FARMASETIKA DASAR I
description
Transcript of FARMASETIKA DASAR I
1
FARMASETIKA DASAR I
2
Tujuan Perkuliahan
• Memahami teori dasar farmasetika meliputi pengertian resep, penulisan dan pengelolaan resep; penggolongan obat; perhitungan dosis
• Memahami prinsip teknologi dan preparasi sediaan padat, cair dan semi padat
• Memahami jenis/bentuk sediaan farmasi
batasan; jenis; aplikasi
3
Pokok Bahasan
• Resep; pengertian resep, penulisan, kelengkapan,pengelolaan, aspek sosial, penggolongan obat; perhitungan dosis
• Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi
• Peralatan dan perlengkapan dalam pembuatan sediaan farmasi
• Jenis dan macam sediaan farmasi• Pengenalan wadah dan etiket
4
Pendahuluan
• Farmasi berasal dari kata Yunani: Farmakon yang artinya medika / obat.
• Farmasi adl ilmu yg mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis serta menstandarkan obat & pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian & penggunaannya scr aman.
5
Pendahuluan• Farmasetika adalah ilmu yg mempelajari ttg cara
penyediaan obat; meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan & pembakuan bhn obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi mjd btk ttt hingga siap digunakan sbg obat; serta perkembangan obat yg meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dlm btk sediaan yg dpt digunakan & diberikan kepada pasien
• Teknologi farmasi mrp ilmu yg membahas ttg teknik & prosedur pembuatan sediaan farmasi dlm skala industri farmasi termasuk prinsip krj serta perawatan & pemeliharaan alat-alat produksi & penunjangnya serta ketentuan CPOB.
6
Farmakope
• Buku resmi (ditetapkan secara hukum)• Memuat standardisasi obat dan
persyaratan, identitas, kadar, kemurnian, metode analisis dan resep standar sediaan farmasi
• Disusun oleh negara masing-2 (sesuai perkembangan kondisi alam dan IPTEK) ≈ FDA, WHO
• FI, USP, BP, JP, NF• FI Ed. I, II, III, IV• Ekstra Farmakope 1974• Buku lain : Formularium Nasional
7
FI; ketentuan umum
Tata nama memuat nama Latin & nama Indonesia, spt contoh sbb :
Nama Latin Indonesia Sinonim NamaKimia
Acidum nicotinicum
Asam nikotinat
niasin As piridin-3-karboksilat
Acidum ascorbicum
Asam askorbat
Vit C 3-okso-L-gulofuranolakton
Acidum acetylsalycylicum
Asam asetilsalisilat
asetosal 2-Acetoxybenzoic acid
8
FI; ketentuan umum
• Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%)
• Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang dimurnikan ≈ aquadest)
• Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap (penyalut, pewarna, penyedap, pembawa, dll) utk meningkatkan stabilitas, manfaat, penampilan sediaan
• Tangas uap dan tangas air• Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar
terkendali, dingin, lemari pendingin & pembeku, suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).
9
FI; ketentuan umum
• Pernyataan : lebih kurang, penyaringan,• Istilah kelarutan
sangat mudah larut < 1mudah larut 1-10larut 10-30agak sukar larut 30-100sukar larut 100-1.000sangat sukar larut 1.000-10.000praktis tidak larut > 10.000
• Wadah
10
FI; ketentuan umum
Kadar larutan:1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kgMolaritas (M); gram/1 literNormalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen% b/b; gram/100 g larutan/campuran (u/
bhn padat, setengah padat)% b/v; gram/100 mL larutan (u/ larutan, susp pdt,
atau gas dlm cairan) % v/v; mL/100 mL larutan (u/ cairan dlm cairan)
11
12
13
14
15
16
Resep & Pelayanan Resep
17
Resep
• Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter (umum/spesialis), dokter gigi, dokter hewan kepada Apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkan kepada pasien
• dr.umum/spesialis : tdk ada pembatasan jenis obat yang diberikan
• drg. : jenis obat gigi• drh. : obat untuk hewan
18
Ketentuan Resep
• Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas terbaca
• Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa baku untuk kedokteran dan farmasi dan berlaku internasional)
• Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah, tdk boleh ada pengulangan (iter), identitas pasien jelas tdk boleh m.i,tdk boleh ditulis suc
• Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda yg ditulis di bagian kanan atas Resep; cito, urgent (pelayanan segera) , PIM (berbahaya bila ditunda)
19
Pelayanan resep
20
• Persyaratan administrasi
• Kesesuaian farmasetik
• Pertimbangan klinis
Skrining R/ Penyiapan obat
• Peracikan• Etiket• Kemasan obat yg
diserahkan• Penyerahan obat• Informasi obat• Konseling• Monitor
penggunaan obat
Persyaratan Administratif resep
• Nama,SIP dan alamat dokter• Tanggal penulisan resep• Tanda tangan/paraf dokter penulis
resep• Nama,alamat,umur,jenis kelamin dan
berat badan pasien• Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang
diminta• Cara pemakaian yang jelas• Informasi lainnya 21
Ketentuan lain
• Jika permintaan obat lebih dari satu R/ dilembar Resep yang sama, maka penulisan dipisahkan dgn tanda # dan tiap R/ diparaf oleh dokter
22
Kesesuaian farmasetika
• Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompabilitas, cara dan lama pemberian
23
Pertimbangan klinis• Adanya alergi, ESO, interaksi,
kesesuaian (dosis,durasi, jumlah obat dll)
24
Aturan pakai yang sering ditulis
• Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm• Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1
sdm• Post coenam (p.c): sesudah makan• Ante coenam (a.c): sebelum makan• Durante coenum (d.c):pd waktu makan• Mane (m):pagi2• Ante meridiem (a.merid):sebelum tengah
hari• Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & sore• Ante nocte (a.n):sebelum tidur/malam
25
• Tempat yg sakit– Pone aurem(pon.aur)
dibelakang telinga– Ad nucham (ad nuch) ditengkuk
• Pemberian obat– In manum medici
(i.m.m): diserahkan dr
– Dain duplo (d.i.dulp): berikan 2 x
– Iteratur ter : diulang 3 x
26
27
OBAT
•Pengertian Obat : suatu bahan kimia tunggal atau campuran yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit atau kelainan badaniah/rohaniah serta memperindah badan atau bagian tubuh manusia
28
• Pengertian Obat dalam Resep
- obat baku (bahan obat)- obat jadi, adl obat dlm keadaan murni atau campuran dlm btk serbuk, tablet, pil, kapsul, suppos, cairan, salep, atau bbtl lainnya yg scr teknis sesuai FI atau buku lainnya yg ditetapkan pemerintah.
- obat paten, yaitu obat jadi dg nama dagang yg terdaftar atas nama pembuat yg diberi kuasa & dijual dlm bungkus asli dari pabrik yg memproduksinya.
29
Lanjutan
- obat baru, yaitu obat2 yg berisi zat, baik yg berkhasiat maupun yg tdk berkhasiat spt lapisan, pengisi, pelarut, pembantu, atau komponen lain yg blm dikenal sehingga tdk diketahui khasiat & kegunaannya.
- obat asli, yaitu obat yg didpt lsg dari bhn2 alamiah indonesia, diolah scr sederhana berdsrkan pengalaman & digunakan dlm pengobatan tradisional.
30
Lanjutan
- obat esensial, yaitu obat yg paling banyak dibutuhkan untuk yankesmasyg tercantum dlm DOEN yg ditetapkan oleh Menkes RI.
- obat generik, yaitu obat dg nama resmi yg ditetapkan dlm FI untuk zat berkhasiat yg dikandungnya.
- campuran (komposisi dari dokter)
31
Kaedah Penulisan resep
• Penulisan satuan ; ≠ gr. ; g (gram), mg (miligram)
• Penulisan angka desimal dihindari (10 mg bukan 0,01)
• Penulisan nama obat harus jelas• Kekuatan dan jumlah obat ditulis jelas;
terutama jika satu obat punya 2 kekuatan • (mis. Tab.Valium 2 mg, 5 mg atau 10 mg)• Aturan pakai dan jumlah obat ditulis dlm
angka romawi• Dosis dihitung dengan tepat dan
diperhitungkan faktor individual pasien• Perhatian terhadap hal-hal khusus yang harus
diberitahukan pada pasien
32
Susunan Penulisan Obat Pada Resep
1. Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat )2. Remedium adjuvants (bahan penunjang obat
utama)3. Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai
pengisi atau pemebri bentuk sediaan akhir dan meningkatkan volume obat); laktosa , amilum, talk, aquadest, vaselin
4. Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa, warna dan aroma obat utama)a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha pipb. corigens odoris (aroma); oleum rosarum, ol.menth.pipc. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow
33
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat yang tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu tepat, penderita yang tepat
RESEP IRASIONAL : • Memberikan “shotgun presription”; permintaan
obat lbh banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi)
• Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg kronis
• Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian ( minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)
34
Pelayanan Resep
• Apotek Rumah Sakit - hanya melayani resep dari dokter RS yg bersangkutan- kertas Resep hrs mencamtumkan dgn jelas identitas RS serta bagian pelayanan fungsionalnya ( peny.dalam, bedah, THT, mata, dll berikut identitas dokter penulis R/)- kertas resep pribadi dokter (tempat praktek selain RS) tdk bisa dilayani
• Apotek Umum- apotek swasta dan melayani semua resep dokter (praktek luar maupun RS)- melayani penjualan obat bebas, obat bebas terbatas
35
Salinan Resep (apograph)• Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat
informasi apotek meliputi; nama dan alamat, nama dan SIK APA (Apoteker Pengelola Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det (detur) utk obat yg telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum diserahkan
• Dapat diberikan atas permintaan dokter dan penderita• Ketentuan pemberian kopi resep :
- ada tanda “iter” (pengulangan) dikertas resep asli (tdk boleh diberikan salinan jika ada tanda n.i (ne iteretur)- tidak mengandung bahan Narkotika, Psikotropika atau daftar G pada resep asli
• Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang berwenang
36
37
Pengelolaan Resep
•Resep yang telah dikerjakan disimpan sesuai urutan No. dan tanggal pembuatan
•Resep mengandung Narkotika dipisahkan dan digaris bawahi (warna merah)
•Resep disimpan selama ± 3 tahun, setelah itu dpt dimusnahkan (dibakar atau cara lain yang sesuai)
•Pemusnahan Resep diatur menurut ketentuan yang berlaku
38
Aspek Sosial mengenai resep
ASPEK LEGAL• Diatur oleh Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah mengenai kesehatan dan kefarmasian;- UU No.23 thn 1992 tentang kesehatan, -PerMenKes No.919/Menkes/per/X/1993,- Kep.MenKes No.924/Menkes/per/X/1993,- Kep. MenKes No.925/Menkes/per/X/1993,- UU RI No.5 thn 1997,- UU RI No.22 thn 1997 - PP No. 51 thn 2009
39
ASPEK ETIKA•Etika kedokteran dan farmasi; kode etik
sesuai standar etika profesi•Etika intra-profesi : antar sesama profesi
kesehatan, dokter-dokter, apoteker-apoteker
•Etika inter profesi : dokter-apoteker-tenaga medis lain
ASPEK SOSIAL•Memperhatikan kondisi ekonomi pasien
(pemilihan alternatif obat dgn harga yg sesuai)
40
Penyerahan Obat
•Obat diserahkan dengan wadah sesuai dan dilengkapi etiket yang memuat identitas apotek (nama dan alamat apotekn, nama dan SIK APA, nama dan juml.obat, identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin), aturan pakai, tanda lain yang diperlukan)
•Etiket warna putih : obat dalam•Etiket warna biru : obat luar
41
Pengadaan, pengeloaan & penyerahan obat
- Diperoleh dari Pabrik Farmasi – PBF - apotek lain/distributor yang sah
- Memenuhi standar sesuai ketentuan Farmakope dan buku resmi lainnya
- Pemesanan berdasrkan Surat Pesanan yang diketahui dan ditanda tangan APA
- Penyimpanan dan penyaluran diatur secara administrasi
42
Penyimpanan Obat • Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas• Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah
kerusakan obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar• Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari
terkunci; narkotika• Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah
Penulisan Obat pada Resep :- Nama resmi obat (sesuai Farmakope dan buku resmi
lainnya; Acidum acetylosalicylicum- Nama generik obat, atau yang umum dipakai
(INN/International Non-propietory Name; Acetosal, Chloramphenicol
- Nama paten obat (sesuai nama dari industri); Aspirin (Bayer), Kemicetin (Carlo Erba), dll
43
DOSIS
Juml. Obat yang diberikan kpd penderita dlm satuan berat (gram, mg,µg) atau satuan isi (mL,L) atau unit lain
•dosis lazim
Jumlah obat yg memberikan efek terapi
• dosis toksik
jumlah obat yg mengakibatkan keracunan
• dosis letal
jumlah obat yg dapat mengakibatkan kematian
• dosis maksimal
jumlah obat yg masih aman diberikan dalam takarannya
Juml. Obat yang diberikan kpd penderita dlm satuan berat (gram, mg,µg) atau satuan isi (mL,L) atau unit lain
•dosis lazim
