filsafat kedokteran

8
TUGAS FILSAFAT FILOSOFI SCIENCE KEDOKTERAN KEJANG DEMAM PADA ANAK Dosen Pembimbing : dr. Anwar Wardy OLEH : ANISAH NOVIARIYANTI 2011730008 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Transcript of filsafat kedokteran

Page 1: filsafat kedokteran

TUGAS FILSAFAT

FILOSOFI SCIENCE KEDOKTERAN

KEJANG DEMAM PADA ANAK

Dosen Pembimbing : dr. Anwar Wardy

OLEH :

ANISAH NOVIARIYANTI

2011730008

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

ANGKATAN 2011 – 2012

Page 2: filsafat kedokteran

PENDAHULUAN

Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat

adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat.

Namun filsafat bukanlah suatu dogma atau suatu kepercayaan yang membuta.

 Ilmu atau science secara harfiah berasal dari kata Latins cire yang berarti mengetahui.

Karena itu,science dapat diartikan “situasi atau fakta mengetahui, sepadan dengan pengetahuan

(knowledge), yang merupakan lawan dari intuisi atau kepercayaan. Selanjutnya, kata science

mengalami perkembangan dan perubahan makna menjadi “pengetahuan yang sistematis yang

berasal dari observasi, kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mengetahui sifat

dasar atau prinsip dari apa yang dikaji.

Falsafah sains adalah bidang ilmu yang mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan

implikasi dari sains, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini,

falsafah sains sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat sains berusaha

untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan

pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana sains

dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara

menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-

macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode

dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

Komponen utama Falsafah adalah:

•Logika (logic, nalar)

•Etika (ethics)

•epistemology

•Ontology,

Page 3: filsafat kedokteran

KEJANG DEMAM PADA ANAK

Kejang demam atau step berasal dari bahasa Belanda, yaitu koortsstuipen. Kejang

demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak dengan kenaikan suhu tubuh lebih dari

38oC (Yang diukur lewat dubur/ suhu rektal) disebabkan oleh suatu proses di luar susunan syaraf

pusat.

Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980), “kejang demam adalah suatu

kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun berhubungan

dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu”

Pada kejang demam angka kematianya sangatlah rendah, hanya sekitar 0,64-0,74%.

Angka kejadian epilepsy pada penderita kejang demam kira –kira 2-3 kali lebih banyak

dibandingkan populasi umumnya. pada kejang demam yang berulang kemungkinan terjadinya

epilepsi 2 kali lebih sering dibandingkan dengan penderita yang tidak mengalami berulangnya

demam. Faktor resiko terjadinya epilepsi adalah adanya kelainan neurologis atau perkembangan

sebelum kejang demam yang pertama, adanya riwayat kejang tanpa demam (epilepsy) pada

orang tua atau saudara kandung, kejang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang pada satu

sisi tubuh.

Terjadinya bangkitan kejang demam pada anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan

suhu tubuh yang tinggi dan cepat disebabkan oleh infeksi di luar susunan syaraf pusat.

Umumnya kejang demam berlangsung singkat, Pada saat kejang dimulai, tubuh anak Anda tiba-

tiba kaku dan bola matanya berputar ke belakang. Tak lama kemudian dia kehilangan kesadaran.

Tubuh, tangan dan kaki kemudian mengejang (kelojotan) dengan kepala terdongak. Kulit anak

menjadi gelap, mungkin kebiruan. Napasnya tidak beraturan. Kondisi ini biasanya tidak

berlangsung lama. Dalam beberapa detik sampai menit anak Anda akan berangsur-angsur

kembali mendapatkan kesadaran. Anak Anda mungkin akan terlihat mengantuk untuk beberapa

saat sebelum kembali normal. Meskipun hanya berlangsung beberapa menit, serangan kejang

mungkin terasa sangat lama bagi Anda yang menyaksikan. Kejang pada anak-anak memang

selalu merupakan pengalaman menakutkan.

Page 4: filsafat kedokteran

Kejang dapat dihentikan dengan pemberian obat diazepam. Pemberian diazepam ini

dapat dilakukan melalui dubur (anus) atau disuntikan melalui pembuluh darah. Kemudian

sebagai seorang dokter kita perlu meneliti sumber demam untuk mencari dan mengobati

penyebabnya. Untuk meneliti sumber demam pasien kita dapat melakukan pemeriksaan

laboratorium.

Pemeriksaan elektro ensefalografi tidak dapat memperkirakan berulangnya kejang, atau

memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsy, oleh karenanya tidak rutin dilakukan.

Pemeriksaan EGG masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas,

misalnya kejang demam kompleks, pada anak usia lebih dari 6 tahun atau kejang demam fokal.

Pencegahan (profilaksis) terhadap berulangnya kejang demam perlu dilakukan karena

kejadian ini memberi rasa takut kepada orang tua dan bila sering berulang menyebabkan

kerusakan otak yang menetap. Sebagai seorang dokter kita dapat memberikan 2 cara pengobatan

profilaksis, yaitu pencegahan intermiten hanya pada waktu anak demam dan profilaksis terus

menerus dengan obat anti kejang tiap hari.

Pada profilaksis intermiten kita dapat memberikan diazepam, dimana obat ini sangat

cepat di absorpsi dan masuk kedalam otak. Pemberian diazepam dapat diberikan melalui mulut

(oral) atau melalui dubur (anus). Melalui anus diberikan sebanyak 5 mg untuk penderita berat

badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk penderita dengan berat badan lebih dari 10 kg. apabila

secara oral, diberikan dengan dosis 0,3 mg/kgBB pada waktu penderita demam, diberikan 3 kali

sehari. Efek samping dari diazepam adalah ataksia, mengantuk, dan hipotoni (lemas).

Kemudian profilaksis terus menerus berguna untuk menecegah berulangnya kejang

demam berat yang dapat menyebabkan kerusakan otak, namun demikian tidak dapat mencegah

terjadinya epilepsies dikemungkinan hari. Profilaksis terus menerus diberikan apabiala sebelum

kejang demam yang pertama sudah ada kelainan syaraf atau keterlambatan perkembangan,

adanya riwayat kejang tanpa demam pada orang tua atau saudara kandung , kejang demam lebih

lama dari 15 menit, fokal atau diikuti kelainan syaraf sementara atau menetap, kejang demam

terjadi pada bayi berumur kurang dari 12 bulan, atau terjadi kejang berulang dalam satu episode

demam. Untuk obat anti kejang profilaksis kita dapat memberikan fenobarbital atau asam

Page 5: filsafat kedokteran

valproate. Pemberian obat ini harus terus menerus selama 1 tahun setelah kejang berakhir yang

kemuadian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.

Page 6: filsafat kedokteran

DAFTAR PUSTAKA

Amsal Bakhtiar,.,Prof. Dr. M.A.  2004. Filsafat ilmu, PT. Raja Grafindo 

            Persada, Jakarta

Jujun S. Suriasumantri, 1998.  Filsafat Ilmu Suatu Pengantar Populer,      

            Jakarta: Sinar Harapan,

U. Maman Kh., Dr. M.Sc, . 2009 Mewujudkan Integrasi Keilmuan,

Pendekatan Epistemologis,              

Lumbangtobing, SM. Kejang demam. Jakarta : Balai Penerbitan FK-UI, 1995. H. 1-52.

Nelson KB. Febrile seizure. Dalam: Dodson WE, Pellock JM, Penyunting. Pediatric

Epilepsy : diagnosis and therapy. Newyork: Demos , 1993. H 129-33