Farmakologi Kel.4

19
Kelompok 4: Farikhah Mahdalena (125070201131023) Firdaus Kristyawan (125070201131015) I Gusti Ngurah Putu Ari S (125070200131010) Rizal Bahtiar (125070207111018) Riyan Aji Anggana (125070207111012) Rosi Erne S (0910723036) Wulan Purwanty (125070207131010)

description

homework

Transcript of Farmakologi Kel.4

Kelompok 4:Farikhah Mahdalena (125070201131023)Firdaus Kristyawan (125070201131015)I Gusti Ngurah Putu Ari S (125070200131010)Rizal Bahtiar (125070207111018)Riyan Aji Anggana (125070207111012)Rosi Erne S (0910723036)Wulan Purwanty (125070207131010)

METRONIDAZOLEKlasifikasi: Terapeutik: Anti-infeksi, anti protozoa, agen anti ulcer(borok, bisul, puru)A. Indikasi: Per Oral PO, Intra Vena IV Penanganan / perawatan menangani infeksi an-aerobik: Infeksi Intra-Abdominal (dapat menggunakan Cephalosporing), Infeksi Gynocelogic, Kulit dan struktur infeksi kulit,Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi tulang dan sendi,Infeksi CNS, Septicemia, Endocardiss IntravenaIV: Perioperatif agen propilactic dan operasi colorectal. Per Oral PO: Amebicide didalam manajemen sakit perut Amebic Liver Abscess (suatu atau banyak area dari PUS yang menginfeksi karena adanyaProtozoa Ameboid), dan trihomoniasis. Perawatan bisul penyakit ulcer yang disebabkan Helicobacter pylori. Topical: Perawatan/penanganan jerawat rosacea. Vag: Manajemen vaginosis bacterial. Penggunaan Tidak berlabel: Perawatan Giardiasis (Infeksi pada ususkarena adanya protozoa flagella Giardia Lamblia). Perawatan anti-infektif kumpulan pseudo membranous colitis/inflamasi pada Colon

B. Aksi mengganggu DNA dan sintesa protein dalam organisme. Efek terapeutik: Bactericidal, Trichomonacidal, atau aksi amebicidal. Spektrum: Pada umumnya kebanyakan digunakan untuk aktivitas melawan bakteri anaerob, contohnya meliputi: Bakteroids, Clostridium. Lalu berperan aktif melawan Trichomonas vaginalis, Entamoeba Bistolytica, Giardia Lamblia. H.pylori, Clostridium difficile.

C. Farmakokinetis1. Absorbsi:80% menyerap setelah pelaksanaan melalui Oral. Penyerapan yang minimal terjadi setelah topical atau applikasi vaginal.2. Distribusi:Luasnya distribusi sampai keseluruhan jaringan dan cairan, termasuk CSF. Melewati daerah plasenta dan memasuki pergerakan sirkulasi fetal; masuk ke payudara (ASI) dengan konsentrasi yang sama dengan level plasma.3. Metabolisme dan EkskresiMetabolis secara parsial pada liver (30-60%), pengeluaran parsial tidak berubah didalam urin, 6-15% dikeluarkan melalui feses.4. Paruh Waktu Bayi (Neonatus): 25-75 hari Anak dan Dewasa 6-12 hari Waktu dan Profil Aksi (PO, IV = level darah, topical: Peningkatan dalam rosacea) Dengan rute melalui mulut (Oral), perjanan permulaan berlangsung cepat, puncaknya 1-3 jam. Dengan durasi total 8 jam. Dengan rute melalui mulut (Oral) dan ER, perjanan permulaan berlangsung cepat, puncaknya Tidak diketahui. Dengan durasi lebih dari 24 jam Dengan rute melalui Intra Vena (IV), perjanan permulaan berlangsung cepat, puncaknya saat berakhirnya infusion(pemasukan infuse). Dengan durasi total 6-8 jam Dengan rute melalui Topikal, perjanan permulaan berlangsung selama 3 minggu, puncaknya 9 minggu. Dengan durasi 12 jam Dengan rute melalui Vaginal, perjanan permulaan berlangsung tidak diketahui, puncaknya 6-12 jam. Dengan durasi 12 jam Rute Onset Puncak Durasi PO Cepat 15 jam 8 jam PO-ER Cepat Tidak diketahui Sampai 24 jam IVCepat Akhir infus 68 jam Topical 3 minggu 9 minggu 12 jam Vaginal Tidak diketahui 612 jam 12 jam

