Finishing Materi

63
1 Bab II (Pembahasan) 2.1 Pengertian Perusahaan Menurut Undang-Undang no. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b (Muhammad,2002:8) yang dimaksud dengan perusahaan adalah : “setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.” Definisi perusahaan terdapat pula dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1997 tentang Kamar Dagang dan Industri Pasal 1 huruf c UU No. 1/1987 (salam,200:118), yaitu : “setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.” Menurut Webter’s Dictionary, perusahaan adalah business establishment or commercial house, yaitu lembaga bisnis atau badan komersial. Sementara ini, banyak pakar ekonomi, baik dari luar negeri maupun dari Indonesia sendiri, yang mengajukan pendapat mengenai pengertian perusahaan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Menurut J.C. Rietveldt Perusahaan atau badan usaha adalah suatu organisasi perusahaan yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan. 2. Menurut Basu Swastha D.H. dan Ibnu Sukotjo W. Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengoordinasikan sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. 3. Menurut Murti Sumarni dan John Soeprihanto Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Faktor utama yang menjalankan bisnis dalam suatu perusahaan yaitu : a) Pemilik Pemilik adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatukegiatan bisnis dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari uangatau modal yang di tanamkannya tersebut. b) Manajer

description

Finishing Materi

Transcript of Finishing Materi

Page 1: Finishing Materi

1

Bab II(Pembahasan)2.1 Pengertian Perusahaan

Menurut Undang-Undang no. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b (Muhammad,2002:8) yang dimaksud dengan perusahaan adalah :“setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.”

Definisi perusahaan terdapat pula dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1997 tentang Kamar Dagang dan Industri Pasal 1 huruf c UU No. 1/1987 (salam,200:118), yaitu :“setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.”

Menurut Webter’s Dictionary, perusahaan adalah business establishment or commercial house, yaitu lembaga bisnis atau badan komersial. Sementara ini, banyak pakar ekonomi, baik dari luar negeri maupun dari Indonesia sendiri, yang mengajukan pendapat mengenai pengertian perusahaan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.1. Menurut J.C. Rietveldt

Perusahaan atau badan usaha adalah suatu organisasi perusahaan yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan.2. Menurut Basu Swastha D.H. dan Ibnu Sukotjo W.

Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengoordinasikan sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.3. Menurut Murti Sumarni dan John Soeprihanto

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.

Faktor utama yang menjalankan bisnis dalam suatu perusahaan yaitu :a) Pemilik

Pemilik adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatukegiatan bisnis dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari uangatau modal yang di tanamkannya tersebut.b) Manajer

Manajer yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja,perusahaan, bertanggung jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan,pertumbuhan perusahaan serta pertanggung jawaban sosial. Jabatan manajerini dapat di jalankan juga oleh pemilik perusahaan atau seseorang manajerprofesional yang dipekerjakan oleh pemilik perusahaan. Dan manajerprofesional akan bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan dan wajibmenyusun bentuk laporan bisnis pada periode tertentu berupa laporanneracadan rugi/laba perusahaan.c) Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dankemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapatmeraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan memperolehgaji/upah sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.d) Konsumen

Konsumen adalah individu yang membeli produk atau jasa yangdihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi. Dalam melakukanpembelian produk/jasa tersebut konsumen mempunyai aneka ragamkeinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk ituperusahaan harus dapat menentukan apa yang di inginkan oleh konsumen,agar dalam jangka panjang konsumen setia membeli produk/jasaperusahaan.

Page 2: Finishing Materi

2

2.2 Perusahaan Sebagai Lembaga SosialPerusahaan adalah suatu lembaga sosial.Dalam hal ini tentunya terdapat perbedaan

antara perusahaan dengan lembaga sosial lainnya.Letak perbedaanya adalah pada seluruh kegiatannya yang diarahkan untuk memperoleh laba.Terdapat tujuan lain seperti,memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran,kemudian juga meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak dan juga prestise.yang mana memiliki organisasi yang bertujuan mengoptimalkan pendapatan atau laba dengan mengolah bahan baku atau sumber daya alam yang ada,jadi sumber pendapatannya berdasarkan tingkat keuntungan dari hasil penjualan produknya. sedangkan

Lembaga sosial adalah organisasi dalam bentuk kesadaran sosial yang dibentuk dan bertujuan untuk dapat melayani masyarakat luas sesuai dengan bidangnya, dimana organisasi sosial mendapatkan pemasukan atau modal yang berasal dari sumbangan, hibah, atau subsidi dari pemerintah dan dermawan yang menjadi sumber pendapatannya.

Jadi perbedaan antara perusahaan dan lembaga sosial yaitu kalau perusahaan,dalam pendiriannya mereka berorientasi pada profit, artinya, perusahaan didirikan utuk menghasilkn laba..sedangkn lembaga sosial,berorientasi non profit, misalnya seperti lembaga Swadaya Masyarakt (LSM).

2.3 Perusahaan Sebagai Suatu SistimSistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.a. Kepada pemilik modal: pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.b. Kepada lembaga peneliti: membantu pendanaan.c. Kepada pekerja: membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.d. Kepada konsumen: menyediakan barang dan jasa yang bagus.e. Kepada pemerintah: membayar pajak.

2.4 Sumber – Sumber EkonomiPerusahaan mengolah sumber-sumber ekonomi sebagai factor-fator produksi.

Sumber-sumber ekonomi sering kali dikenal dengan 4M, yaitu: Manusia (men)

Peranan manusia sebagai sumber ekonomi dapat berupa produsen, konsumen dan pekerja (tenaga kerja).

Uang/modal (money)Sejumlah uang dan barang sebagai modal inilah yang akan digunakan untuk membuat produk lain. Barang sebagai modal ini dapat berupa mesin, peralatan, alat-alat transportasi , dan lain sebagainya untuk mendukung kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan. Sehingga sangat besar pertanggung jawaban dalam pengelolaan keuangan agar sesuai dengan rencana kegiatan perusahaan.

Material (materials)Material adalah bahan baku yang merupakan factor utama serta sebagai penunjang dalam proses produksi.

Page 3: Finishing Materi

3

Metode (methods)Metode merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif sebagai pengambilan keputusan dan pemikiran agar tujuan pengelolaan sumber-sumber ekonomi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan berupa keuntungan dan hasil produksi dapat diterima oleh konsumen .

2.5 Wirausaha dan KewirausahaanA. Pengertiaan Wirausaha

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia , wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru , menentukan cara produk baru , menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya .

B. Pengertian Kewirausahaana . Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan .b . Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi , tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (robin 1996 )c . Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran .

Dari pengertian di atas dapat di abil kesimpulan bahwa Kewirausahaan adalah suatu sikap yang berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha , guna memenuhi kebutuhan ataupun mencapai kemakmuran dengan inovasi – inovasi yang dimiliki .

A. Unsur-unsur penting wiraswasta 1. SikapSikap merupakan unsur yang timbul dari dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bentuk perbuatan atau tindakan .Sikap merupakan modal dasar bagi seorang wirausaha untuk meraih keberhasilan , karena sikap menunjukan kepribadian seseorang yang mempengaruhi pola pikir orang lain terhadap dirinya

2. Kemampuan dan keterampilan Untuk menjadi seorang wirausaha selain mempunyai dana, juga harus mempunyai kemampuan dan keterampilan . Kemampuan dalam ia merupakan anggota masyarakat yang tidak dapat melepaskan diri dari lingkungannya untuk itu ia harus menghormati etika kemasyarakatan tanpa mengesampingkan budaya setempat .

B. Fungsi seorang Wirausaha 1. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain .2. Memulai produksi suatu jenis barang / jasa baru atau jenis barang / jasa yang sudah ada

dengan cara baru .3.Melaksanakan reorganisasi usahanya4. Membuka pasaran baru 5. Mengembangkan sumber-sumber logistic baru atau mengusahakan inovasi-inovasi

C. Ciri kepribadian dari seorang Wirausaha1. Pengetahuan khusus

Anda harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan bisnis yang akan jalankan. Tanpa mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika market tertentu, Anda menempatkan diri Anda pada kegagalan. Kurangnya pengetahuan akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan yang mahal bukanlah hal yang mudah bagi pengusaha. Ketika Anda men-set bisnis, hanya ada satu peluang yang sempit - satu atau paling banyak dua tahun – dimana Anda harus sukses sebelum Anda kehabisan sumber atau energi. Terlepas dari pengetahuan

Page 4: Finishing Materi

4

khusus, Anda juga harus memahami dasar area dan perdagangan bisnis Anda dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi sampai marketing dan produksi.2. Percaya diri

Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan merefleksikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur atau tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi. Anda harus belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan merefkeksikannya secara personal. Dihadapan publik, Anda harus menjadi figur yang tenang dan percaya diri.3. Keuletan

Kemampuan untuk melihat situasi adalah kualitas yang dimiliki pengusaha sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis yang tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi dalam bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang dihadapi.4. Motivasi yang tepat

Mengapa Anda ingin memulai usaha Anda ? Apakah semata-mata untuk menghasilkan banyak uang sehingga Anda bisa membeli kondominium? Apakah ada sesuatu yang lebih tinggi yang mendorong Anda ? Pengusaha yang memiliki motivasi lebih tinggi daripada nilai sekedar kaya cenderung membangun bisnis yang bisa bertahan lama. Mereka di dorong oleh keinginan untuk menciptakan sesuatu yang berharga. Mereka memberikan benefit di lingkungannya dengan memberikan produk dan jasa yang unik atau melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik sehingga memberikan kesejahteraan bagi setiap orang. Tentu, mereka juga menjadi kaya secara signifikan, tapi ini yang jarang dijadikan motivasi utama.5. Kreatifitas dan inovasi

Kreatifitas adalah kemampuan memberikan solusi unik dari permasalahan. Pengusaha sukses mengadopsi teknik pemecahan masalah yang kreatif untuk menghadapi tantangan. Pemikiran kreatif dan inovatif yang demikian diperlukan di semua area, dari mengisi kekosongan pasar, dan memvisualisasikan produk dengan sistem dan prosedur yang lebih efisien dan biaya yang efektif. Terkadang, hanya diperlukan satu ide bagus untuk mengubah keberuntungan bisnis dan mengeluarkan produk yang bagus.6. Pandangan Strategik

Tidak ada pengusaha yang sukses tanpa pandangan stratejik terhadap perubahan banyak hal. Langkah apa yang harus diambil dimasa datang? produk baru apa yang diluncurkan ? haruskah operasional dikonsolidasikan atau ekspansi ? investasi uang atau membangun modal cadangan ? apa langkah kompetitor selanjutnya ? akankah terjadi penurunan ekonomis ? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tergantung pada pandangan stratejik pengusaha. Pengusaha yang sudah lama malang-melintang di dunia bisnis memiliki pengalaman tersebut atau hanya dengan mengandalkan memiliki peluang yang bagus untuk sukses karena mereka bisa merasakan kemana arah angin bertiup dan akan mengarahkan kemudi di arah angin.7. Kepemimpinan

Seorang pengusaha harus bisa menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah kualitas yang memberikan panduan dan inspirasi bagi mereka yang melihat ke arah Anda. Banyak orang yang beruntung terlahir dengan kualitas kepemimpinan. Bagi yang lain, merupakan keterampilan yang didapat dari kerja keras dan pengalaman. Bagaimanapun, tidak ada pengusaha berhasil tanpa kualitas kepemimpinan untuk memotivasi orang yang bekerja dengannya, dorong mereka untuk memberikan yang terbaik dan tentukan arah kemana mereka melangkah.

