FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI...

19
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karanganyar) Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis oleh: FERIDA OVY WULANDARI B 200140254 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Karanganyar)

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

oleh:

FERIDA OVY WULANDARI

B 200140254

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

HALAMAN PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Karanganyar)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

FERIDA OVY WULANDARI

B200140254

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(Dr. Erma Setiawati, MM, Ak, CA.)

NIK/NIDN. 0610106401

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Karanganyar)

Oleh:

FERIDA OVY WULANDARI

B 200140254

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Rabu, 31 Januari 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Erma Setiawati, MM, Ak ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Noer Sasongko, SE., M.Si., A.K ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Drs. Agus Endro, M.Si ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, MM)

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilimiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat tertulis orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti ketidakbenaran dalam pernyataan diatas, maka saya akan

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 31 Januari 2018

Penulis

FERIDA OVY WULANDARI

B200140254

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Karanganyar)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kejelasan sasaran anggaran,

pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, dan pemanfaatan teknologi informasi

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Penelitian ini bersifat

kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

Responden dalam penelitian ini adalah kepala dinas, kepala bagian keuangan,

bendahara penerimaan dan pengeluaran, akuntansi dan pelaporan, dan verifikator

keuangan. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan

memperoleh 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)

Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah, (2) Pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah, (3) Sistem pelaporan berpengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, (4) Pemanfaatan teknologi informasi

tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Kata kunci: Kejelasan sasaran anggran, pengendalian akuntansi, sistem

pelaporan, pemanfaatan teknologi informasi, dan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah.

Abstract

This research was purpose to analyze the effect of budget goal clarity, accounting

control, reporting system, and technology information use toward performance

accountability of government agencies. This research was using quantitative, by

the data source in the form of primary data obtain from questioner. Respondents

in this study are head of department, chief financial officer, treasurer of receipts

and expenses, accounting and reporting, and financial verifier. Sample is selected

by using method purposive sampling and earn 100 respondents. The result

showed that budget goal clarity and reporting system affect the performance

accountability of government agencies. While accounting control and technology

information use have no effect on performance accountability of government

agencies.

Keywords: budget goal clarity, accounting control, reporting system, and

technology information use toward performance accountability of

government agencies

1. PENDAHULUAN

Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat

seiring dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

2

desentralisasi fiskal. Pemberlakuan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai dasar penyelenggaraan otonomi

daerah menimbulkan pergeseran sistem pemerintahan Republik Indonesia dari

sentralisasi ke desentralisasi, yang berimplikasi pada tuntutan otonomi yang lebih

luas dan akuntabilitas publik yang nyata harus diberikan pemerintah daerah

(Halim, 2001). Selanjutnya undang-undang ini diganti dan disempurnakan

dengan UU No.32 tahun 2004 dan UU No. 33 tahun 2004. Kedua undang-undang

tersebut telah merubah akuntabilitas atau pertanggungjawaban vertikal (kepada

pemerintah pusat) ke pertanggungjawaban horizontal (kepada masyarakat melalui

DPRD).

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara

periodik (Pusdiklatwas BPKP, 2011: 2). Sebagai asas umum, akuntabilitas

penyelenggaraan negara menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir

kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara.

Pengelolaan pemerintah daerah yang berakuntabilitas, tidak bisa lepas dari

anggaran pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat Mardiasmo (2004)

yang mengatakan wujud dari penganggaran otonomi daerah adalah pemanfaatan

sumber daya yang dilakukan secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata

untuk mencapai akuntabilitas publik. Anggaran merupakan alat terpenting bagi

pemerintah untuk mengerahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin

kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu

karakteristik anggaran adalah kejelasan sasaran anggaran. Kejelasan sasaran

anggaran merupakan sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan

spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dimengerti oleh orang yang

bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut (Halim, 2002).

Adanya sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan individu untuk

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

3

menyusun target-target anggaran. Selanjutnya target anggaran disusun sesuai

dengan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Dengan demikian, kejelasan sasaran

anggaran akan mempermudah aparat pemerintah daerah.

Pemanfaatan sumber daya secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan

merata dapat terwujud apabila dilakukan pengendalian manajemen yang baik.

Salah satu jenis pengendalian manajemen adalah pengendalian keuangan

(financial control) dengan memanfaatkan sistem akuntansi (Hill, 1988).

