Filsafat-Kedokteran.ppt

49

Transcript of Filsafat-Kedokteran.ppt

  • Manusia mempunyai ciri istimewa, yaitu kemampuan berfikir (IQ) yang ada dalam satu struktur dengan perasaan (EQ) dan kehendaknya (SQ) (sehingga disebut sebagai makhluk berkesadaran) dan beraktifitas (PQ). Makhluk ciptaan Tuhan yang otonom, berdiri sebagai pribadi yang tersusun atas kesatuan harmonis jiwa-raga dan eksis sebagai individu yang bermasyarakat.Aristoteles memberikan identitas sebagai animal rationale.

  • Philosophy pertama sekali simunculkan oleh Phytagoras abad ke 6 Seb.Bhasa Yunani: Philia = Kasih, Cinta Sophia = Hikmat, KebijaksanaanFilsafat dapat diartikan sebagai hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.Secara singkat dapat disebut Filsafat adalah mencintai kebijaksanaan.

  • Orang yang mencintai kebijaksanaan disebut Philophos atau filsuf. Mereka bukanlah orang yang sudah memiliki kebijaksanaan, melainkan terus mencari kebijaksanaan. Pengertian umum, Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa inti sari atau esensi dari sesuatu. Dengan cara ini maka jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran hakiki.

  • Manusia sebagai Makhluk BerfikirBerfikir menghasilkan IlmuIlmu mengutamakan LogikaLogika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.

  • Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.

  • Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

  • (mistis-religius, ontologis-kefilsafatan, konkret-fungsional.Represif, makanan, minuman, pakaian, mengenal orangtua, saudara dan orang lain yang berhubungan dengan dirinya.Kritis: mengenal makna, kedudukan, fungsi masing-masing dan keterkatian yang satu dengan yang lain, yang membuat esensi dan eksistensi setiap hal makin jelas.Kreatif: memungkin manusia memanfaatkan alam sekitar untuk membuat makanan, minuman, dll. Juga membentuk group sosial yang baru.

  • Ciri Filsafat:Apa dan bagaimana?

    Pertama, ada pertanyaan tentang sifat dasar suatu benda. Apa sebenarnya sesuatu itu? Pertanyaan ini disebut pertanyaan metafisis, misalnya, pertanyaan apakah waktu itu? adalah contoh pertanyaan metafisis karena menanyakan apa sebenarnya waktu itu. filsafat metafisika (mencoba mengelompokkan dan mendefinisikan segala sesuatu itu ada)

  • Kedua, ada pertanyaan yang menghidupkan ide dari pengetahuan atau keyakinan. Pertanyaan seperti itu disebut pertanyaan epistemologis. Pertanyaan ini tidak terfokus pada apakah sesuatu itu, tetapi bagaimana kita bisa tahu sesuatu itu ada. Mis. Jika seseorang mengatakan bahwa dunia ini telah diserang oleh makhluk luar angkasa, kamu mungkin memastikan hal itu dengan menanyakan, bagaimana kamu tahu?. Jika mereka mengaku mengetahui hal itu melalui mimpi tadi malam di mana sebuah piring terbang mendarat di halaman belakang, kamu mungkin menganggap mereka gila. Penyebabnya adalah keyakinan orang bahwa mimpi bukanlah sumber pengetahuan yang bisa dipercaya. Epistemologi meneliti pengalaman apa saja yang merupakan sumber pengetahuan yang dapat dipercaya.- filsafat epistemology (mencoba mengetahui bagaimana seseorang bisa tahu sesuatu itu ada)

  • Ketiga,ada pertanyaan tentang sifat kehidupan yang baik dan mulia. Pertanyaan ini disebut pertanyaan etis. Fokusnya pada masalah moral mengenai bagaimana kita harus menjalani hidup. Sebagian besar dari kita telah memikirkan pertanyaan seperti ini, berarti sebagian besar dari kita sudah menjadi filsuf moral. filsafat etika (mendefinisikan sifat dari hidup yang baik)

    4. Keempat, ada pertanyaan mengenai sifat masyarakat yang adil, yaitu cara mengatur masyarakat secara ideal. Yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini adalah filsuf politik. filsafat politik (studi tentang bentuk ideal masyarakat)

  • 5. Kelima, pertanyaan-pertanyaan menyangkut method, approach dan system apa yang digunakan untuk merumuskan sesuatu. Metodologi (metos + hodos) = cara perjalanan arah filsafat metodologi (studi tentang metode, pendekatan atau system yang digunakan)

    6. Keenam, ada pertanyaan tentang hal-hal yang dapat diterima akal. Apakah sesuatu itu benar? Apa yang membedakan alasan yang benar dan alasan yang salah? filsafat logika (menyimpulkan sesuatu setelah seseorang mengolah, mengerjakan, mempertimbangkan, membandingkan, menguraikan, serta menghubungkan pengertian yang satu dengan lainnya). Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berfikir tepat dan benar dengan aturan-aturan penalaran yang benar.

