Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

33
BAB I OBAT JANTUNG, PEMBULUH DAN DARAH (CARDIOVASKULAR DAN HEMATOPOIETIKA) Pendahuluan Di negara industri, penyakit jantung dan pembulu (PJP) seperti angina pectoris, infark jantung, gagal jantung dan hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar. Hal ini terutama disebabkan oleh faktor makanan, yang kaya kalori, protein, lemak (jenuh) dan miskin serat – serat nabati. Beberapa pengertian : 1. Atherosclerosis : adalah gangguan pembuluh yang disebabkan karena menebal dan mengerasnya dinding pembuluh nadi (arteri) besar dan sedang. Hal ini diakibatkan oleh endapan dari kolesterol, lemak, kalsium dan fibrin (plak) di dinding pembuluh. 2. Hipertensi : adalah tingginya tekanan darah yang berhubungan dengan pengerasan / penebalan pembuluh darah 3. Angina pectoris adalah penyakit jantung, dimana jantung tidak menerima cukup darah (dan oksigen) karena cabang arteri jantung hampir tertutup oleh plak. 4. Bila arteri jantung atau arteri otak tersumbat sama sekali, maka timbul infark jantung atau infark otak (stroke). 5. Kalau jantung tidak sanggup lagi memeliharan peredaran darah selayaknya, maka akan timbul gagal jantung (dekompensasi) A. Obat Jantung Obat – obat jantung atau cardiaca adalah obat yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal. 1

Transcript of Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Page 1: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

BAB IOBAT JANTUNG, PEMBULUH DAN DARAH

(CARDIOVASKULAR DAN HEMATOPOIETIKA)

PendahuluanDi negara industri, penyakit jantung dan pembulu (PJP) seperti angina pectoris,

infark jantung, gagal jantung dan hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar. Hal ini terutama disebabkan oleh faktor makanan, yang kaya kalori, protein, lemak (jenuh) dan miskin serat – serat nabati.

Beberapa pengertian :1. Atherosclerosis : adalah gangguan pembuluh yang disebabkan karena menebal dan

mengerasnya dinding pembuluh nadi (arteri) besar dan sedang. Hal ini diakibatkan oleh endapan dari kolesterol, lemak, kalsium dan fibrin (plak) di dinding pembuluh.

2. Hipertensi : adalah tingginya tekanan darah yang berhubungan dengan pengerasan / penebalan pembuluh darah

3. Angina pectoris adalah penyakit jantung, dimana jantung tidak menerima cukup darah (dan oksigen) karena cabang arteri jantung hampir tertutup oleh plak.

4. Bila arteri jantung atau arteri otak tersumbat sama sekali, maka timbul infark jantung atau infark otak (stroke).

5. Kalau jantung tidak sanggup lagi memeliharan peredaran darah selayaknya, maka akan timbul gagal jantung (dekompensasi)

A. Obat JantungObat – obat jantung atau cardiaca adalah obat yang secara langsung dapat

memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal.

Gambar : Kerja jantung

1

Page 2: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Gambar : Sirkulasi darah1. Gangguan – Gangguan Jantung (a) Infark Jantung

Infark jantung atau trombosis koroner, umunya disebut serangan jantung, adalah keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah ke jantung oleh gumpalan darah beku (trombus).Gejalanya berupa nyeri yang hebat dibelakang tulang dada, rasa gelisah, tidak mampu mengerakkan tangan dan kaki, muka mebiru dan debar jantung (tachycardia).

(b) Angina PectorisAngina pectoris adalah gangguan yang timbul sebagai akibat hipoxia (kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang – kejang atau adanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta. Gejalanya adalah rasa sakit hebat di bawah tulang dada yang menjalar ke pindak kiri dan lengan bagian atas, terutama bila berjalan atau sesudahnya ; nyeri tersebut akan hilang bila berhenti dan istirahat.Tindakan umum untuk mengurangi serangan angina adalah berupa tindakan :- tidak merokok (karena merokok dapat menciutkan pembuluh) dan diet (kolesterol

dan lemak)- menghindari beban fisik maupun mental- berolah raga, sekurang – kurangnya jalan kaki selama 1 jam sehari guna

memperbaiki sirkulasi di jantung- mengobati hipertensi

(c) AritmiaAdalah gangguan ritme berupa kelainan dalam frekwensi (kecepatan) denyut jantung karena serambil (atrium) dan bilik (ventrikel) berdenyut lebih cepat (tachycardia) atau lebih lambat (bradycardia) dari normal. Dapat pula karena terjadinya kekacauan dalam ritme (irama) denyutan jantung, misalnya vibrasi (flutter), getaran (fibrilasi) ataupun extrasistole.Heartblock merupakan suatu jenis aritmia yang disebabkan oleh gangguan penyaluran listrik dari serambi kanan ke bilik kiri. Terapinya adalah dengan pacemaker, yaitu suatu alat kecil yang dapat mengirimkan impluls – impuls listrik ke jantung guna menormalisir frekwensi kontraksinya.

2

Page 3: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

(d) Dekompenasi JantungAdalah keadaan dimana sirkulasi darah jantung dan cardiac output menurun, misalnya akibat infark atau katup – katup jantung yang tidak bekerja sempurna, atau karena proses penuaan.Gejalanya adalah sukar bernafas bila berbaring (dyspnea), muka membiru (cyanosis), dan oedema.

(e) ShockAdalah salah satu komplikasi dari infark jantung yang sangat ditakuti karena biasanya berakibat fatal. Sebanya adalah tachycardia yang hebat, myocarditis dan sebagainya.

2. Penggolongan Obat Jantung (a) Kardiotonika

Yaitu glikosida – glikosida jantung, yang berkhasiat mempertinggi kontraktilitas jantung hingga cardiac output (volume menitnya) bertambah, sedangkan denyutnya dikurangi (efek chronotrop negatif). Disamping itu glikosida jantung ini juga merintangi sistem penyaluran impuls A-V (atrioventikuler, yakni dari serambi ke bilik) hingga penyaluran tersebut di perlambat.Kegunaan utamanya adalah pada kelemahan otot jantung (myocard) yang terjadi pada dekompensasi dan fibrilasi serambi.

Termasuk kedalam golongan obat ini adalah :(1) Digitalis folium

Merupakan preparat galenika, berupa tinctura digitalis, yang diperoleh dari digitalis pupurea dan digitalis lanata. Daun digitalis mengandung dua glikosida yaitu lanatosida A dan Lanatosida B. Sedangkan digitalis lanata mengandung zat ke tiga, yaitu lanatosida C.Pada terapi dengan digitalis, dikenal dua jenis dosis, yaitu dosis digitalisasi (selama 1 – 6 hari pertama) dan dosis pemeliharaan. Dosis ini sangat individual, tergantung apda kepekaan seseorang terhadap glikosida jantung.

(2) Digoksin Zat ini mulai bekerja setelah 2 – 4 jam dan bertahan sampai 3 hari. Umumnya diberikan per oral. Dalam hati mengalami biotransformasi menjadi metabolit – metabolit in aktif yang dileluarkan oleh ginjal. Kinidin dapat memperlambat eliminasi digoksin, sehingga dosisnya perlu dikurangi hingga setengahnya bila kedua obat ini digunakan secara bersamaan.

(3) Digitoksin Zat ini terutama digunakan pada terapi menahun dari dekompensasi. Mulai kerjanya setelah 1 jam dan bertahan 2 – 3 minggu. Oleh karena itu bahaya kumulasi lebih besar. Dalam hati diubah menjadi beberapa metabolit aktif, antara lain digoksin, yang dengan perlahan diekskresi oleh ginjal. Disamping itu juga mengalami siklus enterohepatik, yang lebih besar dari pada digoksin.

(4) Quabain Glikosida ini diperoleh dari biji tumbuhan Strophantus gratus. Mulai bekerjanya setelaj injeksi i.v. adalah lebih kurang 5 menit dan bertahan lebih kurang 24 jam. Zat ini tidak mengalami biotransformasi dan dikeluarkan dalam kedaaan utuh oleh ginjal. Juga tidak mengalami siklus enterohepatik, sehingga kemungkinan kumulasi kecil.

(5) Proscilaridin Zat ini diperoleh dari glikosida scillaren A yang terdapat dalam umbi tumbuhan Scilla maritima. Disamping berkhasiat sebagai kardiotonik, zat ini juga bersifat

3

Page 4: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

diuretik. Mulai bekerja setelah penggunaan oral adalah lebih kurang satu jam, lama kerjanya relatif singkat, sehingga risikokumulasi ringan.

(b) Obat – Obat Angina PectorisKeadaan kekurangan darah (ischemia) pada angina pectoris dapat diobati dengan vasodilator – vasodilator arteri jantung dan zat yang mengurangi kebutuhan jantung akan oksigen. Diobati dengan : Vasodilator koroner

Memperlebar arteri jantung, memperlancar pemasukan darah beserta oksigen, sehingga meringankan beban jantung. Obat pilihan utama untuk serangan akut adalah nitrogliserin. Obat lainnya adalah Dipiridamol.

Antagonis – antagonis kalsium Kalsium merupakan elemen essensial bagi fungsi myocard dan otot polos dinding arteriole. Pada kadar kalsium intrasel tertentu, sel mulai berkontraksi ; otot jantung dan arteriole - arteriole menciut (vasokonstriksi). Antagonis kalsium menghambat pemasukan kalsium ke dalam sel – sel myocard dan otot polos dinding arteriole, sehingga dapat mencegak kontraksi dan vasokonstriksi..Termasuk ke dalam antagonis kalsium antara lain Nifedipin, Diltiazem, Verapamil.

Beta blockers Pada reseptor β1 di jantung, berefek inotrop negatif dan efek kronotrop positif, yaitu mengurangi daya dan frekwensi kontraksi jantung, serta memperlambat penyaluran impuls pada nosus AV. Sedangkan pada reseptor β2 di bronchia (juga dinding pembuluh dan usus), memberikan efek vasokonstriktor. Semua β – blockers dapat digunaan untuk mengobati angina pectoris, tachy aritmia, hipertensi, infark jantung. Efek samping dari obat golongan ini adalah :

dekompensasi jantung, akibat bradycardia, dengan gejala sesak napas bronchokonstriksi dengan gejala sesak napas dan serangan serupa asma persaaan dingin (pada jari kaki – tangan) dan terasa lemah (akibat

berkurangnya sirkulasi perifer dan oksigen di otot). Hipoglikemia Efek sentral seperti gangguan tidur dengan mimpi – mimpi ganjil

(nightmare), lesu, bahkan depresi dan halusinasi Gangguan lambung dan usus seperti mual, muntah, diare Penurunan HDL-kolesterol

Tergolong ke dalam obat ini antara lain Propanolol, Acebutolol

(c) AntiaritmiaAdalah obat – obat yang dapat menormalisasi frekwensi dan ritme pukulan jantung. Disamping menurunkan frekwensi denyutan jantung (efek chronotrop negatif), umumnya obat – obatan ini juga mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrop positif). Berdasarkan mekanisme kerjanya, pengobatan aritmia dibagi 4 golongan, yaitu :

Zat – zat dengan daya anestetika lokal, disebut juga efek kinidin atau efek stabilisasi membran. Zat ini mengurangi kepekaan membran sel – sel jantung untuk rangsangan dengan jalan menghambat pemasukan ion natrium di membran dan memperlambat depolarisasinya. Akibatnya ritme dan frekwensi jantung menjadi normal kembali. Termasuk zat ini adalah kelompok kinidin dan lidokain.

4

Page 5: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Zat perintang reseptor β adrenergik atau beta blockers, yang mengurangi aktivitas saraf adrenergik di otot jantung, sehingga frewensi dan daya kontraksi jantung menurun. Contohnya Timolol dan Propranolol.

Zat yang memperpanjang masa refrakter, dengan jalan memperpanjang aksi potensial. Contohnya Amiodaron dan Sotalol.

Antagonis kalsium, contohnya Verapamil, Nifedipin, Diltiazem.

3. Zat tersendiri(a) Digoksin

Indikasi : Payah jantung kronik, payah jantung akut, payah jantung pada lansia tanpa gangguan ginjal, payah jantung pada anak – anak, aritmia

Kontra indikasi : Bradikardia, pasien dengan suntikan kaliumEfek samping : Dosis berlebihan berakibat anoreksia, mual, muntah,

disorientasi, ataksia, urtikariaSediaan : Tablet 0,25mg

(b) PropranololIndikasi : Angina pectoris, tachy aritmia, hipertensi, infark jantung. Kontra indikasi : Asma, hipotensiEfek samping : Gangguan saluran cerna, kelemahan otot, lelah. Sediaan : Tablet

(c) AcebutololIndikasi : Angina pectoris, hipertensi, mengontrol aritmiaKontra indikasi : Shock kardiogenik, asma bronchial, obstruksi paru,

bradikardiaEfek samping : Bradikardia, ekstremitas dingin, mata kering, ruam,

bronkospasme, mialgiaSediaan : Kapsul, tablet

(d) VerapamilIndikasi : Angina pektoris, hipertensiKontra indikasi : Hipotensi, bradychardia, gagal jantung akut, wanita hamil

dan menyusuiEfek samping : Konstipasi, hipotensi, pusing, sakit kepala, kemerahan

pada wajah, ruam kulit, gangguan lambungSediaan : Tablet 80 mg, , kapsul sustained release 240 mg,

(e) NifedipinIndikasi : Digunakan untuk profilaksis dan terapi angina pectoris.Mekanisme kerja

: Zat ini mencegah transpor ion kalsium ke dalam otot jantung dan otot dinding pembuluh dengan efek vasodilatasi, sehingga pemasukan oksigen ke myocard bertambah. Nifedipin mengalami perombakan di hati menjadi metabolit in aktif. Dan 75 % pengeluarannya melalui kemih

Kontra indikasi : Hipotensi, glaucoma, anemiaEfek samping : udema pada mata kaki. Pada dosis awal yang terlalu tinggi

dapat menyebabkan hipotensi, menyebabkan serangan angina dan kadang – kadang infark.

5

Page 6: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Interaksi obat : Efek hipotensi diperkuat oleh adanya alkohol, anti hipertensi, antidepresan dan narkotika.

Sediaan : Tablet 10 mg, 20 mg, 40 mg ; tablet sub lingual 5mg ; injeksi 10 mg / 10 ml ; aerosol 17 g

(f) DiltiazemIndikasi : Angina pectoris, hipertensiKontra indikasi : Hipotensi, wanita hamil / menyusui, gagal jantung

kongestif.Efek samping : Konstipasi, hipotensi, pusing, sakit kepala, kemerahan

pada wajah, ruam kulit, gangguan lambungSediaan : Kaplet / tablet salut selaput 30 mg ; tablet 60 mg ; injeksi

10 mg, 50 mg.

(g) Isosorbid DinitratIndikasi : Angina pektoris, infark jantungKontra indikasi : Hipotensi, shock kardiogenikEfek samping : Sakit kepalaSediaan : Tablet sub lingual

(h) DipyridamolIndikasi : derivat dipiperidino ini berdaya vasodilatasi terhadap

arteri jantung. Berkhasiat inotrop positif lemah tanpa menaikkan penggunaan oksigen.Digunakan untuk insufisiensi jantung, myocardial, angina pectoris

Kontra indikasi : -Efek samping : nyeri kepala, palpitasi dan gangguan lambungInteraksi obat : Golongan xantine dapat menghilangkan efek vasodilatasiSediaan : Tablet salu selaput 25 mg

(i) DopaminIndikasi : Payah jantung akut, penunjang pada pengobatan dengan

diuretika.Kontra indikasi : Phaechromocytoma, hipertropi ventrikel kiri, Efek samping : Mual, muntah, aritmiaSediaan : Injeksi

(j) NitroglycerylIndikasi : mengontrol hipertensi sebelum, selama dan sesudah

operasi ; gagal jantung kongestif yang berhubungan dengan infar myocard ; mengontrol hipotensi.Efek pada penggunaan secara sub lingual sangat cepat ( lebih kurang setelah 1 – 3 menit).

Kontra indikasi : hipotensi, idiosinkrosi, anemia, hipoksemia arteriEfek samping : perasaan nyeri di kepala dan tachycardia ringan, pada

dosis yang besar jantung berdebar, pusing, penglihatan buram lalu menjadi pucat. Jika efek ini terjadi, maka pasien harus mengeluarkan sisa tablet dari mulut dan segera berbaring.

Interaksi obat : efek hipotensi ditingkatkan oleh alkohol, β-blocker, anti

6

Page 7: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

hipertensi. Meningkatkan efek anti histamin, anti kolinergik.

Sediaan : kapsul 5 mg, injeksi 50 mg / 10 ml

4. Spesilite : NO. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1. Digoksin Lanoxin

Fargoxin0,25mg / tablet Glaxo-Wellcome

Fahrenheit

2. b-Metil Digoxin Lanitop 0,1mg / tablet Rajawali Nusindo

3. Digoksin LanoxinFargoxin

0,25mg / tablet Glaxo-WellcomeFahrenheit

4. Nifedipine Adalat 10mg, 20mg, 30mg / tablet Bayer

5. Diltiazem Herbesser 30mg, 60mg / tablet90mg, 180mg / kapsul

Tanabe-Abadi

6. Isosorbid Dinitrate Cedocard 5mg, 10mg, 20mg / tablet Darya-Varia

7. Dipyridamol Persantin 25mg, 75mg / tablet Boehringer

8. Glyceryl Trinitrate Glyceryl Trinitrate DBL 50mg / 10ml ampul Tempo Scan Pacific

9. Nitrogliceryn Nitradisc Tetes : 5mg, 10mg / 24 jam Soho

NO. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen10. Propranolol HCl Inderal 10mg, 40mg / tablet Zeneca

11. Acebutolol Corbutol 400mg / tablet Otto

12. Verapamil HCl Isoptin 80 mg / dragee Tunggal

13. Quinidine Sulfate Sulfas Chinidin 100mg / tablet Kimia Farma

14. Dopamin Cetadop

Doperba

Proinfark

10mg, 40mg / ml ampul

40mg / ml ampul

20 mg / ml ampul

Ethica

Kalbe Farma

Phapros

B. Antihipertensi

1. PendahuluanTekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu :

(a) Curah jantungIalah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup jantung. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung dan volume darah yang kembali ke jantung.

7

Page 8: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

(b) Resistensi periferAdalah gabungan tekanan otot polos arteri dan viskositas darah. Resistensi disebabkan oleh berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah akibat adanya arteriosclerosis yang terjadi karena meningkatnya usia atau karena pengendapan.

Ada 2 macam tekanan darah, yaitu :(a) Tekanan darah sistolik

Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berkontraksi. Tekanan ini selalu lebih besar dari tekanan diastolik

(b) Tekanan darah diastolikAdalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi (mengembang)

Tekanan darah dinyatakan dengan satuan mm Hg, misalnya 150 / 80 mm Hg, artinya tekanan daras sistolik 150 dan tekanan darah diastolic 80 mm Hg.Tabel tekanan darah menurut WHO :

Jenis tekanan darah Sistolik DiastolikNormotensi < 140 < 90Borderline 140 – 160 90 – 95Hipertensi > 160 > 95

Dikatakan hipertensi bila ada peningkatan tekanan (lebih besar dari normal) darah sistolik atau diastolik yang kronis.

Tekanan darah tubuh diatur oleh Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS). Hormon renin dihasilkan oleh ginjal. Bila aliran darah dalam glomeruli berkurang, ginjal akan melepaskan renin. Dalam plasma renin bergabung dengan protein membentuk Angiotensin I yang oleh enzim ACE (Angiotensin Converting Enzyme) dirubah menjadi Angiotensin II, yang aktif dan bersifat vasokonstriksi dan menstimulir hormon aldosteron yang mempunyai efek retensi air dan garam, sehingga volume darah bertambah, mengakibatkan tekanan darah meningkat.

Disamping RAAS, tekanan darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

(a) Volume denyut jantung : makin besar volume denyut jantung, tekanan darah makin tinggi.

(b) Elastisitas dinding arteri : makin kurang elastis, tekanan darah makin tinggi.(c) Neurohormon (adrenalin dan noradrenalin) : lepasnya neurohormon dirangsang

oleh emosi, gelisahm stress, takut, marah, lelah atau rokok. Neurohormon bersifat vasokonstriksi perifer sehingga tekanan darah naik.

Tekanan darah tinggi bukanlah penyakit, tapi hanya kelainan atau gejala yang disebabkan oleh penyakit ginjal, penciutan aorta atau tumor pada anak ginjal (menyebabkan produksi hormon berlebihan), yang mempunyai efek adanya gangguan pada sistem regulasi tekanan darah. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya disebut hipertensi essensial.

Hipertensi mengakibatkan resiko besar seperti kerusakan jantung (infark jantung), pembuluh darah (bila pembuluh darah di otak pecah dapat menyebabkan infark otak sehingga badan menjadi lumpuh separuh), kerusakan ginjal, selapu mata dan komplikasi lain. Faktor lain yang menyebabkan hipertensi :

(a) Garam, ion Na+ bersifat retensi air sehingga memperbesar volume darah, juga memperkuat noradrenalin, dengan demikian memperkuat vasokonstriksi.

(b) Asam glizirizat (yang terkandung dalam succus), dapat mempertinggi tekanan darah pada orang tertentu.

(c) Hormon estrogen dalam pil KB bersifat menahan air dan garam, demikian juga hormon androgen.

8

Page 9: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

(d) Stress (ketegangan emosional) akibat pelepasan hormon adrenalin yang bersifat vasokonstriktif

(e) KehamilanGejala hipertensi :Gejala yang khas tidak ada, penderita kadang – kadang hanya merasa nyeri kepala pada pagi hari sebelum bangun tidur, tetapi setelah bangun rasa nyeri akan hilang.

2. Macam – Macam HipertensiBerdasarkan etiologi, hipertensi dibagi dua yaitu :

(a) Hipertensi essensial atau hipertensi primer, disebut juga hipertensi isiopatik, yaitu hipertensi yang tidak jelas penyebabnya. Hipertensi ini merupakan 90% dari kasus hipertensi. Faktor yang mempengaruhinya antara lain usia, jenis kelamin, merokok, kolesterol, berat badan dan aktifitas renin plasma.

(b) Hipertensi sekunder, prevalensi hipertensi ini hanya 6 – 8 % dari seluruh penderita hipertensi. Disebabkan oleh penyakit, obat, dll. Yang disebabkan oleh penyakit ginjal disebut hipertensi renal, sedangkan yang disebabkan oleh penyakit endokrin disebut hipertensi endokrin. Sedangkan obat – obat yang dapat menyebabkan hipertensi misalnya hormon kontrasepsi, hormon kortikosteroid, antai depresan, dll.

3. PencegahanBerhubung gejala khas tidak ada, sedangkan hipertensi beresiko besar, maka perlu

mengenal lebih awal gangguan ini, yaitu dengan mengukur tekanan darah secara berkala (minimal sekali dalam satu tahun), terutama bagi yang sudah berusia 45 tahun ke atas.

Beberapa tindakan umum yang perlu dilakukan oleh pasien meskipun hanya menderita hipertensi ringan antara lain :

(a) Bagi yang obesitas : menurunkan berat badan, sebab dengan menurunkan berat badan, volume darah juga akan berkurang. Penurunan berat badan 1 kg akan menurunkan tensi darah lebih kurang 0,5 / 0,7 mm Hg.

(b) Diet garam : maksimum 2 gram per hari. Mengurangi konsumsi lemak termasuk daging, sebaliknya memperbanyak konsumsi makanan nabati.

(c) Tidak merokok, mengurangi minum kopi dan alkohol, sebab nikotin mempunyai efek vasokonstriksi dan karbondioksida dalam asap rokok mengganggu pernafasan. Kafein dapat menstimulir kontraksi jantung. Demikian pula alkohol, karena tiap 10 gram alkohol dapat meingkatkan 0,5 mm Hg tekanan darah.

(d) Istirahat yang cukup(e) Olah raga teratur, dapat merangsang saraf parasimpatis untuk lebih aktif sedangkan

saraf simpatis yang mempunyai efek vasokonstriksi kurang aktif.

4. PengobatanPrinsip pengobatan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah, bila mungkin

sampai pada tekanan normal atau pada tekanan yang tidak mengganggu fungsi ginjal, otak dan jantung. Ada dua cara pengobatan hipertensi, yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi.

Terapi non farmakologi, adalah terapi tanpa menggunakan obat – obatan, misalnya dengan m,enurunkan berat badan, diet garan dan sebagainya (lihat tindakan umum).Terapi farmakologi, ialah cara bertahap (stepped care = SC), ada empat tahap, yaitu :

(a) Tahap pertama, dengan satu obat diuretika tiazida atau beta bloker dengan dosis kecil kemudian dosis dinaikkan.

(b) Tahap kedua, dengan dua obat : diuretika tiazida dan alfa atau beta bloker

9

Page 10: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

(c) Tahap ketiga, dengan tiga obat : diuretika tiazida dan beta bloker dan vasodilator (biasanya Hidralazin) atau penghambat ACE

(d) Tahap keempat, dengan empat obat : diuretika tiazida, beta bloker, vasodilator dan guanetidin atau penghambat ACE

5. Penggolongan Obat HipertensiTekanan darah ditentukan oleh volume menit jantung dan daya tahan dinding

arteriol, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

TD = VM x DTPTD = tekanan darahVM = volume menit jantungDTP = daya tahan perifer

Dari rumus di atas, tekanan darah dapat diturunkan dengan mengurangi VM atau DTP. Obat – obat hipertensi bekerja atas dasar prinsip tersebut.

Penurunan VM dilakukan dengan blokade reseptor beta jantung dan dengan mengecilkan volume darah oleh diuretika.

Penurunan DTP diatur oleh faktor yang bekerja melalui susunan saraf sentral maupun perifer. Sedangkan zat –zat vasodilatasi bekerja langsung terhadap perifer diluar sistem adrenergik. Menurut zat khasiat farmakologinya, anti hipertensi dibagi atas :

(a) Zat – zat penekan SSP, misalnya reserpin(b) Zat – zat penekan sistem adrenergik perifer, misalnya Propanolol(c) Zat – zat diuresis, lebih praktis bila diberikan dalam bentuk long acting atau dosis

tunggal, misalnya Klortalidon(d) Zat – zat vasodilator, misalnya Hidralazin(e) Zat – zat antagonis kalsium, misalnya Nifedipine(f) Zat –zat ACE bloker dan Angiotensin II antagonis, misalnya Losartan K dan

Captopril

6. PenggunaanKebanyakan obat hipertensi bekerja lambat, efeknya baru terlihat setelah beberapa

hari, sedangkan efek maksimal setelah beberapa minggu. Obat – obat dengan plasma t ½ antara 2 – 5 jam efek hipotensinya dapat bertahan sampai 20 jam, misalnya Reserpin, Metildopa, Hidralazin, Propanolol dan Metoprolol. Kombinasi antara obat – obat tersebut menghasilkan potensiasi, dengan demikian dosis dapat diturunkan dan efek samping lebih ringan. Obat – obat dengan titik kerja sama (termasuk dalam satu kelompok) jika dikombinasikan tidak menghasilkan potensiasi.

7. Efek SampingSemua obat hipertensi menimbulkan efek samping seperti hidung tersumbat

(karena vasodilator mukosa), mulut kering, rasa letih dan lesu, gangguan lambung-usus (mual, diare), gangguan penglihatan dan bradycardia (terkecuali Hidralazin yang justru menyebabkan tachycardia).

Waktu menelan obat sebaiknya pada pagi hari setelah makan, sebab tekanan darah paling tinggi pada pagi hari. Dosis pemberian obat maupun penghentian sebaiknya secara berangsur, ini untuk menghindari penurunan dan kenaikan drastis.

8. Obat – Obat Tersendiri :(a) Labetolol

Indikasi : Hipertensi sedang sampai beratKerjanya : Merupakan derivat Salbutamol dengan kerja yang cepat

10

Page 11: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

setelah 2 – 4 jam. Efek menguat dengan meningkatnya dosis. Obat ini dapat diberikan pada wanita hamil

Efek samping : Hidung tersumbat, gangguan gastrointestinal, letih, lemah, kejang dan hipotensi ortistatik.

(b) KlonidinaIndikasi : Semua bentuk hipertensiKontra indikasi : Sick-sinus syndromaMekanisme kerja

: Merupakan turunan imidazol yang kerjanya kuat berdasarkan efek adrenolitik sentral. Dalam dosis kecil bersifat vasokonstriksi perifer

Sediaan : Injeksi 0,15 mg/ml(c) Metildopa

Indikasi : Hipertensi ringan sampai sedangMekanisme kerja : Bekerja kuat pada SSP dengan stimulasi reseptor pusat

vasomotor, sehingga menekan saraf adrenergik perifer.Kontra indikasi Hepatitis, sirosis hatiEfek samping :Interaksi obat : Sering dikombinasi dengan diuretik.Sediaan : Tablet salut selaput 250 mg

(d) HidralazinIndikasi : Semua tingkatan hipertensiMekanisme kerja

Mempunyai efek vasodilatasi langsung terhadap dinding arteri.

Kontra indikasi : HipotensiEfek samping : Gangguan lambung-usus, nyeri kepala dan tachycardia.

Pada penggunaan dosis tinggi yang lama berakibat borok kulit dan habituasi.

Sediaan : Tablet(e) Reserpin

Adalah salah satu alkaloida dari Rauwolfia serpentina Indikasi : Hipertensi ringan dan sedangMekanisme kerja

: Efek supresi yang tidak begitu kuat terhadap SSP. Plasma t ½ pendek, yaitu ¼ sampai 3 jam, tetapi efek hipotensi bertahan sampai 36 jam, sebab dapat terakumulasi.

Efek samping : Depresi psikis dan hipotensi ortostatik, pada permulaan pengobatan timbul gangguan lambung, lelah, mengantuk dan hidung tersumbat.

Interaksi obat : Gagal ginjal dan hati, hipokalsemiaSediaan : Tablet 0,1 mg

9. SpesialiteNO. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1. Kaptopril Capoten Tablet 12,5mg ; 25mg;

50mgBristol Myers

2. Klonidin Catapres Injeksi 0,15mg/ml ; tablet 0.075mg, 0.15mg

Boehringer

3. Metildopa Dopamet Tablet 250mg Alpharma

4. Labetolol Trandate Tablet 50mg ; 100mg Glaxo Wellcome

5. Atenolol BetablokInternolol

Tablet 50mg; 100mg Kalbe FarmaInterbat

6. Atenolol HCl + Tenoretic Tiap tablet :Atenolol 50mg, Astra Zenecca

11

Page 12: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Klortalidon klortalidon 25mg

NO. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen7. Reserpin + Hidralazin Ser-ap-es Tiap tablet : Reserpin 0,1mg

hidralazin HCl 25 mgNovartis

8. Prazosin HCl Minipress Tablet 1mg, 2mg Pfizer

9 Reserpin SerpasilResapin

Tablet 0,25mg ; 0,1mg NovartisSoho

10 Propranolol FarmadralInderal

Tablet 10mg FahrenheitAstra Zenecca

C. DiuretikaDiuretika adalah zat – zat yeng memperbanyak pengeluaran urine (diuresis)

akibat pengaruh langsung terhadap ginjal. Zat – zat lain yang meskipun juga menyebabkan diuresis tetapi tidak mempengaruhi ginjal secara langsung, adalah :

a. Obat – obat yang memperkuat kontraksi jantung, misalnya Digitalis, Teofilin, dll.b. Zat – zat yang memperbesar volume darah, seperti Plasma, Dextranc. Zat yang merintangi sekresi hormon anti diuretik, misalnya air, alkohol, dan larutan

– larutan hipotonik.Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan

mengeluarkan semua zat asing dan sisa metabolisme dalam darah. Disamping itu berperan juga memelihara homeostatis, yaitu keseimbangan dinamis antara cairan intra dan ekstra sel, serta memelihara volume total dan susunan cairan ekstra sel. Proses diuresis dimulai dengan proses filtrasi yang terjadi di glomeruli, yang hasilnya berupa ultra filtrat (mengandung air dan elektrolit), ditampung pada kapsul Bowman yang terdapat disekeliling glomeruli. Kemudian disalurkan ke kandung kemih dengan melintasi saluran – saluran seperti tubuli proksimal, lengkung Henle, tubuli distal dan saluran pengumpul (ductus colligens). Pada tiap saluran yang dilewati, terjadi reabsorpsi zat tertentu.

Gambar : Nefron dan tempat kerja diuretika di tubuli

1. Mekanisme Kerja

12

Page 13: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi ion – ion Na+, sehingga pengeluarannya bersama air diperbanyak. Obat ini bekerja khusus terhadap tubuli ginjal pada tempat yang berlainan, yaitu :

(a) Pada tubuli proksimal, disini 70% ultra filtrat diserap kembali (Glukosa, Ureum, ion Na+ dan Cl- ). Filtrat tidak berubah dan tetap isotonik terhadap plasma. Diuretik osmotik (Manitol, Sorbitol, Gliserol) juga bekerja di tempat ini dengan mengurangi reabsorpsi ion Na+ dan Cl- .

(b) Pada lengkungan Henle (Henle’s loop), di sini 20% ion Cl - diangkut secara aktif ke dalam sel tubuli dan disusul secara pasif oleh ion Na+, tetapi tanpa air, sehingga filtrat menjadi hipotonik terhadap plasma. Diuretika lengkungan (diuretika kuat seperti Furosemida, Bumetamida, Asam Etakrinat) bekerja di sini dengan merintangi transpor Cl- .

(c) Pada tubuli distal bagian depan ujung Henle’s loop dalam cortex, di sini ion Na+

diserap kembali secara aktif tanpa penarikan air, sehingga filtrat menjadi lebih cair dan lebih hipotonik. Saluretika (zat –zat Thiazida, Klortalidon, Mefruzida dan Klopamida) bekerja di sini dengan merintangi reabsorpsi ion Na+ dan Cl- .

(d) Pada tubuli distal bagian belakang, di sini ion Na+ diserap kembali secar aktif, dan terjadi pertukaran dengan ion K+, H+ dan HH4+. Proses ini dikendalikan oleh hormon anak ginjal aldosteron. Zat – zat penghemat kalium (Spirolanton, Thiamteren dan Amilorida) bekerja di sini dengan mengurangi pertukaran ion K+ dengan ion Na+, dengan demikian terjadi retensi kalium (antagonis aldosteron). Reabsorpsi air terutama berlangsung di saluran pengumpul (ductus colligens), dan di sini bekerja hormon anti diuterik (vasopresin).

2. Penggolongan Diuretika dapat di bagi atas dua golongan, yaitu :

(a) Diuretika dengan kerja umumBerdasarkan daya diuretiknya, diuretik kerja umum dapat dibagi 3 golongan : Berdaya kerja kuat (diuretika lengkungan), misalnya Furosemida, Bumetanida

dan Asam Etakrinat. Diuretika ini bekerja cepat tetapi singkat, hanya 4 - 6 jam. Lebih kurang 20% dari jumlah ion Na+ dalam filtrat diekskresi. Digunakan dalam keadaan akut, misalnya pada udema otak atau paru – paru.

Berdaya kerja sedang (saluretika), misalnya Hidroklorthiazida, Klortalidon, Klopamida, Indapamida. Mengekskresi 5% - 10% ion Na+ dalam tubuli distal bagian depan. Digunakan pada terapi pemeliharaan hipertensi atau bermacam – macam udema.

Berdaya kerja lemah (diuretika hemat kalium), misalnya Spironolakton, Amilorida dan Traimteren. Hanya sedikit mengekskresi ion Na+ (kurang dari 5%) pada tubuli distal bagian atas.

(b) Diuretika dengan kerja khususDi bagi 2 kelompok, yaitu ; Diuretika osmotika, misalnya Manitol, Sorbitol, Gliserol dan Ureum.

Reabsorpsinya bersifat non elektrolit dan tidak lengkap, dengan demikian tekanan osmotik ultra filtrat dipertinggi dan kadar Na menurun dalam cairan tubuh. Kejelekan diuretika ini adalah :Ureum : daya kerja lemah, rasa tidak enak, menyebabkan gangguan ususManitol dan Sorbitol, hanya dapat digunakan secara parenteral (i.v) dan dapat menyebabkan udema paru – paru.Penggunaan kelompok diuretika ini sudah terdesak oleh Furosemida.

13

Page 14: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Perintang karbo – anhidrase, misalnya Asetazolamida dan Diklofenamida, bekerja dengan merintangi enzim karbo-anhidrase di sel – sel tubuli, sehingga ion – ion HCO3-, Na+ dan K+ diesksresi bersama air. Penggunaan sekarang hanay pada glaukoma, untuk mengurangi produksi cairan dalam mata.

Obat – obat lain yang mempunyai efek samping diuresis karena mempertinggi filtrasi glomeruli dengan beberapa cara, yaitu :

1. Mempertinggi volume menit jantung, misalnya Digitalis2. Memperbesar volume darah, seperti plasma3. Vasodilatasi di dalam ginjal, misalnya Teofilin

3. PenggunaanDiuretika digunakan pada keadaan dimana dikehendaki pengeluaran urine lebih

banyak, terutama pada :(a) Udema

Yaitu suatu keadaan kelebihan air dijaringan, misalnya pada dekompensasi jantung setelah infark, dimana sirkulasi darah tidak berlangsung sempurna lagi, dan air tertimbun di paru – paru ; atau pada ascites (busung perut) dimana air tertimbun di dalam rongga perut ; atau pada penyakit – penyakit ginjal.

(b) HipertensiUntuk mengurangi volume darah agar tekanan menurun. Diuretika mempunyai sifat memperkuat obat – obat hipertensi sehingga sering dikombinasi dengan obat – obat tersebut.

(c) Diabetes inspidusProduksi air kemih berlebihan, dalam hal ini diuretika justru mengurangi poliurea.

(d) Batu ginjalUntuk membantu mengeluarkan endapan kristal dari ginjal dan saluran kemih.

4. Efek SampingEfek samping yang sering timbul adalah :

(a) Hipokalemia, yaitu kekurangan kalium dalam darah. Disebabkan oleh diuretika yang bekerja pada tubuli distal bagian depan memperbesar eksksresi ion K+ dan H+

yang ditukar dengan ion Na+.(b) Hiperurikemia, disebabkan oleh adanya saingan antara diuretika dengan asam urat

pada transportasi di tubuli. Dapat dicegah dengan pemberian Allupurinol dan Probenesid.

(c) Hiperglikemia, yaitu meningginya kadar kolesterol dan trigliserida disebabkan karena menurunnya kadar HDL terutama oleh Klortalidon. Kecuali Indapamin tidak mempengaruhi lipida.

(d) Hipoatremia dan alkalosis, terutama oleh diuretika kuat sehingga kadar Na+ dalam plasma menurun drastis. Disamping itu juga meningkatkan ekskresi asam, sehingga terjadi alkalosis. Gejalanya : gelisah, kejang otot, haus, letargi (selalu mengantuk dan kolaps). Berkurangnya ion Na+ dan K+ dapat menyebabkan hipotensi. Furosemida dan Asam Etakrinat dapat pula menyebabkan alkalosis, karena banyaknya pengeluaran ion Cl-.

(e) Gangguan lain, pada lambung, usus, mual, muntah, diare, rasa letih, nyeri kepala, dan pusing.

5. Obat Tersendiri(a) AmiloridaIndikasi : Udema dan hipertensi apabila hipokalemia sulit dihindarkan

14

Page 15: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

dengan kalium tambahanMekanisme kerja : Turunan Triamterene ini bekerja lambat (setelah 6 jam),

efeknya bertahan selama 24 jam.Kontra indikasi : Gagal ginjal kronik dan akut, anuria, hiperkalemia, anak –

anak , pasien yang sedang diobati dengan diuretika hemat kalium.

Efek samping : Fotosensibilisasi, impotensi (jarang terjadi)Sediaan : Tablet 50 mg (Lorinid®)(b) FurosemidaIndikasi : Efektif pada udema otak dan paru – paru yang akut,

insufisiensi ginjal dan hipertensi, keracunan barbiturat (diuresis paksa)

Mekanisme kerja : Merupakan diuretika kuat, bekerja pada Henle’s loop. Efek per oral cepat (1/2 – 1 jam), bertahan selama 4 – 6 jam.

Kontra indikasi : Anuria, nefritis akut.Efek samping : Gangguan saluran cerna (mual dan mulut kering), pada

injeksi i.v. yang terlalu cepat dapat terjadi ketulian (jarang terjadi), hipotensi

Sediaan : Injeksi, tablet(c) Hidroklortiazida

Sering dipakai dalam kombinasi dengan anti hipertensi yang berhubungan dengan berkurangnya volume plasma dan penurunan daya tahan dinding pembuluh. Titik kerja pada tubli distal bagian depan. Efek setelah 1 jam, bertahan selama 12 – 18 jam.

(d) GlukosaDiuretika terhadap udema otak dan paru – paru.

(e) Asam EtakrinatIndikasi : Efektif pada udema otak dan paru – paru yang akut.

Digunakan juga pada insufisiensi ginjal dan hipertensi.Mekanisme kerja : Merupakan diuretika kuat, bekerja pada Henle’s loop. Efek

per oral cepat (1/2 – 1 jam), bertahan selama 6 – 8 jam.Kontra indikasi : Tidak boleh diberikan pada anak – anak dibawah 2 tahun dan

pada wanita hamil / menyusui.Efek samping : Gangguan lambungSediaan :(f) KlortalidonIndikasi : Udema yang disebabkan gangguan fungsi hati, ginjal,

jantung. Sering juga dipakai dalam kombinasi dengan anti hipertensi yang berhubungan dengan berkurangnya volume plasma dan penurunan daya tahan dinding pembuluh.

Mekanisme kerja : Titik kerja pada tubli distal bagian depan. Efek setelah 2 jam, bertahan selama 24 – 48 jam.

Kontra indikasi : Insufisiensi ginjal, aterosklerosis koroner atau otak. Hati – hati pada penderita diabetes mellitus.

Efek samping :Sediaan : Tablet(g) SpironolaktonIndikasi : Daya diuresisnya lemah, karena itu digunakan sebagai

kombinasi bersama diuretik umum. Penggunaannya pada hipertensi essensial, udema pada payah jantung kongestif

15

Page 16: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Mekanisme kerja : Merupakan penghambat aldosteron, mulai kerja lambat (sesudah 2 – 4 jam), efek bertahan selama beberapa hari setelah pemberian dihentikan. Termasuk diuretika hemat kalium.

Kontra indikasi : Hiperkalemia, gagal ginjal parahEfek samping : Berupa umum, pada penggumaan yang lama dapat

menimbulkan impotensi (pada pria) dan nyeri payudara dan gangguan haid (pada wanita)

Sediaan : Tablet(h) Triamterene

Kerjanya mirip spironolakton, menghambat pertukaran ion Na+, K+ dan H+ dalam tubuli distal. Efeknya setelah 2 – 4 jam, bertahan selama 8 jam.

(i) AsetazolamidaIndikasi : Jarang digunakan sebagai diuretika. Hanya digunakan untuk

mengurangi sekresi cairan dalam mata untuk menurunkan tekanan intra okuler (pada kasus glaukoma)

Mekanisme kerja : Kerjanya sebagai perintang enzim karbo-anhidrase, ekskresi ion Na+, K+ dan bikarbonat bertambah.

Kontra indikasi : Disfungsi ginjal dan hati,tTidak dianjurkan penggunaannya pada wanita hamil

Efek samping :Sediaan : Tablet(j) KaptoprilIndikasi : Hipertensi, gagal jantungKontra indikasi : Tidak dianjurkan penggunaannya pada wanita hamil karena

dapat berakibat kelainan pada fetus.Efek samping : Ruam kulit, pruritus, fotosensitif, sakit kepal, pusing, mual,

insomniaSediaan : Tablet

6. Spesilaite No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1 Spironolakton Spirolacton

LetonalTablet 25 mgTablet 25mg; 100mg

PhaprosOtto

2 Hidroklortiazida TenazideCapozide

Tablet 25mgTablet 12,5mg

CombipharBristol M

3 Klortalidon Hygroton Tablet 50mg Novartis

4 Furosemida FurosemidaUresix

LasixImpugan

Tablet 40mg20mg/2ml ampul, 250mg/25 ml infus10mg/ml injeksi, tablet 40mg

Kimia FarmaSanbe Farma

AventisDumex

5 Asetazolamida Diamox Lederle

Kaptopril CapotenVapril

Tablet 12,5mg; 25mg; 50mgTablet 12,5mg; 50mg

Bristol M.Phapros

16

Page 17: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

D. Hematinika1. Pendahuluan

Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (erythropoesis).

Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Zat besi untuk membentuk hemoglobin, vitamin B12

dan asam folat untuk membentuk sel darah merah. Zat tersebut diperoleh dari makanan dan ditimbun dalam jaringan, terutama hati dan sumsum tulang. Vitamin B12 dapat disintesa dalam usus besar dalam bakteri tetapi tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sebab vitamin ini terikat dengan protein dan penyerapannya berlangsung dalam ileum.

Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan menderita anemi bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7 mmol/liter pada wanita.

Ada dua jenis anemi yaitu anemi ferriprive dan anemi megaloblaster.(a) Anemi ferriprive

Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal (hypochrom), eritrosit lebih kecil (microcyter). Anemi ini sering disebut anemi hypochrom, anemi microcyter atau anemi sekunder.

(b) Anemi megaloblasterDisebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah merah membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut juga anemi primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemi pernisiosa

(c) Anemia lainnyaMerupakan bentuk anemia serius yang tidak ada hubungannya dengan kekurangan zat besi atau vitamin. Termasuk kedalam golongan ini adalah : Anemia aplastis, yaitu eritrosit atau unsur darah lainnya tidak terbentuk.

Penyebabnya antara lain karena faktor keturunan (disebut juga anemia aplastis primer atau congenital); rusaknya sumsum tulang akibat efek samping obat seperti kloramfenikol, karbimazol, sitostatika (disebut juga anemia aplastis sekunder).

Anemia haemolitis, yaitu eritrosit dirusak, Hb dilarutkan dalam serum dan diekskresikan lewat urin, misalnyapada malaria tropika.

2. PengobatanBerhubung anemi hanya merupakan gejala, maka sebelum melakukan pengobatan

perlu ditentukan lebih dahulu jenis anemi dengan menemtukan kadar zat besi, vitamin B 12

dan asam folat dalam darah, agar dapat diberikan terapi yang tepat.Anemi ferriprive dapat dihilangkan dengan pemberian preparat zat besi,

sedangkan penyebabnya mungkin tetap ada misalnya tumor atau borok lambung yang juga harus diobati, sebab bila hanya memberi preparat zat besi tanpa mengobati penyebabnya, anemi tidak akan dapat diatasi. Dalam hal ini pemberian vitamin B12 atau asam folat tidak berguna bahkan dapat merugikan, karena menyulitkan diagnosa anemi primer berhubung megaloblaster lenyap dari sumsum tulang. Pada anemi pernisiosa, asam folat tidak dapat diberikan

3. Zat – zat anti anemi(a) Asam folat

17

Page 18: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah – buahan. Dalam bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi (poliglutamat). Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dan direduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro folic acid). Zat ini untuk sintesa DNA dan RNA serta pembelahan sel.

(b) Zat besi (Fe)Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambung

diubah menjadi ferro klorida. Resorpsi hanya berlangsung dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral garam ferro lebih mudah larut. Setelah diserap dalam darah , maka akan bergabung dalam protein menjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan, sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lain untuk sintesa hemoglobin dan enzim zat besi (metalo enzim). Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg.

Gejala kekurangan zat besi seperti anemi hipokrom, yaitu pucat, letih dan lesu, jari-jari dingin, jantung berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulit keriput. Defisiensi ini dapat diobati dengan pemberian garam-garam ferro per-oral, misalnya ferro fumarat, ferro sulfat, ferro klorida, dan lainnya. Pemberian parenteral hanya bila ada kelainan lambung (perdarahan) atau rangsangan yang hebat. Lagipula ada bahaya over dosis, sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis sebab ada rintangan kontrol usus, kecuali pada anak-anak dimana kontrol usus belum sempurna.

(c) Vitamin B12(Cyanocobalamin)Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susus, dalam

bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan orang sehari 2-5 mcg.Dalam lambung vitamin B12 dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh

HCL yang segera diikat oleh glukoprotein yang disebut instrinsik factor (Castle 1929) yang dihasilkan oleh mukosa lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat tersebut baru dapat diserap oleh reseptor spesifik di usus halus(ileum). Setelah diserapvitamin B12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang secara bertahap dilepas sesuai kebutuhan tubuh.

Defisiensi vitamin B12 dengan gejala-gejala megaloblaster, nyeri lidah, degenerasi otak, sumsum tulang, depresi psikis. Pengobatan terutama dengan injeksi, oral vitamin B12 dengan kombinasi instrinsic factor (serbuk pylorus).

4. Obat – Obat Anti Anemia (hematinika)No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1 Ferrosi sulfas +

Asam FolatFerolat Tiap tablet :

Fe.Sulfat eksikatus 200 mg, asam folat 0,25 mg

Indofarma

2 Cyanokobalamin Vitamin B-12 50mg / tablet500 g / 5ml ampul1000 g / ml vial

IPIKimia FarmaSoho

3 Fe Fumarat + Vit C + Vit. B, dll

Ferofort

Hemafort

Per Kapsul :Ferro Fumarate + Vit.C + Folic Acid + Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Niacinamide + Ca Panthothenat + Lysin + Dioctyl Na Sulfasuccinate

Per tablet salut gula :Ferro Fumarate + Vit.C + Folic Acid + Vit.B12 + Mn Sulfate + CuSO4 + Sorbitol + Intrinsik Factor

Kalbe Farma

Phapros

18

Page 19: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen4 Fe Sulfat + Asam

Folat + Vit C + Vit. B

Iberet - 500

Vitral

Per Tablet Salu Selaput :Fe-Sulfat + Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Na Ascorbate + Niacinamide + Ca Pantho - thenat

Fe-Sulfat + Vit.A +Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Vit.C + Vit.D2 + Vit.E + Vit.K3 + Nicotin -amide + Ca Panthothenat + Folic Acid + Inositol + Cholin + Dicalcium Phos -phate + Mg + Cu + F + I + Mn + Mo + Se + Zn

Abbot

Darya-Varia

5 Fe Gluconat + As. Folat + Vit. C + Nicotinamida + Vit. B-1, B-2, B-5, B-12

Livron B-Plex Per Tablet Salut Gula :Fe-Gluconate + CuSO4 + Vit.C + Folic Acid + Ca Panthothenat + Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Nicotinamide + Dried Liver

Phapros

6 Fe Gluconat + Vit C + Asam Folat

Sangobion Per Kapsul :Fe-Gluconate + CuSO4 +Mn Sulfate + Vit.C + Folic Acid + Vit.B12 + Sorbitol

Merck

E. Hemostatika dan Oksitosikum

HemostatikaHemostatik adalah zat atau obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.

Obat-obat ini diperlukan untuk mengatasi pendarahan. Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu factor pembekuan darah dan dapat

pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati. Hemostatik dibagi dua, yaitu hemostatik lokal dan hemostatik sistemik.

1. Hemostatik LokalYang termasuk golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya :(a) Absorbable haemostatics

Obat golongan ini menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jaringan yang mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada luka. Dengan kontak permungkaan benda asing, trombosit akan pecah dan membebaskan factor pembekuan. Termasuk golongan ini spons gelatin dan selulosa oksida (oksisel).

(b) Astringen Zat ini bekerja dengan memgendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan. Contoh : Ferri Klorida, Nitras argenti dan asam tanat.

19

Page 20: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

(c) Koagulan Dapat menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.

(d) Vasokonstriktor Dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler dan cara pakainya dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan obat ini pada permungkaan luka. Contoh : Epinefrin, Norepinefrin dan Vasoprin.

2. Hemostatik SistemikDengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan segera. Hal ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lainnya ialah perbaikan volume sirkulasi.

Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan menggantikan/memberikan faktor pembekuan yang kurang tersebut.

Zat – zat tersendiri :1. Faktor antihemofilik (faktor VII)

Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan penderita yang darahnya mengandung inhibitor faktor VIII

2. Kompleks faktor IXSediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X; serta sejumlah kecil protein plasma lain. Digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor - faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya hepatitis, sebaiknya preparat ini tidak diberikan pada penderita non hemofilia. Efek sampingnya berupa trombosis, demam, menggigil, sakit kepala dan shock anafilaksis.

3. Human fibrinogenSediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen dalam darah penderita, dan daya pembekuan yang sebenarnya.

4. Vitamin KSebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk menimbukan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan darah terlebih dahulu.

5. Asam aminokaproatMerupakan competitiv inhibitor dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah lainnya. Oleh karena itu asam aminokaproat dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan.

6. Asam traneksamatIndikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam aminokaproat, tetapi 10 kali lebih kuat dengan efek samping lebih sedikit.

7. KarbozokromDapat memperbaiki permeabilitas kapiler dan untuk mencegah dan mengobati perdarahan kapiler

Spesialite :

No Nama Generik Nama Dagang Bentuk Sediaan Produsen1. Karbazokrom Adona AC

DanachromAdrome

Tablet 10mg Tanabe DankosLandson

20

Page 21: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

2. Asam traneksamat Kalnex

TransaminTranexamic

Kapsul 250mg, tablet salut 500mg, injeksi 50mg/ml

Injeksi 250ng/ml

Kalbe Farma

OttoHarsen

3. Vitamin K-1 (Fitonadion)

Kaywan Tablet 5mg Eisai

4. Vitamin K-3 (menadion)

Kavitin Soho

5. Serbuk faktor VIII Koate-HP Vial 280 UI; 290 UI; 300 UI Dipa Pharmalab

6. Serbuk kompleks faktor IX

Konyne-80 Vial 20ml 500 UI Dipa Pharmalab

OksitosikOksitosik adalah obat yang merangsang kontraksi uterus. Obat ini berguna dalam

praktek kebidanan.1. Zat – Zat Tersendiri

(a) Alkaloid ErgotSumber alkaloid ergot adalah Claviseps purpurea, suatu jamur yang hidup sebagai parasit pada tanaman gandum. Khasiatnya yang terpenting adalah stimulus otot polos, terutama dari pembuluh darah perifer dan rahim, dengan efek vasokonstriksi dan oksitosik.Alkaloid – alkaloid ini merupakan turunan asam lisergat, dan dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :Ergotamin

Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrainMekanisme kerja Oksitosik dan vasokonstriksi kuatKontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis, gagal ginjal dan hatiEfek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah, perasaan dingin, haus,

muntah, diareSediaan : Tablet, injeksi

ErgometrinKhasiat vasokonstriksi lebih lemah dari pada ergotamin, namun efek oksitosiknya lebih kuat. Turunannya metilergometrin, memiliki efek oksitosik yang lebih kuat dan lebih lama.

Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrainKontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis, gagal ginjal dan hatiEfek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah, perasaan dingin, haus,

muntah, diareSediaan : Tablet, injeksi

ErgotoksinTerdiri dari ergokristin, ergokriptin dan ergokonin. Yang digunakan hanya derivat dihidro – nya. Terutama digunakan pada gangguan sirkulasi dipermukaan, hipotensi ringan dan migrain.

(b) OksitosinMerangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae. Fungsi perangsangan ini bersifat selektif dan cukup kuat.

2. Obat – Obat Oksitosik

21

Page 22: Obat Jantung Indikasi Dan Farmakodinamika

No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1. Ergometrine Maleate Ermetrine 300mg / tablet Organon

2. Methyl Ergometrine Methergin 0,125mg / dragee0,2mg / ml ampul

Novartis

3. Methyl Ergometrine Maleate

Methovin 0,125mg/ tablet salut Kimia Farma

4. Synthetic Oxytocin Piton S

Syntocinon

Oxytocin S

10 IU / ml ampul

10 IU / 2 ml ampul40 IU / 5 ml vial

10 IU / ml ampul

Organon

Novartis

Ethica

22