Eter finishing by shinigami

20
ETER

Transcript of Eter finishing by shinigami

Page 1: Eter finishing by shinigami

ETER

Page 2: Eter finishing by shinigami

KELOMPOK 5

1. EPI SARTIKA WATI2. ISTIKOMAH INDAH LESTARI3. NURULLISA ANJAINI4. SULASTRI ANGGRAINI 5. WIWIN MARTHA ANINDITA

Page 3: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

PENGANTAR

CLOSE

ETER berasal dari bahasa arab yaitu attar artinya bau menusukEter merupakan senyawa organik turunan dari senyawa hidrokarbon yang mempunyai gugus fungsi oksi sehingga mempunyai sifat yang khas seperti mudah menguap, membius, tidak larut dalam air.Eter merupakan nama trivial / lazim sedangkan nama lengkapnya adalah Dialkil Eter dan nama IUPAC nya adalah ALKOKSI ALKANA

Gugus Fungsi : -O-Rumus umum molekul : R-O-R’Rumus Molekul : CnH2n+2O

Eter yang paling sederhana adalah C2H6O

Page 4: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

TATA NAMA

CLOSE

1. Tata nama IUPAC (Alkoksi Alkana)Pada tata nama IUPAC, bila gugus alkilnya mempunyai jumlah rantai C yang tidak sama maka alkil yang bertindak sebagai alkoksi (R – O) adalah alkil dengan jumlah C yang lebih kecil,kemudian diikuti nama rantai alkananya (R). Bila digambarkan, cara penamaan tersebut adalah sebagai berikut:

•1. CH3 – O – CH3 = Metoksi metana •2. CH3 – O – CH2 – CH3 = Metoksi etana•3. CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 = 1-Metoksi propana

R-O-R’ Syarat R<R’

Alkoksi Alkana

Page 5: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

TATA NAMA

CLOSE

2. Tata nama Trivial ( Alkil Alkil Eter )Pada tata nama eter secara trivial, nama kedua gugus alkil disebutkan lebih dulu, kemudian diikuti kata eter. Bila gugus alkilnya berbeda maka nama alkil diurutkan berdasarkan abjad, tapi bila kedua gugus alkilnya sama maka diberiawalan di-. Contoh :1. CH3 – O – CH3 = dimetil eter2. CH3 – O – CH2 – CH3  = etil metil eter3. C2H5 – O – C3H7  = etil propil eter

Page 6: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

ISOMER

CLOSE

1) Isomer StrukturIsomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil eter dan metil isopropil eter.2) Isomer FungsionalAlkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol. Contoh :C3H7 –OH dengan CH3– O – C2H5  1–propanol                metoksi etana(propil alkohol)         (etil–metil eter)

Page 7: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

SIFAT FISIK

CLOSE

1. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.

2. Eter sedikit larur dalam air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

3. Bersifat anestetik.4. Melarutkan senyawa kovalen.5. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih

karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.

6. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

Page 8: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

SIFAT FISIK

CLOSE

Eter Struktur Titik lebur (°C)

Titidk didih (°C)

Kelarutan dalam 1 L H2O

Momen dipol (D)

Dimetil eter CH3-O-CH3 -138,5 -23,0 70 g 1,30

Dietil eter CH3CH2-O -CH2CH3

-116,3 34,4 69 g 1,14

Tetrahidrofuran O(CH2)4 -108,4 66,0

Larut pada semua perbandingan

1,74

Dioksana O(C2H4)2O 11,8 101,3Larut pada semua perbandingan

0,45

Page 9: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

SIFAT KIMIA

CLOSE

1. OksidasiOksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.Contoh :

2. Reaksi dengan asam sulfatEter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.Contoh :

H3C-- CH --2 O-- 2H3C--CH --2 CH3 CO

H

=

--

H3C- CH -2 O- CH -2 CH +3 H2SO4 H3C- CH -2 OH+

H3C- CH -2 O-S

= =

-

O

OH

O

K2Cr O22

H2SO4

Page 10: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

3. Reaksi dengan asam iodidaEter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.Contoh :

4. HidrolisisHidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.Contoh :

SIFAT KIMIA

CLOSE

H3C-- CH --2 O--CH --2 CH3

H3C- CH -2 O- CH -2 CH +3 H2O 2H3C- CH -2 OH

+ HI H3C-CH -2 OH CH -I2CH -3+

H2SO4

Page 11: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

5. Reaksi dengan PCl5Reaksi alkoksi alkana dengan fosfor penta klorida akan menghasilkan alkil halida. Reaksi dengan PCl5 dapat digunakan untuk membedakan alkohol dengan alkoksi alkana. Pada alkohol dihasilkan HCl yangd apat memerahkan lakmus biru, sedangkan alkoksi alkana tidak.R – O – R’ + PCl5 → RCl + R’Cl + POCl3Contoh:CH3 – O – C2H5 + PCl5 → CH3Cl + C2H5Cl + PCl3

