FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR …repository.unmuhpnk.ac.id/538/1/WAHYUDI.pdf ·...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR …repository.unmuhpnk.ac.id/538/1/WAHYUDI.pdf ·...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJARSISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PONTIANAK
SKRIPSI
Oleh
WAHYUDINPM. 111630162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJARSISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PONTIANAK
Oleh
WAHYUDINPM. 111630162
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh GelarSarjana Pendidikn pada Program Studi
Pendidikan Biologi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK2015
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : WAHYUDI
NPM : 111630162
Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia
Di Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak adalah hasil karya saya sendiri dan tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Pontianak,16 Oktober 2015Yang Membuat Pernyataan
WAHYUDINPM. 111630162
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJARSISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI
KELAS VIII SMP NEGERI 14 PONTIANAK
S K R I P S ITanggung Jawab Yuridis Pada
WAHYUDINPM: 111630162
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
NuriDewiMuldayanti, M.PdNIK. 010163241185001
Pembimbing II
Mahwar Qurbaniah, M,SiNIK. 010 163 290885 002
DisahkanDekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Pontianak
Dr. Mawardi, MMNIK. 001141020361008
Lulus Tanggal: 16 Oktober 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :Nama : WahyudiNPM : 111630162Program Studi : Pendidikan BiologiJurusan : Ilmu PendidikanFakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanJudul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa
pada materi sistem pencernaan mausia di kelas VIII SMPNegeri 14 Pontianak.
Skripsi ini telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji, dan diterimasebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahPontianak pada :
Hari : Jum’atTanggal : 16 Oktober 2015Dinyatakan Lulus dengan Predikat : Sangat Memuaskan
TIM PENGUJI
NAMA TANDA TANGAN
1. Nuri Dewi Muldayanti, M.PdKetua
1. ………………………
2. Mahwar Qurbaniyah, M.SiSekretaris
2. ……………………...
3. Heriansyah, M.PdPenguji I
4. Hanum Mukti Rahayu, M.ScPenguji II
5. Nuri Dewi Muldayanti, M.PdPembimbing I
3. .......…………………
4. ...................................
5. ...................................
6. Mahwar Qurbaniah, M.SiPembimbing II
4. ………………………
vi
MOTTO
‘’Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmatyang telahdianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itumerubah apa yang ada pada dirimereka sendir. (QS. An-Anfaal 8:53)
‘’Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas,maka kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan terasa
nikmat, Karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang lainmelainkan kenikmatan adalah melakukan sesuatu untuk orang lain.
Semata karena Allah SWT.’’ (AA Gym)
vii
PERSEMBAHAN
Ya Allah, waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudahmenjadi takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberikusejuta pengalaman bagiku. Ku bersujud dihadapan Mu ya Allah, engkaumemberiku kesempatan untuk dapat sampai di penghujung awal perjuanganku.
Allhamdulillahirobbil’alamin...
Terima kasih untuk mu ya Robb, kupersembahkan sebuah karya kecil iniuntuk Bapak dan Ibu tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberikusemangat, doa, dorongan, nasehat serta kasih sayang dan pengorbanan yang takku dapatkan dari siapapun dan tak tergantikan oleh apapun hingga aku kuatdalam menjalani setiap rintangan yang ada di depanku, bapak, ibu, terimalahbukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semuapengorbananmu, dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankansegala perasaan tanpa kenal lelah dalam lapar berjuang separuh nyawa hinggasegalanya, maafkan anakmu bapak, ibu, sampai detik ini masih saja anandamenyusahkanmu, untuk bapak (Sono Karto Sarim) ibu (Srimuryati) terima kasih. Ialways loving you...
Kepada saudara kandungku Abang (Yatno, Win, Sitok,) dan kakak (Yati,Lasmini, Sulami, Maryanti) bang, kak, adek mu yang boncol yang paling nakal,paling nyusahkan orang tua, dan paling bandel ini dapat wisuda juga kan, cukupsatu yang perlu kalian percaya sama janjiku bahwa adekmu akan selesai danmemakai toga pada waktu yang pernah aku ucapkan, terima kasih buatdukungan, doa dan sarannya buat adekmuini, tanpa kehadiran kalian semua akubukan siapa-siapa di keluarga ini, oh iya satu lagi kebayangkan gimanabahagianya orang tua kita dirumah melihat foto salah satu anaknya memakaitoga.
Tiada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik, terimakasih kuucapkan kepada teman sejawat saudaraseperjuangan ‘’Sahabat Biologi 2011, Aripin, Yosep, Bayu, Dirga, Hendra,Syakirin, Randa, Zul, Rian, Gista, Dewi, Rina, Rena, Rahmi, Memel, Rasmini,Wina, Citra, dan masih banyak yang tidak mampu disebutkan satu persatu’’kurang lebih 4 tahun kebersamaan kita terima kasih untuk semua, dan sekaranggiliranku untuk melangkah kedepan mengejar mimpi-mimpi yang pernah kitarangkai bersama,buat kalian yang belum dapat bersama memamakai toga ditahun ini jangan mudah menyerah, kejar target wisudamu, dan tetap fokus, kini
viii
hanya doa yang dapat saya haturkan untuk kalian semua, saya yakin kaliansemua pasti bisa, apapun yang terjadi tetap melangkah meski sulit. ‘’letakkanbayangan toga di depan alis mata, target 5cm itu pasti dapat kalian raih’’tanpamu teman aku tak pernah bearti, tanpamu teman aku bukan siapa-siapa,,dan buat saudara sekaligus sahabatku selama tinggal di Pontianak, Enok, bgRahis, Bang Mol, Bang Farid. Teman segokil, sengakak di KOS Nanda tanpaterkecuali (Yudik, Epan, Yaser, Dela, Novi, Leo,Endang, Sri dan Toni) terimakasih kalian sudah mau menerima saya sebagai teman kalian di kota rantauanini. love you all.
