FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR...

63
PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA DI SEKTOR INFORMAL MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS INDUSTRI SONGKOK DI DESA BANDUNG KECAMATAN KEBUMEN) SKRIPSI DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: MUFTI AMRI NIM. 0238153201 PEMBIMBING : 1. PROF. DRS. H. SAAD ABDUL WAHID 2. DRS. SLAMET KHILMI, M.Si JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008 © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Transcript of FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR...

Page 1: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA DI SEKTOR INFORMAL

MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(STUDI KASUS INDUSTRI SONGKOK DI DESA BANDUNG KECAMATAN KEBUMEN)

SKRIPSI

DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT GUNA

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

MUFTI AMRI NIM. 0238153201

PEMBIMBING : 1. PROF. DRS. H. SAAD ABDUL WAHID 2. DRS. SLAMET KHILMI, M.Si

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2008

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 2: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

ii

ABSTRAK

PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA DI SEKTOR INFORMAL (STUDI KASUS DI INDUSTRI SONGKOK DESA BANDUNG

KECAMATAN KEBUMEN)

Oleh : MUFTI AMRI

Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan

keterkaitan dengan berbagai pihak, yaitu : Pemerintah, pengusaha, dan pekerja. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan, dan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui koordinasi (pusat dan daerah), serta fungsional lintas sektoral. Tujuannya adalah untuk memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja, memberikan perlindungan dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Akan tetapi, saat ini lapangan pekerjaan sangatlah sulit didapat. Hal ini yang melatar belakangi tumbuhnya sektor informal (economia irregistrada), ekonomi remang-remang (schattenoekonomie), dan ekonomi bawah tanah (economia sub-terranea). Sektor informal juga berkembang di desa Bandung, bergerak dalam bidang home industri yang memproduksi barang-barang kerajinan tangan, yaitu produksi perlengkapan ibadah berupa songkok (peci). Akan tetapi, banyak bermunculan gejala yang timbul dalam lingkungan kerja, menyangkut ketidakpuasan tenaga kerja, diantaranya adalah masalah upah kerja, kelebihan jam kerja lembur, dan upah kerja lembur, serta masalah jaminan sosial kerja.

Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini, adalah memfokuskan pada perlindungan hak-hak pekerja, didalamnya mencakup permasalahan hak dan kewajiban masing-masing pihak, yaitu pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja di sektor informal yang berlaku di Industri songkok desa Bandung, serta pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja di Industri Songkok desa Bandung.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik yang mengambil latar industri songkok desa Bandung, kecamatan Kebumen, kabupaten Kebumen. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik sebuah kesimpulan.

Berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perlindungan hak-hak pekerja dilingkungan industri songkok desa Bandung, tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan ketentuan kaidah-kaidah hukum Islam. Pengusaha dalam memberikan haknya; yang berupa upah mengalami keterlambatan 3 (tiga) sampai 5 (lima) bulan dan bahkan upah diberikan pada tahun berikutnya. Pengusaha juga tidak memberikan upah atas kelebihan jam kerja lembur, serta tidak diberlakukannya jaminan sosial kerja; berupa tunjangan, bonus, tunjangan kesehatan, dan kematian.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 3: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

iii

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 4: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

iv

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 5: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

v

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 6: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

vi

M O T T OM O T T OM O T T OM O T T O

سالم عليكم مبا صربمت فنعم عقىب الدار

Selamat Atas-mu

Berkat Kesabaran-mu, Maka Alangkah Baiknya Tempat

Kesudahan Itu.*

QS. Ar-Ra’du (13) : 24

Life’s for Rent Demi malam tatkala hampir meninggalkan gelapnya;

Dan demi subuh ketika fajarnya mulai menyingsing,

Kemanakah engkau hendak menjejakan langkah��..?

Untuk sekedar memberi ingat kepada jiwa

Kalau ada jangan harap, dan apabila hilang janganlah merasa cemas

Karena semua dan segala apa yang ada di dunia

Hanya sebatas hiasan!

(bukankah Tuhan senantiasa berbuat kebaikan kepada setiap hamba-Nya!

Dan setiap kebaikan itu, diikutinya dengan kesusahan).

Bagaimana engkau merasa bangga atas dunia-mu,

Kalau hidup dan kehidupan

Hanya sebatas sewaan Tuhan atas jiwa-mu.

Bila semua telah ber-akhir, teman sejati hanyalah amal.

Maka ambilah Dia sebagai wakil, & bersabarlah atas tanggungan-mu.

��

*Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: DEPKOPONTREN

DITJEN Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

vii

HALAMAN PERSEMBAHANHALAMAN PERSEMBAHANHALAMAN PERSEMBAHANHALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini Penulis Persembahkan Untuk :

1. Almamater Penulis Tercinta Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2. Ter-kasih Kedua Orang Tua Ta’dzim-ku

Ayahanda H. Mufassirin dan Ibunda Tercinta

Hj. Siti Ngaisah, yang berkat kesabaran,

kebijakan, dan do’anya Mendidik Penulis Untuk

Bisa Tetap Tegar dan Selalu Tersenyum dengan

Hidup dan Kehidupan-nya.

3. For My Wife Hidayah and Also Nice Child

Jasmine Cheisya Amrie.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi dimaksudkan adalah sebagai pengalihan-hurufan dari abjad

yang satu ke abjad yang lainnya.Transliterasi Arab-Latin di sini adalah penyalinan

huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya.

Dalam skripsi ini penyusun menggunakan pedoman transliterasi yang

dibakukan berdasarkan surat keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia No: 158 Tahun 1987 No: 0543 b/u/1987

tentang Pembakuan Pedoman Transliterasi Arab-Latin.

Pedoman transliterasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Konsonan Tunggal

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi

dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.

Di bawah ini daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin.

Huruf Araf Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba B Be ب

Ta T Te ت

S Ś es (dengan titik di atas) ث

Jim J Je ج

H ح H>{ ha (dengan titik di bawah)

Kha Kh ka dan ha خ

Dal D De د

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 9: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

ix

Huruf Araf Nama Huruf Latin Nama

Zal ś zet (dengan titik di atas) ذ

Ra R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy se dan ye ش

s}ad S} es (dengan titik di bawah ) ص

d}ad D} de (dengan titik di bawah ) ض

t}a T} te (dengan titik di bawah ) ط

z}a Z} zet (dengan titik di bawah ) ظ

ain ….‘…. koma terbalik di atas‘ ع

Ghain Gh Ghe غ

Fa F Ef ف

Qaf Q Ki ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

� Ha H Ha

Hamzah …’…. apostrof ء

Ya Y Ye ى

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal

atau monoftong dan vokal rangkap diftong.

a. Vokal Tunggal

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 10: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

x

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau

harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah a a ــــــــ

Kasrah i i ـــــــ

Dammah u u ــــــــ

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf sebagai

berikut:

Tanda dan Huruf

Nama Gabungan Huruf

Nama

Fathah dan ya ai a dan i ـــــــ dan ئ

__ dan __و

Fathah dan wau au a dan u

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harakat dan Huruf

Nama Huruf dan tanda

Nama

ـــ�/ ـــــ� Fathah dan alif , fathah dan ya a> a dan garis di atas

Kasrah dan ya i ـــ� > i dan garis di atas

Dammah dan wau u> U dan garis di ــــ�atas

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 11: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xi

4. Ta Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah adalah sebagai berikut:

a. Ta marbutah hidup

Ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah atau

dammah, transliterasinya adalah /t/.

Ditulis Zakāh al-fiŃri الفطر زكاة

b. Ta marbutah mati

Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun di akhir kalimat,

transliterasinya adalah /h/. Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata

Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia seperti salat, zakat dan

sebagainya, kecuali dikehendaki sesuai lafal aslinya.

حكمة

علة

ditulis

ditulis

H ikmah

‘illah

c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

’Ditulis Karāmah al-auliyā األولياء كرامة

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda ( ), dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut

dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda

syaddah itu. Contoh: ��ر� (rabbana )

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 12: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xii

6. Kata sandang

Kata sandang dalam system tulisan bahasa Arab dilambangkan dengan

huruf alif dan lam (ال ), namun transliterasinya kata sandang itu dibedakan

antara kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah atau huruf syamsiyah

dan keduanya ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkankan

dengan tanda hubung.

a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya, yaitu huruf / l / diganti dengan huruf yang sama dengan

huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Contoh ��-ar) ا!

Rajulu).

b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah ditransliterasikan dengan

huruf “al”. Contoh #$%!ا (al-Qalamu)

7. Hamzah

Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya apabila

hamzah terletak di tengah atau akhir kata. Bila hamza terletak di awal kata, ia

tidak dilambangkan, karena dalam tulisan arab berupa alif. Contoh:أ& ت

(umirtu), � (ta’kulu) *( آ

8. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim, maupun huruf, ditulis

terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab yang

sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 13: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xiii

dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa

dilakukan dengan dua cara : bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.

Contoh: ,-.ا! از -/ ( khair ar-Ra<ziqi<n) atau (kharur-ra>ziqi>n)

9. Huruf Kapital

Penggunaan huruf kapital dalam transliterasi ini sesuai dengan apa

yang berlaku dalam EYD.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 14: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xiv

KATA PENGANTAR

الرحيم الرمحن اهللا بسم

سيدنا علي وسلم صل اللهم اهللا رسول حممدا أن وأشهد اهللا إال اله ال أن أشهد العاملني رب هللا احلمد

بعد أما .أمجعني وأصحابه اله وعلى حممد

Dengan mengucapkan alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penyusun dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul "Perlindungan Hak-Hak Pekerja Sektor

Informal Menurut Perspektif Hukum Islam; Studi Kasus Industri Songkok di Desa

Bandung Kecamatan Kebumen".

Maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah

satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam pada Fakultas

Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk

menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari'ah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, MA. Selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 15: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xv

4. Bapak DR. Hamim Ilyas, MA., selaku penasehat akademik yang telah

banyak memberikan motivasi dan solusi kepada penyusun selama menjadi

mahasiswa Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga.

5. Bapak Prof. Drs. H. Saad Abdul Wahid, selaku pembimbing satu dan Drs.

Slamet Khilmi, M.Si selaku pembimbing dua, penyusun mengucapkan

banyak terima kasih atas kesediaannya dalam membimbing dan

mengarahkan penyusunan dalam penulisan skripsi ini.

6. Ter-kasih kedua Orang tua ta’dzim-ku Bapak H. Mufassirin dan Ibunda

tercinta Hj. Siti Ngaisah yang selalu sabar membimbing dan mendo'akan

penyusun dalam menyelesaikan studi yang penyusun tempuh ini.

7. Kakak-ku tercinta Marwati Endrayani, S.Pd.I, serta ta adik-adikku tercinta,

Laelatul Khoeriyah, Nur Wahid, Ruhin Muttaqien, Idzarotul Musyarofah,

dan Habib Alam Syah, serta keluarga besar H. Fazin Abrar, special to Hj.

Rabi’ah (alm), "Setiap langkah dan do'aku kuperuntukkan untukmu dan

keluarga, semoga selalu bersama dalam lindungan dan keridlaan-Nya".

8. For My Wife Hidayah, S.Hum and also nice child Jasmine Cheisya Amrie,

belahan jiwa sekaligus keluarga kecilku; adalah inspirasi dalam tarian

pena dengan tinta – semangat – emas untuk menyelesaikan perjuangan ini,

I’m always loving you in the little palace.

9. Thank’s for Big Family Muji Thoyyibi Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.

Semua sahabat-sahabatku di Wisma Minhajul Muslim Dusun Ngentak

Sapen, dan nembah nuhun dumateng Simbah Kiyai Drs. KH. Abu

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 16: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xvi

Tauchied MS beserta keluarga, dan sahabat-sahabat lainnya yang tidak

bisa penulis cantumkan satu persatu.

10. Kepada semua semua pihak yang terkait, khususnya bagi pekerja di

lingkungan industri songkok Desa Bandung Kecamatan Kebumen

Kabupaten Kebumen dan instansi terkait yang berkenan meluangkan

waktu sekaligus memberikan informasi kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penyusun menyadari, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun dengan senang hati menerima kritik,

koreksi dan saran untuk meningkatkan kualitas dalam skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah meridlai segala amal usaha kita semua, Amin.

19 Sya’ban 1428 Yogyakarta,

1 September 2007

Penyusun,

Mufti Amri NIM. 0238153201

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 17: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i

ABSTRAK ……………………………………………………………….. ii

HALAMAN NOTA DINAS PEBIMBING I …………………………… iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING II ………………………... iv

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… v

HALAMAN MOTTO …………………………………………………… vi

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. vii

PEDOMAN TRANSILITERASI ……………………………………….. viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………… xiv

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xvii

BAB. I PENDAHULUAN…………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1

B. Pokok Masalah………………………………………….. 9

C. Tujuan dan Kegunaan…………………………………… 9

D. Tinjauan Pustaka………………………………………... 10

E. Kerangka Teori………………………………………….. 13

F. Metode Penelitian ………………………………………. 21

G. Sistematika Pembahasan ……………………………...... 24

BAB. II SEKILAS EKONOMI SEKTOR INFORMAL DAN

PERJANJIAN KERJA MENURUT HUKUM

ISLAM… 26

A. Ekonomi Sektor Informal ……………………………. 26

1. Pengertian Sektor Informal …………………………... 26

2. Faktor Penyebab Timbulnya Sektor Informal ……...... 27

3. Ciri-Ciri Usaha Sektor Informal ……………………... 29

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 18: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xviii

4. Bentuk-Bentuk Usaha Sektor Informal ………………. 30

5. Kontribusi Sektor Informal Terhadap Ketenagakerjaan. 31

B. HUBUNGAN KERJA DAN KESEPAKATAN

KERJA MENURUT HUKUM ISLAM …………... 34

1. Perjanjian Kerja Menurut Hukum Islam……………… 38

a. Dasar Hukum Perjanjian Kerja ……………………. 38

b. Syarat-syarat Perjanjian Kerja…..…………………. 40

2. Hak dan Kewajiban Masing-Masing Pihak ………….. 42

a. Hak dan Kewajiban Pekerja ……………………….. 42

b. Hak dan Kewajiban Pengusaha ……………………. 44

C.Kesepakatan Kerja Menurut Hukum

Ketenagakerjaan ………………………………………. 45

1. Pengertian Hukum Ketenagakerjaan ……………….... 45

a. Asas, Tujuan, dan Sifat Hukum Ketenagakerjaan .... 47

b. Sumber Hukum Ketenagakerjaan …………………. 50

2. Perjanjian Kerja ……………………………………… 51

a. Perjanjian Kerja Tidak Tetap ……………………… 51

b. Perjanjian Kerja Tetap …………………………….. 53

3. Hak dan Kewajiban Masing-Masing Pihak ………...... 55

4. Penetapan Hak-Hak Pekerja …………………………. 60

a. Fungsi dan Sistem Upah …………………………... 61

b. Komponen Upah …………………………………... 62

c. Penetapan Upah Minimum ………………………… 65

BAB. III PROFIL INDUSTRI DAN REALISASI

PERLINUNGAN HAK-HAK PEKERJA SONGKOK

DESA BANDUNG ……………………………………….. 69

A. Gambaran Umum Geografis Desa Bandung ………... 69

1. Letak Geografis ……………………………………... 69

2. Demografis Desa Bandung …………………………. 71

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 19: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

xix

B. Profil Industri Songkok Desa Bandung …………….. 80

1. Profil Usaha Songkok ………………………………... 80

a) Modal Usaha …………………………………… 83

b) Pekerja/Buruh/Karyawan ……………………….. 88

c) Proses Produksi …………………………………. 90

d) Strategi Pemasaran ……………………………… 96

2. Tantangan dan Hambatan ……………………………. 101

B. Realisasi Perlindungan Hak-Hak Pekerja di Industri

Songkok Desa Bandung ……………………………… 103

1. Kebijakan Atas Upah Kerja ………………………….. 103

2. Kebijakan Atas Jam Kerja Lembur dan Upah Kerja

Lembur ……………………………………………….. 108

3. Kebijakan Atas Jaminan Sosial Kerja ………………... 119

BAB. IV ANALISIS HUKUM ISLAM PERLINDUNGAN HAK-

HAK PEKERJA SONGKOK DESA BANDUNG ……... 123

1. Perlindungan Atas Upah Kerja ………………………… 124

2. Perlindungan Atas Jam Kerja Lembur dan Upah Kerja

Lembur ………………………………………………… 128

3. Perlindungan Atas Jaminan Sosial Kerja………………... 135

BAB. V PENUTUP ………………………………………………… 139

A. Kesimpulan …………………………………………….. 139

B. Saran-Saran …………………………………………….. 140

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 20: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

1

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kebebasan untuk

memilih sendiri jalan hidupnya dan kemampuan untuk mengembangkan

potensi dirinya. Akan tetapi, manusia seringkali merasa dirinya terlalu besar

dan kuat sehinga bisa berbuat apa saja kehendak hatinya dalam berhubungan

dengan sesama manusia.1

Di dalam hak manusia, keadilan adalah pusat gerak dari nilai-nilai

moral yang pokok. Keadilan juga menjadi hak paling penting dan berharga

yang diberikan Allah s.w.t kepada hamba-Nya, sebagaimana Allah s.w.t

berfirman :

٢.ان اهللا يأمر بالعدل واالحسان

٣...اعدلوا والجيرمنكم شنان قوم على أال تعدلوا ....

1 Hal ini terjadi karena sering kali manusia lupa akan hakekat ekssitensinya di dunia.,

suatu kenyataan bahwa keberadaan manusia di bumi ini bukan atas kehendak dan kekuasaan sendiri; bahwa manusia adalah makhluk yang dilahirkan oleh sesuatu di luar dirinya. Manusia diciptakan oleh Allah s.w.t. dengan maksud-maksud tertentu yang dikehendakinya. Supaya maksud tersebut tercapai, maka Allah s.w.t membimbing dan memberinya petunjuk. Dengan petunjuk tersebut, manusia juga diberi beban hak dan kewajiban Beban kewajiban yang diberikan oleh Allah s.w.t dan juga menjadi hak manusia. Dalam; Muhtar Yahya dan Fatchurrahman. Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam, Cet. III., (Bandung: al-Maarif, 1993), hlm. 362. lihat juga dalam; Machasin, Mendalami Kebebasan Manusia : Telah Kritis Terhadap Konsepsi Al-Qur’an (Yogyakarta : INHIS, 1996), hlm. 119.

2 An-Nahl (16) : 90

3 Al-Maidah (5) : 8

���

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 21: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

2

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa kaum muslimin harus berbuat

adil, dan di dalam sistem Islam berdiri atas norma-norma keseimbangan. Oleh

karena itu, Islam memandang bahwa prinsip persamaan adalah soko guru yang

mendasari konstruksi sistem sosial.4 Islam membuat penggolongan manusia

atas dasar hubungan dengan Allah s.w.t, bukan atas dasar darah, warna kulit,

daerah, keturunan, kedudukan atau pangkat kekayaan. Pembagian yang hanya

didasarkan oleh hal tersebut di atas hanya akan membawa sikap congkak dan

takabur, dan bukan menjalin hubungan sesama dengan saling berlomba dalam

kebaikan dengan menghormati perbedaan strata sosial masing-masing.

