Fase Aktif Kpd
-
Upload
ervina-meraih-bintang -
Category
Documents
-
view
56 -
download
1
description
Transcript of Fase Aktif Kpd
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “N” G1 P0000 Ab000 UK 38-39 MG
TUNGGAL, HIDUP, INTRA UTERIN, LETKEP, PUKA INPARTU
KALA I FASE AKTIF DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI PUSKESMAS TUMPANG
Oleh :
Paramita Aurenina Tertuti
NIM : 0403.29
AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2006
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan studi kasus ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh
pembimbing kami melaksanakan praktek klinik di Puskesmas Tumpang yang
dimulai tanggal 20 November 2006 sampai 30 Desember 2006
Laporan studi kasus ini disusun oleh :
Nama : Paramita Aurenina Restuti
NIM : 0403.29
Disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
(Paramita Aurenina Restuti)
NIM : 0403.29
Mengetahui
Pembimbing Pembimbing Akademik
Kepala Ruangan Kaber Puskesmas Tumpang
Hj. Ida Prijanti, Amd.Keb Patemah S,SiT
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Karunian-Nyakepada penulis sehingga kami dapat
menyelesaikan Asuhan Kebidanan ini dnegan baik.
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini bertujuan untnuk memnuhi tugas praktek
klinik kebidanan di Puskesmas Tumpang yang dimulai tanggal 20 November – 31
Desember 2006
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada Yth :
1. Ibu Yulianik, S.KM selaku direktur Akademi Kebidanan Widyagama
Husada Malang yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami
untuk belajar dan melaksanakan praktek klinik kebidanan
2. Ibu Hj. Ida Priyanti Amd.Keb selaku pembimbing praktek klinik
kebidanan
3. Ibu Patemah, S.Sit selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan
Widyagama Husada Malang yang telah terjun langsung dalam
memberikan bimbingan asuhan kebidanan
4. Orang tua, teman dan semua pihak yang membantu sampai terselesainya
laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan di waktu yang akan dating.
Akhirnya penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi semua
pihak dan penyusun pada khususnya
Malang, Desember 2006
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
prosentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin. Kelahiran seorang bayi yang merupakan peristiwa
social yang dinantikan oleh ibu dan keluarganya.
Dalam manghadapi proses persalinan bidan berkewajiban memantau
persalinan, mendeteksi dini, kelainan atau komplikasi, bersama keluarga
memberikan motivasi dan semangat kepada ibu bersalin.
Proses persalinan mulai dari kala I dan berakhir kala IV. Kala I persalianan
dimulai sejak terjadi kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap yang biasanya ibu merasakan kenceng-kenceng yang makin
lama makin sering sakit, kemudian disertai dengan keluarnya darah dan lender
KPD / ketuban pecah dini (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum ada
tanda-tanda inpartu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada
multipara kurang dari 5 cm. angka kejadian dari KPD/ PROM menurut Eastman
kira-kira 12% dari semua kehamilan.
Peran bidan sangat diperlukan untuk memberikan motivasi dan semanagt
atas dasar empati. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambik
kasus “Asuhan Kebidanan pada Ny “N” G1 Poooo Abooo Uk 38-39 mg tunggal,
hidup, intra uterin, letkep, puka inpartu kala I fase aktif dengan ketuban pecah
dini“
B. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu inpartu kala I
2. Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
b. Mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada ibu inpartu kala 1 fase
aktif dengan KPD
c. Menyusun rencana tindakan dengan benar pada ibu inpartu kala 1 fase
aktif dengan KPD
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang dibuat pada ibu
inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
e. Melaksanakan evaluasi dan perkembanganya
C. Metode Penulisan dan Teknik Pengolahan Data
Penyusunan askeb ini menggunakan metode studi kepustakaan dalam
bentuk studi kasus yaitu mencari gambaran yang jelas dari proses kebidanan
saat ini
1. Pengamatan dan pengkajian
Penulis melaksanakan pengamatan dan pengakajian terhadap klien untuk
memeriksa KU dan keadaan fisiknya
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan data tentang klien,
keluhan-keluhan dan gejala yang dirasakan oleh klien sebagai data dalam
penentuan diagnosa serta asuhan tindakan yang di berikan
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN, meliputi ; latar belakang, tujuan, metode
penulisan
BAB II : TINJAUAN TEORI, meliputi ; Konsep persalinan normal,
Konsep ketuban pecah dini dan Konsep manajemen kebidanan
BAB III : TINJAUAN KASUS , meliputi; Pengkajian, Identifikasi
diagnosa dan masalah, Identifikasi diagnosa dan masalah
potensial, Identifikasi kebutuhan segera, Intervensi,
Implementasi dan Evaluasi
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP, meliputi; Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Persalinan
2.1.1 Definisi
1. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain
(Rustam Mochtar, 1998:91)
2. Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepdi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 1998 : 157)
3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari uterus melalui vagina kedunia luar
(Sarwono,1999
)
4. Persalinan merupakan proses fisiologis dimana uterus mengeluarkan atau
berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20
mingggu atau lebih.
(Kapita selekta.1994)
2.1.2 Macam-macam persalinan
1.)Ditinjau dari tenaga dalam persalinan
Persalinan spontan bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir
Persalinan buatan bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar
missal ekstraksi forcep, vakum dan SC
2.)Ditinjau dari tuanya umur kehamilan dan berat badan bayi yang dilahirkan
Abortus pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu
atau bayi dengan berat badan <500gram
Partus immaturus pengeluaran buah kehamilan antara 22minggu-
28minggu atau bayi dengan berat badan antara 500gram-999gram.