Sudah semestinya saya ucapkan terima kasih kepada dosen-dosen FKIPpendidikan Biologi UMP, atas nasehat, bimbingan, dan ilmu yang telah diberikankepada saya.
Hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai mengalir tanpa tujuan, teruslahbelajar, berusaha dan berdoa untuk menggapainya, jatuh berdiri lagi, kalahmencoba lagi, gagal bangkit lagi, never give up. Sampai Allah SWT berkata ‘’waktunya pulang’’ untuk semuanya saya ucapkan terima kasih.
ix
ABSTRAK
WAHYUDI (111630162). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan BelajarSiswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri 14Pontianak. Di bawah bimbingan: NURI DEWI MULDAYANTI, M,Pd, danMAHWAR QURBANIAH, M,Si.
Kesulitan belajar pada materi sistem pencernaan manusia terjadi pada kelas VIIISMP Negeri 14 Pontianak yang ditandai dengan nilai ulangan harian di bawahKKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternalyang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaanmanusia di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak. Bentuk penelitian ini adalahpenelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalampenelitian ini yaitu siswa kelas VIII A SMP Negeri 14 Pontianak sebanyak 30siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, komunikasi tidak langsung,dan komunikasi langsung. Hasil penelitian menunjukan persentase pengaruhfaktor internal aspek fisiologis dengan indikator motivasi sebesar 13,09 minatsebesar 13,34%, aspek psikologis dengan indikator kesehatan sebesar 25,66%,kebiasaan belajar sebesar 21,22%. Faktor eksternal aspek orang tua indikatordukungan sebesar 0,78%, materi sebesar 14,45%, aspek sekolah dengan indikatormetode sebesar 36,67%, indikator media sebesar 48,67%, sedangkan pada aspekmasyarakat untuk indikator televisi sebesar 44,45%, dan pergaulan sebesar37,27%. Berdasarkan hasil tersebut faktor yang mendominasi mempengaruhikesulitan belajar terdapat pada faktor internal indikator kesehatan dan faktoreksternal indikator media.
Kata kunci : Faktor kesulitan belajar, internal dan eksternal, sistem pencernaanmanusia
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat serta nikmat-Nya, terutama nikmat kesehatan dan keafiatan-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Sistem
Pencernaaan Manusia di Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak”.
Tiada daya dan upaya yang penulis lakukan melainkan dengan pertolongan
Allah SWT melalui berbagai pihak yang telah banyak memberikan kontribusi dan
motivasi yang sangat berarti bagi diri penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Mawardi, MM., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan perkuliahan di FKIP.
2. Arif Didik Kurniawan, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan yang tidak bosan-bosannya.
3. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan dan sabar membimbing demi
keselarasan bahasa, tulisan dan kerapian skripsi ini.
4. Mahwar Qurbaniah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar
membimbing, memberikan saran serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Heriansyah, M.Pd., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan arahan
serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Hanum Mukti Rahayu, M,Sc., selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
arahan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Para Dosen beserta Staf Tata Usaha (TU) Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah
xi
Pontianak yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu tanpa
pamrih, dukungan serta motivasinya.
8. Edih Sutardi, S.Pd., selaku kepala sekolah yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan PPL serta penelitian di SMP N 14
Pontianak.
9. Nuryani B.M, S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA kelas XIII SMP Negeri
14 Pontianak yang telah memberikan bimbingan saran dan izin untuk
melakukan penelitian.
10. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi semangat, pengorbanan
dan materi yang luar biasa bagi penulis demi penyelesaian skripsi ini.
11. Rekan-rekan seperjuangan FKIP biologi yang memberikan semangat,
informasi dan dukungannya yang luar biasa demi selesainya skripsi ini.
12. Serta semua pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan
secara keseluruhan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak
kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini. Atas bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Pontianak, Oktober 2015
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN SAMPUL ............................................................................................ iHALAMAN JUDUL............................................................................................... iiHALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iiiHALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ivHALAMAN PERNYATAAN .................................................................................vMOTTO ................................................................................................................. viPERSEMBAHAN................................................................................................. viiABSTRAK ............................................................................................................. ixKATA PENGANTAR .............................................................................................xDAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUANA. Latar Belakang. .....................................................................................1B. Fokus Penelitian. ...................................................................................4C. Tujuan Penelitian...................................................................................4D. Manfaat Penelitian.................................................................................5
1. Manfaat Teoritis ...............................................................................52. Manfaat Praktis. ...............................................................................5
E. Definisi Operasional..............................................................................61. Pengertian Kesulitan Belajar . ..........................................................62. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar. .................................................63. Karakteristik Pelajaran IPA..............................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Pengertian Kesulitan Belajar. ................................................................7B. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ...........................................9
1. Faktor Internal ...............................................................................102. Faktor Eksternal ............................................................................12
BAB III METODE PENELITIANA. MetodedanPendekatanPenelitian.. ......................................................18
1. MetodePenelitian...........................................................................182. PendekatanPenelitian ....................................................................18
B. SubjekPenelitian..................................................................................18C. JenisdanSumber Data ..........................................................................19
1. Data Primer ...................................................................................192. Data Sekunder ...............................................................................19
D. WaktudanTempatPenelitian ................................................................191. WaktuPenelitian ............................................................................192. TempatPenelitian...........................................................................20
xiii
E. TeknikdanAlatPengumpulan Data .....................................................201. TeknikPengumpulan Data .............................................................202. AlatPengumpulan Data .................................................................21
F. TeknikAnalisis Data............................................................................221. Pengumpulan Data ........................................................................222. Reduksi Data .................................................................................223. Penyajian Data...............................................................................23