Page 5: Finishing Materi

5

8. Menghilangkan egoPengusaha dengan ego yang tinggi tidak bisa menghargai pandangan orang lain kecuali

pandangannya sendiri. Mereka mudah tersinggung dan orang yang berbakat akan kesulitan bekerja dengannya. Ini bisa menjadi pangkal masalah. Karyawan dengan tingkat self-respect dan intelegensi akan meninggalkan organisasi atau berusaha low profile di tempat kerja. Mereka yang ambisius akan mengatakan pada bos apa yang hanya ingin dia dengar. Pengusaha yang egois tidak bisa menilai karyawan berdasarakan kontribusinya pada perusahaan. Mereka akan menilainya dari sudut pandang suka dan tidak suka. Pengusaha yang demikian akan menjadi santapan kompetitor.9. Kemampuan untuk berbelok

Fleksibilitas dalam berpikir adalah kualitas kunci bagi pengusaha. Mereka harus bisa merubah pandangan dan strategi berdasarkan situasi yang terjadi. Untuk melakukannya, ego perlu dihilangkan. Jika Anda memiliki sifat yang demikian, Anda tidak akan mengakui kesalahan yang sudah Anda buat dan menolak untuk mempertanggungjawabkan keputusan Anda. Pengusaha yang egois terus menggelontorkan uang untuk proyek yang tidak memiliki harapan memberikan keuntungan. Salah satu contoh yang paling dikenal – yang masih diajarkan di sekolah bisnis – yang memiliki kemampuan untuk berbelok adalah Microsoft. Perusahaan ini tidak menghiraukan fenomena Internet saat mulai populer dipenjuru dunia. Setelah dua tahun mengabaikannya, Microsoft meninjau ulang posisinya dan "membelokkan perusahaan dalam sekejap." Dalam melakukan perubahan, perusahaan berhadapan dengan teknologi baru, melakukan akuisisi, mengeluarkan produk baru, dan kini berada di garis depan revolusi Internet. Semua ini tidak akan pernah terjadi jika manajer puncak tidak fleksibel dalam melakukan pendekatan dan cukup rendah hati untuk mengatakan "Kami telah melakukan kesalahan dalam hal ini ."10. Etika

Etika adalah faktor terbesar yang didengar prospek terhadap perusahaan untuk jangka panjang. Rekan - suplier, konsumen, karyawan, bankir, pemegang saham - tidak suka berhubungan dengan pengusaha yang tidak jujur. Mereka akan sulit menghilangkan sakit hatinya dan harus selalu waspada. Kejujuran dan etika adalah benih kepercayaan dan ketika orang lain mulai mempercayai Anda, banyak pintu yang akan terbuka.

2.5 Perusahaan KecilPerusahaan kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi

kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2008. Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil adalah kegiatan ekonomi yang dimiliki dan menghidupi sebagian besar rakyat. Pengertian usaha kecil di sini mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.

Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud dengan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan/atau berkaitan dengan seni dan budaya.

Pedagang keliling, pedagang kaki lima, petani penggarap, dan sebagainya adalah pengusaha kecil yang berjuang untuk menghidupi keluarganya. Tetapi ada juga pengusaha yang memiliki alat transportasi (truk misalnya) dan karyawan, dan hasil produksinya dikirim ke luar daerah sehingga bisa menghidupi para karyawan dan keluarganya. Lebih dari itu, ada pengusaha yang memiliki banyak alat transportasi, banyak karyawan, dan hasil produksinya bahkan 0dikirim ke luar negeri. Ia juga membayar pajak kepada pemerintah dalam jumlah juga besar. Dari kenyataan ini timbul istilah usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar.

Page 6: Finishing Materi

6

A. Definisi-definisi usaha kecil Pengertian kecil di dalam usaha kecil bersifat relatif, sehingga perlu ada

batasannya, yang dapat menimbulkan definisi-definisi usaha kecil dari beberapa segi. Definisi-definisi usaha kecil dari berbagai segi tersebut adalah sebagai berikut.a. Berdasarkan Total Aset

Berdasarkan total aset, pengusaha kecil adalah pengusaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat membuka usaha.b. Berdasarkan Total Penjualan Bersih Per Tahun

Berdasarkan total penjualan bersih per tahun, pengusaha kecil adalah pengusaha yang memiliki hasil total penjualan bersih per tahun paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).c. Berdasarkan Status Kepemilikan

Berdasarkan status kepemilikan, usaha kecil adalah usaha berbentuk perseorangan, bisa berbadan hukum atau tidak berbadan hukum, yang di dalamnya termasuk koperasi.

B. Kriteria-kriteria Usaha KecilUsaha kecil termasuk koperasi merupakan kegiatan ekonomi rakyat dengan

skala kecil yang memiliki kriteria-kriteria sebagai berikuta. Memiliki kekayaan bersih atau total aset paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus

juta rupiah).b. Memiliki hasil penjualan bersih per tahun paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu

milyar rupiah).c. Milik warga negara Indonesia.d. Berdiri sendiri, artinya bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau ber-afiliasi entah langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau dengan usaha besar.

e. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Sedangkan usaha menengah atau usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan lebih besar dari kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha kecil. Usaha menengah dan usaha besar meliputi usaha nasional (milik negara atau swasta), usaha patungan, warga negara asing dan/ atau badan hukum asing yang melakukan kegiatan ekonomi di negara Indonesia.

C. PERBEDAAN PERUSAHAAN KECIL DENGAN PERUSAHAAN BESARPerusahaan kecil : pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya, struktur

organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang,persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi,kesulitan untuk mengembangkan usahya dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.

Perusahaan kecil- Umumnya Dikelola Pemilik- Struktur Organisasi Sederhana- Pemilik Mengenal Karyawan- Prosentase Kegagalan Perusahaan Tinggi- Kekurangan Manajer Yang Ahli- Modal Jangka Panjang Sulit Diperoleh

Page 7: Finishing Materi

7

Perusahaan besar : pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya), struktur organisasi kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan, persentase kegagalan cukup rendah,modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.

Perusahaan besar- Dikelola Bukan Oleh Pemilik- Struktur Organisasi Kompleks- Pemilik Mengenal Sedikit Karyawan- Prosentasi Kegagalan Rendah- Banyak Ahli Manajemen- Modal Jangka Panjang Relatif Mudah Diperoleh

2.6 SISTEM-SISTEM PERUSAHAANSistem perusahaan mempunyai beberapa sifat diantaranya adalah :A. SIFATNYA SALING BERGANTUNG

Pada umumnya perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, akan bergantung pada perusahaan yang menjadi pemasok bahan bakunya. Begitu juga perusahaan yang hanya menjalankan satu atau beberapa kegiatan saja (spesialisasi), maka dia sangat bergantung pada perusahaan lainnya. Contohnya : Perusahaan mebel akan bergantung pada pengrajin kayuB. SIFATNYA DINAMIS

Perubahan selalu terjadi, baik perubahan interen maupun perubahan ekstern perusahaan. Contohnya

- Interen : perubahan jumlah karyawan, jumlah bahan baku, jumlah produksi,dll.- Ekstern : pendapatan konsumen, pendidikan, teknologi dll

C. SIFAT KOMPLEKSDalam perusahaan terdiri dari beberapa bagian yang dapat diperinci menjadi

sub-sub bagian yang saling bekerja sama dan saling mempengaruhi sehingga sifatnya kompleks misalnya bagian pengadaan bahan baku, tenaga kerja, modal, keahian (pendidikan).

D. SEBAGAI SATU KESATUAN/ UNITDalam kegiatannya tidak dapat berdiri sendiri-sendiri menuju ke satu tujuan

yaitu mencapai keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain seluruh kegiatan perusahaan sebagai satu kesatuan unit.

E. SIFATNYA BERJENIS – JENISTidak ada perusahaan yang sama persis, baik dalam ukuran, bentuk maupun

jenis usahanya. Selain itu perusahaan selalu berusaha untuk selalu adanya diversifikasi hasil produksinya dengan tujuan jika terdapat kerugian dari produk yang satu dapat ditutup dengan keuntungan dari penjualan produk lain.

Page 8: Finishing Materi

8

2.7 Lingkungan Umum PerusahaanAda 2 lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan yaitu :

A.Lingkungan Umum Perusahaan

1.Politik Dalam hal ini menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik , sifatorganisasi

politik,system partai,kesadaran dalambermasyarakat.perusahaan merupakan lembaga social yang selaluberhubungan dengan masyarakat ,maka kehidupan operasi perusahaansangat berpengaruh oleh politik Negara dimana perusahaan berada.2.Hukum

System hukum sangat berpengaruh dalam perkembangan perusahaanterutama masalah di peraturan perundangan3.Social

Meliputi struktur golongan yang ada di masyarakat yang dapat Mempengaruhi perkembangan perusahaan ,termasuk didalamnya sifatdan perkembangan dari lembaga-lembaga social .4.Perekonomian

System perekonomian yang mempengaruhi perkembangan perusahaanterdiri dari berbagai aspek ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam Masyarakat yang meliputi jenis organisasi ekonomi,system pemilikanperusahaan ,sstem perpajakan dan perbankan dll5.Kebudayaan

Hal ini menyangkut dengan latar belakang sejarah darisuatumasyarakat dimana perusahaan itu berada yaitu yang berhubungandengan hasil produksi perusahaan dan di dalamnnya tercakup norma-norma masyarakat setempat,adat istiadat dan kebiasaan mereka.6.Pendidikan

Lingkungan ini adalah keseluruhan dari tingkat pendidikan palingrendah hingga pendidikan tertinggi secara formal serta pendidikan nonformal yang akan mempengaruhi tingkat keahlian khusus dari masyarakat tersebut.7.Teknologi

Perkembangan teknologi dalam bidang industri dan fasilitas lain dipabrik sangat pesat oleh karena itu apabila perusahaan ingin mengembangkan tingkat proses produksi dan kegiatan operasionalnyaharus berpacun dengan kemajuan teknologi .8.Demografi

Lingkungan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalammasyarakat,angkatan kerja,tingkat kelahiran ,tingkatkematian,penyebaran penduduk,umur,jenis kelamin dll.khusus untuk perusahaan yang sangat tergantungpada tenaga kerja maka urbanisasi sering menjadi masalah dalam masyarakat industry.