5. Kontraindikasi/Perhatian Kontraindikasi di dalam: Hipersensitivity pada parabens(penggunaan topical saja); trimester pertama kehamilan. Penggunaan hati - hati di dalam: Riwayat dyscrasias darah. Riwayat pengukutan atau masalah neurological. Perbaikan hepatic secara sederhana(pengurangan dosis bat disarankan) Untuk yang hamil (meskipun sudah aman tidak tersusun dengan baik, telah menggunakan perawatan trichomonosiasis dalam kehamilanan trimester 2nd dan 3rd tapi tidak seperti satu dos rigamen); laktasi (jika diperlukan), gunakan dosis tunggal dan menganggu selama 24 jam. Pasien menerima kortikosteroid atau cenderung ke edema (injeksi membersihkan, injeksi berisikan 28mEw sodium/g metronidazole

D. Reaksi yang merugikan atau Efek Samping CNS: Seizures, sakit kepala, pusing. EENT: Basah (jika dengan Topikal) GI(Gaster Intestinal): sakit perut, anorexia(hilang/berkurangnya nafsu makan), nausea(sensasi tidak nyaman pada perut biasanya ingin muntah), diare, mulut kering, lidah kasar, glossitis(inflamasi pada lidah/peradangan lidah), rasa tidak nyaman, mual dan muntah. Kulit: Rash (kerusakan/erupsi pada kulit atau penonjolan), urticaria; hanya dengan topikal-luka bakar, kekeringan yang cukup banyak/berat, iritasi kulit, kemerahan sementara. Darah: Leukopenia. Lokal: Phlebitis pada site IV Neuro/syaraf: Neuropathy peripheral. Misc: Superinfeksi, disulfiram-tipe reaksi dengan alcohol.

E. Interaksi Obat-obatan: Cimitidine akan menurun karena metabolism dari Metronidazole. Phenobartial dan rifampin meningkatkan metabolisme dan membuat menurunnya kemanjuran. Metronidazole meningkatkan efek dari phenytoin, lithium, dan warfarin. Disulfiram-reaksi yang terjadi dengan pencernaan alcohol. Disebabkan psychosis akut dan kebingungan dengan disulfiram. Tingginya resiko leucopenia dengan fluorouracil atau azathhioprine.

F. Rute / Dosis PO (Dewasa) Infeksi anaerob: 7,5 mg/kg tiap 6 jam, jangan melebihi 4gr/hari Trichomoniosis: 250 mg tiap 8 jam untuk 7 hari, dapat juga diberikan dengan dosis tunggal 2gr atau 1gr untuk 1 hari. Amebiasis: 500 750 mg tiap 8 jam untuk 5 10 hari H.Pylori: 250 mg diberikan 4 kali/hari atau 500 mg diberikan 2x/hari untuk 1 2 minggu (dengan agen lainnya) Bacterial vaginoses: 75 diberikan 1x/hari sebagai tablet ER untuk pemberian selama 7 hari Antibiotic yang berhubungan dengan pseudomembraneous colitis 250 500 mg diberikan 3 4x/hari untuk pemberian selama 10 14 hari.

PO (Infant dan Anak-anak) Infeksi anaerob: 30 mg/ kg/ hari dibagi dalam 6 jam, dosis maksimal 4 gr/hari Trichomoniosis: 15 30 mg/ kg/ hari dibagi dalam 8 jam untuk pemberian 7 10 hari Amebiasis: 35 50 mg / kg/ hari dibagi dalam 8 jam untuk pemberian 5 10 hari (jangan melebisi 750 mg/ dosis) H.Pylori: 15 20 mg / kg / hari 2x/hari digunakan untuk pemberian selama 4 minggu. Antibiotic yang berhubungan dengan pseudomembraneous colitis: 30 mg / kg/ hari dibagi tiap 6 jam untuk pemberian dalam 7 10 hari

