Filsafat sejarah karl marx
Transcript of Filsafat sejarah karl marx
B.FILSAFAT SEJARAH KARL MARX
Karl Heinrich Marx ( 1818-1883) adalah filosof Jerman yang pemikiranya telah
menjadi inspirasi dasar “ Marxisme” sebagi ideology perjuangan kaum buruh, yang
menjadi komponen inti dari ideology komunisme pemikiran Marx juga telah menjadi
salah satu rangsangan besar bagi perkembangan sosiologi, ilmu ekonomi dan filsafat
kritis ( Magnis-Suseno, 2000:3). Pemikiran Mark tidak hanya tinggal diam di wilayah
teori, melainkan ideology yang di kenal ideology Marxisme dan komunisme. Ideologi ini
dalam sejarah telah menjadi kekuatan sosial politik. Dalam sejarah filsafat barat hanya
Marx yang mengembangkan sebuah pemikiran yang pada dasar filosofis namun
kemudian menjadi teori perjuangan gerakan pembebasan. Motor perubahan dan
perkembangan menurut Karl Marx adalah pertentangan antara kelas-kelas sosial,
bukan oleh individu-individu tertentu ( Magnis-Suseno, 2000:125). Maka menurut Marx
tidak tepat jika sejarah di pandang sebagai hasil tindakan raja-raja dan orang-orang
besar lainya.
Apa yang di putuskan dan di usahakan oleh orang-orang besar yang dikenal dari
buku-buku sejarah popular, meskipun tidak pernah tanpa kepentingan atau cita-cita.
Dalam garis besarnya selalu akan bergerak dalam rangka kepentingan kelas mereka
serta mencerminkan struktur kekuasaan kelas-kelas dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Tiga tahap filsafat sejarah Marx menggambarkan pola “ satu langkah ke
belakang, dua langkah ke depan”. Komunitas-komunitas primitif harus di hancurkan
terlebih dahulu sebelum satu komunitas bisa di buat lagi pada tingkat yang lebih
sempurna. Materialisme histories menekankan bahwa tahap-tahap berurutan dalam
penghancuran ini juga sebagai tenggang waktu. Ketika para produsen dengan cepat
terpisah dari sarana-sarana produksi mereka, maka kerja mereka semakin produktif.
Pemisahan ini berlangsung sangat ekstrim dalam kapitalisme yang notabene juga salah
satu tahap dimana perkembangan kekuatan-kekuatan produksi mencapai tingkat yang
paling tinggi ( Elster, 2000:16)
Marx membedakan Arga tahapan manusia :
1. Tahap pertama : Adalah masyarakat purba sebelum pembagian kerja dimulai.
2. Tahap kedua-yang masih berlangsung : adalah tahap pembagian kerja sekaligus
tahap kepemilikan hak pribadi dan hak keterasingan.
3.Tahap ketiga : adalah tahap kebebasan yaitu apabila hak milik pribadi telah di hapus (
Magnis, 2000: 102)
Jadi system hak milik pribadi bukan sebuah “ kecelakaan” melainkan tahap yang
pasti dalam perjalanan umat manusia ke tahap kebebasan. Tahap hak milik pribadi
tidak dapat di hindari karena pembagian kerja juga tidak bisa dihindari. Hanya melalui
pembagian kerja umat manusia dapat menjamin keberlangsungan hidupnya. Maka
meskipun keterasingan manusia dinilai negative, tetapi keterasingan tersebut
merupakan tahap yang harus dilalui oleh umat manusia.
Menurut Marx masyarakat masa depan yang di idealkan adalah komunisme.
Seperti yang di kutip oleh Fromm dalam Manuskrip II, Marx menegaskan bahwa :
komunismne merupakan penghapusan kepemilikan pribadi secara positif yang
merupakan apresrasi nyata dari watak manusia melalui dan untuk manusia.
Komunisme pengembalian manusia sebagai makluk sosial yaitu pengembalian yang
lengkap dan sadar yang mencampurkan semua kekayang dan perkembangan
sebelumnya. Komunisme sebagai naturalisme yang paling maju adalah humanisme,
dan humanisme yang paling maju adalah naturalisme. Tentang struktur mana yang
mendukung atau memajukan kebebasan tindakan mereka semua.
Patrick Gardiner (1985 : 123-124) mengatakan bahwa ungkapan filsafat sejarah
menunjukkan kepada dua jenis penyelidikan yang sangat berbeda. Secara tradisional
ungkapan tersebut telah digunakan untuk menunjukkan kepada usaha memberikan
keterangan atau tafsiran yang luas mengenai seluruh proses sejarah. Filsafat sejarah
dalam arti ini disebut “ filsafat sejarah formal atau spekulatif” yang secara khas
berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti “ apa arti (makna, tujuan ) sejarah?
“atau hukum-hukum pokok mana yang mengatur perkembangan dan perubahan dalam
sejarah?”. Diatara tokoh-tokoh utama yang paling mewakili tepri ini : Vico, Herder,
Hegel, Comte, Marx, Tonybee dan lain-lain.
Secara modern ungkapan tersebut berarti suatu kritik terhadap filsafat sejarah
formal atau spekulatif, terutama kritik dari sudut logika maupun metodologi. Filsafat
sejarah dalam arti ini disebut dengan “ Filafat sejarah kritis” dengan tokohnya antara
lain Popper.
David Bebbyngton (1979 :17-20) membagi filsafat sejarah ke dalam lima aliran
yaitu :
a.Aliran Siklus.
Yang berpandangan bahwa alur perkembangan sejarah itu tidak maju, tetapi selalu
kembali seperti perputaran musim. Tokoh yang mewakili aliran ini adalah Nietzsche dan
b.Tonybee.
Aliran pemikiran yang khusus berhubungan dengan tradisi Yahudi dan Kristiani.
Aliran ini sangat dipengaruhi oleh pandangan agama. Sejarah tidak hanya dilihat
sebagai siklus, akan tetapi juga sebagai gerak garis lurus. Tokoh yang bergabung
dalam aliran ini adalah Agustinus dan Niehbuhr.
Aliran pemikiran yang melihat perkembangan sejarah sebagai suatu proses yang
bergerak secara linier kea rah kemajuan.
Filosof yang mewakili aliran ini adalah Comte.
c. Aliran Historisme.
Aliran ini menolak keyakinan bahwa sejarah adalah linier. Menurut mereka
perkembangan sejarah sangat di tentukan oleh berbagai factor dalam kebudayaan
manusia.
Tokoh yang bergabung dalam aliran ini ialah Vico, Ranke, Collingwood.
Aliran yang dipengaruhi oleh filsafat sejarah Marxisme
John Edward Sulivan ( 1970 : 265-290) dalam bukunya Propets of The Wesr ; An
Intruduction to the Philosophy of History, mengatakan bahwa para filosof filsafat sejarah
dalam pandangannya tentang sejarah berdasarkan pada situasi yang di hadapi pada
waktu itu dan mencoba untuk memperlihatkan komunisme adalah solusi teka-teki
sejarah dan mengetahui bahwa dirinya merupakan solusi ( Fromm, 2001:168).
Komunisme