FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PEMB DI SEK ( STUDI KASUS DI S TA SUM FAKULTAS KE UNIVE BELAJARAN APRESIASI PUISI KOLAH MENENGAH PERTAMA SMP NEGERI 2 KISMANTORO KELAS V AHUN AJARAN 2011/2012 ) SKRIPSI Oleh : MARNO DEDY NURMANSYAH K 1204054 EGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 VII A AN

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

( STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO KELAS VII A

TAHUN AJARAN 2011/2012 )

SUMARNO DEDY NURMANSYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

i

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

( STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO KELAS VII A

TAHUN AJARAN 2011/2012 )

SKRIPSI

Oleh :

SUMARNO DEDY NURMANSYAH

K 1204054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

( STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO KELAS VII A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

( STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO KELAS VII A

TAHUN AJARAN 2011/2012 )

Oleh :

SUMARNO DEDY NURMANSYAH

K 1204054

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

# Ketahuilah bahwa kemenangan akan datang bersama kesabaran, jalan keluar

datang bersama kesulitan, dan kemudahan ada bersama kesulitan. (Rasulullah

S.A.W.) #

# Kita adalah pelukis, kita adalah pelukis dari potret kita masing-masing. Akan

menjadi apa kita nantinya, sangat ditentukan dengan apa yang kita pelajari dan

apa yang kita lakukan saat ini (Aly Mustofa) #

# Jujur dalam segala hal akan membuat hati kita tenang dan terbebas dari rasa

bersalah #

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

v “Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak

terbatas dan kasih sayang yang tiada terbatas pula. Semuanya membuatku

bangga memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih

sayangmu.

v Semua kakak, ponakan dan saudara-saudaraku

Terima kasih karena telah memberikanku semangat yang tak kenal lelah,

setia menemaniku saat ku jatuh dan ihklas membantuku untuk bangkit lagi.

v Teman-temanku

Terima kasih atas semangat dan bantuan kalian yang tulus.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Sumarno Dedy Nurmansyah. PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO KELAS VII A TAHUN AJARAN 2011/2012). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan oleh guru; (2) hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pembelajaran apresiasi puisi; dan (3) usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran apresiasi puisi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus (kualitatif) yang mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Kismantoro. Teknik cuplikan penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sumber data diperoleh dari informan, dokumen, dan peristiwa. Informan dalam penelitian ini adalah guru, siswa, kepala sekolah dan petugas perpustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan analisis dokumen. Data yang terkumpul dianalisis model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan serta trianggulasi.

Kesimpulan penelitian ini: (1) Pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro belum sepenuhnya mengarah pada pembelajaran yang apresiatif. Pemilihan materi pembelajaran masih bersumber pada buku teks sehingga materi pembelajaran kurang variatif. Karena penggunaan metode pembelajaran kurang variatif sehingga menghambat siswa untuk memiliki kemampuan apresiasi puisi; (2) Hambatan-hambatan dalam pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro adalah siswa yang kurang cepat tanggap dalam pemahaman materi, ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri di depan kelas, situasi kelas yang kurang kondusif seperti ramai dan berbicara dengan temannya dan terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di sekolah; dan (3) Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan-hambatan pembelajaran apresiasi puisi adalah membuat langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar dan mengarahkan kepada siswa untuk banyak membaca buku baik di perpustakaan atau di rumah.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perlunya peningkatan pemahaman guru terhadap kurikulum yang digunakan, peningkatan kompetensi dalam pembelajaran puisi, pengetahuan guru tentang teori dan apresiasi puisi, penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan motivasi siswa dan kreatifitas siswa, dan evaluasi yang mengarah pada kemampuan apresiasi siswa. Dengan peningkatan hal-hal di atas, diharapkan guru dapat melaksanakan pembelajaran puisi yang apresiatif, sehingga para siswa memiliki kemampuan apresiasi yang tinggi terhadap puisi. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang diamanatkan dalam kurikulum dapat tercapai.

Kata Kunci: puisi, apresiasi, pengajaran puisi, menulis, membaca.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya, skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan

skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan

yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi

izin penulisan skripsi ini.

2. Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni FKIP-UNS yang telah memberi izin penulisan skripsi kepada

penulis.

3. Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., selaku Pembimbing Akademik yang

dengan sabar membimbing penulis pada tahun-tahun awal studi.

4. Dr. Kundharu Saddhono, M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan izin penulisan skripsi

kepada penulis.

5. Drs. Amir Fuady, M. Hum., selaku Pembimbing I yang telah membimbing

dan memberikan arahan dengan sabar hingga skripsi ini terselesaikan.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

6. Dr. Andayani, M. Pd., selaku Pembimbing II yang dengan sabar membimbing

dan menasehati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, khususnya Program Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang dengan tulus menularkan ilmunya kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat yang tergabung dalam Bastind’04 yang telah banyak

memberikan pelajaran yang berharga.

9. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Alloh SWT.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II. KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN

KERANGKA BERPIKIR .................................................................... 5

A. Kajian Teori ........................................................................................ 5

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 19

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 23

B. Jenis dan Strategi Penelitian ................................................................ 23

C. Sumber Data Penelitian ....................................................................... 24

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 25

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

E. Teknik Cuplikan .................................................................................. 26

F. Validitas Data ...................................................................................... 26

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 27

H. Prosedur Penelitian ............................................................................. 28

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN .................................................................................. 30

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 30

B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................... 44

C. Pembahasan ......................................................................................... 69

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 77

A. Simpulan .............................................................................................. 77

B. Implikasi............................................................................................... 77

C. Saran..................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................................ 23

2. Daftar Jumlah Siswa SMP N 2 Kismantoro .............................................. 34

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 22

2. Skema Model Analisis Interaktif .............................................................. 27

3. Bagan Prosedur Penelitian ........................................................................ 29

4. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Kismantoro ........................................ 36

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Catatan Lapangan Hasil Observasi (CLHO No. 1) ................................... 82

2. Catatan Lapangan Hasil Observasi (CLHO No. 2) ................................... 89

3. Catatan Lapangan Hasil Wawancara (CLHW No. 1) ............................... 94

4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara (CLHW No. 2) ............................... 100

5. Catatan Lapangan Hasil Analisis Dokumen (CLHAD No. 1) .................. 104

6. Catatan Lapangan Hasil Analisis Dokumen (CLHAD No. 2) .................. 122

7. Catatan Lapangan Hasil Analisis Dokumen (CLHAD No. 3) .................. 129

8. Catatan Lapangan Hasil Analisis Dokumen (CLHAD No. 4) .................. 133

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Dewasa

ini, kita rasakan adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Baik

pendidikan formal maupun informal. Hasil itu diperoleh setelah kita

membandingkannya dengan negara lain. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di

Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi

pengajaran. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan

sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita

seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah

bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.

Peranan dunia pendidikan selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan

baru. Hal itu berarti dunia pendidikan harus mengadakan pengkajian terhadap hal-

hal yang perlu untuk dievaluasi dan diadakan berbagai penelitian.

Salah satu hal yang cukup vital untuk mendapatkan perhatian secara

dinamis dalam dunia pendidikan adalah pada proses belajar mengajar. Proses

belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan siswa dalam belajar di bawah

pengajaran guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Proses

belajar mengajar terkandung berbagai aspek yang integral, dimana pada setiap

aspeknya membutuhkan perhatian dan persiapan-persiapan yang baik dan matang,

antara lain: persiapan terhadap situasi di kelas, siswa yang dihadapi, materi yang

akan diajarkan, metode mengajar yang hendak diterapkan, tujuan yang akan

dicapai, dan teknik penilaian yang digunakan, hambatan-hambatan yang dihadapi,

serta usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam

pembelajaran.

Orientasi pembelajaran bukan lagi pada hasil melainkan juga pada

prosesnya. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia

berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yang berarti bahwa bahasa adalah

1

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

belajar berkomunikasi, sedangkan belajar sastra adalah belajar menghargai

manusia dan nilai-nilai kehidupannya.

Pembelajaran sastra termasuk di dalamnya pembelajaran puisi tidak dapat

dipisahkan dari pembelajaran bahasa. Perbedaan ini terletak pada tujuannya.

Pembelajaran bahasa menekankan pada keterampilan berbahasa, adapun

pembelajaran apresiasi puisi lebih menekankan pada sikap mengenal, memahami,

menghayati dan menghargai karya-karya puisi itu sendiri. Kurikulum tingkat

satuan pendidikan menjelaskan bahwa penggunaan bahasa lebih menekankan

pada sistem bahasa sedangkan pembelajaran sastra menitikberatkan pada fungsi

bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini tercermin pada standar kompetensi dan

materi pembelajaran yang dituangkan dalam kurikulum tersebut.

Pembelajaran apresiasi sastra merupakan bentuk seni yang bersifat

apresiatif, maka pembelajaran sastra hendaknya lebih ditekankan pada segi

apresiatifnya. Apresiasi sastra meliputi apresiasi prosa, puisi, dan drama.

Pembelajaran apresiasi puisi merupakan salah satu pembelajaran apresiasi sastra

merupakan materi yang harus diberikan kepada siswa agar siswa lebih mengenal,

memahami, menghayati, dan menghargai, serta memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan kepribadian, sikap, wawasan, serta peningkatan pengetahuan

dan kemampuan berkomunikasi maupun berbahasa. Pembelajaran apresiasi sastra

memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan manusia

Pembelajaran puisi sangat penting bagi siswa karena dapat membentuk

sikap manusia yang memiliki pengetahuan luas, memiliki moral, dan kepribadian.

Akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran puisi

kurang begitu optimal. Kondisi seperti ini mengakibatkan tingkat apresiasi siswa

dan aktualisasi diri siswa terhadap puisi masih rendah.

Guru merupakan faktor dominan terhadap keberhasilan pembelajaran

apresiasi puisi di sekolah khususnya di kelas yang diampunya. Seorang guru

dituntut mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, memilih materi

pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar, menggunakan berbagai metode

yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar, menggunakan media pembelajaran

dengan tepat, membuat skenario pembelajaran, mengetahui hambatan-hambatan

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang muncul dalam pembelajaran apresiasi puisi, dapat mengatasi hambatan-

hambatan yang dihadapinya serta melaksanakan evaluasi ataupun penilaian.

Penulisan Skripsi ini tidak mungkin mengkaji berbagai aspek pendidikan

tersebut secara keseluruhan, melainkan berkonsentrasi dan bermaksud hendak

mengkaji apresiasi puisi di SMP yang menitikberatkan pada empat kemampuan

berbahasa antara lain: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis tentang puisi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan oleh

guru Kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan oleh

guru Kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro ?

3. Apakah hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pembelajaran apresiasi

puisi di Kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro?

4. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan-

hambatan dalam pembelajaran apresiasi puisi di Kelas VII A SMP Negeri 2

Kismantoro ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah.

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan

oleh guru Kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi yang

dilakukan oleh guru Kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro.

3. Mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam

pembelajaran apresiasi puisi di Kelas VII A SMP Negeri 2 Kismantoro.

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4. Mendeskripsikan usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan-

hambatan dalam pembelajaran apresiasi puisi di Kelas VII A SMP Negeri 2

Kismantoro.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

bagi pengembangan pembelajaran apresiasi puisi dan dapat memberikan

sumbangan untuk pengembangan pembelajaran apresiasi puisi di Sekolah

Menengah Pertama (SMP), terutama Kelas VII.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai masukan yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan

pembelajaran apresiasi puisi di sekolah yang menyangkut pelaksanaan

pembelajaran, mengetahui hambatan-hambatan, dan usaha mengatasinya.

b. Bagi Siswa

Sebagai masukan untuk meningkatkan kemampuan apresiasi puisi

dengan mengenal, memahami, menghargai, dan menghayati puisi dengan

sungguh-sungguh.

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

DAN KERANGKA BERPlKlR

A. Kajian Teori

1. Hakikat Apresiasi Puisi

a. Pengertian Puisi

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poesis, yang berarti penciptaan,

sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai poem atau poetry. Puisi berarti

pembuatan, karena dengan menulis puisi berarti telah mencipta melalui sesuatu

imajinasi. Akan tetapi, arti semula ini lama-kelamaan ruang lingkupnya semakin

dipersempit. Puisi adalah hasil seni satra yang kata-katanya disusun menurut

syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata-

kata kiasan (Henry Guntur Tarigan, 1984: 4). Menurut Blair dan Chandler (dalam

Henry Guntur Tarigan, 1984: 7) puisi adalah ekspresi dari pengalaman yang

bersifat imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau

pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa.

Reeves (dalam Herman J. Waluyo, 1987: 22) menyatakan bahwa puisi

merupakan jenis karya sastra yang bersifat imajinatif. Bahasa yang digunakan

bersifat konotatif karena di dalam puisi banyak digunakan makna kias dan makna

simbol atau lambang (majas) sehingga timbul kemungkinan banyak makna. Hal

ini disebabkan oleh terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap

kekuatan bahasa di dalam puisi. Effendi (dalam Herman J. Waluyo, 1987: 24)

juga mengungkapkan bahwa di dalam puisi terdapat pengimajian, pelambangan,

dan pengiasan. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan dalam

puisi adalah bahasa konotatif yang multiinterpretable, yakni makna yang

dilukiskan dalam puisi dapat berupa makna lugas, namun lebih banyak makna

kias melalui lambang dan kiasan.

Jennifer Hennessy, Carmel Hinchion, dan Patricia Mannix Mcnamara

(2011: 3) mengatakan,

5

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

“….given the widely documented value of poetry, that this art form has a

key role to play in the cognitive development of students”.

Intinya adalah dapat diberikan nilai secara luas bahwa puisi yang

didokumentasikan merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki peran penting

untuk bermain dalam pengembangan kognitif siswa.

Baumgaertner (dalam Melanie Burdick, 2011: 4) mengatakan,

“Poetry as a form is not only a different way of writing, it is a different way

of presenting and viewing the world: metaphorically, symbolically and in a

condensed form. These effects allow a stronger impressionistic meaning for

the reader or listener. Usually in poetry, hefty ideas are represented through

relatively few words”.

Intinya puisi sebagai sebuah bentuk tidak hanya cara penulisannya yang

berbeda, itu adalah cara penyajian yang berbeda dan melihat dunia: kiasan, simbolis

dan dalam bentuk yang kental. Efek ini memungkinkan makna impresionistik kuat

untuk pembaca atau pendengar. Biasanya dalam puisi, ide-ide besar dan kuat

terwakili melalui kata-kata yang relatif sedikit.

Herbert Spencer (dalam Herman J. Waluyo, 1987: 23) menjelaskan bahwa

puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan

mempertimbangkan efek keindahan. Senada dengan hal tersebut, Bill Siverly

(2002: 4) mengatakan,

“a poetry that finds a pure delight in being alive in the here and now. Such

delight is not exclusive to poetry directly expressing exuberance or

ecstasy, but occurs whenever the poet reflects the external world in

concrete detail, lovingly observed, even in darker moods”

Intinya adalah pada puisi di dalamnya terdapat ekspresi kehidupan yang

mencerminkan kesenangan maupun kesedihan.

Ratna Purwaningtyastuti (2005: 141-142) menyatakan bahwa puisi adalah

salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya

makna. Keindahan sebuah puisi antara lain disebabkan oleh gaya bahasa dan

pilihan katanya, sedangkan kekayaan makna dalam sebuah puisi disebabkan oleh

pemadatan segala unsur bahasa. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, tetapi

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kaya makna. Kata-kata yang digunakan berjenis konotatif, sehingga mengandung

banyak penafsiran.

Samuel J (dalam Herman J. Waluyo, 1987: 23) menyatakan bahwa puisi

adalah peluapan yang spontan dari perasaan yang penuh daya yang berpangkal

pada emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian. Sedangkan Marjorie Boulton

( 1979 : 9 ) mengatakan,

"When I write about physical and mental form, I am not forgetting that as soon as we begin to define the physical form of a poetry, I do not dispute that we hear or read something by means of our ears or eyes, and that this a physical axperience. The poetry is a combination of physical and mental form and we ought to remember all the time that when we separate these in order to define or discuss them are no longer discussing the poetry" (Marjorie Boulton, 1979: 9). Intinya, puisi adalah kombinasi bentuk fisik dan mental dan kita harus

ingat selalu bahwa kita memisahkan hal ini untuk mendefinisikan atau membahas

mereka kita tidak lagi membahas puisi.

Tarigan (1984:10-26) memberikan perumusan atas hakikat puisi yang

mengandung makna keseluruhan:

1) Tema atau makna (sense): sang penyair ingin mengemukakan sesuatu kepada

pembaca, suatu kejadian yang dialaminya dipersoalkan dan dipermasalahkan

dengan cara sendiri. Puisi itu sendiri mempunyai "subject matter". Dan makna

yang dikandung oleh "subject matter" itulah yang sisebut istilah sense.