  • Pengertian khusus, filsafat mempunyai kekhususan masing-masing:Rasionalisme yang mangagungkan akalMaterialisme yang mengagungkan materiIdealisme yang mengagungkan ideaHedonisme yang mengagungkan kesenanganStoikisme mengagungkan tabiat saleh

  • Logika sebagai ilmu pengetahuanLogika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.Logika sebagai cabang filsafatLogika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya. Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi. logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran

  • Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).

  • Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktifkadang disebut logika deduktifadalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

  • Contoh argumen deduktif: Setiap mamalia punya sebuah jantung Semua kuda adalah mamaliamakaSetiap kuda punya sebuah jantung Penalaran induktifkadang disebut logika induktifadalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.

  • Contoh argumen induktif:Kuda Dolok Sanggul punya sebuah jantungKuda Afrika punya sebuah jantungKuda Amerika punya sebuah jantungKuda Inggris punya sebuah jantungMakaSetiap kuda punya sebuah jantung

  • DeduktifInduktifJika semua premis benar maka kesimpulan pasti benarJika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.

  • Kegunaan logikaMembantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematisMeningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

    Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

  • Logika alamiahLogika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.Logika ilmiahLogika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi.Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.

  • Filsafat sering diartikan sebagai suatu analisis konseptual, yakni berfikir tentang pikiran. Karena itu filsafat adalah:

    Hasil pikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk sistematisHasil pemikiran manusia yang paling dalamRefleksi lebih lanjut dari ilmu pengetahuan atau pendalaman lebih lanjut dari ilmu pengetahuanHasil analisis dan abstraksiPandangan hidupHasil perenungan jiwa manusia yang mendalam dan mendasar dan menyeluruh.

  • Asal mula Filsafat 3 pokok persoalan yang memunculkan filsafat:Kekaguman atau keherananKeraguan atau kesangsianKesadaran akan keterbatasanPlato berkata: Mata kita memberi pengamatan pada bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berawal filsafat.

  • Seorang filsuf pernah berkata:Ada orang yang tahu di tahunyaAda orang yang tahu di tidaktahunyaAda orang yang tidak tahu ditahunyaAda orang yang tidak tahu ditidaktahunya

    Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, maka ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu, lanjut filsuf tersebut.Augustinus dan Descartes mulai berfilsafat dari keraguan atau kesangsian. Manusia heran, tetapi kemudian ragu-ragu, apakah ia tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang heran? Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berfikir lebih mendalam, menyeluruh, dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berfikir secara mendalam, menyeluruh dan kritis inilah yang kemudian disebut berfilsafat.

  • Sifat Menyeluruh: Seorang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke langit. Ia ingin mengetahui hakikat dirinya atau menyimak kehadirannya dalam kesemestaan alam yang ditatapnya. Seorang ilmuan tidak akan pernah puas mengenal ilmu hanya dari sisi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam kontelasi pengetahuan lainnya. Apa kaitan ilmu dengan moral, dengan agama, dan apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.

  • B. Sifat MendasarSelain tengadah ke bintang, orang yang berfikir filsafati juga membongkar tempat berpijak secara fundamental. Dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu dapat disebut benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Lalu benar itu apa? Pertanyaan itu melingkar sebagai lingkaran, yang untuk menyusunnya, harus dimulai dari sebuah titik, sebagai awal sekaligus sebagai akhir. Lalu bagaimana menentukan titik awal yang benar?

  • C. Sifat SpekulatifTidaklah mungkin manusia menangguk pengetahuan secara keseluruhan, bahkan manusia tidak yakin pada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Ini hanya sebuah spekulasi. Menyusun sebuah lingkaran memang harus dimulai dari sebuah titik, bagaimana spekulatifnya. Yang penting, dalam prosesnya nanti, dalam analisis maupun pembuktiannya, manusia harus dapat memisahkan spekulasi mana yang paling dapat diandalkan. Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebit logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuannya?

  • Reza A.A. Wattimena, menjelaskan,Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah sebuah upaya untuk memahami makna, metode, struktur logis dari Ilmu pengetahuan, terutama dengan analisis kriteria, konsep-konsep, dan teori-teori yang ada dalam ilmu pengetahuan.Ilmu pengetahuan: Menggunakan suatu konsep tanpa menganalisis konsep tsb, misalnya kausalitas, hukum, teori dan metodeAnalisis filsafat Ilmu pengetahuan:Apakah yang dimaksud dengan kasualitas? Apakah yang dimaksud dengan hukum, teori dan metode di dalam Ilmu Pengetahuan?

