EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi...

127
EXPOSURE DRAFT KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK Exposure draft ini diterbitkan oleh Komite Etika Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia. Tanggapan tertulis atas exposure draft ini dapat diterima paling lambat tanggal 30 September 2018 ke Sekretariat IAPI Office 8 Building 12th Floor Unit 12I-12J Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28, Senopati Raya, Jakarta Selatan atau email ke [email protected] atau [email protected] INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA EXPOSURE DRAFT Indonesian Institute of Certified Public Accountants

Transcript of EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi...

Page 1: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

EXPOSURE DRAFT

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN

PUBLIK

Exposure draft ini diterbitkan oleh Komite Etika Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia. Tanggapan tertulis atas exposure draft ini dapat diterima paling lambat tanggal 30 September 2018 ke Sekretariat IAPI Office 8 Building 12th Floor Unit 12I-12J Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28, Senopati Raya, Jakarta Selatan atau email ke [email protected] atau [email protected]

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

EXPO

SU

RE D

RA

FT

Indonesian Institute of Certified Public Accountants

Page 2: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

2

Komite Etika Profesi – Institut Akuntan Publik Indonesia telah menyetujui Exposure 1 Draft Kode Etik Profesi Akuntan Publik pada tanggal 24 Juli 2018. Exposure draft 2 Kode Etik ini diterbitkan untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh anggota IAPI, 3 Akuntan Publik, akademisi, regulator dan pihak lainya. 4 5 Tanggapan akan sangat bermanfaat jika memuat permasalahan secara jelas dan 6 alternatif saran yang disertai dengan alasan. Tanggapan ditujukan kepada Komite 7 Etika Profesi – Institut Akuntan Publik Indonesia paling lambat tanggal 30 September 8 2018 dengan alamat “Sekretariat IAPI – Office 8 Building 12th Floor Unit 12I-12J 9 SCBD Lot 28 Senopati Raya, Jakarta Selatan 12190. 10 11 Kode Etik ini mengadopsi Handbook of Code of Ethics for Professional Accountants 12 yang diterbitkan oleh International Ethical Standards Board for Accountants pada 13 tahun 2016. 14 15 ED Kode Etik ini disebarluaskan diantaranya melalui situs website IAPI: 16 www.iapi.or.id. 17

18

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA 19

KOMITE ETIKA PROFESI 20

2017 – 2021 21 22

23

Tarkosunaryo Ketua 24

Sapto Amal Damandari Anggota 25

Agung Purwanto Anggota 26

Padri Achyarsyah Anggota 27

Herlina Anggota 28

Nita Skolastika Ruslim Anggota 29

Nur Adib Najamuddin Anggota 30

Taufikurrahman Anggota 31

Erik Eneddy Anggota 32

33

34

Page 3: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

3

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 1

(Berlaku efektif 1 Januari 2019) 2 3

Daftar Isi 4 Halaman 5 6 Pengantar..........……………………………………………………………............ 4 7

BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK.…..............……..…………... 6 8

SEKSI 100 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi..………...…........... 6 - 11 9

SEKSI 110 Integritas.…………...………………..........................................….. 12 10

SEKSI 120 Objektivitas.………………………………………….......….………… 12 11

SEKSI 130 Kehati-hatian dan Kompetensi Profesional.…….......…………….. 12 - 13 12

SEKSI 140 Kerahasiaan …………………………………................…………..... 13 - 14 13

SEKSI 150 Perilaku Profesional ………………………………………………….. 15 14

15 BAGIAN B - CPA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK.…................... 17 16 SEKSI 200 Pendahuluan..………….................................................................. 17 - 20 17

SEKSI 210 Penunjukan Profesional …………………………………….............. 21 - 24 18

SEKSI 220 Benturan Kepentingan…………………………………..………….... 24 - 28 19

SEKSI 230 Pendapat Kedua..........................………................……………...... 28 - 29 20

SEKSI 240 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain……..…............................... 29 - 30 21

SEKSI 250 Pemasaran Jasa Profesional….........………………………........…. 31 22

SEKSI 260 Hadiah dan Keramahtamahan..................….................................. 31 - 32 23

SEKSI 270 Penyimpanan Aset Klien…………………………........……….......... 32 24

SEKSI 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional..........................………….. 32 - 33 25

SEKSI 290 Independensi – Perikatan Audit dan Perikatan Reviu.…………..... 33 - 82 26

SEKSI 291 Independensi – Perikatan Asurans Lainnya.….........….................. 82 - 104 27

Interpretasi 2005-01…......................................................................…..………. 105 – 109 28

29 BAGIAN C - CPA YANG BEKERJA PADA ENTITAS BISNIS......................... 111 30 SEKSI 300 Pendahuluan..…………...........................................................……. 111 - 113 31

SEKSI 310 Benturan Kepentingan…..……………...............…………................ 113 - 115 32

SEKSI 320 Penyusunan dan Pelaporan Informasi……...……………………..… 116 - 117 33

SEKSI 330 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai......…………………….. 117 - 118 34

SEKSI 340 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif Terkait 35

dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan 36

Keputusan ….............................................………........................... 118 - 119 37

SEKSI 350 Bujukan.....................................................………………………….. 119 - 121 38

DEFINISI ISTILAH.......................................................................….................. 122 - 127 39

40

41

Page 4: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

4

Kata Pengantar 1

2

IAPI menyusun dan menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik (“Kode Etik”) untuk 3 digunakan oleh para anggota IAPI yang memiliki sebutan sebagai CPA Pemegang Izin 4 Akuntan Publik dan CPA Selain Pemegang Izin Akuntan Publik, yang untuk selanjutnya 5 dalam Kode Etik ini secara keseluruhan disebut sebagai “CPA”. 6 7 Anggota IAPI selain pemegang CPA juga berkewajiban untuk menerapkan dan mematuhi 8 Kode Etik sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya. 9 10 Setiap CPA atau kantor wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan 11 etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini. Namun demikian, jika peraturan perundang-12 undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya melarang CPA atau kantor untuk 13 mematuhi bagian-bagian tertentu dari Kode Etik ini, maka CPA atau kantor harus mematuhi 14 semua bagian lain dari Kode Etik ini. 15 16 Beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia kemungkinan 17 mengatur berbagai ketentuan dan menerbitkan panduan yang berbeda dari yang tercantum 18 dalam Kode Etik ini. Setiap CPA harus memahami berbagai perbedaan tersebut dan harus 19 memenuhi ketentuan dan panduan yang lebih ketat, kecuali dilarang oleh peraturan 20 perundang-undangan. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54

Page 5: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

5

BAGIAN A 1

2

PENERAPAN UMUM KODE ETIK 3

4

DAFTAR ISI 5

6 Halaman 7 8 SEKSI 100 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi..…………........ 6 - 11 9

SEKSI 110 Integritas…..…………………...........................................….…. 12 10

SEKSI 120 Objektivitas……………………...........................................…… 12 11

SEKSI 130 Kehati-hatian dan Kompetensi Profesional.…...................…… 12 - 13 12

SEKSI 140 Kerahasiaan……………………...........................................…… 13 - 14 13

SEKSI 150 Perilaku Profesional……………...........................................…… 15 14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Page 6: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

6

BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 1

2

SEKSI 100 3 4 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi 5 6 100.1 Salah satu hal yang membedakan profesi Akuntan Publik dengan profesi lainnya 7

adalah tanggung jawab profesi Akuntan Publik dalam melindungi kepentingan 8 publik. Demikian pula setiap CPA yang bekerja pada pemberi kerja juga memikul 9 tanggung jawab tersebut. Oleh karena itu, tanggung jawab Akuntan Publik dan 10 setiap CPA (untuk selanjutnya disebut CPA) tidak hanya terbatas pada kepentingan 11 klien atau pemberi kerja. Pada saat bertindak untuk kepentingan publik, setiap CPA 12 harus memerhatikan dan mematuhi ketentuan Kode Etik ini. Jika CPA dilarang 13 mematuhi bagian tertentu dari Kode Etik ini oleh peraturan perundang-undangan, 14 CPA tersebut harus tetap mematuhi bagian lain dari Kode Etik ini. 15

16 100.2 Kode Etik ini terdiri atas tiga bagian. Bagian A menetapkan prinsip dasar etika 17

profesional bagi setiap CPA dan memberikan suatu kerangka konseptual yang 18 harus diterapkan oleh CPA tersebut untuk: 19 (a) mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar 20

etika profesi; 21 (b) mengevaluasi signifikansi berbagai ancaman yang teridentifikasi tersebut; dan 22 (c) menerapkan pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau 23

mengurangi ancaman-ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 24 diterima. 25

Berbagai pengamanan diperlukan ketika CPA tersebut menentukan bahwa 26 berbagai ancaman tersebut tidak berada pada suatu tingkat yang menurut pihak 27 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional akan menyimpulkan 28 bahwa berdasarkan semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA 29 tersebut pada saat itu, kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi tidak 30 berkurang. Setiap CPA harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam 31 penerapan kerangka konseptual ini. 32 33

100.3 Bagian B dan bagian C menjelaskan penerapan kerangka konseptual pada situasi-34 situasi tertentu. Bagian tersebut menjelaskan berbagai contoh pengamanan untuk 35 mengatasi ancaman- ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar Etika 36 Profesi. Bagian tersebut juga menjelaskan berbagai situasi ketika berbagai 37 pengamanan untuk mengatasi ancaman-ancaman tidak tersedia dan, sebagai 38 konsekuensinya, keadaan atau hubungan yang terjadi sehubungan dengan 39 pelaksanaan pekerjaan oleh CPA yang dapat menimbulkan ancaman terhadap 40 kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi harus dihindari. 41

42 Bagian B berlaku untuk setiap CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang berpraktik 43 untuk melayani publik. 44

45 Bagian C berlaku untuk setiap CPA yang bekerja pada suatu entitas bisnis. Setiap 46 CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang berpraktik melayani publik dapat 47 menggunakan bagian C yang relevan dengan keadaan tertentu yang mereka 48 hadapi. 49 50

100.4 Penggunaan terminologi "harus" dalam Kode Etik ini menetapkan suatu 51 persyaratan bagi CPA atau kantor untuk mematuhi ketentuan khusus yang 52 menggunakan terminologi "harus" tersebut. Kepatuhan harus dipenuhi, kecuali jika 53 pengecualian diizinkan oleh Kode Etik ini. 54

Page 7: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

7

Prinsip Dasar Etika Profesi 1 2 100.5 Setiap CPA harus mematuhi prinsip dasar etika profesi berikut ini: 3

(a) integritas, yaitu bersikap tegas dan jujur dalam semua hubungan profesional 4 dan hubungan bisnis; 5

(b) objektivitas, yaitu tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh 6 yang tidak semestinya dari pihak lain, yang dapat mempengaruhi pertimbangan 7 profesional atau pertimbangan bisnisnya; 8

(c) kehati-hatian dan kompetensi profesional, yaitu memiliki pengetahuan dan 9 keahlian profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa 10 klien atau pemberi kerja akan menerima jasa profesional yang kompeten 11 berdasarkan perkembangan praktik, peraturan, dan metode pelaksanaan 12 pekerjaan, serta bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan metode 13 pelaksanaan pekerjaan dan standar profesional yang berlaku; 14

(d) kerahasiaan, yaitu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai 15 hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnis dengan tidak 16 mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa adanya 17 persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali terdapat kewajiban hukum 18 atau hak profesional untuk mengungkapkan, serta tidak menggunakan 19 informasi tersebut untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga; 20

(e) perilaku profesional, yaitu mematuhi peraturan perundang-undangan-peraturan 21 yang berlaku dan menghindari perilaku apa pun yang mengurangi kepercayaan 22 kepada profesi. 23

Masing-masing prinsip dasar ini dijelaskan lebih rinci pada seksi 110-150. 24 25

Pendekatan Kerangka Konseptual 26 27 100.6 Ancaman terhadap kepatuhan CPA pada prinsip dasar etika profesi dapat terjadi 28

dalam situasi tertentu ketika CPA melaksanakan pekerjaannya. Karena 29 beragamnya situasi tersebut, tidak mungkin untuk menjelaskan semua situasi yang 30 menimbulkan ancaman-ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika 31 profesi, serta menjelaskan tindakan yang sesuai. Selain itu, sifat berbagai perikatan 32 dan berbagai penugasan kerja mungkin berbeda-beda, sehingga dapat 33 menimbulkan ancaman- ancaman yang berbeda-beda dan memerlukan berbagai 34 pengamanan yang berbeda-beda. 35

36 Oleh sebab itu, Kode Etik ini menetapkan suatu kerangka konseptual yang 37 mengharuskan setiap CPA untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi 38 berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. 39 Pendekatan kerangka konseptual membantu setiap CPA dalam mematuhi berbagai 40 ketentuan etika dalam Kode Etik ini dan memenuhi tanggung jawabnya pada saat 41 bertindak untuk kepentingan publik. Pendekatan ini mengakomodasi beragam 42 keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada 43 prinsip dasar etika profesi dan untuk mencegah setiap CPA berkesimpulan bahwa 44 pada situasi tertentu diperbolehkan untuk melakukan suatu tindakan ketika tidak 45 ada larangan secara spesifik. 46

47 100.7 Ketika CPA mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 48

dasar etika profesi dan, berdasarkan suatu pengevaluasian terhadap berbagai 49 ancaman tersebut, menetapkan bahwa berbagai ancaman tersebut tidak berada 50 pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA tersebut harus menentukan 51 apakah tersedia berbagai pengamanan yang tepat dan dapat diterapkan untuk 52 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu 53 tingkat yang dapat diterima. Dalam membuat penetapan tersebut, CPA harus 54 menggunakan pertimbangan profesional dan mempertimbangkan apakah pihak 55

Page 8: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

8

ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, dengan 1 mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang tersedia bagi CPA tersebut 2 pada saat itu, akan menyimpulkan bahwa berbagai ancaman tersebut akan dapat 3 dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, 4 sehingga kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi tidak dikurangi. 5

6 100.8 Setiap CPA harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 7

dasar etika profesi ketika CPA tersebut mengetahui, atau secara memadai 8 dianggap mengetahui, adanya berbagai keadaan atau berbagai hubungan yang 9 dapat mengurangi kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi tersebut. 10

11 100.9 Setiap CPA harus mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif ketika 12

mengevaluasi signifikansi dari suatu ancaman. Pada saat menerapkan kerangka 13 konseptual tersebut, setiap CPA mungkin menemui berbagai situasi ketika berbagai 14 ancaman tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang 15 dapat diterima, baik karena ancaman tersebut terlalu signifikan atau karena 16 berbagai pengamanan yang tepat tidak tersedia atau tidak dapat diterapkan. 17

18 100.10 Seksi 290 dan 291 berisi ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap CPA 19

ketika mengidentifikasi suatu pelanggaran terhadap ketentuan independensi dalam 20

Kode Etik. Ketika CPA mengidentifikasi suatu pelanggaran terhadap setiap 21

ketentuan lain pada Kode Etik ini, CPA tersebut harus mengevaluasi signifikansi 22

pelanggaran tersebut dan dampaknya terhadap kemampuan CPA tersebut untuk 23

mematuhi prinsip dasar etika profesi. Setiap CPA harus sesegera mungkin 24

melakukan berbagai tindakan apa pun untuk mengatasi berbagai dampak 25

pelanggaran tersebut. Setiap CPA harus menentukan apakah harus melaporkan 26

pelanggaran tersebut, misalnya kepada pihak yang terkena dampak pelanggaran 27

tersebut, Institut Akuntan Publik Indonesia, regulator atau otoritas pengawasan 28

yang terkait. 29

30

100.11 Ketika CPA menghadapi berbagai keadaan yang tidak biasa dalam penerapan 31

suatu aturan tertentu dari Kode Etik yang dapat mengakibatkan hasil suatu 32

keluaran yang tidak sepadan atau keluaran yang tidak memenuhi kepentingan 33

publik, CPA tersebut direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan Institut 34

Akuntan Publik Indonesia atau regulator yang terkait. 35

36 Ancaman dan Pengamanan 37 38 100.12 Berbagai ancaman dapat timbul melalui beragam jenis hubungan dan keadaan. 39

Ketika suatu hubungan atau keadaan menimbulkan suatu ancaman, maka 40 ancaman tersebut dapat mengurangi, atau dianggap dapat mengurangi, kepatuhan 41 CPA terhadap prinsip dasar etika profesi. Suatu keadaan atau hubungan dapat 42 menimbulkan lebih dari satu ancaman dan dapat memengaruhi kepatuhan pada 43 lebih dari satu prinsip dasar etika profesi. 44

45 Berbagai ancaman dapat dikategorikan menjadi: 46 (a) ancaman kepentingan pribadi (self-interest threat), yaitu suatu ancaman yang 47

terkait dengan kepentingan keuangan atau kepentingan lain yang akan 48 memengaruhi pertimbangan atau perilaku CPA yang tidak layak; 49

(b) ancaman telaah pribadi (self-review threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi 50 dari CPA yang tidak dapat secara tepat melakukan evaluasi atas suatu 51 pertimbangan yang dibuat sebelumnya, atau kegiatan atau jasa yang dilakukan 52

Page 9: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

9

oleh CPA tersebut, atau oleh CPA lain pada kantor atau entitas pemberi kerja, 1 yang akan digunakan sebagai dasar oleh CPA tersebut ketika membuat 2 pertimbangan sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan yang sedang 3 dilakukan atau penyediaan jasa yang sedang diberikan; 4

(c) ancaman advokasi (advocacy threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi ketika 5 CPA mendukung posisi klien atau entitas tempatnya bekerja sampai pada titik 6 yang dapat mengurangi objektivitas CPA tersebut; 7

(d) ancaman kedekatan (familiarity threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi 8 karena hubungan yang lama atau hubungan yang dekat dengan klien atau 9 pemberi kerja, CPA terlalu bersimpati pada kepentingan klien atau kepentingan 10 entitas pemberi kerja, atau terlalu mudah menerima hasil pekerjaan mereka; 11 dan 12

(e) ancaman intimidasi (intimidation threat), yaitu suatu ancaman yang terjadi 13 ketika CPA dihalangi untuk bertindak secara obyektif karena tekanan yang 14 nyata atau tekanan yang dirasakan, termasuk upaya memengaruhi CPA 15 tersebut secara tidak semestinya. 16

17 Bagian B dan bagian C Kode Etik ini menjelaskan bagaimana kategori-kategori 18 berbagai ancaman tersebut masing-masing terjadi bagi CPA yang berpraktik 19 melayani publik dan CPA yang bekerja pada entitas bisnis. Setiap CPA yang 20 melayani publik dapat menggunakan bagian C yang relevan untuk keadaan tertentu 21 yang dihadapi CPA tersebut. 22

23 100.13 Berbagai pengamanan adalah berbagai tindakan atau upaya-upaya lain yang dapat 24

menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu tingkat 25 yang dapat diterima. Pengamanan-pengamanan dibagi dalam dua kategori sebagai 26 berikut: 27 (a) pengamanan-pengamanan yang ditetapkan oleh profesi, perundang-undangan 28

atau peraturan; dan 29 (b) pengamanan-pengamanan dalam lingkungan kerja. 30

31 100.14 Berbagai pengamanan yang ditetapkan oleh profesi, perundang-undangan, atau 32

peraturan termasuk: 33 (a) persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki profesi; 34 (b) persyaratan pendidikan profesional berkelanjutan; 35 (c) peraturan-peraturan tata kelola korporat; 36 (d) standar profesi; 37 (e) berbagai prosedur pemantauan dan pendisiplinan oleh Institut Akuntan Publik 38

Indonesia atau regulator; 39 (f) penelaahan eksternal oleh suatu pihak ketiga yang berwenang oleh hukum 40

atas laporan-laporan, pernyataan, berbagai formulir pelaporan, komunikasi, 41 atau informasi yang dihasilkan oleh CPA. 42

43 100.15 Bagian B dan bagian C Kode Etik ini menjelaskan berbagai pengamanan dalam 44

lingkungan kerja bagi para CPA yang berpraktik melayani publik dan para CPA 45

yang bekerja pada entitas bisnis. 46

47 100.16 Berbagai pengamanan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan 48

pengidentifikasian atau pencegahan perilaku yang tidak sesuai dengan etika 49

profesi. Berbagai pengamanan tersebut dapat ditetapkan oleh Institut Akuntan 50

Publik Indonesia, perundang-undangan, peraturan, atau entitas pemberi kerja, 51

termasuk: 52

Page 10: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

10

(a) sistem pengaduan yang efektif dan terpublikasi dengan baik, yang diterapkan 1 oleh suatu pemberi kerja, Institut Akuntan Publik Indonesia atau regulator, yang 2 memungkinkan para rekan sejawat, para pemberi kerja, dan anggota-anggota 3 masyarakat untuk melaporkan perilaku tidak profesional atau tidak etis; 4

(b) suatu kewajiban yang dinyatakan secara eksplisit untuk melaporkan 5 pelanggaran etika. 6 7

Benturan Kepentingan 8 9 100.17 CPA mungkin menghadapi benturan kepentingan ketika melakukan suatu kegiatan 10

profesional. Benturan kepentingan menimbulkan ancaman terhadap objektivitas 11

dan mungkin menimbulkan berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika profesi 12

lainnya. Berbagai ancaman tersebut dapat timbul ketika: 13

(a) CPA tersebut melakukan suatu kegiatan profesional yang terkait dengan suatu 14 permasalahan tertentu untuk dua pihak atau lebih yang memiliki berbagai 15 kepentingan yang saling berbenturan terkait dengan permasalahan tersebut; 16 atau 17

(b) berbagai kepentingan CPA tersebut berkaitan dengan suatu permasalahan 18 tertentu berbenturan dengan berbagai kepentingan pihak lain karena CPA 19 tersebut juga melakukan suatu kegiatan profesional yang berkaitan dengan 20 permasalahan tertentu tersebut. 21

22 100.18 Bagian B dan bagian C Kode Etik ini menjelaskan berbagai benturan kepentingan 23

untuk masing-masing para CPA yang berpraktik melayani publik dan para CPA 24

yang bekerja pada entitas bisnis. 25

26 Penyelesaian Masalah yang Terkait dengan Etika Profesi 27 28 100.19 Setiap CPA diharuskan menyelesaikan setiap masalah untuk mematuhi prinsip 29

dasar etika profesi. 30

31 100.20 Ketika CPA memulai proses penyelesaian benturan terkait kepatuhan pada prinsip 32

dasar, baik secara formal maupun informal, maka faktor-faktor berikut ini mungkin 33

relevan, baik sebagai satu faktor yang berdiri sendiri maupun bersama-sama 34

dengan faktor lain, untuk digunakan dalam proses penyelesaian benturan tersebut: 35

(a) fakta-fakta yang relevan; 36

(b) berbagai permasalahan etika yang terkait; 37

(c) prinsip dasar etika profesi yang terkait dengan hal yang dipermasalahkan; 38

(d) prosedur-prosedur internal yang berlaku; dan 39

(e) berbagai tindakan alternatif. 40

41

Setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan tersebut, setiap CPA harus 42

menentukan tindakan yang tepat, dengan mempertimbangkan berbagai 43

konsekuensi dari tindakan yang mungkin dilakukan. Jika permasalahan tersebut 44

tetap tidak dapat diselesaikan, CPA tersebut dapat berkonsultasi dengan pihak 45

yang tepat di kantor atau entitas pemberi kerja, untuk membantu menyelesaikan 46

masalah tersebut. 47

48 49 50

Page 11: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

11

100.21 Ketika suatu permasalahan melibatkan suatu benturan dengan, atau di dalam 1

entitas, setiap CPA harus menentukan apakah perlu berkonsultasi dengan pihak 2

yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas tersebut, seperti dewan komisaris 3

atau komite audit. 4

5

100.22 Setiap CPA sangat dianjurkan mendokumentasikan substansi permasalahan, 6

rincian setiap pembahasan, dan berbagai keputusan terkait dengan masalah 7

tersebut. 8

9 100.23 Jika suatu benturan yang signifikan tidak dapat diselesaikan, CPA dapat 10

mempertimbangkan untuk memperoleh saran profesional dari Institut Akuntan 11 Publik Indonesia atau penasihat hukum. CPA umumnya dapat memperoleh 12 panduan atas berbagai permasalahan etika tanpa melanggar prinsip kerahasiaan 13 jika permasalahan tersebut dibahas dengan Institut Akuntan Publik Indonesia 14 secara anonim, atau dengan seorang penasihat hukum berdasarkan perlindungan 15 hak istimewa (privilege) dalam hukum. 16

17 Contoh ketika CPA mempertimbangkan untuk memperoleh nasihat hukum mungkin 18 berbeda-beda. Misalnya, CPA menemukan suatu kecurangan, dan pelaporan atas 19 hal tersebut dapat melanggar tanggung jawab CPA dalam menjaga kerahasiaan. 20 Dalam kasus tersebut, CPA tersebut perlu mempertimbangkan untuk memperoleh 21 nasihat hukum untuk menentukan apakah terdapat keharusan untuk melaporkan 22 hal tersebut. 23

24 100.24 Jika setelah mendalami semua kemungkinan yang relevan benturan etika tetap 25

tidak dapat diselesaikan, CPA harus menolak dikaitkan dengan hal yang 26

menyebabkan benturan tersebut. Dalam keadaan tertentu, CPA tersebut harus 27

menentukan apakah tepat untuk mundur dari tim perikatan atau penugasan 28

tertentu, atau bahkan mengundurkan diri sepenuhnya dari perikatan tersebut, 29

kantor atau entitas pemberi kerja tersebut. 30

31 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola 32 33 100.25 Ketika berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 34

sesuai dengan ketentuan dalam Kode Etik ini, CPA atau kantor harus menentukan 35

orang yang tepat untuk berkomunikasi di dalam struktur tata kelola entitas dengan 36

mempertimbangkan sifat dan pentingnya keadaan dan permasalahan tertentu yang 37

akan dikomunikasikan. Jika CPA atau kantor tersebut berkomunikasi dengan 38

sebagian pihak dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, misalnya 39

komite audit atau seorang individu tertentu, CPA atau kantor tersebut harus 40

menentukan apakah perlu untuk berkomunikasi dengan seluruh individu pada pihak 41

yang bertanggung jawab atas tata kelola agar mereka mendapatkan informasi yang 42

cukup. 43

44

45

46

47

48

49

50

Page 12: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

12

SEKSI 110 1 2 Integritas 3 4 110.1 Prinsip integritas menetapkan kewajiban bagi setiap CPA untuk bersikap tegas dan 5

jujur dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnisnya. Integritas juga 6 berarti berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya. 7

8 110.2 Setiap CPA tidak boleh secara sadar terkait dengan berbagai laporan, berbagai 9

pernyataan, komunikasi, atau informasi lain ketika CPA tersebut meyakini bahwa 10 informasi tersebut terdapat: 11 (a) mengandung suatu kesalahan yang material atau pernyataan yang 12

menyesatkan; 13 (b) pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati- hati; atau 14 (c) penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan, 15

sehingga akan menyesatkan. 16 Ketika CPA menyadari bahwa dirinya telah dikaitkan dengan informasi semacam 17 itu, CPA tersebut harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar tidak 18 dikaitkan dengan informasi tersebut. 19

20 110.3 Setiap CPA dianggap tidak melanggar ketentuan paragraf 110.2 apabila CPA 21

tersebut menyediakan suatu laporan yang dimodifikasi terkait dengan 22 permasalahan yang terdapat dalam paragraf tersebut. 23

24 25 SEKSI 120 26 27 Objektivitas 28 29 120.1 Prinsip objektivitas menetapkan kewajiban bagi semua CPA untuk tidak 30

membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari 31 pihak-pihak lain, yang dapat mengurangi pertimbangan profesional atau bisnisnya. 32

33 120.2 Setiap CPA mungkin dihadapkan pada situasi-situasi yang dapat mengganggu 34

objektivitasnya. Namun tidak mungkin mendefinisikan dan memberikan 35 rekomendasi untuk seluruh situasi yang dihadapi oleh para CPA. Setiap CPA tidak 36 boleh melakukan suatu kegiatan profesional atau pemberian jasa jika terjadi bias 37 terhadap suatu keadaan atau hubungan yang menyebabkan atau dapat memberi 38 pengaruh yang berlebihan terhadap pertimbangan profesional CPA tersebut dalam 39 kaitannya dengan jasa atau kegiatan tersebut. 40

41 42 SEKSI 130 43 44 Kehati-hatian dan Kompetensi Profesional 45 46 130.1 Prinsip kehati-hatian dan kompetensi profesional menetapkan berbagai kewajiban 47

berikut ini bagi setiap CPA untuk: 48

(a) memiliki pengetahuan dan keahlian profesional pada tingkat yang dibutuhkan 49 untuk memberikan keyakinan bahwa para klien atau para pemberi kerja akan 50 menerima jasa profesional yang kompeten; dan 51

(b) menggunakan kemahiran profesionalnya dengan saksama sesuai dengan 52 standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam melakukan kegiatan-53 kegiatan profesional dan memberikan jasa profesionalnya 54

Page 13: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

13

130.2 Jasa profesional yang kompeten mengharuskan penggunaan pertimbangan yang 1

cermat dalam penerapan pengetahuan dan keahlian professional dalam 2

melaksanakan jasa tersebut. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua 3

tahap yang terpisah yaitu: 4

(a) pemerolehan kompetensi profesional; dan 5 (b) pemeliharaan kompetensi profesional. 6

7 130.3 Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran yang berkelanjutan 8

dan pemahaman terhadap perkembangan teknis, profesional, dan bisnis yang 9

relevan. Pengembangan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) 10

memungkinkan setiap CPA dapat mengembangkan dan memelihara 11

kemampuannya untuk bertindak secara kompeten dalam lingkungan profesional. 12

130.4 Sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional mengharuskan setiap CPA untuk 13

bersikap dan bertindak secara hati-hati, menyeluruh, dan tepat waktu, sesuai 14

dengan persyaratan penugasan. 15

16 130.5 Setiap CPA harus memastikan tersedianya pelatihan dan penyeliaan yang tepat 17

bagi mereka yang bekerja di bawah wewenangnya dalam kapasitas profesional. 18

19 130.6 Bila dipandang perlu, setiap CPA harus menjelaskan kepada klien, pemberi kerja, 20

atau pengguna jasa lainnya mengenai keterbatasan yang melekat pada jasa-jasa 21

atau kegiatan-kegiatan profesional yang dilakukan oleh CPA tersebut. 22

23 24 SEKSI 140 25 26 Kerahasiaan 27 28 140.1 Prinsip kerahasiaan mewajibkan semua CPA untuk tidak melakukan hal berikut: 29

(a) mengungkapkan kepada pihak luar kantor atau entitas pemberi kerja informasi 30

yang bersifat rahasia yang diperoleh dari suatu hubungan profesional dan 31

hubungan bisnis tanpa diberikan kewenangan yang memadai dan spesifik, 32

kecuali jika terdapat kewajiban secara hukum atau hak profesional untuk 33

mengungkapkannya; dan 34

(b) menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari suatu 35

hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau 36

pihak-pihak ketiga. 37

38 140.2 Setiap CPA harus menjaga kerahasiaan informasi, termasuk dalam suatu 39

lingkungan sosialnya, serta waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang 40

tidak disengaja terutama kepada rekan bisnis atau anggota keluarga inti atau 41

anggota keluarga dekat. 42

43 140.3 Setiap CPA harus menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon 44

klien atau pemberi kerja. 45

46 140.4 Setiap CPA harus menjaga kerahasiaan informasi di dalam kantor atau entitas 47

pemberi kerja. 48

Page 14: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

14

140.5 Setiap CPA harus melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk 1

memastikan bahwa staf yang berada di bawah pengendalian CPA tersebut dan 2

personil-personil yang memberi saran dan bantuan profesional, menghormati 3

kewajiban CPA tersebut untuk menjaga kerahasiaan informasi. 4

5 140.6 Kewajiban untuk mematuhi prinsip kerahasiaan terus dipertahankan, bahkan 6

setelah berakhirnya hubungan antara CPA dengan klien atau pemberi kerja. Ketika 7

CPA berpindah kerja atau mendapatkan klien baru, CPA tersebut berhak untuk 8

menggunakan pengalaman yang diperoleh sebelumnya. Namun demikian, CPA 9

tersebut tidak boleh menggunakan atau mengungkapkan setiap informasi rahasia 10

baik yang diperoleh atau diterima sebagai suatu hasil dari suatu hubungan 11

profesional atau hubungan bisnis sebelumnya. 12

13

140.7 Berikut ini adalah keadaan-keadaan ketika CPA diwajibkan atau dapat diwajibkan 14

untuk mengungkapkan informasi rahasia atau ketika pengungkapan dianggap 15

tepat: 16

(a) pengungkapan diizinkan oleh hukum dan disetujui oleh klien atau pemberi kerja 17

tersebut; 18

(b) pengungkapan diharuskan oleh hukum, sebagai contoh: 19

(i) penyampaian dokumen-dokumen atau bukti lain yang diwajibkan dalam 20

proses peradilan; atau 21

(ii) pengungkapan kepada otoritas publik yang tepat atas terjadinya indikasi 22

pelanggaran hukum; dan 23

(c) terdapat kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan, jika tidak 24

dilarang oleh hukum: 25

(i) untuk mematuhi kewajiban reviu mutu dari Institut Akuntan Publik 26

Indonesia atau regulator; 27

(ii) untuk menanggapi suatu permintaan penyelidikan atau investigasi oleh 28

Institut Akuntan Publik Indonesia atau regulator; 29

(iii) untuk melindungi kepentingan profesional dari CPA dalam proses 30

peradilan; atau 31

(iv) untuk mematuhi standar-standar teknis dan persyaratan-persyaratan etika. 32

33 140.8 Dalam memutuskan untuk mengungkapkan informasi rahasia, setiap CPA 34

mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan termasuk: 35

(a) apakah kepentingan semua pihak dirugikan, termasuk pihak ketiga yang 36 kepentingannya terpengaruh, jika klien atau pemberi kerja tersebut menyetujui 37 pengungkapan informasi oleh CPA tersebut; 38

(b) apakah semua informasi yang relevan diketahui dan benar ketika menghadapi 39 situasi bahwa fakta-fakta tidak didukung bukti yang kuat, informasi yang tidak 40 lengkap, atau kesimpulan yang tidak didukung bukti yang kuat, pertimbangan 41 profesional harus digunakan dalam penentuan jenis pengungkapan yang akan 42 dilakukan, jika ada; 43

(c) jenis komunikasi yang digunakan dan pihak yang dituju dalam komunikasi 44 tersebut; 45

(d) apakah pihak-pihak yang dituju dalam komunikasi tersebut adalah merupakan 46 penerima yang tepat. 47

48 49

Page 15: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

15

SEKSI 150 1 2 Perilaku Profesional 3 4 150.1 Prinsip perilaku profesional menetapkan kewajiban bagi setiap CPA untuk 5

mematuhi setiap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta 6 menghindari setiap tindakan yang diketahui atau seharusnya diketahui oleh CPA 7 tersebut akan mendiskreditkan profesi. Hal ini termasuk tindakan-tindakan, yang 8 menurut pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, setelah 9 menimbang semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA pada waktu 10 itu, besar kemungkinan dapat disimpulkan bahwa tindakan tersebut mengakibatkan 11 pengaruh negatif terhadap reputasi yang baik dari profesi tersebut. 12

13 150.2 Dalam memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaannya, setiap CPA 14

dilarang mencemarkan nama baik profesi. Setiap CPA harus bersikap jujur dan 15 dapat dipercaya, serta tidak: 16 (a) membuat pernyataan yang berlebihan mengenai jasa profesional yang dapat 17

diberikan, kualifikasi yang dimiliki, atau pengalaman yang telah diperoleh; atau 18 (b) membuat pernyataaan yang merendahkan atau melakukan perbandingan yang 19

tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan pihak lain. 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54

Page 16: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

16

BAGIAN B 1

2

CPA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK 3

4

DAFTAR ISI 5

6 Halaman 7 8 SEKSI 200 Pendahuluan.............................................…………................ 17 - 20 9

SEKSI 210 Penunjukan Profesional...........................................….........… 21 - 24 10

SEKSI 220 Benturan Kepentingan.......................................................…… 24 - 28 11

SEKSI 230 Pendapat Kedua..........................................…...................…… 28 - 29 12

SEKSI 240 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain....................................... 29 - 30 13

SEKSI 250 Pemasaran Jasa Profesional……………................................... 31 14

SEKSI 260 Hadiah dan Keramahtamahan.................................................... 31 - 32 15

SEKSI 270 Penyimpanan Aset Klien…………….......................................... 32 16

SEKSI 280 Objektivitas - Semua Jasa Profesional...................................... 32 - 33 17

SEKSI 290 Independensi - Perikatan Audit dan Perikatan Reviu................. 33 - 82 18

SEKSI 291 Independensi - Perikatan Asurans Lainnya................................ 82 - 104 19

INTERPRETASI 2005-01.......................................................…...................….. 105 - 109 20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Page 17: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

17

BAGIAN B – CPA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK 1 2 SEKSI 200 3 4 Pendahuluan 5 6 200.1 Seksi ini menjelaskan penerapan kerangka konseptual pada Bagian A dalam situasi 7

tertentu bagi CPA yang berpraktik melayani publik. Bagian ini tidak menjelaskan 8 semua keadaan dan hubungan yang mungkin dihadapi oleh CPA yang berpraktik 9 melayani publik yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman 10 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Dengan demikian, CPA yang 11 berpraktik melayani publik dianjurkan untuk selalu mewaspadai berbagai keadaan 12 dan berbagai hubungan tersebut. 13

14 200.2 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis, 15

pekerjaan, atau aktivitas yang mengurangi atau dapat mengurangi integritas, 16 objektivitas, atau reputasi yang baik dari profesi, dan suatu hasil yang tidak sesuai 17 dengan prinsip dasar etika profesi. 18

19 Ancaman dan Pengamanan 20 21 200.3 Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai keadaan 22

dan hubungan. Sifat dan signifikansi berbagai ancaman tersebut dapat berbeda, 23 bergantung pada apakah ancaman tersebut muncul dalam kaitannya dengan suatu 24 pemberian jasa untuk klien audit dan apakah klien tersebut merupakan suatu 25 entitas yang memiliki akuntabilitas publik, klien asurans yang bukan merupakan 26 klien audit, atau klien non-asurans. 27 28 Berbagai ancaman tersebut dikelompokkan menjadi: 29 (a) ancaman kepentingan pribadi; 30 (b) ancaman telaah pribadi; 31 (c) ancaman advokasi; 32 (d) ancaman kedekatan; dan 33 (e) ancaman intimidasi. 34 Berbagai ancaman tersebut dijelaskan lebih lanjut pada bagian A. 35

36 200.4 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman 37

kepentingan pribadi bagi setiap CPA yang berpraktik melayani publik termasuk: 38 (a) seorang personil dari tim asurans mempunyai kepentingan keuangan langsung 39

pada klien asurans tersebut; 40 (b) suatu kantor memiliki ketergantungan yang tidak semestinya terhadap jumlah 41

total imbalan dari satu klien; 42 (c) seorang personil dari tim asurans memiliki suatu hubungan bisnis yang erat 43

dan signifikan dengan klien asurans; 44 (d) suatu kantor khawatir atas kemungkinan kehilangan suatu klien yang 45

signifikan; 46 (e) seorang personil dari tim audit sedang melakukan negosiasi hubungan kerja 47

dengan klien audit tersebut; 48 (f) suatu kantor melakukan pengaturan imbalan bersifat kontinjen yang terkait 49

dengan suatu perikatan asurans; 50 (g) CPA menemukan suatu kesalahan yang signifikan ketika mengevaluasi hasil 51

dari suatu jasa profesional sebelumnya yang dikerjakan oleh profesional dari 52 kantor tersebut. 53

54

Page 18: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

18

200.5 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman telaah 1 pribadi bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk: 2 (a) kantor menerbitkan laporan asurans atas efektivitas operasi sistem keuangan 3

terlibat merancang atau mengimplementasikan sistem tersebut; 4 (b) kantor menyiapkan data asli yang digunakan untuk menghasilkan catatan yang 5

merupakan hal pokok dari suatu perikatan asurans; 6 (c) terdapat personil dari tim asurans sedang menjabat, atau baru saja menjabat, 7

sebagai seorang direksi, komisaris atau pejabat pada klien tersebut; 8 (d) terdapat personil dari tim asurans sedang, atau baru saja, dipekerjakan oleh 9

klien pada suatu posisi yang berpengaruh secara signifikan terhadap hal pokok 10 dari suatu perikatan; 11

(e) kantor melakukan suatu jasa kepada suatu klien asurans yang secara 12 langsung memengaruhi informasi suatu hal pokok dari perikatan asurans 13 tersebut. 14

15 200.6 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman advokasi 16

bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk: 17 (a) suatu kantor mempromosikan saham dari suatu klien audit; 18 (b) cpa bertindak sebagai penasihat hukum yang mewakili klien audit dalam litigasi 19

atau perselisihan dengan pihak ketiga. 20 21 200.7 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman kedekatan 22

bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk: 23 (a) terdapat personil dari tim perikatan memiliki anggota keluarga inti atau anggota 24

keluarga dekat yang menjabat sebagai direktur, komisaris atau pejabat klien 25 tersebut; 26

(b) terdapat personil dari tim perikatan memiliki anggota keluarga inti atau anggota 27 keluarga dekat yang menjadi karyawan klien dalam suatu posisi yang dapat 28 memberikan pengaruh signifikan terhadap suatu hal pokok dari perikatan; 29

(c) terdapat seorang direktur, komisaris atau pejabat, karyawan klien atau 30 karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan 31 terhadap hal pokok dari suatu perikatan sebelumnya menjabat sebagai rekan 32 perikatan; 33

(d) menerima berbagai hadiah atau perlakuan istimewa dari klien, kecuali nilainya 34 tidak signifikan atau tidak memiliki konsekuensi. 35

(e) personil senior memiliki hubungan yang lama dengan suatu klien asurans. 36 37 200.8 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman intimidasi 38

bagi CPA yang berpraktik melayani publik termasuk: 39 (a) kantor sedang terancam kehilangan suatu klien perikatan; 40 (b) klien audit mengindikasikan tidak akan memberikan kontrak non-asurans yang 41

telah direncanakan sebelumnya jika kantor tersebut tetap tidak setuju dengan 42 perlakuan akuntansi yang diterapkan klien atas suatu transaksi tertentu; 43

(c) kantor terancam litigasi oleh suatu klien; 44 (d) kantor ditekan untuk mengurangi ruang lingkup pekerjaan secara tidak tepat 45

untuk mengurangi imbalan-imbalan; 46 (e) CPA merasa ditekan untuk menyetujui pertimbangan dari seorang karyawan 47

klien karena karyawan tersebut lebih ahli dalam masalah yang diperdebatkan; 48 (f) CPA mendapat informasi dari seorang rekan dari kantornya bahwa promosi 49

yang telah direncanakan tidak akan terjadi kecuali CPA tersebut setuju dengan 50 suatu perlakuan akuntansi yang tidak tepat dari klien audit. 51

52 53 54

Page 19: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

19

200.9 Berbagai pengamanan yang dapat menghilangkan atau mengurangi beragam 1 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dikelompokan 2 menjadi: 3 (a) pengamanan-pengamanan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, 4

atau peraturan; dan 5 (b) pengamanan-pengamanan yang dibuat di lingkungan kerja. 6 Beberapa contoh pengamanan yang dibuat oleh suatu profesi, perundang-7 undangan, atau peraturan diuraikan pada bagian A paragraf 100.14 dari Kode Etik 8 ini. 9

10 200.10 CPA yang berpraktik melayani publik harus menggunakan pertimbangan dalam 11

menentukan cara terbaik untuk mengatasi berbagai ancaman yang tidak berada 12 pada suatu tingkat yang dapat diterima, baik dengan menerapkan pengamanan-13 pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 14 pada suatu tingkat yang dapat diterima maupun dengan menghentikan atau 15 menolak perikatan yang relevan tersebut. Dalam menggunakan pertimbangan 16 tersebut, CPA yang berpraktik melayani publik harus mempertimbangkan apakah 17 pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional akan 18 menyimpulkan bahwa berbagai ancaman tersebut dapat dihilangkan atau dikurangi 19 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan menerapkan pengamanan, 20 dengan menimbang semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA 21 pada saat itu, sehingga kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi tidak 22 berkurang. Pertimbangan ini akan dipengaruhi oleh hal-hal seperti signifikansi 23 ancaman, sifat perikatan, dan struktur kantor tersebut. 24

25 200.11 Dalam lingkungan kerja, pengamanan yang relevan akan beragam bergantung 26

pada situasinya. Berbagai pengamanan di lingkungan kerja terdiri atas 27 pengamanan pada tingkat kantor dan pengamanan pada perikatan tertentu. 28

29 200.12 Beberapa contoh pengamanan dalam lingkungan kerja termasuk: 30

(a) kepemimpinan pada kantor yang menekankan pentingnya kepatuhan pada 31 prinsip dasar etika profesi; 32

(b) kepemimpinan pada kantor tersebut yang menetapkan ekspektasi bahwa para 33 personil dari tim asurans akan bertindak untuk melindungi kepentingan publik; 34

(c) kebijakan dan prosedur untuk menerapkan dan memantau pengendalian mutu 35 perikatan; 36

(d) kebijakan yang terdokumentasi mengenai perlunya mengidentifikasi berbagai 37 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi, mengevaluasi 38 signifikansi berbagai ancaman tersebut, dan menerapkan pengamanan untuk 39 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 40 yang dapat diterima atau menghentikan atau menolak perikatan relevan 41 tersebut ketika pengamanan yang tepat tidak tersedia atau tidak dapat 42 diterapkan; 43

(e) kebijakan dan prosedur internal terdokumentasi yang mensyaratkan kepatuhan 44 pada prinsip dasar etika profesi; 45

(f) kebijakan dan prosedur yang memungkinkan pengidentifikasian adanya 46 berbagai kepentingan atau hubungan antara kantor tersebut atau para personil 47 dari tim perikatan dengan para klien; 48

(g) kebijakan dan prosedur untuk memantau dan, apabila diperlukan, mengelola 49 ketergantungan terhadap pendapatan yang diterima dari satu klien; 50

(h) penggunaan rekan dan tim perikatan yang berbeda untuk klien asurans yang 51 terpisah secara tanggung jawab dan pelaporan dengan rekan dan tim perikatan 52 untuk jasa non-asurans; 53

(i) kebijakan dan prosedur yang melarang individu yang bukan personil dari tim 54 perikatan mempengaruhi hasil perikatan secara tidak pantas; 55

Page 20: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

20

(j) mengkomunikasikan secara tepat waktu kebijakan dan prosedur kantor, 1 termasuk setiap perubahan, kepada seluruh rekan dan staf profesional serta 2 melakukan pelatihan dan pendidikan yang memadai mengenai kebijakan dan 3 prosedur tersebut; 4

(k) penunjukan seorang personil manajemen senior dari kantor untuk bertanggung 5 jawab atas pengawasan kecukupan fungsi sistem pengendalian mutu kantor 6 tersebut; 7

(l) pemberiaan saran kepada para rekan dan staf professional bagi klien-klien 8 asurans dan entitas-entitas terkait yang diharuskan untuk menerapkan 9 persyaratan independensi; 10

(m) suatu mekanisme pendisiplinan untuk mendukung kepatuhan terhadap 11 kebijakan dan prosedur yang telah diterapkan; 12

(n) mempublikasikan kebijakan dan prosedur untuk mendorong dan 13 memberdayakan staf agar berkomunikasi dengan para pejabat senior di kantor 14 mengenai setiap permasalahan yang terkait dengan kepatuhan pada prinsip 15 dasar etika profesi. 16

17 200.13 Beberapa contoh pengamanan untuk tingkat perikatan tertentu dalam lingkungan 18

kerja termasuk: 19 (a) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang tidak terlibat pada 20

pemberian jasa non-asurans untuk menelaah pekerjaan non-asurans yang 21 dilakukan atau memberikan saran yang diperlukan; 22

(b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan merupakan 23 personil dari tim asurans untuk menelaah atau memberikan saran yang 24 diperlukan terhadap suatu pekerjaan asurans; 25

(c) berkonsultasi dengan pihak ketiga yang independen seperti seorang komisaris 26 independen, suatu entitas profesi atau setiap CPA Pemegang Izin Akuntan 27 Publik lainnya; 28

(d) membahas permasalahan-permasalahan etika dengan pihak yang 29 bertanggung jawab atas tata kelola pada klien; 30

(e) mengungkapkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola pada 31 klien tentang sifat dari jasa yang diberikan dan besarnya imbalan yang 32 dibebankan; 33

(f) melibatkan kantor lain untuk mengerjakan atau mengerjakan kembali suatu 34 bagian dari perikatan; 35