B.Lingkungan Khusus Perusahaan

1.PenyediaDisini termasuk penyedia bahan baku,alat-alat produksi ,tenaga kerja,atau

singkatnya pemasok factor-faktor produksi yang dibutuhkanperusahaan.perusahaan harus membina hubungan baik dengan parapenyedia ini sebab,jika tidak maka operasi perusahaan akan terganggu.semakin luas perusahaan maka tentunyasemakin besar kebutuhan akan factor factor produksi.2.Pelanggan

Page 9: Finishing Materi

9

Lingkungan ini adalah semua pebeli produk perusahaan,baik yangmembeli untuk dijual lagi maupun membeli untuk keperluan sendiri .jadi disini tercakup para pedagang perantara , baik pedagang besar maupun pengecer.3.Pesaing

Di dalam perusahaan pasti ada yang namanya persaingan oleh karna itu perusahaan perlu mengunakan strategi untuk menghadapi parapesaing tersebut.4.Teknologi

Inti dari operasinperusahaan adalah proses produksi . untuk itu selalu diperlukan pengembangan teknik produksi secara kualitatif dan kuantitatif yaitu berproduksi pada jumlah optimal yang dapat memenuhi selera langganan dengan memuaskan.5.Sosio politik

Lingkungan ini meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat danperaturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan .Baik lingkungan umum maupun khusus setiap saat dapat berubahubah sejalan dengan perkembangan waktu,oleh sebab itu factor yang satu dengan yang lain terhadap perkembangan perusahaan juga berbedabeda . perusahaan harus lebih peka untuk mengikuti factor factor yangterdapat dalam lingkungan khusus tersebut tanpa melupakan adanya factor dalam lingkungan umum.

2.8Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan

Pelanggan

Karyawan

InvestorKreditor

Lingkungan

Komunitas

Page 10: Finishing Materi

10

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

1. Tanggung jawab terhadap PelangganTanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya

menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memprodukt5 wsi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian.

– Praktik tanggung jawab produksiProduk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan

pelanggan. Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah kecelakaan yag dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.

– Praktik Tanggung Jawab PenjualanPerusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan

strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yamg menyesatkan dan juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan.

– Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada PelangganPerusahaan dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya

dengan beberapa tahap yaitu:1. Ciptakan kode etik.

Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara.2. Pantaulah semua keluhan.

Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan mempunyai telephone yang dapat mereka hubungi apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana mereka diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha mencari sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan bahwa problem tersebut tidak timbul lagi.3. Umpan balik pelanggan.

Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk memberikan keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan.

Page 11: Finishing Materi

11

– Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan.Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya oleh

perusahaan, tetapi juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaan kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

– Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap PelangganSebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan gelombang

konsumerisme, pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas keamanan produk, iklan,dan kompetisi industry.

2. Tanggung Jawab terhadap KaryawanBisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama,

mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara.

– Keselamatan KaryawanPerusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan

memantau secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan. Banyak perusahaan saat ini mengidentifikasikan keselamatan tu di tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Pemilik perusahaan mengakui bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya guna memenuhi tanggung jawab seperti keselamatan karyawan. Usaha perusahaan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman mencerminkan biaya penting dalam menjalankan usaha.

– Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lainPerusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan

diperlakukan dengan semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah keragaman dan pencegahan terjadinya pelecehan seksual.Keregaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat kerja. Banyak perusahaan memcoba untuk mengintegrasikan karyawan dengan latar belakang yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama guna mencapai tujuan bersama perusahaan sekalipun merka memiliki pandangan yang berbeda mengenai masalah-masalah di luar kerja. Banyak perusahaan merespons terhadap meningkatnya keregaman antar karyawan dengan menawarkan seminar mengenai keregaman, yang menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya.

Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja adalah seksual(sexual harassment), yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di terima. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal tersebut. Misalnya, seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual terhadap karyawan lain dan menggunakan kepuasaan pribadi dalam perusahaan untuk menakuti status pekerjaan lain. Seperti, seminar deversitas. Seminar ini dapat menolong karyawan menyadari bagaimana suatu pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab terhadap karyawan tetapi juga

Page 12: Finishing Materi

12

dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman.

3. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya(para pemegang

saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan. investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading) melibatkan orang dalam yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah kasus yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas yang menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis.

Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab. Mengaitkan kompemsasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan sebagian dari konflik kepentingan tetapi menciptakan masalah lainnya. Terdapat banyak kasus perusahaan yang menyesatkan investor potensial maupun investor yang ada saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan informasi relevan yang dapat membuat saham mereka menjadi jatuh. Selain itu, terdapat banyak kasus perusahaan yang menerbitkan estimasi pendapatan dan laba yang terlau dibesar-besarkan. Ketika perusahaan menyesatkan investor dengan menciptakan pandangan yang terlalu optimistis terhadap kinerja potensialnya, perusahaan dapat menyebabkan investor membayar terlau banyak untuk saham perusahaan. Harga saham tersebut kemungkinan besar akan turun ketika kondisi kuangan perusahaan yang sebenarnya terlihat.

Investor menjadi lebih curiga terhadap laporan keuangan perusahaan sekarang ketika mereka menyadari bahwa beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam pelaporan yangtidak etis. Beberapa perusahaan telah mengambi inisiatif untuk mengurangi kecurigaan dengan menyediakan laporan keuangan yang lebih lengkap yang juga lebih dapat dipahami dan dapat diinterprestasikan dengan lebih mudah.Bagaimana Pemegang Saham Memastikan Tanggung Jawab. Pemegang saham untuk mempengaruhi kebijakan manejemen perusahaan. Pemegang saham telah sangat aktif khususnya ketika mereka tidak puas dengan gaji ekskutif perusahaan atau kebijakan lainnya.

Pemegang saham yang paling aktif adalah investor institusional (institusional investors), atau lembaga keuangan yang membeli sejumlah besar saham. Jika satu investor institusional yakin bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, maka investor tersebut dapat mencoba untuk eksekutif perusahaan dan menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebut juga dapat mencoba berkolaburasi dengan investor institusional lain yang juga memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Hal ini memberikan kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan negosiasi karena eksekutif perusahaan kemungkinan besar akan mendengarkan investor institusional yang secara kolektif memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Investor institusional tidak mencoba mendikte bagaimana perusahaan seharusnya dikelola. Melainkan, mereka mencoba untuk memastikan bahwa menejer perusahaan mengambil keputusan kepentingan seluruh pemegang saham.

Page 13: Finishing Materi

13

4. Tanggung Jawab terhadap KreditorPerusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya

kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor. Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit.

5. Tanggung Jawab terhadap lingkunganKualitas lingkungan adalah kebaikan public, dimana setiap orang menikmatinya

tanpa peduli siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkunga) seperti, polusi udara, tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

– Polusi udarabeberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya

bagi lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti, polusinya kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.

Suatu perusahaan tentunya mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu produknya yang baik dengan begitu mereka berusaha agar yang dihasilkan tidak membahayakan lingkungan, contoh pada perusahaan otomotif dan baaja telah mengurangi polusi udara dengan mengubah proses produksinya sehingga lebih sedikit karbon dioksida yang dilepaskan ke udara.

Peranan pemerintah dalam mencegah polusi udara. Pemerintah juga terlibat dalam memberlakukan pedoman tertentu yang mengharuskan perusahaan untuk membatasi jumlah karbon dioksida yang ditimbulkan olehproses produksi. Pada tahun 1970, Environmental Protection Agency(EPA), diciptakan untuk mengembangkan dan memberlakukan standar polusi.

– Polusi TanahTanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yangn tida dihasilkan dari

beberapa proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi pertanian.

Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan, perusahaan merevisi produksi dan pengemasan guna mengurangi jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya ditempat yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias mendaur ulang membatasi penggunaan bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat. Ada banyak perusahaan yang memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan lingkuperngan. Contoh, perusahaan Homestake Mining Company mengakui bahwa operasi penambangannnya merusak tanah, sehingga perusahaan tersebut mengelurkan uang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

– Polusi Air / Pencemaran AirPencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia dan kondisi badan

air yang akan mengganggu keseimbangan ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem alam.

Sebenarnya ada alasan tertentu yang berada di belakang apa yang menyebabkan pencemaran air. Namun, penting untuk membiasakan diri dengan dua kategori utama pencemaran air, polusi beberapa datang langsung dari lokasi tertentu

Page 14: Finishing Materi

14

seseorang. Jenis polusi disebut pencemaran sumber titik seperti pipa air tercemar limbah yang mengalir ke sungai dan lahan pertanian. Sementara itu, polusi sumber non-titik adalah polusi yang berasal dari daerah-daerah besar seperti bensin dan kotoran lain dari jalan raya yang masuk ke danau dan sungai. Salah satu penyebab utama pencemaran air yang telah menyebabkan masalah kesehatan lingkungan yang serius dan merupakan polutan yang berasal dari bahan kimia dan proses industri. Ketika pabrik-pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak langsung ke sungai dan sungai, air menjadi beracun dan tingkat oksigen yang habis menyebabkan banyak organisme air mati. Limbah ini termasuk pelarut dan zat-zat beracun. Sebagian besar limbah tidak biodegradable. tanaman Power, pabrik kertas, kilang, pabrik-pabrik mobil membuang sampah ke sungai. Jadi suatu perusahaan sangat berperan penting dalam menengani masalah tersebut dengan melakukan penilitian dan strategi untuk mencegah terjadinya polusi air. Jadi pad prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan secara teknis.

Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat smemberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber kepada industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

6. Tanggung Jawab terhadap KomunitasSuatu perusahaan ketika mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka

perusahaan tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai pelanggan dan karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara local atau memberikan sumbangan ke yayasan local, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke unversitas-universitas.

Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya sumbangan-sumbangan untuk bencana alam, seperti tsunami, gempa.

Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial, keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada pelanggan. Jadi, kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham biasa mendapat keuntungan dari mendukung sosial tersebut. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara bersamaan memberikan konstribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan ni lai perusahaan. Misalnya, suatu manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari.

B. Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis Pelaksanaan tanggung jawab sosial suatu bisnis adalah merupakan penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis. Dengan semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis, maka bararti akan semakin meningkat pelaksanaan praktik bisnis etik dalam masyarakat.

Page 15: Finishing Materi

15

Dengan pelaksanaan etika bisnis maka kepentingan masyarakat banyak akan terlindung dari praktik bisnis yang merugikan kepentingan masyarakat banyak.Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang dapat atau telah dilakukan oleh beberapa pengusaha.

1 Pelaksanaan Hubungan Industri Pancasila (HIP)Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan hubungan industry

pancasila ini dalam bentuk yang sering dikenal sebagai Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB ini merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. Dalam KKB ini diadakan berbagai ketentuan tentang hak-hak serta kewajiban karyawan. Hak-hak karyawan meliputi hak atas gaji maupun bentuk-bentuk lain yang berupa kesejahteraan baik moril maupun materil baginya sedangkan kewajiban karyawan yaitu melksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi masing-masing karyawan yang bersangkutan sesuai dengan jabatan yang dipikulnya.

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Banyak pengusaha yang pada saat ini telah melakukan AMDAL ini dalam

melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata dari amdal ini tercermin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industry sedemikian rupa sehingga limbah tersebut menjadi tidak mengganggu lingkungan. Proses produksi yang dilakukan oleh suatu bisnis tidak jarang akan menimbulkan pencemaran lingkungan atau polusi, baik polusi tanah, air dan udara. Dalam hal ini masih banyak pula pengusaha yang belum menyadari akan tanggung jawabnya terhadap pengolahan limbah industry ini. Hal ini pada umumnya disebabkan karena kurangnya kesadaran pengusaha terhadap pencemaran lingkungannya.

3. Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Penerapan prinsip K3 ini telah banyak dilaksanakan pula oleh pengusaha kita.

Ada beberapa perusahaan telah memperoleh penghargaan yang berupa “ ZERO ACCIDENT ’’. Perusahaan yang memperoleh penghargaan ini bararti telah menjalankan proses produksinya sedemikian lama tanpa mengalami kecelakaan kerja bagi karyawannya. Hal ini merupakan prestasi yang cukup bagus dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Guna menjalankan pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, maupun pakaian kerja khusus dan sebagainya.

4. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)Pelaksanaan program pemerintah yang berupa PIR di mana dalam hal ini

Perkebunan Besar yang biasanya adalah milik negara merupakan intinya yang akan menjadi motor penggerak pembangunan perkebunan rakyat di sekitarnya yang merupakan plasma. Perkebunan rakyat di sekitar yang merupakan plasma ini akan mendukung kelancaran pemasokan bahan baku bagi nakan terjadi saling membantu antara perusahaan rakyat yang pada umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan berjalan secara seimbang dan saling menompang.

5. System Bapak Angkat- Anak AngkatPelaksanaan system ini juga banyak membantu kelancaran proses

pembangunan bangsa serta keterkaitan industry maupun ketrkaitan kepentingan masyarakat banyak. Praktik tersebut tentu saja juga tidak mudah untuk dilaksanakan karena diperlukan kesadaran yang tinggi dari pengusaha besar yang harus bersedia

Page 16: Finishing Materi

16

untuk membantu perkembangan bagi pengusaha kecil yang seringkali banyak menimbulkan persoalan bagi pengusaha besar yang menjadi bapak angkat.

2.9 Etika Bisnis.

A. Pengertian EtikaEtika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang berarti : kebiasaan/adat,

akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Berikut adalah pengertian etika menurut para pakar atau ahli :

a. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).

b. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut

ukuran dan nilai yang baik.c. Menurut Magnis Suseno,

Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas.

B. Pengertian Etika BisnisUntuk lebih memantapkan pemahaman sebuah pengertian etika bisnis, maka akan kami

uraikan etika bisnis menurut para pakar atau ahli :a. Velasques

Pengertian etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.b. Steade et al

Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.c.Hill dan Jones

Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.d. Sim

Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos,” kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.e.Brown dan Petrello

Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh.f.Griffin dan Ebert

Etika bisnis merupakan penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih khusus lagi makna etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang dilakukan manajer dan karyawan dari suatu organisasi perusahaan.

Page 17: Finishing Materi

17

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Alasan mengapa bisnis harus etis :Menurut Pant et al (2002:104) setidaknya terdapat tujuh alasan yang mendorong

perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis.Alasan pertama. Meningkatnya harapan publik agar perusahaan menjalankan bisnisnya

secara etis. Perusahaan yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnisnya secara etis akan mengalami sorotan, kritik bahkan hukuman. Sebagai contoh, para investor PT QSAR menuai kekecewaan yang luar biasa setelah perusahaan yang menawarkan usaha bagi hasil dibidang agribisnis ini telah melakukan praktik manipulasi dan menyalahgunakan dana yang ditanamkan para investor bukan untuk investasi dibidang agroindustri,melainkan lebih mirip kegiatan arisan berantai. Akibatnya, investor secara bersama-sama menggugat pemilik dan manajemen PT QSAR ke pengadilan dan melakukan aksipenyerobotan secara sepihak terhadap aset-aset yang dimiliki PT QSAR.

Alasan kedua, mengapa perusahaan dan para pekerjanya harus bertindak secara etis adalah agar mereka tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan stake-holders lainnya. Sebagai contoh, pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah secara tidak profesional yang dilakukan oleh PD Kebersihan Kota Bandung di wilayah Leuwi Gajah Kabupaten Bandung telah mengakibatkan bencana longsornya samph dengan volume sekitar 20 njuta meter kubik yang menimpa perumahan penduduk di sekitarnya sehingga mengakibatkan 112 orang meninggal dunia dan kerugian material masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Alasan ketiga, penerapan etika bisnis diperusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai contoh sebuah studi yang dilakukan oleh dePaul University (Post, et al.,2012:105) menunjukkan, bahwa “terdapat hubungan statistik yang signifikan antara pengendalian perusahaan yang menekankan pada penerapan etik dan perilaku bertanggung jawab di satu sisi dengan kinerja keuangan yang baik di sisi lain.” Dalam kasus lain, penerapan etika i perusahaan terhadap para manajer dan karyawan perusahaan berupa larangan minum alkohol bagi para pegawai, telah menurunkan biaya kesehatan dan meningkatkan produktivitas.

Alasan keempat, penerapan etika bisnis seperti kejujuran , menepati janji, dan menolak suapdapat mningkatkan kualitas hubugan bisnis di antara dua pihak yang melakukan hubungan bisnis.Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan diantara pihak-pihak yang terlibat hubungan bisnis terhadap pihak lainnya. Sebaliknya, apabila salah satu pihak berlaku tidak dapat dipercaya, maka pihak yang tidak dapat dipercaya ini akan diabaikan oleh mitra bisnisnya bahkan oleh komunitas bisnis secara umum.

Alasan kelima,mengapa perusahaan perlu mendorong penerapan etika bisnis adalah agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis. Sebagai contoh, kejahatan pencurian uang perusahaan yang dilakukan pemilik dan pimpinan perusahaan merupakan faktor penyebab utama kebangkrutan perusahaan dibanding faktor-faktor lainnya. Contoh lainnya misalnya, kegiatan dumpingyang dilakukan pesaing luar negeri merupakan perilaku tidak etis yang dapat merugikan perusahaan domestik.

Alasan keenam, penerapan etika perusahaan secara baikdi dalam suatu erusahaan dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja oleh pemberi kerja (employers). Perusahaan dipandang bertindak secara etis apabila perusahaan memenuhi hak-hak normatif

Page 18: Finishing Materi

18

para pekerja seperti gaji dan kondisi kerja yang memadai, pemberlakuan penilaian kerja secara adil, adanya reward and punisment policy yang jelas, dan lain-lain.

Alasan ketujuh, Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usahanya, adalah untuk mencegah agar perusahaan (yang diwakili oleh pimpinannya) tidak memperoleh sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis. Sebagai contoh, seorang manager perusahaan asal Taiwan dari pabrik Pao Chen di Vietnam telah dihukum 6 bulan penjara karena manajer tersebut telah menghukum para pekerja yang bekerja lamban dengan hukuman lari mengitari lapangan berkali-kali sehingga para karyawan tersebu jatuh sakit.

C. Manfaat perusahaan dalam menetapkan etika bisnisa.Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.b.Citra perusahaan di mata konsumen baik.

Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualanc. Meningkatkan motivasi pekerja.

Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.d. Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.

D. Prinsip-prinsip etika bisnis :Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses

bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :

a. Prinsip Otonomi Yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan

bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.b. Prinsip Kejujuran

Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.c. Prinsip Keadilan

Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)

Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

Page 19: Finishing Materi

19

e. Prinsip Integritas Moral Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau

perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu:

1. KejujuranBanyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi

mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.2. Keadilan

Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.3. Rendah Hati

Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.4. Simpatik

Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.5. Kecerdasan

Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.

2.10 Bisnis Internasional

A. Pengertian bisnis internasionalMenurut pendapat Ball dan Wendell, 2000 (ahli bahasa Syahrizal nor)

Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara. Definisi ini tidak hanya termasuk dalam perusahaan manufaktur dan perdagangan internasional di luar negeri tetapi juga industry jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa.

Bisnis internasional merupakan praktik bisnis yang melibatkan seluruh pertimbangan tersebut, karena melibatkan beberapa Negara, sedangkan bisnis domestik yang merupakan

Page 20: Finishing Materi

20

aktivitas bisnis yang terjadi pada suatu Negara dimana penggunaan mata uang, budaya, sistem hukum dan sumber-sumbernya relative sama.

Dengan demikian bisnis internasional dapat diartikan sebagai aktivitas yaitu berupa transaksi bisnis di antara lebih dari dua Negara, yang melibatkan pihak-pihak individu perorangan, individu perusahaan, kelompok perusahaan dan agen-agen internasional dan juga dapat diartikan sebagai studi yang mempelajari aktivitas tersebut.

B. Tujuan dan manfaat bisnis internasionalBagi banyak perusahaan, keterlibatannya dalam bisnis internasional banyak

dilatarbelakangi oleh motifnya untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Lebih dari itu, kecenderungan yang terjadi adalah bahwa perusahaan yang akan tetap bertahan dan menjadi unggul di abad yang akan datang adlah perusahaan global. Perusahaan yang tidak mampu bersaing di pasar global, bila beruntung akan diakuisisi oleh perusahaan yang lebih dinamis, dan jika tidak berubah maka perusahaan-perusahaan tersebut akan hilang begitu saja.