Partus Prematurus pengeluaran buah kehamilan antara 28minggu-
37minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000gram-2499gram
Partus matures pengeluaran buah kehamilan antara 37minggu-
42minggu atau bayi dengan berat badan 2500gram atau lebih
Partus Postmaturus pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan
42minggu
3.)Ditinjau dari normal atau tidaknya
Eutosia(Normal)
Menurut WHO persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
sampai proses persalinan bayi dilahirkan secara spontan dalam belakang
kepala, pada usia kehamilan antara 37-42 minggu lengkap. Setelah
persalinan ibu dan bayi dalam keadaan baik.
Distosia
Adalah perslainan yang bdisebabkan oleh kelainan kekuatan daya
pendorong, kelainan padan janin yang dilahirkan
2.1.3 Patofisiologi persalinan
Gambaran jalannya persalinan secara klinis dapat dibagi dalam 4 tahapan
sebagai berikut :
1. Persalinan Kala I
Yang dimaksud kala 1 adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Kala 1 dibagi menjadi dua
fase : laten dan aktif:
Fase laten diawali dengan timbulnya kontraksi uterus yang teratur,
yang menghasilkan perubahan pada serviks, dan meluas sampai
permulaan fase aktif persalinan (biasanya dilatasi serviks 3-4 cm).
Pada nulipara fase laten biasanya kurang I dari 20 jam pada multipara
biasanya kurang dari 14 jam.
Fase dilatasi aktif ditandai dengan dilatasi serviks yang teru-menerus
sampai serviks terdilatasi penuh. Pada nulipara kecepatan dilatasi
serviks biasanya meningkat sampai 1,2 cm setiap jam pad multipara
biasanya 1,5 cm setiap jam.
2.Persalinan Kala II
Menyatakan periode dari dilatasi serviks lengkap sampai kelahiran janin
Gejala utama kala II adalah
His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100
detik
Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan,
karena tertekannya fleksus Franken houser.
Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi :
Kepala membuka pintu
Subocciput bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun besar
dahi, hidung dan muka dan kepala seluruhnya.
Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian
kepala pada punggung.
Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan:
2.1.4 Etiologi persalinan
2.1.5 Gejala klinis persalinan
2.1.6 Penanganan persalinan
2.1.7
1. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan hormone estrogen
dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga akan menyebabkan timbul his bila kadar progesterone turun
Teori placenta menjadi tua
Akan menyebabkan turunya kadar estrogen dan progesterone yang
menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan
kontraksi rahim
Teori disterdi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-
otot rahim sehingga menggangu sirkulasi utero/ plasenter
Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion serviks (fleksus fron kenhauser)
bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin akan
menimbulkan kontraksi uterus
Induksi partus
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan
- Ganggang laminaris merangsang fleksus Franken hauser
- Amniotomi / pemecahan ketuban
- Oksitosin drips pemberian oksitosin lewat infus
Teori prostaglandin
- Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu yang dikeluarkan desidua
- Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan
- Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya
persalinan
2. Tahap-tahap persalinan
Tahap-tahap persalinan antara lain :
Kala I : Satdium dilatasi serviks, mulai dari pembukaan persalinan
sampai menjadi pembukaan lengkap
Kala II : Kala pengeluaran janin waktu uterus dengan kekuatan his
ditambah kekuatan mengejan ibu mendorong janin keluar
hingga lahir
Kala III : Waktu untuk pelepasan dan penegluaran uri
Kala IV : Waktu mulai setelah lahirnya uri sampai 2 jam pertama
setelah persalinan
Pengertian kala I
Kala 1 disebut pembukaan dimana masa persalinan dimulai dari timbulnya
his disertai pengeluaran lender bercampur darah ketika serviks mulai
membuka sampai dengan pembukaan lengkap. Kala I ini dibagi menjadi 2
fase yaitu :
- Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebakan penipisan dan
pembukaan serviks bertahap pembukaan serviks kurang sari 4 cm dan
biasanya berlangsung dibawah hingga 8 jam
- Fase aktif
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat (3x
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
pembukaan 4 cm sampai 10 cm, terjadi penurunan bagian terbawah
janin. Pada fase aktif ini dibagi dalam 3 fase :
Fase akselerasi
Waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4cm
– 9cm
Fase deselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam,
pembukaan dari 9 menjadi lengkap
3. Tahap-tahap permulaan persalinan
Beberapa minggu sebelumnya terjadi persalinan wanita akan mengalami
tanda-tanda yang disebut kala pendahuluan (preparatory stagr of labor) :
yaitu
- Lightening/ setting/ droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu
kentara
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
- Perasaan sering-sering atau susah-susah kencing karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
- Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-
kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut fase labor pains
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah
bias bercampur darah (blood show)
Tanda-tanda gejala inpartu
a. Penipisan dan pembukaan servikas
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan dari serviks
c. Keluar lender bercampur darah melalui vagina
4. Factor-faktor yang mempengaruhi persalinan
Factor yang terlibat dalam persalinan, antar lain :
