FARMAKODINAMIKA

9
FARMAKODINAMIKA PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN DIABETES MELITUS Disusun Oleh : RISRINA NUR EKAWATI, S.Si, Apt

description

farmakodinamika

Transcript of FARMAKODINAMIKA

Page 1: FARMAKODINAMIKA

FARMAKODINAMIKA

PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN DIABETES MELITUS

Disusun Oleh :RISRINA NUR EKAWATI, S.Si,

Apt

Page 2: FARMAKODINAMIKA

DESKRIPSI KASUS DAN ANALISA KASUS

DATA PASIEN

Nama : Ny. Marni Umur: 65 tahun MRS : 15 Oktober 2015 KRS : 21 Oktober 2015 Diagnosa : Penyakit Jantung Koroner

Unsteable Angina, Diabetes Mellitus

Page 3: FARMAKODINAMIKA

OBAT YANG DIREKOMENDASIKAN

1. Aptor2. CPG3. ISDN4. Esvat5. Allopurinol

Page 4: FARMAKODINAMIKA

APTORProdusen Nicholas

Komposisi Acetylsalicylic acid.

Indikasi Pengobatan & pencegahan angina pektoris & infark miokard. Demam, nyeri pasca vaksinasi, sakit gigi, nyeri otot & nyeri saraf.

Dosis Pengobatan & pencegahan angina pektoris & infark miokard 1 tablet 1 x/hari. Demam, flu, nyeri pasca vaksinasi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri saraf Dws 4-6 tab, Anak 5-12 thn 2-3 tab, 1-4 thn 1 tab. Diberikan 3-4 x/hari.

PemberianObat Sebaiknya diberikan bersama makanan : Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan.

Kontra Indikasi Tukak peptik, kelainan perdarahan, asma.

Perhatian Gangguan fungsi hati atau ginjal. Hamil, laktasi.

Efek Samping Gangguan GI, pusing, reaksi hipersensitif.

InteraksiObat Antikoagulan, alkohol.

Kategori Keamanan Kehamilan

C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

(jika digunakan dosis penuh pada trimester 3)

D: Ada bukti positif mengenai risiko pada janin manusia, tetapi manfaat dari penggunaan obat ini pada wanita hamil dapat diterima meskipun berisiko pada janin (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Sediaan Aptor enteric-coated tablet 100 mg

Page 5: FARMAKODINAMIKA

CPG 75 MG CLOPIDOGRELProdusen Kalbe Farma

Komposisi Clopidogrel.

Indikasi Menurunkan kejadian trombotik pada infark miokard yang blm lama tjd, stroke, atau penyakit perifer; sindrom koronerakut.

Dosis Infark miokard yang blm lama tjd, stroke, atau penyakit arteri perifer 75 mg 1 x/hari. Angina tak stabil atau infark miokard non gelombang Q Dosis muatan: 300 mg, lalu 75 mg 1 x/hari. Hrs digunakan dalam kombinasi dengan aspirin (75-325 mg 1 x/hari).

PemberianObat Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Kontra Indikasi Perdarahan patologis aktif, tukak peptik, atau perdarahan intrakranial.

Perhatian Pasien yang mengalami pengingkatan risiko perdarahan, misalnya trauma, pembedahan, gangguan GI, gangguan hati berat, gangguan ginjal berat. Laktasi.

Efek Samping Astenia, demam, perdarahan GI & intrakranial; hematom; anemia; neutropenia berat, trombositopenia; mual, nyeriabdomen, dispepsia, gastritis, konstipasi, diare; tukak peptik, lambung, & duodenum; gangguan kulit & jar ikat; sinkop,palpitasi; gagal jantung, fibrilasi atrium; kram tungkai, hipoestesia, neuralgia, vertigo; peningkatan kadar enzim hati; artritis, artrosis; gout, hiperurisemia, peninggkatan kadar nitrogen non protein; gangguan cemas, insomnia.

InteraksiObat Aspirin, AINS, warfarin, fenitoin.

Kategori Keamanan Kehamilan

B: Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Sediaan CPG film-coated tablet 75 mg

Page 6: FARMAKODINAMIKA

ISOSORBID DINITRAT (ISDN)Merk Dagang Isosorbide Dinitrat, Cedocard, Cedocard Retard, Farsorbid, Hapisor, Isoket, Isoket Retard, Isonat, Isomack Retard, Isomack Spray,

Isorbid, Td Spray Iso Mack, Vascardin

Indikasi Angina pektoris., Gangguan angina setelah infark miokard., Pencegahan terhadap serangan angina pada penderita penyakit jantung koroner kronis.

Dosis Angina pektoris : 1 tablet diletakkan di bawah lidah., Pencegahan : 3-4 kali sehari 1-2 tablet, 1 jam sebelum makan. Pencegahan serangan pada malam hari : 1-2 tablet menjelang tidur.

Kontra Indikasi Anemia berat, Hipotensi nyata, Cedera kepala, Perdarahan otak, Peningkatan tekanan dalam tengkorak, Infark miokard akut

Perhatian Monitor keadaan hemodinamik sebelum dan selama pengobatan. Anak-anak, Bisa menyebabkan toleransi dan toleransi silang terhadap Nitrat dan Nitrit lain.

Efek Samping Sakit kepala, muka kemerahan, pusing, jantung berdebar, hipotensi ortostatik, takhikardia, vertigo, kebingungan/kekacauan, kelelahan.

InteraksiObat Efek hipotensi dipertinggi oleh alkohol, β-bloker, antihipertensi, antidepresan trisiklis, narkotika. Dapat mempotensiasi efek antihistamin, antikolinergik., Mengantagonis penekan aksi simpatomimetik.

