EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS...

185
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 TESIS Oleh: INACIO DA COSTA SBF151540329 PROGRAM S-2 ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2017

Transcript of EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS...

Page 1: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

TESIS

Oleh:

INACIO DA COSTA

SBF151540329

PROGRAM S-2 ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2017

Page 2: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

i

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai

derajat Sarjana Strata-2 Program Pasca Sarjana Ilmu Farmasi

Minat Manajemen Farmasi

Oleh:

INACIO DA COSTA

SBF151540329

HALAMAN JUDUL

PROGRAM S-2 ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2017

Page 3: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

ii

PENGESAHAN TESIS

Dengan judul:

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Oleh:

Inacio da Costa

SBF151540329

Dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tesis

Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Pada tanggal: 22 Juli 2017

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi

Dekan

Prof.Dr.R.A.Oetari, SU., MM., M.Sc.,Apt

Pembimbing Utama

Dr. Satibi., M.Si., Apt

Pembimbing Pendamping

Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si.,Apt.

Dewan Penguji:

1. Dr. Jason Merari P., MM.,M.Si., Apt 1.....................

2. Dr.Chairun.W.,M.Kes., M.App.SC., Apt 2......................

3. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si.,Apt. 3.......................

4. Dr. Satibi., M.Si., Apt 4.....................

Page 4: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

―Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016‖ adalah benar –

benar pekerjaan / karya saya sendiri bukan karya jiplakan dan sepanjang

pengetahuan saya tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi atau karya yang ditulis yang diterbitkan

orang lain, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya. Saya

bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai sikap ilmiah yang

harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat tanpa ada tekanan atau paksaan dari

pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika dikemudian hari

pernyataan ini tidak benar.

Surakarta, Juli 2017

Inacio da Costa

SBF 151540329

Page 5: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

iv

MOTTO

“Saya punya mimpi dan saya punya takdir...

saya tahu mimpi saya, tapi tidak tahu takdir

saya....

biarkan saya bekerja untuk mimpi saya dan

Tuhan menentukan takdir saya”

@@@@@

“don’t burn your oppurtunities for temporary

comfort

free your self”

@@@@@

“never stop learning, because life never stop

teaching”

Page 6: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul: ―Evaluasi

Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran

Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016‖. Tesis ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata dua

(S2) pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta. Penyusunan tesis ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr.Ir. Djoni Tarigan, MBA., selaku Rektor Universitas Setia Budi

Surakarta;

2. Prof. Dr. RA. Oetari, SU, MM, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas

Farmasi Universitas Setia Budi surakarta;

3. Dr. Satibi, M.Si., Apt. selaku Pembimbing Utama;

4. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi S2

Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universias Setia Budi Surakarta sekaligus

sebagai pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis;

5. Dr. Jason Merari P., MM.,M.Si., Apt dan Dr.Chairun.W., M.Kes., M.App.SC.,

Apt selaku tim penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

masukan guna penyempurnaan Tesis ini.

Page 7: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

vi

6. dr. Setya Pinardi, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian di Intaslai Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah;

7. Sumaryana, S. Si.,M.Si., Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Umum Daerah Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah atas

dukungan memberikan data yang dibutuhkan didalam penelitian tesis;

8. Dra. Ag. Sawitri S., M. Si., Apt selaku Koordinator Diklat Farmasi di RSUD

Ungaran yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis

didalam penelitian tesis;

9. Seluruh dosen pasca sarjana minat Manajemen Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

penulis selama di bangku kuliah;

10. Mertuaku tercinta, Ibu Hj. Syamsaodah, istriku ( Dian Anugraheny) dan kedua

putriku: Zela Osa dan Iza Osa. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian,

dukungan, motivasi serta ketulusan doa yang terus mengalir serta segala

pengorbanan selama ini;

11. Sahabat-sahabatku di Program Studi Pasca Sarjana Farmasi Universitas Setia

Budi Surakarta Tahun 2015 terima kasih untuk semuanya selama studi dan

kehidupanku di Solo baik suka ataupun duka;

12. Semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung

memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna sehingga saran

dan kritik dari semua pihak diterima dengan senang hati demi kesempurnaan

Page 8: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

vii

penulisan tesis ini. Penulis berharap, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Surakarta, Juli 2017

Penulis

Page 9: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PENGESAHAN TESIS .......................................................................................... ii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iii