a. Power (tenaga)
Power utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang
disebabkan oleh kontraksi dan retraksi otot rahim
Kontraksi (his)
Gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi
untuk sementara waktu
Retraksi
Pemendekan otot rahim yang menekan setelah terjadinya kontraksi
Tenaga sekunder atau mengejan
Tenaga ini biasanya digunakan pada saat kala II untuk ekspulsi
b. Passenger (janin)
Postru janin dalam rahim :
- Sikap , hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin
- Letak janin, bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu
Letak membujur
Letak melintang
Letak miring
- Presentasi menentukan bagian janian yang ada di bagian bawah
rahim
- Bagian terbawah janin
- Posisi
Letak belakang kepala
Presentasi dahi
Presentasi muka
Presentasi bokong
Letak lintang
c. Passage (jalan lahir)
- Bagian keras, tulang-tulang panggul
- Bagian lunak, otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligamen
d. Psikis
e. Penolong
5. Pemantauan
Pemantauan bertujuan untuk menilai setiap perubahan kondisi sehingga
dapat mendeteksi secara dini jika terdapat tanda-tanda komplikasi
Parameter Frekuensi ps fase laten Frekuensi pd fase aktif
Tekanan darah
Suhu tubuh
Nadi
Denyut jantung janin
Kontraksi
Pembukaan serviks
Setiap 4 jam
Setiap 4 jam
Setiap 30-60 menit
Setiap 1jam
Setiap 1 jam
Setiap 4 jam
Setiap 4 jam
Setiap 2 jam
Setiap 30-60 menit
Setiap 30 menit
Setiap 30 menit
Setiap 4 jam
Penurunan serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam
B. Konsep Ketuban Pecah Dini
1. Definisi
- Pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaan pada primi <
3cm dan multipara < 5cm
(Rustam Mochtar, 1998 : 255)
- Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan ditunggu 1
jam belum mulainya tanda persalinan
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 229)
2. Etiologi
- Serviks inkompeten
- Ketegangan rahim : kehamilan ganda, hidramnion
- Kelainan letak janin dalam rahim : letak sungsang, letak lintang
- Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah
belum masuk PAP, CPD
- Kelainan bawaan dari selaput ketuban
- Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput
ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban
pecah
- Trauma
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 229)
3. Tanda dan gejala
- Ketuban pecah tiba-tiba / keluar cairan ketuban
- Cairan tampak di introitus
- Tidak ada his dalam 1 jam
- Bau cairan ketuban yang khas
(Saifuddin, 2002 : 113)
4. Patogenesis
Menurut taylor PROM ada hubunganya dengan
- Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban
pecah. Penyakit-penyakit seperti pielonetritis, servisitis, dan vaginnitis
terdapat bersama-sama dengan hipermotilitas rahim ini
- Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
- Infeksi (amnionitis/korioamnionotis)
- Factor-faktor yang merupakan factor predisposisi ialah multipara,
malposisi, disproporsi, serviks inkompeten, dan lain-lain
- Ketuban pecah dini artificial (amniotomi) dimana ketuban dipecahkan
terlalu dini
( Rustam Muchtar, 1998 : 256)
5. Diagnosis
- Terjadi pengeluaran cairan mendadak disertai bau yang khas
- Pemeriksaan yang mendapatkan bahwa cairan yang keluar adalah air
ketuban, diantaranya tes terning dan nitrazing tes . Langkahnya :
Pemeriksaan speculum, untuk mengambil sample cairan ketuban di
fornik posterior dan mengambil sample cairan untuk kultur dan
pemeriksaan bakteriologis
Pemeriksaan dalam dengan hati-hati, sehingga tidak banyak
manipulasi daerah pervis untuk mengurangi kemungkinan infeksi
asenden dan persalinan prematuritas
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 230)
6. Komplikasi
- Pada anak : IUFD, IPFD, asfiksia prematuritas
- Pada ibu : partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan post partum
infeksi nifas
(Rustam Mochtar, 1998 : 258)
7. Penanganan
a. Rawat di RS
b. Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut pikirkan solution
plasmenta
c. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) berikan
antibiotika sama halnya jika terjadi amnionistis
d. Jika tidak ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan < 37 minggu
- Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin :
ampicillin 4x500 mg selama 7 hari ditambah eritromicin 250 mg
peroral 3x1 selama 7 hari
- Berikan kortikosteroid kepad ibu untuk memperbaiki kematangan
paru janin
- Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu
- Jika terdapat his dan darah lender, kemungkinan terjadi persalinan
preterm
e. Jika tidak ada infeksi dan kehamilan > 37 minggu
- Jika ketuban telah pecah > 18 jam, berikan antibiotika profilaksis
untuk mengurangi resiko infeksi streptococcus group B
- Nilai serviks
Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
Jika serviks belum matang, matangkan serviks dengan
prostaglandin dan infuse oksitosin atau lahirkan dengan operasi
sectiocessarea
( Saifuddin, 2002 : 114)
C. Konsep Manajemen Kebidanan
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
2. Alasan masuk kaber
Adanya ketuban ibu merasakan kenceng-kenceng dan mengeluarkan
cairan dari kemaluannya
3. Riwayat kesehatan yang lalu
- Apakah ibu pernah menderita penyakit kronis yang
mempengaruhi kehamilan misalnya (TBC (karena akan
memperburuk keadan dirinya dan janin menyebabkan BBLR,
selain itu juga dapat berpengaruh pada masa laktasi nanti
menimbulkan penularan pada bayi secara langsung), Dm (dapat
bertambah berat badan dengan adanya kehamilan, dan pada janin
dapat menyebabkan IUFD, penyakit jantung, hipertensi, PMS,
malaria, atau penyakit menular lainnya
- Apakah ibu pernah dioperasi ?
