repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi...

128
RIWAYAT SURAH AL-FATH DAN AL-TAUBAH DALAM RANGKAIAN PEMBACAAN MAULID NABI (Studi Kasus Tradisi Maulid di Pulau Kelapa) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Helmi Faridhatul 11140340000207 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

RIWAYAT SURAH AL-FATH DAN AL-TAUBAH

DALAM RANGKAIAN PEMBACAAN MAULID NABI

(Studi Kasus Tradisi Maulid di Pulau Kelapa)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Helmi Faridhatul

11140340000207

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Riwayat Surah Al-Fath dan at-Taubah Dalam Rangkaian

Pembacaan Maulid Nabi

( Studi Kasus Tradisi di Pulau Kelapa)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh GelarSarjana Agama (S.Ag)

Olch:

Ⅱelnli Faridhatul

NIⅣI:11140340000207

Pembimbing:

PROGRAM STUDIILMU AL…QUR'AN DAN TAFSIRFAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAPI NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1440H/2019M

NIP。 197205181998031003

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

PENGESAIIAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan at-Taubah daLam RangkaianPembacaan maulid Nabi (Studi kasus Tradisi Maulid Nabi di Pulau Kelapa),telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ushuluddin UIN SyarifHidayatullah Jalarta pada 31 Juli 2019 Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag ) pada pro$am ilmu al-

Qur'an dan tafsir.

Ciputat,31 Juli 2019

Sidang Munaqasah

erangkap penguji Sekretaris Merangkap Anggota

PenguJl l

Fahrizal PIlahdt tti』 ШKⅡNIP.198507242015031001

Peng両 i2

Drs.Ahmad Rifki ⅣIuchtar,■ 1.A.

NIP 196908221997031002

Dosen Pembimbing Skripsi

1998031002

Nip 197205181998031003

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

LEPIBAR PERNYATAAN

bawah inl:Yangbertanda tangan di

Nama

Tempat, Tanggal Lahir

NIM

Program Studi/ Univ.

Judul Skripsi

Helmi Paridhatun

Jakart■ 13 Mci1995

11140340000207

11mu Al― Qur'an dan Tafsむ,UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

RIwayat Surah al― Fath dan at¨ Taubah Dalaln

Rangkaian Pembacaan Maulid Nabi (Studi Kasus

Tradisi di Pulau Kelapa )

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlak-u di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakalta,31 Juli 2019

Peneliti

2.

3.

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

i

ABSTRAK

Helmi Faridhatul, Nim 11140340000207 Judul Skripsi Pembacaan surah

al-Fath dan at-Taubah dalam Rangkaian Riwayat Maulid Nabi (Studi Kasus

Tradisi Maulid di Pulau Kelapa). Dalam perkembangannya kajian living Qur’an

mencoba mengabungkan kajian Ilmu al-Qur’an dan kajian sosial. Dalam berbagai

pemaknaan terhadap al-Qur’an, model studi living Qur’an menjadi fenomena unik

yang mentradisi di tengah-tengah masyarakat muslim. Pembacaan surah al-Fath

menjadi elemen yang melekat dalam keseharian masyarakat Pulau Kelapa dalam

melaksanakan kegiatan keagamaan, terutama dalam upacara pembacaan maulid

Nabi Muhammad SAW yang terkait dengan acara syukuran, seperti syukuran

setelah pesta pernikahan, nujuh bulanan, aqiqah, dan khitanan.

Pertanyaan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana

masyarakat Pulau Kelapa mentradisikan pembacaan surah al-Fath dalam kegiatan

keagamaan yang mereka lakukan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode field reseach (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif.

Melalui observasi di Pulau Kelapa dan wawancara dengan masyarakat di sana,

penulis mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk dianalisis dalam sebuah

uraian yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian penulis menemukan bahwa

praktek pembacaan surah al-Fath hanya membaca lima ayat pertamanya saja.

Ayat-ayat itu dibacakan dalam upacara pembacaan maulid Barzanji bersama

dengan pembacaan ayat-ayat lain, yaitu QS at-Taubah 128 dan QS surah al-Ahzab

ayat 56. Warga Pulau Kelapa mempraktekkan pembacaan ayat-ayat itu dalam

pembacaan maulid yang dilangsungkan sebagai acara syukuran atas selamatan

pengantin, selamatan sunatan, akekah dan nujuhbulan.

Rutinitas pembacaan ayat-ayat surah al-Fath itu dibarengi dengan adanya

pemahaman khusus yang mereka ungkapkan tentang pilihan pembacaan surah al-

Fath sebagai refleksi kegembiraan atas kemenangan yang diberikan Allah kepada

hamba-hambanya sebagaimana ditunjukkan dalam makna ayat-ayatnya.

Kata kunci: Living Qur’an, Antropologi Agama, Barzanzi

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur atas nikmat yang Allah

berikan dan kehadiratnya Allah SWT. Yang memberikan nikmat sehat jasmani

maupun rohani serta hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyeleseikan penyusunan skripsi ini dengan judul “ RIWAYAT SURAT AL-

FATH DAN AT-TAUBAH DALAM RANGKAIAN PEMBACAAN MAULID

NABI ( Studi Kasus Tradisi Maulid di Pulau Kelapa ) Sholawat serta salam tak

lupa juga penulis junjungkan kepada baginda Nabi Muhammad s.a,w. serta

kepada keluarga dan para sahabat aamin allahumma aamiin.

Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian

munaqasyah guna memperoleh gelar Sarjana Agama Jurusan Ilmu al-Qur’an dan

Tafir ( IQTAF) di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif

Hidayatullah. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentu masih

jauh dengan kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, baik dari tekhnik

penyusunan dan kosakata yang tertulis, maupun dari isi pembahasan yang ada

dalam skripsi ini. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan dalam skripsi ini.

Dalam penyeleseian skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta

bimbingan dari berbagai piha. Untuk itu,dengan penuh rasa hormat penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk

belajar dan menuntut ilmu pada Program Sarjana Jurusan Studi Ilmu al-

Qur’an dan Tafsir ( IQTAF) di Fakultas Ushuluddin.

2. Dr,Yusuf Rahman , M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Eva Nugraha, MA selaku ketua Jurusan di Fakultas Ushuluudin pada

bidang al-Qur’an dan Tafsir ( IQTAF) yang telah membantu dan memberi

saya kesempatan dalam penyusunan Skripsi.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

iii

4. Fahrizal Mahdi, LC,MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu al-Qur’an

dan Tafsir (IQTAF) yang sudah membantu dalam prosedur Skripsi.

5. Rifqi Muhammad Fatkhi, MA selaku Dosen Penasehat sekaligus Dosen

proposal yang telah banyak memberi saya pengetahuan bagaiman

menentukan kata-kata yang benar dalam penulisan skripsi serta judul yang

bagus.

6. Dr. Eva Nugraha, MA selaku Dosen penguji proposal yang hampir banyak

banget penulis repotkan dan sabar memberi arahan serta pertanyaan-

pertanyaan dalam menentukan judul yang baik untuk proses lanjutan

penulisan skripsi.

7. Moh. Anwar Syarifuddin, MA selaku Dosen Pembimbing yang selalu saya

lontarkan dengan banyak dan berbagai pertanyaan dalam penulisan skripsi

ini hingga selesainya bimbingan skripsi dengan beliau hingga saya dapat

elanjutkan sidang dengan penguji skripsi berikutnya.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu Nama para dosen yang

saya hormati dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan

yang luas mengenai segala aspek keilmuan selama penulis mengikuti

perkuliahan.

9. teruntuk Teman-Teman penulis yang sudah banyak memberi semangat

serta motivasi yang banyak untuk penulis agar tidak malas dalam

penyusunan skripsi.

10. tercintah dan terkasih serta tersayang penulis banggakan untuk Kedua

Orang tua Enyak (Ibu Dahroh) dan Babeh ( Bapak Arifin) yang penulis

sayangi dan selalu penulis rindukan tak ada kata-kata lagi bisa penulis

ungkapkan selain ucapan terimakasih yang memberikan materi serta doa-

doa yang selalu di panjatkan untuk penulis agar segera selesai dalam

skripsi aye Persembahkan untukmu enyak dan babeh.

11. Teruntuk Urnia ,Nisa Ftahunnisa, Nita Nurningsih, Lia Lianti, Irfanah, dan

juga kanda Imron Rosyadi S,Pd yang juga yang Penulis sangat

berterimaksih telah mendungkung dan memotivasi penulis dalam

penysunan skripsi.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

iv

12. Seluruh Informan yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai

demi mendukung kelancaran penulisan skripsi ini.

13. Seluruh pihak yang telah membantu proses kuliah penulis dan proses

skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis

menyadari masih ada kekurangan dalam pelaksanaan skripsi ini. Untuk itu,

penulis menerima segala saran dan kritikan demi perbaikan dan kemajuan

penelitian dimasa mendatang. Terima kasih.

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4

C. Batasan Masalah .................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .................................................................. 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

F. Tinjauan Pustaka .................................................................... 5

G. Metode Penelitian ................................................................. 8

H. Metode Pengumpulan Data ................................................... 9

I. Teknik Analisis Data ............................................................. 9

J. Sistematika Penulisan ............................................................ 12

BAB II. PENAFSIRAN SURAH AL-FATH MENURUT LITERATUR

TAFSIR AL-QUR’AN DAN LIVING QUR’AN

A. Definisi Living Qur’an ........................................................... 15

B. Pendekatan dalam Penelitian Living Qur’an ......................... 17

C. Interaksi Muslim dengan Al-Qur’an ...................................... 18

D. Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup ...................................... 20

E. Sekilas Keutamaan Membaca Al-Quran ................................ 23

F. Pembacaan Surat Al-Fath ....................................................... 27

G. Kandungan Surat Al-Fath ....................................................... 30

H. Kandungan Surat At-Taubah .................................................. 32

BAB III. GAMBARAN UMUM PULAU KELAPA

A. Letak Geografis ...................................................................... 34

B. Kondisi Demografi ................................................................ 34

C. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan & Pekerjaan ............ 35

D. Kepadatan dan Persebaran Pulau Kelapa ............................... 35

E. Potensi Budaya ……………………………………………… 37

F. Keadaan Sosial-Ekonomi Pulau Kelapa…………………… 38

G. Keadaan Agama Pulau Kelapa……………………………… 39

H. Biodata Informan……………………………………………. 41

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

vi

BAB 1V. RIWAYAT SURAH AL-FATH DAN AT-TAUBAH DALAM

RANGKAIAN PEMBACAAN MAULID NABI

A. Praktik Pembacaan Surah al-Fath Penduduk Pulau Kelapa ...... 46

1. Praktik Selametan Pengantin ............................................... 47

2. Praktik Selametan Sunatan .................................................. 51

B. Arti Penting Surat Al-Fath bagi Penduduk Pulau Kelapa .......... 55

C. Respon dan Pemahaman Warga terhadap Pembacaan Surah al-Fath

............................................................................................... 58

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………. ............... 63

B. Saran ………………………… .................................................. 64

DAFTARPUSTAKA .............................................................................. 66

LAMPIRAN .............................................................................................. 70

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Wawancara Masyarakat Pulau Kelapa

2. Profil Pulau Kelapa

3. Dokumentasi Penelitian

4. Surat Laporan Telah Melakukan Penelitian Dari Masyarakat Pulau Kelapa.

5. Surat Pengantar Wawancara Dari Kampus Untuk Pulau Kelapa.

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan skripsi ini berpedoman pada transliterasi dari Keputusan SK

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017.

1. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak Dilambangkan

b Be

t Te

ts te dan es

J Je

ẖ h dengan garis di bawah

kh ka dan ha

d De

dz de dan zet

r Er

z Zet

s Es

sy es dan ye

s es dengan garis di bawah

ḏ de dengan garis di bawah

ṯ te dengan garis di bawah

ẕ zet dengan garis di bawah

ʻ koma terbalik di atas hadap

kanan

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

ix

Gh ge dan ha

F Ef

Q Ki

K Ka

L El

M Em

n En

W We

H Ha

ˋ Apostrof

Y Ye

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab seperti vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri

dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vocal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

A Fatẖ ah

I Kasrah

U Ḏammah

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

x

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai

berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i

au a dan u

3. Vokal Panjang

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas

î i dengan topi di atas

û u dengan topi di atas

4. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam system aksara Arab dilambangkan dengan

huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah

maupun huruf qomariyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-diwân, bukan ad-

diwân.

5. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda ( ), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

xi

dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini

tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setalah kata

sandang yang diikuti oleh hurf-huruf syamsiyah. Misalnya, kata ضرورة ال tidak

ditulis “ad-darûrah” melainkan “al-ḏ arūrah”, demikian seterusnya.

6. Ta Marbûṯ ah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat

contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûtah tersebut diikuti

oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta matbûtah tersebut

diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/

(lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

1 Ṯ arîqah

2 Al-jâmi’ah al-islâmiyah

3 Waẖ dat al-wujûd

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan

yang berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan

permulaan kalimt, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

xii

Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang

ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal

atau kata sandangnya (Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan Abû Hamîd Al-

Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi).

Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan

dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring (Italic)

atau cetak tebal (bold). Jika menurut EYD, judul buku itu ditulis dengan cetak

miring, maka demikian halnya dalam alihaksaranya. Demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penulisana nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal

dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar

katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya, ditulis Abdussamad al-Palimbani,

tidak ‘Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi’il), kata benda (ism), maupun huruf (harf)

ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-

kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di

atas:

Kata Arab Alih Aksara

dzahaba al-ustâdzu ذهب األستاذ

tsabata al-ajru ثبت ألجر

al-ẖ الحركة العصرية arakah al-‘asriyyah

asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh شهد أن ال إله إال اهلل

Maulânâ Malik al-Sâlih موالنا ملك الصالح

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

xiii

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka.

Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak pelru

dialihaksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nûr Khâlis Majîd, Mohamad

Roem, bukan Muẖ ammad Rûm, Fazlur Rahman, bukan Fadl al-Raẖ mân.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an ialah salah satu kitab suci yang paling mulia dan juga

diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui malaikat Jibril, sebagai

petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Al-Qur’an tersebut dalam isinya

terdapat lafaz-lafaz yang asalnya dari Allah langsung, sehingga al-Qur’an juga

disebut sebagai kalam Allah SWT.1

Dalam Perkembangan Pengetahuan ilmu tafsir, kajian Living Qur’an

menyatukan dengan cabang ilmu al-Qur’an dan ilmu sosial, dan berbagai Makna

serta pandangan masyarakat terhadap al-Qur’an. Model studi living Qur’an ini

menjadi fenomena yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat muslim, karena

fenomena al-Qur’an yang sering kali menjadi bagian dari kehidupan dan

keseharian masyarakat.2

Rentang sejarah al-Qur’an selalu menjadi lahan (objek) untuk selalu dikaji.

Berbagai metode dan pendekatan yang ditawarkan dalam rangka memperoleh

makna yang sesuai kandungan dalam al-Qur’an.Dalam Islam sendiri banyak

mufasir yang muncul, sejak era klasik, abad pertengahan hingga era kontemporer

dewasa ini. Begitu juga dengan kajian al-Qur’an di Barat (Orientalisme), Al-

Qur’an kerap sekali menjadi lahan kajian yang terus berkembang sampai

sekarang.3

Pada hakekatnya, praktek Living Qur’an sudah dimulai pada masa

Rasululullah s.a.w. yaitu upaya menangkap makna dan fungsi al-Qur’an yang

dialami masyarakat Muslim. Akan tetapi pada saat itu masih belum ada

1Muhammad Yusuf, dkk.,Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. h.3

22 M, Mansur, dkk.,Living Qur’an dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’an ( Yogyakarta:

TH-Press, 2007), h.4. 3Raf’udin, “Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam upacara peret kandung: Living

Qur’an di Desa Poteran Kec. Talango Kab. Sumenep Madura, Yogyakrta: Universitas Islam

Negri Sunan Kalijaga, 2013. h. 3.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

2

pendekatan ilmu pengetahuan sosial yang mengonsep sebuah pengetahuan pada

disiplin ilmu yang tertentu dan notebene produk barat.4

Selain itu praktik pembacaan al-Qur’an terdapat pada praktik yang

dilakukan pada waktu, tempat dan tujuan tertentu, misalnya praktik pembacaan

yang dilakukan pada malam jum’at tengah malam di makam para wali atau ulama

sebagai sarana untuk memohon sesuatu. Model-model pembacaan al-Qur’an yang

lebih menggunakan al-Qur’an dalam kehidupan praktis dengan berbagai latar

belakang , motivasi,atau harapan tertentu ini merupakan bentuk respon umat islam

terhadap al-Qur’an yang seringkali dilakukan di luar kondisi tekstual dari ayat-

ayat al-Qur’an yang dibaca.5

Di sinilah pentingnya mempelajari Living Qur’an, kita bisa tau Kajian

Living Qur’an bukan hanya saja berbicara bagaimana seseorang atau kelompok

orang memahami al-Qur’an, akan tetapi bagaimana respon masyarakat Islam

menyikapi al-Qur’an sebagai rutinitas dan pegangan dalam kehidupan sehari-hari

menurut konteks budaya dan pergaulan sosial.6

Memperlakukan al-Qur’an di luar kapisitasnya sebagai teks bukan hanya

terjadi di masa Nabi saja. Ada sebagian masyarakat di Indonesia yang

menggunakan al-Qur’an di luar kapasitasnya sebagai teks, seperti kebiasaan

menggunakan al-Qur’an sebagai jimat,7Bermujahadah,

8membaca al-Qur’an

dalam acara-acara tertentu,9membaca al-Qur’an pada waktu tertentu.

Praktik-Praktik yang banyak terjadi pada masyarakat dalam pembacaan

surat-surat yang ada di dalam al-Qur’an beragam dan berbeda karena di lihat dari

4 Andi Firman “ Pemahaman Umat Islam terhadap Surah Yasin Living Qur’an di Desa

nyiur Permai kab. Tambilahan, Riau, Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarih Hidayatullah

Jakarta, 2015, h.1. 5Nilna fadlilah,”Pembacaan Surat-Surat al-Qur’an Dalam Tradisi Dulkadiran: Kajian

Living Qur’an di Dusun sampurnaan Kec. Bungah Kab, Gresik, skripsi S1 fakultas ushuluddin dan

ilmu pemikiran islam , UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. 6 Muhammad Yusuf, dkk.,Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. h.5.

7 Anwar Mujahidin, “Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’an sebagai jimat

dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo”, Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, vol.

10, no.1,(2016). 8Moh .Muhtador, “Pemaknaan Ayat al-Qur’an dalam Mujahad”, Jurnal Penelitian, vol.8,

n0.1, (2014). 9 Umi Masruroh, “Tradisi Rebo Wakasan dalam Kajian Living Qur’an di desa pakuncen

Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo”, Qaf, vol. 1, no. 2, (2017).

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

3

pandangan masyarakat sekitar tentang tradisi pembacaan surat tertentu yang

dibaca dan memahami makna surat itu. Dari kultur budaya daerah tersebut

menjadikan kebiasaan yang digunakan dalam adat atau tradisi membaca al-

Qur’an. 10

Tradisi di dalam Masyarakat yang paling utama berbasis agama lahir dan

melestarikan sampai sekarang dan tentunya yang mempunyai makna dan filosofi

dengan nilai dan syariat . Adapun pengertian dari tradisi ialah dalam bahasa arab

berasal dari unsur-unsur huruf waratsa, yang juga di sepadankan dengan kata irts,

wirts dan mirats. Semua kata tersebut merupakan bentuk dari mashdar yang

menunjukan arti segala yang di warisi manusia dari kedua orang tuanya, baik

berupa harta maupun pangkat atau keningratan yang ada di islam merupakan salah

satu hal yang datang dan di hubungkan dengan jiwa islam. 11

Penelitian ini mengkaji tradisi pembacaan Surah al-Fath dalam Kegiatan

Keagamaan warga Pulau Kelapa. Selain itu, penelitian ini juga menguatkan

pendapat yang mengatakan bahwa dalam kegiatannya, pembacaan surah al-Fath

melafalkan beberapa ayat 1-5. Pembacaan surah al-Fath dalam pemahaman

masyarakat di pulau kelapa ini penting untuk diteliti, karena belum ada penelitian

yang meneliti di Pulau Kelapa yang menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Seribu

ini secara mendalam tentang tradisi kegiatan keagamaan warga Pulau Kelapa.

Oleh karena itu penulis akan meneliti tentang “ RIWAYAT SURAH AL-FATH

DAN AT-TAUBAH DALAM RANGKAIAN PEMBACAAN MAULID

NABI” (Studi Kasus Tradisi Maulid di Pulau Kelapa).

10

Isnaini Sholeha, Pembacaan surat-surat pilihan dari al-Qur’an dalam tradisi

mujahadah: studi Living Qur’an pesantren putri Nurul Ummahat kotagede, Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2016, .h. 1. 11

Leni Lestari, Tradisi Pembacaan Surah As-Sajadah Dalam Salat Subuh Hari Jum’at Di

Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta Selatan (Stud Iliving Hadis), Semarang: Universitas

Islam Negeri Walisongo, h. 1. 2018.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

4

B. . Identifikasi Masalah

Masalah-masalah penelitian yang berkaitan dengan tema di atas dapat

didentifikasikan sebagai berikut :

Pertama, proses akulturasi berlangsung dalam budaya pembacaan surah al-Fath

dan At-Taubah yang dibacakan di kegiatan Maulid Nabi oleh warga Pulau Kelapa

sebagai salah satu tradisi atau adat yang masih dipakai hingga sekarang, dan

bagaimana mereka belajar dari guru-guru terdahulu seputar tradisi ini?

Kedua, pembacaan surah al-Fath mengalami pergeseran otentitasnya atau

telah terpengaruh oleh tradisi lain? Sebagai sebuah tradisi, pembacaan surah al-

Fath dalam kegiatan keagamaan di Pulau Kelapa merupakan hasil kompleksitas

manusianya. Di dalamnya terdapat kepentingan agama. Secara historis, tradisi

keagamaan pembacaan surah al-Fath tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.

Ketiga, pengaruh Praktik surah al-Fath dan At-taubah terhadap warga

Pulau Kelapa? Pulau kelapa yang merupakan tanah betawi, memiliki kegitan

keagamaan yang unik. Namun, hal ini tidak bisa dilepaskan dari tradisi yang

sudah ada,salah satunya pembacaan surah al-Fath dalam keagamaan ayat 1-5 saja

yang dibaca.

C. Pembatasan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, banyak persoalan yang terkait

dengan penelitian ini.Karena keterbatasan waktu dan pengalaman penulis

sehingga penulis merasa perlu membatasi dalam penulisan skripsi ini.Batasan

masalah pada penelitian ini berfokus kepada Pembacaan surah Al-Fath dan at-

Taubah dalam Pemahanam Masyarakat Pulau Kelapa.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Bagaimana Riwayat surah al-fath dan at-taubah dalam rangkaian

pembacaan maulid nabi.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

5

b. Apa Pengaruh dari Pemabacaan surah al-Fath dan at-taubah yang sudah

ada dalam Barzanzi atau rawi.

E. 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui apa tujuan warga Pulau Kelapa dalam Pembacaan Surah Al-

Fath dan At-Taubah, pemahaman yang selama ini mereka pahami, dan asal

sumber pengetahuannya..

Makna Praktik Pembacaan Surah Al-Fath dan at-Taubah yang ada dalam

serangkaian Pembacaan Maulid Nabi di dalam Barzanzi atau rawi di Pulau

Kelapa.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah agar dapat memberikan

informasi baru yang dapat menambah wawasan di bidang ilmu keislaman

khususnya kajian ilmu tafsir dan pemikiran-pemikiran tradisi keislaman di

Indonesia untuk menambah khazanah studi al-Qur’an terutama kajian di bidang

Living Qur’an. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para

kalangan akademisi untuk lebih peka terhadap fenomena tradisi keagamaan.

F. Tinjauan Pustaka

Agar tidak terjadi kesamaan pembahasan dengan skripsi ini dengan yang

lain, maka penulis menelusuri kajian-kajian yang pernah dilakukan atau memiliki

kesamaan. Selanjutnya hasil penelusuran ini akan menjadi acuan untuk tidak

mengangkat metodologi yang sama, sehingga diharapkan kajian ini tidak berkesan

plagiat dari kajian yang telah ada. Dari beberapa karya yang penulis telusuri

tentang kemiripan praktik pembacaan riwayat surah al-Fath dan at-Taubah dalam

kegiatan keagamaan masyarakat Pulau Kelapa, kajian Living Qur’an secara

khusus penulis belum menemukan, akan tetapi penulis menemukan beberapa

karya yang membahas kajian Living Qur’an, berikut skripsi kajian yang telah

diteliti:

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

6

a. Andi Firman, “Pemahaman umat Islam terhadap surah yasin ( Studi Living

Qur’an di Desa Nyiur Permai Kab. Tembilahan, Riau).

Dalam Skripsinya Andi Firman menuliskan bahwa Penelitian di Desa

nyiur permai Riau tentang pemahaman terhadap surah yasin Surah yang

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga banyak manfaatnya seperti

pengobatan misalnya dan juga minta diberi kesalametan serta untuk orang yang

sudah meninggal.12

Penelitian ini relevan dengan penelitian penulis, surat Yasin dimanfaatkan

sebagai sarana pengobatan oleh masyarakat. Hal tersebut menunjukan hubungan

masyarakat tidak dapat lepas dari pengaruh Al-Quran dari salah satu aspek yaitu

kesehatan. Sedangkan, penulis meneliti masyarakat Pulau Kelapa yang meyakini

surat Al-Fath untuk keselamatan mereka di kehidupan sehari-hari.

b. Nilna Fadhilah, “Pembacaan Surat-Surat al-Qur’an dalam Tradisi Dulkadiran

(Kajian Living Qur’an di dusun sampurnaan kec. Bungah kab, Gresik).

Hasil penelitian dalam tulisan skripsi ini Menunjukan tradisi Dulkadiran

yang dilakukan oleh masyarakat Sampurnaan suatu kegiatan yang dilakukan

untuk memohon sesuatu kepada allah dengan melakukan washilah kepada syekh

Abdul Qadir al-Jilani, misalnya, mendoakan suatu acara yaitu mendoakan orang

yang pergi haji, dan hajat yang tertentu dan membaca surat al-Fatihah sebanyak

delapan kali. 13

Pembacaan washilah dalam penelitian di atas sama halnya dengan

pembacaan surat At-taubah dan Al-Fath oleh masyarakat Pulau Kelapa. Mereka

biasa membacakan surat Al-Fath dan At-Taubah dalam peringatan hari besar

Islam.

c. Anwar Mujahidin, Analisis Simbolik Penggunaan ayat-ayat al-Qur’an sebagai

Jimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo.

12

Andi Firman “ Pemahaman Umat Islam terhadap Surah Yasin Living Qur’an di Desa

nyiur Permai kab. Tambilahan, Riau” ( Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarih Hidayatullah

Jakarta,2015), h.1. 13

Nilna fadlilah,”Pembacaan Surat-Surat al-Qur’an Dalam Tradisi Dulkadiran: Kajian

Living Qur’an di Dusun sampurnaan Kec. Bungah Kab, Gresik” (skripsi S1 fakultas ushuluddin

dan ilmu pemikiran islam , UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2016).

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

7

Dalam artikel ini menuliskan tentang ingin mengetahui ragam ayat al-

Qur’an yang digunakan dalam jimat dan bagaimana masyarakat memaknai dan

memahaminya. Misalnya, jimat digunakan untuk mengusir gangguan dari mahluk

halus atau jin.14

Penelitian Anwar sama halnya dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Penelitian ini menitikberatkan pada fungsi Al-Quran untuk kepentingan

masyarakat. Seperti Masyarakat Pulau Kelapa yang meyakini surat Al-Fath dapat

mengantarkan mereka pada titik kemenangan dan kejayaan, yang berarti dapat

menang atas masalah dan urusan duniawi pembacanya.

d. Moh Mohtador, Pemaknaan ayat al-Qur’an dalam mujahadah ( Studi living

Qur’an di pondok pesantren Al-Munawwir krapyak komplek al-kandiyas),

Penulisan artikel ini menjelaskan bagaimana al-Qur’an dapat dipahami dan

diamalakan oleh masyarakat. Masyarakat dapat bermujahadah dan berinteraksi

dalam mengambil potongan-potongan ayat al-Qur’an dan menjadikan amalan-

amalan yang mempunyai daya magic dan mistis. 15

Penelitian ini relevean dengan penelitian penulis kali ini, penulis

mengkhususkan pemaknaan surat Al-Fath dan At-Tauabah dalam rangkaian

pembacaan Maulid Nabi di Pulau Kelapa.

e. Umi Masruroh, Tradisi Rebo Wekasan dalam Kajian Living Qur’an di Desa

Pekuncen, Kecamatan Solomerto, Kabupaten Wonosobo.