2) Rasa (feeling): suatu sikap (attitude) penyair terhadap pokok permasalahan

yang terkandung dalam puismya. Dua orang penyair atau lebih dapat

menyairkan obyek yang sama dengan sikap yang berbeda.

3) Nada: sikap penyair terhadap pembacanya. Nada ini sangat berhubungan erat

dengan tema dan rasa tekandung dalam sajak tersebut. Pada saat pribadi atau

masyarakat menderita tekanan maka timbullah pemberontakan atau keluhan,

jeritan yang bernada sinis.

4) Tujuan (amanat). Setiap penyair mempunyai tujuan dengan sajak-sajaknya,

baik disadari maupun tidak disadari. Tujuan ini diungkapkan oleh penyair

berdasarkan panrlangan hidupnya. Ada sajak yang religius, ada yang filosofis

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dan sebagainya, semuanya berdasarkan pandangan hidup penyair itu sendiri.

Keempat unsur yang disebutkan di atas tidaklah berdiri sendiri-sendiri.

Keempat-empatnya saling mengukuhkan dalam sebuah puisi yang sudah

jadi dan berhasil. Sekalipun ada seseorang yang mengatakan bahwa ia bukan

menulis untuk siapa-siapa, ia hanya menulis puisi untuk diri sendiri, ia tidak dapat

melepaskan diri dari unsur yang disebutkan di atas. Sajak untuk diri sendiri dapat

untuk pelampiasan suasana hati, yang tidak ditunjukan kepada siapa-siapa kecuali

kepada dirinya sendiri. Mungkin saja ia hanya menyenangkan dirinya saja,

menghibur diri atau orang lain, semuanya itu mau tidak mau, sadar atau tidak

sadar mencakup unsur yang disebutkan di atas.

Struktur puisi terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Slamet Mulyana

(dalam Herman J. Waluyo, 1987: 23) memberikan pengertian puisi berdasarkan

struktur fisiknya, yaitu bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan

suara sebagai ciri khasnya. Sedangkan jika ditinjau dari segi bentuk batin puisi,

Herbert Spencer (dalam Herman J. Waluyo, 1987: 23) menjelaskan bahwa puisi

merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan

mempertimbangkan efek keindahan. Senada dengan hal itu, Dwi Rohmani, dkk

(2006: 36) menyatakan bahwa puisi adalah jenis karya sastra dengan bahasa yang

dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan

kata-kata kias. Puisi merupakan ungkapan perasaan penulisnya. Oleh karena itu,

dalam membaca puisi diperlukan keterlibatan perasaan.

Atar Semi (1993: 101) mengatakan bahwa ditinjau dari segi periodesasi

kelahiran puisi kita mengenal adanya istilah puisi lama dan puisi baru atau sering

dibedakan atas puisi tradisional dan puisi modern, sedangkan jika ditinjau dari

segi gaya penulisan, kita dapat membagi puisi atas dua jenis, yaitu puisi diaphaan

(polos) dan puisi prismatis (membias).

Sebuah puisi terdiri dari unsur-unsur pembangun. Dick Hartoko (dalam

Herman J. Waluyo, 1987: 27) mengatakan bahwa ada dua unsur penting dalam

puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaktik puisi.

Unsur tematik atau semantik menunjuk ke arah struktur batin, sedangkan unsur

sintaktik menunjuk ke struktur fisik.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Burhan Nurgiyantoro (1995: 7) menyatakan bahwa adanya ketegangan

yang terjadi karena hubungan antara kebenaran faktual dengan kebenaran

imajinatif bersumber dari pandangan yang mengatakan bahwa karya sastra

merupakan paduan antara unsur mimetik dan kreasi, peniruan dan kreativitas,

khayalan dan realitas.

Atar Semi, (1993: 107 – 108) mengatakan bahwa bentuk fisik dan mental

sebuah puisi pada dasarnya dapat dilihat sebagai satu kesatuan yang terdiri dari

tiga lapisan. Pertama lapisan bunyi, yakni lapisan lambang-lambang bahasa sastra

atau bentuk fisik puisi. Kedua lapisan arti, yakni sejumlah arti yang dilambangkan

oleh struktur atau lapisan permukaan yang terdiri dari lapisan bunyi bahasa.

Ketiga lapisan tema, yakni suatu “dunia” pengucapan karya sastra, sesuatu yang

menjadi tujuan penyair, atau sesuatu efek tertentu yang didambakan penyair.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa

puisi adalah salah salah bentuk karya sastra yang berisi ungkapan perasaan

penulisnya yang dituangkan dalam bentuk kata-kata atau bahasa yang bersifat

imajinatif dan indah.

b. Pengertian Apresiasi Puisi

Herman J. Waluyo (2003: 44) menyatakan bahwa apresiasi puisi

berhubungan dengan kegiatan yang ada sangkut-pautnya dengan puisi, yaitu

mendengar atau membaca puisi dengan penghayatan, menulis puisi dan menulis

resensi puisi. Apresiasi puisi sebagai penghargaan atas puisi sebagai hasil

pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, penikmatan atas karya sastra

yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam

puisi itu (Abdul Rozak Zaidan, dalam Herman J. Waluyo, 2003: 44).

Novia Rahayu (2008) mengatakan bahwa apresiasi puisi merupakan

aktivitas menggeluti puisi yang melibatkan unsur pikiran, perasaan, bahkan fisik

melalui langkah-langkah mengenali, menikmati, dan memahami yang

menumbuhkan penghargaan terhadap keindahan dan makna yang terkandung

dalam puisi. Lebih lanjut, Novia Rahayu juga menjelaskan bahwa menghargai

puisi berarti memandang puisi sebagai sesuatu yang bernilai, bukan sesuatu yang

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

tiada berguna. Bahkan aktivitas menghargai tersebut bisa jadi berimpit dengan

aktivitas mencintai. Penghargaan yang tinggi terhadap puisi membuat seseorang

tidak membenci puisi, bahkan ia akan menjadi pemburu puisi. Lebih lanjut ia

mengatakan bahwa dalam rangkaian kegiatan apresiasi puisi menghargai puisi

merupakan ranah yang paling tinggi. Sebelum seseorang menyentuh ranah

menghargai dia mesti melalui ranah mengenali, menikmati, dan memahami.

Maman S. Mahayana (2009) mengatakan bahwa Apresiasi puisi atau

apresiasi sastra pada umumnya merupakan salah satu bentuk penghargaan

terhadap karya sastra (puisi). Sebagai penghargaan, maka langkah pertama yang

mesti dilakukan adalah pembacaan teks sastra (puisi) itu sendiri. Langkah kedua

dalam apresiasi sastra (puisi) adalah penyisihan teori-teori atau konsep-konsep

baku mengenai pengertian, rumusan atau definisi.

Menurut Henry Guntur Tarigan (1984: 233) apresiasi sastra adalah

penafsiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar kepadanya

berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis. Apresiasi

sastra sangat erat kaitannya dengan kritik sastra, yang merupakan penelitian hasil

dari pengamatan. Lebih lanjut, Henry Guntur Tarigan menyatakan bahwa ciri-ciri

orang yang telah memiliki apresiasi sastra, diantaranya:

1) Berusaha dengan sekuat daya, tanpa paksaan malahan dengan sua rela,

mencari buku-buku karya sastra dan membacanya.

2) Selalu menyarankan kepada teman-temannya untuk membaca buku-buku

sastra yang dianggapnya relatif dan bermutu baik.

3) Bahan yang telah dibacanya itu dipersoalkan, didiskusikan dengan teman-

temannya atau dengan orang lain.

4) Menyediakan waktu yang cukup untuk dapat membaca lebih banyak.

5) Berusaha selalu mendapatkan hasil-hasil sastra mutakhir baik berupa buku,

majalah, maupun dari siaran radio, dan televisi.

Disick (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 45) menyebutkan bahwa apresiasi

berhubungan dengan sikap dan nilai. Beliau juga menyebutkan adanya empat

tingkatan apresiasi, yaitu sebagai berikut:

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a) Tingkat menggemari

Seseorang yang baru sampai pada tingkat menggemari, keterlibatan batinnya

belum kuat. Dia baru terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan puisi. Jika

ada puisi dia akan senang membaca.

b) Tingkat menikmati

Keterlibatan batin pembaca terhadap puisi sudah semakin mendalam. Pembaca

akan ikut sedih, terharu, bahagia, dan sebagainya ketika membaca puisi

mampu menikmati keindahan yang ada dalam puisi itu secara kritis.

c) Tingkat mereaksi

Sikap kritis terhadap puisi lebih menonjol karena ia telah mampu menafsirkan

dan mampu menilai baik-buruknya sebuah puisi.

d) Tingkat produktif

Apresiator puisi mampu menghasilkan, mengkritik, mendeklamasikan, atau

memberi resensi terhadap sebuah puisi secara tertulis.

Tujuan pembelajaran sastra adalah untuk mencapai kemampuan apresiasi

kreatif. Menurut J.Grace (dalam Atar Semi, 1993:194), apresiasi kreatif adalah

berupa respon sastra. Respon ini menyangkut aspek kejiwaan, terutama berupa

perasaan, imajinasi, dan daya kritis. Atar Semi (1993:195) juga menyatakan

bahwa apresiasi sama dengan menyadari kemanfaatan pengajaran, sehingga

dengan kemauan sendiri ingin menambah pengalamannya, ingin membaca karya

sastra baik dianjurkan atau tidak, ingin berpartisipasi dalam kegiatan diskusi,

memberikan ulasan, dan bahkan berkeinginan untuk dapat menghasilkan karya

sastra.

Burhan Nurgiyantoro (1995: 6) meskipun sastra akan mengungkapkan

kehidupan manusia namun proses penciptaannya melalui daya imajinasi dan

kreatititas yang tinggi dari para sastrawan. Sebelum menghayati karya sastra,

pengarang menghayati segala persoalan kehidupan manusia dengan penuh

kesungguhan lebih dahulu, kemudian mengungkapkannya kembali melalui sarana

fiksi (bisa dalam bentuk puisi, cerita pendek, novel, atau drama). Dalam proses

penciptaannya itu, kreativitas sastrawan dapat bersifat "tak terbatas". Pengarang

dapat mengkreasi, memanipulasi, dan menyiasati berbagai masalah kehidupan

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang dialami dan diamatinya menjadi berbagai kemungkinan kebenaran yang

hakiki dan universal dalam karya fiksinya. Pengarang dapat mengemukakan

sesuatu yang hanya mungkin terjadi dan dapat terjadi, walau secara faktual tidak

pernah terjadi. Maka dengan cara itu karya fiksi tersebut dapat mengubah hal-hal

yang terasa pahit dan sakit jika dijalani dan dirasakan pada dunia yang nyata,

namun menjadi menyenangkan untuk direnungkan dalam karya sastra. Oleh

karena itu, melalui karya sastra secara tidak langsung pembaca akan mendapatkan

suatu kesempatan belajar memahami dan menghayati berbagai persoalan

kehidupan manusia yang sengaja diungkapkan oleh pengarang. Dengan demikian

karya sastra dapat mengajak pembaca untuk bersikap yang lebih arif.

Menurut Henry Guntur Tarigan (1984: 233) apresiasi sastra adalah

penaksiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar kepadanya

berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis. Apresiasi

sastra sangat erat kaitannya dengan kritik sastra, yang merupakan penelitian hasil

dari pengamatan. Lebih lanjut, Henry Guntur Tarigan menyatakan bahwa ciri-ciri

orang yang telah memiliki apresiasi satra, diantaranya.

1) Berusaha dengan sekuat daya, tanpa paksaan malahan dengan suka rela,

mencari buku-buku karya sastra dan membacanya

2) Selalu menyarankan kepada teman-temannya untuk membaca buku-buku

sastra yang dianggapnya relatif dan bermutu baik.

3) Bahan yang telah dibacanya itu dipersoalkan, didiskusikan dengan teman-

temannya atau dengan orang lain.

4) Menyediakan waktu yang cukup untuk dapat membaca lebih banyak.

5) Berusaha selalu mendapatkan hasil-hasil sastra mutakhir baik berupa buku,

majalah, maupun dari siaran radio, dan televisi.

Bersandar pada beberapa pendapat tersebut, penulis mengambil simpulan

bahwa apresiasi puisi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan puisi

sehingga orang tersebut mampu memahami puisi secara mendalam dan mampu

menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi tersebut.

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Hakikat Pembelajaran Apresiasi Puisi

a. Pengertian Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik (2001: 57), pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sementara itu menurut Djago Tarigan dan Akhlan Husein (1996: 4) pembelajaran

merupakan proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam memahami materi

kajian yang tersirat dalam pembelajaran. Pembelajaran bersinonim dengan istilah

proses belajar, kegiatan belajar, atau pengalaman belajar. Pembelajaran menjadi

titik tolak dalam merancang, merencanakan, dan mengevaluasi proses belajar

mengajar.

Menurut Gino, dkk. (2000: 30) istilah “pembelajaran” sama dengan

“instruction” atau “pengajaran” yang berarti cara (perbuatan) mengajar atau

mengajarkan. Pengajaran berarti perbuatan belajar (oleh siswa) dan mengajar

(oleh guru).

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik. Dalam interaksi itu banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik

faktor internal yang datang dari individu maupun faktor eksternal yang datang dari

lingkungan. Dalam pengajaran, tugas guru yang paling utama adalah

mengkondisikan lingkungan agar terjadi perubahan perilaku bagi perserta didik.

Pembelajaran merupakan salah satu variabel utama dalam pelaksanaan

pendidikan, selain guru dan kurikulum (Nana Sudjana, 1996: 1).

Khoirun Nisa dan M. Lutfil Hakim (2011) menyatakan bahwa kegiatan

pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses mengajar,

membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur serta memfasilitasi

berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga tercapai tujuan

pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sistematis yang

memungkinkan terciptanya pendidikan.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penulis dapat membuat simpulan

bahwa pembelajaran adalah suatu hubungan interaksi antara guru dan siswa untuk

mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik dengan memperhatikan unsur-unsur

dan proses tertentu.

b. Hal-hal yang Mempengaruhi Tujuan Pembelajaran

Oemar Hamalik (2001: 73) mengungkapkan bahwa tujuan belajar adalah

sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan

belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang

baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Lebih lanjut, Oemar Hamalik (2001:

83) menyatakan bahwa tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian

integral dari sistem pembelajaran, merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang

diharapkan tercapai oleh siswa, dan oleh karenanya perlu dipelajari oleh setiap

guru.

Gino, dkk. (2000: 36-39) mengungkapkan bahwa suatu proses

pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan yang telah ditentukan dalam

proses pembelajaran yang dilakukan telah tercapai. Lebih lanjut Gino, dkk

mengungkapkan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain: minat belajar, motivasi belajar, bahan belajar, alat

bantu belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa yang belajar.

Tatang (2008) menyatakan bahwa Perubahan tingkah laku merupakan

salah satu tujuan belajar, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kesulitan dalam belajar. Faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar ada 2

macam, yaitu :

a. Faktor Intern Belajar

Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu sendiri,

misalnya kematangan, kecerdasan, motivasi dan minat.

b. Faktor Ekstern Belajar

Faktor ekstern erat kaitannya dengan faktor sosial atau lingkungan individu

yang bersangkutan. Misalnya keadaan lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat , guru dan alat peraga yang dipergunakan di sekolah.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Pengertian Pembelajaran Apresiasi Puisi

Bekti Patria (2009) menyatakan bahwa Tujuan yang harus dicapai dalam

pengajaran apresiasi puisi adalah 1) Siswa memperoleh kesadaran yang lebih baik

terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan kehidupan di sekitarnya, 2) Siswa

memperoleh kesenangan dari membaca dan mempelajari puisi, 3) Siswa

memperoleh pengetahuan dan pengertian dasar tentang puisi. Agar tujuan tersebut

tercapai, maka tugas guru dalam pengajaran apresiasi puisi adalah 1) Mendidik

dan membimbing siswa agar mampu mencintai sastra (puisi) agar dapat

mengapresiasi secara benar, 2) Membekali dirinya agar mampu mengapresiasi

sastra (puisi) sebelum mendidik siswanya. Di samping itu, guru juga harus

mampu menempatkan diri sebagai 1) apresiator yang menjembatani antara siswa

dengan puisi, 2) motivator yang mampu menumbuhkan rasa apresiasi pada diri

siswa, 3) perunding yang mampu dengan penuh kearifan untuk

mengakomodasikan berbagai tanggapan dari siswa sebagai bentuk apresiasi

terhadap puisi yang tengah dinikmati.

Atar Semi (1993: 194-195) menyatakan bahwa tujuan pengajaran sastra

adalah agar siswa atau mahasiswa memiliki rasa peka terhadap karya sastra yang

berharga sehingga merasa terdorong dan tertarik untuk membacanya atau dapat

disimpulkan bahwa tujuan pokok pengajaran sastra adalah untuk mencapai

kemampuan apresiasi kreatif. Lebih lanjut, Atar Semi menyatakan bahwa

apresiasi kreatif yang menjadi tujuan pengajaran sastra itu dalam wujud kegiatan

belajar sastra terdiri dari tiga tingkatan, yaitu penerimaan, memberi respon, dan

apresiasi.

