Fenol Antioksidan Amami Kelompok V

8
ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS FENOL dan ANTIOKSIDAN OLEH : KELOMPOK 5 ANGGOTA : NI PUTU ANDRI PRATIWI P07134013007 I DEWA AYU SINTYA CANDRA YUNI P07134013015 LUH PUTU SUCIANA CANDRA DEWI P07134013027 PUTU RATNA MULIARTINI P07134013045 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN D-III ANALIS KESEHATAN

description

paper Fenol Antioksidan

Transcript of Fenol Antioksidan Amami Kelompok V

ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN

ANALISIS FENOL dan ANTIOKSIDAN

OLEH :

KELOMPOK 5ANGGOTA :

NI PUTU ANDRI PRATIWI

P07134013007

I DEWA AYU SINTYA CANDRA YUNI

P07134013015

LUH PUTU SUCIANA CANDRA DEWI

P07134013027

PUTU RATNA MULIARTINI

P07134013045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN D-III ANALIS KESEHATAN

TAHUN 2015

Analisis Fenol dan Antioksidan

A. Pengertian Fenol dan AntioksidanA.1 Pengertian Fenol

Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.Fenol (fenil alcohol) merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas lakmus. Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai orang. Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai sifat yang berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10.

A.2 Pengertian Antioksidan

Antioksidan merupakan zat yang bermanfaat untuk menghambat serta mencegah proses oksidas. Antioksidan merupakan penetralisir dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dapat menghambat oksidasi walaupun dalam konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang mencegah sel dari ancaman bahaya radikal bebas oksigen reaktif.

B. Metode Analisis Fenol dan AntioksidanB.1 Metode Analisis Fenol

B.1.1 Metode Analisis Fenol dengan KLT

Metode terbaik untuk pemisahan dan identifikasi senyawa fenol sederhana dengan KLT. Senywa tersebut umunya dideteksi setelah hidrolisis asam atau basa dari jaringan tumbuhan dari ekstrak alcohol. Cara kerja dari metode ini yaitu :

Hidrolisis asam dilakukan dengan HCL 2 M selama setengah jam atau hidrolisis basa dengan NaOH 2 M selam 4 jam, atau ekstraksi dengan alcohol.Fenol yang terbentuk diekstraksi dengan eter.Ekstraksnya diuapkan sampai kering.Residu dilarutkan dalam eter dan dikromatografi dua arah ( KLT)

B.1.2 Metode Analisis Fenol Dengan KCKTPenentuan fenol dan turunannya dengan kromatografi cairan kinerja tinmggi (KCKT) dapat dilakukan secara langsung dan derivatisasi. Penentuan secara langsung masih kurang peka dengan tingkat pemisahan yang rendah, terutama untuk senyawa fenol dengan kepolaran yang hampir sama. Untuk memperbaiki tingkat pemisahan dapat dilakukan dengan mengganti fasa diam, baik jenis maupun ukuran, serta mengubah komposisi dan jenis fasa gerak. Kepekaan dapat dinaikkan dengan mengubah detektor atau melakukan pemekatan, baik dengan ekstraksi cair-cair maupun padat-cair. Denvatisasi biasanya digabung dengan ekstraksi, sehingga dapat memperbaiki tingkat pernisahan dan menaikkan kepekaan. Beberapa pereaksi telah digunakan untuk keperluan derivatisasi senyawa fenol pada analisis secara KCKT. Pereaksi iod manobror.n:ida. (IBr), te1ah digunakan pada penentuan fenol total secara spektrofotometri.. Hasil reaksi senyawa fenol dengan IBr disebut derivat senyawa fenol. B.1.3 Reaksi Warna

1. Reaksi Millon

Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.

2. Besi(III) klorida bereaksi dengan gugus fenol membentuk kompleks ungu.

3. Asam salisilat + FeCl3 berwarna ungu, terbukti bahwa asam salisilat mengandung fenol

4. Reaksi fenol dengan air brom: Melarutkan 0,1 gr Fenol ke dalam 3 ml air. Menambahkan sedikit air brom dan mengguncang-guncangnya sampai warna kuning tidak berubah lagi, catat hasilnya

B.2 Metode Analisis AntioksidanB.2.1 Uji DPPHDPPH atau 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (,-difenil-pikrilhidrazil) merupakan suatu radikal bebas yang stabil dan tidak membentuk dimer akibat delokalisasi dari elektron bebas pada seluruh molekul. Delokalisasi elektron bebas ini juga mengakibatkan terbentuknya warna ungu pada larutan DPPH sehingga bisa diukur absorbansinya pada panjang gelombang sekitar 520nm.