(g) merotasi personil senior tim asurans. 36 37 200.14 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik juga dapat menggunakan berbagai 38

pengamanan yang telah diterapkan oleh klien tergantung sifat dari perikatan. 39 Namun demikian, tidak mungkin CPA tersebut hanya mengandalkan pada 40 pengamanan yang telah diterapkan tersebut untuk mengurangi ancaman sampai 41 pada suatu tingkat yang dapat diterima. 42

43 200.15 Beberapa contoh pengamanan dalam sistem dan prosedur-prosedur yang 44

diterapkan oleh klien termasuk: 45 (a) klien meminta pihak atau individu selain manajemen untuk mengesahkan atau 46

menyetujui penunjukkan kantor tersebut untuk melakukan perikatan; 47 (b) klien memiliki berbagai karyawan yang kompeten dengan pengalaman dan 48

senioritas yang cukup untuk membuat keputusan manajerial; 49 (c) klien tersebut telah menerapkan prosedur internal untuk memastikan pemilihan 50

yang objektif dalam pelaksanaan perikatan non-asurans; 51 (d) klien memiliki struktur tata kelola perusahaan untuk melakukan pengawasan 52

dan komunikasi yang memadai terkait dengan jasa yang diberikan oleh kantor. 53 54 55

Page 21: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

21

SEKSI 210 1 2 Penunjukan Profesional 3 4 Penerimaan Klien 5 6 210.1 Sebelum menerima klien baru, setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus 7

menentukan apakah penerimaan klien tersebut dapat menimbulkan berbagai 8 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Berbagai ancaman 9 potensial terhadap integritas atau perilaku profesional, dapat terjadi dari berbagai 10 permasalahan yang dipertanyakan masyarakat terkait dengan suatu klien (pemilik, 11 manajemen, atau aktivitasnya). 12

13 210.2 Berbagai permasalahan klien, jika diketahui, dapat mengancam kepatuhan 14

terhadap prinsip dasar etika profesi termasuk, misalnya, keterlibatan klien dalam 15 aktivitas-aktivitas ilegal (seperti pencucian uang), dan ketidakjujuran atau praktik-16 praktik pelaporan keuangan yang diragukan. 17

18 210.3 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap 19

ancaman dan menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk 20 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 21 yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan termasuk: 22 (a) memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang klien tersebut, pemilik, 23

pengelola, dan semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan 24 kegiatan bisnis; atau 25

(b) memastikan komitmen dari klien untuk meningkatkan praktik tata kelola atau 26 pengendalian internal. 27

28 210.4 Jika tidak memungkinkan untuk mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu 29

tingkat yang dapat diterima, CPA yang berpraktik melayani publik tersebut harus 30 menolak untuk melanjutkan hubungan dengan klien. 31

32 210.5 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik disarankan secara periodik menelaah 33

keputusan penerimaan untuk berbagai perikatan yang berulang. 34 35 Penerimaan Perikatan 36 37 210.6 Prinsip dasar kehati-hatian dan kompetensi profesional mewajibkan setiap CPA 38

yang berpraktik melayani publik untuk memberikan jasa-jasa profesional hanya 39 ketika CPA tersebut memiliki kompetensi untuk melakukannya. Sebelum menerima 40 suatu perikatan tertentu dari klien, setiap CPA yang berpraktik melayani publik 41 harus menentukan apakah perikatan tersebut dapat menimbulkan berbagai 42 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Sebagai contoh, suatu 43 ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip kehati-hatian dan kompetensi 44 profesional dapat terjadi berupa suatu tim perikatan tidak memiliki, atau tidak dapat 45 memperoleh, kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan dengan 46 baik. 47

48 210.7 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi 49

berbagai ancaman tersebut dan menerapkan pengamanan-pengamanan, ketika 50

diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi pengamanan ancaman tersebut 51

sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 52

53

54

Page 22: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

22

Contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 1

(a) memperoleh pemahaman yang memadai atas sifat dari bisnis klien, 2 kompleksitas operasi, tujuan dan berbagai persyaratan tertentu dari suatu 3 perikatan, serta sifat dan lingkup dari suatu pekerjaan yang dilakukan; 4

(b) memperoleh pengetahuan yang relevan atas industri atau hal pokok; 5 (c) memiliki atau mendapatkan pengalaman atas peraturan atau berbagai 6

persyaratan pelaporan yang relevan; 7 (d) menugaskan staf dalam jumlah yang memadai dengan berbagai kompetensi 8

yang sesuai kebutuhan; 9 (e) menggunakan tenaga ahli ketika diperlukan; 10 (f) menyetujui suatu jangka waktu yang realistis untuk melaksanakan suatu 11

perikatan, atau 12 (g) mematuhi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur pengendalian mutu yang 13

dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa berbagai perikatan 14 tertentu diterima hanya jika tim perikatan mampu melaksanakan secara 15 kompeten. 16

17 210.8 Ketika CPA yang berpraktik melayani publik bermaksud untuk menggunakan saran 18

atau pekerjaan seorang pakar sebagai rujukan, maka CPA tersebut harus 19

menentukan apakah rujukan tersebut memadai. Faktor-faktor yang 20

dipertimbangkan termasuk reputasi, keahlian, ketersediaan sumber daya dan 21

standar profesional serta standar etika yang diterapkan. Informasi tersebut dapat 22

diperoleh dari pengalaman sebelumnya dengan pakar tersebut atau dari konsultasi 23

dengan pihak lain. 24

25 Perubahan dalam Suatu Penunjukan CPA 26 27 210.9 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik yang diminta untuk menggantikan CPA 28

yang berpraktik melayani publik lainnya, atau CPA yang sedang memertimbangkan 29 untuk melakukan penawaran atas suatu perikatan yang saat ini dilakukan oleh CPA 30 yang berpraktik melayani publik lainnya, harus menentukan apakah terdapat 31 alasan-alasan untuk tidak menerima perikatan tersebut, baik alasan profesional 32 maupun alasan lainnya, seperti keadaan yang menimbulkan ancaman-ancaman 33 kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi yang tidak dapat dihilangkan atau 34 dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan menerapkan 35 berbagai pengamanan. Contoh, mungkin terdapat ancaman pada prinsip kehati-36 hatian dan kompetensi profesional jika CPA yang berpraktik melayani publik 37 menerima suatu perikatan tersebut sebelum mengetahui semua fakta yang 38 bersangkutan. 39

40 210.10 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap 41

ancaman. Dalam melakukan evaluasi tersebut, tergantung dari sifat suatu 42 perikatan, CPA pengganti dapat berkomunikasi langsung dengan CPA yang 43 sedang memberikan jasa untuk memperoleh fakta dan berbagai keadaan mengenai 44 rencana penggantian tersebut, sehingga CPA yang berpraktik melayani publik 45 sebagai CPA pengganti dapat memutuskan apakah tepat menerima perikatan 46 tersebut. Sebagai contoh, alasan penggantian penunjukan CPA yang dikemukakan 47 oleh calon klien tersebut mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan fakta yang 48 sesungguhnya, yang mungkin mengindikasikan adanya perbedaan pendapat 49 antara calon klien dengan CPA yang sedang memberikan jasa, sehingga hal 50 tersebut dapat memengaruhi CPA pengganti untuk membuat keputusan apakah 51 akan menerima penunjukan tersebut. 52

53

Page 23: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

23

210.11 Berbagai pengamanan harus diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan 1 atau mengurangi setiap ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 2 Contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 3 (a) ketika memenuhi permintaan untuk menyerahkan penawaran tender, cpa 4

tersebut menyatakan dalam dokumen tender bahwa, sebelum menerima suatu 5 perikatan, harus dapat berkomunikasi dengan CPA yang sedang memberikan 6 jasa, sehingga dapat membuat keputusan apakah terdapat alasan profesional 7 atau alasan lainya untuk tidak menerima penunjukan tersebut; 8

(b) meminta CPA yang sedang memberikan jasa untuk memberikan informasi 9 mengenai setiap fakta atau keadaan bahwa, menurut pendapat CPA yang 10 sedang memberikan jasa, CPA pengganti harus menyadari fakta atau keadan 11 tersebut sebelum memutuskan apakah menerima suatu perikatan tersebut; 12 atau 13

(c) memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber-sumber lain. 14 Ketika berbagai ancaman tersebut tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai 15 pada suatu tingkat yang dapat diterima melalui penerapan berbagai pengamanan, 16 CPA yang berpraktik melayani publik harus menolak perikatan tersebut, kecuali 17 CPA tersebut mendapatkan informasi yang diperlukan dengan cara-cara lain untuk 18 membuat keputusan yang memuaskan. 19

20 210.12 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin diminta untuk mengambil alih 21

pekerjaan yang merupakan pekerjaan pelengkap atau tambahan dari CPA yang 22 sedang memberikan jasa. Berbagai keadaan dapat menimbulkan ancaman-23 ancaman terhadap prinsip kehati-hatian dan kompetensi profesional dari, misalnya, 24 suatu kekurangan atau informasi yang tidak lengkap. Signifikansi setiap ancaman 25 harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan 26 untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu 27 tingkat yang dapat diterima. Salah satu contoh suatu pengamanan adalah 28 pemberitahuan kepada CPA yang sedang memberikan jasa atas pekerjaan yang 29 ditawarkan, sehingga akan memberikan kesempatan kepada CPA yang sedang 30 memberikan jasa tersebut untuk menyediakan setiap informasi relevan yang 31 diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut secara memadai. 32

33 210.13 Setiap CPA yang sedang memberikan jasa terikat oleh perjanjian kerahasiaan. 34

Apakah CPA yang sedang memberikan jasa tersebut diperkenankan atau 35 diharuskan untuk mendiskusikan perihal hubungannya dengan klien dengan CPA 36 yang akan ditunjuk akan tergantung pada sifat perikatan tersebut dan: 37 (a) apakah persetujuan klien untuk melakukan diskusi tersebut telah diperoleh; 38

atau 39 (b) berbagai persyaratan ketentuan hukum atau etika di Indonesia terkait dengan 40

komunikasi dan pengungkapan. 41 Berbagai keadaan ketika CPA diminta atau mungkin diminta untuk mengungkapkan 42 informasi rahasia atau ketika pengungkapan tersebut dinyatakan tepat diuraikan 43 pada bagian A seksi 140. 44

45 210.14 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik pada umumnya memerlukan suatu 46

persetujuan klien, lebih baik secara tertulis, untuk memulai diskusi dengan setiap 47 CPA yang sedang memberikan jasa. Ketika persetujuan telah diperoleh, CPA yang 48 sedang memberikan jasa tersebut harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-49 undangan lain yang mengatur berbagai permintaan seperti itu. Ketika CPA yang 50 sedang memberikan jasa tersebut memberikan informasi, maka pemberian 51 informasi tersebut harus jujur dan jelas. Jika CPA yang berpraktik melayani publik 52 yang akan ditunjuk tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan CPA yang sedang 53 memberikan jasa tersebut, maka CPA yang akan ditunjuk tersebut harus 54 melakukan langkah-langkah yang rasional untuk mengumpulkan informasi tentang 55

Page 24: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

24

setiap kemungkinan berbagai ancaman dengan cara lain, seperti melalui 1 wawancara dengan pihak ketiga atau melakukan investigasi latar belakang dari 2 manajemen senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola klien 3 tersebut. 4

5 6 SEKSI 220 7 8 Benturan Kepentingan 9 10 220.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin dihadapkan dengan benturan 11

kepentingan ketika memberikan jasa profesional. Benturan kepentingan 12 menimbulkan suatu ancaman terhadap prinsip objektivitas dan mungkin pula akan 13 menimbulkan berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika profesi yang lain. 14 Berbagai ancaman tersebut dapat terjadi ketika: 15 (a) CPA tersebut memberikan jasa profesional yang berhubungan dengan suatu 16

permasalahan tertentu untuk dua klien atau lebih yang berbagai 17 kepentingannya saling berbenturan; atau 18

(b) terjadinya benturan antara kepentingan CPA tersebut terkait dengan suatu 19 permasalahan tertentu dan kepentingan klien yang menggunakan jasa 20 profesional yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. 21

Setiap CPA tidak boleh membiarkan benturan kepentingan menurunkan kualitas 22 pertimbangan bisnis atau pertimbangan profesionalnya. Ketika suatu jasa 23 profesional adalah jasa asurans, maka kepatuhan terhadap prinsip dasar 24 objektivitas juga mengharuskan CPA tersebut dalam keadaan independen dari klien 25 asurans sesuai dengan seksi 290 atau 291. 26

27 220.2 Beberapa contoh situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan termasuk: 28

(a) menyediakan jasa advisory untuk klien yang ingin mengakuisisi klien audit dari 29 kantor, ketika kantor telah mendapatkan informasi rahasia selama pelaksanaan 30 audit yang mungkin relevan dengan transaksi tersebut; 31

(b) memberikan saran kepada dua klien pada saat yang bersamaan yang 32 keduanya sedang bersaing untuk mengakuisisi perusahaan yang sama ketika 33 saran tersebut mungkin relevan untuk kedua belah pihak yang sedang dalam 34 posisi bersaing; 35

(c) memberikan berbagai jasa baik kepada penjual maupun pembeli atas transaksi 36 yang sama; 37

(d) menyiapkan penilaian aset untuk dua pihak yang saling berlawanan yang 38 berkaitan dengan aset tersebut; 39

(e) mewakili dua klien yang sedang dalam sengketa hukum satu sama lain, seperti 40 dalam proses perceraian atau pembubaran suatu persekutuan; 41

(f) menyediakan laporan asurans untuk pemberi lisensi royalti berdasarkan suatu 42 perjanjian lisensi ketika pada saat yang bersamaan juga memberikan jasa 43 kepada penerima lisensi untuk kebenaran jumlah utang royalti; 44

(g) memberikan saran kepada klien untuk melakukan investasi dalam suatu bisnis 45 yang pada saat yang bersamaan, misalnya, pasangan dari CPA yang 46 berpraktik melayani publik tersebut juga memiliki kepentingan keuangan pada 47 investasi tersebut; 48

(h) memberikan saran strategis kepada klien atas posisi persaingannya, pada saat 49 yang bersamaan CPA tersebut juga sedang melakukan kerjasama bisnis atau 50 memiliki kepentingan yang sama dengan pesaing utama klien; 51

(i) memberikan saran kepada klien atas akuisisi suatu bisnis, pada saat 52 bersamaan kantor juga tertarik untuk melakukan akuisisi bisnis tersebut; 53

Page 25: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

25

(j) memberikan saran kepada klien atas pembelian produk atau jasa, pada saat 1 bersamaan CPA tersebut juga memiliki perjanjian royalti atau komisi dengan 2 salah satu pemasok produk atau jasa tersebut. 3 4

220.3 Ketika mengidentifikasi dan mengevaluasi kepentingan dan hubungan yang 5 mungkin menimbulkan benturan kepentingan, dan menerapkan berbagai 6 pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi setiap 7 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi sampai pada suatu 8 tingkat yang dapat diterima, setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus 9 menggunakan pertimbangan profesional dan mempertimbangkan apakah suatu 10 pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, dengan 11 mempertimbangkan semua fakta-fakta tertentu dan keadaan yang tersedia bagi 12 CPA pada saat itu, akan menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap prinsip dasar 13 etika profesi tidak berkurang. 14

15 220.4 Ketika mengelola berbagai benturan kepentingan termasuk membuat 16

pengungkapan atau membagi informasi di dalam kantor atau jaringan dan mencari 17 panduan dari pihak ketiga, CPA yang berpraktik melayani publik harus tetap 18 waspada terhadap kepatuhan prinsip dasar kerahasiaan. 19

20 220.5 Jika ancaman yang terjadi karena benturan kepentingan tidak berada pada suatu 21

tingkat yang dapat diterima, maka CPA yang berpraktik melayani publik harus 22 menerapkan berbagai pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi 23 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Jika berbagai 24 pengamanan tidak dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 25 yang dapat diterima, maka CPA tersebut harus menolak untuk melaksanakan atau 26 harus menghentikan jasa profesional yang dapat menyebabkan benturan 27 kepentingan; atau harus memutuskan hubungan yang relevan atau melepaskan 28 kepentingan yang relevan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 29 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 30

31 220.6 Sebelum menerima suatu hubungan, perikatan, atau hubungan bisnis dengan klien 32

baru, setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus melakukan langkah-33 langkah yang rasional untuk mengidentifikasi berbagai keadaan yang mungkin 34 menimbulkan suatu kepentingan, termasuk identifikasi atas: 35 (a) sifat dari kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak yang 36

terlibat; dan 37 (b) sifat dari jasa tersebut dan implikasinya bagi para pihak yang terkait. 38 Sifat dari jasa dan kepentingan serta hubungan yang relevan mungkin berubah 39 selama pelaksanaan suatu perikatan. Hal ini benar terutama ketika CPA diminta 40 untuk melakukan suatu perikatan dalam situasi ketika pihak-pihak yang melibatkan 41 CPA tersebut dalam posisi berlawanan, meskipun pada awalnya pihak-pihak 42 tersebut tidak terlibat dalam suatu sengketa. Setiap CPA harus tetap waspada 43 terhadap perubahan tersebut untuk suatu tujuan pengidentifikasian keadaan yang 44 dapat menimbulkan benturan kepentingan. 45 46

220.7 Untuk tujuan pengidentifikasian kepentingan dan hubungan yang dapat 47 menimbulkan benturan kepentingan, adanya proses identifikasi benturan yang 48 efektif akan membantu setiap CPA yang berpraktik melayani publik dalam 49 mengidentifikasi berbagai benturan kepentingan yang sebenarnya atau potensial 50 sebelum menentukan apakah menerima suatu perikatan dan selama pelaksanaan 51 suatu perikatan. 52

53 54

Page 26: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

26

Hal ini termasuk berbagai permasalahan yang teridentifikasi oleh pihak-pihak 1 eksternal, seperti klien atau calon klien. Semakin dini suatu benturan kepentingan 2 yang sebenarnya atau potensial teridentifikasi, semakin besar kemungkinan CPA 3 tersebut dapat menerapkan berbagai pengamanan, ketika diperlukan, untuk 4 mengurangi ancaman tersebut terhadap prinsip objektivitas dan setiap ancaman 5 kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi lainnya atau menguranginya sampai 6 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu proses identifikasi berbagai benturan 7 kepentingan yang sebenarnya atau potensial akan bergantung pada beberapa 8 faktor berikut: 9 (a) sifat dari jasa profesional yang dilakukan; 10 (b) ukuran dari kantor; 11 (c) ukuran dan sifat dari klien. 12 Struktur suatu kantor, misalnya, jumlah dan lokasi kantor termasuk cabang. 13

14 220.8 Jika suatu kantor merupakan anggota dari suatu jaringan, maka identifikasi 15

benturan kepentingan harus termasuk setiap benturan kepentingan, CPA yang 16 berpraktik melayani publik tersebut memiliki alasan untuk meyakini terjadi atau 17 kemungkinan terjadi, yang disebabkan oleh kepentingan dan hubungan dari 18 jaringan kantor. Langkah-langkah yang rasional untuk mengidentifikasi kepentingan 19 dan hubungan yang melibatkan suatu jaringan kantor bergantung pada beberapa 20 faktor, seperti sifat dari jasa profesional yang diberikan, klien yang dilayani oleh 21 jaringan tersebut, dan lokasi wilayah dari semua pihak yang terkait. 22

23 220.9 Jika suatu benturan kepentingan teridentifikasi, CPA yang berpraktik melayani 24

publik tersebut harus mengevaluasi: 25 (a) signifikansi atas kepentingan atau hubungan yang terkait; dan 26 (b) signifikansi berbagai ancaman yang timbul karena pelaksanaan jasa 27

profesional dan jasa lain; secara umum, semakin dekat hubungan antara suatu 28 jasa profesional dan suatu permasalahan yang menjadi benturan kepentingan 29 para pihak, maka semakin signifikan ancaman terhadap prinsip objektivitas dan 30 prinsip dasar etika profesi yang lain. 31

32 220.10 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus menerapkan berbagai 33

pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan berbagai ancaman tersebut 34 terhadap prinsip dasar etika profesi yang timbul akibat dari benturan kepentingan 35 atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 36 diterima. Beberapa contoh pengamanan termasuk: 37 (a) Mengimplementasikan mekanisme untuk mencegah pengungkapan yang tidak 38

sah atas informasi rahasia ketika melaksanakan jasa profesional yang terkait 39 dengan suatu permasalahan tertentu untuk dua atau lebih klien yang 40 kepentingannya saling berbenturan terkait dengan suatu masalah, mekanisme 41 tersebut termasuk: 42 (i) menggunakan tim perikatan terpisah yang dilengkapi dengan kebijakan 43

dan prosedur yang jelas dalam menjaga kerahasiaan; 44 (ii) membuat berbagai divisi terpisah untuk melaksanakan fungsi-fungsi 45

khusus dalam suatu kantor, yang dapat berfungsi sebagai penghambat 46 alur informasi rahasia klien dari satu divisi ke divisi lain di dalam kantor; 47

(iii) menetapkan kebijakan dan prosedur untuk membatasi akses terhadap 48 berkas klien, penggunaan perjanjian rahasia yang ditandatangani oleh 49 para karyawan dan para rekan di kantor, dan/atau pemisahan informasi 50 rahasia secara fisik maupun elektronik; 51

(b) penelaahan berkala atas penerapan pengamanan oleh personil senior yang 52 tidak terlibat dalam perikatan klien atau perikatan-perikatan; 53

(c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik, yang tidak terlibat dalam 54 pemberian jasa atau tidak terdampak oleh benturan kepentingan, untuk 55

Page 27: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

27

menelaah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menilai apakah berbagai 1 pertimbangan kunci dan kesimpulan tepat; 2

(d) berkonsultasi dengan pihak ketiga, seperti Institut Akuntan Publik Indonesia 3 penasihat hukum, atau CPA lainnya. 4

5 220.11 Sebagai tambahan, pada umumnya setiap CPA perlu mengungkapkan dari 6

benturan kepentingan dan berbagai pengamanan yang terkait, jika ada, kepada 7 klien yang terpengaruh oleh benturan kepentingan tersebut dan, ketika berbagai 8 pengamanan diperlukan untuk mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat 9 yang dapat diterima, serta memperoleh persetujuan dari klien bagi CPA yang 10 berpraktik melayani publik untuk melaksanakan pemberian jasa profesional. 11 Pengungkapan dan persetujuan dapat berbeda bentuknya, misalnya: 12 (a) pengungkapan secara umum kepada para klien mengenai berbagai keadaan 13

bahwa, berdasarkan kelaziman praktik komersial, CPA tersebut tidak 14 memberikan jasa secara eksklusif kepada satu klien (misalnya, melakukan jasa 15 tertentu dalam sektor pasar tertentu), supaya klien tersebut memberikan 16 persetujuannya; pengungkapan tersebut dapat dilakukan, misalnya, 17 berdasarkan persyaratan dan ketentuan standar profesi CPA yang berlaku 18 untuk perikatan tersebut; 19

(b) pengungkapan spesifik kepada klien yang terdampak oleh suatu keadaan dari 20 benturan kepentingan, termasuk penyajian terinci untuk situasi tersebut serta 21 penjelasan komprehensif untuk setiap pengamanan yang direncanakan dan 22 berbagai risiko yang tercakup, yang cukup sehingga memungkinkan klien untuk 23 membuat suatu keputusan memadai terkait dengan permasalahan tersebut 24 dan untuk memberikan persetujuan secara eksplisit; 25

(c) dalam keadaan tertentu, persetujuan mungkin diterima secara tersirat dari 26 perilaku klien ketika CPA telah mempunyai bukti yang cukup untuk 27 menyimpulkan bahwa klien mengetahui keadaan tersebut sejak awal dan telah 28 menerima benturan kepentingan tersebut ketika mereka tidak menyampaikan 29 keberatan atas terjadinya benturan kepentingan; 30

Setiap CPA harus menentukan apakah sifat dan signifikansi suatu benturan 31 kepentingan memerlukan pengungkapan tertentu dan persetujuan secara eksplisit. 32 Untuk tujuan tersebut, CPA harus menggunakan pertimbangan profesional dalam 33 menimbang suatu hasil dari evaluasi atas keadaan yang menimbulkan suatu 34 benturan kepentingan, termasuk pihak-pihak yang mungkin terdampak, sifat dari 35 berbagai permasalahan yang mungkin timbul, dan potensi atas suatu 36 permasalahan tertentu yang berkembang secara tidak terduga. 37

38 220.12 Ketika CPA yang berpraktik melayani publik telah meminta persetujuan secara 39

eksplisit kepada klien dan permintaan tersebut ditolak oleh klien, maka CPA harus 40 menolak untuk melakukan atau harus menghentikan jasa profesional yang akan 41 mengakibatkan benturan kepentingan; atau CPA harus memutuskan hubungan 42 yang terkait atau melepaskan kepentingan yang terkait untuk menghilangkan atau 43 mengurangi suatu ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, 44 sehingga persetujuan dapat diperoleh, setelah menerapkan pengamanan-45 pengamanan tambahan, jika diperlukan. 46

47 220.13 Ketika pengungkapan dilakukan secara lisan, atau persetujuan diberikan secara 48

lisan atau tersirat, maka setiap CPA yang berpraktik melayani publik dianjurkan 49 untuk mendokumentasikan sifat dari keadaan yang menimbulkan benturan 50 kepentingan tersebut, pengamanan yang diterapkan untuk mengurangi ancaman 51 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dan persetujuan yang diperoleh. 52

53

Page 28: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

28

220.14 Dalam keadaan tertentu, membuat pengungkapan tertentu dengan tujuan untuk 1 mendapatkan persetujuan eksplisit dapat menyebabkan pelanggaran terhadap 2 prinsip kerahasiaan. Contoh-contoh dari berbagai keadaan tersebut termasuk: 3 (a) memberikan jasa yang terkait transaksi kepada suatu klien dalam kaitannya 4

dengan proses pengambilalihan secara paksa oleh klien lain dari kantor 5 tersebut; 6

(b) melakukan investigasi forensik untuk klien sehubungan dengan dugaan 7 tindakan kecurangan ketika kantor memiliki informasi rahasia yang diperoleh 8 melalui pelaksanaan suatu jasa profesional bagi klien lain yang mungkin 9 terlibat dalam kecurangan tersebut. 10

Kantor tidak boleh menerima atau melanjutkan perikatan dalam berbagai keadaan 11 tersebut, kecuali kondisi-kondisi berikut terpenuhi: 12 (a) kantor tidak melakukan suatu peran advokasi bagi satu klien yang 13

mengharuskan kantor menanggung posisi sebagai pendukung yang 14 berseberangan dengan klien lain sehubungan dengan permasalahan yang 15 sama; 16

(b) penerapan mekanisme tertentu untuk mencegah pengungkapan informasi 17 rahasia diantara tim perikatan yang melayani dua klien; dan 18

(c) kantor yakin bahwa pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan 19 rasional, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang tersedia 20 bagi CPA yang berpraktik melayani publik pada saat itu, akan menyimpulkan 21 bahwa hal tersebut adalah pantas bagi kantor untuk menerima atau 22 melanjutkan perikatan karena adanya pembatasan atas kemampuan kantor 23 untuk melaksanakan jasa tersebut yang dapat menghasilkan kerugian bagi 24 klien atau pihak ketiga lain yang relevan. 25

CPA harus mendokumentasikan sifat dari keadaan tersebut, termasuk peran yang 26 dilakukan oleh CPA, suatu mekanisme spesifik yang diterapkan untuk mencegah 27 pengungkapan informasi diantara tim perikatan yang melayani dua klien, dan 28 alasan yang mendasari kesimpulan bahwa tepat untuk menerima perikatan 29 tersebut. 30

31 32 SEKSI 230 33 34 Pendapat Kedua 35 36 230.1 Situasi ketika CPA yang berpraktik melayani publik diminta untuk memberikan 37

pendapat kedua mengenai penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar-38 standar atau prinsip-prinsip lain untuk suatu keadaan atau transaksi-transaksi 39 tertentu oleh atau atas nama suatu perusahaan atau suatu entitas yang saat ini 40 bukan merupakan klien dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan 41 pada prinsip dasar etika profesi. Sebagai contoh, ancaman terhadap prinsip kehati-42 hatian dan kompetensi profesional mungkin terjadi dalam keadaan ketika pendapat 43 kedua tersebut tidak didasarkan pada serangkaian fakta-fakta yang sama dengan 44 fakta-fakta yang diberikan kepada CPA lain yang memberikan pendapat pertama 45 atau didasarkan pada bukti yang tidak cukup. Keberadaan dan signifikansi setiap 46 ancaman akan bergantung pada suatu keadaan dari permintaan untuk 47 memberikan pendapat kedua serta semua fakta dan berbagai asumsi lain yang 48 tersedia yang relevan dengan pernyataan dari suatu pertimbangan profesional. 49

50 230.2 Ketika diminta untuk memberikan pendapat kedua, setiap CPA yang berpraktik 51

melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman dan harus 52 menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 53

Page 29: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

29

mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 1 diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk: 2 (a) meminta persetujuan dari klien untuk menghubungi CPA atau praktisi lain yang 3

memberikan pendapat pertama, menjelaskan keterbatasan yang melingkupi 4 setiap pendapat yang diberikan ketika berkomunikasi kepada klien; dan 5

(b) menyediakan salinan pendapat bagi CPA atau praktisi lain yang memberikan 6 pendapat pertama. 7

8 230.3 Jika perusahaan atau entitas yang meminta pendapat tersebut tidak mengizinkan 9

melakukan komunikasi dengan CPA yang memberikan pendapat pertama, maka 10 CPA yang berpraktik melayani publik harus menentukan apakah tepat memberikan 11 pendapat kedua dengan memperhatikan semua keadaan. 12

13 14 SEKSI 240 15 16 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain 17 18 240.1 Ketika melakukan negosiasi mengenai jasa profesional yang akan diberikan, 19

setiap CPA yang berpraktik melayani publik dapat mengajukan penawaran imbalan 20 yang dipandang sesuai. Fakta terjadinya jumlah imbalan jasa profesional yang 21 diusulkan oleh CPA yang satu lebih rendah dari CPA yang lain bukan merupakan 22 pelanggaran terhadap kode etik profesi.Namun demikian, ancaman terhadap 23 kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan 24 jasa profesional yang diusulkan. Sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi 25 terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat 26 terjadi ketika besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan sedemikian 27 rendahnya, sehingga dapat mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya perikatan 28 dengan baik berdasarkan standar teknis dan standar profesi. 29

30 240.2 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung pada beberapa faktor 31

seperti besaran imbalan yang diajukan dan jasa yang diberikan berdasarkan 32 imbalan tersebut. Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai 33 pengamanan harus diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau 34 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 35 Contoh-contoh berbagai pengamanan termasuk: 36 (a) memastikan klien memahami ketentuan suatu perikatan dan, terutama, dasar 37

penentuan imbalan yang diajukan dan lingkup jasa yang diberikan berdasarkan 38 imbalan tersebut; atau 39

(b) mengalokasikan waktu yang memadai dan menggunakan staf yang kompeten 40 dalam perikatan. 41

42 240.3 Imbalan yang bersifat kontinjen banyak digunakan untuk perikatan non-asurans 43

tertentu. Dalam keadaan tertentu, imbalan kontinjen tersebut dapat menimbulkan 44 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Imbalan kontinjen 45 tersebut dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip 46 objektivitas. Keberadaan dan signifikansi berbagai ancaman akan bergantung pada 47 faktor-faktor sebagai berikut: 48 (a) sifat perikatan; 49 (b) rentang besaran imbalan jasa profesional yang dimungkinkan; 50 (c) dasar penetapan besaran imbalan jasa profesional; 51 (d) ada tidaknya penelaahan hasil pekerjaan oleh pihak ketiga yang independen. 52

53

Page 30: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

30

240.4 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 1 diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai 2 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.Contoh berbagai 3 pengamanan termasuk: 4 (a) perjanjian tertulis pada awal perikatan dengan klien sebagai dasar penentuan 5

remunerasi; 6 (b) pengungkapan kepada pengguna yang dituju mengenai pekerjaan yang 7

dilakukan oleh setiap CPA yang berpraktik melayani publik dan dasar 8 penentuan renumerasi; 9

(c) kebijakan dan prosedur pengendalian mutu; atau 10 (d) penelaahan oleh suatu pihak ketiga yang independen terhadap suatu 11

pekerjaan yang dilakukan oleh CPA yang berpraktik melayani publik tersebut. 12 13 240.5 Dalam situasi tertentu, setiap CPA dapat menerima imbalan jasa profesional 14

rujukan atau komisi (referral fee) yang terkait dengan diterimanya suatu perikatan, 15 sebagai contoh, jika CPA tidak memberikan jasa profesional tertentu yang 16 dibutuhkan, maka imbalan jasa dapat diterima oleh CPA tersebut sehubungan 17 dengan rujukan klien yang berkelanjutan (continuing client) tersebut kepada tenaga 18 ahli atau CPA yang berpraktik melayani publik lainnya. Setiap CPA yang berpraktik 19 melayani publik dapat menerima komisi dari pihak ketiga (seperti penjual perangkat 20 lunak) sehubungan dengan penjualan barang atau jasa kepada klien. Penerimaan 21 imbalan jasa profesional rujukan atau komisi tersebut dapat menimbulkan ancaman 22 kepentingan pribadi terhadap objektivitas, kompetensi, serta sikap kecermatan dan 23 kehati-hatian profesional. 24

25 240.6 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin juga membayar imbalan 26

rujukan untuk mendapatkan klien, sebagai contoh, ketika klien tetap berlanjut 27 sebagai klien dari CPA yang berpraktik melayani publik lainnya namun memerlukan 28 jasa spesialis yang tidak diberikan oleh CPA yang saat ini memberikan jasa. 29 Pembayaran suatu imbalan rujukan tersebut juga menimbulkan suatu ancaman 30 kepentingan pribadi terhadap prinsip objektivitas dan prinsip kehati-hatian dan 31 kompetensi profesional. 32

33 240.7 Signifikansi dari suatu ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 34

diterapkan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 35 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh berbagai pengamanan 36 termasuk: 37 (a) mengungkapkan kepada klien setiap kesepakatan untuk membayarkan 38

imbalan rujukan kepada CPA lain atas suatu pekerjaan yang dirujuk; 39 (b) mengungkapkan kepada klien setiap kesepakatan untuk menerima imbalan 40

rujukan ketika memberikan rujukan klien tersebut kepada CPA yang berpraktik 41 melayani publik lainnya; 42

(c) mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari klien mengenai pengaturan 43 komisi dalam hubungannya dengan penjualan barang dan jasa oleh pihak 44 ketiga kepada klien tersebut. 45

46 240.8 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik mungkin membeli seluruh atau 47

sebagian kepemilikan dari kantor berdasarkan pembayaran yang akan diberikan 48 kepada pemilik kantor sebelumnya, atau kepada ahli waris atau walinya. 49 Pembayaran tersebut bukan merupakan komisi atau imbalan rujukan seperti yang 50 dimaksud pada paragraf 240.5-240.7 tersebut. 51

52 53 54 55

Page 31: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

31

SEKSI 250 1 2 Pemasaran Jasa Profesional 3 4 250.1 Ketika CPA yang berpraktik melayani publik mencoba mendapatkan pekerjaan baru 5

melalui iklan atau berbagai bentuk pemasaran lain, kemungkinan terdapat ancaman 6 kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Misalnya, ancaman kepentingan 7 pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip perilaku profesional timbul jika jasa, 8 prestasi, atau produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan prinsip dasar etika 9 profesi tersebut. 10

11 250.2 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh menyebabkan reputasi 12

profesi rusak ketika memasarkan jasa profesional. CPA yang berpraktik melayani 13 publik tersebut harus bersikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak: 14 (a) membuat pernyataan yang berlebihan atas jasa yang ditawarkan, kualifikasi 15

yang dimilki, atau pengalaman yang diperoleh; atau 16 (b) membuat pernyataaan yang merendahkan atau melakukan perbandingan yang 17

tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan CPA lain. 18 Jika CPA yang berpraktik melayani publik memiliki keraguan atas tepat tidaknya 19 suatu iklan atau bentuk pemasaran lainnya, maka CPA harus melakukan konsultasi 20 dengan Institut Akuntan Publik Indonesia. 21

22 23 SEKSI 260 24 25 Hadiah dan Keramahtamahan 26 27 260.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik maupun anggota keluarga inti atau 28

anggota keluarga dekatnya mungkin saja ditawari hadiah atau bentuk 29 keramahtamahan lainnya dari klien. Tawaran tersebut dapat menimbulkan 30 ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi. Misalnya, ancaman 31 kepentingan pribadi atau ancaman kedekatan terhadap prinsip objektivitas dapat 32 timbul jika hadiah dari klien diterima; dan ancaman intimidasi terhadap prinsip 33 objektivitas dapat timbul dengan kemungkinan dipublikasikannya penerimaan 34 hadiah tersebut. 35

36 260.2 Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada sifat, nilai, dan 37

maksud dari pemberian. Ketika pemberian hadiah atau keramahtamahan dari 38 pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional, 39 mempertimbangkan semua fakta dan keadaan spesifik, akan menyimpulkan bahwa 40 pemberian tersebut tidak berarti dan tidak memiliki konsekuensi apa pun, maka 41 CPA yang berpraktik melayani publik dapat menyimpulkan bahwa pemberian 42 tersebut merupakan hal wajar dalam praktik bisnis tanpa adanya maksud tertentu 43 untuk memengaruhi pengambilan keputusan atau untuk memperoleh informasi 44 tertentu. Untuk kasus tersebut, CPA yang berpraktik melayani publik pada 45 umumnya dapat menyimpulkan bahwa ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar 46 etika profesi berada pada suatu tingkat yang dapat diterima. 47

48 260.3 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap 49

ancaman dan harus menerapkan berbagai pengamanan, ketika diperlukan, untuk 50 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu tingkat 51 yang dapat diterima. Ketika berbagai ancaman tidak dapat dihilangkan atau 52 dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima melalui suatu penerapan 53

Page 32: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

32

berbagai pengamanan, setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh 1 menerima pemberian tersebut. 2

3 4 SEKSI 270 5 6 Penyimpanan Aset-Aset Klien 7 8 270.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh mengambil tanggung jawab 9

atas penyimpanan uang dan aset-aset lainnya milik klien, kecuali diizinkan secara 10 hukum, dan jika demikian, maka kepatuhan terhadap setiap kewajiban hukum 11 berlaku bagi setiap CPA tersebut ketika menyimpan aset-aset klien. 12

13 270.2 Suatu penanganan atas aset-aset klien menimbulkan berbagai ancaman kepatuhan 14

terhadap prinsip dasar etika profesi, misalnya, terdapat ancaman kepentingan 15 pribadi terhadap prinsip perilaku profesional dan mungkin pula ancaman 16 kepentingan pribadi terhadap prinsip objektivitas timbul dari penanganan aset-aset 17 klien. Ketika setiap CPA yang berpraktik melayani publik dipercaya untuk 18 menyimpan uang (atau aset-aset lain) milik pihak lain, maka CPA tersebut harus: 19 (a) menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset pribadi atau kantor; 20 (b) menggunakan aset tersebut hanya untuk suatu tujuan yang telah ditetapkan; 21 (c) setiap saat siap untuk mempertanggung jawabkan aset tersebut, dan setiap 22

penghasilan, dividen, atau keuntungan yang dihasilkan, kepada siapapun yang 23 berhak atas aset tersebut; dan 24

(d) mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang 25 relevan dengan penyimpanan dan pertanggung jawaban aset tersebut. 26

27 270.3 Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan untuk jasa yang 28

mungkin melibatkan penanganan aset klien, setiap CPA yang berpraktik melayani 29 publik harus melakukan penyelidikan yang cukup mengenai sumber aset tersebut 30 dan mempertimbangkan kewajiban peraturan dan hukum yang berlaku. Misalnya, 31 jika aset tersebut berasal dari kegiatan ilegal, seperti pencucian uang, maka 32 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi akan terjadi. Dalam 33 situasi demikian, CPA perlu mempertimbangkan untuk meminta nasihat hukum. 34

35 36 SEKSI 280 37 38 Objektivitas – Semua Jasa Profesional 39 40 280.1 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus menentukan ketika memberikan 41

jasa profesional apapun apakah terdapat berbagai ancaman terhadap kepatuhan 42 pada prinsip objektivitas sebagai akibat adanya kepentingan dalam, atau hubungan 43 dengan, klien atau direktur, komisaris, pejabat atau para karyawan klien. Misalnya, 44 ancaman kedekatan terhadap prinsip objektivitas mungkin timbul dari hubungan 45 keluarga atau kedekatan pribadi atau hubungan bisnis. 46

47 280.2 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik yang memberikan jasa asurans harus 48

independen terhadap klien asurans tersebut. Independensi dalam pemikiran 49 (independence of mind) dan independensi dalam penampilan (independence in 50 appearance) sangat dibutuhkan untuk memungkinkan CPA yang berpraktik 51 melayani publik untuk menyatakan pendapat, atau memberikan kesan adanya 52 pernyataan pendapat, secara tidak bias dan bebas dari benturan kepentingan atau 53 pengaruh pihak lain. Bagian 290 dan 291 memberikan pedoman mengenai 54

Page 33: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

33

persyaratan independensi bagi para CPA yang berpraktik melayani publik ketika 1 melakukan perikatan asurans. 2

3 280.3 Keberadaan berbagai ancaman terhadap prinsip objektivitas ketika memberikan 4

jasa profesional apapun akan bergantung pada berbagai keadaan tertentu dari 5 perikatan dan sifat dari suatu pekerjaan yang dilakukan oleh CPA yang berpraktik 6 melayani publik. 7

8 280.4 Setiap CPA yang berpraktik melayani publik harus mengevaluasi signifikansi setiap 9

ancaman dan harus menerapkan berbagai pengamanan, ketika diperlukan, untuk 10 menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu 11 tingkat yang dapat diterima. Contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 12 (a) mengundurkan diri dari tim perikatan; 13 (b) menerapkan prosedur supervisi; 14 (c) menghentikan hubungan keuangan atau hubungan bisnis yang menimbulkan 15

suatu ancaman; 16 (d) membahas suatu permasalahan dengan tingkatan manajemen yang lebih 17

tinggi dalam kantor; atau 18 (e) membahas suatu permasalahan dengan pihak klien yang bertanggung jawab 19

atas tata kelola perusahaan. 20 Jika berbagai pengamanan tidak dapat menghilangkan atau mengurangi suatu 21 ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka setiap CPA yang 22 berpraktik melayani publik harus menolak atau menghentikan perikatan tersebut. 23

24 25 SEKSI 290 26 27 Independensi - Perikatan Audit dan Perikatan Reviu 28 29 Struktur dari Seksi 30 31 290.1 Seksi ini membahas mengenai persyaratan-persyaratan independensi untuk 32

perikatan audit dan perikatan reviu, yang keduanya merupakan perikatan asurans, 33 pada jasa tersebut setiap CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menyatakan suatu 34 simpulan atas laporan keuangan. Perikatan tersebut mencakup perikatan audit dan 35 perikatan reviu atas laporan keuangan lengkap dan laporan keuangan tunggal. 36 Persyaratan independensi untuk perikatan asurans yang bukan perikatan audit atau 37 perikatan reviu dibahas dalam Seksi 291. 38

39 290.2 Dalam keadaan tertentu yang melingkupi berbagai perikatan audit ketika laporan 40

audit mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan peredaran serta 41 sepanjang kondisi tertentu yang disyaratkan terpenuhi, berbagai persyaratan 42 independensi dalam seksi ini dapat dimodifikasi sebagaimana diatur pada paragraf 43 290.500 sampai 290.514. Modifikasi-modifikasi tersebut tidak diperkenankan 44 dalam hal suatu audit atas laporan keuangan dipersyaratkan oleh peraturan 45 perundang-undangan. 46

47 290.3 Dalam seksi ini istilah: 48

(a) “audit,” “tim audit,” “perikatan audit,” “klien audit” dan “laporan audit” mencakup 49 reviu, tim reviu, perikatan reviu, klien reviu, dan laporan reviu; dan 50

(b) “kantor” mencakup kantor akuntan publik dan jaringan kantor, kecuali 51 dinyatakan lain. 52

53 54

Page 34: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

34

Pendekatan Kerangka Konseptual Independensi 1 2 290.4 Dalam perikatan audit, untuk kepentingan publik dan, oleh karena itu, Kode Etik ini 3

mewajibkan setiap CPA Pemegang Izin Akuntan Publik dan personil dalam tim 4 audit, kantor, dan jaringan kantor harus independen terhadap klien audit. 5

6 290.5 Tujuan dari seksi ini adalah untuk membantu kantor, CPA Pemegang Izin Akuntan 7

Publik dan personil lainnya dalam tim audit dalam menerapkan pendekatan 8 kerangka konseptual yang dijelaskan pada bagian berikut ini untuk mencapai dan 9 menjaga independensi. 10

11 290.6 Independensi mencakup: 12

(a) independensi dalam pemikiran; independensi dalam pemikiran merupakan 13 sikap mental yang memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak 14 dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu pertimbangan profesional, 15 yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan bertindak 16 secara objektif, serta menerapkan skeptisisme profesional. 17

(b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta dan keadaan yang 18 sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai 19 dan rasional besar kemungkinan menyimpulkan, dengan mempertimbangkan 20 semua fakta dan keadaan tertentu, bahwa integritas, objektivitas, atau 21 skeptisisme profesional dari kantor, atau setiap personil tim audit telah 22 berkurang. 23

24 290.7 Pendekatan kerangka konseptual tersebut harus diterapkan oleh setiap CPA 25

dalam: 26 (a) mengidentifikasi ancaman terhadap independensi; 27 (b) mengevaluasi signifikansi dari ancaman yang teridentifikasi; dan 28 (c) menerapkan pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau 29

mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 30 Ketika CPA menentukan bahwa berbagai pengamanan yang tepat tidak tersedia 31 atau tidak dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai 32 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA 33 tersebut harus menghilangkan keadaan atau hubungan yang menimbulkan 34 berbagai ancaman tersebut atau menolak atau menghentikan perikatan audit. 35 Setiap CPA harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam menerapkan 36 kerangka konseptual ini. 37

38 290.8 Terdapat beragam keadaan atau perpaduan berbagai keadaan, yang mungkin 39

relevan dalam menilai berbagai ancaman terhadap independensi. Dalam Kode Etik 40 ini, agak sulit untuk menjelaskan setiap situasi yang menimbulkan berbagai 41 ancaman terhadap independensi dan untuk menentukan tindakan yang tepat. Oleh 42 karena itu, Kode Etik ini mengembangkan kerangka konseptual yang mewajibkan 43 setiap kantor dan personil dalam tim audit untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, 44 dan mengatasi berbagai ancaman terhadap independensi. Pendekatan kerangka 45 konseptual membantu setiap CPA yang berpraktik melayani publik untuk mematuhi 46 persyaratan etika dalam Kode Etik ini. Kerangka konseptual ini memungkinkan 47 untuk mencakup berbagai variasi keadaan yang dapat menimbulkan berbagai 48 ancaman terhadap independensi dan dapat mencegah setiap CPA untuk 49 menyimpulkan bahwa suatu situasi diperkenankan apabila situasi tersebut tidak 50 secara spesifik dilarang. 51

52 53 54

Page 35: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

35

290.9 Paragraf 290.100 dan seterusnya menjelaskan cara penerapan pendekatan 1 kerangka konseptual independensi. Paragraf-paragraf tersebut tidak membahas 2 semua keadaan dan hubungan yang menimbulkan atau dapat menimbulkan 3 berbagai ancaman terhadap independensi. 4

5 290.10 Dalam memutuskan apakah akan menerima atau melanjutkan suatu perikatan, atau 6

apakah akan menugaskan seseorang untuk menjadi bagian dari tim audit, kantor 7 harus melakukan identifikasi dan evaluasi atas berbagai ancaman terhadap 8 independensi. Ketika berbagai ancaman tersebut tidak berada pada suatu tingkat 9 yang dapat diterima, dan keputusan apakah menerima suatu perikatan atau 10 menugaskan seseorang tertentu dalam tim audit, kantor tersebut harus 11 menentukan apakah terdapat berbagai pengamanan yang dapat menghilangkan 12 atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 13 diterima. 14

15 Apabila keputusannya adalah melanjutkan perikatan, kantor harus menentukan 16 apakah berbagai pengamanan yang diterapkan pada saat ini akan efektif secara 17 terus-menerus untuk menghilangkan berbagai ancaman tersebut atau mengurangi 18 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, atau apakah berbagai pengamanan 19 lain perlu diterapkan, atau apakah perikatan perlu dihentikan. Ketika terdapat 20 informasi baru tentang suatu ancaman terhadap independensi yang menjadi 21 perhatian kantor kapanpun selama perikatan, kantor harus mengevaluasi 22 signifikansi ancaman tersebut berdasarkan pendekatan kerangka konseptual. 23

