar dan penting, fungsinya menyalurkan
pengambilan darah jaringan vena miokardia ke atrium kanan
melalui ostium sinus koronarius disamping muara vena kava
inferior.
2. Sirkulasi Pulmonar
Pembuluh darah pulmonar mempunyai dinding-dinding yang lebih
tipis dan sedikit otot polos, oleh karena itu sirkulasi pulmonar lebih
mudah teregang dan resistensinya terhadap aliran darah lebih kecil.
Besarnya tekanan dalam sirkulasi pulmonar, kira-kira seperlima (20%)
tekanan dalam sirkulasi sistemik. Dinding-dinding pembuluh darah
pulmonar jauh lebih kecil reaksinya terhadap pengaruh otonom dan
humoral, namun perubahan oksigen dan karbondioksida dalam darah
dan alveoli mampu mengubah aliran darah yang melalui pembuluh
darah pulmonar. Fungsi fisiologisnya yaitu untuk mengambil oksigen
dan melepaskan karbondioksida.
- 7 -
Js/fisiologi KV
3. Sirkulasi Sistemik
Pembuluh darah dan tekanan darah
Penggolongan pembuluh darah:
Fungsional Anatomis
Peredam Arteri
Tahanan Arteriol
Pertukaran Kapiler
Penampung Vena dan venula
a. Arteri atau pembuluh peredam
Struktur bangunan arteri adalah:
- Tunika intema : sel endotel dan lapisan elastic- Tunika media : lapisan otot polos- Tunika adventesia : lapisan jaringan penghubung.
Peranan lapisan elastic :
- Meredam perubahan tekanan yang ditimbulkan jantung.- Pada sistolik : jaringan elastic meregang; energi disimpan
sebagai energi potensial.- Pada diastolic : recoil elastic, membatasi turunnya tekanan.
Peran otot polos
- Arteri besar – melindungi : kontraksi spastic bila ada kerusakan.
- Arteri kecil – menentukan tahanan pembuluh.
Denyut nadi
Denyut nadi ditentukan oleh :
- Denyut aliran darah dari jantung- Tahanan oleh arteriol terhadap aliran.- Elastisitas dinding- Kecepatan gelombang denyut.
E x b 2 R p
E = elatisitas tabungR = jari-jarib = tebal dinding
- 8 -
Js/fisiologi KV
p = kepadatan darah
Pengamatan denyut nadi dengan perabaan jari, untuk nenilai
frekuensi, irama, sifat, isis dan keadaan dinding pembuluh.
Tekanan darah arteri
Pengukuran tekanan arteri tidak langsung dengan sfigmomanometer.
Tekanan nadi rata-rata = tekanan diastolic + 1/3 tekanan nadi.
Tekanan nadi = tekanan sistolik – tekanan diastolic (selisish tekanan
sistolik dan diastolic)
c. Arteriol atau pembuluh tahanan
Tahanan tepi adalah tahanan terhadap aliran darah dari arteri.
Tahanan tepi = Tekanan nadi rata-rataCurah jantung
d. Kapiler atau pembuluh pertukaran zat
Mikrosirkulasi
- Arteriol- Metarteriol- Kapiler- Venula- Saluran-saluran khusus- Anastomosis arteri – vena.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan kapiler
- Tekanan vena- Suhu- Keadaan sfingter pra kapiler.
Aliran darah- Kecepatan aliran kira-kira 0.5 mm/detik.- SDM bergerak secara berdenyut- Aliran berdenyut hilang, kecuali pada vasodilatasi kuat.- SDM mengalir satu per satu (antri) dalam kapiler yang sempit- SDM berubah bentuk pada waktu melalui kapiler yang sempit.
Permeabilitas kapiler- Jalan tembus endotel kapiler- Lubang-lubang fenestrasi- Celah-celah besar antar sel- Pinositosis.