4. Riwayat kesehatan sekarang
Apakah saat ini ibu menderita penyakit kronis yang mempengaruhi
kehamilan
5. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit menular
atau menurun serta adakah riwayat kembar
6. Riwayat haid
Amenorrhea, menarche, siklus, lama haid, fluor albous, banyaknya
haid, keluhan HPHT
7. Riwayat perkawinan
Berapa kali menikah, lama menikah, umur pertama kali menikah
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
- Berapa kalli hamil, anak lahir hidup, persalinan tepay waktu,
perslainan dengan tindakan, jenis kelamin, riwayat perdarahan
yang lalu, keadaan masa nifas yang lalu, menyusui bayinya atau
tidak, imunisasi bayinya, BB bayinya waktu lahir
- Masalah-masalah lain yang ditemui
9. Riwayat kehamilan sekarang
- Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada
perubahan)
- Masalah atau tanda bahaya seperti perdarahan pervaginam, sakit
kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan
pada wajah/tangan nyeri abdomen dan janin tidak bergerak
- Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
- Penggunaan obat-obatan termasuk jamu-jamuan
- Kekawatiran lain yang dirasakan
- Pelayanan yang sudah didapat dari tenaga kesehatan tentang
kehamilan
10. Riwayat KB
Metode KB yang pernah diikuti serta rencana KB setelah kehamilan
ini
11. Pola kebiasaan sehari-hari
- Pola nutrisi (makan 3x/hari dengan komposisi nasi, lauk pauk,
sayur-mayur, buah-buahan)
- Istirahat (normalnya tidur malam ± 8 jam, tidur siang ± 1 jam
- Pola eliminasi (normalnya BAB 1x/hari, BAK 6-7 x/hari)
- Aktivitas sehari-hari (tidak boleh beraktivitas berlebihan,
seperti mengangkat beban berat)
- Kebersihan (mandi 2x/hari, gosok gigi, ganti baju, ganti celana
dalam bila tiap kali basah)
12. Keadaan psikologis
- Psikologis : Harapan ibu, suami dan keluarga
- Sosial : Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar
13. Latar belakang budaya
Tradisi / kebiasaan selama hamil, kebiasaan berobat / pertolongan
persalinan dimana
14. Data spiritual
- Apakah ibu ada larangan mengkonsumsi zat gizi tertentu yang
penting untuk kehamilan dan persalinan
- Apakah ibu beribadah sesuai agamanya selama hamil ini
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : Baik/ cukup/ lemah
Kesadaran : Composmentis
TD : Normal (110/70-130/90 mmHg)
Nadi :Normal (60-90 x/ menit)
Pernafasan : Normal (16-24 x/menit)
TB : ≥ 145 cm
BB sebelum hamil :
BB saat hamil : kenaikannya 9-13 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut : Apakah hitam /pirang, bersih /kotor,
rontok /tidak
Muka : Adakah oedema / tidak, pucat/ tidak,
cloasma gravidarum ada/ tidak
Mata : Conjungtiva pucat/ tidak, skera ikterus/
tidak
Telinga : Apakah ada pengeluaran cairan/ tidak
Mulut : Bibir pecah-pecah/ tidak, pucat/ tidak
Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid/ tidak,
adakah pembesaran vena jugularis / tida
Dada : Adakah retraksi / tidak, payudara simetris/
tidak, bersih / kotor, putting susu
menonjol /datar/ masuk. Ada benjolan /
tidak
Perut : Adakah striae /tidak, ada bekas operasi/
tidak, pembesaran perut sesuai Uk/ tidak
Genetalia : Apakah ada tanda Chadwick/ tidak, ada
penyakit kelamin/ tidak, bersih/ kotor
Ekstremitas : oedema/ tidak, varises/ tidak, reflek
pattela ada/ tida
b. Palpasi
Leher : Teraba pembesaran vena jugularis / tidak,
kelenjar tiroid/ tidak
Payudara : Teraba benjolan abnormal /tidak,
colostrums keluar/ tidak, putting susu
keluar/ masuk
Perut : Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri
Leopold II : Untuk menentukan bagian terkecil dan
letak punggung janin
Leopold III : Untuk menentukan apakah kepala sudah
PAP
Leopold IV : Untuk menentukan seberapa jauh kepala
masuk PAP
His berapa kali dalam 10 menit (normal : 120-160x/menit)
c. Auskultasi
BJA +/-, tertaur/ tidak, kuat/ lemah, frekuensi normalnya
d. Pemeriksaan penunjang
e. Pemeriksaan dalam
II. Identifikasi Diagnosa / Masalah
Dx : G ….. P ….. Ab …..UK ….. minggu, tunggal, hidup, intra uteri,
letkep puka inpartu kala I fase aktif dengan KPD
Ds : Ibu mengatakan hamil anak ke …. Hamil ….. bulan. Kenceng-
kenceng sejak tanggal …… jam …..
