Fenom Das Mes

download Fenom Das Mes

of 32

description

mesin

Transcript of Fenom Das Mes

LAPORAN PRAKTIKUMLABORATORIUM FENOMENA DASAR MESINSEMESTER GENAP 2012/2013

Diajukan untuk memenuhi persyaratanMenempuh praktikum di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Disusun oleh ;

I MADE WIJAYANIM.2011030000DANU MAMLUKATNIM.2011030097RIZKI PRATAMA MULYANANIM.2011030000NOVEN SUTRISNO NIM.2011030000IMAM BUKHORI MUSLIMNIM.2011030000 UNIVERSITAS PAMULANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN MESIN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat danhidayah-Nya sehingga laporan praktikum Fenomena Dasar Mesin ini dapat terselesaikan dengan baik.Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan daripraktikumFenomenaDasarMesin.Penulisberharaplaporaninidapat memberikan manfaat bagi kelancaran bidang akademik mahasiswa khususnya danpembaca pada umumnya.Dalam pembuatan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepadasemua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Secara khususpenulis mengucapkan terima kasih kepada.1. Kepala Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan Teknik MesinFakultas Teknik Universitas Pamulang.2. Laboran Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan Teknik MesinFakultas Teknik Universitas Pamulang.3. Para asisten Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan TeknikMesin Fakultas Teknik Universitas Pamulang.4. Teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknikUniversitas Pamulang yang telah membantu baik secara moril maupunmateriil.

Pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demiperbaikan laporan ini.

BAB IBUCKLING

I. Tujuana. Mahasiswa dapat menerapkan teori tentang buckling.b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengujian tekuk (buckling).c. Mahasiswa dapat mengetahui beban kritis suatu bahan.

II. Dasar TeoriGaya tekuk (buckling force) didefenisikan sebagai gaya kritis yang diberikan pada suatu batang hingga suatu batang mengalami tekukan. Gaya tekuk menggambarkan kemampuan suatu batang yang terbuat dari logam dalam menahan gaya tekan yang diberikan pada salah satu ujungnya sedangkan ujung yang lainnya tetap.Dalam melakukan pengujian gaya tekuk dikenal tiga macam dudukan yang digunakan yaitu jepit-jepit, jepit-engsel dan engsel-engsel. Persamaan yang digunakan adalah persamaan Euler. Secara teoritis factor-faktor yang diperhitungkan untuk mengetahui gaya tekuk suatu batang uji terbuat dari logam adalah momen inersia, modulus young dan panjang batang uji.Tekukan dapat terjadi pada batang uji yang mendapat beban tekan. Untuk batang yang memiliki perbandingan panjang batang terhadap jari-jari girasi penampang yang besar dapat mengalami tekuk sebelum tegangan normal beban yang diijinkan tercapai.Peristiwa tekuk dapat dianalisis secara matematis dengan menggunakan rumus Euler :Engsel-engsel: P =Engsel-jepit: P = Jepit-jepit: P = Dimana :P = beban konsentrasi yang dihasilkan tekukan = konstanta matematis (= 3,14)E = modulus elastisitas batang uji (kg/mm2)I = momen inersia (I = .d4/64) (mm4)

III. Alat dan Bahana. Alat-alat pengujian Alat uji pompa buckling Adaptor engsel dan jepit Kunci pas Meteran Jangka sorongb. Bahan uji buckling Baja Stainless steel Alumunium

IV. Prosedur Pengujian1. Siapkan peralatan dan bahan uji buckling2. Ukur dahulu dimensi bahan untuk tiap-tiap bahan3. Pasang adaptor pada dudukan alat uji untuk pengujian jepit-jepit, kemudian kecangkan4. Pasang bahan uji tersebut pada adaptor5. Berikan gaya dengan menekan tuas dongkrak, perlahan sampai jarum pada timbangan tidak bertambah pada penunjukan angkanya (beban kritis)6. Baca dan catat angka pada timbangan dan ukur perubahan deformasi pada bahan uji7. Lakukan langkah 3-6 pada adaptor jepit-engsel dan engsel-engsel8. Setelah selesai bersihkan alat dan kembalikan peralatan ketempat semula