IV, PO (Neonatal 0 4 minggu, BB < 1200 gr) 7,5 gr/kg setiap 48 jam. Postnatal berumur < 7 hari, > 2000 gr diberikan 15 mg/kg/hari dibagi setiap 12 jam. Untuk postnatal berumur > 7 hari dan BB > 2000 gr diberikan 30 mg/kg/hari dibagi tiap 12 jam. IV (Dewasa) Infeksi anaerob: Dosis awal 15 mg/kg, kemudian 7,5 mg/kg tiap 6 8 jam atau 500 mg tiap 6 8 jam (jangan melebihi 4 gr/hari). Perioperative prophylaxis: Dosis awal 15 mg/kg 1 jam sebelum operasi, kemudian 7,5 mg/kg dan 12 jam setelah operasi Amebiasis: 500 750 mg tiap 8 jam untuk 5 10 hari. IV (Anak anak) Infeksi anaerob: 30 mg/kg/hari dibagi tiap 6 jam, dosis maksimum : 4gr/hari Topical (Dewasa) Jerawat rosacea : oleskan secara tipis pada area yang terkena Vag (Dewasa) Bacterial vaginoses : satu aplikator penuh (5 gr) 2x/hari untuk pemberian selama 5 hari.

G. Bentuk Sediaan Tablet: 250 mg, 500 mg Extended-release (ER) tablet: 750 mg Capsules: 375 mg Injeksi premixed: 500 mg/1000 ml RTU (langsung pakai) Topikal gel: 0,75% dalam kemasan 45 gr dan 60 gr tubes Topical cream: 0,75% dalam kemasan 45 gr tubes, 1% dalam kemasan 60gr tubes Topical lotion: 0,75% dalam kemasan botol 59 ml Vaginal gel: 0,75% (37,5 mg/5 gr aplikator penuh) dalam kemasan tube 70 grKombinasi dengan: Tablet subsalicylate bismuth dan capsule tetracycline (helidac) sebagai bagian dari kemasan penuh Potassium subcitrate bismuth dan tetracycline (pylera)

H. Implikasi Keperawatan(1) Pengkajian Kaji tanda tanda infeksi pada pasien (TTV, penampilan luka, sputum, urin, dan feses, serta WBC) pada awal dan selama terapi. Ambil specimen untuk kultur dan sensitifitas sebelum memulai terapi. Dosis awal dapat diberikan sebelum menerima hasil. Monitor status neurologi selama dan setelah infuse IV. Informasikan pada dokter jika terdapat penurunan jumlah, parethesia, kelemahan, ataxia (hilang keseimbangan), atau seizures. Monitor intake dan output serta BB setiap hari, khususnya untuk pasien dengan restriksi sodium. Tiap 500 mg flagyl IV berisi 5 mEq sodium, tiap 500 mg flagyl RTU berisi 14 mEq sodium. GiardiasisMonitor 3 sampel feses yang diambil dalam beberapa hari, dimulai pada 3 4 minggu setelah treatment. Pertimbangan tes labJika terdapat perubahan hasil tes dari serum AST, ALT, dan LDH(2) Diagnosa keperawatan potensial : Resiko infeksi Diare