Artikel ini menuliskan ingin mengetahui yang dimaksud dengan Rebo

Wekasan di Desa Pekuncen serta mengetahui dari sudut pandang dari kajian

living Qur’an dan dilihat dari pendekatan fenomenologi.16

pembacaan ayat al-Quran sangat erat sekali dan sering ditemukan dalam tradisi-

tradisi masyarakat Indonesia, seperti rebo wekasan tersebut. Tradisi Maulid Nabi

14

Anwar Mujahidin, “Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat al-Qur’an sebagai jimat

dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo”, Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran islam, vol.

10, no.1,(2016). 15

Moh .Muhtador, “Pemaknaan Ayat al-Qur’an dalam Mujahad”, Jurnal Penelitian,

vol.8, n0.1, (2014). 16

Umi Masruroh, “Tradisi Rebo Wakasan dalam Kajian Living Qur’an di desa pakuncen

Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo”, Qaf, vol. 1, no. 2, (2017).

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

8

di Pulau Kelapa pun erat dengan Al-Quran, dengan membaca Surat Al-Fath dan

At-Taubah.

f. Isni sholeha, Pembacaan surat-surat pilihan dari al-Qur’an dalam tradisi

mujahadah, (studi living Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Ummahat

Kotagede, Yogyakarta).

Dalam skripsi yang ia tuliskan adalah meneniliti bagaimana praktik

pembacaan surat-surat pilihan dalam tradisi mujahadah bagi para santri, pengurus,

mauapun pengasuh di pesantren tersebut dalam penelitian ini menggunakan

metode kualitatif. 17

Melalui pendekatan kualitatif pula, penulis dalam penelitian ini membahas

pemaknaan QS. Al-Fath dan At-Taubah pada masyarakat Pulau Kelapa.

g. Rafi’uddin, Pembacaan Ayat-Ayat al-Qur’an dalam Upacara Peret kandung (

Living Qur’an di Desa Poteran Kec. Talango Kab. Sumenep Madura).

Skripsi ini menjelaskan dakam melaksanakan Upacara Peret Kandung

yang merupakan upacara selametan kandungan di setiap usia kehamilan menuju

tujuh bulan di Desa Poteran,dan dalam acara ini juga dibacakamya ayat al-Qur’an

seperti surah yasin, al-Luqman,Yusuf, Waqi’ah, Fatir, Maryam, dan al-Sajadah.18

Masyarat yang tinggal di suatu daerah memiliki tradisi pembacaan Al-

Quran yang berbeda. Masyarakat Desa Poteran memilih surat-surat tertentu,

berbeda dengan masyarakat Pulau Kelapa. Keduanya memiliki tujuan yang

hampir sama.

h. Leni Lestari, Tradisi Pembacaan surah as-Sajadah dalam salat subuh hari

jum’at di pondok pesantren miftahul ulum Jakarta selatan, (Studi Living

Hadis).

17

Isnaini Sholeha, Pembacaan surat-surat pilihan dari al-Qur’an dalam tradisi

mujahadah: studi Living Qur’an pesantren putri Nurul Ummahat kotagede, Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2016, .h. 1.

18

Raf’udin, “Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam upacara peret kandung “ Living

Qur’an di Desa Poteran Kec. Talango Kab. Sumenep Madura, “ ( Skripsi S1 Fakultas

Ushuluddin,Dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakrta, 2013), h. 3.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

9

Dalam skripsi ini menjelaskan bagaiamana praktik surah as-Sajadah dan

jama’ah dalam memaknai pembacaan surah tersebut, dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode kualitatif. 19

Melalui pendekatan kualitatif pula, penulis dalam penelitian ini membahas

pemaknaan QS. Al-Fath dan At-Taubah pada masyarakat Pulau Kelapa.

G. Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengggunakan Metode Penelitian Kualitatif

dengan pendekatan etnografi. Menurut sugiyono metode kualitatif ini sering

disebut juga metode penelitian naturalistik karena penelitianya dialukuan pada

kondisi yang alamiah: disebut juga sebagai etnografi, karena pada awalnya

metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya

disebut sebagai kualitatif karena kata yang terkumpul dan analisisnya lebih

bersifat Kualitatif.20

Lebih lanjut Sugiyono menuturkan bahwa Metode Kualitatif digunakan untuk

mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna

adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik

sesuatu yang tampak. Oleh karena itu, pada Penelitian Kualitatif tidak

menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.21

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan etnografi

sebagaimana dipaparkan oleh james P.Spradley.22

Menurutnya, etnografi

merupakan pekerjaan mendeskrpsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama aktivitas

ini adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli.

Lebih lanjut ia menjelaskan, inti etnografi adalah upaya memperhatikan

makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami.

19

Leni Lestari, “ Tradisi Pembacaan Surah As-Sajadah dalam Salat Subuh Hari Jum’at Di

Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta Selatan (Stud iLiving Hadis),” Fakultas Ushuludin dan

Humaniora Universitas Islam Negri Walisongo, h. 1. 2018.

20

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung:Alfabeta,2014), h.1 21

Sugiyono ,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung:Alfabeta,2014), h.3. 22

James P. Spradley, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997),h.3.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

10

Beberapa makna dari terekspresi acara langsung dalam bahasa: dan banyak yang

diterima dan disampaikan hanya secara tidak langsung melalui kata dan

perbuatan.23

Metode penelitian kualitatif dan pendekatan etnografi digunakan penulis

dalam tulisan ini dikarenakan penulis ingin meneliti objek secara alamiah secara

mendalam dan mengetahui makna yang terkandung dalam perbuatan seseorang

dibalik perbuatan yang dilakukan. Pendekatan etnografipun cocok digunakan

dengan penelitian penulis karena penulis ingin menjabarkan suatu kebudayaan

hasil interaksi antara masyarakat dengan alQur’an beserta pandangan mereka

tentang prilaku yang mereka lakukan terkait dengan kebudayaan hasil interaksi

dengan al-Qur’an.

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis gunakan adalah jenis field research (penelitian

lapangan), yaitu suatu penelitian yang Jenis menggambarkan atau memaparkan

secara umum mengenai pembacaan surah al-Fath terhadap kegiatan keagamaan di

Pulau kelapa kep. Seribu utara dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan

mengintrepretasikan data yang berkaitan dengan penelitian ini. 24

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pulau Kelapa, Kecamatan, Kepulauan Seribu

Utara ,Kab.Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Penulis memilih lokasi ini karena di

Pulau ini warganya memiliki Pemahaman dari guru terdahulu dan Praktik

Pembacaan surah al-Fath yang sangat unik, di pulau ini juga penulis tinggal, sejak

tahun 1995 sampai sekarang (2019).

23

James P. Spradley, Metode Etnografi, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997, h.3.

24

John Creswell, Penelitian Kualitatif & Field Research Yogyakarta:Pustaka Pelajar,

2015, hlm.105.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

11

3. Subyek Penelitian dan Sumber data

Subyek penelitian merupakan tempat untuk memperoleh keterangan,25

dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah informan yang akan diteliti,

di antaramya:

a. Tokoh masyarakat atau sesepuh yang menjadi panutan di Pulau Kelapa yang

asli warga Pulau Kelapa sendiri.

b. Utadz atau yang faham bacaan dan tentang Pembacaan Surah Al-Fath

tersebut.

c. orang-orang yang ada pada masa tradisi pembacaan surah Al-Fath harus

dipakai dalam kegaiatan keagamaan sampai sekarang.

d. Warga yang tau akan bacaan Surah Al-Fath yang dipakai hingga sekarang

dengan bacaan-bacaan yang ada.

Subyek penelitian diatas yaitu orang-orang yang akan diwawancarai

langsung untuk memperoleh data dan informasi, adapun informasi tersebut bisa

saja masih bertambah sesuai dengan apa yang diterima dan dialami selama

pengumpulan data.

H. Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan beberapa metode guna menggumpulkan data

penelitian ini. Setidaknya ada tiga metode pengumpulan data yang penulis

gunakan yaitu observasi partisipatif pasif, wawancara semistruktur, dan

dokumentasi.

a. Observasi partisipatif pasif

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Pada ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian ini peneliti ikut terlibat dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. Namun peneliti hanya berpartisipasi pasif dalan penelitian

25

J.R.Rajo. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulan , Jakarta:

Grasindo,2010, h. 109.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

12

observasi ini. Sugiyon menjelaskan bahwa dalam penelitianya peneliti datang

ditempat kegiatan orang yang sedang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam

kegiatan tersebut. Begitu sugiyono menjelaskan tentang observasi partisipasi

pasif.26

b. Wawancara semistruktur

Wawancara ingin mewawancara dalam pelaksanaanya lebih bebas

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak

wawancara diminta pendapat, ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,peneliti

perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang ditemukan oleh

informan.27

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumentak dari seseorang.

Dokumen yang berupa tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,

biografi, peraturan , kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalkan foto,

gambar, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya

seni, yang dapat berupa gambar, patung, film,dan lain-lain. Studi dokumentasi

merupakan perlengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. 28

I. Teknik Analisis Data.

1. Deskripsi data

Metode ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena

tertentu,berdasarkan data-data kualitatif yang diperoleh melalui pembagian

26

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta, 2014, h.66.

27

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta, 2014, h.73-74.

28

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta, 2014, h.82.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

13

angket,dan observasi. Data yang diperoleh dari hasil pembagian angket dan

observasi tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian.

2. Analisis data

Data-data yang telah terkumpul dari hasil observasi dan wawancara tersebut

disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian analisis data diuraikan dengan

menggunakan bahasa sendiri dan memberikan interprestasi terhadap data yang

diperoleh secara apa adanya.

J. Sistematika penulisan

Sistematika Pembahasan dalam Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab,yaitu:

Bab I memaparkan pemahaman yang mendasar seputar latar,belakang

terutama apa masalah yang ada di penelitian skripsi ini khususnya di

daerah Pulau Kelapa yang memakai surah al-Fath dan at-Taubah yang

sudah ada dalam barzanzi yang di pakai setiap Pembacaan Maulid Nabi

khusunya di daerah betawi, disertai adanya review berkaitan dengan

Living Qur’an rentang Pembacaan surah-surah dalam al-Qur’an. Dan juga

menggunakan Penelitian Kualitatif serta metode analisis data yang sudah

di wawancara kepada Penduduk Pulau Kelapa.

Bab II, sekilas tentang living Qur’an.kandungan surah al-Fath dan juga

Pemahaman umat silam tentang Pembacaan al-Qur’an serta Kandungan

surah at-Taubah.

Bab III, mengenalkan gambaran lokasi penelitian dipulau kelapa provinsi

DKI Jakarta utara, keadaan demografi atau jumlah penduduk menurut

jenis kelamin dan usia, keadaan pendidkan dan kebudayaan, keadaan

sosial ekonomi, agama dan kepercayaan masyarakat di pulau kelapa.

Bab IV, merupakan bab hasil penelitian yang telat didapatkan tentang

pemahaman umat muslim terhadap surah al-Fath dan At-Taubah di Pulau

Kelapa, provinsi DKI Jakarta Utara, perbedaan resepsi Al-Qur’an dalam

kegiatan keagamaan masyarakat Pulau Seribu, beberapa ayat yang sering

digunakan oleh masyarakat, peristiwa-peristiwa sosial yang ditandai

dengan pembacaan surah al-Fath dan At-Taubah.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

14

Bab V, isisnya terdiri dari kesimpulan sebagai jawaban permasalahan

penelitian ini. Kritik dan saran sebagai rekomendasi untuk penelitian

selanjutnya.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

15

BAB II

PENAFSIRAN SURAH AL-FATH DAN AT-TAUBAH

MENURUT LITERATUR TAFSIR AL-QUR’AN DAN LIVING

QUR’AN

A. Definisi Living Quran

Banyak definisi yang diungkapkan oleh para ahli tentang Living Qur’an,

salah satunya Sahiron Syamsuddin. Ia menyatakan, “Teks Al-Qur‟an „hidup‟

dalam masyarakat itulah yang disebut Living Qur’an, sedangkan teks yang

berupa pemaknaan Al-Qur‟an disebut dengan Living Tafsir. Adapun yang

dimaksud dengan teks Al-Qur‟an yang hidup ialah pergumpulan teks Al-Qur‟an

dalam ranah realitas yang mendapat respons dari masyarakat dari hasil

pemahaman dan penafsiran.1Sahiron Syamsudin menjelaskan lebih lanjut bahwa

terkait dengan pengertian respons masyarakat sebagai respon mereka terhadap

teks tertentu dan hasil penafsiran tertentu. Menurutnya, sosial terhadap Al-Qur‟an

dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti tradisi bacaan surat atau ayat

tertentu pada acara dan seremoni sosial keagamaan. Sementara itu, resepsi sosial

terhadap hasil penafsiran dapat dilihat dari dilembagakannya bentuk penafsiran

tertentu dalam masyarakat, baik dalam skala besar maupun kecil.

Selain pemahaman di atas, the Living al-Qur’an atau “al-Qur‟an yang

hidup” sering dipahami dalam berbagai macam bentuk pengertian yang bersumber

dari perspektif berbeda-beda: pertama, ungkapan tersebut bisa bermakna “Nabi

Muhammad” dalam arti yang sebenarnya, yaitu sosok Nabi Muhammad

SAW.Akhlak Nabi Muhammad SAW menurut keyakinan umat Islam adalah al-

Qur‟an.Dalam al-Qur‟an sendiri disebutkan bahwa pada diri Nabi Muhammad

SAW terdapat contoh yang baik. Hal ini diperkuat oleh hadits dari Siti Aisyah

RA.yang mengatakan bahwa akhlak Nabi Muhammad SAW adalah al-Qur‟an.

Artinya, beliau selalu berperilaku dan bertindak berdasarkan pada apa yang

1 Sahiron Syamsuddin, Ranah-ranah dalam Penelitian Al-Qur’an dan Hadis,

Yogyakarta: Teras, 2007, hlm. xiv.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

16

terdapat dalam al-Qur‟an2 Oleh karena itu, (Nabi Muhammad SAW) adalah

panutan yang selalu mencontohkan “al-Qur‟an yang hidup”, al-Qur‟an yang

berwujud dalam sosok manusia.

Kedua, living Qur‟an juga bisa mengacu pada suatu masyarakat yang

kehidupan sehari-harinya menggunakan al-Qur‟an sebagai kitab pedoman atau

pegangan. Mereka hidup dengan mengikuti apa yang diperintahkan dalam al-

Qur‟an dan menjauhi hal-hal yang dilarang di dalamnya. Dengan kata lain,

masyarakat tersebut seperti “al-Qur‟an yang hidup”, yaitu al-Qur‟an yang

mewujud dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tidak didapati contoh konkret dari

masyarakat semacam ini, dan mungkin juga masyarakat semacam ini belum

pernah ada, karena dalam masyarakat Islam manapun selalu saja terdapat bentuk-

bentuk kehidupan, pola-pola perilaku, tindakan dan aktivitas yang tidak

berdasarkan al-Qur‟an.3

Di sisi lain, Muhammad Mansur berpendapat bahwa pengertian The Living

Qur’an sebenarnya bermula dari fenomena Qur’an in everyday life, yang tidak

lain adalah “makna dan fungsi Al-Qur‟an yang secara nyata dipahami dan dialami

masyarakat Muslim. Maksud Muhammad Mansur adalah “perilaku masyarakat

yang dihubungkan dengan al-Qur‟an pada tataran realitas. Al-Qur‟an atau teks

mempunyai fungsi sesuai dengan apa yang bisa dianggap atau dipersepsikan oleh

satuan masyarakat dengan beranggapan akan mendapatkan keutamaan (fadilah)

dari pengamalan yang dilakukan dalam tataran realitas yang dijustifikasi dari teks

Al-Qur‟an.4 Dalam pengertian ini, Living Qur’an juga dapat diartikan sebagai

“fenomena yang hidup di tengah masyarakat Muslim terkait dengan Al-Qur‟an ini

sebagai objek studinya”.5Oleh karena itu, kajian tentang Living Qur‟an dapat

diartikan sebagai kajian tentang “berbagai peristiwa sosial terkait dengan

kehadiran Al-Qur‟an atau keberadaan Al-Qur‟an di sebuah komunitas Muslim

2Heddy Sahri Ahimsa Putra,The Living Al-Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi vol

20, No 1, Mei 2012, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, .hlm.1. 3Heddy Sahri Ahimsa Putra,The Living Al-Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi vol

20, no. 1, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, , Mei 2012. hlm.2. 4 Muhammad Mansur, dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,

Yogyakarta: Teras, 2007, hlm. 5. 5 Muhammad Mansur, dkk.,Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, Yogyakarta:

Teras, 2007, hlm.7.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

17

tertentu.”6 Dengan pengertian seperti ini, maka The Living Qur’an tersebut pada

dasarnya sudah berumursama tuanya dengan Al-Qur‟an itu sendiri.Al-Quran telah

hadir dalam kehidupan sosial masyarakat sejak dahulu.

Beragamdefinisi yang ditawarkan di atas semuanya sudah memenuhi

ruang lingkup yang berhubungan dengan Living Qur‟an.Dengan bahasa yang

lebih sederhana dapat dikatakan Living Qur’an adalah interaksi, asumsi,

justifikasi, dan perilaku masyarakat yang didapat dari teks-teks al-Qur‟an.Al-

Quran telah menyentuh sendi-sendi kehidupan sehari-hari masyarakat.Living

Qur’an memusatkan perhatiannya pada keadaan realitas kehidupan.

B. Pendekatan dalam Penelitian Living Qur’an

Dalam kajian Living Qur‟an ini, pendekatan yang digunakan oleh penulis

ialah fenomenologi.Pendekatan ini dianggap relevan dalam kajian Living Qur’an,

sebab objek kajian yang sedang penulis kaji berkaitan erat dengan realitas

sosial.Dalam teori fenomenologi, pengkajian mencoba mendekati makna yang

sebenarnya dari gejala objek yang sedang diteliti melalu jiwa atau kesadaran objek

itu sendir.7

Pendekatan ini berfokus pada objek membicarakan dengan apa

adanya, tanpa adanya intervensi dari peneliti. Sehingga, dapat dikatakan bahwa

pendekatan fenomenologi memahami adanya keterkaitan objek dengan nilai-nilai

tertentu.8

Ilmuwan sosial yang berkompeten dalam memberikanperhatian pada

perkembangan fenomenologi adalah Alfred Schutz.Iamengkaitkan pendekatan

fenomenologi dengan ilmu sosial. Selain itu juga Schutz menyusun pendekatan

fenomenologi dengan lebih sistematis, komprehensif, dan praktis sebagai sebuah

pendekatanyang berguna untuk menangkap berbagai gejala (fenomena) dalam

6 Muhammad Mansur, dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,

Yogyakarta: Teras, 2007, hlm.8. 7 Mohammad Sodik, Pendekatan Sosiologi: Metodologi Pendekatan Agama: Pendekatan

Multidisipliner, Yogyakarta: Lembaga Penelitan UIN SUKA, 2006, hlm. 78. 8Robet Bog dan Steven J. Taylor, Pengantar Metodologi Kualitatif, terj. Arif Furchan

Surabaya: Usaha Nasional, 1992, hlm. 35.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

18

dunia.9Ada juga ilmuwan lainya seperti Neal Robinson, Farid Esack dan Abdullah

Saeed.yang mengetahuai tentang fenomenologi bukan hanya Schutz.

Sedangkan, Fenomenologi agama dalam pendekatan Evans-Pritchard,

pengertian agama yang terjadi di masyarakat.Ia mengkritik pendekatan

intelektualis dalam istilah para teoritisi terdahulu atau pendekatan positivisme

sebagai pasangan pendekatan fenomenologis. Pendekatan ini dapat membantu

menjelaskan ragam fenomena keberagamaan di masyarakat yang nampak adanya

saling pengaruh antara satu keyakinan dengan keyakinan lain sehingga tidak ada

satu batas yang jelas dalam membedakan suatu model keyakinan.10

Ia menyiratkan

bahwa fenomena agama atau keyakinan perlu disertakan dalam kajian

fenomenologi yang terdapat di masyarakat.

C. Interaksi Kaum Muslim dengan Al-Qur’an

Pada masyarakat modern, orientasi memahami Al-Qur‟an dan interaksi

dengan Al-Qur‟an berbeda bila dibandingkan dengan abad lalu pada masa

kenabian Nabi Muhammad saw. Pada masa Nabi Muhammad saw., masyarakat

Arab langsung berinteraksi dengan Al-Qur‟an bertepatan dengan diturunkan

wahyu, dan mereka langsung meminta Nabi Muhammad saw. untuk mengajarkan

bacaan Al-Qur‟an. Selain mengajar membaca, Nabi Muhammad saw. juga

mempunyai penulis wahyu pada periode Mekah dan Madinah. Pada periode

Mekah, salah satu penulisnya adalah Abdullah bin Abi Sarh, dan yang penulis

pada waktu Madinah adalah Ubay bin Ka‟ab, dan orientasi yang tampak pada

masa tersebut adalah untuk melestarikan dan menjaga Al-Qur‟an, di samping

sebagai hujjah. Hal ini terus berlanjut sampai dijadikan dasar oleh Abu Bakar

dalam menghimpun Al-Qur‟an.11

Pada masa modern ini, interaksi muslim jauh berbeda dengan pada masa

Nabi Muhammad saw. Di beberapa daerah di Indonesia, ada perspektif bahwa

seseorang tidak dianggap sempurna Islamnya, kalau mereka tidak bisa membaca

9 Stefanus Nindito, Program Studi Sosiologi Vol. 2, No. 1, Yogyakarta: Univeristas

Atma Jaya, 2005, h. 79-94. 10

Abd. Rahman Jeferi, Mistisisme dalam Masyarakat Banjar: Analisis terhadap

Fenomena Jimat Vol. 7, No. 2, Yogyakarta: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 2008, h. 121. 11

Nasruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011,

hlm. 26-28.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

19

Al-Qur‟an, sehingga banyak daerah yang menekankan belajar ilmu agama,

khususnya al-Qur‟an, dibandingkan dengan pendidikan umum.12

Hal itu dikuatkan dengan banyaknya metode belajar al-Qur‟an untuk

kalangan anak berumur sepuluh tahun ke bawah, seperti Yanbu‟a, Amtsilati,

Qira‟ati, dan TPQ.Metode tersebut bukan hanya metode belaka yang tanpa adanya

lembaga yang menaungi. Sebaliknya, metode tersebut juga dibarengi dengan

berdirinya lembaga yang menaungi untuk berkelanjutan belajar. Dapat dikatan

bahwa muslim modern dalam berinteraksi dengan Al-Qur‟an lebih dini secara usia

dibandingkan dengan muslim pada masa Nabi Muhammad saw. Sehingga,

menurut Mattulada, sebagaimana dikutip oleh Umar Shihab, mengatakan bahwa

masyarakat muslim Sulawesi akan merasa malu jika pada umur 5-10 mereka

belum bisa membaca Al-Qur‟an.13

Lebih lanjut Umar menjelaskan, sistem pengajaran (pengajian) Al-Qur‟an

di Indonesia bertingkat-tingkat dan dilakukan secara bertahap. Tingkatan yang

paling rendah adalah pada usia berkisar lima tahun. Mereka menerima pengajaran

dari orang tuanya yang dilakukan di rumah masing-masing, dengan cara

menghafal ayat-ayat atau surat-surat pendek yang dimulai dari Juz „Amma.

Setelah berumur tujuh tahun atau delapan tahun, mereka mulai diajarkan

membaca Al-Qur‟an.Pengajaran dilakukan di tempat ibadah seperti masjid dan

mushola.Setelah itu, baru diajarkan untuk membaca dan menerjemahkan kitab

kuning dan seterusnya sehingga mereka dapat memahami pesan-pesan Al-

Qur‟an.14

Sejak dini, masyarakat Indonesia telah menerapkan pembelajaran

membaca al-Quran kepada anak-anaknya.Hal tersebut dimungkinkan agar anak-

anak dapat membaca dan memaknai nilai-nilai dalam al-Quran hingga masa

dewasa. Al-Quran sudah menjadi bagian yang penting bagi umat Islam di

Indonesia.

12

Umar Shihab, Kontektualitas Al-Qur’an, Jakarta: Penamadani, 2005, hlm. 56-57. 13

Muhammad Mansur, dkk.,Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,

Yogyakarta: Teras, 2007, hlm.57. 14

Muhammad Mansur, dkk., Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,

Yogyakarta: Teras, 2007, hlm.59-91

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

20

Interaksi masyarakat Islam dengan Al-Quran menghasilkan gejala sosial

yang bersifat keagaaman. Gejala tersebut timbul dari tindakan-tindakan

masyarakat yang berdasarkan Quran. Masyarakat Islam di Indonesia sangat

perhatian dan respect terhadap al-Quran dari berbagai kalangan dan usia.

Tindakan tersebut dapat berupa pembelajaran Quran seperti yang diterangkan di

atas. Mereka mengajarrkan al-Quran sejak pendidikan di rumah oleh orang tua,

jenjang sekolah, atau pondok pesantren.

Gejala sosial-keagaaman dapat menjadi karakteristik masyarakat umat

Islam. Masyarakat Indonesia khususnya umat Islam sangat respect terhadap Al-

Quran dari generasi ke generasi dan berbagai tingkatan usia dan etnis. Fenomena

yang terlihat jelas, bisa kita ambil beberapa kegiatan yang mencerminkan

everyday life of the Quran atau Living Quran, sebagai berikut:

1. Al-Quran dibaca rutin dan diajarkan di tempat-tempat ibadah (Masjid dan

Surau)

2. Al-Quran senantiasa dihafalkan, baik secara utuh maupun sebagian.

3. Menjadikan potongan atau beberapa ayat tertentu dikutip dan dijadikan

hiasan dinding bahkan kain kiswah Ka‟bah dalam bentuk kaligrafi.

4. Al-quran dibaca oleh para qari dalam acara dan peristiwa tertentu.

5. Al-Qur‟an senantiasa dibaca dalam acara kematian seseorang yasinan dan

tahlil.

6. Al-Qur‟an dilombakan dalam bentuk tilawah dan tahfidz Qur‟an.

7. Sebagian umat Islam menjadikan Al-Qur‟an sebagai “jampi-jampi”, untuk

mendoakan pasien yang sakit.

8. Potongan ayat-ayat tertentu dijadikan jimat yang oleh pemiliknya

dipercaya sebagai perisai dari bala musibah, dsb.

Berbagai kegiatan di atas menunjukan bahwa umat Islam bergantung,

memanfaatkan, dan memedomani al-quran dalam berbagai bidang.Mulai dari

peringatan hari besar hingga sebagai hiasan, masyarakat muslim percaya

kehadiran Al-Quran membawa kebaikan.

D. Al-Qur’an Sebagai Pedoman Kehidupan

Al-Qur‟an sebagai rujukan awal umat Islam dalam menentukan hukum

dalam realitas kehidupan.Sebab, Al-Qur‟an mempunyai daya magnetik dalam

perilaku umat Islam. Selain memiliki nilai ibadah ketika dibaca, Al-Qur‟an juga

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

21

mengatur tata cara berperilaku dan harus menjadi pedoman kehidupan umat Islam.

Tujuannya untuk mendapatkan kebahagiaan dan rida dari Allah.

Secara garis besar, kehidupan manusia diatur oleh Al-Qur‟an dan aturan

tersebut tidak hanya bersifat teologis. Karena Al-Qur‟an kitab universal yang

mengatur perilaku manusia, dapat dikatakan kalau aturan tersebut sampai pada

tataran praksis. Aturan-aturan tersebut bisa menjadi pedoman kehidupan bagi

masyarakat muslim.