Pengendalian akuntansi suatu organisasi adalah untuk menjamin bahwa langkah-

langkah penyusunan dan pencatatan telah dilakukan dan tercipta integritas dari

aktivitas-aktivitas organisasi (Hansen Moven, 2012). Pengendalian akuntansi

merupakan sistem yang menekankan pada tindakan pencegahan untuk

mengurangi kekeliruan (tidak disengaja) dan ketidakberesan (sengaja).

Sistem pelaporan merupakan laporan yang menggambarkan sistem

pertanggungjawaban dari bawahan (pimpinan unit anggaran) kepada atasan

(kepala bagian anggaran). Sistem pelaporan yang baik diperlukan untuk dapat

menilai kinerja dalam mengimplementasikan anggaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan

dan informasi lainnya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan

ekonomi, sosial, dan politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pemerintah

daerah harus dapat menyediakan informasi akuntansi yang akurat, relevan, tepat

waktu, dapat dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan (LAN dan BPKP,

2000: 15).

Pemanfaatan teknologi informasi adalah perilaku/sikap menggunakan

teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan kinerjanya

(Thomson, et,al, 1991). Kewajiban pemanfaatan teknologi oleh pemerintah pusat

dan pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005

Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. Dalam rangka mewujudkan

akuntabilitas dan transparasi dalam instansi pemerintahan, penggunaan teknologi

informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, untuk membantu

pengolahan data yang lebih cepat, efektif dan efesien. Pemanfaatan teknologi

yang efektif dapat meningkatkan kinerja.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

4

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Ali Zakiyudin dan

Suyanto (2015) dengan perbedaan pada lokasi penelitian dan variabel dalam

penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, dan

pemanfaatan teknologi informasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 42, kemudian disesuaikan dengan

kriteria yang telah ditetapkan dan memperoleh sampel sebanyak 100 dengan

menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria: (1) Badan dan Dinas

pada OPD Kabupaten Karanganyar; (2) Kepala Dinas/Badan, Kepala Bagian

Keuangan, Bendahara Pengeluaran dan Penerimaan, Akuntansi dan Pelaporan,

dan Verifikator Keuangan yang bekerja pada Dinas dan Badan OPD Karanganyar.

2.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Adapun data primer

diperoleh langsung dari sumber aslinya dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden.

2.3 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional

1) Kejelasan Sasaran Anggaran

Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran diukur menggunakan 6 item

pertanyaan yang diadaptasi dari Andarias Bangun (2009).

2) Pengendalian Akuntansi

Variabel Pengendalian Akuntansi diukur menggunakan 3 item pertanyaan

yang diadaptasi dari Ofalyn Octarya Sitepu (2011).

3) Sistem Pelaporan

Variabel Sistem Pelaporan diukur menggunakan 3 item pertanyaan yang

diadaptasi dari Sally (2012).

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

5

4) Pemanfaatan Teknologi Informasi

Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi diukur menggunakan 5 item

pertanyaan yang diadaptasi dari Eka Widyaningtyas (2013).

5) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Variabel Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diukur menggunakan 9

item pertanyaan yang diadaptasi dari Luki Lestiawan (2012).

2.4 Metode Analisis Data

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linear

berganda yang bertujuan untuk menguji apakah kejelasan sasaran anggaran,

pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, dan pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sebelum

dilakukan uji hipotesis maka dilakukan uji kualitas data, yaitu uji validitas dan uji

reliabilitas untuk mengukur seberapa handal kuesioner dapat digunakan dan

setelah pengujian tersebut dilakukan melakukan uji asumsi klasik, yaitu uji

normalitas, uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas. Selanjutnya dilakukan

uji ketetapan uji f, uji determinasi (R2) dan uji t. Setelah uji asumsi klasik dan uji

ketetapan maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis, model persamaan regresi

sebagai berikut.

AKIP = α + β1KSA + β2PA + β3SP + β4PTI + ε

Keterangan :

AKIP : Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

KSA : Kejelasan Sasaran Anggaran

PA : Pengendalian Akuntansi

SP : Sistem Pelaporan

PTI : Pemanfaatan Teknologi Informasi

ɑ : Konstanta

β1β2β3β4 : Koefisien Regresi

ε : Error

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan sampel kepala dinas/badan, kepala bagian keuangan,

bendahara penerimaan dan pengeluaran, akuntansi dan pelaporan, dan verifikator

keuangan pada OPD Kabupaten Karanganyar. Kuesioner yang disebar sejumlah

95 buah kuesioner. Jumlah kuesioner yang siap di olah sejumlah 94 buah.