24 290.11 Dalam seksi ini dijelaskan referensi mengenai signifikansi berbagai ancaman 25

terhadap independensi. Dalam pengevaluasian signifikansi suatu ancaman, setiap 26 CPA harus mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif maupun faktor-faktor 27 kuantitatif. 28

29 290.12 Seksi ini, pada sebagian besar kasus, tidak menetapkan tanggung jawab tertentu 30

bagi setiap individu dalam suatu kantor atas tindakannya terkait dengan 31 independensi karena tanggung jawab tersebut dapat berbeda-beda yang 32 tergantung pada ukuran, struktur, dan jenis entitas dari suatu kantor. Kantor 33 tersebut diharuskan oleh Standar Pengendalian Mutu yang ditetapkan oleh Institut 34 Akuntan Publik Indonesia untuk menetapkan kebijakan dan prosedur yang 35 dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa independensi terpelihara 36 ketika diharuskan oleh ketentuan etika yang relevan. Selanjutnya, Standar Audit 37 juga mengharuskan rekan perikatan audit untuk membuat simpulan mengenai 38 kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan independensi yang berlaku dalam 39 perikatan tersebut. 40

41 Jaringan dan Jaringan Kantor 42 43 290.13 Jika suatu kantor merupakan bagian dari suatu jaringan kantor, kantor tersebut 44

harus independen dari klien-klien audit kantor-kantor lain dalam jaringan tersebut 45 (kecuali jika dinyatakan sebaliknya dalam Kode Etik ini).Berbagai persyaratan 46 independensi dalam seksi ini yang berlaku bagi suatu jaringan kantor, juga berlaku 47 bagi setiap entitas lainya, seperti praktik konsultasi atau praktik hukum profesional, 48 yang memenuhi definisi jaringan kantor terlepas dari apakah entitas tersebut 49 memenuhi definisi kantor. 50

51 290.14 Untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan jasa profesional, beberapa 52

kantor seringkali membentuk struktur yang lebih besar dengan beberapa kantor dan 53 entitas-entitas lain. Apakah struktur yang lebih luas tersebut membentuk suatu 54 jaringan tergantung pada fakta-fakta dan keadaan-keadaan tertentu, serta tidak 55

Page 36: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

36

bergantung pada apakah kantor dan entitas-entitas tersebut berbeda dan terpisah 1 secara hukum. 2 3 Misalnya, ketika suatu struktur yang lebih besar mungkin ditujukan hanya untuk 4 memfasilitasi rujukan pekerjaan, struktur tersebut tidak dengan sendirinya 5 memenuhi kriteria yang diperlukan untuk membentuk sebagai suatu jaringan. 6 Dalam keadaan lain, suatu struktur yang lebih besar mungkin sedemikian rupa 7 sehingga ditujukan untuk kerja sama dan beberapa kantor tersebut menggunakan 8 nama yang sama, sistem pengendalian mutu yang sama, atau sumber daya 9 profesional signifikan yang sama, sehingga sebagai konsekuensinya dianggap 10 sebagai suatu jaringan. 11

12 290.15 Pertimbangan untuk menentukan apakah struktur yang lebih besar tersebut 13

merupakan suatu jaringan harus dilakukan dengan memperhatikan apakah pihak 14 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional yang cukup 15 kemungkinan akan menyimpulkan, dengan memperhatikan semua fakta dan 16 keadaan spesifik, bahwa entitas-entitas tersebut terhubung sedemikan rupa 17 sehingga merupakan suatu jaringan. Pertimbangan tersebut harus diterapkan 18 secara konsisten pada seluruh jaringan. 19

20 290.16 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk bekerja sama serta secara jelas 21

ditujukan untuk berbagi laba atau biaya antar entitas dalam struktur tersebut, maka 22 struktur tersebut termasuk sebagai suatu jaringan. Namun, jika biaya yang dibagi 23 tidak material maka tidak dengan sendirinya membentuk suatu jaringan. 24

25 Sebagai tambahan, jika pembagian biaya-biaya terbatas pada biaya-biaya yang 26 terkait dengan pengembangan metodologi audit, manual, atau pelatihan, maka hal 27 ini juga tidak dengan sendirinya membentuk suatu jaringan. Lebih jauh, suatu kerja 28 sama antara suatu kantor dan suatu entitas yang tidak berelasi untuk bersama-29 sama memberikan jasa atau mengembangkan produk tidak dengan sendirinya 30 membentuk suatu jaringan. 31

32 290.17 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk bekerjasama dan entitas-entitas 33

dalam struktur tersebut berbagi kepemilikan, pengendalian, atau manajemen, maka 34 struktur tersebut merupakan suatu jaringan. Pembentukan jaringan tersebut dapat 35 dilakukan dengan suatu kontrak atau dengan cara lain. 36

37 290.18 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk kerja sama dan entitas-entitas 38

dalam struktur tersebut berbagi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu secara 39 bersama, maka struktur tersebut merupakan suatu jaringan. Untuk tujuan tersebut, 40 penggunaan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang sama tersebut 41 adalah dirancang, diterapkan, dan dipantau lintas struktur yang lebih besar pada 42 jaringan tersebut. 43

44 290.19 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk kerja sama dan entitas-entitas 45

dalam struktur berbagi suatu strategi bisnis secara bersama, maka struktur tersebut 46 merupakan sebuah jaringan. Pada umumnya, berbagi strategi bisnis bersama 47 berdasarkan suatu perjanjian antar entitas-entitas dilakukan untuk mencapai tujuan 48 strategis bersama. Sebuah entitas tidak dianggap sebagai suatu jaringan kantor 49 hanya karena semata-mata bekerjasama dengan entitas lain untuk memenuhi 50 permintaan proposal penyediaan suatu jasa profesional. 51

52 53 54

Page 37: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

37

290.20 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk kerja sama dan entitas-entitas 1 dalam struktur tersebut berbagi pengunaan suatu nama merek bersama, maka 2 struktur tersebut dianggap sebagai suatu jaringan. Nama merek bersama termasuk 3 suatu singkatan atau nama bersama. Kantor dianggap menggunakan nama merek 4 bersama jika termasuk, misalnya, penggunaan nama merek bersama yang 5 merupakan bagian dari, atau bersama dengan, nama kantor, ketika seorang rekan 6 dari kantor tersebut menandatangani suatu laporan audit. 7

8 290.21 Walaupun suatu kantor bukan menjadi bagian dari suatu jaringan dan tidak 9

menggunakan nama bersama sebagai bagian dari nama kantornya, kantor tersebut 10 dapat memberikan kesan sebagai bagian dari suatu jaringan jika kantor tersebut 11 membuat acuan dalam alat tulis maupun bahan-bahan promosi sebagai anggota 12 dari suatu asosiasi kantor-kantor. Oleh karena itu, jika perhatian tidak dilakukan 13 tentang bagaimana kantor menjelaskan mengenai keanggotaannya, suatu persepsi 14 dapat terbentuk bahwa kantor tersebut menjadi bagian dari suatu jaringan. 15

16 290.22 Ketika suatu kantor menjual salah satu komponen praktiknya, perjanjian penjualan 17

tersebut kadang memberi kesempatan, untuk suatu periode waktu terbatas, 18 komponen tersebut dapat terus menggunakan nama kantor, atau suatu unsur dari 19 nama, meskipun sudah tidak ada hubungannya dengan kantor tersebut. Dalam 20 keadaan demikian, ketika dua entitas tersebut berpraktik dengan menggunakan 21 suatu nama bersama, namun kenyataannya mereka bukan bagian dari suatu 22 struktur yang lebih besar yang bertujuan untuk bekerjasama, oleh karena itu, 23 struktur tersebut bukan jaringan kantor. Entitas-entitas tersebut harus menentukan 24 bagaimana caranya untuk mengungkapkan bahwa entitas-entitas tersebut bukan 25 jaringan kantor ketika memperkenalkan diri kepada pihak luar. 26

27 290.23 Ketika struktur yang lebih besar ditujukan untuk bekerja sama dan entitas-entitas 28

yang tergabung dalam struktur tersebut berbagi suatu bagian signifikan dari sumber 29 daya profesional, maka hal tersebut dianggap sebagai suatu jaringan. Sumber daya 30 profesional termasuk: 31 (a) sistem bersama yang memungkinkan setiap kantor-kantor bertukar informasi 32

seperti: data klien, penagihan, dan catatan jam kerja; 33 (b) para rekan dan staf. 34 (c) bagian teknis yang memberikan konsultasi atas isu-isu teknikal atau industri 35

tertentu, transaksi, atau peristiwa untuk berbagai perikatan asurans; 36 (d) metodologi atau manual audit; 37 (e) fasilitas dan pelaksanaan pelatihan. 38

39 290.24 Penentuan apakah sumber daya profesional bersama signifikan, sehingga kantor-40

kantor tersebut merupakan jaringan kantor, harus dibuat berdasarkan fakta-fakta 41 dan keadaan yang relevan. Ketika sumber daya bersama hanya terbatas pada 42 metodologi audit atau manual audit, tanpa ada pertukaran personil atau informasi 43 klien atau pasar, maka kecil kemungkinan sumber daya bersama tersebut akan 44 signifikan. Hal yang sama diterapkan pada upaya pelatihan bersama. Namun, 45 ketika sumber daya bersama meliputi pertukaran orang atau informasi, seperti 46 ketika staf yang ditugaskan berasal dari kumpulan staf bersama, atau suatu bagian 47 teknis bersama dibentuk dalam struktur yang lebih besar untuk menyediakan 48 petunjuk teknis yang harus diikuti oleh kantor-kantor yang tergabung, maka pihak 49 ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional yang cukup cenderung 50 akan menyimpulkan bahwa sumber daya bersama tersebut adalah signifikan. 51

52 53 54 55

Page 38: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

38

Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 1 2 290.25 Seksi 290 berisi berbagai ketentuan tambahan yang mencerminkan sejauh mana 3

tingkat kepentingan publik pada entitas tertentu. Untuk tujuan seksi ini, entitas 4 berkepentingan publik adalah: 5 (a) semua entitas yang terdaftar di pasar modal; dan 6 (b) setiap entitas yang: 7

i. ditetapkan oleh peraturan atau perundang-undangan sebagai entitas 8 berkepentingan publik; atau 9

ii. diwajibkan oleh peraturan atau perundang-undangan untuk diaudit dengan 10 persyaratan independensi yang sama sebagaimana yang diterapkan pada 11 audit atas entitas yang terdaftar di pasar modal; peraturan tersebut dapat 12 dikeluarkan oleh regulator terkait, termasuk oleh regulator audit. 13

14 290.26 Kantor dan setiap CPA didorong untuk menentukan apakah perlu entitas-entitas 15

yang lain atau entitas dengan kategori tertentu diperlakukan sebagai entitas dengan 16 kepentingan publik karena memiliki pemangku kepentingan dalam jumlah yang 17 besar dan beragam. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk: 18

• sifat dari bisnis, seperti menangani aset-aset dalam menjalankan kapasitas 19 fidusia bagi sejumlah besar pemangku kepentingan; contohnya lembaga 20 keuangan seperti bank, perusahaan asuransi, dan dana pensiun; 21

• ukuran; dan 22

• jumlah karyawan. 23 24

Entitas yang Berelasi 25 26 290.27 Dalam hal klien audit merupakan entitas yang terdaftar di pasar modal, pengertian 27

klien audit dalam seksi ini termasuk entitas yang berelasi dengan klien audit 28 tersebut (kecuali dinyatakan lain). Untuk selain entitas yang terdaftar di pasar 29 modal, pengertian klien audit dalam seksi ini termasuk entitas yang dikendalikan 30 secara langsung atau tidak langsung oleh klien audit tersebut. Ketika tim audit 31 mengetahui atau memiliki alasan yang cukup untuk meyakini bahwa hubungan atau 32 keadaan yang melibatkan entitas berelasi lainnya dari klien adalah relevan untuk 33 mengevaluasi independensi kantor terhadap klien, tim audit harus memasukkan 34 entitas berelasi tersebut pada saat pengidentifikasian dan pengevaluasian berbagai 35 ancaman terhadap independensi dan penerapan berbagai pengamanan yang tepat. 36

37 Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola 38 39 290.28 Walaupun tidak disyaratkan oleh Kode Etik, standar audit yang berlaku, peraturan 40

perundang-undangan, kantor dianjurkan untuk berkomunikasi secara teratur 41 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola pada klien audit mengenai 42 hubungan atau permasalahan lain yang mungkin, berdasarkan pertimbangan 43 kantor tersebut, dapat mempengaruhi independensi. Komunikasi tersebut 44 memungkinkan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk: 45 (a) mempertimbangkan keputusan kantor dalam pengidentifikasian dan 46

pengevaluasian berbagai ancaman terhadap independensi; 47 (b) mempertimbangkan ketepatan berbagai pengamanan yang diterapkan untuk 48

menghilangkan atau mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang 49 dapat diterima; dan 50

(c) mengambil tindakan yang tepat; pendekatan tersebut sangat membantu 51 khususnya sehubungan dengan berbagai ancaman intimidasi dan kedekatan. 52

53

Page 39: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

39

Dalam mematuhi ketentuan dalam seksi ini untuk berkomunikasi dengan pihak 1 yang bertanggung jawab atas tata kelola, dengan memerhatikan sifat dan 2 pentingnya keadaan dan permasalahan tertentu yang akan dikomunikasikan, kantor 3 harus menentukan satu atau beberapa individu yang tepat dalam struktur tata 4 kelola entitas jika ingin melakukan komunikasi. Ketika kantor berkomunikasi dengan 5 suatu sub bagian dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, misalnya 6 komite audit atau seorang individu, kantor harus menentukan apakah diperlukan 7 komunikasi dengan seluruh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 8 sehingga pihak tersebut mendapatkan informasi yang cukup. 9

10 Dokumentasi 11 12 290.29 Dokumentasi menyediakan bukti keputusan profesional dari setiap CPA dalam 13

membuat berbagai kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap berbagai 14 persyaratan independensi. Ketiadaan dokumentasi bukan merupakan penentu 15 apakah kantor telah mempertimbangkan suatu permasalahan tertentu atau apakah 16 tidak mempertimbangkan bahwa hal tersebut independen. Setiap CPA harus 17 mendokumentasikan kesimpulan terkait dengan kepatuhan terhadap persyaratan 18 independensi, dan substansi dari setiap pembahasan yang relevan yang 19 mendukung kesimpulan tersebut. Oleh karena itu: 20 (a) ketika berbagai pengamanan diharuskan untuk mengurangi suatu ancaman 21

sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, CPA tersebut harus 22 mendokumentasikan sifat dari ancaman dan berbagai pengamanan yang 23 diterapkan yang mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat 24 diterima; dan 25

(b) ketika suatu ancaman memerlukan analisis yang signifikan dalam menentukan 26 apakah berbagai pengamanan diperlukan dan CPA tersebut menyimpulkan 27 bahwa hal tersebut tidak diperlukan karena ancaman tersebut telah berada 28 pada suatu tingkat yang dapat diterima, CPA tersebut harus 29 mendokumentasikan sifat dari ancaman dan alasan kesimpulan tersebut. 30

31 Periode Perikatan 32 33 290.30 Independensi dari klien audit diharuskan baik selama periode perikatan maupun 34

selama periode yang tercakup dalam laporan keuangan. Periode perikatan dimulai 35 ketika tim audit mulai melakukan jasa audit. Periode perikatan berakhir ketika 36 laporan audit diterbitkan. Ketika suatu perikatan bersifat berulang, perikatan 37 berakhir pada saat, mana yang paling akhir, pemberitahuan dari salah satu pihak 38 bahwa hubungan profesional tersebut telah dihentikan atau penerbitan laporan 39 audit final. Ketika suatu entitas menjadi klien audit selama atau setelah periode 40 yang tercakup dalam laporan keuangan yang diberi opini oleh kantor, kantor 41 tersebut harus menentukan apakah timbul berbagai ancaman terhadap 42 independensi yang berasal dari: 43 (a) hubungan keuangan atau bisnis dengan klien audit tersebut selama atau 44

setelah periode yang tercakup dalam laporan keuangan namun sebelum 45 penerimaan perikatan audit; atau 46

(b) jasa-jasa yang diberikan sebelumnya kepada klien audit. 47 48 290.32 Ketika suatu jasa non-asurans telah diberikan kepada klien audit selama atau 49

setelah periode yang tercakup dalam laporan keuangan tetapi sebelum tim audit 50 mulai melakukan jasa audit dan jasa non-asurans tersebut tidak diizinkan selama 51 periode perikatan audit, kantor harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap 52 independensi yang timbul dari pemberian jasa non-asurans tersebut. Jika suatu 53 ancaman tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, perikatan audit 54

Page 40: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

40

diterima hanya jika berbagai pengamanan telah diterapkan untuk menghilangkan 1 atau mengurangi setiap ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 2

3 Contoh-contoh dari berbagai pengamanan tersebut termasuk: 4 (a) tidak menugaskan personil yang terlibat dalam pelaksanaan jasa non-asurans 5

sebagai personil dalam tim audit tersebut; 6 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah kembali 7

pekerjaan audit dan non-asurans tersebut secara memadai; atau 8 (c) menugaskan kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans 9

tersebut atau menugaskan kantor lain untuk mengerjakan ulang jasa non-10 asurans tersebut selama diperlukan untuk memungkinkan kantor lain tersebut 11 mengambil tanggung jawab atas jasa tersebut. 12

13 Merger dan Akuisisi 14 15 290.33 Ketika suatu entitas menjadi entitas berelasi dengan klien audit sebagai akibat dari 16

merger atau akuisisi, kantor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai 17 kepentingan dan berbagai hubungan dengan entitas yang berelasi tersebut baik 18 pada masa lalu maupun saat ini, dengan mempertimbangkan berbagai 19 pengamanan yang tersedia, yang dapat memengaruhi independensi dan 20 kemampuannya untuk melanjutkan perikatan audit setelah tanggal efektif merger 21 atau akuisisi tersebut. 22

23 290.34 Kantor harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan, 24

pada tanggal efektif merger atau akuisisi, berbagai kepentingan atau hubungan 25 yang sedang berlangsung yang tidak diizinkan oleh Kode Etik ini. Namun, jika 26 kepentingan atau hubungan tersebut tidak dapat dihentikan pada tanggal efektif 27 merger atau akuisisi, misalnya, karena entitas yang berelasi tersebut tidak mampu 28 melaksanakan suatu transisi kepada penyedia jasa non asurans lain pada tanggal 29 efektif tersebut, maka kantor harus mengevaluasi ancaman yang muncul dari 30 kepentingan atau hubungan tersebut. 31

32 Semakin signifikan suatu ancaman, maka semakin besar kemungkinan 33 berkurangnya objektivitas dari kantor, dan hal ini akan menyebabkan kantor 34 tersebut tidak dapat melanjutkan tugas sebagai auditor. Signifikansi dari ancaman 35 tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 36 (a) sifat dan signifikansi dari kepentingan atau hubungan tersebut; 37 (b) sifat dan signifikansi dari hubungan-hubungan entitas yang berelasi (misalnya, 38

apakah entitas berelasi tersebut merupakan entitas anak atau induk); dan 39 (c) jangka waktu sampai dengan kepentingan atau hubungan tersebut dapat 40

dihentikan secara wajar. 41 Kantor harus membahas dengan penanggung jawab tata kelola entitas mengenai 42 alasan-alasan mengapa kepentingan atau hubungan tersebut tidak dapat 43 dihentikan pada tanggal efektif merger atau akuisisi serta pengevaluasian 44 signifikansi dari ancaman tersebut. 45

46 290.35 Jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas mengharuskan kantor 47

untuk melanjutkan tugas sebagai auditor, maka kantor tersebut akan melakukannya 48 hanya jika: 49 (a) kepentingan atau hubungan akan dihentikan sesegera mungkin dan pada 50

semua kasus dalam jangka waktu enam bulan sejak tanggal efektif merger 51 atau akuisisi; 52

(b) setiap individu yang memiliki kepentingan atau hubungan, termasuk 53 kepentingan atau hubungan yang timbul dari pemberian suatu jasa non-54 asurans yang tidak diizinkan oleh seksi ini, tidak menjadi bagian dari tim 55

Page 41: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

41

perikatan atau individu yang bertanggung jawab atas penelaahan pengendalian 1 mutu perikatan; dan 2

(c) langkah-langkah transisi memadai yang akan diterapkan, ketika diperlukan, 3 dan dibahas dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas; 4 contoh-contoh dari langkah-langkah transisi termasuk: 5 (i) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah kembali 6

pekerjaan audit atau non-asurans secara memadai; 7 (ii) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan bagian dari 8

kantor yang memberikan opini atas laporan keuangan, untuk melakukan 9 penelaahan kembali yang setara dengan penelaahan pengendalian mutu 10 perikatan; atau 11

(iii) menugaskan kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans 12 atau menugaskan kantor lain untuk mengerjakan ulang jasa nona-surans 13 tersebut hingga memungkinkan kantor lain mengambilalih tanggung jawab 14 atas jasa tersebut. 15

16 290.36 Suatu kantor mungkin telah menyelesaikan sebagian besar pekerjaan audit 17

sebelum tanggal efektif merger atau akuisisi dan mungkin mampu untuk 18 menyelesaikan prosedur audit yang tersisa dalam waktu singkat. Dalam keadaan 19 ini, ketika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas meminta kantor 20 tersebut untuk menyelesaikan audit, sementara pada saat yang bersamaan, suatu 21 kepentingan atau hubungan yang dijelaskan pada paragraf 290.33 terus berlanjut, 22 maka kantor melakukan penyelesaian audit tersebut hanya jika: 23 (a) telah mengevaluasi signifikansi dari ancaman yang timbul karena kepentingan 24

atau hubungan tersebut dan membahas pengevaluasian dengan penanggung 25 jawab tata kelola entitas; 26

(b) mematuhi ketentuan di paragraf 290.35 (b)-(c); dan 27 (c) mengakhiri sebagai auditor paling lambat pada saat penerbitan laporan audit. 28

29 290.37 Ketika menangani kepentingan dan hubungan pada saat ini maupun telah lampau 30

yang tercakup pada paragraf 290.33-290.36, suatu kantor harus menentukan 31 apakah, meski jika semua persyaratan dapat terpenuhi, kepentingan dan hubungan 32 tersebut menimbulkan ancaman yang masih sedemikian signifikan yang akan 33 mengurangi objektivitas dan, jika demikian, maka kantor tersebut harus berhenti 34 sebagai auditor klien tersebut. 35

36 290.38 Setiap CPA harus mendokumentasikan setiap kepentingan atau hubungan yang 37

tercakup pada paragraf 290.34 dan 290.36 yang tidak diakhiri pada tanggal efektif 38 merger atau akuisisi dan alasan mengapa tidak diakhiri, langkah-langkah transisi 39 yang diterapkan, hasil pembahasan dengan pihak yang bertanggung jawab atas 40 tata kelola entitas, dan alasan mengapa kepentingan dan hubungan sebelumnya 41 dan saat ini tidak menimbulkan berbagai ancaman yang masih sangat signifikan 42 yang dapat mengurangi objektivitas. 43

44 Pelanggaran terhadap Ketentuan Seksi ini 45 46 290.39 Suatu pelanggaran terhadap ketentuan pada seksi ini mungkin terjadi meskipun 47

suatu kantor menerapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk 48 memberikan keyakinan memadai bahwa independensi dapat dipertahankan. 49 Sebagai konsekuensi dari suatu pelanggaran mungkin diperlukan penghentian 50 perikatan audit. 51

52 53 54

Page 42: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

42

290.40 Ketika suatu kantor menyimpulkan bahwa suatu pelanggaran telah terjadi, kantor 1 tersebut harus menghentikan, menunda, atau menghilangkan kepentingan atau 2 hubungan yang menyebabkan pelanggaran serta menyelesaikan konsekuensi dari 3 pelanggaran tersebut. 4

5 290.41 Ketika suatu pelanggaran teridentifikasi, maka suatu kantor harus 6

mempertimbangkan apakah terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan 7 yang berlaku terkait dengan pelanggaran tersebut, jika ada, maka kantor tersebut 8 harus mematuhi ketentuan tersebut. Kantor tersebut harus mempertimbangkan 9 untuk melaporkan pelanggaran tersebut kepada Institut Akuntan Publik Indonesia, 10 regulator terkait, atau otoritas pengawas jika pelaporan tersebut merupakan praktik 11 yang umum atau pelaporan diharapkan untuk dilakukan. 12

13 290.42 Ketika suatu pelanggaran teridentifikasi, sesuai dengan kebijakan dan prosedurnya, 14

suatu kantor harus mengkomunikasikan pelanggaran tersebut kepada rekan 15 perikatan, penanggung jawab kebijakan dan prosedur terkait independensi, personil 16 lain dalam kantor yang relevan, dan ketika tepat, jaringan, dan pihak-pihak yang 17 berdasarkan persyaratan independensi memerlukannya untuk melakukan tindakan 18 yang tepat. Kantor tersebut harus mengevaluasi signifikansi dari pelanggaran 19 tersebut serta dampaknya terhadap objektivitas dan kemampuan kantor untuk 20 menerbitkan laporan audit. 21

22 Signifikansi pelanggaran tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 23 (a) sifat dan durasi pelanggaran; 24 (b) jumlah dan sifat setiap pelanggaran sebelumnya yang terkait dengan perikatan 25

audit saat ini; 26 (c) apakah personil tim audit memahami kepentingan atau hubungan yang 27

menyebabkan pelanggaran tersebut; 28 (d) apakah individu yang menyebabkan pelanggaran tersebut merupakan bagian 29

dari tim audit atau orang lain yang dipersyaratkan untuk independen; 30 (e) jika pelanggaran tersebut berkaitan dengan personil bagian dari tim audit, 31

peran dari invididu tersebut; 32 (f) jika pelanggaran tersebut disebabkan oleh persyaratan pemberian suatu jasa 33

profesional, dampak dari jasa tersebut jika ada, terhadap catatan akuntansi 34 atau jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan yang akan diberi suatu 35 opini oleh kantor; dan 36

(g) tingkat berbagai ancaman kepentingan pribadi, advokasi, intimidasi, atau 37 ancaman lain yang timbul karena pelanggaran tersebut. 38

39 290.43 Tergantung pada signifikansi pelanggaran, kantor mungkin perlu untuk 40

menghentikan perikatan audit atau mungkin dapat melakukan tindakan untuk 41 mengatasi secara semestinya dampak dari pelanggaran tersebut. Kantor harus 42 menentukan apakah tindakan tersebut dapat dilakukan dan tepat dengan keadaan 43 yang dihadapi. Dalam penentuan tersebut, kantor tersebut harus menggunakan 44 pertimbangan profesionalnya dan mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang 45 memiliki informasi yang memadai dan rasional yang cukup, dengan 46 mempertimbangkan signifikansi pelanggaran dan tindakan yang diambil serta 47 semua fakta dan keadaan tertentu yang tersedia bagi CPA pada saat itu, akan 48 menyimpulkan bahwa objektivitas kantor tersebut berkurang, sehingga kantor 49 tersebut tidak dapat menerbitkan laporan audit. 50

51 52 53 54

Page 43: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

43

290.44 Contoh-contoh tindakan yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan oleh kantor 1 tersebut termasuk: 2 (a) mengeluarkan personil yang terkait dari tim audit; 3 (b) melakukan penelaahan tambahan terhadap pekerjaan audit yang terdampak 4

atau mengerjakan ulang sesuai kebutuhan, dalam hal tertentu dengan 5 menggunakan personil yang berbeda. 6

(c) merekomendasikan kepada klien audit untuk melakukan perikatan dengan 7 kantor lain untuk menelaah atau mengerjakan ulang pekerjaan audit yang 8 terdampak sesuai kebutuhan; dan 9

(d) ketika pelanggaran tersebut berhubungan dengan suatu jasa non-asurans 10 yang berpengaruh terhadap catatan akuntansi atau suatu jumlah yang tercatat 11 dalam laporan keuangan, meminta klien untuk menugaskan kantor lain untuk 12 mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans atau menugaskan kantor lain untuk 13 mengerjakan ulang jasa non-asurans tersebut sesuai kebutuhan sehingga 14 memungkinkan kantor lain tersebut mengambilalih tanggung jawab atas jasa 15 tersebut. 16 17

290.45 Jika kantor menetapkan bahwa tindakan tertentu tidak dapat dilakukan untuk 18 mengatasi dampak pelanggaran secara memadai, maka kantor tersebut harus 19 memberitahukan hal tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata 20 kelola entitas sesegera mungkin serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan 21 untuk mengakhiri perikatan audit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-22 undangan yang berlaku. Jika penghentian tersebut tidak diizinkan oleh peraturan 23 perundang-undangan, maka kantor harus mematuhi setiap ketentuan pelaporan 24 atau pengungkapan. 25

26 290.46 Jika suatu kantor menetapkan bahwa tindakan tertentu dapat dilakukan untuk 27

mengatasi dampak pelanggaran secara memadai, maka kantor harus membahas 28 pelanggaran tersebut dan tindakan yang telah dilakukan atau tindakan yang 29 diusulkan dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Kantor 30 harus membahas pelanggaran dan tindakan tersebut sesegera mungkin, kecuali 31 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas telah menetapkan alternatif 32 waktu lain untuk pelaporan berbagai pelanggaran yang kurang signifikan. 33

34 Permasalahan yang dibahas harus termasuk: 35 (a) signifikansi pelanggaran, termasuk sifat dan lamanya; 36 (b) cara pelanggaran terjadi dan teridentifikasi; 37 (c) tindakan yang dilakukan atau diusulkan untuk dilakukan serta alasan kantor 38

mengapa tindakan tersebut akan dapat mengatasi dampak pelanggaran secara 39 memadai dan memungkinkan kantor untuk menerbitkan laporan audit; 40

(d) kesimpulan bahwa, berdasarkan pertimbangan profesional kantor, objektivitas 41 tidak berkurang dan alasan yang mendasari kesimpulan tersebut; dan 42

(e) setiap langkah yang dilakukan atau yang diusulkan untuk dilakukan kantor 43 untuk mengurangi atau menghindari risiko terjadinya pelanggaran berikutnya. 44

45 290.47 Kantor harus mengkomunikasikan secara tertulis kepada pihak yang bertanggung 46

jawab atas tata kelola entitas mengenai semua hal yang dijelaskan pada paragraf 47 290.46 serta memperoleh persetujuan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata 48 kelola bahwa tindakan yang dapat dilakukan, atau telah dilakukan, dapat mengatasi 49 dampak pelanggaran secara memadai. Komunikasi tersebut harus mencakup suatu 50 penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur kantor yang terkait dengan 51 pelanggaran yang dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa independensi 52 dapat dipertahankan dan setiap langkah yang dilakukan kantor, atau diusulkan 53 untuk dilakukan, untuk mengurangi atau menghindari risiko terjadinya berbagai 54 pelanggaran berikutnya. 55

Page 44: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

44

Jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas tidak menyetujui bahwa 1 tindakan tersebut dapat mengatasi dampak pelanggaran secara memadai, kantor 2 harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan perikatan 3 audit sesuai dengan ketentuan hukum atau regulasi yang terkait dengan masalah 4 penghentian perikatan audit, jika diizinkan oleh peraturan perundang-undangan. 5 Namun, ketika penghentian perikatan tidak diizinkan oleh peraturan perundang-6 undangan, maka kantor tersebut harus mematuhi setiap ketentuan pelaporan atau 7 pengungkapan. 8

9 290.48 Jika pelanggaran terjadi sebelum penerbitan laporan audit yang sebelumnya, maka 10

kantor harus mematuhi ketentuan seksi ini dalam pengevaluasian signifikansi 11 pelanggaran tersebut dan dampaknya terhadap objektivitas dan kemampuan 12 kantor untuk menerbitkan suatu laporan audit pada periode berjalan. Kantor juga 13 harus mempertimbangkan dampak dari pelanggaran tersebut, jika ada, terhadap 14 objektivitas kantor dalam kaitannya dengan laporan audit yang diterbitkan 15 sebelumnya, dan kemungkinan penarikan laporan audit, dan membahas masalah 16 tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. 17

18 290.49 Setiap kantor harus mendokumentasikan pelanggaran, tindakan yang diambil, 19

berbagai keputusan penting yang dibuat, dan seluruh masalah-masalah yang 20 dibahas dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas, serta setiap 21 pembahasan dengan Institut Akuntan Publik Indonesia, regulator, atau otoritas 22 pengawas yang terkait. Ketika kantor tersebut melanjutkan perikatan audit, maka 23 dokumentasi juga harus mencakup kesimpulan bahwa, berdasarkan pertimbangan 24 profesional kantor, objektivitas tidak berkurang serta alasan mengapa tindakan 25 yang diambil dapat mengatasi dampak dari pelanggaran secara memadai sehingga 26 kantor dapat menerbitkan suatu laporan audit. 27

28 Paragraf-paragraf 290.50-290.99 sengaja dibiarkan kosong. 29 30 Penerapan Pendekatan Kerangka Konseptual untuk Independensi 31 32 290.100 Paragraf 290.102 hingga 290.226 menjelaskan keadaan dan hubungan tertentu 33

yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap 34 independensi. Paragraf-paragraf tersebut menjelaskan berbagai ancaman potensial 35 dan jenis berbagai pengamanan yang mungkin tepat untuk menghilangkan atau 36 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 37 diterima, serta mengidentifikasi keadaan tertentu yang tidak ada pengamanan- 38 pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada 39 suatu tingkat yang dapat diterima. Paragraf-paragraf tersebut tidak menjelaskan 40 semua keadaan dan hubungan yang menimbulkan atau dapat menimbulkan suatu 41 ancaman terhadap independensi. Suatu kantor dan setiap personil dalam tim audit 42 harus mengevaluasi implikasi dari keadaan dan hubungan yang serupa, namun 43 berbeda, serta menentukan apakah pengamanan-pengamanan, termasuk berbagai 44 pengamanan dalam paragraf-paragraf 200.12 hingga 200.15, dapat diterapkan 45 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman 46 terhadap independensi tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 47

48 290.101 Paragraf 290.102 hingga 290.125 menjelaskan referensi materialitas suatu 49

kepentingan keuangan, pinjaman, atau jaminan, atau signifikansi dari suatu 50 hubungan bisnis. Untuk tujuan penentuan apakah suatu kepentingan tersebut 51 material bagi seorang individu, gabungan kekayaan dari yang bersangkutan dan 52 anggota keluarga dekatnya dapat dipertimbangkan. 53

54

Page 45: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

45

Kepentingan Keuangan 1 2 290.102 Kepemilikan kepentingan keuangan pada klien audit dapat menimbulkan ancaman 3

kepentingan pribadi. Keberadaaan dan signifikansi dari ancaman tersebut 4 bergantung pada: 5 (a) peran dari orang yang memiliki suatu kepentingan keuangan; 6 (b) apakah kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung atau tidak langsung; 7

dan 8 (c) materialitas dari kepentingan keuangan tersebut. 9

10 290.103 Kepentingan keuangan dapat dimiliki melalui perantara (misalnya, sarana investasi 11

kolektif atau dana perwalian). Penentuan apakah kepentingan keuangan tersebut 12 bersifat langsung atau tidak langsung bergantung pada apakah pemilik manfaat 13 (beneficial owner) memiliki pengendalian atas sarana investasi atau kemampuan 14 untuk mempengaruhi keputusan investasi. Ketika terdapat pengendalian atas 15 sarana investasi atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan investasi, maka 16 Kode Etik ini menentukan bahwa kepentingan keuangan tersebut merupakan suatu 17 kepentingan keuangan langsung. Sebaliknya, ketika pemilik manfaat (beneficial 18 owner) investasi tersebut tidak memiliki pengendalian atas sarana investasi atau 19 tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan investasi, maka Kode 20 Etik ini menentukan bahwa kepentingan keuangan tersebut merupakan suatu 21 kepentingan keuangan tidak langsung. 22

23 290.104 Jika salah satu personil dalam tim audit atau anggota keluarga intinya, atau suatu 24

kantor memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak 25 langsung yang material pada klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi yang 26 timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat 27 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 28 Oleh karena itu, tidak ada satu pun pihak berikut ini yang boleh memiliki 29 kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang 30 material pada klien audit: setiap personil dalam tim audit, setiap anggota keluarga 31 inti dari setiap personil dalam tim audit, atau kantor tersebut. 32

33 290.105 Ketika personil dalam tim audit memiliki anggota keluarga dekat yang diketahui 34

memiliki kepentingan keuangan langsung atau suatu kepentingan keuangan tidak 35 langsung yang material pada klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi 36 timbul. Signifikansi dari ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor 37 seperti: 38 (a) sifat hubungan antara personil dalam tim audit dengan anggota keluarga dekat 39

yang memiliki kepentingan keuangan; dan 40 (b) materialitas dari kepentingan keuangan dari anggota keluarga dekat tersebut. 41

42 Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 43 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 44 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh dari pengamanan 45 tersebut termasuk: 46 (a) anggota keluarga dekat melepaskan, sesegera mungkin, seluruh kepentingan 47

keuangan, atau melepaskan sebagian kepentingan keuangan tidak langsung 48 sehingga bagian kepentingan keuangan yang tersisa tidak lagi material; 49

(b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 50 dari personil dari tim audit tersebut; atau 51

(c) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit. 52 53 54

Page 46: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

46

290.106 Jika salah satu personil dari tim audit atau anggota keluarga intinya, atau suatu 1 kantor memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang material 2 pada suatu entitas yang menjadi pemegang saham pengendali klien audit, dan 3 klien audit tersebut bersifat material bagi entitas pengendali tersebut, maka 4 ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai 5 pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 6 yang dapat diterima. Dengan demikian, tidak ada satu pun pihak berikut ini yang 7 boleh memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan tidak langsung 8 yang material pada entitas yang menjadi pemegang saham pengendali pada klien 9 audit, setiap personil dalam tim audit, setiap anggota keluarga inti dari setiap 10 personil dari tim audit, dan kantor tersebut. 11

12 290.107 Pengelolaan program pensiun kantor dari kepentingan keuangan langsung atau 13

tidak langsung yang material oleh klien audit menimbulkan suatu ancaman 14 kepentingan pribadi. Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 15 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 16 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 17

18 290.108 Jika rekan lain dari kantor tempat rekan perikatan audit berpraktik dalam kaitannya 19

dengan perikatan audit tersebut, atau anggota keluarga intinya, memiliki suatu 20 kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang material pada klien audit 21 tersebut, maka ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga 22 tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut 23 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, baik rekan lain 24 tersebut maupun anggota keluarga intinya tidak boleh memiliki kepentingan 25 keuangan yang material pada klien audit. 26

27 290.109 Kantor cabang sebagai tempat rekan perikatan tersebut melakukan praktik yang 28

berhubungan dengan perikatan audit tidak selalu sebagai kantor cabang tempat 29 rekan perikatan tersebut ditugaskan. Oleh karena itu, ketika rekan perikatan 30 tersebut berlokasi pada kantor cabang yang berbeda dengan personil dari tim audit 31 lain, maka pertimbangan profesional harus digunakan untuk menentukan hubungan 32 antara kantor cabang tempat rekan berpraktik tersebut dalam kaitannya dengan 33 perikatan tersebut. 34

35 290.110 Jika rekan lain dan karyawan manajerial yang melakukan jasa non-audit kepada 36

klien audit tersebut, kecuali keterlibatannya minimal, atau anggota keluarga intinya, 37 memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak 38 langsung yang material pada klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi timbul 39 secara signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat 40 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 41 Oleh karena itu, baik personil-personil tersebut maupun setiap anggota keluarga 42 intinya tidak boleh memiliki kepentingan keuangan pada suatu klien audit. 43

44 290.111 Mengabaikan ketentuan pada paragraf-paragraf 290.108 dan 290.110, kepemilikan 45

kepentingan keuangan pada klien audit oleh salah satu anggota keluarga inti dari: 46 (a) seorang rekan yang berlokasi pada divisi tempat rekan perikatan melakukan 47

praktik yang berhubungan dengan perikatan audit; atau 48 (b) seorang rekan atau karyawan manajerial yang melakukan jasa non-audit 49

kepada klien audit tersebut; dianggap tidak mengurangi independensi jika 50 kepentingan keuangan yang diterima oleh anggota keluarga inti tersebut 51 merupakan haknya sebagai karyawan (misalnya, melalui program pensiun atau 52 opsi saham) serta, ketika diperlukan, berbagai pengamanan diterapkan untuk 53 menghilangkan atau mengurangi setiap ancaman terhadap independensi 54 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 55

Page 47: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

47

Namun, jika anggota-anggota keluarga intinya tersebut memiliki atau memperoleh 1 hak untuk melepas kepentingan keuangan atau, dalam kasus suatu opsi saham, 2 hak untuk menggunakan opsi tersebut, maka kepentingan keuangan tersebut harus 3 dilepaskan atau dibatalkan sesegera mungkin. 4

5 290.112 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika suatu kantor, atau salah 6

satu personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari personil dalam tim 7 audit, memiliki suatu kepentingan keuangan pada suatu entitas dan klien audit juga 8 memiliki kepentingan keuangan yang sama pada entitas tersebut. Namun, 9 independensi dianggap tidak berkurang jika kepentingan tersebut tidak material dan 10 klien audit tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas tersebut. 11 Jika kepentingan keuangan tersebut material bagi pihak mana pun, dan klien audit 12 memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas tersebut, maka tidak ada 13 pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 14 yang dapat diterima. 15

16 Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh memiliki kepentingan seperti itu dan 17

setiap individu yang memiliki kepentingan seperti itu harus, sebelum menjadi 18 bagian dari personil dari tim audit, untuk: 19 (a) melepas kepentingan tersebut, atau 20 (b) melepas sebagian dari kepentingan tersebut hingga kepentingan yang tersisa 21

tidak lagi material. 22 23

290.113 Suatu ancaman kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi dapat timbul jika 24 salah satu personil dalam tim audit atau anggota keluarga intinya, atau suatu 25 kantor, memiliki kepentingan keuangan pada suatu entitas ketika direktur, 26 komisaris, pejabat, atau pemegang saham pengendali pada klien audit juga 27 diketahui memiliki kepentingan keuangan pada entitas tersebut. 28

29 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman akan bergantung pada faktor-30 faktor seperti: 31 (a) peran profesional dari personil tersebut dalam tim audit; 32 (b) apakah kepemilikan entitas tersebut bersifat tertutup atau tersebar pada 33

beberapa pihak. 34 (c) apakah kepentingan tersebut memberikan investor kemampuan untuk 35

mengendalikan atau pengaruh signifikan terhadap entitas tersebut; dan 36 (d) materialitas dari kepentingan keuangan. 37

38 Signifikansi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 39 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 40 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 41 Contoh-contoh dari pengamanan tersebut termasuk: 42 (a) mengeluarkan personil yang memiliki kepentingan keuangan tersebut dari tim 43

audit; atau 44 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 45

personil yang memiliki kepentingan keuangan tersebut. 46 47 290.114 Kepemilikan oleh kantor, atau personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti 48

dari personil dalam tim audit, suatu kepentingan keuangan secara langsung atau 49 suatu kepentingan keuangan material secara tidak langsung pada klien audit yang 50 bertindak sebagai wali amanah akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan 51 pribadi. Demikian pula, ancaman kepentingan pribadi timbul ketika: 52 (a) seorang rekan yang tergabung pada pada kantor tempat rekan perikatan 53

berpraktik dalam hubungannya dengan audit tersebut; 54

Page 48: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

48

(b) rekan lain dan karyawan manajerial yang melakukan jasa non-asurans kepada 1 klien audit tersebut, kecuali keterlibatan personil tersebut minimal; atau 2

(c) anggota keluarga inti dari personil tim audit memiliki kepentingan keuangan 3 secara langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang material 4 pada klien audit yang bertindak sebagai pengelola dana. 5 6

Kepentingan seperti itu tidak boleh dimiliki kecuali: 7 (a) entitas pengelola dana atau anggota keluarga inti dari personil dalam tim audit, 8

atau kantor, bukan merupakan pihak penerima manfaat dari dana perwalian; 9 (b) kepentingan pada klien audit yang dimiliki oleh wali amanah tidak material bagi 10

wali amanah tersebut; 11 (c) wali amanah tidak mampu menggunakan pengaruh signifikan terhadap klien 12

audit; dan 13 (d) wali amanah, anggota keluarga inti dari wali amanah, atau kantor tersebut tidak 14

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap setiap keputusan investasi yang 15 melibatkan kepentingan keuangan pada klien audit tersebut. 16

17 290.115 Setiap personil dalam tim audit harus menentukan apakah terdapat suatu ancaman 18

kepentingan pribadi yang timbul akibat dari kepentingan keuangan dalam bentuk 19 apa pun pada klien audit oleh personil lain termasuk: 20 (a) setiap rekan dan karyawan profesional kantor, selain pihak yang disebutkan di 21

atas, atau anggota keluarga intinya; dan 22 (b) setiap individu yang mempunyai suatu kedekatan hubungan pribadi dengan 23

salah satu personil dalam tim audit. 24 25

Apakah kepentingan tersebut akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan 26 pribadi akan sangat tergantung pada faktor-faktor seperti: 27 (a) struktur entitas, operasi, dan pelaporan kantor; dan 28 (b) sifat dari hubungan antar individu dan personil dalam tim audit. 29 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 30 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 31 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh-contoh 32 pengamanan seperti itu termasuk: 33 (a) mengeluarkan personil yang memiliki hubungan pribadi tersebut dari tim audit; 34 (b) tidak melibatkan personil dari tim audit tersebut dalam pengambilan keputusan 35

yang signifikan terkait perikatan audit; atau 36 (c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 37

personil yang memiliki kepentingan tersebut. 38 39 290.116 Jika suatu kantor, rekan atau karyawan kantor, atau anggota keluarga inti dari 40

individu tersebut, menerima suatu kepentingan keuangan langsung atau suatu 41 kepentingan keuangan tidak langsung yang material dari klien audit, misalnya 42 melalui suatu warisan, hibah, atau sebagai hasil dari suatu merger, dan 43 kepentingan seperti itu tidak diizinkan untuk dimiliki berdasarkan ketentuan dalam 44 seksi ini, maka: 45 (a) jika kepentingan tersebut diterima kantor, kepentingan keuangan langsung 46

tersebut harus segera dilepas atau suatu jumlah yang cukup dari suatu 47 kepentingan keuangan tidak langsung harus dilepas sehingga kepentingan 48 yang tersisa tidak lagi material; 49

(b) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh personil dari tim audit, atau 50 anggota keluarga inti dari personil dalam tim audit, individu penerima 51 kepentingan keuangan tersebut harus segera melepaskan kepentingan 52 keuangan tersebut atau melepas dalam jumlah yang cukup kepentingan 53 keuangan tidak langsung sehingga kepentingan yang tersisa tersebut tidak lagi 54 material; atau 55

Page 49: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

49

(c) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh seorang individu yang bukan 1 personil dari tim audit, atau oleh anggota keluarga inti dari personil tersebut, 2 kepentingan keuangan tersebut harus segera mungkin dilepas, atau dalam 3 jumlah yang cukup dari suatu keuangan kepentingan tidak langsung harus 4 dilepas sehingga kepentingan yang tersisa tersebut tidak lagi material; dalam 5 hal terjadi penundaan pelepasan kepentingan keuangan tersebut, suatu 6 keputusan harus dibuat untuk menentukan apakah berbagai pengamanan 7 perlu diterapkan. 8

9 Pinjaman-pinjaman dan Jaminan-jaminan 10 11 290.117 Suatu pinjaman, atau suatu penjaminan atas suatu pinjaman, yang diterima oleh 12

personil dalam tim audit, anggota keluarga inti dari personil tersebut, atau oleh 13 kantor dari klien audit yang merupakan bank atau institusi sejenis dapat 14 menimbulkan ancaman terhadap independensi. Jika pinjaman atau penjaminan 15 tersebut tidak dibuat berdasarkan prosedur, syarat, dan ketentuan yang normal, 16 maka suatu ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak 17 ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada 18 suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, setiap personil dalam tim audit, 19 anggota keluarga inti dari personil tersebut, maupun kantor tidak boleh menerima 20 pinjaman atau penjaminan tersebut. 21

22 290.118 Jika suatu pinjaman yang yang diterima kantor dari klien audit yang merupakan 23

bank atau institusi sejenis dibuat berdasarkan prosedur, syarat, dan ketentuan yang 24 normal dan jumlahnya material baik bagi klien audit atau bagi kantor yang 25 menerima pinjaman tersebut, maka masih dimungkinkan untuk menerapkan 26 berbagai pengamanan untuk mengurangi ancaman kepentingan pribadi tersebut 27 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh dari suatu pengamanan 28 tersebut adalah adanya penelaahan atas pekerjaan audit oleh CPA Pemegang Izin 29 Akuntan Publik yang berasal dari jaringan kantor yang tidak terlibat dalam audit 30 atau penerimaan pinjaman tersebut. 31

