farmakologi antipiretik

18
LAPORAN FARMAKOLOGI I ANTIPIRETIK PERCOBAAN 5 OLEH: HALINDA ALIZAR( 1201037) TANGGAL PRAKTIKUM: 3 DESEMBER 2013 DOSEN: Adriani susanti M. Farm, Apt Asisten: 1. Deri islami 2. kurnia andini Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Yayasan Universitas Riau

description

laporan

Transcript of farmakologi antipiretik

LAPORAN FARMAKOLOGI IANTIPIRETIKPERCOBAAN 5

OLEH:HALINDA ALIZAR( 1201037)TANGGAL PRAKTIKUM: 3 DESEMBER 2013

DOSEN: Adriani susanti M. Farm, Apt

Asisten: 1. Deri islami2. kurnia andini

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi RiauYayasan Universitas RiauPekanbaru2013

ANTIPIRETIK

I. TUJUAN PERCOBAAN1. memahami teknik evalusi obat antipiretik.2. mamahami manefestasi dari demam dan penggunaan obat-obatan antipiretik serta penggunaannya secara kimia.

II. LANDASAN TEORIDemam Seseorang dikatakan demam jika suhu tubuh diatas suhu normal. Hal ini tentu pernah di alami setiap orang didalam hidupnya, entah itu saat masih kanak-kanak atau setelah dewasa. Suhu tubuh dikendalikan oleh bagian otak yang dinamakan hipotamalus hipotamalus mengatur suhu tubuh dengan cara menyeimbangkanproduksi panas dari otot dan hati dengan melepaskanpanasdarikulitdanparu.Walapunhypothalamus mampu meertahankan perbedaan suhu dalam dalam nilai relative sempit, suhu bervariasi dalam sehari, saat tubuh berada di atas normal maka terjadilah demam yang di tandai oleh kenaikan set pointhipothalamus. Suhutubuhmengikutiiramasirkardian,suhupadadinihari rendah dan suhu tinggi terjadi pukul 16.00-18.00 tidak ada nilai tunggal suhu tubuh untuk penetapan demam karena perbedaan suhu diberbagai tempat di tubuh. Kisaran suhu tubuh yang diterima di seluruh dunia untuk demam adalah sebagai berikut :Suhu rektal atau anus diatas 38Suhu oral atau mulut diatas 37,5C

Pada manusia nilai normal tradisional bagi suhu mulut 37C, tatapi dalamsatu seri besar dewasa muda normal, suhu mulut pagi rata-rata 36,7C dengan deviasistandar 0,2C. sehingga 95% dari semua dewasa muda akan diharapkan mempunyaisuhu mulut pagi hari 36,3-37,1C. berbagai bagian badan pada suhu berbeda danbesar perbedaan suhu antar bagian bervariasi sesuai suhu lingkungan. Selama gerakbadan, panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot terkumpul di dalam badan sertasuhu rectum normalnya meningkat setinggi 40C. peningkatan ini sebagian karena ketakmampuan sebagian mekanisme yang hilang panas menangani peningkatan besardalam jumlah panas yang dihasilkan, tetapi ada bukti bahwa disamping itu ada peningkatan suhu tubuh saat mekanisme penghilang panas diaktivasi selama gerakbadan.Suhubadanjugameningkatsedikitselamaperangsangan emosional,mungkin karena ketegangan otot yang tak disadari. Secara menahun ia ditingkatkan sebanyak0,5C bila laju metabolic tinggi, seperti dalam hipertiroidis. Di dalam badan, panas dihasilkan oleh gerak otot, asimilasi makanan dansemua proses vital yang menyokong laju metabolisme basal. Ia hilang dari bahan oleh radiasi, konduksi serta penguapan air di dalam jalan pernapasan dan di atas kulit. Sejumlah kecil panas juga di buang di dalam urina dan feses. Keseimbangan antarproduksi panas dan kehilangan panas menentukan suhu badan. Karena kecepatan reaksi kimia bervariasi sesuai suhu dan kecepatan reakasi kimia bervariasi sesuai suhu dan karena system enzyme tubuh mmpunyai rentang suhu yang sempit tempat ia berfungsi optimum, maka fungsi tubuh yang normal tergantung atas suhu badanyang relative tetap. Suhutubuhsedikitbervariasi pada kerja fisikdan suhu lingkungan yang ekstrem, karena mekanisme pengaturan suhu tidak 100 persen tepat. Bila dibentukpanas yang berlebihan di dalam tubuh karena kerja fisik yang melelahkan