Anthony Wilson (2010: 15) mengatakan bahwa:

“We can hypothesise why the teaching of poetry writing should be a site in

which the personal growth model would seem to naturally appeal to

teachers. We might describe part of this appeal as the opportunity to use

flexible or Janusian thinking, that is, the ability to look two ways at once”.

Intinya adalah kita bisa mengambil hipotesis bahwa pengajaran menulis

puisi harus tumbuh secara alami dalam pribadi guru dan dapat pula menarik bagi

guru. Kita bisa menggambarkan bagian dari perbandingan ini sebagai kesempatan

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

untuk menggunakan pemikiran fleksibel atau Janusian, yaitu, kemampuan untuk

melihat dua cara sekaligus.

Terkait dengan pembelajaran sastra, pembelajaran sastra haruslah

memampukan siswa menemukan hubungan antara pengalamannya dengan cipta

sastra yang bersangkutan (Rizanur Gani, 1981: 14). Dalam hal ini siswa

diharapkan mampu menemukan hubungan antara pengalaman batinnya dengan

cipta sastra yang dipelajari. Oleh karena itu, siswa belajar sastra harus dihadapkan

pada karya sastra yang bersangkutan agar siswa dapat berkomunikasi, bergaul

langsung dengan karya sastra tersebut. Kegiatan yang demikian itu dinamakan

kegiatan mengapresiasi karya sastra.

Bernardus Rahmanto (1988: 44–45) mengungkapkan bahwa dalam usaha

mengajarkan bagaimana cara menikmati puisi, dijumpai dua macam hambatan

yang cukup mengganggu. Hambatan pertama adalah adanya anggapan sementara

orang yang berpendapat bahwa secara praktis puisi sudah tidak ada gunanya lagi.

Hambatan kedua adalah pandangan yang disertai prasangka bahwa mempelajari

puisi sering tersandung pada ‘pengalaman pahit’, yaitu kesulitan memahami

simbol, kiasan dan ungkapan-ungkapan yang ditulis penyair.

Mastiah (2010) menyatakan bahwa pembelajaran apresiasi puisi dapat

dilakukan dengan memadukannya dengan empat aspek keterampilan berbahasa,

yakni: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pembelajaran

apresiasi sastra, baik prosa, puisi, maupun drama, siswa tidak hanya sekadar

sebagai penikmat hasil sastra (pembaca atau pendengar) saja namun siswa juga

dituntut untuk kreatif menulis.

Pada pembelajaran apresiasi puisi yang berkaitan dengan tujuan tersebut

dapat dilakukan dengan cara membaca, mendeklamasikan, menciptakan puisi, dan

mendiskusikan tema, keindahan bahasa, serta hal-hal yang menarik dari puisi

tersebut.

Berdasarkan apa yang harus dievaluasi dalam pembelajaran apresiasi puisi,

tujuan pembelajaran apresiasi puisi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: (1)

tujuan aspek pengetahuan, dan (2) tujuan aspek apresiasi. Tujuan aspek

pengetahuan dibagi menjadi dua macam, yaitu informasi dan konsep. Tujuan

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pemahaman aspek informasi ialah pemahaman yang berhubungan dengan

kemampuan siswa memiliki kemampuan dasar tentang puisi, kemampuan dasar

itu ditandai dengan kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan puisi dengan kata tanya apa, siapa, dimana, dan kapan. Di

samping memiliki informasi dan konsep tentang puisi, siswa diharapkan

mempunyai daya apresiasi yang tinggi terhadap puisi. Effendi (1982: 2)

membatasi apresiasi puisi sebagai kegiatan menggauli puisi dengan sungguh-

sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan

kepekaan perasaan yang baik terhadap puisi. Hal-hal di atas adalah hal-hal yang

harus dicapai oleh tujuan pembelajaran apresiasi puisi.

Adapun tujuan pembelajaran apresiasi sastra yang lain adalah apresiasi

kreatif, yang dalam wujud kegiatan belajar sastra terdiri atas tiga tingkatan.

Pertama; tingkat penerimaan, yaitu siswa memperlihatkan bahwa dia mau belajar,

bekerja sama, menyelesaikan tugas membaca, dan tugas-tugas lain yang berkaitan

dengan itu. Kedua; tingkat memberi respons, yaitu siswa suka terlibat dalam

kegiatan membaca dan menunjukkan minat pada kegiatan penelaah karya sastra.

Ketiga; tingkat apresiasi, yaitu siswa menyadari manfaat pembelajaran sastra,

sehingga dengan kemauannya sendiri ingin menambah pengalamannya, ingin

membaca karya sastra, baik dianjurkan atau pun tidak, ingin berpartisipasi dalam

kegiatan diskusi, memberikan ulasan, dan bahkan berkeinginan untuk dapat

menghasilkan karya sastra (Atar Semi, 1988: 153).

Pembelajaran puisi bertujuan membina apresiasi puisi dan

mengembangkan kearifan menangkap isyarat-isyarat kehidupan. Sebab “Sastra

dalam keutuhan bentuknya menyentuh perilaku kehidupan kaum terdidik yang

tentunya dapat mewarnai liku-liku hidup yang bersangkutan”(Rizanur Gani, 1981:

1). Paling sedikit cakupannya meliputi 4 manfaat, yakni menunjang keterampilan

bahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan rasa-karsa, dan

pembentukan watak.

Dengan menyimak pembacaan puisi, seseorang sesungguhnya terlibat

dalam proses berpikir (keterampilan menyimak) yang memungkinkan secara

mandiri mampu membaca puisi (keterampilan membaca). Selanjutnya terlibat

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dafam kegiatan diskusi (keterampilan berbicara), dan menganalisis puisi

(keterampilan menulis).

Oemar Hamalik (1994: 48) mengatakan bahwa media pembelajaran sangat

mendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar terutama papan tulis yang

sangat diperlukan disetiap kelas. Dengan alat ini guru dapat menjelaskan dan

memperagakan pelajaran, sehingga mudah dimengerti oleh para siswa.

Selain papan tulis ada media yang lain yang berupa rekaman pendidikan

yang sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan belajar

tidak cukup hanya melihat belaka, akan tetapi agar pelajaran mudah dipahami

maka saluran pendengaran perlu diaktifkan dan rekaman dapat memenuhi

kebutuhan ini. Pada umumnya kelas akan lebih tertarik pada pelajaran apabila

mendengarkan bunyi rekaman yang sedang diputar, oleh sebab itu rekaman bisa

menankap perhatian penuh para siswa yang mendengarkannya. Anak-anak

mendengarkan dengan aktif, artinya mendengarkan dan juga melakukan kegiatan,

seperti mengikuti lambat-lambat nyanyian, bertanya dalam hati, dan mencoba

menjawabnya bila mendengarkannya, menarik berbagai kesimpulan setelah

mendengarkan rekaman (Oemar Hamalik, 1994: 99-100).

Penilaian merupakan suatu hal yang inheren dalam kegiatan pembelajaran,

termasuk pembelajaran bahasa. Akhmad Sudrajat (2008) menyatakan bahwa

Penilaian (assessment) merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan

beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil

belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)

peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau

prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif

(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).

Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif

tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya

pembelajaran apresiasi puisi adalah suatu usaha guru yang bertujuan membekali

siswa sejumlah pengalaman langsung yang berkenaan dengan puisi sebagai salah

satu karya seni. Pengalaman langsung ini bisa diwujudkan dalam bentuk

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menugasi atau menyuruh langsung siswa membaca, memahami, menghayati,

menafsirkan, mengomentari, menilai, menghargai bahkan sampai mampu

membuat puisi sesuai dengan pengalamannya sendiri.

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian tentang

pembelajaran apresiasi puisi di SMP Kelas VII A yang akan dilakukan di

SMP Negeri 2 Kismantoro.

Beberapa penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Daryanto tahun 2006 yang berjudul

“Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Pertama : Studi Kasus di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Sidoharjo dan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 3 Sidoharjo Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri”. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat siswa terhadap

pengajaran sastra, maka guru harus mempersiapkan pembelajaran sastra

dengan program yang matang, memilih materi yang sesuai dengan kurikulum,

dan menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Randi Vihantoro tahun 2006 yang berjudul

“Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Puisi di SMA N 1 Jatisrono Kabupaten

Wonogiri Tahun Ajaran 2006/2007)”. Hasil penelitian ini mendeskripsikan

pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi, kendala-kendala yang dihadapi

dalam pembelajaran apresiasi puisi, dan upaya yang dilakukan guru untuk

mengatasinya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh John Gordon tahun 2010 yang berjudul “What

Is Not Said on Hearing Poetry in the Classroom”. Hasil penelitian ini

mendeskripsikan tentang interaksi kelas dengan puisi sebagai teks audio dan

diskusi terkait antara siswa. Sifat tanggapan dapat dipandang sebagai

seluruhnya tepat dengan konteks dan sifat stimulus, dan dapat dikategorikan

sebagai wawasan halus dan menyiratkan kognisi canggih. Salah satu

interpretasi dari transkrip puisi adalah bahwa siswa memang dapat merespon

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sensitif terhadap puisi, meskipun dengan cara yang tidak mudah diakui oleh

guru dalam pengajaran puisi di sekolah.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Anthony Wilson tahun 2010 yang berjudul

“Teachers' Conceptualisations of the Intuitive and the Intentional

in Poetry Composition”. Hasil penelitian ini mengungkapkan guru percaya

bahwa intuisi adalah pusat dari proses penyusunan puisi. Ada juga bukti dalam

tanggapan mereka tentang perlunya pengajaran eksplisit dari proses desain

dalam komposisi puisi. Guru menggabungkan kedua hal tersebut untuk model

penulisan pengajaran puisi yang membutuhkan inspirasi yang baik dan

membentuknya dengan menggunakan campuran yang sangat halus dari

penugasan berbagai tugas dalam kelas.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Surada tahun 2011 yang berjudul “

Metode Pengajaran Puisi yang Menyenangkan di Sekolah Menengah Pertama

(SMP)”. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak hanya guru bahasa

Indonesia yang kurang memperhatikan pengajaran sastra puisi, banyak faktor

penyebabnya dan salah satu diantaranya adalah metode pengajaran puisi yang

diterapkan guru. Melalui penerapan metode pengajaran yang menyenangkan

sehingga peserta didik tertarik atau termotivasi untuk mempelajari puisi.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Amanda Naylor dan Audrey Wood tahun 2011

yang berjudul “Teaching Poetry: Reading and Responding to Poetry in the

Secondary Classroom”. Hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang

pengajaran puisi yang menekankan pada pendekatan aktif dan kekuatan puisi

untuk memperkaya kehidupan para guru dan siswa. Pengajaran puisi ini

dilakukan dengan beberapa langkah, (1) memberikan pengantar ringkas untuk

ide-ide utama dan teori tentang pengajaran puisi, (2) meliputi jenis dan

periode waktu puisi yang sudah dikenal dan berbagai puisi baru dan lama yang

kurang dikenal, (3) Menggambarkan praktek yang baik untuk setiap

pendekatan tertutup, melalui studi kasus teori dan ide-ide dalam tindakan di

kelas, dan (4) termasuk kegiatan, ide dan memanfaatkan setiap sumber daya

yang ada untuk mendukung pengajaran di kelas.

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

7. Penelitian yang dilakukan oleh David I Hanauer tahun 2012 yang berjudul

“Writing Poetry in the Language Classroom”. Hasil penelitian ini dibagi

menjadi 3 bagian. Bagian pertama dengan konsep literasi bermakna belajar di

ilmu bahasa kedua dan asing, yang kedua merangkum bukti empiris yang

mencirikan bahasa kedua untuk menulis puisi, dan ketiga menggambarkan

aspek-aspek praktis penulisan pengajaran puisi. Pendekatan ini disajikan

sebagai cara untuk memanusiakan kelas bahasa kedua dan asing dengan

memfokuskan kembali pada pembelajar bahasa individu sebagai pusat proses

pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Dalam perencanan pembelajaran terdapat urutan atau skenario

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan acuan untuk melaksanakan

proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Dalam proses belajar mengajar guru menemukan hambatan-hambatan

yang dihadapinya baik dari kurikulum, kemampuan guru, dan keadaan siswa.

Guru dituntut untuk dapat rnengatasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran

apresiasi puisi tersebut.

Hasil pembelajaran apresiasi puisi lebih menekankan pada sikap apresiatif

siswa terhadap puisi itu sendiri. Dari proses belajar mengajar diharapkan siswa

dapat memperoleh 4 (empat) kemampuan berbahasa yaitu: mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis puisi.

Secara singkat kerangka berpikir dalam penelitian ini, dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

Pembelajaran Apresiasi Puisi

Perencanaan Pembelajaran

Apresiasi Puisi

Pelaksanaan Pembelajaran

Apresiasi Puisi

Hambatan yang dihadapi guru

Cara Mengatasi Hambatan

Simpulan

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kismantoro. Penelitian ini

dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 hingga bulan April 2012. Adapun

waktu dan jadwal kegiatan penelitian diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

B. Jenis dan Strategi Penelitian

Berdasarkan pada masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang

menitikberatkan pada pengumpulan informasi tentang keadaan atau realita yang

sedang berlangsung, maka jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian

kualitatif, yang menggambarkan sifat suatu keadaan yang sedang berjalan pada

saat penelitian ini dilakukan, serta memeriksa dari suatu gejala tertentu.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal,

karena penelitian ini akan dilakukan di satu tempat, yaitu di SMP Negeri 2

Kismantoro, serta akan difokuskan pada suatu permasalahan yaitu tentang

No Waktu Des ' 11 Jan ’12 Feb '12 Mar '12 Apr '12

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap persiapan awal sampai pengajuan proposal

2

Menentukan informan, menyiapkan peralatan dan instrumen

3 Pengumpulan data 4 Analisis data

5 Penyusunan laporan

23

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII A, maka penelitian ini menerapkan

strategi kasus tunggal.

C. Sumber Data

Data-data yang berupa informasi tersebut digali dari berbagai sumber data.

Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah informan atau nara

sumber, tempat, peristiwa atau aktifitas, dan arsip atau dokumen.

1. Informan atau narasumber.

Informan dari penelitian ini adalah guru kelas VII A dan siswa kelas

VII A. Dari guru diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pemahaman guru tentang konsep pengajaran sastra, dan informasi mengenai

pengemasan komponen-komponen pembelajaran apresiasi puisi di SMP. Dari

siswa diharapkan dapat memberikan tanggapan mengenai pembelajaran

apresiasi puisi.

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat dan peristiwa meliputi tempat penyelenggaraan pendidikan di

sekolah maupun peristiwa berlangsungnya pembelajaran apresiasi puisi di

lokasi penelitian. Peristiwa yang dimaksud mencakup juga antar sejumlah

anggota komunitas sekolah yang memungkinkan terbentuknya suatu persepsi

siswa.

3. Arsip dan Dokumen

Arsip dan dokumen yang diteliti adalah arsip dan dokumen mengenai

perangkat PBM yang meliputi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

silabus, perangkat administrasi guru Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) atau disebut juga bahan ajar, buku pelajaran, buku-buku pendamping

pelajaran yang relevan, serta soal-soal untuk evaluasi. Sumber ini diharapkan

dapat memberikan informasi tentang kurikulum yang digunakan guru sebagai

pedoman dalam menyusun program pelajaran, termasuk di dalamnya materi,

metode, media, dan evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi

puisi kelas VII A di sekolah yang diteliti.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitiannya, yaitu penelitian kualitatif maka dalam

teknik pengumpulan datanya meliputi:

1. Teknik obsevasi langsung

Obsevasi langsung ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal

untuk mengamati berbagai kegiatan dalam pembelajaran apresiasi puisi di

dalam kelas, dan kegiatan ini yang terkait, baik yang dilakukan oleh guru

maupun siswa.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi yang

tidak menyertakan peran aktif peneliti dalam kegiatan yang diamati, tetapi

peneliti hanya sebagai pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran apresiasi

puisi dilokasi penelitian.

Selama berlangsungnya pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran apresiasi puisi serta kegiatan lain yang terkait, peneliti membuat

catatan lapangan yang disusun berdasarkan realita yang dilihat, didengar,

dialami, serta dipikirkan peneliti selama berlangsungnya pengumpulan data

tersebut dan kamudian merefleksikannya.

2. Teknik wawancara mendalam (indepth interviewing)

Wawancara mendalam maksudnya adalah wawancara yang dilakukan

secara lentur dan terbuka, tidak berstruktur ketat, tidak dalam suasana formal,

dan dilakukan berulang pada informan yang sama. Hal tersebut dilakukan

dengan harapan agar pertanyaan yang disampaikan peneliti semakin terfokus,

sehingga informasi yang dikumpulkan semakin rinci dan mendalam sesuai

yang dibutuhkan.

