FARMAKOLOGI
-
Upload
dedi-kurosaki -
Category
Documents
-
view
30 -
download
1
description
Transcript of FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
HEPATITIS
SEJARAH HEPATITIS
Hippocrates telah mengemukakan gambaran klinik ikterus epidemik ("epidemic jaundice”) yang manifestasinya masih tetap sama, sampai saat ini. Deskripsinya mengenai hepatitis fulminan (ganas) ternyata dramatik, namun akurat. Ia bahkan memberikan petunjuk diet khusus ditambah campuran air dan madu, yang merupakan nasihat yang masih bisa diterima sampai saat ini. Sangat menarik bahwa Hippocrates juga telah memikirkan konsep imunisasi.
Sejak penemuan antigen Australia atau yang kemudian lebih dikenal dengan nama "hepatitis B surface antigen" (HBsAg) oleh Blumberg dan kawan-kawan, pada permulaan tahun enam puluhan perkembangan pengetahuan mengenai hepatitis B telah berlangsung dengan sangat cepat.
PENGERTIAN
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut" sedangkan hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
Hepatitis menggambarkan inflamasi dari hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh alkohol, obat-obatan, penyakit autoimun, penyakit metabolik dan virus.
PENYEBAB HEPATITIS
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
JENIS VIRUS HEPATITIS
Virus hepatitis A Virus hepatitis B Virus hepatitis C Virus hepatitis D Virus hepatitis E Virus hepatitis F Virus hepatitis G
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
Virus Mumps Virus Rubella
Virus Cytomegalovirus Virus Epstein-Barr
Virus Herpes
PATOFISIOLOGI HEPATITIS
Dari bermacam-macam jenis virus yang menyebabkan hepatitis diatas dapat menyebabkan cedera dan kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktifan komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel disekitarnya serta edema dan pembengkakan interstisium.
Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.
Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice.
MANIFESTASI KLINIK
Stadium praicterik Stadium icterik
Stadium pascaikterik (rekonvalesensi)
DIAGNOSA HEPATITIS
Hepatitis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis persisten. Hepatitis kronis ditandai dengan adanya virus hepatitis positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar Hepatitis virus DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati.
TATA LAKSANA TERAPI
Non Farmakologi
Tata laksana terapi non-farmakologi dapat dilakukan dengan pengobatan secara tradisional. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Selain itu dapat juga dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan bersih.
Apabila telah diketahui bahwa telah menderita penyakit hepatitis ini, maka kita dapat melakukan pencegahan agar tidak menjadi lebih kronis melalui DIIT Makanan.
Farmakologi
1. Imunisasi pasif
2. Imunisasi aktif
3. Dengan menggunakan obat-obatan
Obat-obatan Hepatitis
Calcium I + Cordyceps Calcium I + Cordyceps + Zinc
THIOLA LITRISON
HEPAREGEN CATERGEN METHIOSON
AICAMIN TIOCTAN LEGALON
LIBROHEPARTON PROHEPARUM ESSENTIALE
Pengobatan Hepatitis A
Terapi untuk hepetitis A adalah dengan pemberian pereda nyeri/analgesik (acetaminophen), antimuntah/antiemetik (metoclopramide), vaksin inactivated, sediaan gamma globulin, istirahat.
Pengobatan Hepatitis B
Selama ini ada dua cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi. Salah satu pengobatan oral yang populer untuk penyakit ini adalah obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC.
Sedangkan pengobatan secara injeksi yang saat ini sedang dikembangkan dalam bidang kedokteran nuklir baik skala industri maupun akademik adalah proses terapi yang dilakukan dengan menyuntikkan microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Selain itu terapi untuk hepetitis B adalah dengan pemberian Alfa interferon, Lamivudine, Adefovir dipivoxil, Entecavir, Telbivudine dan Baraclude (entecavir)
Pengobatan Hepatitis C
Tiga senyawa digunakan dalam pengobatan Hepatitis C
Interferon alfa Pegylated interferon alfa
Ribavirin
Pengobatan Hepatitis D
Hepatitis D ini disebabkan oleh hepatitis Delta virus (virus RNA yang menimbulkan infeksi hanya bila bersama HBV) dengan menimbulkan gejala yang secara umumnya tanpa gejala (asymptomatic), demam, nyeri perut kanan atas, urin berwarna seperti teh, mual dan muntah. Terapi yang tepat diberikan pada penderita hepatitis D ini adalah dengan pemberian Interferon alfa.
Pengobatan Hepatitis E
Terapi yang tepat diberikan pada penderita hepatitis E ini adalah lebih pada pencegahan, sanitasi lingkungan yang baik, mencegah pencemaran air minum oleh tinja penderita.