(3) Implementasi PO : berikan pada keadaan perut kosong, atau diberikan setelah makan atau minum susu untuk meminimalkan iritasi GI. Tablet mungkin menjadi penyulit untuk pasien yang mengalami kesulitan menelan. Pemberian IV Infuse Intermitten Diluents : flagyl IV RTU adalah prediluted dan siap pakai. Jangan didinginkan. Setelah bungkus dibuka, dapat bertahan 30 hari pada suhu kamar. Konsentrasi : 5 mg/ml Rata rata : infuse selama 30 60 menit. Y-Site compabilityAcyclovir, anidulafungin, bivalirudin, cefepime, cisatracurium, diltiazem, dopamine, enalaprilat, ertapenam, esmolol, fenoldopam, fluconazole, grasinetron, heparin, hydromorphone, labelatol, levofloxacin, linezolid, lorazepam, magnesium sulfate, meperidine, methylprednisolone, midazolam, milrinone, morphine, nicardipine, palonosetron, piperacillin/tazobactam, tacrolimus, theophylline, tirofiban, vasopressin, voriconazole. Y-Site IncopabilityAmphotericin B cholesteryl sulfate, aztreonam, caspofungin, daptomycin, filgrastim, lansoprazole, pantoprazole TopicalBersihkan area luka sebelum pengaplikasian. Kemudian aplikasikan dan gosokkan dengan tipis 2x/hari, pagi dan sore hari. Hindari kontak dengan mata.(4) Didikan untuk pasien / keluarga1. Instruksikan pasien untuk meminum obat segera dalam waktu rentang dosis obat, meskipun telah merasa lebih baik. Jangan sampai kurang dosis atau dosis dobel ketika lupa minum obat. Segera minum dosis obat yang terlupakan saat teringat jika tidak minum untuk dosis obat berikutnya.2. Sarankan pasien berobat untuk trichomoniasis jika pasangan seksualnya menunjukkan gejala asimtomatis dari reinfeksi dan harus diobati bersamaan. Pasien juga harus menahan diri untuk hubungan intercourse atau menggunakan kondom untuk mencegah infeksi ulang3. Perhatikan pasien untuk menghindari intake alcohol atau yang mengandung alcohol selama dan 1 hari setelah pengobatan metronidazole, termasuk vaginal gel. Mungkin dapat menyebabkan seperti reaksi disulfiram (kemerahan, mual, muntah, sakit kepala, kram perut).4. Mungkin dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala. Perhatian pasien untuk menghindari mengendarai kendaraan atau aktifitas lain yang menuntut perhatian selama respon medikasi diketahui.5. Informasikan pada pasien bahwa pengobatan dapat menyebabkan rasa tidak menyenangkan seperti rasa metallic.6. Sarankan pasien untuk tidak menghentikan pengobatan OTC tanpa konsultasi pada praktisi kesehatan professional.7. Sarankan pasien untuk sering membilas mulut, oral hygiene yang baik, dan konsumsi permen atau permen karet rendah gula untuk meminimalkan kekeringan mulut. Beritahukan pada praktisi kesehatan professional jika mengalami mulut kering lebih dari 2 minggu. 8. Sarankan pasien untuk menginformasikan pada praktisi kesehatan jika terjadi kehamilan sebelum mendapatkan pengobatan.9. Informasikan pasien bahwa pengobatan mungkin dapat menyebabkan warna urin menjadi gelap.10. Sarankan pasien untuk konsultasi pada praktisi kesehatan apabila tidak ada perbaikan pada beberapa hari atau jika tanda dan gejala superinfeksi (hitam, bulu lembut pada lidah, rasa gatal pada vagina atau terdapat perubahan, feses cair atau berbau busuk.

11. Vag : instruksikan pasien telah melakukan teknik benar untuk instalasi intravaginal. Sarankan pasien untuk menghindari hubungan intercourse selama treatment dengan vaginal gel.12. Topical : instruksikan pasien pada teknik benar untuk aplikasi topical gel. Kosmetik dapat digunakan setelah aplikasi gel.

(5) Evaluasi / hasil Resolusi dari tanda dan gejala infeksi. Lama waktu untuk memenuhi resolusi tergantung pada organism dan tempat terjadinya infeksi. Hasil signifikan dapat dilihat dalam waktu 3 minggu dari aplikasi topical gl. Aplikasi dapat dilanjutkan untuk 9 minggu.

GENTAMICYNA. Indikasi Amikasin, gentamicin, kanamycin, dantobramicyn: Pengobatan infeksi yang serius basiler gram negatif dan infeksi yang disebabkan oleh staphylococcus jika penisilin atau obat yang kurang beracun lainnya kontraindikasi. Streptomisin: Dalam kombinasi dengan unsur lain dalam pengelolaan TB aktif. Neomycin: Digunakan untuk secara oral untuk mempersiapkan saluran pencernaan untuk operasi, untuk mengurangi jumlah bakteri dalam usus ammonia producing sebagai bagian dari TATA kelola ensefalopati hati, dan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh Escherichia coli. Tobramycin terhirup: Manajemen Pseudomonas aeruginosa pada pasien cystic fibrosis. Gentamisin, streptomisin: Dalam kombinasi dengan agen lain di TATA kelola infeksi enterococcalserius. Gentamisin IV: Pencegahan endokarditis infektif. Gentamisin (topikal), nephrotoxtobramycin(ophthalmic): Pengobatan infeksi lokal yang retan disebabkan oleh organisme .menggunakan Berlabel: amikasin: Dalam kombinasi dengan agen lain di TATA kelola infeksi Mycobacterium avium complex.