  • Ilmu Pengetahuan: Mengamati fenomen yang ada di dunia kemudian menarik kesimpulan berdasarkan persamaan yang ada. Experimen tersendiri dengan memanipulasi situasi sehingga dapat mengamati sesuatu fenomena dalam situasi khusus. Mengajukan hipotesa berdasarkan pengamatan dan experimennya tersebut dan kemudian merumuskan teori berdasarkan hipotesisnya yang digabungkan dengan hipotesis sebelumnya yang ada.Seorang filsuf tidak melakukan hal-hal tsb. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:apa yang dimaksud dengan hipotesis?Kriteria macam apakah yang diperlukan untuk membedakan antara satu teori ilmiah dan bukan? Apakah perbedaan antara teori ilmiah dan opini kosong tanpa dasar?

  • Pengetahuan: bermula dari keinginan tahu dan melahirkan pertanyaan, mis, apa ini, apa itu, apa sebabnya begini, apa sebabnya begitu? Biasanya pertanyaan ini muncul karena kagum dan heran. Pertanyaan ini dijawab melalui penyelidikan baik terhadap diri maupun pada orang lain. Jawabannya melahirkan kepuasan. Semakin banyak dia tanyakan dan selidiki semakin banyak dia tahu, semakin banyak dia puas. Semakin banyak dia tahu semakin besar pula usahanya untuk tahu, hingga berakhir pada akhir kesadarannya.

  • Tahu yang memuaskan manusia itu adalah tahu yang benar. Tahu yang tidak benar disebut keliru. Pengetahuan yang keliru apabila menjadi tindakan akan merusak. Maka ketika dia tahu dia keliru tidak ada lagi kepuasan. Kepuasan hanya dapat dicapai dengan tahu yang benar. Maka ukuran puas dari tahu adalah Kebenaran. Tahu yang benar adalah tahu yang objektif (objektivitas).

  • Objek tahu itu adalah apa saja yang ada dan yang mungkin ada. Manusia dirangsang oleh alam sekitarnya untuk tahu. Dan yang dirangsang adalah panca indera: penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan lidah dan perasaan badan (kulit).Atas sentuhan yang dialami panca indera, manusia mengadakan reaksi, yaitu tahu dan ini dicetuskan dengan putusan, mis buah mangga itu asam. Pengalaman inilah memungkinkan pengetahuan. Pengetahuan sebenarnya barulah ada, jika manusia demi pengalamannya mengadakan putusan atas objeknya.

  • Oleh karena manusia membuat putusan, maka manusia yang tahu itu, tahulah ia bahwa ia tahu. Manusia tahu benar bahwa ia tidak tahu sesuatu maka bertanyalah ia. Setelah diberitahu tahu jugalah ia bahwa ia tahu. Mungkin juga ia mengira bahwa ia tahu, tetapi pada suatu ketika ternyata ia tahu bahwa ia keliru. Jadi sebenarnya belum tahulah ia. Ia akan bertanya atau mengadakan penyelidikan sendiri. Hasilnya, tahulah ia sekarang. Dulu, ia tahu bahwa ia keliru atau belum tahu, dan sekarang ia tahu bahwa ia tahu.

  • Kesimpulan: Ada empat gejala tahu: manusia ingin tahu manusia ingin tahu yang benar objek tahu ialah yang ada dan yang mungkin ada, dan manusia tahu bahwa ia tahu.

  • Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Jadi pengetahuan adalah hasil dari tahu. Kalau orang tahu pohon itu rendah, maka ia mengetahui hal rendah itu terhadap pohon itu. Ia mengakui sesuatu terhadap sesuatu. Pengetahuan sesuatu (rendah) terhadap sesuatu (pohon) disebut putusan.

    Putusan yang benar adalah berdasarkan objeknya. Misalnya ada air dalam gelas saya. Jika dalam gelas saya benar-benar air, maka dia disebut suatu kebenaran. Kebenaran itu ada bila ada persesuaian antara pengetahuan dan objeknya. Objek memungkinkan adanya kebenaran logis, inilah yang disebut kebenaran ontologis (on logi, ilmu tentang ada).