- 9 -
Js/fisiologi KV
Kerapuhan kapiler- Pengukuran dengan penjepitan vena.- Pembentukan petekia (bintik-bintik merah akibat perdarahan
intradermal).- Tidak selalu berkaitan dengan permeabilitas.- Kapiler dapat mengatasi tekanan tinggi, karena berjari-jari
kecil.
c. Vena atau pembuluh penampung
Struktur bangunan
Dibandingkan dengan arteri, vena mempunyai :
- Dinding yang lebih tipis.- Lebih sedikit jaringan elastis.- Lebih mudah meregang.- Katup disebagaian pembuluh
Fungsi
- Pengangkutan darah dengan kecepatan tinggi dan sedikit energi, dari jaringan ke jantung.
- Mengatur kapasitas peredaran, berperan sebagai penampung darah.
Tekanan vena sentral (Central Venous Pressure = CVP)
CVP diukur dengan kateter lentur yang dimasukkan melalui vena tepi
ke dalam atrium kanan dan dihubungkan dengan sebuah manometer.
Tekanan normal, berpatokan pada angulus sterni (sudut tulang dada),
sebesar 2 cmH2O tetapi dapat bervariasi antara 9 – 12 cmH2O
CVP berubah mengikuti :
- Siklus jantung- Pernapasan- Posisi tubuh.
CVP menurun pada :- Tekanan negatif pernapasan.- Syok.
CVP meningkat pada:- Tekanan positif pernafasan.- Mengejan (tindakan valsava).- Peningkatan volume darah- Gagal jantung.-
- 10 -
Js/fisiologi KV
4. Pengaturan Sistem Vaskuler
Pengaturan sistem saraf otonom terhadap sistem kardiovaskular
membutuhkan komponen-komponen sebagai berikut : (1) sensor, (2)
lintasan aferen, (3) pusat integrasi, (4) lintasan eferen, dan (5)
reseptor.
Ada dua kelompok sensor utama, yautu : baro reseptor dan
kemoreseptor. Baroreseptor atau pressoreseptor terletak di
lengkung aorta dan sinus karotikus, yang peka terhadap peregangan
atau perubahan bentuk dinding pembuluh darah akibat perubahan
tekanan arteria.
Stimulasi reseptor ini pada peningkatan tekanan arteria memberikan
aba-aba pada pusat pengaturan jantung untuk menghambat kegiatan
jantung, sebaliknya pengurangan tekanan arteria melalui refleks
kegiatan jantung.
Kemoreseptor terletak di dalam badan karotis dan lengkung aorta.
Reseptor ini terangsang oleh penurunan kadar oksigen dalam arteria,
peningkatan kadar karbondioksida dan peningkatan kadar ion
hydrogen (pH darah yang menurun). Pengaktifan kemoreseptor akan
merangsang pusat pengaturan jantung untuk meningkatan kegiatan
jantung.
Reseptor lain yang peka terhadap regangan akibat perubahan
volume darah terletak pada pertemuan-pertemuan vena yang besar
dan arteria. Apabila reseptor ini terangsang, maka akan timbul dua
jenis respon refleks, yaitu peningkatan kecepatan denyut jantung
(Bainbridge Reflex) dan diuresis.
Sistem kardiovaskular banyak dipersyarafi oleh serabut-serabut
sistem saraf otonom, yaitu : simpatis dan parasimpatis.
a. Simpatis
Serabut saraf simpatis menyebar ke seluruh sistem penghantar
dari miokardium, juga pada otot polos pembuluh darah.
Neurotransmitter simpatis adalah norepinefrin. Stimulasi simpatis
- 11 -
Js/fisiologi KV
memacu jantung dengan meningkatkan denyut jantung, konduksi
impuls melalui nodus AV, dan meningkatkan kontraksi miokardium.
Restpon simpatis ini disbut juga respon adrenergic, respon jantung
terhadap stimulasi simpatis disalurkan melalui resptor jantung
yang dikenal sebagai reseptor beta.