SIFAT KIMIA

CLOSE

Page 12: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

6. Reaksi dengan asam halida (HX)Eter dapat bereaksi dengan asamhalida (terutama HI) menghasilkan alkil halida dan alkohol.R – O – R’ + HI → R – OH + R’ – IJika asam halidanya berlebih, akan dihasilkan 2 molekul alkil halida.Contoh:C2H5 – O – CH3 + HI → C2H5 – OH + CH3 – ICH3 – O – C2H5 + 2HI → CH3 – I + C2H5 – I + H2O

SIFAT KIMIA

CLOSE

Page 13: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

PEMBUATAN

CLOSE

1. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksidaEter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.Contoh :

2. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksidaAlkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.Contoh :

H3C CH2 Cl H3C CH2 H3C+ ONa CH2 CH2O NaCl+

2H3C CH2Cl Ag3O H3C+ CH 2 CH2O 2AgCl+H3C

Page 14: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

PEMBUATAN

CLOSE

3. Dehidrasi alkohol primerEter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.Contoh :

4. Alkoksi alkana simetris dibuat dari dehidrasi alkohol menggunakan asam sulfat pekat pada suhu 140oC.

2R – OH → R – O – R + H2O   (H2SO4, 140oC)Contoh:2CH3 – OH → CH3 – O – CH3 + H2O     (H2SO4, 140oC)

H3C CH2 OH H3C2 CH 2 CH2O H2+H2SO4

Al 2O3O

Page 15: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

PEMBUATAN

CLOSE

5. Sintesis WilliamsonPembuatan dengan sintesis ini melalui dua langkah yaitu sebagai berikut. Langkah pertama yang dilakukan adalah alkohol dikonversi menjadi alkoksidanya melalui pengolahan dengan logam reaktif (natrium atau kalium). Langkah selanjutnya adalah mereaksikan alkoksida dengan alkil halida.Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

Page 16: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

PEMBUATAN

CLOSE

R O Na + R' L R O R' + Na L

L = Br, I, OSO2R", atau OSO2OR"

CH3CH2CH2OH+Na CH3CH2CH2O Na +1/2 H2

Propil alkohol Natrium propoksida

CH3CH2I

CH3CH2OCH2CH2CH3 + Na I

Etil propil eter (70%)

Page 17: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

KEGUNAAN

CLOSE

1. Dimetil etera. Sebagai pelarut senyawa organik untuk ekstraks senyawa organik dari air atau pelarut lainnya. Banyak senyawa organik yang lebih mudah larut dalam dietileter dibandingkan dengan air. Dengan titik didih yang rendah, dietileter dapat dipisahkan kembali dari senyawa – senyawa organik terlarutnya melalui penyulingan pada suhu rendah.b. Sebagai obat bius (anestesi). Campuran dietileter dengan air bersifat sangat eksplosif sehingga sekarang

telah diganti dengan zat lain, seperti pentrana (CH3 – O – CF2 – CHCl2) dan entrana (CHF2 – O – CF2 – CHFCl).

Page 18: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

KEGUNAAN

CLOSE

2. Eter Rantai PanjangZat pelarut cat pernis dan lak karena sifatnya non polar maka digunakan sebagi pelarut lemak atau minyak.

3. MTBE ( Metil Tersier Butil Eter ) Digunakan zat anti ketukan pada jenis bensin non premium

( seperti pertamax ). MTBE berperan sebagai zat aditif pada bensin. MTBE bersifat karsinogenik dan kebocoran MTBE dari tempat penyimpanan bensin di tangki bawah tanah, dapat mencemari air tanah. Penggunaan MTBE telah dilarang dan kemudian akan digunakan senyawa yang mengandung oksigen, seperti etanol yang tidak terlalu karsinogenik meski agak mahal.

Page 19: Eter finishing by shinigami

ISOMERSIFAT FISIKSIFAT KIMIA

KEGUNAAN

PENGANTAR

DAMPAK

PEMBUATAN

TATA NAMA

MENU

[Menu]

DAMPAK

CLOSE

Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Page 20: Eter finishing by shinigami

DAFTAR PUSTAKA

CLOSE

• Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah

• http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-eter-sifat-kegunaan-isomer-sintesis.html

• http://kimiadasar.com/eter-pengertian/