Kandungan isi Al-Qur‟an terhadap manusia dapat diklasifikasikan menjadi

empat bagian.15

Pertama, akidah yang wajib diimani. Hal ini berhubungan dengan

rukun iman yang terdapat dalam doktrin Islam.Masalah akidah adalah masalah

personal, tidak ada orang yang dapat mengetahui akidah seseorang kecuali Allah

Yang Maha Esa. Kedua, hukum-hukum praksis yang mengatur tentang interaksi

manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Ketiga, perilaku mulia, yang

mendidik manusia untuk berbuat baik, baik dari segi zahir maupun batin, kelakuan

bagi zahir menjadikan manusia harmonis dan batin yang mengontrol ego dan

sebagainya. Keempat, berisi janji dan ancaman Tuhan kepada hamba yang

beramal baik dan mematuhi perintah serta menjauhi larangannya untuk tidak

berbuat.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Mustafa al-Ghulayani, sebagaimana

dikutip oleh Athaillah, tentang kandungan Al-Qur‟an, bahwa di dalam Al-Qur‟an

terdapat prinsip-prinsip kemasyarakatan yang universal, dan di dalamnya terdapat

ketentuan-ketentuan yang menjadikan Al-Qur‟an itu selalu sesuai untuk segala

zaman dan tempat.16

Mengkaji tentang al-Quran, sampai saat ini, selalu menjadi urutan dan

panutan yang paling terpenting dan pertama dalam menjaga dan upaya

mempelajari ajaran-ajaran agama Islam. Tentunya, model pengkajiannya pun

sangat berperan dalam mendapatkan hasil dan tujuan yang optimal seiring

15

A. Athaillah, Sejarah Al-Qur’an: Verifikasi Tentang Otentisitas Al-Qur’an,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 31-33. 16

Muhammad Mansur, dkk.,Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,

Yogyakarta: Teras, 2007, hlm.37

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

22

perkembangan zaman. Kajian mengenai al-Quran dan al-Hadis mengalami

pengembangan wilayah, dari kajian teks kepada kajian sosial-budaya, yang

menjadikan masyarakat agama sebagai objeknya. Kajian ini sering disebut dengan

istilah “living Qur‟an”.Secara sederhana, “living Qur‟an” dapat dimaknai sebagai

gejala yang nampak di masyarakat berupa pola-pola perilaku maupun respons

sebagai pemaknaan terhadap nilai-nilai Quran.17

M. Mansur berpendapat bahwa the living Qur’an adalah suatu yang

bermula dari fenomena Qur’anin Everyday Life, yang tidak lain adalah makna dan

fungsi al-Quran yang riil difahami dandialami masyarakat Muslim.18

Hal tersebut

mempunyai arti memfungsikan al-Quran dalam kehidupan praktis,diluar kondisi

konteks tekstualnya. Sedangkan Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa respon

sosial(realitas) terhadap al-Quran dapat dikatakan Living Qur’an, baik itu al-

Quran dilihat masyarakatdari ilmu (science) dalam wilayah profane (tidak

keramat) di satu sisi dan sebagai buku petunjuk(huda) yang bernilai sakral (sacred

value) di sisi lain.19

Kedua pendapat tersebut meletakan living Quran sebagai

kajianAl-Quran yang menoroti atau memuat masalah realitas kehidupan

masyarajat.

Selain itu, studi mengenai living Qur’an juga merupakan studi al-Quran

yang tidak hanya bertumpu pada eksistensi tekstualnya, melainkan tentang

fenomena sosial yang lahir terkaitdengan kehadiran al-Quran dalam wilayah

geografi tertentu dan mungkin masa tertentu pula. Beberapa pendapat di atas,

tidak tampak adanya perbedaan dengan pendapat Abdul Mustaqim, dalam

tulisannya menyatakan bahwa kajian living al-Qur‟an mempunyai beberapaarti

penting. Menurutnya, terdapat tiga arti penting yang di utarakannya.Pertama,

memberikankontribusi yang signifikan bagi pengembangan wilayah objek kajian

al-Quran, dimana tafsir bisa bermakna sebagai respons masyarakat yang

diinspirasi oleh kehadiran al-Quran. Kedua, kepentingan dakwah dan

pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat lebih maksimal dan tepat dalam

17

Isnawati .Jurnal Tafsir dan Hadist, vol 3 no 2, Banjarmasin: IAIN Antasari, 2015. 18

Muhammad Mansur, Dkk, Living Qur’an dalam Litasan Sejarah Studi Al-Qur’an,

dalam Metodologi Penelitian LivingQur’an dan Hadis, Yogyakarta: TH Press, 2007, hlm.1-5. 19

Muhammad yusuf , Pedekatan Sosiologi dalamPenelitian Living Qur’an, dalam

Metodologi Penelitian Living Qur’an danHadis, Syahiron Syamsuddin, 36-37.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

23

mengapresiasi al-Quran.20

Ketiga, memberi paradigma baru bagi

pengembangankajian al-Quran kontemporer, sehingga studi al-Quran tidak hanya

berkutat pada wilayah kajian teks.

Sudah menjadi keharusan bagi umat Islam yang seharusnya berperilaku

sesuai dengan ajaran-ajaran al-Quran dan Hadist. Namun fenomena yang muncul

tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang semestinya dipraktikkan dan

diamalkan. Kajian living Quran semakin menarik seiring meningkatnya kesadaran

masyarakat Islam terhadap ajaran agamanya.

E. Sekilas Keutamaan Membaca al-Qur’an

Al-Qur‟an adalah sesuatu yang merupakan ayat atau kitab suci teruntuk

umat Islam yang merupakan dari bacaan yang paling sempurna,tidak ada lagi

bacaan atau ayat-ayat seperti al-Qur‟an yang dibaca oleh setiap jiwa dan ribuan

juta umat Islam yang ada di dunia ini yang tidak mengerti artinya atau tidak dapat

menulis dengan aksaranya. Al-Quran adalah kitab yang sangat kompleks untuk

dipelajari. Bahkan huruf demi huruf di lafadzkan oleh orang

dewasa,remaja,bahkan anak-anak kecil sekalipun. Dan tiada bacaan yang melebihi

seindah ayat al-Qur‟an dalam suatu titik perhatian yang didapatkanya,bukan

hanya sejarah saja secara umum,akan tetapi ayat demi ayat,baik dari segi masa,

musim, maupun saat turunya. Hingga sampai sebab-sebab serta waktu ke waktu

turunnya.21

Seiring dengan pengertian huruf dan terjemahan yang terdapat di al-

Qur‟an memberikan arti utamanya dengan bacaan yang dibaca (qur‟an bi-ma‟na

maqru), al-Qur‟an benar-benar ayat yang sangat indah untuk dibaca apalagi

didengarkan. Dengan keindahan untuk dibaca, tentu bagi siapa saja yang

berkemampuan untuk membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an.

Hal tersebut dapat berdampak baik dalam kehidupan pembacanya, karena al-

Qur‟an salah satu ucapan atau perkataan yang sangat baik.22

20

Muhammad yusuf , Pedekatan Sosiologi dalam Penelitian Living Qur’an, dalam

Metodologi Penelitian Living Qur’an danHadis, Syahiron Syamsuddin 68-70 21

M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Jakarta: Mizan, 2007, h. 3. 22

Muhammad Amin Suma,Ulumul Qur’an, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013,

h.19.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

24

Seperti dalam al-Qur‟an yang tertera dan jelas surah az-zumar :23.

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur‟an yang

serupa ( mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-

orang yang takut kepada tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati

mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu dia

menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah,

niscaya tak ada baginya seorang pemimpin.23

Ayat di atas memberikan kepada kita arahan bagi umat Islam yang

membacanya agar berkata atau untuk berucap yang baik. Dengan membaca,

memahami serta mengamalkan apa yang tercantum dalam al-Qur‟an, maka

seorang dapat terhindar dari segala kejahatan.24

Kebahagiaan dan keberuntungan

ini akan bermakna dalam kehidupan manusia. Bila kandungan al-Qur‟an

direalasisasikan dalam kehidupan sehari-hari, kapan dan di manapun bagi yang

membacanya.25

Diantara keutamaan membaca al-Qur‟an:

1. Mendapatkan pahala

Dalam Islam perbuatan yang baik akan mendapatkan balasan yang baik,

balasan yang baik berupa pahala yang akan mengantarkan seseorang untuk

23

Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahan Jakarta: PT. Sinergi Pustaka

Indonesia, 2012, h. 662. 24

M. Quraish Shihab, al-Lubab: Makna,tujuan,dan pelajaran dari surah-surah al-Qur’an,

Tangerang: Lentera Hati,2012, h.117. 25

Umar Shihab, Kontekstualitas al-Qur’an, Jakarta : Pena Madani, 2008, h.70.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

25

masuksurga, namun demikian perbuatan yang memiliki pahala hanya dilakukan

dengan penuh keikhlasan.26

“Orang mukmin yang mahir membaca al-Qur‟an,maka kedudukanya di akhirat

ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca al-Qur‟an

dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat pahala.27

2. Satu hurufnya dibaca dan diganjarkan dengan 1 kebaikan dan dilipatkan

menjadi 10 kebaikan

Abdullah bin Mas‟ud radhiyallahu‟anhu berkata: Rasulullah

shallaallahum‟alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf

dari al-Qur‟an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu

kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10

kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan لما satu huruf akan tetapi

Alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf”( HR.Tirmidzi kitab

shahih Al jami‟no 6469).28

3. Mengamalkan dan Membaca Al-Qur‟an akan Dapat Ganjaran atau 10 Kali

Lipat.

Al-Qur‟an menjadi hujjah yang membela kita,jika kita mengamalkan

kandunganya. Al-Qur‟an akan juga akan menuntut kita, jika kita tidak

mengamalkanya. Sesungguhnya Al-Qur‟an akan menjadi musuh pada hari kiamat

bagi orang-orang yang membaca dan menghafalnya saja, namun menyelisihi dan

tidak mengamalknya.29

26

Andi firman, Pemahaman Umat Islam Terhadap Surah YasinDesa Nyiur Permai,

Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta 2015.hlm. 26. 27

Andi firman, Pemahaman Umat Islam Terhadap Surah YasinDesa Nyiur Permai,

Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta 2015.hlm. 26. 28

Ustadz Ahmad zainudin,Lc, Keutamaan Membaca Al-Qur’an, https://Artikel

Muslim.Or.id.diambil pada tanggal 11 januari 2019. 29

Ustadz Ahmad zainudin,Lc, Keutamaan membaca al-Qur’an, https://Artikel

Muslim.Or.id.diambil pada tanggal 11 januari 2019.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

26

Dan al-Qur‟an bisa jadi berada di depan kita, menunjukan kita kepada

jalan kebaikan dan menuntun kita menuju surga.Al-Qur‟an juga bisa jadi berada

di belakang kita yang akan menarik kita ke dalam neraka.

Allah ta‟ala berfirman dalam surah al-An‟am 6: 19

“Katakanlah (Muhammad), siapakah yang lebih kuat kesaksianya? Katakanlah,

Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur‟an ini diwahyukan

kepadaku agar dengan dia itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada

orang-orang yang sampai (Al-Qur‟an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar

bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah? Katakanlah, aku tidak dapat

bersaksi. Katakanlah, sesusungguhnya hanya Dialah tuhan yang maha esa dan

aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)”.(QS.Al-

An‟am 6: 19).30

Al-Qur‟an adalah hujjah dan sebagai perimgatan.tidak ada seorangpun

yang beralasan setelah al-Qur‟an diturunkan, karena di dalamnya allah ta‟ala telah

menjelaskan manakah yang benar (haq) dan menjelaskan manakah yang salah

(bathil) allah ta‟ala juga di dalam al-Qur‟an tentang petunjuk (hidayah) dan

menjelaskan adanya kesesatan.31

4. Mendapatkan syafaat pada hari kiamat

Al-Qur‟an kitab yang paling agung dan mulia dibanding kitab lainya dan

ayatnya pun sangat indah untuk didengar apalagi dibacakannya. Disebutkan

bahwa membaca Al-Qur‟an akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat (HR.

Muslim). Dalam hal ini tentunya akan sangat disarankan jika seseorang lebih

mengutamakan waktunya untuk membaca al-Qur‟an, meskipun disibukkan

dengan berbagai macam kesibukan sehari-harinya.32

30

Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan terjemahan (Jakarta: Sinergi pustaka Indonesia,2012),h. 31

Ustadz Muhamad Saifuddin Hakim,Lc, Keutamaan al-Qur’an “fatwa tentang al-

Qur’an”, https://Artikel Muslim.Or.id.diambil pada tanggal 11 januari 2019. 32

Ustadz Muhamad Saifuddin Hakim,Lc, Keutamaan al-Qur’an “fatwa tentang al-

Qur’an”, https://Artikel Muslim.Or.id.diambil pada tanggal 11 januari 2019.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

27

Dan dalam shahih Muslim dari abu umamah,Nabi s.a.w bersabda:

“bacalah al-Qur‟an, karena ia akan datang memberi syafa‟at kepada para

pembacanya pada hari kiamat nanti”33

Syafaat yang akan didapatkan untuk orang-orang yang membacakan dan

memuliakam al-Qur‟an, dan juga memahami makna dan maengaplikasikanya

kandunganya, syafaat yang ditemukan menurut hadis di atas adalah orang yang

memohon ampun bagi yang membacanya dari segala kesalahan.34

5. Sebagai penenang jiwa dan ketentraman hati.

Kita sebagai umat Islam tentunya akan merasa tenang jika membaca al-

Qur‟an ada rasa yang menenangkan hati dari kegelisahan. Dari hal

tersebutseseorang akan selalu mengingat Allah s.w.t dengan membaca dan

mendengarkan al-Qur‟an dimana setiap ayat al-Qur‟an yang dibacanya akan

mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya.35

Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra (17) ayat 82:

“ووىزل مه القرءان ماهو شفآء ورحمة للمؤمىيه واليزيد الظالميه إالخسارا

“Dan kami turunkan dari Al-Qur‟an (sesuatu) yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang yang beriman,sedangkan bagi orang yang zalim (al-Qur‟an itu)

hanya akan menambah kerugian.36

F. Pembacaan Surah Al-Fath

Al-Qur‟an adalah suatu pedoman yang merupakan kitab suci paling

tertinggi dalam pegangan umat Islam, dan bekal untuk kita mempersiapkan di

33

Ibn Katsir, Derajat Hadist-Hadist Dalam Tafsir Ibn Katsir, Jakarta: Pustaka Azzam,

2008, h. 906. 34

Andi Firman, Pemahaman Umat Islam Terhadap Surah Yasin Desa Nyiur Permai,

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Ushuluddin, 2015.h.27.

35

Ustadz Muhamad Saifuddin Hakim,Lc, Keutamaan al-Qur’an “fatwa tentang al-

Qur’an”, https://Artikel Muslim.Or.id.diambil pada tanggal 11 Januari 2019 36

Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahan Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia,

2012, h. 34.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

28

akhirat nanti. Kita membutuhkan suatu pegangan hidup,yang berarti pegangan dan

pedoman untuk kita nanti. Dalam tradisi kita khusunya zaman sekarang ini,tak

lepas dari melihat al-Qur‟an .

Surah al-Fath terdiri dari 29 ayat. Dia tidak diturunkan di Madinah, akan

tetapi di kota Mekkah pada malam hari di suatu tempat di antara Mekkah dan

Madinah,pada lokasi yang bernama kura al-Hamim satu lembah yang termasuk

wilayah Mekkah, atau dalam riwayat lain di Dhajnan, yaitu gunung yang terletak

tidak jauh dari kota Mekkah. 37

Nama Surah al-Fath telah di kenal sejak masa Nabi saw. Nama tersebut

terambil dari awal surahnya dimana ditemukan kata Fath(an) dan fatahna.

Memang surah ini menguraikan al-fath, yakni kemenangan yang di raih dan

dijanjikan Allah swt. Kepada Rosulullah Muhammad saw. Tidak ada nama lain

yang dikenal untuk surah ini kecuali nama tersebut. 38

Ibnu Katsir mengatakan bahwa surat yang mulia ini turun ketika Rasulullah saw

kembali dari Hudaibiyah di bulan dzulqaidah tahun ke-6 H yang pada saat itu

dihalang-halangi oleh kaum musyrikin untuk memasuki Masjidil Haram dalam

menunaikan umroh. Kaum musyrikin cenderung untuk mengadakan perjanjian

dan gencatan senjata serta meminta Rasulullah saw pulang pada tahun ini dan

kembali lagi pada tahun berikutnya. Tawaran ini disambut oleh Rasulullah saw

meskipun tampak kekurangsukaan di wajah sebagian sahabat, diantaranya Umar

bin Khottob ra. Setelah mereka menyembelih hewan-hewan kurbanya dan pada

saat pulang kemudian Allah swt menurunkan surat ini yang menceritakan tentang

apa yang terjadi di antara Rasulullah saw dengan mereka—orang-orang Quraisy—

dan menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah kemenangan dikarenakan

berbagai maslahat yang ada di dalamnya.39

إوافتحىالكفتحامبيىا

37

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari surah-surah al-

Qur’an”, surah- Al-fath, Tangerang : Lentera Hati, 2012, h. 695. 38

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari surah-surah al-

Qur’an”, surah- Al-fath, Tangerang : Lentera Hati,2012, h. 695. 39

Tafsir Ibnu Katsir juz VII, hal 325

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

29

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang

nyata.” (QS. Al Fath : 1)

Terjadi perbedaan pendapat tentang maksud dari kata fath (kemenangan)

didalam ayat itu. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Futuh Mekah, berbagai

kemenangan yang didapat oleh Rasulullah saw, kemenangan orang-orang

Romawi, ataupun baiat Ridwan pada hari-hari Hudaibiyah, namun banyak yang

menyebutkan bahwa kemenangan itu adalah perjanjian Hudaibiyah.

Pada tahun ke 6 H, Rosulullah saw berangkat dari Madinah, bersama 1400

kaum Muslimin, membawa puluhan ekor unta dengan tujuan melaksanakan

ibadah umrah di Mekkah. Jauh sebelum keberangkatan, beliau pernah

menyampaikan kepada sahabat-sahabat beliau di Madinah bahwa beliau bermimpi

memasuki kota mekkah bersama kaum muslim dalam keadaan berumrah dan

tanpa gangguan.40

Memang, beliau tidak menyampaikan pada tahun itu, tetapi

yang ikut berumrah menduga bahwa dalam perjalanan itulah terlaksana mimpi

itu.Apalagi tradisi masyarakat jahiliyah sekalipun tidak memperkenankan siapa

pun untuk dihalangi berkunjung ke Mekkah selama tujuanya adalah menghormati

ka‟bah. Tetapi,setelah Nabi saw. Bersama rombongan tiba di Hudaibiyah, satu

tempat sekitar 20 km dari Mekkah, Mereka dihadang dan dilarang memasuki

Mekkah, kendati ditugaskan bahwa beliau bermaksud melaksanakan umrah.41

Perundingan demi perundingan dilkasanakan dan akhirnya terjadi

kesepakatan antara Nabi saw. dan kaum musyrik Mekkah. Banyak sahabat Nabi

Muhammad saw, sulit menerima perjanjian Hudaibiyah itu. Betapa tidak, mereka

datang dari Madinah dengan tujuan beribadah dan melaksanakan umrah di

Mekkah, tetapi dihadang dan dilarang melaksanakannya hingga tahun depan. 42

Gencatan senjata disetujui, tetapi dengan syarat siapa dari umat Islam yang

datang meminta perlindungan kepada musyrik Mekkah, mereka tidak akan

40

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari surah-surah al-

Qur’an”,surah- Al-fath, Tangerang : Lentera Hati, 2012, h. 695.-696. 41

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari surah-surah al-

Qur’an”,surah- Al-fath Tangerang : Lentera Hati, 2012, h. 696. 42

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari surah-surah al-

Qur’an”,surah- Al-fath, Tangerang : Lentera Hati, 2012, h. 695.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

30

dikembalikan kepada Nabi saw di Madinah. Sebaliknya penduduk Mekkah yang

meminta perlindungan kepada Nabi saw, harus dikembalikan ke Mekkah untuk

dimurtadkan atau disiksa. Disisi lain, kalimat Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim

yang menghiasi mukadimah perjanjian harus diubah dengan Bismika Allahumma

(Dengan nama-Mu ya Allah), demikian juga Muhammad Rasulullah, harus

diganti dengan Muhammad bin (putra) Abdillah.43

G. Kandungan surah al-Fath

Surah al-Fath adalah suatu surah yang maknanya berita gembira tentang

kemenangan yang diperoleh oleh kaum muslim melalui perjanjian Hudaibiyah

serta kemengan-kemenangan lain sesudahnya, antara lain keberhasilan membuka

dan menguasai kota Mekkah. Dalam surah ini ditemukan juga uraian tentang

keutamaan yang dianugrahkan Allah swt Kepada Nabi saw. 44

Kaum beriman

yang mengikuti dan mendukung beliau, di samping kecaman kepada sekelompok

penduduk gunung yang bersangka buruk terhadap Allah swt.

Surat ini memberikan penjelasan bahwa kemenangan yang diperoleh kaum

mukminin tidak selamanya harus melalui suatu kontak senjata dengan orang-

orang kafir atau musuh-musuhnya namun kemenangan juga bisa diperoleh melalui

suatu perjanjian atau perdamaian dengan mereka. Selama hal itu memang

memberikan kemaslahatan bagi dakwah Islam dan kaum muslimin.

Kondisi realita umat Islam saat ini yang terus menerus menjadi „mangsa‟

orang-orang kafir tidaklah bisa dikatakan kontradiksi dengan surat al Fath ini yang

menceritakan tentang kemenangan yang diperoleh kaum mukminin.

Perintah Allah swt kepada Rasul-Nya dan juga orang-orang beriman untuk

pergi berumroh yang kemudian dihalang-halangi untuk memasuki Masjidil Haram

oleh orang-orang Quraisy dan pada akhirnya menghasilkan perjanjian Hudaibiyah

ini terjadi pada tahun ke-6 H.

43

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan,dan Pelajaran dari Surah-surah al-

Qur’an”,surah- Al-fath, Tangerang : Lentera Hati,2012, h. 696. 44

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah al-

Qur’an”,surah- Al-fath, Tangerang : Lentera Hati,2012, h. 697.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

31

Perjanjian yang dikatakan oleh Allah swt sebagai kemenangan yang nyata

ini tidaklah terjadi secara tiba-tiba atau tanpa sebab. Allah swt tidak memberikan

kemenangan ini diawal-awal dakwahnya ketika di Mekah ataupun ketika mereka

baru tiba hijrah di Madinah. Akan tetapi Allah swt memberikan kemenangan ini

setelah 13 tahun dakwah Islam ini muncul dan dibawa oleh Rasulullah saw di

Mekah dan 6 tahun dakwah ini mewarnai masyarakat muslim di Madinah.

Selama masa itu Rasulullah saw mempersiapkan suatu generasi yang kuat,

kokoh, sabar dan tahan akan berbagai ujian yang menerpa mereka sebagai satu

konsekuensi dari perjalan dakwah di jalan Allah swt untuk menyongsong

kemenangan yang dijanjikan Allah swt, termasuk Hudaibiyah ini.

Selama masa itu berbagai ujian dan peristiwa-peristiwa besar mewarnai

perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya, diantaranya:

Pada fase Mekah terjadi berbagai penyiksaan dan intimidasi yang dilakukan oleh

orang-orang Quraisy terhadap orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-

Nya. Pemboikotan selama tiga tahun, penolakan masyarakat Thaif terhadap

dakwah yang pada akhirnya fase ini ditutup dengan hijrahnya kaum muslimin dan

Rasulullah saw ke Madinah.

Pada fase Madinah sebelum terjadi perjanjian Hudaibiyah berbagai upaya

dilakukan oleh Rasulullah saw untuk mengokohkan masyarakat muslim pertama

tersebut, seperti pembangunan masjid dan mempersaudarakan antara Muhajirin

dan Anshor. Setelah itu Allah swt mengizinkan mereka untuk berperang melawan

orang-orang yang menentang dakwah sehingga terjadilah berbagai peperangan,

seperti Badar, Uhud, dan Ahzab di samping peperangan melawan orang-orang

Yahudi.

Perjanjaian Hudaibiyah diambil Rasulullah dalam memulai dakwahnya

setelah hijrah.Perjanjian tersebut menghasilkan kesepakatan antara umat dengan

akum Qurasiy Mekah. Tak ada jalan perang yang diambil, tak ada pertempahan

darah antara kaum Quraisy dan para sahabat. Walaupun di antara para sahabat

tidak setuju dengan perjanjian tersebut. Rasulullah mengambil jalan perjanjian

karena menganggap eksistensi Islam sudah tertancap di Mekah. Kaum Quraisy

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

32

pun memerangi umat Islam. Ini adalah kemenangan bagi Rosulullah, karena Islam

sudah dikenal dan mau diterima oleh siapa pun. Baginya perjanjian hudaibiyah

adalah awal baru dakwah Rosul di Mekah.

Tujuanya adalah meyakinkan umat Islam tentang kebenaran janji Allah

swt. Yang betapapun terlihat jauh namun pada hakikatnya, ia pasti akan tiba pada

saatnya, selama umat Islam melangkah ke arah sana dengan langkah yang pasti.

Karena itu, mereka hendaknya selalu tampil dengan sifat-sifat terpuji,

sebagaimana dilukiskan oleh uraian akhir surat ini.45

H. Kandungan Surah at-Taubah

Kata dari ( لقد جاء كم رسو ل ) laqad ja’akum rasull akan datang kepada

kamu ( orang-orang arab ) Nabi Muhammad saw. datang atas kehendak beliau

sendiri, bukan diutus atau didatangkan oleh Allah swt. Penyebutan Kata rasul

memberi kesan bahwa kedatangan beliau sebagai utusan allah. Dari kedua kata itu

pada akhirnya melahirkan kesan baru bahwa beliau tercipta dengan membawa

potensi keimanan yang menjadikan beliau sangat wajar menjadi rasul yang allah

swt utus. Sehingga, saat beliau menerima wahyu illahi, saaat itu juga beliau

tampil melaksanakan tugasnya tanpa harus di dorong-dorong, akan tetapi

langsung terdorong oleh jiwa beliau, dan karna itu sehingga beliau bukan saja

sungguh-sungguh berdakwah, senang dan berbahagia melaksanakanya tetapi lebih

dari itu. 46

لقد جآءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ماعنتم حريص

{821عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم }

(Sungguh telah datang Kepadamu seorang rasul dari kaumumu sendiri, berat

terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan{keimanan dan keselamatan}

bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin )

Di dalam kitab tafsir ath-thabari ada yang mengatakan seperti Abu Ja‟far

”Seorang rasul" رسول sungguh telah datang kepadamu “ wahai kaum “ لقد جآءكم“

45

M.Quraish Shihab, AL-LUBAB “Makna,Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah al-

Qur’an”,surah- Al-fath, Tangerang: Lentera Hati,2012, h. 697. 46

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,

Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 95

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

33

sebagai utusan Allah kepada kalian مه أوفسكم “ Dari kaummu sendiri .” yang sudah

kalian kenal, dan bukan dari bangsa lain, tapi mengapa kalian masih menudhnya

yang bukan-bukan ketika dia memberi nasihat kepada kalian. 47

Dalam Tafsir ibnu katsir di tuliskan “ Firman Allah Ta‟ala , “ Berat terasa

olehnya penderitaan yang kamu alami” {128}. Yaitu terasa amat berat baginya

sesuatu yang menyulitkan dan menyusahkan umatnya. Di dalam kitab Ash-Shahih

disebutkan, “ sessungguhnya agama islam ini mudah. 48

seluruh syariat yang

beliau bawa adalah gampang, lapang, sempurna, dan mudah bagi orang yang

Allah Ta‟ala berikan kemudahan baginya. “( Dia ) sangat menginginkan (

keimanan dan keselamatan ) bagimu. “ {128}. Yaitu untuk memberikan hidayah

dan menyampaikan manfaat duniawidan ukhrawiuntuk kalian. Ath-Thabrani

Rahimahullah meriwayatkan dari abu Ath-Thufuli, dari Abu Dzar Radhiyallahu

Anhu, dia berkata, “ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam telah meninggalkan

kami, dan tidak ada seekor burung pun yang membalikan kedua sayapnya di udara

melainkan beliau telah menyebutkan suatu ilmu tentangnya kepada kami. “ Dia (

Abu Dzar ) berkata, “ Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “ Tidak

ada suatu apapun yang tersisa yang dapat mendekatkan diri kepada surga dan

menjauhkanya dari neraka, melainkan aku telah menjaskannya kepada kalian. 49

47

Perpustakaan Nasional RI, Jami’ Al Bayaan an Ta’wil Ayi Al-Qur’an, 19 jld. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2009. h. 413. 48

Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Imdatu Tafsir An Hifdzi Ibnu Katsir, Jakarta:

Darussunnah, 2014. h. 629 49

Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Imdatu Tafsir An Hifdzi Ibnu Katsir, Jakarta:

Darussunnah, 2014. h. 629

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

34

BAB III

GAMBARAN UMUM KELURAHAN PULAU KELAPA

A. Letak Geografis

Penulis melakukan penelitian mengenai “Riwayat Surat Al-Fath dan At-

Taubah dalam Rangkaian Pembacaan Maulid Nabi” di Pulau Kelapa, Kab.