Do : palpasi Leopold I, II, III, IV, his … x dalam 10 menit, BJA
teratur (120-160 x/menit), pembukaan …. Sampai dengan …..cm
Masalah : Nyeri saat his
Ds : -
Do : Ekpresi wajah tampak sakit
His ……x dalam 10 menit
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Pada anak : IUFD
IPFD
Asfiksia
Prematuritas
Pada ibu : Partus lama
Infeksi
Atonia uteri
Perdarahan post partum
Infeksi nifas
IV. Identifikasi Kebutuhan
Segera
Kolaborasi dengan dokter ApOG
V. Intervensi
Dx : G ….. P …. Ab…. UK ….. minggu, tunggal, hidup, intra uterin,
latkep, puka inpartu kala I fase aktif dengan KPD
Tujuan : Ibu dan bayi dalam keadaan sehat sampai akhir kehamilan dan
tidak terjadi komplikasi
Kriteria hasil :
- Keadaan ibu dan bayi baik
- Ibu dan bayi selamat sampai akhir kehamilan
- Tidak terjadi komplikasi
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya dan janinya sesuai hasil
pemeriksaan
R/ Pengetahuan ibu bertambah sehingga lebih kooperatif dan merasa
dihargai
2. Lakukan inform concement
R/ Untuk persetujuan tindakan medis yang akan diberikan pada klien
3. Lakukan observasi tekanan darah setiap 4 jam dan suhu badan
R/ parameter adanya kelainan pada ibu
4. Observasi nadi Djj, his tiap 1 jam sekali pada fase laten dan tidap ½ jam
sekali pada fase aktif
R/ Parameter adanya kelainan pada ibu dan janin, kemungkinan
terjadinya partus lama dapat dideteksi secara dini
5. Observasi pembukaan serviks dan penurunan kepala tiap 4 jam sekali
pada fase aktif
R/ Parameter adanya kelainan dan kemajuan persalinan ditandai dengan
adanya pembukaan serviks dan penurunan kepala
6. Lakukan induksi persalinan dengan oxytocin jika serviks sudah matang,
jika serviks belum matang, matangkan dnegan prostaglandin dan infuse
oksitosin atau SC
R/ Mempercepat dilatasi serviks dan penurunan kepala
7. Anjurkan ibu untuk makan / minum yang cukup
R/ Makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan akan
memberikan lebih banyak energi dan mencegah dihidrasi
8. Anjurkan ibu untuk istirahat di kamar bersalin dengan posisi tidur
miring ke kiri
R/ Ibu merasa nyaman, santai, dan aliran darah lancer juga sehingga
tidak terjadi sidrom kava inferior
9. Kolaborasi dengan dr. Sp.OG untuk pemberian antibiotika profilaksis
jika ketuban telah pecah
R/ Antibiotika profilaksis dapat mengurangi resiko infeksi streptococcus
group B
Masalah : Nyeri saat his
Tujuan : Klien mampu beradaptasi terhadap nyeri saat his
Criteria hasil : Ibu dapat melakukan teknik bernafas dengan benar
Intervensi :
1. Dengarkan keluahan dan cobalah untuk lebih sensitive terhadap keluhan
tersebut
R/ Mengidentifikasikan pencetus awal yang secara langsung / tidak
menyebabkan terjadinya gangguan
2. Atur posisi sesuai dengan keinginan ibu
R/ Ibu merasa nyaman dan santai
3. Anjurkan pada keluarga untuk melakukan massase pada punggungnya
R/ Mengurangi rasa sakit dan nyeri
4. Ajarkan pada ibu teknik relaksi yang benar
R/ Akan memperlancar suplai O2 sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
5. Anjurkan untuk berdoa menurut kepercayaannya
R/ Untuk menenangkan jiwa sehingga lebih tenang menghadapi
persalinan
VI. Implementasi
Mengacu pada intervensi
VII. Evaluasi
Sesuai dengan criteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Dilakukan tanggal 28 November 2006 Jam 05.30 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “N” Nama suami : Tn “F”
Umur : 25 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru
Alamat : Jeru Gg VI RT 7 / RW 6 Tumpang
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa kencang-kencang dan mengeluarkan cairan
dari kemaluannya sejak tanggal 27 November 2006 jam 22.00 WIB
3. Riwayat kesehatan yang lalu
- Ibu tidak mempunyai penyakit jantung, hipertensi, kencing manis,
malaria, PMS atau yang lain
- Ibu mengatakan tidak pernah operasi
4. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit yang
mempengaruhi kehamilan seperti hipertensi, jantung, kencing manis,
sesak nafas
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita suatu
penyakit menular maupun menurun, seperti jantung, kencing manis,
TBC, darah tinggi, serta tidak ada riwayat kembar
6. Riwayat haid
Amenorhoe : 9 bulan
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari teratur
Lama : 4-5 hari
Banyaknya : ganti pembalut ± 2-3/ hari
Flour albus :
Keluhan waktu haid : dismenorea
HPHT : 2-3-2006
TP : 9-12-2006
7. Riwayat perkawinan
Kawin : 1x
Lama : 2 tahun
Umur I menikah : 23 tahun
8. Riwayat KB
Setelah menikah ibu tidak mengikuti KB karena ingin segera punya
anak. Setelah melahirkan bayinya kelak ibu ingin mengikuti KB suntik
3 bulanan suyapa tidak menggangu produksi ASI
9. Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan berlangsung normal tidak ada keluhan yang berbahaya,
pada awal bulan pertama kehamilannya ibu mengalami mual dan
muntah sampai usia kehamilan 3 bulan. ANC rutin tiap bulan dan
menginjak usia kehamilan 8 bulan tiap 2 minggu sekali di Puskesmas
Tumpang. Mendapatkan tablet tambah darah, vitamin, calcium dam
mendapatkan imunisasi TT 2x pada usia kehamilan 6 bulan dan 8
bulan. Ibu juga mendapatkan nasehat untuk istirahat cukup, makan-
makanan bergizi dan kebersihan diri dan alat kelamin
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Di rumah : makan 3x sehari porsi sedang dengan komposisi
nasi sayur satu mangkok sedang, lauk tempe/ tahu
diselingi daging ayam, ikan laut, sapi
Di PKM : makan 2x sehari porsi sedang tetapi tidak habis
dengan komposisi yang telah ditentukan. Minum 2
