Fedowsi 13 -14

8
1 Ferdowsi, Pelita Yang Tak Pernah Redup (13) Tokoh dan lakon utama dalam kisah-kisah kepahlawanan umumnya adalah para raja dan ksatria legendaris. Dalam beberapa kasus disebutkan juga peran berbagai kelompok masyarakat yang lain. Shahnameh ditulis dengan metode seperti itu. Berdasarkan data yang ada, masyarakat Iran di zaman dahulu terbagi atas tiga kelompok, para raja dan ruhaniawan, para jawara dan ksatria, dan kelompok ketiga adalah para petani dan pekerja. Dari ketiga kelompok itu, dua kelompok pertama yaitu para raja dan ksatria adalah lakon utama dalam kisah-kisah Shahnameh. Munculnya tokoh seperti Kaveh, Si Pandai Besi bisa menjadi pengecualian. Kebanyakan raja yang namanya disinggung dalam Shahnameh adalah figur penguasa yang agamis atau tokoh pemuka masyarakat di naskah-naskah kuno legenda. Dalam kisah legenda bangsa Iran, Kiyumars disebut sebagai manusia pertama. Sementara nama yang sama dalam naskah kisah raja- raja disebut sebagai raja yang pertama berkuasa di negeri Persia. Sejumlah raja seperti Jamshid, Fareydun dan Kavus adalah tokoh-tokoh legenda dalam kisah bangsa India dan Iran. Raja-raja yang menjadi lakon dalam Shahnameh dari Kiyumars sampai Fareydun lebih cocok disebut sebagai tokoh simbolik yang mewakili kelompok kekuatan di Iran yang menentang kejahatan. Kelompok raja-raja yang dinamakan Divan ini tampil melumpuhkan kekuatan kejahatan untuk menegakkan keadilan. Mereka menyandang dua karakter utama yaitu kemakmuran dan pendidikan. Seluruh raja yang namanya disebutkan dalam Shahnameh memegang pula peran keagamaan. Karena itu mereka mengkombinasikan sifat agama dan dunia dalam kepribadiannya. Dari semua raja itu, hanya Jamshid yang tenggelam dalam kesombongan sehingga merasa diri paling sempurna dibanding semua orang. Dengan kata lain, meski terlahir sebagai manusia dia mengaku sebagai tuhan. Akibatnya, dia harus kehilangan jiwa suci yang ada padanya. Kecongkakan Jamshid telah

description

Tokoh dan lakon utama dalam kisah-kisah kepahlawanan umumnya adalah para raja dan ksatria legendaris. Dalam beberapa kasus disebutkan juga peran berbagai kelompok masyarakat yang lain. Shahnameh ditulis dengan metode seperti itu. Berdasarkan data yang ada, masyarakat Iran di zaman dahulu terbagi atas tiga kelompok, para raja dan ruhaniawan, para jawara dan ksatria, dan kelompok ketiga adalah para petani dan pekerja. Dari ketiga kelompok itu, dua kelompok pertama yaitu para raja dan ksatria adalah lakon utama dalam kisah-kisah Shahnameh. Munculnya tokoh seperti Kaveh, Si Pandai Besi bisa menjadi pengecualian.

Transcript of Fedowsi 13 -14

  • 1

    Ferdowsi, Pelita Yang Tak Pernah Redup (13)

    Tokoh dan lakon utama dalam kisah-kisah kepahlawanan umumnya adalah para raja dan

    ksatria legendaris. Dalam beberapa kasus disebutkan juga peran berbagai kelompok

    masyarakat yang lain. Shahnameh ditulis dengan metode seperti itu. Berdasarkan data yang

    ada, masyarakat Iran di zaman dahulu terbagi atas tiga kelompok, para raja dan ruhaniawan,

    para jawara dan ksatria, dan kelompok ketiga adalah para petani dan pekerja. Dari ketiga

    kelompok itu, dua kelompok pertama yaitu para raja dan ksatria adalah lakon utama dalam

    kisah-kisah Shahnameh. Munculnya tokoh seperti Kaveh, Si Pandai Besi bisa menjadi

    pengecualian.

