Fisiologi

3
2.1. Fisiologi Glukosa adalah contoh bahan yang direabsorbsi secara aktif dan tidak diatur oleh ginjal. Konsentrasi glukosa plasma normal adalah 100 mg glukosa/100 ml plasma. Karena glukosa terfiltrasi bebas di glomerulus maka bahan ini melewati kapsul Bowman dengan konsentrasi yang sama dengan konsentrasi di plasma. Karena itu, terdapat 100 mg glukosa untuk setiap 100 ml plasma yang difiltrasi. Dengan 125 ml plasma yang difiltrasi secara normal setiap menit (LFG rerata = 125 ml/mnt), 125 mg glukosa akan melewati kapsul Bowman dengan filtrate ini setiap menit. Jumlah setiap bahan yang difiltrasi per menit, yang dikenal sebagai jumlah terfiltrasi, dapat dihitung sebagai berikut: Jumlah filtrasi suatu bahan = konsentrasi plasma bahan x LFG bahan Jumlah filtrasi glukosa = 100 mg/100ml x 125 ml/mnt = 125 mg/mnt Pada LFG yang tetap, jumlah filtrasi glukosa berbanding lurus dengan konsentrasi glukosa plasma. Peningkatan konsentrasi glukosa plasma menjadi 200 mg/100 ml akan melipatgandakan jumlah filtrasi glukosa menjadi 250 mg/mnt, demikian seterusnya. 2.1.1. Maksimum Tubulus Untuk Glukosa

description

urinalisa

Transcript of Fisiologi

2.1. Fisiologi Glukosa adalah contoh bahan yang direabsorbsi secara aktif dan tidak diatur oleh ginjal. Konsentrasi glukosa plasma normal adalah 100 mg glukosa/100 ml plasma. Karena glukosa terfiltrasi bebas di glomerulus maka bahan ini melewati kapsul Bowman dengan konsentrasi yang sama dengan konsentrasi di plasma. Karena itu, terdapat 100 mg glukosa untuk setiap 100 ml plasma yang difiltrasi. Dengan 125 ml plasma yang difiltrasi secara normal setiap menit (LFG rerata = 125 ml/mnt), 125 mg glukosa akan melewati kapsul Bowman dengan filtrate ini setiap menit. Jumlah setiap bahan yang difiltrasi per menit, yang dikenal sebagai jumlah terfiltrasi, dapat dihitung sebagai berikut:Jumlah filtrasi suatu bahan= konsentrasi plasma bahan x LFG bahanJumlah filtrasi glukosa= 100 mg/100ml x 125 ml/mnt= 125 mg/mntPada LFG yang tetap, jumlah filtrasi glukosa berbanding lurus dengan konsentrasi glukosa plasma. Peningkatan konsentrasi glukosa plasma menjadi 200 mg/100 ml akan melipatgandakan jumlah filtrasi glukosa menjadi 250 mg/mnt, demikian seterusnya.2.1.1. Maksimum Tubulus Untuk GlukosaTm untuk glukosa adalah sekitar 375 mg/mnt; yaitu, mekanisme pengangkut glukosa mampu secara aktif mereabsorbsi hingga 375 mg glukosa per menit sebelum mencapai kemampuan transport maksimalnya. Pada konsentrasi glukosa normal 100 mg/100 ml, 125 mg glukosa yang tersaring per menit dapat cepat direabsorbsi oleh mekanisme pengangkut glukosa karena jumlah yang filtrasi ini jauh di bawah Tm untuk glukosa. Karena itu, biasanya tidak ada glukosa yang ditemukan di urin. Baru muncul setelah jumlah glukosa yang difiltrasi melebihi tm 375 mg/mnt. Ketika lebih banyak glukosa terfiltrasi per menit dibandingkan dengan yang dapat direabsorbsi karena Tm terlampaui, maka jumlah yang direabsorbsi maksimal dan kelebihan glukosa akan tetap berada dalam filtrat untuk disekresikan. Karena itu, konsentrasi glukosa plasma harus lebih besar dari pada 300 mg/100 ml lebih dari tiga kali normal-sebelum kumlah yang difiltrasi melebihi 375 mg/mnt dan glukosa mulai muncul dalam urin.2.1.2. Ambang ginjal Untuk Glukosa Konsentrasi plasma di mana Tm suatu bahan tercapai dan bahan mulai muncul di urin disebut ambang ginjal. Pada Tm rerata 375 mg/mnt dan LFG 125 ml/mnt, ambang ginjal untuk glukosa adalah 300 mg/ml1. Di atas Tm, reabsorbsi akan tetap pada laju maksimalnya dan setiap peningkatan lebih lanjut jumlah yang difiltrasi akan menyebabkan peningkatan sebanding jumlah bahan yang diekskresikan. Sebagai contoh, pada konsentrasi glukosa plasma 400 mg/100 ml, jumlah glukosa yang difiltrasi adalah 500 mg/mnt, 375 mg/mnt di antaranya dapat direabsorbsi (senilai Tm) dan 125 mg/mnt di antaranya akan diekskresikan di urin. Pada konsentrasi glukosa plsma sebesar 500 mg/100 ml, jumlah yang difiltrasi adalah 625 mg/mnt, dengan tetap hanya 375 mg/mnt yang dapat direabsorbsi sehingga 250 mg/mnt akan masuk ke dalam urin.CATATAN KLINIS. Konsentrasi glukosa plasma dapat sangat tinggi pada diabetes melitus, suatu penyakit endokrin yang berkaitan dengan kurangnya efek insulin. Insulin dalah suatu hormone pancreas yang mempermudah pemindahan glukosa ke dalam banyak sel tubuh. Ketika penyerapan glukosa oleh sel terganggu maka glukosa yang tidak dapat masuk ke dalam sel akan tetap berada di plasma, meningkatkan konsentrasi glukosa plasma. Karena itu, meskipun secara normal tidak terdapat di urin, glukosa ditemukan pada urin orang dengan diabetes ketika konsentrasi glukosa plasma melebihi ambang ginjal, meskipun fungsi ginjal tidak berubah.Apa yang terjadi ketika konstrasi plasma turun di bawah normal? Tubulus ginjal, tentu saja, mereabsorbsi semua glukosa yang terfiltrasi karena kapasitas reabsorbsi glukosa masih jauh. Ginjal tidak dapat melakukan apa-apa untuk menignkatkan kadar glukosa plasma yang rendah ke normal. Ginjal hanya mengembalikan semua glukosa yang terfiltrasi ke plasma.