gelas teh hangat dan susu 1 gelas belimbing
b. Eliminasi
Di rumah : BAK 6-7x / hari, tidak ada keluhan, warna kuning
jernih
BAB 1x/ hari, tidak ada kesukaran, konsisten lunak
sampai padat
Di PKM : BAK4x/ hari, tidak ada keluhan, warna kuning
jernih
BAB 1x saat inpartu
c. Kebersihan
Di rumah : mandi 2x/ hari, gosok gigi 2x/ hari, ganti pakaian
1x/ hari, ganti celana dalam 2x/ hari atau bila terasa
basah dan kotor
Di PKM : belum ganti pakaian dan celana dalam sejak datang
d. Istirahat
Di rumah : sehari ± 8 jam pada malam hari, kadang-kadang
tidur siang ± 1 jam
Di PKM : tidak bias tidur terganggu oleh his sehingga
kesulitan untuk tidur
e. Aktivitas
Di rumah : ibu bekerja sebagai guru. Kadang-kadang ibu
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, membersihkan rumah
Di PKM : ibu tidur di kamar bersalin
f. Hubungan seksual
Di rumah : ibu dan suami melakukan hubungan suami istri
kadang-kadang seminggu sekali sampai usia
kehamilan 8 bulan, tidak ada keluhan
11. Keadaan psikososial
a. Psikologis
Kehamilan ini sangat diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga
karena ini adalah kehamilannya yang pertama
b. Sosial
Hubungan ibu dengan suami keluarga baik, dengan petugas
kesehatan bias bekerja sama dengan baik
12. Latar belakang budaya
Ibu mengatakan tidak ada pantangan, tidak percaya tahayul, punya
tradisi selamatan seperti brokohan, telonan dan mitoni
13. Data spiritual
Ibu menjalankan sholat 5 waktu di rumah, di PKM belum sholat tetapi
ibu selalu berdoa agar peralinannya normal
B. Data Obyektif
1. Pemerikasaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu tubuh : 36,8oC
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : hitam, bersih, tidak rontol, bergelombang
Muka : oedema (-), cloasma gravidarum (-), tidakm
pucat, tidak ikterus
Mata : conjungtiva tidak pucat, skera tidak ikterus,
simetris
Hidung : tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada
kelainan
Telinga : tidak ada secret, bersih, tidak ada gangguan
pendengaran
Mulut : bibir tidak kering, tidak pucat, tidak
adastomatitis, lidah tidak kotor, tidak ada caries
gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran vena jugularis
Dada : payudara bersih, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola mamae
Perut : tampak membesar, terdapat linea nigra, tidak
ada bekas operasi
Genetalia : tidak oedema, tidak ad varices, tampak ketuban
di vagina
Ekstremitas : - - varices (-)
- -
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan
tidak teraba pembesaran vena jugularis
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, colostrums belum
keluar, putting susu menonjol
Perut : dinding perut tegang, gerak anak (+)
Leopold I : TFU 2 jari di bawah processus
xypoideus, pada fundus teraba
bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : 4/5
His : 3x10’.40’
Tbj : (34cm-12cm)x 155 gram = 3410
gram
c. Auskultasi
BjA (+) = 12.11.12, frekuensi = 140 x/menit
d. Pemeriksaan dalam
Dilakukan bidan jam 05.30 WIB tanggal 28 November 2006
- Vulva vagina : keluar cairan ketuban
- Ø 1cm, eff = 25% ketuban (-)
- Bagian terdahulu : kepala
- Bagian terendah : UUK
- Disekitar bagian terdahulu : tidak teraba bagian kecil janin
- Hodge :I
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : G1 Poooo Abooo UK 38-39 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, lektep puka
inpartu kala I fase aktif dengan ketuban pecah dini
Ds : Ibu mengatakan hamil 9 bulan. Merasa kenceng-kenceng dan
mengeluarkan cairan ketuban sejak tanggal 27 Nov 2006 jam 22.00 wib
Do : - Ispeksi perut : membesar sesuai usia kehamilan, kinea nigra (+)
- Genetalia : oedema (-), varices (-), keluar cairan ketuban pervaginam
- Palpasi : Leopold I : TFU 2 jari di bawah processus
xypoideus, pada fundus teraba bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : 4/5
His : 3x10’.40’
Tbj : (34cm-12cm)x 155 gram = 3410 gram
- Auskultasi : BjA (+) 12-11-12 teratur frekuensi 140 x/menit
- Vt : -V/V keluar darah Ø 1cm, eff 25%, ketuban (-)
- Bagian terdahulu : kepala
- Bagian terendah : UUK
- Disekitar bagian terdahulu tidak teraba bagian kecil janin
- Hodge
Masalah : Nyeri seiring dengan terjadinya his
Ds : - Ibu mengatakan nyeri saat terjadi his/rasa kenceng-kenceng yang
semakin sering
- Ibu mengeluh kesakitan saat terjadi his (menangis)
Do : - wajah iub menyeringai kesakitan saat timbul his
- His 3x10’.40”, TD : 110/80 mmHg. Nadi: 80x/menit, RR :
24x/menit
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Pada anak : - IUFD
- IPFD
- Asfiksia
- Prematuritas
Pada Ibu : - Partus lama
- Infeksi
- Atonia uteri
- Perdarahan post partum
- Infeksi nifas
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG
V. Intervensi
Dx : Ny. “N” G1 P0000 Ab000 UK 38-39 Minggu tunggal, hidup,
intrauteri, letkep, puka inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
Tujuan : Ibu dan bayi dalam keadaan sehat sampai akhir kehamilan dan tidak
terjadi komplikasi
Kriteria hasi: - Keadaan ibu dan bayi baik
- Ibu dan bayi selamat sampai akhir kehamilan
- Tidak terjadi komplikasi
Inervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya dan janinnya sesuai
hasilpemeriksaan
R/ Pengetahuan ibu bertambah ibu lebih kooperatif dan merasa dihargai
2. Lakukan inform concent
R/ Untuk persetujuan tindakan medis yang akan diberikan kepada klien
3. Lakukan observasi tekanan darah setiap 4 jam, suhu ban setiap 2 jam,
pembukaan servik setiap 4 jam, penurunan kepala setiap 4 jam.