Tidakakan pernah ada perusahaan yang hanya memperioritaskan pada ekonomi nasionalnya sendiri tanpa dipengaruhi oleh perdagangan dan investasi luar negeri. Kenyataan ini menunjukkan adanya pengaruh globalisasi yang tidak pernah mengenal batas. Sehingga memicu timbulnya kekuatan yang akan mendorong ekonomi global yang diawali dengan adanya perkembangan dan fenomena baik antara bisnis besar maupun kecil yang menciptakan peluang setiap usaha untuk memperluas pasarnya sehingga hal ini sebagai sebuah tantangan bagi para manajer.

C. Teori perdagangan1. Teori merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport (dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.

Merkantilisme merupakan falsafah ekonomi yang menganut konsep bahwa penting bagi suatu negara untuk mengakumulasi persediaan logam-logam berharga demi mencapai kesejahteraan.

Dengan demikian, negara yang terus-menerus lebih banyak mengimpor daripada mengekspor dan menghabiskan cadangan emas (valuta asing) akan menjadi lemah kedudukannya terhadap Negara lain dan bank asing. Contohnya Negara Meksiko, Polandia, Argentina dan Brasilia.

Jenis MerkantilismePada dasarnya Merkantilisme adalah cara untuk mencapai kemakmuran negara.

Namun pada prakteknya ada dua jenis merkantilis yang bisa dibedakan berdasarkan cara mencapai kemakmuran. Kedua jenis merkantilis tersebut adalah :

Page 21: Finishing Materi

21

1. Kelompok BullionistKelompok bullionist berkembang sebagai awal perkembangan

kelompok merkantilist murni, dipelopori oleh Gerald Malynes. Kelompok ini mengaitkan kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia. Semakin besar stok logam mulia di dalam negeri, semakin makmur, megah dan berkuasa negara tersebut.Kebijakan kelompok ini adalah

o mendorong ekspor sebesar-besarnya, (kecuali logam mulia)o melarang impor dengan ketat, (kecuali logam mulia)o surplus ekspor harus dibayar dengan logam mulia

2. Merkantilist MurniKata kunci merkantilist murni adalah aspek suku bunga. Suku

bunga yang rendah akan menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi. Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang maka harga barang juga harus meningkat dan peningkatan harga barang dapat terjadi apabila jumlah uang beredar meningkat. Agar uang bertambah maka jalan yang paling mudah adalah melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu setiap negara wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan (favorable balance of trade).

Pendukung utama kelompok merkantilis murni adalah Thomas Mun (Inggris), Colbert (Perancis), Von Hornigh (Jerman) dan Becker (Austria).

2. Teori keunggulan absolute Adam Smith (1723-1790)Teori Keunggulan Mutlak/Absolut menurut Adam Smith bahwa setiap Negara

akan memperoleh manfaat perdagangan Internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari Negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan Negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di Negara tersebut secara efisien.

Negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya.

Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

Ada beberapa asumsi dari teori keunggulan mutlak/absolut ini:1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang4. Biaya ditanspor ditiadakan

Teori keunggulan mutlak/absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat menggunakan jumlah yang sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk menghasilkan jumlah yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara memiliki keuntungan absolut di pasar. Kemampuan untuk

Page 22: Finishing Materi

22

menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih, dengan asumsi bahwa semua unit yang diproduksi dijual.

Biaya juga merupakan faktor yang terlibat dalam menentukan apakah keuntungan absolut ada. Ketika itu adalah mungkin untuk memproduksi lebih banyak produk dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, ini biasanya diterjemahkan ke dalam biaya produksi yang lebih rendah per unit. Bahkan dengan asumsi bahwa produsen menjual setiap unit dengan biaya sedikit di bawah kompetisi, hasil akhir masih harus keuntungan yang lebih tinggi pada setiap unit yang dijual.

Teori Keunggulan Mutlak/Absolut lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter, sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value). Teori Absolute Advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja.

Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Namun teori itu mempunyai dua manfaat: pertama, memungkinkan kita dengan secara sederhana menjelaskan tentang spesialisasi dan keuntungan dari pertukaran. Kedua, meskipun pada teori-teori berikutnya (teori modern) kita tidak menggunakan teori nilai tenaga kerja, namun prinsip teori ini tidak bisa ditinggalkan (tetap berlaku).

Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi agar produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada luasnya pasar. Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi (Devition of Labour) oleh karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.

Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingkat Investasi G=f (I).

Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut:

1. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan Sejenis Barang

Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.2. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi

Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata

Page 23: Finishing Materi

23

lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.

Pandangan Adam Smith (1723-1790) atas konsep nilai dibedakan menjadi 2 yaitu nilai

pemakaian dan nilai penukaran. Hal ini menimbulkan paradok nilai, yaitu barang yang mempunyai nilai pemakaian (nilai guna yang sangat tinggi, misalnya air dan udara, tetapi mempunyai nilai penukaran yang sangat rendah. Malahan boleh dikatakan tidak mempunyai nilai penukaran. Sedangkan di sisi lain barang yang nilai gunanya sedikit tetapi dapat memiliki nilai penukaran yang tinggi, seperti berlian. Hal ini baru diselesaikan oleh ajaran nilai subyektif.

Masngudi (2006) menjelaskan bahwa teori keunggulan absolut dari Adam Smith mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1. Teori keunggulan absolut tidak menjelaskan dengan mekanisme apa dunia memperoleh keuntungan dan output dan bagaimana dibagikan di antara para penduduk masing-masig negara.

2. Dalam model teori keunggulan absolut tidak menjelaskan bagaimana jikalau negara yang satu sudah mengadakan spesialisasi sedangkan yang lain masih memproduksikan kedua produk.

3. Bahwa labor productivity berbeda-beda.4. Bahwa Adam Smith tak terpikirkan adanya negara negara yang sama

sekali tidak memiliki keunggulan absolut.

Contoh 1:Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas

dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu:

Produk Indonesia IndiaPakaian 40 unit 20 unitTas 20 unit 30 unitBerdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam

produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas.

Jadi Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut:

Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat. Karena Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakaian dan 50 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan

Produk Indonesia IndiaPakaian 80 unit 0 unitTas 0 unit 60 unit

Page 24: Finishing Materi

24

komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

Contoh 2:Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk

memproduksi rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara Jepang berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan.

Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut:1. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg

rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik).

2. Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempah-rempah – 0,25 elektronik).

2. Teori Keunggulan komperatif (comparative advantage)Penjelasan mengenai hukum keunggulan komparatif dikemukakan oleh David

Ricardo dalam bukunya Principles of Political Economy and Taxation (1817). Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi kedua jenis komoditi yang dihasilkan, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara A misalnya harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih kecil (yang merupakan komoditi yang memiliki keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut cukup besar (komoditi yang memiliki kerugian komparatif). Jadi harga sesuatu barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.

komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :

a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.e. TersSedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnyafasilitas latihan maupun transportasi.

Page 25: Finishing Materi

25

Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.

Teori keunggulan absolut tidak dapat digunakan sebagai dasar dalam perdaganganonternasional apabila salah satu negara memiliki keunggulan absolut atas kedua jenis komoditi. Atau dengan kata lain bahwa bila salah satu negara memiliki keunggulan absolut atas kedua jenis komoditi, maka perdagangan tidak akan terjadi. Namun dengan teori keunggulan komparatif, perdagangan internasional antara dua negara masih dapat berlangsung walaupun salah satu negara memiliki keunggulan absolut atas kedua jenis komoditi. Hal tersebut dapat dijelaskan pada contoh di bawah ini.

Tabel 3 : Keunggulan komparatif berdasarkan jam kerja per satuan outputDavid RicardoNegara Permadani Sutra Dasar Tukar Domestik (DTD)India 30 menit/meter 24 menit/meter 1 meter sutra = 0,8 meter

permadaniMalaysia 40 menit/meter 50 menit/meter 1 meter sutra = 1,25 meter

permadani

Pada tabel 3 bila dilihat jumlah jam (waktu) yang digunakan tanpa memperhatikan perbandingan dasar tukar domestik antara permadani dan sutra di kedua negara, tampaknya India memiliki keunggulan absolut atas permadani dan sutra, karena India dapat menghasilkan permadani dalam waktu 30 menit/meter, sedangkan Malaysia menggunakan waktu yang lebih banyak 40 menit/meter, begitu pula sutra, India hanya menggunakan waktu 24 menit/meter, sedangkan Malaysia menggunakan 50 menit/meter. Dengan demikian berdasarkan teori keunggulan absolut, perdagangan antara India dan Malaysia tidak akan terjadi, karena India memiliki keunggulan absolut atas kedua jenis komoditi.

Bila didasarkan pada teori keunggulan komparatif, perdagangan antara India dan Malaysia masih tetap akan terjadi, karena secara komparatif India memiliki keunggulan atas sutra dan Malaysia memiliki keunggulan atas permadani. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan dasar tukar domestik masing-masing negara, yaitu DTD di India adalah 1 meter sutra dapat ditukar dengan 0,8 meter permadani, sementara di Malaysia 1 meter sutra dapat ditukar dengan 1,25 meter permadani. Atau dengan kata lain bahwa di India harga sutra lebih murah di banding harga permadani (karena ongkos produksinya hanya 24/50 atau 48 % dari ongkos produksi sutra di Malaysia, sedang ongkos produksi permadani 30/40 atau 75 % dari ongkos produksi permadani di Malaysia). Sebaliknya di Malaysia harga permadani lebih murah dibandingkan harga sutra (karena ongkos produksi permadani adalah 40/30 atau 133,33 % dari ongkos produksi di India, sedangkan ongkos produksi sutra adalah 208,33 % dari ongkos produksi di India).

Perbedaan harga komoditi di kedua negara dapat pula dijelaskan sebagai berikut : harga relatif sutra terhadap permadani di India sebesar (24/30 = 0,8) adalah lebih rendah di banding Malaysia sebesar ( 50/40 = 1,25), dan harga relatif permadani

Page 26: Finishing Materi

26

terhadap sutra di Malaysia sebesar (40/50 = 0,8) adalah lebih rendah di banding India sebesar (30/24 = 1,25).