Tabel 3.1

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Kriteria Jumlah

Jumlah OPD di Kabupaten Karanganyar

Jumlah bukan Dinas dan Badan pada OPD Kabupaten

Karanganyar

Jumlah Dinas dan Badan pada OPD Kabupaten Karanganyar

Dinas dan Badan yang tidak bersedia mengisi kuesioner

Dinas dan Badan yang bersedia mengisi kuesioner

Responden yang dipilih setiap Badan/Dinas pada OPD

Kabupaten Karanganyar

Jumlah kuesioner yang disebar

Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah

Jumlah kuesioner yang diolah

42

(22)

20

1

19

5

95

(1)

94

3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menjelaskan deskripsi data dari semua variabel dalam

penelitian ini. Statistik diskriptif dalam penelitian ini memberi gambaran tentang

variabel-variabel yang dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata

(mean) dan standar deviasi. Hasil statistik diskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 3.2

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KSA

PA

SP

PTI

AKIP

Valid N

((listwise)

94

94

94

94

94

94

14

6

10

17

26

30

15

15

25

45

24,14

12,09

12,61

20,49

36,47

2,865

1,663

1,297

2,031

3,054

Sumber: Data primer diolah, 2017

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

7

Berdasarkan tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa variabel akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah memiliki nilai minimum 26, nilai maximum 45, mean

sebesar 36,47 dan nilai standar deviasi sebesar 3,054. Variabel kejelasan sasaran

anggaran memiliki nilai minimum 14, nilai maximum 30, mean sebesar 24,14 dan

nilai standar deviasi sebesar 2,865. Variabel pengendalian akuntansi memiliki

nilai minimum 6, nilai maximum 15, mean sebesar 12,09 dan nilai standar deviasi

sebesar 1,663. Variabel sistem pelaporan memiliki nilai minimum 10, nilai

maximum 15, mean sebesar 12,61 dan nilai standar deviasi sebesar 1,297.

Variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki nilai minimum 17, nilai

maximum 25, mean sebesar 20,49 dan nilai standar deviasi sebesar 2,031.

3.1.2 Uji Kualitas Data

3.2.1 Uji Validitas

Alat uji ini digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik yang

digunakan adalah pearson corelation product moment. Jika r hitung lebih besar

dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid. Hasil uji validitas kuesioner dengan menggunakan program

SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:

1) Kejelasan Sasaran Anggaran

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran

Item rhitung rtabel Keterangan

KSA1 0,549 0,207 Valid

KSA2 0,698 0,207 Valid

KSA3 0,780 0,207 Valid

KSA4 0,746 0,207 Valid

KSA5 0,798 0,207 Valid

KSA6 0,615 0,207 Valid

Sumber: Data primer diolah,2017

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

8

2) Pengendalian Akuntansi

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Akuntansi

Sumber: Data primer diolah,2017

3) Sistem Pelaporan

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Pelaporan

Item rhitung rtabel Keterangan

SP1 0,793 0,204 Valid

SP2 0,757 0,204 Valid

SP3 0,813 0,204 Valid

Sumber: Data primer diolah,2017

4) Pemanfaatan Teknologi Informasi

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

Item rhitung rtabel Keterangan

PTI1 0,738 0,206 Valid

PTI2 0,732 0,206 Valid

PTI3 0,688 0,206 Valid

PTI4 0,675 0,206 Valid

PTI5 0,678 0,206 Valid

Sumber: Data primer diolah,2017

3.1.3 Uji Reliabilitas

Uji reabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011). Reliabilitas instrumen penelitian

Item rhitung rtabel Keterangan

PA1 0,661 0,204 Valid

PA2 0,814 0,204 Valid

PA3 0,865 0,204 Valid

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

9

diuji menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha

lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut

handal atau reliabel (Ghozali, 2011). Berdasarkan hasil pengujian dengan

menggunakan SPSS 16.0 didapatkan hasil uji reliabilitas untuk variabel kejelasan

sasaran anggran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, dan pemanfaatan

teknologi informasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dalam

tabel 3.7 berikut ini disajikan hasil uji reabilitas.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Data

Variabel Cronbach's

Alpha

Level

Cronbach's Keterangan

Alpha

KSA 0,791 0,600 Reliabel

PA 0,688 0,600 Reliabel

SP 0,691 0,600 Reliabel

PTI 0,740 0,600 Reliabel

Sumber: Data primer diolah,2017

3.1.4 Uji Asumsi Klasik

3.1.4.1 Uji Normalitas

Suatu penelitian yang menggunakan model regresi membutuhkan uji normalitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujian yang digunakan

adalah p-value, apabila nilai p- value > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data

berdistribusi normal, dan apabila jika p- value < 0,05, maka dapat dinyatakan

bahwa data tidak berdistribusi normal.

Tabel 3.8

Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov- p-value Keterangan

Smirnov

Unstandardized 0,970 0,303 Data berdistribusi

Residual Normal

Sumber: Data primer diolah,2017

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

10

Dari tabel 3.8 diatas diketahui bahwa kolmogorov smirnov adalah 0,970

dengan probabilitas (p) 0,303. Perbandingan antara probabilitas dengan taraf

signifikansi 5% nilai hitung probabilitas adalah 0,303 sehingga dapat dinyatakan

bahwa data pada model regresi berdistribusi normal.

3.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Tabel 3.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

KSA 0,745 1,343

Tidak terjadi

multikolineritas

PA 0,672 1,488

Tidak terjadi

multikolineritas

SP 0,521 1,919

Tidak terjadi

multikolineritas

PTI 0,642 1,557

Tidak terjadi

multikolineritas

Sumber: Data primer diolah,2017

Berdasarkan pada tabel 3.9 menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF

berada sekitar 1 sampai 10, demikian juga hasil nilai tolerance mendekati 1 atau di

atas 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan juga model regresi tersebut bebas

multikolinearitas.

3.1.4.3 Uji Heterokedastisitas

Tabel 3.10

Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel p-value Keterangan

KSA

PA

SP

PTI

0,747

0,508

0,743

0,518

Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel 3.10, bahwa semua

variabel bebas menunjukan nilai p-value lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

11

3.1.5 Hasil Regresi Linear Berganda

Tabel 4.11

Hasil Analisis regresi Linear Berganda

Sumber: Data primer diolah, 2017

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

Hipotesis pertama dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel kejelasan

sasaran anggaran memiliki nilai t hitung sebesar 6,266 > 1,660 dan nilai

signifikan sebesar 0,000 < 5% sehingga H1 diterima artinya Kejelasan Sasaran

Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Kinerja Intansi

Pemerintah. Dalam penelitian ini disebabkan karena dengan adanya kejelasan

sasaran anggaran maka akan menyebabkan proses anggaran berjalan lancar sesuai

dengan apa yang telah ditargetkan dan mampu menentukan keberhasilan atau

kegagalan dalam sebuah organisasi atau instansi.

Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Nuraini dan Dian (2012), Wahyuni, Raja Adri, dan Enni Savitri (2013), dan Netty

Herrawati (2014) yang menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Namun penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian Darwanis dan Sephi Chairunnisa (2013) yang

mengungkapkan hasil bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran tidak berpengaruh

terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Variabel Koefisien Regresi t-hitung Sig Keterangan

(Constant) 11,785 4,472 0,000

KSA 0,549 6,266 0,000 Signifikan

PA -0,183 -1,151 0,253

Tidak Signifikan

SP 0,825 3,563 0,001

Signifikan

PTI 0,158 1,188 0,238

Tidak Signifikan

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

12

3.2.2 Pengaruh Pengendalian Akuntansi terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua bahwa variabel pengendalian

akuntansi memilki t hitung sebesar -1,151 < 1,660 dan nilai signifikan sebesar

0,253 > 5% sehingga H2 ditolak, yang artinya pengendalian akuntansi tidak

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja intansi pemerintah. Dalam penelitian

ini disebabkan karena tanggung jawab kinerja tidak selamanya ada hubungannya

dengan pengendalian akuntansi. Pengendalian akuntansi hanya sebagai proses

pelaporan bukan faktor utama dalam tanggung jawab kinerja instansi.

Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Wahyuni, Raja Adri, dan Enni Savitri (2013) yang menyatakan bahwa

pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Eko Setiawan

(2013), dan Nuraini dan Dian (2012) yang mengungkapkan hasil bahwa

pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

3.2.3 Pengaruh Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan hasil bahwa

variabel sistem pelaporan mempunyai nilai t hitung sebesar 3,563 > 1,660 dan

nilai signifikan sebesar 0,001 < 5% sehingga H3 diterima artinya Sistem

Pelaporan berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Kinerja Intansi

Pemerintah. Dalam penelitian ini disebabkan karena adanya pertanggungjawaban

terhadap pelaksanaan anggaran yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

dengan menerbitkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban akan

menciptakan laporan keuangan yang transparan dan akuntanbel. Sistem pelaporan

yang baik diperlukan agar dapat memantau dan mengendalikan kinerja dalam

mengimplementasikan anggaran yang telah ditetapkan.

Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh M.

Ali dan Suyanto (2015) yang mengemukakan Sistem Pelaporan berpengaruh

terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penelitian tersebut sejalan

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

13

dengan penelitian yang dilakukan oleh Netty Herawati (2014), Wahyuni, Raja

Adri, dan Enni Savitri (2013), Nuraini dan Dian (2012) dan tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Eko Setiawan (2013) yang mengungkapkan

bahwa Sistem Pelaporan tidak berpengaruh terhadap Akuntabiitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

3.2.4 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan hasil bahwa

variabel pemanfaatan teknologi informasi mempunyai nilai t hitung sebesar 1,188

> 1,660 dan nilai signifikan sebesar 0,238 > 5% sehingga H4 ditolak artinya

Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas

Kinerja Intansi Pemerintah. Dalam penelitian ini disebabkan karena belum

tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dalam pengelolaan

teknologi informasi.

Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Rofika dan Ardianto (2014) menunjukkan hasil bahwa Pemanfaatan Teknologi

Informasi tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irine Chintya (2015)

yang menunjukkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh

terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh Kejelasan

Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1) Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, sehingga H1 diterima.

2) Pengendalian Akuntansi tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, sehingga H2 ditolak.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

14

3) Sistem Pelaporan berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, sehingga H3 diterima.

4) Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, sehingga H4 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Chintya, Irine. 2015. “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di

Kota Solok”. Solok: Universitas Negeri Padang.

Darwanis dan Chairunnisa, Sephi. 2013. “Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah”. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 6, No. 2, hlm.150-

174.

Halim, Abdul. 2001. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi

Pertama. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Hansen, Don R. Dan Maryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting.

Salemba Empat: Jakarta.

Herawaty, Netty. 2011. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi”. Vol. 6, No. 2, hlm. 151-161.

Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III.

Yogyakarta: ANDI.

LAN dan BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance. Modul 1. Akip:

Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. CV. Andi Offset. Yogyakarta

Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta.

Mauliziska, Egrinaen. 2015. “Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah,

Penerapan Akuntabilitas Keuangan, Pemanfaatan Teknologi Informasi,

Dan Ketataatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)”. JOM Fekom. Vol.2, No.2

Mohamad Mahsun. 2006. “Pengukuran Kinerja Sektor Publik”. Edisi Pertama.

Yogyakarta.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS …eprints.ums.ac.id/59170/1/NASKAH PUBLIKASI UP.pdf · kuantitatif, dengan sumber data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner.

15

Nuraini dan Indudewi, Dian. 2012. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah”. Vol.11, No.4, hlm.63-77.

Pangumbalerang, Angreini dan Pinantik, Sherly. 2014. “Kejelasan Sasaran

Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada

Dinas Pendapatan Daerah Dan Badan Pengelolaan Keuangan Dan

Barang Milik Daerah”. Jurnal EMBA. Vol.2, No.2, hlm.800-808.

Pusdiklatwas BPKP. 2011. “Modul Akuntabilitas Instansi Pemerintah’ Edisi

Keenam (Revisi Kelima). Bogor.

Rofika dan Ardianto. 2014. “Pengaruh Penerapan Akuntabilitas Keuangan,

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kompetensi Aparatur Pemerintah

Daerah Dan Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan Terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta”. Jurnal Akuntansi. Vol.2, No.2,

hlm. 197-209.

Setiawan, Eko. 2013. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian

Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah”. Riau: Universitas Riau.

Suhartono, Ermann dan Mochamamad Solichin. 2006. “Pengaruh Kejelasan

Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah

Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Simposium

Nasional Akuntansi 9. Padang.

Thomson, Ronald L, Haggings, Christoper A., dan Howell, Jane M. 1991.

“Personel Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization”. Mis

Quarterly, pp.125-143.

Wahyuni, Raja, dan Savitri, Enni. 2013. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah(Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Rokan Hulu)”. Pekan Baru: Universitas Riau.

Zakiyudin, Ali dan Suyanto. 2015. “Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian

Akuntansi, Sistem Pelaporan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah”. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan. Vol.2, No.1,

hlm.89-96.