Pembuluh darah mempunyai dua reseptor, alfa dan beta.
Rangsangan simpatis pada reseptor alfa akan menghasilkan
vasokonstriksi, sedangkan pada reseptor beta dapat menimbulkan
vasodilatasi. Reseptor beta pembuluh darah dan jantung dapat
dibedakan menjadi reseptor beta1 dan beta2.
b. Parasimpatis
Serabut-serabut saraf parasimpatis mempersarafi nodus SA, otot-
otot atrium, dan nodus AV melalui saraf vagus.
Stimulasi dari serabut parasimpatis akan menyebabkan pelepasan
asetilkolin. Asetilkolin merupakan perantara bagi transmisi impuls
saraf pada reseptor jantung.
Stimulasi parasimpatis menghambat kegiatan jantung dengan
mengurangi kecepatan denyut jantung, kecepatan konduksi impuls
melalui nodus AV, dan juga mengurangi kekuatan kontraksi atrium
dan mungkin juga ventrikel.
Respon terhadap stimulasi parasimpatis dikenal dengan sebutan
respon kolinergik atau respon vagal.
C. Fungsi darah dan Limfa
1. Fungsi Darah
Darah membentuk lebih kurang 8% dari berat tubuh manusia total,
dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada
pria.
Darah terdiri dari tiga jenis unsur sel khusus, eritrosit, lekosit dan
trombosit yang terendak dalam cairan kompleks plasma.
Funsi darah termasuk Konstituen darah dan fungsinya adalah seperti
tercantum dalam tabel dibawah ini
- 12 -
Js/fisiologi KV
Konstituen darah dan fungsinya
Konstituen Fungsi
Plasma Air Medium transportasi; mengangkut panas.Elektrolit Eksatibilitas membran, distribusi osmotic cairan
antara cairan intra sel dan ekstra sel; menyangga perubahan pH.
Natrium, zat sisa, gas, hormon
Diangkut dalam darah; gas CO2 darah berperan penting dalam keseimbangan asam – basa.
Protein plasma Secara umum menimbulkan efek osmotic yang penting dalam distribusi cairan ekstra sel antara kompartemen vaskuler dan interstisium; menyangga perubahan pH.
- Albumin Mengangkut banyak zat; memberi kontribusi terbesar bagi tekanan osmotic koloid.
- Globulin Alfa dan beta Mengangkut banyak zat; faktor pembekuan;
molekul prekrusor inaktif.Gama Antibody.
- Fibrinogen Prekrusor inaktif untuk jaringan fibrin pada bekuan darah.
Unsur sel Eritrosit Mengangkut O2 dan CO2 (terutama O2)Leukosit - Neutrofil Fagosit yang memakan bakteri dan debris.- Eosinofil Menyerang cacing, parasit, penting dalam reaksi
alergi.- Basofil Mengeluarkan histamine, yang penting dalam
reaksi alergi, dan heparin, yang membantu membersihkan lemak dari darah dan mungkinberfungsi sebagai antikoagulansia.
- Monosit Dalam transit untuk menjadi makrofag jaringan.- Limfosit
Limfosit B Pembentukan antibody.Limfosit T Respon imun selular.
Trmbosit Hemostasis.
2. Hemostasis darah (proses pembekuan)
3. Sistem Limfatik
- 13 -
Js/fisiologi KV
Jaringan kapiler getah bening dalam ruang interstisial mengumpulkan
cairan yang berlebihan dan protein yang disaring (filtrasi) melalui
kapiler sistemik.
Getah bening dialirkan ke atas melalui katup satu arah dari gabungan
dua pengaruh dinamik, yaitu:
1) Daya tekanan eksternal oleh otot-otot dan denyut arteria.
2) Peristaltik intrinsik.
Duktus torasikus dan duktus limfatikus kanan bermuara ke dalam
vena sub klavia.
4. Golongan Darah
Masalah pada sistem kardiovaskuler
- 14 -