R/ Parameter adanya kelainan dan kemajuan persalinan ditandai adanya
pembukaan servik dan penurunan kepala.
4. Lakukan observasi nadi, Djj, dan kontraksi setiap 30 menit
R/ Parameter adanya kelainan pada ibu dan janin, kemungkinan
terjadinya partus lama dapat dideteksi secar adini
5. Lakukan infuksi persalinan dengan oksitosin jika servik sudah matang,
jika servik belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan infuse
oksitosin datau SC
R/ Mempercvepat dilatasiserviks dan penurunan kepala
6. Anjurkan ibuuntuk makan/minum yang cukup
R/ Makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan akan
memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi
7. Kolaborasi dengandr. Sp.OG untuk pemberian antibiotika protilaksis jika
ketuban sudah pecah
R/ Antibiotika profilaksis dapat mengurangi resiko infeksi streptococcus
group B
8. Anjurkan ibu untuk istirahat di kamar bersalin dengan posisi tidur miring
ke kiri
R/ Ibu merasa nyaman, santai dan aliran darah lancer juga shingga tidak
terjadi sindrom vena kava interior.
9. Anjurkan ibu untuk buang air kecil / besar jika ingin
R/ Kandung kemih yang peuh akan memperlambat turunnya bagian
terbawah janin, meningkatkan resiko perdarahan post partum yang
disebabkan atonia uteri dan infeksi saluran kemih post partum
10. Anjurkan keluarga untuk memebri dukungan pada ibu, menggosok
punggung, pinggang, atau mengiipasi klien
R/ Dukungan dapat menangkan psikologis ibu sehingga persalinan dapat
berlangsung normal, ibu merasa nyaman dan segar.
11. Ajarkan ibu untuk melakukan teknik bernafas jika ada kontraksi
R/ Dengan asupan O2 yang maksimal dapat mencuplai O2 ke jaringan dna
saraf sehingga rasa sakit berkurang.
Masalah : Nyeri seiring dengan terjadinya his
Tujuan : Klien mampu beradaptasi terhadap nyeri his
Kriteria hasil : -Klien dapat melakukan teknik relaksasi dengan benar saat
terjadinya his
- Rasa nyeri dapat berkurang
Intervensi
1. Dengarkan keulhannya dan cobalah untuk lebih sensitive terhadapnya
R/ Mengidentifikasikan pencetus awal yang secara langsung / tidak
menyebabkan terjdinya gangguan
2. Atur posisi sesuai denga keingingan ibu
R/ Ibu merasa nyaman dan santai
3. Anjurkan pada keluarga untuk melakukanmassase pada punggung ibu
R/ Mengurangi raa sakit/ nyeri
4. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi yang benar
R/ Dengan teknik relaksasi yang benar akan memperlancar suplai O2
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
5. Anjurkan pada ibu untuk berdoa agar proses perslainanya berjalan lancar
R/ dengan berdoa dapat menangkan jiwa ibu sehingga dapat lebih tenang
dalam menghadapi persalinan
VI. Implementasi
Dx : Ny. “N” G1 P0000 Ab000 UK 38-39 Minggu tunggal, hidup,
intrauteri, letkep, puka inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
1. Lakukan informed concent untuk persetujuan tindakan medis yang akan
diberikan pada klien
2. Membeirkan informasi tentang keadaan ibu dan janinnya sesuai hasil
pemeriksaan juga mengenai proses dan kemajuan persalinannya.