32 290.119 Suatu pinjaman, atau suatu penjaminan atas pinjaman dari klien audit yang 33

merupakan bank atau institusi serupa kepada personil dalam tim audit, atau 34 anggota keluarga intinya, tidak akan menimbulkan suatu ancaman terhadap 35 independensi jika pinjaman atau jaminan tersebut dibuat berdasarkan prosedur, 36 syarat, dan ketentuan normal. Contoh dari pinjaman-pinjaman tersebut termasuk 37 kredit kepemilikan rumah, cerukan bank, kredit kepemilikan mobil, dan kartu kredit. 38

39 290.120 Jika kantor atau personil dalam tim audit atau anggota keluarga intinya menerima 40

pinjaman dari, atau memiliki pinjaman yang dijamin oleh, klien audit yang bukan 41 merupakan bank atau institusi serupa, maka akan timbul ancaman kepentingan 42 pribadi yang sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang 43 dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 44 diterima, kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor, 45 personil dalam tim audit, dan anggota keluarga intinya maupun klien audit tersebut. 46

47 290.121 Demikian pula, jika kantor, personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari 48

personil dalam tim audit, memberikan pinjaman kepada atau penjaminan atas 49 pinjaman kepada klien audit, ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan 50 sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman 51 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, kecuali pinjaman atau 52 jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor, personil dalam tim audit, anggota 53 keluarga inti dari personil dalam tim audit, maupun klien audit tersebut. 54

55

Page 50: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

50

290.122 Jika kantor, personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari personil dalam 1 tim audit memiliki rekening simpanan atau rekening perantara (brokerage) pada 2 klien audit yang merupakan bank, pialang, atau institusi serupa, maka ancaman 3 terhadap independensi tidak timbul ketika simpanan atau rekening tersebut dibuat 4 berdasarkan persyaratan-perayaratan komersial yang normal. 5

6 Hubungan Bisnis 7 8 290.123 Suatu hubungan bisnis yang erat antara kantor, atau personil dalam tim audit, atau 9

anggota keluarga inti dari personil dalam tim audit dengan klien audit atau 10 manajemennya, yang timbul dari suatu hubungan komersial atau kepentingan 11 keuangan bersama, dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi atau 12 ancaman intimidasi. 13 Contoh-contoh dari hubungan tersebut termasuk: 14 (a) memiliki kepentingan keuangan pada suatu ventura bersama dengan klien, 15

atau seorang pemilik sebagai pihak pengendali, direktur, komisaris, pejabat, 16 atau individu lain yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan-kegiatan 17 manajerial tingkat atas pada klien tersebut; 18

(b) pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk dari kantor 19 dengan satu atau lebih jasa atau produk dari klien dan memasarkan paket jasa 20 atau produk tersebut dengan menggunakan kedua pihak tersebut; 21

(c) pengaturan peredaran atau pemasaran yang mencakup kantor mengedarkan 22 atau memasarkan produk atau jasa klien auditnya, atau klien audit 23 mengedarkan atau memasarkan produk atau jasa kantor. 24

25 Kecuali suatu kepentingan keuangan tidak material dan hubungan bisnis tersebut 26 tidak signifikan bagi kantor dan klien atau manajemennya, ancaman yang timbul 27 dapat sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat 28 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 29 Oleh karena itu, kecuali suatu kepentingan keuangan dan hubungan bisnis tersebut 30 tidak signifikan, hubungan bisnis tersebut tidak boleh dilakukan, atau hubungan 31 tersebut dikurangi sampai pada suatu tingkat yang tidak signifikan atau dihentikan. 32

33 Dalam hal terdapat personil dalam tim audit, kecuali suatu kepentingan keuangan 34 tersebut bersifat tidak material dan hubungan bisnis tersebut tidak signifikan bagi 35 personil dalam tim audit tersebut, personil tersebut harus dikeluarkan dari tim audit. 36 Jika hubungan bisnis tersebut terjadi antara anggota keluarga inti dari salah satu 37 personil dalam tim audit dengan klien audit atau manajemennya, signifikansi dari 38 setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 39 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 40 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 41

42 290.124 Suatu hubungan bisnis yang mencakup kepemilikan suatu kepentingan oleh kantor, 43

atau personil dalam tim audit, atau anggota keluarga inti dari personil dalam tim 44 audit, pada suatu entitas yang bersifat kepemilikan tertutup, ketika klien audit, 45 direktur, komisaris, atau pejabat pada klien audit tersebut, atau suatu kelompok dari 46 personil-personil tersebut juga memiliki suatu kepentingan pada entitas tersebut 47 tidak menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi jika: 48 (a) hubungan bisnis tersebut tidak signifikan baik bagi kantor tersebut, personil 49

dalam tim audit dan anggota keluarga intinya, maupun klien audit tersebut; 50 (b) kepentingan keuangan tersebut tidak material bagi seorang investor atau 51

kelompok-kelompok investor; dan 52 (c) kepentingan keuangan tersebut tidak memberikan investor tersebut atau 53

kelompok-kelompok investor, kemampuan untuk mengendalikan entitas 54 dengan kepemilikan tertutup tersebut. 55

Page 51: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

51

290.125 Pembelian barang dan jasa dari klien audit oleh kantor, personil dalam tim audit, 1 atau anggota keluarga intinya pada umumnya tidak menimbulkan ancaman 2 terhadap independensi jika transaksi tersebut merupakan kegiatan bisnis yang 3 normal dan transaksinya bersifat wajar. Namun, sifat dan besaran transaksi 4 tersebut dapat menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi. Signifikansi dari 5 setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan 6 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 7 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Contoh-contoh dari pengamanan tersebut 8 termasuk: 9 (a) menghilangkan atau mengurangi besaran transaksi tersebut; atau 10 (b) mengeluarkan individu tersebut dari tim audit. 11

12 Hubungan Keluarga dan Pribadi 13 14 290.126 Hubungan keluarga dan pribadi antara salah satu personil dalam tim audit dengan 15

direktur, komisaris, pejabat, atau pegawai tertentu dari klien audit (bergantung pada 16 perannya) dapat menimbulkan berbagai ancaman kepentingan pribadi, kedekatan, 17 atau intimidasi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada 18 sejumlah faktor, termasuk tanggung jawab dari personil dalam tim audit, peran 19 anggota keluarga atau pihak lain dalam klien audit dan kedekatan dari hubungan 20 tersebut. 21

22 290.127 Ketika terdapat anggota keluarga inti dari salah satu personil dari tim audit saat ini 23

merupakan: 24 (a) direktur, komisaris, atau pejabat klien audit; atau 25 (b) karyawan yang dalam suatu posisinya dapat memberikan pengaruh signifikan 26

terhadap penyusunan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan klien 27 yang akan diberi opini oleh suatu kantor, 28

(c) atau sebelumnya berada dalam suatu posisi tersebut selama periode yang 29 tercakup dalam perikatan atau laporan keuangan, berbagai ancaman terhadap 30 independensi hanya dapat dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat 31 diterima dengan mengeluarkan personil tersebut dari tim audit. 32

Kedekatan hubungan seperti itu tidak memiliki berbagai pengamanan yang dapat 33 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 34 Oleh karena itu, tidak boleh terdapat personil yang memiliki suatu hubungan 35 kedekatan seperti itu dalam tim audit. 36

37 290.128 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika keluarga inti dari personil 38

tim audit merupakan karyawan yang dalam posisinya dapat memberikan pengaruh 39 signifikan terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas dari klien. 40 Signifikansi dari berbagai ancaman terhadap independensi tersebut akan 41 bergantung pada beberapa faktor seperti: 42 (a) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti tersebut; dan 43 (b) peran profesional yang bersangkutan dalam tim audit. 44 45 Signifikansi dari berbagai ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan 46 harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi 47 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 48 Contoh-contoh dari pengamanan tersebut termasuk: 49 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau 50 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim audit sehingga personil tersebut tidak 51

berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab anggota keluarga 52 inti tersebut. 53

54

Page 52: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

52

290.129 Ancaman intimidasi muncul ketika anggota keluarga dekat dari personil tim audit 1 adalah: 2 (a) direktur, komisaris, atau pejabat klien; atau 3 (b) karyawan yang dalam posisinya dapat memberikan pengaruh yang signifikan 4

atas penyusunan catatan akuntansi atau laporan keuangan klien yang akan 5 diberi opini oleh kantor. 6

Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor 7 seperti: 8 (a) sifat dari hubungan antara personil dalam tim audit dan anggota keluarga dekat 9

tersebut; 10 (b) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat tersebut; dan 11 (c) peran profesional dari individu dalam tim audit. 12

13 Signifikansi ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan 14 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 15 pada suatu tingkat yang dapat diterima. 16 Contoh-contoh dari berbagai pengamanan tersebut termasuk: 17 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau 18 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim audit sehingga personil tersebut tidak 19

berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab anggota keluarga 20 dekatnya tersebut. 21 22

290.130 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika personil dalam tim audit 23 memiliki hubungan yang dekat dengan seseorang yang bukan anggota keluarga inti 24 atau keluarga dekat, tetapi seseorang tersebut merupakan direktur, komisaris, 25 pejabat, atau karyawan yang dalam posisinya dapat memberikan pengaruh yang 26 signifikan terhadap penyusunan catatan-catatan akuntansi klien atau laporan 27 keuangan yang diberi opini oleh kantor dari tim audit tersebut. 28

29 Seorang personil dalam tim audit yang memiliki hubungan seperti ini harus 30 melakukan konsultasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur kantor tersebut. 31 Signifikansi berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor 32 seperti: 33 (a) sifat hubungan antara personil tersebut dan personil tim audit; 34 (b) posisi yang dipegang oleh personil tersebut pada klien audit; dan 35 (c) peran profesional personil tersebut dalam tim audit. 36 Signifikansi berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 37 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 38 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 39 diterima. Contoh-contoh dari pengamanan tersebut termasuk: 40 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau 41 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim audit sehingga personil tersebut tidak 42

berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab orang yang 43 memiliki hubungan yang dekat dengan personil tersebut. 44

45 290.131 Ancaman kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi dapat timbul dari 46

hubungan pribadi atau keluarga antara: 47 (a) rekan atau karyawan kantor yang bukan merupakan bagian dari tim audit; dan 48 (b) direktur, komisaris, atau pejabat klien audit, atau karyawan yang dalam 49

posisinya dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap penyusunan catatan 50 akuntansi klien atau laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor 51 tersebut. 52 53 54

Page 53: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

53

Setiap rekan dan karyawan kantor yang menyadari adanya hubungan seperti ini 1 harus melakukan konsultasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur kantor tersebut. 2 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman akan bergantung pada berbagai 3 faktor-faktor seperti: 4 (a) sifat dari hubungan antara rekan atau karyawan dari kantor tersebut dengan 5

direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan klien; 6 (b) interaksi antara rekan atau pegawai kantor tersebut dengan tim audit; 7 (c) posisi rekan atau karyawan dalam kantor tersebut; dan 8 (d) posisi yang dipegang oleh personil tersebut di klien. 9

10 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 11 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 12 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari 13 pengamanan tersebut termasuk: 14 (a) pengaturan tanggung jawab dari rekan atau karyawan tersebut untuk 15

mengurangi potensi pengaruh terhadap perikatan audit tersebut; atau 16 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 17

audit yang relevan tersebut. 18 19 Hubungan Kerja dengan Klien Audit 20 21 290.132 Berbagai ancaman kedekatan atau intimidasi mungkin timbul jika direktur, 22

komisaris, atau pejabat klien audit, atau karyawan yang dalam suatu posisi dapat 23 memberikan pengaruh signifikan atas penyusunan catatan-catatan akuntansi klien 24 atau laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor, pernah menjadi seorang 25 personil dalam tim audit atau rekan pada kantor tersebut. 26

27 290.133 Ketika mantan personil dalam tim audit atau rekan pada kantor tersebut bergabung 28

dengan klien audit dalam suatu posisi dan masih terdapat hubungan yang signifikan 29 antara kantor tersebut dengan personil tersebut, ancaman yang timbul sangat 30 signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi 31 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 32

33 Oleh karena itu, independensi akan dianggap telah berkurang jika mantan personil 34 dalam tim audit atau rekan tersebut bergabung dengan klien audit sebagai direktur, 35 komisaris, atau pejabat, atau sebagai karyawan yang dalam suatu posisi dapat 36 memberikan pengaruh yang signifikan atas penyusunan catatan akuntansi atau 37 laporan keuangan klien yang akan diberi opini oleh kantor tersebut, kecuali: 38 (a) personil tersebut tidak berhak atas manfaat atau pembayaran apa pun dari 39

kantor tersebut, kecuali dibuat berdasarkan perjanjian yang telah ditentukan 40 sebelumnya, dan jumlah yang diberikan tidak material bagi kantor tersebut; 41 dan 42

(b) personil tersebut tidak melanjutkan keterlibatan atau tidak terlihat dalam 43 kegiatan bisnis atau profesional kantor tersebut. 44 45

290.134 Jika mantan personil dalam tim audit atau rekan suatu kantor bergabung dengan 46 klien audit dalam suatu posisi, dan tidak ada lagi hubungan signifikan antara kantor 47 dan individu tersebut, maka keberadaan dan signifikansi dari berbagai ancaman 48 kedekatan atau intimidasi akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 49 (a) posisi yang pernah ditempati oleh personil tersebut di klien; 50 (b) keterlibatan personil tersebut yang akan dilakukan dengan tim audit; 51 (c) jangka waktu sejak personil tersebut terakhir menjadi bagian dari tim audit atau 52

rekan pada kantor tersebut; dan 53 (d) posisi dahulu personil tersebut dalam tim audit atau kantor tersebut, misalnya, 54

apakah personil tersebut bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi yang 55

Page 54: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

54

teratur dengan manajemen klien atau dengan penanggung jawab tata kelola 1 klien. 2

3 Signifikansi dari setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai 4 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 5 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 6 diterima. Beberapa contoh dari pengamanan tersebut termasuk: 7 (a) mengubah rencana audit; 8 (b) menugaskan personil yang memiliki pengalaman yang cukup dalam 9

hubungannya dengan mantan personil bagian dari tim audit atau rekan kantor 10 yang bergabung ke klien tersebut; atau 11

(c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 12 mantan personil bagian dari tim audit tersebut. 13

14 290.135 Jika mantan rekan pada kantor bergabung dengan suatu entitas untuk suatu posisi 15

yang dijelaskan sebelumnya dan entitas tersebut kemudian menjadi klien audit dari 16 kantor tersebut, maka signifikansi dari setiap ancaman terhadap independensi 17 harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan 18 untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu 19 tingkat yang dapat diterima. 20

21 290.136 Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika personil dalam tim audit yang 22

terlibat dalam suatu perikatan audit mengetahui bahwa personil tersebut akan, atau 23 mungkin akan, bergabung dengan klien audit tersebut pada waktu mendatang. 24 Kebijakan dan prosedur kantor harus mensyaratkan bahwa personil dalam suatu 25 tim audit harus melaporkan kepada kantor ketika melakukan negosiasi hubungan 26 kerja antara personil tersebut dengan klien. 27

28 Pada saat menerima pemberitahuan tersebut, signifikansi ancaman harus 29 dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk 30 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 31 yang dapat diterima. Beberapa contoh dari berbagai pengamanan tersebut 32 termasuk: 33 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim audit; atau 34 (b) melakukan suatu penelaahan terhadap setiap keputusan penting yang 35

dilakukan oleh personil tersebut selama berada dalam tim audit. 36 37 Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 38 39 290.137 Berbagai ancaman kedekatan atau intimidasi timbul ketika rekan kunci perikatan 40

audit yang terlibat dalam perikatan bergabung dengan klien audit yang merupakan 41 entitas dengan akuntabilitas publik sebagai: 42 (a) direktur, komisaris, atau pejabat; atau 43 (b) karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh yang 44

signifikan atas penyusunan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan 45 klien yang akan diberi opini kantor tersebut. 46

47 Independensi dianggap telah berkurang, kecuali setelah rekan tersebut berhenti 48 sebagai rekan kunci perikatan audit, entitas dengan akuntabilitas publik tersebut 49 telah menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang mencakup periode 50 tidak kurang dari 12 (dua belas) bulan dan rekan tersebut bukan lagi sebagai 51 bagian dari tim audit yang berhubungan dengan audit laporan keuangan tersebut. 52

53

Page 55: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

55

290.138 Suatu ancaman intimidasi timbul ketika mantan pemimpin rekan atau rekan senior 1 (pimpinan eksekutif atau setara) kantor bergabung pada suatu klien audit yang 2 merupakan entitas publik sebagai: 3 (a) karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan atas 4

penyusunan catatan-catatan akuntansi entitas tersebut atau laporan keuangan 5 klien; atau 6

(b) direktur, komisaris, atau pejabat klien. 7 Independensi dianggap telah berkurang, kecuali jika telah melewati jangka waktu 8 12 (dua belas) bulan sejak personil tersebut mengundurkan diri sebagai pemimpin 9 rekan atau rekan senior (pimpinan eksekutif atau setara) pada kantor tersebut. 10

11 290.139 Independensi tidak dianggap berkurang jika, sebagai hasil dari suatu kombinasi 12

bisnis, mantan rekan kunci perikatan audit atau individu yang sebelumnya sebagai 13 pemimpin rekan atau rekan senior pada kantor berada dalam suatu posisi seperti 14 yang dijelaskan pada paragraf-paragraf 290.137 dan 290.138, serta: 15 (a) posisi tersebut tidak menjadi pertimbangan dalam kombinasi bisnis tersebut; 16 (b) seluruh manfaat atau pembayaran kepada mantan rekan tersebut telah dilunasi 17

sepenuhnya, kecuali dibuat berdasarkan perjanjian yang telah ditentukan 18 sebelumnya dan jumlah yang terutang tidak material bagi kantor tersebut; 19

(c) mantan rekan tersebut tidak melanjutkan keterlibatan atau tidak terlihat 20 memberikan kesan terlibat dalam kegiatan bisnis dan profesional kantor 21 tersebut; dan 22

(d) jabatan yang dipegang oleh mantan rekan ini pada klien audit dibahas dengan 23 penanggung jawab tata kelola klien tersebut. 24

25 Penugasan Sementara Personil Kantor 26 27 290.140 Peminjaman personil oleh kantor kepada klien audit dapat menimbulkan suatu 28

ancaman telaahan pribadi. Peminjaman personil tersebut dapat diberikan hanya 29 untuk jangka waktu yang singkat dan personil kantor tersebut tidak boleh terlibat 30 dalam: 31 (a) pemberian jasa non-asurans yang tidak diizinkan pada seksi ini; atau 32 (b) memikul tanggung jawab manajemen. 33

34 Dalam semua keadaan, klien audit tersebut harus bertanggung jawab dalam 35 mengarahkan dan mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh personil yang 36 dipinjamkan tersebut. Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai 37 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 38 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 39 Beberapa contoh dari pengamanan tersebut termasuk: 40 (a) melakukan suatu telaah tambahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh personil 41

yang dipinjamkan tersebut; 42 (b) tidak memberikan tanggung jawab audit untuk fungsi atau kegiatan apa pun 43

kepada personil yang dipinjamkan tersebut selama waktu penugasan 44 peminjaman sementara tersebut; atau 45

(c) tidak melibatkan personil yang dipinjamkan tersebut sebagai bagian dalam tim 46 audit. 47 48

Pernah Bekerja pada Klien Audit 49 50 290.141 Berbagai ancaman kepentingan pribadi, telaah pribadi, atau kedekatan dapat timbul 51

jika seorang personil dalam tim audit sebelumnya merupakan direktur, komisaris, 52 pejabat, atau karyawan dari klien audit. Berbagai ancaman tersebut terjadi ketika, 53 sebagai contoh, personil dari tim audit tersebut harus mengevaluasi unsur-unsur 54

Page 56: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

56

laporan keuangan yang catatan akuntansinya disusun oleh personil tersebut ketika 1 bekerja pada klien audit tersebut. 2

3 290.142 Jika, selama periode yang tercakup oleh laporan audit, personil dalam tim audit 4

sebelumnya telah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat klien audit, 5 atau sebagai karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh 6 signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan 7 yang akan diberi opini oleh kantor dari tim audit tersebut, maka ancaman yang 8 timbul akan sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat 9 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 10 Oleh karena itu, personil tersebut tidak boleh tidak ditugaskan dalam tim audit 11 tersebut. 12

13 290.143 Berbagai ancaman kepentingan pribadi, telaah pribadi, atau kedekatan dapat timbul 14

jika, sebelum periode yang tercakup dalam laporan audit, personil dalam tim audit 15 sebelumnya menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat klien audit, atau 16 sebagai karyawan dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh yang 17 signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan 18 yang akan diberi opini oleh kantor dari tim audit tersebut. Sebagai contoh, berbagai 19 ancaman seperti itu akan timbul jika suatu keputusan atau pekerjaan dilakukan oleh 20 personil tersebut dalam periode sebelumnya, ketika bekerja di klien, yang harus 21 dievaluasi pada periode berjalan sebagai bagian dari perikatan audit saat ini. 22 23 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman akan bergantung pada faktor-24 faktor seperti: 25 (a) posisi yang dijabat oleh personil tersebut di klien; 26 (b) lamanya waktu sejak individu tersebut tidak bekerja pada klien; dan 27 (c) peran personil tersebut dalam tim audit. 28 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 29 diterapkan ketika diperlukan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada 30 suatu tingkat yang dapat diterima. Salah satu contoh dari pengamanan adalah 31 melakukan suatu penelaahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh personil tersebut 32 sebagai bagian dari tim audit. 33

34 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat pada Klien Audit 35 36 290.144 Jika terdapat rekan atau karyawan dari kantor menjabat sebagai direktur, komisaris, 37

atau pejabat pada klien audit, maka berbagai ancaman telaah pribadi dan 38 kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai 39 pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada 40 suatu tingkat yang dapat diterima. Dengan demikian, rekan atau karyawan kantor 41 tersebut tidak boleh menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada klien 42 audit. 43

44 290.145 Posisi sekretaris perusahaan dapat memiliki implikasi berbeda-beda dalam situasi 45

yang berbeda. Tugas sekretaris perusahaan antara lain dari tugas administratif, 46 seperti: mengelola sumber daya manusia dan pemeliharaan catatan dan dokumen 47 perusahaan, hingga kewajiban lainnya, seperti memastikan kepatuhan perusahaan 48 memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau untuk 49 memberikan saran mengenai tata kelola perusahaan. Secara umum, posisi ini 50 menyiratkan suatu hubungan yang dekat dengan entitas. 51

52 53

Page 57: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

57

290.146 Jika terdapat rekan atau karyawan dari kantor juga menjabat sebagai sekretaris 1 perusahaan pada klien audit, maka ancaman telaah pribadi dan ancaman advokasi 2 timbul pada umumnya sangat signifikan, sehingga tidak ada berbagai pengamanan 3 yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 4 yang dapat diterima. Meski terdapat pengaturan dalam paragraf 290.144, namun 5 ketika praktik tersebut diperbolehkan oleh ketentuan peraturan perundang-6 undangan atau praktik profesi yang berlaku, dan seandainya pun manajemen yang 7 membuat semua keputusan terkait dengan tugas sebagai sekretaris perusahaan, 8 maka kewajiban dan kegiatan sebagai sekretaris perusahaan tersebut harus 9 dibatasi pada pekerjaan yang bersifat administratif dan rutin, seperti 10 mempersiapkan notulen rapat dan memenuhi kewajiban pelaporan. Dalam keadaan 11 seperti ini, signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai 12 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 13 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 14

15 290.147 Melaksanakan kegiatan layanan administratif yang bersifat rutin untuk mendukung 16

fungsi sekretaris perusahaan atau memberikan saran mengenai masalah 17 administrasi kesekretariatan perusahaan, pada umumnya tidak menimbulkan 18 berbagai ancaman terhadap independensi, sepanjang manajemen klien yang 19 bertanggung jawab untuk membuat semua keputusan yang relevan terkait dengan 20 tugas sekretaris perusahaan tersebut. 21

22 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personil Senior (Termasuk Rotasi 23 Rekan Perikatan) dengan Klien Audit 24 25 Ketentuan-ketentuan Umum 26 27 290.148 Berbagai ancaman kedekatan dan kepentingan pribadi timbul ketika menugaskan 28

personil senior yang sama pada suatu perikatan audit untuk suatu jangka waktu 29 yang lama. Signifikansi setiap ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-30 faktor seperti: 31 (a) lamanya personil tersebut sebagai bagian dari tim audit tersebut; 32 (b) peran personil tersebut dalam suatu tim audit; 33 (c) struktur suatu kantor; 34 (d) sifat perikatan audit; 35 (e) apakah tim manajemen klien berubah; dan 36 (f) apakah sifat atau kompleksitas masalah akuntansi dan pelaporan klien 37

berubah. 38 39

Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 40 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai 41 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa 42 contoh pengamanan tersebut termasuk: 43 (a) merotasi personil senior tersebut dari tim audit tersebut; 44 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang tidak tergabung dalam 45

tim audit untuk melakukan penelaahan atas pekerjaan personil senior tersebut; 46 atau 47

(c) dilakukan penelahaan mutu secara reguler baik secara internal atau eksternal 48 terhadap perikatan tersebut. 49

50 51 52 53 54

Page 58: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

58

Klien-klien Audit merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 1 2 290.149 Dalam hal audit atas entitas yang memiliki akuntabilitas publik, seseorang tidak 3

boleh berperan sebagai rekan kunci perikatan audit selama lebih dari tujuh tahun. 4 Setelah waktu tersebut, individu tersebut tidak boleh menjadi bagian dari tim 5 perikatan atau menjadi seorang rekan kunci perikatan audit untuk klien tersebut 6 selama dua tahun. Selama periode tersebut, individu tersebut tidak boleh 7 berpartisipasi dalam audit untuk entitas tersebut, tidak melakukan penelaahan 8 pengendalian mutu untuk perikatan tersebut, tidak melayani konsultasi dari tim 9 perikatan atau klien mengenai masalah teknis atau spesifik terkait industri, 10 transaksi atau peristiwa atau sebaliknya memberikan pengaruh secara langsung 11 terhadap hasil dari perikatan tersebut. Dalam hal terdapat peraturan perundang-12 undangan yang mengatur pembatasan sebagai rekan kunci perikatan audit yang 13 lebih ketat, maka CPA harus mematuhi ketentuan tersebut. Dalam hal terdapat 14 peraturan perundang-undangan yang mengatur pembatasan sebagai rekan kunci 15 perikatan audit yang lebih ketat, maka CPA harus mematuhi ketentuan tersebut. 16

17 290.150 Meskipun terdapat pengaturan pada paragraf 290.149, keberlanjutan para rekan 18

kunci perikatan audit mungkin sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas 19 audit, terutama dalam kasus yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh keadaan 20 yang tak terduga di luar kendali kantor, diperkenankan untuk melanjutkan 21 keterlibatan personil tersebut sebagai bagian dari tim audit untuk tambahan 1 (satu) 22 tahun berikutnya sepanjang ancaman terhadap independensi dapat dihilangkan 23 atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan menerapkan 24 berbagai pengamanan. Misalnya, seorang rekan kunci perikatan audit akan tetap 25 berada sebagai bagian dari tim audit untuk 1 (satu) tahun berikutnya ketika dalam 26 situasi, peristiwa yang terjadi tak terduga, suatu kewajiban rotasi tidak mungkin 27 dilakukan, seperti dalam kasus rekan lainya yang dimaksud sakit berat sehingga 28 tidak mungkin ditunjuk sebagai rekan perikatan audit berikutnya. 29

30 290.151 Hubungan yang berlangsung lama antara rekan-rekan lain dengan klien audit yang 31

merupakan entitas dengan akuntabilitas publik menimbulkan berbagai ancaman 32 kedekatan dan kepentingan pribadi. Signifikansi berbagai ancaman tersebut 33 bergantung pada faktor-faktor seperti: 34 (a) lamanya hubungan rekan tersebut dengan klien audit; 35 (b) peran rekan tersebut dalam tim audit, jika ada; dan 36 (c) sifat, frekuensi, dan tingkat interaksi antara rekan tersebut dan manajemen 37

atau penanggung jawab tata kelola klien. 38 39

Signifikansi berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 40 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 41 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 42 diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk: 43 (a) merotasi rekan untuk dikeluarkan dari tim audit atau sebaliknya mengakhiri 44

hubungan rekan dengan klien audit tersebut; atau 45 (b) melakukan penelaahan mutu oleh pihak internal atau eksternal secara reguler 46

atas perikatan tersebut. 47 48 290.152 Ketika klien audit menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, jangka waktu 49

lamanya seorang rekan tersebut telah menangani klien audit sebagai rekan kunci 50 perikatan audit sebelum klien tersebut menjadi suatu entitas berkepentingan publik 51 harus diperhitungkan dalam menentukan waktu rotasi tersebut. Jika rekan tersebut 52 telah menangani klien audit sebagai seorang rekan kunci perikatan audit untuk 53 jangka waktu 5 (lima) tahun atau kurang sebelum klien menjadi suatu entitas 54 dengan akuntabilitas publik, jumlah tahun bagi individu tersebut untuk dapat 55

Page 59: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

59

melanjutkan pekerjaan kepada klien tersebut sebagai rekan kunci perikatan audit 1 pada perikatan tersebut sampai dengan dirotasi adalah 7 (tujuh) tahun dikurangi 2 dengan jumlah tahun yang telah digunakan oleh individu tersebut pada perikatan 3 audit sebelumnya. Jika rekan tersebut telah melayani klien audit sebagai rekan 4 kunci perikatan audit selama 6 (enam) tahun atau lebih sebelum klien menjadi 5 suatu entitas dengan akuntabilitas publik, rekan tersebut dapat melanjutkan peran 6 sebagai rekan perikatan audit pada perikatan tersebut selama maksimal 2 (dua) 7 tahun berikutnya sampai dengan penggantian berikutnya. Dalam hal terdapat 8 peraturan perundang-undangan yang mengatur pembatasan sebagai rekan kunci 9 perikatan audit yang lebih ketat, maka CPA harus mematuhi ketentuan tersebut. 10

11 290.153 Ketika suatu kantor hanya memiliki beberapa orang yang memiliki pengetahuan 12

dan pengalaman yang diperlukan untuk bertindak sebagai rekan kunci perikatan 13 audit untuk melakukan audit pada entitas publik, rotasi rekan perikatan audit tidak 14 dapat digunakan sebagai pengamanan yang tepat. Jika regulator independen 15 memberikan pengaturan pengecualian mengenai rotasi rekan kunci perikatan audit 16 untuk keadaan seperti itu, seorang rekan dapat tetap bertindak sebagai rekan kunci 17 perikatan audit selama lebih dari 7 (tujuh) tahun, sesuai dengan peraturan tersebut, 18 sepanjang regulator independen tersebut telah menetapkan berbagai pengamanan 19 tertentu untuk diterapkan, seperti inspeksi mutu reguler oleh pihak eksternal yang 20 independen. Dalam hal terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur 21 pembatasan sebagai rekan kunci perikatan audit yang lebih ketat, maka CPA harus 22 mematuhi ketentuan tersebut. 23

24 Ketentuan Pemberian Jasa Non-asurans kepada Klien Audit 25 26 290.154 Kantor pada umumnya memberikan berbagai jasa non-asurans kepada klien 27

auditnya sesuai dengan kompetensi dan keahliannya. Namun, pemberian jasa non-28 asurans tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi 29 kantor tersebut atau personil dalam tim audit. Berbagai ancaman yang timbul 30 tersebut pada umumnya adalah ancaman telaah pribadi, kepentingan pribadi dan 31 advokasi. 32

33 290.155 Perkembangan terbaru dalam bisnis, evolusi pasar keuangan, dan perubahan-34

perubahan dalam teknologi informasi memungkinkan kantor untuk menyusun suatu 35 daftar lengkap jasa non-asurans yang dapat diberikan pada klien audit. Ketika 36 dalam seksi ini tidak terdapat panduan tertentu untuk jenis jasa non-asurans, 37 kerangka konseptual harus diterapkan ketika mengevaluasi keadaan tertentu 38 tersebut. 39

40 290.156 Sebelum memutuskan untuk menerima perikatan jasa non-asurans kepada klien 41

audit, kantor harus menentukan apakah ketika memberikan jasa tersebut akan 42 timbul suatu ancaman terhadap independensi. Dalam pengevaluasian signifikansi 43 dari setiap ancaman yang timbul akibat jasa non-asurans tertentu, tim audit harus 44 memberikan perhatian pada setiap ancaman yang diyakininya timbul akibat dari 45 pemberian jasa non-asurans yang terkait lainnya. Jika ancaman yang timbul tidak 46 dapat diturunkan sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dengan 47 menerapkan berbagai pengamanan, maka jasa non-asurans tersebut tidak dapat 48 diberikan oleh kantor tersebut. 49

50 290.157 Dengan memenuhi persyaratan tertentu, kantor dapat memberikan jasa non-51

asurans, yang sebenarnya dibatasi oleh seksi ini, untuk entitas berelasi dari klien 52 audit berikut ini: 53 (a) entitas yang bukan klien audit, yang memiliki kendali langsung atau tidak 54

langsung atas klien audit tersebut; 55

Page 60: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

60

(b) entitas yang bukan klien audit, dengan kepentingan keuangan langsung pada 1 klien audit jika entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien 2 tersebut dan kepentingan keuangan pada klien tersebut bersifat material bagi 3 entitas tersebut; atau 4

(c) entitas yang bukan klien audit, yang merupakan entitas sepengendali dengan 5 klien audit tersebut. 6

7 Persyaratan tertentu tersebut adalah apabila terdapat kesimpulan yang rasional 8 bahwa: 9 (a) jasa tersebut tidak menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi karena hasil 10

dari jasa tersebut tidak akan menjadi sasaran prosedur-prosedur audit, dan 11 (b) setiap ancaman yang timbul dari penyediaan jasa tersebut dapat dihilangkan 12

atau dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dengan 13 menerapkan berbagai pengamanan. 14

15 290.158 Suatu jasa non-asurans yang diberikan kepada klien audit tidak dianggap 16

mengurangi independensi kantor ketika klien audit tersebut menjadi entitas dengan 17 akuntabilitas publik jika: 18 (a) jasa non-asurans sebelumnya mematuhi ketentuan dalam seksi ini yang 19

berkaitan dengan klien audit yang bukan entitas dengan akuntabilitas publik; 20 (b) jasa-jasa yang dilarang dalam seksi ini bagi klien audit yang merupakan entitas 21

dengan akuntabilitas publik dihentikan sebelum atau sesegera mungkin setelah 22 klien audit tersebut menjadi entitas dengan akuntabilitas publik; dan 23

(c) kantor menerapkan berbagai pengamanan yang diperlukan untuk 24 menghilangkan atau mengurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat 25 diterima dari setiap ancaman terhadap independensi yang timbul dari jasa 26 tersebut. 27

28 Tanggung Jawab Manajemen 29 30 290.159 Tanggung jawab manajemen mencakup kegiatan pengendalian, memimpin dan 31

mengarahkan suatu entitas, termasuk membuat keputusan terkait dengan akuisisi, 32 penempatan dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan, teknologi, 33 sumber daya fisik dan sumber daya tidak berwujud. 34

35 290.160 Penentuan apakah suatu kegiatan merupakan tanggung jawab manajemen 36

bergantung pada keadaan kegiatan tersebut dan memerlukan penggunaan 37 pertimbangan. Beberapa contoh kegiatan yang secara umum dianggap menjadi 38 tanggung jawab manajemen termasuk: 39 (a) menetapkan kebijakan-kebijakan dan arah strategis; 40 (b) perekrutan atau pemberhentian para karyawan; 41 (c) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan entitas 42

dalam kaitannya dengan pekerjaan karyawan untuk entitas tersebut; 43 (d) menyetujui transaksi-transaksi; 44 (e) mengendalikan atau mengelola akun bank atau investasi; 45 (f) menentukan penerapan rekomendasi yang diberikan kantor atau pihak ketiga 46

lain; 47 (g) melaporkan kepada pihak penanggung jawab tata kelola mewakili manajemen; 48 (h) bertanggung jawab untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang 49

wajar sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan 50 (i) bertanggung jawab untuk perancangan, penerapan, dan pemeliharaan 51

pengendalian internal. 52 53 54

Page 61: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

61

290.161 Suatu kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen dari klien 1 audit. Berbagai ancaman yang timbul akan sangat signifikan sehingga tidak ada 2 berbagai pengamanan yang dapat menurunkan sampai pada suatu tingkat yang 3 dapat diterima. Sebagai contoh, memutuskan penerapan rekomendasi dari kantor 4 akan menimbulkan berbagai ancaman telaah pribadi dan kepentingan pribadi. 5 Lebih lanjut, mengambil alih tanggung jawab manajemen menimbulkan ancaman 6 kedekatan karena kantor tersebut menjadi terlalu dekat hubungannya dengan 7 pandangan dan kepentingan manajemen. Tergantung pada kepatuhan terhadap 8 paragraf 290.162, penyediaan saran dan rekomendasi untuk membantu 9 manajemen dalam pelepasan berbagai tanggung jawabnya bukan merupakan 10 pengambilan alihan tanggung jawab manajemen. 11

12 290.162 Untuk menghindarkan risiko pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika 13

memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, suatu kantor harus yakin bahwa 14 manajemen membuat semua pertimbangan dan keputusan yang merupakan 15 tanggung jawab manajemen tersebut. Dalam hal ini termasuk mendapatkan 16 keyakinan bahwa manajemen klien: 17 (a) menunjuk seorang individu yang memiliki keahlian, pengetahuan dan 18

pengalaman yang tepat untuk bertanggung jawab dari waktu ke waktu atas 19 keputusan klien tersebut dan mengawasi jasa tersebut; individu tersebut, lebih 20 diutamakan merupakan manajemen senior, yang akan memahami tujuan, sifat 21 dan hasil dari jasa tersebut dan tanggung jawab masing-masing klien dan 22 kantor; namun demikian, individu tersebut tidak perlu diharuskan untuk memiliki 23 keahlian untuk melaksanakan atau melaksanakan ulang jasa tersebut; 24

(b) melakukan pengawasan terhadap jasa tersebut dan mengevaluasi kecukupan 25 hasil dari jasa yang dilaksanakan tersebut untuk tujuan klien; dan 26

(c) menerima tanggung jawab untuk tindakan, jika diperlukan, yang harus 27 dilakukan yang timbul dari hasil jasa tersebut. 28

29 Jasa-Jasa Bersifat Administrasi 30 31 290.163 Jasa-jasa bersifat administratif meliputi membantu klien dalam kegiatan rutin atau 32

tugas mekanis klien tersebut dalam pelaksanaan kegiatan operasi yang normal. 33 Jasa-jasa tersebut hanya memerlukan sedikit hingga bahkan tidak memerlukan 34 pertimbangan profesional dan bersifat klerikal. Beberapa contoh jasa-jasa bersifat 35 administratif meliputi jasa-jasa pengolahan penulisan, penyiapan administratif atau 36 dokumen resmi untuk disetujui klien, penyampaian dokumen tersebut berdasarkan 37 perintah klien tersebut, pemantauan tanggal penyampaian dokumen, dan 38 memberikan saran kepada klien terkait dengan tanggal tersebut. Penyediaan jasa 39 tersebut pada umumnya tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap 40 independensi. Namun demikian, signifikansi dari setiap ancaman yang timbul 41 harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan 42 untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menurunkan sampai pada suatu 43 tingkat yang dapat diterima. 44

45 Penyusunan Catatan-catatan Akuntansi dan Laporan Keuangan 46 47 Ketentuan Umum 48 49 290.164 Manajemen bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan 50

keuangan yang wajar sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. 51 Tanggung jawab tersebut mencakup: 52 (a) penentuan kebijakan akuntansi atau perlakuan akuntansi terkait dengan 53

kebijakan tersebut; 54

Page 62: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

62

(b) pembuatan atau perubahan ayat-ayat jurnal, atau penentuan atau persetujuan 1 terhadap klasifikasi akun dari transaksi-transaksi; 2

(c) penyiapan atau penggantian dokumen sumber atau pembuatan data, dalam 3 bentuk elektronik atau lainnya, pembuktian keterjadian suatu transaksi 4 (misalnya, pesanan pembelian, catatan waktu penggajian, dan pesanan 5 pelanggan). 6

7 290.165 Penyediaan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit, seperti penyusunan 8

catatan akuntansi atau laporan keuangan, menimbulkan suatu ancaman telaah 9 pribadi ketika kemudian kantor melakukan audit atas laporan keuangan tersebut. 10

11 290.166 Namun demikian, proses audit tersebut, memerlukan komunikasi antara kantor dan 12

pihak manajemen klien audit tersebut, yang meliputi: 13 (a) penerapan standar atau kebijakan akuntansi dan persyaratan pengungkapan 14

laporan keuangan; 15 (b) ketepatan pengendalian akuntansi dan keuangan serta metode yang 16

digunakan dalam penentuan jumlah penyajian aset dan liabilitas; atau 17 (c) mengusulkan ayat jurnal penyesuaian. 18 Kegiatan-kegiatan tersebut dianggap sebagai bagian yang wajar dari proses audit 19 dan pada umumnya tidak menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi 20 sepanjang klien tersebut bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dalam 21 penyiapan catatan akuntansi dan laporan keuangan. 22

23 290.167 Demikian pula, klien dapat meminta bantuan teknis dari kantor untuk hal-hal seperti 24

memecahkan masalah rekonsiliasi akun atau analisis dan pengumpulan informasi 25 untuk memenuhi kewajiban pelaporan. Selain itu, klien dapat meminta saran teknis 26 mengenai isu-isu akuntansi seperti konversi laporan keuangan yang tersedia saat 27 ini dari satu kerangka pelaporan keuangan ke kerangka pelaporan keuangan yang 28 lain (sebagai contoh, untuk mematuhi kebijakan akuntansi dari kelompok usaha 29 atau untuk peralihan kepada suatu kerangka pelaporan keuangan lain seperti 30 International Financial Reporting Standards). Jasa-jasa tersebut pada umumnya 31 tidak menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi, sepanjang kantor 32 tersebut tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen dari klien tersebut. 33

34 Klien Audit Merupakan EntitasTanpa Akuntabilitas Publik 35 36 290.168 Suatu kantor dapat memberikan jasa yang berkaitan dengan penyusunan catatan 37

akuntansi dan laporan keuangan untuk klien audit yang merupakan entitas tanpa 38 akuntabilitas publik jika jasa tersebut bersifat rutin atau mekanis, sepanjang setiap 39 ancaman telaah pribadi yang timbul dapat dikurangi sampai pada suatu tingkat 40 yang dapat diterima. Jasa yang bersifat rutin dan mekanis memerlukan sedikit 41 sampai dengan tidak memerlukan pertimbangan profesional dari CPA Pemegang 42 Izin Akuntan Publik. Beberapa contoh jasa tersebut antara lain: 43 (a) penyiapan perhitungan atau laporan penggajian berdasarkan data yang dibuat 44

klien untuk disetujui dan dibayarkan oleh klien; 45 (b) pencatatan transaksi berulang yang jumlahnya mudah ditentukan dari 46

dokumen sumber atau data asal, seperti suatu tagihan utilitas yang telah 47 ditentukan atau disetujui ketepatan klasifikasi akunnya oleh klien; 48

(c) pencatatan suatu transaksi yang jumlahnya untuk dicatat telah ditentukan oleh 49 klien, meskipun transaksi tersebut mengandung suatu tingkat subyektivitas 50 yang signifikan; 51

(d) perhitungan penyusutan atas aset tetap jika klien telah menetapkan kebijakan 52 akuntansi, estimasi umur manfaat dan nilai residu; 53

(e) pembukuan jurnal-jurnal yang telah disetujui klien ke dalam neraca saldo; dan 54

Page 63: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

63

(f) penyusunan laporan keuangan berdasarkan informasi dari neraca saldo yang 1 telah disetujui klien dan penyiapan catatan dalam laporan keuangan yang 2 relevan berdasarkan suatu catatan-catatan yang disetujui klien. 3

4 Dalam semua kasus, signifikansi setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan 5 berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan 6 atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 7 Beberapa contoh dari pengamanan tersebut mencakup: 8 (a) pengaturan supaya jasa-jasa tersebut dilakukan oleh individu yang bukan 9

bagian dari tim audit; 10 (b) jika jasa-jasa tersebut dilakukan oleh personil dari tim audit, menugaskan CPA 11

Pemegang Izin Akuntan Publik atau staf senior dengan keahlian memadai yang 12 bukan bagian dari tim audit untuk menelaah pekerjaan yang telah dilakukan 13 tersebut. 14

15 Klien-klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 16 17 290.169 Kantor tidak boleh memberikan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit 18

yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik, termasuk jasa penggajian, 19 atau menyusun laporan keuangan yang akan diberi suatu opini oleh kantor tersebut 20 atau informasi keuangan yang menjadi dasar laporan keuangan. 21

22 290.170 Walaupun dibatasi paragraf 290.169, suatu kantor dapat memberikan jasa 23

akuntansi dan pembukuan, termasuk jasa penggajian dan penyusunan laporan 24 keuangan atau informasi keuangan lain, yang bersifat rutin atau mekanis, kepada 25 divisi atau entitas berelasi dari klien audit yang merupakan suatu entitas dengan 26 akuntabilitas publik, yaitu jika personil yang memberikan jasa-jasa tersebut bukan 27 bagian dari tim audit dan: 28 (a) divisi atau entitas berelasi yang menerima jasa tersebut secara keseluruhan 29

tidak material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh 30 kantor tersebut; atau 31

(b) jasa-jasa berkaitan dengan permasalahan yang secara kolektif tidak material 32 terhadap laporan keuangan divisi atau entitas berelasi tersebut. 33 34

Jasa Penilaian 35 36 Ketentuan-ketentuan Umum 37 38 290.171 Suatu penilaian mencakup pembuatan asumsi terkait dengan pengembangan pada 39

masa mendatang, penerapan metode dan teknik yang tepat, serta kombinasi antara 40 keduanya untuk menghitung suatu nilai tertentu, atau rentang nilai, untuk aset, 41 liabilitas, atau bisnis secara keseluruhan. 42

43 290.172 Pemberian jasa penilaian kepada klien audit dapat menimbulkan ancaman telaah 44

pribadi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada faktor-45 faktor seperti: 46 (a) apakah penilaian tersebut akan memiliki dampak material terhadap laporan 47

keuangan; 48 (b) tingkat keterlibatan klien dalam penentuan dan persetujuan metode penilaian 49

dan pertimbangan terhadap permasalahan-permasalahan signifikan lain; 50 (c) ketersediaan metodologi dan panduan profesional yang baku; 51 (d) untuk penilaian-penilaian yang menggunakan standar atau metodologi yang 52

baku, tingkat subjektivitas yang melekat pada perihal tersebut; 53 (e) keandalan dan keluasan tersedianya data yang menjadi dasar penilaian; 54

Page 64: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

64

(f) tingkat ketergantungan pada peristiwa-peristiwa pada waktu mendatang yang 1 dapat menimbulkan ketidakpastian signifikan yang melekat pada jumlah hasil 2 penilaian tersebut; 3

(g) tingkat keluasan dan kejelasan pengungkapan dalam laporan keuangan. 4 5

Signifikansi dari setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai 6 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 7 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 8 Beberapa contoh dari pengamanan ini termasuk: 9 (a) menugaskan CPA atau praktisi profesional lainnya yang tidak terlibat dalam 10

pemberian jasa penilaian tersebut untuk menelaah pekerjaan audit atau 11 penilaian yang dilakukan; atau 12

(b) membuat pengaturan sehingga personil yang terlibat dalam penyediaan jasa 13 penilaian tersebut tidak terlibat pada perikatan audit. 14

15 290.173 Penilaian tertentu tidak melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan. Hal ini 16

dapat terjadi dalam hal asumsi yang menjadi dasar penilaian tersebut ditetapkan 17 oleh peraturan perundang-undangan, atau telah diterima secara luas, serta 18 metodologi dan teknik yang digunakan tersebut berdasarkan standar yang berlaku 19 umum atau telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam keadaan 20 tersebut, hasil dari penilaian yang dilakukan oleh 2 (dua) atau lebih pihak penilai 21 tidak akan berbeda secara material. 22

23 290.174 Jika suatu kantor diminta untuk melakukan suatu penilaian untuk membantu suatu 24

klien audit untuk tujuan kewajiban pelaporan pajak atau perencanaan pajak serta 25 hasil penilaian tersebut tidak mempunyai suatu pengaruh langsung terhadap 26 laporan keuangan, maka berlaku ketentuan pada paragraf 290.186. 27

28 Klien Audit adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 29 30 290.175 Dalam kasus klien audit entitas tanpa akuntabilitas publik, jika jasa penilaian 31

tersebut bersifat material terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh 32 kantor dan penilaian tersebut melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan, maka 33 tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman telaah pribadi 34 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh 35 memberikan jasa penilaian tersebut pada klien audit. 36

