Manajemen Risiko Laboratorium · Manajemen risiko terintegrasi merupakan suatu proses identifikasi...
Transcript of Manajemen Risiko Laboratorium · Manajemen risiko terintegrasi merupakan suatu proses identifikasi...
Manajemen Risiko LaboratoriumRumah Sakit
Vitasari Indriani
RSUD Prof Dr Margono Soekardjo
Departemen Patologi Klinik FK UNSOED
CURICULUM VITAE
Nama : dr. Vitasari Indriani, MM, MSi.Med, SpPKTTL : Jember, 3 April 1980Alamat : Jl Sultan Agung No 1 RT2 RW2 Karang Rau Sokaraja
BanyumasStatus : Menikah, dengan 3 anakPendidikan 1. Dokter FK UNDIP 2004
2. S2-Magister Manajeman, Unsoed, 20103. S2-Magister Biomedik, UNDIP, 20164. PPDS-1 Patologi Klinik, UNDIP, 2016
Riwayat Pekerjaan2005 - 2008 : PTT Puskesmas 1 Sokaraja2008- Sekarang: Staff Dosen FK UNSOED2016- Sekarang: Kepala Departemen Patologi Klinik FK UNSOED2018-2019 : Ka Instalasi Transfusi Darah RSUD Margono Soekarjo2019- Sekarang: Ka Instalasi Lab Terpadu RSUD Margono Soekarjo
Organisasi Profesi: 1. Anggota IDI Cabang Banyumas 2004 - sekarang2. Sekretaris PDSPatKlin cabang Banyumas 2017-2019
PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT
Kompre
hensifKuratif
Preventif
Pelatihan
WHO
Penelitian
Sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan
menunjangupaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
LABORATORIUM KLINIK
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 411/MENKES/PER/III/2010
Hematologi
Kimia Klinik
Mikrobiologi klinik
Parasitologi klinik
Imunologi Klinik
Patologi Anatomi
No Area Klinis Indikator mutu Instalasi pengumpul
data
1 Pelayanan
Laboratorium
Ketepatan waktu pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium (turn
around time / TAT)
Instalasi
Laboratorium
2 Pelayanan
Laboratorium
Kepuasan pelanggan Instalasi
Laboratorium
3 Pelayanan
Laboratorium
Angka kesalahan penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium
Instalasi
Laboratorium
4 Pelayanan
Laboratorium
Pelaksana ekspertisi Instalasi
Laboratorium
5 Pelayanan
Laboratorium
Kejadian reaksi transfusi Instalasi
Laboratorium
6 Pelayanan
Laboratorium
Kebutuhan darah bagi setiap
pelayanan transfusi
Bank Darah
Mutu Laboratorium RS
SPM RS
◉ Sistem dimana RS membuatasuhan pasien lebih aman
◉ Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnyadiambil
◉ Sistem ini mempengaruhi mutu pelayanan rumahsakit
◉ Pelayanan yang bermutu tidak akan menciderai pasien
dan sudah pastiaman
Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
Patient Safety
“Sesuatu yang belum terjadi akan tetapi ada
kemungkinan untuk dapat terjadi, akibat yang
ditimbulkan peristiwa itu akan mengganggu tujuan,
strategi dan target yang akan kita capai”
RISIKO
SNI ISO 31000 : 2018
Risiko Klinis ( Clinical Risk )
• isu ►berdampak pencapaian Pelayanan pasien yang
bermutu , aman dan efektif
Risiko non klinis ( Non Clinical Risk / Corporate Risk )
• isu ►berdampak pencapaian tugas pokok dan kewaji
ban Hukum dari institusi
Suatu pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasi, menilai dan menyusun
prioritas risiko, dengan tujuan untuk
menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya.
MANAJEMEN RISIKO
◉ Terciptanya budaya keselamatan pasien dan staf di LaboratoriumRS
◉ Meningkatkan akuntabilitas
◉ Menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD)
◉ Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadipengulangan KTD
◉ Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
Laboratory Safety
The Patient
The Health Care Worker
The FacilitiesThe
Environment
The Bussiness
Scope of Laboratory Risk Management
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO DI LABORATORIUM
Mengidentifikasi siapa saja yang harus dilibatkandalam penilaian risiko
Sebagai dasar dalam membuat keputusan dan alas an dilakukannya suatu tindakan agar kegiatan tepatsasaran
Memastikan pada area manajemen risiko ini akandilaksanakan
Menentukan tujuan dan sasaranMengkaji faktor pendukung dan penghambat
IDENTIFIKASI RISIKO
Tujuan :
Menilai seberapa sering peluang
risiko itu muncul
Berat ringannya dampak yang
ditimbulkan
IDENTIFIKASI RISIKO
PROAKTIF
◉ Audit
◉ FMEA
◉ Survei
◉ Pendapat ahli
REAKTIF
Dilakukan setelah risiko
muncul berupa
Insiden/gangguan melalui
pelaporan insiden
RESIKO DI LABORATORIUM
Seberapa berat akibat
yang dialami pasien mulai
dari tidak ada cedera
sampai meninggal
DAMPAK
PROBABILITAS
Seberapa seringnya
insiden tersebut terjadi
TINGKAT
RISIKO
DESKRIPSI
1 Sangat Jarang / Rare (> 5 thn/kali)
2 Jarang / Unlikely (> 2 – 5 thn/kali)
3 Mungkin / Possible (1 – 2 thn/kali)
4 Sering / Likely (Beberapa kali/thn)
5 Sangat Sering / Almost certain (Tiap minggu / bulan)
Evaluasi
score dan grading
Matriks Grading Risiko
No Jenis risiko Peringkat risiko Total score Tindakan PJ
Dampak Frekuensi Extreme
(15-25)
Tinggi
(8-12)
Sedang
(4-6)
Rendah
(1-3)
1 Surat permintaan tidak diisi
lengkap
3 3 9
2 Pemeriksaan dan hasil kritis
tidak/ terlambat dilaporkan
5 5 25
3 Sampel tanpa/salah identitas 3 5 15
MATRIKS GRADING
RISIKO
Proses untuk memodifikasi risikomenekan / menghilangkan risiko hingga level terendah, meminimalisir dampak yang timbul dari insiden yang sudah terjadi
Memastikan bahwa
implementasi manajemen risiko
telah berjalan sesuai dengan
perencanaan
Risk Register
Risk Register
NO KATEGORIRISIKO
DAMPAK FREKUENSI SKOR
RISIKO
PENGONTROLAN ( x Risiko) RANKING
RISIKO (utk
Tindakan)
Tindakan
Pencegahan
(Kontrol)
SR R S B SB SJ J K Se SSe Su ASu AM M
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 - 25 1 2 3 4
1
Alat
pemeriksaan di
laboratorium
error
√ √ 9 4 36
Rutin
lakukan
pemeliharaa
n alat
2 Sampel pasien
tertukar√ √ 5 2 10
Lakukan
sampling
sesuai SPO
3Terkena cairan
tubuh atau
spesimen√ √ 5 4 20
Gunakan
APD,
lakukan kerja
aman
RCA VS FMEA
Failure Mode and Cause Effect Analysis (FMEA)
Mencari Proses yang Berisiko Tinggi & membentuk tim
Membuat Diagram Proses /Alur Proses dgn Flowchart
PASIEN
PASIEN RAWAT JALAN /
RUJUKAN
PASIEN RAWAT INAP
PENDAFTARANKASIRPENERIMAAN
SAMPEL
PRINT OUT
VALIDASI
TIDAK
OK
DISTRIBUSIKE
PENGIRIM
TIDAK
OK
SAMPLING PROSES
ANALISIS
KOREKSI
HASIL
Alur Pelayanan
Laboratorium
3
Fase / Tahap Failure Mode Potential Effect Potential Cause
SamplingSurat permintaan tidak
diisi lengkap
- Kesalahan sampling dan
pemeriksaan
- Pelayanan penyiapan RM lama
- Barcode label habis
- Sosialisasi pentingnya pengisian yang
lengkap belum dilakukan kepada dokter
Sampling Kesalahan identifikasi
pasien
- Kesalahan pemeriksaan
dan pelaporan hasil
- Nama mirip atau sama
- Proses identifikasi ulang di unit pengirim /
laboratorium tidak dilakukan
Analitik Reagen tidak memenuhi
syarat : habis / Expired
Date /rusak
- Laporan hasil tidak sesuai
kondisi klinis pasien
- Kesalahan penegakkan
diagnosis
- Kontrol logistik tidak teratur
- Identifikasi reagen rusak belum teratur
- Identifikasi ED reagen tidak dilakukan
Identifikasi efek yang mungkin terjadi (the effect) dari
Kemungkinan Kegagalan (Failure Mode)
Skoring RPN(Risk Priority Number4
NO FAILURE MODE OCC SEV DET RPN PRIORITAS
1 Surat permintaan tidak diisi lengkap 9 5 2 90 6
2 Kesalahan penempelan label identitas pasien pada surat permintaan 2 8 8 128 2
3 Kesalahan identifikasi pasien sebelum sampling 2 7 3 42 9
4 Sampling ulang karena sampel tidak memenuhi syarat 3 3 4 36 12
5 Sampel tanpa/salah identitas 4 8 1 32 14
6 Alat rusak 2 6 2 24 15
7 Reagen tidak memenuhi syarat : habis/ED/rusak 3 7 5 105 5
8 Setting alat lama : menunggu alat kalibrasi ulang sebelum proses 5 7 1 35 13
9 Sumber daya listrik tidak memadai : mati, UPS rusak, dll 6 4 5 120 3
10 Pemantauan Mutu Internal (PMI) tidak dilakukan 3 7 1 21 17
11 Kesalahan identifikasi saat entry data 2 7 8 112 4
12 Koneksi antara alat dengan Sistem LIS error 7 2 4 56 7
13 Pemeriksaan dan hasil kritis tidak/ terlambat dilaporkan 6 9 3 162 1
Kejadian Keparahan Peluang
5
Tidak ada penanggung
jawabhasil
pemeriksaan kritis
Laboratorium
rujukan kurang
responsif
Tidak paham jika
harus
aktif melaporkan
Sampel tidakmemenuhi
syarat sehingga perlu
sampling ulang,
Supply listrik tidak
memadai
Blm ada dokumentasi
pelaporan hasil/nilai
kritis dalam buku
tersendiri
Belum ada monev
Perawat/dokter jaga
terlambat laporke dpjp
Hasil kritis tidak
atau terlambat
dilaporkan
PROSES PASIEN
Kesulitan
sampling
karena
kondisi
fisik,
psikologis
PETUGAS
FASILITAS
Alat rusak
mendadak
Supply listrik tidak
memadai
FAKTOR
LINGKUNGAN
KERJA
FAKTORORGANISASI
DANMANAJEMEN
Identifikasi Akar Penyebab Masalah (Fish Bone Methode)
Hasil Kritis Tidak atau Terlambat Dilaporkan
6
Desain Lama Desain Baru
Pemeriksaan dan hasil kritis tidak / terlambat
dilaporkan
1. Meningkatkan kedisiplinan pengisian
buku khusus laporan hasil kritis
2. Edukasi petugas laboratorium (ATLM)
pentingnya pelaporan hasil kritis
(pertemuan / membuat poster)
3. MONEV kepatuhan
SPO pelaporan hasil kritis
4. Surat pemberitahuan resmi dari Direktur
kepada laboratorium rujukan luar
berkaitan dengan standar waktu
pemeriksaan kritis
5. Membuat SPO rujukan pemeriksaan
kritis ke laboratorium luar
Desain Ulang Proses
◉ Sosialisasi desain baru kepada petugasterkait
◉ Melakukan implementasi desainbaru
Uji Coba Desain Baru7
8
Tahapan proses Kegagalan Nilai RPN sebelum desain
baru
Nilai RPN setelah desain baru
OCC SEV DET RPN OCC SEV DET RPN
Hasil kritis tidak
dilaporkan
Petugas belum paham pentingnya
nilai kritis
6 9 3 162 5 9 3 135
Kesalahan
penempelan label
identitas pasien
pada surat
permintaan
Proses identifikasi tidak dilakukan
Barcode habis
2 8 8 128 2 7 7 98
Sumber daya listrik
tidak memadaiBelum ada pembagian UPS 6 4 5 120 5 4 5 100
Evaluasi dan Monitoring Desain Baru
Manajemen risiko bertujuan untuk menilai dan mengetahuikemungkinan risiko yang akan terjadi & membuat suatu perencanaanantisipatiManajemen risiko terintegrasi merupakan suatu proses identifikasi daftar
risiko, penyusunan prioritas risiko, melakukan analisis risiko, pengelolaanrisiko dan evaluasi.Risiko tersebut dinilai menurut dampak dan probabilitas, dimasukkan ke
dalam tabel matriks grading risiko untuk mencari warna bands risiko sehingga dapat dilakukan pengelolaan risiko yang sesuai.Suatu masalah atau risiko yang timbul bila di manajemen dengan baik
maka akan menghasilkan layanan yang baik.Dengan manajemen risiko yang baik maka akan dapat meningkatkan
kualitas mutu pelayanan dan juga keselamatan pasien.
Kesimpulan