V. Data PengujianBahan ujiBeban penekananLekukan

Jepit-jepit (kg)Engsel-jepit (kg)Engsel-jepit (kg)Jepit-jepitEngel-jepitEngsel-engsel

Def (mm)L2 (mm)Def (mm)L2 (mm)Def (mm)L2 (mm)

Baja12,18,18,3242123245120200160

SS98,26,1218149217145183180

Al9,99,15,6207156194170180178

a. Table Data Pegujian Beban Tekan Dan Lekukan

BAHAN UJIPANJANG (mm)LEBAR (mm)TEBAL (mm)

BAJA71826,62,2

SS700,5302,2

AL701313

b. Table dimensi bahan uji

VI. Perhitungan Dan Tabel Dataa. PerhitunganHitung ??? Momen inersia Hitung beban kritisnya pada tiap bahan dan pengujian pada tiap-tiap adaptor(rumus Euler) Buat grafik percobaan teoritis

1. Perhitungan bajaDiket :Panjang= 718 mmLebar= 26,6 mmTebal= 2,2 mmModulus elastisitas= 207 x 109 N/m2 = 207 x 103 N/mm2Ditanya : a. Momen inersia ?b. Beban kritis ? Jepit-jepit Engsel-jepit Engsel-engselJawab : a. Momen inersia : I = = = 67.860.142 mm4

b. Beban kritis jepit-jepit :P = = = 1,075 x 106 KN

Beban kritis engsel-jepit :P = = = 5,486 x 105 KN

Beban kritis engsel-engsel :P = = = 2,689 x 105 KN

2. Perhitungan stainless steelDiket :Panjang= 700,5 mmLebar= 30 mmTebal= 2,2 mmModulus elastisitas= 200 x 109 N/m2 = 200 x 103 N/mm2Ditanya : a. Momen inersia ?b. Beban kritis ? Jepit-jepit Engsel-jepit Engsel-engselJawab : a. Momen inersia : I = = = 63.018.179 mm4

b. Beban kritis jepit-jepit :P = = = 1,014 x 106 KN

Beban kritis engsel-jepit :P = = = 5,171 x 105 KN

Beban kritis engsel-engsel :P = = = 2,535 x 105 KN

3. Perhitungan AlumuniumDiket :Panjang= 701 mmLebar= 31 mmTebal= 3 mmModulus elastisitas= 70 x 109 N/m2 = 70 x 103 N/mm2Ditanya : a. Momen inersia ?c. Beban kritis ? Jepit-jepit Engsel-jepit Engsel-engselJawab : a. Momen inersia : I = = = 86.118.025 mm4

b. Beban kritis jepit-jepit :P = = = 4,843 x 105 KN

Beban kritis engsel-jepit :P = = = 2,469 x 105 KN

Beban kritis engsel-engsel :P = = = 1,21 x 105 KN

b. Tabel Data PerhitunganBahan UjiModulus Young (N/m2)Momen Inersia (mm4)Beban Kritis

J-J(KN)E-J(KN)E-E(KN)

Baja207 x 10967.860.1421,075 x 1065,486 x 1052,689 x 105

SS200 x 10963.0181791,014 x 1065,171 x 1052,535 x 105

Al70 x 10986.118.0254,843 x 1052,469 x 1051,21 x 105

c. Grafik

VII. Analisa Dan Kesimpulan

1. Analissisa. Baja memiliki nilai Momen Inersia lebih tinggi dibandingkan SS, SS memiliki nilai Momen Inersia lebih tinggi dibandingkan Al, Al mempunyai nilai Momen Inersia dibandingkan benda uji yang lain.b. Disini beban kritis dari percobaan jepit-jepit, engsel-jepit dan engsel-engsel bahan Baja memiliki beban kritis paling tinggi dibandingkan dengan SS dan Al. sedangkan bahan yang terendah beban kritisnya adalah Al.c. Dilihan dari diagram penekanan, beban penekanan dari percobaan jepit-jepit, engsel-jepit dan engsel-engsel baha yang palin besar adalah Baja.d. Dilihat dari diagram lekukan bahan atau material yangpeling rendah lekukannya adalah Baja.