    Kebanyakan raja yang namanya disinggung dalam Shahnameh adalah figur penguasa yang agamis atau tokoh pemuka masyarakat di naskah-naskah kuno legenda. Dalam kisah legenda bangsa Iran, Kiyumars disebut sebagai manusia pertama. Sementara nama yang sama dalam naskah kisah raja-raja disebut sebagai raja yang pertama berkuasa di negeri Persia. Sejumlah raja seperti Jamshid, Fareydun dan Kavus adalah tokoh-tokoh legenda dalam kisah bangsa India dan Iran.

    Raja-raja yang menjadi lakon dalam Shahnameh dari Kiyumars sampai Fareydun lebih cocok disebut sebagai tokoh simbolik yang mewakili kelompok kekuatan di Iran yang menentang kejahatan. Kelompok raja-raja yang dinamakan Divan ini tampil melumpuhkan kekuatan kejahatan untuk menegakkan keadilan. Mereka menyandang dua karakter utama yaitu kemakmuran dan pendidikan.

    Seluruh raja yang namanya disebutkan dalam Shahnameh memegang pula peran keagamaan. Karena itu mereka mengkombinasikan sifat agama dan dunia dalam kepribadiannya. Dari semua raja itu, hanya Jamshid yang tenggelam dalam kesombongan sehingga merasa diri paling sempurna dibanding semua orang. Dengan kata lain, meski terlahir sebagai manusia dia mengaku sebagai tuhan. Akibatnya, dia harus kehilangan jiwa suci yang ada padanya. Kecongkakan Jamshid telah

  • 2

    menghancurkan persatuan rakyat sehingga memancing Dhahhak untuk menyerang.

    Salah satu kisah menarik dalam Shahnameh adalah cerita tentang serangan Dhahhak dan kekuasaannya di negeri Iran secara tidak sah yang diwarnai dengan kezalimannya. Kondisi itulah yang lantas mendorong rakyat yang dipimpin Kaveh untuk memberontak dan melawan. Dhahhak berhasil berkuasa setelah membunuh Jamshid. Namun syaitan dan ruh jahat telah menguasainya sehingga membuatnya lupa diri. Kekejaman Dhahhak berujung pada pemberontakan Kaveh. Dhahhak berhasil ditawan oleh Fareydun di gunung Damavand.

    Fareydun adalah raja pertama yang menyembah Tuhan yang disebut Yazdan dalam kesusasteraan Persia. Perangai dan budi pekerti Fareydun banyak dipuji di dalam Shahnameh. Menurut para peneliti, penekanan yang besar pada kepribadian Fareydun ini disebabkan oleh posisinya sebagai komandan pasukan kebaikan menghadapi kekuatan jahat dalam perangnya melawan Dhahhak. Fareydun diyakini dibimbing oleh ruh suci Tuhan.

    Fareydun adalah raja pertama yang kisah masa kanak-kanaknya yang penuh derita diceritakan dalam Shahnameh. Para peneliti menyebutkan adanya kemiripan kisah raja ini dengan kisah Nabi Musa (as). Diceritakan bahwa sama seperti Firaun, Dhahhak pernah bermimpi melihat orang yang menggulingkan kekuasaannya. Dia bermimpi melihat tiga jawara keturunan bangsawan yang berdiri di hadapannya lalu memukulkan godam berkepala sapi dan tepat bersarang di kepalanya. Dhahhak menanyakan tabir mimpi itu kepada para peramal dan orang pintar. Peramal yang paling dituakan mengatakan bahwa tak lama lagi akan lahir seorang bayi laki-laki yang kelak akan memberontak dan menggulingkan kekuasaannya. Dhahhak lantas memerintahkan tentaranya untuk membunuh semua bayi laki-laki. Meski perintah itu dijalankan, bayi itu tetap lahir dan tumbuh besar dengan selamat.