3. Melakukan observasi
Tanggal/ jam
Pemeriksaan Tensi Nadi Suhu
28 Nov ‘0605.30 wib
05.50 wib
06.30 wib07.30 wib08.30 wib09.30 wib
10.00 wib
10.30 wib11.30 wib12.00 wib12.30 wib13.30 wib14.30 wib15.30 wib16.00 wib16.30 wib17.30 wib
18.00 wib18.30 wib19.00 wib19.30 wib
TFU : 33 cmVT : Ø 1jari, Eff : 25%, ket (-) HI : Letkep
Gentamicin 1 ampInfuse D5%
His 3x10’40” Djj : 136x/mntHis 3x10’40” Djj : 136x/mntHis 3x10’40” Djj : 140x/mntVT : Ø 2jari, Eff : 25%, ket (-) HI : Letkep
Konsul dr. PuaDrip oxytocin 8tts/menitHis 3x10’40” Djj : 140x/mntHis 3x10’40” Djj : 140x/mntDrip oxitocin 36tts/menitHis 3x10’45” Djj : 140x/mntHis 3x10’45” Djj : 140x/mntHis 3x10’45” Djj : 140x/mntHis 3x10’45” Djj : 140x/mntDrip oxytocin 28tts/menitHis 3x10’45” Djj : 140x/mntVT : Ø 5cm, Eff : 50%, ket (-) HII
His 3x10’45” Djj : 144x/mntHis 4x10’40” Djj : 144x/mntHis 4x10’40” Djj : 144x/mntHis 4x10’40” Djj : 144x/mnt
110/80
110/70
110/70
100/70
88
88
88
80
36,5
36,8
36,8
36,8
20.00 wib20.30 wib21.00 wib21.30 wib22.00 wib
His 4x10’40” Djj : 144x/mntHis 4x10’50” Djj : 144x/mntHis 4x10’45” Djj : 144x/mntHis 4x10’45” Djj : 144x/mntHis 4x10’45” Djj : 144x/mntVT : Ø 10cm, Eff : 100%, ket (-), Horge IV
100/70 80 36,8
4. Melakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu dna
menganjurkan tidur miring ke kiri atau ke kanan jika merasa lelah
5. Memberikan ibu makan pagi, siang, malam dengan porsi sedang, dan
memberi minum the dan menganjurkan ibu utuk menghabiskan
6. Menyarankan ibu sering berkemih jika kandung kemih terasa peuh dan
BAB jika ingin
7. Mengajarkan ibu teknik bernafas yaitu menarik nafas panjang, menahan
nafas sebentar kemudiandilepaskan dengan cara meniupkan udara keluar
sewaktu terasa kontraksi.
8. Membantu ibu jika ia tampak gelisah, kekuatan, dan kesakitan dengan
cara dukungan dengan cara menggosok punggung , pinggang, dan
mengipasinya.
Masalah : Nyeri dengan timbulnya his
1. Mendengarkan keluhan-keluhan ibu dan memberikan konseling agar ibu
tetap bersemangat tidak putus asa.
2. Mengkaji factor penyebab rasa nyeri pada ibu yaitu karena kontraksi his
yang kuat dan semakin sering
3. Mengatur posisi sesuai dengan keinginan ibu dan menganjurkan ibu untuk
tidur dengan posisi miring ke kiri / ke kanan
4. Menganjurkan pada keluarga untuk melakukan massase, peminjatan,
penggosokan pda punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri.
5. Menganjurkan pada ibu teknik relaksasi yang benar, yaitu dengan cara
menghirup udara dalam-dalam melalui hidung kemudian tahan sebentar
dan lepaskan perlahan-lahan dari mulut
6. Menganjrkan apda ibu untuk berdoa kepada YME agar diberi kekuatan
dalam menghadapi proses persalinannya.
VII. Evaluasi
Tanggal 28 November 2006, jam 22.00 WIb
Dx : Ny. “N” G1 P0000 Ab000 UK 38-39 Minggu tunggal, hidup, intrauteri,
letkep, puka inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
S : Ibu mengatakan ingin meneran dan ada keinginan untuk BAB
O : - Perineum terlihat menonjol
- Vulva – vagina dan anus terlihat membuka
- Peningkatan pengeluaran darah
- Pembukaan servik telah lengkap
A : Inpartu Kala II
P :-Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan dan
kelahiran
- Berikan dukungan dan semangat pada ibu dan anggota keluarga
- Jelaskan proses kelahiran dan kemajuan persalinan kepada ibu dan
keluarganya
- Tentramkan hati ibu selam kala II pesalinan, berikan bimbingan dan
bantuan jika diperlukan
- Bantu ibu memilih posisi yang nyaman saat meneran
- Jelaskan pada ibu untuk hanya meneran apabila ada dorongan kuat
untuk meneran
- Pimpin ibu untuk meneran
- Lanjurkan penilaian kondisi ibu dna janin serta kemajuan persalinan
secara berkala
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan askeb pada klien Ny. “N” GI P0000 Ab000 inpartu kala
I fase aktif dengan ketuban pecah dini didapatkan adanya kesenjangan antara
tinjauan teori dengan tinjauan kasus yang terjadi. Pada teori disebutkan bahwa
jika pasien mengalami ketuban pecah dini harus tidur dengan posisi miring kiri
supaya tidak terjadi tali pusat menumbung tetapi pada kenyataanya pasien lebih
sering miring ke kanan atau telentang karena pasien capek miring ke kiri.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada persalinan akan berjalan normal jika diberikan Asuhan Kebidanan
yang tepat
Pengkajian kepada klien yang dilakukan secara tepat dan dijadikan
pedoman dalam menentukan rencana tindakan.
Ketuban pecah dini juga meningkatkan kejadian infeksi inptra partum
Penangana KPD harus berdasarkan usia kehamilan
5.2 Saran
Ibu hamil harus mengetahui tanda-tanda persalinan termasuk cairan
ketuban
Jika cairan ketuban sudah pecah atau keluar dari vagina, ibu hamil
dianjurkan untuk segera periksa ke petugas kesehatan
Pada kasus ketuban pecah dini petugas harus membatasi pemeriksaan
dalam untuk mencegah timbulnya infeksi
Untuk mendapatkan penegtahuan tentang kehamilan, ibu hamil harus
memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal 4x selama hamil
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebinanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berancana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Saifudin. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta: YBPSP
Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis Obtetri. Jakarta : EGC