Kepulauan Seribu. Letak geografis Pulau Kelapa berada pada jalur administratif

Kelurahan Pulau Kelapa termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kepulauan

Seribu, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ada

36 buah pulau yang menjadi bagian dari wilayah Kelurahan Pulau Kelapa. Luas

wilayah Pulau Kelapa sendiri hanya seperduapuluh saja dari luas keseluruhannya,

yaitu terhitung hanya 13,09 Ha.

Luas wilayah pulau tersebut memang masih tergolong cukup besar bila

dibandingkan dengan luas wilayah Pulau-pulau lain yang berada dalam

Kecamatan Kepulauan Seribu. Dari sisi peruntukan, hanya Pulau Kelapa dan

Pulau Kelapa Dua yang merupakan wilayah hunian pemukiman penduduk di

Kelurahan Pulau Kelapa, karena pulau-pulau lain umumnya diperuntukkan hanya

sebagai tempat peristirahatan, loaksi wisata, maupun tempat budidaya perikanan

saja.1Kecamatan Pulau seribu mempunyai jumlah penduduk yang lumayan banyak

dan juga tersebar di Pulau-Pulau kecil berpenghuni. Ada seebelas Pulau yang

berpenghuni dianataranya , Pulau Untung Jawa,Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau

Tidung Besar, Pulau Pramuka, Pulau Panggang,Pulau Harapan,Pulau Kelapa.

Di wilayah Kabupaten ini terdapat pula sebuah zona konservasi berupa

taman nasional laut kepulauan seribu (TNKS). Sebagai daerah yang sebagian

besar wilayahnya merupakan perairan di dalamnyajuga terdapat zona

konzervasi,maka tidaklah mengherankan bagaimana pengembanan budidaya laut

1 Data kelurahan Pulau Kelapa laporan setiap perbulan 2018

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

35

dan pariwisata. Dua sector ini diharapkan menjadi prime-mover pembangunan

masyarakat dan wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.2

B. Kondisi Demografi

Keadaan topografi Pulau Kelapa dilihat secara umum keadaanya

merupakan lautan yang sangat luas dan terdiri pulau-pulau kecil sebanyak 36

pulau. Hanya dua pulau diperuntukan untuk permukiman salah satunya yaitu

Pulau Kelapa. Terdapat banyak variasi Pekerjaan yang dimiliki penduduk Pulau

Kelapa, seperti nelayan, pedagang, pegawai perkantoran, dan pengusaha jasa

persewaan untuk pengembangan bidang usaha pariwisata berbasis masyarakat.

Sedangkan Pulau Kelapa Dua mayoritas penduduknya hanya bermata-pencaharian

nelayan saja. Sekolah-sekolah yang ada di Pulau Kelapa cukup memadai dari SD,

SMP, serta MAN. Terdapat juga sekelompok organisasi-organisasi pengajian di

siang dan di malam hari di mushola-mushola.3

Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau karang sebanyak 105 buah

dengan total luas wilayah daratan sebesar 8,7 km. Posisinya secara geografis

adalah pada 5,45 LS dan 106,25-104.40 BT dengan luas 870 hektare (8,70 km).

temperatur sepanjang tahun umumnya berkisar antara 21 C -32 C dengan

kelembaban udara rata-rata 80.

Pulau Seribu merupakan gugusan Kepulauan yang terletak di sebelah utara

Jakarta, tepat berhadapan dengan teluk Jakarta. Namanya Kepulauan Seribu bukan

berarti Pulau-Pulau di dalam gugusan kepulauan itu berjumlah seribu. Jumlah

pulau itu hanya sekitar 342 Pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang

itu sendiri berjumlah 158. Tidak semua pulau yang termasuk di dalam gugusan

kepulauan seribu didiami manusia. Sebagaimana banyak pulau-pulau lainya di

Indonesia.

2 Data kelurahan Pulau Kelapa laporan setiap perbulan 2018

3 Data kelurahan Pulau Kelapa laporan setiap perbulan 2018

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

36

C. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan dan Pekerjaan

Pendidikan sebuah satu hal yang sangat penting dalam meningkatkan

kesejahteraan dan keturunan yang baik buat bangsa Indonesia pada umumnya dan

tingkat perekonomian pada khusunya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi

maka akan mendongkrak tingkat kestabilan warga. Tingkat kecakapan juga akan

mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan pada giliranya mendorong

lapangan pekerjaaan.dan pekerjaan juga sangat dibutuhkan karena dengan adanya

pekerjaaan kita bisa mengatur dan melihat bagaimana kondisi perekonomian

sendiri. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk

pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan

biasanya akan dapat mempertajam sistematika pikir atau pola pikir individu,

selain itu mudah menerima konfirmasi yang lebih maju.4

D. Kepadatan dan persebaran Warga Pulau kelapa

Persebaran penduduk pada warga pulau kelapa secara merata dan di setiap

RW ada peningkatan masing-masing orang dengan jumlah yang berbeda, secara

tertib dan beraturan jumlah penduduk pulau kelapa pada setiap rukun tetatangga

(RT) akan tetapi setiap rukun tetangga dari hasil data yang di dapat di ambil dari

setiap (RW) data yang di dapat dari kelurahan dan jumlah per RW setiap laki-laki

dan perempuam serta dewasa dan anak-anak dan jumlahnyanya masing-masing

dengan KK (kartu keluarga) setiap RW.

1. Bidang Kesehatan

Kesehatan adalah salah satu tujuan dan keharusan yang kita jaga dan harus

kita penuhi. Karena kesehatan sangatlah mahal untuk kita dapatkan banyak orang

yang sudah sakit ingin cepat sembuh karena kesehatan adalah suatu hal yang

sangat didambakan orang, dengan tubuh sehat pikiran pun akan sehat, dan dengan

sehat kita bisa melakukan aktifitas yang kita bisa lakukan. Tentunya kesehatan

juga tak lain dari memberikan kita sehat dengan ijin Allah SWT kita bisa

menjalani hidup sehari-hari dan kita perlu banyak bersyukur dengan apa yang

allah berikan kepada kita nikmat kesehatan.

4 Data kelurahan Pulau Kelapa laporan setiap perbulan 2018.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

37

Dalam data dari kelurahan Pulau Kelapa menurut data tempat dan sarana

kesehatan yang ada di Pulau kelapa sebagai berikut adanya Puskesmas,dengan

daya tamping 30 orang dan BKIA (Badan Kesegatan Ibu Anak) daya tampung 5

orang dan rumah bersalon daya tampung 10 orang. Danya temoat prasarana

kesehatan memudahkan warga pulau kelapa untuk periksa kesehatan dan

memudahkan adanya darurat seperti ibu melahirkan dan orang sakit.selain

memudahkan akses untuk berobat banyak juga kepentingan untuk posyandu anak

dan imunisasi yang digunakan di Puskesmas. Terdapat juga beberapa tenaga

kesehatan yang ada di Pulau kelapa sesuai bidang mereka seperti adanya dokter

umum yang berjumlah 8 orang, dokter gigi 2 orang serta perawat 18 orang dan

bidan 8 orang.danya tenaga kesehatan. Selain itu, terdapat dukun bayi yang

diberdayakan sebagai tenaga urut bagi ibu hamil dan bayi. Karyawan non medis 4

orang dan ahli gizi 2 orang serta analisis laboratorium 2 orang tenaga kefarmasian

1orang dan perawat 2 orang.5

Dalam data yang saya dapatkan dari laporan kelurahan setiap perbulan

dengan data yang ada di Pulau kelapa ialah adanya mushola sebagai tempat

peribadatan umat muslim di pulau kelapa dengan nama “Mushola Al-Anwar” dan

ada juga yang mengurusnya M. Insan, serta Mushola At-Taqwa dengan pengelola

Peterus Mustafa dan juga ada Mushola Perempuan yang diberi nama Al-Muslimat

dengan pengurus Umroh, Al-Jamiat Ummahat dengan pengurus Maryani.6 Di

Pulau kelapa kegiatan Majlis Ta’lim untuk ibu-ibu yang dilaksanakan biasanya

pada hari selasa dan minggu saja,jika para laki-laki atau bapak-bapak biasanya

menghadiri Ta’lim itu pada malam hari sehabis sholat Isya dilaksanakan pada

berdiam menunggu ustad yang mengisi Ta’lim atau ceramah tersebut. Di sini

lebih banyak Ma’jlis Ta’lim ibu-ibu dibanding bapak-bapak, mungkin ibu-ibu

lebih gemar mendengarkan ceramah dibanding bapak-bapak yang letih setelah

bekerja dan Ta’lim yang diadakan bapak-bapak tidaklah cepat hanya sebentar

saja.7

5 Data kelurahan Pulau Kelapa laporan setiap perbulan 2018

6 Wawancara Pribadi dengan Maryani Marzuki 7 januari 2019

7 Data kelurahan Pulau Kelapa laporan setiap perbulan 2018

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

38

E. Potensi Budaya

Kebudayaan adalah salah satu sandaran hidup masyarakat dan mkana yang

dalam bagi masyarakat yang masih berpegang teguh dengan budaya bukan

sekedar kata melainkan meliputi kepercayaan, nilai-nilai, dan norma. Semua ini

merupakan langkah awal di mana manusia merasa berbeda dalam sebuah wacana.

Kebudayaan mempengaruhi perilaku manusia karena setiap orang akan

menampilkan kebudayaanya tatkala dia bertindak, seperti tindakan membuat

ramalan atau harapan tentang orang lain atau perilaku mereka. Kebudayaan

melibatkan karakteristik suatu kelompok manusia dan bukan sekedar pada

individu, dalam hal ini yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, bahwa,

budaya itu merupakan cipta, rasa dan karsa suatu masyarakat. Sedangkan,

kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut.8

Dari pengertian budaya dan kebudayaan di atas, dapat penulis jelaskan

kebudayaan yang ada pada masyarakat Pulau Kelapa masih menjaga dan

mempraktikan budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh orang-orang terdahulu

mereka. Hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya yang dipakai di Pulau

Kelapa pada setiap selamatan pernikahan, selamatan khitanan, serta selamatan

nuzubulan yang memakai bacaan ayat suci al-qur’an dalam praktek kegiatan

keagamaan mereka.

Adapun Kebudayaan yang ada pada masyarakat pulau kelapa :

1. Tradisi pernikahan

Tradisi pernikahan yang terdapat di Pulau Kelapa ini sangat unik,

dibanding budaya pernikahan yang ada di pulau lain. Ketika tiga hari setelah acara

pernikahan diadakan maulid atau selamatan setelah pernikahan atau hajatan

sedangkan hajatan di Pulau Kelapa sama seperti hajatan di Jakarta yang

berlangsung selama satu hari. Berbeda dengan hajatan di Pulau Kelapa selalu

diadakan di rumah tidak pernah di gedung ataupun di luar pulau, dan hidangan

dimasak oleh keluarga dan tetangga. Hal itu dilakukan sebelum acara, dua sampai

tiga hari sebelumnya. Jadi ibu-ibu atau tetangga peserta hajatan membantu

8 Wawancara dengan Warga Pulau Kelapa 10 Januari 2019

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

39

memamasak, meskipun di pulau kelapa mayoritas suku betawi akan tetapi ada

juga orang yang bukan asli dari pulau (perantauan) seperti, Jawa, Bugis, dan

Minang. Jadi, setelah acara pernikahan adanya acara selamatan untuk pengantin

dan keluarga setelah hari pernikahan .

2. Bulan Safar (rabo wakasan)

Bulan Safar adalah bulan kedua tahun hijriyah, warga Pulau Kelapa

memperingati upacara rebo wakasan. Upacara tersebut berbentuk arak tujuh atau

tolak bala dan serangkaian acara-acara lain sejak ba’da maghrib. Warga

berkumpul di masjid membawa mukena dan tasbih serta al-Qur’an. Setelah sholat

tolak bala, warga lalu diajak keliling kampung untuk arak tolak bala dan

melantunkan ayat-ayat al-Qur’an seperti al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas serta sholawat

Tibbil-Qulub. Di setiap empat penjuru berdiam dan membaca doa-doa.

F. Keadaan Sosial Ekonomi

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat pulau kelapa secara umum lebih

berasal dari hasil laut. Hal ini di lihat dari banyaknya penduduk pulau kelapa yang

menetap di pulau berprofesi sebagai nelayan dan memiliki usaha hasil laut yang

dikirim ke Jakarta. Selain dijual, para nelayan memanfaatkan hasil laut untuk

dikonsumsi sendiri. Ada juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai

pemandu wisata. Wisatawan yang berkunjung ke gugusan Kepulauan Seribu dan

khususnya pulau kelapa berasal dari turis asing dan local. Profesi ini sudah

ditekuni sejak lama oleh para warga. Turis berkunjung di pualu kelapa dan di luar

pulau Kelapa, seperti Pulau Perak, Pulau Pramuka, Pulau Tidung dan masih

banyak pulau lainya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pariwisata atau tamu

dari Jakarta datang ke Kepulauan Seribu setiap akhir pecan. Para pemandu wisata

ini berstatus profesional, karana warga telah diberi pelatihannya sejak lama.

Terdapat pula warga Pulau Kelapa berprofesi sebagai pedagang. Mereka

menjual sembako, bahan bakar seperti solar,bensin untuk kapal nelayan, dan

peddagang kaki lima di sekitar pelabuhan.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

40

G. Keadaan Agama Pulau Kelapa

Agama adalah kedekatan manusia dengan sang khaliq. Hubungan ini

berwujud kepada sikap batin seseorang serta terlihat dalam ibadah dan akhlak

kebiasaan kehidupan masing-masing manusia dalam sehari-harinya. Agama di

pulau kelapa adalah suatu keyakinan yang mengarahkan beriskap antusias dan

peduli terhadap sesame. Sebagian besar warga Pulau Kelapa memeluk agama

Islam. Bahkan, tidak terdapat agama lain. Awal mula agama islam dan

berkembang hingga sekarang serta ajaran-ajaran yang di pakai hingga sekarang,

dahulu adanya para ngkong atau kakek –kakek kita yang belajar dari daerah

banten dan ada juga belajar dari Jakarta suku betawi,dan memulailah ddengan

mengajarkan kitab-kitab serta pengajian pengajian dan cara mauled disertakan

marhaban ,kakek kita terdahulu mengajarkan dan menyuruh anak-anaknya untuk

belajar ke pesantren dan mengembangkan ajaran agama Islam di Pulau Kelapa ada

salah satu kakek saya sendiri yang bernama H. Dulhak dan meneruskan ajaran-

ajaran yang masih di pakai sampai sekarang seperti pembacaan al-Fath pada

barzanzi dan kegiatan keagamaan masyarakat Pulau Kelapa. Jadi di pualau kelapa

sendiri ada istilah tidak mauled tidak enak jika tidak datang. Karena, kita

diajarkan harus peduli dengan ajaran-ajaran orang terdahulu yang mengajarkan

kita.

Adapun Kegiatan masyarakat di Pulau kelapa yang hingga sekarang masih

di pakai dan berjalan dengan rutin, diantaranya:

1. Peringatan Hari Besar Islam :

a. Maulid Nabi Muhammad saw

Nabi Muhammad adalah Nabi akhir zaman yang selalu dan akan terus

menjadi panutan yang tak akan pernah bisa menandinginya dan tidak ada yang

bisa mengingkari kebenaranya dan akan kita junjungkan baginda besar kita pujaan

kita kekasih allah nabi Muhammad saw. Beliau ini yang membawa umatnya dan

mengajarkan ummatnya tentang apa itu dan indahnya islam dan beliaulah yang

sellau menyadarkan umatnya kembali ke jalan Allah. Beliau mengajarkan sopan

santun, perdamaian, persaudaraan, kasih sayang, dan peduli sesama umat, dan

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

41

beliau jugalah yang dapat menghapus perselisihan, perperangan, dan pertikaian.

Dengan adanya mauled nabi Muhammad saw yang dilakukan warga pulau kelapa

merupakan acara yang ditunggu dan dihadiri banyak warga yang terpenting

mendengarkan ceramah dari utadz-ustadz yang diundang untuk memberikan

ceramah di Pulau Kelapa.

b. Isro Mi’raj

Kegiatan isro mi’raj yang dilakukan oleh warga Pulau Kelapa. Sama

halnya dengan acara Maulid Nabi saw seperti biasa, acara tersebut dipimpin oleh

penceramah membawakan tausiyah-tausiyah. Diisi juga dengan sambutan-

sambutan dari lurah Pulau Kelapa dan panitia yang menyelenggarakan. Dalam

acara ini warga pulau kelapa diajak bersama-sama berdzikkir dan mengingat

perjuangan Nabi Muhammad saw.

c. Tradisi 10 Muharram (lebaran anak yatim)

Pada tanggal 10 muharram terdapat tradisi yang selalu dilaksanakan sejak

dulu yaitu lebaran anak yatim. Unik dan menarik serta banyak pelajaran yang bisa

diambil dari hari lebaran anak yatim di Pulau Kelapa. Lebaran anak yatim diberi

kesenangan pada hari itu dan adanya sumbangan dan santunan dari mana saja dan

kalangan apapun yang ada di Pulau kelapa maupun luar Pulau Kelapa. Biasanya

sebelum hari perayaan anak yatim terdapat tenda-tenda serta banyak makanan-

makanan yang disediakan buat anak yatim atau pun tamu yang datang serta warga

yang melihat perayaan anak yatim itu. Hari perayaan itu berlangsung adanya

ustadz atau ustazah dari Jakarta, diundang untuk ceramah, sebelum mendengarkan

ceramah ibu-ibu yang biasa membacakan surah-surah atau mauled anak yatim itu,

membacakan barzanzi serta surah al-Fath. Setelah itu anak yatim diarak keliling

kampoug atau Pulau Kelapa, anak yatim disuruh berkumpul dan dibagikan

amplop atau santunan baru diarak diiringi menggunakan hadrah dan qasidah,

tujuanyan agar hati mereka selalu bahagia dan senang meskipun salah satu orang

tua mereka telah tiada. Seluruh anak yatim mendengarkan ceramah dari ustad atau

ustadzah yang sudah ada.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

42

H. Biodata Informan

1. Ustadz Wilin

Ustadz Wilin merupakan warga pulau kelapa yang sudah lama tinggal dan

menetap di Pulau Kelapa rt 05 / rw 03. Bapak ustadz Wilin ini ialah asli dari

daerah Tanara Banten menikah dengan perempuan di pulau kelapa dan menetap di

Pulau Kelapa pada tahun 1970an. Kini ia menjadi penceramah di Pulau Kelapa

atau ustadz yang memberikan cermahnya di majelis-majelis ta’lim atau di

undangan–undangan mauled. Ia mengajarkan ajaran-ajaran Islam yang baik

karena Ia belajar dari Tanara sejak dulu dan ia merupakan salah satu anak

pesantren dan pernah mengabdi di Pesantren. Oleh karena itu, ia menjadi

penceramah atau ustadz di pulau kelapa pertama setelah kakek-kakek kita

terdahulu meninggal.

2. Maskur

Bapak maskur ini adalah warga asli Pulau Kelapa sejak lahir dan ia tinggal

di Pulau Kelapa pada tahun 1987. Ia melanjutkan pendidikan sekolah menengah

di Jakarta. Kemudian meneruskan perguruan tinggi di salah satu perguruan tinggi

yaitu IAIN JAKARTA, pendidikan perguruan tarbiyah dan lulu bergelar S.Ag. Ia

jarang sekali berada di Pulau Kelapa. Selepas lulus dari perguruan tinggi Ia

menjadi guru di SMP 69 Jakarta di Pulau Kelapa dan mengajarkan ilmu agama di

sekolah. Sesekali beliau mengisi majlis ta’lim ibu-ibu di pulau kelapa.

3. Ahmad Fudhoili

Bapak ini merupakan warga pulau harapan RT 03 / RW 02 yang jaraknya sekitar

1 km dari pulau kelapa. Ia tinggal di Pulau Harapan pada tahun 1992. Pulau

Harapan berdekatan dengan Pulau Kelapa. Ia bekerja di salah satu KUA (kantor

urusan agama) di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang berlokasi di Pulau

Harapan dan ia sering mengisi majlis ta’lim ibu-ibu di Pulau Harapan.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

43

4. Mahyudin

Bapak Mahyudin adalah warga asli Pulau Kelapa. Rumahnya di bagian tengah

Pulau Kelapa RT 03 RW 03. Ia bekerja di PPSU Pulau Kelapa. Bapak ini selalu

mengikuti maulid yang ada di warga Pulau Kelapa. Bapak ini sering diundang

untuk membacakan barzanzi dalam mauled serta memimpn acara mauled seperti

malid selametan nuzubulan,mauled selametan pernikahan serta khitanan.

5. Umroh

Ibu Umroh warga asli Pulau Kelapa berumur 72 tahun. Ibu ini adalah

sesepuh perempuan di Pulau Kelapa yang banyak tahu tentang keadaan ajaran-

ajaran Islam di pulau kelapa dari zaman dahulu, ia bahkan tahu bagaimana

keadaan pulau kelapa terdahulu, seperti pengetahuannya tentang guru-gurunya

hingga sekarang dan ia juga masih aktif dalam menghadiri majlis ta’lim ibu-ibu.

6. Jawiyah

Ibu jawiyah merupakan warga asli dari Pulau Kelapa sejak tahun 80an. Ia

sudah berada di Pulau Kelapa dan ia merupakan ibu-ibu yang aktif dalam

mengikuti majlis ta’lim dan selalu ikut acara-acara maulid ibu-ibu. Ibu Jawiyah

ini yang mengepalai ibu-ibu dalam membaca Barzanzi atau rawi dalam majlis

ta’lim pekerjaan ibu jawiyah selaon ibu rumah tanggga ia juga pengurus majlis

ta’lim.

7. Nahrawi

Bapak Nahrawi merupakan warga Pulau Kelapa yang sangat berpengaruh di Pulau

Kelapa, dalam artian ia adalah orang yang lebih faham agama dibanding orang

awam sekitarnya. Bapak ini adalah guru ngaji di rumahnya setiap abis maghrib

anak-anak datang bersamaan untuk mengaji iqro dan al-qur’an selain mengajar

ngaji. Bapak ini ialah seorang guru agama di madrasah dan juga kepala sekolah di

TK islam ,ia juga sangat aktif di acara-acara besar islam di pulau kelapa

8. Hj. Mardiyanah

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

44

Ibu Hj. Mardiyanah adalah asli warga pulau kelapa sejak tahun 1984 sudah

tinggal di Pulau Kelapa. Ia merupakan ibu-ibu yang sangat aktif dalam kegiatan

majlis ta’lim dan acara-cara mauludan dalam kegiatan keagamaan di pulau kelapa

acara selametan dan maulud perempuan. Ibu ini pekerjaan sehari-harinya adalah

srorang ibu rumah tangga dan mengurus majlis ta’lim jika ada acara-cara di majlis

ta’lim.

9. Maryani Marzuki

Ibu maryani adalah seorang ibu yang dikenal luas oleh warga Pulau Kelapa. Ia

selalu membacakan serangkaian acara muludan. Ia adalah warga asli Pulau

Kelapa, tinggal sejak tahun 1985. Ia juga menjabat ketua majlis ta’lim perempuan

di pulau kelapa. Keseharian Ibu Maryani adalah seorang ibu rumah tangga. Dan ia

sangat aktif di majlis ta’lim.

10. Khaerullah bin Marzuq

Bapak ini warga asli pulau kelapa. Bapak ini merupakan keturunan guru-guru

agama terdahulu yang mengajarkan ajaran-ajaran di Pulau Kelapa. Tinggal di

Pulau sejak 1991. Khaerulllah seorang pekerja di daerah Jakarta yang bertugas

menjaga bangunan-bangunan. Jika sedang berada di pulau kelapa, ia mengajari

anak-anak mengaji atau guru ngaji.

11. Aspandiar abdulhai

Bapak Aspandiar abdulhai adalah seorang guru di Sekolah Menengah Pendidikan

(SMP) dan juga mengurus Masjid di Pulau Kelapa ada juga kegiatan keagamaan

di pulau kelapa. Ia yang membacakan bacaan di acara-acara maulud lelaki dan

yang mengepalai maulud laki-laki. Bapak ini asli pulau kelapa tinggal sejak tahun

1980 selain guru bapak ini juga pernah mengepalai Departemen Agama di

Kepuluan Seribu.

12. Salma

Ibu Salma adalah warga pulau kelapa dan seorang ibu rumah tangga ibu salma

tingga di pulau kelapa sejak tahun 1985. Ia adalah sorang ibu rumah tangga dan

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

45

mempunyai warung sembako di pulau kelapa untuk kebutuhan ibu rumah tangga

lainya. Sesekali dan lumayan sering menghadiri majlis ta’lim dan acara-acara

keagamaan seperti maulud perempuan.

13. Rahmat

Bapak rahmat adalah warga pulau kelapa dan bapak rahmat juga asli pulau Kelapa

ia tinggal di pulau Kelapa sejak tahun 1980. Ia seorang yang sangat rajin bekerja

dari shubuh ia sudah berangkat ambil air bersih untuk warga yang membeli air

kepadanya. Ia jug seorang warga yang taat akan ajaran keagaman dan kegiatan di

pulau Kelapa dan juga sering membacakan sholawat untuk acara arak pengantin.

14. Munaroh

Ibu Munaroh adalah ibu rumah tangga di pulau Kelapa. Ibu munaroh tinggal di

Pulau Kelapa sejak tahun 1979. Dia merupakan salah satu ibu yang sangat pintar

dalam memainkan Qasidah bersama grupnya yang sering diundang dalam acara-

acara pengantin atau sunatan.

