Evi Novianti (04121004051)

download Evi Novianti (04121004051)

of 10

description

tes

Transcript of Evi Novianti (04121004051)

MAKALAH ORAL BIOLOGIPeran SIgA Sebagai Respon Imun Dalam Rongga Mulut

Dosen Pembimbing :drg.Shanti Chairani,M.Si.

Disususn Oleh:Evi Novianti (04121004051)

FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS SRIWIJAYA2012/2013

Perananan SIgA Sebagai Respon Imun dalam Rongga Mulut

Evi NoviantiFakultas Kedokteran/Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya

AbstractThe human body as various defense mechanisme against microorganisme.The mucosal membrane covering the oral cavity,gastrointestinal,respiratiry and genitourinary tracts are continously exposed to microrganisme and they are protected by a large and highly specialize innate and adaptive mucosal immune system.In the oral cavity has been found antibody called immunoglobulin.The predominant immunoglobulin class in human external secretion is SIgA.In the oral cavity,SIgA produced by salivary glands.SIgA play important role in the oral cavity as immune response to against microorganisme.The response of SIgA against microrganisme in the oral cavity will be described here.Key words : immune system,SIgA,oral cavity,saliva.

PendahuluanBerbagai mikroorganisme dari luar dapat masuk kedalam tubuh menyerang serta merusak berbagai sel-sel dan komponen yang ada dalam tubuh.Mikroorganisme tidak dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh karena tubuh memiliki suatu sistem pertahanan yang kompleks.Terdapat dua sistem pertahanan dalam tubuh manusia yaitu sistem imun spesifik dan sitem imun non spesifik1.Sitem imun non spesifik merupakan sistem imun yang sudah ada dan berfungsi sejak lahir yang memiliki fungsi sebagai pertahanan tubuh terdepan melawan mikroorgansime yang tidak ditujukan terhadap mikrorganisme tertentu.Sistem imun spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap mikrorganisme tertentu2.Sistem imun ini membutuhkan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memberi responnya dan hanya dapat menghancurkan benda asing yang sudah dikenal sebelumnya2.Antibodi termasuk ke dalam sistem pertahanan imun spesifik.Tubuh akan membentuk suatu antibodi yang disebut immunoglobulin untuk melawan mikroorganisme1.Immunoglobulin dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen2.Immunoglobulin yang terpenting dalam rongga mulut yaitu IgA.IgA yang terkandung dalam saliva berupa sekret yang disebut Sekretori IgA (SIgA)3.SIgA inilah akan membentuk suatu pertahanan pertama yang hadir pada permukaan mukosa mulut sebelum mikroorganisme tersebut menyerang tubuh.Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai peran SIgA sebagai respon imun dalam rongga mulut.Sekretorik IgA (SIgA) dalam salivaImmunoglobulin atau antibodi adalah semua golongan protein yang memilki fungsi mengikat antigen pada organisme penginvasi dan mencetuskan proses dimana organisme tersebut kemudian dibuat menjadi tidak aktif atau dihancurkan4.Terdapat lima kelas utama imunoglobulin dimana masing-masing memiliki rantai berat yang spesifik.Kelima kelas immunoglobulin tersebut yaitu IgG yang mempunyai rantai gama sedangkan rantai berat pada IgM adalah rantai mu,pada IgA rantai beratnya adalah alfa,pada IgD rantainya adalah delta dan pada IgE rantainya epsilon.Selain itu juga terdapat 2 tipe rantai ringan kappa dan lambda2. Rongga mulut memilki antibodi berupa IgA.Immunoglobulin A ditemukan pada serum darah dan sekretori,namun mayoritas IgA terdapat pada sekretori5.Immunoglobulin yang terdapat pada sekretori disebut Sekretori IgA (SIgA)3.SIgA yang terkandung dalam rongga mulut terkandung dalam saliva.Saliva merupakan cairan oral yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.Pada dasarnya Sekretori IgA juga terkandung dalam kelenjar lain seperti air mata,ASI dan disemua sekresi mukosa pada saluran pencernaan,saluran pernapasan,sekresi hidung,empedu dan genital6.Sekretori IgA yang terkandung dalam saliva dihasilkan oleh kelenjar ludah mayor (parotis,submandibular,lingualis),minor (kelenjar palatine dan kelenjar bukal) dan sel limfosit dalam mukosa7.

Gambar 1.1.Letak kelenjar ludah manusiaKandungan SIgA dalam saliva tidak begitu banyak mengingat sebagian besar saliva mengandung 98% air8. SIgA yang terkandung dalam saliva sebesar 0,6-49,2 mg/dL yang masing-masingnya terletak pada : kelenjar parotis saliva sebesar 40%,kelenjar submandibular 40%,kelenjar sublingual 10% dan kelenjar minor 10%4.Namun diantara immunoglobulin yang terkandung dalam saliva,SIgA lah yang ditemui paling banyak7.Struktur SIgASIgA mempunyai struktur dimer yang terdiri dari dua IgA monomer,J chain dan komponen sekretori (SC)8.Monomer IgA terbentuk dari empat polipeptida,dua rantai berat dan dua rantai ringan (kappa atau lambda) dihubungkan secara kovalen oleh ikatan disulfida9,10,11.