Ketika larutan DPPH dicampur dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, maka warna ungu dari larutan akan hilang seiring dengan tereduksinya DPPH.Uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode ini berdasarkan dari hilangnya warna ungu akibat tereduksinya DPPH oleh antioksidan. Intensitas warna dari larutan uji diukur melalui spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang sekitar 520 nm. Hasil dari uji ini diinterpretasikan sebagai EC50, yaitu jumlah antioksidan yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi awal DPPH sebesar 50%. Pada metode ini tidak diperlukan substrat sehingga memiliki keuntungan, yaitu lebih sederhana dan waktu analisis yang lebih cepat.

B.2.2 Uji ABTSAsam 2,2-Azinobis (3-etilbenzatiazolin) - 6-sulfonat (ABTS) merupakan substrat dari peroksidase, di mana ketika dioksidasi dengan kehadiran H2O2 akan membentuk senyawa radikal kation metastabil dengan karakteristik menunjukan absorbansi kuat pada panjang gelombang 414 nm. ABTS merupakan senyawa larut air dan stabil secara kimia.Akumulasi dari ABTS dapat dihambat oleh antioksidan pada medium reaksi dengan aktivitas yang bergantung waktu reaksi dan jumlah antioksidan. Kemampuan relatif antioksidan untuk mereduksi ABTS dapat diukur dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 734 nm. Absorbansi maksimal juga dapat terjadi pada panjang gelombang yang lain. Panjang gelombang yang mendekati daerah infra merah (734 nm) dipilih untuk meminimalkan interfensi dari absorbansi komponen lainnnya.

Hasil pengukuran dengan spektrofotometer selanjutnya dibandingkan dengan standar baku antioksidan sintetik, yaitu trolox yang merupakan analog vitamin E larut air. Hasil perbandingan ini diekspresikan sebagai TEAC (Trolox Equivalent Antioxidant Activity). TEAC adalah konsentrasi (dalam milimolar) larutan trolox yang memiliki efek antioksidan ekuivalen dengan 1,0 mM larutan zat uji. TEAC mencerminkan kemampuan relatif dari antioksidan untuk menangkap radikal ABTS dibandingkan dengan trolox.

B.2.3 Uji TRAPPengujian TRAP atau Total Radical-Trapping Antioxidant Parameter bekerja berdasarkan pengukuran konsumsi oksigen selama reaksi oksidasi lipid terkontrol yang diinduksi oleh dekomposisi termal dari AAPH (2,2-Azobis(2-aminidopropana)hidroklorida) untuk mengukur total aktivitas antioksidan. Hasil uji ini diekspresikan sebagai jumlah (dalam mikromol) radikal peroksil yang terperangkap oleh 1 liter plasma. Pengukuran serum TRAP berdasarkan penentuan lamanya waktu yang diperlukan oleh serum uji untuk dapat bertahan dari oksidasi buatan.

B.2.4 Uji FRAP

Metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) bekerja berdasarkan reduksi dari analog ferroin, kompleks Fe3+ dari tripiridiltriazin Fe(TPTZ)3+ menjadi kompleks Fe2+, Fe(TPTZ)2+ yang berwarna biru intensif oleh antioksidan pada suasana asam. Hasil pengujian diinterpretasikan dengan peningkatan absorbansi pada panjang gelombang 593 nm dan dapat disimpulkan sebagai jumlah Fe2+ (dalam mikromolar) ekuivalen dengan antioksidan standar.

Daftar Pustaka

Khamir. 2010. Metode Penetapan Kadar Fenol. (online). https://yisluth.wordpress.com/2010/05/21/fenol-dan-metode-penetapan-kadar-fenol/ diakses 10 Juni 2015

Reni, Sari. 2013. Senyawa Aromatik Fenol. (online). http://renidewitasari.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatik-fenol.html diakses 10 Juni 2015Irsyad, Tri, Oktiana. 2010. Laporan Antioksidan. (online) http://www.academia.edu/9881417/laporan_antioksidan diakses 11 Juni 2015Ramadhan, Gamma. 2010. Uji Antioksidan. (online) http://jurnalramadhan.blogspot.com/2010/05/uji-antioksidan.html diakses 10 Juni 2015