15. Markim

Bapak Markim adalah seorang nelayan yang tinggal di pulau kelapa. Sejak ia

berumur 10 tahun ia tinggal di Pulau Kelapa bersama orang tuanya. Ia bukan asli

warga Pulau Kelapa tetapi Ia asli warga Tangerang. Bapak Markim adalah

nelayan yang sudah lama tinggal di pulau kelapa. Ia sangat rajin pergi ke mushola

untuk adzan setiap sholat 5 waktu.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

46

BAB IV

RIWAYAT SURAH AL-FATH DAN AT-TAUBAH DALAM

RANGKAIAN PEMBACAAN MAULID NABI

( Studi Kasus Tradisi Maulid di Pulau Kelapa)

Al-Qur‟an kitab suci yang selalu dan setiap saat mendapatkan perhatian dan

dibaca oleh masyarakat muslim, bahkan juga menjadi landasan amal dan

perbuatan bagi pribadi seorang muslim dalam menjalani kehidupannya sebagai

individu yang menjadi bagian dari masyarakat secara luas. Umat Islam senantiasa

meyakini bahwa al-Qur‟an benar-benar hadir secara nyata di dalam setiap sendi

kehidupan, sebagaimana bacaan dan makna ayat-ayatnya hadir beriringan dalam

kehidupan umat Islam di sepanjang masa.1 Dari sinilah muncul penelitian tentang

fenomena living Qur’an. Yang dicari dari penelitian living Qur‟an bukanlah

kebenaran agama dengan bukti-bukti ayat-ayat al-Qur‟an, yang dengan itu

umumnya sebagian kelompok muslim bisa saja menghakimi kelompok muslim

lainnya, atau terhadap kelompok keagamaan lain yang dianggap tidak sesuai, akan

tetapi living Quran lebih mengedepankan dan mengutamakan penelitian terhadap

tradisi yang ada (fenomena) yang berkembang hingga saat ini dalam masyarakat

dan dilihat dari perspektif kualitatif.2

Adapun al-Qur‟an terkadang dijadikan untuk isyarat dan simbol dalam

kayakinan masyarakat yang bisa juga dimanfaatkan sebagai kebaikan, dan

kemudian diapresiasikan dengan norma dan bentuk prilaku keagamaan. Jadi

dengan penelitian living Qur‟an, para peneliti menemukan sebuah kesimpulan

hasil penelitian yang mendetil dalam meneliti prilaku suatu masyarakat dengan

karakter sosial keagamaan yang juga sangat unik. Tanpa disadari masyarakat

muslim Indonesia juga menjadikan dan menggunakan al-Qur‟an sebagai alat

kelengkapan bacaan dalam sebuah acara keagamaan. Seperti tradisi yang

berkembang di wilayah Pulau kelapa yang letaknya di Teluk Jakarta, dan berada

1 Kitab (al-Qur‟an) ini tidak ada keraguan padanya; petujuk bagi mereka yang bertaqwa.

Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan terjemahanya, h.2. 2 Yusuf dkk, Pendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qur’an, h. 50.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

47

di Wilayah Administratif Kepulauan Seribu yang menjadi lokasi penelitian yang

penulis lakukan. Di sini, ayat-ayat al-Qur‟an masih dipakai dan difungsikan

sebagai bahan bacaan untuk acara-acara dan kegiatan-kegiatan keagamaan

Masyarakat Kelurahan Pulau Kelapa yang menyertai pembacaan rawi/maulid

pada upacara selametan perkawinan, nujuhbulanan, dan aqiqah anak yang baru

lahir, serta khitanan.3 Bab ini mengulas pemahaman dan praktek yang dilakukan

oleh warga Pulau Kelapa terhadap pembacaan ayat-ayat tertentu dalam al-Qur‟an,

maka dalam penelitian ini penulis akan menjelaskan pendapat dan pandangan,

serta praktek yang mereka lakukan terhadap pembacaan surah al-Fath dalam

berbagai acara keagaamaan seperti yang sudah penulis sebutkan di atas.

A. Praktik Pembacaan Surah al-Fath pada Penduduk Pulau Kelapa

Surah al-Fath adalah nama sebuah surah dalam al-Qur‟an yang bermakna

“Kemenangan”. Al-Fath adalah surah ke-48 dalam susunan mushaf al-Qur‟an.

Surah ini tergolong ke dalam kelompok surah-surah Madaniyah, karena

diturunkan sesudah hijrah. Surah al-Fath terdiri atas 29 ayat. Dinamai surah al-

Fath, yang berarti kemenangan, diambil dari perkataaan fath(an) yang terdapat

pada ayat pertama surah ini. Sebagian besar ayat-ayat dalam surah ini

menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai Nabi

Muhammad dalam peperangan yang dilakukam oleh Nabi Muhammad SAW.

Beliau sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surat ini. Kegembiraan ini

dinyatakan dalam sabda Nabi SAW yang diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari,

”Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surat, yang surat itu benar-benar

lebih aku cintai dan seluruh apa yang disinari matahari. Kegembiraan Nabi

Muhammad itu ialah karena ayat-ayatnya menerangkan tentang kemenangan yang

akan diperoleh Muhammad dalam perjuanganya dan tentang kesempurnaan

nikmat Allah.

Menurut Aspandiar, penduduk Pulau Kelapa cukup banyak dan hampir

semuanya mayoritas Muslim. Dalam acara keagamaan yang dilakukan di Pulau

Kelapa, surah al-Fath tidak pernah tidak dibacakan pada upacara pembacaan

3 Hasil observasi, Pulau Kelapa, 6 Januari 2019

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

48

maulid Nabi Muhammad SAW. Pembacaan tersebut masih dipegang teguh dan

terus dijalani dari dulu hingga sekarang.4

1. Praktek Selametan Pengantin (Mauludan)

Dalam upacara selametan pengantin yang diadakan sebagai kegiatan

yang mentradisi di Pulau Kelapa, pembacaan surah al-Fath menempati posisi

sangat penting dalam rangkaian upacara selamatan pengantin. Upacara selamatan

pengantinnya sendiri memiliki beberapa karakter unik yang bisa digambarkan

sebagai tradisi khas warga Pulau Kelapa, seperti bentuk acara hajatan yang

dilakukan, arak-arakan pengantin, dan selametan pengantin, setelah akad nikah.

Dalam semua tahapan tersebut, warga Pulau Kelapa sangat antusias dalam ikut

serta merayakan acara hajatan yang dilangsungkan di salah satu rumah warga.

Beberapa rangkaian tradisi yang dilakukan pada acara adat pengantin, misalnya

beberapa waktu sebelum pelaksanaan pernikahan biasanya ada upacara yang

warga Pulau Kelapa menyebutnya “Jalan Pakat”, yaitu acara jalan yang dilakukan

untuk mengabari seluruh warga Pulau dari satu rumah ke rumah lainnya bahwa

ada salah satu anak warga Pulau kelapa tersebut yang hendak dinikahkan dengan

pasangan pilihannya sendiri, dan akan dihajatkan pada tanggal yang sudah di

tentukan. Biasanya, jalan pakat ini dilakukan 1 bulan sebelum hari pelaksanaan

hajatan dilaksanakan.5

Pada hari H atau hari pelaksanaan acara hajatan dilakukan, tidak seperti

halnya dengan daerah-daerah lain yang melaksanakan acara intinya dengan

upacara akad nikah, yang dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan, hal unik

yang dilakukan warga Pulau Kelapa sedikit berbeda. Setelah pelaksanaan acara

akad nikah diadakanya acara “Arak Pengantin”, yaitu ketika semua orang yang

hadir di acara akad akan mengikuti jalannya acara arak pengantin yang dilakukan

dengan cara mengadzankan pengantin yang akan diarak. Maksud

dikumandangkannya adzan bagi pengantin ini agar si pengantin tidak mendapati

gangguan dan mara bahaya di jalanan, misalnya, jika ada pihak-pihak yang sirik

4 Wawancara Pribadi dengan Abduhlai Aspandiar, Pulau Kelapa, 22 Januari 2019.

5 Wawancara pribadi dengan.Jawiyah.Di pulau Kelapa 15 Januari 2019.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

49

dengan hiasan yang dikenakan, atau bentuk acara hajatan yang dilangsungkan

bagi si pengantin. Selain kumandang adzan, acara juga membacakan kumandang

sholawat dustur untuk pengantin agar pasangan yang baru saja menikah tersebut

diberkahi dalam pernikahannya.6

Sehabis acara arak pengantin, dilaksanakan acara hajatan. Acara hajatan

ini dinamai “Mauludan Pengantin” atau dengan kata lain “Selametan Pengantin”.

Acara ini biasanya dilakukan setelah hari ke-5 pernikahan. Ada pula yang

melaksanakan hajatan 1 minggu setelah hari akad nikah, dengan mengundang atau

memberi kabar kepada orang-orang dan meminta kehadiran mereka. Para

undangan biasanya kaum laki-laki saja sebagai pesertanya.7 Dalam kasus

undangan laki-laki ini, diundanglah kira-kira lima puluh orang laki-laki untuk

menghadiri acara mauludan tersebut. Waktu pelaksanaannya, biasanaya diadakan

setelah shalat Ashar, atau malam hari sehabis shalat Isya‟. Ketika diselenggerakan

mauludan, jamaah mauludan berbondong-bondong datang ke rumah yang

empunya hajat, dan menunggu beberapa saat agar semua undangan yang belum

datang dapat berkumpul. Dalam proses menunggu ini sering dibacakan nazham

sholawatan, atau bisa juga dengan mengumandangkan tilawah ayat-ayat al-

Qur‟an.

Pada saat para tamu undangan mauludan sudah berkumpul semuanya,

dimulailah acara dengan diawali dengan kata sambutan dari yang punya hajat,

yaitu sang bapak dari pengantin. Setelah itu, dimualailah acara mauludan yang

dipimpin oleh sang ketua mauludan. Bacaan pertama yang dibaca dalam upacara

mauludan adalah pembacaan surah al-Fatihah disertai hadorot untuk Nabi

Muhammad SAW. dan juga tak lupa dibacakan doa untuk seluruh anggota

keluarga mempelai, baik yang masih hidup maupun mereka yang sudah tidak ada

(meninggal dunia).8 Setelah membaca surah al-Fatihah, sang ketua membacakan

surah Al-Fath ayat 1-5. Pembacaan surah al-Fath ini seringkali dirangkai dengan

pembacaan surah at-Taubah ayat 128 Dan surah al-Ahzab ayat 56 Pembacaan

ayat-ayat al-Qur;an tersebut menjadi rangkaian awal pembacaan ayat-ayat al-

6 Wawancara pribadi dengan Mahyudin di Pulau Kelapa pada 9 Januari 2019.

7 Wawancara pribadi dengan Khaerullah bin Marzuq, di Pulau Kelapa 18 Januari 2019.

8 Wawancara pribadi dengan Abdulhai Aspandiar, Di Pulau Kelapa 25 Januari 2019.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

50

Qur‟an yang menyertai pembacaan rawi/maulid yang dibagi ke dalam beberapa

segmen pembacaan, dan masing-masing dipandu secara bergiliran oleh orang-

orang yang sudah ditentukan di antara para undangan. Biasanya mereka yang

membacakan adalah kaum pemuka agama( ustad yang juga bisa di bilang yang

bisa baca bacaan rawi tersebut dengan nada yang di gunakan ), atau mereka yang

memang mahir membaca aksara Arab. Dalam maulid dibacakan pula ungkapan

selamat marhaban, yang ditutup dengan doa.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan Bapak Abdulhai Aspandiar,

diceritakan bahwa surah al-Fath ayat 1-5 dibacakan dan kemudian disertai dengan

potongan ayat dari surah At-Taubah ayat ke 128 dan Al-Ahzab ayat ke 56.

Sehingga, selengkapnya ayat-ayat yang dibacakan sesudah pembacaan hadorot

surah al-Fatihah adalah sebagai berikut:

“Sungguh, kami telah memberimu kepadamu kemenangan yang nyata”

“Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang

lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-nya atasmu dan

menunjukimu ke jalan yang lurus.”

“Dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)”

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin

untuk menambah keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala

tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

51

“Agar dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam

surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan

dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut

Allah suatu keuntungan yang besar,9

- Potongan surah At-Taubah ayat ke 128

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa

olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan

keselametan)bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang

beriman.”

- Potongan surah Al-Ahzab ayat ke 56

“Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya-nya bersholawat untuk Nabi. Wahai

orang-orang yang beriman Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam

dengan penih penghormatan kepadanya.”10

Menurut penjelasan Aspandiar. yang dibacakan dalam acara hanyalah

ayat pertama hingga ayat ke-5 saja dari surah Al-Fath, bukan keseluruhan ayat

yang ada dalam surah al-Fath.” Ia menyebutnya lima ayat tersebut sebagai salah

satu patokan dalam bacaan selametan” sebagaimana ia jelaskan berikut ini:

“Setelah itu baru surah Al-fath yang dipake paling ayat 1 sampe 5, udah

itu aja kaya ada di ayat 1 yang artinya kan kemenangan yah, apabila si

pengantin itu dalam artian menang dari hal yang macem-macem dan

selamet dari bahaya semoga Allah melindungi pernikhanya, dia menang

gitu.”11

Maksud dari pernyataan yang telah disampaikan oleh bapak Aspandiar

Abdulhai adalah bahwa 5 ayat dalam surah al-Fath ini digunakan sebagai bacaan

untuk selametan setelah acara pernikahan, yang mana abis selesai acara

9 Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, hal. 45

10 Kementrian Agama RI, al-qur’an dan Terjemahnya. hal. 56

11 Wawancara pribadi dengan Aspandiar Abdulhai ,Pulau Kelapa, 30 Januari 2019.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

52

pernikahan diadakannya dengan cara memanggil orang-orang untuk mauludan,

baik yang dipanggilnya untuk maulud laki-laki maupun perempuan dan yang

artinya “apabila seseorang yang melangsungkan pernikahan dan setelahnya maka

akan diadakan acara selametan, maka yang dibacakan ayat Al-Fath dari ayat

pertama sampai ayat kelima”. Dalam rangkaian acara, bacaan serta kegiatan

diawali dengan mempersiapkan acara dari mulai memanggil orang-orang yang

akan menghadiri mauludan sekiranya ada lebih dari 10 orang bisa 50 orang yang

akan di panggil satu persatu ke rumah-rumah untuk hadir dalam cara mauludan,

dan mulainya acara barulah ada yang mengepalai acara mauludan di bacakanya

hadorot-hadorot serta sholawatan untuk Nabi Muhammad saw, dan barulah

memulai bacaan dan di masukanya potongan ayat seperti ayat At-taubah ke 28

dan surah Al-Ahzab ayat ke 56 dan barulah dimulai al-Fath yang akan dilanjutkan

dengan acara Marhabanan dan biasanya diakhiri dengan doa yang dikhususkan

untuk nama pengantin.12

2. Selametan Sunatan (Mauludan Pengantin Sunat)

Pada upacara Selametan Sunatan atau Mauludan Penganten Sunat warga

Kelapa juga mentradisikan pembacaan surah al-Fath dalam rangkaain pembacaan

maulid/rawi yang dilakukan. Prosesinya tidak berbeda dengan prosesi pembacaan

rawi pada acara mauludan pengantin, hanya sering dibedakan dalam pihak yang

diundang dalam acara tersebut. Jika hajatan pengantin umumnya mengundang

jamaah laki-laki, maka dalam acara mauludan sunatan yang diundang adalah

jamaah kaum ibu atau yang lazim disebut “maulud perempuan”.13

Namun demikian, prosesi maulud perempuan lumayan lebih rebet

dibandingkan dengan prosesi pada mauludan laki-laki. Sehingga tak heran kalau

kemudian pihak yang punya hajat lebih senang mengundang untuk melaksanakan

maulid laki-laki disbanding dengan perayaan mauludan perempuan. Di sini, dalam

tradisi yang berlangsung di Pulau Kelapa dewasa ini, akan biasa didapati warga

yang mengadakan selamatan pengantin sunat, namun mengundang mauludan laki-

laki, meski kesempatan ini tidak sesering maulud perempuan.

12

Wawancara Pribadi dengan Aspandiar Abdulhai, Pulau Kelapa 12 Januari 2019 13

Wawancara pribadi dengan Maryani Marzuki di Pulau Kelapa 17 Januari 2019.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

53

Prosesi acara maulud perempuan dalam acara hajatan penganten sunat

dilakukan setelah pengantin sunatan yang disunat oleh dokter atau bidan di tempat

prakteknya kembali pulang ke rumah. Ada pula dokter dan bidan yang dipanggil

ke rumah. Setelah anak selesai disunat dan sampai di rumah, sang orang tua si

anak mengadakan upacara potong ayam dengan membunyikan petasan sebagai

pertanda untuk mengabarkan bahwa si anak telah selesai disunat.14

Adapun serangkaian acara dalam mauludan penganten sunat ialah

sebelum acara dimulai, ibu-ibu datang berame-rame menuju rumah tempat

dilaksanakan hajatan pengantin sunat. Biasanya, ada juga alunan musik

Qasidahan yang dimainkan oleh ibu-ibu dalam menyambut para undangan jamaah

yang datang. Banyaknya undangan yang ikut serta hadir dalam acara tersebut

sesuai dengan jumlah undangan yang disebar. Tradisi yang berlangsung di Pulau

Kelapa, biasanya jika mauludan diadakanya di Pulau kelapa itu ibu-ibu warga

Pulau Harapan yang bertetangga dengan Pulau Kelapa juga turut hadir. Mauludan

perempuan ini identik dengan keramaian ibu-ibu dengan bermacam-macam baju

yang mereka kenakan, warna-warni pakaian dan perhiasan yang enak dilihat mata,

dan di dalam mauludan pengantin sunat itu ada juga biasanya diundang salah

seorang ustadzah atau ustadz dari Jakarta untuk mengisi ceramah dalam mauludan

ibu-ibu.15

Beberapa alasan yang menandai didatangkannya penceramah dari

Jakarta adalah karena orang pulau merasa suasana acara akan berlangsung lebih

ramai jika tuan rumah juga turut mengundang pencermah dari Jakarta, karena

akan ramai juga undangan jamaah yang datang ke rumah tempat diadakannya

acara mauludan perempuan tersebut.

Prosesi acara mauludan perempuan dalam hajatan penganten sunat

diawali dengan pembacaan sholawat serta ayat-ayat al-Qur‟an, tak beda dengan

mauludan laki-laki. Setelah pembacaan surah al-Fatihah yang turut disertakan

bacaan hadorot bagi Nabi SAW dan juga doa bagi anggota keluarga sang

empunya hajat. Dalam prosesi selanjutnya, juga dibacakanya surah al-Fath ayat 1-

5 dan ayat-ayat lain lanjutan dan kemudian dibacakan rawi/maulid dan diakhiri

14

Wawancara pribadi dengan Umroh di Pulau Kelapa 14 Januari 2019. 15

Wawancara pribadi dengan Munaroh di Pulau Kelapa 24 Januari 2019.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

54

dengan doa yang dibagi ke dalam beberapa segmen, yang masing-masing segmen

dipandu atau dipimpin oleh salah satu dari jamaah yang hadir.

Di dalam acara ini akan dibacakan solawat yang bacannya sebagai berikut:

ي

“Ya tuhanku semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada Nabi Muhammad”

3. Upacara Nujuhbulan dan Aqiqah Anak

Surah al-Fath dan pembacaan surah-surah lain yang menjadi pembuka

bagi pembacaan rawi/maulid juga dilakukan dalam acara nujuhbulan dan aqiqah

anak yang baru lahir. Ustadz Wilin menceritakan posisi pembacaan surah al-Fath

dalam acara selamatan Nujuhbulan dalam penjelasannya dalam wawancara

dengan penulis di Pulau Kelapa sebagai berikut:

“Waktu baca surah Al-fath mah yah buat acara selametan nuzubulanan nah

ayat itu yang di pake,biar selamet pengantin kawianan,maupun sunatan

dan nujuhbulan juga biasanya dipake tapi yah tergantung yang undangnya

yang punya hajat, mau mauludan perempuan apa mauludan laki-laki, yah

memang dipake surah al-Fath itu.”

Maksud dari pembacaan surah al-Fath dari 1-5 dibacakan dengan

bermaksud dan niat mendoakan kesejahteraan dan keberkahan buat si anak agar si

anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta berbakti kepada orang tua,dan

rasa syukur kepada allah swt yang telah memberi keselametan kepada si anak

lahor ke dunia ini .16

Dalam ayat ini al-Fath terdapat lafaz إ

yang artinya “sungguh kami telah memberimmu kemenangan yang nyata.”

Sementara itu, membacakan surah Al-fath bagi orang agar diberi

keselametan dalam acara mauludan selametan pengantin dan sunatan serta ada

juga Nuzubulan yang di mana acara mauludan tersebut diadakan laki-laki maupun

16

Wawancara pribadi dengan, Aspandiar abdulha,Pulau Kelapa, 26 Januari 2019.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

55

perempuan yang diambil juga bacaan sholawat serta potongan-potongan ayat dari

Al-Qur‟an biasanya setelah itu ada juga dibacakanya marhabanan sebagai penutup

Mauludan.17

Sedangkan menurut Ahmad Fudhoili seseorang penceramah di pengajian

Majlis Ta‟lim ibu-ibu mengungkapkan ”Yah kalo bacaan Al-Fath mah dibacain

pas sedang mauludan18

aja untuk syarat bacaan al-Qur‟an di dalam mauludan

biasanya sih dibaca ama Mauludan Perempuan, itu salah satu buat selametan

pengantin supaya pengantinnya diberi selametan dan menang dalam acara

tersebut, serta sunatan juga dia udah menang begitu di pakenya ayattnya 1-5.”

Maksud yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Fudhoili, yaitu “dalam

Membacakan surah Al-Fath di Pulau Kelapa yaitu dengan membacakan Q.S Al-

Fath : 1-5 dalam serangkaian acara Mauludan dan itu wajib di pakai ,dan harus di

pakai tidak boleh di lewatkan acara mauludan pengantin maupun sunatan serta

nuzubulanan.dikatakan dari warga pulau kelapa jika membaca surah Al-Fath

agara di beri keselametan dan kemenangan bagi pengantin maupun sunatan”.19

Membaca surah Al-Fath yang dibacakan salah satu orang yang mengikuti

acara Mauludan seperti yang dilakukan Ibu Hj. Mardiyanah: “Kalo baca surah Al-

Fath itu dipakenya dalam rangkaian orang Maulid pengantin sunatan Nuzubulan,

itu selalu dipake ama ibu-ibu, nah kalo bapak-bapak kadang jarang pake abis

sholawat aja udah dah langsung marhabanan, dan baca surah itu harus dipake

sebelum baca yang lain”.20

Ibu Hj. Mardiyanah mengungkapkan, ketika acara

mauludan yang dibacakan oleh mauludan perempuan baca surah Al-Fath itu harus

dibacakan dalam rangkaian mauludan agar yang dimauludkan diberi keselametan

dan keemenangan dalam melepas pengantin untuk menjalani keluarga baru.21

Ada juga yang mengungkapkan praktek pembacaan surah Al-Fath:1-5 di

katakan oleh Ibu Maryani Marzuki mengungkapkan bahwa “dipake buat acara

17

Wawancara Pribadi dengan, Ustadz Wilin, Pulau Kelapa, 6 Januari 2019. 18

Diartikan dari bahasa Pulau Kelapa (Warga Pulau Kelapa) kebahasaan indonesia 19

Wawancara pribadi dengan Ahmad Fudhoil, Pulau Kelapa 7 Januari 2019. 20

Wawancara Pribadi dengan, Hj. Mrdiyanah, Pulau Kelapa 8 Januari 2019. 21

Wawancara Pribadi dengan,Hj. Mardiyanah, Pulau Kelapa 8 Januari 2019.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

56

Mauludan perempuan biasanya acara mauludan sunatan, mauludan penganten,22

mauludan nuzubulan dipakenya kan abis sholawatan langsung dah tuh baca Al-

Fath, baca rawi terus udah selesei marhabanan terakhir “Maksud dari praktek

ayat ini yaitu dalam acara Mauludan di Pulau Kelapa sangat dipakai dan

dibacakan dalam serangkaian acara mauludan dan itu harus dilakukan, kemudian

barulah dibacakanya rawi serta potongan-potongan ayat lainya, serta juga terakhir

di lakukan dengan marhabanan barulah penutup dengan doa.23

Sementara pembacaan surah al-Fath saat sedang selametan Aqeqah anak

atau potong rambut dilaksanakan dalam sebuah prosesi yang digambarkan oleh

Mahyudin sebagai berikut:

“Warga Pulau Kelapa juga mentradisikan bacaan yang digunakan saat

potong rambut anak atau Aqeqah terselip juga ayat al-Fath 1-5 yang

dibacakan saat sedang memotong rambut si bayi dan diambil beberapa

helai rambut si bayi tersebut… Jadi, rangkaian acara (aqeqah) tersebut

adalah (dimuali dengan) membacakan sholawat, diputarkan bayi tersebut

bersama ayah ibunya (kepada jamaah yang hadir), lalu setelahnya

dibacakanya surah al-Fath”.24

B. Arti Penting Pembacaan Surah al-Fath bagi Penduduk Pulau Kelapa

Ketika surah al-Fath adalah salah sebuah surah dalam al-Qur‟an yang

mana artinya adalah kemenangan dan mengingat surah ini tergolong surah

“madaniyah” yang menggambarkan kondisi masyarakat muslim di Madinah dan

kondisi masyarakat sekitarnya. Kurun waktu turunnya surat ini dan turunnya

surah Muhammad yang mendahuluinya dalam urutan mushaf berkisar sekitar tiga

tahun jaraknya.

Pada masa tersebut telah terjadi perubahan-perubahan penting dalam

berbagai kondisi masyarakat muslim di Madinah perubahan-perubahan dalam

sikapnya dan sikap orang-orang yang menentangnya.perubahan paling penting

terjadi pada kondisi psikologi dan imannya, dan juga konsistensi mereka pada

22

Di terjemahkan dari bahasa Pulau Kelapa (bahasa Betawi) ke bahasa Indonesia. 23

Wawancara Pribadi dengan,Maryani Marzuki, Pulau Kelapa 10 Januari 2019. 24

Wawancara Pribadi dengan Mahyudin, Pulau Kelapa 6 Januari 2019.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

57

manhaj imani yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam dan matang.25

Dari kondisi social historis inilah sehingga ketika sebagian masyarakat muslim

banyak yang membacakannya dalam kegiatan perayaan maulid Nabi Muhammad

SAW., maka salah satu motivasi dan tujuan pembacaan itu di antaranya adalah

untuk dapat mencapai kondisi dan cita-cita kemenangan yang dijanjikan Allah

bagi umat Islam.