2. Kesimpulana. Faktor kandungan bahan yang tercampur dalam material sangat berpengaruh terhadap gaya-gaya yang diberikan pada material tersebut.b. Dimensi bahan material juga mempengaruhi gaya lekukan maupun gaya tekan.c. Kondisi benda uji dikatakan kritis pada saat diberi gaya mengalami getaran.

BAB IIPOMPA SENTRIFUGALI. Dasar TeoriPompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air) dan mesirkulasikan cairan disekitar system (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan).

Pompa sentrifugalPompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa pemindah non positif yang prinsip kerjanya kinetis yang mengubah energy mekanik kedalam energi hydrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang dipompa. Pompa sentrifugal merupakan salah satu alat industry yang simple, tapi sangat diperlukan.

Prinsip kerja pompa sentrifugalFluida akan dipompa masuk dalam keadaan nozzle isap menuju eye of impeller dan fluida tersebut terjebak diantara sudu-sudu dari impeller. Impeller tersebut berputar dan fluida mengalir karena gaya sentrifugal melalui impeller yang menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan fluida tersebut. Sesuai hokum bernouli jika kecepatan menngkat maka tekanan akan menurun, hal ini menyebabkan terjadinya zona tekanan rendah (vakum) pada sisi isap pompa. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang ke sisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energy yang terjadi, yaitu : energy mekanis poros pompa diteruskan ke sudu-sudu impeller, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetic pada fluida.Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam rumah pompa inilah energy kinetic fluida sebagian besar diubah menjadi energy tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial.

II. Klasifikasi pompa sentrifugalDiklasifikasikan berdasarkan :1. Kapasitas : Kapasitas rendah < 20m3/jam Kapasitas menegah 20 60 m3/jam Kapasitas tinggi > 60 m3/jam2. Tekanan discharge : Tekanan rendah < 5 kg/cm2 Tekanan menengah 5 50 kg/cm2 Tekanan tinggi > 50 kg/cm23. Jumlah /susunan impeller dan tingkat : Single stage : terdiri dari satu impeller atau satu casing Multi stage : terdiri dari beberapa impeller yang tersusun dalam satu casing Multi impeller : terdiri dari beberapa impeller yang tersusun parallel dalam satu casing Multi impeller : kombinasi multi impeller & multi stage4. Posisi poros : Poros tegak Poros mendatar5. Jumlah suction : Single suction Double suction6. Arah aliran keluar impeller : Radial flow Axial flow Mixed flowBagian utama poros pompa sentrifugala. Stuffing boxStuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing.b. Packing Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teplon.c. Shaft (poros)Poros berfungsi untuk meneruskan momen punter dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.d. Shaft sleeveShaft sleeve berfungsi melindungi poros dari korosi, erosi dan keausan pada suffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.e. Vane Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.f. Casing Merupakan bagian terluar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (gide vane), inlet dan outlet nozzle serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energy kecepatan cairan menjadi energy dinamis (single stage).g. Eye of impellerBagian sisi masuk pada arah impeller.h. Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energy mekanis dari pompa menjadi energy keceptan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

i. Wearing ringWearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dan impeller.j. Bearing Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar baerputar, baik berupa beban radial maupun beban aksial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

III. Alat Dan Bahana. Alat uji pompa sentrifugalb. Air

IV. Prosedur Praktikum1. Siapkan alat dan bahan pengujian pompa sentriugal yang dekat dengan sumber air dan saluran listrik.2. Isi bak penuh dengan air, sampai pipa hisap terbenam.3. Hubungkan alat dengan sumber listrik, kemudian hidupkan. Bila pompa tidak berputar, putar kipas pada bagian belakang pompa.4. Setelah pompa berhasil hidup, maka buka katup hingga bukaan penuh.5. Kemudian baca dan catat penunjukan : tekanan hisap, tekanan discharge dan tinggi air pada wear meter.6. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk posisi bukaan katup : , dan pada posisi tutup penuh.7. Setelah selesai matikan pompa dan bersihkan alat kemudian kembalikan alat ketempat semula.

