FISIOLOGI

29
FISIOLOGI

description

medical student tutorial

Transcript of FISIOLOGI

  • FISIOLOGI

  • Pembiasan Cahaya (Pembelokan Berkas Cahaya)Cepat rambat cahaya di udara : 300.000 km/detikIndeks bias (n) substansi transparan merupakan rasio dari kecepatan cahaya dalam udara dan kecepatan dalam substansi ituIndeks bias udara = 1Terjadi di tempat peralihan 2 media yang berbeda indeks biasnya.

  • Berkas cahaya menumbuk permukaan yang tegak lurus cahaya tidak mengalami pembelokan jalur, namun terjadi penurunan kecepatan dan pemendekan panjang gelombang. Derajat pembiasan dipengaruhi oleh : rasio n dari kedua media transparan dan derajat kemiringan antara bidang peralihan dan permukaan gelombang yang datang.

  • Lensa konveksBerkas cahaya tengah menembus tegak lurus permukaan lensa, sehingga cahaya tidak dibiaskanMakin tepi berkas cahaya semakin membuat sudut yang besarKelengkungan sempurnacahaya dibelokkan menuju 1 titik (titik fokus).

  • Lensa konkafCahaya yang lebih tepi, akan semakin dibelokkan menyebar menjauhi cahaya yang memasuki tengah lensa (divergensi cahaya).

  • Lensa silindrisMembelokkan berkas cahaya hanya pada 1 bidangcahaya sejajar dibelokkan pada suatu garis fokus.Kombinasi 2 lensa silindris yang saling tegak lurus setara dengan lensa spheris.

  • Jarak fokus lensajarak di belakang lensa konveks sampai pada tempat berkas cahaya sejajar menjadi titik fokus.Bila cahaya terletak tidak jauh dari lensa, maka cahaya akan menyebar dari 1 titik dan akan difokuskan lebih jauh dari titik fokus pada yang dihasilkan oleh cahaya sejajar.

  • Hubungan antara jarak fokus lensa, jarak sumber cahaya, dan jarak sumber bayangan : 1/f= 1/a + 1/b. (f=fokus untuk cahaya sejajar, a=jarak sumber cahaya dari lensa, b=jarak fokus lensa pada sisi yang lain)

  • Pembentukan bayangan oleh lensa konveksSetiap benda di depan lensa titik-titik cahaya. Setiap titik sumber cahaya dari benda membentuk titik fokus yang berbedaBayangan terbalik dari aslinya. Namun persepsi otak tetap dalam keadaan tegak.

  • Dioptri (Ukuran Daya Bias Lensa)Makin besar sudut pembelokan cahaya yang dibentuk oleh lensa, makin besar daya bias lensa itu.D = 1/f.

  • media refraksi

  • Reduce eye dibayangkan sebagai 1 lensa dengan jarak 17mm di depan retina dan memiliki daya bias total +59D (2/3 nya dihasilkan oleh kornea, +20D oleh lensa)

  • Mekanisme akomodasiAnak-anak daya akomodasi +20D hingga +34D dengan menambah kecembungan lensa. Bila dalam keadaan relaksasilensa hampir spherisLigamen suspensorium (zonula zinii) menarik tepi lensa secara sentripetal. Regangan pada lensa akibat ligamen menyebabkan lensa relatif datar dalam keadaan mata istirahat. Tempat perlekatan ligamen lensa pada bola mata juga dilekati oleh m.ciliaris

  • Serabut meridional membentang dari ujung ligamen suspensorium sampai limbus kornea.Serabut circular tersusun melingkar mengelilingi perlekatan ligamen, sehingga pada saat kontraksi terjadi gerak seperti sphincter. 2 serabut ini menyebabkan regangan ligamen terhadap kapsul lensa berkurang (lensa lebih cembung daya bias meningkat mata mampu melihat objek lebih dekat

  • M. Ciliaris diatur oleh saraf parasimpatis (N. III - nucleus Edinger Westphal) dan simpatis (relaksasi M. Ciliaris, tapi efeknya kecil)Diameter pupil:1,5 mm 8 mmTekanan intra okuler: 16 2.8 mmHg.

  • Jaras penglihatanSinar kornea COA pupil COP lensa vitreous humor fovea centralis retina N. Opticus chiasma opticus tractus opticus corpus geniculatum lateralis (metatalamus) colliculus superior (mesencephalon) radiasi optic (tractus geniculocalcarina) lobus occipitalis cortex cerebri Area Broadmann 17, 18, 19

  • Sensoris N.opticusCorpus geniculatum lateral sebagian ke colliculus superior,sebagian lagi langsung menuju cortex cerebri.Colliculus superiorpersepsiCortex cerebripenyadaran

  • Pengaturan otonom parasimpatis dari akomodasi dan apertura pupilnucleus Edinger-Westphal N. Occulomotorius ganglion ciliaris (tepat di belakang mata) N. Cilliaris bola mata merangsang M. Ciliaris mengatur lensa untuk fokus dan sphincter iris konstriksi pupil

  • Trias Akomodasimiosis pupil parasimpatis N IIIkonvergensi otot ekstrinsik mata N. III (M.rectusmedialis)Pencembungan lensaN.cilliaris