1.2 Gambar Susunan SIgA Source: Marcotte and Lavoie, 1998.http/:academia.eduJ chain pada SIgA terbentuk dan disekresi oleh sel plasma yang ada pada jaringan limfosit lokal dan didalam kelenjar eksokrin yang berfungsi untuk menggabungkan kedua molekul IgA menjadi molekul dimer5,10.sedangkan komponen sekretori SIgA merupakan polipeptida yang disintesis dalam sel-sel epitel membran basolateral pada rantai J yang mengandung immunoglobulin-immunoglobulin polimer,dikenal sebagai polyimmunoglobulin receptor (PigR)5,10,11.Reseptor inilah yang bisa membuat IgA menembus epitel mukosa dengan cara endositosis dengan mudah. Peranan SIgA sebagai respon imun dalam rongga mulutImmunoglobulin dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen2.Immunoglobulin yang terkandung dalam saliva terlibat pada sistem penolakan fisik dan agen bakteri.Immunoglobulin yang terpenting dalam rongga mulut yaitu IgA.Dua pertiga IgA diproduksi lokal dalam permukaan mukosa dan lalu dialirkan secara selektif oleh sekresi tubuh salah satunya yaitu saliva.IgA yang terkandung dalam sekresi tubuh disebut SIgA3.Sebelum memeberikan responnya SIgA akan diinduksi terlebih dahulu oleh antigen oral.Terdapat dua mekanisme induksi dari IgA saliva yang akan berekasi terhadap antigen oral,pertama adalah antigen oral dapat menstimulasi proliferasi dan diferensiasi sel-sel limfoid secara lokal dalam kelenjar saliva12,13.Didalam kelenjar saliva terdapat jaringan limfoid yang terdiri atas makrofag,sel-sel T dan sel-sel B yang dapat dimasuki langsung oleh antigen oral.Antigen oral dapat masuk ke dalam duktus kenlenjaar saliva dengan aliran retrigrad alami dan masuk ke sel sistem imun pokok melalui endositosis oleh epitel duktus.Antigen-antigen tersebut lalu ditangkap oleh makrofag dan dihantarkan kepada sel T dan sel B.Kelenjar saliva akan merangsang limfosit B,membentuk sel plasma pembentuk IgA.Hal ini dibantu oleh induksi antibodi SIgA terhadap pemebrian antigen langsung pada duktus kenljar saliva14,15.Mekanisme kedua yaitu melibatkan migrasinya sel B igA prekusor.Antigen tersintesis dari jaringan limfoid yang berhubungan dengan usus (gut-associated lymphoid tissues=GALT) terhadapa kelenjar saliva.GALT kaya akan sel B IgA prekusor yang memilki potensial untuk mendiami jaringan limfoid.Folikula limfoid ini ditutupi oleh epitel khusus bernama sel epitel yang berhubungan dengan folikula (follicule-associated epithelial cell=sel FAE) atau microfold cell (sel M)13,16.Mikroorganisme dan antigen kompleks dapat ditelan oleh sel M dan pengangkutan antigen dari lumen usu termasuk protein dan mikroorganisme menuju jaringan limfoid mengikuti presentasi antigen oleh sel B dan sel T prekusor IgA meninggalkan GALT melalui limfatik eferen dan mencapai darah peifer melalui duktus thorak.SIgA yang terkandung dalam saliva memiliki peranan penting sebagai pertahanan pertama dalam rongga mulut.Sebagai bentuk sistem imunitas pertama dalam rongga mulut SIgA akan memberikan respon melawan mikrorganisme berupa penghambatan perlekatan bakteri ke permukaan host7,17. Melalui percobaan,SIgA yang terkandung dalam saliva manusia dapat menghambat perlekatan streptokokus oral dengan mengisolasi sel epitel dari mukosa bukal sehingga bakteri ini tidak menetap pada jaringan mulut13,14,18. Ikatan SIgA dengan adheren akan menghasilkan muatan negatif pada permukaan dan hidrophobisitas bakteri sehingga dapat membatasi interaksi antara bakteri dan reseptor host8.SIgA juga dapat menetralkan racun dengan cara membloking ikatannya pada sel reseptor lalu ikatan tersebut selanjutnya akan dieliminir oleh sistem fagosit makrofag.SIgA juga dapat menghambat enzim dengan cara memblok ikatan pada substrat atau dengan tidak menstabilkan kompleks enzim-substrat8,13.Kehadiran SIgA pada kontak awal antara virus dan sel host memilki peranan penting dalam imunitas viral8,17. SIgA dapat muncul untuk melakukan interaksi dengan faktor-faktor imun alami seperti mucin,laktoferin,lisozim dan laktoperioksade8,17.Kehadiran SIgA dapat menambah aktivitas dari sistem laktoperioksade terhadap S.mutans13,14.Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara bagian Fc dari igA dan laktoperioksade bertanggung jawab untuk menstabilkan aktivitas enzimatik dan antimikrobial dari laktoperioksade.SIgA yang berinteraksi dengan mucin dapat memfasilitasi pemusnahan bakteri dari kavitas oral dengan meningkatkan pengumpulan bakteri3,13.Hal ini dikarenakan molekul ringan micun saliva (MG2) dapat berpatisipasi di dalam interaksi non-kovalen dengan SIgA.Kumpulan SIgA dan aglutinasi di dalam saliva juga mampu meningkatkan pengumpulan bakteri13,17.KesimpulanTubuh manusia memilki dua mekanisme pertahanan berupa sistem pertahanan imun spesifik dan sistem imun non spesifik.Rongga mulut merupakan jalan utama masuknya mikroorgansime dari luar,untuk itu dalam mulut terdapat suatu sistem pertahanan pertama yang spesifik.Rongga mulut mempunyai antibodi berupa immunoglobulin.Immunoglobulin ini terkandung dalam saliva yang disekresi kelenjar ludah.Di antara immunoglobulin yang terkandung dalam saliva,immunoglobulin A lah yang paling banyak ditemui.IgA yang diproduksi oleh sel-sel plasma lokal sebagai monomer lalu pada saat sebelum meninggalkan sel plasma,kedua molekul tersebut dipersatukan oleh suatu rantai J hingga terjadi ikatan dimer lalu di dalam epitel mukosa kelenjar,IgA dimer berikatan dengan SC sehingga membentuk Sekretori IgA (SIgA).SIgA yang bereaksi terhadap antigen oral dapat diinduksi oleh dua mekanisme yaitu pertama,antigen oral dapat menstimulasi proliferasi dan diferensiasi sel-sel limfoid secara lokal dalam kelnejar saliva.Yang kedua yaitu dengan cara melibatkan migrasinya sel B yang melibatkan MALT,GALT dan NALT.Dalam rongga mulut SIgA memilki peran sebagai respon imun berupa penghambatan perlekatan bakteri dengan cara mengisolasi sel epitel mukosa bukal dan menghambat kolonisasinya sehingga bakteri-bakteri ini tidak menetap pada jaringan mulut,menginaktivasi enzim dengan cara memblok ikatan pada substrat atau dengan tidak menstabilkan kompleks enzim-substrat S.mutans sehingga menghambat sintesis polisakarida ekstraseluler,menetralkan racun dengan cara memblok ikatannya pada sel reseptor dan kemudian akan dieliminir oleh sistem fagosit makrofag dan juga SIgA dapat bekerjasam dengan mekanisme pertahanan mukosa bawaan sepert mucin,laktoperioksade,lisozim dan laktoferin untuk menghambat kolonisasi dan invasi patogen.