MOTTO.... ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

INTISARI .............................................................................................................. xv

ABSTRACT ......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1. Tujuan Umum ........................................................................... 4

2. Tujuan Khusus .......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran ............................. 4

2. Bagi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran. ................................... 4

3. Bagi Peneliti ............................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Rumah Sakit .................................................................................... 8

B. Sejarah dan Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran 10

1. Sejarah RSUD Ungaran .......................................................... 10

2. Profil RSUD Ungaran ............................................................ 11

3. Lokasi dan Bangunan ............................................................. 11

3.1 Lokasi. .............................................................................. 11

3.2 Bangunan. ......................................................................... 12

4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD

Ungaran .................................................................................. 12

C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ................................................. 13

Page 10: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

ix

1. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ................................... 14

2. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .................................. 14

3. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .............................. 15

4. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ............................. 15

D. Pengelolaan Obat ........................................................................... 15

1. Selection (Seleksi/ Pemilihan Obat) ....................................... 17

2. Procurement (Perencanaan dan Pengadaan) .......................... 18

2.1. Perencanaan. .................................................................... 18

2.2. Pengadaan. ....................................................................... 21

3. Distribution (Distribusi) ......................................................... 25

4. Tahap Use (Penggunaan) ........................................................ 29

E. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Obat ................................... 29

F. Indikator Pengelolaan Obat ........................................................... 31

G. Evaluasi ......................................................................................... 34

H. Landasan Teori .............................................................................. 35

I. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 38

J. Keterangan Empiris ....................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40

A. Rancangan Penelitian .................................................................... 40

B. Jadwal dan Lokasi Penelitian ........................................................ 40

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 41

D. Objek Penelitian ............................................................................ 41

E. Bahan Penelitian ............................................................................ 42

F. Alat Penelitian ............................................................................... 42

G. Variabel Penelitian ........................................................................ 43

1. Seleksi (Selection) .................................................................. 43

2. Pengadaan (Procurement) ...................................................... 43

3. Distribusi (Distribution) ......................................................... 43

4. Penggunaan (Use) ................................................................... 43

H. Definisi Operasional ...................................................................... 44

I. Jalannya Penelitian ........................................................................ 50

1. Tahap persiapan ...................................................................... 50

2. Tahap pelaksanaan ................................................................. 51

J. Analisis Data ................................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61

A. Tahap Seleksi (Selection) .............................................................. 61

B. Tahap Perencanaan dan Pengadaan (Procurement) ...................... 64

1. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan

dana yang dibutuhkan untuk pengadaan obat. ........................ 64

2. Persentase alokasi dana pengadaan obat ................................ 66

3. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai

untuk masing-masing item obat. ............................................. 67

4. Frekuensi pengadaan tiap item obat ....................................... 69

5. Frekuensi kesalahan faktur ..................................................... 71

Page 11: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

x

6. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap

waktu yang telah disepakati ................................................... 72

C. Tahap Distribusi (Distribution) ..................................................... 74

1. Persentase kecocokan antara fisik obat dan kartu stock ......... 75

2. Tingkatan ketersediaan obat ................................................... 76

3. Persentase obat kadaluarsa dan rusak ..................................... 78

4. Inventory Turn Over Ratio (ITOR) ........................................ 79

D. Tahap Penggunaan (use)................................................................ 81

1. Jumlah item obat tiap lembar resep ........................................ 81

2. Persentase resep dengan nama obat generik ........................... 83

3. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai

ketangan pasien ...................................................................... 85

4. Persentase resep yang tidak terlayani ..................................... 86

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 90

A. Kesimpulan .................................................................................... 90

B. Saran .............................................................................................. 91

BAB VI RINGKASAN ...................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97

Page 12: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Siklus manajemen obat (Quick dkk., 2012) ........................................ 17

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 38

Gambar 3. Skema Alur Penelitian ......................................................................... 50

Page 13: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. ............................................................. 6

2. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap seleksi.......... 31

3. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap

pengadaan ....................................................................................................... 32

4. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap distribusi...... 33

5. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap

penggunaan ..................................................................................................... 34

6. Analisis data pengelolaan obat pada tahap seleksi ............................................. 58

7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan ...................................... 58

8. Analisis data pengelolaan obat pada tahap distribusi ........................................ 59

9. Analisis data pengelolaan obat pada tahap penggunaan .................................... 60

10. Kesesuaian item yang tersedia di IFRS dengan Formularium RSUD

Ungaran dan Fornas II ..................................................................................... 62

11. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan tahun 2016 .................................................................................... 65

12. Persentase alokasi dana pengadaan obat ......................................................... 66

13. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing item obat. ............................................................................... 68

14. Frekuensi pengadaan tiap item obat .................................................................. 70

15. Frekuensi Tertundanya Pembayaran Faktur ..................................................... 73

16. Presentase kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock ................................ 75

17. Tingkat ketersediaan obat ................................................................................ 76

18. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak ........................................... 78

19. Inventory Turn Over Ratio ............................................................................... 80

Page 14: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

xiii

20. Jumlah item obat per lembar resep ................................................................. 81

21. Persentase resep dengan obat generik ............................................................... 83

22. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai

ketangan pasien ............................................................................................... 85

23. Persentase resep yang tidak dilayani ................................................................ 86

Page 15: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................ 102

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................................... 103

3. Pedoman Wawancara................................................................................. 104

4. Daftar Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016 ................. 108

5. Frekuensi Tertundanya Pembayaran.......................................................... 138

6. Kecocokan obat dengan kartu stock (data stock obat)............................... 139

7. Laporan Tingkat Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Tahun 2016 ................................................................................................ 148

8. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Resep ............................................... 168

Page 16: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

xv

INTISARI

DA COSTA, I., 2017, EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN

SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH, TESIS, FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI, SURAKARTA

Instalasi Farmasi merupakan bagian di rumah sakit yang bertanggungjawab

melaksanakan pengelolaan obat yang meliputi seleksi, pengadaan, distribusi dan

penggunaan obat. Hasil pengamatan pendahuluan ditemukan beberapa

permasalahan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dan

mempengaruhi program pencapaian standar akreditasi RSUD Ungaran. Penelitian

ini bertujuan mengevaluasi efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran Kabupaten Semarang.

Penelitian menggunakan rancangan deskriptif untuk data yang bersifat

retrospektif dan concurent. Pengamatan retrospektif meliputi laporan

perencanaan dan pemakaian obat, laporan keuangan, laporan pengadaan obat,

faktur, laporan stock opname. Pengamatan concurent meliputi waktu tunggu rata-

rata pelayanan resep pasien. Data dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif.

Data yang diperoleh dari seluruh tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran dianalisis dengan indikator efisiensi menggunakan indikator

DepKes(2008) dan WHO(1993) kemudian dibandingkan dengan standar atau

hasil penelitian lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan yang belum

sesuai standar adalah: tahap seleksi, kesesuaian obat dengan formularium RSUD

Ungaran (66,85%) dan kesesuaian obat dengan fornas II (41,08%) ; tahap

pengadaan, alokasi dana pengadaan obat (25,83%); kesesuaian perencanaan

dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat (149,58 %);pengadaan

tiap item obat pertahun (5,53 kali); tertundanya pembayaran oleh rumah sakit

terhadap waktu yang telah disepakati (0,29%); tahap distribusi, Inventory Turn

Over Ratio ( 3,53); tahap penggunaan, jumlah item tiap lembar resep (4,07 dan

8,23); resep dengan nama generik ( 40,13% dan 31, 24 %); resep yang tidak

terlayani (7,8% dan 4,6%). Tahap yang sesuai standar: tahap pengadaan, modal /

dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan (100%); frekuensi

kesalahan faktur obat (0 %); tahap distribusi, kecocokan antara fisik obat dan

kartu stock (100 %); obat kadaluarsa dan rusak (0,00003%); tingkat ketersediaan

obat (15 bulan); rata–rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke

tangan pasien resep non racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit,

sedangkan untuk resep racikan pada adalah 53,60.

Kata kunci : pengelolaan obat, indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

Page 17: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

xvi

ABSTRACT

DA COSTA, I., 2017, EVALUATION OF DRUGS MANAGEMENT CYCLE

IN PHARMACY DEPARTEMENT OF UNGARAN REGIONAL

HOSPITAL OF SEMARANG DISTRICT - CENTRAL OF JAVA 2016,

THESIS, FACULTY OF PHARMACY, SETIA BUDI UNIVERSITY,

Surakarta.