B. Aksi Menghambat sintesis protein dalam bakteri pada tingkat ribosom 30S. EfekTerapi: aksi bakterisida. Spectrum: Sebagian aminoglikosidadiffinotable untuk aktivitas terhadap P. aeruginosa, Klebfuncsiellapneumoniae, E. coli, Proteus, Serratia, Acinetobacter, Staphylococcus aureus. Intreatment infeksi enterococcal, sinergi dengan penisilin diperlukan. Streptomisin dan amikasin juga aktif terhadap Mycobacterium.

C. Farmakokinetik Penyerapan: Well diserap setelah IM administrasi. Pemberian IV menghasilkan bioavailabilitas yang lengkap. Beberapa penyerapan berikut pemberian dengan rute lain. Penyerapan sistemik minimal dengan neomycin (dapat terakumulasi pada penderita gagal ginjal). Distribusi: Tersebar luas di seluruh paextracellularfluida, menyeberangi plasenta; respira amounts kecil masukkan ASI. Sulit menembus CSF (? jika meninges yang inflammed). Metabolisme dan Ekskresi: Ekskresi adalah > 90% ginjal. Setengah-kehidupan: 2-4 jam (meningkat pada gangguan ginjal). PO (neomisincepat1-4 jam N / A IM cepat30-90 min 6-24 jam IVcepat 15-30 menit 6-24 jam Semua aminoglikosida diberikan parenteral Post distribution puncak terjadi 30 menit setelah akhir Infus 30 menit dan 15 menit setelah akhir infus 1-jam

D. Kontraindikasi / Kewaspadaan Kontraindikasi pada: Hipersensitif terhadap aminoglikosida, Sebagian besar produk parenteral mengandung bisulfites dan harus dihindari pada penderita intoleransi diketahui, Produk yang mengandung benzil alkohol harus dihindari pada neonatus, obstruksi Intestnal (neomycin saja). Gunakan hati hati dalam: Kerusakan Ginjal (dose adjustments diperlukan, level monitoring darah berguna dalam mencegah ototoxicity dan nefrotoksisitas), Gangguan pendengaran, penyakit neuromuskular seperti myasthenia gravis, pasien obesitas (dosis harus didasarkan pada berat badan ideal), OB: Tobramycin dan streptomycin mungkin menyebabkan kongenital tuli, Laktasi: Keselamatan tidak didirikan, Pedi: Neonatus telah meningkatkan risiko blokade neuromuskular, penggunaan hati- hati karena kesulitan dalam menilai pendengaran dan fungsi vestibular dan fungsi ginjal dewasa, Geri: hati- hati penggunaan pada pasien geriatri karena kesulitan dalam menilai pendengaran dan fungsi vestibular dan berkaitan dengan usia gangguan ginjal.

E. Efek Samping / Efek SampingSSP: ataksia, vertigo. EENT: ototoxicity (vestibular dan cochlear). GU:nefrotoksisitas. GI: Neomycin-diare, mual, muntah. F dan E: hypomagnesemia. MS: kelumpuhanotot (dosis parenteral tinggi). Neuro:?Blokadeneuromuskular.Resp: apnea. Lain-lain: reaksihipersensitivitas.

F. InteraksiObat-Obat: dilemahkan oleh penisilin dan sefalosporin bila dipakai bersamaan untuk pasien dengan insufisiensi ginjal. Paralisis pernapasan mungkin setelah anestesi inhalasi atau agen memblokir neuromuskuler. Meningkatnya insiden ototoxicity dengan loop diuretik. Insiden nefrotoksisitas dengan obat nefrotoksik lain. Neomycin dapat meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin. Neomycin dapat meningkatkan penyerapan digoxin dan methotrexate.G. Rute dan DosisBanyak rejimen yang digunakan, sebagian besar melibatkan dosis yang disesuaikan berdasarkan pemantauan dan penilaian fungsi ginjal tingkat darah. IV (Dewasa): 1-2 mg / kg q 8 jam (hingga 6 mg / kg / hari dalam 3 dosis terbagi), dosis sekali sehari (berlabel) = 4-7 mg / kg q 24 jam IM, IV (children.5 tahun): 2 - 2,5 mg / kg / dosis q 8 jam. Sekali sehari = 5 - 7,5 mg / kg / dosis q 24 jam. Cystic fibrosis-2,5-3,3 mg / kg / dosis q 6-8 jam. Hemodialisis-1,25-1,75 mg / kg / dosis postdialysis. IM, IV (Anak 1 bulan - 5 tahun): 2,5 mg / kg / dosis q 8 jam. Sekali sehari-5-7,5 mg / kg / dosis q 24 jam. Cystic fibrosis-2,5-3,3 mg / kg / dosis q 6-8 jam. Hemodialisis-1,25-1,75 mg / kg / dosis postdialysis. IM, IV (neonatus istilah penuh dan / atau> 1 minggu): Berat 2000g-2.5 mg / kg / dosis q 8 jam. ECMO 2.5 mg/kg/dose q 18 hr, subsequent doses based on serum concentrations. Once daily3.55 mg/kg/dose q 24 hr. IM, IV (Neonates premature and/or 3 months and Children): 12 mg/day IT (Neonates): 1mg/day. Topical (Adults and Children >1 month): Apply cream or ointment 34 times daily.