V. Perhitungan Dan Tabel

1. Perhitungan head total pompaUntuk katup terbukaDiket : P1 = -40P2 = 0 = xg= 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2= 9800 N/m2Ditanya : H ?Head total pompa (H) = = = 0,00408 mUntuk katup tertutupDiket : P1 = -40P2 = 0 = xg= 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2= 9800 N/m2Ditanya : H ?Head total pompa (H) = = = 0,00408 mUntuk katup tertutup Diket : P1 = -62P2 = 0 = xg= 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2= 9800 N/m2Ditanya : H ?

Head total pompa (H) = = = 0,0063 mUntuk katup tertutup Diket : P1 = -76P2 = 0 = xg= 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2= 9800 N/m2Ditanya : H ?Head total pompa (H) = = = 0,0078 mUntuk katup tertutup penuhDiket : P1 = -60P2 = 0,2 = xg= 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2= 9800 N/m2Ditanya : H ?Head total pompa (H) = = = 0,0061 m

2. Perhitungan debit airUntuk katup terbukaDiket : g = 9,8 m/s2Hw = 4,1 cm 0,041 m

Ditanya : Q ?Debit air (Q) = = 0,303 m3/s

Untuk katup tertutupDiket : g = 9,8 m/s2Hw = 4,1 cm 0,041 m

Ditanya : Q ?Debit air (Q) = = 0,303 m3/s

Untuk katup tertutupDiket : g = 9,8 m/s2Hw = 3,1 cm 0,031 m

Ditanya : Q ?Debit air (Q) = = 0,229 m3/s

Untuk katup tertutupDiket : g = 9,8 m/s2Hw = 1,9 cm 0,019 m

Ditanya : Q ?Debit air (Q) = = 0,14 m3/s

Untuk katup tertutup penuhDiket : g = 9,8 m/s2Hw = 0,9 cm 0,009 m

Ditanya : Q ?Debit air (Q) = = 0,066 m3/s

3. Perhitungan gaya hydrolisUntuk katup terbuka Diket : . g = 9800 N/m2Q = 0,303 m3/sH = 0,00408 mDitanya : Nh ?Daya hydrolis (Nh) = .g.Q.H= 9800.0,303.0,00408= 12,115 watt

Untuk katup tertutupDiket : . g = 9800 N/m2Q = 0,303 m3/sH = 0,00408 mDitanya : Nh ?Daya hydrolis (Nh) = .g.Q.H= 9800.0,303.0,00408= 12,115 watt

Untuk katup tertutup Diket : . g = 9800 N/m2Q = 0,229 m3/sH = 0,0063 mDitanya : Nh ?Daya hydrolis (Nh) = .g.Q.H= 9800.0,229.0,0063= 14,138 watt

Untuk katup tertutup Diket : . g = 9800 N/m2Q = 0,14 m3/sH = 0,0078 mDitanya : Nh ?Daya hydrolis (Nh) = .g.Q.H= 9800.0,14.0,0078= 10,7016 watt

Untuk katup tertutup penuh Diket : . g = 9800 N/m2Q = 0,066 m3/sH = 0,0061 mDitanya : Nh ?Daya hydrolis (Nh) = .g.Q.H= 9800.0,066.0,0061= 3,945 watt

4. Perhitungan daya pompa Untuk katup terbukaDiket : V = 200 voltA = 2,5 AmpereK = 1,2Ditanya : (Np) ?Daya pompa (Np) = V.A.k= 200.2,5.1,2= 600 wattUntuk katup tertutupDiket : V = 200 voltA = 2,5 AmpereK = 1,2Ditanya : (Np) ?Daya pompa (Np) = V.A.k= 200.2,5.1,2= 600 watt

Untuk katup tertutupDiket : V = 200 voltA = 2,4 AmpereK = 1,2Ditanya : (Np) ?Daya pompa (Np) = V.A.k= 200.2,4.1,2= 576 watt

Untuk katup tertutupDiket : V = 200 voltA = 2,5 AmpereK = 1,2Ditanya : (Np) ?Daya pompa (Np) = V.A.k= 200.2,5.1,2= 600 watt

Untuk katup tertutup penuhDiket : V = 200 voltA = 2,5 AmpereK = 1,2Ditanya : (Np) ?Daya pompa (Np) = V.A.k= 200.2,5.1,2= 600 watt