The procese of drugs management cycle in pharmacy departement of

RSUD Ungaran consist of selection, procurement, distribution and use. The drug

management system in pharmacy departement of RSUD Ungaran is still in the

procese of achieving the standard score for accreditation. The objective of

research is to evaluate the procese of drugs management cycle in pharmacy

departement of RSUD Ungaran using efficiency indicators.

The study used descriptive design for retrospective and concurrent data.

Retrospective observations include quantification of drugs reporting and drug use,

financial report, drug procurement report, invoice, stock take reporting.Concurrent

observations include the average waiting time of the out patient service.

Measurement the standard value of the indicator uses a standard comparator as an

evaluation drug management system. Data are collected quantitatively and

qualitatively. The whole stage pharmacy drugs management in hospital Ungaran

efficiency level measured using indicators of MoH Indonesia(2008),WHO and

other research as a comparation.

The results showed that the management system that is not according to

the standard are: the selection process, the suitability of the drug with Ungaran

Hospital Formulary (66.85%) and drug conformance with fornas II (41.08%);

Stage of procurement, Allocation of drug procurement funds (25.83%);

Appropriateness of planning with actual use for each drug item (149,58%);

Procurement of each drug item per year (5.53 times); Delayed payment by

hospital against agreed time (0.29%); Distribution stages, Inventory Turn over

Ratio (3.53); Stage of use, number of items per recipe sheet (4.07 and 8.23);

Prescription with generic names (40.13% and 31, 24%); Unserved recipes (7.8%

and 4.6%). Stage according to standard: procurement stage, capital / available

funds with the overall required funds (100%); frequency of invoice of drug (0%);

Stage of distribution, fit between physical medicine and card stock (100%);

expired and damaged drugs (0.00003%);Drug availability level (15 months);

average time spent on prescriptions get into the hands of non cocktail recipes

patients on an outpatient basis is 28.15 minutes, while for the compounded

prescription is 53.60.

Keywords : drug management, efficiency indicators, Pharmacy Departement

of Ungaran Hospital

Page 18: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat merupakan salah satu komponen penting penunjang fungsi rumah

sakit sebagai penyelenggara pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang

diharapkan selalu tersedia dalam jenis, jumlah yang cukup dan mutu terjamin

sehingga ketersediaan obat di rumah sakit merupakan salah indikator mutu utama

manajemen rumah sakit yang wajib dikelola secara efektif dan efisien, karena

pengelolaan obat yang tidak efektif dan efisien akan memberi dampak negatif

terhadap rumah sakit, baik secara medik, sosial, ekonomi dan mengurangi

kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran merupakan rumah sakit

publik yang dikelola oleh pemerintahan daerah kabupaten Semarang Provinsi

Jawa Tengah diselengarakan berdasarkan pengelola Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) berorientasi pada prinsip efisiensi dan produktifitas, saat ini

memprogramkan peningkatan status akreditasi sehingga dibutuhkan strategi

pengelolaan sesuai standar untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar dapat terwujudnya visi RSUD

Ungaran yaitu menjadi pilihan utama masyarakat dalam pelayanan rumah

sakit. Salah satu komponen penting penunjang tercapainya tujuan RSUD

Ungaran di dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

menjadi indikator utama akreditasi RSUD Ungaran adalah kualitas

pengelolaan obat, dimana pengelolaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah

Page 19: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

2

Ungaran Kabupaten Semarang adalah tugas dan tanggung jawab instalasi farmasi

rumah sakit dengan tujuan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan obat yang

profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi, menjalankan

pengelolaan obat berdasarkan aturan dan standar yang berlaku, mengevaluasi dan

memberi pelayanan yang bermutu, melakukan pengawasan berdasarkan aturan –

aturan yang berlaku, mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi

dan peningkatan metode, serta menfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar

pengobatan dan formularium rumah sakit (Permenkes, 2014a., Permenkes, 2016).

Menurut Quick, dkk (2012) siklus manajemen obat mencakup empat

tahap, yaitu: seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement),

distribusi (distribution) dan penggunaan (use). Pengelolaan obat pada masing–

masing tahap dalam siklus pengelolaan obat ini saling terkait yang harus dikelola

dengan baik dan terorganisir agar kegiatan berjalan dengan benar dan saling

mendukung sehingga ketersediaan obat dapat terjamin untuk mendukung

pelayanan kesehatan dan menjadi sumber pendapatan rumah sakit yang potensial

(Satibi, 2015).