Sistem pengatur temperatur menggunakan tiga mekanismepenting untuk menurunkan panas tubuh ketika temperatur menjadisangat tinggi:

1.Vasodilatasi. Pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah kulit berdilatasidengankuat.Halinidisebabkanolehhambatandaripusatsimpatispadahipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi. Vasodilatasi penuhakan meningkatkan kecepatan pemindahan panas kekulit sebanyak delapankali lipat.

2.Berkeringat.

3.Penurunan pembentukan panas. Mekanisme yang menyebabkan pembentukanpanasberlebihan,sepertimenggigildantermogenesiskimia,dihambat dengan kuatDemam, yang berarti temperatur tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan tosik yang mempengaruhi pusat pengaturan temperature.

Antipiretik adalah golongan obat yang dipergunakan untuk menurunkan suhutubuh bila demam. Cara kerja antipiretik antara lain dengan melebarkan pembuluhdarah di kulit, sehingga terjadi pendinginan darah oleh udara luar. Sebagian obatantipiretik juga merangsang berkeringat. Penguapankeringatturutmenurunkansuhubadan.Didugakerjaobatantipiretik adalah mempengaruhi bagian otak yang mengatur suhu badan. Bagian initerletak di dasar otak. Obat antipiretik juga bersifat analgesik dan oleh karena itubiasa disebut golongan obat analgesik-antipiretik.Analgesik adalah golongan obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri sepertinyeri kepala, nyeri gigi, nyeri sendi, dan lain-lain. Contoh obat analgesik misalnyaaspirin, parasetamol, antalgin, dan lain-lain. Ada juga analgesik potent yang biasanyatermasuk golongan opium seperti morfin, pethidin, fentanil, dan lain-lain.Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga melewatibatas normal. Bataskenaikan suhu tersebut ialah 37,80 Cbila diukur dimulut, atau38,40 C pada pengukuran di dubur. Normalnya, suhu tubuh manusia antara 36,0 Cdan 37,80 C. Bila suhu tubuh lebih dari40 C, disebut demam tinggi (hiperpireksia).Untuk mengetahui suhu tubuh ini sebaiknya yang diukur adalah suhu daribagiandalamtubuh,yaituyangdidubur,ketiak,atau mulut.Selainitu,untukmemastikan anak demam atau tidak, perlu diperhatikan pula kapan dan di mana mengukur suhunya. Sebab, kalau pengukuran dilakukan di ketiak, angka normalnya37,30 C, sedangkan di dubur, suhu normalnya 380 C, dan bila di mulut, 37,50 C.Selain juga perlu diperhatikan variasi diurnal (variasi suhu normal dalam siklus satuhari).

Suhu paling rendah dicapai pada pagi hari, antara jam 02.0006.00 dan suhupaling tinggi dicapai sore hari pada jam 17.00-19.00.Yang perlu diketahui, demam bukanlah suatu penyakit tersendiri, melainkansekadargejala. Kebanyakanorang selalumengidentikkan demamdenganterjadiinfeksi. Padahal sesungguhnya penyebab demam tidak hanya infeksi.Demam yangberhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 3050%, sedangkan sisanya bisa

Antipiretikadalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk obat mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi). Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal.Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.

Obatgolonganinimampumenurunkanpanas(antiperitik)karenamenormalkan pusat pengatur suhu yang terletak di batang otak. Selain itu mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memperbanyak keringat sehingga semakinbanyakpanasyangdibuang.Selainbekerjadisusunansyarafpusat,analgesik-antiperitik dapat mencegah pembentukanprostaglandin, yakni zat yang menimbulkan rasa nyeri dan panas. Analgesik antiperitikterdiridariempatgolongan,yaknisalisilat,asetaminofen, piralozon, dan golongan asam (asam-mefenamat). Salisilat di pasaran dikenal sebagai aspirin. Dalam dosis tinggi, aspirin mempunyai khasiat antiradang sehingga sering digunakan untuk mengobati radang sendi (rematik).Obat inijuga bersifat mengurangidaya ikatsel-selpembeku darahsehinggapenting untuksegera diberikanpada penderita angina(seranganjantung), untukmencegah penyumbatan pembuluh darah jantung karena penggumpalan/pembekuan darah.