H. Bentuk Sediaan Injeksi: 10 mg / ml, 40 mg / ml. Premixed injeksi: 40 mg/50 ml, 60 ml mg/50, 60 mg/100 ml, 70 ml mg/50, 80 mg/50 ml, 80 ml mg/100, 90 mg/100 ml, 100 mg / 50 ml , 100 mg/100 ml, 120 ml mg/100. Tropical krim: 0,1% Salep topikal: 0,1% I. Implikasi keperawatan1. Pengkajian Menilai pasien untuk infeksi (tanda-tanda vital, penampilan luka, sputum, urin, feses, WBC) pada awal dan selama terapi. Mendapatkan spesimen untuk kultur dan sensitivitas sebelum memulai terapi. Dosis pertama dapat diberikan sebelum menerima hasil. Evaluasi kedelapan fungsi saraf kranial oleh au diometry sebelum dan selama terapi. Gangguan pendengaran biasanya dalam rentang frekuensi tinggi. Pengakuan langsung dan intervensi sangat penting dalam mencegah kerusakan permanen. Juga memantau disfungsi vestibular (vertigo, ataksia, mual, muntah). Disfungsi saraf kranial kedelapan dikaitkan dengan tingkat aminoglikosida puncak tinggi terus menerus. Hentikan aminoglikosida jika terjadi tinnitus atau subyektif gangguan pendengaran. Memantau asupan dan keluaran dan berat setiap hari untuk menilai status hidrasi dan fungsi ginjal. Menilai pasien untuk tanda-tanda superinfeksi (demam, infeksi saluran pernapasan atas, vagina gatal ing atau debit, meningkatkan malaise, diare). Melapor ke dokter atau profesional kesehatan lainnya. Hepatic Encephalopathy: Monitor status neurologis. Sebelum pemberian obat oral, menilai kemampuan pasien untuk menelan. Lab Uji Pertimbangan: Monitor fungsi ginjal oleh unrinalysis, berat jenis, BUN, kreatinin, dan CCR sebelum dan selama terapi Dapat menyebabkan peningkatan BUN, AST, ALT, serum fosfatase alkali, bilirubin, kreatinin, dan konsentrasi LDH. Dapat menyebabkan peningkatan serum kalsium, magnesium, kalium, dan konsentrasi natrium (streptomycin dan tobramycin).