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. ................................................231. Triangulasi.....................................................................................232. Member Check.. ............................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ...................................................................................24B. Pembahasan HasilPenelitian ...............................................................25
1. Fisiologis .......................................................................................262. Psikologis ......................................................................................293. Orang Tua......................................................................................334. LingkunganSekolah.......................................................................375. LingkunganMasyarakat .................................................................41
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan .......................................................................................45B. Saran .................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA. ...........................................................................................46LAMPIRAN ..........................................................................................................48
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Siswa Pada Materi SistemPencernaan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri 14 PontianakTahun Ajaran 2013/2014....................................................................3
Tabel 3.1.Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SMP Negeri 14 Pontianak...........19
Tabel 4.1. Hasil Persentase Faktor Internal Yang Mempengaruhi KesulitanBelajar Siswa di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak ....................24
Tabel 4.2. Hasil Persentase Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi KesulitanBelajar Siswa di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak ....................25
xv
DAFTAR LAMPIRAN
HalamanLAMPIRAN 1 PRA RISET
LAMPIRAN 1.1HasilWawancara Guru ................................................................48LAMPIRAN 1.2 Hasil Wawancara Siswa .............................................................49LAMPIRAN 1.3 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII SMP Negeri
14 Pontianak ............................................................................. 58LAMPIRAN 1.4Kisi-Kisi Angket .........................................................................62LAMPIRAN 1.5AngketFaktor-faktor yang MempengaruhiKesulitan
BelajarSiswa ..............................................................................63LAMPIRAN 1.6PedomanWawancara ...................................................................65
LAMPIRAN 2. PENELITIAN
LAMPIRAN2.1 Hasil Observasi Kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak ProsesPembelajaran..............................................................................66
LAMPIRAN 2.2 Hasil Pengisian Angket Faktor-Faktor yang MempengaruhiKesulitan Belajar Siswa .............................................................68
LAMPIRAN 2.3 Hasil Wawancara Kepada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri14 Pontianak ..............................................................................88
LAMPIRAN 3. SURAT MENYURAT
LAMPIRAN 3.1 Surat Mohon Izin Penelitian ......................................................94LAMPIRAN 3.2 Dokumentasi Penelitian ............................................................96
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang
kompleks, karena pendidikan merupakan suatu proses yang membantu
manusia mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala
perubahan dan permasalahan yang dihadapinya. Hal ini senada dengan
fungsi pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-undang Dasar
1945 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi
sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkanpotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berakhlaksehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yangdemokratis dan bertanggung jawab.
Banyak faktor yang saling menunjang dalam proses pendidikan, salah
satunya yaitu sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan
formal yang di dalamnya terdapat serangkaian proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan Nasional. Proses pembelajaran terjadi karena
adanya interaksi antara guru dan peserta didik. Adanya interaksi antara
guru dan peserta didik maka tercipta sebuah proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu rangkaian proses yang rumit karena tidak
sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai
kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar
yang baik sesuai yang diharapkan oleh seorang tenaga pengajar atau guru
(Ali, M. 2007).
Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Namun ada beberapa faktor lain yang timbul pada saat
terjadinya proses pembelajaran berlangsung, faktor tersebut timbul karena
1
2
adanya kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik sehingga peserta
didik tidak mampu mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung
dengan baik.
Menurut Martini (2014:4) kesulitan belajar merupakan suatu kelainan
yang membuat individu yang bersangkutan sulit melakukan kegiatan
belajar secara efektif. Kesulitan belajar yang sering dialami siswa biasanya
terjadi karena siswa cenderung tidak memiliki ketertarikan untuk
mengikuti proses pembelajaran. Selain itu siswa juga kurang
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, Hal ini
mengakibatakan siswa mengalami kesulitan belajar dikelas. Selain faktor
kesulitan belajar yang dihadapi siswa terdapat faktor lain seperti faktor
internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan
dari dalam diri seseorang, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
yang ditimbulkan dari lingkungan luar seperti faktor orang tua, lingkungan
sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII SMP N 14 Pontianak diperoleh
informasi hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa pada tahun ajaran
2013/2014 mengalami ketidaktuntasan. Hasil evaluasi yang dilakukan
selama PPL dalam proses pembelajaran di kelas, guru sudah menggunakan
model pembelajaran yang interaktif dan kreatif, serta menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Namun, jika
dilihat dari hasil belajar siswa, masih banyak materi pelajaran IPA yang
mengalami ketidaktuntasan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IX yang sudah
mendapatkan materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII. Didapat
informasi bahwa siswa menganggap materi sistem pencernaan terlalu sulit,
sehingga siswa susah dalam memahami materi sistem pencernaan
manusia, hal ini mengakibatkan hasil belajar yang dicapai tidak memenuhi
3
standar ketuntasan. Hal tersebut membuat guru perlu mengetahui faktor
apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa.
Berdasarkan perolehan persentase ketuntasan nilai ulangan harian
siswa pada materi sistem pencernaan manusia tahun ajaran 2013/2014
ditunjukan pada tabel 1.1:
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa PadaMateri Sistem Pencernaan manusia di Kelas VIII A SMPNegeri 14 Pontianak Tahun Ajaran 2013/2014
Materi Persentase (%)Tuntas Tidak tuntas
Sistem pencernaan manusia 46,36Rangka dan pesewat sederhana 62,5Struktur tubuh tumbuhan 56,42Sifat bahan kimia 47,36Gerak makhluk hidup 60,36
53,6437,543,5852,6440,64
Sumber : Dokumentasi nilai harian siswa pada pelajaran IPA kelas VIII SMPNegeri 14 Pontianak tahun ajaran 2013-2014
Berdasarkan tabel 1.1 nilai persentase ketuntasan hasil belajar siswa
pada materi sistem pencernaan manusia tidak mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75. Materi sistem pencernaan
manusia dianggap sulit bagi siswa dikarenakan bahwa luasnya materi,
selain itu banyak terdapat nama ilmiah atau nama latin yang susah untuk
siswa menghafal beserta cara penulisannya, sehingga materi sistem
pencernaan yang lebih besar terdapat angka ketidak tuntasanya.
