STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

83
STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN DALAM MENINGKATKAN INVESTASI DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Oleh TIOVILUS YEPTA 16520209 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN S-1 SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA APMDYOGYAKARTA 2020

Transcript of STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

Page 1: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

DALAM MENINGKATKAN INVESTASI DI KOTA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh

TIOVILUS YEPTA

16520209

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN S-1

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA

“APMD” YOGYAKARTA

2020

Page 2: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 3: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 4: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 5: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

iv

MOTTO

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”

(Amsal 23:18)

“Berjalan tak sesuai rencana adalah biasa, jalan satu-satunya, jalani sebaik yang

kau bisa”

(Faridstvy)

“Kita lebih kuat dari apa yang kita bayangkan”

(Najwa Shihab)

“Kalau nanti saya gagal, saya gagal pas saya di sana, bukan sekarang karena saya

belum mencoba”

(Reza Arap)

“Jangan pernah menganggap diri kita buruk karena pernah melakukan kesalahan,

tetapi belajarlah dari kesalahan tersebut untuk menjadi yang terbaik”

(Penulis)

Page 6: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat dan rahmatNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari banyak pihak yang telah

memberikan dukungan, bantuan dan doa. Karya tulis ini saya persembahkan untuk

:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan kesehatan, karunia, rezeki, dan

semua yang saya butuhkan , dan atas izinNya dan berkatNyalah skripsi ini

dapat dibuat dan selesai pada waktunya.

2. Kedua orang tua saya yang tercinta Raup dan Amoi yang telah membesarkan

saya, membiayai sekolah saya sampai saat ini, yang selalu sabar, dan selalu

mendukung memberikan semangat.

3. Kakak-kakak tercinta Misak, Aprianus Lisa dan Salawati yang selalu

memberikan memberikan semangat.

4. Seluruh keluarga dan sanak saudara yang telah mendoakan dan memberi

support.

5. Ibu Dra. B Hari Saptaning Tyas, M.Si terima kasih telah sabar membimbing,

mengarahkan, dan mengajarkan saya.

6. Sahabat seperjuangan yang saya cintai, Sosialita Group yaitu Agustinus

Rohmana Dwi Candra, Christian Ryan Zola, Petronela Dea Sari, Veronika

Vivi, Eva Crisva, Yulius Kurniawan, Tia, Rupinus Iit, Christiandi, Supinus,

Pieter Cristian, Fransiskus Kris, Krismono dan Erika Ine Damayanti.

7. Kontrakan 144a Rahmad Febrianto, Aldo, Tio dan Misi Lestari.

8. Teman-teman KKN saya, Talita, Bella Natasya, Ita Lestiana, Hugo, dan Yudi

Pratama Hawriza.

9. Sobat indie,kopi dan gamer saya, Ami, Kriswanto, Awang, Ricky, Dedi, Ade,

Ian, Febrian dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya.

10. Teman seperjuangan dari semester 1 Bella Yuniar, Yosefina Nida Mitak dan

Lupiyati.

11. Teman-teman Group Pohon Ketapang yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu namanya.

12. Teman-teman STPMD “APMD” Yogyakarta angkatan tahun 2016.

13. Almamater STPMD “APMD” Yogyakarta.

Page 7: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tanpa ada kendala dan halangan dengan judul “Strategi

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Dalam Meningkatkan Investasi Di Kota

Yogyakarta”.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi kewajiban dan tanggung

jawab akademi, untuk mendapat gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, dukungan baik secara moril dan spiritual dari

semua pihak sangat membantu sekali. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si Selaku Ketua STPMD “APMD”

Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Triyanto Purnomo Raharjo BE, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu

Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta.

3. Dra. B Hari Saptaning Tyas, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang dengan

baik dan sabar dalam membimbing, memberi saran-saran selama penulisan

skripsi ini.

4. Bapak/Ibu Dosen pengajar di Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD

“APMD” Yogyakarta.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian penulisan skripsi ini. Penulis menyadari masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, maka penulis sangat mengharapkan

masukan dan saran yang membangun.

Yogyakarta, 20 Februari 2020

Penulis,

Tiovilus Yepta

Page 8: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO.............................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

INTISARI .......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

1.4.1 Manfaat teoritis ............................................................................... 9

1.4.2 Manfaat praktis ............................................................................... 9

1.5 Kerangka Konseptual................................................................................ 10

1.5.1 Strategi ......................................................................................... 10

1.5.2 Perizinan....................................................................................... 15

1.5.3 Investasi ....................................................................................... 20

1.6 Ruang Lingkup ......................................................................................... 24

1.7 Metode Penelitian ..................................................................................... 25

1.7.1 Jenis penelitian ............................................................................. 25

1.7.2 Unit analisis .................................................................................. 27

Page 9: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

viii

1.7.3 Teknik pengumpulan data ............................................................. 28

1.7.4 Teknik analisis data ...................................................................... 31

BAB II DESKRIPSI UMUM DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PERIZINAN KOTA YOGYAKARTA .............................................................. 34

2.1 Selayang Pandang Sejarah Berdirinya Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan ........................................................................................................ 34

2.2 Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan .............................. 37

2.3 Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Penanaman Modal dan Perizinan ...... 37

2.3.1 Kedudukan ................................................................................... 37

2.3.2 Tugas pokok ................................................................................. 37

2.4 Tugas, Fungsi dan Unsur Organisasi ......................................................... 38

2.4.1 Kepala Dinas ................................................................................ 38

2.4.2 Sekretariat .................................................................................... 38

2.4.3 Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal ............ 39

2.4.4 Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal .................. 40

2.4.5 Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu........................................... 41

2.4.6 Bidang Konsultasi dan Pengaduan ................................................ 42

2.5 Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Perizinan .............................. 44

2.5.1 Kedudukan kepegawaian .............................................................. 44

2.5.2 Komposisi pegawai ....................................................................... 45

2.6 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 48

2.7 Program dan Kegiatan Tahun 2019 ........................................................... 52

2.8 Data Realisasi Kumulatif Nilai Investasi PMA dan PMDN ....................... 55

BAB III ANALISIS TENTANG STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PERIZINAN DALAM MENINGKATKAN INVESTASI DI KOTA

YOGYAKARTA ............................................................................................... 57

3.1 Deskripsi Informan ................................................................................... 58

Page 10: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

ix

3.1.1 Identitas informan ......................................................................... 58

3.2 Analisis Data ............................................................................................ 59

3.2.1 Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Dalam

Meningkatkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) .......................... 60

3.2.2 Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Dalam

Meningkatkan Penanaman Modal Asing (PMA) ......................................... 69

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 80

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 80

4.2 Saran ........................................................................................................ 82

DAFTARPUSTAKA_Toc35126898

Page 11: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

x

DAFTAR TABEL

Table 1.1.1 Realisasi Kumulatif Nilai Investasi PMDN dan PMA Tahun 2014-

2016..................................................................................................................... 8

Tabel 2.5.1 Kedudukan Pegawai ........................................................................ 45

Tabel 2.5.2 Rincian Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Berdasarkan

Jabatan ............................................................................................................... 45

Table 2.5.3 Rincian Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan........................... 46

Tabel 2.5.4 Rincian Pegawai Berdasarkan Golongan .......................................... 47

Tabel 2.5.5 Rincian Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 47

Table 2.8.1 Realisasi Kumulatif Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun 2017-209

.......................................................................................................................... 55

Tabel 3.1.1 Identitas Informan Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan

Jabatan ............................................................................................................... 58

Page 12: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.1 Realisasi Investasi Triwulan I 2019 ................................................ 5

Gambar 2.4.1 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota

Yogyakarta ........................................................................................................ 44

Page 13: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

xii

INTISARI

Penanaman modal atau investasi sudah diketahui memiliki peran penting bagi

kemajuan sebuah daerah. Hal ini dikarenakan investasi merupakan salah satu sektor

yang dapat dijadikan sebagai andalan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Dengan adanya investasi turut membentuk jalannya kegiatan perekonomian

sehari-hari. Perkembangan investasi di suatu daerah merupakan salah satu indikator

kemajuan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Investasi yang dilakukan

secara tepat dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kota

Yogyakarta sendiri memiliki banyak peluang di sektor investasi yang dapat menarik

para investor baik luar maupun dalam negeri, salah satu peluang investasi di Kota

Jogja yaitu di sektor pariwisata. Namun dilihat dari data realisasi investasi triwulan

1 2019 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kota Yogyakarta masih rendah

dibandingkan Kabupaten Kulonprogo, Sleman dan Gunungkidul, sementara untuk

Penanaman Modal Asing Kota Yogyakarta dibawah Kabupaten Sleman. Dari data

realisasi investasi PMDN dari tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan,

kemudian pada tahun 2016 terjadi lagi kenaikan. Sementara untuk PMA selalu

terjadi kenaikan dari tahun 2014 sampai dengan 2016. Selain itu melihat kondisi

Kota Yogyakarta yang sudah padat dengan pemukiman warga dan juga nilai jual

tanah yang tinggi menjadi salah satu pertimbangan para investor dalam melakukan

investasi di Kota Jogja. Dengan melihat keadaan tersebut maka peneliti tertarik

meneliti lebih lanjut masalah tersebut dengan judul penelitian “Strategi Dinas

Penanaman Modal Dan Perizinan Dalam Meningkatkan Investasi Di Kota

Yogyakarta”.

Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif, guna menjelaskan

strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam meningkatkan investasi di

Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini jumlah informannya sebanyak 8 orang yang

telah dipilih sesuai teknik purposive dan dianggap representative dan memiliki

kapasitas dalam memberikan gambaran dan data. Dalam penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi guna

mendapatkan data dan informasi secara tepat dan jelas. Analisis data dalam

penelitian kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Dinas Penanaman

Modal dan Perizinan dalam meningkatkan PMDN yaitu dengan cara melalui

promosi langsung dan juga mengikuti pameran investasi, sementara untuk PMA

yaitu dengan cara promosi melalui website, media sosial dan juga mengundang

langsung para calon investor. Selain itu strategi yang dilakukan oleh dinas baik itu

dalam meningkatkan PMDN maupun PMA yaitu melakukan pengembangan SIM

aplikasi perizinan dan penanaman modal guna mempermudah dalam proses

pendaftaran izin secara online.

Kata Kunci : Strategi, Investasi, Perizinan

Page 14: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 diperlukan pembangunan ekonomi untuk mencapai tujuan negara.

Dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi nasional dalam

mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia diperlukan

peningkatan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi

kekuatan ekonomi rill dengan menggunakan modal yang berasal dari dalam

negeri dan luar negeri.

Penanaman modal atau investasi sudah diketahui memiliki peran penting

bagi kemajuan sebuah daerah. Hal ini dikarenakan investasi merupakan salah

satu sektor yang dapat dijadikan sebagai andalan dalam meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan adanya investasi turut membentuk

jalannya kegiatan perekonomian sehari-hari. Perkembangan investasi di suatu

daerah merupakan salah satu indikator kemajuan pertumbuhan ekonomi di

daerah tersebut. Investasi yang dilakukan secara tepat dapat mendukung

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan penanaman modal merupakan kebijakan yang membawa

dampak ekonomi yang cukup luas, yaitu terjadinya peningkatan jumlah barang

dan jasa, penciptaan nilai tambah, penggunaan tenaga kerja dan sumber daya

Page 15: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

2

ekonomi lainnya, peningkatan pendapatan masyarakat serta sebagai sumber

pendapatan daerah berupa pajak dan retribusi. Pengembangan penanaman

modal di daerah, selain untuk meningkatkan kapasitas ekonomi daerah yang

secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum,

juga akan berdampak positif bagi peningkatan fiskal daerah.

Konsep dasar pengembangan penanaman modal tentu diarahkan pada

peningkatan produktivitas secara agregat. Untuk mencapai itu diperlukan

dukungan iklim penanaman modal yang “conducive”, antara lain adalah (1)

adanya kepastian, kesetabilan dan keamanan; (2) stabilitas makro ekonomi

(inflasi, suku bunga dan kurs, sistem moneter dan fiskal yang sustainable); (3)

reformasi birokrasi, perpajakan, kebijaka, aturan; (4) penyediaan infrastruktur

yang cukup; (5) tenaga kerja yang mengacu pada produktivitas; (6) SDM,

pendidikan, kesehatan, disiplin, motivasi; (7) setiap daerah harus fokus pada

sektor industry unggulan; dan (8) menjalin kerjasama sinergis antar daerah.

Suparno, (2017) Inovasi Daerah Untuk Meningkatkan Iklim Investasi, (Jurnal

Administrasi)

Dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah ataupun organisasi

non pemerintah, strategi merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari

organisasi bersangkutan, dikarenakan strategi sangat menentukan sukses dan

gagalnya kerja dari organisasi tersebut. Hampir semua organisasi menganggap

strategi sangat penting dan khususnya organisasi pemerintah, terutama

birokrasi sudah tidak asing lagi dengan istilah strategi. Organisasi pemerintah

baik di tingkat nasional maupun pada tingkat lokal atau daerah, termasuk

Page 16: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

3

pemerintah desa, terutama dalam mengambil suatu kebijakan atupun dalam

implementasi suatu kebijakan harus memiliki strategi yang bisa menjawab apa

persoalan yang terjadi dan mencegah terjadinya persoalan dalam masyarakat.

Untuk mencapai berbagai sasaran yang telah ditetapkan, setiap organisasi

memerlukan strategi induk. Yang dimaksud dengan strategi induk ialah suatu

rencana umum yang bersifat menyeluruh atau komprehensif yang mengandung

arahan tentang tindakan-tindakan utama yang apabila terlaksana dengan baik

akan berakibat pada tercapainya berbagai sasaran jangka panjang dalam

lingkungan eksternal yang bergerak dinamis.

Ditetapkannya ketentuan penanaman modal melalui Undang-Undang

tentang Penanaman Modal Nomor 25 tahun 2007 sebagai pengganti UU

Nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan UU Nomor 6 tahun

1967 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri telah mengakhiri dualisme

pengaturan tentang penanaman modal apakah itu penanaman modal asing

maupun penanaman modal dalam negeri. Pengesahan Undang-Undang Nomor

25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dimaksudkan untuk memberikan

kepastian hukum kepada para investor, transparansi, tidak membeda-bedakan

investor dan memberikan perlakuan yang sama kepada investor dalam dan luar

negeri. Disamping itu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 ini diatur

tentang fasilitas atau kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada para

investor. Kemudahan ini diberikan agar para investor, terutama investor asing

mau menanamkan investasinya di Indonesia. Manfaat adanya investasi itu

Page 17: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

4

adalah menggerakkan ekonomi masyarakat, menampung tenaga kerja dan

meningkatnya kualitas masyarakat yang berada di daerah.

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta sesuai Perda

Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kota Yogyakarta, sebagai unsur pelaksanaan pemerintah Kota Yogyakarta di

bidang penanaman modal dan perizinan. Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan mempunyai fungsi pelaksanaan sebagian kewenangan daerah di

bidang penanaman modal dan perizinan serta Peraturan Walikota Nomor 77

Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Penanaman Modal dan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan

di bidang penanaman modal dan perizinan. Adapun tujuan dibentuknya Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan adalah untuk mewujudkan peningkatan

pelayanan di bidang penanaman modal dan perizinan.

Kota Yogyakarta merupakan Ibu Kota Daerah Istimewa Yogyakarta

yang selain menjadi pusat kegiatan ekonomi, pelayanan jasa, pendidikan,

budaya dan pusat kegiatan pariwisata. Tidak mengherankan apabila

perekonomian di Kota Yogyakarta lebih dinamis dibandingkan daerah

sekitarnya. Kota Yogyakarta juga mempunyai daya tarik dalam berinvestasi,

adapun yang menjadi daya tariknya yaitu, letak yang strategis, kota tujuan

wisata ke 2 (setelah Bali), kota pendidikan, memiliki pasar domestik yang

potensial, iklim investasi yang kondusif, kemudahan mendirikan usaha dan

masyarakat yang terbuka.

Page 18: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

5

Sebagai Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota

Yogyakarta telah berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi yang dinamis

bagi masyarakat sekitarnya. Kota ini memang tidak pernah sepi dari aktivitas

pendidikan, pariwisata, perdagangan dan budaya. Pesona Kota Yogyakarta

akan menjadi magnet bagi siapa saja yang berkunjung dan menemukan peluang

bisnis yang prospektif, mulai dari keindahan budaya, jajanan khas Yogyakarta,

sajian kuliner yang beragam dan suasana kota yang khas. Tidaklah heran

apabila Kota Yogyakarta semakin ramai, apalagi pusat-pusat kegiatan ekonomi

baru akan segera hadir di Yogyakarta. Ramainya kota, banyaknya wisatawan,

fasilitas yang memadai, melimpahnya peluang bisnis baru merupakan daya

tarik serta budaya khas Yogyakarta yang ramah dan bersahaja merupakan daya

tarik tersendiri bagi investor yang ingin melakukan investasi di Kota

Yogyakarta.

Gambar 1.1.1 Realisasi Investasi Triwulan I 2019

Berdasarkan Kabupaten Kota

Sumber : Jogja Invest DPPM Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 19: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

6

Dari gambar di atas dapat dilihat realisasi investasi triwulan I 2019

berdasarkan Kabupaten Kota, realisasi investasi di Kota Yogyakarta untuk

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih rendah atau dibawah

Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul dan juga Kabupaten Sleman.

Sementara untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Kota Yogyakarta berada

pada urutan kedua setelah Kabupaten Sleman.

Dari data capaian realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan

PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) pada Kabupaten/Kota di DIY

capaian investasi paling banyak berada di Kabupaten Kulonprogo (Rp 1,61

triliun), Kabupaten Sleman (Rp 337,01 miliar) pada pringkat kedua dan Kota

Yogyakarta (Rp 80,63 miliar) pada pringkat ketiga. Sementara itu untuk

realisasi investasi ini paling banyak berada pada sektor kontruksi (Rp 1,60

triliun atau 76,2%), hotel dan restoran (Rp 265,02 miliar atau 12,6%),

perdagangan dan reparasi (Rp 57,87 miliar atau 2,8%).

(https://jogja.tribunnews.com/2019/08/21/realisasi-investasi-di-yogyakarta-

capai-rp-21-triliun-tahun-2019) diakses pada tanggal 9 Oktober 2019.

Kemudahan investasi DIY dinilai masih perlu dilakukan upaya perbaikan

khususnya dalam pengembangan iklim bisnis. Kepala Dinas Penanaman Modal

dan Perizinan (DPPM) DIY, Arief Hidayat mengungkapkan untuk

pengembangan iklim berusaha tersebut memerlukan adanya kesamaan persepsi

dari para birokrat dalam menentukan langkah-langkahnya. Menurut dia ada

sejumlah kendala saat ini, yang utama belum ada panduan teknis terkait

pengembangan potensi dan peluang yang harus menjadi fokus ekonomi DIY.