37 Klien-klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 38 39 290.176 Suatu kantor tidak boleh memberikan jasa penilaian kepada klien audit yang 40

merupakan entitas dengan akuntabilitas publik jika penilaian tersebut akan 41 berdampak material, baik secara terpisah maupun secara keseluruhan, terhadap 42 laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut. 43

44 Jasa-jasa Perpajakan 45 46 290.177 Jasa-jasa perpajakan meliputi berbagai jenis jasa termasuk: 47

(a) penyusunan SPT pajak; 48 (b) perhitungan-perhitungan pajak dengan tujuan untuk menyiapkan jurnal 49

akuntansi; 50 (c) perencanaan pajak dan jasa konsultasi perpajakan lainnya; 51 (d) jasa pendampingan dalam penyelesaian sengketa pajak. 52 Meskipun penyediaan jasa perpajakan yang diberikan oleh kantor kepada klien 53 audit akan dikelola secara terpisah berdasarkan jenis jasa tersebut di atas; dalam 54 praktiknya, sering kali kegiatan-kegiatan tersebut saling terkait. 55

Page 65: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

65

290.178 Pelaksanaan jasa perpajakan tertentu dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi 1 dan ancaman advokasi. Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman 2 bergantung pada faktor-faktor seperti: 3 (a) sistem penilaian dan pengadministrasian oleh otoritas pajak atas pajak yang 4

bersangkutan dan peran kantor dalam proses tersebut; 5 (b) kompleksitas ketentuan pajak yang terkait dan tingkat pertimbangan yang 6

diperlukan dalam penerapan ketentuan tersebut; 7 (c) karakteristik khusus dari perikatan tersebut; dan 8 (d) tingkat keahlian pajak dari karyawan klien tersebut. 9

10 Penyusunan SPT Pajak 11 12 290.179 Jasa penyusunan SPT pajak meliputi proses membantu klien dalam memenuhi 13

kewajiban pelaporan pajak dengan mengisi dan melengkapi informasi pada 14 dokumen, termasuk menghitung pajak terutang (biasanya pada formulir-formulir 15 standar) yang harus disampaikan kepada otoritas perpajakan. Jasa tersebut juga 16 termasuk memberikan saran atas perlakuan transaksi masa lalu dalam SPT pajak 17 dan bertindak atas nama klien audit untuk merespon permintaan-permintaan 18 otoritas pajak atas informasi dan analisis tambahan (termasuk memberikan 19 penjelasan dan dukungan teknis terhadap pendekatan yang dipilih). Jasa 20 penyusunan SPT pajak pada umumnya didasarkan pada informasi historis dan 21 pada prinsipnya mencakup analisis dan pelaporan informasi historis tersebut sesuai 22 dengan peraturan perpajakan yang berlaku, termasuk preseden dan praktik yang 23 baku. Selanjutnya, SPT pajak tersebut akan bergantung pada proses telaah atau 24 persetujuan yang oleh otoritas perpajakan dianggap tepat. Oleh sebab itu, 25 pemberian jasa-jasa semacam ini, pada umumnya, tidak menimbulkan suatu 26 ancaman terhadap independensi jika manajemen bertanggung jawab atas SPT 27 pajak tersebut termasuk setiap pertimbangan yang dibuat. 28

29 Perhitungan Pajak untuk Tujuan Penyiapan Jurnal Akuntansi 30 31 Klien Audit adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 32 33 290.180 Menyiapkan perhitungan-perhitungan liabilitas (atau aset) pajak kini dan pajak 34

tangguhan bagi klien audit untuk tujuan menyiapkan jurnal akuntansi yang 35 kemudian diaudit oleh kantor dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi. 36 Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada: 37 (a) kompleksitas peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan 38

tingkat pertimbangan yang diperlukan dalam penerapannya; 39 (b) tingkat keahlian pajak dari pegawai klien; dan 40 (c) materialitas nilai perhitungan tersebut terhadap laporan keuangan. 41

42 Berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan 43 atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 44 Beberapa contoh pengamanan tersebut ini mencakup: 45 (a) menggunakan personil yang profesional yang bukan bagian dari tim audit untuk 46

melakukan perhitungan tersebut; 47 (b) jika perhitungan tersebut dilakukan oleh personil dari tim audit tersebut, 48

menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau personil senior yang 49 bukan merupakan bagian dari personil tim audit dengan keahlian yang 50 memadai untuk menelaah perhitungan pajak tersebut; atau 51

(c) memperoleh saran terhadap perhitungan tersebut dari seorang profesional 52 pajak dari luar kantor. 53

54 55

Page 66: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

66

Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 1 2 290.181 Dalam hal klien audit adalah suatu dengan akuntabilitas publik, kantor tidak boleh 3

melakukan perhitungan liabilitas (atau aset) pajak kini dan pajak tangguhan untuk 4 tujuan menyiapkan jurnal akuntansi yang material atas laporan keuangan yang 5 akan diberi opini oleh kantor tersebut. 6

7 Jasa Perencanaan Pajak dan Jasa Konsultasi Pajak Lainnya 8 9 290.182 Jasa perencanaan pajak atau jasa konsultasi pajak lainnya meliputi berbagai 10

macam jenis jasa, seperti pemberian saran kepada klien audit bagaimana 11 pengelolaan dalam hubungannya dengan suatu pendekatan pajak yang lebih 12 efisien atau memberikan saran mengenai penerapan suatu peraturan perundang-13 undangan perpajakan yang baru. 14

15 290.183 Suatu ancaman telaah pribadi dapat timbul ketika saran yang diberikan tersebut 16

akan mempengaruhi hal-hal yang tercermin dalam laporan keuangan. Keberadaan 17 dan signifikansi setiap ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor 18 seperti: 19 (a) tingkat subjektivitas dalam penentuan perlakuan yang tepat atas saran 20

perpajakan yang diberikan dalam laporan keuangan; 21 (b) sejauh mana hasil dari saran perpajakan tersebut memiliki suatu dampak 22

material terhadap laporan keuangan; 23 (c) apakah efektivitas saran perpajakan tersebut bergantung pada perlakuan atau 24

penyajian akuntansi dalam laporan keuangan serta keraguan mengenai 25 ketepatan perlakuan atau penyajian akuntansi tersebut berdasarkan kerangka 26 pelaporan keuangan yang digunakan; 27

(d) tingkat keahlian pajak dari karyawan klien; dan 28 (e) sejauh mana saran perpajakan tersebut didukung oleh peraturan perundang-29

undangan di bidang perpajakan, preseden lain, atau praktik yang berlaku 30 umum; dan 31

(f) apakah perlakuan pajak tersebut didukung oleh suatu keputusan sendiri atau 32 apakah sebaliknya telah ditegaskan oleh otoritas perpajakan atas perlakuan 33 pajak tersebut sebelum penyusunan laporan keuangan. 34

Sebagai contoh, pemberian jasa perencanaan pajak dan jasa konsultasi pajak 35 lainnya ketika saran yang diberikan didukung oleh otoritas perpajakan atau 36 preseden lain secara jelas, praktik yang baku, atau memiliki suatu dasar dalam 37 hukum pajak pada umumnya tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap 38 independensi. 39

40 290.184 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 41

diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 42 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.Beberapa contoh dari 43 pengamanan tersebut termasuk: 44 (a) penggunaan personil yang profesional yang bukan merupakan bagian dari tim 45

audit untuk melakukan jasa tersebut; 46 (b) penggunaan profesional dalam bidang perpajakan, yang tidak terlibat dalam 47

konsultasi pajak, untuk memberi saran kepada tim audit mengenai jasa 48 konsultasi tersebut dan menelaah perlakuan laporan keuangan; 49

(c) pemerolehan saran dari profesional dalam bidang perpajakan dari luar kantor 50 atas jasa yang diberikan; atau 51

(d) pemerolehan persetujuan atau rekomendasi dari otoritas perpajakan. 52 53 54

Page 67: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

67

290.185 Ketika efektivitas suatu konsultasi pajak bergantung pada perlakuan akuntansi 1 tertentu atau penyajian dalam laporan keuangan serta: 2 (a) tim audit memiliki keraguan atas ketepatan perlakuan akuntansi atau 3

penyajiannya berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan; dan 4 (b) hasil atau konsekuensi dari saran perpajakan akan memiliki dampak material 5

terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor; 6 Maka ancaman telaah pribadi tersebut akan sangat signifikan sehingga tidak ada 7 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada 8 suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh memberikan 9 saran perpajakan tersebut kepada klien audit. 10

11 290.186 Dalam pelaksanaan jasa perpajakan kepada klien audit, kantor mungkin diminta 12

untuk melakukan suatu penilaian untuk membantu klien dalam memenuhi 13 kewajiban pelaporan pajaknya atau untuk tujuan perencanaan pajak. Ketika hasil 14 penilaian tersebut akan berdampak langsung terhadap laporan keuangan, maka 15 ketentuan pada paragraf 290.171 sampai 290.176 terkait dengan jasa penilaian 16 berlaku. Jika penilaian tersebut hanya untuk tujuan perpajakan dan hasil penilaian 17 tersebut tidak memiliki suatu dampak langsung terhadap laporan keuangan (yakni, 18 hanya berdampak pada laporan keuangan melalui jurnal akuntansi yang berkaitan 19 dengan pajak), maka hal ini tidak akan menimbulkan berbagai ancaman terhadap 20 independensi jika dampak penilaian tersebut tidak material terhadap laporan 21 keuangan atau jika penilaian tersebut bergantung pada telaah eksternal oleh 22 otoritas perpajakan atau otoritas sejenis lainnya. 23

24 Jika penilaian tidak bergantung pada telaah oleh pihak eksternal tersebut dan 25 dampaknya material terhadap laporan keuangan, maka keberadaan dan 26 signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 27 (a) sejauh mana metode penilaian didukung oleh peraturan perundang-28

undanganperpajakan, preseden lain, atau praktik yang baku serta tingkat 29 subjektivitas yang melekat dalam penilaian tersebut; 30

(b) keandalan dan keluasan data yang digunakan sebagai dasar penilaian. 31 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 32 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 33 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 34 pengamanan tersebut termasuk: 35 (a) penggunaan personil yang profesional yang bukan merupakan bagian dari tim 36

audit untuk melakukan jasa tersebut; 37 (b) penerapan suatu telaah secara profesional terhadap pekerjaan audit atau hasil 38

dari jasa perpajakan tersebut; atau 39 (c) memperoleh persetujuan awal atau rekomendasi dari otoritas perpajakan. 40

41 Asistensi Penyelesaian Sengketa Pajak 42 43 290.187 Ancaman advokasi atau ancaman telaah pribadi dapat timbul ketika kantor mewakili 44

klien audit dalam suatu proses penyelesaian sengketa pajak ketika otoritas pajak 45 memberitahu klien bahwa otoritas tersebut menolak argumentasi klien atas isu 46 tertentu serta baik otoritas pajak maupun klien tersebut membawa penyelesaian 47 masalah tersebut melalui proses persidangan formal, misalnya pada lembaga 48 penyelesaian sengketa publik atau sidang pengadilan. Keberadaan setiap ancaman 49 akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 50 (a) apakah kantor tersebut telah memberikan saran yang merupakan pokok 51

sengketa pajak; 52 (b) sejauh mana hasil dari sengketa pajak tersebut memberikan dampak material 53

terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut; 54

Page 68: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

68

(c) sejauh mana permasalahan tersebut didukung oleh peraturan perundang-1 undanganperpajakan, preseden lain, atau praktik yang baku; 2

(d) apakah proses permintaan keterangan formal tersebut dilakukan secara 3 terbuka; dan 4

(e) peran manajemen dalam penyelesaian sengketa tersebut. 5 6

Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 7 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 8 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari pengamanan 9 ini termasuk: 10 (a) penggunaan personil yang profesional yang bukan merupakan bagian dari tim 11

audit untuk melakukan jasa tersebut; 12 (b) penggunaan profesional pajak, yang tidak terlibat dalam memberikan jasa 13

perpajakan tersebut, untuk memberikan saran kepada tim audit atas jasa yang 14 diberikan dan menelaah perlakuan dalam laporan keuangan; atau 15

(c) pemerolehan saran atas jasa tersebut dari profesional pajak dari luar kantor. 16 17 290.188 Ketika jasa perpajakan mencakup keterlibatan untuk bertindak sebagai advokat 18

bagi klien audit dalam penyelesaian permasalahan pajak melalui lembaga 19 penyelesaian sengketa publik atau sidang pengadilan dan nilainya tersebut material 20 terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor, maka ancaman 21 advokasi yang timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan 22 yang dapat menghilangkan ancaman atau mengurangi ancaman tersebut sampai 23 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh 24 memberikan jasa seperti ini kepada klien audit. Yang dimaksud sebagai lembaga 25 penyelesaian sengketa publik atau pengadilan ditentukan berdasarkan bagaimana 26 proses persidangan pajak dilakukan dalam suatu yurisdiksi tertentu. 27

28 290.189 Namun, kantor tidak dilarang untuk melakukan suatu peran sebagai penasihat 29

secara berkelanjutan (misalnya, menanggapi permintaan tertentu atas informasi, 30 menyediakan akun-akun faktual atau testimoni mengenai pekerjaan yang 31 dilakukan, atau membantu klien dalam menganalisa masalah perpajakan) bagi klien 32 audit dalam kaitannya dengan permasalahan yang sedang dihadapi dalam proses 33 persidangan pada lembaga penyelesaian sengketa publik atau pengadilan. 34

35 Jasa Audit Internal 36 37 Ketentuan Umum 38 39 290.190 Ruang lingkup dan tujuan dari kegiatan audit internal sangat beragam dan 40

bergantung pada ukuran dan struktur entitas serta persyaratan dari manajemen dan 41 penanggung jawab tata kelola. Kegiatan audit internal dapat mencakup: 42 (a) pemantauan pengendalian internal: penelaahan pengendalian, pemantauan 43

operasional, dan merekomendasikan perbaikan; 44 (b) pemeriksaan informasi keuangan dan operasional: penelaahan terhadap cara 45

yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan 46 melaporkan informasi keuangan dan operasional, serta penyelidikan spesifik 47 terhadap informasi tertentu, termasuk pengujian yang terinci atas transaksi, 48 saldo dan prosedur; 49

(c) penelaahan atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dari kegiatan 50 operasional termasuk kegiatan non keuangan dari suatu entitas; dan 51

(d) penelaahan ketaatan terhadap hukum, regulasi, dan persyaratan ketentuan 52 eksternal lain, serta kebijakan dan arahan manajemen dan persyaratan-53 persyaratan ketentuan internal lain. 54

55

Page 69: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

69

290.191 Jasa audit internal mencakup membantu klien audit dalam pelaksanaan kegiatan 1 audit internalnya. Penyediaan jasa audit internal kepada klien audit dapat 2 menimbulkan ancaman telaah pribadi terhadap independensi jika kantor tersebut 3 menggunakan pekerjaan audit internal dalam proses pelaksanaan audit eksternal 4 berikutnya. Pelaksanaan bagian penting dari kegiatan audit internal klien tersebut 5 akan meningkatkan kemungkinan bahwa personil kantor yang memberikan jasa 6 audit internal tersebut akan mengambil alih tanggung jawab manajemen. Ketika 7 personil kantor tersebut mengambil alih tanggung jawab manajemen saat 8 memberikan jasa audit internal untuk klien audit, ancaman yang timbul akan sangat 9 signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi 10 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Dengan 11 demikian, seorang personil kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab 12 manajemen ketika memberikan jasa audit internal kepada klien audit. 13

14 290.192 Beberapa contoh jasa audit internal yang mencakup pengambilan tanggung jawab 15

manajemen termasuk: 16 (a) penetapan kebijakan audit internal atau arah strategis dari kegiatan audit 17

internal; 18 (b) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan audit 19

internal entitas; 20 (c) penentuan rekomendasi hasil dari kegiatan audit internal yang harus 21

diterapkan; 22 (d) pelaporan hasil kegiatan audit internal atas nama manajemen kepada 23

penanggung jawab tata kelola; 24 (e) melakukan prosedur yang membentuk bagian dari pengendalian internal, 25

seperti memeriksa dan menyetujui perubahan atas hak akses data karyawan; 26 (f) mengambil tanggung jawab untuk merancang, menerapkan, dan menjaga 27

pengendalian internal; dan 28 (g) melakukan jasa audit internal yang dialihdayakan, yang terdiri atas semua atau 29

sebagian besar fungsi audit internal, yang mana kantor bertanggung jawab 30 atas penentuan ruang lingkup pekerjaan audit internal dan mungkin 31 bertanggung jawab untuk satu atau lebih permasalahan yang disebutkan pada 32 poin (a)-(f). 33

34 290.193 Untuk menghindari pengambilalihan tanggung jawab manajemen, kantor hanya 35

dapat memberikan jasa audit internal untuk klien audit jika kantor tersebut yakin 36 bahwa: 37 (a) klien menunjuk seorang yang tepat dan kompeten, lebih diutamakan di tingkat 38

manajemen senior, untuk bertanggung jawab penuh dari waktu ke waktu atas 39 kegiatan audit internal dan untuk mengakui bertanggung-jawab atas 40 perancangan, penerapan, dan pemeliharaan pengendalian internal; 41

(b) manajemen klien atau penanggung jawab tata kelola melakukan penelaahan, 42 penilaian dan persetujuan atas ruang lingkup, risiko dan frekuensi jasa-jasa 43 audit internal tersebut; 44

(c) manajemen klien mengevaluasi kecukupan jasa audit internal dan temuan-45 temuan yang dihasilkannya; 46

(d) manajemen klien mengevaluasi dan menentukan rekomendasi yang dihasilkan 47 dari jasa audit internal yang akan diterapkan dan mengelola proses 48 penerapannya; dan 49

(e) manajemen klien melapor kepada penanggung jawab tata kelola entitas atas 50 temuan-temuan signifikan dan rekomendasi yang dihasilkan dari jasa audit 51 internal. 52

53 54

Page 70: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

70

290.194 Ketika kantor menggunakan pekerjaan dari fungsi audit internal, standar audit 1 mensyaratkan pelaksanaan prosedur untuk mengevaluasi kecukupan dari 2 pekerjaan tersebut. Ketika kantor menerima suatu perikatan untuk memberikan jasa 3 audit internal kepada klien audit, dan hasil dari jasa tersebut akan digunakan dalam 4 pelaksanaan audit eksternal, suatu ancaman telaah pribadi timbul yang disebabkan 5 kemungkinan bahwa tim audit akan menggunakan hasil dari jasa audit internal 6 tersebut tanpa mengevaluasi hasil-hasil tersebut secara tepat atau menerapkan 7 skeptisisme profesional dengan tingkat yang sama seperti jika pekerjaan audit 8 internal tersebut dilakukan oleh personil yang bukan dari kantor tersebut. 9

10 Signifikansi dari ancaman tersebut bergantung pada faktor-faktor seperti: 11 (a) materialitas dari jumlah-jumlah yang terkait dalam laporan keuangan; 12 (b) risiko salah saji dari asersi-asersi yang terkait dengan jumlah-jumlah dalam 13

laporan keuangan; dan 14 (c) tingkat ketergantungan yang akan diletakan pada jasa audit internal tersebut. 15

16 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 17 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 18 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Salah satu contoh dari 19 pengamanan tersebut adalah dengan menggunakan personil yang profesional yang 20 bukan merupakan bagian dari tim audit untuk melakukan jasa audit internal. 21

22 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 23 24 290.195 Dalam hal klien audit merupakan suatu entitas dengan akuntabilitas publik, kantor 25

tidak boleh memberikan jasa audit internal yang berkaitan dengan: 26 (a) suatu bagian signifikan dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan; 27 (b) sistem akuntansi keuangan yang menghasilkan informasi yang, baik secara 28

terpisah maupun keseluruhan, signifikan terhadap catatan akuntansi atau 29 laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut; atau 30

(c) jumlah-jumlah atau pengungkapan-pengungkapan yang, secara terpisah 31 maupun keseluruhan, material terhadap laporan keuangan yang akan diberi 32 opini oleh kantor tersebut. 33 34

Jasa Sistem TI 35 36 Ketentuan Umum 37 38 290.196 Jasa yang berkaitan dengan sistem teknologi informasi (TI) meliputi perancangan 39

atau penerapan sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Sistem tersebut 40 mungkin mengumpulkan sumber data, membentuk bagian dari pengendalian 41 internal atas laporan keuangan, atau menghasilkan informasi yang berdampak 42 terhadap catatan akuntansi atau laporan keuangan, atau sistem-sistem tersebut 43 mungkin juga tidak berhubungan dengan catatan-catatan akuntansi klien audit, 44 pengendalian internal atas pelaporan keuangan atau laporan keuangan. 45 Penyediaan jasa sistem dapat menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi, 46 bergantung pada sifat jasa-jasa dan sistem TI tersebut. 47

48 290.197 Jasa-jasa TI berikut ini dianggap tidak akan menimbulkan suatu ancaman terhadap 49

independensi selama personil kantor tidak mengambil alih tanggung jawab 50 manajemen, yaitu: 51 (a) perancangan atau penerapan sistem TI yang tidak berhubungan dengan 52

pengendalian internal atas pelaporan keuangan; 53

Page 71: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

71

(b) perancangan atau penerapan sistem TI yang tidak menghasilkan informasi 1 yang merupakan suatu bagian signifikan dari catatan akuntansi atas laporan 2 keuangan; 3

(c) penerapan perangkat lunak akuntansi atau pelaporan informasi keuangan “siap 4 pakai” (off-the-shelf), yang tidak dikembangkan oleh kantor tersebut, tanpa 5 perlu penyesuaian yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan klien; dan 6

(d) pengevaluasian dan pembuatan rekomendasi yang berkaitan dengan suatu 7 sistem yang dirancang, diterapkan, atau dioperasikan oleh penyedia jasa lain 8 atau oleh klien tersebut. 9

10 Klien Audit Adalah Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 11 12 290.198 Penyediaan jasa-jasa kepada suatu klien audit yang merupakan entitas tanpa 13

akuntabilitas publik mencakup perancangan atau penerapan sistem TI yang; 14 (a) membentuk suatu bagian signifikan dari pengendalian internal atas pelaporan 15

keuangan; atau 16 (b) menghasilkan informasi yang signifikan terhadap catatan akuntansi atau 17

laporan keuangan klien yang akan diberi suatu opini oleh kantor, akan 18 menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi. 19

20 290.199 Ancaman telaah pribadi terlalu signifikan ketika melakukan jasa-jasa tersebut di 21

atas, kecuali berbagai pengamanan yang memadai diterapkan untuk memastikan 22 bahwa: 23 (a) klien memahami tanggung jawabnya untuk membangun dan mengawasi 24

sistem pengendalian internal; 25 (b) klien menetapkan seorang karyawan yang kompeten, lebih diutamakan 26

manajemen senior, sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk membuat 27 semua keputusan manajemen berkaitan dengan perancangan dan penerapan 28 sistem perangkat keras dan lunak; 29

(c) klien membuat semua keputusan manajemen yang terkait dengan proses 30 perancangan dan penerapan tersebut; 31

(d) klien mengevaluasi kecukupan dan hasil dari perancangan dan penerapan 32 sistem tersebut; dan 33

(e) klien bertanggung jawab atas pengoperasian sistem (perangkat keras atau 34 lunak) tersebut serta data yang digunakan atau dihasilkan. 35

36 290.200 Bergantung pada tingkat ketergantungan yang akan diletakan pada suatu sistem TI 37

tertentu sebagai bagian dari audit, suatu keputusan harus dibuat untuk menentukan 38 bahwa jasa non-asurans tersebut hanya dilakukan oleh personil yang bukan bagian 39 dari dari tim audit dan memiliki jalur pelaporan dan pertanggung-jawaban berbeda 40 di dalam kantor. Signifikansi dari setiap ancaman yang tersisa harus dievaluasi dan 41 berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan 42 atau mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Salah 43 satu contoh dari pengamanan tersebut adalah dengan menugaskan CPA 44 Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan audit atau non-asurans 45 tersebut. 46

47 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 48 49 290.201 Dalam kasus klien audit merupakan suatu entitas dengan akuntabilitas publik, 50

kantor tidak boleh memberikan jasa yang mencakup perancangan atau penerapan 51 sistem TI yang: 52 (a) membentuk suatu bagian signifikan dari pengendalian internal atas laporan 53

keuangan; atau 54

Page 72: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

72

(b) menghasilkan informasi yang signifikan terhadap catatan akuntansi klien atau 1 laporan keuangan yang akan diberi suatu opini oleh kantor tersebut. 2 3

Jasa Penunjang Litigasi 4 5 290.202 Jasa penunjang litigasi dapat mencakup kegiatan-kegiatan seperti bertindak 6

sebagai seorang saksi ahli, perhitungan estimasi kerugian atau jumlah-jumlah 7 lainnya yang dapat menjadi piutang atau utang sebagai hasil dari litigasi atau 8 sengketa hukum lainnya, dan bantuan manajemen dokumen dan pengambilannya. 9 Jasa-jasa tersebut dapat menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi atau 10 ancaman advokasi. 11

12 290.203 Ketika kantor menyediakan suatu jasa penunjang litigasi untuk klien audit dan jasa 13

tersebut mencakup perkiraan kerugian atau jumlah-jumlah lain yang berpengaruh 14 terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut, maka 15 kantor harus mematuhi ketentuan jasa penilaian yang dijelaskan pada paragraf 16 290.172 hingga 290.177. Dalam kasus jasa penunjang litigasi lain, signifikansi dari 17 setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan 18 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 19 pada suatu tingkat yang dapat diterima. 20

21 Jasa Hukum 22 23 290.204 Untuk tujuan dari seksi ini, jasa hukum didefinisikan sebagai setiap jasa yang 24

diberikan oleh orang yang telah memiliki izin untuk berpraktik hukum dalam 25 pengadilan atau oleh orang yang telah memiliki pelatihan hukum yang disyaratkan 26 untuk berpraktik hukum. Jasa hukum tersebut mencakup bidang yang luas dan 27 beragam termasuk pemberian jasa korporasi dan komersial kepada klien, seperti 28 dukungan dalam penyusunan perjanjian, litigasi, saran dan bantuan hukum untuk 29 merger dan akuisisi, serta bantuan kepada bagian hukum klien. Pemberian jasa 30 hukum kepada suatu entitas yang merupakan klien audit dapat menimbulkan 31 ancaman telaah pribadi dan ancaman advokasi. 32

33 290.205 Jasa hukum yang mendukung klien audit dalam pelaksanaan suatu transaksi 34

(sebagai contoh: dukungan kontrak, nasihat hukum, uji tuntas hukum dan 35 restrukturisasi) dapat menimbulkan berbagai ancaman telaah pribadi. Keberadaan 36 dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada beberapa faktor seperti: 37 (a) sifat dari jasa tersebut; 38 (b) apakah jasa tersebut dilakukan oleh personil bagian dari tim audit; dan 39 (c) materialitas dari setiap permasalahan yang berhubungan dengan laporan 40

keuangan klien tersebut. 41 42

Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 43 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 44 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari 45 pengamanan tersebut termasuk: 46 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit 47

untuk melakukan jasa tersebut: atau 48 (b) menugaskan profesional yang tidak terlibat dalam pemberian jasa hukum 49

tersebut untuk memberikan saran kepada tim audit terkait pemberian jasa 50 tersebut dan menelaah atas setiap perlakuan akuntansi dalam laporan 51 keuangan. 52

53 54

Page 73: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

73

290.206 Bertindak dalam peran advokasi bagi klien audit dalam menyelesaikan suatu 1 sengketa atau litigasi dengan jumlah yang material terhadap laporan keuangan 2 yang akan diberi opini oleh kantor dapat menimbulkan berbagai ancaman advokasi 3 dan telaah pribadi yang signifikan sehingga tidak ada pengamanan-pengamanan 4 yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 5 diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh memberikan jenis jasa ini kepada klien 6 audit. 7

8 290.207 Ketika kantor diminta untuk bertindak dalam peran advokasi bagi klien audit dalam 9

penyelesaian suatu sengketa atau litigasi dan jumlah yang tercakup dalam kegiatan 10 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh 11 kantor tersebut, kantor harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman advokasi 12 dan ancaman telaah pribadi serta menerapkan berbagai pengamanan ketika 13 diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada 14 suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut 15 termasuk: 16 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit 17

untuk melakukan jasa tersebut: atau 18 (b) menugaskan profesional yang tidak terlibat dalam pemberian jasa hukum 19

tersebut untuk memberikan saran pada tim audit terkait pemberian jasa 20 tersebut dan menelaah perlakuan akuntansinya. 21

22 290.208 Penunjukkan seorang rekan atau seorang personil kantor sebagai penasihat hukum 23

untuk klien audit akan menimbulkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman 24 advokasi yang signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat 25 mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Pada 26 umumnya kedudukan penasihat hukum merupakan posisi manajemen senior yang 27 memiliki tanggung jawab atas masalah hukum yang luas dalam perusahaan. Oleh 28 karena itu, tidak ada satu pun personil kantor dapat menerima penunjukkan 29 tersebut dari klien audit. 30

31 Jasa Perekrutan 32 33 Ketentuan Umum 34 35 290.209 Pemberian jasa perekrutan bagi klien audit dapat menimbulkan ancaman 36

kepentingan pribadi, kedekatan atau intimidasi. Keberadaan dan signifikansi setiap 37 ancaman akan bergantung pada beberapa faktor seperti: 38 (a) sifat dari bantuan yang diminta; dan 39 (b) peran dari orang yang akan direkrut. 40 Signifikansi dari setiap ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai 41 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 42 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 43 Dalam kasus apa pun, kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab 44 manajemen, termasuk bertindak sebagai seorang negosiator atas nama klien, dan 45 keputusan perekrutan tetap berada pada klien. 46

47 Secara umum, kantor dapat memberikan jasa-jasa seperti penelaahan kualifikasi 48 profesional dari para pelamar dan memberikan saran mengenai kesesuaiannya 49 dengan posisi yang ditawarkan. Selain itu, kantor tersebut dapat mewawancarai 50 para kandidat dan memberikan pertimbangan berkenaan dengan kompetensi 51 kandidat untuk posisi akuntansi keuangan, administrasi, atau pengendalian. 52

53 54 55

Page 74: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

74

Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 1 2 290.210 Suatu kantor tidak dapat memberikan jasa perekrutan berikut ini kepada klien audit 3

yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik untuk jabatan direktur, 4 komisaris, atau pejabat entitas atau manajemen senior yang dalam posisinya dapat 5 memberikan pengaruh signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi atau 6 laporan keuangan klien yang akan diberi opini oleh kantor tersebut, yaitu: 7 (a) mencarikan atau menemukan kandidat untuk posisi-posisi tersebut; dan 8 (b) melakukan pemeriksaan referensi dari kandidat yang prospektif untuk posisi-9

posisi tersebut. 10 11 Jasa Keuangan Korporat 12 13 290.211 Penyediaan jasa keuangan korporat seperti: 14

(a) membantu klien audit dalam pengembangan strategi perusahaan; 15 (b) pengidentifikasian sasaran potensial yang akan dicapai klien audit; 16 (c) memberikan saran atas penyelesaian transaksi-transaksi; 17 (d) membantu transaksi-transaksi pemerolehan pendanaan; dan 18 (e) memberikan saran strukturisasi, 19 dapat menimbulkan ancaman advokasi dan ancaman telaah pribadi. Signifikansi 20 dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 21 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 22 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh dari 23 berbagai pengamanan tersebut termasuk: 24 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit 25

untuk memberikan jasa-jasa tersebut; atau 26 (b) menugaskan profesional yang tidak terlibat dalam pemberian jasa keuangan 27

korporat untuk memberikan saran kepada tim audit terkait pemberian jasa 28 tersebut serta menelaah perlakuan akuntansi dan laporan keuangan. 29

30 290.212 Pemberian jasa keuangan korporat, misalnya memberikan saran dalam 31

strukturisasi suatu transaksi keuangan korporat atau pengaturan pembiayaan yang 32 secara langsung akan memengaruhi jumlah-jumlah yang akan dilaporkan dalam 33 laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor, dapat menimbulkan suatu 34 ancaman telaah pribadi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan 35 bergantung pada faktor-faktor seperti: 36 (a) tingkat subjektivitas dalam penentuan perlakuan yang tepat mengenai hasil 37

atau konsekuensi dari saran jasa keuangan korporat dalam laporan keuangan; 38 (b) sejauh mana hasil dari saran jasa keuangan korporat secara langsung akan 39

memengaruhi jumlah tercatat dalam laporan keuangan dan sejauh mana 40 jumlah tersebut material terhadap laporan keuangan; dan 41

(c) apakah efektivitas dari saran jasa keuangan korporat bergantung pada suatu 42 perlakuan akuntansi tertentu atau penyajiannya dalam laporan keuangan, serta 43 terdapat keraguan atas kesesuaian perlakuan akuntansi atau penyajiannya 44 berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan. 45

46 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 47 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 48 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.Beberapa contoh dari 49 berbagai pengamanan tersebut termasuk: 50 (a) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit 51

untuk melakukan jasa tersebut; atau 52 (b) menugaskan seorang profesional yang tidak terlibat dalam memberikan jasa 53

keuangan korporat untuk memberikan saran kepada tim audit terkait 54

Page 75: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

75

pemberian jasa tersebut serta menelaah perlakuan akuntansi dan laporan 1 keuangan. 2

3 290.213 Ketika efektivitas nasihat keuangan korporat bergantung pada suatu perlakuan 4

akuntansi atau penyajiannya pada laporan keuangan serta: 5 (a) tim audit memiliki keraguan yang layak mengenai kesesuaian perlakuan 6

akuntansi atau penyajiannya pada laporan keuangan berdasarkan kerangka 7 pelaporan keuangan yang berlaku; dan 8

(b) hasil atau konsekuensi dari saran jasa keuangan korporat akan memberikan 9 dampak material terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor 10 tersebut, 11

ancaman telaah pribadi akan timbul secara sangat signifikan bagi kantor yang 12 memberikan opini auditor tersebut sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang 13 dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 14 diterima, sehingga saran dari jasa keuangan korporat tidak dapat diberikan. 15

16 290.214 Pemberian jasa-jasa keuangan korporat yang meliputi promosi, perdagangan, atau 17

pemberian penjaminan atas suatu saham klien audit akan menimbulkan suatu 18 ancaman advokasi atau ancaman telaah pribadi yang sangat signifikan, sehingga 19 tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai 20 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tidak boleh 21 memberikan jasa-jasa tersebut kepada klien audit. 22

23 Imbalan-imbalan 24 25 Besaran Relatif Imbalan 26 27 290.215 Ketika total imbalan dari satu klien audit mencerminkan sebagian besar pendapatan 28

kantor yang menerbitkan opini audit, maka terjadi ketergantungan pada klien 29 tersebut dan kekhawatiran akan hilangnya klien tersebut dapat menimbulkan suatu 30 ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. 31 Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 32 (a) struktur operasi kantor tersebut; 33 (b) apakah kantor telah mapan atau baru berdiri; dan 34 (c) signifikansi klien bagi kantor tersebut baik secara kualitatif dan/atau kuantitatif. 35

36 Signifikansi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 37 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 38 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 39 Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 40 (a) mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut; 41 (b) penelaahan pengendalian mutu dari pihak eksternal; atau 42 (c) berkonsultasi dengan pihak ketiga, seperti IAPI atau CPA Pemegang Izin 43

Akuntan Publik, mengenai pertimbangan-pertimbangan audit yang penting. 44 45

290.216 Suatu ancaman kepentingan pribadi atau intimidasi juga timbul ketika imbalan yang 46 dihasilkan dari satu klien audit mencerminkan sebagian besar pendapatan dari 47 seorang CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau sebagian besar pendapatan dari 48 salah satu cabang kantor. Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada 49 faktor-faktor seperti: 50 (a) signifikansi klien bagi CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau cabang 51

tersebut baik secara kualitatif dan/atau kuantitatif; 52

Page 76: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

76

(b) sejauh mana penghasilan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik tersebut, atau 1 para rekan di kantor tersebut, bergantung pada imbalan yang dihasilkan dari 2 klien tersebut. 3

4 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 5 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 6 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 7 pengamanan tersebut termasuk: 8 (a) mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut; 9 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 10

tersebut atau memberikan saran yang diperlukan; atau 11 (c) dilakukan penelaahan pengendalian mutu secara reguler, baik dari internal 12

atau eksternal, atas perikatan tersebut secara independen. 13 14 Klien Audit Merupakan Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 15 16 290.217 Jika klien audit merupakan suatu entitas dengan akuntabilitas publik dan selama 17

dua tahun berturut-turut total imbalan dari klien audit tersebut dan entitas 18 berelasinya (sebagaimana ketentuan dalam paragraf 290.27) mencerminkan lebih 19 dari 15% dari seluruh total imbalan yang diterima oleh kantor yang menerbitkan 20 opini atas laporan keuangan klien, kantor tersebut harus mengungkapkan kepada 21 penanggung jawab tata kelola klien audit tersebut bahwa total imbalan tersebut 22 mencerminkan lebih dari 15% dari total imbalan yang diterima oleh kantor tersebut, 23 dan membahas pilihan berbagai pengamanan berikut ini yang akan diterapkan 24 untuk mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dan 25 menerapkan pengamanan yang dipilih tersebut: 26 (a) sebelum penerbitan opini audit pada tahun kedua laporan keuangan, CPA 27

Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan personil dari kantor yang 28 memberikan opini atas laporan keuangan tersebut, melakukan suatu 29 penelaahan pengendalian mutu perikatan atau IAPI melakukan suatu 30 penelaahan atas perikatan tersebut yang setara dengan suatu penelaahan 31 pengendalian mutu perikatan (suatu telaah pra-penerbitan); atau 32

(b) setelah penerbitan opini audit atas laporan keuangan tahun kedua tersebut, 33 dan sebelum penerbitan opini audit atas laporan keuangan tahun ketiga, CPA 34 Pemegang Izin Akuntan Publik yang bukan personil dari kantor yang 35 menerbitkan opini atas laporan keuangan tersebut atau IAPI melakukan suatu 36 penelaahan pengendalian mutu terhadap audit tahun kedua tersebut yang 37 setara dengan penelaahan pengendalian mutu perikatan (“suatu telaah pasca 38 penerbitan”). 39

40 Ketika total imbalan secara signifikan melebihi 15%, kantor harus menentukan 41 apakah signifikansi ancaman tersebut sedemikian rupa sehingga suatu telaah 42 pasca penerbitan tidak akan mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang 43 dapat diterima dan, oleh karena itu, suatu telaah pra-penerbitan diperlukan. Dalam 44 keadaan tersebut, suatu telaah pra-penerbitan harus dilakukan. Setelah itu, ketika 45 imbalan tetap berlanjut melebihi 15% setiap tahunnya, pengungkapan kepada dan 46 diskusi dengan pihak penanggung jawab tata kelola harus dilakukan serta salah 47 satu berbagai pengamanan diatas harus diterapkan. Jika imbalan secara signifikan 48 melampaui 15%, kantor harus menentukan apakah signifikansi ancaman tersebut 49 sedemikian rupa sehingga suatu telaah pasca penerbitan tidak akan mengurangi 50 ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dan, oleh karena itu, 51 suatu telaah pra-penerbitan diperlukan. Dalam keadaan tersebut, suatu telaah pra-52 penerbitan harus dilakukan. 53 54 55

Page 77: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

77

Imbalan Telah Lewat Jatuh Tempo 1 2 290.218 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat timbul jika imbalan yang telah jatuh 3

tempo dari klien audit belum dibayar untuk suatu jangka waktu yang lama, terutama 4 jika sebagian besar imbalan belum dibayar sebelum penerbitan laporan audit untuk 5 tahun berikutnya. Pada umumnya, kantor diharapkan mengharuskan pembayaran 6 imbalan tersebut sebelum laporan audit diterbitkan. Jika imbalan belum dibayar 7 setelah laporan audit terbit, keberadaan dan signifikansi setiap ancaman harus 8 dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk 9 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 10 yang dapat diterima. 11

12 Suatu contoh pengamanan tersebut adalah dengan menugaskan CPA Pemegang 13 Izin Akuntan Publik yang tidak terlibat dalam perikatan audit tersebut untuk 14 memberikan saran atau menelaah pekerjaan yang dilakukan tersebut. Kantor harus 15 menetapkan apakah imbalan yang jatuh tempo tersebut dapat dianggap setara 16 dengan suatu pinjaman kepada klien tersebut dan, karena signifikansi imbalan-17 imbalan yang telah jatuh tempo tersebut, apakah tepat bagi kantor untuk ditunjuk 18 kembali atau melanjutkan perikatan audit. 19

20 Imbalan Kontinjen 21 22 290.219 Imbalan kontinjen merupakan imbalan yang dihitung berdasarkan suatu basis yang 23

ditentukan diawal yang dikaitkan dengan hasil dari suatu transaksi atau pekerjaan 24 yang dilakukan suatu kantor. Untuk tujuan seksi ini, suatu imbalan tidak dianggap 25 bersifat kontinjen jika imbalan tersebut ditetapkan oleh pengadilan atau otoritas 26 publik lain. 27

28 290.220 Imbalan kontinjen yang dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya 29

melalui perantara, oleh suatu kantor sehubungan dengan suatu perikatan audit 30 akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi yang sangat signifikan, 31 sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman 32 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor 33 tidak boleh melakukan pengaturan imbalan kontinjen tersebut. 34

35 290.221 Imbalan kontinjen yang dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya 36

melalui perantara, oleh suatu kantor sehubungan dengan pemberian jasa non-37 asurans kepada klien audit juga dapat menimbulkan suatu ancaman kepentingan 38 pribadi. Ancaman yang timbul tersebut sangat signifikan sehingga tidak ada 39 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada 40 suatu tingkat yang dapat diterima jika: 41 (a) imbalan dibebankan oleh kantor yang menerbitkan opini atas laporan 42

keuangan dan imbalan tersebut material atau diperkirakan akan material bagi 43 kantor tersebut; 44

(b) imbalan dibebankan oleh jaringan kantor yang terlibat secara signifikan dalam 45 audit tersebut dan imbalan tersebut material atau diperkirakan akan material 46 bagi jaringan kantor tersebut; 47

(c) hasil dari jasa non-asurans tersebut, dan jumlah imbalan, bergantung pada 48 pertimbangan pada saat ini atau masa depan terkait dengan audit tersebut atas 49 suatu jumlah yang material dalam laporan keuangan. 50

Oleh karena itu, pengaturan-pengaturan tersebut tidak dapat dilakukan. 51 52 53

Page 78: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

78

290.222 Untuk pengaturan imbalan kontinjen lainnya yang dibebankan oleh kantor untuk 1 jasa non-asurans kepada klien audit, keberadaan dan signifikansi dari setiap 2 ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 3 (a) rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima; 4 (b) apakah otoritas yang tepat yang menentukan imbalan kontijen atas hasil yang 5

telah ditetapkan dari suatu kegiatan; 6 (c) sifat dari jasa tersebut; 7 (d) dampak dari kejadian atau transaksi pada laporan keuangan. 8

9 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 10 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 11 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 12 pengamanan tersebut termasuk: 13 (a) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menelaah pekerjaan audit 14

terkait atau memberikan saran yang diperlukan; atau 15 (b) penggunaan personil profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit 16

untuk melakukan jasa non-asurans. 17 18 Kebijakan Evaluasi dan Kompensasi 19 20 290.223 Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika seorang personil dari tim audit 21

dievaluasi atau diberikan kompensasi berdasarkan pada jasa non-asurans terhadap 22 klien audit. Signifikansi ancaman ini akan bergantung pada: 23 (a) proporsi evaluasi atau kompensasi kinerja individual yang didasarkan pada 24

jasa tersebut; 25 (b) peran individu tersebut dalam tim audit; 26 (c) apakah keputusan promosi dipengaruhi oleh penjualan jasa tersebut. 27

28 Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan, jika ancaman tersebut tidak 29 berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka kantor tersebut harus 30 mengubah program kompensasi atau proses evaluasi terhadap individu tersebut 31 atau menerapkan berbagai pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi 32 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa 33 contoh pengamanan ini mencakup: 34 (a) memindahkan personil tersebut dari tim audit; atau 35 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 36

personil tim audit tersebut. 37 38 290.224 Seorang rekan penanggung jawab perikatan audit tidak boleh dievaluasi atau 39

diberikan kompensasi berdasarkan pada keberhasilannya dalam menjual jasa non-40 asurans kepada klien auditnya. Hal ini tidak dimaksudkan untuk melarang 41 pengaturan pembagian laba yang biasa dilakukan diantara para rekan pada suatu 42 kantor. 43

44 Hadiah dan Keramahtamahan 45 46 290.225 Penerimaan hadiah atau keramahtamahan dari klien audit dapat menimbulkan 47

ancaman kepentingan pribadi dan ancaman kedekatan. Jika suatu kantor atau 48 seorang personil dari tim audit menerima hadiah atau keramahtamahan, kecuali 49 nilainya kecil dan tidak berdampak, ancaman yang timbul sangat signifikan 50 sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman-51 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, 52 suatu kantor atau seorang personil dari tim audit tidak boleh menerima hadiah atau 53 keramahtamahan tersebut. 54

Page 79: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

79

Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi 1 2 290.226 Ketika litigasi terjadi, atau kemungkinan terjadi, antara kantor atau seorang personil 3

dari tim audit dengan klien audit, ancaman kepentingan pribadi dan ancaman 4 intimidasi terjadi. Hubungan antara manajemen klien dan personil dari tim audit 5 harus digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap 6 mengenai semua aspek dari operasi bisnis klien. Ketika kantor dan manajemen 7 klien berada dalam posisi berlawanan karena litigasi atau ancaman litigasi, yang 8 berdampak pada kesediaan manajemen untuk memberikan pengungkapan yang 9 lengkap, maka timbul ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi. 10 Signifikansi berbagai ancaman yang timbul tersebut akan bergantung pada faktor-11 faktor seperti: 12 (a) materialitas litigasi; dan 13 (b) apakah litigasi terkait dengan perikatan audit sebelumnya. 14

15 Signifikansi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 16 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan berbagai 17 ancaman tersebut atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 18 yang dapat diterima.Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk: 19 (a) jika litigasi tersebut melibatkan seorang personil dari tim audit, mengeluarkan 20

personil tersebut dari tim audit; atau 21 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 22

tersebut. 23 Jika berbagai pengamanan tersebut tidak dapat mengurangi berbagai ancaman 24 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka satu-satunya 25 tindakan yang tepat adalah menarik diri dari, atau menghentikan perikatan audit 26 tersebut. 27

28 Paragraf 290.227-290.499 dikosongkan. 29 Laporan-laporan yang Yang Dibatasi Penggunaan dan Peredarannya 30 31 Pendahuluan 32 33 290.500 Persyaratan-persyaratan independensi pada seksi 290 diterapkan untuk semua 34

perikatan audit. Namun, dalam keadaan tertentu yang mencakup perikatan audit 35 yang laporannya dibatasi penggunaan dan peredarannya, serta sepanjang 36 persyaratan pada paragraf 290.501 hingga 290.502 terpenuhi, persyaratan 37 independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi sebagaimana diatur pada paragraf 38 290.505 hingga 290.514. Paragraf tersebut hanya diterapkan pada suatu perikatan 39 audit atas laporan keuangan bertujuan khusus: 40 (a) yang dimaksudkan untuk memberikan suatu kesimpulan dalam bentuk positif 41

atau negatif bahwa laporan keuangan disusun dalam semua hal material, 42 sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan, termasuk, 43 dalam hal suatu kerangka penyajian wajar, bahwa laporan keuangan disajikan 44 secara wajar, dalam semua hal material, sesuai dengan kerangka pelaporan 45 keuangan yang digunakan, dan 46

(b) ketika laporan audit mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan 47 peredarannya; modifikasi persyaratan independensi tersebut tidak diizinkan 48 dalam hal suatu audit laporan keuangan disyaratkan oleh peraturan 49 perundang-undangan. 50

51 52 53

Page 80: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

80

290.501 Modifikasi atas ketentuan pada seksi 290 diizinkan jika pengguna laporan yang 1 dituju 2 (a) memahami sepenuhnya tujuan dan pembatasan dari laporan tersebut; dan 3 (b) setuju secara eksplisit akan penerapan persyaratan independensi yang diubah 4

tersebut. 5 Pemahaman atas tujuan dan pembatasan dari laporan tersebut dapat diperoleh 6 oleh para pengguna yang dituju melalui keterlibatan mereka, baik secara langsung 7 atau tidak langsung melalui perwakilannya yang memiliki kewenangan untuk 8 bertindak mewakili pengguna yang dituju, dalam menetapkan sifat dan ruang 9 lingkup perikatan tersebut. 10

