filsafat

9
Jawaban Ujian Take Home FILSAFAT ILMU dan ETIKA BISNIS ISLAMI Nama: Bianda Adeti Patriajaya NIM: 20110!00" #$%en: Pr$&' S$ewit$( S)' T*T +K, MA-ISTE. MANAJEMEN .UMA* SAKIT UNI/E.SITAS MU*AMMA#I A* - AKA.TA TA*UN AJA.AN 201 2013

description

filsafat

Transcript of filsafat

Jawaban Ujian Take HomeFILSAFAT ILMU dan ETIKA BISNIS ISLAMI

Nama: Bianda Adeti Patriajaya

NIM: 20141030047

Dosen: Prof. Soewito, Sp. THT (K)

MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Nama: Bianda Adeti PatriajayaNIM: 20141030047

Mata Ujian: Filsafat Ilmu dan Etika Bisnis Islami

Nomor Soal: 1

Sebagai seorang direktur RS selain dituntut untuk memilik kemampuan serta pengalaman manajerial yang profesional, juga diperlukan memasukkan unsur spiritual (agama). Karena direktur yakni sebagai pemimpin dapat memiliki fleksibilitas dalam persoalan/ tantangan yang dihadapi dalam RS tersebut. Pemimpin yang menerapkan unsur spiritual ini, mampu memperlakukan pegawai-pegawai yang dipimpinnya secara manusiawi. Selain itu, pemimpin tersebut juga akan memiliki sikap empati yang besar, memaafkan higga ke hati, mampu memilih kebahagiaan, dan merasa memikul sebuah misi yang mulai dari Allah SWT. Sifat memaafkan tersebut, sesuai dengan akhlak Rasulullah SAW yang terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 159: Maka disebabkan dari rahmat Allah-lah Kamu (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

Spiritual sendiri berasal dari kata spirit: roh yang artinya spiritus : nafas (bahasa latin). Selain itu, spiritus dapat diartikan sebagai sesuatu yang murni. Diri kita yang sebenarnya adalah roh. Roh artinya energi kehidupan yang membuat kita dapat hidup, bernafas dan bergerak. Spiritual berarti segala sesuatu di luar fisik, spiritualitas tersebut sangatlah berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang yang taat menjalankan perintah agama, dia akan bersikap sopan santun, memiliki tutur kata yang baik dan tidak meninggalkan kewajibannya.

Sebagai direktur RS, kemampuan mengelola manajemen dan spiritual tidak dapat dilakukan secara terpisah. Karena, semua itu harus terjadi keseimbangan. Jika spiritual yang mendominasi, kehidupan dalam unsur materi atau harta akan mengalami kekurangan. Namun, jika aktivitas manajemen yang diutamakan tanpa memperhatikan spiritualitas maka hati tidak akan tenang walaupun materi berlimpah.

Dengan menerapkan unsur spiritual sewaktu mengelola manajemen RS, maka unsur material (profit, uang, aset) akan sukses. Selain itu akan sukses secara sosial (reputasi RS, brand, citra). Jika tidak adanya unsur spiritual, akan menimbulkan ketimpangan bukan hanya bagi Rsnya tapi juga bagi masyarakat, lingkungan maupun bangsa. Sebisa mungkin RS dijadikan sebagai organisasi yang:a. Tempat beribadah: merupakan wujud keyakinan kesadaran spiritualitas akan kebesaran Allah SWT,

b. Tempat berkumpul dan berbagi kesejahteraan,

c. Tempat bertempur, yakni keunggulan prestasi bisnis secara material.Selain itu, jika perilaku spiritualitas ditampilkan ketika RS mendapat cobaan yang berat, direktur, jajaran manajemen dan semua pegawai akan meyakini bahwa sang Pencipta adalah tempat sebaik-baiknya meminta pertolongan. Dalam menjalankan manajemen RS yang menerapkan unsur spiritualitas memiliki landasan dan prinsip yang kuat. Karena indikator keberhasilan yang sebelumnya menetapkan tangible dan intangible. Jadi, melihat indikator berbasis prinsip keyakinan, moral dan kepercayaan.

