FAKTOR RISIKO AIR TIDAK SEHAT YANG TERPAPAR SELAMA 1 BULAN TERHADAP KESEHATAN MAHASISWA JURUSAN KESLING KELAS D4 EPIDEMIOLOGI

ANALISIS RISIKO AIR TIDAK SEHAT YANG TERPAPAR SELAMA 1 BULAN TERHADAP KESEHATAN MAHASISWA JURUSAN KESLING KELAS D4 EPIDEMIOLOGIAntika PujiningtiasDinda Aulia SakinahErni Tri WulandariFerdian Akhmad FerizqoLatri HidayahNopi EkayantiRifka RosyaniWidhy Reza PutraKELOMPOK 2D4 EPIDEMIOLOGIKARAKTER POPULASIMahasiswa kelas D4 semester 7 Epidemiologi jurusan kesehatan lingkungan poltekkes Jakarta 2 terdiri dari 23 orang mahasiswa, terdiri 3 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.

Menurut data didapatkan bahwa, 11 (47,8%) orang mengkonsumsi air mineral setiap harinya, lalu 3 (13,04%)orang menggunakan air minum isi ulang (RO), dan yang menggunakan air masak sebanyak 9 (39,1%) orang. JENIS AIR DAN KEBIASAAN KONSUMSI Mahasiswa yang menggunakan air mineral biasanya membeli air tersebut di minimarket dan toko dengan alasan lebih terjamin kualitasnya sehingga dapat langsung dikonsumsi

Mereka yang menggunakan air minum isi ulang karena lebih praktis dan murah dan biasanya mereka membeli air minum isi ulang ini di depo air minum isi ulang (DAMIU).Mereka yang menggunakan air isi ulang tidak memasak kembali airnya dan langsung dikonsumsi. Sedangkan untuk mereka yang menggunakan air masak sumber airnya adalah dari air sumur dan air pam, air tersebut dimasak sampai mendidih. Setelah itu baru dikonsumsiANALISISDari ketiga jenis air minum yg digunakan oleh mahasiswa semester 7 D4 Epidemiologi sehari hari, yg paling berisiko terserang penyakit adalah mahasiswa yg meminum air minum isi ulang (RO) yg dibeli dari depot air minum isi ulang (DAMIU)Terbukti dengan 2 dari 3 orang yang meminum Air isi ulang sakit perut selama 3 hari, dikarenakan sumber air baku yg digunakan tidak jelas apakah bersumber dari mata air pegunungan atau air baku lainnya yg risiko terkena pencemaran di alam sangat tinggiLanjutan selain itu juga factor kebersihan tempat dan peralatan DAMIU tersebut masih harus dipertanyakan, karena banyak DAMIU yang tidak membersihkan peralatan pengolahan airnya secara teratur sehingga dikhawatirkan terjadi kontaminasi silang dari peralatan tersebutPotensi penyakit yang timbul adalah penyakit saluran pencernaan yang rata rata masa inkubasinya sekitar 2 hari sampai 7 hari.

Selanjutnya adalah air masak, orang yg meminum air masak mengalami sakit sebanyak 1 orang karena air masak juga memiliki potensi risiko terutama jika proses pemasakannya tidak sampai benar benar mendidih karena mikroorganisme masih dapat hidup jika air tidak dimasak sampai mendidih.selain itu risiko juga dapat timbul dari air baku yg digunakan dan peralatan masaknya karena jika air baku yg digunakan terdapat polutan yg sulit terurai saat pemasakan maka akan timbul penyakit jika diminum. Yang terakhir adalah air minum kemasan, air jenis ini juga memiliki risiko tinggi jika proses produksinya tidak sesuai dengan SOP produksinya.KESIMPULANAir minum yang baik adalah air minum yg tidak mengandung bahan berbahaya didalamnya dan tidak menimbulkan penyakit serta memenuhi syarat baku mutu, dalam hal ini berdasarkan tingkat potensi air minum yg berpotensi menjadi sumber penyakit adalah yg pertama air minum isi ulang karena ketidak- hygienisannya, lalu yg kedua air masak yg jika pengolahan dan sumber air bakunya tidak baik, dan terakhir yaitu air minum kemasan. Terbukti sebanyak 2 dari 3 orang yg meminum air minum isi ulang sakit, setelah itu 1 orang yg meminum air masak sakit.