Hasil wawancara dengan guru dan sumber data yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan
belajar siswa. Diantaranya yaitu faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor
sekolah, orang tua dan masyarakat. Hasil penelitian Suhartono (2012)
diperoleh data bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar dari faktor
fisiologis sebesar 8%, psikologis sebesar 35%, faktor sekolah sebesar
20%, faktor keluarga sebesar 15%, dan faktor masyarakat sebesar 21%.
Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
4
fisiologis, psikologis, sekolah, orang tua dan masyarakat memiliki
pengaruh terhadap kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang terdapat di SMP 14 Pontianak maka
peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul Faktor kesulitan
belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP
Negeri 14 Pontianak. Setelah peneliti melakukan penelitian peneliti,
berharap mendapatkan hasil yang bisa di bagikan kepada guru bidang studi
IPA agar dapat meminimalisir rendahnya hasil belajar siswa pada
pelajaran IPA di kelas VIII SMP N 14 Pontianak pada tahun selanjutnya.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan fokus
permasalahan dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas
VIII SMP N 14 Pontianak. Berdasarkan fokus penelitian diatas dapat
ditarik beberapa pertanyaan penelitian yaitu:
1. Faktor internal apakah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa pada
materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP Negeri 14
Pontianak?
2. Faktor eksternal apakah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa
pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP Negeri 14
Pontianak?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII
SMP N 14 Pontianak. Secara khusus tujuan dari penelitian ini yaitu:
5
1. Untuk mengetahui faktor internal apakah yang menyebabkan kesulitan
belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP
Negeri 14 Pontianak.
2. Untuk mengetahui faktor eksternal apakah yang menyebabkan kesulitan
belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dikelas VIII SMP
Negeri 14 Pontianak.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini ada yang bersifat teoritis dan ada yang
bersifat parktis sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis adalah :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
fakta-fakta di lapangan bagi guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
tentang faktor-faktor kesulitan belajar siswa.
b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang berkaitan dengan faktor-
faktor kesulitan belajar siswa.
2. Manfaat praktis adalah :
a. Bagi siswa
Sebagai umpan balik untuk memperbaiki dan meningkatkan
hasil belajarnya
b. Guru
Sebagai bahan informasi kepada guru IPA mengenai faktor-
faktor kesulitan belajar siswa pada materi sistem pencernaan
manusia di kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak.
c. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan pengetahuan bagi sekolah dalam
upaya meningkatkan kualitas sekolah melalui meningkatkan
prestasi dan hasil belajar siswa.
6
d. Bagi peneliti
Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor
kesulitan belajar siswa, sehingga menjadikan referensi bagi guru
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.
E. Definisi Operasional
Perlu adanya penyatuan anggapan tentang istilah yang digunakan agar
dalam penelitian tidak terjadi adanya salah persepsi terhadap suatu
pernyataan. Istilah tersebut antara lain :
1. Kesulitan belajar yang dimaksud penelitian adalah suatu kondisi yang
menjadikan hambatan siswa dalam mempelajari materi sistem
pencernaan manusia, antara lain luasnya materi serta banyak terdapat
nama latin sehingga siswa mengalami kesulitan belajar.
2. Faktor penyebab kesulitan belajar yaitu berupa faktor Internal faktor
yang berasal dari diri sendiri dan Faktor eksternal, faktor yang berasal
dari luar manusia seperti faktor lingkungan sekolah, Faktor orang tua,
masyarakat. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesulitan
belajar siswa maka penulis menggunakan kuesoner/angket skala
linkert.
3. Mata pelajaran IPA kelas VIII Semester genap tahun 2013/2014
merupakan mata pelajaran yang terdapat di kurikulum KTSP 2006
dimana pada mata pelajaran IPA terdapat 6 BAB materi diantaranya:
sistem pencernaan, rangka dan pesawat sederhana, struktur tubuh
tumbuhan, sifat bahan kimia dan gerak makhluk hidup.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kesulitan Belajar
Martini (2014:3) mengungkapkan bahwa kesulitan belajar atau
learning disability merupakan suatu kelainan yang membuat individu
yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif.
Terjemahan istilah bahasa Inggris (learning disability), terjemahan
tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya belajar dan
disability artinya ketidakmampuan sehingga terjemahan yang benar
seharusnya adalah ketidakmampuan belajar. Kesulitan belajar atau
hambatan dalam belajar merupakan masalah yang serius di dunia
pendididkan, hal ini merupakan tanggung jawab bersama terutama guru
bidang studi, wali kelas dan para tokoh pendidik.
Untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar siswa terlebih dahulu
perlu diketahui tentang kesulitan belajar tersebut. Menurut H. Koestoer
(2007:46) kesulitan belajar adalah suatu masalah itu ada timbul kalau
siswa itu jelas tidak memenuhi harapan-harapan yang diisyaratkan
kepadanya oleh sekolah, baik yang dicantumkan dalam tujuan kurikulum
maupun harapan yang didalam pandangan atau tanggapan guru dan kepala
sekolah. Suatu masalah itu timbul jika siswa siswi itu jelas berada di
bawah taraf prilaku dari sebagian teman-teman sebayanya atas kelasnya
belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru.
Menurut Subini (2011:12) kesulitan belajar merupakan terjemahan
dari bahasa inggris Learning Disability yang berarti ketidak mampuan
belajar. Kata disability diterjemahkan ‘’kesulitan’’untuk memberikan
kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar.
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa kesulitan belajar itu adalah siswa yang mengalami kegagalan dalam
memenuhi ketentuan-ketentuan yang diberikan pihak sekolah. Siswa yang
7
8
belum dapat memenuhi harapan yang merupakan syarat pencapaian tujuan,
maka siswa tersebut dianggap belum dapat mencapai prestasi dalam
beberapa mata pelajaran. Apabila ada siswa yang berhasil baik dalam
beberapa mata pelajaran tertentu, maka hasil yang dicapainya hanya
sekedar mencapai rata-rata saja untuk mata pelajaran, maka siswa tersebut
dianggap terbebas dari kesulitan belajar.
Menurut Dalyono (2005:229) aktivitas belajar bagi setiap individu,
tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar,
kadang-kadang tidak lancar, kadang-kadang mudah memahami apa yang
dipelajari kadang-kadang amat sulit. Dalam hal ini terkadang semangatnya
tinggi, tapi kadang-kadang juga sulit untuk mengadakan kosentrasi.
Demikian antara lain kenyataan yang sering kita temui pada setiap anak
didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas
belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu
ini juga yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan
anak didik. Dalam keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Kesulitan tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang
rendah, akan tetapi dapat juga disebkan oleh faktor-faktor non intelegensi,
dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan
belajar. Karena itu dalam angka memberikan bimbingan yang tepat kepada
setiap anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalah-masalah
yang berhubungan dengan kesulitan belajar.
Menurut Hamdani (2011:17) kesulitan belajar merupakan suatu
kondisi yang menunjuk pada sejumlah kelainan yang berpengaruh pada
pemerolehan, pengorganisasian, penyimpanan, pemahaman dan
penggunaan informasi secara verbal dan non verbal.akibat dari keadaan ini
individu yang mengalami kesulitan belajar mengalami kesulitan dalam
mengoperasikan pikiran karena kondisi yang berkaitan dengan kesulitan
belajar mempengaruhi operasi fungsi intelektual secara umum.
9
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kesulitan belajar merupakan suatu hal yang disebabkan oleh
kelainan dalam salah satu atau lebih proses yang berkaitan dengan yang
menerima informasi, proses berfikir, proses mengingat, dan proses belajar.
B. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Anurrahman (2010:177) faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar timbul karena adanya permasalahan belajar, dari dimensi siswa,
masalah-masalah belajar yang dapat muncul sebelum kegiatan belajar
dapat berhubungan dengan karakteristik atau ciri siswa, baik berkenaaan
dengan minat,kecakapan maupun pengalaman-pengalaman. Selama proses
belajar, masalah belajar sering kali berkaitan dengan sikap terhadap
belajar, motivasi, konsentrasi pengolahan pesan pembelajaran,menyimpan
pesan,menggali kembali pesan yang telah tersimpan, untuk hasil belajar.
Sesudah belajar, masalah belajar dimungkinkan berkaitan dengan penerpan
prestasi atau keterampilan yang sudah diperoleh melalui proses belajar
sebelumnya.
Sedangkan dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi sebelum
kegiatan belajar, selama proses belajar dan evaluasi hasil pengorganisasian
belajar. Selama proses belajar,masalah belajar sering kali berkenaan
dengan bahan belajar dan sumber belajar. Sedangkan sesudah kegiatan
belajar, masalah belajar yang dihadapi guru kebanyakan berkaitan dengan
evaluasi hasil belajar.
Menurut Dalyono (2005:230) Faktor-faktor prnyebab kesulitan belajar
dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu :
a. Faktor internal faktor dari dalam diri manusia itu sendiri yang
meliputu: Faktor fisiologi, Faktor psikologi.
b. Faktor ekstern faktor dari luar manusia meliputi: Faktor orang tua,
sekolah dan masyarakat.
10
1. Faktor internal
a. Sebab kesulitan belajar karena fisik
1. Karena Sakit
Seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya,
sehingga saraf sensoris dan motoriknya lemah, akibatnya
rangsangan yang diterima melalui indranya tidak dapat
diteruskan ke otak. Seorang petugas diagnostik harus memeriksa
kesehatan murid-muridnya, barangkali sakitnya yang
menyebabkan prestasinya rendah. Anak yang kurang sehat dapat
mengalami kesulitan belajar, sebab anak mudah capek,
mengantuk, pusing, daya kosentrasinya hilang, karena hal-hal
ini maka penerimaan dan respon pelajaran berkurang. Maka
seorang guru atau petugas diagnostik harus meneliti kadar dari
anak gizi makanan dari anak.
2. Sebab karena cacat tubuh
Cacat tubuh itu sendiri dibedakan 2 yaitu : 1). Cacat tubuh
yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan,
dan gangguan psikomotor. 2) Cacat tubuh yang tetap serius)
seperti buta, bisu, hilang tangan dan kakinya.
b. Sebab-sebab kesulitan belajar karena rohani:
Belajar memerlukan kesiapan rohani, ketenangan dengan
baik, jika hal-hal diatas ada pada anak maka belajar sulit dapat
masuk atau diterima dengan anak, rincian faktor tersebut
meliputi:
1. Intelegensi
Dalyono (2005:223) menjelaskan anak yang IQ-nya tinggi
dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Akan
yang normal dapat menamatkan SD tepat pada waktunya.
Mereka yang memiliki IQ 110-140 dapat digolongkan cerdas,
140 keatas digolongkan genius. Golongan ini mempunyai
11
potensi untuk menyelesaikan pendidikan diperguruan tinggi.
Jadi semakin tinggi IQ nya seseorang maka akan cerdas pula.
Mereka yang memiliki IQ kurang dari 80 tergolong lemah
mental (mentally deffektive). Anak seperti inilah yang banyak
mengalami kesulitan belajar. Karena ini guru harus meneliti
tingkat IQ anak dengan meminta bantuan seorang psikolog
agar dapat melayani murid-muridnya.
2. Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa
sejak lahir. Slameto (2010:57) mengatakan bakat kemampuan
untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang
berbakat mengetik misalnya akan lebih cepat dapat mengetik
dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang
atau tidak berbakat dibidang itu. Dari uraian diatas jelas bahwa
bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan belajar yang
dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya
akan lebih baik karena anak senang belajar dan pastilah
selanjutnya anak lebih giat lagi dalam belajar itu.
3. Minat
Slameto (2013:57) mengungkapkan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari
tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tariknya.
12
4. Motivasi
Dalyono (2005:235) mengatakan motivasi sebagai faktor
inner batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari,
mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar
motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajar
5. Faktor kesehatan mental
Dalyono (2005:236) mengatakan hubungan kesehatan
mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar
yang baik demikian juga belajar selalu sukses akan membawa
harga diri seseorang. Bila harga diri tumbuh akan merupakan
faktor adanya kesehatan mental. Individu didalam hidupnya
selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-
dorongan seperti: memperoleh penghargaan, dapat
kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor keluarga
Dalyono (2005:238) mengatakan keluarga merupakan pusat
pendidikan yang utama dan pertama. Tetapi dapat juga sebagai
faktor penyebab kesulitan belajar misalnya :
1. Faktor orang tua meliputi :
a. Cara mendidik anak, orang tua yang tidak atau kurang
memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak
acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya
akan menjadi penyebab kesulitan belajar.
b. Hubungan orang tua dan anak, yang dimaksud hubungan
adalah kasih sayang penuh perhatian atau kebencian, sikap
keras, acuh tak acuh, memanjakan dan lain-lain. Kasih
13
sayang dari orang tua dapat berupa : apakah orang tua serng
meluangkan waktunya untuk berbicara dengan anak-anaknya.
c. Contoh atau bimbingan dari orang tua, ornag tua merupakan
contoh terdekat dari anak-anaknya, segala yang diperbuat
orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya.
2. Suasana rumah/keluarga, suasana keluarga yang sangat ramai
atau gaduh, tidak mungkin anak dapat belajar dengan baik. Anak
akan terganggu kosentrasinya. Untuk itu hendaknya suasana
rumah selalu dibuat menyenangkan, tentram, damai, harmonis
agar anak betah dirumah. Keadaan ini akan menguntungkan bagi
kemajuan belajar anak.
3. Keadaan ekonomi keluarga, keadaan ekonomi digolongkan
dalam : 1) keadaan yang kurang atau miskin akan menimbulkan
kurangnya alat-alat belajar,, kurangnya biaya yang disebabkan
orang tua, tidak mempunyai tempat belajar yang baik. 2)
ekonomi yang berlebihan atau kaya keadaan ini sebaliknya dari
keadaan yang pertama dimana ekonomi keluarga melimpah
ruah. Mereka akan menjadi segan belajar karena terlalu banyak
bersenang-senang. Keadaan ini akan menghambat kemajuan
belajar siswa.
b. Faktor lingkungan sekolah
Menurut Hamalik yang dikutip Marsida (2009:18) mengatakan
cara yang digunakan seorang guru dalam memberikan pelajaran
dan bimbingan sering kali besar pengaruhnya terhadap siswa dalam
menyelesaikan studinya. Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa
adam sebagian guru yang memberikan pelajaran dengan cara yang
kurang didaktis, tanpa memperhatikan apakah siswa mengerti apa
yang diberikannya tanpa memberikan kesempatan bertanya untuk
mengemukakan pendapat, berbicara kurang jelas, sehingga siswa
kurang mengerti atau tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
14
Dalyono (2005:242) menyatakan yang dimaksud sekolah antara
lain:
1. Guru misalnya : 1). Guru tidak berkualitas baik dalam
pengalaman metode yang diguanakan atau dalam mata pelajaran
yang dipegangnya. 2). Hubungan guru dengan murid kurang
baik, hal ini bermula pada sifat dan sikap guru yang tidak
disenangi oleh murid-muridnya. Misalnya suka kasar,marah,
mengejek, pelit dalam memberikan nilai kepada muridnya. 3).
Guru-guru menuntut standar pelajaran diatas kemampuan anak,
hal ini bisa terjadi pada guru yang masih muda yang belum
berpengalaman hingga belum dapat mengukur kemampuan
murid-murid, sehingga hanya sebagian kecil muridnya dapat
berhasil dengan baik. 4). Guru tidak mempunyai kecakapan
dalam usaha diagnosis kesulitan belajat, misalnya dalam bakat,
minat, sifat, kebutuhan anak-anak dan sebagainya. 5). Metode
mengajar merupakan suatu cara penyampaian materi ajar yang
dilakukan oleh guru terhadap siswanya di dalam kelas, yang di
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
Metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan
belajar antara lain : 1). Metode mengajar tidak menarik,
kemungkinan materinya tinggi, atau tidak menguasai bahan. 2).
Guru hanya menggunakan satu metode saja dan tidak bervariasi
hal ini menunjukan metode guru yang sempit tidak mempunyai
kecakapan diskusi, tanya jawab, eksperimen, sehingga
menimbulkan aktivitas murid dan suasana menjadi hidup.
2. Faktor alat
Djamarah (2010:67) mengatakan alat adalah sesuatu yang
dapat diguanakan dalam mencapai tujuan pengajaran. Sebagai
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai
15
perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha
mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan. Alat pelajaran yang
kurang lengkap membuat penyajian pelajaran yang tidak baik.
Timbulnya faktor alat itu akan menentukan : perubahan metode
pengajaran guru, segi dalamnya ilmu pengetahuan pada pikiran
anak, memenuhi tuntutan dari bermacam-macam tipe. Tiadanya
alat-alat itu guru cenderung menggunakan metode ceramah yang
menimbulkan kapasifan bagi anak, sehingga tidak mustahil
timbul kesulitan belajar siswa.
Menurut Ali (2007:33) mengatakan penggunaan alat yang
tepat, dapat membantu memperlancar proses pencapaian tujuan.
Sebagaimana halnya metode alat pelajaran juga disesuaikan
dengan tujuan dan bahan. Winarto suratmad yang dikutip
Marisda (2008:20) menyatakan bahwa setiap guru memiliki
keterampilan dan mempergunakan alat-alat pembantu
pengajaran untuk memungkinkan tercapainya tujuan dengan
sebaik-baiknya. Begitu pula sebaliknya bila kekurangan alat-alat
ini akan menghambat studi siswa dalam belajar.
3. Kondisi gedung
Dalyono (2005:244) mengatakan syarat ruangan itu harus
berjendela, ventilasi cukup, udara segar masuk ruangan, sinar
menerangi ruangan, dinding harus bersih, putih dan tidak kotor,
lantai tidak becek licin dan kotor, keadaan gedung jauh dari
keramaian sehingga anak mudah kosentrasi dalam belajar.
4. Kurikulum
Kurikulum yang kurang baik misalnya: bahan-bahan terlalu
tinggi, pembagian bahan tidak seimbang kelas 1 banyak
pelajaran dan kelas-kelas diatasnya sedikit pelajaran). Hal-hal
ini akan membawa kesulitan belajar bagi murid-murid.
Sebaliknya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak, akan
16
membawa kesuksesan dalam belajar. Menurut Hamalik yang
dikutip Marisda (2008:21) mengatakan penyusunan bahan
pelajaran yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa akan
menghambat studi mereka. Ketidaksesuaian ini dapat bearti
tidak sesuai dengan taraf pengetahuan mereka. Hal ini
mengakibatkan penghambatan dan kalau terjadi situasi demikian
maka dengan sendirinya dapat juga diartikan kurangnya
koordinasi kegiatan kurikulur pada bidang keilmuan itu.
5. Waktu sekolah kurang disiplin
Apabila sekolah masuk sore, siang, malam maka kondisi
anak tidak lagi dalam keadaan yang optimal untuk menerima
pelajaran. Sebab energi sudah berkurang disamping itu udara
yang relatif panas diwaktu siang, dapat mempercepat proses
kelelahan. Waktu dalam kondisi fisik sudah minta istirahat,
karena itu maka waktu yang baik untuk belajar adalah pagi hari.
c. Faktor Massa Media dan masyarakat
Menurut Dalyono (2005:246) menyatakan bahwa :
1. Faktor massa media meliputi : Bioskop, TV, surat kabar,
majalah, buku-buku komik yang mengelilingi sekitar kita. Hal
ini akan menghambat belajar apabila anak terlalu banyak waktu
yang dipergunakan untuk hal itu, sehingga lupa akan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai seoarang pelajar.
2. Lingkungan sosial meliputi : 1). Teman bergaul, teman bergaul
pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa
anak. 2). Lingkungan tetangga, corak kehidupan tetangga,
misalnya suka judi, minuman keras, menganggur, pedagang
tidak suka belajar, akan mempengaruhi anak-anak yang
bersekolah, minimal tidak ada motivasi anak untuk belajar. 3).
Aktivitas dalam masyarakat, terlalu banyak berorganisasi itu
akan menyebabkan belajar anak menjadi terbengkalai. Oleh
17
karena itu harus mengawasi, agar kegiatan diluar belajar dapat
diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang
ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan fenomena yang diselidiki. Penelitian ini memberikan paparan atau
gambaran secara terperinci mengenai kesulitan belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada pelajaran IPA.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripif kualitatif. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa tulisan
naratif mengenai faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa
berdasarkan indikator pembelajaran. Peneliti memperoleh data-data tersebut
melalui hasil angket yang telah dihitung besarnya persentase faktor-faktor
yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Penelitian ini memberikan
gambaran secara terperinci faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa
pada pelajaran IPA.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 14 Pontianak
Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang telah mempelajari materi
sistem pencernaan manusia. Pemilihan kelas VIII A karena dilihat dari hasil
rata-rata nilai ulangan akhir semester terendah dibandingkan kelas VIII
lainnya. Hal ini diasumsikan bahwa siswa pada kelas VIII A paling banyak
mengalami kesulitan belajar.
18
19
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berupa hasil
observasi yang peneliti lakukan di dalam kelas, hasil angket yang telah
siswa isi, dan hasil wawancara kepada sejumlah siswa. Sumber data primer
yang diperoleh yaitu dari siswa.