3. Mencatat dokumen

Teknik ini untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen

dan arsip. Jenis dokumen yang dikumpulkan meliputi kurikulum, silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran, buku pelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran apresiasi puisi, inventaris media pembelajaran, dan inventaris

sarana fisik yang dimiliki sekolah.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dokumen yang telah terkumpul tersebut kemudian dianalisis dengan

teknik analisis kualitatif. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua dokurnen

dan arsip, juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lengkap

tentang kondisi dokurnen tersebut, termasuk juga maknanya yang tersirat.

E. Teknik Cuplikan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Peneliti cenderung untuk

memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam, serta dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap. Cuplikan ini

lebih cenderung sebagai internal sampling, dimana informan dipilih dengan

kriteria tertentu dan kemudian dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran

atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lain, dan tidak

untuk membuat generalisasi hasil. Dengan kerangka teknik sampling ini peneliti

hanya memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan pembelajaran

apresiasi puisi yang meliputi guru kelas VII A dan beberapa siswa kelas VII A.

F. Validitas Data

Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

trianggulasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan trianggulasi data

dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber data antara lain meliputi

trianggulasi data dari guru kelas VII A dalam mengajarkan apresiasi puisi di kelas,

data dari kepala sekolah dan data dari beberapa siswa. Trianggulasi metode antara

lain melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi.

Trianggulasi sumber dimaksudkan untuk: (1) membandingkan antara dua

hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang

dikatakan di depan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, (3)

membandingkan wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Sedangkan trianggulasi metode dimaksudkan sebagai: (1) pengecekan derajat

kepercayaan penemuan-penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

data, (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama .

G. Teknik Analisis Data

Informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan data selanjutnya akan

dianalisis. Analisis dilakukan sepanjang berlangsungnya penelitian dan secara

terus menerus dari awal sampai akhir penelitian.

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

interaktif, yaitu suatu analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan

(reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi) yang

terjadi secara bersamaan. Maksud reduksi data adalah proses pemilihan data,

pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian data

diartikan sebagai pengumpulan informasi secara sistematis, yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Sedangkan penarikan kesimpulan

atau verifikasi dalam penelitian kualitatif sebenarnya sudah dimulai semenjak

pengumpulan data, dengan mencatat dan memberi makna terhadap benda atau

peristiwa yang terjadi.

Dalam menggunakan teknik analisis ini, peneliti bergerak diantara tiga

komponen, yang dimulai dengan pengumpulan data, kemudian peneliti bergerak

diantara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jika kesimpulan

dirasa kurang mantap, peneliti kembali ke proses pengumpulan data di lapangan.

Proses analisis ini lebih jelasnya digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 2. Skema Model Analisis Interaktif

Reduksi Data

Pengumpulan data

Penarikan Kesimpulan

Penyajian Data

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan menyeleksi,

mengklarifikasikan, dan memfokuskan data yang ada dalam catatan lapangan dan

selanjutnya member kode. Penyajian data dilakukan dengan mendeskripsikan

data-data yang sudah diklarifikasikan sesuai dengan pokok masalah. Penarikan

kesimpulan atau verifikasi dilakukan dengan mengambil kesimpulan-kesimpulan

yang sebenarnya sudah dilakukan bersamaan dengan reduksi data dan penyajian.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang

harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar

penelitian dapat berjalan teratur dan terstruktur sehingga hasil penelitian dapat

dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian yang dilakukan secara garis besar

dapat dibagi menjadi beberapa tahap : Pertama, tahap persiapan yaitu

pengumpulan informasi sampai pada bahan teori yang mendukung perumusan

masalah. Kedua, tahap pelaksanaan dimana peneliti dengan tujuan yang dicapai

yaitu kerangka teori dan hasil penelitian yang diharapkan mulai mengadakan

observasi dan pengumpulan data di lapangan. Ketiga, adalah tahap akhir dari

penelitian, yaitu analisis data, penarikan kesimpulan dan penyusunan laporan

penelitian.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan sebelum penyusunan proposal dan

pengurusan ijin penelitian. Pada tahap ini peneliti belum memulai mengumpulkan

data. Kegiatan yang dilakukan meliputi orientasi lapangan untuk pengenalan

kondisi obyek penelitian serta untuk persiapan fisik dan mental peneliti. Studi

pendahuluan ini penting guna pengenalan dan pembentukan pemahaman awal

peneliti terhadap fokus dan obyek penelitian agar ketika peneliti benar-benar

terjun ke obyek penelitian untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penelitian.

2. Tahap Pralapangan

Pada tahap ini dilakukan berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun ke

lapangan seperti penyusunan proposal penelitian termasuk pengurusan ijin

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

penelitian dan persiapan pelaksanaan penelitian ke lapangan. Persiapan yang

dimaksud antara lain meliputi berbagai perlengkapan yang digunakan seperti alat

tulis, alat perekam, rancangan biaya dan pengaturan perjalanan.

3. Tahap Lapangan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan data yang

diperlukan. Bersamaan dengan proses pengumpulan data tersebut berlangsung

pula proses analisis awal.

4. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini peneliti membaca, menelaah, manafsirkan,

mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh untuk

mengambil kesimpulan. Analisis yang dilakukan merupakan analisis akhir dimana

peneliti membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan teori yang

relevan. Selanjutnya, berdasarkan analisis tadi dilakukan penarikan kesimpulan.

5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang hasilnya berupa

laporan penelitian berikut penggandaannya.

Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melangkah, berikut ini dapat

digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian

Menyusun Proposal

Persiapan Pelaksanaan

Mengumpulkan Data Analisis Data

Penarikan Kesimpulan

Penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Laporan

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

SMP Negeri 2 Kismantoro didirikan tahun 1993. Sekolah dibangun di atas

lahan seluas 7.130 m2 dengan luas seluruh bangunannya adalah 1.394 m2.

Sekolah ini mulai beroperasi mulai tahun pelajaran 1993/1994.

SMP Negeri 2 Kismantoro terletak di Jalan Purwantoro – Pakis Baru Km

9, Miri, Kismantoro, Wonogiri 57696. Ditinjau dari keadaan lingkungan di SMP

Negeri 2 Kismantoro secara umum sudah baik. Letak SMP Negeri 2 Kismantoro

yang strategis dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun

kendaraan umum dan terletak di pinggir jalan raya yang belum terlalu ramai lalu

lintas kendaraannya, sehingga ketenangan dalam belajar para siswa dapat

terlaksana dengan baik.

2. Visi dan Misi

a. Visi SMP Negeri 2 Kismantoro

”Berprestasi dan Berakhlak Terpuji”.

Indikator- Indikator Visi:

1.tangguh dalam mengembangkan kurikulum;

2.tangguh dalam mengembangkan pembelajaran;

3.tangguh dalam mengembangkan motivasi peserta didik;

4.tangguh dalam mewujudkan kompetensi kelulusan;

5.tangguh dalam membekali peserta didik di bidang akademik dan non

akademik;

6.tangguh dalam mengembangkan tenaga pendidik;kependidikan;

7.tangguh dalam mengembangkan tenaga kependidikan;

8.tangguh dalam mewujudkan sarana dan prasarana sekolah;

9.tangguh dalam melaksanakan manajemen sekolah;

10. tangguh dalam kelembagaan sekolah;

11. tangguh dalam penggalangan biaya pendidikan;

30

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

12. tangguh dalam melaksanakan penilaian pendidikan

13. berbudi pekerti luhur

14. patuh kepada orang tua dan guru

15. jujur dalam ucapan dan perbuatan

b. Misi SMP Negeri 2 Kismantoro

1. Melaksanakan perencanaan kurikulum satuan pendidikan yang mampu

mengakomodasi kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

2. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan motivasi, serta pemanfaatan

sarana pendidikn yang tersedia sehingga peserta didik dapat berkembang

secara optimal melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

3. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat belajar

secara optimal dalam rangka meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, dan akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

4. Menumbuhkan komitmen tinggi kepada seluruh warga sekolah, sehingga

warga sekolah mempunyai budaya mutu.

5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut.

6. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan peserta

didik.

7. Mewujudkan tenaga pendidik yang memiliki kemampuan paedagogik,

kepribadian, professional dan sosial.

8. Meningkatkan kompetensi guru untuk semua mata pelajaran.

9. Mewujudkan tenaga kependidikan yang profesional dan kompetitif.

10. Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan.

11. Melaksanakan dan mengembangkan sarana dan prasarana sekolah.

12. Mengembangkan pemanfaatan perpustakaan, laboratorium IPA, ruang

komputer dan media pembelajaran yang tersedia.

13. Melengkapi pagar sekolah untuk mendukung keamanan.

14. Melaksanakan dan mengembangkan lingkungan sekolah yang kondusif.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

15. Menginplementasikan MBS untuk mencapai standar pengelolaan.

16. Mengembangkan dan melengkapi administrasi sekolah.

17. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah.

18. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

19. Melaksanakan kerjasama dengan penyandang dana.

20. Mengembangkan potensi komite sekolah dalam meningkatkan partisipasi

masyarakat.

21. Memiliki standar pencapaian ketuntasan kompetensi untuk semua mata

pelajaran.

22. Meningkatkan standar kelulusan setiap tahun.

23. Meningkatkan perolehan rata-rata ujian nasional.

24. Mengembang pembelajaran remidial.

25. Melaksanakan progam akreditasi sekolah.

c. Tujuan Sekolah

Adapun secara operasional pelajaran yang akan dicapai oleh SMP

Negeri 2 Kismantoro, Wonogiri pada tahun 2011 - 2012 meliputi:

1. perolehan nilai rata-rata Ujian Nasional : 6,20

2. peningkatan Mutu Akademik dengan tercapainya KKM dan peningkatan

rata-rata nilai rapor

3. terwujudnya kehidupan sekolah yang agamis, dan berbudaya

4. peningkatan Kemampuan Siswa dalam Keagamaan dengan 50 % lebih

siswa mengikuti ekstra kurikuler BTQ ( Baca Tulis Quran )

5. peningkatan percaya diri siswa dengan meningkatnya kegiatan

kepramukaan

6. peningkatan Kemampuan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK)/ Komputer

7. peningkatan prestasi akademik sehingga menjadi juara di lomba atau

olimpiade sains tingkat kabupaten

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

8. peningkatan Kemampuan Siswa dalam bidang prestasi Olah Raga yang

berjalan efektif sehingga mencapai juara tingkat kabupaten

9. peningkatan Kemampuan Siswa dalam Seni budaya,sehingga mampudan

dapat menjuarai di tingkat kabupaten

10. terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, aman,nyaman dan kondusif

untuk belajar

11. peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana menuju keadaan yang ideal

12. terwujudnya hubungan yang harmonis dan dinamis antar warga sekolah

dan masyarakat

3. Infrastruktur SMP Negeri 2 Kismantoro

Untuk menunjang proses belajar rnengajar diperlukan adanya fasilitas-

fasilitas yang mendukung. Adapun ruangan-ruangan yang ada di SMP Negeri 2

Kismantoro adalah sebagai berikut:

1. 9 ruang kelas

2. 1 ruang guru

3. 1 ruang TU

4. 1 ruang kepala sekolah

5. 1 ruang perpustakaan

6. 1 ruang penjaga sekolah

7. 1 ruang UKS

8. 1 ruang gudang

9. 1 ruang mushola

10. 1 ruang kantin

11. 1 ruang komputer

12. 2 ruang kamar mandi/WC Siswa

13. 2 ruang kamar mandi/WC Guru

14. 1 ruang kamar mandi kepala sekolah

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Kondisi Siswa

Jumlah siswa SMP Negeri 2 Kismantoro tahun ajaran 2011/2012 adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Daftar jumlah siswa SMP Negeri 2 Kismantoro

No. Kelas Jumlah Siswa

1 VII A 27

2 VII B 25

3 VII C 27

4 VIII A 28

5 VIII B 27

6 VIII C 28

7 IX A 28

8 IX B 27

9 IX C 28

Pada umumnya siswa yang masuk menjadi anggota keluarga SMP Negeri

2 Kismantoro adalah siswa yang berasal dari daerah yang dekat dengan sekolah

ini. Latar belakang keluarga siswa SMP Negeri 2 Kismantoro juga bervariasi,

mulai dari anak pegawai negeri, wiraswasta, sampai petani. Kondisi yang

sederhana dan tingkat kecerdasan yang biasa tidak menghalangi mereka untuk

belajar dan mengembangkan diri. Di samping kegiatan di dalam kelas yaitu,

belajar, juga ada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti berikut.

a. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

OSIS adalah satu-satunya organisasi yang resmi di sekolah yang

merupakan wadah bagi siswa untuk melatih kehidupan berorganisasi di sekolah.

Bagi siswa OSIS merupakan sarana untuk:

1) menggalang persatuan dan kesatuan pelajar

2) belajar hidup berorganisasi guna menyiapkan diri, baik mental, moral dan

meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

3) menempatkan siswa pada fungsinya sebagai pewaris perjuangan bangsa untuk

mengisi pembangunan

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

4) agar siswa dapat melatih diri untuk menghargai pendapat orang lain dan dapat

melatih untuk mengeluarkan pendapat

Dari tujuan di atas dapat diketahui betapa pentingnya OSIS. Di SMP

Negeri 2 Kismantoro sudah terbentuk OSIS yang berjalan baik dan lancar. Osis

merupakan organisasi sekolah yang dibina oleh Kepala Sekolah dan guru. Semua

kegiatan dilaksanakan berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

OSIS yang telah disahkan dan disesuaikan dengan kegiatan belajar mengajar.

b. Usaha Kesehatan Sekolah

Tugas tim pelaksana UKS di sekolah yaitu :

1) merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan

2) pembinaan sekolah sehat dan pelayanan kesehatan sesuai ketentuan dan

petunjuk yang telah ditetapkan oleh tim pembina UKS tingkat pusat, tingkat I

dan tingkat II

3) menjalin kerja sama yang sesuai dengan orang tua murid dan masyarakat

dalam rangka pelaksanaan semua kegiatan UKS di Sekolah

4) mengadakan penilaian/evaluasi dan menyusun laporan sesuai petunjuk

5) mencatat data kegiatan pelaksanaan program UKS sebagai bahan penyusunan

laporan oleh Kakanwil Depdikbud Kadin P dan K, Kecamatan / penilik diknas

kecamatan / penilik diknas / penilik pendidikan agama

c. Pramuka

Kegiatan ekstra kurikuler Pramuka SMP Negeri 2 Kismantoro dilaksanakan

pada setiap hari Sabtu jam 15.00 WIB.

5. Kondisi Guru

SMP Negeri 2 Kismantoro mempunyai 20 guru. Meliputi 17 guru tetap

dan 3 guru honor sekolah. Berdasarkan hasil observasi, guru-guru di SMP Negeri

2 Kismantoro merupakan guru-guru yang rajin, disiplin dan berdedikasi tinggi.

Hal ini dapat dilihat dari kehadiran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

pengerjaan administrasi dan penyelesaian tugas-tugas yang diberikan. Selain itu,

setiap guru juga mempunyai daftar kelas, daftar hadir, perangkat mengajar, dan

arsip-arsip yang diperlukan lainnya.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6. Struktur Organisasi Sekolah dan Penjabaran Fungsinya

a. Struktur Organisasi Sekolah

Dalam struktur organisasi terdapat hubungan dan mekanisme kerja antara

kepala sekolah, staf pimpinan dan guru, serta tata usaha. Di dalam struktur

organisasi sekolah, kepala sekolah memegang peranan penting dalam segala

aktivitas sekolah. Mengingat tugas-tugas yang dibebankan kepada kepala sekolah

begitu banyak, maka dilimpahkan kepada staf lain sesuai dengan tugasnya.

Pembagian tugas dalam organisasi sekolah sangat penting karena akan

jelas beban kerja yang harus dipikul dan dilaksanakan masing-masing bagian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, harus ada kerja sama antara masing-masing

bagian dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebab dalam suatu organisasi harus

ada kesatuan antara pihak-pihak yang terkait yang terikat dan tidak dapat dipisah-

pisahkan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.

Kerja sama yang serasi merupakan kekuatan untuk mempertinggi efisiensi

dan efektivitas dari organisasi tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah

bagan struktur organisasi SMP Negeri 2 Kismantoro.

Gambar 4. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Kismantoro

Kepala Sekolah

Kapala TU

PKS Bid. Kesiswaan

PKS Bid.Kurikulum

PKS Bid.Sarana/Prasarana

PKS Bid. Humas

Koordinator BP/BK

Guru-guru

Siswa

Wakil Kepala Sekolah

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Penjabaran Fungsi

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin administrasi dan

supervisor.

a. Kepala sekolah selaku pimpinan

Selaku pimpinan kepala sekolah mempunyai tugas :

1) menyusun perencanaan

2) mengorganisasikan kegiatan

3) mengarahkan kegiatan

4) mengkoordinasikan kegiatan

5) melaksanakan pengawasan

6) melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7) menentukan kebijaksanaan

8) mengadakan rapat

9) mengambil keputusan

10) mengatur proses belajar mengajar

11) mengatur administrasi, meliputi:

a) kantor

b) siswa

c) pengawas

d) perlengkapan

e) keuangan

12) mengatur OSIS

13) mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat maupun dunia luar

b. Kepala sekolah selaku administrator

Selaku administrator, kepala sekolah bertugas menyelenggarakan

administrator:

1) perencanaan

2) pengorganisasian

3) pengarahan

4) pengkoordinasian

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

5) pengawasan

6) kurikulum

7) kesiswaan

8) kantor

9) kepegawaian

10) perlengkapan

11) keuangan

12) perpustakaan

c. Kepala sekolah selaku supervisor

Selaku supervisor kepala sekolah bertugas menyelenggarakan

supervise mengenai:

1) kegiatan belajar dan penyluhan

2) kegiatan bimbingan dan penyuluhan

3) kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler

4) kegiatan ketatausahaan

5) kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan

kepada guru yang ditunjuk sebagai wakil kepala sekolah, Pembina OSIS,

urusan sarana dan prasarana, urusan humas, bimbingan konseling dan urusan

perpustakaan.

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah urusan kurikulum mempunyai tugas membantu

kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:

a. menyusun program pengajaran

b. menyusun pembagian tugas guru

c. menyusun jadwal pelajaran

d. menyusun jadwal evaluasi belajar

e. menyusun pelaksanaan UAS/UAN

f. menyusun kriteria dan persyaratan naik/tidak, lulus/tidak lulus

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

g. menyusun jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (rapor) dan

penerimaan STTB

h. mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program suatu

pelajaran

i. menyediakan daftar buku acara guru dan siswa

j. menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

3. Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

a. Membantu Kepala Sekolah dalam hal menyusun kalender pendidikan,

yaitu:

1) penyusunan pembagian tugas guru

2) penyusunan jadwal pelajaran

3) penyusunan jadwal evaluasi belajar

4) penyusunan daftar induk siswa

5) membuat statistik mengenai keadaan siswa, latar belakang, serta

jumlah keluar/naik/tinggal.

b. Melaksanakan dan mengkoordinasi pelaksanaan kurikulum,

pelaksanaan di luar kegiatan keias, serta pelaksanaan evaluasi belajar.

c. Menyusun pedoman untuk menentukan pemilihan jurusan, penentuan

kenaikan kelas, penentuan lulusan/tamatan belajar, penentuan proses

belajar mengajar, serta penentuan evaluasi belajar/ulangan umum.

d. Mengadakan perternuan guru-guru, baik kelompok maupun individu,

untuk diakui tentang pelaksanaan PBM, peningkatan pengetahuan dan

keterampilan guru dalam menyalurkan GBPP ke dalam SP, serta

menyusun laporan kemajuan siswa.

e. Merencanakan dan melaksanakan peninjauan observasi studi, karya

wisata, dan research.

f. Mengevaluasi semua program kegiatan yang telah disusun atau

ditetapkan secara periodik dan menyusun laporan kepada Kepala

Sekolah tentang pelaksanaan PBM dan evaluasi belajar secara tertulis

maupun lisan.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4. Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Bidang ini bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah terkait

dengan kesiswaan, antara lain:

a. menyusun program pembinaan siswa yang meliputi:

1) menyusun dan melaksanakan tata terlib siswa

2) menyusun jadwal piket siswa

3) menyusun dan merencanakan pembinaan siswa

4) membantu penyusunan program OSIS

b. melaksanakan bimbingan dan pengarahan dan pengendalian kegiatan

siswa dalam menegakkan disiplin sekolah, kegiatannya meliputi:

1) menjaga dan mengawasi pelaksanaan tata tertib sekolah

2) membentuk tim keamanan yang terdiri dari tata tertib sekolah

3) membantu pelaksanaannya keamanan lingkungan sekolah

c. memberikan pengarahan dalam membantu pemilihan pengurus OSIS yang

baru

d. melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

e. menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala

f. melakukan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima beasiswa

g. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswan sccara berkala

h. menyusun rencana, mengolah, menelaah dan mengkombinasikan program

pelaksanaan pembinaan kegiatan OSIS dan organisasi tertentu

i. mengkoordinir kegiatan OSIS sehingga dapat membawa siswa untuk

menghayati hidup berorganisasi secara sehat sebagai sarana penunjang

pendidikan

j. pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan

OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah,

terutama pelaksanaan GK, SPI, dan SKJ

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

5. Pembantu Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

Pembantu Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana bertanggung

jawab kepada Kepala Sekolah atas kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan

sarana dan prasarana serta menjaga kestabilan proses belajar mengajar.

Tugas bidang ini meliputi:

a. menyusun tugas tahunan, semesteran, bulanan tentang kegiatan perawatan

dan perbaikan serta pengadaan bahan dari peralatan kebutuhan sekolah

b. menerima usulan kebutuhan bahan dan alat dari jurusan unit kerja dan

melaksanakan pengadaan

c. mengadakan sarana dan prasarana agar kegiatan sekolah dapat berjalan

lancar

d. menyusun data bahan dan alat serta kegiatan perawatan dan pengadaan

e. membuat laporan, baik yang bersifat rutin maupun insidental

f. Mengkoordinasikan kegiatan ke arah terciptanya lingkungan bersih, aman

dan indah

6. Pembantu Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Humas)

Pertanggungjawaban Bidang Hubungan Masyarakat kepada Kepala

Sekolah berkenaan dengan terlaksananya kerja sama antara sekolah dengan

lembaga pemerintah dan lembaga sosial lainnya yang perlu dikembangkan.

7. Tugas Guru

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan rnempunyai

tugas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Tugas-tugas guru, antara lain:

a. mernbuat program pengajaran beserta satuan pelajaran

b. melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta penilaian hasil belajar

c. mengadakan pertgembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi

tanggung jawabnya

d. meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

e. membuat dan menyusun lembar kerja untuk mata pelajaran yang

memerlukan lembar kerja

f. membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

g. memeriksa dan menjaga kebersihan ruang, tempat praktek, pengembalian

alat, peninjauan peminjaman, pemeliharaan dan keamanan sarana praktek

h. memeriksa apakah siswa sudah paham benar penggunaan peralatan

i. mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, serta pengawasan alat-alat

praktek pada akhir pelajaran

8. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha bertugas dan bertanggung jawab kepada

Kepala Sekolah untuk mengurusi:

a. administrasi pengajaran, statistik, dan laporan:

1) administrasi penyusunan program tahunan dan semesteran, termasuk

pembagian tugas guru

2) menyusun jadwal evaluasi belajar

3) administrasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah

4) administrasi pelaksanaan evaluasi belajar

5) membuat statistik mengenai keadaan siswa (sakit, ijin, tanpa

keterangan), latar belakang keluarga siswa, serta jumlah sisvva yang

keluar, tinggal, dan naik

6) membuat dan menyusun daftar induk siswa

7) menyusun laporan kemajuan siswa

b. kesekretariatan, reproduksi, dan kepegawaian:

1) petugas kesekretariatan membantu kepala sub-bagian tata usaha untuk

melaksanakan ketatausahaan sehingga segala sesuatu yang menunjang

program sekolah dapat berjalan lancar

2) petugas reproduksi mernbantu kepala sub-bagian tata usaha

dalammemperbanyak job sheet, diktat, naskah ulangan dan keperluan

sekolah lainnya

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3) petugas kepegawaian membantu kepala sub-bagian tata usaha dalam

mengurusi kesejahteraan, kesehatan dan cuti pegawai, mengurusi

kenaikan pangkat dan kenaikan gaji pegawai, mengurusi pengangkatan

pegawai baru, mengurusi administrasi kalau ada pegawai baru atau

mutasi pegawai, serta membuat daftar gaji pegawai secara rutin

c. perlengkapan/logistik

Petugas Perlengkapan/Logistik bertanggang jawab kepada kepala sub-

bagian tata usaha dan mempunyai tugas-tugas meliputi:

1) mengatur penerimaan/penyimpanan/pengeluaran bahan-bahan praktek dan

keperluan kantor

2) mengadakan invenlarisasi kekayaan sekolah

3) membuat laporan triwulan/semester/tahunan mengenai keluar masuk

bahan di gudang

d. keuangan

Petugas Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab kepada

Kepala Sekolah, meliputi:

1) mempunyai laporan keuangan

2) mengelola keuangan secara rutin, menerima, menyimpan dan membayar

Mengurus gaji dan tata usaha keuangan

3) membuat pertanggungjawaban keuangan

e. rumah tangga, meliputi:

1) petugas Peralatan dan Perbaikan bertugas mengadakan

pengecatan bangunan dan mengadakan perbaikan bangunan (renovasi)

2) petugas Kebersihan bertugas membersihkan ruang kelas,

halaman, ruang kantor, serta toilet

3) petugas keamanan bertugas menjaga lingkungan sekolah siang dan

malam serta menjaga keamanan dan ketertiban sekolah

4) pesuruh untara lain bertugas mengantar surat dan mengatur minuman

pegawai

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

9. Tugas Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Karier

Petugas Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Karier mempunyai

tugas dan tanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan memberikan bimbingan

yang meliputi:

a. menyusun dan melaksanakan program BP yang meliputi waktu kegiatan

dan metode bimbingan dan penyuluhan

b. memberi layanan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa agar lebih

berpotensi dan berprestasi dalam kegiatan belajar

c. mengadakan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan

d. menyusun statistik hasil evaluasi bimbingan dan penyuluhan

e. membantu kepala sekolah dalam hal menentukan suatu langkah

pemecahan masalah terhadap siswa yang terkena kasus

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Puisi di Kelas VII A

SMP Negeri 2 Kismantoro

a. Silabus

Guru IM menjelaskan bahwa sebelum mengadakan proses pembelajaran,

guru harus mempersiapkan diri terlebih dahulu, baik secara materi maupun teknik

yang akan disampaikan di kelas. (CLHW No. 1).

Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru

IM, yaitu sebagai berikut:

Peneliti mencermati silabus yang digunakan guru IM terkait dengan

pembelajaran apresiasi puisi dapat dikatakan komponen-komponen telah sesuai

dengan kurikulum yang berlaku, yaitu KTSP. Komponen-komponen tersebut

meliputi: (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) materi pembelajaran,

“O..Persiapan, ya itu mas menyiapkan silabus dan RPP. Sama persiapan materi maupun teknik yang mau diajarkan. Misalnya buku, buku-buku apa saja yang kita butuhkan kita cari untuk melengkapi materi” (CLHW No. 1).

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

(4) indikator pencapaian kompetensi, (5) penilaian, (6) alokasi waktu, dan (7)

sumber belajar.

Standar kompetensi tertera di atas kolom. Standar kompetensi yang

diajarkan di kelas VII yang berkenaan dengan pembelajaran apresiasi puisi

meliputi 3 keterampilan berbahasa, yaitu:

1) keterampilan mendengarkan, yaitu mendengarkan sastra; memahami

pembacaan puisi

2) keterampilan membaca, yaitu membaca sastra; memahami wacana sastra

melalui kegiatan membaca puisi

3) keterampilan menulis, yaitu menulis sastra; mengungkapkan keindahan alam

dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Berdasarkan standar kompetensi tersebut, kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh siswa yang berkaitan dengan pembelajaran apresiasi puisi adalah:

1) menanggapi cara pembacaan puisi

2) membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik,

kinestik sesuai dengan isi puisi

3) menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam atau peristiwa yang

pernah dialami.

Indikator yang harus dicapai oleh siswa berdasarkan kompetensi dasar

tersebut adalah sebagai berikut:

1) kompetensi dasar : menanggapi cara pembacaan puisi.

Indikator :

a) mampu mengemukakan cara pelafalan, intonasi, ekspresi pembaca puisi

b) mampu memberi tanggapan dengan alasan yang logis pembacaan puisi

yang didengar atau disaksikan

2) kompetensi dasar : membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume

suara, mimik, kinestik sesuai dengan isi puisi.

Indikator :

a) mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan

b) mampu membaca indah puisi

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3) kompetensi dasar : menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam

atau peristiwa yang pernah dialami.

Indikator :

a) mampu menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam

b) mampu menulis larik-larik puisi tentang peristiwa yang pernah dialami

c) mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang

menarik

Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam silabus disesuaikan dengan

indikator. Materi pembelajaran yang terdapat dalam silabus, yaitu: (1) cara

menanggapi pembacaan puisi dan implementasinya, (2) pembacaan indah teks

puisi, dan (3) penulisan puisi berkenaan dengan keindahan alam atau peristiwa

yang pernah dialami.

Pada penilaian untuk kompetensi dasar “menanggapi cara pembacaan

puisi” terdapat tiga aspek, yaitu: (1) teknik berupa observasi, (2) bentuk instrumen

berupa lembar observasi, dan (3) contoh instrumen tersebut berupa pelafalan

tanggapan terhadap pembacaan puisi: sangat jelas, jelas, kurang jelas, tidak jelas

dan Isi tanggapan sesuai dengan unsur-unsur pembacaan puisi: sesuai semua,

sebagian besar sesuai, sebagaian kecil, tidak sesuai, dst. Pada penilaian untuk

kompetensi dasar “Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume

suara, mimik, kinestik sesuai dengan isi puisi” terdapat tiga aspek, yaitu: (1)

teknik berupa tes praktik atau kinerja, (2) bentuk instrumen berupa uji petik kerja,

dan (3) contoh instrumen berupa perintah untuk memberi penanda jeda pada puisi

yang akan dibaca siswa dan membaca puisi yang telah diberi penanda jeda dengan

lafal, intonasi, mimik, dan suara yang tepat. Pada penilaian untuk kompetensi

dasar “Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam atau peristiwa

yang pernah dialami” juga terdapat tiga aspek, yaitu: (1) teknik berupa portofolio,

(2) bentuk instrumen berupa lembar penilaian portofolio, dan (3) contoh

instrumen berupa kalimat perintah sebagai berikut (a) tulislah puisi tentang

keindahan alam atau peristiwa yang pernah kamu alami dengan pilihan kata yang

tepat dan rima yang menarik, dan (b) perbaikilah puisi yang kamu tulis tentang

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

keindahan alam atau peristiwa yang pernah kamu alami sesuai saran teman atau

gurumu.

Alokasi waktu secara keseluruhan untuk pembelajaran apresiasi puisi pada

kelas VII adalah 10 x 40 menit. Alokasi waktu tersebut diperinci untuk 3

kompetensi dasar. Waktu 2 x 40 menit untuk kompetensi dasar “Menanggapi cara

pembacaan puisi”; waktu 4 x 40 menit untuk kompetensi dasar “Membaca indah

puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik sesuai dengan

isi puisi”; dan 4 x 40 menit untuk kompetensi dasar “Menulis kreatif puisi

berkenaan dengan keindahan alam atau peristiwa yang pernah dialami”.

Sumber belajar yang tercantum dalam silabus yang berkaitan dengan

pembelajaran apresiasi puisi, yaitu model pembaca puisi, rekaman pembacaan

puisi, tek puisi, buku teks, buku referensi, gambar alam dan lingkungan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa silabus yang digunakan oleh guru IM

sudah mengacu pada pembelajaran apresiasi puisi yang ideal.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan analisis dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

bahasa Indonesia tentang pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII A SMP Negeri

2 Kismantoro belum dibuat oleh guru sendiri. RPP dibuat oleh forum kerja

kelompok guru. Pada saat mengajar guru IM terlebih dahulu mempelajari RPP

yang sudah dibuat oleh forum kerja kelompok guru dan guru IM sudah dapat

memperkirakan apa yang akan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

Hal tersebut terkadang membuat ketidaksesuaian tentang RPP dengan

pembelajaran yang sebenarnya. Untuk itulah guru harus selalu siap dengan

perbedaan yang terjadi di lapangan dan tanggap dalam menangani setiap

permasalahan yang timbul pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga

tujuan pembelajaran yang diinginkan tetap dapat tercapai.

Rencana pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII A SMP

Negeri 2 Kismantoro berdasarkan hasil analisis dokumen adalah sebagai berikut

(CLHAD No. 2).