Melalui Islam, dituntutlah umat manusia untuk menuju persaudaraan

(ukhuwah) universal tanpa membedakan keturunan, warna kulit, ras, suku,

ataupun golongan. Ukhuwah bisa tetap hidup subur jika manusia memegang

dan mengajarkan prinsip musyawarah; yakni guna menyelesaikan masalah :

Pertama, persamaan (muawwah) guna menghilangkan gap-gap atau

pengelompokan antar masing-masing golongan manusia karena perbedaan

status sosial. Kedua, tanggung jawab bersama (takaful al-ijtima) untuk

menanamkan rasa sepenanggungan dan solidaritas bersama. Ketiga, tolong-

menolong (ta’awun) yakni menanamkan kerja sama yang melahirkan

kekuatan. Keempat, toleran (tasyamuh) menumbuhkan sikap saling hormat-

menghormati dengan dilandasi oleh setuju pada perbedaan.5

4 Marcel A. Boisard, Humanisme dalam Islam, Terj. Rosyidi Cet. I., (Jakarta : Bulan

Bintang, 1990), hlm. 112. 5 Imam Munawir, Salah Paham Terhadap Al-Qur’an, (Surabaya : Dina Ilmu, 1983),

hlm. 157.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 22: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

3

Hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban seorang pekerja

dengan majikan (Ketenagakerjaan), diatur dalam hukum yaitu undang-undang

nomor : 13 tahun 2003, yang diundangkan pada Lembaran Negara Nomor : 39

tahun 2003, pada tanggal 25 Maret 2003, dan mulai berlaku sejak tanggal

diundangkan. Pembangunan ketenaga kerjaan sebagai bagian integral dari

pembangunan nasional berdasarkan dalam rangka pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya, untuk meningkatkan harkat, martabat, harga diri tenaga

kerja, serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur dan merata, baik

materiil maupun spirituil. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak

dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak, yaitu antara : Pemerintah,

pengusaha, dan pekerja/buruh. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan

dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling

menguntungkan, dan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui

koordinasi (pusat dan daerah), dan fungsional lintas sektoral. Tujuan

pembangunan ketenagakerjaan adalah untuk : (1) memberdayakan dan

mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, (2) mewujudkan

pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan pembagunan nasional dan daerah, (3) memberikan perlindungan

kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan, (4) meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja dan keluarga.6

6 Indonesia merupakan sebuah negara yang sedang berkembang, yang pada awal tahun

1997 mengalami krisis moneter dan berlanjut dengan krisis multidimensional. Walaupun negara-negara di Asia lainnya juga mengalami hal yang sama seperti : Korea Selatan, Thailand, Philipina, dan Malaysia-namun saat ini telah menjalankan program recovery dan secara bertahap menuju ke arah pemulihan. Hardijan Rusli, Hukum Ketenagakerjaan 2003, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 10-15.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 23: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

4

Bersamaan dengan terjadinya krisis, berbagai masalah bermunculan

dimana antara yang satu dengan yang lain saling terkait. Masalah-masalah

tersebut antara lain mencakup masalah stabilitas politik, ekonomi, sosial,

pertahanan-keamanan, dan kepastian hukum. Sudah pasti dengan kondisi yang

demikian berakibat pada tidak adanya kepastian dalam rangka pemulihan

ekonomi nasional secara umum dan secara khusus berdampak pada sektor

dunia usaha yang dianggap sebagai lokomotif perekonomian bangsa.

Pada saat ini, lapangan pekerjaan sangatlah sulit didapat. Hal ini juga

dipengaruhi oleh pertumbuhan lapangan pekerjaan yang tidak sebanding

dengan pertumbuhan angkatan kerja, dan sebagian besar dari mereka bekerja

di sektor informal.7 Melihat kondisi yang dilematis yang bermula dari krisis

moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis

kesejahteraan, membuat perusahaan banyak yang bangkrut dan tidak sedikit

dari perusahaan-perusahaan gulung tikar, ekonomi tidak stabil, banyak murid

putus sekolah, dan lowongan kerja sektor formal berkurang ditambah lagi

dengan ancaman putus hubungan kerja (PHK). Untuk menyambung hidup,

banyak orang terpaksa lari ke ekonomi sektor informal (economia

7 Hingga tahun 2003, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 9,5 juta jiwa

atau 6,57% dari jumlah angkatan kerja. Sebagian besar mereka adalah penganggur terdidik lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) keatas. Sedangkan setengah menganggur berjumlah 30,9 juta jiwa qatau 30,8% dari jumlah angkatan kerja. Di sisi lain, banyak angkatan kerja Indonesia bersikap pasif dalam menghadapi datngnya era globalisasi dan persaingan dunia. Kualitas angkatan kerja Indonesia dinilai rendah oleh banyak perusahaan; baik perusahaan dalam Negeri maupun asig. Agus Eko Prasetyo, Satu Tujuan Menciptakan Lapangan Pekerjaa, Suara Merdeka No. 206, kamis 23 Desember2004, hlm. 10.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 24: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

5

irregistrada), ekonomi remang-emang (schattenoekonomie), dan ekonomi

bawah tanah (economia sub-terranea).8

Ekonomi sektor informal merupakan sektor ekonomi marginal (kecil-

kecilan). Sedangkan menurut Soemitro, sektor informal diartikan sebagai

bagian dari kegiatan ekonomi masyarakat yang pada dasarnya memiliki ciri-

ciri, sebagai berikut: (1) tidak terdaftar sebagai usaha resmi (berbadan

hukum/pajak), (2) tidak/kurang memiliki keteraturan dalam hal jam kerja,

upah, jenjang/status, dan ketertikatan lainnya.9 Tidak dapat dipungkiri bahwa

sektor informal sebagai the origin self employment mampu merangsang

tumbuhnya kewiraswastaan masyarakat lokal, sehingga mampu

menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus sebagai counterpart atas

berbagai krisis-multidimensi, serta sebagai pendukung sebagaimana sumber

daya lain bagi pertumbuhan ekonomi.

Menjamurnya sektor informal, hal pertama yang perlu dipahami adalah

adanya problem sosial dalam kerangka isu politik dan pemerintahan,

mengingat sektor informal tidak terlepas dari konsep urbanisasi termasuk

pertentangan ideologi para urban (khusus perkotaan), lapangan pekerjaan,

transportasi, pelayanan publik, perumahan, pelayanan kesehatan, konsumsi

tata ruang, dan kehidupan sehari-hari. Problem sosial tersebut harus dipandang

sebagai suatu proses sosial yang manusiawi dan secara sosial dan rasional

8 T. Djacob, Ekonomi Remang dan Ekonomi Gelap, Eassay dalam Kedaulatan Rakyat,

tahun. LXI No. 83, Kamis 22 Desember 2005, hlm. 1. 9 Titik Herlina, Kontribusi Sektor Informal Terhadap Permasalahan Ketenagakerjaan

di INdonesia, makalah dalam kuliah ekonomi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA), Jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2003, hlm 3.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 25: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

6

harus dicarikan solusi yang terbaik, mengingat masalah ini merupakan salah

satu pilar bagi kestabilan politik dalam jangka panjang. Hal itu tidak lain

bertujuan agar pengembangan sektor informal dapat lebih memberikan

konstribusi yang positif bagi lapangan pekerjaan, pengangguran dan

kemiskinan.

Diketahui pula bahwa sektor informal ini identik dengan

produktifitasnya yang rendah sehingga mengakibatkan rendah pula

pendapatan pekerja di sektor informal dan menyebabkan mereka rawan

terjatuh pada posisi sekitar garis kemiskinan (near poor) dan akhirnya akan

terjerat dalam vicious circle yang tidak ada ujungnya.10 Sebagaimana sektor

informal di daerah (perkotaan maupun pedesaan) yang lain, ekonomi sektor

ini juga tumbuh dan berkembang di wilayah kabupaten Kebumen, khususnya

di desa Bandung kecamatan Kebumen. Sektor ini tumbuh dalam rangka

menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran,

khususnya di wilayah Kebumen.

Sektor informal yang berjalan dan berkembang di desa Bandung

bergerak dalam bidang home industri yang memproduksi barang-barang untuk

perlengkapan sekolah, kerajinan tangan, dan yang paling menonjol dan

berkembang pesat adalah produksi perlengkapan ibadah bagi umat Muslim

berupa songkok (peci). 11 Akan tetapi, banyak bermunculan gejala yang timbul

akibat ketidak mampuan pengusaha menempatkan dirinya sesuai dengan

10 Ibid., hlm. 8. 11 Wawancara dengan Bapak Habib Muttaqien, usia (30th), pengusaha songkok di dusun

Ketanggeran, desa Bandung, kecamatan Kebumen, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pertanggal 24 April 2005.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 26: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

7

kedudukannya, serta ketidak mampuan pengusaha dalam mengelola potensi

usahanya.

Persoalan yang muncul dan terjadi dalam lingkungan kerja di industri

songkok desa Bandung, sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap tingkat produktifitas kerja adalah adanya ketidakpuasan pekerja

terhadap masalah upah kerja, kelebihan jam kerja (lembur), dan upah kerja

lembur, serta jaminan sosial kerja. Meskipun hal itu sudah diatur di dalam

perangkat hukum dan sebagai pedoman serta fungsi kontrolnya, akan tetapi

perlindungan hak-hak tenaga kerja tidak dilaksanakan dengan baik.

Pelanggaran yang terjadi menyangkut masalah hak-hak yang

seharusnya diperoleh oleh seorang pekerja dalam lingkungan industri songkok

Desa Bandung Kecamatan Kebumen, yaitu ; Pertama, pembayaran upah,

dimana dalam pembayaran upah sering mengalami keterlambatan hingga 3

sampai 5 bulan dan bahkan ada diantara pengusaha melakukan pembayaran

upah terlambat satu tahun – pembayaran upah dilakukan pada tahun

berikutnya. Berdasarkan Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun

1981 menyatakan bahwa upah harus dibayarkan oleh pengusaha kepada

seorang pekerja secara tepat waktu sesuai kesepakatan.