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, secara umum ditemukan beberapa

masalah yang berhubungan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Umum Daerah Ungaran tahun 2016, antara lain persentase ketersediaan obat

belum mencapai indikator ketersediaan obat yang ditetapkan untuk standar

akreditasi rumah sakit yaitu 80% (Permenkes, 2012), ditemukan obat yang

kadaluarsa/rusak, tingginya permintaan jenis obat yang berubah–ubah dari penulis

resep, keterlambatan pengiriman obat dari suplier, tingginya copy resep, belum

maksimal fungsi panitia farmasi dan terapi di dalam mengembangkan kebijakan

Page 20: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

3

dan evaluasi pengelolaan obat sehingga mempengaruhi proses seleksi,

perencanaan, distribusi dan penggunaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran.

Menurut Ranowijaya (2016) bahwa faktor pengelolaan obat memiliki

pengaruh yang signifikan dan tingkat hubungan yang kuat terhadap ketersediaan

obat di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan oleh Zainudin (2013), di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran terkait kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran bahwa

kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ditinjau dari empat perspektif Balanced

ScorCard masih kurang baik dan menyarankan untuk dilakukan evaluasi

pengelolaan obat berdasarkan indikator efektifitas dan efisiensi untuk mengukur

pencapaian standar pengelolaan obat di Insatalasi Farmasi RSUD Ungaran.

Mengingat begitu besar dampak dari pengelolaan obat di instalasi farmasi

RSUD Ungaran tahun 2016, maka perlu dilakukan penelitian evaluasi pengelolaan

obat dengan penelusuran tahapan - tahapan pengelolaan obat, sehingga diketahui

pada tahap mana yang belum sesuai standar, agar setiap tahap dapat terkoordinasi,

berfungsi secara efektif dan efisien untuk mencapai pelayanan kesehatan yang

berkualitas di RSUD Ungaran.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu

apakah pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi tahap

seleksi, perencanaan, pengadaan, distribusi dan penggunaan sudah efektif dan

efisien?

Page 21: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran yang meliputi tahap seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan,

distribusi dan penggunaan.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengevaluasi tahapan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran dengan dibandingkan nilai standar atau penelitian yang

relevan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran

Penelitian ini dapat dijadikan sebegai pedoman untuk menentukan

kebijakan dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap

kinerja pengelolaan obat di RSUD Ungaran.

2. Bagi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau

pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan penyediaan obat di IFRS

Ungaran.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman dan pemahaman yang lebih

mendalam tentang pengelolaan obat, serta dapat menilai tingkat efisiensi

pengelolaan obat di IFRS Ungaran

Page 22: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

5

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang evaluasi pengelolaan obat di IFRS Ungaran, sejauh ini

belum pernah dilakukan orang lain. Beberapa penelitian serupa yang pernah

dilakukan adalah:

Page 23: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

6

Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.

Perbedaan Penelitian ini Zainudin Fitaloka Mompewa

Fokus Evaluasi Pengelolaan Obat di

Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran Tahun 2016

Evaluasi kinerja Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran

dengan pendekatan Balanced

ScorCard

Evaluasi pengelolaan obat di

Intalasi Farmasi RSUD

Lamaddukeleng Sengkang

Sulawesi Selatan Tahun 2013

Evaluasi pengelolaan obat dan

strategi perbaikan degan metode

hanlon di Instalasi Farmasi RSUD

Poso Propivinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2014.

Tempat Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran Tahun 2016

Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran

Intalasi Farmasi RSUD

Lamaddukeleng Sengkang

Sulawesi Selatan Tahun 2013

Instalasi Farmasi RSUD Poso

Propivinsi Sulawesi Tengah Tahun

2014.

Waktu 2016 2013 2014 2015

Indikator:

