Filum Mollusca 2 Puji

17
FILUM MOLLUSCA 2 (Laporan Avertabrata Air) Oleh Puji Lestari (1214111051) Kelompok 2 JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

Transcript of Filum Mollusca 2 Puji

Page 1: Filum Mollusca 2 Puji

FILUM MOLLUSCA 2

(Laporan Avertabrata Air)

Oleh

Puji Lestari

(1214111051)

Kelompok 2

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

Page 2: Filum Mollusca 2 Puji

I.PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Molusca tersebar luas dipermukaan bumi antara lain dapat ditemukan di air laut,

air tawar dan ada yang didarat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan

yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar ruah kita Filum ini

beraggotakan hewan-hewan yang bertubuh lunak, tidak bersegmen, simetri

bilateral dan tripoblastik. Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam

kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu

jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil.

Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).

Tubuh dilindungi oleh mantel (pallium) yang menghasilkan secret dari zat kapur

dan membentuk exsoskeleton yang disebut berupa kaki muskuler dan bagian

dorsal berupa massa viscera. Pada dasarnya semua system organ pada

molusca yaitu, system pencernaan, pernapasann, peredaran darah, ekskesi,

saraf, otot, dan reproduksi. Respirasi umumnya dengan menggunakan insang,

paru-paru dengan mantel evidermis. Organ exkresi berupa nephidia. Hidup

terestial dan aquatic, berdasarkan bentuk tubuh , sifat, kaki, eksoskeleton,

pallium, insang, filum mollusca dibagi menjadi 5 kelas yaitu: amphineura,

scapohpoda, gastropoda, pelecypoda, dan chepalopoda.

I.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kami kali ini adalah:

1. Untuk mengetahui klasifikasi, morfologi, fisiologi dan reproduksi filum

mollusca

Page 3: Filum Mollusca 2 Puji

II. TINJAUAN PUSTAKA

Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak)

merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya

termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai

jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya

Pada chepalopoda kepala nampak jelas mata besar dikelilingi dengan

tentakel-tentakel, yaitu sebagai kaki yang bermodifikasi. Sebagian kaki juga

menjadi corong yang terbuka pada ruang mantel, menjadi system organ yang

kompleks. Ada kelenjar tinta. Kelamin terpisah, tidak ada stadium larva. Hewan-

hewan muda menetas seperti miniature hewan dewasa dan langsung berenang

(Jordan, 1983).

Karakteristik filum mollusca adalah bertubuh lunak, non-metameris,pada

dasarnya bersifat bilateral simetris dan terbungkus dalam rumah berkapur yang

berasal dari sekretnya sendiri. Semua mollusca selalu mempunyai masa

muscular, disebut kaki yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya.

Mollusca mempunyai system digesti, respirasi, ekskresi, dan reproduksi yang

komplek. Beberapa jenis mollusca mempunyai stadium larva trokofor serupa

yang terdapat pada Annelida. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-

ruang. System pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem kapiler special

dalam organ-organ ekskresi dan respirasi. System sirkulasi pada mollusca

merupakan system yang paling majemuk. Pada beberapa mollusca system saraf

dan system peraba sangan sukar. Khususnya tentang matanya, ternyata mata

mollusca serupa dengan mata vertebrata. Jadi mollusca merupakan hewan non-

matemaris yang tingkat perkembangannya paling tinggi (Kimball, 1992).

Tubuh bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada

Monoplacophora. Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang

bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot

yang secara umum di gunakan untuk bergerak. Dinding tubuh sebelah dorsal

meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi

mantel adalah mensekresi cangkang dan melingkupi rongga mulut  yang di

dalamnya berisi insang. Lubang anus ekskretori umumnya membuka ke dalam

rongga mantel. Saluran pencernaan berkembang dengan baik. Sebuah rongga

Page 4: Filum Mollusca 2 Puji

bukal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis.

Esophagus merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya

merupakan daerah khusus untuk menyimpan makanan dan fragmentasi. Pada

daerah pertengahan saluran pencernaan terdapat ventrikulus (lambung) dan

sepasang kelenjar pencernaan yaitu hati. Sedangkan daerah posterior saluran

pencernaan terdiri atas usus panjang yang berakhir dengan anus. Memiliki

sistem peredaran darah dan jantung. Organ ekskresi berupa ginjal yang

berjumlah sepasang atau terkadang hanya berjumlah satu buah. Ginjal

berhubungan dengan rongga perikardium, tempat jantung berada. Memiliki

ganglion saraf yang biaanya berhubungan dengan cincin saraf atau tali saraf.

Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit kuning telur (Johson, 1965).

Adapun ciri-ciri dari pyhlum Mollusca menurut (Suhardi, 1983) yaitu :

Simetrik bilateral dengan alat-alat dalam dan cangkok, ada yang

mengalami perputaran.

Tidak terdapat segmentasi.

Tubuh ditutupi oleh mantel yang dapat mensekresi bahan-bahan

pembentuk cangkok, tubuhnya lunak.

Bagian kepala umumnya terletak di bagian depan dengan struktur

perototan di daerah perut sebagai alat gerak.

Sifat kelamin umumnya diesius.

Hidup di laut atau hidup di air tawar, ada pula yang hidup di darat.

Menurut (Nontji, 1993) Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

1. Kaki

Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang

berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki

telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap

mangsa.

2. Massa Viseral

Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.

3. Mantel

Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel

Page 5: Filum Mollusca 2 Puji

membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga

mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang

ekskresi dan anus.

Sitem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi

esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca

sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan

makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas

dengan insang yang berada pada rongga mantel (Radiopoetra, 1984)

Berdasarkan kelimpahan spesiesnya Mollusca memiliki kelimpahan spesies

terbesar di samping arthropoda.  Ciri umum yang dimiliki Mollusca adalah,

tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki

kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada

permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum

digunakan untuk begerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadisatu

pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah

mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi

insang. Lubang anus dan eksketori umumnya membuka ke dalam rongga

mantel. Saluran pencernaan berkembang baik. Sebuah rongga bukal yang

umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus

merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya merupakan daerah

khusus untuk menyimpan makanan dan fragmentasi. Pada daerah pertengahan

saluran pencernaan terdapat ventrikulus (lambung) dan sepasang kelenjar

pencernaan yaitu hati. Sedangkan daerah posterior saluran pencernaan terdiri

atas usus panjang yang terakhir dengan anus. Memiliki sistem peredaran darah

dan jantung. Jantung dibedakan atas aurikel dan ventrikel. Meskipun memiliki

pembuluh darah namun darah biasanya mengalami srkulasi ruang terbuka

(Rusyana, 2011).

Page 6: Filum Mollusca 2 Puji

III. METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Mollusca II dilaksanakan pada tanggal 2O November 2013 pukul

15.00-17.00 WIB di Pantai Ketapang dan Pengamatan sampe pada tanggal 22

November 2013 di Laboratorium Perikanan , Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung.

3.2 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada pelaksanaan pengambilan sampel yaitu dengan

berjalan-jalan di tepi pantai bersama teman-teman dan mencari hewan dengan

fylum mollusca yang hidup di pinggir pantai tersebut. Diambil dan difoto

dihabitatnya. Lalu setelah itu dibawa hingga hari pengamatan.

Page 7: Filum Mollusca 2 Puji

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

NO. Foto Substrat Jumlah

1 Berpasir 3

2 Berbatu 4

3 Berbatu 3

4 Berpasir 2

4.2 Pembahasan.

Pengambilan sampel Mollusca dilaksanakan pada hari rabu 20 November 2013,

berangkat pada pukul 13.00 WIB di Pantai Ketapang, perjalanan ditempuh

selama 2 jam, sesampai disana kami berjalan-jalan di tepi pantai untuk mencari

hewan yang termasuk kedalam phylum mollusca. Setelah didapat sampelnya

Page 8: Filum Mollusca 2 Puji

kami pun pulang, pengamatan dilakukan pada tanggal 22 november 2013 di

laboratorium perikanan, fakultas pertanian, universitas lampung menggunakan

sampel perkelompok yang didapat di pantai Ketapang. Habitat spesies yang

ditemukan yaitu pada substrat berbatu dan berpasir, substrat ini berfungsi

sebagai tempat melekat dan bersembunyi nya hewan berfylum mollusca.