2. Diagnosa Keperawatan Risiko infeksi (Indikasi) Persepsi sensorik Terganggu (pendengaran) (Side Effects).

3. Implementasi Jangan bingung Amikin (amikasin) dengan Amicar (aminokaproat). Jaga pasien terhidrasi dengan baik (1500-2000 ml / hari) selama terapi. Pra operasi usus Prep: Neomycin biasanya digunakan dalam hubungannya dengan eritromisin, diet rendah residu, dan katarsis atau enema. PO: Neomycin dapat diberikan tanpa memperhatikan makanan. IM: administrasi IM harus jauh ke otot berkembang dengan baik. Situs injeksi alternatif IV Administrasi:Intermittent Infusion: Pengencer: Encerkan setiap dosis dengan D5W, 0,9% NaCl, atau LR. Juga tersedia dalam suntikan piggyback campuran komersial. Jangan menggunakan solusi yang berubah warna atau yang mengandung endapan. Konsentrasi: 10 mg / ml. Tingkat: Infus perlahan-lahan selama 30 menit-2 jam. Syringe Ketidaksesuaian: ampisilin, heparin, pantoprazole. Kompatibilitas Y-Site: asiklovir, aldesleukin, amifostine, amiodaron, amsacrine, atrakurium, aztreonam, bivalirudin, sefepim, ceftazidime, siprofloksasin, cisatracurium, siklofosfamid, sitarabin, daptomycin, dexmedetomidate, diltiazem, docetaxel, doxapram, doxorubicin liposom, enalaprilat, esmolol, etoposid, famotidine, fenoldopam, flukonazol, fludarabine, foskarnet, gemcitabine, granisetron, hidromorfon, insulin, labetalol, lansoprazle, levofloxacin, linezolid, lorazepam, magnesium, sulfat, melphalan, meperidine, meropenem, midazolam, milrinone, morfin, multivitamin, nicardipine, ondansetron, paclitaxel, pancuronium, perphenazine, remifentanil, sargramostim, tacrolimus, teniposide, theo phylline, thiotepa, tolazoline, vecuronium, vinorelbine, vitamin B kompleks dengan C, AZT. Ketidaksesuaian Y-Site : allopurinol, amfoterisin B kolesterol sulfat, azitromisin, drotrecogin, furosemide, heparin, idarubicin, indometasin, pemetrexed, propofol, warfarin. Kompatibilitas Aditif : atrakurium, aztreonam, bleomycin, cimetidine, siprofloksasin, metronidazol, ofloksasin, ranitidine. Ketidaksesuaian Aditif : amfoterisin B, heparin.

4. Didikan untuk pasien dan keluarga1) Anjurkan pasien untuk melaporkan tanda-tanda hipersensitivitas, tinnitus, vertigo, gangguan pendengaran, ruam, pusing, atau kesulitan buang air kecil.2) Memberitahu pasien tentang pentingnya minum banyak cairan.3) Ajarkan pasien dengan riwayat penyakit jantung rematik atau penggantian katup pentingnya menggunakan profilaksis antimikroba sebelum prosedur medis atau gigi invasif.4) PO: Anjurkan pasien untuk mengambil neomycin sebagai diarahkan untuk penuh kursus terapi. Mengambil dosis terjawab secepat mungkin jika tidak hampir waktu untuk dosis berikutnya, jangan mengambil dosis ganda.5) Perhatian pasien bahwa neomycin dapat menyebabkan mual muntah, atau diare.6) Topikal: Anjurkan pasien untuk mencuci kulit yang terkena dengan lembut dan keringkan. Oleskan lapisan tipis salep. Terapkan oklusif berpakaian hanya jika diarahkan oleh ahli kesehatan. Pasien harus menilai kulit dan menginformasikan perawatan kesehatan profesional jika iritasi kulit berkembang atau memburuk infeksi.7) Inhaln: Anjurkan pasien untuk mengambil inhalasi dua kali sehari sebagai dekat dengan 12 jam terpisah mungkin, tidak 1bulan Base dan etilsuccinate 30-50mg/kg/hari dibagi setiap 6-8 jam.(maksimal 2gr/hari base atau 3.2 gr/hari etilsuccinate) Estolate 30-50mg/kg/hari dibagi 6-12 jam (maksimal 2 gr/hari) Stearate 30-50mg/kg/hari dibagi 6 jam (maksimal 2gr/hari) Oral Neonatal etilsuccinate 20-50mg/kg/hari dibagi 6-12 jam IV dewasa Gluceptate dan lactobionate 250-500mg (sampai dg 1 gr) @6jam IV anak-anak >1bulan Gluceptate dan lactobionate 15-50mg/kg/hari dibagi 6 jam maksimal 4gr/hari Jerawat Topikal (dewasa dan anak-anak >12tahun) 2% ointment, gel, dan solusi bid

E. Ketersediaan Eritromicin BaseEnteric-coated tablets: 250 mg, 333 mg.Tablet dgn partikel terlapisi polimer 333 mg 500 mg. Tablet terlapisi film 500 mg. Capsule sulit lepas 250 mg Eritromicin estolateTablets: 500 mg. Capsules: 250 mg. Oral suspension (orange flavor): 125mg/5ml.Oral suspension (cherry flavor): 250mg/5ml Eritomicin etilsuccinateChewable tablets (fruit flavor): 200 mg. Tablets: 400 mg. Oral suspension (fruit flavour cherry),200 mg/5 ml. Oral suspension (orange, banana flavors): 400 mg/5 ml.Drops (fruit flavor): 100 mg/2.5 ml. Eritromicin GluceptatE: Bubuk utk injeksi 500mg, 1gr Eritromicin Lactobionate: Bubuk utk injeksi 500mg, 1gr Eritromicin Stearate: Tablet terlapisi film 250 mg Preparasi Topikal Topikal ointmen 2% Topikal gel 2% Topikal solusi 2% Kombinasi dg sulfisoxazole (erizole, pediazole) dan benzoil peroksida (benzamicin)