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP N 2 Kismantoro

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit (2 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan

membaca puisi

Kompetensi Dasar : 15.1. Membaca indah puisi dengan menggunakan

irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai

dengan isi puisi

Indikator : a. Siswa mampu menandai penjedaan dalam puisi yang

akan dibacakan

b. Siswa mampu membaca indah puisi

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta didik mampu

a. memahami puisi yang akan dibacakan;

b. mendeklamasikan puisi dengan memerhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi

sesuai dengan isi puisi.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

a. Contoh

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b. Penugasan

c. Tanya jawab

d. diskusi

e. Latihan

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama dan kedua:

A. Kegiatan Awal

Apersepsi:

bertanya jawab mengenai persiapan deklamasi puisi

Motivasi :

membahas cara mendeklamasikan puisi dengan benar

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a) mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi,

gesture dan mimik yang tepat.

b) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan

prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

c) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

d) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

e) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

f) memfasilitasi peserta didik mendeklamasikan puisi dengan

memerhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi sesuai dengan isi puisi

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

b) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

c) mendengarkan percakapan tentang persiapan mendeklamasikan

puisi

d) mendengarkan pembacaan deklamasi puisi

e) mempelajari puisi yang akan dideklamasikan

f) mendeklamasikan puisi yang telah dideklamasikan

g) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

h) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

i) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok

j) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan

k) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta

didik

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

c. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

d. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

1) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar

2) membantu menyelesaikan masalah

3) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi

4) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh

5) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif

e. guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

f. guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran

2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5. menyimpulkan kegiatan deklamasi puisi

6. mengerjakan latihan

V. Sumber/Bahan/alat

Teks puisi

Antologi puisi

Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

VI. Penilaian

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik

Penilaian Bentuk

Penilaian Instrumen

1. Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan

2. Mampu membaca indah puisi

Tes praktik/kin

erja

Uji petik kerja

1. Berilah penanda jeda pada puisi yang akan kamu baca!

2. Bacalah puisi yang kamu beri penanda jeda dengan lafal, intonasi, mimik, dan suara yang tepat!

Bentuk tes: lisan dan tertulis No Aspek Penilaian Bobot Nilai 1 Menyusun perencanaan gerak, mimik, dan ekspresi deklamasi

puisi a. Kreatif (3) b. Kurang kreatif (2) c. Tidak kreatif (1)

5

2 Tampil mendeklamasikan puisi a. Ekspresif (3) b. Kurang ekspresif (2) c. Tidak ekspresif (1)

5

Keterangan

Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45

Nilai akhir : Ňau 哦狞奴扭 þ纽se ume钮Ňau l狞ag纽l挪l X 100

Berdasarkan temuan yang diperoleh peneliti, dapat dijelaskan rincian RPP

yang dipakai oleh guru IM adalah sebagai berikut.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1. RPP tersebut menuliskan identitas mata pelajaran yang meliputi:

a. satuan pendidikan, yaitu SMP Negeri 2 Kismantoro

b. mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia

c. kelas/semester, yaitu VII semester 2

d. alokasi waktu, yaitu 4 x 40 menit (2 x pertemuan)

2. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik

yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi

terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai

dan berlaku secara nasional. Pada bagian ini dituliskan standar kompetensi

mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu memahami wacana sastra melalui

kegiatan membaca puisi.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki

peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun

indikator kopetensi. Pada bagian ini dituliskan kompetensi dasar yang harus

dimiliki peserta didik setelah proses pembelajaran berakhir, yaitu membaca

indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang

sesuai dengan isi puisi.

4. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi merupakan perilaku yang dapat diukur atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang

menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian hasil belajar

dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkembangan dan

kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat

dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar dan

disesuaikan dengan keleluasaan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut.

Indikator yang terdapat pada RPP yang dipakai oleh guru IM adalah sebagai

berikut.

a. Siswa mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan.

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Siswa mampu membaca indah puisi.

5. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan

pembelajaran yang terdapat pada RPP yang dipakai guru IM adalah sebagai

berikut.

a. Siswa mampu memahami puisi yang akan dibacakan.

b. Siswa mampu mendeklamasikan puisi dengan memerhatikan lafal,

intonasi, dan ekspresi sesuai dengan isi puisi.

6. Materi Ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi. Materi ajar yang terdapat pada RPP yang dipakai oleh guru IM

berupa puisi.

7. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau

seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran

disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari

setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata

pelajaran. Metode pembelajaran yang terdapat pada RPP yang dipakai oleh

guru IM, yaitu contoh, penugasan, tanya jawab, diskusi dan latihan.

8. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran. Pada pendahuluan kegiatan yang akan dilakukan

oleh guru IM adalah siswa bertanya jawab mengenai persiapan deklamasi

puisi, siswa dan guru membahas cara mendeklamasikan puisi dengan

benar.

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar. Kegiatan inti dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui

proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan inti yang terdapat

pada RPP yang dipakai oleh guru IM adalah sebagai berikut.

1. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a. mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi,

gesture dan mimik yang tepat

b. melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan

prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber

c. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain

d. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

e. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

f. memfasilitasi peserta didik mendeklamasikan puisi dengan

memerhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi sesuai dengan isi puisi

2. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis

b. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

c. mendengarkan percakapan tentang persiapan mendeklamasikan

puisi

d. mendengarkan pembacaan deklamasi puisi

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

e. mempelajari puisi yang akan dideklamasikan

f. mendeklamasikan puisi yang telah dideklamasikan

g. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

h. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

i. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok

j. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan

k. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

c. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

d. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

1) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar

2) membantu menyelesaikan masalah

3) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh

5) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif

e. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

f. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran. Pada RPP yang dipakai oleh guru IM, kegiatan yang

dilakukan guru untuk menutup pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran

2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik

5) menyimpulkan kegiatan deklamasi puisi

6) mengerjakan latihan

9. Sumber/bahan/alat

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi. Pada RPP yang dipakai oleh guru IM diketahui

bahwa sumber belajar yang digunakan berupa tek puisi, antologi puisi, dan

buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

10. Penilaian

Penilaian cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat

mengenai penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui tingkat keberhasilan dan

kegagalan tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian pada RPP ini berdasarkan

pertimbangan pada indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

Bentuk penilaiannya berupa tes lisan dan tertulis.

Secara umum RPP yang dibuat forum kerja kelompok guru dan digunakan

oleh guru IM sudah cukup ideal atau mengacu pada pembelajaran apresiasi puisi

yang apresiatif.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Puisi

a. Kegiatan di Kelas

Peneliti mengadakan observasi di kelas VII A tentang pembelajaran

apresiasi puisi sebanyak dua kali. Observasi yang pertama dilaksanakan pada hari

Rabu, 7 Maret 2012. Observasi yang kedua dilaksanakan peneliti pada hari

Kamis, tanggal 8 Maret 2012.

Observasi pertama

Pembelajaran dimulai pukul 09.30 WIB. Pada saat guru masuk suasana

masih ramai mungkin karena setelah istirahat siswa belum sepenuhnya siap

mengikuti pelajaran. Guru mendiamkan siswa sebentar, setelah siswa mulai

tenang guru IM membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa secara

serentak menjawab salam dari guru. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa

hari ini kita mendapat tamu kehormatan, yaitu seorang pengamat yang akan

melihat serta mengamati proses kegiatan belajar mengajar. Kemudian guru

mempersilakan peneliti untuk memperkenalkan diri kepada siswa dan

menjelaskan tujuannya di kelas ini. Selanjutnya guru melaksanakan tugas-tugas

rutinitas administrasi sesuai dengan kebiasaan seperti mengabsen siswa, kemudian

menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang hendak dicapai pada

pertemuan itu. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa

pertanyaan hal-hal tentang materi yang sudah pernah dipelajari oleh siswa,

tentunya yang memiliki keterkaitan dengan tema yang hendak dipelajari pada hari

itu, yaitu tentang puisi. (CLHO No. 1)

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Langkah-langkah guru pada pembelajaran apresiasi puisi adalah: (1) guru

menjelaskan materi tentang puisi; (2) guru menjelaskan cara-cara membaca indah

puisi dengan memberi contoh membaca puisi berjudul “Gersang” yang terdapat

dalam LKS dan siswa menyimak pembacaan puisi yang dilakukan guru; (3) Guru

bersama siswa membahas tema, amanat, serta isi yang terdapat dalam puisi yang

berjudul “Gersang” dengan metode tanya jawab; (4) guru menyuruh salah satu

siswa untuk membaca puisi yang berjudul “Pohon dan Laut” dan siswa yang lain

berdiskusi dengan teman dua meja menanggapi pembacaan dan menentukan tema,

amanat, serta isi puisi yang dibacakan temannya; (5) guru menyuruh siswa

membuat puisi bebas; (6) guru menyuruh siswa membaca puisi yang telah

dibuatnya di depan kelas. (CLHO No. 1).

Pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan oleh guru masih

menggunakan media yang sederhana, yaitu spidol dan papan tulis. Pada saat guru

menjelaskan materi tentang puisi, ada beberapa siswa yang asik berbicara dengan

temannya dan ada juga yang terlihat lesu dengan meletakkan kepalanya di atas

meja. Kemudian guru menghampiri siswa itu dan menegurnya, siswa pun kembali

memperhatikan guru. Pada saat berdiskusi siswa menjadi sedikit gaduh, ada

beberapa siswa yang berbicara dan bercanda dengan temannya. Melihat hal itu

guru kemudian berkeliling kelas mendatangi dan mengawasi diskusi yang

dilakukan tiap-tiap kelompok dan siswa pun mulai tertib kembali. Pada saat siswa

membuat puisi bebas, guru sesekali berkeliling untuk memantau proses

pengerjaan puisi siswa. Guru juga memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

apabila ada hal-hal yang kurang jelas. Setelah beberapa saat guru menawarkan

kepada siswa yang sudah selesai untuk maju membacakan puisinya di depan

kelas, tetapi siswa merasa malu-malu dan tidak ada yang berani maju. Akhirnya

guru IM menunjuk siswa NP untuk membacakan puisinya di depan kelas. NP

terlihat grogi dan malu saat membacakan puisinya karena digoda oleh beberapa

siswa laki-laki. Melihat hal itu, guru IM langsung menegur siswa untuk

menghargai dan menyimak pembacaan puisi yang dilakukan NP. (CLHO No. 1).

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Sesaat kemudian bel berbunyi dan sebelum menutup pembelajaran dengan

salam, guru IM menyuruh siswa yang belum selesai untuk meneruskan membuat

puisi bebas di rumah dan membacanya di depan kelas pada pertemuan berikutnya.

Observasi kedua

Pada observasi yang kedua, kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul

10.30 WIB sampai pukul 11.15 WIB. Pada saat dilakukan penelitian tidak ada

siswa yang terlihat absen. Siswa terlihat tampak lebih tenang dari pertemuan

sebelumnya dikarenakan sudah tidak asing dengan keberadaan peneliti.

Pembelajaran dimulai dengan mengkondisikan siswa, setelah itu dilanjutkan

dengan pemberian motivasi agar siswa bersungguh-sungguh dalam mengikuti

pelajaran. Selain itu, guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya dan menanyakan tugas yang diberikan.

Setelah dilakukan tanya jawab, lalu guru mengulangi penjelasan mengenai

materi dan kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian guru bertanya tentang tugas

membuat puisi bebas pada pertemuan sebelumnya, ”Puisinya sudah selesai atau

belum”?. Siswa secara serentak menjawab ”Sudah Pak”. Kemudian guru

menawarkan kepada siswa siapa yang berani membacakan puisinya di depan

kelas. Tiba-tiba siswa terdiam dan menundukkan kepalanya. Karena tidak ada

yang berani akhirnya guru menunjuk siswa satu persatu untuk membacakan

puisinya di depan kelas. Guru menunjuk siswa yang bernama CBW untuk

membacakan puisinya di depan kelas. Pada saat siswa CBW membacakan

puisinya masih terkesan malu-malu sedangkan siswa yang lain terlihat antusias

untuk memperhatikan meskipun ada satu atau dua siswa yang belum sepenuhnya

memperhatikan. Setelah siswa CBW selesai membaca puisi siswa yang lain

memberikan tepuk tangan yang meriah dan guru memberikan komentar kalau

pada saat membacakan puisi tadi siswa CBW masih terkesan membaca, grogi dan

belum ada ekspresinya. Kemudian guru memberikan penilaian berkaitan dengan

pembacaan puisi yang dilakukan siswa CBW dan pekerjaan siswa CBW

dikumpulkan. Setelah beberapa saat guru kemudian melanjutkan pembelajaran

dengan menunjuk siswa HFN untuk membacakan puisinya di depan kelas. Pada

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

saat siswa HFN membacakan puisinya sudah terlihat lancar dan tidak terlihat

grogi lagi. Guru memberikan komentar kalau pembacaan puisi yang dilakukan

siswa HFN sudah cukup baik dan sudah ada ekspresinya, tetapi masih kurang

pada penekanan kata-kata tertentu. Kemudian guru memberikan penilaian

berkaitan dengan pembacaan puisi yang dilakukan siswa HFN dan pekerjaan

siswa HFN dikumpulkan. (CLHO No. 2).

Begitu seterusnya pembelajaran berlangsung, guru menunjuk satu-persatu

sampai semua siswa selesai membacakan puisinya di depan kelas.

b. Hal-hal pokok yang ditemukan

1. Materi Pembelajaran Apresiasi Puisi

Ruang lingkup pendidikan Bahasa Indonesia dalam KTSP mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi

beberapa aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Selain kurikulum tingkat satuan pendidikan, menurut guru (IM) materi

pembelajaran apresiasi puisi terdapat pada buku paket dan buku pendamping

lainnya, seperti LKS (Lembar Kerja Siswa). Di dalam buku tersebut terdapat

teks puisi misalnya: Surat dari Ibu, Gersang, dan Pohon dan Laut. Buku paket

dan LKS tersebut dimiliki oleh para siswa, sehingga selain buku paket yang

diperoleh dari pinjaman perpustakaan sekolah setiap siswa juga memiliki buku

samping terbitan Percada.

Dalam pemanfaatannya guru IM mengatakan bahwa kedua buku

tersebut saling melengkapi. Lebih khusus lagi menurut guru IM kedua buku

yang dimiliki siswa tersebut juga dijadikan sarana perbandingan materi sastra

yang ada dan materi bahasa Indonesia pada umumnya. Buku-buku yang ada

dan dimiliki siswa dimanfaatkan untuk pertimbangan pemilihan materi

pembelajaran apresiasi puisi, sebab menurut guru IM tidak semua materi

sastra yang ada di buku paket atau buku pendamping tersebut sesuai dengan

kondisi siswa, hal ini dilandasi bahwa buku-buku tersebut sifatnya saling

menunjang termasuk juga dalam sarana untuk menjadi bahan pertimbangan

pemilihan atau pengemasan materi pembelajaran apresiasi itu sendiri.

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Untuk itu, guru IM juga menggunakan buku sekolah elektronik (BSE) sebagai

buku penunjang materi pembelajaran apresiasi puisi di kelas.

Hal tersebut diperkuat pendapat guru saat diwawancarai peneliti, yaitu

sebagai berikut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru IM berusaha untuk

dapat menyajikan materi sesuai dengan tuntutan yang ada dengan didasarkan

pada kriteria yang sesuai dengan kehidupan anak, sehingga buku-buku

referensi lain juga sangat diperlukan.

2. Metode Pembelajaran Apresiasi Puisi

Khusus untuk mengajarkan apresiasi puisi di kelas VII A guru IM

membuat langkah-langkah sebagai berikut: (1) guru menjelaskan materi

tentang puisi; (2) guru menjelaskan cara-cara membaca indah puisi dengan

memberi contoh membaca puisi berjudul “Gersang” yang terdapat dalam LKS

dan siswa menyimak pembacaan puisi yang dilakukan guru; (3) Guru bersama

siswa membahas tema, amanat, serta isi yang terdapat dalam puisi yang

berjudul “Gersang” dengan metode tanya jawab; (4) guru menyuruh salah satu

siswa untuk membaca puisi yang berjudul “Pohon dan Laut” dan siswa yang

lain berdiskusi dengan teman dua meja menanggapi pembacaan dan

menentukan tema, amanat, serta isi puisi yang dibacakan temannya; (5) guru

menyuruh siswa membuat puisi bebas; (6) guru menyuruh siswa membaca

puisi yang telah dibuatnya di depan kelas. (CLHO No. 1).

Guru IM bahwa dalam mengajarkan apresiasi puisi di SMP kelas VII

A menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi yang

“Kalau untuk materi pembelajaran saya ambil dari LKS dan buku paket. Buku-buku itu dipakai semua, misalnya materi satu buku ini kurang lengkap, maka saya baca-baca buku yang lain dan saya rangkum. Selain dari kedua buku itu, saya juga mengambil dari BSE (Buku Sekolah Elektronik). Untuk kelas VII, BSE yang saya punya ada 6 dan semuanya saya pakai” (CLHW No. 1).

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

digunakan secara bergantian atau bersamaan. Hal tersebut diperkuat pendapat

guru saat diwawancarai peneliti, yaitu sebagai berikut.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Pembukaan

Guru melaksanakan tugas-tugas rutinitas administrasi sesuai dengan

kebiasaan seperti mengabsen siswa, menulis pada papan absen kemudian

menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang hendak dicapai pada

pertemuan itu.

2) Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan hal-hal tentang materi yang

sudah pernah dipelajari oleh siswa, tentunya yang memiliki keterkaitan

dengan tema yang hendak dipelajari pada pelajaran bahasa Indonesia dan

sastra tersebut. Kegiatan pembelajaran apresiasi puisi yang dikemas dengan

cara guru memberi pertanyaan kepada siswa ini dilakukan secara demokratis.