Jumlah obat yg memberikan efek terapi
• dosis toksik
jumlah obat yg mengakibatkan keracunan
• dosis letal
jumlah obat yg dapat mengakibatkan kematian
• dosis maksimal
jumlah obat yg masih aman diberikan dalam takarannya
44
45
DOSISFaktor yang mempengaruhi dosis :
• Faktor obat; sifat fisika,sifat kimia, toksisitas, bentuk sediaan
• Cara pemberian obat;oral, parenteral, rektal, vaginal, uretral,topikal,dll
• Faktor penderita;umur, BB, jenis kelamin, ras, toleransi, dll
• Interaksi Obat;fisik, kimia, farmakologi
- efek positif : memperpanjang efek kerja obat
- efek negatif : mengganggu penyerapan obat yg lain
Faktor yang mempengaruhi dosis :
• Faktor obat; sifat fisika,sifat kimia, toksisitas, bentuk sediaan
• Cara pemberian obat;oral, parenteral, rektal, vaginal, uretral,topikal,dll
• Faktor penderita;umur, BB, jenis kelamin, ras, toleransi, dll
• Interaksi Obat;fisik, kimia, farmakologi
- efek positif : memperpanjang efek kerja obat
- efek negatif : mengganggu penyerapan obat yg lain
46
DOSIS
• DOSIS DEWASA
• DOSIS ANAK :perbdgn dosis dewasa :
- perbandingan usia (20-24 thn)
- perbandingan BB (70 kg)
- perbandingan LPT (1,73 m2)berdasarkan ukuran fisik individual
- BB anak dlm kg
- LPT anak (m2)
- Rumus R.O. Mosteller
LPT =
• DOSIS DEWASA
• DOSIS ANAK :perbdgn dosis dewasa :
- perbandingan usia (20-24 thn)
- perbandingan BB (70 kg)
- perbandingan LPT (1,73 m2)berdasarkan ukuran fisik individual
- BB anak dlm kg
- LPT anak (m2)
- Rumus R.O. Mosteller
LPT =
360
)()( kgxBBcm
47
DOSIS
DOSIS ANAK :
- dinyatakan dalam sekian mg per kg BB per hari
-dosis per kali, dgn membagi dosis per hari
tdk melewati DM
DOSIS ANAK :
- dinyatakan dalam sekian mg per kg BB per hari
-dosis per kali, dgn membagi dosis per hari
tdk melewati DM
48
DOSIS
• DOSIS OBESITASBB 20% diatas BB ideal Perbedaan antar obat (daya larut lemak) dan distribusi obat dlm jar.lemak dan air
Deviasi besar dari komposisi
tubuh
• DOSIS GERIATRIPerubahan fisiologis dan patologis tubuh
- konsentrasi obat; ADME
- kecepatan absorpsi menurun
- perubahan mukosa GIT
• DOSIS OBESITASBB 20% diatas BB ideal Perbedaan antar obat (daya larut lemak) dan distribusi obat dlm jar.lemak dan air
Deviasi besar dari komposisi
tubuh
• DOSIS GERIATRIPerubahan fisiologis dan patologis tubuh
- konsentrasi obat; ADME
- kecepatan absorpsi menurun
- perubahan mukosa GIT
49
DOSIS
Alat Penakar Dosis :
• sendok resmi (FI)sendok makan ( C ) ~ 15 mlsendok teh (c.th) ~ 5 ml
• wadah obat minum
• gelas obat (batasan garis tanda volume)
• obat minum tetes → penetes baku
( 1 ml = 20 gtt)
Alat Penakar Dosis :
• sendok resmi (FI)sendok makan ( C ) ~ 15 mlsendok teh (c.th) ~ 5 ml
• wadah obat minum
• gelas obat (batasan garis tanda volume)
• obat minum tetes → penetes baku
( 1 ml = 20 gtt)
CARA PERHITUNGAN DOSIS• Pemilihan dan penetapan dosis memang
tidak mudah karena harus memperhatikan – Faktor penderita; meliputi umur, bobt badan,
jenis kelamin,LPT,toleransi,habituasi,adiksi,dan sensitifitas serta kondisi pasien
– Faktor obat;sifat fisika kimia obat,sifat farmakokinetik
– Faktor penyakit;meliputi sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit
• Tdk ada aturan pokok mengenai perhitungan dosis pada anak
50
Beberapa rumus perhitungan dosis• Perhitungan dosis berdasarkan umur• Perhitungan dosis berdasarkan bobot
badan• Perhitungan dosis berdasarkan luas
permukaan• Perhitungan dosis dengan pemakaian
berdasarkan jam
51
Perhitungan dosis berdasarkan umur• Rumus young
• Rumus Fried
• Rumus Dilling
• Rumus Basteo
52
• Rumus Cowling
• Rumus Gaubius 0-1 tahun = ½ x dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = ¼ x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun = ½ x dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun = dosis dewasa
• Rumus Bastedo53
Perhitungan dosis berdasarkan bobot badan• Rumus Clark (Amerika)
• Rumus Thremich-Fier (jerman)
• Rumus Black (Belanda)
54
Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan
• Dari kumpulan kuliah farmakologi UI thn 1968
• Rumus Catzel
55
Perhitungan dosis dengan pemakaian berdasarkan jam
• Menurut FI III
• Menurut Van DuinPemakaian sehari dihitung untuk 16, kecuali antibiotika dihitung sehari semalam 24 jam.