Pada praktikum kali ini menemukan beberapa contoh mollusca pada sepanjang

pantai diantaranya adalah :

1. Amusium sp

Klasifikasi

Phylum : Mollusca

Sub Phylum : Eutrochozoa 

Klas : Bivolvia

Sub Klas : Metabranchia

Ordo : Pteriomorpha

Sub Ordo : Filibranchia

Family : Peetinidae

Genus : Amusium

Spesies : Amusium sp

Habitatnya banyak ditemukan di air tawar, laut pada perairan dangkal maupun

dalam (Wijarni dan Arfiati,1984. Adapun sistem pencernaannya adalah dari mulut

oeshopagus perut kemudian menuju anus (saluran excurent). Bernafas dengan

menggunakan sepasang insang, jika insangnya terdiri dari 2 pasang maka akan

melipat, cara makannya bersifat ciliary reeder, yaittu tanpa radula yang memakan

plankton dan butir-butir kecil yang lain (Dani, 2004). Diesious (unisex), terdiri dari

dua gonad yang berbentuk banya percabangan yang dilanjutkan pada sebuah

ductus atau posus genetalia. Amusium sp. memiliki cangkang yang tersusun atas

tiga lapisan yaitu peilostracum (luar), prismatic (tengah), nakse (dalam). Mantel

tersusun dari sel induk mutiara yang mengadakansekresi.

Page 9: Filum Mollusca 2 Puji

2. Helix sp

Klasifikasi

Phylum : Mollusca

Sub Phylum : Eutrochozoa 

Klas : Gastropoda

Sub Klas : Metabranchia

Ordo : Pulmonata

Family : Helicidae

Genus : Helix

Spesies : Helix sp

Tubuhnya terdiri atas kepala, leher dan kaki dan masa jerohan, pada kepalanya

terdapat dua tentakel yaitu sepasang berukuran pendek terletak dianterior dan

mengandung saraf pembau serta sepasang mata. Mulut terletak dibagian

anterior kepala di ventral tentakel tempat dibawah lubang yang berhubungan

dengan kelenjar mukosa kaki.Alat pencernaan terdiri atas mulut, masa bukal,

eshophagus , kelenjar ludah tembolok, lambung kelenjar, pencernaan, usus

rectum dan anus . Eshopagus bermuara ke dalam tembolok serta terdapat ureter

yang merupakan saluran dan ginjal terletak di sisi sepanjang rectumdan

bermuara dekat anus

3. Chiton sp

Chiton adalah contoh moluska dengan cangkang yang terdiri dari 8 lempeng

bersusun. Sebuah otot ventral digunakan untuk merayap sepanjang substrat

Page 10: Filum Mollusca 2 Puji

atau untuk menempel di karang. Chiton memakan kepingan-kepingan ganggang.

Chiton hidup pada habitat pantai berbatu, chiton melekat erat pada bebatuan.

Klasifikasi dari hewan ini adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Amphineura

Ordo : Polyplacopora

Famili : Chitonidae

Genus : Chiton

Spesies : Chiton sp

4. Conus sp

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Gastropoda

Superfamily : Conoidea

Family : Conidae

Subfamily : Coninae

Genus : Conus

Spesies : Conus sp

Conus adalah moluska laut (marine mollusc) termasuk kelas gastropoda anggota

famili Conidae yang dapat ditemukan di pasir dan batuan karang di laut.

Gastropoda famili Conidae diperkirakan berjumlah sebanyak 500 jenis tersebar di

beberapa bagian dunia. Conus merupakan biota yang aktif pada malam hari

sedangkan pada siang hari biota ini biasanya bersembunyi di bawah batuan

maupun koral atau membenamkan dirinya ke dalam pasir.

Page 11: Filum Mollusca 2 Puji

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah

1. Di temukan berbagai macam organisme filum mollusca dengan jumlah

yang berbeda di pantai Ketapang

2. Helix sp ditemukan yang paling banyak dalam pantai Ketapang

3. Pada ekosistem pantai berbatu biota yang ada cenderung melekat erat

pada bebatuan seperti Chiton sp.

5.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah sebagai berikut :1. Untuk praktikum lapangan seperti ini sebaiknya tidak ada yang datang

terlambat karena akan mengurangi waktu praktikum.

2. Sarana dan prasarana laboratorium lebih dilengkapi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Filum Mollusca 2 Puji

Johnson, 1965. Flora dan Fauna. Jakarta: Erlangga

Kimball. 1992. Biologi. Jakarta : Erlangga

Radiopoetra. 1984. Zoologi invertebrata. Jakarta : Erlangga

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung : Alfabeta

Suhardi. 1983. Evolusi Avertebrata. Depok : Universitas Indonesia.