    Fareydun selain duduk di singgasana sebagai raja juga seorang ksatria besar. Setelah mengalahkan Dhahhak, dia menggarap pekerjaan-pekerjaan besar untuk memajukan negeri dan memakmurkan rakyatnya. Dalam perangnya melawan Dhahhak, Fareydun mendapat dukungan rakyat yang ikut bangkit

  • 3

    membantunya dengan meninggalkan pekerjaan mereka. Seruan Dahhak kepada rakyat untuk tidak terlibat dan kembali ke pekerjaan tidak digubris.

    Ferdowsi menyebut Fareydun sebagai sosok arif yang bijak. Dalam Shahnameh, Fareydun digambarkan sebagai sosok pribadi dengan kehidupan yang penuh liku-liku. Dia memiliki tiga putra dengan nama Salm dan Tur dari satu istri serta Iraj dari istrinya yang lain. Di akhir kehidupannya, dia membagi daerah kekuasaannya ke dalam tiga wilayah. Wilayah Turan diserahkan kepada Tur, Rumawi diserahkan kepada Salm dan wilayah Iran diberikan kepada putra bungsunya, Iraj. Berlalunya masa menumbuhkan dendam dan kedengkian di antara anak-anak Fareydun. Salm dan Tur mulai memusuhi Iraj karena daerah kekuasaan mereka berada jauh di luar wilayah Iran, negeri asal mereka. Iraj yang melihat gelagat buruk itu menunjukkan niat baiknya dengan menyerahkan wilayah kekuasaannya secara resmi kepada saudara-saudaranya. Namun Tur tetap membunuhnya. Fareydun sangat terpukul dengan peristiwa itu. Dia terus menerus menangisi apa yang terjadi sampai matanya buta.

    Kematian Iraj membuat kondisi semakin buruk. Manuchehr mengangkat senjata dengan slogan menuntut darah Iraj. Dia membunuh Tur dan Salm lalu duduk di atas singgasana. Manuchehr menjadi raja pertama yang bukan dari kelompok ksatria. Di masa itu, untuk pertama kalinya, bidang keprajuritan atau kepahlawanan secara resmi tercatat sebagai pekerjaan di istana. Sam adalah nama prajurit dan ksatria besar yang berasal dari wilayah timur negeri Iran. Kepada Manuchehr, Sam memintanya untuk mencurahkan perhatian kepada pemerintahan dan menyerahkan urusan keamanan kepada para ksatria.

    Salah satu kisah yang penuh liku-liku di Shahnameh adalah kisah tentang kekuasaan Kai Kavus, raja yang dikenal dengan kebodohan, ambisi, dan kesombongannya. Akibat ambisinya yang berlebihan, dia berulang kali membawa negeri Iran kepada bahaya. Dia sering berkhayal terbang di angkasa dan sering pula berambisi menyerang wilayah Mazandaran. Karakter dan kepribadian Kai Kavus lebih mendekati fakta. Kebanyakan raja memiliki kepribadian yang sama dengan Kai Kavus. Karena itulah, Kai Kavus dinilai sebagai simbol yang mewakili raja-raja

  • 4

    yang pernah hadir di lembaran sejarah umat manusia.(IRIB Indonesia)

  • 5

    Ferdowsi, Pelita Yang Tak Pernah Redup (14)

    Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membahas sekelumit kisah tentang beberapa raja yang menjadi tokoh legenda Shahnameh Ferdowsi seperti Kiyumars, Fareydun, dan Kai Kavus. Tokoh lain Shahnameh adalah Kai Khusraw, putra Siyavash dan Farangis yang kisahnya termasuk cerita yang paling menarik dalam Shahnameh. Kai Khusraw adalah cucu Kai Kavus. Dia diangkat oleh kakeknya sebagai putra mahkota yang bakal mewarisi kekuasaan. Untuk menunjukkan kelayakannya menjadi raja, Kai Khusraw menjebol satu benteng dengan cara yang misterius, dan selama satu tahun dia tinggal di sana. Tinggal di benteng ini adalah salah satu caranya untuk menyendiri dan melatih diri.

    Dengan demikian, ketika tiba saatnya untuk duduk di singgasana, dia tidak haus kekuasaan. Sampai akhir hayatnya, Kai Khusraw menunjukkan diri sebagai orang yang sederhana dan bersahaja sehingga layak disebut sufi dan arif. Sebagian besar peneliti Shahnameh menyebut Kai Khusraw sebagai raja ideal dan teladan. Dia menyandang seluruh sifat mulia yang dimiliki raja-raja sebelumnya. Kai Khusraw menyampaikan pesan-pesan yang diterimanya dari alam ghaib, dan seperti Fareydun, dia juga tampil di medan perang melawan kekuatan jahat untuk membersihkan dunia dari kejahatan.

    Kai Khusraw adalah raja yang adil dan bijaksana. Tapi bukan berarti dia sama sekali tak memiliki kekurangan. Dengan mengungkapkan beberapa kekurangan Kai Khusraw, Ferdowsi mengeluarkan raja ideal ini dari wilayah legenda murni sehingga mendekati kehidupan nyata. Dia adalah raja yang dengan bijaksana hidup dan memerintah. Kai Khusraw diyakini sebagai pembuka babak baru pemerintahan dan kehidupan berpolitik.

  • 6

    Menurut Ferdowsi, pandangan Kai Khusraw terkait kehidupan dan berbagai permasalahan dunia jarang ditemukan padanannya. Dia memiliki pandangan yang menatap jauh ke depan.

    Dari dua sisi, perilaku dan pemikiran Kai Khusraw berbeda dengan raja-raja yang lain. Pertama, dia tidak hidup mewah seperti raja-raja pada umumnya. Kedua, hubungannya dengan para ksatria dan tentara yang di bawah komandonya sangat akrab. Semua itu mesti dilihat dari cara pandangnya dalam mengartikan kekuasaan. Menurut Kai Khusraw, kekuasaan dan kekuatan tentara hanya memiliki makna ketika sedang berhadapan dengan musuh. Saat kekuatan musuh mengancam, raja dan tentara harus sama-sama berjuang melawannya. Ketika musuh berhasil dilumpuhkan dan kedamaian ditegakkan kembali, mempertahankan kekuasaan dan posisi sebagai raja hanya akan mendatangkan kesombongan dan menyeret manusia ke lembah kehancuran.

    Keyakinan ini diterapkan oleh Kai Khusraw setelah dia dan pasukannya berhasil mengalahkan Afrasiyab dan pasukan Turan. Sang raja kembali ke kehidupannya yang sederhana. Menurutnya, setelah Afrasiyab hancur, berarti dunia sudah terbebaskan dari kekuatan jahat, dan saat itu perang dan siaga militer tak lagi diperlukan. Akhirnya, Kai Khusraw memilih mengasingkan diri dari kehidupan dan menanti jemputan ajal. Tentu saja, tindakan Kai Khusraw mengundang tanda tanya besar para ksatria dan rakyat. Sebagian menyalahkannya karena telah melepaskan tanggung jawab sebagai pemimpin. Bahkan lebih ekstrim, mereka memandang tindakan Kai Khusraw sebagai bagian dari perilaku jahat dan pikiran syaitan. Karena itu, mereka mendesak Zal dan Rostam untuk mencegah Kai Khusraw mengasingkan diri.

    Kai Khusraw adalah gambaran nyata dari penyatuan tiga unsur seni, patriotisme dan akal. Dia memerangi Afrasiyab untuk menuntut balas kematian ayahnya, Siyavash. Beberapa kali Afrasiyab menghindarinya dan bersembunyi di dasar laut. Dengan caranya yang khas, Kai Khusraw berhasil memaksa Afrasiyab keluar dari dasar laut. Sang raja akhirnya membelah badan Afrasiyab menjadi dua bagian. Berbeda dengan umumnya raja yang berpesta setelah mengalahkan musuh yang sangat kuat dan berbahaya, Kai Khusraw justeru mengajak pasukannya untuk

  • 7

    menjadi insan-insan yang saleh. Setelah memenangi perang, sang raja melewatkan hari-harinya dengan beribadah dan berdoa. Dia memohon kepada Tuhan untuk menerima jiwanya dan membebaskannya dari belenggu kehidupan dunia.

    Beberapa waktu kemudian, doa Kai Khusraw terkabulkan. Soroush Izadi datang ke dalam mimpinya dan memberitahu bahwa apa yang dimintanya telah dikabulkan. Bersama sejumlah ksatria dan pembesar kerajaan, Kai Khusraw tenggelam dalam salju dan kabut. Dia tak pernah kembali lagi dan seakan sang raja telah mencapai keabadian. Kai Khusraw diyakini sebagai gambaran manusia yang dalam kehidupannya memilih mati secara sadar.

    Afrasiyab, raja bangsa Turan adalah musuh bebuyutan rakyat Iran. Dalam naskah-naskah literatur kuno Iran, nama Afrasiyab selalu identik dengan kejahatan dan layak disirnakan. Terkadang nama ini digandengkan dengan kekuatan sihir. Sama seperti Dhahhak, Afrasiyab adalah tokoh kekuatan jahat di dunia. Ada kalanya Afrasiyab disebut sebagai setan kering yang menghalangi turunnya hujan di negeri Persia. Hal ini menunjukkan bahwa dia adalah kekuatan yang mewakili segala bentuk kejahatan atas negeri dan bangsa Iran.

    Afrasiyab adalah tokoh non-Iran dalam kubu syaitan yang namanya paling menonjol dalam Shahnameh. Dia menyandang banyak sifat buruk. Ferdowsi menyebutnya sebagai tokoh dengan sifat pendendam yang pantang kompromi. Dia mengumpulkan orang-orang dengan sifat yang sama di kelilingnya. Afrasiyab bahkan tega membunuh saudaranya sendiri karena dinilainya berlebihan dalam memperlakukan para tahanan secara manusiawi.

    Lakon kejahatan ini juga dinilai penuh perhitungan. Ketika cara kekerasan tak berguna, dia akan melakukan apa saja termasuk dengan cara-cara licik, penipuan bahkan perdamaian demi mendapatkan apa ia mau. Perdamaian ini tentunya hanya kedok untuk mempersiapkan perang berikutnya. Afrasiyab menebar fitnah dan huruhara dimana-mana. Dalam memerintah, dia biasa mengeruhkan suasana lalu memanfaatkan kondisi untuk kepentingannya.

  • 8

    Di tengah bangsa Turan, Afrasiyab memegang peran kunci. Dialah penentu segalanya. Dia yang memerintah dan menyusun strategi perang. Shahnameh menyebutnya sebagai poros kekuatan setan. Dia menekan dan memaksa bangsa-bangsa sekitar untuk ikut berperang melawan Iran. Salah satu masa ketenangan dalam pemerintahannya adalah ketika dia memberi perlindungan kepada Siyavash. Selama beberapa tahun, perang antara Turan dan Iran reda. Tapi masa ini tidak berlangsung lama. Dia termakan hasutan sehingga memerintahkan pembunuhan Siyavash.

    Menurut Dr Abbadiyan, Afrasiyab bertolak belakang dengan raja-raja dan ksatria Iran. Eksistensi, pemikiran, kebijakan, perilaku dan tindakannya menjadi acuan penulisan Shahnameh. Tanpa hipokritas dan ambisi Afrasiyab dan orang-orang sepertinya, Shahnameh akan memiliki bentuk yang lain. Afrasiyab adalah poros kejahatan. Tapi kebaikan akan nampak berkilau saat beradu melawan kejahatan.(IRIB Indonesia)