Aspirindapatmenimbulkannyeridanperdarahanlambung,karenaitu sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkantelinga berdenging, tuli, penglihatan kabur, bahkankematian.Asetaminofen di pasaran dikenal sebagai parasetamol. Obat ini mempunyaikhasiat antiradang yang jauh lebih lemah dari aspirin sehingga tidak bisa digunakauntuk mengobati rematik. Asetaminofen tidak merangsang lambung sehingga dapatdigunakan oleh penderita sakit lambung.Sementara piralozon, antara lain antalgin, neuralgin, dan novalgin, amatmanjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Piralozon dapatmenimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangya darahputih),karena itu dilarang dijual bebas di Indonesia.

III. ALAT DAN BAHAN

Timbangan Alat suntik Thermometer Stopwatch Mencit Pepton Asetosal 150 mg/kgbb

IV. CARA KERJA1. Semua hewan yang digunakan di timbang dan periksa temperature dasar tubuhnya.2. Hitung dosis yang diperlukan untuk hewan.3. Suntikkan suspense pepton dalam air suling secara subkutan.4. 15 menit kemudian, hewan hewan di suntikkan secara oral dengan suspense obat. 5. Catat suhu rectum pada menit ke 5, 10, 15, 30, 60. Setelah penyuntikkan pepton.6. Table kan hasil den buat grafik hubunggan antara waktu dan temperature tubuh hewan.7. Hitung persen proteksi.

%Proteksi= suhu demam- suhu perlakuanx 100% suhu demam- suhu normal

%proteksi= 360c 35,10c x100%= 9%( untuk 5 menit) 360c- 35,10c% proteksi= 360c 36,80cx100%= 88,8% (untuk 10 menit) 360c 35, 10c%proteksi= 360c - 370cx100%=1,11% ( untuk 15 menit) 360c 35, 10c%proteksi= 360c- 35,40cx100%= 0,66 %(untuk 30 menit) 360c 35, 10c%proteksi= 360c 35,10c x100%= 9% (untuk 45 menit) 360c- 35,10c%prioteksi= 360c 35,0c x100%= 1,11% (untuk 60 menit) 360c- 35,10c%proteksi rata-rata= 360c 35,70cx100%=0,33% 360c 35,10c

VI. PEMBAHASAN

Dari praktikum kali ini kita mencoba obat penurunan panas dengan sampel mencit,suhu awal di tentukan terlebih dahulu, bahan peton disuntikkan kepada mencit dan tunggu 15 menit sampai mencit demam , setelah itu tentukan suhu nya kembali, baru suntikkan secara oral obat penurun panas asetosal, dan dalam waktu tertentu tentukan kembali suhu tubuhnya, dari percobaan kali ini suhu awal pada mencit 35,10c, dan setelah di induksi suhu tubuh mencit naik 360c, pada menit ke 5 suhu tubuh mencit kembali normal pada suhu awal 350c , dan pada menit 10 suhu tubuh mencit naik 36,80c, pada menit ke 60 suhu tubuh mencit kembali normal 350c , ini menandakan obat penurun panas asetosal 150 mg/kgbb bekerja dalam waktu 60 menit, suhu tubuh berbeda-bada pengukuran dilakukan di ketiak, angka normalnya 37,30 C, sedangkan di dubur, suhu normalnya 380 C, dan bila di mulut, 37,50 C.Selain juga perlu diperhatikan variasi diurnal (variasi suhu normal dalam siklus satuhari)

Antipiretikadalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk obat mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi). Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal.Alatpengatursuhutubuhberadadihipotalamus.Padakeadaandemam keseimbangan ini terganggu tetapi dapat dikembalikan ke normal oleh obat mirip aspirin. Ada bukti bahwa peningkatan suhu tubuh pada keadaan patologik diawalipenglepasan suatu zat pirogen endogen atau sitokin seperti interleukin-1 (IL-1) yang memacu penglepasan PG yang berlebihan di daerah preoptik hipotalamus.Selain ituPGE2 terbukti menimbulkan demam setelah diinfuskan ke ventrikel serebral atau disuntikkan ke daerah hipotalamus.