56
Dosis maksimum gabungan
• Harus dihitung apabila terdapat 2 obat atau lebih yang kerjanya searah dan tidak boleh melampaui jumlah dosis obat-obat tersebut
57
58
59
60
61
contohdr. StevySIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ Aminophyllini 200 mg
Phenobarbital 10 mgm.f.pulv. Dtd No. XS 3 dd pulv 1
Pro : Ani (10 y)
62
dr. StevySIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ Pulv. Doveri 80 mgCodein Hcl 10 mgm.f.pulv. Dtd No. XVS t dd pulv 1
Pro : yuni (8 y)
1 2
• TM Aminophilin 500 mg/1,5 g• TM Phenobarbital 300 mg/600
mgAminophillin
Phenobarbital
63
Contoh
64
dr. StevySIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ Antalgin 2coffein 500 mgCTM No.VEfedrin HCl ¼ tabm.f.pulv. No. XS 3 dd pulv 1
Pro : ratna (10 y)
3 dr. StevySIP. 123.10/12
Jl. Delima II/IV no 10 B, Jakarta Timur Telp. 021-881960
Jkt, 12 sept 2012
R/ codein HCl 15 mgCTM 2 mgEfedrin HCl 2,5 mgPCT 150 mgm.f.pulv. No. XS prn pulv. I
Pro : Yulizar (5 y)
4
65
1. Monografi Analgetik –antipiretik
2. Monografi antibiotik3. Monografi
antibakteri/jamur4. Monografi Vitamin5. Monografi anti
inflamasi6. Monografi steroid7. Monografi
antitusif/ekspektoran
8. SimplisiaDaftar tabel DM/DL anak &
Dewasa :9. analgetik-antipiretik10. Antibiotik11. antibakteri/jamur12. Antinflamasi13. Steroid14. antitusif/ekspektotan15. Penentuan BJ, bobot per
milliliter16. Jarak lebur, jarak didih,
suhu lebur, suhu didih.17. Wadah & suhu18. air, tangas, etanol
tugas
Penggolongan obat
• Menurut kegunaan obat• Menurut cara penggunaan obat• Menurut cara kerja obat• Menurut undang-undang• Menurut sumber obat• Menurut bentuk sediaan obat• Menurut proses fisiologis dan
biokimia tubuh
66
• Menurut kegunaan obat– Untuk
menyembukan (terapeutic)
– Untuk mencegah (prophylactic)
– Untuk diagnosa (diagnostic)
• Menurut cara penggunaan obat– Pemakaian dalam
melalui oral– Pemakaian luar
67
• Menurut cara kerja obat– Lokal : bekerja
dijaringan setempat
– Sistemik : obat didistribusikan kesuluruh tubuh
• Menurut undang-undang– Narkotik, merupakan
obat yang dibutuhkan dalam bidang pengobatan dan iptek serta dapat menimbulkan ketergantungan dan adiksi
– Psikotropik, obat yang mempengaruhi sikap mental, merangsang ata menenangkan, mengubah pikiran,perasaan/kelakuan seseorang 68
– Obat keras, adalah semua obat yang :
• Memiliki TM/DM atau tercantum dalam daftar obat keras yang ditetapkan pemerintah
• Diberi tanda lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi hitam&huruf K yang menyentuh garis tepi
• Semua obat,kecuali dinyatakan pemerintah tidak mebahayakan
– Obat bebas terbatas, obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya, kemudian diberi tanda lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda peringatan (P No.1 s/d P No.6)
– Obat bebas, obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak membahayakan si pemakai, diberi tanda lingkaran erwarna hijau dengan garis tepi hitam 69
70
• Menurut sumber obat– Tumbuhan : kina,
digitalis– Hewan : minyak
ikan, adeps lanae– Mineral : sintetis :
kamfer, vitamin C– Mikroba & fungi:
penicillin
• Menurut bentuk sediaan obat– Padat– Setengah padat– Cair– Gas : aerosol
71
• Menurut proses fisiologis dan biokimia tubuh– Obat farmakodinamik, bekerja terhadap
host dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologi atau fungsi biokimia didalam tubuh, misal :hormon, diuretik
– Kemoterapeutik. Membunuh parasit dan kuman didalam tubuh inang
– Diagnostik, yaitu obat yang dapat membantu diagnosa
72