F. Implikasi Keperawatan1. PengkajianMengkaji pasien infeksi (VS, luka, sputum, urin, feses, WBC) saat awal dan selama terapi. Memperoleh spesimen utk kultur dan sensitivitas sebelum terapi. Dosis pertama diberikan sebelum memperoleh hasil. Pertimbangan tes lab : memonitor fungsi hati secara periodik pada pasien yg menerima dosis tinggi dan terapi yg lama. Meningkatkan serum bilirubin, AST, ALT dan konsentrasi alkalin fosfat. Kegagalan meningkat dari katekolamin.2. Diagnosis Keperawatan yg berpotensia. Resiko Infeksi (indikasi, efek samping)b. Noncompliance (edukasi pasien/keluarga)

3. Implementasia. Jgn kebalik dgn eritomicin dan azitromicin. Jgn kebalik dgn eritocin (eritromicin) dan etmozine (morizocine)b. Oral : Mengelola sesuai dg jam pemberiannya. Eritromicin tablet terlapisi film (base dan strearate) absorbsinya lebih baik bila perut kosong, minimal 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan, diberikan dg meal jika iritasi GI berlangsung. Eritromicin terlapisi enteric (base dan estolate) diberikan tanpa regard maupun meal. Eritromicin sulccinate paling baik terabsorbsi bersama dg meal. Berikan setiap dosis dg segelas full air minum.c. Sesuaikan alat yg tepat utk preparasi liquid. Dikocok dg benar sebelum digunakan. d. Kunyah tablet seharusnya hancur atau lumat tidak ditelan uthe. Jangan menghancurkan/mengunyah tablet/capsule yg sulit hancur, tetapi ditelan utuh. Eritromicin base capsul sulit hancur dibuka lalu ditaburi dlm saus apel, ice cream, jelly sebelum ditelan. Seluruh isi dari capsul harus diberikan.f. Administrasi IV IV : Dicairkan : tambahkan 10 ml air steril utk injeksi tanapa preservatives pada 250 atau 500mg vial dan 20 ml pada 1gr vial. Solusi stabil utk 7 hari setelah rekonsitusi jika didinginkan Infusi intermitent : konsentrasi : dicairkan : konsentrasi akhir dari 1-5mg/ml dalam 0.9% NaCl atau D5W . laju dikelola lebih pelan melebihi 20-60 min utk mencegah plebitis. Kaji nyeri dari vena laju yg pelan jika nyeri berlangsung tambahkan es beritahu medis atau tenagan kesehatan yg lain jika nyeri tdk berkurang. Infusi berkelanjutan : dikelola sebagai infusi dilusi dari 1 gr/liter dari 0.9 % NaCl D5W Lr melebihi 4 jamg. Eritromicin Gluceptateh. Syringe Incompatibility : heparini. Additive Compatibility : calcium gluconate, heparin, hydrocortisone sodium succinate, NaCl, sodium bikarbonatj. Additive Incompatibility : pentobarbital, secobarbitalk. Eritromicin Lactobionatel. Syringe Incompatibility : heparinm. Y-Compatibility : acyclovir, amiodaronen. Y-Incompatibility : cefepime, ceftazidimeo. Additive Compatibility : NaCl, pentobarbitalAdditive Incompatibility : heparin, vitamin Bp. Topical : membersihkan area sebelum mengaplikasi dan memakai gloves

4. Edukasi pasien/keluarga1) Menginstruksi pasien untuk meminum obat sesuai jadwal dan menghabiskan obat sesuai aturannya jika ingin lebih baik.2) Mungkin menyebabkan nausea, vomitting, diare. Memberitahu medis jika nyeri diperut semakin memburuk, kekuningan dimata maupun dikulit, urin pekat,.3) Memberitahu pasien jika ada tanda dan gejala infeksi4) Menginstruksikan kepada passien jika ada gejala yg berkembang

5. Evaluasi/ Hasil yg diharapkan Resolusi dari tanda dan gejala infeksi. Peningkatan lesi jerawat.