VII. KESIMPULAN

Jadi kesimpulan praktikum kali ini kita menentukan suhu tubuh mancit dengan pemberiaan obat antiperetik( parasetamol 10mg, parasetamol 150 mg, asetosal 100 mg, asetosal 150 mg, antalgin 100 mg). kita melihat apakah setelah di beri obat dengan dosis yang berbeda-beda suhu tubuh mencit akan turun ternyata pada percobaan untuk yang asetosla yang150 mg, suhu tubuh mencit kembali normal, ini membuktikan bahwa asetosal denagan dosis 150 mg / kgbb dapat menurunkan demam pada mencit dengan cepat, sedangkan asetosal dengan dosis 100 mg/ kg bb menurunkan demam pada mencit tetapi tidak terlalu cepat. Dari semua obat penurun demam antalgin juga termasuk cepat menurunkan demam pada mencit.

VIII. PERTANYAAN1. Jelaskan tempat pengaturan temperature tubuh di otak?2. Bagaimana mekanisme kerja obat antipiretika? Kemukakan efek smaping yang dapat muncul akibat penggunaanya?

JAWAB:

1. di hipotalamus. Hal itu diatur oleh organ tubuh yang terletak di dalam rongga kepala di dalam jaringan otak yang disebut hypothalamus yang mempunyai dua sisi yaitu sisi belakang dan sisi depan. Bagian belakang berfungsi menaikkan suhu tubuh dengan cara mengurangi pengeluaran panas. Ini berguna ketika cuaca dingin, caranya dengan menggigil dan mengurangi pengeluaran keringat. Hipothalamus bagian depan berfungsi mengeluarkan panas lebih banyak ketika cuaca panas. Caranya, dengan lebih banyak mengeluarkan keringat, yang menyebabkan suhu tubuh kembali ke tingkat normal yaitu 37 derajat C. Proses ini berjalan melalui suatu mekanisme umpan balik yang rumit, yang diperantarai oleh saraf-saraf di kulit sebagai penerima sinyal suhu dan juga oleh aliran darah di dalam tubuh. Panas secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil metabolisme, dan panas tubuh juga secara terus menerus dibuang kelingkungan sekitar. Bila kecepatan pembentukan panas tepat sama seperti kecepatan kehilangan, orang dikatakan berada dalam keseimbangan panas. Tetapi bila keduanya berada di luar keseimbangan, panas tubuh dan suhu tubuh jelas akan meningkat atau menurun

2. mekanisme kerja obat antipiretik: Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen). Efek sampingnya: gangguan saluran cerna: Selain menimbulkan demam dan nyeri, ternyata prostaglandin berperan melindungi saluran cerna. Senyawa ini dapat menghambat pengeluaran asam lambung dan mengeluarkan cairan (mukus) sehingga mengakibatkan dinding saluran cerna rentan terluka, karena sifat asam lambung yang bias merusak. Gangguan hati(hepper): Obat yang dapat menimbulkan gangguan hepar adalah parasetamol. Untuk penderita gangguan hati disarankan mengganti dengan obat lain. Gangguan ginjal: Hambatan pembentukan prostaglandin juga bisa berdampak pada ginjal. Karena prostaglandin berperan homestasis di ginjal. Jika pembentukan terganggu, terjadi gangguan homeostasis. Reaksi alergi: Penggunaan obat aspirin dapat menimbulkan raksi alergi. Reaksi dapat berupa rinitis vasomotor, asma bronkial hingga mengakibatkan syok.

DAFTAR PUSTAKA

Engine.Lubis,Y.,(1993),PENGANTARFARMAKOLOGI,PT.PustakaWidyasarana,Medan, Hal. 133

Priyanto, 2008, Farmakologi Dasar Edisi II, Depok: Leskonfi

Sulaksono, M.E., 1987, Peranan, penggolongan dan Pengembanggan Hewan Percobaan, Jakarta.