1.Seleksi Kesesuaian aitem obat yang

tersedia dengan FORNAS II /

Formularium RSUD Ungaran

Kesesuaian item obat yang

tersedia dengan DOEN

Keseuaian item obat yang

tersedia dengan DOEN

2.Pengadaan Persentase modal/ dana yang

teredia dengan keseluruhan

dan yang dibutuhkan

Persentase modal/ dana yang

teredia dengan keseluruhan dan

yang dibutuhkan

Persentase modal/ dana yang

teredia dengan keseluruhan dan

yang dibutuhkan

Persentase alokasi dana

pengadaan obat

Persentase alokasi dana

pengadaan obat

Persentase alokasi dana pengadaan

obat

Persentase kesesuaian

pengadaan dengan kenyataan

pakai untuk masing-masing

item obat

Persentase kesesuaian pengadaan

dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing item obat

Persentase kesesuaian pengadaan

dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing item obat

Frekuensi pengadaan tiap item

obat

Frekuensi pengadaan tiap item

obat

Frekuensi pengadaan tiap item

obat

Frekuensi kesalahan faktur Frekuensi kesalahan faktur Frekuensi kesalahan faktur

Frekuensi tertundanya

pembayaran oleh rumah sakit

terhadap waktu yang telah

ditetapkan

Frekuensi tertundanya

pembayaran oleh rumah sakit

terhadap waktu yang telah

ditetapkan

Frekuensi tertundanya pembayaran

oleh rumah sakit terhadap waktu

yang telah ditetapkan

3.Distribusi Kecocokan antara obat

dengan kartu stock

Turn Over Ratio

Kecocokan antara obat dengan

kartu stock

Turn Over Ratio

Kecocokan antara obat dengan

kartu stock

Turn Over Ratio

Page 24: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

7

Perbedaan Penelitian ini Zainudin Fitaloka Mompewa

Tingkatan ketersediaan obat

Persentase nilai obat yang

kadaluarsa dan rusak

Tingkatan ketersediaan obat

Persentase nilai obat yang

kadaluarsa dan rusak

Persentase stock mati

Tingkatan ketersediaan obat

Persentase nilai obat yang

kadaluarsa dan rusak

persentase stock mati

4.Penggunaan Jumlah item obat tiap lembar

resep

Persentase resep dengan obat

generik

Persentase resep yang tidak

dilayani

Rata-rata waktu yang

digunakan untuk melayani

resep sampai ke tangan pasien

Jumlah item obat tiap lembar

resep

Persentase resep dengan obat

generik

Rata-rata waktu yang

digunakan untuk melayani

resep sampai ke tangan pasien

Persentase obat yang diberi

label dangan benar

Jumlah item obat tiap lembar

resep

Persentase resep dengan obat

generik

Rata-rata waktu yang digunakan

untuk melayani resep sampai ke

tangan pasien

Persentase obat yang diberi label

dangan benar

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah pada karakteristik permasalahan, tujuan, waktu dan tempat

penelitian.

Lanjutan Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.

Page 25: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumah Sakit

Rumah sakit dalam bahasa Ingris disebut hospital. Kata hospital berasal

dari kata dalam bahasa latin hospitium, bermakna menjamu para tamu. Menurut

sejarah, hospital atau rumah sakit adalah suatu institusi yang bersifat

kedermawanan (charitble) untuk tempat beristrahat dan hiburan, akomodasi bagi

mereka yang lemah / cacat, institusi sosial untuk pendidikan, kaum muda dan

tempat merawat orang sakit sakit / cidera (Febriwati, 2013).

World Health Organization (WHO) memberikan definisi; Rumah sakit

adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi

menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit

(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat, serta pelayanan

rawat jalan yang diberikan guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga

merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian

bio-medik (WHO, 1993).

Pengertian Rumah Sakit menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009

adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik

tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,

kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit

berkewajiban meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –

tingginya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

Page 26: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

9

9

paripurna, penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat,

melaksanakan upaya kesehatan secara serasi, terpadu, menyeluruh dan

berkesinambungan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

masyarakat berasaskan pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika

dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,

pemerataan, perlindungan dan keamanan pasien serta mempunyai fungsi sosial

(Depkes RI, 2009).

Rumah sakit merupakan salah satu sarana rujukan pelayanan kesehatan

dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat pemulihan

dan penyembuhan bagi pasien (Depkes RI, 2004).

Fungsi rumah sakit seperti dinyatakan dalam Undang-Undang No. 44

Tahun 2009 adalah sebagai berikut:

1. Rumah sakit melakukan penyelenggaran pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

2. Rumah sakit melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan

melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai

kebutuhan medis;

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan (Depkes RI, 2009).

Rumah sakit mempunyai fungsi memberikan pelayanan medis dan

pelayanan penunjang medis, juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan

Page 27: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

10

10

ilmu teknologi di bidang kesehatan dan tujuan didirikan rumah sakit adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan (Armen &

Aswar, 2013).