Demokratis dimaksudkan dalam menyampaikan pertanyaan guru tidak

menunjuk secara langsung kepada siswa tertentu, akan tetapi bersifat

menawarkan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan untuk

mengacungkan jari dan kemudian menjawabnya.

3) Membicarakan materi pelajaran yang baru

Pembicaraan materi pelajaran yang baru banyak cara untuk

mengawalinya. Menurut guru IM cara yang digunakan sebagai awal

pembicaraan materi baru disesuaikan dengan jenis materi sastra. Untuk jenis

materi puisi awal pembahasan dimulai dengan pembacaan puisi oleh guru

yang kemudian ditirukan oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.

4) Menerangkan atau menjelaskan materi

Setelah kegiatan awal pembicaraan materi dilakukan, kemudian guru

memberikan penjelasan dengan substansi pokok bahasan materi yang telah

ditentukan. Penjelasan yang dilakukan oleh guru IM tidak hanya menyangkut

“Untuk metode, yang pasti ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan” (CLHW No. 1).

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

isi puisi yang telah dibaca oleh siswa, namun guru berusaha mengaitkan

dengan aspek teori dan jenis puisi yang dibaca, dalam tataran yang sederhana.

Di sela-sela penjelasan tentang materi pokok guru juga memberi pertanyaan

kepada beberapa siswa berkaitan dengan materi yang sedang dibahas.

5) Memberi tugas atau latihan

Setelah membahas materi yang dijelaskan oleh guru, menurut guru

(IM) langkah selanjutnya menunjuk siswa untuk mengerjakan tugas ataupun

latihan yang berkaitan dengan materi yang telah dibahas atau diajarkan. Tugas

atau latihan yang diberikan guru adalah dengan cara menyuruh siswa untuk

mengerjakan soal yang biasanya ada pada masing-masing pokok bahasan atau

tema. Apabila waktunya cukup tugas dan latihan dikerjakan saat itu juga (di

sekolah) namun apabila waktunya tidak cukup maka tugas atau latihan

tersebut dikerjakan atau dilanjutkan di rumah.

6) Memberi penilaian

Tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh siswa menurut guru IM,

guru meminta siswa untuk mengumpulkan dan selanjutnya dikoreksi serta

diberi nilai oleh guru, kemudian dikembalikan lagi kepada siswa untuk

dikoreksi secara bersama-sama dipertemuan berikutnya.

3. Media Pembelajaran Apresiasi Puisi

Berdasarkan temuan di lokasi penelitian, media yang digunakan guru

dalam pembelajaran apresiasi puisi, yaitu spidol dan papan tulis. Guru belum

menggunakan media yang dapat mengarah pada pembelajaran apresiasi puisi

yang idealnya bersifat PAIKEM. Penggunaan media elektronik, seperti tape

recorder, DVD, VCD, OHP, ataupun kaset juga belum digunakan oleh guru

IM. (CLHO No. 1).

Hal ini juga diperkuat pendapat guru dan siswa saat diwawancarai oleh

peneliti. Pendapat guru IM mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut.

“Ya, Mas. Saya biasanya hanya menggunakan spidol dan papan tulis. Sebenarnya ada LCD tapi jumlahnya hanya satu dan itu hanya digunakan pada saat rapat saja” (CLHW No. 1).

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pendapat siswa JS mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut.

4. Penilaian Pembelajaran Apresiasi Puisi

Menurut guru IM berkaitan dengan pelaksanaan penelitian hasil

pembelajaran apresiasi puisi, penilaian hasil pembelajaran apresiasi puisi

hanya tercakup dalam nilai harian yang diambil dari penilaian selama

pembelajaran berlangsung. Penilaian hasil apresiasi lebih bertumpu pada

kemampuan mengapresiasikan puisi dan hasil pengerjaan tugas anak. Dalam

pelaksanaan penilaian menurut guru IM dilaksanakan dalam dua cara yaitu

lisan dan tertulis. Evaluasi lisan dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran

apresiasi puisi berlangsung, misalnya: melalui penunjukan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan dari guru, ataupun siswa secara sendiri berani

menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu menurut guru IM juga memberi

tugas untuk membaca nyaring sebuah puisi. Ketika siswa menjawab

pertanyaan atau membaca nyaring guru melakukan penilaian. Evaluasi tertulis

dilaksanakan setelah guru menyelesaikan suatu materi pelajaran dalam sekali

kegiatan pembelajaran berlangsung, misalnya: memberikan penugasan di

kelas atau di rumah. Pengerjaan soal atau latihan dari penugasan baik di kelas

maupun di rumah dikumpulkan untuk dinilai guru dan dijadikan sebagai nilai

tambahan bagi siswa. Bentuk lain dari evaluasi adalah pelaksanaan ulangan

harian terutama saat pembelajaran apresiasi puisi berlangsung di dalam

pelajaran bahasa Indonesia dan sastra.

Hal tersebut diperkuat pendapat dari guru saat diwawancarai peneliti,

yaitu sebagai berikut.

“Ya cuma spidol sama papan tulis Mas” (CLHW No. 2).

“Untuk evaluasi saya bagi jadi dua, yaitu lisan dan tertulis. Untuk lisan saya membuat tabel pengamatan untuk menilai penampilan siswa saat membacakan puisi di depan kelas. Sedangkan untuk tertulis saya lakukan dalam bentuk tugas-tugas dan ulangan harian, yaitu dengan cara memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa di selembar kertas” (CLHW No. 1).

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Menurut guru IM siswa yang telah berhasil dalam belajar harus

mendapat nilai minimal 68. Untuk siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) maka harus mengikuti remidi untuk memperbaiki nilai

mereka. Hal tersebut diperkuat pendapat dari guru saat diwawancarai peneliti,

yaitu sebagai berikut.

3. Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi

Sebenarnya guru IM telah memiliki kemampuan mengajar yang cukup

baik, hanya saja karena kondisi siswa kelas VII A kurang pemberani

mengutarakan ide atau gagasannya di depan kelas sehingga pelaksanaan

pembelajaran apresiasi puisi di kelas belum dapat tercapai secara optimal.

Adapun tanggapan siswa terhadap pembelajaran apresiasi puisi di kelas

VII A bermacam-macam, ada yang antusias memperhatikan penjelasan guru, ada

yang berbicara dengan teman yang lain, dan ada yang terlihat lesu dengan

meletakkan kepala di atas meja saat guru menerangkan materi di depan kelas.

(CLHO No. 1).

Guru IM juga dihadapkan pada beberapa hambatan dan dituntut untuk

mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Adapun hambatan-hambatan yang

dihadapi pada saat pembelajaran apresiasi puisi diantaranya:

1) ada beberapa siswa yang kesulitan dalam menerima atau lambat dalam hal

pemahaman materi puisi yang disampaikan di kelas, ada yang ramai atau

berbicara dengan temannya, dan ada beberapa siswa yang masih kurang

percaya diri di depan kelas.

“Iya Mas, untuk kelas VII kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 68” (CLHW No. 1).

“Untuk siswa yang belum memenuhi KKM saya adakan remidi. Tetapi sebelumnya saya tanya pada mereka di bagian apa mereka masih mengalami kesulitan. Misalnya ada dua atau tiga siswa, maka pada saat pembelajaran di kelas saya memberi waktu dan tempat duduk terpisah dari teman-teman yang lain untuk mengerjakan soal-soal tentang materi yang belum mereka kuasai” (CLHW No. 1).

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) terbatasnya media penunjang pembelajaran yang tersedia di sekolah.

Hal tersebut juga diperkuat pendapat dari siswa saat diwawancarai

peneliti, yaitu sebagai berkut.

Hal tersebut diperkuat pendapat dari guru saat diwawancarai oleh

peneliti, yaitu sebagai berikut.

4. Usaha Guru Mengatasi Hambatan-hambatan Pembelajaran Apresiasi

Puisi

Setiap hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran harus segera

diatasi agar tidak menghambat proses pembelajaran. Demikian juga hambatan

yang dihadapi oleh guru IM dalam pembelajaran apresiasi puisi.

Guru IM membuat langkah-langkah untuk mengatasi hambatan-

hambatan tersebut di atas dengan cara :

“Ada Mas, misalnya ada beberapa siswa yang kesulitan dalam menerima atau lambat dalam hal pemahaman materi puisi yang saya sampaikan, ada yang ramai atau berbicara dengan temannya, dan ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri di depan kelas. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa dan kurangnya siswa bertanya kepada guru. Hal ini mungkin karena siswa menganggap bahwa membaca puisi sama seperti membaca biasa. Dengan kondisi yang demikian saya selalu memberi motivasi kepada siswa untuk menghafal tek puisi, sehingga membacanya kelihatan lancar terutama di depan kelas ataupun di hadapan siswa yang lain” (CLHW No.1).

“Hambatan lain dalam pembelajaran puisi selain dari siswa menurut saya terbatasnya media pembelajaran yang dimiliki sekolah. Sebenarnya saya mempunyai contoh video rekaman pembacaan puisi dari orang yang ahli dalam pembacaan puisi, tetapi saya kesulitan menerapkannya di dalam kelas. LCD sebenarnya ada tapi jumlahnya hanya satu dan biasanya hanya dimanfaatkan dalam acara tertentu saja, misalnya rapat sekolah” (CLHW No. 1).

“He..he…isin Mas, grogi di depan kelas, digodani og” (CLHW No. 2)

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

1) sebelum membahas sebuah puisi, terlebih dahulu guru berusaha meyakinkan

siswa bahwa membaca karya sastra khususnya puisi merupakan kenikmatan

tersendiri. Guru juga mengatakan manfaat yang diambil dari puisi, salah

satunya adalah bisa memahami dan menghayati aspek-aspek kemanusiaan

yang ada di lingkungan masyarakat (CLHO No. 1)

2) guru menyuruh siswa untuk membaca berulang-ulang puisi yang akan mereka

tampilkan atau menghafalkan puisi itu agar mereka percaya diri saat

membacakannya (CLHO No. 2)

3) guru memberikan pengarahan kepada siswa agar lebih antusias mengikuti

pembelajaran, yaitu salah satunya dengan mengingatkan kembali tujuan

mereka datang ke sekolah adalah untuk mencari ilmu, maka diperlukan peran

aktif dari kedua belah pihak, yaitu guru dan siswa

4) guru berusaha memaksimalkan media yang ada di sekolah dan selalu

berkomunikasi dengan siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka

terhadap pelajaran yang sudah di jelaskan di kelas

5) guru selalu memotivasi siswa untuk aktif membaca buku-buku di

perpustakaan sekolah

Hal tersebut juga diperkuat oleh pendapat guru IM pada saat diwawancarai

oleh peneliti, yaitu sebagai berikut.

“Untuk siswa yang kurang cepat dalam hal pemahaman materi, saya selalu bertanya, mana materi yang belum jelas, kemudian saya terangkan kembali dengan lebih pelan dan jelas, selanjutnya saya beri mereka beberapa pertanyaan untuk mengetes pemahaman mereka. Sedangkan untuk mengatasi siswa yang ramai dan kurang percaya diri di depan kelas, yaitu saya memberikan pengarahan, saya ingatkan kembali tujuan mereka ke sekolah adalah untuk belajar supaya pintar, kalau mereka ramai sendiri saya tegaskan lagi bahwa justru mereka sendiri yang rugi. Dan untuk siswa yang kurang percaya diri, saya menyuruh untuk membaca berulang-ulang atau menghafalkan dulu tek puisi yang akan dibaca di depan kelas dan agar tidak terpengaruh ejekan atau godaan dari teman-teman yang lain” (CLHW N. 1).

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Menurut guru IM, pemahaman anak atas puisi haruslah dikaitkan dengan

kemampuan anak dalam menuangkan ide atau gagasan, misalnya anak diminta

menuangkan ide atau gagasannya untuk mengapresiasikan di depan kelas dalam

bentuk lisan maupun tertulis pada buku harian.

C. Pembahasan

1. Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Puisi

Dalam suatu kegiatan pembelajaran, persiapan mengajar memegang

peranan yang penting, karena hal itu akan mendukung dan menentukan

keberhasilan kegiatan pembelajaran tersebut. Dengan adanya persiapan tertulis

dari guru, yang berupa program tahunan, program semseter, rincian minggu

efektif, pengembangan silabus, pengembangan sistem penilaian, rencana

pembelajaran, proses pembelajaran akan lebih terfokus dan terarah. Hal ini akan

dapat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar. Rencana pembelajaran

tersebut mencakup penetapan standar kompetensi, penetapan kompetensi dasar,

materi dan media pembelajaran, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian.

Kegiatan pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan persiapan

yang matang dan bukan sekedar memberikan tugas atau pelatihan membaca puisi

pada siswa melainkan dengan menggunakan pendekatan, metode dan langkah-

langkah yang direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan pembelajaran itupun

tidak hanya befungsi sebagai perangkat mengajar saja, melainkan sebagai

panduan atau pedoman arah bagi guru. Guru juga wajib menyesuaikan

perencanaan pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan guru itu sendiri. Guru

tidak dapat seenak hati membuat rencana pembelajaran. Persiapan tersebut

“Untuk masalah kurangnya media pembelajaran, saya berusaha memaksimalkan media yang ada dan selalu berkomunikasi dengan siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka terhadap pelajaran yang sudah saya jelaskan di kelas. Selain itu siswa juga saya suruh untuk rajin membaca di ruang perpustakaan yang dibantu langsung oleh petugas perpustakaan” (CLHW No.1).

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mampu menentukan keberhasilan pembelajaran sehingga indikator atau tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan temuan penelitian diketahui bahwa perencanaan

pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan oleh guru IM sudah cukup baik. Guru

telah memikirkan dan menyiapkan secara matang hal-hal yang diperlukan dalam

pembelajaran apresiasi puisi baik itu berupa materi, perangkat pembelajaran

maupun teknik yang akan diajarkan di kelas.

Pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan guru IM juga merupakan

kegiatan untuk melatih kecakapan siswa didalam mengeluarkan ide atau gagasan

dalam bentuk puisi yang dilakukan di depan kelas atau umum.

Selain itu tujuan yang terpenting dalam pembelajaran apresiasi puisi yang

tercermin dari rumusan tujuan pengajaran khusus yang cukup proporsional adalah

aspek mengapresiasikannya.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Puisi

a. Materi Pembelajaran Apresiasi Puisi

Guru pada hakikatnya dituntut untuk dapat mengemas atau menyajikan

materi pembelajaran secermat dan semenarik mungkin sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan dan yang ingin dicapai. Berkaitan dengan

pembelajaran materi sastra (apresiasi puisi) khususnya di SMP kelas VII A,

memang menuntut guru untuk dapat selalu bersikap kreatif dan inovatif. Bentuk

kreativitas guru ini dapat diwujudkan dalam membuat alternatif materi

pembelajaran yang tidak hanya didasarkan atas apa yang ada di dalam buku,

namun guru juga bisa membuat materi yang dirasakan sesuai dengan keadaan

ataupun kondisi siswa, yang tentunya memperhatikan rambu-rambu dalam

kurikulum. Materi pembelajaran sastra yang terdapat dalam buku-buku yang

digunakan semuanya mengarah pada bahan apresiasi yang bersifat langsung,

artinya dalam setiap materi tersaji bentuk karya sastra yang dimaksudkan dalam

pokok bahasan materi yang bersangkutan. Sebagai contoh materi pembelajaran

apresiasi puisi, maka contoh puisi tersaji secara jelas, hal ini merupakan nilai

tambah, karena siswa dihadapkan langsung pada karya sastra yang sesungguhnya

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

yaitu berupa teks nyanyian yang dipuisikan maupun teks asli puisi ciptaan

seseorang yang terdapat pada buku yang dipakai oleh siswa.

Sebagian besar materi pembelajaran apresiasi puisi di SMP Negeri 2

Kismantoro khususnya kelas VII A berasal dari buku paket dan LKS. Namun

demikian guru kelas yang menjadi objek penelitian sekaligus informan tampaknya

ada usaha untuk dapat menyelesaikan secara optimal, salah satunya dengan

menggunakan BSE (Buku Sekolah Elektronik) untuk melengkapi materi

pembelajaran apresiasi puisi. Oleh sebab itu dalam menentukan materi

pembelajaran guru perlu memperhatikan prinsip kesesuaian bahan pembelajaran

dengan kemampuan siswa pada tahap-tahap tertentu. Banyak materi sastra

khususnya apresiasi puisi yang dapat diperoleh oleh guru dari sumber-sumber lain

misalnya dari internet, namun hal ini masih perlu diseleksi mana yang sekiranya

tepat untuk siswa SMP kelas VII. Inilah yang menjadikan guru dinamakan kreatif

dan inovatif sebagai alternatif pengemasan materi pembelajaran apresiasi puisi.

Beberapa kriteria yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

rnemilih bahan pembelajaran apresiasi puisi seperti yang dilakukan oleh guru di

SMP Negeri 2 Kismantoro adalah sebagai berikut.

1) Mempertimbangkan aspek psikologi siswa.

2) Mempertimbangkan kesesuaian isi dengan kondisi siswa.

3) Mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai.

4) Mempertimbangkan pengalaman hidup kesesuaian siswa.

5) Mempertimbangkan kemudahan mendapatkan dan menggunakannya.

Dipandang dari penjabaran materi sastra khususnya materi apresiasi puisi

yang ada memang secara logis jika guru merasa harus ada strategi ataupun metode

didalam memilih bahan ajar yang sesuai dengan kehidupan siswa.

b. Metode Pembelajaran Apresiasi Puisi

Pembelajaran apresiasi puisi pada dasarnya adalah memfasilitasi peserta

didik mempelajari puisi sehingga mereka tidak hanya mampu membaca puisi

dengan memperhatikan interpretasi, ekspresi, intonasi, artikulasi yang ditimbulkan

pada saat membaca tetapi juga berani tampil di depan orang banyak.

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Berkaitan dengan metode pembelajaran apresiasi puisi, guru telah

menggunakan ataupun membuat langkah-langkah seperti yang dipaparkan di atas

yaitu guru menjelaskan materi tentang puisi, guru menjelaskan cara-cara

membaca indah puisi dan siswa menyimak pembacaan puisi yang dilakukan guru,

guru bersama siswa membahas tema, amanat, serta isi yang terdapat dalam puisi

dengan metode tanya jawab, guru menyuruh salah satu siswa untuk membacakan

puisi di depan kelas dan siswa yang lain berdiskusi dengan teman dua meja

menanggapi pembacaan dan menentukan tema, amanat, serta isi puisi yang

dibacakan temannya, guru menyuruh siswa membuat puisi bebas, guru menyuruh

siswa membaca puisi yang telah dibuatnya di depan kelas.

Dalam mengajarkan pembelajaran apresiasi puisi juga diperlukan

kegiatan-kegiatan seperti: pembukaan, apersepsi, membicarakan materi

pembelajaran yang baru, menerangkan atau menjelaskan materi, memberikan

tugas atau latihan, memberikan penilaian.

Ditinjau dari kurikulum, dalam melaksanakan pembelajaran guru dituntut

untuk dapat melaksanakan amanat yang terkandung di dalamnya. Seperti sudah

diketahui dalam kurikulum, mengamanatkan agar guru dapat memilih metode

yang dianggap tepat sesuai dengan tujuan, bahan atau materi, serta keadaan atau

kondisi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kejenuhan, maka

disarankan guru untuk menggunakan metode yang beragam dan bervariasi.

Metode pembelajaran yang dipilih oleh guru merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan, apalagi jika dirunut dari

kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia dan sastra berorientasi pada pendekatan

komunikatif, yang mengenal konsep tentang beberapa peranan guru. Beberapa

konsep peranan guru dinyatakan bahwa guru memiliki dua peranan penting yaitu:

guru sebagai fasilitator dalam proses komunikasi diantara siswa di kelas dan

proses interaksi antar siswa dengan berbagai kegiatan dan materi yang diberikan,

dan peran yang kedua guru sebagai partisipan independen atau partner komunikasi

siswa di dalam kelompok pembelajaran, sehingga kedua peran tersebut membawa

implikasi kepada peran-peran lain seorang guru misalnya: guru sebagai

pengorganisasi berbagai sumber belajar di dalam kelas, guru sebagai pembimbing

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

kegiatan serta pengamat jalannya kegiatan pembelajaran, seorang guru adalah

sebagai penganalisis kebutuhan siswa dan sekaligus sebagai konsultan serta

menejer kerja kelompok yang dilakukan siswa. Sebagai menejer kelompok, guru

harus dapat menerapkan keahliannya dalam mengatur kelas (pengelolaan kelas)

dengan kata lain guru harus dapat mengatur kelasnya sedemikian rupa agar kelas

dapat menjadi tempat komunikasi antar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dalam memilih dan menerapkan

metode pembelajaran apresiasi puisi guru IM melakukan berbagai metode yang

bervariasi dan sudah mampu melaksanakan dengan baik, walaupun masih ada

beberapa hal yang masih perlu untuk dibenahi misalnya: mengurangi dominansi

peran guru yang masih kelihatan berlebihan dalam pelaksanaan pembelajaran

apresiasi puisi.

c. Media Pembelajaran Apresiasi Puisi

Setelah menentukan dan memahami karya sastra puisi yang akan

diajarkan, langkah guru yang berikutnya adalah memilih media yang tepat untuk

mengajarkan puisi.

Penggunaan media pembelajaran mempunyai pengaruh yang besar

terhadap gairah siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk itu

selayaknya guru berpikir kreatif untuk menggunakan media pembelajaran yang

dapat menarik minat siswa dalam belajar. Media pembelajaran apresiasi puisi

yang ideal dapat berupa; media audio, media visual, dan media audio visual.

Namun kenyataannya tidak semua sekolah memiliki media pembelajaran apresiasi

yang ideal seperti yang disebutkan di atas. Untuk itu guru harus pandai mencari

solusi dengan memaksimalkan media pembelajaran yang sudah ada atau mencari

media lain yang bisa menunjang pembelajaran apresiasi puisi.

Berdasarkan data yang telah peneliti peroleh dari lapangan, guru IM belum

optimal dalam menggunakan media pembelajaran hanya sebatas penggunaan alat.

Alat yang digunakan guru IM pada saat pembelajaran apresiasi puisi hanya

sebatas spidol dan papan tulis. Jadi, penggunaan media pembelajaran apresiasi

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

puisi yang ideal seperti yang disebutkan di atas belum terlihat. Hal ini disebabkan

fasilitas yang masih terbatas.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka menurut peneliti, karena

terbatasnya media pembelajaran apresiasi puisi di SMP N 2 Kismantoro, maka

untuk menunjang media pembelajaran, dapat diambil langkah tengah dimana

media tidak dibatasi yang harganya mahal. Bukan berarti tanpa media pelajaran

tujuan tidak dapat tercapai, akan tetapi dengan penggunaan media pelajaran yang

sederhana juga akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media

sederhana dapat digunakan untuk mengajar. Sebagai contoh mengajar puisi. Puisi

ditulis dengan menggunakan spidol warna-warni di kertas karton kemudian

digantung di papan tulis akan menimbulkan suasana yang berbeda. Apalagi

tempat belajarnya dipindahkan ke luar kelas, di bawah pohon rindang misalnya.

Kesannya akan jauh berbeda dengan belajar di kelas dengan puisi ditulis di papan

tulis.

d. Penilaian Pembelajaran Apresiasi Puisi

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan mengajar seorang guru

memerlukan evaluasi. Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui proses belajar

tersebut berhasil atau tidak.

Dalam pembahasan mengenai evaluasi pembelajaran apresiasi puisi guru

IM menekankan pada orientasi evaluasi pembelajaran apresiasi puisi itu sendiri

yaitu: siswa menguasai cara-cara membacakan atau mendeklamasikan puisi, siswa

menguasai cara mengungkapkan pikiran maupun perasaan dalam puisi, siswa

mempu menyerap cara-cara membacakan atau mendeklamasikan puisi, dan siswa

mampu menikmati, menghayati, memahami, dan menarik manfaat dari puisi.

Pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran apresiasi puisi terdapat pada

nilai harian yang diambil dari penilaian selama pembelajaran berlangsung yang

bertumpu pada kemampuan mengapresiasikan puisi dan hasil pengerjaan tugas

anak.

Hasil penilaian dapat diperoleh dari dua cara yaitu secara lisan dan

secara tertulis, adapun jenis-jenisnya berupa menjawab pertanyaan, membaca

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

nyaring, tugas di kelas maupun di rumah, dan berbentuk ulangan. Untuk nilai

siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) guru IM

mengadakan remidiasi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal-soal yang

dibuat oleh guru.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, eavaluasi yang dilakukan guru IM

untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menerima materi

pelajaran, selain itu evaluasi juga digunakan untuk mempersiapkan siswa dalam

menghadapi ujian akhir semester.

3. Hambatan-hambatan Pembelajaran Apresiasi Puisi

Setiap kegiatan pembelajaran pasti mengalami beberapa kendala yang

dapat mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Hal itu juga berlaku pada

pembelajaran apresiasi puisi.

Menurut guru IM tanggapan siswa selama proses pembelajaran apresiasi

puisi berlangsung, siswa antusias untuk mengikutinya meskipun ada beberapa

hambatan. Hambatan-hambatan itu adalah; ada beberapa siswa yang kesulitan

dalam menerima atau lambat dalam hal pemahaman materi puisi yang saya

sampaikan, ada yang ramai atau berbicara dengan temannya, dan ada beberapa

siswa yang masih kurang percaya diri di depan kelas, dan terbatasnya media

penunjang pembelajaran yang tersedia di sekolah.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, hambatan yang dihadapi guru IM ada

dua, yaitu hambatan yang berasal dari pihak siswa dan hambatan yang berasal dari

pihak guru. Hambatan dari pihak siswa seringkali terjadi pada proses

pembelajaran apresiasi puisi sedang berlangsung, misalnya siswa yang tidak cepat

tanggap dan situasi kelas yang kurang kondusif. Sedangkan hambatan dari pihak

guru adalah guru mengalami kesulitan mengaplikasikan materi di kelas karena

terbatasnya media pembelajaran apresiasi puisi yang ada di sekolah.

Untuk itu guru IM dituntut pula untuk dapat membuat suatu langkah-

langkah tersendiri demi terwujudnya dan berhasilnya pembelajaran apresiasi puisi

khususnya di kelas VII A.

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4. Usaha Guru Mengatasi Hambatan-hambatan Pembelajaran Apresiasi

Puisi

Langkah-langkah yang dilakukan guru IM untuk mengatasi hambatan-

hambatan yang terjadi dalam pembelajaran apresiasi puisi yang tersebut diatas

dirasa sudah cukup efektif, karena figur guru kelas VII A selain menjalankan

tugas keprofesiannya sebagai guru sekaligus sebagai orang tua kedua di sekolah,

sehingga guru IM dalam penyampaian pembelajaran apresiasi puisi juga diselingi

dengan bahasa ibu supaya materi pembelajaran apresiasi puisi mengenai sasaran

yang diharapkan.

Guru IM dalam mengajarkan pembelajaran apresiasi puisi memiliki tujuan

akhir yaitu terbentuknya sikap positif terhadap puisi, karena sikap positif terhadap

puisi ditandai dengan dimilikinya kegemaran membaca dan mengapresiasikan

puisi, sedangkan apresiasi puisi berhubungan dengan sikap dan nilai, terutama

sikap dan nilai dalam perikehidupan yang dilakukan oleh siswa dalam

kesehariannya atau sehari-hari baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan

masyarakat, sehingga apresiasi puisi tidak mengesampingkan pada kehidupan

nyata yang dilalui oleh orang secara pribadi maupun secara umum.

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan berdasarkan hasil analisis data,

dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi di SMP Negeri 2 Kismantoro belum

sepenuhnya mengarah pada pembelajaran yang apresiatif. Pemilihan materi

pembelajaran masih bersumber pada buku teks sehingga materi pembelajaran

kurang variatif. Penggunaan media pembelajaran kurang variatif sehingga

menghambat siswa untuk memiliki kemampuan apresiasi puisi. Penggunaan

media pembelajaran yang dilakukan oleh guru mempertimbangkan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dan ketersediaan media tersebut.

2. Hambatan-hambatan dalam pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII A SMP

Negeri 2 Kismantoro adalah siswa yang kurang cepat tanggap dalam

pemahaman materi, ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri di

depan kelas, situasi kelas yang kurang kondusif seperti ramai dan berbicara

dengan temannya dan terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di

sekolah.

3. Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan-hambatan

pembelajaran apresiasi puisi adalah membuat langkah-langkah dalam kegiatan

belajar mengajar, memaksimalkan media yang tersedia dan mengarahkan

kepada siswa untuk banyak membaca buku baik di perpustakaan atau di

rumah.

B. Implikasi

Pembelajaran sastra termasuk di dalamnya pembelajaran apresiasi puisi

merupakan salah satu unsur penentu baik buruknya out put yang dihasilkan dari

suatu proses pembelajaran. Pembelajaran apresiasi puisi yang baik, akan

menghasilkan siswa didik yang memiliki kompetensi apresiasi yang tinggi

terhadap apresiasi puisi.

77

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Pembelajaran apresiasi puisi bertujuan agar siswa memiliki kemampuan

apresiasi terhadap puisi. Pembelajaran apresiasi puisi merupakan salah satu aspek

penting yang harus diajarkan kepada siswa agar siswa mampu mengenal,

memahami, menikmati, menghargai, mampu mengembangkan kepribadian, serta

mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Untuk itu guna

menunjang kemampuan apresiasi, siswa disarankan banyak berlatih dan membaca

buku-buku yang berkaitan dengan apresiasi puisi.

KTSP mengisyaratkan bahwa tujuan pembelajaran sastra termasuk di

dalamnya adalah pembelajaran apresiasi puisi menggunakan pendekatan

apresiatif. Pembelajaran apresiasi puisi yang apresiatif dapat dilaksanakan dengan

memperhatikan konsep-konsep: (1) pembelajaran apresiasi puisi diupayakan tidak

mengarah pada pengetahuan tentang teori apresiasi, (2) pembelajaran hendaknya

melibatkan secara langsung pada siswa dalam pengapresiasiannya, (3) guru

hendaknya memberi kesempatan pada siswa untuk mendapatkan sendiri

kenikmatan dan kemanfaatan dari membaca apresiasi puisi, dan (4) pembelajaran

diarahkan pada perolehan pengalaman dari diri siswa yang mereka peroleh dari

membaca, mengenali, memahami, menghayati, menilai dari sebuah apresiasi puisi

dan akhirnya siswa dapat menghargai apresiasi puisi sebagai sebuah karya sastra

yang memiliki keindahan dan manfaat yang besar dalam membentuk kepribadian

siswa.

Indikator keberhasilan pembelajaran apresiasi puisi tidak dapat dilihat dari

seberapa banyak pengetahuan siswa terhadap pengetahuan tentang apresiasi puisi,

tetapi dapat diketahui dari: (1) siswa gemar membaca puisi, (2) siswa sering

mengikuti lomba puisi, (3) siswa senang mengikuti kegiatan puisi, (4) siswa

senang menonton pementasan puisi, (5) siswa senang menulis teks puisi, (6) siswa

merasa lebih mantap kepribadiannya setelah membaca puisi, dan (7) siswa merasa

lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya setelah membaca puisi.

Dari uraian yang telah disampaikan di depan, akhirnya dapatlah

diungkapkan penelitian ini memiliki implikasi teoritis dan praktis yang berkaitan

dengan apresiasi puisi. Secara teoritis, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu sumber acuan dalam pengembangan pembelajaran apresiasi puisi yang

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...pembelajaran apresiasi puisi di sekolah menengah pertama ( studi kasus di smp negeri 2 kismantoro kelas vii a tahun ajaran 2011/2012 ) sumarno

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

apresiatif. Sedangkan dari segi praktis, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu sumber acuan untuk pembenahan menuju penyempurnaan dalam

pembelajaran apresiasi puisi yang benar-benar menekankan aspek apresiasi.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, saran-saran yang

dapat disampaikan sebagai berikut.

Pertama, guru harus berusaha mencari media lain yang tidak bisa

disediakan oleh sekolah yang sesuai dengan pembelajaran apresiasi puisi. Media

itu tidak harus benda elektronik yang mahal, guru bisa menggunakan benda-

benda yang lebih murah untuk membuat pelajaran lebih menarik. Misalnya

menulis puisi di kertas karton dengan spidol warna-warni atau menggunakan

media alam, yaitu belajar di tempat terbuka, seperti di bawah pepohonan. Selain

itu guru perlu memberikan motivasi pada siswa supaya lebih berani untuk maju ke

depan kelas, salah satunya dengan cara memberikan hadiah bagi siswa berhasil

membacakan puisinya dengan bagus dan penuh penghayatan.

Kedua, kepada para siswa supaya lebih senang dalam mempelajari

apresiasi puisi, memiliki keberanian dalam mengaktualisasikan apresiasi puisi,

aktif dalam pembelajaran, dan memiliki sikap yang positit terhadap materi

pembelajaran yang disampaikan guru. Kegiatan lain yang disarankan adalah agar

siswa gemar membaca berbagai karya puisi dari berbagai sumber, membuat

naskah puisi, menonton pementasan puisi, mengikuti lomba puisi. Dengan

melakukan kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

apresiasi siswa.

Saran yang terakhir, kepada pihak sekolah secara bertahap dapat

menyediakan sarana dan prasarana yang rnenunjang keberhasilan proses

pembelajaran apresiasi puisi, diantaranya penyediaan buku-buku yang berkaitan

dengan apresiasi puisi dan media pembelajaran. Selain itu sekolah agar sering

melibatkan para siswa dalam berbagai lomba, khususnya lomba yang berkaitan

dengan apresiasi puisi.