Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

9

Click here to load reader

Transcript of Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

Page 1: Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

Participatory Rural Appraisal dan Rapid Rural Appraisal: Peranannya dalam Konservasi Sumber Daya Hayati

Dalam kemajaun suatu mekanisme pemerintahan, pemerintah dapat melakukan

pembangunan masyarakat dengan memperhatikan aspek yang mampu memajukan

masyarakat sesaui dengan perkembangan zaman. Ada dua hal yang harus dilakukan oleh

pemerintah, pertama: perlu aspiratif terhadap aspirasi-aspirasi yang disampaikan

masyarakatnya, dan perlu sensitif terhadap kebutuhan rakyatnya. Pemerintah perlu

mengetahui apa yang dibutuhkan rakyatnya serta mau mendengarkan apa kemauannya.

Kedua: pemerintah perlu melibatkan segenap kemauan dan kemampuan yang dimiliki oleh

masyarakat dalam melasanakan pembangunan. Denagn kata lain pemerintah perlu

menempatkan rakyat sebagi subyek pembangunan, bukan hanya sebagai objek

pembangunan.

Salah satu usaha yang dapt dilakukan oleh pemerintah untuk mengikutsertakan

masyarakat dalam pembangunan pemerintahan adalah dengan konservasi Sumber Daya

Hayati. Dalam usaha konservasi sumber daya hayati, amat diperlukan peran aktif dari

banyak kalangan, tidak hanya dari pemerintah, lembaga dan para ahli, akan tetapi

masyarakat juga harus ambil andil dalam tindakan konservasi sumber daya hayati. Usaha

konservasi yang melibatkan partisipasi masyarakat ini tentunya berkaitan dengan potensi

masyarakat lokal dan juga pengetahuan masyarakat lokal akan potensi sumber daya yang

ada di lingkungan masing-masing.

Tentunya dalam perencanaan partisipasi masyarakat dalam usaha konservasi sumber

daya hayati ini menggunakan beberapa metode partisipasi.. Metode tersebut adalah Rapid

Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA).

Kajian Rapid Rural Appraisal (RRA) merupakan pendekatan ilmu sosial yang

muncul pada awal tahun 1980-an. Suatu tim dengan anggota gabungan dari berbagai

disiplin serta masyarakat lokal untuk memperoleh, menganalisa dan mengevaluasi

permasalahan dalam kehidupan suatu masyarakat ataupun suatu kelompok sumber daya

tertentu, untuk mendapatkan suatu tindakan perbaikan.

RRA merupakan suatu metode penelitian dari suatu partisipasi dimana analisis data

yang ada akan menghasilkan suatu bentuk pemahaman terhadap kondisi tertentu. RRA

tidak menggunakan hipotesis, dapat berupa interview, fokus grup, pertemuan, observasi,

Page 2: Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

penelitian kecil, dan analisa data. Beberapa prinsip RRA yaitu data yang dikumpulkan

harus sangat relevan, metode yang digunakan mengadaptasi kondisi lingkungan setempat,

dan anggota dari komunitas dapat memberikan masukan terhadap pendefinisisan

kebutuhan dan juga alternatif solusinya.

Adapun kelebihan metode RRA adalah membutuhkan biaya yang relatif rendah,

dapat dilaksanakan dengan cepat, dimiliki oleh masyarakat setempat, bersifat fleksibel,

dapat mengidentifikasikan pemahaman dari isu yang kompleks, multi bidang, dan

memberikan dorongan bagi masyarakat setempat. Sedangkan kekurangan metode RRA ini

adalah bias, terbatas, pengambilan keputusan harus menguasai statistik, persiapannya

membutuhkan waktu dan pelatihan skill yang dibutuhkan misalnya interview.

Participatory Rural Appraisal (PRA) merupakan kajian yang dpat dijelaskan sebagai

sebuah pendekatan, metode, dan perilaku yang memungkinkan masyarakat untuk

berekspresi dan menganalisis dari realitas dan kondisi kehidupan, dalam upaya

merencanakan sendiri serta mengambil tindakan, memantau dan mengevaluasi hasil yang

ada.

PRA mempunyai sejumlah teknik untuk mengumpulkan dan emmbahas data. Teknik

ini berguna untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat. Teknik-teknik PRA antara lain:

1. Secondary Data Review (SDR)-Review Data Sekunder. Merupakan cara

mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun tang belum

disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah

ada sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.

2. Direct Observation-Observasi LAngsung. Direct Observation adalah kegiatan

observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubungan-hubungan

masyarakat dan mencatatnya. Tujuannya adalah untuk melakukan cross-check

terhadap jawaban-jawaban masyarakat.

3. Semi-Structure Interviewing (SSI)-Wawancara Semi Terstruktur. Teknik ini adalah

wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya

merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview

dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersam individu yang dianggap mewakili, misalnya

wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani, pejabat lokal.

4. Focus Group Discussion-Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa diskusi

antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara mendalam.

Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah tertentu dengan lebih

rinci.

Page 3: Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

5. Preference Ranking and Scoring. Adalah teknik untuk menentukan secara tepat

problem-problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini adalah

untuk memahami prioritas-prioritas kehidupan masyarakat sehingga mudah untuk

diperbandingkan.

6. Direct Matrix Ranking. Adalalh sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi daftar

kriteria objek tertentu. Tujuannya untuk memahami alasan terhadap pilihan

masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam pohon rambutan

dibandingkan dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin berbeda dari satu orang

dengan orang lain, misalnya menurut pria dan wanita tentang tanaman sayur.

7. Peringkat Kesejahteraan. Rangking kesejahteraan Masyarakat di suatu tempat tertentu.

Tujuannya unuk memperoleh gambaran profil kondisi sosio-ekonomis dengan cara

menggali persepsi perbedaan-perbedaan kesejahteraan antara satu keluarga dengan

keluarga yang lainnya dan ketidakseimbangan di masyarakat, mengemukakan

indikator-indikator lokal mengenai kesejahteraan.

8. Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi

sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber mata

pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana umum. Hasil gambaran ini

merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat

maupun lingkungan fisik.

9. Transek (Penelusuran). Transek merupakan teknik penggalian informasi dan media

pemahaman daerah melalui penelusuran dengan berjalan mengikuti garis yang

membujur dari suatu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu.

10. Kalender Musim. Adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-keadaan dan

permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu (musiman) di

masyarakat. Tujuan teknik ini untuk memfasilitasi kegiatan penggalian informasi

dalam memahami pola kehidupan masyarakat, kegiatan, masalah-masalah, fokus

masyarakat terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu, sehingga

diketahui kapan saat-saat sibuk dan saat-saat waktu luang.

11. Alur Sejarah. Alur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui

kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang dengan persepsi orang

setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai topik-

topik penting di masyarakat.

12. Analisa Mata Pencaharian. Masyarakat akan terpandu untuk mendiskusikan kehidupan

mereka dari aspek mata pencaharian. Tujuan dari teknik ini yaitu memfasilitasi

Page 4: Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan, pembagian kerja pria dan wanita,

potensi dan kesempatan, hambatan.

13. Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan

masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam

kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa dari masyarakat

terhadap institusi-institusi tersebut.

14. Kecenderungan dan Perubahan. Adalah teknik untuk mengungkapkan kecenderungan

dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan daerahnya dalam jangka waktu tertentu.

Tujuannya untuk memahami perkembangan bidang-bidang tertentu dan perubahan-

perubahan apa yang terjadi di masyarakat dan daerahnya.

Peneliti sebagai orang luar dalam PRA lebih banyak bertindak sebagai fasilitator

yang memiliki kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri, ketimbang sebagai pendatang

asing yang terkadang diistilahkan dengan wisatawan. Cara-cara penelitian, proses saling

berbagi

Perbedaan yang menonjol dari kedua metode ini adalh dari segi partisipasi

masyarakat. Dalalm RRA, informasi dikumpulkan oleh pihak luar, kemudian data dibawa

pergi, dianalisa dan peneliti tersebut membuat perencanaan tanpa menyertakan masyarakat.

RRA lebih bersifat penggalian informasi, sedangkan PRA dilaksanakan bersama-sama

masyarakat, mulai dari pengumpulan informasi, analisa, sampai pada perencanaan

program. Metode PRA berhasil dalam lingkup program yang mendukung kerjasama

pembangunan partisipatif. Dalam pelaksanaannya kuesioner cenderung disusun

sebelumnya tanpa melihat referensi untuk keadaan situasi lokal ataupun aspirasi

masyarakat, kemampuan, ataupun pengalaman.

Umumnya sebelum RRA, masyarakat hanya sebagai pihak yang tidak tahu menahu

mengenai suatu program ataupun penerapan kebijakan. Sebagai aakibatnya tidak ada

perubahan yang berarti setelah dilaksanakan penelitian ataupun penerapan kebijakan.

Contoh ekstrem adalah penerapan survei, yang seringkali masyarakat hanya terlibat dalam

memberiakn informasi, masyarakat tidak terlibat banyak dalam menyumbangkan

pengetahuannya yang mungkin saja sangat diperluakan dalam menggadakan perubahan ke

arah yang lebih baik.

Metode dan pendekatan partisipatoris menunjukkan sebuah jalan keluar dan

karenanya disambut dengan antusiasme karena masyarakat yang tidak bisa baca-tulis dan

tidak berpendidikan juga bisa memberikan partisipasi berarti dalam menggambarkan

kondisi mereka dengan membuat peta atau diagram, menganalisanya, dan membuat

Page 5: Fauzur Rahmi_0910422054_tugas Biokonser 2

rencana untuk merubah situasi dan kondisi mereka. Metode dan pendekatan ini

menyediakan tempat bagi masyarakat miskin dan marjinal untuk mengemukakan masalah-

masalah mereka dan untuk mengindikasikan apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan

kondisi mereka. Ini kemudian menimbulakan dukungan populer terhadap metode

partisipatoris.

Adapun tujuan dilaksanakannya metode partisipatoris ini adalah: (1) tujuan jangka

pendek, yaitu melaksanakan kegiatan bersama masyarakat untuk memnuhi kebutuhan

praktis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (2) tujuan jangka panjang adalah

untuk mencapai pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial dengan pengembangan

masyarakat melalui proses pembelajaran. Metode RRA dan PRA ini didasarkan pada

prinsip bahwa masyarakat yang kreatif, mampu dan dapat melakukan sendiri penyelidikan,

analisa, dan perencanaan

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk melakukan upaya konservasi sumber daya

hayati sangat baik jika menggunakan metode partisipasipatoris yaitu RRA/PRA. Dengan

menggunnakan metode ini, masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam usaha konservasi

lingkungan. Rasa tanggung jawab dan rasa memiliki akan tumbuh pada diri masyarakat

dengan diikutsertakan dalam kegiatan konservasi. Tentunya jika kasadaran, rasa tanggung

jawab dan kepedulian tellah tumbuh dalam diri masyarakat, usaha konservasi sumber daya

alam hayati akna etrlaksana denagn optimal.

Namun terkadang, metode partisipatoris ini mendapat respon dan minat yang kurang

dari masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu:

1. Kurangnya pengalaman dari anggota tim yang terlibat dalam proyek RRA/PRA ini,

keterampilan untuk berkomunikasi, berkolaborasi berbagai partisi keterliatan

masyarakat dalam penelitian, pelaksanaan, serta pemantauan program.

2. Tidak adanya budaya dalam sains formal untuk menganggap bahwa”rayat” dapat

berkontribusi untuk pemantauan ilmiah, sehingga masukan dan pendapat masyarakat

yang ada terkadang tidak menjadi salah satu bahan pertimbangan.

3. Walaupun keterlibatan masyarakat seperti melalui RRA dan PRA program telah

menjadi populer, luas dan efektif, hal tersebut cenderung hanya digunakan jika

informasi yang dicari secara sosial dan alam misalnya , pemantauan dan penelitian

yang berkaitan langsung dengan masyarakat atau struktur atau perilaku masyarakat.

Misalnya praktek pertanian. Untuk bidang lainnya analisis dilakukan berdasarkan

pengertian anggota tim saja, sehingga belum melibatkan partisi masyarakat dalam

prosesnya.