Menurut Ricardo bahwa keuntungan perdagangan dapat diperoleh kedua negara yang melakukan hubungan perdagangan apabila dasar tukar internasional (DTI) 1 : 1. Dengan DTI 1 : 1, maka India akan memperoleh keuntungan sebanyak 0,2 meter permadani, karena di domestiik 1 meter sutra dapat ditukar dengan 0,8 meter permadani, tetapi melalui perdagangan internasional 1 meter sutra dapat ditukar dengan 1 meter permadani. Selanjutnya, Malaysia memperoleh keuntungan sebanyak 0,25 meter sutra, karena di domestik 1 meter sutra dapat ditukar dengan 1,25 meter permadani, tetapi dengan perdagangan internasional 1 meter sutra dapat ditukar dengan 1 meter permadani, dalam hal ini keuntungan Malaysia adalah berupa efisiensi dalam menukarkan permadani, yaitu dari 1,25 meter permadani menjadi hanya 1 meter permadani untuk memperoleh 1 meter sutra.

Selanjutnya dalam bentuk lain, yaitu banyaknya komoditi yang dapat dihasilkan per tenaga kerja dalam satu hari dengan jumlah jam kerja 8 jam per hari adalah sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 4 : Keunggulan komparatif berdasarkan output per tenaga kerja per hari (8jam kerja) : David Ricardo

Negara Permadani Sutra Dasar Tukar Domestik (DTD)

India 16 meter 20 meter 1 meter sutra = 0,8 meter permadani

20 meter sutra = 16 meter permadani

Malaysia 12 meter 9,6 meter 1 meter sutra = 1,25 meter permadani

9,6 meter sutra = 12 meter permadani

Berdasarkan tabel 4 setiap tenaga kerja di India dapat menghasilkan permadani dalam sehari sebanyak 16 meter dan sutra sebanyak 20 meter, sedangkan Malaysia dapat menghasilkan 12 permadani dan 9,6 meter sutra.

Apabila kedua negara melakukan perdagangan dengan DTI 1 : 1, maka India dapat memperoleh permadani sebanyak 20 meter (ada tambahan 4 meter permadani, yaitu dari 16 meter menjadi 20 meter), dan Malaysia dapat memperoleh sutra sebanyak 12 meter (ada tambahan sebanyak 2,4 meter sutra, yaitu dari 9,6 meter menjadi 12 meter).

Apabila DTD kedua negara atau salah satu negara sama dengan DTI 1 : 1, maka perdagangan antara kedua negara kecil kemungkinan untuk terjadi karena perdagangan luar negeri menghasilkan keuntungan sama dengan perdagangan domestik. Demikian halnya bila DTD kedua negara adalah 1 : 1, maka perdagangan juga tidak terjadi karena salah satu negara akan memperoleh kerugian. Jadi perdagangan yang akan memberi keuntungan kedua negara apabila DTI 1 : 1 berada di antara DTD masing-masing negara

D. Pemasaran International (International Marketing)

Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi

Page 27: Finishing Materi

27

bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :

– Licencing– Franchising– Management Contracting– Marketing in Home Country by Host Country– Joint Venturing– Multinational Coporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.

Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

E.General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)

a. Pengertian General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) atau perjanjian umum tentang

tarif-tarif dan perdagangan didirikan pada tahun 1948 di Genewa, Swiss. Pada waktu didirikan, GATT beranggotakan 23 negara, tetapi pada saat sidang terakhir di Marakesh pada 5 April 1994 jumlah negara penandatangan sebanyak 115 negara. Kesepakatan dalam GATT yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1948 tertuang dalam tiga prinsip, yaitu:

1. Prinsip resiprositas, yaitu perlakuan yang diberikan suatu negara kepada negara lain sebagai mitra dagangnya harus juga diberikan juga oleh mitra dagang negara tersebut

2. Prinsip most favored nation, yaitu negara anggota GATT tidak boleh memberikan keistimewaan yang menguntungkan hanya pada satu atau sekelompok negara tertentu.

3. Prinsip transparansi, yaitu perlakuan dan kebijakan yang dilakukan suatu negara harus transparan agar diketahui oleh negara lain.

Sesuai dengan perkembangannya, masing-masing negara anggota GATT menghendaki adanya perdagangan bebas. Pada pertemuan di Marakesh, Maroko 5 April 1994 GATT diubah menjadi World Trade Organization (WTO) mulai tanggal 1 Januari 1995.Lahirnya membawa dua hal perubahan mendasar, yaitu :

Page 28: Finishing Materi

28

1. WTO mengambilalih peran GATT dan menjadikannya sebagai salah satu lampiran aturan WTO.

2. Prinsip-prinsip GATT menjadi kerangka aturan bagi bidang-bidang baru dalam perjanjian WTO. Misalnya GATS, TRIMS, TRIPS

b. Tujuan terbentuknya GATTTujuan pembentukan GATT adalah untuk menciptakan suatu iklim perdagangan

internasional yang aman dan jelas bagi masyarakat bisnis, serta juga untuk menciptakan liberalisasi perdagangan yang berkelanjutan, lapangan kerja dan iklim perdagangan yang seha. Pada pokoknya ada empat tujuan pentingyang hendak dicapai GATT:

1) meningkatkan taraf hidup umat manusia; 2) meningkatkan kesempatan kerja; 3) meningkatkan pemanfaatan kekayaan alam dunia; dan 4) meningkatkan produksi dan tukar menukar barang.

c. Fungsi GATT:1. suatu perangkat ketentuan [aturan] multilateral yang mengatur transaksi

perdagangan yang dilakukan oleh negara- negara anggota GATT dengan memberikan suatu perangkat ketentuan perdagangan.

2. sebagai suatu forum [wadah] perundingan perdagangan dan diupayakan agar praktek perdagangan dapat dibebaskan dari rintangan-rintangan yang mengganggu [liberalisasi perdagangan]

3. GATT mengupayakan agaraturan atau praktek perdagangan demikian itu menjadi jelas baik melalui pembukaan pasar nasional atau melalui penegakan dan juga penyebarluasan pemberlakuan peraturannya.

d. Garis-garis Besar Ketentuan GATTGATT memiliki 38 pasal. Secara garis besarnya, dari pasal-pasal dibagi ke dalam

4 bagian:

1. Bagian Pertama : Pasal 1, Pasal Utama menetapkan prinsip utama GATT, MFN Treatment pada anggota. Pasal 2 Penurunan Tarif yang disepakati berdasarkan GATT.

2. Bagian Kedua : Memuat 30 Pasal (Ps III-Ps XXII).3. Bagian Ketiga : Berisi 11 Pasal.4. Bagian Keempat : Terdiri dari empat pasal yang

ditambahkan pada tahun 1965. Bagian ini berisi kebutuhan-kebutuhan khusus darai negara-negara sedang berkembang.

F. Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia:1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-

faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor

Page 29: Finishing Materi

29

tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

4. Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

G. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis InternasionalMelaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan

ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :

1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan4. Hambatan operasional5. Perbedaan dalam valuta asing

H. Pengertian Neraca Pembayaran InternasionalNeraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan

sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah :

1. Orang perorangan/individuOrang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara

(misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest. 2. Badan hukum

Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.

Page 30: Finishing Materi

30

3. Pemerintah

Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional.

I. Tujuan Neraca Pembayaran InternasionalPenyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.

2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal.

3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional.

J.Pos-pos Neraca Pembayaran1. Pos Transaksi Dagang

Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.

Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.

Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri.

2. Pos Pendapatan ModalPos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi

penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal.

Page 31: Finishing Materi

31

Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal.

3. Pos Transaksi-transaksi UnilateralTransaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya

hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini

tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.

b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.

c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.

4. Pos Penanaman Modal LangsungYang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah

seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.

Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.

5. Pos Hutang Piutang Jangka PanjangPos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang

jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:

a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)

Page 32: Finishing Materi

32

6. Pos Hutang Piutang Jangka PendekHutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka

waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi:

a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)

7. pos Sektor MoneterPos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter

(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter(monetary sector account).

Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :a. Bank Sentral

(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek(3) Mutasi cadangan devisa(4) Mutasi cadangan emas moneter

b. Bank-bank Devisa(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek(2) Mutasi cadangan devisa

Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.

Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.

Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri

Page 33: Finishing Materi

33

dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.

8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak

sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).

K.Beberapa Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran Internasional

Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada empat pengertian balance.

1. Basic BalanceBasic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang

berjalan (current account balance) ditambah dengan transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubahan prinsipil dalam perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih perhitungan (Errors and Ommissions). Dengan demikian, basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perkonomian terhadap neraca pembayaran, yaitu akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek. Menurut pandangan ini, dalam jangka panjang basic balance akan menjadi nol.2. Basic Transaksi “Autonomous”

Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka pendek. Dalam hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance transaksi autonomous yang diimbangi dengan transaksi reserves pemerintah dan selisih perhitungan daripada basic balance sebab kenyataanya aliran modal jangka pendek jarang sekali sama dengan nol. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin dalam transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek.

Transaksi accomodating merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain sedangkan transaksi autonomous merupakan transaksi yang muncul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. yang termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi sedang berjalan, transaksi kapital dan transaksi satu arah. Ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debit dan kredit menimbulkan transaksi lalu lintas moneter seperti misalnya mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut.3. Liquidity Balance

Konsep liquidity balance ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi neraca pembayarannya. Perbedaannya dengan balance autonomous adalah dalam perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti surat berharga

Page 34: Finishing Materi

34

jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk Amerika diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan neraca pembayaran. Liquidity balance bersama basic balance dan selisih yang diperhitungkan merupakan faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sebaliknya, kekayaan jangka pendek Amerika yang dimiliki oleh penduduk lain dianggap sebagai sumber pembiayaan ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran.4. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek

Konsep ini juga berkembang di Amerika Serikat. Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek (sesudah dikurangi dengan modal Amerika jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga moneter negara lain). Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga moneter asing.

L. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia

Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain :

1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia.

2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.

3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank Indonesia.

4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setahun sekali.

5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.

Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka – angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan – perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat :

1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.2. Penggunaan sistematika yang berbeda.3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki.Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).

Page 35: Finishing Materi

35

M. Masalah Dalam Analisis Neraca Pembayaran

Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi pemerintah.

Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran:1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional

yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya denagn yang lain.

2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika mengalami deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi contoh, Amerika sErikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besart daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.

3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris.