Kategori Keamanan Kehamilan

C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

Sediaan - Tablet Sublingual : 2,5 mg, 5 mg, 10 mg - Tablet Kunyah : 5 mg, 10 mg - Tablet : 5 mg, 10 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg.- Injeksi 1 mg/ml

Page 7: FARMAKODINAMIKA

ESVATKomposisi Simvastatin

Indikasi a. Penyakit jantung koroner. : - Mengurangi risiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit jantung koroner. - Mengurangi risiko infark miokard nonfatal. - Mengurangi risiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.b. Hiperkolesterolemia. - Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (tipe IIa dan IIb).

Dosis • Dosis awal 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari.• Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari

PemberianObat diminum 1 kali sehari malam hari setelah makan

Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya.Wanita hamil dan menyusui.

Perhatian • Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik.• Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholisme dan/atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.• Pada penderita dengan miopati akut dan parah atau penderita dengan risiko gagal ginjal sekunder karena rabdomiolisis.• Hipertrigliseridemia.• Anak-anak dan remaja

Efek Samping Nyeri abdomen, konstipasi, flatus, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis, angioneurotik edema.Efek samping lain: Neurologi: disfungsi saraf kranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer,

kelumpuhan saraf perifer. Reaksi hipersensitif: anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik. Gastrointestinal: anoreksia, muntah. Kulit: alopesia, pruritus. Reproduksi: ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.Mata: memperparah katarak, optalmoplegia

InteraksiObat Imunosupresan, itrakonazol, gemfibrozil, niasin dan eritromisin, kumarin.Antipirin, propranolol, digoksin

Sediaan ESVAT 5. Kotak, 5 strip @ 6 tablet salut selaput.Kotak, 5 blister @ 10 tablet salut selaput.ESVAT 10. Kotak, 5 strip @ 6 tablet salut selaput.Kotak, 5 blister @ 10 tablet salut selaput.ESVAT 20. Kotak, 5 strip @ 6 tablet salut selaput.Kotak, 5 blister @ 10 tablet salut selaput.

Page 8: FARMAKODINAMIKA

ALLOPURINOLFarmakologi Allopurinol dan metabolitnya oxipurinol (alloxanthine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan

menghambat xanthin-oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxanthin menjadi xanthin dan mengubah xanthin menjadi asam urat. Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol mencegah atau menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout arthritis dan urate nephropathy

Indikasi Hiperurisemia primer : gout Hiperurisemia sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik

Dosis DewasaDosis awal : 100 - 300 mg sehari.Dosis pemeliharaan : 200 - 600 mg sehari.Dosis tunggal maksimum 300 mg. Bila diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi, maksimal 900 mg sehari. Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar asam urat dalam serum/air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tercapai yaitu selama ± 1 - 3 minggu, atau: Untuk kondisi ringan : 2 - 10 mg/kg BB sehari atau 100 - 200 mg sehari.Kondisi sedang : 300 - 600 mg sehari. Kondisi berat : 700 - 900 mg sehari.Anak-anak:10 - 20 mg/kg BB sehari atau 100 - 400 mg sehari. Penggunaan pada anak-anak khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan enzim tertentu, misalnya sindroma Lesch-Nyhan.Penderita gangguan fungsi ginjal:Jumlah dan interval pemberian perlu dikurangi disesuaikan dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum.Untuk pasien dewasa berlaku dosis sebagai berikut:Bersihan kreatinin : 2 - 10 ml/menit Dosis : 100 mg sehari atau dengan interval lebih panjang.Bersihan kreatinin : 10 - 20 ml/menit Dosis : 100 - 200 mg sehari. Bersihan kreatinin : > 20 ml/menit Dosis : Dosis normal.Dosis yang dianjurkan pada penderita dialisa : allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan dialisis ginjal. Jika dialisis perlu dilakukan lebih sering, dapat dipertimbangkan pemberian allopurinol dengan dosis alternatif 300 - 400 mg segera setelah dialisa tanpa pemberian lagi diantara interval waktu

Over Dosis Pernah dilaporkan penggunaan sampai 5 g dan 20 g allopurinol. Gejala dan tanda-tanda keracunan adalah pusing, mual dan muntah. Dianjurkan minum yang banyak sehingga memudahkan diuresis allopurinol dan metabolitnya. Jika dianggap perlu dapat dilakukan dialisa.

Kontra Indikasi  Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol Keadaan serangan akut gout

Perhatian Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid. Hentikan penggunaan bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau terjadi gejala alergi. Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal atau penderita hiperurisemia asimptomatik. Pada penderita kerusakan fungsi hati, dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan. Keuntungan dan risiko penggunaan allopurinol pada ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan terhadap janin, bayi atau ibunya. Allopurinol dapat menyebabkan kantuk. Hati-hati penggunaan pada penderita yang harus bekerja dengan konsentrasi penuh termasuk mengemudi dan menjalankan mesin. Sebaiknya allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung. Dianjurkan untuk meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan allopurinol untuk menghindari terjadinya batu ginjal. Bila terjadi gatal - gatal, anoreksia, serta berkurangnya berat badan, harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati

Efek Samping Gejala hipersensitifitas seperti ekspoliatif, demam, limfodenopati, arthralgia, eosinofiliaReaksi kulit : pruritis, makulopapular Gangguan gastrointestinal, mual, diare Sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa Gangguan darah : leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik

InteraksiObat Allopurinol dapat meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain. Allopurinol dapat menghambat metabolisme obat di hati, misalnya warfarin. Allopurinol dapat meningkatkan efek dari azathioprin dan merkaptopurin, sehingga dosis perhari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan allopurinol. Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik,seperti probenesid

Sediaan Allopurinol 100 mg tablet (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet), Allopurinol 300 mg tablet (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet),

Page 9: FARMAKODINAMIKA

SEKIAN DAN TERIMA KASIH