5. Perhitungan efisiensi pompaUntuk katup terbukaDiket : Nh = 12,115 wattNp = 600 wattDitanya = ?Efisiensi pompa () = x 100%= x 100%= 2,019%

Untuk katup tertutupDiket : Nh = 12,115 wattNp = 600 wattDitanya = ?Efisiensi pompa () = x 100%= x 100%= 2,019%

Untuk katup tertutupDiket : Nh = 14,138 wattNp = 576 wattDitanya = ?Efisiensi pompa () = x 100%

= x 100%= 2,454%

Untuk katup tertutupDiket : Nh = 10,7016 wattNp = 600 wattDitanya = ?Efisiensi pompa () = x 100%= x 100%= 1,783%

Untuk katup tertutup penuhDiket : Nh = 3,945 wattNp = 600 wattDitanya = ?Efisiensi pompa () = x 100%= x 100%= 0,657%

Table PerhitunganF (Hz)KatupP1 (bar)P2 (kg/cm2)I (Ampere)V (volt)Tinggi Air (cm)H (m)Q (m3/s)Np (Watt)Nh (Watt)Efisiensi (%)

87,60-4002,52004,10,004080,30360012,1152,019

87,61/4-4002,52004,10,004080,30360012,1152,019

87,61/2-6202,42003,10,00630,22957614,1382,454

87,63/4-7602,52001,90,00780,1460010,70161,783

87,64/4-600,22,52000,90,00610,0666003,9450,657

VI. Analisa dan Kesimpulan

1. Analisaa. Dari katup 0 sampai 4/4 tekanan hisapnya makin lama makin besar, begitu pula dengan tekanan dischargenya.b. Untuk arus listriknya, mengalami penurunan sedikit demi sedikit saat katup 0 hingga katup 4/4.c. Untuk tinggi air mengalami penurunan pada waktu katup dibuka total hingga katup tertutup.d. Head pompa, debit air, daya hydrolik, daya pompa dan efisiensi pompa mengalami penurunan dari katup 0 ke , ke , ke , hingga ke 4/4.2. Kesimpulan Semakin lebar katup atau keran dibuka, maka head pompa, debit air, daya hydrolik, daya pompa dan efisiensi pompa mengalami penurunan.Semakin lebar katup atau keran ditutup, maka head pompa, debit air, daya hydrolik, daya pompa dan efisiensi pompa mengalami kenaikan.Hal ini disebabkan oleh tekanan atau laju aliran air tersebut. Pada saat katup atau keran ditutup tekanan dalam pipa akan semakin besar dan pada saat katup atau keran dibuka tekanan akan berkurang.

BAB IIISALURAN UDARA (KARAKTERISTIK UDARA)

I. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan melaksanakan proses percobaan aliran serbaguna karakteristik udara dengan baik.2. Menyiapkan peralatan.3. Memahami pengukuran dan pembacaan alat ukur dengan tepat.4. Dapat mengolah hasil percobaan dengan benar.5. Menghitung dan menentukan debit dan kecepatan udara.6. Menentukan enthalpy.

II. Dasar Teori

A. Psikometrik Psikometrik merupakan suatu bahasan tentang sifat-sifat campuran udara dengan uap air, dan ini mempunyai arti sangat penting dalam pengkondisian udara karena pada atmosfer merupakan pencampuran antara udara dan uap air, jadi tidak benar-benar kering. Kandungan uap air dalam udara untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan.Pada bagan psikometrik ada dua hal yang penting, yaitu penguasaan akan dasar-dasar bagan dan kemampuan menentukan sifat-sifat pada kelompok-kelompok keadaan lain, misalnya tekanan barometric yang tidak standar.Untuk memahami proses-proses yang terjadi pada karta psikometrik perlu adanya pemahaman tentang hokum Dalton dan sifat-sifat yang ada dalam karta psikometrik, antara lain :

1. Temperature bola keringTemperature bola kering merupakan temperature yang terbaca pada thermometer sering dan terbuka, namun penunjukan dari temperature ini tidak tepat karena adanya pengaruh radiasi panas.

2. Temperature bola basahTemperature bola basah merupakan temperature yang terbaca pada thermometer dengan sensor yang dibalut dengan kain basah. Untuk mengukur temperature ini diperlukan aliran udara sekurangnya adalah 5 m/s. temperature bola basah sering disebut dengan temperature jenuh adiabatic.