Berkaca dari kedalaman makna ayat-ayat yang dibacakan, maka dalam

kegiatan maulid tersebut banyak masyarakat di berbagai daerah yang

menggunakan surah al-Fath ini sebagai bacaan pengantar ketika hendak membaca

Maulid Barzanji, misalnya, sebagaimana yang lazim berlangsung dalam tradisi

masyarakat Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu. Atas dasar pertimbangan itulah,

Ustadz Wilin mengamini bahwa surah al-Fath menjadi bukti populernya tradis

pembacaan maulid khususnya Barzanji, di mana suku Betawi banyak

membacakannya sebagai bahan bacaan dalam peringtatan acara Hari Besar Islam,

ataupun upacara-upacara tradisional yang terkait dengan siklus hidup.26

Dalam beberapa sesi wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap

warga Pulau Kelapa seputar arti penting Surah al-Fath bagi mereka sebagai bahan

bacaan dalam acara pembacaan maulid yang mereka lakukan, terdapat beberapa

pemahaman seperti bahwa surah al-Fath merupakan salah satu surah yang ayat-

ayatnya yang sering dan dipraktekkan dibaca sebagai pengantar bacaan maulid di

Pulau Kelapa atau Kepuluan Seribu umumnya. Mereka meyakini surah tersebut

dengan sangat percaya bahwa kandungan surah tersebut memiliki keunggulan,

begitu juga sangat dikenal sebagai ayat yang sangat penting untuk dibaca.27

Surah

al-Fath juga dipercayai sebagai suatu surah yang ayat-ayatnya mempunyai arti

yang sangat penting, yaitu kemenangan dan kejayaan, yang maknanya akan terus

dipegangi sebagai sebuah solusi untuk warga Pulau Kelapa dalam acara kegiatan

keagamaan tersebut.28

25

Sayyid Qutub, Tafsir fi-zhilalil Qur’an. Jilid 3 h. 167 26

Hasil observasi di Pulau Kelapa bersama Nahrawi 12 Januari 2019. 27

Wawancara pribadi dengan Ustadz Wilin, Pulau Kelapa, 6 Januari 2019. 28

Wawancara pribadi dengan Maryani Marzuki, Pulau Kelapa, 10 Januari 2019.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

58

Dari beberapa pendapat masyarakat tentang surah al-Fath, pemahaman

yang dikemukakan warga, seperti Maryani Marzuki, disebabkan karena warga

Pulau Kelapa memang tidak bisa lepas dari latar belakang keagamaan dan

pendidikan yang mereka dapatkan. Dan mereka bisa dapat mengambil kesimpulan

dari surah al-Fath sebagai bacaan yang dibutuhkan saat acara keagamaan warga

pulau kelapa, karena surah al-Fath sendiri mempunyai makna yang sangat

mendalam yaitu sebagai kemenangan yang dihayati serta diidamkan datangnya

bagi warga pulau sendiri. Tidak dipungkiri bahwa surah al-Fath menjadi surah

yang paling sering dibacakan karena ayat-ayatnya merupakan ayat-ayat yang

paling disenangi, serta sesuai dengan kebutuhan yang dituju dalam acara-acara

siklus hidup yang sangat erat dengan nuansa keagamaan, seperti dalam melepas

anak menuju jenjang perkawinan, kemudian yang pembacanya akan dibaca

dengan tujuan tertentu agar dimudahkan dan diberi keselametan untuk yang

menjalankan hajat tersebut dan warga menjadikan surah tersebut sebagai

pegangan dalam acara kegiatan.29

Beberapa motif yang dituju dalam pembacaan surah Al-Fath di Pulau

Kelapa yang dipraktekan di setiap kegiatan keagamaan yang seperti: “mauludan

selametan pengantin, mauludan selametan sunatan, dan juga dipakai mauludan

aqeqahan, dan nuzubulan di antaranya adalah bahwa pembacaan surah al-Fath

merupakan salah satu simbol yang penting dibacakan setelah rangkaian bacaan

yang dipakai seperti hadorot kepada Nabi Muhammad SAW”. Begitu juga

setelahnya dibacakan potongan surat al-Ahzab 56 dan at-Taubah 128 sebagai

bagian dari rangkaian bacaan inti yang menjadi pengantar bagi pembacaan

rawi/maulid yang dilakukan oleh warga Pulau Kelapa. Mereka menyatukan

pembacaannya dalam buku pegangan si pembaca dalam acara maulud tersebut,

biasanya membaca kitab rawi “Barzanji”. Jadi, surah al-Fath itu termasuk dari

bacaan Barzanji yang ada dalam rawi.30

Selain itu, maksud membacakan surah al-Fath dalam acara keagamaan

tersebut, bermaksud agar yang di Mauludin atau selametan seperti halnya

29

Wawancara pribadi dengan nahrawi,Pulau Kelapa,9 Januari 2019. 30

Wawancara Pribadi dengan,Abdulhai Aspandiar,Pulalu Kelapa,30 Januari 2019.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

59

pengantin, pengantin sunat, nujuhbulan sebagai doa mendapatkan keberkahan dan

mendapatkan kebahagiaan. Bagi yang dikhitan, diharapkan dapat diberi

kelancaran dan pengantin yang baru saja menikah diberi kesalematan dalam

rumah tangganya yang tak lain diambil dari kata kemenangan yang diambil dan

digunakan dalam tradisi upacara selametan yang diartikan sebagai „mereka yang

menang‟ dalam hal apapun: hawa nafsu, kesakitan dalam arti kesakitan pengantin

sunat, dan juga diberi kesalematan ibu dan ayahnya bersyukur anaknya sudah

disunat. Selain juga sebagai sebuah harapan diberikan jodoh sebagai wujud dari

arti menang, yaitu ungkapan rasa syukur manusia kepada Allah swt.31

C. Respon dan Pemahaman Warga terhadap Pembacaan Surah al-Fath

Sebuah pendidikan merupakan suatu faktor yang unggul dalam

pembentukan diri manusia dan pendidikan juga berperan membentuk kebaikan

ataupun keburukan manusia yang menurut ukuran normatif. Adanya perbedaan

latar belakang pendidikan akan berdampak bedanya pemahaman dalam kepala

masing-masing manusia dan menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan

warga, baik yang bersifat formal maupun non formal. Sedikit maupun banyak

sangat mempengaruhi pendapat warga tentang yang berkaitan dengan bacaan

surah di al-Qur‟an disamping itu, kondisi kultur, ekonomi dan budaya. Setiap

individu warga juga memiliki perebedaan yang sama. Khususnya latar belakang

tersebut memberikan keunikan di setiap kali memahami al-Qur‟an. Seperti warga

pulau kelapa yang mempunyai pendududuk muslim, akan tetapi menimbulkan

adanya perbedaan dalam menanggapi dan fungsi surah Al-Fath, seperti halnya

yang penulis temui di Pulau Kelapa tersebut.32

Bapak Mahyudin menceritakan pemahamannya bahwa surah al-Fath

adalah surah yang artinya sangat bagus untuk dipakai di pulau kelapa dalam doa

selamatan dan itu sesuai yang ada di al-Qur‟an.33

Sementara Bapak Nahrawi

mengatakan, “Itu ajaran baik dan surahnya juga baik, jadi apa salahnya kita ikutin

ajaran itu dan artinya al-Fath sendiri kan kemenangan, jadi orang yang

31

Wawancara Pribadi dengan,nahrawi,Pulau Kelapa,9 Januari 2019. 32

Hasil observasi ,pulau Kelapa ,6 Januari -15 februari 2019. 33

Wawancara Pribadi dengan Mahyudin.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

60

diselametin memang menang dan kalo kita baca al-Qur‟an pahalanya dapet

sepuluh.”34

Pendapat lain dari Ustad Wilin menegaskan, “Surah al-Fath kan dari

dulu dibacakan di Pulo Kelapa sudah dari turun temurun, jadi surah Al-Fath itu

artinya kebaikan dan keselametan buat yang baca, dikarenakan artinya menang

dan bagus ayatnya.35

Sementara dari kalangan kaum perempuan, Ibu Maryani Marzuki

menegaskan “Surat Al-fath ini diajarin dari ustazah yang mengajar di Pulau

Kelapa, dan bacaan ini bacaan bagus buat keselametan dan kemenangan bagi yang

punya hajat, kayak orang kawinanan, dan sunatan dan bagus untuk dibaca buat

acara maulud perempuan dan bagus buat kita amalin.”36

Maksud dari yang

dikatakan oleh Ibu Maryani Marzuki ialah ayat Al-Fath yang dibacakan dan

diutamakan dalam acara maulud itu sangat wajib dibaca, karena bacaan al-Qur‟an

lebih banyak pahala dan manfaatnya. Ayat ini banyak digunakan dalam kegiatan

keagamaan dalam kegiatan Pulau Kelapa dibacakannya ketika sedang acara

mauludan perempuan maupun laki-laki yaitu selametan perkawinan, dan

selametan sunatan dan nujubulan.

Selain itu, ada juga para warga yang memahami tentang surah al-Fath

dalam berbagai versi pendapat mereka. Mpok Umroh menceritakan “Surah al-Fath

adalah surah yang paling dipake dan utama bagi maulud perempuan dalam

merayain acara maulud penganten, dan surah al-Fath itu harus dipakai sampai

sekarang, karena ganjil kalo gak baca surat itu.”37

Hj. Mardiyanah juga sama

halnya berpendapat, ”Yah surat al-Fath kan harus dibaca kalo setiap acara

mauludan itu harus dipake setelah hadorot dan gak pernah ketinggalan.”38

Bahkan, pendapat pemahaman mereka juga menyentuh aspek empiris, seperti

Bapak Aspandiar Abdulhai menggunakan ayat-ayat dalam awal surah al-Fath ini

sebagai salah satu ayat yang diyakininya sebagai perisai dan doa meraih

kemenangan, sebagaimana ia mengatakan ”Yah surat Al-Fath itu bagus dipake dan

34

Wawancara pribadi dengan Nahrawi. 35

Wawancara Pribadi dengan ustad Wilin. 36

Wawancara Pribadi dengan, Maryani Marzuki. 37

Wawancara Pribadi dengan ,Umroh, pulau Kelapa, 6 Januari 2019. 38

Wawancara Pribadi dengan ,Hj. Mardiyanah, pulau Kelapa, 8 Januari 2019.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

61

orang pulo pakenya itu buat selametan agar mempelai diberi keselametan terus

juga sama sunatan agar dia menang dalam melawan sakitnya.”39

Pengalaman berinteraksi dengan al-Qur‟an menghasilkan pemahaman dan

penghayatan terhadap ayat-ayat tertentu secara atomistik, sebagaimana dilihat dari

pengalaman pembacaan surah al-Fath di Pulau Kelapa. Pemahaman dan

penghayatan individual yang diungkapkan dan dikomunikasikan secara verbal

maupun dalam bentuk tindakan tersebut dapat mempengaruhi individu yang

membacanya, dan juga indivisu lain sehingga membentuk kesadaran bersama, dan

pada taraf tertentu melahirkan tindakan-tindakan kolektif dan terorganisasi.

Pengalaman bergaul dengan al-Qur‟an melalui pembacaan ayat-ayat secara

mentradisi seperti pembacaan surah al-Fath ternyata lekat dengan makna yang

dibawa surah itu sebagai surah dalam al-Qur‟an yang bermakna kemenangan

sehingga praktek, pemahaman, dan penghayatan yang dilakukan warga Pulau

Kelapa dalam menerapkan ayat-ayat al-Qur‟an tertentu dalam kehidupan, dalam

bentuk pembacaan surah al-Fath sebagai pengantar bacaan Rawi/Maulid Barzanji

menjadi tuntunan tersendiri, ketika pembacaan ayat-ayat al-Qur‟an senyatanya

dikaitkan dengan makna yang dikandungnya sebagai pelindung untuk

keselametan dan bahkan dari kesakitan dan kejahatan. Dengan demikian, adanya

praktek pembacaan ayat-ayat al-Qur‟an yang mentradisi di sebuah masyarakat

seperti pembacaan surah al-Fath di kalangan warga Pulau Kelapa benar-benar

menjadikannya al-Qur‟an yang dihidup di tengah masyarakat yang

mengamalkannya. Salah satu bukti testimoni masyarakat sebagai respon positif

mereka atas praktek living Qur‟an ini menegaskan bahwa “mengenai bacaan --

surah al-Fath sebagai pengantar pembacaan-- mauludan di Pulau Kelapa yang

dilakukan buat selametan biasanya dipakai salametan sunatan, kan (ketika itu)

acaranya sunatannya sudah selesei, jadi dimauludin dengan bacaan surah al-Fath

sebagai ekspresi kememangan, karena kan yang pengantin sunatnya sudah selamet

dari rasa sakit, sehingga dibacakanya ayat Al-Fath satu sampai lima dan bacaan

sholawat.40

39

Wawancara pribadi dengan ,Aspandiar Abdulhai, pulau Kelapa 11 Januari 2019. 40

Wawancara Pribadi dengan Nahrawi, Pulau Kelapa,7 Januari 2019.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

62

Banyak informan mengatakan jika tradisi pembacaan surah al-Fath yang

di gabungkan dengan surah at-Taubah terdapat dalam Barzanzi yang dibacakan

dalam setiap acara keagamaan maulid-maulid di Pulau Kelapa, harus dibacakan

dalam bacaan maulid, informan yang di wawancarai oleh penulis juga

menceritakan bahwa harus dibacakan di maulid tersebut,entah maulid apa saja itu

yang ada dalam acara sebagai salah satu aturan tradisi yang dipakai, jika tidak

memakai surah al-Fath dalam maulid tersebut dianggap menyalahi tradisi yang

ada dan mendapat sanksi moral dari orang yang mengikuti mauludan tersebut atau

dari warga Pulau Kelapa itu sendiri sanksi moral berupa omongan dan sindiran

dari warga sekitar.41

Warga Pulau Kelapa juga mengatakan surah al-Fath dipakai tidak hanya

di Pulau Kelapa saja, akan tetapi digunakan pada acara maulidan Pulau-Pulau

lainya seperti Pulau Pramuka. Pulau Panggang, Pulau tidung. Pulau tersebut yang

masih juga menggunakan pembacaan al-Fath dalam Rangkain acara Maulid Nabi

dan acara keagamaan yang bersangkutan dengan barzanzi serta Rawi42

ada juga

di Pulau lainya yang juga menggunakan surah al-Fath dan at-Taubah yang sudah

ada dalam rangkaian Maulid Nabi,dn juga mauludan lainya.

Di Pulau lain juga melafalkan bacanaan Barzanzi tersbut dengan nada

yang berebda yang khas sesuai Pulau tersebut gmn cara baca dengan nada yang

berbeda dengan Pulau Kelapa. Jadi tidak hanya di Pulau Kelapa saja yang memaki

surah al-Fath dan at-Taubah dalam rangkaian Mauludan serta Maulid Nabi.43

Di Pulau kelapa sendiri tradisi membacakan surah al-Fath yang di padukan

dengan surah at-taubah serta al-Ahzab itu, adalah bagian dari barzanzi dan rawi

yang biasa dipakai di Mulid Nabi saw. ada salah satu ustad yang terbilang tokoh

agama mengungkapkan bahawa kebiasaan baca surah al-Fath itu di Pulau kelapa

sendiri dibacakan hanya dalam acara keagaaman saja seperti.Nujuhbulanan,

Aqeqah anak, serta Hajatan Pengantin, dan Sunatan, dalam acara ini biasanya

masyarakat Pulau kelapa meggunakan pegangan Barzanzi yang di dalamnya ada

41

Wawancara Pribadi dengan Aspandiar,Pulau Kelapa. 6 Januari 2019. 42

Wawancara dan ikut serta Mauludan di Pulau Kelapa. 5 Februari 2019. 43

Wawancara dan ikut serta Mauludan di Pulau Kelapa. 5 Februari 2019.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

63

surah al-Fath dan at-taubah yang juga ada surah al-Ahzab, karna turun temurun

yang diajakrkan dari orang-orang terdahulu mereka mengajarkanya juga dengan

nada “ Ras” yang selalu jadi andalan Warga Pulau Kelapa sampai saat ini. 44

44

Wawancara Pribadi dengan Aspandiar Abdulhai tgl 10 januari 2019 Pulau Kelapa.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penduduk di Pulau Kelapa mempraktekan Riwayat surah al-fath dan at-

Taubah dalam Rangkaian Pembacaan Maulid Nabi. Hasil penelitian skripsi yang

penulis lakukan menemukan bahwa pembacaan surah al-Fath hanya dibaca ayat

pertama hingga ayat kelima saja. Ayat-ayat itu dibacakan dalam upacara

pembacaan maulid Barzanji bersama dengan pembacaan ayat-ayat lain, yaitu QS

at-Taubah 128 dan QS surah al-Ahzab ayat 56 Warga Pulau Kelapa

mempraktekkan pembacaan ayat-ayat itu dalam pembacaan maulid untuk upacara

selamatan pengantin, selamatan sunatan, akekah dan nujuhbulan. Rutinitas ayat-

ayat surah al-Fath itu dibarengi dengan adanya pemahaman khusus terhadap

pilihan pembacaanayat-ayat tadi, sehingga menjadi bagian dari Living Qur’an

dalam kebiasaan penduduk Pulau Kelapadengan keunikan tradisi yang masih

melekat.

Pulau Kelapa sendiri masih berpegang teguh dengan tradisi yang ada, yang

masih melekat dalam melaksanakan serta menjalankan tradisi tersebut, salah satu

tradisi yang dipegang dan digunakan hingga sekarang ialah “Mauludan laki-laki

dan Mauludan Perempuan” yang dimaksud dengan Maulud ialah : salah satu

kegiatan yang dilakukan oleh warga Pulau Kelapa dengan Membacakan surah

dalam al-Qur’an yaitu surah al-Fath yang dimana artinya Kemenangan dan

diartikan oleh Warga Pulau Kelapa dengan tujuan Menang dalam acara Selametan

yang mereka selenggarakan.

Beberapa praktek pembacaan surah al-Fath yang digunakan dalam acara

kegiatan keagamaan warga Pulau Kelapa antara lain:

a. Surah al-Fath digunakan saat acara selametan Mauludan Pengantin

sunat, biasanya di baca setelah hadorot-hadorot kepada Nabi Muhammad saw.

Dan kepada Keluarga yang sudah Pulang duluan (Meninggal Dunia) , barulah di

bacakanya surah al-Fath tersebut dengan makna, agar sianak yang di sunat diberi

keberkahan dalam acara sunatan serta dijadikan anak yang sholeh dan patuh

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

65

kepada orang tuanya, dan anak yang di sunat telah menang dalam mengalahkan

rasa sakitnya.

b. Surah al-Fath dipakai juga saat dalam acara selametan Nujubulan dan

aqeqah di Pulau Kelapa dipakai sama seperti acara selametan mauludan lainya

yang dimakanai dengan pembacaan surah al-Fath untuk member selamet kepada

orang tua dari si bayi yang di lahirkan dan selamet dalam menjalankan kelahiran

si bayi dari mulai mengandung dan melahirkan ke Dunia,serta Kemenangan

dalam artian “ Menang” dalam mengurus dan Melahirkan sibayi dan tidak ada

Musibah yang Menimpa kepada si ibu.

c. Surah al-Fath juga digunakan dan dipakai hingga sekarang dalam acara

selametan Pengantin ( hajatan Pengaantin ) dalam surah al-Fath yang dipakai

dalam rangkaian acara yang ada digunakan juga dalam bentuk dan maksud yang

tak lain bertujuan agar kedua mempelai serta keluarga mempelai baik laki-laki dan

perempuan di beri Keselametan dalam artian “menang” kedua mempelai melepas

anak-anak mereka dengan penuh kegembiraan tidak ada halangan dalam acara

pernikahan anaknya maupun acara hajatan.

B. Saran

Penelitian tentang Praktek Pembacaan surah al-fath dan at-Taubah dalam

Rangkaian Riwayat Maulid Nabi ,salah satu Living Qur’an yang harus dikaji.

Sedangkan, masalah yang ada di Pulau Kelapa tentang surah Al-Fath Praktek

surah Al-Fath di Pulau Kelapa yang masih ada sampai saat ini dengan dibacakan

ayat 1 sampai 5 dan juga surah lain seperti At-taubah ayat 128 dan Al-ahzab ayat

56 dengan tujuan untuk menjaga tradisi dari orang terdahulu yang tinggal di

Pulau Kelapa.

Sehingga, semakin hari dapat menjadi proses menuju pengalaman al-

Qur’an sesuai dengan tuntunan syari’at Islam. Al-Qur’an kembali kepada fungsi

sebenarnya. Dan menjadi pedoman Kehidupan untuk menggapai kebahagiaan di

dunia dan akhirat.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

66

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press, 2015.

Ahmad, Fathurrobani. Pembacaan Ayat-Ayat Al-Qur’ān Dalam Tradisi Senenan

Thariqah Qadariyah Wa Naqsabandiyah (Studi living Qur’an Di Desa

Cukir Kec.Diwek Kab.Jombang) Skripsi S1 Fakultas Usuluddin dan

Pemikiran Islam. Yogyakarta; UIN Sunan Kalijaga, 2016.

Ali, Muhammad. Kajian Naskah dan Kajian Living Qur’an dan Living Hadith

vol.4,no.2. Jakarta: Journal of Qur’an an Hadith Studies, 2015.

Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman. Imdatu Tafsir An Hifdzi Ibnu Katsir. Jakarta:

Darussunnah, 2014.

Creswell, John. Penelitian Kualitatif & Field Research. Yogyakarta:Pustaka

Pelajar, 2015.

Daniel L. Pals, Seven Theories of Relegion, terj. Inyiak Ridwan Munzir dan

M.Syukuri. Bandung: Mizan Media Utama.

Daniel L. Pals, Seven Theories of Relegion, terj. Inyiak Ridwan Munzir dan

M.Syukuri. Yogyakarta: IRCiSoD, 2011.

Departemen Agama RI. Al–Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Rineka Cipta,

2002.

Efendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2012.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Social. Jakarta: Rajawali Press, 2008.

Faizi, Hamam. Mencium Dan Nyunggi Al-Qur’an: Upaya Pengembangan Kajian

Al-Qur’an Melalui Living Qur’an, vol. 4, no. 1. Jakarta: Suhuf, 2012

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

67

Fathurrobani, Ahmad. Pembacaan Ayat-ayat Al-Qur’an Dalam Tradisi Senenan

Thariqah Qadariyah wa Naqsabandiyah: Studi Living Qur’an di Desa

Cukir Kec.Diwek Kab.Jombang. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016.

Firman, Andi. Pemahaman Umat Islam Terhadap Surah Yasin. Skripsi S1

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015.

Fitrati, Yuyun Jahaoi. Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan Sebelum Dan

Setelah Bangun Tidur Di Pondok Pesantren Matholi’ul Hikmah-Brebes.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017.

Harrison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana, 2009.

Ida Qurrota A’yun, Mujahadah Ayat-Ayat Syifa Malam Jum’at Kliwon: Studi

Living Qur’an Di Ponpes Al-Hikmah 1 Brebes. Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga, 2013.

Lestari, Leni, Tradisi Pembacaan Surah As-Sajadah Dalam Salat Subuh Hari

Jum’at Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta Selatan (Stud Iliving

Hadis). Semarang: Universitas Islam Negri Walisongo. 2018.

Madjid, Nurcholish. Masyarakat Religius (Jakarta: Paramadina, 1997).

Mansur, M., dkk. Living Qur’an Dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’an

Yogyakarta: TH-Press, 2007.

Masruroh, Umi. Tradisi Rebo Wakasan dalam Kajian Living Qur’an di desa

Pakuncen Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, vol.1,no.2.

Yogyakarta: Qaf, 2017.

Moh Fadil. Pengaruh Kegiatan Membaca Surah Yasin. Surabaya: UIN Sunan

Ampel, 2017.

Moh Fakih. Pembacaan Yasin Dalam Penanaman Akhlak Masyarakat.

Tulangagung: IAIN Tulungagung, 2010.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

68

Muhtador, Mohammad. Pemaknaan Ayat al-Qur’an dalam Mujahad, vol.8, no.1

Jakarta: Jurnal Penelitian, , 2014.

Mujahidin, Anwar. Analisis Simbolik Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai

Jimat Dalam Kehidupan Masyarakat Ponorogo, vol. 10, no.1. Kalam:

Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, 2014).

Perpustakaan Nasional RI. Jami’ Al Bayaan an Ta’wil Ayi Al-Qur’an, 19 jld.

Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Rafiudin. Pembacaan Ayat-Ayat Al-Qur’ān Dalam Upacara Peretkandung:-

Living Qur’an Di Desa Poteran Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep

Madura. Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga, 2013.

Rajo, J.R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulan.

Jakarta: Grasindo, 2010.

Sanapiah, Faisal. Format-Format Penelitian Sosia. Jakarta: Rajawali Press, 2008.

Shihab, M. Q Uraish. Tafsiral-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’ān.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Sholehah, Isnani. Pembacaan Surat-Surat Pilihan Dari Al-Qur’an Dalam Tradisi

Mujahadah. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Spradley, James P. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

Ulya, Ibrizatul. Pembacaan 124.000 Kali Surah Al-Ikhlas dalam Ritual Kematian

Di Jawa. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017.

Wijaya, Aksin. Arah Baru Studi Ulum AL-Qur’an: Memburu Pesan Tahun di

Balik Fenomena Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan 1, 2009.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

69

Yusuf, Muhammad, Dkk. Pendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qur’an.

Yogyakarta:TH-Press, 2007.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama Ustadz Wilin

Alamat Pulau Kelapa RT/RW 05/03

Usia 70 tahun

Jenis Kelamin Laki-Laki

Agama Islam

Suku Jawa

Pekerjaan Penceramah

Pendidikan Ponpes salafi

Saya : “Bagaimana praktek pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan di pulau

kelapa?”

Informan: “ إنا فتحنا لك فتحا مبيناkan? Iya paling hanya maulud perempuan yang pake surah al-

fath yah laki-laki mah engga di pake .yah karena tidak di pake karena tidak dibiasakan

disini buat lelaki,tapi kalo Jakarta masih di pake ,terus kalo arak penganten gk

pake,Cuma sholawat doang,pake yang” allahumma sholli ala Muhammad langsung jalan

dah di arak.yang pake itu yah mauludan jadi yah Cuma maulued

perempuan aja yang selalu baca al-fath itu “

Saya: “Acara keagamaan apa saja?

Informan: “Tetep yang dipake itu yah maulud ,tapi kalo di pulo panggang beda yah itu di pake

laki perempuan surah al-fath itu,cuman disini aja kalo yang pake al-fath itu perempuan

kalo di sini (pulau kelapa) ,yang pake ا إن “ itu “ mauled perempuan,baik

itu aqeqah.mauludan. walimah khitanan, pengantenan (walimatul ursy) itu di pake surah

al-fath “ اإنا ”

Saya: “Apa saja kombinasi /surah lain yang di pakai sebelum pembacaan surah al-fath ?atau

rawi yang dibaca?rawi apa itu?”

Informan: “nah itu awal dari rawi,al-fath dulu baru baca rawi ada surah lainya ,pake al-fatihah

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

terus langsung marhabanan”

Saya: “Apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan: “Kalo “ itu hanya buat perempuan semua di sini perempuan pake

lelaki mah tidak,tapi kalo di pulau panggang itu pake laki perempuan itu pake,Cuma di

sini aja yang maulud pake “ itu perempuan aja.yah gk tau dah emang„إ

udah dari dulunya kali.”

Saya: “Dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “Kalo seinget saya selama ini al-fath itu hanya di bacakan hanya mauled saja,yang

pokonya yang ada mauled aja ,kalo darii dulu sih kiyai-kiyai dulu ke pulau kelapa hanya

cermah aja ,yah itu dari barzanzi nah awalnya begitu,ada al-fathnya yah dari tahun 70an

lah kayanya pas saya ada di pulo kelapa.”

Saya: “Apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “Maksud dan tujuanya adalah untuk kita junjungkan nabi Muhammad dengan

bacaan-bacaan al-fath dan tujuan di bacakanya al-fath di pulo kelapa untuk merayakan

dan melepas anak dalam perkawinan menggembirakan yang sedang berbahagia sesuai

dengan makna al-fath itu sendiri, kemenangan atau menang.”

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Nama : Maskur

Alamat : Pulau kelapa rt 04 rw 02

Usia : 57 th

Jenis kealamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku : Betawi

Pekerjaan : Guru SMP

Pendidikan : S1

Saya : “Bagaimana praktek pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan Pulau

Kelapa?”

Informan : “Yang saya tau maulud-maulud jadi kalo al-fath itu mah di baca sebelum baca jadi

baca al-fath dulu baru barzanzi biasanya ibu-ibu yang baca tapi saya sih belom

ngalami, kalo lelaki sih jarang saya kan laki-laki tapi katanya sih harus dibaca.”

Saya : “Acara keagamaan apa saja”

Informan : “Pokonya kalo barzanzi tuh yah diawali “ ” ini dipakenya surah al-fath

itu kaya nuzubulan,maulud penganten hajatan lah pokonya yah maulud-maulud aja

sunatan, yah mauled kelahiran anak”

Saya : “Apa saja kombinasi/sura yang di pake sebelum baca al-Fath?”

Informan: “Yah awalnya al-fatihah ,yah banyak lah kita khususin dulu buat yang meninggal,terus

kita hadiahkan buat nabi,nah baru dah tuh baca al-fath”

Saya : “Apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan : “Duh, kalo itu saya kurang tau,kaynya mah sih pulau panggang juga pake dah, yah

kurang tau dah saya di pulo laen pake apa gak.”

Saya : “Dari mana asal tradisi ini?”

Informan : “Awalnya saya gk tau sih kalo baca al-fath itu dulu kan saya jarang di pulo kelapa,

dari tahun 86 di atas 86 lah 87 kayanya saya baru ikutin barzanzi ada al-fathnya juga.”

Saya : “Apa maksud dan tujuan baca surah al-Fath?”

Informan : “Yah mungkin bermaksud untuk melepas anaknya nikahan dan sunatan dari hawa

nafsu jadi menang dalam artian menang telah melawan rasa sakit yang di sunat dan

tujuanya mungkin untuk menggembirakan.”

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Nama: Ahmad Fudholi

Alamat: pulau harapan rt 03 rw 02

Umur: 42 tahun

Agama: islam

Jenis kelamin: laki-laki

Pekerjaan: SLTA

Suku : Betawi

Saya : “Bagaimana praktek pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau

kelapa?”

informan: “Kalo baca al fath sih kalo kaga salah “ “itu sih ibu-ibu mauludan ,nah

biasanya ibu-ibu dah itu yang baca mauludan tuh pasti pake surah al-fath tuh.”

saya : “Acara keagamaan apa saja itu?”

informan : “Yah pokonya mauludan dah yah poko kata ini apakah aqeqah, nuzubulan, maupun

itu kawinanan, yah bahasa orang pulo itu mauled perempuan yang baca ibu-ibu itu

pasti dibawa.”

Saya : “Apa saja kombinasi/ surat sebelum al-fath?”

Informan : “Jadi gini kalo memang hadorot yah tetep al-fatihah ,baru itu dah itu al-fath nah yang

ada dibarzanzi aja dah tu di ikutin sesuai barzanzi yang “ “ إ

Saya : “Apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan: “Yah kayanya di pulo laen juga di pake dah tapi sepertinya di pulo laen itu laki-

perempuan dipake surah al-fath itu.”