11 Keterlibatan tersebut meningkatkan kemampuan kantor dalam berkomunikasi 12 dengan para pengguna yang dituju mengenai berbagai permasalahan 13 independensi, termasuk keadaan-keadaan yang relevan untuk mengevaluasi 14 berbagai ancaman terhadap independensi dan berbagai pengamanan diperlukan 15 yang dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman 16 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, serta untuk memperoleh 17 persetujuan mereka atas modifikasi persyaratan independensi yang akan 18 diterapkan tersebut. 19

20 290.502 Suatu kantor harus berkomunikasi (misalnya, dalam surat perikatan) dengan para 21

pengguna yang dituju mengenai persyaratan independensi yang akan diterapkan 22 sehubungan dengan ketentuan perikatan audit tersebut. Ketika pengguna yang 23 dituju merupakan sekelompok pengguna (misalnya, para pemberi pinjaman dalam 24 pengaturan pinjaman sindikasi) yang namanya tidak dapat teridentifikasi secara 25 spesifik pada saat ketentuan perikatan ditetapkan, para pengguna tersebut 26 selanjutnya harus diberitahu mengenai persyaratan independensi yang disetujui 27 oleh pihak perwakilan (misalnya, pihak perwakilan menyediakan surat perikatan 28 dengan kantor tersebut dapat diakses oleh semua pengguna). 29

30 290.503 Jika kantor tersebut juga menerbitkan laporan audit yang tidak mencakup 31

pembatasan atas penggunaan dan peredarannya bagi klien yang sama tersebut, 32 ketentuan-ketentuan pada paragraf-paragraf 290.500 hingga 290.514 tidak 33 mengubah persyaratan untuk menerapkan ketentuan-ketentuan pada paragraf-34 paragraf 290.1 hingga 290.228 untuk perikatan audit tersebut. 35

36 290.504 Modifikasi terhadap ketentuan-ketentuan pada seksi 290 yang diizinkan untuk 37

keadaan tersebut diatas dijelaskan pada paragraf 290.505 hingga 290.514. 38 Kepatuhan untuk semua hal lain terhadap ketentuan-ketentuan pada seksi 290 39 diharuskan. 40

41 Entitas Dengan Akuntabilitas Publik 42 43 290.505 Ketika kondisi-kondisi yang diatur pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi, 44

ketentuan tambahan yang diatur pada paragraf 290.100 hingga 290.226 tidak 45 berlaku bagi perikatan audit untuk entitas dengan akuntabilitas publik. 46

47 Entitas Berelasi 48 49 290.506 Ketika kondisi-kondisi pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi, 50

pengacuan pada klien audit yang dimaksud tidak termasuk entitas berelasinya. 51 Namun, ketika tim audit mengetahui atau memiliki alasan untuk percaya bahwa 52 suatu hubungan atau keadaan yang mencakup suatu entitas berelasi dari klien 53 relevan untuk pengevaluasian independensi kantor terhadap klien, tim audit harus 54 memasukan entitas berelasi tersebut pada saat pengidentifikasian dan 55

Page 81: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

81

pengevaluasian berbagai ancaman terhadap independensi dan penerapan 1 berbagai pengamanan yang tepat. 2

3 Jaringan dan Jaringan Kantor 4 5 290.507 Ketika kondisi pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi, pengacuan pada 6

kantor tersebut tidak termasuk jaringan kantor. Namun, ketika kantor tersebut 7 mengetahui atau memiliki alasan untuk percaya bahwa berbagai ancaman yang 8 timbul oleh setiap kepentingan dan hubungan dari jaringan kantor, maka jaringan 9 kantor tersebut harus dimasukan pada saat pengevaluasian berbagai ancaman 10 terhadap independensi. 11

12 Kepentingan Keuangan, Pinjaman dan jaminan, Hubungan Bisnis yang Dekat dan 13 Hubungan Keluarga dan Pribadi 14 15 290.508 Ketika kondisi pada paragraf 290.500 hingga 290.502 terpenuhi, ketentuan-16

ketentuan yang relevan pada paragraf 290.102 hingga 290.143 hanya berlaku bagi 17 personil dari tim perikatan, anggota keluarga inti, dan atau keluarga dekatnya. 18

19 290.509 Sebagai tambahan, suatu penentuan harus dilakukan apakah berbagai ancaman 20

terhadap independensi oleh kepentingan atau hubungan, seperti yang dijelaskan 21 pada paragraf 290.102 hingga 290.143, antara klien audit dan personil dari tim 22 audit berikut ini: 23 (a) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan-24

permasalahan teknis atau industri tertentu, transaksi, atau peristiwa; dan 25 (b) pihak yang melakukan pengendalian mutu perikatan tersebut, termasuk pihak 26

yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan. 27 28

Suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap ancaman 29 yang diyakini tim perikatan timbul akibat kepentingan dan hubungan antara klien 30 audit dan pihak lain dalam kantor tersebut yang secara langsung dapat 31 memengaruhi hasil perikatan audit, termasuk pihak yang merekomendasikan 32 kompensasi yang diberikan kepada, atau melakukan supervisi langsung, 33 manajemen, atau pengawasan lain terhadap rekan perikatan audit dalam kaitanya 34 dengan kinerja dari perikatan audit tersebut (termasuk pihak pada semua tingkatan 35 yang lebih tinggi dari rekan perikatan tersebut secara berturut-turut hingga individu 36 yang berperan sebagai pemimpin rekan, rekan senior, kepala eksekutif kantor atau 37 setara). 38

39 290.510 Suatu pengevaluasian juga harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap 40

ancaman yang diyakini tim perikatan timbul karena kepentingan keuangan pada 41 klien audit oleh individu-individu sebagaimana dijelaskan di paragraf 290.108 42 hingga 290.111 dan 290.113 hingga 290.115. 43

44 290.511 Ketika suatu ancaman terhadap independensi tidak berada pada suatu tingkat yang 45

dapat diterima, berbagai pengamanan harus diterapkan untuk menghilangkan atau 46 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 47

48 290.512 Dalam penerapan ketentuan-ketentuan pada paragraf 290.106 dan 290.115 untuk 49

kepentingan kantor tersebut, jika kantor tersebut memiliki kepentingan keuangan 50 material, baik langsung atau tidak langsung, pada klien audit, ancaman 51 kepentingan pribadi yang timbul sangat signifikan yang tidak ada berbagai 52 pengamanan yang dapat diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai 53 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh 54 memiliki kepentingan keuangan tersebut. 55

Page 82: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

82

Hubungan Kerja dengan Suatu Klien Audit 1 2 290.513 Suatu evaluasi harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap ancaman yang 3

timbul dari hubungan-hubungan kepegawaian seperti dijelaskan pada paragraf 4 290.132 hingga 290.136. Ketika terdapat suatu ancaman yang tidak berada pada 5 suatu tingkat yang dapat diterima, berbagai pengamanan harus diterapkan untuk 6 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 7 yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan yang mungkin tepat diatur 8 pada paragraf 290.134. 9

10 Ketentuan Jasa Non-asurans 11 12 290.514 Jika suatu kantor melakukan suatu perikatan untuk menerbitkan laporan yang 13

dibatasi penggunaan dan peredarannya untuk klien audit serta memberikan suatu 14 jasa non-asurans kepada klien audit tersebut, ketentuan-ketentuan pada paragraf 15 290.154 hingga 290.226 harus dipatuhi dengan mempertimbangkan ketentuan 16 pada paragraf 290.504 hingga 290.507. 17

18 19 SEKSI 291 20 21 Independensi: Perikatan Asurans Lainnya 22 23 Struktur dari Seksi 24 25 291.1 Seksi ini menjelaskan persyaratan independensi untuk perikatan asurans yang 26

bukan merupakan perikatan audit atau reviu. Persyaratan independensi untuk 27 perikatan audit dan reviu dijelaskan dalam seksi 290. Jika klien asurans juga 28 merupakan klien audit atau klien reviu, maka persyaratan-persyaratan pada seksi 29 290 juga berlaku bagi kantor, jaringan kantor, dan personil dalam tim audit atau tim 30 reviu. Dalam keadaan tertentu yang melibatkan penerapan perikatan asurans, jika 31 laporan asurans tersebut memuat pembatasan atas penggunaan dan 32 peredarannya, serta sepanjang kondisi-kondisi tertentu terpenuhi, persyaratan 33 independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi sebagaimana diatur pada paragraf 34 291.21 hingga 291.27. 35

36 291.2 Perikatan asurans dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan pengguna 37

terhadap hasil evaluasi atau pengukuran atas hal pokok dibandingkan dengan 38 kriteria. kerangka Perikatan Asurans yang diterbitkan oleh Dewan Standar 39 Profesional Akuntan Publik - Institut Akuntan Publik Indonesia menjelaskan unsur-40 unsur dan tujuan dari suatu perikatan asurans dan mengidentifikasi perikatan yang 41 harus menerapkan Standar Perikatan Asurans (SPA). Penjelasan dari unsur-unsur 42 dan tujuan perikatan asurans, mengacu pada Kerangka Perikatan Asurans 43 tersebut. 44

45 291.3 Kepatuhan terhadap prinsip dasar objektivitas mensyaratkan independensi 46

terhadap klien asurans. Dalam hal perikatan asurans, yang terkait dengan 47 kepentingan publik, Kode Etik mensyaratkan bahwa personil dalam tim asurans dan 48 kantor harus independen dari klien asurans dan setiap ancaman yang diyakini oleh 49 kantor tersebut yang timbul akibat dari kepentingan dan hubungan jaringan kantor 50 harus dievaluasi. 51

52 Selanjutnya, ketika tim asurans mengetahui atau memiliki alasan untuk percaya 53 bahwa suatu hubungan atau keadaan yang mencakup suatu entitas berelasi dari 54

Page 83: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

83

klien asurans adalah relevan dalam pengevaluasian independensi dari kantor 1 terhadap klien tersebut, maka tim asurans harus mempertimbangkan entitas 2 berelasi tersebut pada saat pengidentifikasian dan pengevaluasian berbagai 3 ancaman terhadap independensi serta penerapan berbagai pengamanan yang 4 tepat. 5

6 Suatu Pendekatan Kerangka Konseptual untuk Independensi 7 8 291.4 Tujuan seksi ini adalah membantu kantor dan personil tim asurans dalam 9

penerapan pendekatan kerangka konseptual yang dijelaskan pada bagian di bawah 10 ini untuk pemerolehan dan pemeliharaan independensi. 11

12 291.5 Independensi mencakup: 13

(a) independensi dalam pemikiran; kondisi mental yang memungkinkan 14 pernyataan suatu kesimpulan tanpa dipengaruhi oleh tekanan yang dapat 15 mengurangi pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan seorang 16 individu bertindak dengan integritas serta menerapkan objektivitas serta 17 skeptisisme profesional; 18

(b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta-fakta dan keadaan-19 keadaan yang sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan 20 memiliki informasi yang cukup akan menyimpulkan, dengan 21 mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu, bahwa integritas, 22 objektivitas atau skeptisisme profesional dari kantor atau personil dalam tim 23 asurans telah berkurang. 24 25

291.6 Setiap CPA harus menerapkan pendekatan kerangka konseptual untuk: 26 (a) mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap independensi; 27 (b) mengevaluasi signifikansi dari berbagai ancaman yang teridentifikasi; dan 28 (c) menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan 29

atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang 30 dapat diterima. 31

Ketika CPA tersebut menetapkan bahwa berbagai pengamanan yang tepat tidak 32 tersedia atau tidak dapat diterapkan untuk menghilangkan atau mengurangi 33 berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka 34 CPA tersebut harus menghilangkan keadaan atau hubungan yang menimbulkan 35 berbagai ancaman tersebut atau menolak atau menghentikan perikatan asurans 36 tersebut. Setiap CPA harus menggunakan pertimbangan profesional dalam 37 menerapkan kerangka konseptual ini. 38

39 291.7 Terdapat berbagai keadaan-keadaan yang berbeda, atau kombinasi dari berbagai 40

keadaan yang berbeda, yang mungkin relevan dalam penilaian berbagai ancaman 41 terhadap independensi. Dalam Kode Etik ini, tidak mungkin untuk menentukan 42 setiap situasi yang menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi dan 43 untuk menentukan tindakan yang tepat. Oleh karena itu, Kode Etik ini menetapkan 44 suatu kerangka konseptual yang mensyaratkan kantor dan personil dalam tim 45 asurans untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi berbagai ancaman 46 terhadap independensi. Pendekatan kerangka konseptual tersebut membantu CPA 47 yang berpraktik melayani publik dalam mematuhi persyaratan- persyaratan etika 48 pada Kode Etik ini. Kode Etik ini mengakomodasi berbagai variasi keadaan yang 49 dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi dan dapat 50 mencegah setiap CPA dari penarikan simpulan bahwa suatu keadaan diizinkan 51 hanya karena tidak dilarang secara spesifik. 52

53 54

Page 84: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

84

291.8 Paragraf 291.100 dan paragraf-paragraf berikutnya menjelaskan cara penerapan 1 pendekatan kerangka konseptual untuk independensi. Paragraf-paragraf tersebut 2 tidak menjelaskan seluruh keadaan dan hubungan yang menimbulkan atau dapat 3 menimbulkan berbagai ancaman terhadap independensi. 4

5 291.9 Dalam memutuskan apakah menerima atau melanjutkan suatu perikatan, atau 6

apakah seorang individu tertentu menjadi personil dari tim asurans, suatu kantor 7 harus mengidentifikasi dan mengevaluasi setiap ancaman terhadap independensi. 8 Ketika berbagai ancaman tersebut tidak berada pada suatu tingkat yang dapat 9 diterima, dan keputusannya adalah apakah menerima perikatan atau memasukan 10 seorang individu tertentu dalam tim asurans tersebut, maka kantor harus 11 menentukan apakah berbagai pengamanan tersedia untuk menghilangkan atau 12 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 13 diterima. 14

15 Ketika keputusannya adalah melanjutkan perikatan, kantor tersebut harus 16

menentukan apakah berbagai pengamanan yang telah diterapkan akan tetap efektif 17 untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada 18 suatu tingkat yang dapat diterima, atau apakah perlu pengamanan lain diterapkan, 19 atau apakah perlu perikatan tersebut dihentikan. Kapan pun terdapat informasi baru 20 mengenai suatu ancaman terhadap independensi yang menjadi perhatian dari 21 kantor selama perikatan tersebut, kantor tersebut harus mengevaluasi signifikansi 22 ancaman tersebut sesuai dengan pendekatan kerangka konseptual. 23

24 291.10 Seluruh bagian dalam seksi ini, menjelaskan referensi atas signifikansi berbagai 25

ancaman terhadap independensi. Dalam pengevaluasian terhadap signifikansi 26 suatu ancaman, faktor-faktor kualitatif maupun kuantitatif harus dipertimbangkan. 27

28 291.11 Pada seksi ini, dalam sebagian besar kasus, tidak menentukan tanggung jawab 29

tertentu dari setiap individu dalam suatu kantor terhadap tindakan-tindakan yang 30 terkait dengan independensi, karena tanggung jawab tersebut dapat berbeda-beda 31 bergantung pada ukuran, struktur, dan jenis entitas dari suatu kantor. Kantor 32 tersebut disyaratkan oleh Standar Pengendalian Mutu yang ditetapkan oleh Institut 33 Akuntan Publik Indonesia untuk menetapkan kebijakan dan prosedur yang 34 dirancang untuk mengatur hal tersebut, dengan keyakinan memadai bahwa 35 independensi dapat dipertahankan ketika disyaratkan oleh standar etika yang 36 relevan. 37

38 Perikatan-perikatan Asurans 39 40 291.12 Sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Perikatan Asurans, pada suatu perikatan 41

asurans CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menyatakan suatu kesimpulan yang 42 dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari para pengguna yang 43 dituju (selain pihak penanggung jawab) mengenai hasil evaluasi atau pengukuran 44 dari suatu hal pokok dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan. 45

46 291.13 Hasil evaluasi atau pengukuran atas suatu hal pokok tersebut berupa informasi 47

yang merupakan hasil dari penerapan kriteria terhadap hal pokok tersebut. Suatu 48 istilah “informasi hal pokok” digunakan dengan pengertian sebagai hasil dari 49 evaluasi atau pengukuran dari suatu hal pokok. Sebagai contoh, Kerangka 50 Perikatan Asurans tersebut menyatakan bahwa suatu asersi mengenai efektivitas 51 pengendalian internal (informasi hal pokok) merupakan hasil dari penerapan suatu 52 kerangka untuk pengevaluasian efektivitas pengendalian internal, seperti COSO 53 (Internal Control—Integrated Framework” The Committee of Sponsoring 54 Organizations of the Treadway Commission) atau CoCo (Guidance on Assessing 55

Page 85: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

85

Control—The CoCo Principles” Criteria of Control Board, The Canadian Institute of 1 Chartered Accountants), (kriteria) terhadap pengendalian internal, suatu proses (hal 2 pokok). 3

4 291.14 Perikatan asurans dapat berbasis asersi atau pelaporan langsung. Dalam kedua 5

jenis perikatan tersebut, perikatan asurans melibatkan 3 (tiga) pihak yang terpisah, 6 yaitu: CPA Pemegang Izin Akuntan Publik, pihak penanggung jawab, dan para 7 pengguna yang dituju. 8

9 291.15 Dalam perikatan berbasis asersi, pengevaluasian atau pengukuran atas hal pokok 10

tersebut dilakukan oleh pihak penanggung jawab tersebut, dan suatu informasi hal 11 pokok yang berbentuk suatu asersi disusun oleh pihak penanggung jawab untuk 12 keperluan para pengguna yang dituju. 13

14 291.16 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, CPA Pemegang Izin Akuntan Publik 15

baik secara langsung melakukan pengevaluasian atau pengukuran terhadap suatu 16 hal pokok, atau memperoleh suatu representasi dari pihak penanggung jawab yang 17 telah melakukan pengevaluasian atau pengukuran yang tidak tersedia bagi para 18 pengguna yang dituju. Informasi hal pokok tersebut disediakan bagi para pengguna 19 yang dituju dalam suatu laporan asurans. 20

21 Perikatan Asurans Berbasis Asersi 22 23 291.17 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, para personil tim asurans dan kantor 24

harus independen terhadap klien asurans (pihak penanggung jawab dari informasi 25 hal pokok, dan yang mungkin bertanggung jawab atas hal pokok tersebut). 26 Persyaratan-persyaratan independensi tersebut melarang hubungan tertentu antara 27 para personil dalam tim asurans dan (a) direktur, komisaris, atau pejabat, dan (b) 28 individu dalam klien yang dalam suatu posisi dapat memberikan pengaruh 29 signifikan terhadap hal pokok tersebut. Demikian juga, suatu penentuan harus 30 dilakukan apakah terdapat berbagai ancaman terhadap independensi timbul akibat 31 dari hubungan dengan individu pada klien tersebut dalam suatu posisi yang dapat 32 memengaruhi secara signifikan terhadap hal pokok dari suatu perikatan. Suatu 33 pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap ancaman yang 34 diyakini oleh kantor tersebut timbul akibat hubungan atau kepentingan dari jaringan 35 kantor. 36

37 291.18 Dalam sebagian besar perikatan asurans berbasis asersi, pihak penanggung jawab 38

bertanggung jawab atas informasi hal pokok tersebut maupun atas hal pokok itu 39 sendiri. Namun, dalam beberapa perikatan, pihak penanggung jawab mungkin tidak 40 bertanggung jawab atas hal pokok tersebut. Misalnya, ketika CPA Pemegang Izin 41 Akuntan Publik melakukan suatu perikatan asurans atas suatu laporan yang 42 disusun oleh konsultan lingkungan mengenai praktik keberlanjutan perusahaan 43 untuk disampaikan kepada para pengguna yang dituju, maka konsultan lingkungan 44 tersebut adalah pihak penanggung jawab atas informasi hal pokok tersebut, 45 sementara perusahaan yang bertanggung jawab atas hal pokok berupa praktik-46 praktik keberlanjutan tersebut. 47

48 291.19 Dalam perikatan asurans berbasis asersi yang pihak penanggung jawab 49

bertanggung jawab atas suatu informasi hal pokok namun tidak bertanggung jawab 50 atas hal pokok tersebut, para personil dalam tim asurans dan kantor tersebut harus 51 bersifat independen dari pihak penanggung jawab informasi hal pokok (klien 52 asurans). Selain itu, suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi 53 dari setiap ancaman yang diyakini kantor tersebut timbul akibat dari kepentingan 54

Page 86: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

86

dan hubungan antara personil dalam tim asurans, kantor, jaringan kantor, dan pihak 1 penanggung jawab atas hal pokok tersebut. 2

3 Perikatan Asurans Pelaporan Langsung 4 5 291.20 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, para personil dalam tim asurans dan 6

kantor harus bersifat independen dari klien asurans (pihak penanggung jawab atas 7 hal pokok). Suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap signifikansi dari setiap 8 ancaman yang diyakini oleh kantor timbul akibat dari kepentingan dan hubungan 9 jaringan kantor. 10

11 Laporan yang Dibatasi Penggunaan dan Peredarannya 12 13 291.21 Dalam keadaan tertentu ketika suatu laporan asurans mencakup suatu pembatasan 14

atas penggunaan dan peredaran laporan serta sepanjang kondisi-kondisi 15 sebagaimana dimaksud pada paragraf ini dan paragraf 291.22 terpenuhi, 16 persyaratan-persyaratan independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi. Modifikasi 17 terhadap persyaratan pada seksi 291 diizinkan jika para pengguna laporan yang 18 dituju tersebut: 19 (a) memiliki pemahaman atas tujuan, informasi hal pokok dan pembatasan laporan 20

tersebut; dan 21 (b) secara eksplisit menyetujui untuk menerapkan persyaratan independensi yang 22

dimodifikasi tersebut. 23 24 Pemahaman atas tujuan, informasi hal pokok, dan pembatasan laporan dapat 25

diperoleh dari para pengguna yang dituju tersebut melalui keterlibatan, baik secara 26 langsung maupun tidak langsung melalui perwakilan yang memiliki kewenangan 27 untuk bertindak mewakili para pengguna yang dituju tersebut, dalam penetapan 28 sifat dan ruang lingkup suatu perikatan. Keterlibatan tersebut meningkatkan 29 kemampuan kantor untuk berkomunikasi dengan para pengguna yang dituju 30 mengenai permasalahan independensi, termasuk keadaan-keadaan yang relevan 31 untuk mengevaluasi berbagai ancaman terhadap independensi dan penerapan 32 berbagai pengamanan yang diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi 33 berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, serta 34 untuk memperoleh persetujuan para pengguna yang dituju tersebut terhadap 35 penerapan atas persyaratan independensi yang dimodifikasi tersebut. 36

37 291.22 Kantor harus berkomunikasi (misalnya, dalam surat perikatan) dengan para 38

pengguna yang dituju mengenai persyaratan independensi yang akan diterapkan 39 sehubungan dengan ketentuan perikatan asurans tersebut. Ketika para pengguna 40 yang dituju merupakan suatu kelompok pengguna (misalnya, para pemberi 41 pinjaman dalam suatu pinjaman sindikasi) yang namanya tidak dapat diidentifikasi 42 secara spesifik pada saat ketentuan-ketentuan perikatan tersebut ditetapkan, maka 43 selanjutnya para pengguna tersebut harus diinformasikan sehingga menyadari 44 mengenai persyaratan independensi yang disetujui oleh pihak perwakilan tersebut 45 (misalnya, pihak perwakilan menyediakan surat perikatan dengan kantor sehingga 46 dapat diakses oleh semua pengguna). 47

48 291.23 Jika kantor juga menerbitkan suatu laporan asurans yang tidak mencakup 49

pembatasan dalam penggunaan dan peredarannya kepada klien yang sama, maka 50 ketentuan pada paragraf 291.25 hingga 291.27 tidak mengubah persyaratan untuk 51 menerapkan ketentuan pada paragraf 291.1 hingga 291.156 bagi perikatan asurans 52 tersebut. Jika kantor tersebut juga menerbitkan laporan audit untuk klien yang 53 sama, terlepas apakah laporan tersebut mencakup pembatasan penggunaan dan 54

Page 87: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

87

peredarannya, maka ketentuan-ketentuan pada seksi 290 harus diterapkan pada 1 perikatan audit tersebut. 2

3 291.24 Modifikasi terhadap persyaratan pada seksi 291 yang diizinkan dalam keadaan 4

paragraf sebelumnya dijelaskan pada paragraf 291.25 hingga 291.27. Kepatuhan 5 pada seluruh ketentuan lain pada seksi 291 disyaratkan. 6

7 291.25 Ketika kondisi-kondisi yang dijelaskan pada paragraf 291.21 dan 291.22 terpenuhi, 8

ketentuan yang relevan pada paragraf 291.104 hingga 291.132 harus diterapkan 9 pada seluruh personil dalam tim perikatan, anggota keluarga inti dan anggota 10 keluarga dekat dari seluruh personil dalam tim perikatan tersebut. Selain itu, suatu 11 penentuan harus dilakukan untuk menentukan apakah ancaman terhadap 12 independensi timbul karena hubungan dan kepentingan antara klien asurans 13 dengan personil lain berikut ini dalam tim asurans tersebut, yaitu: 14 (a) personil yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan teknis dan 15

industri tertentu, transaksi, atau peristiwa; dan 16 (b) personil yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan tersebut, 17

termasuk personil yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan 18 tersebut. 19

20 Suatu pengevaluasian harus dilakukan, dengan mengacu pada ketentuan pada 21

paragraf 291.104 hingga 291.132, terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh tim 22 perikatan timbul akibat dari kepentingan dan hubungan antara klien asurans 23 tersebut dan pihak-pihak lain dalam kantor tersebut yang secara langsung dapat 24 memengaruhi hasil perikatan asurans, termasuk pihak yang merekomendasikan 25 kompensasi yang diberikan kepada, atau melakukan pengawasan langsung, 26 manajemen, atau pengawasan lain terhadap, rekan perikatan asurans tersebut 27 sehubungan dengan pelaksanaan dari perikatan asurans tersebut. 28

29 291.26 Meskipun kondisi-kondisi yang diatur pada paragraf 291.21 dan paragraf 291.22 30

terpenuhi, namun kantor memiliki suatu kepentingan keuangan yang material, baik 31 secara langsung maupun tidak langsung, pada klien asurans, ancaman 32 kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak ada berbagai 33 pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 34 yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor tersebut tidak boleh memiliki 35 kepentingan keuangan tersebut. Selain itu, kantor tersebut harus memenuhi 36 ketentuan lain pada seksi ini yang dijelaskan pada paragraf 291.112 hingga 37 paragraf 291.156. 38

39 291.27 Suatu pengevaluasian harus dilakukan terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh 40

kantor timbul sebagai akibat kepentingan dan hubungan jaringan kantor. 41 42 Berbagai Pihak Penanggung Jawab 43 44 291.28 Pada beberapa perikatan asurans, baik berbasis asersi maupun pelaporan 45

langsung, mungkin terdapat beberapa pihak penanggung jawab. Dalam penentuan 46 apakah perlu untuk menerapkan ketentuan-ketentuan pada seksi ini untuk setiap 47 pihak penanggung jawab dalam suatu perikatan, suatu kantor dapat 48 mempertimbangkan apakah kepentingan atau hubungan antara kantor tersebut, 49 atau seorang personil dalam tim asurans, dan pihak penanggung jawab akan 50 menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi yang tidak kecil dan tidak 51 penting dalam konteks informasi hal pokok tersebut. 52

53 54 55

Page 88: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

88

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti: 1 (a) materialitas informasi hal pokok tersebut (atau hal pokok) yang merupakan 2

tanggung jawab dari pihak penanggung jawab tertentu; dan 3 (b) tingkat kepentingan publik yang terkait dengan perikatan tersebut. 4

Jika kantor menentukan bahwa suatu ancaman terhadap independensi timbul 5 akibat dari setiap kepentingan atau hubungan dengan pihak penanggung jawab 6 tertentu tersebut merupakan hal yang kecil dan tidak berdampak, maka kantor 7 tersebut tidak perlu menerapkan semua ketentuan-ketentuan pada seksi ini pada 8 pihak penanggung jawab. 9

10 Dokumentasi 11 12 291.29 Dokumentasi menyediakan bukti atas pertimbangan CPA dalam membuat 13

kesimpulan terkait dengan kepatuhan terhadap persyaratan independensi. 14 Ketiadaan dokumentasi bukan menjadi suatu penentu apakah kantor 15 mempertimbangkan permasalahan tertentu atau apakah kantor tersebut 16 independen. 17

18 CPA tersebut harus mendokumentasikan kesimpulan yang terkait dengan 19

kepatuhan terhadap persyaratan independensi, dan substansi dari setiap 20 pembahasan yang relevan yang mendukung kesimpulan yang diambil. Oleh karena 21 itu: 22 (a) ketika berbagai pengamanan diperlukan untuk mengurangi suatu ancaman 23

sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, CPA harus 24 mendokumentasikan sifat dari ancaman tersebut dan berbagai pengamanan 25 yang ada atau diterapkan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada 26 suatu tingkat yang dapat diterima; dan 27

(b) ketika suatu ancaman memerlukan analisis yang signifikan untuk menentukan 28 apakah sebenarnya diperlukan berbagai pengamanan, dan CPA tersebut telah 29 menyimpulkan bahwa berbagai pengamanan tersebut tidak diperlukan karena 30 ancaman tersebut telah berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka 31 CPA harus mendokumentasikan sifat dari ancaman tersebut dan alasan yang 32 mendasari kesimpulan yang diambil tersebut. 33 34

Periode Perikatan 35 36 291.30 Independensi dari suatu klien asurans diharuskan baik selama periode perikatan 37

maupun selama periode yang tercakup dalam informasi hal pokok. Periode 38 perikatan tersebut dimulai ketika tim asurans mulai melakukan jasa asurans untuk 39 perikatan tertentu. Periode perikatan berakhir ketika laporan asurans diterbitkan. 40 Ketika suatu perikatan bersifat berkelanjutan, maka akhir dari periode perikatan 41 ditentukan pada saat adanya pemberitahuan dari salah satu pihak bahwa 42 hubungan profesional telah dihentikan atau laporan asurans terakhir telah 43 diterbitkan. 44

45 291.31 Ketika suatu entitas menjadi klien asurans selama atau setelah periode yang 46

dicakup oleh informasi hal pokok yang akan diberi suatu pernyataan kesimpulan 47 oleh kantor, maka kantor tersebut harus menentukan apakah setiap ancaman 48 terhadap independensi timbul dari: 49 (a) hubungan keuangan atau hubungan bisnis dengan klien asurans tersebut 50

selama atau setelah periode yang dicakup oleh informasi hal pokok tersebut 51 namun sebelum penerimaan perikatan asurans tersebut; atau 52

(b) jasa-jasa yang diberikan sebelumnya kepada klien asurans tersebut. 53 54

Page 89: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

89

291.32 Ketika suatu jasa non-asurans diberikan kepada klien asurans selama atau setelah 1 periode yang dicakup oleh informasi hal pokok namun sebelum tim asurans mulai 2 melakukan jasa asurans dan jasa tersebut tidak diizinkan selama periode perikatan 3 asurans, maka kantor tersebut harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap 4 independensi yang timbul dari pemberian jasa tersebut. Jika suatu ancaman tidak 5 berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka perikatan asurans tersebut 6 hanya akan diterima jika berbagai pengamanan telah diterapkan untuk 7 menghilangkan atau untuk mengurangi setiap ancaman sampai pada suatu tingkat 8 yang dapat diterima. 9

10 Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 11

(a) tidak menggunakan personil yang melakukan jasa non-asurans sebagai 12 personil dalam tim asurans tersebut; 13

(b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 14 asurans dan pekerjaan non-asurans tersebut secara memadai; atau 15

(c) menugaskan kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-asurans atau 16 menugaskan kantor lain untuk mengerjakan ulang jasa non-asurans tersebut 17 sehingga memungkinkan kantor lain mengambil tanggung jawab atas jasa 18 tersebut. 19

20 Namun, jika jasa non-asurans tersebut belum selesai dan tidak praktis untuk 21

menyelesaikan atau menghentikan jasa tersebut sebelum dimulainya jasa 22 profesional terkait dengan perikatan asurans tersebut, maka kantor hanya boleh 23 menerima perikatan asurans tersebut jika keadaan berikut ini terpenuhi secara 24 memuaskan: 25 (a) jasa non-asurans tersebut akan diselesaikan dalam suatu jangka waktu 26

singkat; atau 27 (b) klien tersebut memiliki pengaturan-pengaturan yang diterapkan untuk 28

melakukan transisi jasa tersebut kepada penyedia jasa lain dalam suatu jangka 29 waktu singkat. 30

Selama periode jasa tersebut dilakukan, berbagai pengamanan harus diterapkan 31 ketika diperlukan. Selanjutnya, permasalahan tersebut harus dibahas dengan pihak 32 yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. 33

34 Pelanggaran Terhadap Suatu Ketentuan Seksi ini 35 36 291.33 Ketika suatu pelanggaran terhadap ketentuan pada seksi ini teridentifikasi, maka 37

kantor harus menghentikan, menunda, atau menghilangkan kepentingan atau 38 hubungan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut, serta harus 39 mengevaluasi signifikansi dari pelanggaran tersebut dan dampaknya terhadap 40 objektivitas dan kemampuan kantor tersebut untuk menerbitkan laporan asurans. 41 Kantor tersebut harus menentukan apakah tindakan yang diambil dapat mengatasi 42 dampak pelanggaran tersebut secara memuaskan. Dalam membuat penentuan ini, 43 kantor harus menggunakan pertimbangan profesional serta mempertimbangkan 44 apakah pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup, dengan 45 menimbang signifikansi pelanggaran tersebut, tindakan yang akan diambil dan 46 semua fakta dan kondisi yang tersedia untuk CPA pada saat itu, besar 47 kemungkinan akan menyimpulkan bahwa objektivitas kantor tersebut akan 48 menurun dan karena itu kantor tersebut tidak dapat menerbitkan suatu laporan 49 asurans. 50

51 291.34 Ketika kantor menentukan bahwa tindakan tidak dapat dilakukan secara 52

memuaskan untuk mengatasi dampak suatu pelanggaran, maka kantor tersebut 53 harus secepatnya menyampaikan hal tersebut kepada pihak yang menugaskannya 54 atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas serta melakukan 55

Page 90: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

90

langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan perikatan asurans tersebut 1 dengan mematuhi setiap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2 yang relevan dengan penghentian perikatan asurans tersebut. 3

4 291.35 Ketika kantor menentukan bahwa tindakan dapat dilakukan secara memuaskan 5

untuk mengatasi dampak suatu pelanggaran, maka kantor tersebut harus 6 membahas pelanggaran tersebut dan tindakan yang telah dilakukan atau diusulkan 7 untuk dilakukan dengan pihak yang menugaskan kantor tersebut atau pihak yang 8 bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Kantor harus membahas pelanggaran 9 tersebut dan tindakan yang diusulkan tersebut pada saat yang tepat, dengan 10 mempertimbangkan keadaan perikatan dan pelanggaran tersebut. 11

12 291.36 Ketika pihak yang menugaskan kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas 13

tata kelola entitas, mana yang sesuai, tidak sepakat bahwa tindakan yang diambil 14 dapat mengatasi dampak pelanggaran tersebut secara memuaskan, maka kantor 15 harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perikatan 16 asurans tersebut dengan mematuhi setiap ketentuan peraturan perundang-17 undangan yang berlaku yang relevan dengan penghentian perikatan asurans. 18

19 291.37 Kantor harus mendokumentasikan pelanggaran, tindakan yang dilakukan, 20

keputusan penting yang ditetapkan, dan semua permasalahan yang dibahas 21 dengan pihak yang menugaskan kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas 22 tata kelola entitas. Ketika kantor tetap melanjutkan perikatan asurans, 23 permasalahan-permasalahan yang didokumentasikan juga harus mencakup 24 kesimpulan bahwa, berdasarkan pertimbangan profesional kantor tersebut, 25 objektivitas tidak berkurang dan suatu alasan yang mendasari bahwa tindakan yang 26 dilakukan dapat mengatasi dampak pelanggaran secara memuaskan sehingga 27 kantor tersebut dapat menerbitkan suatu laporan asurans. 28

29 30 Paragraf-paragraf 291.38 sampai 291.99 dikosongkan. 31 32 33 Penerapan Pendekatan Kerangka Konseptual untuk Independensi 34 35 291.100 Paragraf 291.104 hingga 291.156 menjelaskan keadaan dan hubungan tertentu 36

yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap 37 independensi. Paragraf-paragraf tersebut menjelaskan berbagai ancaman potensial 38 dan jenis-jenis berbagai pengamanan yang memadai untuk menghilangkan atau 39 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 40 diterima. Namun, paragraf-paragraf tersebut tidak menjelaskan semua keadaan 41 dan hubungan yang dapat menimbulkan ancaman terhadap independensi. Suatu 42 kantor dan para personil dalam tim asurans harus mengevaluasi implikasi keadaan 43 dan hubungan yang serupa namun berbeda, dan menentukan apakah berbagai 44 pengamanan, termasuk berbagai pengamanan pada paragraf 200.11 hingga 45 200.14, dapat diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi 46 berbagai ancaman tersebut terhadap independensi sampai pada suatu tingkat yang 47 dapat diterima. 48

49 291.101 Paragraf tersebut menjelaskan bagaimana menerapkan pendekatan kerangka 50

konseptual pada perikatan asurans dan harus dibaca dalam kaitannya dengan 51 paragraf 291.28 yang menjelaskan bahwa, dalam sebagian besar perikatan 52 asurans, terdapat satu pihak penanggung jawab yaitu klien asurans tersebut. 53 Namun, dalam beberapa perikatan asurans terdapat dua atau lebih pihak 54

Page 91: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

91

penanggung jawab. Dalam keadaan tersebut, suatu pengevaluasian harus 1 dilakukan terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh kantor timbul akibat dari 2 kepentingan dan hubungan antara seorang personil dalam tim asurans, kantor, 3 jaringan kantor, dan pihak penanggung jawab dari suatu hal pokok. Untuk laporan 4 asurans yang mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan peredaran, 5 paragraf-paragraf tersebut harus dibaca dalam konteks paragraf 291.21 hingga 6 291.27. 7

8 291.102 Interpretasi 2005-01 memberikan panduan lebih lanjut dalam penerapan 9

persyaratan independensi yang berlaku untuk perikatan asurans yang diatur pada 10 seksi ini. 11

12 291.103 Paragraf 291.104 hingga 290.119 mengatur acuan mengenai materialitas dari suatu 13

kepentingan keuangan, pinjaman, atau penjaminan, atau signifikansi dari suatu 14 hubungan bisnis. Untuk tujuan penentuan apakah suatu kepentingan bersifat 15 material bagi seorang individu, mungkin perlu mempertimbangkan gabungan 16 kekayaan dari individu tersebut dan anggota keluarga intinya. 17

18 Kepentingan Keuangan 19 20 291.104 Memiliki kepentingan keuangan pada klien asurans dapat menimbulkan suatu 21

ancaman kepentingan pribadi. Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman 22 tersebut bergantung pada: 23 (a) peran dari individu yang memiliki kepentingan keuangan tersebut; 24 (b) apakah kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung atau tidak langsung; 25

dan 26 (c) materialitas dari kepentingan keuangan tersebut. 27

28 291.105 Kepentingan keuangan dapat dimiliki melalui suatu perantara (sebagai contoh, 29

sarana investasi kolektif atau dana perwalian). Penentuan apakah suatu 30 kepentingan keuangan merupakan kepentingan langsung atau tidak langsung 31 bergantung pada apakah pihak penerima manfaat memiliki pengendalian atas 32 sarana investasi tersebut atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan 33 investasi pada sarana perantara tersebut. Jika terdapat pengendalian atas sarana 34 investasi tersebut atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasi pada 35 sarana investasi tersebut, maka Kode Etik ini menetapkan bahwa kepentingan 36 keuangan tersebut adalah kepentingan keuangan langsung. Sebaliknya, ketika 37 pihak pemilik manfaat tersebut tidak memiliki pengendalian atas sarana investasi 38 tersebut atau tidak memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasi 39 pada sarana investasi tersebut, maka Kode Etik ini menetapkan bahwa 40 kepentingan keuangan tersebut merupakan kepentingan keuangan tidak langsung. 41

42 291.106 Jika seorang personil dalam tim asurans atau anggota keluarga intinya, atau suatu 43

kantor memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak 44 langsung yang material pada klien asurans tersebut, maka ancaman kepentingan 45 pribadi timbul yang sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan 46 yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 47 diterima.Oleh karena itu, tidak ada satu pun pihak berikut ini boleh memiliki 48 kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang 49 material pada klien asurans, yaitu: personil dalam tim asurans, anggota keluarga 50 inti dari personil dalam tim asurans, atau kantor. 51

52 53 54

Page 92: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

92

291.107 Ketika salah satu personil dalam tim asurans memiliki anggota keluarga dekat yang 1 diketahui oleh tim asurans memiliki kepentingan keuangan langsung atau 2 kepentingan keuangan tidak langsung yang material pada klien asurans, maka 3 suatu ancaman kepentingan pribadi timbul. Signifikansi dari ancaman tersebut 4 bergantung pada faktor-faktor berikut ini: 5 (a) sifat hubungan antara personil dalam tim asurans dengan anggota keluarga 6

dekat yang memiliki kepentingan keuangan tersebut; dan 7 (b) materialitas dari kepentingan keuangan anggota keluarga dekat tersebut. 8

9 Signifikansi dari ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan 10

harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi 11 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa 12 contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 13 (a) anggota keluarga dekat tersebut sesegera mungkin melepaskan seluruh 14

kepentingan keuangan atau sebagian kepentingan keuangan tidak langsung 15 hingga porsi kepentingan keuangan yang tersisa tidak lagi material; 16

(b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menelaah pekerjaan personil 17 dalam tim audit; atau 18

(c) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans. 19 20 291.108 Ketika seorang personil dalam tim asurans, anggota keluarga intinya, atau kantor 21

memiliki kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak 22 langsung yang material pada entitas yang memiliki pengendalian pada klien 23 asurans, dan klien tersebut material bagi entitas tersebut, ancaman kepentingan 24 pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang 25 dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 26 diterima. Oleh karena itu, pihak-pihak berikut ini tidak boleh memiliki kepentingan 27 keuangan seperti itu, yaitu: personil dalam tim asurans, anggota keluarga inti dari 28 personil dalam tim asurans, atau kantor itu sendiri. 29

30 291.109 Adanya kepentingan keuangan langsung atau suatu kepentingan keuangan tidak 31

langsung yang material pada klien asurans oleh kantor, personil dalam tim asurans, 32 atau anggota keluarga intinya sebagai wali amanah dapat menimbulkan suatu 33 ancaman kepentingan pribadi. Kepentingan tersebut tidak dapat dimiliki, kecuali: 34 (a) wali amanah, seorang anggota keluarga inti dari wali amanah, atau kantor 35

tersebut bukan penerima manfaat dari dana perwalian tersebut; 36 (b) kepentingan pada klien asurans yang dimiliki oleh wali amanah tersebut tidak 37

material bagi wali amanah tersebut; 38 (c) wali amanah, anggota keluarga inti dari wali amanah tersebut, atau kantor tidak 39

dapat mempengaruhi secara signifikan pengambilan keputusan investasi yang 40 melibatkan kepentingan keuangan pada klien asurans tersebut. 41

42 291.110 Setiap personil dalam tim asurans harus menentukan apakah suatu ancaman 43

kepentingan pribadi timbul akibat dari kepentingan keuangan pada klien asurans 44 yang diketahui dimiliki oleh individu-individu lain, termasuk: 45 (a) rekan dan karyawan profesional dari kantor tersebut, pihak selain yang 46

disebutkan di atas, atau para anggota keluarga intinya; dan 47 (b) individu-individu yang mempunyai hubungan pribadi yang dekat dengan setiap 48

personil tim asurans. 49 Apakah kepentingan-kepentingan tersebut menimbulkan suatu ancaman 50

kepentingan pribadi bergantung pada beberapa faktor seperti: 51 (a) entitas, struktur operasi dan pelaporan dari kantor tersebut; dan 52 (b) sifat dari hubungan antara individu tersebut dan personil dalam tim asurans 53

tersebut. 54 55

Page 93: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

93

Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 1 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi suatu ancaman 2 sampai pada suatu tingkatan yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan 3 tersebut termasuk: 4 (a) mengeluarkan personil dalam tim asurans yang memiliki suatu hubungan 5

pribadi tersebut dari tim asurans; 6 (b) tidak melibatkan personil dalam tim asurans tersebut dalam setiap 7

pengambilan keputusan yang signifikan terkait dengan perikatan asurans 8 tersebut; atau 9

(c) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 10 dari personil dalam tim asurans tersebut. 11

12 291.111 Ketika suatu kantor,personil dalam tim asurans, atau anggota keluarga intinya 13

menerima kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak 14 langsung yang material dari klien asurans, misalnya melalui warisan, hibah, hadiah, 15 atau sebagai hasil dari merger dan kepentingan tersebut tidak diizinkan untuk 16 dimiliki berdasarkan ketentuan pada seksi ini, maka: 17 (a) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh kantor tersebut, maka 18

kepentingan keuangan tersebut harus segera dilepas, atau jumlah yang cukup 19 dari kepentingan keuangan tidak langsung tersebut dilepas sehingga 20 kepentingan yang tersisa tidak lagi material; atau 21

(b) jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh personil dalam tim asurans 22 atau anggota keluarga intinya, maka individu yang menerima kepentingan 23 keuangan tersebut harus segera melepaskan kepentingan keuangan tersebut 24 atau melepas sebagian kepentingan keuangan tidak langsung tersebut 25 sehingga kepentingan yang tersisa tidak lagi material. 26

27 Pinjaman dan Jaminan 28 29 291.112 Pinjaman, atau jaminan atas suatu pinjaman, yang diberikan kepada personil dalam 30

tim asurans, anggota keluarga intinya, atau kantor oleh klien asurans yang 31 merupakan bank atau institusi serupa dapat menimbulkan suatu ancaman terhadap 32 independensi. Jika pinjaman atau jaminan tersebut tidak dibuat berdasarkan 33 prosedur, persyaratan, dan ketentuan pemberian pinjaman yang normal, maka 34 suatu ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak 35 terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai 36 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, setiap personil dalam tim 37 asurans, setiap anggota keluarga intinya, maupun kantor tidak boleh menerima 38 pinjaman atau jaminan tersebut. 39

40 291.113 Jika pinjaman kepada kantor dari klien asurans yang merupakan bank atau institusi 41

sejenis yang dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan ketentuan yang normal 42 dan nilainya material baik bagi klien asurans atau bagi kantor yang menerima 43 pinjaman tersebut, maka pada situasi tersebut masih memungkinkan penerapan 44 berbagai pengamanan untuk mengurangi ancaman kepentingan pribadi tersebut 45 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu contoh pengamanan adalah 46 pekerjaan tersebut ditelaah oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik dari jaringan 47 kantor yang tidak terlibat dalam perikatan asurans maupun penerimaan pinjaman 48 tersebut. 49

50 291.114 Pinjaman, atau jaminan atas suatu pinjaman, dari klien asurans yang merupakan 51

bank atau institusi serupa kepada personil dalam tim asurans, atau anggota 52 keluarga intinya, tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi jika 53 pinjaman atau jaminan tersebut dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan 54

Page 94: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

94

ketentuan yang normal. Beberapa contoh pinjaman tersebut termasuk kredit 1 kepemilikan rumah, cerukan bank, kredit kepemilikan mobil, dan kartu kredit. 2

3 291.115 Jika kantor atau personil dari tim asurans atau anggota keluarga intinya menerima 4

pinjaman dari, atau memiliki pinjaman yang dijamin oleh, klien asurans yang bukan 5 merupakan bank atau institusi serupa, maka ancaman kepentingan pribadi timbul 6 sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat 7 mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, 8 kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor tersebut, 9 personil dari tim asurans, dan anggota keluarga intinya maupun klien asurans 10 tersebut. 11

12 291.116 Demikian pula, jika kantor, atau personil dari tim asurans, atau anggota keluarga 13

intinya memberikan suatu pinjaman kepada, atau jaminan atas pinjaman, klien 14 asurans, maka suatu ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan 15 sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman 16 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, kecuali pinjaman atau 17 jaminan tersebut tidak material baik bagi kantor, personil dari tim asurans, dan 18 anggota keluarga intinya maupun klien asurans tersebut. 19

20 291.117 Jika kantor atau personil dari tim asurans, atau anggota keluarga intinya memiliki 21

rekening simpanan atau akun keagenan pada klien asurans yang merupakan bank, 22 pialang, atau institusi serupa, maka ancaman terhadap independensi tidak timbul 23 jika simpanan atau rekening tersebut dibuat berdasarkan persyaratan-persyaratan 24 komersial yang normal. 25