DAFTAR PUSTAKA1. Jeremy M. Dan Paul G.A handbook of reserch methods for clinical and helaths pyschology.New York:Oxford 2005.2. Sloane Ethel.Anatomi dan fisiologi untuk pemula.Jakarta:EGC 2003;256-257.3. Patricia D.V.A.,Ana M.T.G.,Maria Angela N.M.,dkk.Saliva composition and functions : a comprehensive review.The Journal of Contemporary Dental Practise vol.9 No.3 2008.4. J.C.E. Unedrwood.Patologi umum dan sistematik ed.2.Jakarta : EGC 1996;189-1965. Mantred Schedlowski,Uwetewes.Psychonuero-immunology : an interdiciplinary introductin.New York:Spring Street 1996;363-3666. Stiehm O. And Winkelstein.Immunologic disorders in infant & children.USA : Elsevier 2004.7. Charlotte SK.Mucosal immune defense : immunoglobulin A.USA : Springer 2007;159-1608. Ajeigbe Y.A.Saliva : an oral microbial modulating agent.University Ilorin : Nigeria.___.9. Kresno SB.Imunologi: diagnosis dan prosedur laboraturium.Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2003;43-7,53-5.10. Baratawidjaja KG.Imunologi dasar.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1996;19-23.11. Kuby J.Immunology.2nd ed.New York : W.H.Freenan and Company 1994;127-8.12. Lenher T.Imunologi pada penyakit mulut.3rd ed.Alih Bahasa Farida R,Suryadhana NG.Jakarta:EGC 1995;10-5.13. Marcotte H,Lavoie MC.Oral microbial ecology and the role of salivary IgA.Microbial Mol Biol Rev 1998;62:23-2514. Ryssel MW,Hajishengallisg,Chidres NK,Michalek SM.Secretory immunity in defense agains cariogenic mutans streptococcu caries reserch 1999;33-4-12.15. Monferro RC,Winkel JGJ.Immunoglobulin A FC reseptorsannual review of immunology 2003;21:177-8016. Laurent F,FrancoismBlaise C.Secretory immunoglobulin A posses intrinsic modulatory properties stimulating mucosal and sistemic immune response.J Immunol 2005;175:2793-2800.17. Jiri M. Dan Michae EL.Mucosal immunology.London:Elsevier 2005;1520.18. Rantonen P.salivary flow and composition adults.Disertation,Helsinki,Finland : University of Helsinki 2003;24-5