B. Sejarah dan Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran

1. Sejarah RSUD Ungaran

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran pada awalnya merupakan

poliklinik yang dibangun pada tahun 1910, masa pendudukan pemerintah

Belanda. Pada tahun 1979 berdasarkan SK Menkes Nomor 51/Menkes/

SK/II/1979, status rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D. Status

RSUD Ungaran mengalami peningkatan status menjadi Rumah Sakit Umum Tipe

C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1152/Menkes/SK/XII/1993. Pelaksanaan pelayanan kesehatan RSUD Ungaran

diatur dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Tingkat I Semarang No. 10

yang telah disahkan dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah tanggal 3

Juli 1995 No. 188.3/200/1995 Peraturan Daerah No.27 Tahun 1995 tentang

Organisasi dan tata kerja RSUD Ungaran Kabupaten Tingkat II Semarang telah

disahkan dengan keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah No.

1883/315/1996, tanggal 21 Oktober 1996. Kedudukan RSUD Ungaran dipimpin

oleh seorang direktur yaitu dr. Setya Pinardi, M.Kes yang menjabat sejak Januari

2012 sampai sekarang dan bertanggung jawab langsung terhadap Bupati

Semarang.

RSUD Ungaran mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan

secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

Page 28: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

11

penyembuhan, pemulihan yang dilaksanaka secara serasi, terpadu dengan upaya

peningkatan serta pencegahan dan pelaksanaan upaya rujukan. RSUD Ungaran

juga mempunyai fungsi, antara lain :penyelenggaraan pelayanan medis,

penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis, penyelenggaraan

pelayanan dan asuhan keperawatan, penyelenggaraan pelayanan rujukan,

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan administrasi umum

dan keuangan.

2. Profil RSUD Ungaran

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran merupakan rumah sakit Tipe C,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1151/Menkes/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Ungaran. RSUD Ungaran memiliki 176 tempat tidur, dengan 4 tempat

tidur untuk hemodialisa dan dengan 51 tempat tidur untuk kelas 3 serta 4 tempat

tidur untuk ruang ICU. RSUD Ungaran memiliki 11 pelayanan medis spesialistik

yaitu bedah, anak, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, THT, syaraf, mata,

kulit kelamin, gigi, rehabilitasi medik dan kejiwaan.

3. Lokasi dan Bangunan

Menurut peraturan Daerah No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dan tata

kerja RSUD Ungaran, RSUD Ungaran telah ditetapkan sebagai rumah sakit

Tipe/Kelas C.

3.1 Lokasi. Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran berlokasi di Jl.

Diponegoro No. 125 Ungaran dan letaknya strategis di pingir Jalan Raya

Semarang-Solo.

Page 29: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

12

3.2 Bangunan. Pada mulanya gedung untuk rumah sakit merupakan

rumah milik seorang warga Belanda, dengan luas 200 m . Perubahan dan renovasi

dari tahun ke tahun terus diadakan untuk mencukupi kebutuhan ruang perawatan

sampai tahun 1995 luas bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran menjadi

2055 m2 dengan luas tanah 6.130 m RSUD Ungaran saat ini juga sedang

melakukan pengembangan bangunan guna untuk mencukupi kebutuhan akan

fasilitas serta pelayanan kesehatan pada masyarakat dan sampai sekarang masih

dalam taraf penyelesaiannya.

4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD Ungaran

a. Visi RSUD Ungaran

Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah sakit.

b. Misi RSUD Ungaran

1) Mewujudkan pelayanan prima.

2) Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau

serta berdaya saing.

3) Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan,

disiplin serta profesionalisme.

4) Mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan mengikuti perkembang

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran.

c. Tujuan RSUD Ungaran

1) Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis

yang bermutu dengan fasilitas yang memadai, memilliki SDM yang

profesional dengan biaya yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Page 30: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

13

2) Terwujudnya kerjasama yang baik dan harmonis serta meningkatkan

kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.

d. Strategi Usaha RSUD Ungaran

1) Adanya perencanaan strategi organisasi dan uraian tugas yang jelas.

2) Adanya perencanaan pengembangan RSUD Ungaran dan SDM jangka

pendek, menengah dan panjang yang terprogram.

3) Penyusunan program kegiatan dan anggaran yang akurat untuk mencapai

tahap-tahap rencana pengembangan.

4) Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program yang diikuti

tindak lanjut.