26 Hubungan Bisnis 27 28 291.118 Suatu hubungan bisnis yang erat antara kantor, personil dalam tim asurans, atau 29

anggota keluarga intinya dengan klien asurans atau manajemennya yang timbul 30 dari suatu hubungan komersial atau kepentingan keuangan yang umum, dapat 31 menimbulkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Beberapa 32 contoh hubungan tersebut termasuk: 33 (a) memiliki kepentingan keuangan pada suatu ventura bersama dengan klien atau 34

pemegang saham pengendali, direktur, komisaris, pejabat, atau individu lain 35 yang bertindak sebagai manajemen senior pada klien tersebut; 36

(b) pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk dari 37 kantor tersebut dengan satu atau lebih jasa atau produk dari klien tersebut dan 38 memasarkan paket merger tersebut dengan menggunakan nama kedua belah 39 pihak; 40

(c) pengaturan pendistribusian atau pemasaran yang mencakup kesepakatan 41 bahwa kantor tersebut mendistribusikan atau memasarkan produk atau jasa 42 dari klien asurans, atau klien asurans tersebut mendistribusikan atau 43 memasarkan produk atau jasa dari kantor tersebut. 44

45 Kecuali setiap kepentingan keuangan tidak material dan hubungan bisnis tersebut 46

tidak signifikan bagi kantor dan klien asurans atau manajemennya tersebut, suatu 47 ancaman timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan 48 yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 49 diterima. Oleh karena itu, kecuali kepentingan keuangan tersebut bersifat tidak 50 material dan hubungan bisnis tersebut tidak signifikan, hubungan bisnis tersebut 51 tidak boleh dilakukan atau hubungan bisnis atau kepentingan keuangan tersebut 52 harus dikurangi sampai pada suatu tingkat yang tidak signifikan atau dihentikan. 53

54

Page 95: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

95

Dalam hal kepentingan keuangan atau hubungan bisnis melibatkan personil dalam 1 tim asurans, kecuali kepentingan keuangan tersebut bersifat tidak material dan 2 hubungan bisnis tersebut tidak signifikan bagi personil tersebut, maka personil 3 tersebut harus dikeluarkan dari tim asurans.Jika hubungan bisnis terjadi antara 4 anggota keluarga inti dari personil dalam tim asurans dengan klien asurans atau 5 manajemennya tersebut, maka signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi 6 dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk 7 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 8 yang dapat diterima. 9

10 291.119 Pembelian barang dan jasa dari klien asurans oleh kantor, personil dalam asurans, 11

atau anggota keluarga intinya, secara umum tidak menimbulkan suatu ancaman 12 terhadap independensi jika transaksi tersebut merupakan kegiatan bisnis yang 13 normal dan transaksinya bersifat wajar. Akan tetapi, sifat dan besaran transaksi 14 tersebut dapat menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi. Signifikansi dari 15 setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan 16 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 17 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh berbagai pengamanan 18 tersebut termasuk: 19 (a) menghilangkan atau mengurangi besaran transaksi tersebut; atau 20 (b) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans. 21

22 Hubungan Keluarga dan Hubungan Pribadi 23 24 291.120 Hubungan keluarga dan hubungan pribadi antara personil dalam tim asurans 25

dengan direktur, komisaris, pejabat, atau pegawai tertentu dari klien asurans 26 (bergantung pada perannya) dapat menimbulkan berbagai ancaman kepentingan 27 pribadi, kedekatan, dan intimidasi. Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman 28 bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tanggung jawab dari individu tersebut 29 dalam tim asurans, peran dari anggota keluarga atau pihak lain dalam klien 30 asurans, dan kedekatan dari hubungan tersebut. 31

32 291.121 Ketika anggota keluarga inti dari personil dalam tim asurans merupakan: 33

(a) direktur, komisaris, atau pejabat dari suatu klien asurans; atau 34 (b) karyawan yang dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh 35

signifikan terhadap informasi hal pokok dari perikatan asurans tersebut; 36 atau sebelumnya berada dalam suatu posisi selama periode yang tercakup dalam 37

perikatan tersebut atau suatu informasi hal pokok, berbagai ancaman terhadap 38 independensi hanya dapat dikurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima 39 dengan mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans. Kedekatan hubungan 40 seperti itu tidak terdapat berbagai pengamanan lain yang dapat mengurangi 41 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, 42 dalam suatu tim asurans tidak boleh terdapat individu yang memiliki hubungan 43 kedekatan seperti itu. 44

45 291.122 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika anggota keluarga inti dari 46

personil dalam tim asurans merupakan karyawan yang dalam suatu posisi yang 47 dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap hal pokok dari perikatan. 48 Signifikansi dari berbagai ancaman terhadap independensi tersebut bergantung 49 pada beberapa faktor seperti: 50 (a) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti tersebut; dan 51 (b) peran profesional dari personil dalam tim asurans tersebut. 52

53

Page 96: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

96

Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 1 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 2 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh berbagai 3 pengamanan tersebut termasuk: 4 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim asurans; atau 5 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim asurans sehingga individu tersebut tidak 6

berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab anggota keluarga 7 inti tersebut. 8

9 291.123 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika anggota keluarga dekat 10

dari personil dalam tim asurans merupakan: 11 (a) seorang direktur, komisaris, atau pejabat dari klien asurans; atau 12 (b) seorang karyawan yang dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh 13

yang signifikan terhadap hal pokok dari perikatan asurans tersebut. 14 Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor 15

seperti: 16 (a) sifat dari hubungan antara personil dalam tim asurans dan anggota keluarga 17

dekat tersebut; 18 (b) posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat tersebut; dan 19 (c) peran profesional dari personil dalam tim asurans. 20

Signifikansi ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 21 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 22 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh berbagai 23 pengamanan tersebut termasuk: 24 (a) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans; atau 25 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim asurans sehingga individu tersebut tidak 26

berhubungan dengan hal-hal yang menjadi tanggung jawab dari anggota 27 keluarga dekatnya tersebut. 28

29 291.124 Berbagai ancaman terhadap independensi timbul ketika personil dalam tim asurans 30

memiliki hubungan dekat dengan individu yang bukan anggota keluarga inti atau 31 keluarga dekat, tetapi personil tersebut merupakan direktur, komisaris, pejabat, 32 atau karyawan yang dalam suatu posisi yang dapat memberikan pengaruh yang 33 signifikan terhadap hal pokok dari suatu perikatan asurans. Personil dalam tim 34 asurans yang memiliki hubungan seperti itu harus melakukan konsultasi sesuai 35 dengan kebijakan dan prosedur dari kantor. 36

37 Signifikansi berbagai ancaman tersebut bergantung pada beberapa faktor seperti: 38

(a) sifat hubungan antara individu tersebut dan personil dalam tim asurans; 39 (b) posisi yang dipegang oleh individu tersebut pada klien asurans; dan 40 (c) peran profesional dari personil dalam tim asurans tersebut. 41

Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 42 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 43 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 44 diterima. Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 45 (a) mengeluarkan personil tersebut dari tim asurans; atau 46 (b) pengaturan tanggung jawab dalam tim asurans sehingga personil tersebut 47

tidak berhubungan dengan permasalahan yang terkait dengan individu yang 48 memiliki hubungan yang dekat dengan yang personil tersebut. 49

50 51 52 53 54

Page 97: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

97

291.125 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi dapat 1 timbul melalui hubungan pribadi atau hubungan keluarga antara: 2 (a) rekan atau karyawan dari suatu kantor yang bukan merupakan seorang 3

personil dalam suatu tim asurans, dan 4 (b) direktur, komisaris, atau pejabat pada klien asurans tersebut atau seorang 5

karyawan pada suatu posisi dapat memberikan pengaruh yang signifikan 6 terhadap informasi hal pokok dari suatu perikatan asurans. 7

8 Keberadaan dan signifikansi dari setiap ancaman bergantung pada berbagai faktor 9

seperti: 10 (a) sifat dari hubungan antara rekan atau karyawan dari kantor tersebut dengan 11

direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan klien tersebut; 12 (b) interaksi antara rekan atau pegawai dari kantor dengan tim asurans tersebut; 13 (c) posisi rekan atau karyawan tersebut dalam kantor; dan 14 (d) peran dari individu tersebut dalam klien. 15

16 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 17

diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 18 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 19 pengamanan tersebut termasuk: 20 (a) pengaturan tanggung jawab dari rekan atau karyawan tersebut untuk 21

mengurangi potensi pengaruh terhadap perikatan asurans tersebut; atau 22 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 23

asurans yang relevan yang telah dilakukan. 24 25 Hubungan Kerja dengan Klien Asurans 26 27 291.126 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat timbul jika direktur, komisaris, 28

atau pejabat pada klien asurans, atau karyawan pada suatu posisi yang dapat 29 memberikan pengaruh signifikan terhadap informasi hal pokok dari suatu perikatan 30 asurans, pernah menjadi personil dalam tim asurans atau rekan dalam kantor 31 tersebut. 32

33 291.127 Ketika mantan personil dalam tim asurans atau rekan dari kantor tersebut 34

bergabung dengan klien asurans dalam posisi tersebut, keberadaan dan 35 signifikansi dari setiap ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi bergantung 36 pada beberapa faktor seperti: 37 (a) posisi individu tersebut dalam klien; 38 (b) keterlibatan individu tersebut dengan tim asurans tersebut; 39 (c) jangka waktu sejak individu tersebut terakhir menjadi personil dalam tim 40

asurans atau rekan kantor tersebut; dan 41 (d) posisi individu tersebut pada saat sebagai bagian dari tim asurans atau pada 42

kantor, sebagai contoh, termasuk apakah individu tersebut bertanggung jawab 43 untuk memelihara komunikasi yang teratur dengan manajemen klien atau 44 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. 45

46 Dalam banyak kasus, individu tersebut tidak boleh lagi terlibat dalam kegiatan 47 bisnis atau kegiatan profesional dari kantor tersebut. Signifikansi dari setiap 48 ancaman yang timbul harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan 49 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman 50 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 51 pengamanan tersebut termasuk: 52 (a) membuat pengaturan sehingga individu tersebut tidak memiliki hak atas 53

manfaat atau pembayaran dari kantor tersebut, kecuali dibuat sesuai dengan 54 perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya; 55

Page 98: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

98

(b) membuat pengaturan sehingga jumlah yang dijanjikan kepada individu tersebut 1 tidak material bagi kantor tersebut; 2

(c) mengubah rencana perikatan asurans tersebut; 3 (d) menugaskan personil yang memiliki pengalaman yang cukup dalam 4

hubungannya dengan individu yang bergabung dengan klien tersebut dalam 5 tim asurans; atau 6

(e) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 7 mantan personil dari tim asurans tersebut. 8 9

291.128 Ketika seorang mantan rekan dari kantor bergabung dengan suatu dalam suatu 10 posisi yang dijelaskan sebelumnya dan entitas tersebut kemudian menjadi klien 11 asurans dari kantor tersebut, signifikansi dari setiap ancaman terhadap 12 independensi harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika 13 diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada 14 suatu tingkat yang dapat diterima. 15

16 291.129 Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika personil dalam tim asurans yang 17

terlibat dalam perikatan asurans mengetahui bahwa personil tim asurans tersebut 18 akan, atau mungkin, bergabung dengan klien pada suatu saat pada masa depan. 19 Kebijakan dan prosedur kantor harus mensyaratkan personil dalam tim asurans 20 harus memberitahukan kepada kantor ketika melakukan negosiasi pekerjaan 21 dengan klien tersebut. Ketika menerima pemberitahuan tersebut, signifikansi 22 ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan 23 ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 24 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh pengamanan tersebut 25 termasuk: 26 (a) mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans; atau 27 (b) melakukan suatu penelaahan pada setiap keputusan penting yang dilakukan 28

oleh individu tersebut selama berada dalam tim tersebut. 29 30 Pernah Bekerja pada Klien Asurans 31 32 291.130 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi atau ancaman kedekatan 33

dapat timbul ketika personil dalam tim asurans sebelumnya menjabat sebagai 34 direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan dari klien asurans. Hal ini akan menjadi 35 permasalahan, sebagai contoh, personil dalam tim asurans harus mengevaluasi 36 unsur-unsur dari suatu informasi hal pokok yang telah disiapkan sebelumnya oleh 37 personil dalam tim asurans tersebut pada saat bekerja pada klien asurans tersebut. 38

39 291.131 Jika, selama periode yang tercakup oleh laporan asurans, personil dalam tim 40

asurans pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada klien 41 asurans tersebut, atau sebagai karyawan dalam suatu posisi yang dapat 42 memberikan pengaruh signifikan terhadap suatu informasi hal pokok dari suatu 43 perikatan asurans, maka suatu ancaman timbul sangat signifikan sehingga tidak 44 terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut sampai 45 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, personil tersebut tidak 46 boleh ditugaskan dalam tim asurans tersebut. 47

48 291.132 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan 49

dapat timbul jika, sebelum periode yang tercakup dalam laporan asurans, personil 50 dalam tim asurans pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada 51 klien asurans tersebut, atau sebagai karyawan dalam posisi yang dapat 52 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap suatu informasi hal pokok dari 53 suatu perikatan asurans. 54

55

Page 99: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

99

Sebagai contoh, berbagai ancaman semacam itu akan timbul jika keputusan atau 1 pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut pada periode sebelumnya, ketika 2 dipekerjakan oleh klien tersebut, akan dievaluasi pada periode berjalan sebagai 3 bagian dari perikatan asurans tersebut. Keberadaan dan signifikansi dari setiap 4 ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 5 (a) posisi dan tanggung jawab individu tersebut pada klien; 6 (b) lamanya waktu sejak individu tersebut tidak bekerja pada klien; dan 7 (c) peran profesional individu tersebut dalam tim asurans. 8

9 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 10

diterapkan ketika diperlukan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada 11 suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu contoh pengamanan tersebut adalah 12 dilakukan telaah atas pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut pada saat 13 sebagai personil dalam suatu tim asurans. 14

15 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat pada Klien 16 Asurans 17 18 291.133 Jika seorang rekan atau karyawan dari kantor juga menjabat sebagai direktur, 19

komisaris, atau pejabat pada klien asurans, maka ancaman telaah pribadi dan 20 ancaman kepentingan pribadi timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat 21 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai 22 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Dengan demikian, baik rekan atau 23 karyawan suatu kantor tidak boleh juga menjabat sebagai direktur, komisaris, atau 24 pejabat pada klien asurans. 25

26 291.134 Posisi sekretaris perusahaan memiliki implikasi berbeda sesuai ketentuan 27

peraturan yang berlaku. Tugas sebagai sekretaris perusahaan dapat berkisar dari 28 tugas administratif seperti mengelola sumber daya manusia, pemeliharaan catatan-29 catatan dan laporan perusahaan, hingga tugas lainnya, seperti memastikan 30 kepatuhan perusahaan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang 31 berlaku atau memberikan saran mengenai permasalahan tata kelola perusahaan. 32 Secara umum, posisi tersebut menyiratkan suatu hubungan yang dekat dengan 33 entitas tersebut. 34

35 291.135 Jika seorang rekan atau karyawan dari kantor juga menjabat sebagai sekretaris 36

perusahaan pada klien asurans, maka ancaman telaah pribadi dan ancaman 37 advokasi timbul yang pada umumnya sangat signifikan sehingga tidak terdapat 38 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai 39 pada suatu tingkat yang dapat diterima. 40

41 Walaupun dilarang pada paragraf 291.133, apabila praktik tersebut diperbolehkan 42

oleh peraturan perundang-undangan atau praktik profesi yang berlaku, dan 43 sepanjang manajemen membuat semua keputusan-keputusan terkait, kewajiban 44 dan kegiatan tersebut sebagai sekretaris perusahaan harus terbatas pada suatu 45 pekerjaan yang bersifat administratif dan rutin, seperti mempersiapkan notulen 46 rapat dan memelihara kewajiban laporan oleh peraturan yang berlaku. Dalam 47 keadaan seperti itu, signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai 48 pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 49 mengurangi berbagai ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 50

51 52 53

Page 100: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

100

291.136 Pelaksanaan jasa administratif rutin untuk mendukung fungsi sekretaris perusahaan 1 atau penyediaan saran mengenai permasalahan administrasi kesekretariatan 2 perusahaan pada umumnya dianggap tidak menimbulkan berbagai ancaman 3 terhadap independensi, sepanjang manajemen klien yang melakukan pengambilan 4 keputusan semua hal yang terkait. 5

6 Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel Senior dengan Klien Audit 7 8 291.137 Ancaman kedekatan dan ancaman kepentingan pribadi timbul ketika penggunaan 9

personil yang sama pada suatu perikatan asurans dalam suatu periode waktu yang 10 lama. Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut bergantung pada faktor-faktor 11 seperti: 12 (a) lamanya individu tersebut sebagai personil dalam tim asurans tersebut; 13 (b) peran individu tersebut dalam tim asuran; 14 (c) struktur dari kantor; 15 (d) sifat dari perikatan asurans; 16 (e) apakah tim manajemen klien telah berubah; dan 17 (f) apakah sifat dan kompleksitas suatu informasi hal pokok telah berubah. 18

19 Signifikansi dari berbagai ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai 20

pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau 21 mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat 22 diterima. Beberapa contoh berbagai pengamanan tersebut termasuk: 23 (a) rotasi personel senior dari tim asurans; 24 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang tidak tergabung dalam 25

tim asurans tersebut untuk melakukan penelaahan atas pekerjaan personel 26 senior tersebut; atau 27

(c) penelaahan secara reguler oleh pihak internal atau pihak eksternal yang 28 independen atas kualitas perikatan tersebut. 29

30 Ketentuan Pemberian Jasa Non-asurans kepada Suatu Klien Asurans 31 32 291.138 Kantor pada umumnya memberikan berbagai jasa non-asurans kepada klien 33

asurans-nya yang konsisten sesuai dengan kompetensi dan keahliannya. Namun, 34 pemberian jasa non-asurans tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman 35 terhadap independensi kantor tersebut atau personil dalam tim asurans. Berbagai 36 ancaman yang paling sering timbul adalah ancaman telaah pribadi, ancaman 37 kepentingan pribadi, dan ancaman advokasi. 38

39 291.139 Ketika panduan tertentu untuk suatu jasa non-asurans tertentu tidak tercakup 40

dalam seksi ini, kerangka konseptual harus diterapkan ketika melakukan 41 pengevaluasian keadaan tertentu tersebut. 42

43 291.140 Sebelum kantor memutuskan untuk menerima suatu perikatan untuk memberikan 44

jasa non-asurans kepada klien asurans, kantor harus menentukan apakah suatu 45 ancaman terhadap independensi timbul dari pemberian jasa tersebut. Dalam 46 pengevaluasian signifikansi dari setiap ancaman yang timbul akibat jasa non-47 asurans tertentu, pertimbangan harus diberikan pada setiap ancaman yang diyakini 48 oleh tim asurans telah timbul dari pemberian jasa non-asurans lain yang terkait. 49 Jika suatu ancaman yang timbul tidak dapat diturunkan dengan menerapkan 50 berbagai pengamanan untuk sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, kantor 51 tidak boleh memberikan jasa non-asurans tersebut. 52

53 54

Page 101: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

101

Tanggung Jawab Manajemen 1 2 291.141 Tanggung jawab manajemen mencakup kegiatan pengendalian, kepemimpinan dan 3

pengarahan suatu entitas, termasuk membuat keputusan penting terkait dengan 4 pemerolehan, penempatan, dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan, 5 teknologi, sumber daya fisik dan sumber daya tidak berwujud. 6

7 291.142 Penentuan apakah suatu kegiatan merupakan tanggung jawab manajemen 8

bergantung pada keadaan dan mensyaratkan penerapan pertimbangan. Beberapa 9 contoh kegiatan yang secara umum dipertimbangkan sebagai tanggung jawab 10 manajemen termasuk: 11 (a) menetapkan kebijakan dan arah strategis; 12 (b) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan suatu 13

entitas; 14 (c) menyetujui transaksi-transaksi; 15 (d) memutuskan rekomendasi dari kantor atau pihak ketiga lain yang akan 16

diterapkan; dan 17 (e) bertanggung jawab untuk perancangan, penerapan, dan pemeliharaan 18

pengendalian internal. 19 20 291.143 Dalam pemberian jasa asurans kepada klien asurans, suatu kantor tidak boleh 21

mengambil alih tanggung jawab manajemen sebagai bagian dari jasa asurans. Jika 22 kantor tersebut mengambil alih tanggung jawab manajemen sebagai bagian dari 23 jasa asurans tersebut, berbagai ancaman timbul akan sangat signifikan sehingga 24 tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman 25 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Jika kantor tersebut 26 mengambil alih tanggung jawab manajemen sebagai bagian dari jasa asurans 27 lainya yang diberikan kepada klien asurans tersebut, kantor tersebut harus 28 memastikan bahwa tanggung jawab tersebut tidak berkaitan dengan suatu hal 29 pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans yang diberikan oleh kantor 30 tersebut. 31

32 291.144 Ketika pemberian jasa yang berhubungan dengan dengan suatu hal pokok atau 33

informasi hal pokok dari perikatan asurans yang diberikan oleh kantor, kantor 34 tersebut harus memastikan bahwa manajemen klien tersebut telah membuat 35 semua pertimbangan dan keputusan yang terkait dengan hal pokok atau informasi 36 hal pokok tersebut dari perikatan asurans yang menjadi tanggung jawab 37 manajemen tersebut. Pertimbangan dan keputusan tersebut mencakup kepastian 38 bahwa manajemen klien tersebut: 39 (a) menunjuk individu yang memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang 40

sesuai untuk bertanggung terhadap keputusan dari klien tersebut dari waktu ke 41 waktu dalam dan mengawasi jasa tersebut; individu tersebut, lebih diutamakan 42 merupakan manajemen senior, yang akan memahami tujuan, sifat dan hasil 43 dari jasa tersebut dan tanggung jawab dari masing-masing klien dan kantor 44 tersebut; 45

(b) melakukan pengawasan terhadap jasa-jasa tersebut dan mengevaluasi 46 kecukupan dari hasil jasa tersebut; 47

(c) menerima tanggung jawab atas tindakan-tindakan yang harus diambil, jika ada, 48 yang timbul dari hasil jasa-jasa tersebut. 49

50 Pertimbangan-pertimbangan Lain 51 52 291.145 Berbagai ancaman terhadap independensi dapat timbul ketika kantor memberikan 53

jasa non-asurans yang terkait dengan informasi hal pokok dari perikatan asurans. 54 Dalam kasus tersebut, pengevaluasian mengenai signifikansi dari keterlibatan 55

Page 102: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

102

kantor tersebut atas informasi hal pokok dari perikatan asurans harus dilakukan, 1 dan penentuan harus dilakukan apakah setiap ancaman telaah pribadi yang tidak 2 berada pada suatu tingkat yang dapat diterima dapat diturunkan sampai pada suatu 3 tingkat yang dapat diterima dengan penerapan berbagai pengamanan. 4

5 291.146 Suatu ancaman telaah pribadi dapat timbul jika kantor terlibat dalam penyiapan 6

informasi hal pokok yang kemudian menjadi informasi hal pokok dari suatu 7 perikatan asurans. Misalnya, ancaman telaah pribadi akan timbul jika kantor 8 tersebut mengembangkan dan menyiapkan informasi keuangan prospektif dan 9 selanjutnya memberikan asurans atas informasi tersebut. Oleh karena itu, kantor 10 tersebut harus mengevaluasi signifikansi dari setiap ancaman telaah pribadi yang 11 timbul dari pengaturan dari penyediaan jasa-jasa tersebut dan menerapkan 12 berbagai pengamanan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi 13 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. 14

15 291.147 Ketika kantor melakukan penilaian sebagai bagian dari informasi hal pokok dari 16

suatu perikatan asurans, kantor tersebut harus mengevaluasi signifikansi atas 17 setiap ancaman telaah pribadi dan menerapkan berbagai pengamanan ketika 18 diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada 19 suatu tingkat yang dapat diterima. 20

21 Imbalan 22 23 Imbalan– Besaran Relatif 24 25 291.148 Ketika total imbalan dari satu klien asurans mencerminkan sebagian besar dari 26

pendapatan kantor yang menyatakan kesimpulan, suatu ketergantungan terhadap 27 klien tersebut terjadi dan kekhawatiran mengenai potensi kehilangan klien tersebut 28 menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. 29 Signifikansi dari ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 30 (a) struktur operasi kantor tersebut; 31 (b) apakah kantor tersebut telah mapan atau baru berdiri; dan 32 (c) signifikansi klien tersebut baik secara kualitatif dan/atau kuantitatif bagi kantor 33

tersebut. 34 35 Signifikansi dari setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 36

diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 37 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 38 pengamanan tersebut termasuk: 39 (a) mengurangi ketergantungan pada klien tersebut; 40 (b) penelaahan pengendalian mutu oleh pihak eksternal; atau 41 (c) berkonsultasi kepada suatu pihak ketiga, seperti IAPI atau CPA Pemegang Izin 42

Akuntan Publik, mengenai pertimbangan-pertimbangan terhadap 43 permasalahan asurans yang penting. 44

45 291.149 Suatu ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi juga dapat timbul 46

ketika imbalan yang dihasilkan dari satu klien asurans mencerminkan sebagian 47 besar pendapatan dari seorang rekan yang bertanggung jawab atas klien tersebut. 48 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 49 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 50 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Suatu contoh 51 pengamanan tersebut adalah menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik 52 yang bukan personil dari tim asurans tersebut untuk menelaah pekerjaan tersebut 53 atau minimal memberikan saran yang diperlukan. 54

55

Page 103: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

103

Imbalan – Telah Lewat Jatuh Tempo 1 2 291.150 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat timbul jika imbalan dari suatu klien 3

asurans belum dibayar untuk suatu jangka waktu yang lama, terutama jika 4 sebagian besar imbalan belum dibayar, jika ada, sebelum penerbitan laporan 5 asurans untuk periode berikutnya. Secara umum, suatu kantor diharapkan 6 mengharuskan pembayaran imbalan sebelum laporan asurans tersebut diterbitkan. 7 Jika imbalan belum dibayar setelah laporan asurans terbit, maka keberadaan dan 8 signifikansi setiap ancaman tersebut harus dievaluasi dan berbagai pengamanan 9 harus diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi 10 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Salah satu 11 contoh pengamanan tersebut adalah menugaskan CPA pemegang izin yang tidak 12 terlibat dalam perikatan asurans tersebut untuk memberikan saran atau menelaah 13 pekerjaan yang dilakukan. Kantor tersebut harus menentukan apakah imbalan telah 14 lewat jatuh tempo tersebut kemungkinan dapat dianggap setara dengan suatu 15 pinjaman kepada klien tersebut dan, karena signifikansi imbalan lewat jatuh tempo 16 tersebut, apakah tepat kantor tersebut ditunjuk kembali atau melanjutkan perikatan 17 asurans tersebut. 18

19 Imbalan-Imbalan Kontinjen 20 21 291.151 Imbalan kontinjen merupakan imbalan yang ditentukan berdasarkan suatu basis 22

yang ditentukan diawal yang dikaitkan dengan hasil dari suatu transaksi atau 23 pekerjaan yang dilakukan oleh kantor. Untuk tujuan seksi ini, imbalan tidak 24 dianggap bersifat kontinjen jika imbalan tersebut ditetapkan oleh pengadilan atau 25 otoritas publik lainnya. 26

27 291.152 Imbalan kontinjen dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya 28

melalui perantara, oleh kantor sehubungan dengan suatu perikatan asurans, 29 menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi yang sangat signifikan 30 sehingga tidak terdapat berbagai pengamanan yang dapat mengurangi ancaman 31 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, suatu 32 kantor tidak boleh melakukan pengaturan imbalan kontinjen tersebut. 33

34 291.153 Imbalan kontinjen dibebankan secara langsung atau tidak langsung, misalnya 35

melalui perantara, oleh kantor sehubungan dengan suatu perikatan jasa non-36 asurans kepada klien asurans juga dapat menimbulkan ancaman kepentingan 37 pribadi. Jika hasil dari jasa non-asurans dan jumlah imbalan tersebut bergantung 38 pada suatu pertimbangan pada saat ini atau masa datang yang berkaitan dengan 39 suatu permasalahan yang material terhadap suatu informasi hal pokok dari 40 perikatan asurans tersebut, maka tidak terdapat berbagai pengamanan yang 41 dapat mengurangi ancaman sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh 42 karena itu, pengaturan tersebut tidak dapat diterima. 43

44 291.154 Untuk pengaturan imbalan kontinjen lainnya yang dibebankan oleh kantor untuk 45

suatu jasa non-asurans kepada klien asurans, maka keberadaan dan signifikansi 46 dari setiap ancaman akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 47 (a) rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima; 48 (b) apakah otoritas yang tepat yang menentukan imbalan kontijen atas hasil yang 49

telah ditetapkan dari suatu kegiatan; 50 (c) sifat dari jasa tersebut; 51 (d) dampak dari kejadian atau transaksi pada laporan keuangan 52 53 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 54 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 55

Page 104: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

104

tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa contoh 1 pengamanan tersebut termasuk: 2 (a) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 3

asurans tersebut atau memberikan saran yang diperlukan; atau 4 (b) menggunakan personil yang profesional yang bukan merupakan personil dari 5

tim asurans untuk melakukan jasa non-asurans tersebut. 6 7 Hadiah dan Keramahtamahan 8 9 291.155 Penerimaan hadiah atau keramahtamahan dari klien asurans dapat menimbulkan 10

ancaman kepentingan pribadi dan ancaman kedekatan. Jika kantor atau personil 11 dari tim asurans menerima hadiah atau keramahtamahan, kecuali nilainya kecil dan 12 tidak berdampak, maka ancaman timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat 13 berbagai pengamanan yang dapat mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai 14 pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu, kantor atau personil dari 15 tim asurans tidak boleh menerima hadiah atau keramahtamahan tersebut. 16

17 Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi 18 19 291.156 Ketika litigasi terjadi, atau kemungkinan terjadi, antara kantor atau personil dari tim 20

asurans dengan klien asurans, ancaman kepentingan pribadi dan ancaman 21 intimidasi timbul. Hubungan antara manajemen klien dan personil dari tim asurans 22 harus digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap 23 mengenai semua aspek operasi bisnis klien. Ketika kantor dan manajemen klien 24 tersebut berada dalam posisi berlawanan karena litigasi atau ancaman litigasi yang 25 berdampak pada kesediaan manajemen untuk memberikan pengungkapan yang 26 lengkap, maka timbul ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. 27 Signifikansi berbagai ancaman yang timbul bergantung pada faktor-faktor seperti: 28 (a) materialitas litigasi tersebut; dan 29 (b) apakah litigasi tersebut terkait dengan perikatan asurans sebelumnya. 30

31 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 32

diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai 33 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Beberapa 34 contoh berbagai pengamanan tersebut mencakup: 35 (a) jika litigasi tersebut melibatkan personil dari tim asurans, mengeluarkan 36

individu tersebut dari tim asurans; atau 37 (b) menugaskan CPA Pemegang Izin Akuntan Publik untuk menelaah pekerjaan 38

tersebut. 39 40

Jika berbagai pengamanan tersebut tidak dapat mengurangi berbagai ancaman 41 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka satu-satunya tindakan yang 42 tepat adalah menarik diri dari, atau menghentikan, perikatan asurans tersebut. 43 44 45 46

47 48 49 50 51 52 53

54

Page 105: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

105

INTERPRETASI 2005–01 1 2 Penerapan Ketentuan Seksi 291 Atas Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit Laporan 3 Keuangan 4 5 Interpretasi ini memberikan panduan dalam penerapan persyaratan independensi pada 6 seksi 291 untuk perikatan asurans selain perikatan audit laporan keuangan. 7 8 Interpretasi ini berfokus pada persoalan penerapan, khususnya pada perikatan asurans 9 selain perikatan audit laporan keuangan. Terdapat permasalahan lain pada seksi 291 yang 10 relevan dalam membuat pertimbangan mengenai persyaratan independensi bagi semua 11 perikatan asurans. Misalnya, paragraf 291.3 menyatakan bahwa suatu evaluasi harus 12 dilakukan atas setiap ancaman yang diyakini kantor yang timbul dari kepentingan dan 13 hubungan dari jaringan kantor. Paragraf tersebut juga menyatakan bahwa ketika tim 14 asurans meyakini suatu entitas berelasi dengan klien asurans adalah relevan dalam 15 melakukan pengevaluasian atas independensi kantor tersebut dengan klien, maka tim 16 asurans harus memasukkan entitas berelasi tersebut ketika mengevaluasi berbagai 17 ancaman terhadap independensi dan menerapkan berbagai pengamanan ketika diperlukan. 18 Permasalahan-permasalahan ini tidak dijelaskan secara spesifik dalam interpretasi ini. 19 20 Sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Perikatan Asurans yang diterbitkan oleh Dewan 21 Standar Profesional Akuntan Publik – Institut Akuntan Publik Indonesia, dalam perikatan 22 asurans, CPA Pemegang Izin Akuntan Publik menyatakan suatu kesimpulan yang 23 dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan dari para pengguna yang dituju, selain 24 pihak penanggung jawab, mengenai hasil dari pengevaluasian atau pengukuran atas suatu 25 hal pokok dibandingkan dengan kriteria yang digunakan. 26 27 Perikatan-perikatan Asurans Berbasis Asersi 28 29 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, pengevaluasian atau pengukuran dari suatu hal 30 pokok dilakukan oleh pihak penanggung jawab, dan informasi hal pokok dalam bentuk 31 asersi oleh pihak penanggung jawab tersebut yang disediakan untuk para pengguna yang 32 dituju. 33 34 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, independensi disyaratkan dari pihak penanggung 35 jawab yaitu bertanggung jawab atas informasi hal pokok dan mungkin juga bertanggung 36 jawab atas hal pokok tersebut. 37 38 Dalam perikatan asurans berbasis asersi, ketika pihak penanggung jawab bertanggung 39 jawab atas informasi hal pokok tetapi tidak atas suatu hal pokok, maka independensi 40 disyaratkan dari pihak penanggung jawab tersebut. Sebagai tambahan, pengevaluasian 41 harus dilakukan atas setiap ancaman yang diyakini kantor tersebut timbul dari kepentingan 42 dan hubungan antara seorang personil dari tim asurans, kantor, jaringan kantor, dan pihak 43 penanggung jawab atas hal pokok tersebut. 44 45 Perikatan Asurans Pelaporan Langsung 46 47 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, CPA Pemegang Izin Akuntan Publik 48 melakukan pengevaluasian atau pengukuran suatu hal pokok secara langsung maupun 49 memperoleh representasi dari pihak penanggung jawab yang melakukan pengevaluasian 50 atau pengukuran yang tidak tersedia bagi para pengguna yang dituju. Informasi hal pokok 51 disediakan bagi para pengguna yang dituju dalam laporan asurans. 52 53

Page 106: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

106

Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, independensi disyaratkan dari pihak 1 penanggung jawab yang bertanggung jawab atas hal pokok tersebut. 2 3 Berbagai Pihak Penanggung Jawab 4 5 Dalam perikatan asurans berbasis asersi maupun perikatan asurans pelaporan langsung 6 mungkin terdapat berbagai pihak penanggung jawab. Misalnya, CPA Pemegang Izin 7 Akuntan Publik mungkin diminta untuk menyatakan suatu asurans atas data statistik 8 sirkulasi bulanan dari suatu surat kabar yang dimiliki secara independen. Penugasan 9 tersebut dapat berupa perikatan asurans berbasis asersi ketika penerbit surat kabar 10 menghitung sirkulasinya dan menyajikan data statistik dalam asersi yang disediakan bagi 11 para pengguna yang dituju. Sebagai alternatif, penugasan tersebut dapat berupa perikatan 12 asurans pelaporan langsung, ketika tidak ada asersi serta ada atau tidak ada representasi 13 tertulis dari penerbit surat kabar tersebut. 14 15 Dalam perikatan tersebut, ketika menentukan apakah perlu untuk menerapkan ketentuan-16 ketentuan pada seksi 291 pada pihak penanggung jawab, maka kantor dapat 17 mempertimbangkan apakah suatu kepentingan atau hubungan antara kantor tersebut, atau 18 personil dari tim asurans, dan pihak penanggung jawab tertentu akan menimbulkan suatu 19 ancaman yang berarti dan berat terhadap independensi dalam konteks informasi hal pokok 20 tersebut. 21 22 Dalam penentuan penerapan ketentuan tersebut perlu mempertimbangkan: 23 (a) materialitas dari informasi hal pokok tersebut (atau hal pokok) yang menjadi tanggung 24

jawab dari pihak penanggung jawab tersebut; dan 25 (b) tingkat kepentingan publik yang berkaitan dengan perikatan tersebut. 26 27 Ketika kantor menentukan bahwa suatu ancaman terhadap independensi timbul oleh setiap 28 hubungan dengan pihak penanggung jawab tertentu tidak penting dan ringan, maka tidak 29 perlu untuk menerapkan semua ketentuan pada seksi ini pada pihak penanggung jawab 30 tersebut. 31 32 Contoh 33 34 Contoh berikut ini dibuat untuk menjelaskan penerapan seksi 291. Diasumsikan bahwa klien 35 tersebut bukan merupakan klien audit laporan keuangan dari kantor atau jaringan kantor 36 tersebut. 37 38 Suatu kantor melakukan perikatan untuk memberikan asurans atas total cadangan minyak 39 terbukti dari 10 perusahaan yang independen. Masing-masing perusahaan telah melakukan 40 survei geografis dan teknis untuk menentukan cadangan minyaknya (suatu hal pokok). 41 Terdapat kriteria yang telah ditetapkan untuk menentukan apakah cadangan minyak dapat 42 dipertimbangkan sebagai cadangan terbukti yang dapat digunakan oleh CPA Pemegang Izin 43 Akuntan Publik untuk menentukan sebagai kriteria yang sesuai untuk perikatan tersebut. 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

Page 107: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

107

Berikut ini adalah cadangan minyak terbukti untuk masing-masing perusahaan per 31 1 Desember 20X0: 2 3 4

Cadangan

minyak terbukti

(dalam ribuan

barrel)

Perusahaan 1 5,200

Perusahaan 2 725

Perusahaan 3 3,260

Perusahaan 4 15,000

Perusahaan 5 6,700

Perusahaan 6 39,126

Perusahaan 7 345

Perusahaan 8 175

Perusahaan 9 24,135

Perusahaan 10 9,635

Total 104,301

5 Perikatan dapat disusun dalam struktur yang berbeda yaitu: 6 7 Perikatan Berbasis Asersi 8 9

A1 Masing-masing perusahaan mengukur cadangan minyaknya dan menyediakan 10 asersi kepada kantor dan para pengguna yang dituju. 11 12 A2 Suatu entitas selain perusahaan-perusahaan tersebut mengukur cadangan 13 minyaknya dan menyediakan suatu asersi kepada kantor tersebut dan para pengguna 14 yang dituju. 15

16 Perikatan-perikatan Pelaporan Langsung 17 18

D1 Masing-masing perusahaan mengukur cadangan minyaknya dan menyediakan 19 representasi tertulis kepada kantor bahwa perusahaan telah mengukur cadangan 20 minyaknya yang dibandingkan dengan kriteria yang digunakan untuk pengukuran 21 cadangan terbukti. Representasi tersebut tidak disediakan bagi para pengguna yang 22 dituju. 23 24 D2 Kantor secara langsung mengukur cadangan minyak beberapa perusahaan 25 tersebut. 26

27 Penerapan Pendekatan 28 29

A1 Masing-masing perusahaan mengukur cadangan minyaknya dan menyediakan 30 asersi kepada kantor dan para pengguna yang dituju 31

. 32 Terdapat beberapa pihak penanggung jawab dalam perikatan ini (perusahaan 1-10). Ketika 33 menentukan apakah perlu menerapkan ketentuan independensi untuk semua perusahaan 34 tersebut, kantor tersebut dapat mempertimbangkan apakah kepentingan atau hubungan 35 dengan suatu perusahaan tertentu akan menimbulkan suatu ancaman terhadap 36 independensi yang tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima. 37

Page 108: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

108

Dalam penentuan persyaratan independensi ini akan mempertimbangkan faktor-faktor 1 seperti: 2

• materialitas dari cadangan minyak terbukti perusahaan dikaitkan dengan total cadangan 3 minyak yang dilaporkan tersebut; dan 4

• tingkat kepentingan publik terkait dengan perikatan tersebut (paragraf 291.28). 5 6

Sebagai contoh, cadangan minyak yang dimiliki perusahaan kedelapan adalah 0,17% dari 7 total cadangan minyak seluruh perusahaan tersebut, sehingga hubungan atau kepentingan 8 bisnis dengan perusahaan kedelapan akan menimbulkan suatu ancaman yang lebih rendah 9 daripada hubungan yang serupa dengan perusahaan keenam, yang memiliki cadangan 10 sekitar 37,5% dari total cadangan seluruh perusahaan tersebut. 11 12 Setelah penentuan persyaratan independensi berlaku untuk perusahaan mana saja, tim 13 asurans dan kantor harus independen dari pihak penanggung jawab yang harus 14 dipertimbangkan sebagai klien asurans (paragraf 291.28). 15 16

A2 Suatu entitas selain perusahaan-perusahaan tersebut mengukur cadangan-17 cadangan minyak tersebut dan menyediakan asersi kepada kantor dan para pengguna 18 yang dituju. 19

20 Kantor harus independen terhadap entitas yang mengukur cadangan minyak dan 21 menyediakan asersi tersebut kepada kantor dan para pengguna yang dituju tersebut 22 (paragraf 291.19). 23 Entitas tersebut tidak bertanggung jawab atas hal pokok, sehingga pengevaluasian harus 24 dilakukan terhadap setiap ancaman yang diyakini oleh kantor tersebut timbul oleh 25 kepentingan atau hubungan dengan pihak penanggung jawab atas hal pokok tersebut 26 (paragraf 291.19). 27 Dalam perikatan tersebut, terdapat beberapa pihak penanggung jawab atas hal pokok 28 tersebut, yaitu perusahaan kesatu hingga kesepuluh. Seperti yang dijelaskan pada contoh 29 A1 di atas, kantor harus mempertimbangkan apakah kepentingan atau hubungan dengan 30 suatu perusahaan tertentu akan menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi yang 31 tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima. 32 33

D1 Masing-masing perusahaan menyediakan representasi kepada kantor yang 34 mengukur cadangan minyaknya dibandingkan dengan suatu kriteria yang ditetapkan 35 untuk pengukuran cadangan minyak terbukti. Representasi tersebut tidak tersedia 36 untuk para pengguna yang dituju. 37 38

Dalam perikatan ini, terdapat beberapa pihak penanggung jawab, yaitu perusahaan kesatu 39 hingga kesepuluh. Ketika penentuan apakah perlu untuk menerapkan ketentuan 40 independensi pada semua perusahaan tersebut, kantor harus mempertimbangkan apakah 41 suatu kepentingan atau hubungan dengan suatu perusahaan tertentu akan menimbulkan 42 suatu ancaman terhadap independensi yang tidak berada pada suatu tingkat yang dapat 43 diterima. 44 Dalam penentuan tersebut perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti: 45

• materialitas dari cadangan minyak terbukti suatu perusahaan dikaitkan dengan total 46 cadangan minyak yang dilaporkan; dan 47

• tingkat kepentingan publik terkait dengan perikatan tersebut (paragraf 291.28) 48 49

Sebagai contoh, perusahan kedelapan memiliki 0,17% dari total cadangan minyak seluruh 50 perusahaan, sehingga suatu hubungan atau kepentingan bisnis dengan perusahaan 51 kedelapan akan menimbulkan suatu ancaman yang lebih rendah daripada hubungan yang 52 serupa dengan perusahaan keenam, yang memiliki cadangan sekitar 37,5% dari total 53 cadangan seluruh perusahaan. 54

Page 109: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

109

Setelah penentuan persyaratan independensi berlaku untuk perusahaan mana saja, tim 1 asurans dan kantor harus independen dari pihak-pihak penanggung jawab yang harus 2 dipertimbangkan sebagai klien asurans (paragraf 291.28). 3 4

D2 Kantor secara langsung mengukur cadangan minyak beberapa perusahaan 5 tersebut. 6

7 Penerapannya sama seperti contoh D1. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

Page 110: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

110

BAGIAN C 1

2

CPA YANG BEKERJA PADA ENTITAS BISNIS 3

4

DAFTAR ISI 5

6 Halaman 7 8 SEKSI 300 Pendahuluan..............................................…………................ 111 - 113 9

SEKSI 310 Benturan Kepentingan..............................................….........… 113 - 116 10

SEKSI 320 Penyusunan dan Pelaporan Informasi...................................... 116 - 117 11

SEKSI 330 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai.............................. 117 - 118 12

SEKSI 340 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif Terkait 13

dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan Keputusan.... 118 - 119 14

SEKSI 350 Bujukan..................…………..................................................... 119 - 121 15

DEFINISI ISTILAH............................................................................................ 122 - 127 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Page 111: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

111

BAGIAN C – CPA YANG BEKERJA PADA ENTITAS BISNIS 1 2 SEKSI 300 3 4 Pendahuluan 5 6 300.1 Bagian dari Kode ini menjelaskan bagaimana kerangka konseptual yang terdapat 7

dalam Bagian A berlaku dalam situasi tertentu untuk para CPA anggota IAPI yang 8 bekerja pada suatu entitas bisnis. Bagian ini tidak menjelaskan semua keadaan dan 9 hubungan yang mungkin dialami oleh para CPA Anggota IAPI yang bekerja pada 10 suatu entitas bisnis yang menimbulkan atau dapat menimbulkan berbagai ancaman 11 terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Dengan demikian, CPA 12 tersebut dianjurkan untuk mewaspadai keadaan dan hubungan tersebut. 13

14 300.2 Para investor, kreditur, pengusaha dan komunitas bisnis sektor lain, serta 15

pemerintah dan masyarakat luas, semuanya akan mengandalkan hasil pekerjaan 16 dari para CPA yang bekerja pada entitas bisnis. CPA yang bekerja pada entitas 17 bisnis dapat semata-mata atau bersama-sama bertanggung jawab atas 18 penyusunan dan pelaporan informasi keuangan dan informasi lainnya, yang akan 19 diandalkan oleh entitas pemberi kerja dan pihak ketiga. Para CPA tersebut mungkin 20 juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangan yang 21 efektif dan saran yang kompeten pada berbagai hal yang terkait dengan bisnis. 22

23 300.3 CPA yang bekerja pada suatu entitas bisnis mungkin menjadi seorang karyawan 24

yang digaji, rekan, direktur (baik eksekutif atau non-eksekutif), manajer pemilik, 25 relawan atau bekerja untuk satu atau lebih pemberi kerja. Bentuk hukum dari 26 hubungan dengan pemberi kerja, jika ada, tidak menanggung beban atas suatu 27 tanggung jawab etik pada jabatan tersebut dari CPA tersebut. 28

29 300.4 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis memiliki tanggung jawab untuk 30

mencapai tujuan yang sah dari entitas yang mempekerjakan CPA tersebut. Kode 31 Etik ini tidak berusaha untuk menghalangi CPA yang bekerja pada entitas bisnis 32 untuk memenuhi tanggung jawab tersebut secara memadai, namun mengatur suatu 33 keadaan yang mungkin menurunkan kepatuhan terhadap prinsip dasar. 34

35 300.5 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin menjabat pada suatu 36

posisi senior dalam entitas. Pada posisi yang lebih senior, CPA tersebut akan 37 memiliki kemampuan dan kesempatan yang lebih besar untuk mempengaruhi suatu 38 peristiwa, praktik dan sikap. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis 39 diharapkan, oleh karena itu, untuk mendorong suatu budaya berbasis etika dalam 40 entitas yang mempekerjakannya dengan menekankan pentingnya manajemen 41 senior berperilaku etis. 42

43 300.6 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh secara sadar terlibat 44

dalam setiap bisnis, pekerjaan, atau kegiatan apapun yang mengurangi atau 45 mungkin mengurangi integritas, objektivitas atau reputasi yang baik dari profesi dan 46 sebagai hasilnya akan tidak sesuai dengan prinsip dasar etika profesi. 47

48 300.7 Kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi mungkin berpotensi terancam oleh 49

berbagai keadaan dan hubungan. Berbagai ancaman terbagi atas satu atau lebih 50 kategori berikut ini: 51 (a) kepentingan pribadi; 52 (b) telaah pribadi; 53 (c) advokasi; 54

Page 112: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

112

(d) kedekatan dan 1 (e) intimidasi. 2 Berbagai ancaman tersebut dibahas lebih lanjut dalam Bagian A dari Kode Etik ini. 3

4 300.8 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman 5

kepentingan pribadi bagi setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis meliputi: 6 (a) memiliki kepentingan keuangan, atau menerima suatu pinjaman atau jaminan 7

dari entitas yang mempekerjakannya tersebut; 8 (b) terlibat dalam pengaturan kompensasi insentif yang ditawarkan oleh entitas 9

yang mempekerjakannya tersebut; 10 (c) penggunaan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi secara tidak pantas; 11 (d) bertanggung jawab terhadap keamanan pekerjaan; 12 (e) tekanan komersial dari luar entitas yang mempekerjakannya tersebut. 13