N.Analisis Neraca Pembayaran

1. Analisis Negara Debitur dan Negara KrediturAnalisis Negara Debitur dan Negara Kreditur dilakukan dengan cara

membandingkan nilai kekayaan penduduk suatu negara yang tertanam diluar negeri dengan nilai kekayaan penduduk negara lain yang tertanam didalam perekonomian negara tersebut, maka kita dapat membedakan antara negara yang memiliki status negara kreditur dan negara kreditur. Negara kreditur atau creditor country merupakan jumlah nilai kekayaan dalam artian luas, yaitu meliputi semua harta benda yang dimiliki suatu negara secara langsung, pesertaan modal dan semua piutang dimana nilai kekayaan negara tersebut melebihi seluruh kekayaan yang tertanam di negara asing. Sedangkan negara debitur atau debtor country yaitu apabila suatu negara memiliki jumlah nilai kekayaan penduduk yang tertanam diluar negeri lebih kecil dibandingkan dengan jumlah nilai kekayaan negara lain yang tertanam di negara tersebut.

Pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara sebagai hasil yang diperoleh dari penanaman modal diluar negeri tertampung dalam pos pendapatan modal atau income on investment. Oleh karena itu nilai kredit pada pos pendapatan modal merupakan pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara sedangkan nilai debit pada pos pendapatan modal merupakan pendapatan yang diperoleh investor asing dari penanaman modalnya didalam negara. Untuk lebih memperjelas akan diuraikan sebagai berikut :

a. Apabila pos pendapatan modal sebuah neraca pembayaran memiliki saldo kredit maka negara tersebut merupakan negara kreditur

Page 36: Finishing Materi

36

b. Apabila pos pendapatan modal memiliki saldo debit maka negara tersebut merupakan negara debitur

2. Analisis Investasi Luar NegeriApabila analisis status debitur-kreditur suatu Negara disebut sebagai analisis

jangka panjang, maka analisis investasi luar negeri dikategorikan sebagai analisis jangka pendek.

Untuk menganalisis investasi luar negeri pos-pos neraca pembayaran digolongankan sebagai berikut :

I. Saving Accounts :a. Perdagangan (barang dan jasa)b. Pendapatan modalc. Transaksi-transaksi unilateral

II. Investment Accounts :a. Penanaman modal langsungb. Hutang-piutang jangka panjangc. Hutang-piutang jangka pendek

III. Cash Accounts :a. Sektor moneter

Sesudah pos-pos neraca pembayaran kita golongankan seperti diatas, maka selanjutnya meneliti saldo-saldo dari kelompok pos-pos tersebut. Pertama kita perhatikan saldo investment accounts. Investment accounts yang memiliki saldo debit menunjukkan bahwa Negara tersebut melakukan foreign investment. Sebaliknya jika investment accounts memiliki saldo kredit menunjukkan Negara tersebur melakukan foreign disinvestment.

Foreign investment yang dibarengi oleh foreign saving, yaitu saldo kredit pada saving account, memiliki tendensi untuk bisa bertahan lama. Sebaliknya jika foreign investment dibarengi oleh foreign dissaving yaitu saldo debit pada saving account, dapat diramalkan bahwa foreign investmenttersebut tidak akan bertahan lama. Saldo debit pada investment accounts yang dibarengi oleh debit pada saving account pasti disertai dengan kreditnya saldo cash account. Kreditnya saldo cash account yang dinamakan foreign dishoarding. Foreign dishoarding berupa penurunan cadangan internasional Negara tersebut. Jika Negara tersebut mengalami foreign dishoarding terus menerus maka cadangan internasional akan turun terus menerus yang pada akhirnya cadangan tersebut tidak dapat dikurangi lagi, dimana foreign investment tidak mampu lagi dipertahankan.

Saldo kredit investment account menunjukkan adanya capital inflow atau impor capital netto dan saldo debit investment account menunjukkan besarnya capital outflow yang disebut adanya ekspor modal netto, maka dapat dipahami bahwa saldo kredit investment account tendensinya mengakibatkan meningkatnya nilai saldo debit atau menurunnya nilai saldo kredit pos pendapatan

Page 37: Finishing Materi

37

modal. Sebaliknya dengan saldo debit investment account yaitu tendensinya akan mengakibatkan meningkatnya saldo kredit atau menurunnya saldo debit pos pendapatan modal.

3. Analisis Debt-Service CapacityDebt service capacity analysis atau analisis daya kemapuan

pemenuhankewajiban hutang luar negeri dimanfaatkan oleh Negara-negara kreditur dalam mempertimbangkan pemberian pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman yang diberikan kepada Negara-negara yang sedang berkembang. Analisis semacam ini sangat perlu karena pengalaman menunjukkan jumlah Negara yang sedang berkembang yang pernah mengalami ketidakmampuan memnuhi kewajiban membayar bungan dan angsuran pinjaman kepada Negara lain dikatakan cukup banyak.

Tingginya daya kemampuan suatu Negara dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul akibat dari pinjamana luar negeri merekan dapat diukur dengan menggunakan Debt-servcing capacity indicator (DSC) adalah indikator-indikator day’a pemenuhan kewajiban hutang luar negeri, sedangkan debt service adalah jumlah bunga pinjaman dan cicilan yang harus dibayar oleh penduduk Negara lain untuk kurun waktu neraca pembayaran.

Indikator yang paling sering digunakan adalah :a. Debt service to exports ratio

Merupakan angka banding antara nilai debt service dengan nilai export total. Semakin tinggi angka banding, semakin rendah daya kemampuan suatu Negara dalam melunasi kewajiban-kewajiban luar negerinya.b. Imports to reserve ratio

Angka banding antara nilai impor dengan cadangan luar negeri. Tingginya angka ini menunjukkan kecilnya cadangan valuta asing yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban luar negri yang sudah jatuh tempo.c. Outstanding debt to current amortization ratio

Angka banding pinjaman luar negeri yang dimiliki oleh suatu Negara terhadap besarnya cicilan, semakin tinggi nilai indicator DSC ini semakin tinggi resiko pemberian pinjaman kepada Negara.d. Debt service to capital inflow ratio

Yaitu jika masuknya modal ke dalam negeri dapat dipergunakan untuk menutup neraca perdagangan yang defisit maupun juga untuk menutup kewajiban membayar bunga dan cicilan hutang luar negeri.e. Import to GNP ratio

Yaitu angka banding nilai import terhadap nilai produk nasional bruto. Tingginya nilai indicator ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sangat menggantungkan pada tersedianya barang dan jasa luar negeri.f. Tingkat pertumbuhan eksport

Meningkatnya nilai ekspor berarti penerimaan devisa juga akan meningkat yang dapat digunakan untuk membayar debt service.g. Fluktuasi Ekspor

Fluktuasi nilai maupun volume ekspor komoditi yang satu dengan komoditi yang lain itu berbeda-beda. Sifat lebih tingginya fluktuasi ekspor dapat menunjukkan lebih rendahnya debt servicing capacity suatu Negara.

Page 38: Finishing Materi

38

h. Tingkat Pertumbuhan produk domestik perkapitaSemakin tinggi tingkat pertumbuhan produk domestik perkapita

semakin besar juga proposi pendapatan untuk konsumsi sehingga proposi yang diperuntukkan untuk melunasi kewajiban masyarakat dalam melunasi bunga dan pengembalian pinjaman dalam dan luar negeri meningkat.

O. ANALISIS EKUILIBRIUM-DISEKUILIBRIUM NERACA PEMBAYARAN Konsep keseimbangan (equilibrium) dalam ilmu ekonomi sudal lama dipakia dalam berbagai bidang analisa ekonomi, demikian juga sebaliknya konsep ketidakseimbangan (disequilibrium). Keseimbangan dalam neraca pembayaran sering digambarkan sebagai suatu masa depan yang cerah, menanamkan rasa kepastian dengan penuh harapan dalam perekonomian.

Dalam pengertian tata buku neraca pembayaran selau seimbang, dimana jumlah nilai debet sama dengan jumlah nilai kredit. Dari sisi ekonomi keseimbangan itu sendiri yaitu dimana pos-pos neraca pembayaran dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Keadaan ini dimungkinkan bila penerimaan luar negeri keseluruhannya seimbang dengan pengeluaran luar negeri. Dengan demikian keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan yang berarti dinamis, bahw dri waktu ke waktu atau dalam jangka waktu yang cukup panjang keseimbangan itu semakin membaik. Dalam suatu transaksi dikenal dengan istilah transaksi otonom dan transaksi kompensasi. Dimana transaksi otonom itu sendiri berarti transaksi dengna motif profit, timbul dengan sendriinhya bukan timbul sebagi akibat transaksi lain. Sedangkan transasksi kompensasi adalah transaksi pelengkap dari transasksi lain.

Kemudian untuk keadaan dimana neraca pembayaran tidak seimbang (disequilibrium) apabila susunan nilai dari pos-pos dalam neraca pembyaran tersebut tidak dapat berahan lama secara wajar dan haromonis, tapi berubah-rubah naik dan turun.Kemampuan beli luar negeri suatu negara ditentukan oleh besarnya peneriaman luar negeri dan besarnya cadangan internasional yang dimiliki. Bila jumlah seluruh penerimaan luar negeri yang dimiliki kecil dari jumlah seluruh pengeluaran luar negeri, maka cadangan internasional akan turun, karena sebagian kan mengalir ke luar negeri untuk menutup perbedaan diatas. Bila penrunan cadangan ini berlangsung terus menerus, akibanya negara akan kehabisan cadang internasionalnya. Kalau cadangan sudah terpakai habis, maka sulitlah bagi negar itu untuk mempertahankan nilai pos-pos seperti sebelumnya. Dan susunan nilai-nilai itu akan mengalami perubahan-perubahan. Keadaan inilah yang disebut suatau neraca pembayaran tidak seimbang (disequilibrium).

Kebutuhan untuk mengetahui neraca pembayaran sangat dibutuhkan dengan segera, akan tetapi pad

a kenyataannya transaksi yang berlangsung berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka dari itu untuk mempermudah mengetahui keseimbangan ada beberapa konsepsi-konsepsi lain untuk mengetahui surplus defisitnya suatu neraca pembayaran, antara lain konsepsi saldo transaksi dasar, konsepsi saldo likuiditas bruto, konsepsi saldo transaksi cadangan resmi, konsepsi saldo likuiditas ntto, konsepsi transaksi jangka pendek, dan konsepsi saldo transaksi moneter.