“ Hal ini mengakibatkan kurangnya kemampuan DIY dalam menyiapkan

Page 20: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

7

tawaran peluang investasi yang siap jual. Selain itu belum ada harmonisasi di

lapangan, baik yang menyangkut regulasi per sektor maupun sinergi

pengembangan potensi”. Dikatakannya kemudahan investasi di DIY tidak

hanya apa yang perlu dilakukan pemerintah, walaupun sebagia besar menjadi

tugas pemerintah, tetapi juga bagaimana kesiapan lingkungannya. Termasuk

masyarakat untuk bersedia mendukung kemudahan tersebut. Dengan adanya

visi Gubernur terkait investasi yang sudah tertuang dalam Pergub No.8/2014

tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) maka apa yang menjadi

arah investasi sudah jelas.

(https://m.harianjogja.com.ekbis/read/2019/09/28/502/1020226/kemudahan-

investasi-seharusnya-ditingkatkan-ini-rekomendasinya) diakses pada tanggal 9

Oktober 2019.

Melihat data di atas maka realisasi investasi di Kota Yogyakarta pada

saat ini masih di bawah Kabupaten Kulonprogo dan juga Kabupaten Sleman,

dimana investasi yang paling banyak yaitu berada pada sektor kontruksi dan

paling rendah yaitu pada sektor perdagangan dan reperasi. Apabila kita melihat

potensi yang ada di Kota Yogyakarta ini dari berbagai aspek, seperti pariwisata,

kebudayaan dan juga pendidikan. Maka seharusnya pemerintah dapat

memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan investasi di Kota

Yogyakarta guna mempercepat pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan

pekerjaan baru dan dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Page 21: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

8

Apabila melihat data realisasi kumulatif nilai investasi PMDN dan PMA

pada tahun 2014 sampai dengan 2016 di Kota Yogyakarta terjadi kenaikan dan

juga penurunan, adapun datanya sebagai berikut :

Table 1.1.1 Realisasi Kumulatif Nilai Investasi PMDN dan PMA Tahun

2014-2016

Sumber : Ka. Sie Data dan Informasi PM dan Perizinan

Dari data di atas maka dapat dilihat bahwa untuk PMDN dari tahun 2014

ke tahun 2015 terjadi penurunan, kemudian pada tahun 2016 terjadi lagi

kenaikan. Sementara untuk PMA selalu terjadi kenaikan dari tahun 2014

sampai dengan 2016.

Selain data-data di atas, dari hasil observasi di lapangan peneliti

menemukan masalah bahwa dengan melihat kondisi Kota Yogyakarta dengan

luas yang hanya 32,5 km2 kemudian dengan melihat kondisi pemukiman di

Kota Yogyakarta yang semakin padat serta nilai jual tanah yang mahal,

menjadi salah faktor dalam meningkatkan investasi di Kota Yogyakarta.

Dengan melihat luas Kota Yogyakarta yang hanya 32,5 km2 sudah tidak

memungkinkan untuk melakukan investasi disektor industri, maka dari itu

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan memiliki tantangan tersendiri

bagaimana caranya menarik minat investor untuk melakukan investasi di Kota

Yogyakarta.

No Jenis

Perusahaan

2014 2015 2016

1 PMDN 198.212.510 1.110.237.900 1.130.987.550

2 PMA 429.835.600 599.374.200 707.522.600

Total 628.048.110 1.709.612.100 1.838.510.150

Page 22: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

9

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik

untuk membahas tentang “Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Dalam Meningkatkan Investasi di Kota Yogyakarta” karena melihat potensi

dan peluang yang ada di Yogyakarta dapat menjadi nilai jual tersendiri dalam

menarik investor-investor dalam melakukan investasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah

“Bagaimana Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Dalam

Meningkatkan Investasi di Kota Yogyakarta ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Melihat rumusan masalah d iatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk; “Menggambarkan strategi dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

dalam meningkatkan investasi”

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Sebagai pembanding antara teori yang didapat diperkuliahan

dengan fakta di lapangan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan acauan dibidang penelitian sejenis.

1.4.2 Manfaat praktis

a. Manfaat bagi penulis, penelitan ini dapat menambah pengetahuan

bagi penulis baik pengetahuan secara teoritis maupun praktis.

Page 23: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

10

b. Manfaat bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan informasi,

masukan dan pemikiran yang bermanfaat bagi pengembangan Ilmu

Pemerintahan dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.

c. Manfaat bagi pemerintah, supaya pemerintah bisa meningkatkan

investasi di daerah dengan menggunakan strategi yang mereka

punya.

1.5 Kerangka Konseptual

1.5.1 Strategi

1. Pengertian strategi

Konsep strategi sangat penting untuk memahami proses

manajemen strategi. Istilah strategi berasal dari kata “strategos”

(bahasa Yunani), yang berarti generalisata. Strategi adalah seni

perang, keterampilan dalam mengelola urusan apapun atau

penggunaan tipuan agar bisa sukses dalam beberapa hal. Dalam

bahasa bisnis, tidak ada makna yang pasti pada strategi. Secara

sederhana, strategi adalah sarana untuk mencapai tujuan.

Erislan (2018:3) mengartikan strategi kedalam dua pengertian,

yaitu, pengertian umum dan pengertian khusus.

a. Pengertian umum, strategi adalah proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Page 24: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

11

b. Pengertian khusus, strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Strategi menurut Glueck dan Jauch (dalam Erislan, 2018:2)

adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi,

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan

lingkungan yang dirancang untuk memastikan tujuan utama dari

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

organisasi. Sementara menurut Alfred D. Chandler (dalam Erislan,

2018:91) strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka

panjang serta dasar perusahaan guna penerapan tindakan dan alokasi

sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan tersebut.

Dari kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi

merupakan rencana tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh

organisasi ataupun perusahaan yang menciptakan benang merah

untuk mencapai tujuan, dengan melihat sumber daya yang

diperlukan dan menciptakan kecocockan diantara kegiatan, yang

direncanakan dalam ruang dan waktu agar terus berkelanjutan.

Menurut Prawirosentono (2014:7), strategi adalah sama

dengan taktik yang dalam bahasa Inggris nya “tactic” yang berarti

“maneuvering to achive a desired ends” (langkah maneuver untuk

mencapai tujuan akhir). Maneuver adalah bertindak cepat dengan

Page 25: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

12

penuh keahlian (to handle skillfully) yang artinya menangani secara

ahli.

Dari kutipan Prawirosentono, strategi merupakan sebuah

taktik atau langkah maneuver dalam mengambil tindakan dengan

penuh keahlian untuk mencapai sebuah tujuan.

Strategi juga disebut dengan ‘rencana tindak’ (action plan),

yakni cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Eadie

(dalam Setyono, 2014:104) mengatakan bahwa secara umum,

strategi meliputi tiga hal; accountabilities (memastikan bahwa

sasaran akan dicapai), deadlines (kapan target-target diharapkan

akan terealisasi) dan resource requirements (sumber daya yang

diperlukan dalam mencapai target). Secara lebih detail, strategi

mencakup perencanaan umum terhadap program yang akan

dilaksanakan pada setiap tahapan, belanja yang akan dilaksanakan

dan kebijakan umum yang digunakan.

Dari kutipan Eadie, strategi meliputi tiga hal yaitu;

accountabilities, deadlines dan resource requirements. Tiga hal

tersebut menyangkut perencanaan umum terhadap program yang

akan dilaksanakan.

Page 26: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

13

Hax dan Majluf (dalam Salusu, 2015:71) menawarkan

rumusan yang komprehensif tentang strategi sebagai berikut :

a. Ialah suatu pola yang konsisten, menyatu dan integral.

b. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian

sasaran jangka panjang, program bertindak dan prioritas alokasi

sumber daya.

c. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti

organisasi.

d. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama

dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal organisasi dan kekuatan serta

kelemahannya.

e. Melibatkan semua tingkat hierarki dan organisasi.

Dari kutipan Hax dan Majluf, strategi menjadi suatu kerangka

yang fundamental tempat suatu organisasi akan mampu menyatakan

kontinuitasnya, sementara pada saat yang bersamaan akan memiliki

kekuatan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu

berubah.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

merupakan sebagai penentu tujuan baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang, program kerja sebuah organisasi dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada, yang ditentukan oleh

kelompok kepentingan.

Page 27: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

14

2. Tipe-tipe strategi

Menurut Freddy Rangkuti (2017:6-7) pada prinsipnya strategi

dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi

manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis

a. Strategi manajemen, meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara

makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi

penerapan harga, strategi akuisi, strategi pengembangan pasar,

strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

b. Strategi investasi, merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi

pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi

pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu

divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

c. Strategi bisnis, sering juga disebut strategi bisnis secara

fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi

kgiatan manajemen. Misalnya, strategi pemasaran, strategi

produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi

dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

Dari beberapa definisi yang sudah dipaparkan di atas maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi merupakan suatu rencana

tindak atau langkah yang efektif dan efisien dalam sebuah organisasi

untuk mencapai benang merah atau tujunnya dengan melihat sumber

Page 28: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

15

daya yang ada serta lingkungan, baik strategi dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Strategi juga dibagi kedalam tiga jenis/tipe

yaitu, manajemen, investasi dan bisnis.

1.5.2 Perizinan

1. Pengertian perizinan

Dalam perkembangannya, secara yuridis pengertian izin dan

perizinan tertuang dalam Pasal 1 angka 8 dan 9 Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dalam Pasal 1

angka 8 ditegaskan bahwa izin adalah dokumen yang dikeluarkan

oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan

lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau

diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau

kegiatan tertentu. Kemudian Pasal 1 angka 9 menegaskan bahwa

perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku

usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar

usaha.

Pengertian izin menurut definisi yaitu perkenan atau

pernyataan mengabulkan. Sedangkan istilah mengizinkan

mempunyai arti memperkenankan, memperbolehkan, tidak

melarang izin.

Page 29: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

16

Bagir manan (dalam Adrian Sutedi 2017:170) merupakan

persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-

undangan untuk memperbolehkan melakukan tindakan atau

perbuatan tertentu yang secara umum dilarang.

Sjachran Basah (dalam Adrian Sutedi, 2017:170) izin adalah

perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang

mengaplikasikan peraturan dalam hal konkret berdasarkan

persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perizinan

merupakan suatu instrument dalam hukum administrasi negara, yang

merupakan izin dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang telah ditetapkan sesuai dengan prosedur.

Adrian Sutedi (2017:173) perizinan merupakan upaya

mengatur kegiatan-kegiatan yang memiliki peluang menimbulkan

gangguan pada kepentingan umum. Mekanisme perizinan, yaitu

melalui penerapan prosedur ketat dan ketentuan yang harus dipenuhi

untuk menyelenggarakan suatu pemanfaatan lahan. Perizinan adalah

salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat

pengendalian yang dimiliki pemerintah, merupakan mekanisme

pengendalian administratif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat.

Page 30: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

17

Dari kutipan Adrian Sutedi diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa perizinan merupakan kegiatan administrative

pemerintah dalam mengatur masyarakat yang dapat menimbulkan

gangguan pada kegiatan umum.

Menurut Prayudi Atmosoedirdjo (dalam Citra Kurnia Akbar

dan Imam Hanafi, 2012:11) suatu penetapan yang merupakan

dispensasi dari suatu larangan oleh undang-undang yang kemudian

larangan tersebut diikuti dengan perincian dari pada syarat-syarat,

criteria dan lainnya yang perlu dipenuhi oleh pemohon untuk

memperoleh dispensasi dari larangan tersebut disertai dengan

penetapan prosedur dan juklak (petunjuk pelaksanaan) kepada

pejabat-pejabat administrasi negara yang berasangkutan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perizinan adalah

suatu pernyataan memperkenankan, memperbolehkan yang

mendapat persetujuan dari penguasa, perizinan juga merupakan

sebuah dispensasi dari suatu larangan oleh undang-undang sesuai

dengan prosedur dan petunjuk pelaksanaan.

Dari definisi-definisi yang telah diuraikan di atas dapat

disimpulkan bahwa perizinan adalah suatu kegiatan administrative

pemerintah dalam menertibkan masyarakat yang dapat

menimbulkan gangguan. Memberikan suatu keputusan untuk

mendapatkan suatu yang diizin oleh bagian dari hubungan hukum

antara pemerintah administrasi dengan warga masyarakat dalam

Page 31: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

18

rangka menjaga keseimbangan kepentingan antara masyarakat

dengan lingkungan dan kepentingan indvidu serta upaya

mewujudkan kepastian hukum bagi anggota masyarakat yang

berkepentingan. Perizinan tersebut dikendalikan oleh penguasa

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sesuai dengan prosedur dan

petunjuk pelaksanan dari proses prizinan tersebut.

2. Fungsi perizinan

Ketentuan tentang perizinan mempunyai fungsi yaitu sebagai

fungsi penertib dan fungsi pengatur. Sebagai fungsi penertib

dimaksudkan agar izin atau setiap izin atau tempat-tempat usaha,

bangunan dan bentuk kegiatan masyarakat lainnya tidak

bertentangan satu sama lain, sehingga ketertiban dalam setiap segi

kehidupan masyarakat dapat terwujud. Sebagai fungsi mengatur

dimaksudkan agar perizinan yang ada dapat dilaksanakan sesuai

dengan peruntukannya, sehingga terdapat penyalahgunaan izin yang

telah diberikan, dengan kata lain fungsi pengaturan ini dapat juga

disebut sebagi fungsi yang dimiliki oleh pemerintah.

Fungsi dari izin adalah :

a. Untuk memberikan kepastian hukum bagi pemohon dan

masyarakat.

b. Sebagai tindakan preventif untuk menghadapi pihak-pihak

yang mengganggu.

c. Sebagai pengaman secara hukum.

Page 32: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

19

Dari fungsi perizinan dapat disimpulkan bahwa perizinan

memiliki fungsi untuk menertibkan dan mengatur agar izin yang

sudah diberikan tidak disalah gunakan oleh pihak yang mendapatkan

izin baik individu maupun badan usaha, dalam memberi izin

memerlukan kepastian hukum bagi pemohon dan masyarakat,

sebagai tindakan perventif untuk menghadapai pihak-pihak yang

mengganggu dan sebagai pengaman hukum.

3. Tujuan perizinan

Tujuan perizinan yaitu untuk mempengaruhi masyarakat

dalam mengikuti keinginan pemerintah.

a. Mengarahkan aktivitas tertentu (sturen).

b. Mencegah bahaya bagi lingkungan.

c. Keinginan melindungi objek tertentu.

d. Hendak membagi benda-benda yang sedikit.

e. Mengarahkan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas.

Dari penjelasan tujuan perizinan di atas dapat disimpulkan

bahwa tujuan dari perizinan yaitu untuk mempengaruhi masyarakat

dalam mengikuti keinginan pemerintah.

Page 33: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

20

1.5.3 Investasi

1. Pengertian investasi

Istilah penanaman modal dapat disepadankan dengan

investasi. Istilah investasi dan penanaman modal merupakan istilah-

istilah yang dikenal dalam kegiatan bisnis maupun dalam bahasa

perundang-undangan. Istilah investasi lebih populer digunakan

dalam dunia bisnis, sedangkan istilah penanaman modal lebih

digunakan dalam bahasa perundang-undangan.

Siti Anisah dan Lucky Suryo Wicaksono (2017:7) investasi

adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan usaha

dengan menggunakan modal untuk melakukan suatu usaha dengan

harapan akan mendapatkan hasil berupa keuntungan dikemudian

hari.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa investasi

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun badan

usaha dalam mencari keuntungan untuk masa depan dengan cara

melakukan suatu usaha dengan mengunakan modal.

Beberapa pakar ekonomi mengemukakan pengertian daripada

investasi tersebut, diantaranya menurut Sharpe et al (dalam

Sudirman, 2015:47) mengemukakan pengertian investasi sebagai

berikut “investment is the sacrifice of certain present value for

(possibly ubcertain) future value”. Maksudnya bahwa investasi

Page 34: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

21

merupakan pengorbanan nilai pada saat ini untuk nilai di masa yang

akan datang (dalam keadaan tidak pasti).

Francis (dalam Sudirman, 2015:47) mengemukakan

pengertian investasi tersebut sebagai berikut “an investment is a

commitment of money that is expected to generate additional money.

Menurut pendapat Francis tersebut investasi merupakan penanaman

sejumlah uang yang diharapkan menghasilkan tambahan uang di

masa yang akan datang.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah

sebuah nilai untuk penanaman modal atau sejumlah uang yang

diharapkan dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.

Hirt (dalam Sudirman, 2015:47) mengatakan bahwa

“investment defined as the commitment of current funds in

anticipation of receiving a large future flow of funds”. Dimaksudkan

bahwa investasi didefinisikan sebagai tanggung jawab atas dana

dalam antisipasi penerimaan arus dana yang besar di masa

mendatang.

Dari definisi di atas investasi merupakan tanggung jawab atas

penerimaan sejumlah dana besar yang dilakukan oleh investor untuk

masa yang akan datang dan juga untuk mengantisipasi berbagai

risiko yang dihadapi oleh investor.

Page 35: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

22

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau

sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang, Jones

(dalam Sudirman, 2015:47-48). Pihak-pihak yang melakukan

investasi disebut investor yang dapat digolongkan menjadi 2, yaitu

investor individual (individual investors) dan investor institusional

(institutional investors).

Dari beberapa definisi di atas tentang investasi maka dapat

disimpulkan bahwa investasi adalah sebuah cara penanaman modal

atau sejumlah uang yang dilakukan oleh investor dengan melihat

sumber daya yang ada, walaupun ada beberapa risiko yang dihadapi.

Investasi bermanfaat untuk masa yang akan datang, investasi dapat

dilakukan oleh individu maupun institusional.

2. Investasi berdasarkan bentuknya

Berdasarkan bentuknya, invsetasi dibedakan menajdi investasi

langsung (direct investment) dan investasi tidak langsung (portofolio

investment).

a. Investasi langsung (direct investment), identik dengan

kepemilikan modal secara langsung atau dengan kata lain modal

dimiliki oleh investor secara langsung. Adanya transfer modal

secara langsung dari subjek hukum kepada perusahaan (sebagai

bentuk penanaman modal).

Page 36: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

23

b. Investasi tidak langsung (portofolio investment), menurut

International Monetary Fund (IMF) portofolio investment

merupakan transaksi lintas batas negara yang melibatkan efem

atau obligasi. Investasi langsung pada umumnya merupakan

investasi jangka pendek yang mencakup kegiatan transaksi di

pasar modal atau pasar uang.

3. Investasi berdasarkan sumber modal

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal, menyebutkan bahwa penanaman modal adalah segala bentuk

kegiatan penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri

(PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) untuk melakukan

usaha di wilayah Negara Republik Indonesia.

a. Penanaman modal dalam negeri (PMDN)

Didalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal, penanaman modal dalam negeri

adalah kegiatan menanamkan modal untuk melakukan usaha di

wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam

negeri.

Pihak yang menjadi penanaman modal dalam negeri adalah

(1) Orang perorangan warga Negara Republik Indonesia, dan

atau; (2) Badan Usaha Indonesia, dan atau; (3) Badan Hukum

Indonesia.

Page 37: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

24

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) merupakan

penanaman modal dimana modal yang di investasikan berasal

dari modal dalam negeri dan pemilik modal berasal dari warga

Negara Indonesia.

b. Penanaman modal asing (PMA)

Penanaman modal asing adalah hanya meliputi modal asing

secara langsung yang dilakukan untuk menjalankan usaha di

Indonesia.

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal, menyebutkan penanaman modal

asing adalah kegiatan menanamkan modal untuk melakukan

usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanaman modal asing, baik yang menggunakan modal asing

sepenuhnya maupun yang berpantungan dengan penanaman

modal dalam negeri.

1.6 Ruang Lingkup

1. Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam meningkatkan

penanaman modal dalam negeri (PMDN)

a. Accountabilities (Memastikan bahwa sasaran akan dicapai)

b. Deadlines (Kapan target-target diharapkan akan terealisasi)

c. Resource requirements (Sumberdaya yang diperlukan dalam mencapai

target)

Page 38: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

25

2. Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam meningkatkan

penanaman modal asing (PMA)

a. Accountabilities (Memastikan bahwa sasaran akan dicapai)

b. Deadlines (Kapan target-target diharapkan akan terealisasi)

c. Resource requirements (Sumberdaya yang diperlukan dalam mencapai

target)

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Jenis penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dekripstif

kualitatif. Pilihan peneliti untuk menggunakan metode ini tidak saja

untuk mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas tetapi juga

mendapatkan hasil penelitian yang tepat sesuai dengan gambaran nyata

yang terjadi dilapangan.

Menurut Jhony Saldana (dalam Sugiyono, 2017:6) penelitian

kualitatif merupakan payungnya berbagai metode penelitian naturalitik

dalam kehidupan social. Data dan informasi yang berupa teks hasil

wawancara, catatan lapanga, dokumen, bahan-bahan yang bersifar

visual seperti artifacts, foto-foto, video, data dari internet, dokumen

pengalaman hidup manusia dianalisis secara kualitatif.

Sugiyono (2017:9) metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitain yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara trianggulasi (gabungan),

Page 39: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

26

analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generarisasi.

Menurut Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2017:5)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena

yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode

yang ada.

Sedangkan pengertian deskriptif menurut Moleong (2017:11)

adalah data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi

kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan

tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan

lapangan, foto, catatan dan dokumen resmi lainnya.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa kutipan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa metode penelitain kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah, dimana

peneliti sebagai instrument kunci, dengan teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan observasi, wawancara dan

dokumentasi), data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis

data bersifata induktif dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk

memahami makna, mengkonstruksi fenomena dan menemukan

hipotesis.

Page 40: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

27

Adapun tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk

membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini digunakan

untuk mengetahui bagaimana strategi dari Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan kota Yogyakarta dalam meningkatkan investasi.

1.7.2 Unit analisis

1. Obyek penelitian

Sugiyono (2017:91), obyek penelitian dapat dinyatakan

dengan “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau

obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam

aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu.

Maka dari itu obyek penelitian ini adalah strategi Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan dalam meningkatkan investasi di

kota Yogyakarta.

2. Subyek penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Subyek Penelitian

adalah orang, tempat atau benda yang diamati dalam rangka

pembubutan sebagai sasaran. Dalam penelitian ini, sampel sumber

data dipilih secara purposive yaitu teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajah obyek/situasi social yang diteliti.

Page 41: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

28

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek peneliti adalah

informan yang berasal dari aparatur Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan yang dianggap tahu dan dapat memberikan sumber

informasi dan data yang jelas.

Adapun informan yang peneliti wawancarai antara lain adalah

sebagai berikut :

a. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian PM Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan

b. Kepala Seksi Perencanaan dan Promosi Dinas Penanaman

Modal dan Perizinan

c. Pengelola Pengembangan Investasi Dinas Penanaman Modal

dan Perizinan

d. Kepala Seksi Pengewasan dan Pengendalian Dinas Penanaman

Modal dan Perizinan

e. Staf Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

f. Pengusaha/investor

1.7.3 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian. Pengumpulan data adalah suatu proses

pengadaan data primer untuk kepentingan penelitian. Untuk

mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan langkah atau

teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat

berjalan lancar.

Page 42: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

29

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam penelitian kualitatif pada umumnya wawancara, observasi

dan dokumentasi.

1. Wawancara

Esterberg (dalam Sugiyono, 2017:114) menyatakan bahwa

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Untuk

mendapatkan data-data tersebut, peneliti melakukan wawancara

dengan pihak-pihak terkait.

Pada penelitian ini, sebelum melakukan wawancara penulis

menyiapkan pedoman wawancara yang telah disiapkan

sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh data

mengenai strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam

meningkatkan investasi di kota Yogyakarta.

2. Observasi

Nasution (dalam Sugiyono, 2017:106) menyatakan bahwa

observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Metode ini

menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap

suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku. Pengumpulan

data dengan menggunakan alat indera dan diikuti dengan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena

yang diteliti. Dari hasil observasi, dapat diperoleh gambaran yang

Page 43: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

30

lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk

tentang cara memecahkan.

Dalam hal ini peneliti secara langsung datang ke lokasi

penelitian, yaitu Dinas Penanaman Modal dan Perizinan kota

Yogyakarta. Hasil yang diperoleh dari observasi yaitu melihat

RENSTRA dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, data

mengenai realisasi investasi PMA (penanaman modal asing) dan

PMDN (penanaman modal dalam negeri), data struktur organisasi

dan juga pelaksanaan kegiatan dari pegawai Dinas terkait.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi ini digunakan untuk

melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi. Peneliti mencatat dan mengumpulkan data-data yang

ada di Dinas terkait seperti data jumlah investor yang melakukan

investasi di kota Yogyakarta setiap tahunnya, profil dari Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan kota Yogyakarta dan juga data

personal pegawai.

Page 44: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

31

1.7.4 Teknik analisis data

Tenik analisis data menurut Sugiyono (2017:131) dalam

penelitian Kualitatif, proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif yaitu

suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya

dikembangkan menjadi hipotesis. Peneliti menggunakan model Miles

dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclution

drawing/verification.

Langkah-langkah analisis data diantaranya:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Menurut Sugiyono (2017:135) Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting,

dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk pengumpulan data dan selanjutnya

dan mencarinya apabila diperlukan.

Page 45: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

32

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk

urian singkat, bagan, hubungan anatar kategori dan sejeninya.

Peyajian data dilakukan berdasarkan data telah terkumpul dari

semua informan. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya

kemudai peneliti menganilisi untuk selanjutnya dikategorikan

mana yang diperlukan dan tidak diperlukan.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks naratif dan tabel yang

disajikan dengan sistematis untuk memberikan gambaran secara

jelas kepada pembaca. Setalah data diperoleh maka data tersebut

disajikan dalam bentuk informasi yang kemudian dikaitan dengan

dokumen yang ada ataupun kerangka pemikiran yang menjadi

panduan serta teori yang digunakan.Sehingga semua informasi

yang ditampilkan mempunyai makna dan arti.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman (dalam Sugiyono, 2017:137-138) adalah penarikan

kesimpulan atau verfikasi. Penarikan kesimpulan dapat diambil

setelah melakukan analysis mendalam pada hasil penelitian.

Dengan melakukan verifikasi, dapat terlihat apakah rumusan

masalah penelitian sudah terjawab, dan tujuan penelitiann sudah

tercapai. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan untuk

menguji kebenaran serta mencocokan informasi yang ada untuk

Page 46: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

33

kemudian dieproleh data yang valid dan jelas.Selain itu, penarikan

kesimpulan dilakukan untuk memebruikan deskirpsi singkat darin

banyaknya informasi yang diperoleh serta mendapatkan informasi

akhir.

Page 47: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

34

BAB II

DESKRIPSI UMUM DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PERIZINAN KOTA YOGYAKARTA

2.1 Selayang Pandang Sejarah Berdirinya Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta baru lahir pada

akhir tahun 2016 tepatnya 21 Oktober 2016 dengan Peraturan Daerah Kota

Yogyakarta Nomor 5 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kota Yogyakarta, yang secara efektif baru berlaku pada 3 Januari 2017.

Keberadaan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

sebenarnya sudah cukup umur/dewasa yang sebelumnya bernomenklatur

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang dibentuk dengan Peraturan Daerah

Kota Yogyakarta Nomor 17 tahun 2005 tentang Pembentukan, Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Perizinan dan disempurnakan dengan Peraturan Daerah Kota

Yogyakarta Nomor 10 tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan,

Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah.

Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) yang mendasarkan Surat

Edaran Mentri Dalam Negeri Nomor 503/125/PUOD Tahun 1997 perihal

Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Perizinan di Daerah, Pemerintah Kota

Yogyakarta membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap dengan Keputusan

Walikota Yogyakarta Nomor 01 tahun 2000 tentang Pembentukan Unit

Page 48: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

35

Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Yogyakarta, yang dipimpin oleh

seorang Koordinator dengan jabatan non esselon dengan tunjangan jabatan

disetarakan dengan esselon IV.

Pembentukan Lembaga UPTSA waktu itu sebagai upaya untuk

menjawab tuntutan dari masyarakat umum dan dunia usaha terhadap pelayanan

yang diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam pengurusan perizinan

agar dalam memberi pelayanan perizinan tidak berbelit-belit, tidak berbiaya

tinggi dan lebih transparan dalam memproses perizinan. Jenis pelayanan yang

dilayani UPTSA ada 12 ( dua belas ) jenis izin.

Lembaga UPTSA masih terdapat banyak kelemahan, diantaranya

: waktu proses perizinan masih dirasa terlalu lama dan UPTSA hanya sebagai

kantor administrasi, sedangkan untuk proses perizinannya tetap di Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) teknis, untuk proses pengiriman berkas permohonan

izin dari UPTSA ke OPD teknis memakan waktu, dan proses semakin panjang

apabila dalam penelitian berkas di OPD ditemukan kekurangan persyaratan.

Sehingga agar pelayanan perizinan di Kota Yogyakarta menjadi lebih

efektif, maka dibentuk lembaga pelayanan perizinan yang definitif berupa

Dinas dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 17

Tahun 2005 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perizinan

yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dengan jabatan struktural esselon II

b.

Page 49: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

36

Dengan berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun

2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah,

disebutkan bahwa pada Dinas yang mengampu urusan Penanaman Modal

melekat kewenangan penyelenggaraan terpadu satu pintu. Mendasarkan pada

hal tersebut, struktur organisasi pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

dianggap belum sesuai dengan kebutuhan Daerah sehingga diubah dengan

dikeluarkannya Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2018 tentang

Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta.

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta berdasarkan

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 14 Tahun 2016 menerima pelimpahan

Kewenangan Perizinan sejumlah 27 (dua puluh tujuh) jenis perizinan dan

dalam perkembangannya sekarang ini menjadi 29 (dua puluh sembilan) jenis

perizinan dan 6 (enam) non perizinan, dikarenakan ada penambahan 3 (tiga)

jenis perizinan yaitu Izin Reklame, Izin Prinsip dan Izin Usaha Penanaman

Modal, serta pengurangan 1 (satu) jenis izin yaitu Izin Gangguan (HO).

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta mempunyai

kewenangan yaitu meliputi :

a. Pemberian izin dan non izin

b. Penolakan permohonan izin dan non izin

c. Pembatalan izin dan non izin

d. Pencabutan izin dan non izin

Page 50: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

37

e. Legalisasi dan duplikat izin dan non izin

f. Pengawasan izin dan non izin.

2.2 Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

VISI

“Terwujudnya Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan yang Adil,

Transparan dan Akuntabel”

Misi : Mewujudkan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan yang

Adil, Transparan dan Akuntabel, melakukan pengawasan, pengaduan

dan advokasi yang didukung oleh regulasi serta sumber daya yang

memadai dan sisten informasi manajemen secara elektronik.

2.3 Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

2.3.1 Kedudukan

a. Dinas Penananaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang

Penanaman Moda dan Perizinan.

b. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta dipimpim

oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2.3.2 Tugas pokok

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

mempunyai tugas melaksanakan urusan Penanaman Modal dan

Perizinan.

Page 51: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

38

2.4 Tugas, Fungsi dan Unsur Organisasi

2.4.1 Kepala Dinas

1. Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan Daerah di bidang penanaman modal dan PTSP.

2. Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis dibidang

penanaman modal dan PTSP.

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

pelayanan umum dibidang penanaman modal dan PTSP.

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan dibidang penanaman

modal dan PTSP.

d. Pengkoordinasian pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang

penanaman modal dan PTSP.

e. Pengkoordinasian pengelolaan kesekretariatan meliputi

perencanaan, umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi, dan

pelaporan.

f. Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pengendalian,

evaluasi, dan pelaporan dibidang penanaman modal dan PTSP.

2.4.2Sekretariat

1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai

tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dam mengendalikan kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evalualsi

Page 52: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

39

dan pelaporan bidang umum, perlengkapan, kepegawaian dan

keuangan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor 1

di atas, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi, pengolahan data dan penyusunan

program kerja di lingkungan Dinas.

b. Penyiapan bahan administrasi, akuntasi dan pelaporan

keuangan.

c. Pengelolaan adminsitrasi kepegawaian.

d. Pengelolaan persuratan, tata naskah dinas, kearsipan,

perlengkapan, rumah tangga, perjalanan dinas, kehumasan dan

protokol.

e. Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi

pelaksanaan program kerja Dinas.

2.4.3Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

1. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan

program bidang perencanaan dan pengendalian penanaman

modal.

Page 53: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

40

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor 1

di atas , Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penanaman

Modal mempunyai fungsi ;

a. Pelaksanaan kebijakan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan program kerja dibidang perencanaan dan

pengendalian penanaman modal.

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis

dan naskah dinas dibidang perencanaan dan pengendalian

penanaman modal.

c. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program kerja

dibidang perencanaan dan pengendalian penanaman modal.

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program kerja

dibidang perencanaan dan pengendalian penanaman modal.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program

kerja dibidnag perencanaan dan pengendalian penanaman

modal.

2.4.4Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

1. Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal dipimpin

oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,

membina, mengawasi dan mengendakikan program dibidang data

dan sistem informasi penanaman modal.

Page 54: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

41

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor 1

diatas, Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan program kerja dibidang data dan sistem informasi

penanaman modal.

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis

dan naskah dinas dibidang data dan sistem informasi

penanaman modal.

c. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program

dibidang data dan sistem informasi penanaman modal.

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program dibidang

data dan sistem informasi penanaman modal.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program

dibidang data dan sistem informasi penanaman modal.

2.4.5Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina,

mengawasi dan mengendalikan program dibidang pelayanan

terpadu satu pintu.

Page 55: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

42

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor 1

diatas, Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi

:

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan program kerja dibidang pelayanan terpadu satu

pintu.

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis

dan naskah dinas dibidang pelayanan terpadu satu pintu.

c. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program

dibidang pelayanan terpadu satu pintu.

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program dibidang

pelayanan terpadu satu pintu.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program

dibidang pelayanan terpadu satu pintu.

2.4.6Bidang Konsultasi dan Pengaduan

1. Bidang Konsultasi dan Pengaduan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan

mengendalikan bidang konsultasi dan pengaduan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor 1

diatas, Bidang Konsultasi dan Pengaduan mempunyai fungsi :

Page 56: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

43

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan program kerja dibidang konsultasi dan

pengaduan.

b. Perencanaan prigram kegiatan, penyusunan petunjuk teknis

dan naskah dinas dibidang konsultasi dan pengaduan.

c. Pengkoordinasian, pengmbangan dan fasilitasi program

dibidang konsultasi dan pengaduan.

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program dibidang

konsultasi dan pengaduan.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program

dibidang konsultasi dan pengaduan.

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta.

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta merupakan unsur

pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi

sebagai berikut :

Page 57: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

44

Gambar 2.4.1 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota

Yogyakarta

Sumber Data : Profil Dinas Penanaman Modal dan Perizinan 2019

2.5 Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

2.5.1 Kedudukan kepegawaian

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta dari hasil analisis

jabatan sesuai peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 455 Tahun 2019

tentang Penetapan Hasil Analisis Jabatan dan Beban Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan idealnya kebutuhan Sumber Daya

Manusia (SDM) berjumlah 106 orang pegawai, namun untuk saat ini

kebutuhan SDM baru terpenuhi 56 orang pegawai yang terdiri dari 42

orang PNS dan 14 orang NABAN dengan rincian sebagai berikut :

Page 58: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

45

Tabel 2.5.1 Kedudukan Pegawai

No Kedudukan Pegawai Jumlah

1 Kepala Dinas 1

2 Sekretaris 1

3 Kepala Bidang 4

4 Kepala Sub Bagian 3

5 Kepala Seksi 8

6 Staf 25

7 Naban 14

Jumlah 56

Sumber Data : LKIP 2019

2.5.2 Komposisi pegawai

1. Berdasarkan jabatan

Berdasarkan dari jabatannya, jika dilihat dari jumlah pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta yang berjumlah

56 orang, maka rinciannya sebagai berikut :

Tabel 2.5.2 Rincian Pegawai Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Pegawai Keterangan

1. Eslon II 1 Orang Kepala Dinas

2. Eslon III 5 Orang Ka. Bidang dan

Sekretaris

3. Eslon IV 11 Orang Ka. Sei dan Ka.

Subag

4. Staf PNS 25 Orang

5. Staf NABAN 14 Orang

Jumlah 56 Orang

Sumber Data : LKIP 2019

Apabila dilihat dari tabel 2.5.2.1 Rincian Pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan di atas,untuk jabatan eslon II ada 1

orang yaitu Kepala Dinas , sementara eslon III ada 5 orang yaitu

Page 59: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

46

Kepala Bidang dan Sekretaris, selanjutnya untuk eslon IV berjumlah

11 orang yaitu Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian, kemudian

untuk staf PNS nya berjumlah 25 orang dan staf NABAN berjumlah

14 orang.

2. Berdasarkan tingkat pendidikan

Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan secara lebih

terperinci dapat dilihat pada tabel 2.5.2.2 di bawah ini dengan rincian

sebagai berikut :

Table 2.5.3 Rincian Pegawai Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Pegawai

1. SD -

2. SLTP -

3. SLTA 16 Orang

4. D3 14 Orang

5. STRATA 1 18 Orang

6. STRATA 2 8 Orang

Jumlah 56 Orang

Sumber Data : LKIP 2019

Dari tabel 2.5.2.2 di atas dapat dilihat bahwa jenjang

pendidikan paling rendah yaitu SLTA dengan jumlah 16 orang,

untuk D3 nya berjumlah 14 orang , kemudian STRATA S1 sebanyak

18 orang dan untuk jenjang pendidikan paling tinggi yaitu STRATA

S2 sebanyak 8 orang.

Page 60: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

47

3. Berdasarkan golongan

Pegawai di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota

Yogyakarta juga dibagi ke dalam berapa golongan, lebih rinci dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.5.4 Rincian Pegawai Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1. Golongan IV 8

2. Golongan III 31

3. Golongan II 3

4. Golongan I 0

5. NABAN 14

Jumlah 56

Sumber Data : LKIP 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai

terbanyak yaitu pada golongan III dengan jumlah 31 orang,

sementara golongan I tidak ada, kemudian golongan IV terdapat 8

orang, golongan II sebanyak 3 orang, sementara untuk golongan

NABAN sebanyak 14 orang dengan keterangan.

4. Berdasarkan jenis kelamin

Berikut adalah jumlah pegawai Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan Kota Yogyakarta berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 2.5.5 Rincian Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jeis Kelamin Jumlah Keterangan

1. Laki-laki 27 3 NABAN

2. Perempuan 29 11 NABAN

Jumlah 56

Sumber Data : LKIP 2019

Page 61: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

48

Dari tabel di atas jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin,

maka mayoritas pegawai di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Kota Yogyakarta yaitu perempuan dengan jumlah 29 orang dengan

keterangan NABAN 11 orang sedangkan untuk laki-laki berjumlah

27 orang dengan keterangan NABAN 3 orang jadi dengan total

jumlah pegawai sebanyak 56 orang.

2.6 Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana kerja yang tersedia di Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan saat ini secara kuantitaif sudah sebanding dengan beban pekerjaan,

namun secara kualitas ada beberapa sarana dan prasarana yang masih butuh

diperbaiki dan peremajaan seperti perkembangan teknologi informasi dan

tuntutan pelayanan prima. Adapun sarana dan prasarana kerja yang tersedia di

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta untuk menunjang

kelancaran tugas adalah sebagai berikut :

1. Ruang Pelayanan

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan didesain dengan ruang

pelayanan yang digunakan untuk pelayanan perizinan dan non perizinan.

Ruang pelayanan yang berada di dalam dengan langit-langit atap yang

tinggi ditopang dengan kolom yang kokoh dan luasnya hampir 1/3 luas

lantai 1, menggambarkan pentingnya pelayanan publik yang didukung

dengan fasilitas lengkap yang memadai, proses pelayanan perizinan dan

non perizinan yang adil, transparan dan akuntabel.

Page 62: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

49

2. Loket Costumer Service dan Loket Pelayanan

Di loket costumer service dan loket pelayanan petugas siap

memberikan berbagai informasi dan pelayanan yang diinginkan oleh

pemohon terkait permohonan perizinan dan non perizinan dengan penuh

keramahan, berpakaian seragam yang berbeda dengan pegawai

Pemerintah Kota Yogyakarta pada umumnya.

3. Prasarana Layanan Pendukung Perizinan

Untuk memperlancar proses pelayanan perizinan dan non perizinan

maka terdapat layanan pendukung perizinan, sebagai berikut :

a. Layar sentuh (Touch screen)

Didukung dengan sistem antrian dengan layar sentuh yang

sudah mudah dioperasionalkan dan daftar urutan pelayanan yang

dapat dipantau melalui layar monitor yang disediakan serta panggilan

urutan antrian dengan suara yang jelas.

b. Bank BPD DIY dan foto copy

Prasarana pendukung lainnya seperti Bank BPD DIY dan pojok

foto copy dalam satu gedung di Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan memperkuat konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One

Stop Service) yang memudahkan pemohon dalam pengurusan,

pembayaran dari pengajuan permohonan, pembayaran retribusi izin

sampai pengambilan izin sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.

c. Auditorium lantai 3 di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Page 63: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

50

Auditorium merupakan prasarana bagunan gedung Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan yang mendukung peningkatan

sumber daya dalam rangka memberi pelayanan perizinan dan non

perizinan yang mampu manampung kapasitas 100 orang lebih,

auditorium tersebut terletak di lantai 3.

d. Transparansi pelayanan

Dinding transparan dalam setiap ruang kerja dibuat dari kaca,

memudahkan siapa saja dapat melihat aktifitas pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan dalam memperoses perizinan dan

non perizinan dan sebagai bentuk transparansi dalam memberikan

pelayanan .

4. Prasarana lainnya yang mendukung Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan dalam memberikan pelayanan perizinan dan non perizinan

a. Perpustakaan

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan menyediakan

perpustakaan mini, yang dapat dimanfaatkan oleh pegawai, pemohon

izin dan tamu untuk mebaca berbagai macam buku yang sudah

tersedia.

b. Ruang bermain anak

Ruang bermain anak disediakan untuk pemohon yang

membawa putra putri kecilnya untuk mengurus izin agar tidak merasa

bosan.

Page 64: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

51

c. Ruang laktasi

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan juga menyediakan

ruang laktasi yang disediakan untuk pegawai maupun pemohon yang

ingin memberikan ASI pada bayinya.

d. Ruang pengaduan

Ruang pengaduan merupakan salah satu fasilitas yang dapat

digunakan oleh masyarakat jika ada keluhan maupun pengaduan

terkait pelayanan perizinan dan non perizinan.

e. Kotak pengaduan

Kotak pengaduan merupakan salah satu media atau sumber

pengaduan yang dapat digunakan oleh pemohon izin jika ada keluhan

maupun pengaduan terkait pelayanan perizinan dan non perizinan.

f. Papan petunjuk arah

Papan petunjuk arah disediakan untuk memudahkan pemohon

agar tidak merasa bingung saat berada di gedung Dinas Penanaman

Modal dan Perizinan.

g. Aksesibilitas

Aksesibilitas disediakan untuk kemudahan penyandang

disabilitas atau manula yang menggunakan kursi roda.

h. Mushola

Mushola merupakan salah satu sarana yang disediakan untuk

pegawai, pemohon izin, tamu yang ingin menjalankan ibadah sholat

di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan.

Page 65: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

52

i. Kamar mandi/WC

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan memiliki kamar

mandi/WC yang berada di 3 sisi, sebelah utara sisi timur, sebelah utara

sisi barat dan sebelah selatan sisi barat. Didalamnya juga disediakan

fasilitas untuk penyandang disabilitas.

2.7 Program dan Kegiatan Tahun 2019

Tujuan dan sasaran Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota

Yogyakarta adalah “Nilai Investasi Meningkat”.

Program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota

Yogyakarta tahun 2019 disusun dengan mengacu pada rancangan awal RKPD

tahun 2019, dengan memperhatikan jenis program dan kegiatan serta pagu

indikatif tahun 2019.

Dalam hal ini Dinas penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

untuk rumusan program dan kegiatan sudah sesuai dengan rancangan awal

RKPD tahun 2019, namun dari segi anggaran Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan diatas pagu indikatif dikarenakan disesuaikan dengan kebutuhan PD.

Alasan kenapa anggaran Dinas Penanaman Modal dan Perizinan diatas pagu

indikatif, dalam rancangan awal RKPD tahun 2019 setiap PD sudah disediakan

anggaran pagu indikatif, untuk Dinas penanaman Modal dan Perizinan Kota

Yogyakarta di pagu sebesar Rp. 4.405.888.527,00 namun berdasarkan hasil

analisis kebutuhan dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Page 66: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

53

menganggarkan lebih dari pagu yang sudah ditentukan, yaitu sebesar Rp.

4.522.031.427,00.

Dari data diatas alasan kenapa Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

bisa di atas pagu, dikarenakan menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-

masing kegitatan, yang mana pada tahun sebelumnya masih ada beberapa

kegiatan yang belum tertuang dalam RKA dan DPA. Salah satunya yaitu

Penanaman Modal, pada kegiatan pengembangan dan penyelenggaraan

promosi penanaman modal, menganggarkan sewa ruang pameran dan

perlengkapan untuk keikutsertaan dalam mengikuti pameran promosi investasi.

Maka dari itu pada tahun 2019 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Kota Yogyakarta mempunyai 7 (tujuh) program kerja dan 16 (enam belas)

kegiatan, yaitu :

Program :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

4. Program Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan

5. Program Pengawasan dan Penanganan Pengaduan Penanaman Modal

dan Perizinan

6. Program Pengembangan Penanaman Modal

Page 67: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

54

7. Program Penguatan Regulasi dan Pengembangan Kinerja Layanan

Penanaman Modal dan Perizinan

Kegiatan :

a. Kegiatan penyediaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

b. Kegiatan penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan kantor

c. Kegiatan penyediaan jasa pengelola pelayanan perkantoran

d. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

e. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

f. Kegiatan penyusunan dokumen perencanaan, pengendalian dan

laporan capaian kinerja SKPD.

g. Kegiatan pelaksanaan koordinasi dan penelitian lapangan

h. Kegiatan pelaksanaan operasional pelayanan perizinan

i. Kegiatan pengawasan perizinan Kota Yogyakarta

j. Kegiatan pengelolaan pengaduan perizinan di Kota Yogyakarta

k. Kegiatan pengelolaan data dan informasi perizinan

l. Kegiatan pengembangan dan penyelenggaraan promosi penanaman

modal

m. Kegiatan pengkajian dan sosialisasi peraturan perizinan.

n. Kegiatan pengukuran kinerja pelayanan.

Dari data di atas terkait dengan program dan kegiatan dari Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta, semuanya sudah

dijalankan, namun ada beberapa kegiatan yang belum selesai

Page 68: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

55

dilaksanakan da nada beberapa yang belum maksimal, salah satu kegitan

yang belum selesai dilaksanakan yaitu terkait dengan laporan capaian

kinerja instansi pemerintah masih dalam proses penyusunan, apabila

sudah selesai maka laporan capaian kinerja instansi pemerintah tersebut

akan di upload ke dalam website dinas supaya publik dapat mengakses

dan tahu capaian kinerja dari instansi pemerintah. Sementara untuk

kegiatan yang belum terealisasi dengan maksimal salah satunya yaitu

terkait dengan pengawasan perizinan di Kota Yogyakarta, karena masih

ada beberapa tempat usaha yang belum mempunyai izin.

2.8 Data Realisasi Kumulatif Nilai Investasi PMA dan PMDN

Berikut adalah data realisasi kumulatif nilai investasi PMA dan PMDN

dari tahun 2017 sampai dengan 2019 di Kota Yogyakarta berdasarkan izin

usaha yang diterbitkan Online Single Submission (OSS),

Table 2.8.1 Realisasi Kumulatif Nilai Investasi PMA dan PMDN Tahun

2017-209

No Jenis

Perusahaan

2017 2018 2019

1 PMA 768.305.800 355.902.100 957.680.240

2 PMDN 1.265.951.700 1.097.920.410 21.036.077.050

Total 2.034.257.530 1.453.822.510 21.993.757.290

Sumber Data : Ka. Sei Data Informasi PM dan Perizinan Tahun 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai investasi PMA dari tahun 2017

ke tahun 2018 mengalami penurunan, yang mana pada tahun 2017 nilai

investasi PMA nya yaitu berjumlah Rp. 768.305.800 sementara pada tahun

2018 berjumlah Rp. 355.902.100 , selanjutnya dari 2018 ke tahun 2019 terjadi

Page 69: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

56

lagi kenaikan, yang mana pada tahun 2019 nilai investasi PMA nya berjumlah

Rp. 957.680.240 . Sementara untuk nilai investasi PMDN nya pada tahun 2017

berjumlah Rp. 1.265.951.700 , pada tahun 2018 terjadi lagi penurunan, yang

mana nilai investasi PMDN nya berjumlah Rp. 1.097.920.410 . Selanjutnya

pada tahun 2019 nilai investasi PMDN berjumlah Rp. 21.036.077.050 . Faktor

yang menyebabkan terjadinya penurunan pada tahun 2017 ke 2018 yaitu ada

beberapa program atau kegiatan promosi investasi yang tidak terealisasikan,

sementara dari 2018 ke 2019 terjadi kenaikan yaitu dikarenakan adanya

kemudahan perizinan berusaha melalui elektronik yaitu online single

submission (OSS) dan juga pada tahun 2019 bulan juli mengikuti pameran

investasi yang dilaksanakan di Semarang, dengan mengikuti pameran investasi

tersebut dapat menarik para investor baik dalam maupun luar negeri untuk

melakukan investasi di Kota Yogyakarta.

Page 70: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adrian Sutedi, (2017) Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, (Jakarta):

Sinar Grafika Offset

Ahmad Syamsuddin Suryana, Marsuki, (2007) Iklim Investasi Daerah, (Jakarta):

GTZ-RED Jakarta

Citra Kurnia Akbar, Imam Hanafi, (2012) Kebijakan Perijinan, (Malang): UB Press

Erislan, (2018) Manajemen Strategi Konsep dan Penerapan, (Bandung): Manggu

Makmur Tanjung Lestari

Freddy Rangkuti, (2017) Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,

(Jakarta): Gramedia Pustaka Utama

J Salusu, (2015) Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Non Profit, (Jakarta): PT Grasindo

Moleong, Lexy J (2017) Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung): PT Remaja

Rosdakarya

Prawirosentono, Syuad, dkk, (2014) Manajemen Stratejik dan Pengambilan

Keputusan Korporasi, (Jakarta): PT Bumi Aksara

Setyono, Budi, (2014) Pemerintahan dan Manajemen Sektor Publik, (Yogyakarta):

CAPS

Sudirman, (2015) Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Gorontalo): Sultan

Amai Press

Sugiyono, (2017) Metode Penelitian Kualitatif (Bandung) : Alvabeta CV

Page 71: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman

Modal

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kota Yogyakarta

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman

Modal dan Perizinan

Jurnal

Adi Suhendra, (2017) Pro Investasi Dalam Meningkatkan Investasi Daerah di

Kabupaten Boyolali, (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) Vol.6

Ahmad Ma’ruf, (2012) Strategi Pengembangan Investasi di Daerah Pemberian

Insentif Ataukah Kemudahan, (Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan)

Vol.13

Suparno, (2017) Inovasi Daerah Untuk Meningkatkan Iklim Investasi, (Jurnal

Administrasi) Vol.1

Page 73: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

LAMPIRAN

Page 74: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

PEDOMAN WAWANCARA

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta

A. Identitas Informan

1. Nama:

2. Umur:

3. Jenis kelamin:

4. Jabatan:

5. Pendidikan:

6. Alamat:

B. Pertanyaan

1. Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam Meningkatkan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

a. Bagaimana kondisi investasi di Kota Yoyakarta khususnya Penanaman

Modal Dalam Negeri ?

b. Apa langkah atau strategi dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

dalam meningkatkan Penanaman Modal Dalam Negeri di Kota

Yogyakarta untuk kedepannya ?

c. Bagaimana cara menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan

Penanaman Modal Dalam Negeri di Kota Yogyakarta ?

d. Bagaimana koordinasi yang dilakukan dalam pembuatan perencanaan

strategis ?

e. Bagaimana komitmen dalam pelaksanaan perencanaan strategis

peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri di Kota Yogyakarta ?

Page 75: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

f. Bagaimana proses pelaksanaan rencana stretagis dalam meningkatkan

Penanaman Modal Dalam Negeri di Kota Yogyakarta ?

g. Hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan dalam mendukung proses

pelaksanaan rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Perizinan ?

h. Peluang apa saja yang bisa mendukung pelaksanaan rencana strategis

peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri di Kota Yogyakarta ?

i. Apa kegiatan/program yang digunakan oleh Dinas Penanaman Modal

dan Perizinan dalam meningkatkan Penanaman Modal Dalam Negeri

di Kota Yogyakarta ?

j. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam proses pelaksanaan

rencana strategis dalam peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri

di Kota Yogyakarta ?

2. Strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam Meningkatkan

Penanaman Modal Asing (PMA)

a. Bagaimana kondisi investasi di Kota Yoyakarta khususnya Penanaman

Modal Asing ?

b. Apa langkah atau strategi dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

dalam meningkatkan investasi Penanaman Modal Asing di Kota

Yogyakarta untuk kedepannya ?

c. Bagaimana cara menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan

Penanaman Modal Asing di Kota Yogyakarta ?

d. Bagaimana koordinasi yang dilakukan dalam pembuatan perencanaan

strategis ?

Page 76: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

e. Bagaimana komitmen dalam pelaksanaan perencanaan strategis

peningkatan Penanaman Modal Asing di Kota Yogyakarta ?

f. Bagaimana proses pelaksanaan rencana stretagis dalam meningkatkan

Penanaman Modal Asing di Kota Yogyakarta ?

g. Hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan dalam mendukung proses

pelaksanaan rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Perizinan ?

h. Peluang apa saja yang bisa mendukung pelaksanaan rencana strategis

peningkatan Penanaman Modal Asing di Kota Yogyakarta ?

i. Apa kegiatan atau program yang digunakan oleh Dinas Penanaman

Modal dan Perizinan dalam meningkatkan Penanaman Modal Asing di

Kota Yogyakarta ?

j. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam proses pelaksanaan

rencana strategis dalam peningkatan Penanaman Modal Asing di Kota

Yogyakarta ?

3. Pengusaha/Investor

a. Bagaimana strategi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dalam

meningkatkan investasi ? Apakah sudah efektif ?

b. Apa saja peluang investasi yang ada di Kota Yogyakarta supaya dapat

meningkatkan minat investor untuk melakukan investasi di Kota

Yogyakarta ?

c. Apa program yang diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan

Perizinan dalam meningkatkan investasi di Kota Yogyakarta ?

Page 77: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 78: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 79: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 80: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 81: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …
Page 82: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

Wawancara di dinas

Loket pengambilan nomor antrian

Ruang pelayanan perizinan

Page 83: STRATEGI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN …

Wawancara dengan Manajer Platinum

Gamenet

Wawancara dengan Kepala

Homeschooling Surya Nusantara

Wawancara dengan manajer PT. Nusantara

Tour