2. Data sekunder
Data sekunder yang diperoleh yaitu dari dokumen-dokumen
perkembangan hasil belajar siswa yang ada. Sumber data sekunder yang
diperoleh yaitu dari guru dan dokumentasi.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus. Penelitian ini
dilaksanakan melalui 4 kali pertemuan, yaitu pelaksanaan observasi kelas
pengisian angket dan sesi wawancara terhadap siswa.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SMP Negeri 14Pontianak
No Hari/tanggal Kegiatan
1. Rabu/ 05 Agustus 2015 Observasi kelas
2. Jumat/ 07 Agustus 2015 Observasi kelas
3. Rabu/ 12 Agustus 2015 Pengisian angket
4. Kamis/ 13 Agustus 2015 Wawancara siswa
20
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 14 Pontianak JL Tani,
Kecamatan Saigon, Kabupaten Pontianak.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut:
a) Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
tidak terstruktur dimana peneliti terjun langsung melakukan
pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung
di dalam kelas, hal ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan
guru dan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung
b) Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi tidak langsung yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu angket/kuisoner. Angket/kuisoner yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu angket skala linkert dengan pernyataan tertutup.
Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab
dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan
analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.
c) Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
wawancara. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini guna
untuk mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti
mengadakan kontak lansung secara lisan atau tatap muka dengan
sumber data (siswa). Kontak lansung tersebut dapat dilakukan baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun yang sengaja dibuat untuk
21
keperluan tersebut. Wawancara dilakukan untuk mengetaui faktor
yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada pelajaran IPA.
2. Alat Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
maka menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut:
a) Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan merupakan lembar observasi
tidak terstruktur , dimana observasi yang dilakukan untuk mengetahui
proses kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di dalam kelas berlangsung, serta mengamati fasilitas
sekolah berupa media yang menunjang proses pembelajaran.
b) Lembar Angket
Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik komunikasi
tidak langsung adalah angket. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu angket untuk mengukur faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar siswa, penskoran angket mengacu
pada skala Linkert.
c) Pedoman Wawancara
Alat pengumpul data untuk teknik komunikasi langsung adalah
wawancara. Wawancara digunakan mendapatkan informasi langsung
dari sumber (siswa). Wawancara yang digunakan adalah wawancara
tidak terstruktur dimana peneliti memberi kebebasan kepada sumber
(siswa) untuk menjawab pertanyaan.
22
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu peneliti
mengumpulkan data-data yang telah diambil menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan angket.
2. Reduksi Data
Proses reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
merangkum hasil wawancara, dan angket yang masih bersifat acak ke
dalam bentuk yang mudah dipahami.
Langkah-langkah dalam analisis hasil angket yaitu :
a. Memeriksa dan menghitung skor dari setiap jawaban yang dipilih
oleh siswa pada angket yang telah diberikan.
b. Merekapitulasi skor yang diperoleh tiap siswa
c. Menghitung total skor per item pertanyaan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
% pengaruh =∑ x 100%
∑x = skor yang diperoleh siswa
n = skor maksimum
d. Melakukan interpretasi skor angket dengan menggunakan skala
Likert. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (Siti:2013)
Angka 81,00% - 100% = sangat tinggi
Angka 61,00%- 80,99% = tinggi
Angka 41,00% - 60,99% = cukup
Angka 21,00% - 40,99% = rendah
Angka 0,00% – 20,99% = sangat rendah
e. Menganalisis faktor penyebab kesulitan belajar siswa berdasarkan
hasil angket.
23
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
deskriptif sesuai dengan aspek yang diamati sehingga lebih mudah
dipahami. Data angket dilakukan dengan menghitung dan memeriksa
jawaban item pertanyaan dengan memberikan tingkat-tingkat skor
untuk masing-masing jawaban.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi dan member check, sebagai berikut :
1. Triangulasi
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data kepada sumber data (siswa)
yang sama dengan teknik berbeda. Teknik yang digunakan oleh peneliti
yaitu melalui observasi kelas, tes pernyataan angket dan wawancara
sehingga diharapkan data yang didapatkan lebih dapat dipercaya.
2. Member Chek
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data (siswa). Member check dilakukan dengan
peneliti meminta sumber data untuk mennandatangani data yang telah
didapatkan dan disepakati bersama agar data lebih sah atau akurat.
Tujuan penelitimelakukan member check adalah agar informasi yang
diterima berupa gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kesulitan belajar siswa sesuai dengn apa yang dimaksut oleh sumber
data.
47
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensundo:Bandung.
Aunurrahman, 2008. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.
Dalyono,M. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.
Darmawilis, dkk. 2013. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas X IPS DalamMemahami Konsep Pokok Bahasan Fungi di SMA Negeri 11 Jambi. JurnalPendidikan
Dewantara, PM. 2012. Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan BelajarKeterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII SMP N 5 Negara Dan StrategiGuru Untuk Mengatasinya. Artikel Penelitian, Prodi Pendidikan Bahasa:2012
Hamdani, M. A. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia: Bandung.
Maria K, dkk.2007.Analisis Faktor-FaktorKesulitan Belajar Siswa Pada MataPelajaran IPS Terpadu Kelas VIII A SMP N 3 Sanggau. Jurnal Penelitian.
Martini, J. 2014. kesulitan Belajar Perspektif, Asesman, danPenanggulangannya. Ghalia Indonesia: Bogor.
Hamalik, O. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatansistem.Bumi Aksara: Jakarta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ineka Cipta: Jakarta.
Siti, C. Dkk. 2012. Analisis Faktor-Faktor Penyebabkesulitan Siswa DalamMenggungkapkan Pertanyaan Pada Proses Pembelajaran Biologi Kelas VIISMP Bunda Padang. Jurnal Pendidikan. 2012.
Subini, N. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. PerpustakaanNasional: Jakarta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. RinekaCipta: Jakarta.
46
47
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. RinekaCipta: Jakarta
Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.
Suhartono, Suhas. 2012. Analisis Deskriptif Faktor Penyebab Kesulitan BelajarMatematika di SMA Negeri 8 Purworejo. Jurnal Penelitian. Tahun Ajaran2012/2013.