Kedua, perlindungan atas jam kerja lembur dan upah kerja lembur,

dalam masalah ini hak yang seharusnya diterima oleh pekerja tidak semestinya

diterimanya walaupun pekerja sudah melakukan kerja lembur melebihi

ketentuan undang-undang yang berlaku. Perhitungan upah kerja lembur

menurut Keputusan Tenaga Kerja Nomor: KEP-72/MEN/1984 tanggal 31

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 27: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

8

Maret 1984 tentang dasar penghitungan upah kerja lembur, dengan komponen

penghitungannya mencakup: upah pokok, tunjangan kemahalan, dan

pemberian catu untuk karyawan sendiri. Akan tetapi kebanyakan dari

pengusaha kurang memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Ketiga, masalah jaminan sosial tenaga kerja. Jaminan sosial tenaga

kerja merupakan hak yang diterima oleh pekerja, yaitu perlindungan bagi

pekerja dalam bentuk santunan; baik yang berupa bonus, ataupun tunjangan.

Pengusaha songkok desa Bandung hanya memberikan bonus atas jaminan

sosialnya kepada setiap pekerja pada akhir tahun, yaitu dengan memberikan

tunjangan hari raya (THR). Semua ini merupakan faktor yang menghambat

dalam meningkatkan produktifitas kerja, sehingga seringkali terjadi

pemogokan kerja, bahkan pemutusan hubungan kerja dengan ber-alih pada

pengusaha lain yang dianggap membantu dan mengerti kebutuhan sosial

pekerja.

Berangkat dari permasalahan inilah, penulis tertarik untuk membahas

tentang perlindungan hak-hak pekerja sektor informal, apakah mereka pantas

untuk dilindungi akan hak-haknya, dan relevansinya terhadap persolan

ketenagakerjaan di Indonesia. Sepatutnya hal ini dijelaskan secara mendetail

dalam peraturan kerja yang menjelaskan masing-masing hak dan kewajiban

kedua belah pihak, untuk menghindari terjadinya ketidak adilan oleh salah

satu pihak.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 28: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

9

B. Pokok Masalah

Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian yang berjudul

“Perlindungan Hak-hak Pekerja di Sektor Informal : Studi Kasus Industri

Songkok di Desa Bandung Kecamatan Kebumen” adalah memfokuskan pada

perlindungan hak-hak pekerja, yang didalamnya mencakup permasalahan hak

dan kewajiban para pihak.

Agar pembahasan ini lebih terarah, setelah melihat latar belakang

masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja di sektor informal

yang berlaku di Industri songkok Desa Bandung ?

2. Bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap pelaksanaan perlindungan

hak-hak pekerja sektor informal di industri songkok desa Bandung ?

C. Tujuan dan Kegunaan

Secara garis besar peneliti ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai

antara lain :

1. Menjelaskan secara jelas dan mendetail mengenai realitas yang ada

tentang perlindungan hak-hak pekerja sektor informal di industri songkok

desa Bandung.

2. Mendeskripsikan secara mendetai tentang pandangan hukum Islam

terhadap perlindungan hak-hak tenaga kerja sektor informal studi atas

industri songkok di desa Bandung kecamatan Kebumen, sehingga dapat

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 29: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

10

diketahui apakah pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja sektor

informal sesuai dengan hukum Islam.

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai konstribusi pemikiran ilmiah dalam khasanah intelektual terhadap

hukum Islam di bidang mualamat, khususnya tentang ketenagakerjaan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbagan informasi dan

juga memberikan alternatif pemikiran di bidang ketenagakerjaan,

khususnya berkaitan dengan ketenagakerjaan di Indonesia sekaligus

sebagai acuan dan masukan dalam membuat kebijakan ke depan.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan salah satu usaha untuk memperoleh data

yang sudah ada, data merupakan suatu hal yang terpenting dalam ilmu

pengetahuan yaitu untuk menyimpulkan generalisasi fakta-fakta, meramalkan

gejala-gejala baru mengisi yang sudah ada atau yang sudah terjadi.12

Berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, dalam mensurvei

literatur-literatur yang ada, yang berkaitan dengan perlindungan hak-hak

pekerja di sektor informal, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa literatur

yang mengkaji tentang perlindungan hak-hak pekerja sektor informal masih

sangat terbatas pembahasannya.

Di antara literatur yang ada, penulis menggunakan beberapa refrensi

karya ilmiah dan buku-buku pendukung lainnya. Sebagai refrensi pokok

12 Taufik Abdullah dan Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama; Sebuah Pengantar,

(Yogyakarta : Tiara Wacana 1991), hlm. 4.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 30: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

11

peneliti menggunakan beberapa karya ilmiah, yaitu : Skripsi karya Aisyah

Zubaidah yang berjudul “ Perlindungan Pekerja Anak Dalam Perspektif

Syari’ah; Studi Terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun

1997 Pasal 95 dan 96 ” pada Fakultas Syariah, IAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, tahun 2001. Dalam skripsinya, Aisyah mengemukakan tentang

usia kerja anak-anak sesuai dengan peraturan per-undang-undangan yang

berlaku, selanjutnya menjelaskan tentang perjanjian kerja, realisasi hak dan

kewajiban bagi pekerja, serta tentang jaminan sosial tenaga kerja.

Skripsi yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem

Pengupahan Pada Industri Tahu di Desa Randu Dongkal Kecamatan

Randudongkal Kabupaten Pemalang “ karya Susnendi pada Fakultas Syari’ah,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2005,

menjelaskan tentang struktur dan organisasi serta sistem hubungan kerja dan

acuan standarisasi upah minimum regional yang berlaku dalam industri tahu di

desa Randudongkal Kabupaten Pemalang.

Skripsi karya Ummi Kulsum yang berjudul “ Perspektif Hukum Islam

Terhadap Upah Buruh Pada Industri Terasi; Studi Kasus di Desa Karang

Agung Kecamatan Paleg Kabupaten Tuban “ pada Fakultas Syariah IAIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2003. Dalam skripsinya Ummi Kulsum

menjelaskan tentang pola hubungan kerja antara buruh dan majikan pada

industri terasi di desa Karang Agung, selanjutnya membahas tentang realisasi

hak buruh atas upah yang diterima oleh pengusaha, serta intervensi Islam dan

Negara dalam mempengaruhi penentuan sistem pengupahan.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 31: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

12

Selain literatur pokok sebagai rujukan, peneliti juga menggunakan

refrensi tambahan sebagai pendukung penulisan skripsi ini. Di antara literatur-

literatur dan refrensi-refrensi pendukung, penulis menggunakan buku-buku,

diantaranya : Buku yang membahas mengenai ketenagakerjaan karangan

C.S.T Kansil yang berjudul Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang

Indoneia, buku ini di dalamnya dipaparkan juga beberapa definisi hukum

perubahan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: (1) merupakan

serangkaian peraturan yang tertulis dan tak tertulis, (2) peraturan mengenai

suatu kejadian, (3) adanya orang yang bekerja pada orang lain, (4) terdapat

tegaprestasi (upah/balas jasa).

Buku karya Maimun yang berjudul Hukum Ketenagakerjaan; Suatu

Pengantar, dalam bukunya dijelaskan tentang ketenagakerjaan sesuai dengan

Undang-undang No. 13 tahun 2003, pembahasannya meliputi : Sejarah singkat

hukum ketenagakerjaa, para pihak dalam hukum ketenagakerjaan, hubungan

kerja, jaminan sosial tenaga kerja, dan dijelaskan juga mengenai hubunga

industrial. Buku yang berjudul Hukum Ketenagakerjaan 2003 Karya Hardijani

Rusli, di dalamnya dijelaskan mengenai ketenaga kerjaan, perlindungah hak-

hak ketenaga kerjaan, jam kerja, jaminan sosial tenaga kerja, hubungan

industrial, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja sama dan juga mengenai

pemutusan hubungan kerja (KHK).

Buku yang berjudul Teori dan Praktik Ekonomi Islam, yang ditulis

oleh M. Abdul Marian, dalam bukunya dijelaskan mengenai tenaga kerja

sebagai salah satu faktor produksi, hakikat hubungan industrial dalam Islam,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 32: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

13

upah dalam Islam, serta perbedaan tingkat upah. Buku karya Tahir A.M.

Sulaiman yang berjudul Menanggulangi Krisis Secara Islami, di dalamnya

membahas masalah tenaga kerja dan kedudukannya dalam sistem ekonomi

Islam. Literatur lain yang relevan dengan topik balasan ini, sebagai sumber

penunjang antara lain Buku Karya Afzalurrahman yang berjudul Muhammad

Sebagai Seorang Pedagang , memaparkan secara luas mengenai tenaga kerja

dan permasalahan, juga mengenai masalayh-masalah upah.

Buku-buku dan hasil karya tersebut sangat berbeda dengan penelitian

ini oleh karena itu penulis akan membahas lebih luas lagi tentang

perlindungan hak-hak tenaga kerja di sektor informal studi kasus industri

songkok di desa Bandung Kecamatan Kebumen yang berpijak pada

metodologi dan analisis yang memadai.

E. Kerangka Teori

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki kodrat

hidup dalam masyarakat. 13 Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia

memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama hidup dalam

masyarakat. Dalam konteks inilah terjadi pergaulan antar manusia dalam

rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan individu

maupun sosialnya.