1. Konsepsi Saldo Transaksi DasarMempunyai nama asli Basic Balance Concept, dengan cara

pengelompokan pos – pos sebagai berikut :a. Saldo Barang – barang dan Jasa – jasab. Saldo Transaksi Unilateralc. Saldo Modal Jangka Panjangd. Selisih Yang Tidak Diperhitungkan

Page 39: Finishing Materi

39

e. Saldo Modal Jangka Pendekf. Saldo Cadangan Moneter

2. Konsepsi Saldo Likuiditas BrutoMempunyai nama asli Gross Liquidity Balance Concept,dengan cara

pengelompokan pos – pos sebagai berikut :a. Saldo Dasar ( = Basic Balance)b. Saldo Modal Jangka Pendek swasta domestikc. Saldo pinjaman komersial asingd. Selisih yang tidak doperhitungkane. SALDO Modal Jangka Pendek Swasta Asing (kecuali kredit komersial)f. Saldo Cadangan Moneter

3. Konsepsi Saldo Transaksi Cadangan ResmiMempunyai nama asli Balance on official reserve transaction concept.

dengan cara pengelompokan pos – pos sebagai berikut :a. Saldo likuiditas brutob. Saldo modal jangka pendek swasta asing (kecuali hutang – hutang komersial)c. Saldo modal jangka pendek pemerintah asing, meliputi di dalamnya pemilikan oleh penduduk negara lain atas surat – surat berharga pemerintah dalam negeri (kecuali modal dan pemilikan surat – surat berharga oleh penguasa – penguasa/ lembaga – lembaga moneter)d. Saldo pemilikan modal jangka pendek oleh penguasa/ lembaga – lembaga moneter negara negara lain (meliputi di dalamnya surat – surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sendiri)e. Saldo Cadangan Moneter

4. Konsepsi Saldo Likuiditas NettoNama aslinya adalah Net Liquidity Balance Concept. dengan cara

pengelompokan pos – pos sebagai berikut :a. Saldo dasarb. Saldo modal jangka pendek swasta yang tidak likuidc. Alokasi SDRd. Selisih yang tidak diperhitungkane. Saldo modal swasta yang likuidf. Saldo transaksi – transaksi cadangan resmi

5. Konsepsi Saldo Transaksi Jangka PendekMenurut konsepsi ini pos – pos dalam neraca pembayaran luar negeri

dikelompokkan sebagai berikut :a. Saldo barang – barang dan jasab. Salso transaksi pendapatan modalc. Saldo transaksi unilaterald. Selisih yang tidak diperhitungkane. Saldo penanaman modal langsungf. Saldo hutang piutang jangka panjangg. Saldo hutang piutang jangka pendekh. Saldo transaksi moneter6. Konsepsi Saldo Transaksi Moneter

Page 40: Finishing Materi

40

Menurut konsepsi ini pos – pos dalam neraca pembayaran luar negeri dikelompokkan sebagai berikut :

a. Saldo barang – barang dan jasab. Salso transaksi pendapatan modalc. Saldo transaksi unilaterald. Selisih yang tidak diperhitungkane. Saldo penanaman modal langsungf. Saldo hutang piutang jangka panjangg. Saldo hutang piutang jangka pendekh. Saldo transaksi moneter

P. Fluktuasi Neraca PembayaranFluktuasi neraca pembayaran disebabkan oleh banyak hal. Sebab-sebab yang

menimbulkan fluktuasi ini antara lain ialah perubahan tingkat harga dalam negeri, pergeseran permintaan luar negeri, ketidakstabilan dalam negeri, keadaan struktur produksi, perubahan posisi hutang piutang dengan luar negeri dan juga becana alam.

a. Perubahan Harga Barang dan Jasa dalam NegeriPerubahan pertama: harga yang menurun akan menurunkan biaya prduksi.

Dengan turunnya biaya poduksi barang dan jasa tesebut, maka barang dan jasa tersebut dapat bersaing di luar negeri. Ekspor akan bertambah dan cadangan internasionalpun akan meningkat. Tentu saja hal ini baru berfungi sekiranya barang-barang impor tidak naik, atau kalau naik dengan prosentase yang lebih rendah dari pada turuny barang ekspor, sehingga jumlah inpoor dapar ditutupi dengan sebagian hasil ekspor. Jadi, impor tidak mengorbankan ekspor yang relative besar.

Perubahan kedua: bilamana perubahan harga barang menaik dalam negeri. Hal ini akan bertendensi menaikkan biaya produksi. Sehingga pada gilirannya akan menaikkan harga barang ekspor. Ekspor akan semakin berkurang, karena tidak dapat bersaing di luar negeri. Kalau ini berlangsung lama dan biaya produksi ekspor tidak dapat diturunkan, maka cadangan akan menurun, sehingga neraca pembayaran akan kembali tidak seimbang.

1. Pergeseran Pemintaan luar NegeriBanyak sekali faktor yang menimbulkan pergeseran permintaan

luar negeri terhadap barang-barang dalam negeri. Diantaranya ialah faktor persaingan luar negeri, perubahan pendapatan diluar negeri dan faktor penawaran negara itu sendiri.

Pergeseran permintaan luar negeri akan cenderung mengurangi ekspor, yang jika berlangsung terus menerus negara bersangkutan akan mengalami kekurangan cadangan devisa dan akhirnya akan menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran.

2.Ketidakstabilan EkonomiKetidakstabilan biasanya ditandai dengan goncangan harga dan

kurs yang terus menerus. Hal ini menyebabkan pengusaha luar negeri kehilangan pegangan untuk membaca situasi ekonomi dalam negeri. Kemungkinan goncangan ini disebabkan oleh kondisi politik yang kurang stabil, sehingga sulit meramalkan keputusan politik dalam perekonomian dalam dan luar negeri. Hal ini akan menyebabkan turunnya ekspor yang akhirnya juga akan menyulitkan neraca pembayaran.

Page 41: Finishing Materi

41

3. Bencana AlamBencanan alam yang cukup besar seperti banjir, gempa bumi,

tsunami, serangan hama, penyakit tanaman, iklim dan lain-lain. Hal ini dapat mempengaruhi neraca pembayaran terutama dalam hal produksi.

4. Keadaan Struktur ProduksiIndonesia merupakan negara agraris, dimana struktur

produksinya sangat tergantung pada faktor alamiah, sehingga penawarannya kurang elastis atau malah sama sekali inelastis, oleh karena itu produksi agraris ini sukar untuk menyesuaikan penawaran dengan perubahan permintaan luar negeri. Ekspor tidak bisa ditingkatkan dengan segera bila permintaan luar negeri meningkat, demikian juga sebaliknya jika permintaan luar negeri menurun ekspor dengan segera tidak dapat dibatasi. 5. Perubahan Posisi Hutang Piutang Luar Negeri

Hutang piutang luar negeri biasanya jangka panjang. Hutang akan menambah cadangan internasional suatu negara. Sebaliknya bagi negara kreditur, pinjaman-pinjaman itu akan mengurangi cadangan internasionalnya. Bila mana jumlah pinjaman itu cukup besar, maka adanya hutang piutang tersebut, akan dapat menyebabkan timbulya ketidakseimbangan neraca pembayaran yang bersangkutan.

Nilai pos – pos dalam neraca pembayaran suatu negara dapat berfluktuasi dengan cara pola random, musiman, siklis dan trend. Berdasarkan pola fluktuasinya dapat dibedakan tiga macam diseekuilibrium neraca pembayaran internasional, yaitu :

a. Disekuilbrium neraca pembayaran musimanTransaksi transaksi ekonomi luar negeri suatu negara besar

kecilnya sangat tergantung pada keadaan perekonomian dalam negeri dan juga keadaan perekonomian luar negeri. Kalau keadaan ekonomi dalam hal tingkat pendapatan, permintaan akan barang dan jasa mengalami perubahan, maka transaksi-transaksi luar negeri yang diadakan oleh penduduk dalam negera tersebut akan mengalami perubahan juga. Kebanyakan gejala ekonomi tersebut mempunyai sifat musiman yang berakar pada gejala alam atau musiman yang diciptakan oleh manusia yang semuanya itu berulang tiap tahunnya. Perubahan-perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri maupun luar negeri dengan sendirinya akan menimbulkan perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman. Akan tetapi pada perubahan neraca pembayaran internasional yang mempunyai pola seasonal atau musiman ini pada umumnya tidak banyak menimbulkan masalah , sebab defisit neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan lainnya.b. Disekuilbrium neraca pembayaran siklis

Disekuilibrium ini timbul karena akibat dari adanya gelombang kongjuntur yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri atau yang terjadi dalam perekonomian negara lain. C.P. kindleberger mengatakan bahwa tidak selalu gelombang konjungtur terjadi dalam suatu perekonomian akan mengakibatkan terjadinya cylical disequilibrium neraca pembayaran internasional apabila negara tersebut mempunyai elastisitas pendapatan yang sama, elastisitas harga yang sama, pola

Page 42: Finishing Materi

42

gelombang konjungtur yang sama dan gelombang konjungtur bekerja pada waktu yang bersamaan. Apabila semua itu tidak sama/berbeda maka akan terjadi cylical disequilibrium.

Solusi untuk mengatasi disekuilibrium siklis adalah dengan digunakannya kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter atau fiskal. Dan juga untuk lembaga moneter dunia Internasional Monetary Fund akan memberikan bantuan dengan memberikan pinjaman untuk menutupi defisit neraca pembayaran yang sifatnya siklis.c. Disekuilibrium neraca pembayaran Struktural

Disekuilibrium ini timbul dari ketidakserasian antara perubahan-perubahan pada permintaan dan penawaran akan barang barang perdagangan internasional dengan perubahan pada penawaran faktor produksi. Beberapa penyebab Structural Disequilibrium menurut Delbert a. snider yaitu :Berkurangnya stok capital nasional yang sangat drastis mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi berubahnya pola permintaan berubahnya pola perdagangan berubahnya pola aliran capital jangka panjang, perubahan perubahan dalam bidang kelembagaan

Q. Proses Penyeimbangan Neraca PembayaranProses penyeimbangan kembali neraca pembayaran meliputi penyeimbangan melalui

perubahan pendapatan nasional, tingkat harga, tingkat kurs, tingkat bunga, dan melalui sektor moneter.

1. Tingkat HargaNeraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang

beredar, sebaliknya neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Pertambahan uang yang beredar menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing tersebut. Dapat disimpulkan bahwa gejala inflasi yang timbul oleh surplus neraca pembayaran bertendensi balik menghilangkan surplus tersebut, demikian juga deflasi yang timbul akan bertendensi balik untuk menghilangkan defisit. 2. Tingkat Kurs

Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk defisit dan revaluasi untuk surplus. Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing.

3. Sektor moneterPendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa timbulnya

ketidakseimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan portopolio yaitu saldo kas yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang diinginkan masyarakat.

Page 43: Finishing Materi

43

Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan neraca pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran.