Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

35
VIVIA SUSTRIANA 07.06.0035 Pembimbing: dr. I. Gusti Ayu Tresna Ariani, Sp.THT-KL Faringitis Kronis Eksaserbasi akut tipe hiperplastik ec susp. GERD

description

faringitis kronik

Transcript of Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Page 1: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

VIVIA SUSTRIANA07.06.0035

Pembimbing:dr. I. Gusti Ayu Tresna Ariani,

Sp.THT-KL

Faringitis Kronis Eksaserbasi akut tipe hiperplastik ec susp.

GERD

Page 2: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Pendahuluan

Faringitis dapat berupa faringitis akut dan faringitis kronik.

Faringitis kronik rasa kering pada tenggorok, gatal, serak, dan bisa mengakibatkan nyeri menelan (disfagi).

Faktor predisposisi rhinitis kronis, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minuman alkohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu

GERD kondisi dimana cairan yang berasal dari lambung mengalami regurgitasi ke dalam esophagus.

Tanda dan gejalanya meliputi rasa seperti terbakar, faringitis kronis, serta nyeri tenggorok (odinofagi)

Page 3: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Anatomi FaringFaring suatu kantong

fibromuskuler yang berbentuk seperti corong dengan bagian atas yang besar dan bagian bawah yang sempit.

Faring dibagi menjadi : Nasofaring Orofaring Laringofaring / Hipofaring

Page 4: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)
Page 5: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Nasofaring Batas :

- Atas : dasar tengkorak (basis cranii)- Bawah : palatum mole- Depan : rongga hidung- Belakang : vertebra servikal

Struktur organ dalam nasofaring :- Adenoid (tonsil faringeal)- Fossa Rosenmuler- Torus tubarius- Koana- Foramen jugulare- Bagian petrosus os temporalis da foramen

laserum

Page 6: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Orofaring Batas :

- Atas : palatum mole- Bawah : tepi atas epiglotis- Depan : rongga mulut- Belakang : vertebra servikal

Struktur organ dalam orofaring :- Dinding posterior faring- Tonsil palatina, fosa tonsilaris serta

arkus faring anterior dan posterior

- Uvula- Tonsil lingualis- Foramen sekum

Page 7: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Laringofaring Batas :

- Atas : tepi atas epiglotis- Depan : laring- Bawah : esofagus- Belakang : vertebra servikal

Page 8: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Unsur-unsur faring Mukosa Palut lendir (mucous blanket)Otot-ototPerdarahanPersarafanKelenjar getah bening

Page 9: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Mukosa NASOFARING saluran nafas – epitel torak

berlapis bersilia yang mengandung sel goblet

OROFARING & LARINGOFARING saluran cerna – epitel gepeng berlapis dan tidak bersilia

Faring >> sel jar. Limfoid pertahanan tubuh terdepan

Page 10: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Palut lendirPermukaan nasofaring diatas silia yang

bergerak sesuai arah silia : ke belakangFungsi menangkap kotoran dari udara

yang diisapMengandung enzim lyzozyme proteksi

Page 11: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Faringitis KronisDefinisi kondisi inflamasi dalam waktu yang lama

pada mukosa faring dan jaringan sekitarnya. Terdapat 2 bentuk faringis kronis yaitu faringitis kronis hiperplastik dan faringitis kronis atropi.

Page 12: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Faktor predisposisiRhinitis kronisSinusitisiritasi kronik oleh rokokminuman alcoholinhalasi uap yang merangsang mukosa

faring dan debu

Page 13: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Faringitis kronik hiperplastik Terjadi perubahan mukosa dinding

posterior faring. Tampak kelenjar limfa di bawah mukosa

faring dan lateral band hiperplasi. Pada pemeriksaan tampak mukosa

dinding posterior tidak rata, bergranular. Gejala : pasien mengeluh tenggorok

kering gatal dan akhirnya batuk yang bereak.

Page 14: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Faringitis kronik atrofi Faringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan

dengan rinitis atrofi. Pada rinitis atrofi, udara pernapasan tidak

diatur suhu serta kelembabannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring.

Gejala dan tandanya adalah pasien mengeluh tenggorokan kering serta mulut berbau.

Pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.

Page 15: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Penatalaksanaan Pada faringitis kronik hiperplastik terapi

lokal dengan melakukan kaustik faring atau dengan listrik (electro cauter).

Pengobatan simtomatis diberikan obat kumur atau tablet isap.

Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspektoran.

faringitis kronik atrofi pengobatan ditujukan pada rinitis atrofi dan untuk faringtis atrofi ditambahkan obat kumur dan mnjaga kebersihan mulut.

Page 16: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Komplikasi Komplikasi infeksi bakteri grup A

Streptokokus β hemolitikus dapat berupa demam reumatik dan abses peritonsiler.

Komplikasi umum faringitis terutama tampak pada faringitis karena bakteri yaitu sinusitis, otitis media, epiglotitis, mastoiditis, dan pneumonia..

Page 17: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

GERD keadaan patologis sebagai akibat

refluks kandungan lambung ke dalam esofagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, faring, laring, dan saluran nafas.

Page 18: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Gejala tipikal (klasik):1. Rasa panas di dada terjadi setelah makan (post

prandial heart burn) didefinisikan sebagai rasa panas substernal dibawah

tulang dada, rasa terbakar/ panas menjalar ke atas sampai tenggorok atau mulut 1-2 jam setelah makan atau setelah mengangkat berat atau posisi membungkuk.

2. Regurgutasi isi lambung secara spontan ke esofagus dan mulut

nyeri dada non kardiak (Non cardiac chest pain), asma, bronkitis, batuk kronis, pneumonia rekuren, suara serak, laringitis posterior kronis, sensasi sukar menelan, otalgia, sariawan, cegukan, dan erosi email gigi

Page 19: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Diagnosis pemeriksaan penunjang dapat dilakukan

untuk menegakkan diagnosis GERD, yaitu :1.Endoskopi saluran cerna bagian atas,

merupakan standar baku untuk diagnosis GERD dengan ditemukannya mucosal break di esofagus (esofagitis refluks).

2.Esofagografi dengan Barium.3.Pemantauan pH esofagus bagian distal

selama 24 jam4.Tes Bernstein5.Manometri Esofagus

Page 20: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Terapi • modifikasi gaya hidup• Terapi medikamentosa

obat-obat sitoprotektif ( Antasida, Sukralfat )

Obat prokinetik (Metoclopramide, Cisapride)

antagonis reseptor H2 (Cimetidine, Ranitidine, Famotidine)

Proton-Pump inhibitor (Omeprazole,Lanzoprazole)

• Terapi bedah• Terapi endoskopik

Page 21: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Laporan Kasus

IDENTITAS PASIENNama pasien : “R U”Umur : 23 tahunJenis kelamin : Laki-LakiAlamat : AmpenanPekerjaan : MahasiswaTanggal Pemeriksaan : 11 Juli 2013No. RM : 08.61.18

Page 22: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Anamnesis Keluhan utama :

Terasa mengganjal di leher (seperti terasa ada dahak) Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang ke Poliklinik THT RSUP Mataram dengan keluhan terasa mengganjal di leher, dikeluhkan seperti terasa ada dahak yang terasa menumpuk di leher, dikatakan dahak kadang-kadang keluar namun kadang-kadang juga tidak bisa keluar dan tertahan di tenggorok, keluhan seperti ini dikeluhkan sejak ± 6 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri saat menelan dan tenggorokkan terasa mengganjal, keluhan batuk berdahak (+), pilek (-), demam (-). Pasien mengaku keluhan nyeri tenggorok sering kambuh-kambuhan. Keluhan nyeri, gatal, riwayat keluar cairan dari liang telinga dan penurunan pendengaran disangkal. Pasien mengaku memiliki riwayat sakit maag. Nyeri dan rasa terbakar di ulu hati sering dirasakan.

Page 23: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Riwayat penyakit dahulu:Pasien pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya, sering kambuh. Riwayat penyakit hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-), Asma(-).

Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada anggota lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.

Riwayat alergi:Pasien mengaku tidak memiliki alergi terhadap makanan dan obat-obatan.

Riwayat Pribadi dan Sosisal:Pasien merupakan seorang mahasiswa. Pasien

mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak masih duduk di bangku SMP (± sejak 7 tahun yang lalu), pasien merokok 2-3 bungkus kretek perhari

Page 24: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Pemeriksaan fisik

Status GeneralisKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda vital :

Tensi : 110/70 mmHgNadi : 88 x/menitRespirasi : 20x/menitSuhu : 36,5⁰C

Page 25: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Status Lokalis : pemeriksaan telinga

No. Pemeriksaan

Telinga

Telinga kanan Telinga kiri

1. Tragus Nyeri tekan (-), fistel (-) Nyeri tekan (-), fistel (-)

2. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam

batas normal, hematoma (-)

Bentuk dan ukuran dalam

batas normal, hematoma (-)

3. Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-),

furunkel (-), edema (-),

otorhea (-)

Serumen (-), hiperemis (-),

furunkel (-), edema (-),

otorhea (-), sekret (-)

4. Membran timpani

Retraksi (-), bulging (-),

perforasi (-), cone of light

(+)

Retraksi (-), bulging (-),

perforasi (-), cone of light (+)

Page 26: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Hidung Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri

Hidung luar Bentuk (normal), hiperemi

(-), nyeri tekan (-),

deformitas (-)

Bentuk (normal), hiperemi

(-), nyeri tekan (-),

deformitas (-)

Rinoskopi anterior

Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)

Cavum nasi Bentuk (normal), mukosa

pucat

Bentuk (normal), mukosa

pucat

Meatus nasi media Mukosa normal, sekret (-),

massa berwara putih

mengkilat (-), sekret pada

meatus nasi media (-)

Mukosa normal, sekret (-),

massa berwara putih

mengkilat (-), sekret pada

meatus nasi media (-)

Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi

(-)

Edema (-), mukosa

hiperemi (-)

Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-),

perdarahan (-), ulkus (-)

Deviasi (-), benda asing(-),

perdarahan (-), ulkus (-)

Page 27: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Tenggorokan Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda (N)

Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda

Geligi Normal

Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)

Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-)

Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-)

Faring Mukosa hiperemi (+), reflex muntah (+), pseudomembrane

(-), granul (+)

Tonsila palatine Kanan kiri

T1, kripte melebar (-) T1, kripte melebar (-)

Fossa Tonsillaris

dan Arkus Faringeus

hiperemi (-) hiperemi (-)

Leher Pembesaran limfonodi (-) Pembesaran limfonodi (-)

Abdomen Nyeri tekan epigastrium (+)

Page 28: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

hiperemis

T1T1

Granul

Page 29: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

DIAGNOSISFaringitis Kronis eksaserbasi akut tipe

hiperplastik e.c. susp.GERD PLANNINGDIAGNOSTIK

EndoskopiTERAPI

Obat kumurMukolitikPPI

Page 30: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

KIE PASIENPasien dianjurkan menjaga kebersihan mulutPasien dianjurkan untuk menghindari makanan

berminyak, minuman berkafein (seperti soda, kopi, dsb), makanan pedas, berhenti merokok , tidak minum alcohol , tinggikan kepala ketika tidur, setelah makan tunggu beberapa jam (minimal 4 jam) sebelum tidur atau berbaring, biarkan lambung kosong terlebih dulu.

PROGNOSISDubia ad bonam

Page 31: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Pembahasan Diagnosis faringitis kronis eksaserbasi akut tipe

hiperplastik et causa susp. GERD ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan.

Pada anamnesis didapatkan keluhan nyeri tenggorokan, nyeri saat menelan, tenggorokkan terasa mengganjal dan batuk. Keluhan nyeri tenggorok diakui sering kambuh-kambuhan. Selain itu pasien memiliki riwayat sakit maag dan sering merasa nyeri ulu hati dan rasa terbakar di dada.

Rasa panas di dada yaitu di daerah substernal merupakan salah satu gejala atipikal dari GERD akibat dari refluks asam lambung ke esofagus diperkuat lagi pasien mengaku memiliki riwayat sakit maag sebelumnya.

Page 32: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan dinding posterior faring hiperemi, tidak rata dan bergranular inflamasi kronis.

Untuk memastikan diagnosis GERD yang di alami pasien diperlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut endoskopi

Rencana terapi pada pasien ini adalah terapi simtomatik berupa pemberian obat kumur, mukolitik, dan PPI

Page 33: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

DAFTAR PUSTAKA Rusmasatya R. Pengaruh Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Kejadian

Faringitis Kronik Pada Pekerja Bengkel. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2010 : Abstrak.

Yanuarti L.Faringitis Kronis et causa Gastro-Esophageal Refluks Disease (GERD). Available from : http://www.fkumyecase.net//. Accessed : July 10, 2013.

Makmun D. Penyakit Refluks Gastroesofageal.Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keempat Jilid I. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2007 : hal. 315-18.

Adams GL. Penyakit-penyakit Nasofaring dan Orofaring.Dalam: BOIES Buku Ajar Penyakit THT Edisi Keenam. EGC, Jakarta, 1997: hal. 320-22.

Tom LWC and Jacobs IN. Disease of the Oral Cavity, Oropharynx, and Nasopharynx. In: Ballenger’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Sixteenth Edition. BC Decker Inc, New York, 2003 : p. 1042.

Rusmarjono dan Soepardi Efiaty A. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid.Dalam:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Keenam. FKUI, Jakarta, 2007: hal. 217-19.

Kazzi AA, Wills J. Pharyngitis. Available from : http://www.emedicine.com/med/topic735 htm.2006. Accessed : July 10, 2013.

Yunizaf MH dan Iskandar N. Penyakit Refluks Gastroesofagus dengan Manifestasi Otolarinologi.Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Keenam. FKUI, Jakarta, 2007: hal. 304-5.

Heidelbaugh JJ, Nostrant TT, Kim C, Van Harrison R. Management of Gastroesophageal Reflux Disease. American Family Physician, 2003 : 68(7); 1311-17.

Page 34: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)
Page 35: Faringitis Kronis Eksaserbasi Akut Tipe Hiperplastik Ec Susp (VIVIA)

TERIMA KASIH