13 Pergulatan hidup tempat setiap orang melakukan perbuatan dalam hubungannya dengan

orang lain, disebut dengan muamalat. Lebih rinci, Syamsul Anwar menjelaskan; bahwa muamalat secara harfiyah berarti pergulatan atau hubungan satu orang dengan orang lain. Dalam pengertian umum, muamalat diartikan sebagai aktivitas di luar ibadah, Syamsul Anwar, “Materi Pengajaran Fiqh Muamalat“, dalam Jurnal Pelatihan Pengajaran Ekonomi Islam untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII, Sabtu, 10 Juni 2000., lihat juga dalam., Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta : UII Press, 2000), hlm. 11.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 33: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

14

Dalam pergulatan hidup, setiap orang mempunyai kepentingan

terhadap orang lain. Timbulah dalam pergulatan ini hubungan hak dan

kewajiban. Yakni, setiap orang mempunyai hak yang wajib selalu

diperhatikan orang lain dan dalam waktu yang bersamaan pula orang tersebut

memikul kewajiban yang harus ditunaikan terhadap orang lain

14. النقمة والنقمة بقدر النعمةالنعمة بقدر

Hubungan hak dan kewajiban itu diatur dengan kaidah-kaidah hukum

guna menghindari terjadinya bentrokan antara berbagai kepentingan. Kaidah

yang demikian inilah yang dalam Islam disebut dengan hukum Muamalat.

Sebagaimana kutipan di bawah ini, merinci serta menjelaskan pembagian

objek muamalah. Sebagaimana dalam kutipan di bawah ini :

Dalam bidang ini dikaji teori umum hukum Islam mengenai perikatan yang meliputi konsep perikatan, macam-macam perikatan, dan sumber-sumber perikatan. Sumber perikatan dalam hukum Islam (muamalah) adalah akad. Oleh karena itu, pembicaraannya dijadikan bagian tersendiri.15 Dalam penetapan hukum untuk melindungi masing-masing hak-hak,

antara buruh/pekerja dan majikan/pengusaha, harus sesuai dengan prinsip

hukum muamalah, yaitu dengan menganut kaidah-kaidah, sebagai berikut :

1. Kebebasan berkehendak masing-masing pihak dalam melakukan akad

ijarah harus selalu diperhatikan, yaitu antara pihak pengusaha dan pekerja

14 Asjmuni A. Rahman, Kaidah-kaidah Fiqh, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), hlm. 145. 15 Hukum perjanjian pembicaraannya meliputi : (1) asas-asas umum pejanjian, (2) aneka

perjanjian-perjanjian khusus. Dalam asas-asas umum perjanjian dikaji : (a) konsep, macam-macam, dan asas-asas perjanjian, (b) terbentuknya perjanjian, yang meliputi :rukun dan syarat perjanjian, syah dan batalnya perjanjian, (c) berakhirnya perjanjian. Lihat dalam; Muhammad, Metodologi Penelitian Pemikiran Ekonomi Islam (Yogyakarta : Ekonosia, 2003), hlm. 21-22.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 34: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

15

tidak saling dipaksakan; jika salah satu pihak dipaksakan dalam melakukan

akad, maka akadnya tidak sah/batal. Sebagaimana dalam firman allah s.w.t

sebagai berikut :

يآيها الذين امنوالتأكلوااموالكم بينكم بالباطل الا ان تكون

١٦.جتارة عن تراض منكم

Hal ini juga sesuai dengan kaidah-kaidah hukum, sebagai berikut :

١٧.طلق حتى يعلم املنعاملعاملة

2. Memberi peringatan bahwa hubungan muamalah dengan akad ijarah

dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan maslahah dan

menghindarkan kemadlaratan, khususnya bagi pihak-pihak yang

melakukan akad perjanjian. Sebagaimana dijelaskan dalam kaidah, sebagai

berikut :

١٨.الضرر والضرار 3. Bahwa seluruh bentuk muamalah termasuk akad ijarah yang mengandung

unsur-unsur penindasan, kedzaliman, dan ketidakadilan dalam sistem

pengupahannya tidak dibenarkan oleh syara’. Sebagaimana dijelaskan

dalam kaidah :

١٩.التظلمون والتظلمون

16 An-Nisa (4) : 29. 17 Hasby ash-Shidiqi, Filsafat Hukum Islam, Cet. IV., (Jakarta : Bulan Bintang, 1993),

hlm. 417. 18 Rahmat Syafe’i, Fiqh Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia, 2004), hlm. 277. 19 Al-Baqarah (2) : 279.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 35: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

16

٢٠.املعاص الجيوز ىلاالستئجارع4. Perdamaian/musyawarah manakala terlibat dalam persengketaan, kesalah

pahaman antara pekerja dan majikan, dan lain sebagainya yang dapat

mengundang pertengkaran dan perselisihan, merupakan jalan yang

dibenarkan oleh syariat Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam firman allah

s.w.t sebagai berikut :

٢١.نما املؤمنون اخوة فأصلحوا بني اخويكما Sedangkan dalam perundang-undangan, dasar hukum perlindungan

pekerja, tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor: 13 Tahun

2003, dan peraturan-peraturan lain. Dasar hukum perlindungan pekerja,

khususnya perlindungan atas upah kerja, waktu kerja, dan perlindungan atas

jaminan sosial tenaga kerja diatur dalam peraturan per-undang-undangan,

sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 1981 tentang perlindungan upah.

2. Undang-Undang Nomor : 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga

Kerja.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER-01/MEN/ 1999 tentang

upah minimum jo. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor : KEP-226/MEN/2000.

4. Peraturan Pemerintah Nomor : 14 Tahun 1993 tentang penyelenggaraan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yaitu mewajibkan bagi pengusaha yang

20 Rahmat Syafi’ie, Fiqh Muamalah, Ibid., hlm. 128.

21 Al-Hujurat (49) : 10.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 36: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

17

mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang/lebih, atau membayar

upah paling sedikit Rp. 1.000.000,- /bulan, untuk mengikutsertakan tenaga

kerjanya dalam program jamsostek.

5. Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor : 13 Tahun 2003, tentang

ketenagakerjaan.

Pengertian kerja bukan hanya sebatas kemampuan, profesi,

penyelenggaraan industri, dan berniaga saja, akan tetapi lebih luas pada

pekerjaan dan jasa yang diberikan untuk memperoleh; upah, baik yang berupa

pekerjaa tangan, pikiran, pekerja administratif, dan pekerja seni baik yang

bekerja untuk perorangan, organisasi, ataupun untuk negara, dengan tanpa

menghilangkan hak-haknya. 22 hal itu berdasarkan dengan Hadits Nabi s.a.w,

berikut :

٢٣.األجري أجره قبل أن جيف عرقهأعطوا

Di dalam firman Allah s.w.t, disebutkan :

٢٤.قل كل يعمل على شاكلته

Ayat tersebut menjelaskan bahwa, seorang pekerja berhak atas

upahnya jika telah selesai dalam pekerjaaannya dengan semestinya dan sesuai

dengan kesepakatan, serta sesuai dengan jerih payah yang dikeluarkannya.

Karena setiap hak dibarengi dengan kewajiban yang harus ditunaikannya. Di

22 Ahmad Muhammad al-Assal dan Fathi Ahmad Abd. Karim, Sistem, Prinsip, dengan

Tujuan Ekonomi Islam, Alih bahasa Imam Syaifuddin (Bandung : Pustaka Setia, 1999), hlm. 142. 23 Hafid bin Hajar al-Atsqalani, Kitab Bulughu al-Maram, Min Adillati al-Ahkami, Bab

al-Musyaqah wa al-Ijarah, (Semarang : Pustaka al-Alawiyah, t.tp.), Hadist No. 937 diriwayatkan dari Ibn Majah, hlm. 188.

24 Al-Isra’ (17) : 84.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 37: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

18

samping itu, upah yang diberikan oleh majikan kepada pekerja harus dapat

memenuhi kebutuhan hidup pekerja.

Ibn Khaldun salah seorang pemikir Islam, menjelaskan arti pentingnya

kerja dan bekerja. Bagi Ibn Khaldun, manusia adalah makhluk yang selalu

menyandang kebutuhan semenjak lahir hingga sampai mati sekalipun. Hal ini

tampak jelas terutama dalam masalah mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Akan tetapi untuk mencukupinya, manusia harus bekerja dan berupaya.

Karena tenaga manusia diperlukan dalam setiap usaha.25 Bekerja merupakan

suatu kewajiban bagi setiap individu yang sangat dihargai oleh Islam. Bekerja

bagi setiap Muslim adalah mutlak. Karena jika manusia tiak bekerja dianggap

dalam kerugian. Firman Allah s.w.t mejelaskan, sebagai berikut :

٢٦.لقد خلقنا االنسان ىف كبد

٢٧.ويقوم اعملوا على مكا نتكم اني عامل

Dalam teori lebih lanjut, tenaga kerja dinilai sebagai modal insani

(human capital) atau pengertian lain sebagai penanaman modal pada diri

insani (human investiment), dengan harapan penanaman modal pada manusia

itu dilakukan untuk meningkatkan mutu insani sebagai faktor produksi.

25 Ibn Khaldun telah membahas mengenai masalah ekonomi mencakup : konsep nilai,

pembagian kerja (devision of labour), hukum permintaan, dan penawaran, konsumsi dan produksi, uang, informasi dan pertumbuhan modal, pengeluaran publik, siklus perdagangan, dan lainnya. Ia juga membahas mengenai berbagi tingkatan yang dilalui dalam masyarakat dalam perkembangan ekonominya. Lihat dalam; Ibn Khaldun, Mukaddimah, terj. Ahmad Thaha (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2000), hlm 422.

26 Al-Balad (90) : 4. 27 Hud (11) : 93.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 38: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

19

Hasilnya adalah meningkatnya produktivitas kerja.28 Untuk meningkatkan

produktivitas kerja dan hasil kerja yang optimal, maka harus diimbangi

dengan kesejahteraan yang diterima oleh pekerja, yakni mengenai hak-hak

yang harus terpenuhi khususnya bagi setiap pekerja. Nabi Muhammad s.aw,

bersabda :

٢٩.ان اهللا تعاىل حيب اذا أعمل عمال ان يتقنهDalam penjelasan ayat di atas menjelaskan bahwa peningkatan

produktivitas kerja sesuai dengan kemampuan (skill) diarahkan untuk

mendorong, meningkatkan, dan efektifitas penyelenggaraan kerja, sehingga

akan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing

yang tinggi, hal ini tidak terlepas dari kesejahteraan yang diterima oleh

pekerja.

Upah dan hak-hak buruh merupakan utang yang harus didahulukan

pembayarannya, yaitu harus dibayar lebih dahulu dari utang yang lainnya, atau

dengan kata lain upahnya merupakan kreditur istimewa. Dalam hal

mempekerjakan pekerja lebih dari waktu kerja sedapat mungkin harus

dihindarkan karena pekerja/buruh harus mempunyai waktu yang cukup untuk

istirahat dan memulihkan kebugarannya. Firman Allah s.w.t menyatakan,

bahwa :

٣٠....التكلف نفس اال وسعها

28 Ali Hasan Umar, Al-Qur’an dan Pembangunan Nasional, (Batang : Bahagia, 1992), hlm. 27.

29 Imam Ahmad, Musnad Imam Ahmad Bin Hambal, Kitab al-Ijarah, (Beirut : al-Maktabah al-Islami, T.tp), Juz. II., hlm 125. Hadis diriwayatkan dari Aisyah ra.

30 Al-Baqarah (2) : 233.

ق

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 39: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

20

Di dalam kaidah yang lain dijelaskan :

يده فليطعمه مما يأكل ويلبسه فمن جعل اخاه حتت

٣١.كفه مايغلبه فليعقه عليه من العمل مايغلبه فان ممايلبس واليكلفه

Sesuai dengan penjelasan ayat di atas, pengusaha diharapkan mampu

untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja, yaitu hak untuk memperoleh

dan mendapatkan perlakukan yang baik dalam kedudukannya sebagai mansuia

yang memiliki kehormatan. Pekerja berhak untuk atas kenikmatan bekerja;

dengan senantiasa memperhatikan waktu istirahat – cukup –, dan jam kerja,

serta perlakukan baik dengan memberi rasa aman, suasana tentram, dan

efektifitas dan efesiensi kerja. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh

penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, yaitu

mampu memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara

wajar yang meliputi makan dan minum, sandang, perumahan, pendidikan,

kesehatan, hiburan, dan jaminan sosial hari tua. Bertolak dari hal-hal tersebut,

bahwa hak-hak tenaga kerja dapat dikelompokkan atau meliputi beberapa hak

yang harus dipenuhi, yaitu : (1) hak untuk memperoleh pekerjaan, (2) hak atas

upah yang sesuai dengan yang dikerjakan, (3) hak untuk diperlakukan secara

baik dalam lingkungan pekerjaan, (4) hak atas jaminan sosial.32

Berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut, dapat disimpulkan

sementara bahwa sampai saat ini keberadaan sektor informal sangat

31 Bukhari, Shahih Bukhari, Kitab al-Adab, Bab ma Yuhna min asy-Syibabi al-La’n,

(Beirut : Dar al-Fikr, 1981), VII., hlm. 85., Hadits diriwayatkan dari Abu Dzar al-Ghifari. 32 Chairuman P., dan Suharwadi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, (Jakarta :

Sinar Grafika, 1996), hlm. 156.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 40: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

21

membantu dalam memecahkan masalah ketenaga kerjaan, khususnya masalah

pengangguran. Akan tetapi bagaimanakah dengan hak-haknya, patutkah

pekerja sektor informal diberikan hak-hak pekerja sesuai dengan pekerja

formal, ataukah hanya sebatas pengguguran hak atas kewajiban yang telah

dikerjakan oleh pekerja sektor informal.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Suatu karya ilmiah pada umumnya merupakan suatu penelitian

secara ilmiah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan

menyajikan kebenaran.33 Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

research), yaitu peneliti dalam melakukan penelitiannya menggunakan

teknik dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian guna mendapatkan

data-data yang dibutuhkan. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian

ini adalah perlindungan hak-hak pekerja sektor informal di industri

songkok desa Bandung, Kecamatan Kebumen.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan cara memberikan

gambaran peristiwa yang terjadi di industri songkok di desa Bandung

untuk kemudian dianalisis dari perspektif Hukum Islam.

3. Pendekatan

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan

normatif-analitik. Pendekatan normatif penulis gunakan dalam melihat

33Soetrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1., (Yogyakarta : Yayasan Penerbit

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1979), hlm. 3.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 41: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

22

obyek hukum, karena berkaitan dengan kaidah-kaidah hukum Islam yang

didalamnya memuat hak dan kewajiban, serta digunakan dalam melihat

pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja songkok, apakah pelaksanaan

perlindungan hak pekerja songkok telah sejalan dengan ketentuan dan

rambu-rambu hukum Islam.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode atau suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu

yang mempunyai langkah-langkah sistematis.34 Tahapan ini ditempuh

dengan metode-metode, sebagai berikut :

a. Interview atau wawancara

Wawancara yaitu salah satu cara pengumpulan data dengan

mengadakan wawancara untuk responden.35 Dalam metode ini peneliti

melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara

langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam industri songkok di

desa Bandung.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi dipergunakan dalam pengumpulan sumber

tertulis. Dokumentasi yaitu teknik penyelidikan yang ditujukan pada

penguraian dan penjelasan terhadap apa yang telah lalu melalui sumber

34 Hussein Utsman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), hlm.

42. 35Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta : LP3ES, 1989), hlm. 100.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 42: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

23

dokumentasi.36 Metode dokumentasi ini peneliti mengambil dari

gambaran umum tentang industri songkok di desa Bandung, yaitu yang

berisi rekaman gambar, data ketenagakerjaan, dan perkembangan

industri songkok di desa Bandung.

c. Observasi Langsung

Fenomena-fenomena yang diselidiki untuk memperoleh fakta nyata

tentang perlindungan hak-hak pekerja sektor informal dengan jalan

mengamati langsung di lokasi pelaksanaan industri songkok di desa

Bandung dan melakukan pencatatan.

d. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan individu yang hendak diselidiki kemudian

digeneralisasikan.37 Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang

yang terlibat langsung di industri songkok desa Bandung. Sedangkan

subjek penelitian adalah para pekerja dan pengusaha songkok di Desa

Bandung.

Sampel dalam penelitian ini mengambil beberapa pekerja dan

pengusaha songkok di desa Bandung yaitu berjumlah 5 (lima) orang

pengusaha dan 10 (sepuluh) orang pekerja yang diambil dari masing-

masing pengusaha sebanyak 2 (dua) orang pekerja.

36 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar, Metode, dan Teknik

(Bandung : Tarsito, 1980), hlm. 132. 37 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Penerbit Fakultas Psikologi

UGM, 1984), hlm. 63.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 43: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

24

5. Analisis Data

Analisis berarti mengenai secara terminologis dan sistensis yang

berarti menyatukan . Setelah data yang ada terkumpul, maka semua data

yang sudah terkumpul. Tujuannya adalah untuk menyimpulkan dan

membatasi dari hasil-hasil penelitian. Sehingga sema data bisa teratur dan

tersusun dengan rapi. Dalam pengelolaan data ini penulis menggunaka

metode analisis data kuslitatif yaitu menganalisis data yang sudah

terkumpul, selanjutnya diuraikan dan disimpulkan dengan memakai

metode berfikir deduktif yaitu : menganalisa data-data yang bersifat umum

kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Kesimpulan ini

ditarik dari norma hukum Islam guna menilai apakah perlindungan hak-

hak pekerja sektor informal, studi kasus sindustri songkok di desa

Bandung kecamatan Kebumen itu sesuai dengan hukum Islam.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis

menggunakan sistematika pembahasan yang kesemuanya terbagi menjadi lima

bab pembahasannya disusun sebagai berikut : Bab Pertama adalah

Pendahuluan yang dimaksudkan untuk memberi penjelasan secara umum

mengenai isi penelitian dan juga sebagai syarat dari suatu penelitia, yang

meliputi : latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, serta

sistematika pembahasan.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 44: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

25

Bab kedua diuraikan tentang Sekilas tentang ekonomi sektor informal,

dan tinjauan hokum Islam terhadap perjanjian kerja. Sub bahasan meliputi :

pengertian sektor informal, faktor penyebab timbulnya sektor informal, ciri-

ciri sektor informal, bentuk-bentuk usaha sektor informal, dan kontribusi

sektor informal terhadap ketenagakerjaan. Selanjutnya pembahasan mengenai

Tinjauan hokum Islam mengenai hubungan kerja dan kesepakatan kerja

menurut hokum Islam.

Bab ketiga. penulis mencoba mendiskripsikan tentang profil industri

songkok desa Bandung dan pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja

songkok di desa Bandung, mengenai maslah: upah kerja, jam kerja lembur dan

upah kerja lembur, serta jaminan sosial tenaga kerja ditinjau dari peraturan

per-undang-undangan..

Bab keempat merupakan analisa hukum Islam terhadap pelaksanaan

perlindungan hak-hak pekerja sektor infomal studi kasus industri songkok di

desa Bandung, kecamatan Kebumen, disini yang perlu dianalisis adalah hak

dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja di

industri songkok.

Bab kelima merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-

saran, yang diharapkan dapat ditarik intisari dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya sehingga menjadi rumusan yang bermakna.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 45: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

139

BAB. V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan atas hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan, sebagai

berikut :

1. Bahwa pelaksanaan perlindungan hak-hak pekerja di lingkungan industri

songkok desa Bandung, tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,

baik dari segi hukum ketenagakerjaan, maupun kaidah-kaidah hokum

Islam. Kesepakatan-kesepakatan kerja yang dibangun atas dasar perjanjian

kerja oleh pengusaha, hak-hak pekerja yang seharusnya diterima tidak

diberikan sepenuhnya oleh pengusaha, sebagaimana dijelaskan bahwa

‘pemberian hak sesuai dengan kewajiban yang diberikan’. Sebagaimana

hal tersebut, pengusaha songkok dalam memberikan haknya kepada

pekerja; yang berupa upah tidak sesuai dengan perjanjian. Pengusaha

dalam membayaarkan upah kerja mengalami keterlambatan 3 (tiga)

sampai 5 (lima) bulan dan bahkan pemberian upah diberikan pada tahun

berikutnya. Pengusaha songkok juga tidak memberikan upah kerja lembur

sesuai dengan jam kerja lembur, yaitu kelebihan atas jam kerja lembur

tidak dihitung sebagai dasar pemberian upah kerja lembur, serta tidak

diberlakukannya jaminan sosial kerja; berupa tunjangan sakit, hamil,

melahirkan, kesehatan, dan kematian.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 46: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

140

2. Di tinjau dari sudut hukum Islam, perlindungan hak-hak pekerja tidak

sesuai dengan hukum Islam, yang mengharuskan pengusaha untuk

memberikan hak-hak seorang pekerja atas kerjanya sesegera mungkin

sebelum hak-hak yang lain terpenuhi, karena upah kerja merupakan hutang

yang harus didahulukan dalam pembayarannya, sebelum hak-hak lain

terpenuhi. Pengusaha tidak meng-alokasikan secara efesien sumber-

sumber tenaga manusia dan modal usaha. Sehingga berpengaruh pada

tanggung jawab pengusaha dalam memenuhi hak pekerja. Keterlambatan

dalam pembayaran upah kerja, kelebihan jam kerja lembur dan upah kerja

lembur yang tidak dibayarkan, serta tidak terpenuhinya jaminan sosial

kerja, karena kurangnya pemahaman kaidah-kaidah hukum muamalah oleh

pengusaha, serta kurang baiknya managemen (pengelolaan) dan market

penjualan produksi songkok di desa Bandung.

B. Saran-Saran.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan pada

penelitian ini, perkenankanlah penyusun untuk memberikan saran-saran,

diantaranya kepada :

1. Pengusaha songkok hendaknya memahami dan melaksanakan peraturan

dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam undang-undang khususnya

Undang-Undang Nomor: 13 Tahun 2003 tentang Ketenaggakerjaan.

Karena peratruran pelaksanaan undang-undang ketenagakerjaan

sepatutnya diketahui oleh pengusaha, dalam rangka pembangunan

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 47: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

141

ketenagakerjaan, dan perlindungan hak-hak pekerja, dengan tujuan

mengangkat harkat, martabat, harga diri pekerja, serta mewujudkan

masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata; baik materiil maupun

spirituil.

2. Bagi pekerja hendaknya lebih memperhatikan dalam suatu hubungan

kerja, yaitu; tentang perjanjian kerja, upah kerja, dan jaminan sosial tenaga

kerja. Sehingga terhindar dari pemanfaatan dan keuntungan sepihak atas

pekerjaannya. Seorang pekerja hendaknya mampu mengakomodir hak-

haknya dengan membentuk perserikatan (serikat kerja), hal ini untuk

kepentingan masing-masing pihak dalam menyelesaikan perselisihan yang

mungkin terjadi, dan jika terjadi perselisihan harus diselesaikan lewat

lembaga yang berwenang, seperti : serikat pekerja Bipartit dan Tripartit.

3. Kepada pejabat yang berwenang, setingkat Kabupaten hendaknya men-

sosialisasikan dan merumuskan kebijakan-kebijakan menyangkut masalah-

masalah ketenagakerjaan, dengan jalan meninjau secara langsung ke

daerah-daerah sentral industri rumah tangga (home industri).

Akhir kata, penulis mengharapkan dan menghargai setiap masukan

dari berbagai pihak.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 48: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-Qur’an dan Tafsir

---------------------, Departemen Agama RI, 2003, Al-Qur”an dan Terjemahannya, Jakarta: Depekopntren Ditjen Kelembagaan Agama Islam.

B. Fiqh dan Ush-Fiqh

Ahmad, Imam, t.tp., Musnad Imam Ahmad Bin Hambal, Kitab al-Ijarah, Beirut : al-Maktabah al-Islami.

Al–Qardlawi, Yusuf, 1994, al-Ijtihad al-Mu’asir T.np : Dar at-Tauzi wa an-

Nasyr al-Islamiyah. Al-Baidlowi, 1982, Minhaj al-Ushul, Beirut : ‘Alam al-Qutub. Bukhari, 1981, Shahih Bukhari, Kitab al-Adab, Bab ma Yuhna min asy-

Syibabi al-La’n, Beirut : Dar al-Fikr. Al-Atsqalani, Hafid bin Hajar, t.tp, Kitab Bulughu al-Maram, Min Adillati al-

Ahkami, Bab al-Musyaqah wa al-Ijarah, Semarang : Pustaka al-Alawiyah.

Majah, Ibnu, 1993, Sunan Ibnu Majah, Kitab ar-Ruhun, Bab Ajru al-Ajra’,

Semarang : Thoha Putra. As-Suyuthi, 1983, al-Asbah wa al-Nadzair fi Qawa’id wa Furu’, Fiqh asy-

Syafi’iyyah, Beirut : Dar al-Kutub al-Islamiyah. Qudamah, Ibnu, T.tp., Kitab al-Mughni, Juz. V., Mesir : Mathba’ah al-Imam. Al-Kasani, Alauddin, 1978, Badai’ ash-Shanai’ fi Tartib asy-Syara’i, Juz. I.,

Beirut : Dar al-Fikr. As-Syarbini, Muhammad, 1978, Mughni al-Muhtaj, Juz. II., Beirut : Dar al-

Fikr. Muhyidin, Syekh al-Islam, dan Yahya bin Syarif an-Nawawi, Abi Zakariya,

2000, Kitab Riyad as-Shalihin, Bab fi at-Ta’awwun ’ala al-Birry wa at-Taqwa, Semarang : Thoha Putra.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 49: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

Al-Jalal al-Din, al-Imam, dan asy-Sayuthi, Abi Bakar, 1995, Asbah wa an-Nadzair fi al-Furu’, Beirut : Dar al-Fikr.

Muhammad, Mustofa, 1981, Jawahirul al-Bukhari, Kitab Jum’ah, Bab as-

Siwak Yaum al-Jum’ah, Bandung : Daral-fikr. Al-Juhailli, Wahbah, 1989, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damsyik : Dar al-

Fikr.

C. Buku-Buku

Soekanto, Soerjono, 1989, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press.

A. Partono, Pius, dan Al-Barry, M. Dahlan, 1994, Kamus Ilmiah Populer,

Surabaya : Arloka. Elyas, Nurdin, 2003, Jurus Cepat Menjadi Jutawan Melalui Home Industri,

Yogyakarta : Absolut. Maimun, 2004, Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar, Jakarta : Pradnya

Paramita. Chairuman P., dan K. Lubis, Suharwadi, 1996, Hukum Perjanjian dalam

Islam, Jakarta: Sinar Grafika. Hadi, Soetrisno, 1979, Metodologi Research, Yogyakarta : Yayasan Penerbit

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Utsman, Hussein, 1996, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi Aksara. Singarimbun, Masri, 1989, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta : LP3ES. Surakhmad, Winarno, 1980, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar, Metode,

dan Teknik, Bandung :: Tarsilo. Sahir, Suharsono, 1989, Membangun Manusia Karya, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan. Khakim, Abdul, 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia

Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003, Bandung : PT Citra Aditiya Bakti.

Hakim, A. Ridwan, 1990, Hukum Perburuhan Dalam Tanya Jawab, Jakarta,

Graha Indonesia.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 50: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

Subekti, R., 2001, Kitab Undang – Undang Hukum Perdata, Jakarta : PT.

Pradnya Paramita,. Hadisoeprapto, Hartono, 1984, Pokok-pokok Hukum Perikatan dan Hukum

Jaminan, Yogyakarta: Liberty. Soebekti R., 1995, Aneka Perjanjian, Bandung : Cipta Aditya Bakti. Pasaribu, Chaeruman, 1987, Perjanjian Dalam Islam, Jakarta Grafika. Koeshartono, dan Junaedi, MF. Shelluana, 2005, Hubungan Industrial :

Kajian Konsep dan Permasalahan, Yogyakarta Andi Offiset. Rusli, Hardijan, 2004, Hukum Ketenagakerjaan 2003, Jakarta : Ghalia

Indonesia. Suratmaputra, Ahmad Munif, 2002, Filsafat Hukum Islamal Al–Ghozali ;

Maslahah Mursalah dan Relafensinya dengan Pembaharuan Hukum Islam, Jakarta : Pustaka Firdaus.

Rahman, Asjmuni A., 1976, Kaidah-Kaidah Fiqh, Jakarta : Bulan Bintang. Baasyir, Ahmad Azhar, 1993, Asas-Asas Hukum Muamalah, Yogyakarta :

Fakultas Hukum UII. Muhammad, 2003, Metodologi Penelitian Pemikiran Ekonomi Islam,

Yogyakarta : Ekonosia. Munawir, Ahmad Warsoon, 1997, Kamus al-Munawwir, edisi II., Surabaya :

Pustaka Progresif. Djuzuli H.A, 2002, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Islam, Bandung :

Kiblat Press. Anwar, Muhammad, 1979, Fiqh Islam : Muamalah, Munakahat dan Fara’id,

Bandung : al- Ma’arif. Baasyir, Ahmad Ashar, 1994, Refleksi Atas Persoalan, Keislaman Seputar

Filsafat Hukum, Politik, dan Ekonomi, Bandung : Mizan. Sabiq, as-Syayid, 1981, Fiqh as-Sunnah, Beirut : Dar al-Fikr. Syafe’i, Rahmat, 2004, Fiqh Muamalah, Bandung : Pustaka Setia. Al-Qardlawi, Yusuf, 1997, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian

Islam, Jakarta : Rabbani.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 51: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

Khaldun, Ibnu, 2000, Mukaddimah, terj. Ahmad Thaha, Jakarta : Pustaka Firdaus.

Umar, Ali Hasan, 1992, Al-Qur’an dan Pembangunan Nasional, Batang :

Bahagia. Yahya, Muhtar, dan Fatchurrahman, 1993, Dasar-dasar Pembinaan Hukum

Fiqh Islam, Cet. III., Bandung : al-Maarif. Machasin, 1996, Memahami Kebebasan Manusia : Telah Kritis Terhadap

Konsepsi Al-Qur’an Yogyakarta : INHIS. Boisard, Marcel A., 1990, Humanisme dalam Islam, Terj. Rosyidi Cet. Jakarta

: Bulan Bintang. Munawir, Imam, 1983, Salah Paham Terhadap Al-Qur’an, Surabaya : Dina

Ilmu. Abdullah, Taufik, dan Karim, Rusli, 1991, Metodologi Penelitian Agama;

Sebuah Pengantar, Yogyakarta : Tiara Wacana. Rahman, Asjmuni A., 1976, Kaidah-Kaidah Fiqh Muamalah,(Jakarta : Bulan

Bintang Ash-Shidiqi, Hasby, 1993, Filsafat Hukum Islam, Jakarta : Bulan Bintang. Muhammad al-Assal, Ahmad dan Abd. Karim, Fathi Ahmad, 1999, Sistem,

Prinsip, dengan Tujuan Ekonomi Islam, Bandung : Pustaka Setia.

D. Lain-Lain

Prasetyo, Agus Eko, 2004, Satu Tujuan Menciptakan Lapangan Pekerjaa, Suara Merdeka No. 206, Edisi Kamis 23 Desember 2004.

T. Djacob, 2005, Ekonomi Remang dan Ekonomi Gelap, Eassay dalam

Kedaulatan Rakyat, tahun. LXI No. 83, Kamis 22 Desember 2005.

Herlina, Titik, 2003, Kontribusi Sektor Informal Terhadap Permasalahan

Ketenagakerjaan di Indonesia, Makalah dalam Kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA), Jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2003.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 52: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

Anwar, Syamsul, 2000, Materi Pengajaran Fiqh Muamalat, Pelatihan Pengajaran Ekonomi Islam untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII, Sabtu, 10 Juni 2000.

-----------------, Dokumen Profil Desa Bandung, Kec. Kebumen, Kab.

Kebumen, Propinsi Jawa Tengah, tahun 2005. Cinderela, Galuh, 2003, Sektor Informal Sebagai Katup Pengamanmasalah

Ketenagakerjaan, Makalah pada Mata Kuliah Ekonomi Sumber daya Manusia dan sumber daya Alam, Pendidikan Ekonomi Koperasi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

Simanjutak, 2002, Masalah Upah dan Jaminan Sosial, Jurnal Ekonomi dan

Pembangunan Vol. X., No. 1., T.np : LIPI.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 53: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 54: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 55: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

I

Lampiran I

BIOGRAFI ULAMA'

As-Sayyid Sabiq Nama lengkapnya adalahAs-sayid Sabiq Muhammad At-Tihami, beliau lahir dari pasangan Sabiq Muhammad At-Tihami dan Khusna Ali Azeb. Beliau merupakan ulama kontemporer Mesir yang memiliki reputasi internasional dibidang dakwah dan Fiqih Islam, terutama melalui karyanya yang sangat terkenal yaitu “Fiqh as-Sunnah”. Sesuai dengan tradisi keluarga Islam di Mesir pada saat itu beliau menerima pertama di Kutta. Setelah itu beliau memasuki perguruan tinggi di Al-Azhar. Beliau menyelesaikan tingkat Ibtidaiyah dalam lima tahun dan memperoleh gelar asy-Syahadah al-‘Ilamiah kurang lebih Doktor. Beliau banyak menulis buku yang sebagian sudah beredar di dunia Islam termasuk di Indonesia, misalnya “ Fiqh as-Sunnah”, Dakwah al-Islamdan lain-lain Ahmad Azhar Basyir

Lahir di Yogyakarta tanggal 21 November 1928. Beliau alumnus Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Yogyakarta tahun 1959. Memperdalam bahasa Arab pada Universitas Bagdad pada tahun 1957-1958, memperoleh gelar Magister pada Universitas Kairo, dalam bidang Dirasah Islamiyah (Islamic Studies) tahun 1965, mengikuti pendidikan purna Sarjana Filsafat pada Universitas Gadjah Mada tahun 1972. Beliau pernah mnengajar sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada dalam Filsafat Islam. Dosen Luar biasa pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Anggota Tim Pengkajian Hukum Islam, Badan Pembinaan Nasional Departemen Kehakiman RI. Sebelum wafat beliau menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah. Beliau wafat di Yogyakarta pada hari selasa tanggal 28 Juni 1994 M / 1415 H.

Musli>mMusli>mMusli>mMusli>m

Nama lengkapnya adalah 'Abdul H{usain Muslim Ibn al-Hajaj al-Qusyairi an-Nasanbury dan terkenal dengan sebutan Imam Muslim. Lahir di kota Naisanburi pada tahun 204 H. Beliau adalah seorang ahli hadis yang menempati urutan kedua setelah imam Bukhari dalam pengumpulan hadis sahih. Dalam perantauannya untuk mendapatkan hadis (Rihlah fi t}alabi al-Hadi>s), beliau pergi ke Hijaz-Iraq, Mesir dan kota-kota lainnya. Sedangkan ulama' yang meriwayatkan hadis dari beliau antara lain: Ibn> Huzaimah, Ima>m Tirmidzi, Yah}ya bin Sa'id, dan 'Abdurrahman bin Abu> H{a>tim. Hasil karya beliau yang terkenal adalah al-Ja>mi' as-S}ah}ih atau disebut dengan S}ah}i>h Muslim. Beliau wafat pada tahun 280 H di Bagdad sebuah kampung di Nasanburi

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 56: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

II

Waba>h azWaba>h azWaba>h azWaba>h az----Zuha>iliZuha>iliZuha>iliZuha>ili

Nama lengkapnya adalah Waba>h Mustafa az-Zuha>ili. Ia dilahirkan di kota Dharma’tiyyah Damaskus pada tahun 1932. beliau belajar pada Fakultas Syari’ah Universitas al-Azhar Kairo Mesir dengan memperoleh ijazah tertinggi tingkat pertama pada tahun 1956. kemudia Ia mendapatkatkan gelar Lc dari Universitas Ain Syam dengan predikat Sayyid pada tahun 1957. Pada tahun berikutnya Ia mendapatkan gelar Diploma Maz|hab asy-Syari’ah pada tahun 1959 dari fakultas Hukum Unversitas al-Qahirah. Sedangkan gelar Doktor Ia peroleh pada tahun 1963 dalam bidang hukum (asy-Syari’ah al-Islamiyyah) dan pada tahun yang sama Ia dinobatkan menjadi dosen di Universitas Damaskus dengan konsentrasi atau spesifikasi pada bidang keilmuan Fiqh dan Us}ul Fiqh. Adapun karyanya antara lain: al-Wasit fi Us}ul al-Fiqh al-Isla>mi, al-Fiqh al-Isla>mi fi Us}lubihi al-Jadid, al-Fiqh al-Isla>mi wa ‘Adillatuhu, Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa asy-Syari’ah wa al-Manhaj.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 57: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 58: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 59: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 60: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 61: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 62: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN KALIJAGA FAKULTAS SYARI’AH

YOGYAKARTA __________________________________________________________________________________ Nomor : UIN. 2/MU/PP.OO9/791/2006 Yogyakarta, 27 September 2006 Lamp. : - Perihal : Rekomendasi Pelaksanaan Riset

Kepada Yth. Assalamu’alaikum Wr.Wb Berkenaan dengan penyelesaian tugas penyusunan Skripsi mahasiswa kami perlu melakukan penelitian guna mengumpulkan data yang akurat. Oleh karena itu, kami mohon bantuan dan kerjasama untuk memberikan ijin bagi mahasiswa Fakultas Syari’ah: Nama : Mufti Amri NIM : 0238153201 Semester : XIII Jurusan : Muamalat Judul Skripsi :

PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA SEKTOR INFORMAL (Studi Kasus Industri Songkok di Desa Bandung Kecamatan Kebumen)

Guna mengadakan penelitian (Riset) di :

Desa Bandung Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen

Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. An. Dekan Sekretaris Jurusan MU Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag. NIP. 150289263

Tembusan : 1. Dekan fakultas Syari’ah (Sbg. Laporan) 2. Arsip

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 63: FAKULTAS SYARI'AH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/1446/1/BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · c. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

XII

CURRICULUM VITAE

Nama : MUFTI AMRI

TTL : Kebumen, 17 Mei 1983

Alamat Yogya : Bumirejo 048/022 Kec. Lendah, Kab.

Kulon Progo, Prop. D.I Yogyakarta

Alamat Asal : Bandung 06/02 Kecamatan Kebumen,

Kabupaten Kebumen, Prop. Jawa Tengah

Nama Bapak : H. Mufassirin

Pekerjaan : Tani

Nama Ibu : Siti Ngaisah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

PENDIDIKAN FORMAL

Sekolah Dasar Bandung I lulus tahun (1990 - 1996)

MTs Salafiyah Wonoyoso, Kebumen lulus tahun (1996 - 1998)

MA Salafiyah Wonoyoso, Kebumen lulus tahun (1998 - 2001)

UIN Sunan Kalijaga masuk tahun (2001 - 2007)

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta