EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

127
SKRIPSI EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KABUPATEN PANGKEP Oleh: DEWI ASTUTI Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11024 16 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

Page 1: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KABUPATEN

PANGKEP

Oleh:

DEWI ASTUTI

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11024 16

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …
Page 3: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

ii

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KABUPATEN

PANGKEP

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

GelarSarjana Sosial (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh:

DEWI ASTUTI

Nomor Stambuk: 10561 11024 16

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 4: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

i

Page 5: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

ii

Page 6: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Dewi Astuti

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11024 16

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan

aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 14 September 2020

Yang Menyatakan,

Dewi Astuti

Page 7: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, dzat yang

Maha Agung dan Maha Bijaksana atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Evaluasi sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpada Satu Pintu di Kabupaten Pangkep”. Shalawat serta Salam semoga

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabat-

sahabatnya, hingga sampai kepada semua umatnya.

Skripsi ini disusun sebagai syarat akademisi dalam menyelesaikan jenjang

Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa

penelitian ini masih jauh dari sempurna, semua itu tidak lepas dari kesalahan dan

kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman yang penulis

miliki.

Skripsi ini juga tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan,

bimbingan, bantuan moril dan material baik secara langsung maupun tidak

langsung dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 8: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

v

2. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

3. Nasrul Haq, S.Sos., M.PA dan Nurbiah Tahir, S.Sos., M.PA selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

4. Dr. Andi Rosdianti Razak, M.Si dan Riskasari, S.Sos., M.Ap selaku

Pembimbing yang telah meluang waktu, tenaga, dan pikiran guna

membimbing dan memberikan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah

membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh

studi.

6. Seluruh karyawan dan staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah

banyak membantu penulis selama menempuh studi.

7. Drs. Bachtiar, M.Si selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkep beserta seluruh Jajaran dan Stafnya.

Terkhusus kepada Seksi Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan II, Syukurman, S.Sos yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian di lokasi penelitian.

8. Untuk ayahanda tercinta Kaharuddin, dan ibunda tercinta Nurwahida, yang

senantiasa memberikan curahan kasih sayang, doa yang tulus dan

dukungannya baik moril maupun materil yang tak terhingga sehingga dapat

menyelesaikan pendidikan. Terkhusus bapak yang selama ini selalu sabar

Page 9: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

vi

mengantar saya bolak balik .kekampus mulai dari pertama masuk kuliah

sampai selesai.

9. Untuk kakak, nenek, om dan tante yang senantiasa memberikan do’a,

semangat, dukungan, dan bimbingannya selama ini.

10. Seluruh teman-teman yang telah memberikan bantuan, saran, semangat,

dukungan, dan telah banyak menghibur dalam suka maupun duka.

11. Para masyarakat selaku informan atas partisipasi dan dukungan selama

proses penelitian berlangsung.

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

atas semua bantuan yang telah diberikan, semoga Allah SWT

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi semua Bapak, Ibu dan saudara-

saudara sekalian.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

kepada para pembaca dan akan memberikan suatu sumbangsi bagi jurusan Ilmu

Administrasi Negara.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, 14 September 2020

Dewi Astuti

Page 10: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

vii

ABSTRAK

Dewi Astuti, Andi Rosdianti Razak, dan dan Riskasari. Evaluasi sistem

pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu di Kabupaten Pangkep.

Evaluasi kebijakan publik merupakan suatu proses untuk menilai seberapa

jauh suatu kebijakan publik dapat membuahkan hasil yaitu dengan

membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan dan atau target

kebijakan publik yang ditentukan. Berdasarkan hasil tersebut, kajian penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi sistem pelayanan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep

melalui empat indikator yaitu efektifitas, efisiensi, responsivitas, dan ketepatan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif untuk

mendeskripsikan secara mendalam evaluasi sistem pelayanan pada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep. Adapun informan

dalam penelitian berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan efektifitas penerapan sistem pelayanan

berbasis online cukup efektif dari aspek pencapaian tujuan dan bentuk

pelaksanaan berdasarkan IKM per 6 bulan. Tetapi terkendala pada server,

jaringan, dan pengoprasian oleh masyarakat. Efisiensi sistem pelayanan berbasis

online sudah efisien dilihat dari aspek biaya dan waktu. Responsivitas penerapan

sistem pelayanan berbasis online sudah baik dilihat dari aspek tanggapan dan

kepuasan masyarakat. Ketepatan dalam penerapan sudah tepat dari aspek

ketepatan tujuan, berbanding dari aspek ketepatan manfaat belum maksimal sebab

sebagian masyarakat belum mampu mengakses pelayanan secara online.

Kata Kunci: Evaluasi, Pelayanan Publik, Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 11: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ i

HALAMAN PENERIMAAN TIM ..................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang………………………………………………………… .... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 10

A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 10

B. Tinjauan Evaluasi ........................................................................................ 12

C. Tinjauan Pelayanan Publik ......................................................................... 19

D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 32

E. Fokus Penelitian .......................................................................................... 33

F. Diskripsi Fokus Penelitian .......................................................................... 34

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 36

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 36

B. Jenis dan Tipe Penelitian ........................................................................... 36

C. Sumber Data ............................................................................................... 37

D. Informan Penelitian .................................................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38

F. Teknik PengabsahanData ........................................................................... 40

G. Teknik Analisi Data ................................................................................... 41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 43

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 43

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian .............................................................. 57

BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 92

A. Kesimpulan ................................................................................................ 92

B. Saran .......................................................................................................... 93

Page 12: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

ix

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 94

LAMPIRAN ...................................................................................................... 97

Page 13: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

x

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1 Daftar Informan 38

Tabel 4.1 Daftar nama-nama pegawai DPMPTSP Kab.Pangke 51

Tabel 4.2 Daftar biaya perizinan 69

Tabel 4.3 Daftar biaya izin trayek 69

Tabel 4.4 Informasi waktu perizinan yang terterah di papan informasi 74

Page 14: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir 33

Gambar 4.1 Peta wilayah daratan Kabupaten Pangkep 43

Gambar 4.2 Peta wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep 44

Gambar 4.3 Struktur organisasi DPMPTSP Kab. Pangkep 50

Gambar 4.4 Bentuk pelaksanaan Pelayanan Perizinan 56

Gambar 4.5 Garfik IKM DPMPTSP 60

Gambar 4.6 Papan informasi standar pelayanan DPMPTSP 65

Gambar 4.7 Informasi mengenai waktu perizinan melalui web 72

Gambar 4.8 Kotak Saran yang disediakan di ruang pelayanan 83

Gambar 4.9 Layanan pengaduan melalui call center 83

Gambar 4.10 Layanan pengaduan melalui web DPMPTSP 83

Page 15: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …
Page 16: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini yang penuh dengan tantangan dan

peluang, aparatur pemerintah harusnya dapat memberikan pelayanan yang

sebaik-baiknya, dan berorientasi kepada kepuasan dan kebutuhan

penerima pelayanan sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam

pemberian pelayanan publik. Dengan adanya otonomi daerah, mendorong

daerah untuk melaksanakan otonominya dengan kewenangan-kewenangan

yang efektif yang dapat berjalan dengan demokratis. Otonomi daerah

merupakan hak, kewajiban, dan wewenang yang diberikan kepada daerah

otonom atau daerah tertentu untuk mengatur dan mengurus sendiri aturan

di dalam daerahnya. Namun tetap berada dalam wilayah kekuasaan NKRI

dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pelaksanaan otonomi daerah ini diharapkan dapat memperbaiki

kesejahteraan rakyat yang ada di daerahnya dan mendorong pemikiran

baru tentang bagaimana menata kewenangan yang efisien dan efektif.

Yang artinya dengan adanya otonomi daerah ini pemerintahan dapat

diselenggarakan secara demokratis, dan penyelenggaraan pemerintahan

saat ini bukan lagi semata mata tanggung jawab pemerintah pusat,

melainkan seluruh aktor yang ada disuatu negara. Meskipun demikian

Page 17: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

peran pemerintah masih dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan

publik.

Pelaksanaan otonomi daerah sudah bisa dikatakan berhasil jika

pelaksanaan Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah

sudah baik/ berkualitas. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan

otonomi daerah yaitu jika pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan

kapada publik dengan baik. Dalam artian bahwa masyarakat dapat

memperoleh pelayanan secara secara cepat, tepat, mudah, ramah dan tidak

berbelit-belit sehingga dapat mencapai ukuran kepuasan publik yang

dikehendaki. Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan

pubik dan laju pertumbuhan ekonomi dalam rangka otonomi daerah,

ditempuh melalui peningkatan profesionalisme pelayanan publik,

termasuk didalamnya penataan bidang perizinan yang memberikan efek

meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ridwan (2009:14)

Pemerintah di Indonesia telah mengintruksikan kepada semua

kepala daerah agar bisa menerapkan pola pelayanan perizinan terpadu satu

pintu (PTSP) melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

nomor 138 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Daerah, dan jenis kelembagaannya itu diserahkan kepada daerah

untuk menentukan jenis lembaga yang sesuai. apakah berbentuk kantor,

dinas, atau badan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan

daerah dalam mengelolanya. Dengan hal ini dapat dikatakan bahwa

Page 18: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

perizinan merupakan salah satu wujud dari pelayanan publik yang sangat

menonjol dalam tata pemerintahan.

Salah satu tahap yang paling penting dalam penerapan suatu

kebijakan atau program pemerintah adalah evaluasi kebijakan publik.

Evaluasi kebijakan publik merupakan suatu cara untuk menilai apakah

suatu kebijakan atau program tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Dengan adanya evaluasi maka dapat diketahuai sejauh mana

perkembangan kebijakan yang telah dilaksanakan apakah berhasil atau

gagal mencapai tujuan awal dibuatnya kebijakan tersebut. Menurut

Subarsono (2010: 119) mengatakan bahwa evaluasi kebijakan merupakan

kegiatan untuk mengetahui outcome, dan dampak dari hasil pelaksanaan

suatu program atau kebijakan tertentu sehingga dapat menemukan

tindakan yang dapat diambil dimasa yang akan datang.

Berdasarkan pendapat Hayat (2017: 43), mengemukakan bahwa

pelayanan publik bagian dari sebuah sistem yang dibangun dalam

organisasi. Penyelenggaraan pelayanan tentunya harus melakukan evaluasi

untuk menjadi lebih baik. Sedangkan menurut Santoso (2017: 57)

Pelayanan pulik adalah suatu sistem atau proses penyerahan barang dan

jasa yang diatur dan disediakan langsung, dibiayai oleh pemerintah daerah

dan diserahkan kepada masyarakat.

Indonesia saat ini beberapa daerah sudah menerapkan PTSP ini,

salah satu daerah yang juga telah menerapkan PTSP ini adalah pemerintah

daerah kabupaten Pangkep. Terkait dengan sistem pelayanan perizinan,

Page 19: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

pemerintah Kabupaten Pangkep menyadari bahwa pentingnya pemberian

pelayanan yang optimal dan itu merupakan kewajiban pemerintah yang

harus dipenuhi. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Pangkep telah

berkomitmen untuk mereformasi sistem pelayanan perizinan dan

pelayanan umum yaitu dengan membentuk Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPPTSP). Pembentukan ini berdasarkan

pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 138

Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP). Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut pada intinya

mewajibkan pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan antara lain:

1. Meningkatkan kualitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

2. Pemangkasan waktu dan biaya perizinan;

3. Perbaikan sistem pelayanan;

4. Perbaikan sistem informasi ,dan;

5. Pelaksanaan monitoring dan proses pelayanan perizinan.

Pembentukan DPMPTSP Kabupaten Pangkep sebagai langkah

positif dalam meningkatkan pelayanan yang efisien dan profesional

kepada masyarakat yang membutuhkan PTSP di Kabupaten Pangkep.

Penerapan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau One Stop

Service bertujuan untuk memaksimalkan layanan publik atau

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Darwis M. 2019.

”Maksimalkan layanan publik, Kakawil Kemenag Sulsel launching PTSP

Page 20: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

Pangkep”. TribunTimur.com. 30 September di akses 23 Maret 2020

pukul 10.53.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Pangkep dalam melakukan pelayanan perizinan

didasarkan atas Standar Oprasional Prosedur (SOP). Adapun tahap-tahap

pemberian izin di DPMPTSP Kabupaten Pangkep yaitu, pendaftaran

secara online offline, melengkapi kelengkapan berkas, memeriksa berkas

permohonan, melakukan kajian teknis, mencetak SKRD atau tanda bukti

setoran pembayaran retribusi perizinan, menghubungi pemohon untuk

menyampaikan data izin yang telah diinput, mengimput data pelunasan

pembayaran izin, mencetak naskah surat izin, menandatangani surat izin,

memberi stempel serta mengisi dan memaraf kartu kendali, dan yang yang

terakhir penyerahan surat izin yang telah diterbitkan.

http://dpmptsppangkep.link/standar-oprasional-proseder. di akses 18 Maret

2020 pukul 20.19.

Sistem pelayanan DPMPTSP yang pemerintah adakan bertujuan

untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan perizinan, dan

terbukti saat ini pemerintah daerah Pangkep telah menerapkan sistem

layanan perizinan online yaitu menggunakan aplikasi Online Single

Submission (OSS) yang dirancang pemerintah pusat sejak 2018. Adapun

tujuan utamanya diterapkan aplikasi OSS ini untuk mempermudah

pelayanan perizinan sehingga mempercepat dan meningkatkan penanaman

modal dan berusaha. Meskipun sistem pelayanan DPMPTSP telah

Page 21: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

menggunakan sistem online, pengurusan izin secara offline juga tetap

diberlakukan melalui program Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB) yang

ditujukan untuk orangtua dan kaum disabilitas. Pemerintah kabupaten

Pangkep menerapkan sistem pelayanan online dan offline guna

memberikan kemudahan serta fasilitas yang memadai kepada masyarakat

dalam pelayanan perizinan. Namun dalam proses pelaksanaannya

penggunaan sistem online ini masih belum terintegrasi.

Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat observasi peneliti

dilapangan menemukan bahwa pertama adalah kurangnya sosialisasi

sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program

pemerintah yaitu pelayanan perizinan sudah menggunakan sistem online

Single Submission (OSS) sehingga masyarakat masih perlu datang ke

kantor perizinan, kedua yaitu masyarakat didaerah tersebut banyak yang

masih awam terhadap internet sehingga masyarakat masih perlu datang ke

kantor tersebut. Ketiga belum maksimalnya sarana dan prasarana yang

dimiliki seperti jaringan internet yang lamban dan ketika listrik padam

maka jaringan internet juga padam. Keempat menurut staf khusus

pemerintah daerah Pangkep mengatakan pemberian pelayanan perizinan di

DPMPTSP dinilai masih kurang maksimal dan banyaknya perizinan yang

seringkali tertunda-tunda. Hal ini menandakan bahwa masih ada

masyarakat yang mengurus perizinan dan non perizinan menuntut

DPMPTSP untuk memberikan pelayanan yang cepat, dan mudah, untuk

mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, DPMPTSP diharapkan mampu

Page 22: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

untuk mendengar keluhan dan tuntutan masyarakat untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya.

Penelitian ini penting dilakukan oleh peneliti agar dapat dijadikan

rekomendasi bagi DPMPTSP Kabupaten Pangkep untuk dapat mengetahui

tingkat kualitas sistem pelayanan perizinan dan dapat juga dijadikan

sebagai pedoman untuk lebih meningkatkan lagi sistem pelayanan yang

ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pangkep. Oleh karena itu penelitian ini sangat dibutuhkan

untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi sistem pelayanan pada Dinas

Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkep

dengan menggunakan teori-teori dan konsep-konsep pelayanan publik dan

evaluasi kebijakan.

Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut yang telah

dikemukakan, maka peneliti ingin mengarah pada evaluasi terhadap

pencapaian tujuan sistem pelayanan perizinan tersebut dengan mengangkat

judul “Evaluasi sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Kabupaten Pangkep”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut yang akan dikaji oleh

penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas sistem pelayanan pada DPMPTSP di Kabupaten

Pangkep?

Page 23: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

2. Bagaimana efisiensi sistem pelayanan pada DPMTSP di Kabupaten

Pangkep?

3. Bagaimana responsivitas dalam pelaksanaan sistem pelayanan pada

DPMPTSP di kabupaten Pangkep?

4. Bagaimana ketepatan dalam pelaksanaan sistem pelayanan pada

DPMPTSP di Kabupaten Pangkep?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dituliskan tersebut, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas sistem pelayanan pada DPMPTSP di

Kabupaten Pangkep.

2. Untuk mengetahui efisiensi sistem pelayanan pada DPMPTSP di

Kabupaten Pangkep.

3. Untuk mengetahui responsivitas dalam pelaksanaan sistem pelayanan

pada DPMPTSP di Kabupaten Pangkep.

4. Untuk mengetahui ketepatan dalam pelaksanaan sistem pelayanan pada

DPMPTSP di Kabupaten Pangkep.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus dan tujuan

penelitian yang ingin dicapai, maka peneliti diharapkan memberi manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Page 24: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

informasi dan refrensi dibidang pelayanan publik terutama dalam hal

sistem pelayanan perizinan satu pintu.

b. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya,

khususnya bagi mahasiswa perguruan tinggi yang melakukan

penelitian di bidang pelayanan Publik dalam hal sistem pelayanan

perizinan satu pintu.

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi instansi pemerintah hasil penelitian ini diharapkan dapat

berguna sebagai bahan masukan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan tetang sistem pelayanan yaitu para stakeholders

Kabupaten Pangkep khususnya pada DPMPTSP Kabupaten

Pangkep.

b. Bagi penulis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana

untuk menambah pengetahuan dan memperluas cakrawala ilmu

terutama alam hal yang berhubungan dengan sistem pelayanan

perizinan satu pintu.

Page 25: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian berikut ini terkait dengan tinjauan pustaka

terdahulu sebagai arahan untuk penelitian yang dilakukan terkait dengan

sistem pelayanan pada DPMPTSP , yaitu

1. Dira Uznul Azizah (2018) dengan judul “Evaluasi sistem pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu kota Bandarlampung”. Berdasarkan hasil

temuan peneliti di lapangan bahwa bahwa kualitas pelayanan

DPMPTSP kota Bandarlampung masih kurang optimal pada beberapa

dimensi yaitu efektivitas yaitu dapat dikatakan belum berhasil karena

terdapat keluhan ketidaksesuaian penerbitan surat izin sesuai dengan

SOP, efisiensi yaitu terdapat keluhan mengenai tidak adanya sosialisasi

dan tidak informatif petugas pelayanannya, dan responsivitas sudah

sesuai karena telah memuaskan masyarakat selaku sasaran DPMPTSP.

2. Leni Ismayanti (2015) dengan judul “ Efektifitas penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di kabupaten Malang. Inti dari

penelitiannya adalah kualitas penyelenggaraan pelayanan terpadu di

kabupaten Malang kurang efektif karena Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu tidak dapat mencapai tujuan penyelenggaraannya. Hal ini

dibuktikan dengan tidak tercapainya target retribusi dan penurunan

jumlah izin tertib pada tahun 2014. Dan kurangnya tenaga ahli di

Page 26: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

bidang pelayanan perizinan terpadu satu pintu dan penanaman modal

serta penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu di kabupaten

Malang belum menjadi satu antara kantor Penanaman Modal dengan

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, sehingga tidak dapat

menjalangkan fungsi Penanaman Modal dengan baik.

3. Andi Murfiqien Latjuba (2017) dengan judul “ Analisis pelayanan

Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Provinsi Sulawesi Tengah. Tentang pelayanan perizinan juga

menemukan pelayanan publik di bidang perizinan Provinsi Sulawesi

Tengah masi kurang Optimal. Hal ini dikarenakan dalam aspek

tangibles terjadi kendala dimana terdapat kurangnya fasilitas pelayanan

dan sarana dan hal itu dinilai kurang optimal dalam memberikan

pelayanan khususnya yang berkaitan dengan ruang pelayanan dan

komputerisasi yang masih terbatas.

Ketiga penelitian yang ditemukan tersebut, menunjukkan bahwa

adanya persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu berupa

fokus penelitian yang diteliti oleh penulis mengenai DPMPTS dan sama-

sama mengunakan metode penelitian kualitatif. Dan perbedaan antara

penelitian yang dilakukan dan beberapa penelitian sebelumnya terletak

pada permasalahannya, dalam penelitian ini peneliti meneliti efektivitas,

efisiensi dan responsivitas dalam sistem pelayanan pada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep

Page 27: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

12

12

B. Tinjauan Evaluasi

1. Konsep Evaluasi

Menurut Mulyadi (2016: 100), evaluasi adalah salah satu

tahapan dalam proses kebijakan publik, evaluasi merupakan salah satu

cara untuk menilai apakah suatu program atau kebijakan itu berjalan

dengan baik. Nugroho dalam Mulyadi (2016: 101) juga

mengungkapkan bahwa evaluasi mempunyai arti yang berkaitan, dan

masing-masing menunjukkan pada aplikasi beberapa skala nilai

terhadap hasil program dan kebijakan. Secara umum evaluasi juga

dapat disamakan dengan pemberian angka (Ratting), penilaian

(Assessment), penafsiran (Appraisal), dan kata-kata yang

mengemukakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti

satuan lainnya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan

dengan produksi informasi mengenai nilai atau mafaat hasil kebijakan.

Menurut Akbar (2018: 15), evaluasi kebijakan publik adalah

suatu kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian tujuan kebijakan, atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencari informasi

terkait dari hasil implementasi kebijakan secara keseluruhan kemudian

melakukan penilaian terhadap hasil dari kebijakan tersebut apakah baik

dalam hal pelaksanaan, manfaat untuk dijadikan rekomendasi untuk

kebijakan selanjutnya. Menurut Subarsono (2010: 119), mengatakan

bahwa evaluasi kebijakan merupakan kegiatan untuk mengetahui

outcome, dan dampak dari hasil pelaksanaan suatu program atau

Page 28: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

13

kebijakan tertentu sehingga dapat menentukan tidakan yang dapat

diambil dimasa yang akan datang.

Sesuai beberapa defenisi evaluasi yang dikemukakan dari

beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi kebijakan

publik adalah suatu proses untuk menilai seberapa jauh suatu kebijakan

publik telah dijalankan dan memberikan suatu gambaran terkait hasil

dari implementasi kebijakan secara keseluruhan.

2. Fungsi Evaluasi

Evaluasi memiliki beberapa arti yang penting, Menurut Dunn

dalam Mulyadi (2016: 124) fungsi utama dari evaluasi dalam analisis

kebijakan :

a. Hal yang paling penting dari fungsi evaluasi adalah memberikan

informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja

kebijakan.

b. Memberikan sumbangan atas kritik dan klarifikasi terhadap nilai-

nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan sasaran.

c. Evaluasi juga memberikan sumbangan terhapap aplikasi metode-

metode analisis kebijakan lainnya, termasuk rekomendasi dan

perumusan masalah.

3. Tujuan Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan objek

kebijakan yang telah ditentukan, menurut Wirawan (2012: 22-25)

Page 29: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

14

disebutkan beberapa tujuan evaluasi program. Tujuan pelaksanaan

evaluasi yakni:

a. Menilai pengaruh program terhadap masyarakat. Program dirancang

dan dilaksanakan sebagai layanan atau intervensi sosial (Social

Intervention), untuk menyelesaikan problem, masalah, keadaan ,

situasi, yang dihadapi masyarakat yang dilayani.

b. Mengukur apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan

rencana. Setiap program direncanakan dengan teliti serta

pelaksanaannya harus sesuai dengan rencana tersebut.

c. Menilai apakah pelaksanaan program tersebut sesuai dengan standar.

Setiap program yang dirancang dan dilaksanakan harus berdasarkan

standar-standar yang telah ditetapkan.

d. Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menemukan mana

dimensi program yang jalan dan mana yang tidak berjalan. Seperti

manfaat, partisipan, dana dan pelaksanaan program.

e. Pengembangan staf program. Evaluasi langsung digunakan untuk

memberi masukan kepada manajer program mengenai kinerja staf

dalam melayani masyarakat serta mengembangkan kemampuan para

pelaksana program yang secara langsung melaksanakan program

dilapangan.

f. Memenuhi ketentuan Undang-Undang. Suatu program dirancang

dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan Undang-Undang untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.

Page 30: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

15

g. Akreditasi program. Lembaga-lembaga pelayanan masyarakat

dievaluasi ditujukan agar mengetahui apakah layanan sudah sesuai

ketentuan yang ada atau belum dan juga untuk melindungi anggota

masyarakat yang memakai jasa layanan lembaga-lembaga tersebut.

h. Mengukur cost effectiveness dan cost efficiency. Efektivitas

digunakan untuk mengukur apakah anggaran program sepadan

dengan manfaat yang ditimbulkan dan efisiensi digunakan untuk

mengukur apakah biaya sudah digunakan secara tepat atau belum.

i. Mengambil keputusan mengenai program. Keputusan akan diambil

dengan melihat apakah program berhasil atau gagal dan apabila

masih berjalan apakah bermanfaat/berdampak atau tidak, sehingga

akan diputusakan apakah program akan dilanjutkan dan diterapkan

di daerah lain atau dihentikan.

j. Akuntabilitas. Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah program

telah mencapai tujuan yang telah direncanakan atau tidak. Apakah

dalam pelaksanaan program terjadi penyimpangan anggaran,

prosedur, dan waktu atau tidak. Semua nantinya akan

dipertanggungjawabkan oleh para penyelenggara program.

k. Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program. Mengakses

kebutuhan, mengukur pelaksanaan program untuk memenuhi

kebutuhan tersebut, mengevaluasi prestasi pencapaian tujuan

program, membandingkan pengaruh pengeluaran program dengan

Page 31: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

16

biaya serta perubahan yang diciptakan oleh layanan program

terhadap anggota masyarakat.

l. Memperkuat posisi politik. Jika evaluasi menghasilkan nilai positif

maka program tersebut akan mendapatkan dukungan dari

pemerintah dan masyarakat yang sudah mendapatkan layanan

sebelumnya dan juga dapat diteruskan atau dilakukan di daerah lain

jika memang diperlukan di daerah lain.

m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi. Melakukan

evaluasi tidak hanya ditujukan untuk mengetahui dan menilai

seberapa jauh pencapaian yang sudah didapatkan akan tetapi dapat

membantu meningkatkan pengembangan teori-teori evaluasi yang

akan datang.

4. Indikator dan Kriteria Evaluasi

Menilai keberhasilan suatu kebijakan perlu dikembangkan

beberapa indikator, menurut Dunn (2013: 610) mengembangkan

indikator atau kriteria evaluasi mencakup enam indikator yaitu sebagai

berikut:

a. Efektivitas, yaitu apakah hasil yang diingankan telah dicapai.

Efektivitas berhubungan dengan apakah suatu pilihan mencapai hasil

yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya suatu

kegiatan. Efektivitas berkaitan dengan objektivitas teknis, selalu

diukur dari satuan produk atau layanan nilai moneternya.

Page 32: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

17

b. Efisiensi, yaitu seberapa banyak jumlah usaha yang dibutuhkan

untuk mencapai hasil yang diinginkan. Efisiensi berhubungan

dengan banyaknya usaha yang dibutuhkan untuk menciptakan

tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi adalah persamaan dari

rasionalitas ekonomi merupakan hubungan antara usaha dan

efektivitas, dan yang terakhir umumnya diukur dari keuangan.

c. Kecukupan, yaitu seberapa jauh perolehan yang dibutuhkan dalam

memecahkan masalah. Kecukupan berhubungan dengan seberapa

jauh suatu tingkat efektivitas memenuhi kebutuhan, kesempatan atau

nilai yang menimbulkan adanya suatu masalah. Standar kecukupan

menfokuskan pada kuatnya kaitan antara pilihan kebijakan dan hasil

yang diharapkan.

d. Kesamaan, yaitu apakah manfaat dan biaya disalurkan dengan

merata kepada kelompok-kelompok yang berbeda. Suatu program

tertentu mungkin tidak dapat dikatakan efektif, efisien dan

mencukupi namun mungkin ditolak karena menghasilkan distribusi

yang tidak merata. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa kondisi.

Mereka yang membutuhkan tidak menerima pelayanan sesuai yang

diharapkan.

e. Responsivitas, yaitu apakah suatu hasil kebijakan itu memenuhi

kebutuhan nilai kelompok-kelompok tertentu. Resposivitas

berhubungan dengan seberapa jauh suatu kebijakan itu dapat

memenuhi preferensi, kebutuhan atau keinginan,dan nilai kelompok-

Page 33: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

18

kelompok masyarakat tertentu. Standar resposivitas itu penting

karena analisis yang dapat memenuhi semua standar lainnya yakni

efektivitas, efisiensi, kecukupan, kesamaan masih tidak berhasil jika

belum mengetahui keinginan aktual dari kelompok yang seharusnya

diuntungkan dari adanya suatu kebijakan. Misalnya program rekreasi

dapat menghasilkan distribusi fasilitas yang merata tetapi tidak

responsif terhadap kebutuhan kelompok sasaran.

f. Ketetapan, yaitu apakah hasil yang diinginkan benar-benar berguna

atau bernilai. Kriteria ketepatan ini menganalisis tentang manfaat

dari suatu kebijakan, yakni apakah hasil yang dicapai benar-benar

berguna bagi masyarakat khususnya kelompok sasaran.

Berdasarkan model evaluasi yang dikemukakan oleh Dunn maka

indikator dari evaluasi yang digunakan oleh peneliti untuk

mengevaluasi sistem pelayanan perizinan yaitu hanya indikator

evaluasi efektivitas, efisiensi, resposivitas, dan ketetapan. Karena pada

indikator kesamaan yaitu mencakup manfaat dan biaya program yang

akan disalurkan kepada masyarakat. Soal manfaat sudah dibahas lebih

terperinci pada indikator ketetapan sedangkan terkait biaya sudah

terangkup pada indikator efisiensi. Dan pada indikator kecukupan yaitu

berbicara tentang efektivitas pemenuhan kebutuhan dan hal ini juga

akan dibahas lebih detail pada indikator efektivitas. Selain itu

kecukupan fokusnya hanya ingin mengetahui keterkaitan pilihan

kebijakan yang ingin dicapai. Jadi kedua indikator tersebut yang tidak

Page 34: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

19

digunakan sudah tercakup dalam empat indikator yang digunakan.

Dimana setiap indikator efektivitas, efisiensi, responsivitas dan

ketepatan pada hasil penelitian nanti akan menggambarkan atau

menjelaskan keterkaitan program dan hasilnya, dan untuk melihat

sejauh mana perkembangan program yang telah diimplementasikan.

Keempat indikator tersebut cukup untuk mengevaluasi sitem pelayanan

pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di

Kabupaten Pangekep.

C. Tinjauan Pelayanan Publik

1. Konsep Pelayanan Publik

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012

tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

pelayanan publik menjadi acuan bagi penyelenggaraan negara untuk

memberikan pelayanan secara optimal dan maksimal. Pelayanan yang

maksimal dan optimal menjadi rujukan bagi masyarakat dalam

menerima pelayanan. Masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan

yang diberikan jika pelayanan yang dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Kepuasan masyarakat pada pelayanan pada

dasarnya yaitu tergantung dari bagaimana ia dilayani, bagaimana

pelayanan yang diberikan, dan seperti apa pelayanannya. Pelayanan

publik Menurut Lewis dan Gilman (Hayat, 2017: 21) merupakan

kepercayaan publik. Pelayanan publik dilakukan secara bertanggung

jawab serta sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada. Nilai

Page 35: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

20

akuntabilitas pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepercayaan

kepada masyarakat tentang pelayanan yang diberikan. Dalam konteks

pelayanan publik, Santoso (2017: 57) pelayanan publik adalah suatu

sistem atau proses penyerahan barang dan jasa yang diatur dan

disediakan langsung, dibiayai oleh pemerintah daerah dan diserahkan

(dedelivery) kepada masyarakat.

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh

penyelenggara pelayanan publik seagai upaya pemenuhan kebutuhan dan

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang undangan, M. Mahmudi

dalam Sururi (2019). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

96 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang – Undang Nomor 25 Tahun

2009 pelayanan publik merupakan suatu kegiatan pelayanan yang

dilakukan oleh pelaksana pelayanan publik sebagai pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan maupun upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan. Untuk lebih jelas pelayanan publik ini

dibagi dalam kelompok-kelompok:

a. Kelompok pelayanan administratif, adalah pelayanan yang

menghasilkan beragam macam bentuk dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh publik, misalnya sertifikat kompetensi, status

kewarganegaraan, penguasaan terhadap suatu atau kepemilikan barang

dan sebagainnya. Dokumen-dokumennya yaitu seperti Akte

Kelahiran, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Kartu Tanda

Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), Akte Pernikahan,

Page 36: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

21

Paspor, Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Sertifikat

Kepemilikan/Penguasaan Tanah Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

dan sebagainya.

b. Kelompok pelayanan barang, adalah suatu pelayanan yang

menghasilkan beragam macam jenis atau bentuk barang yang

digunakan oleh publik, contohnya air bersih, penyediaan tenaga

listrik, jaringan telepon, dan sebagainya .

c. Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menciptakan

berbagai macam bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya

pemeliharaan kesehatan, pos, pendidikan, penyelenggaraan

transportasi, dan sebagainya.

Berdasarkan defenisi pelayanan publik di atas dapat disimpulkan

bahwa pelayanan publik merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

setiap organisasi atau instansi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

masyarakat.

2. Jenis Pelayanan Publik

Kewajiban pemerintah yaitu memberikan suatu pelayanan publik

yang sudah seharusnya menjadi hak setiap warga negaranya ataupun

memberikan suatu pelayanan publik kepada setiap warga negara yang

telah memenuhi kewajibannya terhadap negara. Adapun bentuk

pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat yaitu menurut

Ahmad (2013: 45) dapat dibedakan kedalam beberapa jenis pelayanan:

Page 37: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

22

a. Pelayanan pemerintah merupakan jenis pelayanan masyarakat yang

terkait tugas-tugas umum seperti pelayanan, SIM, Keimigrasian, KTP

dan Pajak.

b. Pelayanan pembangunan, merupakan jenis pelayanan kepada

masyarakat yang terkait pada penyediaan sarana dan prasarana guna

memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam melakukan

aktifitasnya sebagai warga negara.

c. Pelayanan utulitas, yaitu bentuk pelayanan yang berkaitan dengan

utulitas bagi masyarakat.

d. Pelayanan sandang, pangan dan papan, yaitu suatu bentuk pelayanan

yang menyediakan bahan kebutuhan perumahan dan kebutuhan pokok

masyarakat.

e. Pelayanan kemasyarakatan, merupakan bentuk pelayanan kepada

masyarakat yang dapat dilihat dari sifat kepentingan dan lebih

ditekankan pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.

3. Indikator pelayanan publik

Parasuraman dalam Cristina (2011: 67) mengemukakan

indikator pelayanan publik, yaitu:

1. Reliability, yang ditandai dengan pemberian pelayanan yang benar

dan tepat;

2. Tangibles, yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber

daya lainnya;

Page 38: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

23

3. Responsiveness, yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen

yang cepat;

4. Assurance, yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan moral

dalam memebrikan pelayanan;

5. Empati, yang ditandai tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan

dan kebutuhan konsumen.

4. Azas – azas pelayanan publik

Pengoptimalisasian pedoman penyelenggaraan pelayanan publik,

maka harus memperhatikan azas-azas yang terdapat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik. Adapun azas-azas pelayanan publik

menurut Ridwan (2009: 101) sebagai berikut:

a. Trasparansi, yaitu bersifat terbuka, mudah dimengerti, dan bisa

diakses semua pihak yang membutuhkan serta disediakan secara

memadai.

b. Akuntabilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yaitu dalam penerimaan dan pemberian pelayanan harus

sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang tepat dan berpegang

pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

d. Partisipatif, yaitu dalam penyelenggaraan pelayanan publik

pemerintah mendorong peran serta masyarakat dengan

memperhatikan kebutuhan, aspirasi, dan harapan masyarakat.

Page 39: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

24

e. Kesamaan hak, yaitu seperti halnya tidak diskriminatif dalam arti

tidak membeda-bedakankan golongan, agama, suku, gender, ras, dan

status ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu dalam pemberian dan

penerimaan pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban

masing-masing pihak.

5. Standar Pelayanan Publik

Setiap pelaksanaan pelayanan publik wajib memiliki standar

pelayanan dan mempublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi

penerima pelayanan. Hardiyansyah (2011: 28-29) standar pelayanan

merupakan suatu ukuran yang sudah ditetapkan dalam penyelenggaraan

pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.

Berikut beberapa standar pelayanan yaitu meliputi:

a. Dasar Hukum

Dasar hukum merupakan peraturan perundang-undangan yang

menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan.

b. Persyaratan

Persyaratan merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam

pengurusan suatu jenis pelayanan.

c. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan merupakan prosedur yang telah ditetapkan

bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

d. Waktu penyelesaian

Page 40: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

25

Waktu penyelesaian merupakan standar waktu yang ditetapkan

sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian

pelayanan permohonan dan termasuk pengaduan.

e. Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan yaitu suatu rincian biaya yang telah

ditetapkan sebelumnya dalam proses pemberian pelayanan.

f. Produk pelayanan

Produk pelayanan merupakan suatu hasil pelayanan yang akan

diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

g. Saran dan prasarana

Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan yang sesuai oleh

penyelenggara pelayanan pubik.

h. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas dan pemberi pelayanan harus ditetapkan

dengan tepat berdasarkan pengetahuan, sikap, perilaku, keterampilan,

dan keahlian yang dibutuhkan.

i. Pengawasan intern

Pengawasan intern merupakan pengendalian yang dilakukan oleh

pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.

j. Pengawasan ekstern

Pengawasan ekstern merupakan pengendalian yang dilakukan

oleh pihak luar.

k. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan

Page 41: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

26

Penanganan pengaduan, saran dan masukan merupakan tindak

lanjut dan tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan.

l. Jaminan pelayanan

Jaminan pelayanan merupakan yang memberikan kepastian

pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan.

6. Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Berdasarkan kebutuhan masyarakat yang saat ini sudah semakin

meningkatnya tuntutan yang lebih terbuka, serta perkembangan

globalisasi yang saat ini dapat memicu peningkatan yang lebih cepat

dalam kebutuhan dan tuntutan akan pelayanan publik. Maka dari itu

diperlukan model baru yang mampu beradaptasi dengan tuntutan

perbuatan ini. Model yang dimana mampu untuk menyelesaikan

berbagai persoalan-persoalan yang ada di masyarakat serta dapat

merespon berbagai perubahan yang terjadi dengan cepat.

Berkenaan dengan hal tersebut, Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang –

Undang Nomor 25 Tahun 2009 pelayanan publik yaitu:

a. Fungsional, merupakan model pelayanan publik diberikan pada

penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan fungsi, tugas, dan

kewenangannya.

Page 42: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

27

b. Terpusat, merupakan model pelayanan publik diberikan secara

individual bagi penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan

wewenang dari penyelenggara pelayanan yang terkait.

c. Terpadu, pola pelayan publik yang meliputi :

1) Terpadu satu atap, merupakan suatu model pelayanan yang

diselenggarakan dalam satu tempat yang didalamnya terdapat

berbagai jenis pelayanan yang tidak memiliki keterkaitan apapun

dengan proses dan dilayani melalui beberapa pintu.

2) Terpadu satu pintu, pola pelayanan yang diselenggarakan pada satu

tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memilki

keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu.

Pemerintah dalam menindaklanjuti reformasi birokrasi

pelayanan publik dalam hal perizinan melalui Departemen Dalam

Negeri menindak lanjuti paket kebijakan itu dengan meluncurkan

kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Daerah. Peraturan Mendagri ini pada hakikatnya meminta

agar pemerintah daerah dapat melakukan kegiatan seperti :

a. Peningkatan kualitas layanan PTSP

b. Pemangkasan biaya dan waktu perizinan

c. Pembentukan suatu lembaga pelayanan perizinan terpadu satu pintu

di setiap daerah.

d. Penyederhanaan pada sistem dan prosedur perizinan usaha

Page 43: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

28

e. Perbaikan pada sistem pelayanan

f. Perbaikan pada sistem informasi, dan

g. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pada proses penyelenggaraan

perizinan.

Pemerintah melaksanakan penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu karena beberapa alasan, Ridwan (2009: 190)

adapun yang menjadi alasan tersebut adalah:

a. Perizinan adalah salah satu pelayanan pemerintah yang tidak dapat

digantikan oleh pihak swasta.

b. Perizinan adalah titik masuk dalam kegiatan usaha.

c. Perizinan merupakan persyaratan bagi akses terhadap modal.

d. Perizinan merupakan awal dari fungsi untuk melakukan suatu

kontrol dalam pembinaan.

e. Perizinan juga dapat menghasilkan PAD serta dapat menambah

obyek pajak.

f. Pelayanan perizinan yaitu gambaran kualitas pelayanan pemerintah

kepada masyarakatnya.

Dapat dikatakan sebagai pelayanan terpadu satu pintu jika

kegiatan penyelenggara non perizinan dan perizinan proses dalam

pengelolaannya itu dimulai dari tahapan permohonan sampai kepada

tahapan penerbitan dokumen, izin dilakukan secara terpadu pada

Page 44: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

29

satu tempat dengan menganut prinsip-prinsip, Ridwan (2009: 205)

sebagai berikut,:

a. Kesederhanaan, prosedur dilakukan secara tepat, cepat, mudah ,

lancar, mudah dipahami dan dilaksanakan.

b. Kejelasan dan kepastian dalam hal;

1) Prosedur atau tata cara pelayanan

2) Persyaratan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan

administratif.

3) Rincian biaya atau tarif pelayanan, termasuk tata cara

pembayaran yang dibebankan kepada pemohon sebagai balas jasa

dan pemrosesan perizinan.

c. Kepastian waktu, pemrosesan permohonan non perizinan dan

perizinan dapat diselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan

sebelumnya tanpa meperhatikan skala sakala usaha pemohon.

d. Kepastian hukum yang meliputi:

1) Persyaratan, pemrosesan, dalam pembiayaan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2) Setiap dokumen non perizinan dan dokumen perizinan lainnya

memberikan kewenangan untuk mengelolah sumber-sumber daya

secara bertanggungjawab dan jaminan legalitas usaha, sesuai

dengan peruntukan perizinan tersebut.

3) Setiap deokumen perizinan dan non perizinan memberikan

jaminan rasa aman bagi pemegangnya.

Page 45: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

30

e. Kemudahan akses ditunjukkan dengan:

1) Ketersediaan sumber dan media informasi yang dapat dicapai

oleh masyarakat, baik berupa website, sambungan telepon

langsung, atau media informasi lainnya.

2) Pelayanan yang responsif oleh aparat.

3) Bagi daerah yang memiliki wilayah yang luas dapat membentuk

kantor cabang ditingkat kecamatan atau keagen di tingkat desa.

4) Kantor cabang atau keagenan melayani fungsi informasi

pendaftaran dan penyerahan izin yang diproses oleh PTSP.

5) Guna memudahkan dalam pembayaran, ditingkat kecamatan.

f. Kenyamanan, sebagai upaya peningkatan kenyamanan dalam

penyelenggaraan pelayanan perizinan dapat dilakukan dengan

cara:

1) PTSP harus memiliki ruang pelayanan dan sarana pelayanan

lainnya yang memadai.

2) Loket pelayanan ditata sedemikian rupa dengan volume rata- rata

jumlah pemohon dan kurun waktu tertentu.

g. Kedisiplinan, dan kesopanan.

1) Setiap petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada

pemohon harus memperhatikan kesopanan dan etika dalam

berkomunikasi.

2) Setiap petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan harus

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Page 46: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

31

3) Petugas pelayanan teknis memberikan penilaian secara objektif

berdasarkan keahlian dan memberikan masukan kepada

pengambil keputusan berdasarkan pandangan keahiannya

tersebut.

7. Penanaman Modal Perizinan Terpadu

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu merupakan

salah satu instansi yang dibentuk pemerintah daerah dengan maksud

agar pelayanan perizinan dan non perizinan sudah melalui pelayanan

terpadu satu pintu sehingga masyarakat tidak lagi menjadikan

pelayanan khususnya di bidang perizinan dan tidak berbeli- belit

serta tidak menyusahkan.

Demi terwujudnya keteraturan dalam keaktifan penanaman

modal, maka harus melibatkan serangkaian prosedur perizinan oleh

instansi yang berwenang sebelum pada akhirnya investor dapat

melakukan keaktifan penanaman modal di wilayah indonesia. Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memunculkan sistem

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dimana para investor dapat

mendapatkan serangkaian kemudahan. Penyelenggara PTSP ini

diharuskan mematuhi segala pedoman dan tata cara perizinan dan

fasilitas penanaman modal sebagai mana yang tercantum dalam

peraturan kepala BKPM No. 6 Tahun 2018 (perka BKPM 6/2018)

agar dapat mewujudkan keseragaman prosedur penyelesaian

Page 47: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

32

permohonan penanaman modal dan tercapainya pelayanan yang

cepat, tepat, mudah, dan transparan untuk para investor.

Ada 2 jenis pelayanan penanaman modal bagi investor di

wilayah Indonesia yang diselenggarakan oleh BKPM, yaitu

pelayanan non perizinan dan perizinan. Menurut peraturan kepala

BKPM No. 6 tahun 2018 (perka BKPM 6/2018) yang tergolong

dalam pelayanan perizinan adalah semua bentuk persetujuan untuk

melakukan penanaman modal yang telah dikeluarkan oleh

pemerintah serta pemerintah daerah juga diberikan kewenangan

sesuai dengan ketentuan peratuturan perundang-undangan.

D. Kerangka Pikir

Evaluasi pelayanan ini merupakan hal yang penting untuk

menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan salah satu

organisasi pemerintah yang menyelenggarakan aktivitas pelayanan

publik di sektor pelayanan perizinan. Evaluasi dilakukan untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan dari suatu kebijakan sehingga dalam

penelitian ini menggunakan indikator dari evaluasi. Adapun indikator

yang diperlukan untuk mengevaluasi sistem pelayanan perizinan

tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Dunn (2013: 610) yakni

efektivitas, efisiensi, responsivitas, dan ketepatan dalam pelaksanaan

pelayanan perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep.

Page 48: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

33

Gambar 2.1 Kerangka Fikir

E. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah sistem pelayanan perizinan

pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terkait

evaluasi sistem pelayanan. Untuk mengevaluasi sistem pelayanan

perizinan peneliti memfokuskan teknik evaluasi dengan menggunakan

indikator atau kriteria dari evaluasi, adapun indikator atau kriteria

evaluasi yang dikemukakan oleh Dunn (2013: 610) yakni efektivitas,

EVALUASI SISTEM

PELAYANAN DPMPTSP

EFEKTIVITAS

- Pencapaian

Tujuan

- Bentuk

Pelaksanaan

RESPONSIVITAS

- Tanggapan

Masyarakat

- Kepuasan

HASIL EVALUASI SISTEM

PELAYANAN DPMPTSP

EFISIENSI

- Ketepatan

Waktu

- Biaya

KETEPATAN

- Tepat Sasaran

- Tepat Guna

(manfaat)

KRITERIA EVALUASI MENURUT

WILLIAM N. DUNN 2013: 610

Page 49: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

34

efisiensi, responsivitas, dan ketepatan yang digunakan dalam sistem

Pelayanan Perizinan.

F. Diskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat dijelaskan

diskripsi fokus penelitian. Adapun sub-sub fokus penelitian evaluasi

sitem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) di Kabupaten Pengkep ini adalah :

1. Efektivitas

Efektivitas dalam hal ini adalah untuk melihat hasil capaian

kerja dan kualitas hasil kerja dari DPMPTSP di Kabupaten Pangkep

terkait sistem pelayanan yang diberikan apakah sudah mencapai hasil

yang diinginkan sejak awal. Dengan melihat indikator dari efektivitas

yaitu pencapaian tujuan dan bentuk pelaksanaan.

2. Efisiensi

Efisiensi adalah untuk mengetahui perihal waktu pelayanan

dari petugas atau karyawan. Apakah telah sesuai dengan SOP yang

berhubungan dengan waktu atau jam pelayanan di DPMPTSP

Kabupaten Pangkep. Selain itu, efisiensi disini juga berhubungan

dengan jumlah tenaga kerja yang ada di DPMPTSP apakah telah

cukup atau mampu memenuhi jumlah pekerjaan terkait sistem

pelayanan. Dan untuk melihat apakah usaha sistem pelayanan

DPMPTSP untuk mempermudah pelayanan sudah tercapai, dengan

Page 50: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

35

melihat indikator dari efisiensi yaitu, ketepatan waktu, dan biaya yang

digunakan.

3. Responsivitas

Responsivitas dalam hal ini untuk mengetahui daya tanggap

terhadap kebutuhan masyarakat, sehubungan dengan apa yang

menjadi tugas dari DPMPTSP. Serta untuk melihat apakah sistem

pelayanan DPMPTSP sudah sesuai dengan keinginan investor atau

masyarakat, dengan melihat indikator dari responsivitas yaitu

tanggapan masyarakat dan kepuasan.

4. Ketepatan

Ketepatan dalam hal ini untuk mengetahui hasil (tujuan) yang

diinginkan benar – benar berguna atau bernilai bagi masyarakat, serta

untuk melihat apakah sistem pelayanan DPMPTSP sudah memberikan

manfat kepada investor atau masayarakat. Dengan melihat indikator

dari ketepatan yaitu tepat sasaran dan tepat guna (manfaat).

Page 51: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

36

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Jl. Sultan Hasanuddin

No. 41 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Sulawesi Selatan 90614.

Pemilihan lokasi ini dimaksudkan karena DPMPTSP merupakan salah

satu instansi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu. Dalam penelitian ini berlangsung selama dua bulan,

mulai 12 Juni sampai dengan 12 Agustus 2020 di Kabupaten Pangkep.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kualitatif, peneliti akan berusaha menggambarkan dan

menginterpretasikan secara tepat mengenai sifat dan keadaan, situasi dan

kondisi gejala dan perkembangannya, biasanya menggunakan metode

observasi dan wawancara. Kualitatif untuk memberikan gambaran

mengenai evaluasi sistem pelayanan pada DPMPTSP di Kabupaten

Pangkep.

Tipe peneliti yang digunakan adalah tipe diskriptif. Penggunaan tipe

ini sehubung dengan tujuan dari penelitian, yakni untuk mengetahui hasil

evaluasi sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep, yang sudah pasti memerlukan

pengumpulan data, analisis, dan penggambaran dengan bentuk penjelasan

Page 52: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

37

yang mendalam dalam prosesnya. Dimana hal tersebut merupakan salah

satu kriteria dari tipe penelitian diskriptif itu sendiri.

C. Sumber Data

Adapun data-data pada penelitian ini diperoleh dari dua sumber data,

sebagai berikut:

1. Data primer, dimana dalam penelitian ini data secara akurat diperoleh

peneliti melalui keterangan dari hasil wawancara beberapa pihak yang

menjadi informan, yaitu Kepala Dinas DPMPTSP Kaupaten Pangkep,

Kepala Bidang Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan,

Kepala Bidang Pengelolaan Perizinan dan Non Perizinan, Staf

Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II, dan beberapa

masyarakat yang menerima jasa pelayanan di DPMPTSP Pangkep.

2. Data sekunder, dimana dalam penelitian ini data sekunder yang

diperoleh adalah refrensi yang dari buku-buku terkait evaluasi

pelayanan, jurnal-jurnal penelitian terdahulu terkait evaluasi sistem

pelayanan pada DPMPTSP, e-book tentang pelayanan, aturan hukum

berupa undang-undang, peraturan Presiden dan Peraturan Bupati, serta

berita-berita di media online yaitu Tribun News.

D. Informan Penelitian

Dalam proses penentuan informan, peneliti menggunakan

purposive sampling dalam proses mendapatkan informasi, yang mana

purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tetentu sehingga peneliti memerlukan informan yang yang

Page 53: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

38

mempunyai banyak pemahaman mengenai masalah penelitian. Demi

mendapatkan data yang akurat peneliti memilih informan yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Daftar Informan

No. Informan Jabatan

1. Drs. Bachtiar, M.Si Kepala Dinas

2. Hasriadi, S.Sos., I.,

MM

Kepala Bidang Administrasi Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan

3. Hannas, SE

Kepala Bidang Pengelolaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

4. Syukurman, S.Sos

Seksi Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan II

5. Mustafa Pemohon Perizinan

6. Suhardi Pemohon Perizinan

7. Musdalifa Pemohon Perizinan

8. Hj. Subaeda Pemohon Perizinan

9. Mardiah Pemohon Perizinan

10. Jamaluddin Pemohon Perizinan

11. Sukmawati Pemohon Perizinan

12. Hasni Pemohon Perizinan

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2020

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

dilakukan secara langsung di DPMPTSP Kabupaten Pangkep, melalui

pengumpulan data dengan melakukan teknik observasi, wawancara dan

Page 54: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

39

dokumentasi. Dari teknik pengumpulan data berikut dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Observasi

Pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada

objek yang diteliti, diamati atau kegiatan yang sedang berlangsung.

Peneliti datang langsung ke kantor DPMPTSP di Kabupaten Pangkep

untuk mengamati aktivitas-aktivitas pegawai dalam memberikan

layanan perizinan. Peneliti juga menambahkan foto-foto untuk bukti

penelitian dan pengamatan tentang kondisi dan kebenaran terkait

sistem pelayanan di kantor DPMPTSP Pangkep.

2. Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung

dengan pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang

penulis teliti. Peneliti mewawancarai pihak-pihak yang terlibat dalam

proses pelayanan perizinan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu proses pengumpulan data dengan

melihat dan mempelajari hal-hal yang berupa catatan maupun

dokumen-dokumen serta mencatat data yang tertulis yang ada

hubungannya dengan objek penelitian. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara meminta dokumen laporan pengaduan perizinan pada

kantor DPMPTSP Kabupaten Pangkep.

Page 55: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

40

F. Teknik Pengabsahan Data

Teknik ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai

kebenaran data yang peneliti temukan dilapangan. Cara yang peneliti

lakukan dalam proses ini yaitu dengan triangulasi. Menurut Sugiyono

(2017: 273) triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

proses pengecekan data untuk memperoleh kredibilitas dari data tersebut

dengan melalui berbagai sumber, cara, dan waktu. Dalam proses

triangulasi terdiri dari beberapa proses sebagai berikut:

1. Triangulasi Sumber

Peneliti melakukan pengecekan untuk mengkaji kebenaran dari

data-data yang diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipercaya

terkait dengan judul penelitian yang akan diteliti. Kemudian data

tersebut dideskripsikan sehingga data yang dianalisis oleh peneliti

menghasilkan suatu kesimpulan.

2. Triangulasi Teknik

Peneliti melakukan pengecekan kebenaran data yang diperoleh

dengan menggunakan teknik berbeda. Dimana peneliti mengumpulkan

data melalui proses wawancara, kemudian juga dibuktikan dengan

observasi yang dilakukan agar diperoleh kesamaan dan kebenaran data

terkait judul penelitian yang diteliti.

3. Triangulasi Waktu

Pengecekan yang dilakukan peneliti dalam berbagai situasi dan

waktu yang berbeda, yakni peneliti melakukan penelitian pada saat

Page 56: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

41

pagi, siang, dan sore serta dengan mempertimbangkan keadaan

informan sehingga diperoleh data yang valid

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2017: 244) adalah sebagai proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang didapat dari hasil

catatan lapangan, wawancara, dokumentasi, dan bahan-bahan lain,dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori sehingga bisa lebih

mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah

deskriptif kualitatif yaitu analisis yang berupa keterangan dan uraian

yang menggambarkan objek penelitian. Dalam proses analisis data terdiri

dari tiga langkah yaitu sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Peneliti melakukan pengumpulan data terkait sistem palayanan

pada DPMPTSP di kabupaten Pangkep dengan menggunakan tiga

indikator. Hal tersebut diperoleh dari hasil wawancara terhadap

informan dengan menggunakan pola pertanyaan yang sama agar

diperoleh jawaban yang sesuai untuk kemudian dilakukan

penyeleksian dari jawaban agar tidak keluar dari fokus penelitian.

2. Data Display (Penyajian Data)

Peneliti melakukan pengumpulan data guna menggambarkan

kejadian di lokasi, yang sebelumnya data telah direduksi terlebih

dahulu. Setelah data telah terkumpul, baik dalam bentuk catatan,

Page 57: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

42

gambar, dan hasil wawancara kemudian ditampilkan dalam bentuk

penjelasan berupa teks secara deskriptif yang telah tersusun secara

sistematis sehingga membantu pembaca dalam memahami hasil

penelitian.

3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan adalah salah satu langkah

akhir dalam proses analisis data. Langkah terakhir yang dilakukan

peneliti adalah dengan menarik kesimpulan atas dasar data dan

informasi yang diperoleh sebagai bentuk pertanggung jawaban data

yang diperoleh untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini.

Langkah ini dimulai dengan memaparkan judul, pola, hubungan, serta

hal-hal yang sering timbul dan sebagainya yang berorientasi pada

evaluasi sistem pelayanan pada DPMPTSP di Kabupaten Pangkep.

Page 58: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

43

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis kabapaten Pangkajene dan kepulauan.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak dipesisir Pantai

Barat Provinsi Sulawesi Selatan. Posisi gugusan astronomisnya antara

40-40’ Lintang Selatan sampai 80-00 Lintang Selatan dan 1100 Bujur

Timur sampai 119048’67’’ Bujur Timur dengan luaS 1.112,29 KM2.

Batas fisik dan batas administrasi Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan dengan batas sebelah utara Kabupaten Barru, selatan

Kabupaten Maros, Makassar, timur Kabupaten Bone dan Kabupaten

Maros, serta barat provinsi Kalimantan Timur, Jawa Timur, Madura,

Nusa Tenggara Barat serta Bali/Selat Makassar.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten

yang struktur wilayah terdiri atas 2 bagian utama yang membentuk

kabupaten ini yaitu :

Wilayah Daratan

Gambar 4.1 Peta Wilayah daratan kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan

Page 59: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

44

Secara Keseluruhan wilayah daratan Kabupaten Pangkep

ditandai dengan bentang alam wilayah dari daerah pegunungan

sampai dataran rendah dengan luas wilayah daratan 898,29 Km²,

dimana potensi yang cukup besar juga ada pada wilayah daratan

yang ditandai dengan adanya sumber daya alam yaitu hasil tambang,

seperti marmer, semen dan batu bara. Selain itu potensi pariwisata

alam yang dapat menambah pendapatan daerah.

Wilayah Kepulauan

Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkep

dengan luas wilayah laut 11.464,44 Km², dengan pulau sebanyak 115

pulau, 42 yang tidak berpenghuni, dan 73 pulau berpenghuni

merupakan wilayah yang mempunyai kompleksitas yang sangat urgen

untuk ditelaah, wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep mempunyai

kapasitas wilayah yang sangat besar untuk dikembangkan secara

optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten

Pangkep.

Gambar 4.2 Peta Wilayah Kepulauan kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan

Page 60: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

45

Pemerintah Kabupaten Pangkep sampai pada Tahun

2018, wilayah administratifnya mencakup 13 Kecamatan, 9

Kecamatan Daratan yakni; Minasatene, Pangkajene, Tondong Tallasa,

Balocci, Labakkang, Bongoro, Ma’rang, Segeri, dan Mandalle

dengan jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 103, .4 Kecamatan

Kepulauan, yakni Liukang Kalmas, Kecamatan Liukang Tangaya,

Liukang Tupabbiring, Utara Liukang Tupabbiring.

KEPENDUDUKAN

Komposisi penduduk dikelompokkan menjadi kelompok

umur 0 – 14 tahun, dan kelompok umur 15 – 64 tahun serta kelompok

umur 65 tahun keatas. Dari data kelompok umur berdasarkan hasil

susenas 2019 menunjukkan bahwa penduduk pada kelompok umur 0 –

14 tahun sebesar 29,54 persen, kelompok umur 15 – 64 tahun sebesar

65,24 persen dan kelompok umur 65 tahun keatas sebesar 5,22 persen

dari jumlah penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Berdasarkan struktur umur menurut kelompok umur tersebut maka

dapat diketahui bahwa angka beban ketergantungan di Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan sebesar 53,27 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif menanggung

beban sekitar 53 orang yang tidak produktif.

Jumlah Penduduk pada tahun 2019 sebanyak 323.597 jiwa

dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,03 persen tiap tahunnya

dengan kepadatan sebesar 291 jiwa per km2, dan sex rasio sebesar 93

Page 61: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

46

persen artinya dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 93

penduduk laki-laki.

2. Gambaran umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Pangkep.

a. Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu kabupaten Pangkep.

Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu

pintu di Kabupaten Pangkep terbetuk pada awal tahun 2009 yang

dulunya masih berstatus kantor pelayanan terpadu (KPT), yang

menjalankan pelayanan perizinan usaha kepada masyarakat dengan

sistem prosedur pelayanan melalui loket terpadu (front office) yang

akhirnya terus berkembang dengan membuat suatu kegiatan

pelayanan keliling diseputar desa/kelurahan di Kabupaten Pangkep

demi meningkatkan usaha perekonomian rakyat yang lebih baik.

Era perkembangan yang kian cepat ini kantor pelayanan

terpadu sudah mengubah status keberadaannya menjadi Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan hal

ini juga didasari dengan amanah pemerintah daerah mengenai

pengalihan kewenangan pengelolaan perizinan usaha kepada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang

tertuang pada Peraturan Bupati Pangkajene dan kepulauan nomor

57 tahun 2015 sebagai tindak lanjut dari peraturan Bupati nomor 96

tahun 2012 pasal 16 mengenai penyelenggaraan sistem pelayanan

Page 62: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

47

terpadu satu pintu yang dilakukan berlandaskan pelimpahan

kewenangan dari Bupati kepada satuan penyelenggara sistem

pelayanan terpadu satu pintu dalam pelaksanaan tugas

kewenangannya DPMPTSP Kabupaten Pangkep terdiri atas 4

(empat) bidang pelaksana internal yakni:

a) Bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman

modal.

b) Bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal

c) Bidang administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan

d) Bidang pengelolaan perizinan dan non perizinan

Ini berlandaskan pada peraturan Bupati No 64 tahun 2016

tentang susunan organisasi lingkup aparatur DPMPTSP Kabupaten

Pangkep, dari 4 bidang tersebut membawahi 12 seksi yang terbagi,

ditambah tim teknis pendukung pelaksanaan tugas pelayanan

masyarakat dari tim teknis dinas terkait.

b. Visi Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu pintu (DPMPTSP)

“Visi”

“ Sipakatau untuk Sipakalebbi”

Melalui “ Sistem pelayanan Masyarakat terpadu akan mewujudkan

sistem pelayanan masyarakat yang lebih baik”

Page 63: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

48

“Misi”

a) Menata dan meningkatkan mutu pelayanan melalui sistem

terpadu satu pintu.

b) Mengembangkan strategi manajemen kualitas pelayanan.

c) Menggairahkan peluang usaha masyarakat dan investasi daerah.

c. Susunan Organisasi DPMPTSP

Susunan organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pangkep didasarkan

pada Peraturan Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja DPMPTSP Kabupaten Pangkep

yang dijabarkan sebagai berikut:

a) Kepala Dinas

b) Sekretaris membawahi:

Sub Bag Program dan Keuangan

Sub Bag Umum

c) Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal

membawahi :

Seksi Perencanaan dan Sistem Informasi Penanaman Modal

Seksi Regulasi Penanaman Modal

Seksi Promosi Penanaman Modal

d) Bidang Pengendalian pelaksanaan penanaman Modal

Seksi Pemantauan dan Pembinaan Penanaman Modal

Page 64: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

49

Seksi Pengawasan Penanaman Modal

Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah

e) Bidang Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Seksi Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

Seksi Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I

Pengaduan dan Advokasi Layanan Perizinan dan Non

Perizinan

f) Bidang Pengelolaan Perizinan dan Non Perizinan

Seksi Pengelolaan Perizinan dan Non Perizinan I

Seksi Pengelolaan Perizinan dan Non Perizinan I

Seksi Pelaporan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

g) Tim Teknis

h) Jabatan Fungsional

i) UPTD

d. Struktur Organisasi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) merupakan suatu badan pelaksana teknis

perizinan di Kabupaten Pangkep. Berikut disertakan struktur

organisasi (DPMPTSP) Kabupaten Pangkep tahun 2016:

Page 65: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

50

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Pangkep

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

Sumber: DPMPTSP Kabupaten Pangkep

KEPALA DINAS

SEKERTARIS

SUB BAGIAN

Program Dan

Keuangan

SUB BAGIAN

Umum

BIDANG

PERENCANAAN

PENGEMBANGAN

IKLIM

PENANAMAN

MODAL

BIDANG

PENGENDALIAN

PELAKSANAAN

PENANAMAN

MODAL

BIDANG

ADMINISTRASI

PELAYANAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

BIDANG

PENGELOLAAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

SEKSI

PERENCANAAN

DAN SISTEM

INFORMASI

PENANAMAN

MODAL

SEKSI

PROMOSI

PENANAMAN

MODAL

SEKSI

REGULASI

PENANAMAN

MODAL

SEKSI

PEMBERDAYAAN

USAHA DAERAH

SEKSI

PENGAWASAN

PENANAMAN

MODAL

SEKSI

PEMANTAUAN

DAN

PEMBINAAN

PENANAMAN

MODAL

SEKSI

PELAPORAN

LAYANAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

SEKSI

PENGADUAN

DAN ADVOKASI

LAYANAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

SEKSI

ADMINISTRASI

PELAYANAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

I I

SEKSI

ADMINISTRASI

PELAYANAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

I

SEKSI

PENGELOLAAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

II

SEKSI

PENGELOLAAN

PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN

I

UPTD TIM TEKNIS

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 66: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

51

Tabel 4.1. Daftar nama-nama pegawai Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep

No Nama Jabatan Pangkat/

Golongan 1 Drs. Bachtiar, M.Si Kepala Dinas Penata (IV/b)

2 Hj. Kusmawati, SH Sekretaris Pembina Tk. I

(IV/b)

3 Muh. Fadli A, S. STP Sub Bagian Program dan

Keuangan Penata (III/c)

4 Dra. Nuraeni Mannan Sub Bagian Umum Penata Tk. I

(III/d)

5 Syarifuddin, A.Md, Kom

Bidang Perencanaan

Pengembangan Iklim

Penanaman

Penata Tk. I

(III/d)

6 Arlansyah, SE

Seksi Perencanaan Dan

Sistem Informasi

Penanaman Modal

Penata Muda

Tk. I (III/b)

7 Ince Wahidah Taliang, SH Seksi Regulasi Penanaman

Modal

Penata Tk. I

(III/d)

8 Machidayani Saleh Pahar, SE

Seksi Promosi Penanaman

Modal

Penata Tk. I

(III/c)

9 Hj. Nur Asia Nur, SE

Bidang Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman

Modal

Penata (IV/a)

10 Hanawiah,S.Sos., MM

Seksi Pemantauan dan

Pembinaan Penanaman

Modal

Penata (III/c)

11 Ince Ahmad Ismail, S.STP Seksi Pengawasan

Penanaman Modal Penata (III/c)

12 Andi Lutfi, SE Seksi Pemerdayaan Usaha

Daerah Penata (III/c)

13 Hasriadi, S.Sos., I., MM

Bidang Administrasi

Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan

Penata Tk. I

(III/d)

14 Hj. Nudriana, S.Sos

Seksi Administrasi

Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan I

Penata Muda

Tk. I (III/b)

Page 67: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

52

Sumber: Diolah oleh peneliti 2020

e. Jenis Perizinan di DPMPTSP Kabupaten Pangkep.

Berdasarkan peraturan kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan

Kabupaten/Kota. Dalam aturan tersebut DPMPTSP melaksanakan

pelayanan perizinan dan Non perizinan, terdapat 22 (dua puluh

dua) jenis pelayanan perizinan yang dikelolah DPMPTSP

Kabupaten Pangkep. Adapun jenis perizinan pada DPMPTSP

Kabupaten Pangkep dijabarkan pada tabel berikut ini:

1) Tanda daftar Perusahaan (NIB OSS)

2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

15 Syukurman, S.Sos

Seksi Administrasi

Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan II

Penata Muda

Tk. I (III/b)

16 Rosmini, S.Ap

Seksi Pengaduan dan

Advokasi Layanan

Perizinan dan Non

Perizinan

Penata (III/c)

17 Hannas, SE

Bidang Pengelolaan

Perizinan dan Non

Perizinan

Penata (III/c)

18 H. Makmur, ST

Seksi Pengelolaan

Perizinan dan Non

Perizinan I

Penata (III/c)

19 M. Rais Huseing

Seksi Pengelolaan

Perizinan dan Non

Perizinan II

Penata Muda

Tk. I (III/b)

20 Yusuf, SE Seksi Pelapor Perizinan

dan Non Perizinan

Penata Muda

Tk. I (III/b)

Page 68: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

53

3) Izin Usaha Industri (IUI)

4) Tanda Daftar Gudang (TDG)

5) Izin Lokasi

6) Izin Lingkungan

7) Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

8) Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

9) Izin Tenaga Kesehatan

10) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

11) Izin Pendirian Sarana Prasarana Kesehatan

12) Izin Oprasional Sarana Prasarana Kesehatan

13) Izin Penelitian

14) Izin Pendirian Lembaga Pelatihan Kerja

15) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

16) Izin Trayek Pedesaan

17) Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (Perpanjangan)

18) Tanda Daftar Industri

19) Izin Reklame

20) Rekomendasi Teknis

21) Izin pengumpulan limbah B3

22) Izin penyimpanan limbah B3

f. Prosedur pelayanan

Berdasarkan Peraturan Bupati Pangkajene dan Kepulauan

nomor 15 tahun 2019 tentang Standar Oprasional Prosedur (SOP)

Page 69: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

54

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu permohonan

surat perizinan yaitu sebagai berikut:

1) Kunjungi website DPMPTSP Pangkep ip-dynamic.com. Pilih

daftar perizinan online. Kemudian pilih menu perizinan dan

pilih jenis perizinan yang akan diproses.

2) Isikan form data diri, dan apa bila selesai klik submit. Dan untuk

berkas atau dokumen yang telah disediakan sesuai dengan

persyaratan perizinan yang pilih dapat dikirimkan dalam bentuk

PDF ke alamat email kami di [email protected].

3) Tunggu hingga proses unggahan dokumen persyaratan selesai

100%. Pendaftaran izin telah selesai, tunggu berkas diverifikasi

oleh petugas dan notifikasi penerimaan atau penolakan

permohonan izin akan dikirim melalui email.

4) Selanjutnya staf loket pendaftaran melakukan pemeriksaan

kelengkapan berkas, jika dinyatakan lengkap, maka dilakukan

registrasi pendaftaran permohonan izin dan pemohon diberikan

bukti pendaftaran. Jika belum lengkap, maka berkas

permohonan tidak diregistrasi (daftar) dan dikembalikan ke

pemohon untuk dilengkapi. Berkas permohonan yang

dinyatakan telah lengkap diteruskan ke back office layanan

administrasi perizinan dan non perizinan untuk pencetakan izin.

5) Izin yang telah di cetak selanjutnya ditandatangani Kepala Dinas

dan di cap stempel dan diarsipkan di seksi pelaporan layanan.

Page 70: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

55

6) Petugas loket informasi menghubungi pemohon menyampaikan

kepada pemohon bahwa telah terbit dan dapat di ambil di loket

penyerahan.

7) Petugas loket penyerahan menyerahkan izin kepada pemohon,

dengan terlebih dahulu memeriksa bukti pendaftaran dan

kesesuaian identitas pemohon.

Page 71: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

56

Gambar 4.4 Bentuk Pelaksanaan pelayanan Perizinan

B. Hasil dan PembahasanPenelitian

1. Evaluasi sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

No Uraian Kegiatan

Pelaksana

Front Office Back Office

Petugas Loket

Pendaftaran

Loket

Penyerahan

Loket

Informasi

Bidang

Pengelolaan

Perizinan dan

Non Perizinan

Tim

Teknis

Bidang

Pelayanan

Perizinan dan

Non

Perizinan

Kepala

Dinas

1

Memeriksa kelengkapan Berkas

Permohonan, status tax clearance

PBB-P2, BPHTB, KSWP dan

Kepesertaan BPJS, meregistrasi

Permohonan, memberikan bukti

penerimaan permohonan kepada

pemohon, memaraf Kartu Kendali

dan menyerahkan berkas

permohonan kepada Bidang

Pengelolaan Perizinan

2

Memeriksa berkas permohonan,

menentukan bentuk kajian dan

komposisi tim teknis, Mencetak

dan memaraf surat tugas dan

teknis, menyediakan absensi Tim

Teknis mengisi dan memaraf

kartu kendali

3

Melakukan kajian teknis,

menyaksikan Persentase dari

Pemilik Perusahaan, memberikan

rekomendasi persetujuan atau

penolakan penerbitan izin,

membuat dan menandatangani

BAPL, Absensi serta mengisi dan

memaraf kartu kendali

4

Menginput data pemohon, dan

Mencetak Naskah Surat Izin,

serta mengisi dan memaraf kartu

kendali

5

Menandatangani Naskah surat

izin serta mengisi dan memaraf

kartu kendali

6

Memberi stempel, dan

mengarsipkan duplikat Surat Izin,

serta mengisi dan memaraf kartu

kendali

7

Menghubungi pemohon serta

mengisi dan memaraf kartu

kendali

8

Menyerahkan surat izin ke

pemohon, member! surat bukti

penyerahan dokumen kepada

pemohon serta mengisi dan

memaraf kartu kendali

Page 72: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

57

Setelah melakukan penelitian ke lapangan baik melalui

wawancara, observasi ataupun dokumentasi kemudian peneliti

mendapatkan data-data dan jawaban yang dibutuhkan dalam

penyelesaian proses penelitian, dan setelah melakukan reduksi data

maka peneliti akan memaparkan hasil tersebut. Pada bagian ini akan

dibahas dan dijelaskan mengenai analisis terhadap tanggapan-

tanggapan responden terhadap indikator-indikator penelitian Evaluasi

sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep.

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

evaluasi William N.Dunn yang mana beliau berpendapat dalam

bukunya. Evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (apparaisal),

pemberian angka (rating), dan penilaian (assesment). Evaluasi

merupakan penilaian secara menyeluruh mulai dari efektivitas,

efisiensi, responsivitas dan ketepatan. Melalui evaluasi dapat diketahui

apakah kegiatan tersebut berhasil atau tidak. Sehingga dengan demikian

indikator yang digunakan sebagai bahan analisa adalah dengan melihat

bagaimana pencapaian terhadap manfaatnya bagi kepentingan umum,

kemudian dengan melihat tingkat efektifitas dan efesiensi dari

Peraturan Bupati tersebut apakah hasil yang diinginkan telah tercapai,

lalu dilihat tingkat responsivitas apakah masyarakat puas dengan

diterapkannya pelayanan sistem online ini, dan ketepatan untuk melihat

apakah ada hasil yang diberikan dan sesuai dengan tujuan serta

Page 73: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

58

bermanfaat bagi masyarakat. Adapun analisanya sebagaimana penulis

kemukakan di bawah ini.

a. Efektifitas

Pada tahap efektifitas, evaluasi digunakan untuk menilai hasil

yang diinginkan oleh masyarakat telah tercapai atau belum sesuai

dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk indikator

efektifitas atau pencapaian ini, peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan untuk melihat apakah penerapan pelayanan berbasis

online ini sudah tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Dan adakah hambatan dalam pemberian pelayanan

yang sudah berbasis online ini. Lalu bagaimana pula proses

pemberian pelayanan yang sudah berbasis online di kantor ini. Untuk

mengetahui hal tesebut peneliti melakukan wawancara dengan

Kepala dinas DPMPTSP dan Kepala Bidang Administrasi Pelayanan

Perizinan dan non Perizinan.

Bapak BC selaku Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten

Pengkep mengatakan bahwa:

“...Yah yang saya lihat sudah sesuai dengan tujuan dari

diterapkannya pelayanan berbasis online ini. Karena pada

dasarnya penerapan pelayanan berbasis online tujuan

utamanya adalah mempermudah masyarakat dalam mengurus

perizinan. Dan penerapan pelayanan berbasis online ini sudah

dilakukan setahun yang lalu, dan alhamdulillah tanggapan

masyarakat sangat bagus dengan penerapan ini. Kenapa saya

bisa mengatakan ini karena kami setiap 6 (enam) bulan

melakukan IKM (indeks kepuasan masyarakat) dengan tujuan

untuk mengetahui sejauh mana tingkat kinarja di kantor ini

setelah penerapan pelayanan berbasis online ini dan hasilnya

baik. Walaupun masih ada hambatan dalam penerapan

Page 74: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

59

kebijakan ini yaitu masih adanya masyarakat yang kurang

memahami sistem dan prosedurnya dan masih terkendala di

server atau jaringan. Tetap kami selalu berusaha

memperbaikinya. dan kalau proses pelaksanaanya masyarakat

masih perlu datang kekantor karena itu masih banyak

masyarakat belum mengetahui sistemnya.” (Wawancara

tanggal 07/07/2020 pukul 11:15)

Kemudian Bapak HS selaku Kepala Bidang Administrasi

Pelayanan perizinan dan non perizinan, penuturkan :

“...Yah sebenarnya harus seperti itu, karena tujuan utama kami

itu memberikan pelayanan berbasis online agar penerbitan

surat izin itu cepat tepat dan tidak berbelit-belit. Tapi kan ini

yang namanya pelayanan berbasis online itu lagi-lagi

terkadang terkendala di server dan jaringan. Tapi

alhamdulillah kendala yang mendasar itu boleh dikatakan tidak

ada, lanca-lancar saja sampai saat ini. Karena kami bisa

melihat dari jumlah pengaduan yang masuk kekantor kami,

yah hampir boleh dikatakan bahwa sudah lancar.Dari

penuturan informan diatas dapat dikatakan bahwa penerapan

pelayanan berbasis online dikantor DPMPTSP kabupaten

pangkep sudah cukup efektif dilihat dari IKM (Indeks

Kepuasan Masyarakat) yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan

dan kotak pengaduan yang disediakan baik yang ada dikantor

maupun di link Pengaduan DPMPTSP kabupaten Pangkep itu

hasilnya bisa dikatakan baik dan berjalan dengan lancar. Tapi

tidak menutup kemungkinan masih ada kendala dalam

penerapan sistem pelayanan berbasis online ini yaitu

terkendala jaringan dan masyarakat masih ada yang belum

mengetahui sistem dan prosedurnya. dan mengenai proses

pelaksanaanya masyarakat masih harus datang jika mau

membuat perizinan.” (Wawancara tanggal 06/07/2020 pukul

10:30)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

penerapan pelayanan berbasis online di kantor DPMPTSP

Kabupaten Pangkep sudah hampir mencapai tujuan yang telah

ditetapkan di kantor tersebut. Karena kantor DPMPTSP

melaksanakan kegiatan indeks kepuasan masyarakat terhadap

Page 75: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

60

penyelenggaraan pelayanan perizinan pada DPMPTSP Kabupaten

pangkep semester II tahun anggaran 2019.

Tujuan dari kegiatan IKM tersebut adalah untuk mengetahui

sejauh mana tingat kepuasan masyarakat dalam penerapan kebijakan

pelayanan berbasisi online dan tingkat kinerja pegawai DPMPTSP

Kabupaten Pangkep. Jadi penerapan sistem pelayanan berbasis

online dapat dikatakan sudah mencapai tujuan dilihat dari IKM yang

dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali dan kotak pengaduan yang

hasilnya baik dan lancar. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan

masih terdapat kendala dalam penerapannya yaitu masalah server

atau jaringan dan masih banyak masyarakat kurang paham tentang

sistem ini jadi masyarakat masih perlu kekantor DPMPTSP

Kabupaten Pangkep jika ingin mengurus perizinan.

Hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan data

IKM ( Indeks Kepuasan Masyarakat ) DPMPTSP Kabupaten Pangkep

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5 Garfik IKM DPMPTSP

Untuk survey tahun ini, nilai IKM setelah dilakukan

penghitungan diperoleh hasil 83.68 atau mutu pelayanan baik (B)

dengan demikian kinerja dan penerapan kebijakan pelayanan berasis

online DPMPTSP adalah baik. Meskipun demikian DPMPTSP

Page 76: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

61

Kabupaten Pangkep tetap akan meningkatkan kualitas pelayanan,

terutama untuk unsur yang memperoleh nilai rata-rata rendah.

Seorang masyarakat yang mengurus perizinan berinisial Ibu

SB mengatakan bahwa:

“...Alhamdulillah selama uruska perizinan dikantor ini saya

rasa baikji, dan sudah mudah mi sekarang karena online mi

jadi cepatji selesai kalau uruski izin”. (Wawancara tanggal

07/07/2020 pukul 14:15)

Selanjutnya masyarakat yang mengurus perizinan yang berinisial

Bapak JM mengatakan bahwa:

“...Ya..pelayanan di kantor ini sudah baik, apalagi ditambah

pengurusan perizinan sudah online tambah bagus lagi, jadi

gampangmi sekarang kalau mauki mengurus. Tapi saya tidak

mengertika bagaimana caranya urus lewat online, jadi lebih

baikka kekantor mengurus, minta tolong sama pegawainya”.

(Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul 14:20)

Berdasarkan hasil wawancara informan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa penerapan pelayanan berbasis online di kantor

DPMPTSP Kabupaten Pangkep sudah baik dan sudah hampir

mencapai tujuan dari diterapkannya pelayanan online ini.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di

lapangan ditemukan bahwa penerapan sistem pelayanan berbasis

online di kantor DPMPTSP Kabupaten Pangkep dari aspek

pencapaian tujuan masih belum tercapai sepenuhnya. Disebabkan

masih banyak masyarakat lebih memilih datang kekantor untuk

mengurus perizinan dibandingkan mengurus perizinan melalui

online. Hal itu disebabkan kurangnya sosialisasi pihak DPMPTSP

Page 77: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

62

Kabupaten Pangkep mengenai sistem pelayanan online yang

diterapkan, dan masih banyak masyarakat yang kurang paham

mengenai cara mengakses internet, tidak terbiasa memakai cara

online takut salah input data sehingga lebih memilih datang langsung

kekantor meminta bantuan atau bimbingan.

Bentuk pelaksanaan atau prosedur pelayanan tidak hanya

dituntut untuk menciptakan keteraturan tetapi diutamakan untuk

memberikan kemudahan dan kejelasan bagi masyarakat yang

membutuhkan pelayanan yang baik. Kejelasan bentuk pelaksanaan

atau prosedur pelayanan disini dimaksud bahwa masyarakat

mengerti akan setiap tahapan yang mereka penuhi untuk

mendapatkan pelayanan yang diinginkan. Prosedur pelayanan

diharuskan sederhana dan tidak berbelit-belit.

Salah satu hal yang menjadi perhatian oleh para penerima

layanan pada umumnya adalah bentuk pelaksanaan pelayanan atau

prosedur pelayanan yang melalui proses panjang. Dan untuk melihat

bagaimana pelayanan perizinan terkhususnya mengenai bentuk

pelaksanaan atau prosedur pelayanan yang sudah menerapkan sistem

online di kantor pelayanan perizinan DPMPTSP Kabupaten

Pangkep. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Dinas,

Kepala Bidang, dan beberapa masyarakat yang sedang mengurus

surat izin.

Page 78: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

63

Bapak BC selaku Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten

Pengkep mengatakan bahwa:

“...mengenai bentuk pelaksanaan pelayanan dikantor ini sudah

jelas dan sesuai dengan mekanisme yang ada. Jadi jika ada

masyarakat yang ingin mengurus perizinan tetapi tidak

mengetahui bentuk pelaksanaannya atau langkah-langkahnya

kami sudah menyediakan dipapan informasi sebelum masuk

ruang pelayanan dan didalam ruang pelayanan juga ada serta

bisa juga langsung menanyakan pada staf pelayanan. Dan tidak

hanya itu bentuk pelaksanaan pelayanan dikantor ini sudah

ada juga di web DPMPTSP. Jadi masyarakat tidak perlu lagi

kekantor kalau cuman mau mengetahui bagaimana langkah-

langkah mengurus perizinan”. (Wawancara tanggal 07/07/2020

pukul 11:15)

Bapak HN selaku Kepala Bidang Pengelolaan Perizinan dan

non Perizinan mengatakan bahwa:

“...Dengan penerapan pelayanan online ini bentuk pelaksanaan

dan prosedur pelayanan yang ada di kantor pelayanan

perizinan DPMPTSP Kabupaten Pangkep sudah sesuai dengan

mekanisme yang ada. Karena kami sesuaikan dengan SOP dan

peraturan Bupati Pangkep dimana prosedur pelayanan dibuat

sesuai dengan ketentuan pemerintah.” (Wawancara tanggal

07/07/2020 pukul 10:25)

Dari penuturan beberapa informan di atas dapat disimpulkan

bahwa bentuk pelaksanaan di kantor DPMPTSP Kabupaten Pangkep

sudah sesuai dengan mekanisme yang ada, dan dibuat sesuai dengan

ketentuan pemerintah. Bentuk pelaksanaan pelayanan atau prosedur

pelayanan di kantor pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pangkep yang

sudah berbasis online, secara umum sudah efektif dan berjalan sesuai

dengan mekanisme pelayanan yang ada, dan persyaratan

administrasi yang dibutuhkan diinformasikan melalui media online

maupun offline, jadi jika ada masyarakat yang tidak mengetahui

Page 79: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

64

bagaimana bentuk pelasanaan pelayanan online, masyarakat bisa

meihat melalui web DPMPTSP dan melihat di papan informasi yang

ada di kantor DPMPTSP.

Seorang masyarakat yang berinisial Ibu MS menyatakan bahwa:

“...Kalau masalah prosedur pelayanan saya pikir prosedur

pelayanannya sudah baik, dan sesuai dengan mekanisme

pelayanan yang ada, tidak berbelit-belit dan mudah dimengerti

juga.” (Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul 09:45)

Penyataan senada dengan pernyataan di atas, Ibu SB mengatakan

bahwa:

“...Prosedur pelayanan disini sudah jelas dan sesuai dengan

mekanisme pelayanan yang tercantum dalam ruang pelayanan.

” (Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul 14:15)

Kemudian, diduukung pula oleh pernyataan Bapak JM mengatakan

bahwa:

“... Prosedur pelayanan online yang ada dikantor ini saya rasa

sudah bagusmi dan sesuaiji saya lihat dengan sama alur

pelayanan yang tertera diruang pelayanan.” (Wawancara

tanggal 08/07/2020 pukul 14:20)

Dari beberapa kutipan wawancara pada indikator efisiensi,

maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pelaksanaan pelayanan atau

prosedur pelayanan di kantor pelayanan DPMPTSP Kabupaten

Pangkep yang sudah berbasis online, secara umum sudah baik dan

berjalan sesuai dengan mekanisme pelayanan yang ada.

Selanjutnya berdasarkan observasi di lapangan mengenai

bentuk pelasanaan pelayanan berbasis online pada DPMPTSP

Kabupaten Pangkep sudah jelas dan sesuai dengan SOP yang telah

Page 80: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

65

ditentukan. Segala bentuk pelaksanaa pelayanan perizinan berbasis

online tersedia di papan informasi baik di dalam ruang pelayanan

maupun sebelum masuk ruang pelayanan. Akan tetapi tidak menutup

kemungkinan masih ada keluhan dari masyarakat tentang proses

pelayanan yang masih berbelit-belit. Hal ini terbukti adanya keluhan

tentang persyaratan administrasi yang banyak.

Gambar 4.6 Papan Informasi Standar Pelayanan DPMPTSP

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung penulis

dapat menggambarkan bahwa hasil dari penerapan pelayanan

perizinan berbasis online di kantor DPMPTSP Kabupaten pangkep

dapat dikatakan sudah cukup efektif. Dilihat dari indikator efektifitas

dalam penerapan pelayanan berbasis online yang dimana

penerapannya dapat dikatakan sudah mencapai tujuan, dilihat dari

IKM (indek kepuasan masyarakat ) yang dilakukan setiap 6 (enam)

bulan dan kotak pengaduan yang hasilnya baik dan lancar. Serta

bentuk pelaksanaannya berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada,

dan tidak menutup kemungkinan masih terdapat kendala dalam

Page 81: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

66

penerapannya seperti server dan jaringan serta masyarakat yang

belum bisa mengoprasikannya sendiri. Sedangkan dari bentuk

pelaksanaannya secara umum sudah efektif dan berjalan sesuai

dengan mekanisme pelayanan yang ada.

b. Efisiensi sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep

Efisien adalah perbandingan terbaik antara masukan (input) dan

keluaran (output) yang dapat dilihat dari waktu dan biaya. Efisien

adalah salah satu dimensi yang harus ada dalam pengukuran

efektifitas pelayanan publik karena efisien itu beehubungan dengan

seluruh persyaratan yang relevan dengan pelayanan yang diberikan

kepada publik. Dan untuk melihat hasil dari penerapan pelayanan

berbasis online di Kantor Pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pangkep

ini, dapat dilihat dari dua indikator yaitu biaya dan waktu.

Biaya pelayanan merupakan upah pelayanan terhitung

rinciannya yang telah ditentukan dalam proses pemberian pelayanan

atau seluruh biaya sebagai imbalan jasa yang ditentukan oleh pejabat

yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

Bapak BC selaku Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten

Pengkep mengemukakan bahwa:

“...Kalau masalah biaya selama ini baik itu melalui online atau

datang langsung kekantor kami dari pihak kantor sepeser pun

kami tidak memungut biaya, kecuali perizinan tertentu seperti

pengurusan IMB, itukan dikenakan biaya tetapi itu dari

peraturan bupati langsung yang menetukan bukan dari kantor

ini. Jadi jika ada biaya yang ingin dibayar kami arahkan ke

Page 82: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

67

Bank yang sudah ditentukan yaitu Bank SulselBar”.

(Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul 11:15)

Pernyataan Dari Bapak SM selaku Seksi Administrasi

Pelayanan Perizinan dan non Perizinan, mengemukakan bahwa:

“... Dalam penerapan pelayanan online Terkait dengan biaya

kami menjamin bahwa biaya yang ada di kantor DPMPTSP

Kabupaten Pangkep adalah juga biaya yang mengacu kepada

peraturan Bupati. Kami tidak pernah memungut biaya

administrasi apapun. ” (Wawancara tanggal 30/06/2020 pukul

09:45)

Berdasarkan hasil wawancara kedua informan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa biaya pelayanan berbasis online di kantor

DPMPTSP Kabupaten Pangkep tidak dikenakan biaya apapun dalam

mengurus perizinan, kecuali perizinan seperti IMB itu dikenakan

biaya sesuai dengan ketentuan pemerintah. Jika ada masyarakat

ingin membayar biaya perizinan maka pihak kantor mengarahkan ke

Bank yang sudah ditentukan oleh kantor tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dari PERBUB

Nomor 15 Tahun 2019 mengenai Sandar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan perizinan dan non perizinan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pangkep yaitu sebagai barikut:

No Jenis Izin Biaya

1 Tanda Daftar Perusahaan (NIB OSS)

Gratis

2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Gratis

Page 83: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

68

3 Izin Usaha Industri (IUI)

Gratis

4 Tanda Daftar Gudang(TDG)

Gratis

5 Izin Lokasi

Gratis

6 Izin Lingkungan

Gratis

7 Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

Gratis

8 Izin Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Gratis

9 Izin Tenaga Kesehatan

Gratis

10 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

Gratis

11 Izin Pendirian Sarana Prasarana Kesehatan

Gratis

12 Izin Oprasional Sarana Prasarana Kesehatan

Gratis

13 Izin Penelitian

Gartis

14 Izin Pendirian Lembaga Pelatihan Kerja

Gratis

15 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Ket. 1

16 Izin Trayek Pedesaan

Ket. 2

17 Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

(Perpanjangan)

Gratis

18 Tanda Daftar Industri

Gratis

19 Izin Reklame

Ket. 3

20 Rekomendasi Teknis

Gratis

21 Izin pengumpulan limbah B3 Gratis

22 Izin penyimpanan limbah B3 Gratis

Tabel 4.2. Daftar biaya perizinan

Page 84: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

69

Keterangan :

1. Biaya / retribusi dihitung berdasarkan rumusan sebagai

berikut:

Tarif IMB x KLB x KFB x KTB x KLLB.

2. Biaya Izin Trayek Pedesaan

Tabel 4.3. Daftar biaya izin trayek

Mengenai biaya pelayanan, berikut hasil kutipan wawancara

kepada pengurus perizinan yang bernama bapak MF mengatakan

bahwa:

“ ... Yang saya rasakan selama uruska perizinan, biaya

pelayanan dikantor ini tidak begitu memberatkan saya karena

hanya membayar izin tertentu salah satunya surat IMB.”

(Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul 14:45)

Hal yang sama juga dikemukakan oleh ibu SW:

“... Sekarang kalau mau buat surat izin tidak perlumi lagi

membayar tapi ada juga izin yang dibayar tapi itu pembuatan

izin tertentupi, selain diluar itu gratisji.” (Wawancara tanggal

07/07/2020 pukul 09:15)

Jenis Angkutan Kapasitas Tempat duduk Tarif

Mikrolet s.d 8 Orang Rp. 20.000,-

Mini Bus 9 s.d 15 Orang Rp. 25.000,-

Mini Bus 16 s.d 25 Orang Rp. 30.000,-

Mobil Bus Lebih dari 26 Orang Rp. 35.000,-

Page 85: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

70

Sedangkan ibu HS mengatakan bahwa:

“...Kalau soal biaya yang ditetapkan untuk membuat izin saya

rasa tidak terlalu memberatkan karena memang sudah sesuai

dengan peraturan yang berlaku jadi saya megikut saja sama

yang sudah ditentukan.” (Wawamcara tanggal 08/07/2020

pukul 10:15)

Penuturan informan di atas menunjukkan bahwa biaya

pelayanan berbasis online yang diberikan oleh kantor pelayanan

perizinan DPMPTSP Kabupaten Pangkep yang dirasakan

masyarakat sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Selain itu masyarakat juga tidak terbebani oleh biaya pelayanan

pengurusan surat izin dan hal ini sudah bisa dikatakan efisien.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan dan

wawancara dari masyarakat pengguna jasa pelayanan perizinan

mengenai biaya pelayanan perizinan berbasis online di kantor

DPMPTSP yakni tidak terdapatnya biaya tambahan dalam

pengurusan perizinan kecuali perizinan tertentu yang telah di

tentukan pemerintah daerah seperti pengurusan perizinan IMB dan

Izin trayek selain dari itu tidak ada biaya dalam pengurusan

perizinan. Dan yang dirasakan masyarakat sudah sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan. Selain itu masyarakat juga tidak

terbebani oleh biaya pelayanan pengurusan surat izin.

Untuk melihat penerapan pelayanan berbasis online itu efisien

dapat dilihat dari ketepatan waktu pelayanan dalam penyelesaian

Page 86: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

71

pengurusan surat izin. Berkenaan dengan waktu pelayanan di kantor

DPMPTSP Kabupaten Pangkep berikut:

Bapak BC selaku Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten

Pangkep mengatakan bahwa:

“...Terkait ketepatan waktu perizinan yang sudah sistemnya

online seperti pengurusan izin lokasi, izin penelitian, izin

lingkungan hidup dan izin lainnya semuanya itu sudah ada

sistem atau prosedur baik yang ada diweb DPMPTSP maupun

dipapan informasi kantor. Jadi dapat memudahkan para

pegawai dan pengurus perizinan dalam melakukan transaksi

pelayanan melalui online, karena disitu semuanya sudah jelas

mengenai prosedurnya atau waktunya semuanya sudah ada

terterah, tinggal bagaimana mereka melaksanakannya dengan

benar.” (Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul 11:15)

Penuturan dari Bapak HS selaku Kepala Bidang Administrasi

Pelayanan Perizinan dan non Perizinan, bahwa:

“...Kan dikantor ini pelayanannya sudah online dengan hal ini ,

Dalam memberikan pelayanan kami usahakan cepat, tepat dan

memuaskan bagi masyarakat dalam penyelesaiannya, karena

kami memiliki komitmen pelayanan.”apabila kami tidak tepat

waktu, kami siap mengantar kealamat Anda kesalahan yang

kami lakukan, kami siap memperbaiki dan mengganti

dokumen izin anda”, tetapi terlepas dari itu, bergantung pada

situasi maupun kondisi. Apabila pengurusan perizinan dan non

perizinan dapat selesai dalam waktu 1 (satu) hari apabila tidak

memerlukan peninjauan lapangan. Apabila pengurusan

perizinan dan non perizinan yang memerlukan peninjauan

lapangan maka tidak cukup waktu sehari dalam

penyelesaiannya karena memerlukan kajian yang mendalam

dan memerlukan waktu paling lama 10 hari. Selain itu

terkadang pengurusan perizinan yang sudah berbasis online ini

terkedala dalam jaringan, jadi menghambat menghambat

proses penyelesaian perizinan. Tetapi jika jaringannya tidak

ada masalah maka proses penyelesaiannya akan cepat selesai.”

(Wawancara tanggal 06/07/2020 pukul 10:30)

Berdasarkan hasil wawancara dua informan di atas mengenai

ketepatan waktu dalam pelayanan berbasis online di kantor

Page 87: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

72

DPMPTSP Kabupaten Pangkep dapat disimpulkan bahwa ketepatan

waktu dalam memberikan pelayanan semuanya sudah ada sistem dan

prosedurnya baik yang ada di web DPMPTSP Pangkep maupun

dipapan informasi kantor. Di kantor ini memiliki komitmen ”apabila

kami tidak tepat waktu, kami siap mengantar kealamat anda

kesalahan yang kami lakukan, kami siap memperbaiki dan

mengganti dokumen izin anda”, tetapi terlepas dari itu, bergantung

pada situasi maupun kondisi.

Hal tersebut sesuai dengan informasi yang diperoleh melalui

web DPMPTSP Kabupaten Pangkep bahwa mengenai ketepatan

waktu dalam memberikan pelayanan perizinan berbasis online

semuanya sudah ada dan jelas sistem dan prosedurnya di web

DPMPTSP Kabupaten Pangkep dan Standar Pelayanan yang terterah

di papan informasi kantor pelayanan DPMPTSP, yaitu:

Gambar 4.7 Informasi mengenai waktu perizinan melalui web

No Jenis Izin Waktu

1 Tanda Daftar Perusahaan (NIB OSS)

2 Hari

Page 88: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

73

2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

2 Hari

3 Izin Usaha Industri (IUI)

2 Hari

4 Tanda Daftar Gudang(TDG)

2 Hari

5 Izin Lokasi

2 Hari

6 Izin Lingkungan

2 Hari

7 Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

2 Hari

8 Izin Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

6 Hari

9 Izin Tenaga Kesehatan

3 Hari

10 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

5 Hari

11 Izin Pendirian Sarana Prasarana

Kesehatan

6 Hari

12 Izin Oprasional Sarana Prasarana

Kesehatan

5 Hari

13 Izin Penelitian

2 Hari

14 Izin Pendirian Lembaga Pelatihan Kerja

2 Hari

15 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

10 Hari

16 Izin Trayek Pedesaan

3 Hari

17 Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

(Perpanjangan)

6 Hari

18 Tanda Daftar Industri

2 Hari

19 Izin Reklame

3 Hari

20 Rekomendasi Teknis

3 Hari

Page 89: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

74

21 Izin pengumpulan limbah B3 6 Hari

22 Izin penyimpanan limbah B3 6 Hari

Tabel 4.4. Informasi waktu perizinan yang terterah di papan informasi

Berdasarkan tabel di atas pelayanan perizinan akan tepat waktu

selesai jika para pegawai dan pengurus perizinan melaksanakannya

dengan benar, misalnya perizinan akan tepat waktu selesai jika

berkasnya lengkap dan jaringan tidak bermasalah.

Berikut tanggapan dari Bapak JM selaku penerima pelayanan

di kantor DPMPTSP kabupaten Pangkep,bahwa:

“...Yang saya rasakan dalam dalam mengurus surat izin yang

sudah online, waktunya sudah sesuai sama surat izin apa yang

saya urus. yah kalau memang harus turung kelapangan untuk

maka waktu penyelesaiannya juga pasti lama. Jadi saya pikir

sudah cepat dan tepat.” (Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul

14:20)

Pendapat yang sama dari MD mengatakan bahwa:

“...pelayanan yang saya terima, kecepatan, dan ketepatan

waktu pelayanan kurang tepat, menurut saya cukup lama,

karena saya mengurus surat izin penelitian, trus diminta untuk

datang kembali minggu depan. Dan saya datang kembali

diwaktu yang telah di tentukan, tetapi ternyata belum selesai

dan saya harus menunggu beberapa menit sampai surat izin

penelitian saya selesai. yang menurut saya harusnya jika

pelayanan sudah online maka penyelesaian perizinan akan

lebih cepat tapi ternyata belum” (Wawancara 08/07/2020

pukul 09:30)

Dari penuturan informan diketahui bahwa kecepatan dan

ketepatan waktu pelayanan dalam pengurusan izin cukup baik, cepat

dan tepat. Karena kantor ini memiliki komitmen pelayanan yang

wajib dijalankan sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien.

Page 90: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

75

Meskipun ada masyarakat yang mengeluh tentang kecepatan dan

ketepatan pelayanan yang masih lama.

Untuk menghasilkan pelayanan yang efisien dan tidak berbelit-

belit, maka dibutuhkan keterbukaan informasi tentang standar waktu

penyelesaian pengurusan izin agar masyarakat yang mengurus surat

izin dapat mengetahui waktu penyelesaian surat yang sedang diurus.

Berikut penuturan informan tentang kepastian waktu penyelesaian

pelayanan telah di informasikan oleh pegawai.

Bapak HS selaku Kepala Bidang Administrasi Pelayanan

Perizinanan dan non perizinan, menjelaskan sebagai berikut:

“...Waktu penyelesaian pelayanan kami informasikan dengan

jelas kepada masyarakat, bahkan kami membuat papan

informasi mengenai prosedur dan waktu pelayanan yang

terdapat dikantor kami baik itu sebelum masuk keruangan dan

maupun dalam ruangan. Dan masyarakat juga bisa mengetahui

informasi mengenai kantor ini dengan mengakses link

DPMPTSP Kabupaten Pangkep. Tetapi waktu penyelesaian

kami informasikan pengurusan izin pemohon juga kadang

molor karena ketidaklengkapan persyaratan yang dibutuhkan.

Kalau persyaratan kurang, yaa...kita tidak dapat memproses

langsung, harus menunggu sampai lengkap. Nah, akibatnya

pengurus izin harus melengkapi persyaratan yang ada. Tetapi

pengurus izin yang persyaratannya sudah lengkap bisa

langsung kami proses. Pemeprosesan permohonan perizinan

dan non perizinan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah

ditetapkan tanpa memperhatikan skala usaha pemohon.”

(Wawancara tanggal 06/07/2020 pukul 10:30)

MD mahasiswa yang mengurus izin penelitian mengemukakan

tanggapan seperti berikut:

Page 91: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

76

“...Waktu penyelesaiaan pelayanan diinformasikan dengan

jelas, tapi waktu saya mengurus izin waktunya cukup lama.”

(Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul 09:30)

Pendapat yang sama disampaikan oleh Ibu MF, yaitu:

“...Mengenai kepastian waktu penyelesaian pengurusan surat

izin, saya pikir informasinya, yang saya terima cukup jelas.”

(Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul 09:45)

Dari hasil wawancara informan mengenai waktu penyelesaian

pelayanan perizinan dapat disimpulkan sudah bagus karena

terdapatnya usaha dari penyediaan pelayanan yang mengusahakan

penyelesaian pekerjaan dengan lebih cepat dan memuaskan

masyarakat. Serta pegawai sebagai penyedia layanan sudah berusaha

menginformasikan dengan jelas tentang standar waktu penyelesaian

pengurusan surat izin.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan mengenai

ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan yang sistem

pelayanannya online peneliti melihat dalam penyelesaian perizinan

itu sudah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan di dalam standar

pelayanan yang ada di kantor. Akan tetapi masih terdapat

keterlambatan penyelesaian perizinan hal itu disebabkan berkas

pemohon yang kurang lengkap sehingga pemohon harus bolak balik

ke kantor untuk melengkapi berkasnya dan waktu penyelesaiannya

tertunda.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung

peneliti, dapat disimpulkan bahwa hasil penerapan pelayanan

Page 92: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

77

perizinan berbasis online di kantor DPMPTSP kabupaten Pangkep

dapat dikatakan sudah efisien dari aspek biaya, pelayanan yang

diberikan tidak memberatkan masyarakat mengenai biaya, sesuai

dengan ketentuan yang ada. Dan dari aspek ketepatan waktu

penyelesaian pelayanan berbasis online dinilai sudah efisien karena

terdapatnya usaha dari penyediaan pelayanan yang mengusahakan

penyelesaian pekerjaan dengan lebih cepat dan memuaskan

masyarakat. Meskipun pada beberapa kasus, terjadi keterlambatan

penyelesaian surat izin yang disebabkan oleh pihak masyarakat

dalam hal ini berkas yang belum lengkap sehingga surat perizinan

belum dapat diproses dengan cepat.

c. Responsivitas sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Pangkep

Responsivitas adalah kemampuan birokrasi untuk mengenal

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas

pelayanan,serta mengembangkan program-program sesuai dengan

kebutuhan dan asprirasi masyarakat. Konsep responsivitas

merupakan pertanggung jawaban dari sisi yang menerima pelayanan

atau masyarakat. Seberapa jauh mereka melihat administrator

negara atau birokrasi melihat publik bersikap tanggap yang tinggi

terhadap apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan dan

aspirasi mereka.

Page 93: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

78

Dengan demikian birokrasi publik dapat dikatakan

bertanggung jawab jika mereka dinilai mempunyai responsivitas

atau daya tanggap yang tinggi terhadap apa yang menjadi

permasalahan, kebutuhan, keluhan dan aspirasi masyarakat. Kantor

pelayanan perizinan DPMPTSP Kabupaten Pangkep adalah salah

satu organisasi pelayanan publik yang selalu berusaha memberikan

pelayanan terbaik berupa pelayanan prima agar dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan masyarakat. untuk itu dituntut kantor

pelayanan perizinanan DPMPTSP Kabupaten Pangkep harus selalu

tanggap terhadap kebutuhan masyarakat serta terhadap keluhan-

keluhan yang disampaikan masyarakat.

Indikator responsivitas suatu keberhasilan kebijakan dapat

dilihat melalui tanggapan masyarakat yang menanggapi penerapan

dari pelayanan berbasis online. Dalam indikator ini untuk melihat

bagaimana tanggapan masyarakat terhadap pelayanan berbasis

online yang diterapkan di kantor pelayanan DPMPTSP Kabupaten

Pangkep. Berikut hasil wawancara dari beberapa masyarakat yang

merasakan pelayanan berasis online di kantor tersebut.

Tanggapan dari Bapak JM, mengatakan bahwa :

“....Tanggapan saya dengan adanya pelayanan yang diterapkan

dikantor ini itu bagus, dan sangat membantu masyarakat kalau

mau membuat surat izin. Tapi saya lebih memilih datang ke

kantor karena saya masih kurang paham.” (Wawancara tanggal

08/07/2010 pukul 14:20)

Tanggapan yang sama dari Ibu SB mengatakan bahwa:

Page 94: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

79

“...Cukup bagus, jadi masyarakat lebih mudah kalau mau

membuat surat izin, tidak perlu bolak balik ke kantor. Tapi

kalau saya masih kekantor kalau mau urus perizinan karena

saya tidak mengerti.” (Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul

14:15)

Hal yang sama juga dari Bapak SH, bahwa:

“... Sebenarnya bagus sih,cuman itu masih banyak masyarakat

tidak mengetahui tentang internet, jadi lebih memilih untuk

langsung datang kekantor salah satunya saya sendiri”

(Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul 11:30)

Dari pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa, dari

pihak masyarakat menanggapi penerapan pelayanan berbasis online

ini sudah bagus karena masyarakat menilai penerapan pelayanan

berbasis online ini sangat membantu masyarakat walaupun masih

banyak masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut sehingga

masih harus datang kekantor pelayanan DPMPTSP kabupaten

Pangkep.

Konsep responsivitas mengarah pada pertanggujawaban

organisasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Respon yang diharapkan pengguna pelayanan dari kantor pelayanan

perizinan DPMPTSP Kabupaten Pangkep adalah daya tanggap

pegawai kantor pelayanan perizinan DPMPTSP kabupaten Pangkep

setelah penerapan pelayanan berbasis online ini dalam melayani

dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tanpa

prosedur yang berbelit-belit serta tepat waktu sehingga menciptakan

pelayanan yang efektif dan efisien.

Page 95: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

80

Untuk mengukur tingkat responsivitas pegawai dilihat dari segi

kemampuan merespon kepada para pengguna jasa pelayanan

perizinan di kantor DPMPTSP Kabupaten Pangkep, hal yang perlu

diperhatikan apakah pegawai sudah memberikan pelayanan sesuai

dengan fungsi aparatur negara. Sikap responsif pegawai kantor

pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pangkep dapat dilihat dari hasil

wawancara dengan:

Bapak BC selaku Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Pengkep

mengatakan bahwa:

“...untuk kemampuan merespon yang baik memang suatu hal

yang penting dalam setiap instansi,dilihat dari sikap/ perilaku

dan cara berkomunikasi yang diberikan, tentunya saya selalu

menghimbau pegawai agar selalu memberikan pelayanan

terbaik kepada siapapun.” (Wawancara tanggal 07/07/2020

pukul 11:15)

Bapak HS Selaku Kepala Bidang Administrasi pelayanan

perizinan dan non perizinan, juga mengatakan bahwa :

“...Kita adalah lembaga pelayanan publik yang selalu berusaha untuk

memberikan pelayanan terbaik. Kita juga sudah menerapkan sistem

one stop servis (sistem pelayanan terpadu satu pintu) serta pelayanan

yang berbasis online sehingga diharapkan pelayana yang kami

berikan cepat dan tepat sesuai dengan harapan masyarakat..”

(Wawancara tanggal 06/07/2020 pukul 09.30)

Berdasarakan hasil wawancara dari dua informan di atas dapat

disimpulkan bahwa kemampuan merespon yang baik dapat dilihat

dari sikap dan perilaku dari pegawai. Pegawai di kantor DPMPTSP

Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik

seperti cepat, tepat sesuai dengan harapan masyarakat.

Page 96: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

81

Hal ini yang berkaitan dengan aspek responsivitas dalam

memberikan pelayanan berbasis online adalah respon yang cepat dari

petugas pemberi pelayanan terhadap tanggapan dan keluhan yang

dirasakan masyarakat sebagai pengguna layanan. Berkaitan dengan

hal tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

masyarakat, berikut penuturannya:

Bapak HN selaku kepala bidang Pengelolaan perizinan dan non

perizinan, mengatakan bahwa:

“....Kalau pihak kami menyiapkan kotak saran atau layanan

pengaduan, bagi masyarakat yang ingin memberikan kritik dan

saran terhadap pelayanan yang kami berikan. Apalagi pelayanan

dikantor ini kan sudah online, jadi pasti masih ada masukan atau

kritikan tentang pelayanan kami. Dan kami siap dan merespon

cepat ketika ada keluhan atau saran terhadap pelayanan yang

kami berikan. Tetapi selama ini kotak saran tidak pernah terisi

jadi kami berindikasi bahwa masyarakat tidak ada yang

mengajukan komplain.” (Wawancara tanggal 07/07/2020 pukul

10:25)

Berdasarkan penuturan informan di atas dapat disimpulkan

bahwa kantor DPMPTSP Kabupaten Pangkep telah menyiapkan

kotak saran dan layanan pengaduan untuk masyarakat yang memiliki

keluhan terhadap pelayanan yang diberikan di kantor tersebut. Dan

dari pihak kantor tesebut siap dan merespon cepat ketika terdapat

keluhan dari masyrakat.

Ibu HS memberikan penuturan sebagai berikut:

Page 97: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

82

“... Saya pernah mengeluh langsung kepada pegawai yang

bertugas tentang ketidak tahuan saya tentang membuat perizinan

melalui online tetapi pegawai menanggapi saya dengan baik

tentang keluhan saya.” (Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul

10:15)

Adapun pendapat Bapak SH sebagai berikut:

“...kebetulan dalam mengurus surat izin saya tidak pernah ada

keluhan tentang hal apapun. Tetapi menurut saya mereka

bersikap baik terhadap keluhan yang kita rasakan.” (Wawancara

tanggal 08/07/2020 pukul 11:30)

Dari penuturan dua informan di atas dapat disimpulkan bahwa

setiap keluhan yang dirasakan mengenai pelayanan direspon baik

oleh pegawai kantor DPMPTSP Kabupaten Pangkep.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan dan

wawancara dari beberapa informan mengenai tanggapan masyarakat

tentang penerapan sistem pelayanan berbasis online peneliti melihat

respon atau tanggapannya baik karena menurut mereka dengan

adanya sistem pelayanan berbasis online penyelesaian perizinan

akan lebih cepat. Dan melihat tanggapan dari pegawai DPMPTSP

mengenai keluhan atau kebutuhan masyarakat atas penerapan sistem

pelayanan berbasis online mereka cukup tanggap terhadap keluhan

atau kebutuhan masyarakat. Bahkan pihak kantor telah menyediakan

kotak saran dan layanan pengaduan bagi masayarakat mau

menyampaikan saran atau keluhan terhadap pelayanan yang

diberikan dan bagi yang tidak bisa datang langsung kekantor bisa

melalui call center atau mengirim melalui web DPMPTSP. Berikut

dokumentasi yang ditemukan peneliti pada saat observasi mengani

Page 98: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

83

pengenai penyediaan kotak saran dan layanan pengaduan di kantor

DPMPTSP kabupaten Pangkep.

Gambar 4.8 Kotak saran yang disediakan di ruang pelayanan

Gambar 4.9 Layanan Pengaduan melalui call center

Gambar 4.10 Layanan pengaduan melalui web DPMPTSP Pangkep

Page 99: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

84

Untuk memberikan pelayanan yang baik dan berkesan puas

dimata masyarakat, para administrator dituntut untuk bertindak

sopan dan ramah ketika memberikan pelayanan. Dalam memberikan

pelayanan, administrator yang berinteraksi langsung dengan

masyarakat harus baik itu secara langsung atau tidak langsung dapat

memberikan sentuhan pribadi yang menyenangkan dan membuat

masyarakat puas atas pelayanan yang diberikan. Sentuhan pribadi

yang menyenangkan tersebut tercermin melalui penampilan, bahasa

tubuh dan tutur bahasa yang sopan , ramah, lincah dan gesit.

Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat dalam

menerima pelayanan berbasis online di kantor DPMPTSP dapat

dilihat dari bagaimana kesopanan dan keramahan administrator

dalam memberikan pelayanan yang sudah berbasis online kepada

masyarakat, penulis mewawancarai beberapa masyarakat yang

sedang mendapatkan pelayanan di kantor pelayanan perizinan

DPMPTSP Kabupaten Pangkep. Berikut penuturan para informan

tersebut:

Bapak MF memberikan tanggapan bahwa:

“...Kalau berbicara mengenai kesopanan dan keramahan

pegawai dalam memberikan pelayanan, mereka sudah cukup

ramah dan sopan ketika berhadapan dengan masyarakat dan

saya merasa puas terhadap pelayanannya apalagikan pelayanan

disini sudah online jadi penyelesaiannya itu lebih cepat dari

awal pengurusan sampai terbit izinnya.” (Wawancara tanggal

08/07/2020 pukul 14:45)

Page 100: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

85

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu MS bahwa:

“...Secara umum semua pegawai berhadapan langsung dengan

masyarakat disini cukup ramah dan sopan. Saya pikir masalah

pelayanan memang dibutuhkan pegawai yang ramah dan

murah senyum dan saya merasa nyaman dan merasa puas atas

pelayanan yang diberikan.” (Wawancara tanggal 07/07/2020

pukul 09:45)

Sedangkan Bapak SM selaku seksi Administrasi Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan II, memberikan tanggapan bahwa:

“...Untuk memberikan pelayanan yang baik, kami sebagai

pegawai yang melayani masyarakat diharapkan dapat

memberikan kesan yang baik dengan bersikap ramah dan

bertutur kata yang sopan dan mudah dipahami oleh masyarakat

sebagai penerima pelayanan. baik itu secara langsung maupun

tidak langsung, apalagikan kantor ini sudah menerapkan

pelayanan online. Apapun yang dibutuhkan masyarakat kami

meresponnya dengan baik dan cepat.” (Wawancara tanggal

30/06/2020 pukul 09:45)

Dari beberapa hasil wawancara di atas tentang responsivitas

atau sikap pegawai dalam menanggapi keluhan-keluhan dan

tanggapan masyarakat dalam penerapan pelayanan berbasis online di

kantor pelayanan perizinan DPMPTSP Kabupaten Pangkep menilai

sudah bagus walaupun masih banyak masyarakat belum mengerti.

Masyarakat cukup puas atas penerapan pelayanan berbasis online

yang diberikan karena pegawai di DPMPTSP sudah maksimal dalam

menanggapi keluhan-keluhan dan tanggapan masyarakat dengan

bersikap tanggap, ramah, dan bertutur kata yang sopan dan mudah

dipahami oleh masyarakat. Sehingga dalam memberikan pelayanan

perizinan yang berasis online dapat efektif dan tepat sesuai dengan

harapan masyarakat.

Page 101: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

86

Selanjutnya berdasarkan hasil observasi langsung peneliti

melihat pegawai-pegawai yang ada di kantor DPMPTSP Pangkep

mereka sangat ramah dan sopan. Bahkan pada saat masyarakat

datang mereka langsung menanyakan apa yang bisa dia bantu, tanpa

masyarakat menunggu lama. Tanggapan masyarakat yang menerima

pelayanan mengatakan sangat bagus pelayanannya, mereka sopan

murah senyum dan tutur katanya mudah dipahami.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung

peneliti di lapangan terkait indikator responsivitas dari aspek

tanggapan masyarakat mengenai penerapan sistem pelayanan

perizinan berbasis online pihak masyarakat menanggapi penerapan

sistem pelayanan berbasis online ini bagus karena masyarakat

menilai sangat membantu masyarakat walaupun masih banyak

masyarakat yang belum mengetahui hal sehingga masih perlu

datang langsung kekantor tersebut. Dari aspek kepuasan pihak

masyarakat cukup puas atas penerapan sistem pelayanan berbasis

online yang diberikan karena pegawai di DPMPTSP sudah

maksimal dalam menanggapi keluhan-keluhan dan tanggapan

masyarakat dengan bersikap tanggap, ramah, dan bertutur kata yang

sopan dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Page 102: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

87

d. Ketepatan sistem pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkep

Ketepatan pada implementasi suatu program sangatlah

berpengaruh pada keberhasilan program. Indikator ketepatan dalam

penelitian ini lebih mengfokuskan pada output yang dihasilkan

dalam penerapan pelayanan berbasis online tersebut. Ketepatan

merupakan hasil atau tujuan yang diinginkan benar-benar berguna

atau bernilai dari penerapan sistem pelayanan yang berbasis online

ini terhadap masyarakat yang mengurus perizinan. Yang kemudian

dianalisa untuk mengetahui sejauh mana penerapan pelayanan

berbasis online ini sudah berjalan sesuai dengan tujuan dan sudah

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang mengurus perizinan di

kantor pelayanan perizinan DMPTSP Kabupaten Pangkep.

Untuk mengetahui bagaimana ketepatan dari penerapan

program pelayanan yang berbasis online. Apakah hasil dari

penerapan program tersebut sudah tepat sesuai dengan sasaran dari

diterapkannya program tersebut dan apakah benar-benar berguna

atau bermanfaat bagi masyarakat yang mengurus perizinan di kantor

DPMPTSP Kabupaten Pangkep. Berkaitan dengan hal tersebut

peneliti melakukan wawancara dengan kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Kepala Bidang Administrasi Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan serta beberapa masyarakat dalam

Page 103: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

88

menanggapi penerapan sistem pelayanan perizinan yang berbasis

online.

Berikut hasil wawancara dengan Bapak BC Selaku Kepala

Dinas DPMPTSP, mengatakan bahwa:

“...Yah jelas, karena pada dasaranya kebijakan yang diterapkan

di kantor ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam

pengurusan perizinan dan diharapkan bermanfaat bagi

masyarakat. Jadi penerapan kebijakan dikantor ini bisa

dikatakan sudah tepat sasaran, dan bisa dilihat dengan adanya

IKM (indeks kepuasan masyarakat) yang bertujuan untuk

melihat hasil dari penerapan pelayanan berbasis online dan

kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan serta kotak

saran dan layanan pengaduan yang tujuannya untuk

mengetahui kritikan dan saran dari masyarakat tentang

pemberian pelayanan yang berbasis online, dan hasilnya itu

banyak masyarakat menilai pelayanannya baik dan selama ini

kotak saran kosong dan layanan pengaduan tidak ada yang

masuk. Jadi menurut saya penerapan kebijakan ini sudah tepat

sasaran yaitu masyarakat yang mengurus dan bermanfaat bagi

masyarakat yang mengurus perizinan.” (Wawancara tanggal

07/07/2020 pukul 11:15)

Hal yang sama diungkapkan oleh Bapak HS selaku Kepala

Administrasi Pelayanan Perizinan dan non Perizinan, mengatakan

bahwa:

“...Saya rasa sih sudah tepat sasaran yah, karena tujuan dari

diterapkannya pelayanan online dikantor ini itu agar

masyarakat mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat dan

tidak berbelit. Karena dulunya itu sebelum adanya pelayanan

online masyarakat mengeluh mengenai pelayanan yang lama

dikantor ini tapi dengan diterapkannya kebijakan ini pelayanan

sudah cepat bahkan jika ada masyarakat yang mengurus

perizinan bisa selesai dalam sehari saja dan saya rasa

masyarakat sudah merasakan manfaatnya dimana

pelayanannya cepat dan tepat serta tidak berbelit-belit. Jadi

masyarakat bisa memperoleh informasi tetang DPMPTSP

kabupaten Pangkep dan membuat perizinan lewat link

DPMPTSP kabupaten pangkep tanpa harus kekantor ini. Yah

walaupun masih banyak masyarakat belum mengetahuinya,

Page 104: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

89

tapi kami berusaha untuk masyarakat semua tahu tentang

kebijakan ini dan kami sudah mensosialisasikannya di

beberapa kecamata, kelurahan bahkan desa.” (Wawancara

tanggal 06/07/2020 pukul 10:30)

Berdasarkan hasil wawancara dari dua informan mengenai

ketepatan dalam penerapan pelayanan berbasis online di kantor

DPMPTSP Kabupaten Pangkep dapat disimpulkan bahwa penerapan

pelayanan berbasis online ini sudah sesuai sasaran atau tepat sasaran

karena tujuan dari diterapkannya pelayanan online di kantor ini itu

agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat dan tidak

berbelit dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat yang mengurus

perizinan.

Dapat dilihat dari IKM (indeks kepuasan masyarakat) yang

dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali yang bertujuan untuk

melihat hasil dari penerapan pelayanan berbasis online dan kinerja

pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta

kotak saran dan layanan pengaduan yang bertujuan untuk

mengetahui kritikan dan saran dari masyarakat tentang pemberian

sistem pelayanan yang berbasis online, dan hasilnya itu banyak

masyarakat menilai pelayanannya baik dan selama ini kotak saran

kosong dan layanan pengaduan tidak ada yang masuk. Itu berarti

penerapan pelayanan berbasis online sudah sesuai sasaran atau tetap

saran. Dan menganai manfaat dari penerapan pelayanan berbasis

online dikantor tersebut masyarakat sudah merasakan manfaatnya

dilihat dari pelayanannya cepat, tepat dan tidak berbelit-belit.

Page 105: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

90

Bapak MF juga mengatakan selaku penerima pelayanan, bahwa:

“...Kalau saya sudah merasakan manfaatnya dari pelayanan

online ini, dan itu sangat memudahkan saya dalam mengurus

perizinan. (Wawancara tanggal 08/07/2020 pukul 14:45)

Hal yang sama yang dikemukakan oleh Bapak SH

mengatakan bahwa:

“ sangat membantu dan bermanfaat bagi yang mau mengurus

perizinan, terutama saya. Yah walaupn saya masih perlu

kekantor karena tidak paham kalau saya sendiri.” (Wawancara

tanggal 08/07/2020 pukul 11:30)

Dari penuturan dua informan di atas dapat disimpulkan bahwa

masyarakat selaku penerima jasa pelayanan perizina sudah

merasakan manfaat dari penerapan pelayanan berbasis online.

walaupun masih perlu kekantor dikarenakan masih ada masyarakat

yang tidak mengatahui sistemnya.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan peneliti melihat

penerapan sistem pelayanan berbasis online di kantor DPMPTSP

Kabupaten Pangkep sudah tepat sasaran karena tujuannya adalah

untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan perizinan dan

sasaran dari penerapan sistem pelayanan berbasis online adalah

masyarakat. Melihat tanggapan masyarakat mengenai hal ini mereka

merasa sangat membantu dalam percepatan penyelesaian perizinan,

dan mereka merasakan manfaatnya salah satu contohnya segala

informasi mengenai perizinan bisa di ketahui melalui online jadi bisa

di akses kapanpun dan dimanapun tanpa harus kekantor DPMPTSP

Pangkep.

Page 106: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

91

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti di

lapangan terkait indikator ketepatan dilihat dari aspek tepat sasaran

dan manfaat bagi masyarakat tentang penerapan pelayanan berbasis

online dapat disimpulkan sudah tepat tapi belum berjalan dengan

baik dikarenakan masih ada masyarakat yang belum mengetahui

tentang sistem dan prosedurnya jadi lebih memilih untuk datang

langsung kekantor pelayanan perizinan DPMPTSP kabupaten

Pangkep. Maka dapat diketahui bahwa indikator terakhir dari

evaluasi sistem pelayanan yaitu ketepatan telah bisa dikatakan sudah

cukup optimal. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada

masyarakat yang tidak mengetahui sistem pelayanan berbasis online

jadi masyarakat yang ingin membuat perizinan harus datang

kekantor DPMPTSP untuk bisa membuat perizinan.

Page 107: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

92

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Efektivitas

Indikator efektifitas dalam penerapan pelayanan berbasis online

yang dimana penerapannya dilihat dari aspek pencapaian tujuan dan aspek

bentuk pelaksanaan sudah mencapai tujuan, dilihat dari IKM (indek kepuasan

masyarakat ) yang dilakukan setia 6 (enam) bulan dan kota pengaduan yang

hasilnya baik dan lancar. Serta dari bentuk pelaksanaannya berjalan sesuai

dengan mekanisme yang ada, meskipun masih terdapat kendala dalam

penerapannya seperti server dan jaringan serta masyarakat yang belum bisa

mengoprasikannya sendiri.

2. Efisiensi

Indikator efisiensi dalam penerapan sistem pelayanan berbasis

online yang dalam penerapannya dilihat dari aspek biaya dan ketepatan waktu

dapat dikatakan sudah efisien, mengenai biaya yang diberikan tidak

memberatkan mayarakat sesuai dengan ketentuan yang ada. Dari aspek

informasi waktu penyelesaian pelayanan berbasis online sudah efisien karena

terdapatnya usaha dari penyediaan pelayanan yang mengusahakan

penyelesaian pekerjaan dengan lebih cepat dan memuaskan masyarakat.

Page 108: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

93

3. Responsivitas

Indikator responsivitas atau sikap pegawai dalam menanggapi

keluhan-keluhan dan tanggapan masyarakat dalam penerapan pelayanan

berbasis online di kantor pelayanan perizinan DPMPTSP Kabupaten Pangkep

dapat disimpulkan sudah baik. Masyarakat cukup puas atas pelayanan yang

diberikan karena pegawai di DPMPTSP sudah maksimal dalam menanggapi

keluhan-keluhan dan tanggapan masyarakat dengan bersikap tanggap, ramah,

dan bertutur kata yang sopan dan mudah dipahami oleh masyarakat.

4. Ketepatan

Indikator ketepatan dalam penerapan sistem pelayanan berbasis

online dilihat dari aspek ketepatan tujuan sudah tepat, namun dari aspek

ketepatan manfaat belum maksimal disebabkan sebagaian masyarakat belum

mampu mengakses pelayanan perizinan secara online.

B. Saran

Melihat dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkep,

maka penulis menyarankan agar dilakukan sosialisasi secara berkala dan

kontinu diseluruh kecamatan, kelurahan dan kantor desa agar masyarakat

dapat lebih memahami tujuan pelayanan online ini, serta proses dan cara

mengakses sistem pelayanan online agar tepat sasaran dan tidak terkesan

simbolis di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabuaten Pangkep.

Page 109: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

94

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Badu. 2013. Manajemen Pelayanan Publik. Makassar: Andi Offiset.

Akbar, Firyal Muh Dan Mohi, Widya Kurniati. 2018. Studi Evaluasi Kebijakan.

Gorontalo: Ideas Publishing.

Christina W., Utami. 2011. Buku Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Revisi1.

Bandung:Alfabeta.

Dunn, William N. 2013. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media

Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyadi, Deddy. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung:

Alfabeta

Ridwan, Juniarso dan Sodik, Sudrajat Achmad. 2009. Hukum Administrasi

Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik. Bandung:Nuansa.

Santoso, Pandji. 2012. Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi Good

Governance. Bandung: Refika Aditama.

Subarsono, AG. 2010. Analisi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cetakan V.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

Wirawan. 2012. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Depok:

PT. Raja Grafindo Persada.

Jurnal dan Penelitian

Azizah, Dira Uznul. 2018. “Evaluasi Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

kota Bandarlampung”. Skripsi Ilmu Administrasi Publik. (Online)

Bandarlampung: Universitas Lampung. (https://digilib.unila.ac.id/32477/,

Diakses pada 21 Januari 2020).

Page 110: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

95

Berthanilla, Rethorika. dkk. 2019. Evaluasi Kebijakan Penetapan Kota Serang

Sebagai Ibu Kota Provinsi Banten (Studi Reformasi Birokrasi Pelayanan di

Kecamatan Taktakan Kota Serang). Jurnal Administrasi Publik. (Online)

Vol 5 No. 3

(https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi/article/view/2377/2266,

Diakses pada 29 Oktober 2020).

Ismayanti, Leni. 2015. Efektivitas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu

di kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. (Online) Vol. 4

No. 2. (https://www.neliti.com/id/publication/42426/efektivitas-

penyelenggaraan-pelayanan-terpadu-satu-pintu-di-kabupaten-malang,

Diakses 14 Maret 2020).

Latjuba, Andi Murfiqien. 2017. Analisis Pelayanan Perizinan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi

Tengah. Jurnal Katalogis, (online) Vol 5, No. 11.

(https://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/katalogis/article/view/9761,

diakses pada 4 februari 2020).

Prihatin, Panca Setyo. dkk. 2019. Evaluasi Pelayanan Administrasi Terpadu

kecamatan di kecamatan Rumbai kota Pekanbaru. Jurnal Wedana. (online)

Vol. 5 No. 1.

(https://jurnal.uir.ac.id/index.php/wedana/article/view/4275/2159, diakses

pada 14 Maret 2020).

Sunarto. Budi, Mulyawan. 2019. Kualitas Pelayanan Perizinan pada Dinas

Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten

Indramayu. Jurnal ASPIRASI. (online) Vol. 9 No. 2.

(https://aspirasi.unwir.ac.id/index.php/aspirasi/article/view/19, diakses pada

14 Maret 2020).

Undang – Undang

Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggraan

pelayanan terpadu satu pintu daerah.

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 6 Tahun 2018

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 Tentang

Pelaksanaan Undang – undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Publik

Page 111: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

96

Internet (Website)

http://rri.co.id./post/berita/646097/daerah/pemda_pangkep_Terapkan_sistem_laya

nan_perizinan_Online.html. Diakses 16 Desember 2019 pukul 10:07

https://makassar.tribunnews.com/2019/03/04/ajukan-izin-usaha-di-pangkep-kini-

sudah-online. Diakses pada 16 Desember 2019 pukul 10:17

.

Page 112: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

97

97

LAMPIRAN

Page 113: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

98

Pedoman Wawancara

Pertanyaan dibawah merupakan hal pokok yang peneliti tulis, selanjutnya

pertanyaan lain peneliti kembangkan saat wawancara berlangsung. Wawancara

dilakukan dengan membagi dalam 4 (empat) kelompok pertanyaan sesuai dengan

teori evaluasi yang disampaikan oleh William N. Dunn, pertanyaaan tersebut

terdiri dari:

A. Kepala Dinas dan pegawai kantor DPMPTSP kabupaten Pangkep

1. Efektifitas

Apakah penerapan pelayanan berbazis online ini sudah sesuai dengan

tujuan yang yang telah ditetapkan dikantor ini? adakah kendala yang

ditemukan dalam penerapannya?

Bagaiamana bentuk pelaksanaan atau prosedur pelayanan berbasis online

dikantor ini? apakah dengan penerapan pelayanan berbasis online ini

bentuk pelaksanaanya masih berbeli-belit?

2. Efisiensi

Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan masyarakat terkait dengan

pelayanan perizinan yang sudah berbasis online? adakah biaya tambahan

yang dikeluarkan dalam pengurusan perizinan?

Bagaimana dengan waktu penyelesaian pelayanan berbasis online dikantor

ini ?

3. Responsivitas

Bagaimana anda merespon jika terdapat keluhan atau kritikan dari

masyarakat mengenai penerapan pelayanan berbasis online dikantor ini ?

Page 114: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

99

Apakah masyarakat merasa puas dengan penerapan pelayanan berasis

online dikantor ini?

4. Ketepatan

Apakah penerapan sistem pelayanan yang berbasis online di kantor ini

sudah sesuai sasaran atau tepat sasaran?

Apakah hasil dari penerapan pelayanan berbasis online di kantor ini benar-

benar bernilai atau bermanfaat bagi masyarakat yang mengurus perizinan ?

Page 115: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

100

Pedoman Wawancara

Pertanyaan dibawah merupakan hal pokok yang peneliti tulis, selanjutnya

pertanyaan lain peneliti kembangkan saat wawancara berlangsung. Wawancara

dilakukan dengan membagi dalam 4 (empat) kelompok pertanyaan sesuai dengan

teori evaluasi yang disampaikan oleh William N. Dunn, pertanyaaan tersebut

terdiri dari:

B. Pengguna jasa pelayanan perizinan berbasis online di kantor DPMPTSP

kabupaten Pangkep

1. Efektifitas

Apakah penerapan pelayanan berbazis online ini memudahkan anda dalam

membuat perizinan?

Bagaiamana bentuk pelaksanaan atau prosedur pelayanan berbasis online

dikantor ini, apakah sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah?

2. Efisiensi

Bagaimana pendapat anda mengenai biaya terkait dengan pelayanan

perizinan yang sudah berbasis online? adakah biaya tambahan yang

dikeluarkan dalam pengurusan perizinan?

Bagaimana dengan ketepatan waktu penyelesaian pelayanan berbasis online

dikantor ini ? Apakah waktu penyelesaian pengurusan perizinan

diinformasikan?

3. Responsivitas

Bagaimana tanggapan anda mengenai pelayanan berbasis online dikantor

ini?

Page 116: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

101

Bagaimana sikap pegawai dalam memberikan pelayanan berbasis online

dikantor ini, apakah anda merasa pusa atau tidak dengan pelayan di kantor

ini?

4. Ketepatan

Apakah penerapan sistem pelayanan yang berbasis online di kantor ini

berguna atau bermanfaat bagi anda?

Page 117: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

102

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kepala DPMPTSP Kabupaten Pangkep

Wawancara dengan Kepala Bidang Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan

Wawancara dengan Kepala Bidang Pengelolaan Perizinan dan non Perizinan

Page 118: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

103

Wawancara dengan Staf Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Wawancara dengan Masyarakat Pengguna Jasa Pelayanan Perizinan

Page 119: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

104

Ruang Pelayanan dan Hal depan Ruang Pelayanan DPMPTSP Kabupaten

Pangkep

Page 120: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

105

Page 121: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

106

Page 122: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

107

Page 123: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

108

Page 124: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

109

Page 125: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

110

Page 126: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

111

Page 127: EVALUASI SISTEM PELAYANAN PADA DINAS PENANAMAN …

112

RIWAYAT HIDUP

DEWI ASTUTI, Lahir di Sela Kecamatan Bungoro

Kabupaten Pangkep, pada tanggal 14 April 1998, penulis adalah

anak kedua dari dua bersaudara dan merupakan buah kasih

sayang dari pasangan Kaharuddin dan Wahida. Penulis mulai

memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2004 di

SDN 32 Sela dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang sama,

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah

Pertama di MTS DDI Gusung dan tamat pada tahun 2013. Pada

tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah

Menengah Kejuruan di SMKN 4 Makassar dengan mengambil

jurusan Administrasi Perkantoran. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMKN 4

Makassar pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi pada

tahun 2016 dan mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan selesai pada tahun

2020 dengan gelar sarjana (S.Sos). Penulis sangat bersyukur, karena telah diberikan

kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan yang nantinya dapat diamalkan dan

memberi manfaat.