Maka dari itu, mereka percaya nilai kebaikan, kebeneran, keadilan serta moralitas yang ditunjukkan dalam perilaku bekerja di RS, akan kembali juga kepada mereka dalam bentuk yang lebih besar.Unsur spiritual yang ditetapkan pada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam RS bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada karyawan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai nurani yang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang haram dan mana yang halal. Membentuk SDM yang berspiritual juga membantu manajemen dalam membangun budaya kerja yang sehat karena aspek-aspek spiritual tersebut akan mendorong karyawan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Karena agama mengajarkan manusia untuk membagi ilmu, maka jika karyawan memiliki unsur spiritual, akan tercipta manajemen yang baik. Aspek spiritual lainnya adalah kejujuran karena masyarakat masa kini tidak lagi bodoh dan mudah diperdaya. RS yang tidak jujur dalam hal biaya, tidak akan medapatkan hati pelanggannya.

Referensi:

Amin, Riawan. 2011. The Celestial Management. Embun Publishing: JakartaNama: Bianda Adeti Patriajaya

NIM: 20141030047

Mata Ujian: Filsafat Ilmu dan Etika Bisnis Islami

Nomor Soal: 2

Biaya kesehatan semakin mahal terlebih jika menggunakan alat diagnostik / terapi canggih. Maka dari itu, direktur RS dengan dana terbatas harus memiliki strategi guna menarik image masyarakat dengan biaya yang lebih ekonomis. Penyakit dalam dunia kedokteran sudah dapat didiagnosis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Maka dari itu, tidak semua penyakit menggunakan alat diagnostik canggih. Masyarakat juga perlu diedukasi bahwa tidak semua penyakit yang dialami, diharuskan memakai alat diagnostik canggih. Jika memang dibutuhkan alat diagnostik tersebut, dibutuhkan asuransi agar tidak memberatkan beban biaya pada pasien yang sakit.

RS dapat menjelaskan tentang sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang telah ditetapkan sejak Januari 2014. Seluruh warga Indonesia wajib menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan. Khusus bagi masyarakat miskin / PBI (Penerima Bantuan Iuran) ditanggung kesehatannya oleh pemerintah. Manfaat JKN yang didapat mencakup pelayanan pencegahan dan pengobatan termasuk pelayanan bahan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Seperti misalnya untuk pelayanan pencegahan (promotif dan preventif), peserta JKN akan mendapatkan pelayanan:a. Penyuluhan kesehatan, meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.b. Imunisasi dasar, meliputi BCG, difteri pertusis tetanus dan hepatitis B (DPT-Hb), polio dan campak.c. Keluarga Berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi.d. Skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lamjutan dari resiko penyakit tertentu.e. Jenis penyakit kanker, bedah jantung, hingga dialisis (gagal ginjal).

Pemerintah akan segera menerapkan INA DRG (Indonesia Diagnosis Related Group) yang menyeterakan standar pelayanan kesehatan. Ini mencakup standar nasional mengenai berapa biaya yang harus dikenakan untuk diagnosis tertentu. Oleh karena itu, direktur RS dapat mengembangkan terapi dengan dana yang terbatas. Selain itu, dalam hal pemilihan jenis obat, penggunaan obat generik dapat membantu efisiensi biaya kesehatan serta menarik image masyarakat untuk berobat.

Nama: Bianda Adeti Patriajaya

NIM: 20141030047

Mata Ujian: Filsafat Ilmu dan Etika Bisnis Islami

Nomor Soal: 3

Pelayanan Kesehatan adalah tanggung jawab pemerintah. Dari segi kuantitas, dokter harus dibagi rata ke setiap pelosok daerah. Seperti instruksi presiden pada zaman dahulu bahwa seluruh dokter yang baru lulus menjadi dokter, ditempatkan di daerah. Namun, saat ini program Internship bagi dokter yang baru lulus pun tidak menjangkau semua daerah terpencil. Selain itu, insentif dokter juga harus diperhatikan. Meskipun dokter ditugaskan ke daerah pelosok, mutu harus mengikuti perkembangan zaman. Setelah dari segi dokternya, pemerintah harus memperhatikan layanan yang diberikannya, pelayanan kesehatan tersebut berupa:1. Sistem Pembiayaan Fee for Service