14 300.9 Contoh keadaan yang menimbulkan ancaman telaah pribadi bagi CPA yang 15

bekerja pada entitas bisnis adalah penentuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk 16 suatu kombinasi bisnis setelah melakukan studi kelayakan yang mendukung 17 keputusan akuisisi tersebut. 18

19 300.10 Dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang sah dari entitas yang 20

mempekerjakannya, para CPA yang bekerja pada entitas bisnis dapat 21 mempromosikan posisi entitas, sepanjang setiap pernyataan yang dibuat tidak 22 keliru ataupun menyesatkan. Tindakan-tindakan tersebut pada umumnya tidak 23 akan menimbulkan suatu ancaman advokasi. 24

25 300.11 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman kedekatan 26

bagi CPA yang bekerja pada entitas bisnis meliputi: 27 (a) bertanggung jawab untuk pelaporan keuangan entitas yang 28

mempekerjakannya ketika anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekat 29 dari CPA tersebut dan bekerja di entitas tersebut membuat suatu keputusan 30 yang akan mempengaruhi pelaporan keuangan entitas tersebut; 31

(b) hubungan yang lama dengan kolega bisnis yang mempengaruhi keputusan 32 bisnis; 33

(c) penerimaan hadiah atau perlakuan istimewa, kecuali nilai yang diberikan tidak 34 berharga dan tidak memiliki dampak signifikan. 35

36 300.12 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan ancaman intimidasi bagi CPA 37

yang bekerja pada entitas bisnis meliputi: 38 (a) ancaman pemecatan atau penggantian CPA atau keluarga dekat atau keluarga 39

inti CPA tersebut atas ketidaksetujuan dalam penerapan suatu prinsip 40 akuntansi atau cara dalam melaporkan terkait informasi keuangan; 41

(b) kepribadian yang dominan dalam mempengaruhi proses pengambilan 42 keputusan, misalnya berkaitan dengan pemberian kontrak atau penerapan 43 suatu prinsip akuntansi. 44

45 300.13 Berbagai pengamanan yang dapat menghilangkan atau mengurangi berbagai 46

ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dikelompokan 47 dalam dua kategori: 48 (a) pengamanan yang diterapkan oleh profesi, peraturan perundang-undangan; 49

dan 50 (b) berbagai pengamanan pada lingkungan kerja. 51 Beberapa contoh berbagai pengamanan yang dibuat oleh profesi, peraturan 52 perundang-undangan diatur rinci pada paragraf 100.14 sebagai bagian dari Bagian 53 A dari Kode Etik ini. 54

Page 113: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

113

300.14 Berbagai pengamanan dalam lingkungan kerja meliputi: 1 (a) sistem pengawasan perusahaan atau struktur pengawasan lainnya pada 2

entitas pemberi kerja; 3 (b) pedoman etika dan perilaku dalam entitas pemberi kerja; 4 (c) prosedur rekruitmen staf dalam entitas pemberi kerja yang menekankan 5

pentingnya mempekerjakan staf dengan kompetensi tinggi; 6 (d) pengendalian internal yang kuat; 7 (e) proses disiplin yang tepat; 8 (f) kepemimpinan yang menekankan pentingnya perilaku etis dan suatu harapan 9

bahwa para karyawan akan bertindak dengan cara yang etis; 10 (g) kebijakan dan prosedur untuk melaksanakan dan memantau kualitas kinerja 11

karyawan; 12 (h) komunikasi berkala mengenai kebijakan dan prosedur entitas pemberi kerja, 13

termasuk setiap perubahannya, kepada seluruh karyawan serta pendidikan 14 dan pelatihan yang memadai tentang kebijakan dan prosedur tersebut; 15

(i) kebijakan dan prosedur untuk memberdayakan dan mendorong karyawan 16 untuk berkomunikasi kepada staf tingkat senior dalam entitas pemberi kerja 17 tersebut setiap menghadapi permasalahan etika tanpa takut balas dendam; 18

(j) konsultasi dengan CPA lain yang tepat. 19 20 300.15 Dalam keadaan ketika CPA yang bekerja pada entitas bisnis percaya bahwa 21

perilaku atau tindakan tidak etis yang dilakukan oleh orang lain akan terus terjadi 22 pada suatu entitas pemberi kerja, CPA tersebut dapat mempertimbangkan untuk 23 memeroleh nasihat hukum. Dalam situasi ekstrim ketika semua pengamanan yang 24 tersedia tidak efektif dan tidak mungkin untuk mengurangi ancaman tersebut 25 sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA yang bekerja pada 26 entitas bisnis dapat menyimpulkan bahwa adalah tepat untuk mengundurkan diri 27 dari entitas pemberi kerja tersebut. 28

29 30 SEKSI 310 31 32 Benturan Kepentingan 33 34 310.1 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin menghadapi benturan 35

kepentingan ketika melakukan suatu kegiatan profesional. Benturan kepentingan 36 menimbulkan suatu ancaman terhadap objektivitas dan dapat menimbulkan 37 berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika profesi lainnya. Berbagai ancaman 38 tersebut timbul ketika: 39 (a) CPA tersebut melakukan kegiatan profesional yang berhubungan dengan 40

suatu permasalahan tertentu bagi dua pihak atau lebih yang memiliki 41 kepentingan tertentu terkait dengan permasalahan tersebut berada pada 42 situasi berbenturan; atau 43

(b) kepentingan CPA tersebut terkait dengan suatu permasalahan tertentu dan 44 kepentingan dari pihak tertentu yang menggunakan suatu kegiatan profesional 45 yang berkaitan dengan permasalahan dari CPA tersebut berada pada situasi 46 berbenturan. 47

Suatu pihak dapat mencakup entitas pemberi kerja, pemasok, pelanggan, pemberi 48 pinjaman, pemegang saham, atau suatu pihak lainnya. Setiap CPA tidak boleh 49 mengizinkan suatu benturan kepentingan mempengaruhi pertimbangan dalam 50 pengambilan keputusan bisnis maupun profesional. 51 52 53 54

Page 114: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

114

310.2 Contoh-contoh situasi yang menimbulkan benturan kepentingan termasuk: 1 (a) menjabat pada posisi manajemen atau posisi yang bertanggung jawab atas 2

tata kelola untuk dua entitas pemberi kerja dan pemerolehan informasi rahasia 3 dari salah satu entitas pemberi kerja dapat digunakan oleh CPA tersebut untuk 4 mendapatkan keuntungan atau merugikan entitas pemberi kerja lainnya; 5

(b) melakukan kegiatan profesional untuk dua pihak dalam suatu persekutuan 6 yang mempekerjakan CPA tersebut untuk membantu pihak-pihak tersebut 7 dalam proses pembubaran persekutuan; 8

(c) menyusun informasi keuangan bagi anggota manajemen tertentu dari entitas 9 yang mempekerjakan CPA tersebut yang sedang berupaya untuk melakukan 10 suatu pengambilalihan manajemen; 11

(d) bertanggung jawab dalam pemilihan pemasok bagi entitas yang 12 mempekerjakan CPA tersebut ketika anggota keluarga inti dari CPA tersebut 13 akan memperoleh keuntungan keuangan dari transaksi tersebut; 14

(e) menjabat dalam suatu jabatan terkait tata kelola pada suatu entitas pemberi 15 kerja yang berwenang untuk memberikan persetujuan investasi tertentu dari 16 perusahaan tersebut ketika salah satu pilihan investasinya akan meningkatkan 17 nilai portfolio investasi pribadi dari CPA tersebut atau anggota keluarga intinya. 18

19 310.3 Ketika melakukan pengidentifikasian dan pengevaluasian atas kepentingan dan 20

hubungan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan penerapan 21 pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi setiap 22 ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi sampai pada suatu 23 tingkat yang dapat diterima, setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus 24 menggunakan pertimbangan profesional dan waspada terhadap seluruh 25 kepentingan dan hubungan yang akan disimpulkan oleh pihak ketiga yang rasional 26 dan memiliki informasi memadai, dengan menimbang semua fakta dan keadaan 27 tertentu yang tersedia bagi CPA tersebut pada saat itu, bahwa kepatuhan terhadap 28 prinsip dasar etika profesi berkurang. 29

30 310.4 Ketika menghadapi suatu benturan kepentingan, setiap CPA yang bekerja pada 31

entitas bisnis dianjurkan untuk mendapatkan panduan dari entitas pemberi kerja 32 tersebut atau dari pihak-pihak lain, seperti IAPI, penasihat hukum, atau CPA 33 lainnya. Ketika mengungkapkan atau menyampaikan informasi di dalam entitas 34 pemberi kerjanya dan memperoleh panduan dari pihak ketiga, CPA tersebut harus 35 tetap waspada terhadap kepatuhan pada prinsip dasar kerahasiaan. 36

37 310.5 Jika suatu ancaman timbul dari benturan kepentingan yang tidak berada pada 38

suatu tingkat yang dapat diterima, maka CPA yang bekerja pada entitas bisnis 39 harus menerapkan berbagai pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi 40 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Jika berbagai 41 pengamanan tidak dapat mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 42 yang dapat diterima, maka CPA tersebut harus menolak atau menghentikan 43 kegiatan profesional yang akan mengakibatkan benturan kepentingan tersebut, 44 atau harus menghentikan hubungan yang terkait atau melepaskan kepentingan 45 yang relevan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai 46 pada suatu tingkat yang dapat diterima. 47

48 310.6 Dalam pengidentifikasian apakah benturan kepentingan timbul atau dapat terjadi, 49

setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus melakukan langkah-langkah 50 yang rasional untuk menentukan: 51 (a) sifat kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak yang terkait; 52

dan 53 (b) sifat kegiatan dan dampaknya bagi pihak yang terkait. 54

Page 115: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

115

Sifat kegiatan, kepentingan, dan hubungan tersebut dapat berubah dari waktu ke 1 waktu. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus tetap waspada atas 2 perubahan tersebut dengan tujuan untuk pengidentifikasian keadaan yang mungkin 3 menimbulkan suatu benturan kepentingan. 4

5 310.7 Jika benturan kepentingan teridentifikasi, setiap CPA yang bekerja pada entitas 6

bisnis harus mengevaluasi: 7 (a) signifikansi kepentingan atau hubungan yang relevan; dan 8 (b) signifikansi berbagai ancaman yang timbul dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan 9

profesional. Secara umum, sifat hubungan yang semakin langsung antara 10 kegiatan profesional dan suatu permasalahan yang menimbulkan benturan 11 kepentingan diantara para pihak tersebut, maka semakin signifikan ancaman 12 terhadap prinsip objektivitas dan kepatuhan terhadap prinsip dasar etika 13 lainnya. 14

15 310.8 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus menerapkan berbagai 16

pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan berbagai ancaman terhadap 17 kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang timbul dari benturan kepentingan 18 atau menguranginya sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Bergantung 19 pada keadaan-keadaan yang menimbulkan benturan kepentingan, penerapan 20 berbagai pengamanan berikut mungkin tepat: 21 (a) restrukturisasi atau pemisahan tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu; 22 (b) pemerolehan pengawasan yang tepat, sebagai contoh, bertindak di bawah 23

supervisi dari direktur atau komisaris; 24 (c) menarik diri dari proses pembuatan keputusan tersebut yang terkait dengan 25

permasalahan yang menimbulkan benturan kepentingan tersebut; 26 (d) berkonsultasi dengan pihak ketiga, seperti IAPI, penasihat hukum, atau CPA 27

lainnya. 28 29 310.9 Sebagai tambahan, secara umum setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis 30

perlu mengungkapkan sifat benturan kepada pihak-pihak yang relevan, termasuk 31 para pihak pada tingkat tertentu di dalam entitas pemberi kerja serta, ketika 32 berbagai pengamanan diperlukan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai 33 pada suatu tingkat yang dapat diterima, dengan memperoleh persetujuan dari para 34 pihak tersebut ketika CPA tersebut melaksanakan suatu kegiatan profesional. 35 Dalam keadaan tertentu, persetujuan mungkin diberikan secara tersirat melalui 36 suatu perilaku para pihak ketika CPA tersebut memiliki bukti yang cukup untuk 37 menyimpulkan bahwa para pihak telah mengetahui keadaan tersebut sejak awal 38 dan telah menerima adanya benturan kepentingan tersebut jika para pihak tersebut 39 tidak menunjukkan suatu keberatan terhadap adanya benturan tersebut. 40

41 310.10 Ketika pengungkapan dilakukan secara lisan, atau persetujuan diberikan secara 42

lisan atau tersirat, setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis dianjurkan untuk 43 mendokumentasikan sifat dari keadaan yang menimbulkan benturan kepentingan 44 tersebut, berbagai pengamanan yang diterapkan untuk mengurangi berbagai 45 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima, dan persetujuan 46 yang diperoleh. 47

48 310.11 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin menghadapi berbagai 49

ancaman lain terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Hal ini terjadi, 50 misalnya, ketika penyusunan atau pelaporan informasi keuangan sebagai suatu 51 hasil tekanan yang berlebihan dari pihak lain di dalam entitas pemberi kerjanya 52 tersebut atau dari hubungan keuangan atau bisnis yang dimiliki, atau hubungan 53 pribadi antara anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekat dari CPA tersebut 54

Page 116: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

116

dengan entitas pemberi kerja tersebut. Panduan untuk mengelola berbagai 1 ancaman tersebut dijelaskan pada seksi 320 dan seksi 340 pada Kode Etik ini. 2

3 4 SEKSI 320 5 6 Penyusunan dan Pelaporan Informasi 7 8 320.1 CPA yang bekerja pada entitas bisnis seringkali terlibat dalam proses penyusunan 9

dan pelaporan informasi, baik untuk kepentingan publik maupun yang digunakan 10 oleh pihak lain di dalam maupun di luar entitas pemberi kerjanya tersebut. Informasi 11 tersebut dapat mencakup informasi keuangan atau informasi manajemen, seperti 12 proyeksi dan anggaran, laporan keuangan, diskusi dan analisis manajemen, dan 13 surat representasi manajemen yang disediakan bagi auditor selama proses audit 14 laporan keuangan entitas tersebut. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis 15 harus menyusun atau menyajikan informasi tersebut secara wajar, jujur, dan sesuai 16 dengan standar profesional yang berlaku, sehingga informasi tersebut dapat 17 dimengerti dalam konteks pelaporannya. 18

19 320.2 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis yang memiliki tanggung jawab dalam 20

penyusunan atau persetujuan laporan keuangan untuk tujuan umum dari suatu 21 entitas pemberi kerjanya harus mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan 22 tersebut disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku. 23

24 320.3 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus melakukan langkah-langkah 25

yang memadai untuk memelihara informasi yang menjadi tanggung jawab CPA 26 tersebut dengan suatu cara yang: 27 (a) menjelaskan secara gamblang mengenai sifat sebenarnya dari transaksi bisnis, 28

aset, atau liabilitas; 29 (b) mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara tepat waktu dan dengan 30

cara yang tepat; dan 31 (c) menyajikan fakta-fakta secara akurat dan lengkap dalam semua hal yang 32

material. 33 34 320.4 Berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi, seperti 35

ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap prinsip integritas, 36 objektivitas, atau kehati-hatian dan kompetensi profesional, timbul ketika CPA yang 37 bekerja pada entitas bisnis mendapat tekanan (baik dari luar atau dari kemungkinan 38 pemerolehan keuntungan pribadi) untuk menyusun atau melaporkan informasi 39 dengan cara yang menyesatkan atau menjadi dikaitkan dengan informasi yang 40 menyesatkan melalui tindakan-tindakan dari pihak lain. 41

42 320.5 Signifikansi berbagai ancaman tersebut akan bergantung pada faktor-faktor seperti 43

sumber tekanan dan budaya entitas di dalam entitas pemberi kerja tersebut. CPA 44 yang bekerja pada entitas bisnis harus selalu waspada terhadap prinsip integritas 45 yang mengharuskan suatu kewajiban bagi CPA untuk bersikap lugas dan jujur 46 dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnisnya. Ketika berbagai 47 ancaman tersebut timbul dari pengaturan kompensasi dan insentif, seksi 340 48 memberi panduan yang relevan. 49

50 51 52 53 54

Page 117: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

117

320.6 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 1 diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 2 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Berbagai pengamanan 3 tersebut termasuk berkonsultasi dengan atasan di dalam entitas pemberi kerja 4 tersebut, komite audit, atau pihak penanggung jawab tata kelola entitas tersebut, 5 atau IAPI. 6

7 320.7 Ketika tidak mungkin mengurangi suatu ancaman sampai pada suatu tingkat yang 8

dapat diterima, setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus menolak untuk 9 atau tetap dikaitkan dengan informasi yang menurut CPA tersebut dianggap 10 menyesatkan. Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin tidak 11 mengetahui bahwa CPA tersebut terkait dengan informasi yang menyesatkan. 12 Pada saat menyadarinya, CPA tersebut harus melakukan langkah-langkah supaya 13 tidak dikaitkan dengan informasi yang menyesatkan tersebut. Dalam menentukan 14 apakah terdapat persyaratan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada pihak di 15 luar entitas tersebut, CPA yang bekerja pada entitas bisnis tersebut perlu 16 mempertimbangkan untuk memperoleh nasihat hukum. Selain itu, CPA tersebut 17 dapat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. 18

19 20 SEKSI 330 21 22 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai 23 24 330.1 Prinsip kehati-kehatian dan kompetensi profesional mensyaratkan bahwa setiap 25

CPA yang bekerja pada entitas bisnis melaksanakan tugas yang signifikan hanya 26 ketika memiliki, atau dapat memperoleh, pelatihan atau pengalaman tertentu yang 27 memadai. CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh dengan sengaja 28 menyesatkan pemberi kerja mengenai tingkat keahlian atau pengalaman yang 29 dimilikinya, ataupun tidak boleh gagal untuk memperoleh nasihat dan bantuan ahli 30 ketika diperlukan. 31

32 330.2 Keadaan-keadaan berikut ini menimbulkan suatu ancaman bagi CPA yang bekerja 33

pada entitas bisnis dalam pelaksanaan tugas-tugas bisnis dengan tingkat kehati-34 hatian dan kompetensi profesional yang memadai: 35 (a) waktu yang tidak mencukupi untuk melaksanakan atau menyelesaikan tugas 36

secara memadai; 37 (b) informasi yang tidak lengkap, terbatas, atau tidak cukup untuk melaksanakan 38

tugas tersebut secara memadai; 39 (c) pengalaman, pelatihan, dan atau pendidikan yang tidak memadai; 40 (d) sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakan tugas secara memadai. 41

42 330.3 Signifikansi ancaman tersebut akan bergantung pada beberapa faktor seperti 43

sejauh mana setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis bekerja dengan pihak 44 lain, senioritas pada bisnis tersebut, dan tingkat pengawasan dan penelaahan yang 45 dilakukan terhadap pekerjaan tersebut. Signifikansi ancaman tersebut harus 46 dievaluasi dan berbagai pengamanan harus diterapkan ketika diperlukan untuk 47 menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat 48 yang dapat diterima. 49

50 Beberapa contoh pengamanan tersebut termasuk: 51 (a) memperoleh nasihat atau pelatihan tambahan; 52 (b) memastikan bahwa tersedia cukup waktu untuk pelaksanaan tugas-tugas yang 53

relevan tersebut; 54

Page 118: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

118

(c) memperoleh bantuan dari seseorang yang memiliki keahlian yang diperlukan; 1 (d) melakukan konsultasi dengan, ketika diperlukan: 2

- atasan di dalam entitas pemberi kerja tersebut; 3 - pakar yang independen; atau 4 - Institut Akuntan Publik Indonesia. 5

6 330.4 Ketika berbagai ancaman tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu 7

tingkat yang dapat diterima, CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus 8 menentukan apakah perlu menolak untuk melaksanakan tugas-tugas yang 9 dipermasalahkan tersebut. Jika CPA tersebut menentukan bahwa penolakan 10 adalah tepat, maka alasan penolakan harus dikomunikasikan secara jelas. 11

12 13 SEKSI 340 14 15 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif terkait dengan Pelaporan 16 Keuangan dan Pengambilan Keputusan 17 18 340.1 CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin memiliki berbagai kepentingan 19

keuangan termasuk kepentingan keuangan yang timbul dari program kompensasi 20 atau insentif, atau mungkin mengetahui berbagai kepentingan keuangan dari 21 anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya, yang dalam keadaan 22 tertentu dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 23 dasar etika profesi. Misalnya, ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip 24 objektivitas atau kerahasiaan dapat timbul melalui motif dan kesempatan untuk 25 memanipulasi informasi yang sensitif terhadap harga untuk memperoleh 26 keuntungan yang bersifat keuangan. 27

28 Beberapa contoh keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman 29 kepentingan pribadi termasuk situasi ketika CPA yang bekerja pada entitas bisnis 30 atau anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya: 31 (a) memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung pada entitas 32

pemberi kerja tersebut dan nilai dari kepentingan keuangan tersebut dapat 33 dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh CPA tersebut; 34

(b) apakah berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba dan nilai 35 dari bonus tersebut dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang 36 dibuat oleh CPA tersebut; 37

(c) memiliki hak secara langsung atau tidak langsung atas bonus kepemilikan 38 saham yang ditangguhkan atau opsi saham pada entitas pemberi kerja 39 tersebut, yang nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan 40 yang dibuat oleh CPA tersebut; 41

(d) berpartisipasi dalam program kompensasi yang memberikan berbagai insentif 42 atas pencapaian target kinerja atau upaya dukungan untuk memaksimalkan 43 nilai saham dari entitas pemberi kerja tersebut, misalnya, melalui partisipasi 44 pada program insentif jangka panjang yang dikaitkan dengan pencapaian 45 kinerja tertentu. 46

47 340.2 Berbagai ancaman kepentingan pribadi yang timbul dari program kompensasi atau 48

insentif mungkin meningkat secara berlipat ganda karena tekanan dari atasan atau 49 rekan kerja pada entitas pemberi kerja tersebut yang berpartisipasi dalam program 50 yang sama. Misalnya, program kepemilikan saham perusahaan dari entitas pemberi 51 kerja tersebut dengan sedikit atau tanpa biaya bagi karyawan sepanjang kriteria 52 kinerja tertentu terpenuhi. Dalam beberapa kasus, nilai saham yang diterima 53

Page 119: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

119

tersebut mungkin jauh lebih besar daripada gaji pokok CPA yang bekerja pada 1 entitas bisnis tersebut. 2

3 340.3 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh memanipulasi atau 4

menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau untuk keuntungan 5 keuangan orang lain. Semakin tinggi suatu posisi yang dipegang oleh CPA 6 tersebut, semakin besar kemampuan dan kesempatannya untuk memengaruhi 7 pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan dan semakin besar tekanan yang 8 mungkin berasal dari atasan dan rekan kerja untuk memanipulasi informasi. Dalam 9 situasi demikian, CPA tersebut harus selalu waspada terutama terhadap prinsip 10 integritas yang mengharuskan suatu kewajiban bagi semua CPA untuk bersikap 11 lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan hubungan bisnis. 12

13 340.4 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 14

diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman 15 tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Dalam pengevaluasian 16 signifikansi setiap ancaman, dan, ketika diperlukan, penentuan berbagai 17 pengamanan yang tepat untuk diterapkan, setiap CPA yang bekerja pada entitas 18 bisnis harus mengevaluasi sifat dari kepentingan keuangan tersebut. 19

20 Hal tersebut termasuk pengevaluasian suatu signifikansi kepentingan. Apa yang 21 menjadi kepentingan yang signifikan bergantung pada keadaan masing-masing 22 individu. Beberapa contoh pengamanan termasuk: 23 (a) kebijakan dan prosedur bagi komite manajemen yang independen dalam 24

menentukan tingkat atau bentuk remunerasi manajemen senior; 25 (b) mengungkapkan semua kepentingan yang relevan dari setiap program untuk 26

mendapatkan hak atau perdagangan saham yang relevan kepada pihak yang 27 bertanggung jawab atas tata kelola dari entitas pemberi kerja tersebut, sesuai 28 dengan kebijakan internal entitas tersebut; 29

(c) berkonsultasi, jika tepat, dengan atasan pada entitas pemberi kerja tersebut; 30 (d) berkonsultasi, jika tepat, dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata 31

kelola pada entitas pemberi kerja tersebut atau IAPI; 32 (e) prosedur-prosedur audit internal dan eksternal; 33 (f) pemutakhiran pendidikan pada permasalahan etika dan pembatasan peraturan 34

perundang-undangan lain tentang perdagangan orang dalam (insider trading). 35 36 37 SEKSI 350 38 39 Bujukan 40 41 Menerima Penawaran 42 43 350.1 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis, anggota keluarga intinya, atau 44

anggota keluarga dekatnya mungkin ditawari bujukan. Bujukan-bujukan tersebut 45 dapat berupa berbagai bentuk, termasuk hadiah, keramahtamahan, perlakuan 46 istimewa, dan tawaran yang tidak sepantasnya atas pertemanan atau loyalitas. 47

48 350.2 Penawaran bujukan dapat menimbulkan berbagai ancaman terhadap kepatuhan 49

terhadap prinsip dasar etika profesi. Ketika CPA yang bekerja pada entitas bisnis 50 atau anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya ditawari bujukan, situasi 51 tersebut harus dievaluasi. Berbagai ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip 52 kerahasiaan atau prinsip objektivitas timbul ketika bujukan diberikan sebagai upaya 53 untuk memengaruhi tindakan atau keputusan yang tidak tepat, mendorong perilaku 54

Page 120: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

120

ilegal atau tidak jujur, atau memperoleh informasi rahasia. Berbagai ancaman 1 intimidasi terhadap prinsip objektivitas atau prinsip kerahasiaan timbul jika bujukan 2 tersebut diterima dan diikuti dengan berbagai ancaman untuk mempublikasi dan 3 merusak reputasi baik dari CPA maupun anggota keluarga inti atau keluarga 4 dekatnya tersebut. 5

6 350.3 Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman bergantung pada sifat, nilai, dan 7

maksud dibalik tawaran yang diberikan tersebut. Jika pihak ketiga yang rasional 8 dan memiliki informasi yang cukup, dengan menimbang berbagai fakta dan kondisi, 9 akan menganggap bahwa tawaran tersebut tidak signifikan dan tidak dimaksudkan 10 untuk mendorong perilaku tidak beretika, maka kemudian CPA yang bekerja pada 11 entitas bisnis dapat menyimpulkan bahwa tawaran tersebut merupakan hal yang 12 wajar dalam bisnis dan pada umumnya dapat disimpulkan bahwa tidak ada 13 ancaman signifikan terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. 14

15 350.4 Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai pengamanan harus 16

diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai 17 ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Ketika berbagai 18 ancaman tersebut tidak dapat dihilangkan atau dikurangi sampai pada suatu tingkat 19 yang dapat diterima dengan menerapkan berbagai pengamanan, setiap CPA yang 20 bekerja pada entitas bisnis tidak boleh menerima bujukan tersebut. Karena suatu 21 ancaman yang nyata atau ancaman yang jelas terhadap kepatuhan pada prinsip 22 dasar etika profesi tidak hanya timbul dari penerimaan suatu bujukan tetapi, 23 terkadang, hanya dari suatu fakta tawaran yang telah dibuat, berbagai pengamanan 24 tambahan harus diterapkan. 25

26 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis harus mengevaluasi setiap ancaman 27

yang timbul dari tawaran tersebut dan menentukan apakah harus melakukan satu 28 atau lebih dari tindakan-tindakan berikut: 29 (a) menginformasikan kepada manajemen yang lebih tinggi atau pihak yang 30

bertanggung jawab atas tata kelola dari entitas pemberi kerja segera setelah 31 adanya tawaran tersebut; 32

(b) menginformasikan kepada pihak ketiga atas penawaran tersebut, misalnya, 33 IAPI atau pemberi kerja dari individu yang memberikan penawaran tersebut; 34 namun setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis perlu mempertimbangkan 35 untuk mendapatkan nasihat hukum sebelum melakukan langkah tersebut; 36

(c) memberikan saran kepada para anggota keluarga inti atau keluarga dekat 37 mengenai berbagai ancaman yang relevan dan berbagai pengamanan ketika 38 anggota keluarga tersebut dalam posisi yang mungkin menghasilkan tawaran 39 bujukan, misalnya, akibat dari situasi pekerjaan mereka; 40

(d) menginformasikan kepada manajemen yang lebih tinggi atau pihak 41 penanggung jawab tata kelola dari entitas pemberi kerja tersebut ketika 42 anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekat dipekerjakan oleh pesaing 43 atau pemasok-pemasok potensial dari entitas tersebut. 44 45

Memberi Penawaran 46 47 350.5 Seorang CPA yang bekerja pada entitas bisnis mungkin berada dalam situasi ketika 48

CPA tersebut diharapkan, atau karena tekanan lainnya, untuk menawarkan bujukan 49 untuk memengaruhi suatu pertimbangan atau proses pengambilan keputusan dari 50 individu atau entitas, atau untuk memperoleh informasi rahasia. 51

52 53 54

Page 121: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

121

350.6 Tekanan tersebut dapat berasal dari dalam entitas pemberi kerjanya, misalnya, dari 1 rekan sejawat atau atasan. Tekanan juga dapat berasal dari pihak luar baik individu 2 atau entitas yang menyarankan tindakan atau keputusan bisnis yang akan 3 menguntungkan entitas pemberi kerja, dan mungkin memengaruhi CPA tersebut 4 secara tidak pantas. 5

6 350.7 Setiap CPA yang bekerja pada entitas bisnis tidak boleh menawarkan bujukan 7

untuk memengaruhi secara tidak pantas keputusan profesional dari pihak ketiga. 8 9 350.8 Ketika tekanan untuk menawarkan bujukan yang tidak beretika berasal dari dalam 10

entitas pemberi kerja tersebut, CPA yang bekerja pada entitas bisnis tersebut harus 11 mengikuti prinsip dan panduan mengenai penyelesaian benturan etika yang diatur 12 pada Bagian A Kode Etik ini. 13

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

Page 122: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

122

DEFINISI ISTILAH 1

2 Berikut ini adalah definisi istilah yang digunakan dalam Kode Etik ini: 3 4 ➢ CPA yang sedang memberikan jasa 5

Setiap CPA yang berpraktik melayani publik yang pada saat ini menangani penugasan 6 audit atau melaksanakan jasa akuntansi, jasa perpajakan, jasa konsultasi, atau jasa 7 profesional serupa untuk suatu klien. 8

9 ➢ CPA 10

Seorang individu yang memiliki sertifikat CPA yang diterbitkan oleh dan sebagai 11 anggota pada Institut Akuntan Publik Indonesia. 12

13 ➢ CPA Pemegang Izin Akuntan Publik 14

Seorang CPA yang memiliki izin Akuntan Publik yang diterbitkan berdasarkan ketentuan 15 peraturan perundang-undangan yang berlaku. 16

17 ➢ CPA yang bekerja pada entitas bisnis 18

CPA yang bekerja atau terikat dalam kapasitas eksekutif atau non-eksekutif pada 19 berbagai bidang seperti perdagangan, industri, jasa, sektor publik, pendidikan, sektor 20 nirlaba, badan regulator atau entitas profesi, atau setiap CPA yang dikontrak oleh 21 entitas tersebut. 22 23

➢ CPA berpraktik melayani publik 24 CPA Pemegang Izin Akuntan Publik atau CPA lainnya, tanpa memandang klasifikasi 25 fungsinya (misalnya, audit, pajak, atau konsultansi), pada suatu kantor yang 26 menyediakan jasa profesional. Istilah ini juga digunakan untuk mengacu pada suatu 27 kantor dari CPA yang berpraktik melayani publik. Dalam hal jasa asurans untuk 28 menyatakan suatu opini atas hal pokok, termasuk perikatan audit atau perikatan reviu, 29 CPA berpraktik melayani publik adalah pemegang izin Akuntan Publik. 30

31 ➢ Divisi 32

Suatu bagian atau cabang dari kantor yang dikelola berdasarkan area geografis atau lini 33 praktik. 34 35

➢ Direktur, komisaris, atau pejabat 36 Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu entitas, atau bertindak dalam 37 kapasitas setara, tanpa memandang jabatannya. 38

39 ➢ Entitas dengan akuntabilitas publik 40

Entitas yang : 41 (a) terdaftar di pasar modal, dan 42 (b) entitas yang: 43

(i) ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan sebagai entitas dengan 44 akuntabilitas publik, atau 45

(ii) disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan untuk diaudit dengan 46 persyaratan independensi yang sama dengan entitas yang terdaftar di pasar 47 modal; peraturan tersebut dapat ditetapkan oleh regulator yang berwenang, 48 termasuk regulator audit. 49

50 51 52

Page 123: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

123

➢ Entitas berelasi 1 Suatu entitas yang memiliki hubungan berikut dengan klien: 2 (a) suatu entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung atas klien 3

tersebut jika klien bersifat material bagi entitas tersebut; 4 (b) suatu entitas dengan kepentingan keuangan langsung pada klien tersebut jika 5

entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan atas klien dan kepentingan pada klien 6 tersebut bersifat material bagi entitas tersebut; 7

(c) suatu entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh klien 8 tersebut; 9

(d) suatu entitas yang klien, atau suatu entitas berelasi dengan klien pada huruf c, 10 mempunyai kepentingan keuangan langsung yang memberikan pengaruh signifikan 11 atas entitas tersebut dan kepentingan keuangan tersebut bersifat material bagi klien 12 tersebut dan entitas berelasinya pada huruf c; dan 13

(e) suatu entitas yang sepengendali dengan klien tersebut (sister entity) jika keduanya 14 bersifat material bagi entitas yang mengendalikan keduanya. 15

16 ➢ Entitas terdaftar di pasar modal 17

Suatu entitas yang saham atau surat utangnya terdaftar pada bursa efek atau 18 dipasarkan berdasarkan peraturan bursa efek atau badan lain yang setara. 19

20 ➢ Imbalan kontinjen 21

Suatu imbalan yang dihitung berdasarkan suatu basis yang telah ditentukan 22 sehubungan dengan keluaran dari suatu transaksi atau hasil dari jasa-jasa yang 23 dilakukan oleh suatu kantor. Suatu imbalan yang ditentukan oleh pengadilan atau 24 otoritas publik lainnya bukan merupakan imbalan kontinjen. 25

26 ➢ Informasi keuangan historis 27

Informasi yang dinyatakan dalam istilah keuangan terkait dengan suatu entitas tertentu, 28 terutama bersumber dari sistem akuntansi entitas tersebut, mengenai peristiwa-29 peristiwa ekonomi yang terjadi pada masa lalu atau mengenai kondisi atau keadaan 30 ekonomi pada masa lalu. 31

32 ➢ Independensi 33

Independensi adalah: 34 (a) independensi pemikiran; sikap mental pemikiran yang memungkinkan untuk 35

menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh tekanan yang dapat 36 mengurangi pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan individu bertindak 37 secara berintegritas serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional. 38

(b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta-fakta dan keadaan yang 39 sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang 40 cukup, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu, 41 menyimpulkan bahwa integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari 42 suatu kantor atau personil dari tim audit atau tim asurans telah berkurang. 43

44 ➢ Jaringan 45

Suatu struktur yang lebih besar yang: 46 (a) bertujuan untuk saling bekerja sama; dan 47 (b) ditujukan secara jelas untuk berbagi laba atau biaya, berbagi kepemilikan saham 48

secara bersama, pengendalian atau pengelolaan, kebijakan dan prosedur 49 pengendalian mutu secara bersama, strategi bisnis secara bersama, penggunaan 50 suatu nama merek bersama, atau penggunaan suatu bagian signifikan atas sumber 51 daya profesional. 52 53 54

Page 124: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

124

➢ Jaringan kantor 1 Suatu kantor atau entitas yang terkait dengan suatu jaringan. 2

3 ➢ Jasa-jasa profesional 4

Kegiatan-kegiatan profesional yang dikerjakan untuk klien. 5 6 ➢ Kantor 7

Kantor adalah: 8 (a) suatu Kantor Akuntan Publik dalam bentuk perseorangan, persekutuan perdata, 9

atau firma bagi para CPA Pemegang Izin Akuntan Publik yang berpraktik melayani 10 publik dalam, termasuk kantor dalam bentuk lain sesuai ketentuan peraturan 11 perundang-undangan yang berlaku; 12

(b) suatu entitas yang mengendalikan pihak-pihak tersebut melalui kepemilikan, 13 manajemen, atau cara lainnya; dan 14

(c) suatu entitas yang dikendalikan oleh pihak-pihak tersebut melalui kepemilikan, 15 manajemen, atau cara lainnya. 16

17 ➢ Keluarga dekat 18

Orang tua, anak, atau saudara yang bukan merupakan anggota keluarga inti. 19 20 ➢ Keluarga inti 21

Suami, istri, atau tanggungan. 22 23 ➢ Kepentingan keuangan 24

Suatu kepentingan dalam bentuk kepemilikan saham atau instrumen ekuitas lain dari 25 suatu entitas, surat utang, pinjaman, atau instrumen utang lain dari suatu entitas, 26 termasuk hak dan kewajiban dalam memeroleh suatu kepentingan dan turunannya yang 27 terkait langsung dengan kepentingan tersebut. 28

29 ➢ Kepentingan keuangan langsung 30

Suatu kepentingan keuangan yang: 31 (a) dimiliki secara langsung oleh dan di bawah kendali individu atau entitas (termasuk 32

yang dikelola atas dasar diskresi pihak lain); atau 33 (b) manfaatnya dimiliki melalui instrumen investasi kolektif, wali amanah, atau 34

perantara lain yang dikendalikan atau yang keputusan investasinya dipengaruhi 35 oleh individu atau entitas tersebut. 36

37 ➢ Kepentingan keuangan tidak langsung 38

Suatu kepentingan keuangan yang manfaatnya dimiliki melalui sarana investasi kolektif, 39 lembaga perwalian, atau perantaraan lain sehingga perorangan atau entitas yang 40 memiliki kepentingan keuangan tersebut tidak memiliki kendali atau kemampuan untuk 41 mempengaruhi keputusan investasi. 42

43 ➢ Kegiatan profesional 44

Suatu kegiatan yang memerlukan keahlian akuntansi atau keahlian yang terkait lainnya 45 yang dikerjakan oleh setiap CPA, termasuk akuntansi, audit, perpajakan, konsultasi 46 manajemen, dan manajemen keuangan. 47

48 ➢ Klien audit 49

Suatu entitas yang melakukan perikatan audit dengan Kantor Akuntan Publik. Ketika 50 klien tersebut merupakan suatu entitas yang terdaftar di pasar modal, maka pengertian 51 klien audit termasuk entitas-entitas berelasinya. Ketika klien audit tersebut bukan 52 merupakan entitas yang terdaftar di pasar modal, maka pengertian klien audit termasuk 53

Page 125: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

125

entitas-entitas berelasinya yang dikendalikan secara langsung maupun tidak langsung 1 oleh klien tersebut. 2 3

➢ Klien asurans 4 Pihak yang bertanggung jawab yaitu seseorang atau beberapa orang yang: 5 (a) pada perikatan langsung, bertanggung jawab atas hal pokok; atau 6 (b) pada perikatan berbasis asersi, bertanggung jawab atas informasi hal pokok dan 7

mungkin bertanggung jawab atas hal pokok tersebut. 8 9

➢ Klien reviu 10 Suatu entitas yang melakukan perikatan reviu dengan suatu kantor. 11

12 ➢ Laporan keuangan. 13

Suatu penyajian terstruktur mengenai informasi keuangan historis, termasuk catatan 14 atas laporan keuangan, yang bertujuan untuk mengomunikasikan sumber daya ekonomi 15 atau kewajiban suatu entitas pada suatu waktu atau perubahannya dalam suatu jangka 16 waktu yang disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan. Catatan atas 17 laporan keuangan umumnya terdiri atas ringkasan kebijakan akuntansi dan informasi 18 penjelasan lain. Istilah laporan keuangan dapat mengacu pada suatu laporan keuangan 19 lengkap, namun juga dapat merujuk kepada laporan keuangan tunggal, misalnya suatu 20 laporan posisi keuangan, atau suatu laporan pendapatan dan beban, dan catatan 21 penjelasan terkait. 22

23 ➢ Laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor 24

Dalam hal suatu entitas tunggal, laporan yang dimaksud adalah laporan keuangan 25 entitas tersebut. Dalam hal kelompok usaha, laporan yang dimaksud adalah laporan 26 keuangan konsolidasian. 27

28 ➢ Laporan keuangan bertujuan khusus 29

Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan 30 yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan dari pengguna tertentu. 31

32 ➢ Pakar eksternal 33

Seseorang (bukan rekan atau anggota dari staf profesional, termasuk staf temporer, 34 dari suatu kantor atau jaringan kantor) atau entitas yang memiliki kemampuan, 35 pengetahuan, dan pengalaman dalam bidang selain akuntansi atau audit, yang bekerja 36 pada bidang tersebut dalam rangka mendukung CPA yang berpraktik melayani publik 37 untuk mendapatkan bukti yang cukup memadai. 38

39 ➢ Pengiklanan 40

Pengomunikasian kepada publik tentang informasi jasa atau keahlian yang disediakan 41 oleh CPA yang berpraktik melayani publik dengan tujuan untuk mendapatkan bisnis 42 profesional. 43 44

➢ Perikatan audit 45 Suatu perikatan asurans yang dilakukan oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik pada 46 suatu Kantor Akuntan Publik untuk menyatakan opini mengenai apakah laporan 47 keuangan yang disusun, dalam semua hal yang material (atau disajikan secara wajar, 48 dalam semua hal yang material), sesuai dengan suatu kerangka pelaporan yang 49 berlaku, perikatan tersebut dilakukan berdasarkan Standar Auditing. Hal ini mencakup 50 statutori, audit yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan lain. 51

52 53

Page 126: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

126

➢ Perikatan asurans 1 Suatu perikatan yang dilakukan oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik dalam suatu 2 Kantor Akuntan Publik untuk menyatakan kesimpulan yang dirancang untuk 3 meningkatkan derajat keyakinan dari para pengguna selain pihak yang bertanggung 4 jawab yang dituju mengenai hasil evaluasi atau pengukuran suatu hal pokok 5 dibandingkan dengan kriteria yang digunakan. (Penjelasan lebih lanjut mengenai 6 perikatan asurans dapat dilihat pada Kerangka Perikatan Asurans yang diterbitkan oleh 7 Dewan Standar Profesi Akuntan Publik – Institut Akuntan Publik Indonesia yang 8 menjelaskan unsur-unsur dan tujuan suatu perikatan asurans dan mengidentifikasi 9 perikatan yang harus menggunakan Standar Auditing, Standar Perikatan Reviu, dan 10 Standar Perikatan Asurans. 11 12

➢ Penelaahan pengendalian mutu perikatan 13 Suatu proses yang dirancang untuk memberikan evaluasi, pada saat atau sebelum 14 laporan diterbitkan, terhadap pertimbangan penting yang diambil dan kesimpulan yang 15 dicapai oleh tim perikatan tersebut dan kesimpulan yang dibuat dalam merumuskan 16 laporan. 17 18

➢ Perikatan reviu. 19 Suatu perikatan asurans yang dilakukan oleh CPA Pemegang Izin Akuntan Publik pada 20 suatu kantor berdasarkan Standar Perikatan Reviu yang ditetapkan Institut Akuntan 21 Publik Indonesia untuk menyatakan suatu kesimpulan, berdasarkan prosedur-prosedur 22 yang tidak menyediakan bukti yang diperlukan dalam suatu audit, apakah tidak ada hal 23 yang menjadi perhatian CPA tersebut yang menyebabkannya yakin bahwa laporan 24 keuangan tidak disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka 25 pelaporan keuangan yang berlaku. 26 27

➢ Rekan perikatan. 28 Seorang rekan atau personil lain dalam kantor yang bertanggung jawab atas perikatan, 29 kinerjanya dan laporan yang diterbitkan atas nama kantor, dan, ketika disyaratkan, 30 memiliki kewenangan yang tepat dari entitas profesi atau badan pengatur. Dalam hal 31 kantor adalah Kantor Akuntan Publik, maka rekan perikatan adalah CPA Pemegang Izin 32 Akuntan Publik. 33 34

➢ Rekan kunci perikatan audit. 35 Rekan perikatan, individu yang bertanggung jawab atas penelaahan pengendalian mutu 36 perikatan, dan rekan perikatan audit lainnya dalam tim perikatan, jika ada, yang 37 membuat keputusan atau pertimbangan-pertimbangan penting atas permasalahan 38 signifikan terkait dengan audit terhadap laporan keuangan yang akan diberi opini oleh 39 kantor. Bergantung pada keadaan dan peran masing-masing individu dalam audit, 40 pengertian "rekan perikatan audit lain” dapat mencakup, misalnya, rekan perikatan audit 41 yang bertanggung jawab atas entitas anak atau divisi yang signifikan. 42 43

➢ Suatu tingkat yang dapat diterima 44 Suatu tingkat ketika pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup akan 45 menyimpulkan, dengan menimbang semua fakta-fakta dan keadaan spesifik yang 46 tersedia bagi setiap CPA pada saat itu, bahwa kepatuhan pada prinsip dasar tidak 47 berkurang. 48 49

➢ Tim asurans 50 Tim asurans mencakup: 51 (a) semua personil dari tim perikatan untuk perikatan asurans; 52 (b) semua pihak lain dalam Kantor Akuntan Publik, termasuk jaringan kantor, yang 53

dapat secara langsung mempengaruhi hasil perikatan asurans, termasuk: 54

Page 127: EXPOSURE DRAFT FT - iapi-lib.comiapi-lib.com/ED-Kode-Etik-2018-Final.pdf · Kode Etik Profesi Akuntan Publik 6 1 BAGIAN A - PENERAPAN UMUM KODE ETIK 2 SEKSI3 100 4 Pendahuluan dan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

127

(i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau 1 melakukan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan lain terhadap 2 rekan perikatan asurans sehubungan dengan kinerja dari perikatan asurans 3 tersebut; 4

(ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan teknis atau 5 industri tertentu, transaksi atau peristiwa dalam perikatan asurans tersebut; 6 dan 7

(iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu atas perikatan asurans tersebut, 8 termasuk personil yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan. 9 10

➢ Tim audit 11 Tim audit mencakup: 12 (a) semua personil dari tim perikatan untuk perikatan audit; 13 (b) semua pihak lain dalam Kantor Akuntan Publik, termasuk jaringan kantor, yang 14

dapat secara langsung mempengaruhi dari perikatan audit tersebut, termasuk: 15 (i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau 16

melakukan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan lain terhadap 17 rekan perikatan audit dalam kaitannya dengan pelaksanaan perikatan audit 18 tersebut, termasuk pihak pada semua tingkat manajemen senior yang secara 19 berturut-turut berada di atas rekan perikatan sampai rekan senior atau 20 pemimpin rekan (kepala eksekutif atau setara); 21

(ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan industri atau 22 teknis tertentu, transaksi atau peristiwa untuk perikatan audit tersebut; dan 23

(iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan tersebut, 24 termasuk pihak yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan; 25 dan 26

(iv) semua pihak dalam jaringan kantor yang dapat secara langsung 27 mempengaruhi keluaran dari perikatan audit tersebut. 28

29 ➢ Tim perikatan 30

Semua rekan dan staf yang melakukan suatu perikatan, serta setiap individu yang 31 dilibatkan oleh kantor atau jaringan kantor yang melakukan prosedur-prosedur asurans 32 atas perikatan tersebut. Hal ini tidak termasuk pakar eksternal yang dilibatkan oleh 33 kantor atau suatu jaringan kantor. 34

35 ➢ Tim reviu 36

Tim reviu mencakup: 37 (a) semua personil dalam tim perikatan untuk suatu perikatan reviu; dan 38 (b) semua pihak lain dalam suatu kantor, termasuk jaringan, yang dapat secara 39

langsung mempengaruhi hasil dari perikatan reviu tersebut, termasuk: 40 (i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau 41

melakukan pengawasan langsung, pengelolaan atau pengawasan lain 42 terhadap rekan perikatan dalam kaitan dengan pelaksanaan perikatan reviu, 43 termasuk pihak pada semua tingkat manajemen senior yang secara berturut-44 turut berada di atas rekan perikatan sampai dengan pemimpin rekan (kepala 45 eksekutif atau setara) suatu kantor; 46

(ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan teknis atau 47 industri tertentu, transaksi, atau peristiwa untuk perikatan reviu tersebut; dan 48

(iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu atas perikatan, termasuk pihak yang 49 melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan tersebut; dan 50

(iv) semua pihak dalam jaringan kantor yang dapat secara langsung 51 mempengaruhi keluaran dari perikatan reviu tersebut. 52

53 54