Saya :”Dari mana asal tradisi ini?”

Informan : “Kalo yang ” ا إ “ itu memamng tradisinya seperti itu dari dulu udah

seperti itu ,saya kira bapak-bapak ajarkan seperti itu baca surah al-fath kaya begitu

dari orang tua kita dulu,mungkin sekarang mah bapak-bapak pengen ringkas jadi gk di

pake,Cuma kalo ibu-ibu masih dipake sampe sekarang.”

Saya : “Apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan : “Saya kira sih maksud dan tujuan dibacakan surah al-fath dalam selametan untuk beri

selamat kepada pengantin dalam acara perkawianan dan dy menang dalam menjaga

hawa nafsunya Tujuanyan agara si anak yang nikah dan sunat senang saya kira sih

seperti itu yah.”

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Nama: Mahyudin

Alamat : pulau kelapa rt 03 rw 02

Umur: 45 tahun

Agama: islam

Jenis kelamin: laki-laki

Pekerjaan: PPSU

Pendidikan : SMA

Suku : Betawi

Saya :“Bagaimana praktek pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau

kelapa?”

Informan : “Di pakenya acara maulid aja sih biasanya di pake sama ibu-ibu kalo bapak-bapak sih

agak jarang-jarang gtu karena pengen simple.”

Saya : “acara keagamaan apa saja?”

Informan : “Yah kaya acara mauled Nabi, Nuzubulan, khitanan, mauled perkawinan yah tetep

pake “ ا ”

Saya : “Apa saja kombinasi /surat sebelum al-fath?”

Informan :“Tawasul dulu, sahabat baru barzanzi dah tu yang ada surah al-fatihnya, kalo

rentetannya,

sih ayat kursi dulu At-taubah, baru al-fath ,sholawat langsung rawi dah tuh

Saya : “Apakah hanya terjadi di pulau kelaapa saja?”

Informan : “pulo laen juga pake,pulo panggang,pulo pramuka, pulo tidung di pake semua dah di

kepuluan seribu.”

Saya : “Dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “iya dari dulu, orang tua kita dulu dari guru kita terdahulu udah ngajarin kaya gtu baca

surah al-fath yah kiyai dulu guru ngaji dulu gtu kaya namanya Hj.Dulhaq,ustaz safii,

nah beliau itu asal dari tanara, terus punya istri orang sini jadi ngajarin gtu dah tuh

surah al-fath tuh yah saya taunya dari tahun 90an lah saya mengikuti sampe sekarang,

taunya sih dari dulu tapi ngikutinya pas dari tahu 90an.”

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Saya : “Apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?

Informan : “Bermaksud untuk menyampaikan kabar gembira kepada orang kampung, bahwa si

anak telah resmi menikah dan di beri selametan, yang bertujuan buat pengantin dan

yang disunat bergembira senang dan bahagia.”

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Nama: Umroh

Alamat: pulau kelapa rt 02 rw 04

Umur : 72 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan: ibu rumah tangga

Pendidikan: SR

Suku: Betawi

Saya : “Bagaimana Praktek Pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau

kelapa?”

Informan : “Prakteknya yah kalo acara maulid sih yah acara-acara maulid dah pengajian pake sih

tapi kalo kita lagi mau aja bergantian bacanya.”

Saya : “acara keagamaan apa saja itu?”

Informan : “yah aqeqahan, maulid kawinan, maulid khitanan nuzubulan paling yah acara maulid

–maulid aja sih.”

Saya : “apa kombinasi/surat sebelum baca al-fath?”

Informan : “tawasul dulu,hadorot yang sehat,dan sedang sakit terus yang sudah meninggal .terus

ikutin yang barzanzi tuh sholawat kalo kita perlu yasinan yah yasinan, berjamaah

abis yasinan istilahnya yah tahlil nah al-fath itu di pake yah mau maulidnya mau baca

barzanzi dah tuh maulidnya lah gtu.”

Saya: “apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan : “Yah di pulo panggang juga pake,pulau elang juga pake pulo seribu lah di pake, cuma

kalo pulo-pulo laen laki perempuan masih di pake.”

Saya: “Dari mana asal taridisi ini?”

Informan : “Kalo zaman dulu sih pakenya sarafal anam tapi sekarang mah pakenya barzanzi,

dari orang dahulu,turun-temurun iya pake ampe sekarang abis udah terbiasanya kaya

gtu jadi di bawa aja,yah mungkin dari guru- guru dahulu. Yah waktu itu kita masih

perawan nah kita ikut pengajian-pengajian gtu nah di kasih tau dah di barzanzi itu ada

surah al-fath nya harus di bawa.”

Saya: “Apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan : “Apa yah jaman dulu tuh agar kita dapat kegembiraan diberi kesalemetan, dan untuk

melepas dari orang tua bagi yang perkawinan.”

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Nama : Jawiyah

Alamat : pulau kelapa rt 02 rw 04

Umur : 58 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pendidikan : SD

Suku : Betawi

Saya: “Bagaimana Praktek Pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau kelapa?”

Informan: “Prakteknya mah yah paling maulid aja di pake kalo maulud-maulud tuh baru di pake

surat al-fath nya.”

Saya: “Acara keagamaan apa saja?”

Informan: “Iya maulud nuzubulan, maulud sunatan, orang kawinan maulid Nabi.”

Saya: “Apa kombinasi surat sebelum al-fath?”

Informan: “Gak baca biasa aja baca al-fatihah dulu,tahlilaln paling, hadorot, abis itu baru dah

baca barzanzi yang ada al-fathnya ا “ ”

Saya: “Dari mana asal tradisi ini?”

Informan : “Dari dulu dari nenek moyang kita,udah puluhan taon dari zaman dulunya suruh baca

“inna fathna” baca barzanzi “ “ dah tuh kit abaca. Kalo taonya mah gak

tau dah udah lama soalnya lebih lah dari tahun 70an dari zaman dulu.”

Saya: “Apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan: “Yah di pulo laen juga pake baca surah al-fath tapi di kelapa di pake mulu.

Saya: “Apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “Yah kalo orang tua dulu sih maksudnya supaya anaknya bahagia terus biar kalo pergi

dengan suaminya agar selamet ,tujuan agar melepasnya dengan tenang.”

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

7. Nama : Nahrawi

Alamat : Pulau Kelapa rt 07 rw 03

Umur : 46 tahun

Jenis kelamin : lelaki

Pekerjaan : Guru agama ,Guru ngaji

Pendidikan : S.Ag UIN Jakarta

Suku : Betawi

Saya : “Bagaimana praktik pembacaan surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau

kelapa?”

Informan : “itu artinya kemenangan ,jadi di pulo iti biasanya di pake

kalo orang sini (panggilnya )maulud ,kaya maulud sunatan ,jadi di pakenya surah

al-fath. Artinyanya kesuksesan kemenangan jadi orang sunat itu biar selamet kalo

orang sini dinamakanya maulud.”

Saya : “acara keagamaan apa saja?”

Informan : “biasanya dibaca stelah pernikahan,karena pernikahan itu selamat,tidak apa-apa

tidak ada rintangan jadi dbacakanya surah al-fath,kaya sunatan, biasanya juga

aqeqahan,agak sering sih perempuan maulid perempuan yang baca.kalo lelaki

jarang.”

Saya : “apa kombinasi/surat sebelum al-fath?”

Informan : “al-fatihah,hadorot yang paling penting untuk ulama-ukama terdahulu,guru-guru

kita yang ada maupun yang sudah meninggal ,baru al-fath dan barzanzi yang ada

di barzanzi kita membacaakan itu.”

Saya : “apakah hanya di Pulau Kelapa saja?”

Informan : “khusunya tradisi ini , di pulau seribu ,pulau lain kayanya pake juga ,tapi kalo di

pulau kelapa selalu pake al-fath buat mauludan pernikahan,khitanan,nuzubulan.

Saya pernah juga sih lihat di bekasi itu dy,maulid nabi pake al-fath,tapi kalo acara

keagamaanya kurang tau dah.”

Saya : “dari mana asal tradisi ini ?”

Informan : “tradisi surat al-fath itu dari ulama-ulama zaman dulu, zaman dulu ulama yang

ada di pulo, dankarena itu bacaan baik,ajaran bagus,yah.. apasalahnya kita

ngikutin ajaran-ajaran baik,dan bacaan baik,suratnya juga baik,jadi kita ikutin

aja,kan kalo kita baca al-fath itu kan baca Qur‟an pahalanya sepuluh,jadi kita

ambul pahalnya,dan ngikutin ajaran-baik dari orang dulu,dan ulama-ulama

terdahulu ,jadi kita ikutin ampe sekarang.”

Saya : “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan : “artinya kan kemenangan, bermaksud kesuksesan keselamatan yang sudah di

sunat demikian juga yang sudah nikah, bertujuan agar tidak ada halangan apa-apa

bagi yang menjalaninya sebagai tanda syukur maka di bacakanya surah al-fath.”

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

8. Nama : Hj. Mardiyanah

Alamat : pulau kelapa Rt 01 Rw 01

Umur : 52 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pendidikan : aliyah

Suku : Betawi

Saya: “Bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagmaan pulau kelapa?”

Informan: “kalo kegiatan rangkaian surah al-fath mah dipakenya orang maulid pasti pake “

pasti itu di pake.”

Saya : “acara keagamaan apa saja ?”

Informan: “entah maulid nikahan,maulid sunatan,aqeqahan, sebeenernya mah kalo gak di pake

juga yah gak apa-apa, tapi di sini di pake,dan yang pake maulid perempuan kalo laki-

laki mah jarang pake.”

Saya: “apa kombinasi atau surat sebelum al-fath?”

Informan: “hadorot ke nabi, al-fatihah, udah gitu pake sholawat baru dah di pake barzanzi “

al-fath dah tuh.”

Saya: “apakah hanya di pulau kelapa saja?”

Informan : “tidak juga, Pulau Tidung juga pake, tapi kalo di pulo Tidung mah di panggilnya

„rosulan‟ ya kan maulidan, kalo kita kan maulidan (di Pulau Kelapa) di pulo

Panggang juga pake di Kepulauan Seribu dah pake.”

Saya: dari mana asal tradisi ini ?

Informan: “iya itu memang dari dulu itu mah kalo setiap orang nikah ,kalo acara maulud tuh

kaya gitu, sebenernya mah tanpa pake itu juga gak jadi masalah ,tapi karena ini mah

udah tradisi jadi kita pake aja ,dan melepas anak itu harus pake baca doa-doa lah gtu,

di katakana wajin yah tidak jadi yah dari zaman dahulu baca itu al-fath ,taunya paling

dari tahun 87an lah tau maulud-maulud gtu. Tapi sebelumnya orang pulau kelapa itu

baca sarafal anam bukan barzanzi, nah baru sekarang pake barzanzi dan tuh rawi gtu.”

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “maksudnya yah kita melepas dengan baik di bcakanya surah al-fath yang bertujuan

agar si pengantin dan yang di sunat di beri kesalemetan dari Allah.”

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

9. Nama : Maryani Marzuki

Alamat : pulau kelapa RT01 Rw 02

Umur : 54 tahun

Jenis kelamin : prempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pendidikan : SD

Suku : Betawi

Saya: “Bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau kelapa?”

Informan : “yah prakteknya mah setiap maulid aja maulid perempuan pake bacaan “

Saya: “acara keagamaan apa saja ?”

Informan: “kalo acaranya maulid perempuan, kawinan, sunatan, nuzubulan.”

Saya: “apa kombinasi/surat sebelum al-fath?”

Informan: “yah al-fatihah, hadorot „ ya robbi sholli ala muhammad‟ buat nabi, sholawat baru dah

baca al-fath yang ada di barzanzi.”

Saya: “apakah hanya di pulau kelapa saja?”

Informan: “yang saya tau sih hanya di pulau kelapa aja ,tapi kayanya di pulau-pulau laen juga

pake, dan pulau harapan kayanya pake tapi jarang, kalo di kita (pulau kelapa) pake

terus.”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “yah dari saya tahun 86an sih dari saya perawan ikut-ikut pengajian terus di bawa tuh

surah al-fath „inna fatahna‟ yah itu dari zaman dulu, udah tradisi dulu mah masih pake

sarafal anam, tapi sekarng udah di ganti barzanzi, dulu itu maulid perempuan di

ajarinya, sama ibu Hj. Ida dari Jakarta baca maulid waktu 45 tahun yang lalu, jadi

udah di ajarinya kaya gtu baca itu setiap maulid ,yah kita ikutin dan sampe sekarang

dan karena al-fath itu artinya „kemenangan‟ jadi bagus lah buat kita amalin.”

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “bermaksud supaya anaknya diberi keberkahan dalam menikah dan keselametan

dalam rumah tangga ,tujuan melepas anak dengan selametan biar senang itu sih kata

orang tua dulu ngajarinya.”

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

10. Nama : Khaerullah Bin Marzuq

Alamat : Pulau Kelapa RT07 Rw 03

Umur : 58 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : Pensiun swasta

Suku : betawi

Saya: “bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagamaan di Pulau Kelapa?”

Informan: “acara untuk kelahiran rosul, malid nabi jadi di pakenya al-fath, karena kan itu

rahmatan lil‟alamin.”

Saya: “acara keagamaan apa saja?”

Informan: “yang saya tau sih Cuma maulid-maulid aja soalnya saya jarang ikut maulid paling

juga kawianan paling sunatan kali ,kan biar anaknya berakhlak,dan untuk juga

maunya sih kalo emang di baca,yah di baca.”

Saya: “apa kombinasi/surat sebelum al-fath?”

Informan: “yah paling tawasul, terus sholawat hadorot buat nabi, baru dah baca barzanzi,

barzanzi yang di baca nassar, terus al-fath. Pake al-taubah juga ayat terakhir.”

Saya: “apakah hanya di Pulau Kelapa saja?”

Informan: “kayanya di pulau-pulau laen juga pake dah, kalo barzanzi mah dan lafathnya juga.

Karena kan itu bacaan dari al-Qur‟an dan bagus jadi dipake.”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “itu sih dari zaman dulu emang pakenya surah al-fath barzanzi yang di pake barzanzi

„nassar‟ udah tradisi turun–temurun baca „ ‟dan memmang sejak di

selenggarakan maulid aja sebelum lahir juga itu udah ada dari tahun 90an lah saya tau

baca itu.”

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?

Informan: “apa yah…orang duku sih orang tua kita dulu ajarinya biar kalo di ajak sama

suaminya bahagia hidupnya, tujuanya agar melepas dengan selametan supaya berkah

gtu paling.”

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

11. Nama : Aspandiar Abdulhai

Alamat : pulau kelapa RT 08 Rw 02

Umur : 51 tahun

Jenis Kelamin: laki-laki

Pekerjaan : Guru smp

Pendidikan : PAI (bergelar S.Ag)

Saya: “Bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau kelapa?”

Informan: “acara keagamaan yang di pake surah al-fath “ ” paling acara maulid-

maulid.”

Saya: “acara keagamaan apa saja?”

Informan: “paling yang masih di dalam surah al-fath “ نا di pakenya buat maulid

pernikahan, suanatan, nujubulanan, kaya potong rambut gtu apa tu, akekah yah..? nah

iya itu di pakenya acara itu.ا

Saya: “apa kombinasi/surat sebelum surah al-fath?”

Informan: “jadi yah seperti biasa,tawassul atau al-fatihah, hadorot kepada nabi Muhammad, terus

ada bacaan ayat Qur‟an kaya ayat kursi at-taubah, nah terakhir barzanzi ada al-fath

juga, baru setelah itu marhabanan.”

Saya: “apakah hanya di pulau kelapa saja?”

Informan: “di pulau-pulau laen juga di pake kaya pulau Panggang, Pramuka itu di pake.”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “jadi tahun 70an perkembangan di pulau itu adalah barzanzi,tatkala masuk sudah

berkembang-berkembang semakin maju sekitar tahun 80an datenglah dan di

undanglah ustazah-utazah untuk acara maulid perempuan untuk ceramah,mauludan

anaknya sunata,sehingga utazah itu membawa surat „inna fathna‟ dan „lakod jaakum‟

sampai tuntas, sehingga marhabanan laki-laki dan perempuan sanggat berbeda. Kalau

laki-laki pake marhabanannya pake dari tradisi banten, dan nada serta lafdz banten,

tapi kalo ibu-ibu di sini sudah pake nada dan tradisi Jakarta, karena ustazah tadi

mengembangkan seni bacaan barzanzi di pulau dan ibu-ibu belajar dengan ustazah

tersebut, dan ustazah tersebut sering di undang dalam acara maulud-maulud seperti

khitanan, perkawinan.”

Informan: “maksudnya adalah:

Bertawasul kepada rosululllah

Kepada pengarang kitab barzanzi rasa hormat atas jasa dan karya semoga mendapat

cucuran rahmat dari allah SWT.

Mendoakan ruh pada orang tua yang punya hajat dan orang-orang mukmin mukminat

semoga mendapat ampunan dari allah.

Bertujuan untuk

Mendoakan niat shohibul hajat semoga diberikan keselametan,kesehatan dan

keberkahanya.sehingga kaitan dengan surah al-fath dan surah al-fatihah adalah saling

terkait yakni pembukaan dan bisa di artikan kemenangan intinya adalah

keselametan.”

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

12. Nama : Salma

Alamat : Pulau Kelapa Rt 06 rw 04

Umur : 63 tahun

Jenis kelamin: perempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga /majlis ta‟lim

Pendidikan : SD

Suku : betawi

Saya: “Bagaiman praktek surat al-fath dalam kegiatan keagamaan Pulau Kelapa?”

Informan: “yah kalo prakteknya mah kaya maulud-maulud aja pake “ إنا فتحنا لك فتحا مبينا” di

pakenya sunatan, kawinan.”

Saya: “acara keagamaan apa saja?”

Informan: “acara maulud perempuan kaya sunatan,kawinan, nuzubulan yah pokonya yang cara

maulud aja.”

Saya: “apa kombinasi/surat sebelum al-fath?”

Informan: “al-fatihah hadorot-hadorot yasin, م

821 baru barzanzi sholawat dah pakenya sarafal anam.”

Saya: “apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?

Informan: “Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Pramuka juga pake tapi mereka mah beda

nada.”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “itu dari zaman dulu,zamn nabi lah,tapi kit abaca al-fah itu “ ” dari

zamn dulu udah ada di pulo kelapa. Jadi ikutin aja sampe sekarang udah tradisi.”

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “yah supaya anak kita senang dalam berumah tangga ,tujuan baca al-fath agar melepas

dengan senang hati.”

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

13. Nama : Rahmat

Alamat : pulau kelapa RT 03 Rw 04

Umur : 57 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : Nelayan

Pendidikan : SD

Suku : Betawi

Saya: “Bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagamaan Pulau Kelapa?”

Informan: “acaranya kalo buat maulud pakenya baca “ kalo maulud perempuan ”إ

pakennya surat itu ”

Saya: “acara keagamaan apa saja?”

Informan: “yah paling maulud-maulud kaya penganten,sunatan,nuzubulan yah itu paling di pake

surat al-fath.”

Saya: “apa kombinasi/surat sebelum al-fath?”

Informan: “pertama al-fatihah , hadorot-hadorot buat nabi,terus baru dah baca barzanzi yang ada

al-fath nya itu sholawat dah.”

Saya: “apakah hanya terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan: “di Pulo Panggamg, Pramuka itu pake semua surat al-fath Cuma kayanya beda nada.

Yah paling bagus nadanya lagunya yah di Pulau Kelapa di banding pulau-pulau

lain.”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “dari dulu tum ah kalo baca surah al-fath “ ” kalo awalnya mah kurang

tau dah soalnya gua mah anak baru sekarang jadi kaga tau dah kalo dulunya mah

siapa,yang gua tau sih ada yang ngajarin namanya Hj. Nurjali tapi udah meninggal,

yah masih di pake sampe sekarang.”

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “bermaksud membacakan surah al-fath agar gembira, tujuannya kan dia menang

dalam apapun buat yang nikah.”

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

14. Nama : Munaroh

Alamat : Pulau Kelapa Rt 03 Rw 02

Umur : 58 tahun

Jenis Kelamin: perempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Pendidikan : SD

Suku : betawi

Saya: “Bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau kelapa?

Informan: “yah acaranya, acara maulid-maulid, kaya maulid khotanan, maulid perkawianan,

maulid nuzubulalan. Kaya aqeqah juga dah pake.”

Saya: acara keagamaan apa saja?

Informan: maulud-maulud ,perkawianan,khitanan.nuzubulan,aqeqah

Saya: apa kombinasi/surat sebelum al-fath?

Informan: “pertama al-fatihah buat nabi, hadorot terus “ya robbi sholli” baru barzaznzi “

baru marhabanan dah.”

Saya: “apakah terjadi di pulau kelapa saja?”

Informan: “iya Cuma di pulau seribu aja,di pulo panggang,pulo tidung,pulopramuka juga

pake,Cuma beda nada,enakan nada pulo kelapa baca barzanzinya,kalo kite kan pake

lagunya nada ROS ,kalo pulau laen kaga tau dah kaga enak di denger,tapi tetep pake

“ ”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “yah dari orang dulu dari semejak saya kecil itu udah di pake “ ”nitu

mah dari dulu sampe sekarang . Cuma dulu mah pake bacaannya bukan barzanzi tapi

„srafal anam‟ perempuan itu buat yang cetusin adanya maulud perempuan enyak

saya ( hj. Maryani) dulu tuh dy yang cetusin adanya maulud perempuan. Di pakelah

sampe sekarang beserta bacaan-bacanya tuh kaya “ inna fatahna”.

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “yah kata orang tua sih biar anaknya berkah nikahanya ,tujuanya melepas agar bahagia

dalam perkawinan di beri selametan dari segala macem godaan.”

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

15. Nama : Markim

Alamat : Pulau Kelapa Rt 01 Rw 01

Umur : 52 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : Nelayan

Pendidikan : SD

Suku : sunda

Saya: “Bagaimana praktek surah al-fath dalam kegiatan keagamaan pulau kelapa?

Informan: “oh..acara maulud-maulud –maulud biasa kaya maulud penganten,suanatan kita

pakenya itu biasa kalo pake „inna fatahna‟ pake barzanzi”

Saya: “acara keagamaan apa saja itu?”

Informan: “mululid nabi, maulud abis nikah,maulid khitanan,nuzubulan nah itu kalo yang

sering di pake acaranya.”

Saya: “apa kombinasi/surat sebelum al-fath?”

Informan: “kita pembukaan al-fatihah, hadorot, al-jannatu, wa ba‟du, wa kana baru al-fath “

terus sholawat, udah gtu baru marhabanan.”

Saya: “apakah hanya di pulau kelapa saja?”

Informan: “kayanya di pulau lain juga pake ah,pulo Tidung, pulo Pramuka, pulo Panggang

kayanya pake.”

Saya: “dari mana asal tradisi ini?”

Informan: “yah itu mah udah dari dulu udah dari zaman dulu, pas saya masih di sini juga itu

udah ada bacaan „ ‟ kaya gtu udah ada dari dulu, dan udah diajarin di

pulo Kelapa, dan itu kan ajaran dari nabi Muhammad jadinya baik untuk kita ikutin.”

Saya: “apa maksud dan tujuan baca surah al-fath?”

Informan: “ tujuanya melepas anak dengan kemenangan dengan kegembiraan dan maksufnya

agar naka bahagia sunatan maupun nikhahan.”

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

PROFIL PULAU KELAPA ( KELURAHAN PULAU KELAPA)

A. Kondisi Pulau Kelapa

Kelurahan Pulau kelapa merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari gugusan pulau-

pulau kecil sebanyak 36 pulau, dimana dua pulau di peruntukan untuk pemukiman yaitu pulau

kelapa dan pulau kelapa dua, pulau di peruntukan untuk peristirahatan sisanya untuk PHU,

pariwisata,SPTN Wilayah 1, Ekplorasi Minyak, Airstriep. Pulau Kelapa terdiri dari 4 Rw dan 28

Rt, semuanya merupakan pemukiman penduduk, pulau kelapa dua terdiri dari 1 RW. Dan 3 RT.

Penduduk pulau kelapa bermata pencarian, nelayan, pedagang, perkantoran dan persewaan dari

pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Sedangkan untuk pulau kelapa dua mayoritas

penduduknya bermata pencarian nelayan da nada juga sebagian penduduk yang berja sebagai

pedagang tour gaide untu perjalanan praiwisata yang datang ke pulau kelapa .dan banyak juga

yang berjualan warga asli Pulau kelapa seperti cemilan dan masih banyak lagi. Dan ada juga

terdapat lapangaan bola ada juga taman bermain untuk warga pulau kelapa serta bermain yang

dinamakan (RPTRA) Rumah penduduk taman rakyat ada pula permainan khusu untuk anak-

anak.

B. Sejarah Pulau Kelapa

Pulau Kelapa merupakan salah satu pulau di wilayah Kepulauan Seribu.Menurut cerita

asal mula dinamakan Pulau Kelapa karena dahulunya pulau tersebut banyak di tumbuhi pohon

kelapa.Penduduk yang menghuni Pulau Kelapa sangat heterogen, didominasi oleh orang-orang

Betawi, Banten, Bugil, Jawa, Sumatera dan etnis lainnya.

Dulunya Pulau Kelapa terpisah dengan Pulau harapan.Sekitar tahun 1950-an, dibangun jalan

yang menghubungkan antara kedua pulau tersebut sepanjang 200 meter.Tujuan pembangunan

jalan tersebut adalah untuk mempermudah akses transportasi karena saat itu terjadi migrasi

masyarakat Pulau Kelapa ke Pulau Harapan karena kesadaran penduduk Pulau Kelapa yang

cukup tinggi.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Mata pencaharian penduduk Pulau Kelapa sebagian besar adalah nelayan.Transportasi laut

didominasi kapal ojek dengan tujuan yang bermacam-macam seperti Muara Angke, Muara

Kamal, Kronjo sedangkan dengan tujuan Marina Ancol menggunakan Kapal Kerapu atau

predator. adanya pulau kelapa berdasarkan cerita dari orang tua di sana dan yang lebih tahu,

pulau kelapa awalnya hanya pasir pepohonan yang tumbuh dan pulau kelapa hanya benerapa

warga saja yang sudah menetap di pulau kelapa,dan karena letaknya ada din di teluk Jakarta

terjadinya nama Pulau Kelapa itu ada sebuah kapal besar yang dimana kapal itu berisikan orang

jepang ia menamakan pulau itu adalah pulau kelapa dan banyak pohon kelapa di pulau itu ada

juga ceritanya orang jepang itu menyanyikan lagu untu pulau kelapa yang sekarang di kenal

sebagai Rayuan Pulau Kelapa hingga saat ini dari zaman jepang menetap di Pulau seribu

khusunya di Pulau kelapa ada peninggalan jepang yang dinamakan “Pulau jepang” yang dimana

isinya di Pulau itu terda[at barang-barang yang di simpan seperti sepatu,senapan angin dan baju-

baju serta tas yang di tinggalkan orang jepang,tapi berjalanya waktu ada sebagian orang cina

datang ke pulau jepang dan membeli pulau itu lalu di gantinya pulau itu menjadi “Pulau cina”

hingga sekarang di kenal menjadi “Pulau cina” 1

C. Letak Geografis Pulau Kelapa

Dilihat daria letak geografisnya, pulau kelapa berada padda posisi 05 derajat 39’14”LS

dan 106 derajat 34’08”BT. Pulau ini secara administrative berada di wilayah kelurahan Pulau

Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu,

Provinsi DKI Jakarta. Pulau dengan luas 13,09 ha ini merupakan pulau berpenduduk yang

dijadikan pusat pemerintahan kelurahan pulau Kelapa. Pulau yang menjadi pemukuman padat

penduduk ini terletak pada Zona Pemukiman Taman Nasional Kepulauan Seribu.Kelurahan

pulau kelapa membawahi 36 pulau di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang masing-

masing peruntukan sebagai daerah pemukiman, pariwisata, zona inti perlindungan, dan cagar

alam.Pulau Kelapa dan pulau harapan dihubungkan oleh jalan yang terrbuat dari beton yang

merupakan hasil reklamasi. A. Letak Geografis

Secara geografis kelurahan pulau kelapa terletak di kepulauan seribu Jakarta utara dengan luas

wilayah 258,47 Ha dengan batas wilyah berikut

1 Wawancara pribadi dengan Mahyunin ,Pulau kelapa, 1 februari 2019.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Sebelah utara adanya pulau berbatasana dengan laut jawa

Sebelah selatan berbatasan dengan pulau panggang

Sebelah barat berbatasan dengan laut jawa

Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan pulau harapan

a. ketinggian tanah dari permukaan laut

b. tanah yang dipergunakan taman beemain RPTRA

(ruang public terbuka rumah anak )

c. tanah yang dipakai untuk TPU

tanah permukiman rakyat

+ 1 s/d 1,5 meter

3000

Meter

Hektar

Banyaknya Pulau dan Luas

No Nama Pulau Luas( Ha) Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

P. Dua Barat

P. Lipan

P. Sebaru Kecil

P. Kapas

P.Bundar

P. Hantu Timur

P. Hantu Barat

P. Pabelokan

P. Iyu Kecil

P. Iyu Besar

P. Saktu

P. Kelor Timur

P. Kelora Barat

P. Cina

P. Jukung

7,93

6,26

16,60

-

1,28

19,95

10,56

10,50

5,11

6,38

16,07

3,73

2,30

3, 14

11,03

PHU

PHU

Rehabilitas

Peristirahatan

Peristirahatan

Pariwisata

Pariwisata

Eksplorasi Minyak

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peternakan Ikan Kakap

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

P. Melinjo

P. K A Melintang

P. Melintang Besar

P. Melintang Kecil

P. Tongkeng

P. Panjang Bawah

P. Kayu Angin Putri

P. Putri Barat

P. Putri Gundul

P. Macan Kecil

P. Matahari

P. Genteng Besar

P. Genteng Kecil

P. Kayu Angin Genteng

P. Panjang Kecil

P. Panjang Besar

P. Kelapa Dua

P. Kelapa

P. Kaliage Besar

P. Kaliage Kecil

P. Semut Kecil

11,11

0,77

16,48

6,54

3,36

9,00

0,98

8,29

6,98

0,82

6,13

24,76

5,58

0,44

0,39

12,92

1,90

13,09

6,46

1,05

0,58

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Pariwisata

Pariwisata

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Airstriep

Pemukiman, Peternakan Ikan &

SPTN Wilayah I Pulau Kelapa

Pemukiman

Peristirahatan

Peristirahatan

Peristirahatan

Jumlah 258,47

Berdasarkan surat keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1986

tahun 2000 tanggal 27 Juli 2000 tentang Pemecahan, Pembentukan, Penetapan Batas dan Nama

Kelurahan – Kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Wilayah Kotamadya Jakarta Utara,

untuk Kelurahan Pulau Kelapa dengan rincian sebagai berikut.

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Luas Wilayah Kelurahan Pulau Kelapa 258,47 Ha dengan batas-batas :

1. Utara : 05 10 00 LS ( Laut Jawa)

2. Timur : 106 26 00 BT (Kelurahan Pulau Harapan)

: 106 27 10 BT

: 106 34 17 BT

: 106 34 30 BT

3. Selatan : 05 41 41 LS ( Kelurahan Pulau Panggang)

4. Barat : 106 19 30 BT ( Laut Jawa )

Ketinggian tanah dari permukaan laut : ± 1 s/d 1,5 meter

Banyaknya curah hujan : ± 400 mm

Topografi : -

Suhu udara rata-rata : ± 28º s/d 32º

Jarak dari Pusat Kantor Kec. Kep. Seribu Utara : ±1 Km

Jarak dari Pusat Kantor Kab Adm. Kep. Seribu : 10 Km

Jarak dari Pusat Pemerintahan Prov. DKI Jakarta : 84 Km

D. Kependudukan Pulau Kelapa

Pulau ini dihuni oleh 5.795 orang penduduk dengan jumlah kepala keluarga 1.543

KK.Penduduk Pulau Kelapa sebagian besar merupakan pendduduk asli pulau yang terdiri dari

berbagai macam suku yakni Bugis, Mandar, Betawi dan Jawa.Masyarakat setempat

menggunakan bahasa khas kepulauan Seribu yang merupakan perpaduan bahasa dari suku-suku

tersebut.Selain itu, masyarakat memiliki adat istiadat yang biasa dilakukan oleh masyarakat

kepulauan pada umumnya yaitu pesta rakyat yang dipengaruhi kebudayaan bugis.Masyarakat

pulau kelapa seluruhnya memeluk agama.Agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat pulau

Kelapa adalah Islam.Hal tersbut dibuktikan dengan berdirinya satu masjid Jami dan beberapa

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

mushola. Tidak ditemukan rumah ibadah agama lain. Mayoritas penduduk memeluk Islam

memuncculkan pengaruh kebiasaan masyarakat pulau kelapa dalam beradat-istiadat dan budaya.

Penduduk pulau Kelapa sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap dan

budidaya.Kelembagaan yang ada yaitu PKK, Karang Taruna, Kelompok Usaha Berssama

(KUBE), dan Pramuka. Kendala yang dialami yaitu tidak berjalannya KUBE usaha kerupuk ikan

yang telah dibina oleh pemerintah daerah karena minimnya permodalan, pasokan bahan baku

dan pemasaran produk.

Keadaan Tofografi pulau kelapa dilihat secara umum keadaanya merupakan lautan yang

sangat luas dan terdiri pulau-pulau kecil sebanyak 36 pulau,dimana dua pulau diperuntukan

untuk pemikiman yaitu pulau kelapa dan pulau kelapa dua, dalam hal ini penduduk pulau kelapa

bermatapencarian nelayan.pedagang,perkantoran dan persewaan dari penegembangan pariwisata

berbasis masyarakat. Sedangkan pulau kelapa dua mayoritas pednduduknya bermata

pencaharian nelayan.

Secara administratif pulau kelapa teramsuk dalam wilayah provinsi daerah khusus

ibukota Jakarta nomor 1996 tahun 2000 27 juki tentang pemecahan ,penetapan dan pembentukan

batas dan nama kelurahan –kelurhan di kecamatan kepulauan seribu eilayah kotamadya Jakarta

utara. Pulau ini merupakan salah satu desa yang berpotensi dan didukung oleh kondisi yang baik,

dan dilihat secara umum keadaanya merupakan daerah luasnya lautan jawa dengan pulau-pulau

yang lumayan banyak dan dekat-dekat .

Perbatasan sebelah timur dengan pulau kelapa adalah kelurahan pulau harapan ,sebdelah

utara berbatasan dengan LS laut jawa yang sangat luas ,sebelah selatan berbtasan dengan

kelurahan pulau panggang, sebelah barat berbatasan dengan BT laut jawa, sedangkan lama jarak

ke kecamatan kelurahan pulau kelapa 1 km dengan berjalan kaki, jarak dari pulau kelapa ke

kabupaten pulau seribu 10 km melalui perahu nelayan, jarak pulau kelapa ke pusat pemerintahan

provinsi DKI Jakarta 84 km menggunakan kapal laut.

Dengan jumlah penduduk yang ada di kelurahan pulau kelapa 1.721 orang, dengan

jumlah laki-laki 1.489 orang dan perempuan 232 orang, dengan jumlah kepala keluarga 1.865

kk.

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Untuk luas wilayah pulau kelapa menurut kelurahan pulau kelapa 258,47Ha,luas tanah kuburan

2000 hektar mayoritas masyarakat desa pulau kelapa mata pencaharian pokoknya adalah

nelayan.

Kepadatan dan persebaran Warga Pulau kelapa

Persebaran penduduk pada warga pulau kelapa secara merata, secara tertib dan beraturan

jumlah penduduk pulau kelapa pada setiap rukun tetatangga (RT) akan tetapi setiap rukun

tetangga dari hasil data yang di dapat di ambil dari setiap (RW

E. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Jumlah Penduduk di Tiap RW

No RW

KK

Jmh

Jumlah Penduduk

Jmh Lk Pr

Dewasa Anak-Anak

Lk Pr Lk Pr

1 01 339 40 379 332 302 393 352 1.379

2 02 353 51 404 337 336 384 445 1.502

3 03 410 63 473 330 436 440 399 1.605

4 04 387 78 465 442 434 442 453 1.771

5 05 116 28 144 138 82 107 97 424

Jumlah 1.605 260 1.865 1.579 1.590 1.766 1.746 6.681

Jumlah Kepala Keluarga di wilayah Kelurahan Pulau Kelapa dalam bulan ini sebagaii berikut :

Kepala Keluarga ( KK ) Laki-laki : 1.605

Kepala Keluarga ( KK ) Perempuan : 260

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Kepala Keluarga ( KK ) WNA : ____________+

Jumlah : 1.865

Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk warga pulau kelapa cenderung meningkat di setiap tahunya karena

adanya julah kelahiran dan danya orang-orang prantauan yang menetap di pulau kelapa

dan kematian lebih kecil di bandingkan angka kelahiran dan orang perantauan.

Nama Pulau yang berpenduduk dan Kepala Keluarga

No Nama Pulau

KK

Jmh

Jumlah Penduduk

Jmh Lk Pr

Dewasa Anak-Anak

Lk Pr Lk Pr

1 Pulau Kelapa 1.489 232 1.721 1.441 1.508 1.659 1.649 6.257

2 Pulau Kelapa Dua 116 28 137 138 82 107 97 424

Jumlah 1.605 260 1.865 1.579 1.590 1.766 1.746 6.681

Mobilitas Penduduk pada per bulan

Mobilitas penduduk dalam bulan ini sebagai berikut :

No RW

Lahir Mati Pindah Datang

Ket

Lk Prem Lk Prem Lk Prem Lk Prem

1 01 - 1 - 1 1 2 - 1

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

2

3

4

5

02

03

04

05

-

-

-

-

1

2

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

1

-

-

3

-

2

-

2

-

2

-

Jumlah - 5 - 1 3 3 5 5

Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

No Umur

WNI

Jumlah

WNA

Jumlah

Jumlah

Seluruh Lk Pr Lk Pr

1 0 – 4 427 445 872 - - -

872

2 5 – 9 322 324 646 - - -

646

3 10 – 14 334 332 666 - - -

666

4 15 – 19 291 296 587 - - -

587

5 20 – 24 322 288 610 - - -

610

6 25 – 29 276 280 556 - - -

556

7 30 – 34 289 393 682 - - -

682

8 35 – 39 271 195 466 - - -

466

9 40 – 44 147 129 276 - - -

276

10 45 – 49 145 155 300 - - -

300

11 50 – 54 111 103 214 - - -

214

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

12 55 – 59 146 179 325 - - -

325

13 60 – 64 91 76 167 - - -

167

14 65 – 69 71 56 127 - - -

127

15 70 – 74 64 62 126 - - -

126

16 75keatas 38 23 61 - - -

61

Jumlah 3.345 3.336 6.681 - - - 6.681

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan dan Pekerjaan

No. Pendidikan, Pekerjaan dan Drop Out

Jenis Kelamin

Jumlah Ket

Laki Prem

1.

Pendidikan

a. Tidak Sekolah

b. Tidak Tamat SD

c. Tamat SD / MI

d. Tamat SLTP

e. Tamat SLTA

f. Tamat Akademi / S1

g. S2

h. D1

i. D2

j. D3

444

421

1.508

321

149

37

2

-

4

459

436

1.459

275

78

42

-

1

4

903

857

2.967

596

227

79

2

1

8

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

2.

3.

Pekerjaan

a. Tani

b. Buruh / Karyawan Swasta

c. Pegawai Negeri Sipil

d. ABRI (POLRI)

e. Pedagang

f. Pensiunan

g. Pertukangan

h. Nelayan

i. Pakir Miskin / Jompo

j. Lain-lain

4

-

95

31

10

27

3

46

1.058

105

-

-

98

21

2

10

-

19

27

-

234

-

9

-

63

-

-

106

18

4

14

-

114

58

10

261

3

55

1.058

168

-

204

39

6

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

Drop Out / Putus Sekolah

a. Dari Sekolah Dasar

b. Dari SLTP

c. Dari SLTA

d. Dari Akademi / P. Tinggi

F. Keadaan Sosial

a. Sumber Daya Manusia

Tahapan akhir dari setiap pembangunan ada peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM) . SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus

kehidupan manusia., sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas

manusia harus menjadi perhatian penting.Pada saat ini SDM di Pulau Kelapa kepulauan seribu

utara. Cukup baik dibandingkan masa-masa sebelumnya,dan sumber daya manusia di Pulau

kelapa banyak yang di aktifkan dengan adanya kegiatan atau komunitas yang namanya pengrajin

jaring ikan untuk tamu-tamu yangi ingin belajar ke pulau kelapa dan ingin membeli jaring dan

biasanya mereka tahu bagaimana dan dengan alat apa isa merakit jaring ikan ada komunistas

yang namanya ( KJP ) Komunitas Jaring Pulau ….di sinilah jarang-jaring ikan di buat tepatnya

ada di sebelah barat pantai Pulau kelapa dan biasanya setiap sore bapak-bapak sudah ada di sana

untuk merakit jaring ,dan di pulau kelapa juga ada tempat pembuatan kapal ( perahu) yang di

pakai untuk pergi ke Jakarta dibuatnya kapal tersebut dengan kayu pilihan yang kuat dan kokoh

dalam menyebrang ke lautan selama 4 jam lamanya di lautan dan tahan dari ombak.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan kita dalam meneruskan

dan membangkitkan serta memajukan tingkat dan generasi kesejahteraan pada umumnya dan

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan adanya tingkat pendidikan yang tinggi maka

akan membangun tongkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong munculnya

lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk

pembukaan lapangan kerja baru guna untuk mengatasi pengangguran. Penddikan biasanya dapat

memperjelas dan mempertajam sistematika pikir atau pola individu, selain itu mudah menerima

informasi yang unggul dan maju,dan adanya pendidikan di pulau kelapa dari sekolah dasar

(SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) arangkan tetapi waktu tahun 1995 sampai tahun

2007 sekolah ( SMA) hanya ada di pulau pramuka yang jaraknya harus menyebrangi laut hamper

1 jam ke Pulau Pramuka,akan tetapi makain maju dan banyak di kenala orang tentang Pulau

seribu dan khusunya Pulau Kelapa dan sekarang adanya sekolah ALIYAH di Pulau kelapa tidak

perlu meneybrang ke pulau Pramuka lagi. Dan banyak sekolah –sekolah islam seperti MTS dan

STANAWIYAH. Paud dan TK juga sudah tersedia di Pulau kelapa.

c. Kesehatan

Peningkatan drajat kesehatan masyarakat di Pulau Kelapa antara lain dapat di lihat dari

status kesehatan,serta pola penyakit. Masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai

catatan kesehaumahatan seperti meningkatnya usia dan adanya kematian serta ada juga kelahiran

bayi baru lahir,Kesehatan di Pulau kelapa berbagai macam penyakit dan keluhan nyang ada aja

warga pulau rasakan dan setiap harinya ada aja pasien yang datan ke PUSKESMAS untuk

berobat,di pulau Kelapa terdapat dokter-dokter yang bergantian datang ke Pulau kelapa dan di

jadwalkan sesuai jadwal masing-masing dokter. Bk bisa diasanya dokter yang ada jadwal bekerja

di Pulau kelapa disediakanya Rumah Dinas Dokter ( RDD) dan mereka tinggal di sana selama

jadwal yang sudakeagah di sediakan dan mereka harus memenuhinya,biasanya warga Pulau

kelapa jika ada yang sakit dan harus ditangani dengan serius akan di bawa ke pulau Pramuka

yang alat kesehatannya lumayan lengkap di banding di Pulau kelapa,dan jika tidak bisa di

tangani di Pulau Pramuka akan di bawa langsung ke Jakarta dan di sedikanya kapal Puskesmas.

d. Kehidupan Beragama

Penduduk Pulau Kelapa 99 persen agama islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran

melaksanakan ibadah keagamaan khusunya dan kegiatan keagamaan di Pulau Kelapa agama

islam sangat berkembang dengan baik,Kegiatan Keagamaan Pulau kelapa berbagai macam acara

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

yang ada di Pulau kelapa rangakain –rangkaian acara setiap keagamaan seperti halnya dalam

acara maulid dan mauludan Nabi Muhammad saw, mauludan ata selametan,kegiatann

keagamaan di Pulau kelapa semuanya saling membantu dan mendoakan jika ada acara selametan

atau syukuran karena warga Pulau kelapa sangat sekali antusias dengan adanya selametan dalam

acara perkawinan maupun sunatan serta nuzubulaan yang biasanya diadakanya pada siang hari

atau petang setelah sholat ashar para hadirin baik laki-laki maupun perempuan yang di undang

dalam acara mauludan beramai-ramai datang.

e. Budaya

Pada bidang budaya masyarakat di Pulau Kelapa menjunjung tinggi dan menjaga terus

budaya serta adat istiadat yang diwarisi oleh orang-orang terdahulu. Adanya budaya ini terbukti,

masih berlakunya keunikan budaya serta kearifan lokal pada setiap proses acara kegiatan

keagamaan di Pulau kelapa. Proses pernikahan, sunatan, nujubulan. Hal itu harus dilakukan

dengan adanya selamatan dan membacakan surah tertentu seperti surah Al-Fath dan rangkaian

bacaan lainya dan dipadukan dengan bacaan-bacaan salawat Nabi dan hadorot terkhusus untuk

orang yang sudah meninggal. Terdapat juga selingan potongan ayat seperti At-taubah ayat 126

dan Al-ahzab ayat 56.

Budaya di Pulau kelapa sangatlah unik seperti salah satu contoh adanaya arak pengantin

keliling Pulau kelapa setelah akad nikah. sang menmpelai diwajibkan di arak keliling Pulau

kelapa dan diiringi oleh Qasidah, Marawis dan Gendang Lenong. Setiap penjuru belokan yang

ada di Pulau Kelapa harus dilewati oleh pengantin, biasanya dilakukan saat pagi sekitar jam 10.

Jika sunatan, diarak setelah maghrib. Tradisi ini sudah lama dari zaman dahulu, masyarakat

Pulau kelapa membacakan surat al-Fath sebelum arak-arakan. Sebelumnya dikumandangkan

adzan dan dibacakan sholawat dustur. Setelah pengantin diarak dan sampai ke pelaminan, ia

menyebarkan uang logam ke banyak orang.

f. Politik

Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan peluang dalam

membangun demokrasi secara lebih nyata yang menuju kearah proses konsolidasi

demokrasi.lebih format politik ini terumuskan juga berdasarkan UU Nomer 31 tahun 2002

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

tentang partai politik. UU Nomer 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, UU Nomer 22 Tahun

2003 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, serta UU Nomer 23 Tahun

2003 tentang pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Kemajuan demokrasi telah

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan

dengan adanya peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam

proses pemilihan umum,dan juga adanya komunitas partai di Pulau Kelapa. Pulau Kelapa sendiri

dalam keadaan berpolitik yang ada saat ini ialah adanya pemilihan ketua RT dan RW yang di

lakukan oleh warga Pulau Kelapa setiap masa pergantian tahun.

G. Data Bangunan, Tanah dan Sarana-Prasarana Milik Pemerintah

No. NAMA BANGUNAN Ukura

n Lokasi

Tangga

l

Sertifik

at

Tanah

No

sertifik

at

tanah

Status

tanah

Asal

usul

peroleh

an

1 GD. INCINELATOR 80 M² P. Kelapa

RT.001/01

Milik

Pemda

Reklama

si

2 LAPANGAN BOLA 7888 M² P. Kelapa

RT.001/01

22-09-

1983

No. 4

Th.198

3

Milik

Pemda

asal

milik

adat

3 SDN 02 PAGI P.

KELAPA 80 M²

P. Kelapa

RT.002/01

22-09-

1983

No. 6

Th.198

3

Milik

Pemda

asal

milik

adat

4 RUMAH DINAS

SEKOLAH 500 M²

P. Kelapa

RT.002/01

Milik

Pemda

asal

milik

adat

5 GD. IPA RO 140 M² P. Kelapa

RT.005/01

Milik

Pemda

Reklama

si

6 GD. 363,5 M² P. Kelapa Milik Reklama

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

ADMINISTRATOR

PELABUHAN

RT.005/01 Pemda si

7 GD. BKB PAUD

MERAH PUTIH 80 M²

P. Kelapa

RT.001/02

Milik

Pemda

Reklama

si

No. NAMA BANGUNAN Ukura

n Lokasi

Tangga

l

Sertifik

at

Tanah

No

sertifik

at

tanah

Status

tanah

Asal

usul

peroleh

an

8 TAMAN

LINGKUNGAN 1037 M² P. Kelapa RT.002/04

Milik

Pemda

Reklama

si

9 GD. RB 503,25

M² P. Kelapa RT.005/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

10 GD. SASANA KRIDA 325 M² P. Kelapa RT.006/04 Milik

Pemda

asal

milik

adat

11 KANTOR KEL. P.

KELAPA 591 M² P. Kelapa RT.006/04

27-03-

1981

No. 2

Th.198

1

Milik

Pemda

asal

milik

adat

12 GD. PUSKESMAS 384 M² P. Kelapa RT.007/04 27-03-

1981

No. 1

Th.198

1

Milik

Pemda

asal

milik

adat

13 GD. BKB PAUD

INSAN UTAMA 272,6 M² P. Kelapa RT.006/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

14 RUMAH DINAS

KELURAHAN 208 M² P. Kelapa RT.006/04

27-03-

1981

No. 3

Th.198

Milik

Pemda

asal

milik

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

1 adat

15 MCK RW. 04 40 M² P. Kelapa RT.006/04 Milik

Pemda

asal

milik

adat

16 RUDIN POLISI 193 M² P. Kelapa RT.007/04 Milik

Pemda

asal

milik

adat

17 GD. PLTD 112 M² P. Kelapa RT.007/04 Milik

Pemda

asal

milik

adat

18 GD. IPA RO 61 M² P. Kelapa RT.007/04 Milik

Pemda

asal

milik

adat

19 GD. SDN 01 PAGI P.

KELAPA 1330 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

20 RUMAH DINAS

SEKOLAH 80 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

21 GD. DISTRIK PLN

RW. 04 24 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

22 POLSEK KEP. SERIBU

UTARA 300 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

23 TAMAN

LINGKUNGAN

1431,9

M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

asal

milik

adat

24 RUMAH DINAS

KESEHATAN 360 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

asal

milik

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

adat

25 TAMAN BUDAYA 2.580 M² P. Kelapa RT.007/04 Milik

Pemda

Reklama

si

26 GD. KEC. KEP.

SERIBU UTARA 400 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

Reklama

si

27 GD. DISTRIK PLN

KECAMATAN 20 M² P. Kelapa RT.007/04

Milik

Pemda

Reklama

si

28 GD. SPAM DPU 32 M² P. Kelapa Dua

RT.001/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

29 GD. IPA RO 32 M² P. Kelapa Dua

RT.002/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

30 GD.TK USIA DINI

SEMAI BANGSA 30 M²

P. Kelapa Dua

RT.003/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

31 GD. PLTD 304 M² P. Kelapa Dua

RT.003/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

32 GD. DISTRIK PLN

RW. 05 20 M²

P. Kelapa Dua

RT.003/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

33 GD. POSYANDU 157 M² P. Kelapa Dua

RT.003/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

No. NAMA BANGUNAN Ukura

n Lokasi

Tangga

l

Sertifik

at

Tanah

No

sertifika

t tanah

Status

tanah

Asal

usul

peroleha

n

34 GD.MCK RW.01 15 M² P. Kelapa Dua

RT.001/01

Milik

Pemda

asal

milik

adat

35 GD.SEKAYA

MARITIM 450 M²

P. Kelapa Dua

RT.003/05

Milik

Pemda

Reklama

si

36 GD.SPTN WILAYAH 1

KELAPA DUA

1.431.9

M² P. KelapaDua RT.003/05

Milik

Pemda

asal

milik

adat

37 GD.LISTRIK PLN

RW.01 20 M²

P. Kelapa Dua

RT.001/01

Milik

Pemda

asal

milik

adat

38 LAHAN KOSONG 1.120 M² P. KelapaDua RT.003/05 Milik

Pemda

Reklama

si

39 PULAU PANJANG 12,92 Ha Pulau Panjang Milik

Pemda

asal

milik

adat

40 GD.LISTRIK PLN

P.PANJANG 20 M² Pulau Panjang

Milik

Pemda

asal

milik

adat

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

1. FOTO MAULUD PEREMPUAN

2. MAULUD LAKI-LAKI

Lampiran I

Dokumentasi

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

3.

4.

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

PETA WILAYAH KELURAHAN PULAU KELAPA KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA

KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU

RW.01

RW.02 RW.03

RW.04 PULAU KELAPA

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

RW.05

PR. LUCKY SAMUDRA

SPTN WILAYAH I

PULAU KELAPA

PULAU KELAPA DUA

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

PEMERINTAH PRO∨ INSI DAERAH KHUSUS iBUKOTA」 AKARTAKABUPATEN ADMINISTRASi KEPULAUAN SERIBU

KECAMATAN KEPULAUAN SERiBU UTARAKELURAHAN PULAU KELAPA

」alan Dermaga ttimur Rt.006ノ 04Ema‖ :kelurahanpulaukelapa201 6《 ⊃gmail.COm

」A KA RttA

_ 14540KOde Pos:

SURAT KETERANGANMELAKSANAKAN PENELITIAN

Nomor:27 ノー1.851

Yang bertanda tangan dibawah ini Lurah Kelurahan Pulau Kelapa l

Menerangkan bahwa nama tersebut dibawah ini :

Nama

NIP

PangkaUGol.

Jabatan

Nama

NIM

Fak./Jurusan

Semester

Program

Univ.

YUSUP,M.Si

197005041997031005

Penata Tk lノ (‖ lノc)

Sekretaris Kelurahan Pulau Kelapa

Helrni Far:dhatul

ll140340000207

‖mu A卜 Quran dan Tafsir

X(Sepuiu)

Strata Satu(Sl)

UIN Syarif Hidayatu‖ ah」akarta

Berdasarkan surat dari Universitas lslam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah

Jakarta Nomor : B-lF3lKM.o1.3l2l2o19 tanggal 21 Februari 2019 hat .

Wawancara/Penelitian Skripsi, bahwa benar nama tersebut diatas telah melakukan

Penelitian Skripsi di Kelurahan Pulau Kelapa terhitung pada tanggal 23 s.d 28

Februari 2019 dengan penulisan skripsi yang berjudul ;

"Praktik Pembacaan Surah Al-Fath dalam Kegiatan Masyarkat Pulau Kelapa(Living Qur'an di Pulau Kelapa"

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana

mestinya.

Pulau Kelapa,lua Kelapa

NIP 197005041997031005YUSUP,

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47353/1/Helmi Faridhatul... · PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Riwayat surah al-Fath dan

KEPIENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAPI NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS USHULUDDIN

Jln lr H Juanda No 95 Ciputat 15412, lndonesiaTelp :(021)7493677,7401925,Fax:(021)7493579

www ushuluddin uinjkt ac di Email:humas ushuludd n@uinikt ac d

NiomorLampiranPenhal

:B_qs7圧 3/KM 013/2/2019

:ヽVawancara/Pellelitial Sk」 psi

Jakalta,21 Febnlal■ 2019

Sedang dalarn penulisan skripsi dengan judul "Praktik Pemhucaan Surah Al-Futh dalum Kegiutan Keagamaon Masyarakut Puktu Kelupa (Living Qur'undi Puktu Kekrpa)".

Sehubungan dengan itu, katri mohon rnahasiswa karni dapat diterirnamelahukan penelitian / wawancara guna penulisan skripsi dimaksud.

Demikian. atas perhatian dau bantuann-va kami ucapkan terir-na kasih.

NIP 19651allggok,M飯 ′1002

膏i:鮨∬hHn、 ..1軋N“鴫マにdi―

Tempat

Dellgan llol■ llat)

Bersama illl disalllpakall bahwa mallasiswa kami daI■ Fak■Jtas

Ushuluddlll UIN Syalif1lidayatllllah Jakartai

:Hellni Faridhatul

i ll140340000207

:1lmu Al― Qur'all dan TaiiriX(Sepulllll)

:2018/2019i Stata Satu(Sl)