  • Ilmu pengetahuan, mengetahui lebih dalam tidak saja merperhatikan gunanya tetapi keseluruhannya. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang suatu objek tertentu, yang diperoleh melalui approach (pendekatan atau cara pandang), method (metode) system (sistem tertentu),

  • Ilmu pengetahuan filosofis, yang mempersoalkan hakekat atau esensi sesuatu (pengetahuan universal)Ilmu pengetahuan kausalistik, artinya selalu mencari sebab-musabab keberadaannya (pengetahuan umum bagi suatu jenis benda)Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif-analitik, yaitu mencoba menjelaskan sifat-sifat umum yang dimiliki suatu jenis objek,Ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, yaitu yang mencoba memahami norma suatu objek yang dari sana akan tergambar tujuan dan manfaat dari objek tersebut.Ilmu pengetahuan diciptakan manusia didorong oleh rasa ingin tahu manusia yang tidak berkesudahan terhadap objek, pikiran, atau akal budi yang menyangsikan kesaksian indra, karena indra dianggap sering menipu. Kesangsian akal budi ini lalu diikuti pertanyaan-pertanyaan: apakah sesuatu itu, mengapa sesuatu itu ada, bagaimana keadaannya dan apa tujuan keberadaannya? Masing-masing pertanyaan itu menghasilkan:

  • Objek ilmu pengetahuan:ada berbentuk materi (objek materi), adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian keilmuan, bisa berupa benda-benda material maupun yang non-material, bisa pula berupa hal-hal, masalah-masalah, ide-ide dan konsep-konsep. ada berupa bentuk (objek forma) atau cara pandang untuk mengetahui maknanya.

  • Coherence teory (teori saling hubungan) teori konsistensi yang menyatakan bahwa kebenaran itu tergantung pada adanya saling hubungan di antara ide-ide secara tepat, yaitu ide-ide yang sebelumnya telah diterima sebagai kebenaran kebenaran dari segi rasional, logis dan systematis(kelemahannya: menekankan rasionalitas dan intellektualitas padahal dalam dirinya sendiri juga terdapat irrationalitas)Correspondence Theory (teori Persesuaian). Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan tentang fakta dengan fakta itu sendiri. Kebenaran itu terletak pada kesesuaian antara esensi atau arti yang diberikan esensi yang terkandung dalam diri hal atau objek itu sendiri.(kelemahannya: dalam hal psikis sangat tepat digunakan tapi bagaimana dengan fakta non-psikis)Pragmatic Theory (Teori kegunaan). Kebenaran itu bergantung pada utility (manfaat), workability (kemungkinan dapat dikerjakan) dan satisfactory results (konsekuensi yang memuaskan). (Kelemahannya: Azas manfaat cenderung subjektif mengesampingkan objektivitas).

  • Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu.Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu dan keragu-raguan.Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui.Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini.Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau.

  • Berfilsafat tentang ilmu berarti keterusterangan pada diri sendiri: Apakah sebenarnya yang kita ketahui tentang ilmu itu? Apakah ciri-ciri hakiki yang membedakan ilmu dari pengetahuan pengetahuan lain yang bukan ilmu? Bagaimana mengetahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang dipakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa ilmu mesti dipelajari? Apa kegunaan ilmu yang sebanarnya?

  • Berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah diketahui:Apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yang seyogianya diketahui dalam hidup ini?Di batas manakah ilmu mulai dan dibatas manakah dia berhenti?Kemanakah kita harus berpaling di batas ketidaktahuan ini?Apa kelebihan dan kekurangan ilmu?

  • Untuk mengetahui apa itu filsafat haruslah dilihat dari cara para filsuf itu sendiri dahulu berfikir. Biasanya mereka mengajukan pertanyaan dan refleksi.Misalnya: bila anda diminta menganalisis suatu meja, biasanya refleksi filsafat akan mengajukan pertanyaan, apakah hakikat meja itu? Selanjutnya, bagaimana Anda bisa mengetahui bahwa meja itu ada?

  • 5 Pertanyaan Mendasar dalam Ilmu Penghetahuan

    What, Who = Apa, SiapaWhy = MengapaWhere = DimanaWhen = KapanHow = Bagaimana

  • Ilmuan menggunakan konsep yang tidak dapat diamati secara harafiah mis. Elektron, ion, gen.Refleksi Filsafat Ilmu: bagaimana konsep ini dapat dipahami? Bagaimana justifikasi atas penggunaan konsep-konsep yang tidak dapat dipahami secara inderawi ini?Refleksi adalah jenis berfikir spekulatif yang dilakukan untuk mencari bukti, kejelasan, atau yang biasa disebut oleh para filsuf, ciri kehidupan manusia. Refleksi adalah jenis berfikir yang mencari kebenaran dalam kehidupan manusia. Refleksi mencari landasan atau dugaan mendasar pada kehidupan manusia.