Evidence Based Medicine ANGGIA Ppt

8/12/2019 Evidence Based Medicine ANGGIA Ppt

http://slidepdf.com/reader/full/evidence-based-medicine-anggia-ppt 1/16

EVIDENCE BASED MEDICINECRITICAL APPRAISAL

“THE ROLE OF DIABETES MELLITUIN THE CLINICAL PRESENTATION

AND PROGNOSIS OF BELL PALSY

Disusun Oleh:

ANGGIA FITRI WIDYANI 11

Dosen Pembimbing

dr. ELSYE SOUVRIYANT



SKENARIO

Pasien pria datang ke dokter dengan keluhan lumpuh pada sepa

Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, pasien d

mengalami penyakit Bell’s Palsy atau kelumpuhan otot wajah.

pasien memiliki riwayat diabetes, hiperkolestrol dan

sebelumnya. Kemudian dokter menyarankan pasien untuk istidan memberikan terapi berupa prednisone serta obat te

menggantikan lakrimasi air mata yang hilang. Namun pasie

cemas wajahnya tidak akan kembali seperti semula karen

penyakit diabetes yang dideritanya dapat memperburuk kesembu



PERTANYAAN (FOREGROUND QUEST

Bagaimanakah prognosis kesembuhan pasien

palsy dengan riwayat penyakit diabetes, hiperko

dan hipertensi?



PICO

• P : Pria dengan keluhan lumpuh pada separuh waja

• I : Memiliki riwayat Diabetes, hipertensi, dan hiperk

• C : Pasien dengan riwayat DM tanpa hipertensi, tan

hiperkolestrol• O : Perkiraan prognosis pasien Bell’s palsy dengan

diabetes, hipertensi dan hiperkolestrol



PENCARIAN BUKTI ILMIAH

Alamat website : http://web.ebscohost.com

Kata kunci : Bell’s Palsy AND Prognosis AND Diabetes

Limitasi : 3 years (Desember 2010 – Desember 2013

Hasil pencarian : 8

Artikel terpilih : The Role of Diabetes Mellitus in the Clinica

Presentation and Prognosis of Bell Palsy

http://web.ebscohost.com/










REVIEW JOURNAL

Background: Bell palsy is considered to be an entrapment

resulting from inflammation, edema, and strangulation.

hypertension, and hypercholesterolemia have all been

microangiopathies. However, the relationship between the frequen

and recovery course of Bell palsy in patients with these pathologie

of controversy.

Methods: Fifty-six patients with Bell palsy were evaluated accoHouse-Brackmann grading system a few days after the onset of

and 6 months later and correlated to their hypertension, hyperchol

and diabetes records. Diabetes was evaluated by the use

glycosylated hemoglobin (HbA1c).



REVIEW JOURNAL CONT.

Results: The 20 patients with abnormal HbA1c values w

frequently diagnosed with Bell palsy of grade V/VI (P _ .008;

4.7; 95% CI, 1.4 –15.2). However, their House-Brackmann score

found to be worse at the 6-month follow-up visit (P _ .9). No c

were found for hypertension and hypercholesterolemia.

Conclusions: A relationship between the severity of Bell abnormal HbA1c values seems to be demonstrated. How

prognosis of these patients does not seem to be worse because

month follow-up visit they present similar scores to nondiabetic p



1. APAKAH ADA SAMPEL PASIEN YANG REPRESENTATDIDEFINISIKAN SECARA JELAS PADA TITIK YAN(SIMILAR POINT) DALAM PERJALANAN PENYAKIT ( OF THE DISEASE ) ?



2. APAKAH FOLLOW-UP LENGKAP DAN CLAMA ( SUFFICIENTLY LONG AND COMPLE



3. APAKAH DIGUNAKAN KRITERIA OUTCYANG OBYEKTIF DAN TIDAK BERBIAS



4. APAKAH ADA PENYESEUAIAN / ADJUSTTERHADAP FAKTOR PROGNOSITIK YA

PENTING?

Tidak, karena di dalam jurnal ini tidak ditemuk

subgroup dengan prognosis yang berbeda



5.BAGAIMANA GAMBARAN OUTCOMMENURUT WAKTU?



6. SEBERAPA TEPAT PERKIRAANPROGNOSIS?



7. APAKAH PASIEN DALAM PENELITIASERUPA DENGAN PASIEN KITA?

Ya



8. APAKAH SIMPULAN KITA TERHADAP HSTUDI BERMANFAAT APABILA DISAMPA

KEPADA PASIEN DALAM TATALAKSANA SEKESELURUHAN?

• Ya,

• Pada studi ini sangat bermafaat bagi pasien sesua

skenario karena dapat memberikan informasi kepadmengenai riwayat penyakit yang menyertainya.



TERIMA KASIH

Evidence Based Medicine ANGGIA Ppt

Documents

Transcript of Evidence Based Medicine ANGGIA Ppt