Pada sistem pembiayaan ini, pembayaran jasa kesehatan berasal dari kantong orang itu sendiri. Pasien cenderung berada di dalam posisi menerima sehingga sering terjadi penyimpangan seperti overutilisasi jasa kesehatan dimana sang dokter memberikan banyak pelayanan yang pada dasarnya tidak dibutuhkan, namun sengaja diberikan dengan tujuan agar semakin banyak layanan yang diberikan, maka pendapatan didapat dari layanan tersebut semakin besar2. Sistem Pembayaran Kapitasi

Kapitasi merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang dilakukan di muka berdasar jumlah tanggungan kepada persuatu daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu tanpa melihat frekuensi kunjungan tiap kepala tersebut. Misalnya setiap kepala di desa A ditetapkan biayanya sebesar Rp 10.000/ bulan, bila seorang dokter bertanggung jawab atas 500 kepala, maka ia akan menerima Rp 10.000x500/ bulannya yaitu Rp 5.000.000. Biaya sebesar Rp 5.000.000 inilah yang akan ia kelola untuk meningkatkan kualitas kesehatan di 500 warga tersebut, baik melalui tindakan prefentif, pengobatan maupun rehabilitatif. Sehingga semakin banyak layanan kesehatan yang diberikan / semakin banyak pasien yang sakit dan butuh pengobatan, biaya yang akan dipotong semakin banyak dan penghasilan dokter semakin sedikit. Pada sistem ini, termasuk di dalamnya jaminan kesehatan yang dijalankan oleh PT Askes.

a. Kepastian adanya pasien

b. Jaminan pendapatan di awal tahun / bulan

c. Semakin efisien layanan, semakin banyak pendapatan

d. Dokter lebih taat prosedut

e. Lebih menekankan pada pencegahan dan promosi kesehatan

f. Sering terjadi underutilisasi (pengurangan layanan yang diberikan)

g. Kebanyakan dokter merasa dirugikan

h. Bila peserta sedikit, dapat merugikan dokter.

3. Sistem Pembiayaan Berdasarkan Gaji

Pada sistem ini, sang dokter akan menerima penghasilan tetap di tiap bulannnya sebagai balsa jasa atas layanan kesehatan yang telah diberikan. Termasuk di dalamnya sistem pembayaran pada penyedia layanan kesehatan yang bekerja di instansi dimana dokternya dibayarekan berdasar gaji bulanan di instansi tersebut, bukan dari jenis layanan kesehatan yang diberikannya.a. Dokter memperoleh pendapatan yang tetap di tiap bulannya berdasarkan upah minimal yang telah ditentukan

b. Sering terjadi kerjasama antara pihak provider dengan bagian lain untuk memperoleh pendapatan yang lebih banyak

c. Dokter cenderung melakukan pelayanan kesehatan seadanya dan kurang optimal.

4. Sistem Reimbursment

Sistem penggantian biaya kesehatan oleh pihak perusahaan berdasarkan layanan kesehatan yang dikeluarkan terhadap seorang pasien. Metode ini pada dasarnya mirip dengan Fee for Service, hanya saja dana yang dikeluarkan bukan oleh pasien, tapi pihak perusahaan yang menanggung biaya kesehatan pasien. Namun, berbeda dengan kapitasi karena metode ini melihat jumlah kunjungan dan jenis layanan yang diberikan provider.

a. Dokter akan melakukan pelayanan dengan maksimal

b. Biaya kesehatan datang dari pihak perusahaan sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya selain premi (bila ada)

c. Sering terjadi pemalsuan identitas dan dimanfaatkan oleh pihak lain

d. Sering terjadi adanya overutilisasi dari penyedia layanan kesehatan.