FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/29793/9/10._Naskah_publikasi.pdf ·...
Transcript of FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/29793/9/10._Naskah_publikasi.pdf ·...
ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA,
PELATIHAN DAN LOYALITAS TERHADAP
KINERJA KARYAWAN SOLO
GRAND MALL
NASKAH PUBLIKASI
OLEH :
FAJAR AGUS SETIAWAN
NIM : B 100070030
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2014
ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA PT. SUN MOTOR JEBRES SURAKARTA
ABSTRAK
Pengelolaan sumber daya manusia adalah kunci utama dalam
pengembangan bisnis perusahaan karena perannya yang sangat penting. yaitu:
memberikan kontribusi strategis bagi bisnis, mendorong perubahan, berperan
dalam menetapkan strategi dalam perusahaan, memerlukan pengambilan
keputusan penting dan meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan.
Perumusalan permasalahan dalam penelitian yang peneliti lakukan ini
adalah apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap
kinerja karyawan pada PT. SUN Motor Jebres Surakarta. Baik secara parsial
maupun bersama-sama serta untuk mengetahui dari kedua faktor tersebut amana
yang lebih dominan dalam memberikan pengaruh terhadap kinerja PT. SUN
Motor Jebres Surakarta..
Dengan pengambil populasi seluruh pelanggan yang ada dan yang diambil
sebegai sample hanya sejumlah 75 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner
sebagai alat untuk mendapatkan data mengenai pengaruh lingkungan kerja dan
kompensasi terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan SPSS 17.0 for Windows didapat hasil yang menguji hipotesis dalam
penelitian ini disimpulkan bahwa varaiabel-variabel yang dipergunakan dalam
penelitian ini memperikan pengaruh terhadap variabel tetap baik secara parsial
maupun secara bersama-sama.
Kata kunci : Lingkungan Kerja, Kompensasi, Kinerja, PT. SUN Motor Jebres
Surakarta
1
PENDAHULUAN
I.
A. Latar Belakang Masalah
Unsur utama dalam kemajuan organisasi adalah Sumber Daya
Manusia, sebagai motor penggerak, insipirasi dan juga sebagai otak
berjalannya suatu perusahaan, Sumber Daya Manusia memberikan pengaruh
yang sangat besar. Semakin baik SDM yang dimiliki oleh perusahaan maka
akan semakin baik kinerja dari perusahaan itu sendiri, sebaliknya,
semakinrendah kualitas mutu SDM yang dimiliki oleh perusahaan akan
menjadi kinerja perusahaan menurun dan pada akhirnya akan
mengekibatkan perusahaan hancur.
Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja
yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas – tugas suatu
pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik (Ranupandojo, 2004).
Pelatihan tidak hanya dimaksudkan sebagai penyegaran terhadap cara
penanganan atas pekerjaan yang telah menjadi rutinitas dari karyawan yang
bersangkutan namun juga mencoba untuk menemukan suatu inovasi baru
dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga penyelesaikan pekerjaan dapat
menjadi lebih efektif dan efisien dibandingkan sebelum mendapatkan
pelatihan. Loyalitas atau kesetiaan adalah kemampuan dna kemauan dari
karyawan/ pegawai untuk tidak berpindah-pindah antara satu perusahaan
keperusahaan lainnya dalam jangka waktu yang singkat. Loyalitas karyawan
diperlukan oleh perusahaan lebih kepada level kepala bagian keatas
dikarenakan pada level tersebut sudah memahami visi dan misi perusahaan
sehingga dapat ikut memperlancar pergerakan dari roda perusahaan.
Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah karyawan dengan
pengalaman kerja yang lama, karyawan senior, sering kurang mau
mengikuti pelatihan, karena merasa sudah mampu menyelesaikan pekerjaan
yang menjadi tanggungjawabnya, dank arena sudah dianggap menjadi
kebiasaan sehingga akan mengurangi kinerja perusahaan secara umum.
2
Disisi loyalitas, karyawan yang memiliki masa kerja lama adalah karyawan
yang memiliki loyalitas atau kesetiaan yang tinggi terhadap perusahaan.
Adanya fenomena tersebut menarik perhatian peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang berhubungan dengan pengalaman kerja,
pelatihan dan loyalitas terhadap kinerja karyawan dengan mengambil judul
Analisis Pengaruh Pengalaman Kerja, Pelatihan, dan Loyalitas Terhadap
Kinerja Karyawan Solo Grand Mall.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan dari uraian latar belakang diatas maka perumusan permasalahan
yang muncul adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara
pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall
Surakarta?
2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara
pelatihan terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall Surakarta?
3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara
loyalitas terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall Surakarta?
4. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama dan signifikan sama
antara pengalaman kerja, pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Solo Grand Mall Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara
pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall
Surakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara
pelatihan terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall Surakarta.
3
3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara
loyalitas terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall Surakarta.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama dan signifikan
sama antara pengalaman kerja, pelatihan dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan Solo Grand Mall Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu menambah referensi bagi
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah
Surakarta dan diharapkan untuk tambahan bacaan dan referensi pihak-
pihak yang membutuhkan dan berminat mengembangkannya dalam taraf
lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai hubungan antara
pengalaman kerja, pelatihan dan loyalitas terhadap kinerja karyawan,
sehingga diharapkan dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih
tepat dan baik, khususnya yang berhubungan dengan peningkatan kinerja
dari karyawan itu sendiri.
4
II.
A. Landasan Teori
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Suatu perusahaan, organisasi, kelompok baik itu dalam skala
yang besar maupun kecil adalah merupakan sekelompok manusia
yang berganung menjadi satu dalam suatu ikatan baik secara formal
maupun non formal. Ikatan yang terbentuk tersebut disebabkan
adanya kesamaan pendapat, ide, tujuan maupun kesamaan lain yang
menyebabkan mereka memutuskan untuk membentuk menjadi satu
ikatan (Gibson, 2005).
Sumber daya manusia dalam kelompok, organisasi, atau
perusahaan, yang terdiri dari bermacam individu yang masing-masing
individu memiliki keahlian dan keunggulan yang berbeda satu dengan
lainnya. Potensi dan keunggulan tersebut, yang berbeda antara satu
individu dengan individu lainnya yang jika dikelola dengan baik
merupakan suatu potensi yang akan memberikan keuntungan terhadap
organisasi tersebut. Pengertian lain mengenai SDM adalah
kemampuan suatu individu dalam kelompok, organisasi ataupun
perusahaan yang dapat memberikan pengaruh dan perubahan positif
terhadap kelompok, organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
(Nawawi, 2005).
2. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Suatu perusahaan / organisasi tentunya mempunyai tujuan
yang harus dicapai, dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.Untuk mencapainya dibutuhkan kinerja perusahaan /
organisasi yang baik.Kinerja perusahaan erat kaitannya dengan
Kinerja Karyawan . Jika Kinerja Karyawan baik, tentunya akan
berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.
5
Kinerja menurut Simamora (2004: 327) adalah tingkat mana
karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. Sedangkan pengertian
kinerja menurut Robbins (2008: 258) adalah merupakan ukuran dari
sebuah hasil. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Kinerja Karyawan merupakan hasil kinerja yang telah dicapai setiap
karyawan, sehingga memberikan ketertiban terhadap perusahaan.
b. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja menurut Robbins (2008: 259)
adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengambil keputusan personalia secara umum, sehingga
dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan yang penting dalam hal promosi,
transfer/pemberhentian.
2) Memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan
yang dibutuhkan.
3) Dapat dijadikan sebagai kriteria untuk program seleksi dan
pengembangan yang disahkan
4) Untuk memenuhi tujuan umpan balik yang ada terhadap para
pekerja tentang bagaimana memandang Kinerja Karyawan .
5) Digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan/menentukan
penghargaan.
3. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau
keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan
karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan (Manulang,
1984 : 15). Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau
masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas –
tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik
(Ranupandojo, 1984 : 71). Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau
keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat
6
dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa
waktu tertentu (Trijoko, 1980 : 82).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengalaman
kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan
seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan
dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya.
4. Pelatihan
Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki
kemamupuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas
ekonomi. Pelatihan membantu karyawan dalam memahami suatu
pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan
keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan organisasi dalam
usaha mencapai kinerja perusahaan yang baik.
Menurut Siagian (2008) definisi pelatihan adalah proses belajar-
mengajar dengan menggunakan teknik dan metoda tertentu secara
konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang atau
sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada suatu organisasi
yang efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya dirasakan perlu
untuk dapat ditingkatkan secara terarah dan pragmatik. Pelaksanaan
pelatihan dimaksudkan untuk mendapatkan tenaga kerja yang
memiliki pengetahuan, keterampilan yang baik, kemampuan dan sikap
yang baik untuk mengisi jabatan pekerjaan yang tersedia dengan
produktivitas kerja yang tinggi, yang mampu menghasilkan kinerja
yang baik. Kebutuhan untuk setiap pekerja sangat beragam, untuk itu
pelatihan perlu dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai dengan bidang
pekerjaannya, dengan demikian pekerjaan yang dihadapi akan dapat
dikerjakan dengan lancer sesuai dengan prosedur yang benar.
5. Loyalitas
a. Pengertian Loyalitas
7
Secara umum loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan,
pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan
kepada seseorang atau lembaga, yang didalamnya terdapat rasa
cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan
pelayanan dan perilaku yang terbaik (Rasimin, 2008). Hal ini
selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Tim
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) yang
menyatakan bahwa loyalitas adalah kesetiaan, kepatuhan dan
ketaatan. Barrold (Muhyadi,2009) mengemukakan bahwa
loyalitas adalah kemauan bekerja sama yang berarti kesediaan
mengorbankan diri, kesediaan melakukan pengawasan diri dan
kemauan untuk menonjolkan kepentingan diri sendiri.
Kesediaan untuk mengorbankan diri ini melibatkan adanya
kesadaran untuk mengabdikan diri kepada perusahaan.
Pengabdian ini akan selalu menyokong peran serta karyawan
dalam perusahaan.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini
adalah :
1. Penelitian sebelumnya oleh Rudi Wibawa (2000) tentang Hubungan
antara pengalaman kerja, dan kompensasi terhadap kinerja pegawai
BCA Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa dua konstruksi
memang independen tapi terkait erat, menyiratkan bahwa salah satu
peningkatan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan lain.
2. Anik Indrawati (2011) melakukan penelitian tentang Pengaruh
Pengalaman kerja, Pelatihan dan Loyalitas Terhadap Kepuasan
Pelanggan, dimana variabel yang diteliti meliputi dimensi Tangibles,
8
Reliability, Responsiveness, Assurance, dan emphaty yang diberikan
oleh lembaga pendidikan Mental Artitmetika di kota Malang
berpengaruh positif dan signifakan. Penelitian ini juga menghasilkan
temuan bahwa Lembaga Pendidikan Aritmetika di kota Malang belum
sepenuhnya memuaskan pelanggan, karena nilai harapan pelanggan
masih lebih tinggi dibandingkan kinerja yang di tunjukkan oleh
lembaga tersebut.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dipergunakan sebagai gambaran pemikiran dalam
penelitian ini dan juga untuk memudahkan pembaca dalam memahami alur
penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah :
Gambar 1 Kerangka Pikir
Pengalaman Kerja
Pelatihan
Loyalitas
Kinerja
9
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga terdapat pengaruh secara simulatan antara pengalaman kerja,
pelatihan dan loyalitas terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall.
2. Diduga terdapat pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Solo Grand Mall.
3. Diduga terdapat pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Solo
Grand Mall
4. Diduga terdapat pengaruh Loyalitas Terhadap Kinerja Karyawan Solo
Grand Mall.
III.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana
perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk
menentukan kesimpulan yang akan diperoleh dalam penelitian ini. Selain itu
juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan
penyebaran kuesioner kepada calon pelanggan Solo Grand Mall.
IV.
A. Hasil Penelitian
Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II, bahwa dalam penelitian
ini diajukan 5 hipotesis yang untuk selanjutnya akan dibuktikan
kebenarannya atas dasar hasil pengujian.
10
a. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis pertama dapat dijelaskan
melalui tanda parameter b 1 dalam persamaan regresi, yang pada
penelitian ini adalah positif, yaitu (+ 0,165) dan uji t bahwa thitung
(2,738) > ttabel (1,660), maka H 0 diterima dan H A ditolak. Hal ini
berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel pengalaman kerja terhadap kinerja
karyawan Solo Grand Mall. n.
b. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis ke dua dapat dijelaskan
melalui tanda parameter b 2 dalam persamaan regresi, yang pada
penelitian ini adalah positif, yaitu (+0,158) dan uji t bahwa thitung
(1,885) > ttabel (1,660), maka H 0 diterima dan H A ditolak. Hal ini
berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel pelatihan terhadap kinerja karyawan Solo
Grand Mall.
c. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis ke tiga dapat dijelaskan
melalui tanda parameter b 3 dalam persamaan regresi, yang pada
penelitian ini adalah positif, yaitu (+0,348) dan uji t bahwa thitung
(1,707) > ttabel (1,660), maka H 0 ditolak dan H A diterima. Hal ini
berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel loyalitas terhadap kinerja karyawan Solo
Grand Mall .
d. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis ke empat dapat dijelaskan
melalui uji ketepatan parameter (uji F/ overall test), bahwa Fhitung
(22,102) > Ftabel (2,70), maka H 0 ditolak dan H A diterima. Hal ini
berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel pengalaman kerja , pelatihan , loyalitas ,
pelatihan dan pengalaman kerja secara bersama-sama atau simultan
terhadap kinerja karyawan.
11
V.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji t, untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil uji t
diperoleh bahwa seluruh nilai uji t memiliki nilai α < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen secara individu.
2. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan
variabel dependen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai (FHitung
> Ftabel dengan nilai signifikan 0,000 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Dari hasil diketahui bahwa nilai adjusted R square, sebesar 0,822 hal
ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja, pelatihan, dan
loyalitas memberikan pengaruh terhadap kinerja, sebesar 82,2%
sementara sisanya 12,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
penelitian ini.
B. Saran-Saran
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka saran-saran yang
dapat dikemukakan adalah :
1. Diharapkan dengan perusahaan lebih memberikan perhatian dan
aprisiasi terhadap karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang
lebih lama, karenan dengan senioritas mereka dapat mendongkrak
kinerja dari perusahaan yang bersangkutan.
2. Sebaiknya perusahaan mempunyai jadwal pelatihan yang lebih baik
dan dapat dilakukan dengan teratur, karena pelatihan yang baik akan
12
meningkatkan kemampuan dari karyawan yang berangkutan yang
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
3. Disarankan kepada perusahaan untuk dapat menghargai loyalitas
karyawan dengan memberikan penghargaan baik berupa material
maupun non material. Karena loyalitas karyawan dan menunjang
kinerja perusahaan untuk menjadi semakin baik.
4. Sebaiknya penelitian tidak dilakukan hanya pada satu htl saja
sehingga kurang mampu memberikan gambaran yang lebih objektif
kedepannya sebaiknya melakukan perbandingan antara dua hotel atau
lebih, sehingga dapat ditarik kesempulan yang l;ebih baik berkaitan
dengan kinerja dari karyawan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Arti Definisi/Pengertian Budaya Kerja Dan Tujuan/Manfaat Penerapannya
Pada Lingkungan Sekitar, Jurnal Sosiologi, November 2007.
Ajazali, Moh., Pengembangan Psikologi Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima,
Tunas Mekar, Yogyakarta, 2007.
Asri, Marwan. 2004. Pengelolaan Karyawan. BPFE : Yogyakarta.
Azis, Asruldin, Budaya Kerja, Jurnal Ilmu Pengetahuan, Januari 2007.
Danuprawiro, Mardjani, Manajemen Sumber Daya Manusia, PPs UNIBA, Surakarta,
2007.
Dessler, Gary, dialihbahasakan Paramita Rahayu, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Ke – 10, PT Indeks, 2006.
Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen Edisi 5. BPFE : Yogyakarta : Jakarta.
Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua,
Cetakan Kelima belas, BPFE, Yogyakarta, Agustus 2001
Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan
Ketujuh, PT Bumi Aksara, Jakarta, Mei 2005.
Foster, Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM : Jakarta
Gibson, James L, Ivansevic Johyn M & Donnelley, James H.2005, Organisasi,
Perilaku, Struktur, Proses, Jilid Tiga, Edisi Kedua, Alih Bahasa Nunuk Adiarni,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Juanim. 2004. Analisis Jalur Dalam Riset Pemasaran. Bandung: Universitas
Pasundan.
Mangkunegara, Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi,
Cetakan Ketujuh, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, November 2007.
Manulang. 2004. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia : Jakarta.