3. Titik embunTitik embun adalah temperature air pada keadaan dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan uap air udara. Jadi pada temperature tersebut uap air dalam udara mulai mengembun dan hal tersebut terjadi apabila udara lembab didinginkan. Pada tekanan yang berbeda titik embun uap air akan berbeda, semakin besar tekanannya maka titik embunnya semakin besar.

4. Kelembaban relative Kelembaban relative ddefinisikan sebagai perbandingan fraksi molekul uap air di dalam udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh pada suhu dan tekanan yang sama, atau perbandingan antara tekanan pasial uap air yang ada di dalam udara dengan tekanan jenuh uap air yang ada pada temperature yang sama. Kelembaban relative dapat dikatakan sebagai kemampuan udara untuk menerima kandungan uap air, jadi semakin besar RH semakin kecil kemampuan udara tersebut untuk menyerap uap air.

Kelembaban ini dapat dirumuskan :

RH = x 100%..................................(1)dimana :Pw= Tekanan parsial uap airPws= Tekanan jenuh uap air

5. Kelembaban spesifik (rasio kelembaban)Kelembaban spesifik () adalah berat atau massa air yang terkandung didalam setiap kilogram udara kering, atau perbandingan anatara massa uap air dengan massa udara kering yang ada didalam atmosfir.

Kelembaban spesifik dapat dirumuskan :

= (2)

dimana : = kelembaban sepesifikMw= massa uap airMa= massa udara kering

6. Entalpi Entalpi merupakan energi kalor yang dimiliki oleh suatu zat pada temperature tertentu, atau energy kalor diperlukan untuk memanaskan 1 kg udara kering dan x kg air (dalam fasa cair) dari 0oC sampai mencapai toC dan menguapkannya menjadi uap air (fasa gas).

7. Volume SpesifikVolume spesifik merupakan volume udara campuran dengan satuan meter kubik per kilogram udara kering.

B. Proses Udara ThermalProses udara yang terjadi dalam karta psikometrik adalah :1. Proses pemanasan (Heating)2. Proses pendinginan (Cooling)3. Proses pelembaban (Humidifikasi)4. Proses penurunan kelembaban (Dehumidifikasi)5. Proses pemanasan dan kelembaban (Heating dan Humidifikasi)6. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban (Heating dan Dehumidifikasi)7. Proses pendinginan dan pelembaban (Cooling dan Humidifikasi)8. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (Cooling dan Dehumidifikasi)

a. Proses pemanasan (Heating)Proses pemanasan adalah proses penambahan kalor sensible ke udara sehingga temperature udara tersebut naik. Proses ini disebabkan oleh perubahan temperature bola kering udara tanpa perubahan rasio kelembaban. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis horizontal ke arah kanan.b. Proses pendinginan (Cooling)Proses pendinginan adalah proses pelepasan kalor sensible dari udara sehingga temperature udara tersebut mengalami penurunan. Proses ini hanya disebabkan temperature bola kering udara tanpa perubahan rasio kelembaban. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis horizontal ke arah kiri.c. Proses pelembaban (humudifikasi)Proses pelembaban adalah proses penambahan kandungan uap air ke udara sehinga terjadi kenaikan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini terjadi perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensible. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis vertikal ke arah atas.

d. Proses penurunan kelembaban (dehumidifikasi)Proses penurunan kelembaban adalah proses pengurangan kandungan uap air ke udara sehingga terjadi penurunan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini terjadi perubahan kalor laten tanpa adalah garis vertical ke arah bawah.e. Proses pemanasan dan pelembaban (Heating dan humudifikasi)Pada proses ini udara dipanaskan disertai dengan penambahan uap air, yaitu dengan mengalirkan udara melewati ruangan semburan air atau uap yang temperaturnya lebih tinggi dari temperature udara, sehingga didapatkan peningkatan kalor sensible dan kalor laten secara bersamaan. Pada proses ini terjadi kenaikan ratio kelembaban, entalpi, Tdb, Twb dan kelembaban relative. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis ke arah kanan atas.f. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban (Heating dan dehumudifikasi)Pada proses ini udara mengalami pendinginan dahulu sampai temperaturnya dibawah titik embun udara, pada temperature ini udara mengalami pengembunan sehingga kandungan uap air akan berkurang, kemudian udara dilewatkan melalui koil pemanas sehingga temperatur udara akan meningkat. Pada proses ini terjadi penurunan ratio kelembaban, entalpi, Tdb, Twb dan kelembaban relative. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis ke arah kanan bawah.g. Proses pendinginan dan pelembaban (cooling dan humudifikasi)Proses ini dilakukan dengan melewatkan udara pada ruangan semburan air yang temperaturnya lebih rendah dari temperature udara. Tetapi lebih tinggi dari titik embun udara sehingga temperature akan mengalami penurunan dan ratio kelembaban akan mengalami peningkatan.

h. Proses pendinginan dan penurunan pelembaban (cooling dan dehumudifikasi)Proses ini dilakukan dengan melewatkan udara pada koil pendingin atau ruangan semburan air dimana temperaturnya lebih rendah dari temperature udara sehingga terjadi penurunan kalor laten dan kalor sensible.

C. Siklus Kompresi UapSiklus kompresi uap merupakan salah satu siklus yang digunakan dalam proses pendinginan, siklus kompresi uap memerlukan beberapa komponen utama agar siklus ini dapat bekerja dengan baik seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Adapun proses ideal yang terjadi pada siklus kompresi uap adalah kompresi, kondensasi, proses ekspansi dan proses evaporasi, dan proses ini dapat digambarkan.

1-2Proses EvaporasiPada tahap ini terjadi pertukaran kalor di evaporator, dimana kalor dari lingkungan atau media yang didinginkan di serap oleh refrigerant adalah :Qc = mo(h2-h1) Dimana :Qc= banyaknya kalor yang diserap di evaporator per satuan waktu (kj/s)mo= laju aliran masa refrigerant (kg/s)h2-h1= refrigerasi (kj/kg)

2-3 Proses KompresiTahap ini terjadi dikompresor dimana refrigerant yang berfasa uap dengan temperature dan tekanan rendah di kompresi secara isentropic sehingga temperature dan tekanannya menjadi tinggi besar kapasitas pemanasan dapat ditulis dengan persamaanQw = mo(h2-h1) Dimana :Qw = kapasitas pemanasan (kj/s)Rumus-rumus yang digunakan dalam percobaan karakteristik udara Debit udaraQ = V x ADimana:Q = debit (m3/s)V = kecepatan udara (m/s)A = luas penampang (m2)Dimana :g= percepatan gravitasi (m/s2)P= perbedaan tekanan pada wier meter (m)

III. ALAT-ALAT DAN BAHANa. Set alat uji karakteristik saluran udarab. Thermometer Tdbc. Thermometer Twbd. Kabel e. Airf. R 22

IV. PROSEDUR PRAKTIKUMa. Percobaan Kecepatan Aliran Udara1. Nyalakan blower yang terhubung dengan mesin pendingin pada posisi low.2. Pasang selang udara yang terhubung dengan manometer inklinasi pada ruang terbuka di bagian output alat percobaan aliran serbaguna karakteristik udara.3. Tempatkan selang pada tiga posisi yang berbeda pada bagian output alat.4. Hitung perbedaan ketinggian yang terbaca pada manometeri inklinasi5. Catat hasil pembacaan pada manometer.6. Posisikan saklar blower pada posisi high, dan ulangi langkah 1,2, dan 3.7. Posisikan saklar blower pada posisi low, dan ulangi langkah 1, 2, dan 3.

b. Pungujian Karakteristik Udara1. Nyalakan saklar pengatur mesin pendingin pada posisi low cool.2. Atur suhu dari heater dengan merubah saklar heater.3. Tempatkan thermometer Tdb dan Twb pada saluran masuk, saluran heater dan saluran keluar kemudian amati penunjuknya.4. Setelah beberapa menit, catat penunjuk temperaturnya.5. Ulangi langkah 2-4 untuk suhu heater yang berbeda.6. Pindahkan saklar pada posisi high cool.7. Ulangi langkah 2 s/d 5.8. Catat hasil pengujian pada table.

2