C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Instalasi Farmasi Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh, dan berorientasi pada

pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi

klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat (Depkes RI, 1999).

Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau

bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh

beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional, tempat atau fasilitas

penyelanggara yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan

paripurna, mencakup perencanan, pengadaan, produksi penyimpanan perbekalan

kesehatan/sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi pendertita

rawat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu, dan pengendalian distribusi dan

Page 31: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

14

14

penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit, pelayanan farmasi

klinik umum dan spesialis, mencakup pelayanan langsung pada penderita dan

pelayanan klinik merupakan program rumah sakit secara keseluruhan (Siregar dan

Amelia, 2004).

Pengelolaan sediaan farmasi harus dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit. Instalasi farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang

farmasi yang beredar di rumah sakit dengan tujuan melangsungkan pelayanan

farmasi yang optimal, menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional

berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi, menjalankan pengelolaan

obat berdasarkan aturan – aturan yang berlaku, mengevaluasi dan memberi

pelayanan yang bermutu, melakukan pengawasan berdasarkan aturan – aturan

yang berlaku, mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi dan

peningkatan metode, serta menfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar

pengobatan dan formularium rumah sakit (Permenkes, 2014a ., Permenkes, 2016).

1. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Menjadi instalasi penunjang medik yang sesuai standar asuhan

kefarmasian dan memuaskan pelanggan.

2. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

a. Mewujudkan pengelolaan perbekalan farmasi yang sesuai standar asuhan

kefarmasian.

b. Mewujudkan asuhan kefarmasian yang profesional dan berorientasi

kepada pelanggan.

Page 32: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

15

15

3. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

a. Terwujudnya pelayanan berdasarkan standar asuhan kefarmasian.

b. Terwujudnya pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

c. Tercapainya tujuan organisasi dengan dukungan kesejahteraan anggota

tim.

4. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

a. Mewujudkan tim kerja yang solid dengan komitmen yang kuat dan

suasana kerja yang konduktif.

b. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

c. Menyusun rencana berdasarkan metode konsumsi, epidemiologi, dan

ekonomi.

d. Menetapkan struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas.

e. Menetapkan Standar Prosedur Operasional (SOP) tiap kegiatan.

f. Meningkatkan pengetahuan (pendidikan berkelanjutan) untuk

pengoptimalan pelayanan.

D. Pengelolaan Obat

Pengelolaan obat adalah suatu siklus yang berkesinambungan mulai dari

seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan. Tahapan–tahapan pengelolaan

obat perlu dievaluasi secara berkala dengan suatu indikator untuk mengetahui

tingkatan kualitas pengelolaan obat di suatu instalasi farmasi rumah sakit

(Mompewa, 2015).

Efektifitas dan efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit merupakan

konsep utama yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja manajemen,

Page 33: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

16

16

sehingga sistem pengelolaan obat dipandang sebagai bagian dari keseluruhan

sistem pelayanan rumah sakit dan diorganisasiskan dengan suatu cara yang dapat

memberikan pelayanan berdasarkan aspek keamanan, efektif dan ekonomis dalam

penggunaan obat. Pengelolaan obat dapat dikatakan baik jika menjamin

ketersediaan obat dalam jumlah yang cukup dan mutu yang terjamin untuk

mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit (Satibi, 2015).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 34/

Menkes / Permenkes /2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

di Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35

tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menegaskan bahwa

pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit adalah tugas dan fungsi instalasi

farmasi yang meliputi: pemilihan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan

rumah sakit; merencanakan kebutuhan farmasi secara optimal; mengadakan

perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai

ketentuan yang berlaku; memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi

kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit; menerima perbekalan farmasi

sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku; menyimpan perbekalan

farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian; mendistribusikan

perbekalan farmasi ke unit – unit pelayanan di rumah sakit serta pelayanan

kefarmsian dalam penggunaan obat (Permenkes 2014a. , Permenkes 2014

b.,

Permenkes , 2016).

Menurut Quik, dkk. (2012), Siklus manajemen pengelolaan obat

mencakup empat tahap yaitu:seleksi (Selection), pengadaan (precurement),

Page 34: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

17

17

distribusi (distribution) dan penggunaan (use). Siklus manajemen pengelolaam

obat didukung oleh faktor – faktor pendukung manajemen (management support)

yang meliputi organisasi, administrasi, keuangan, sistem informasi manajemen

dan sumber daya manusia. Siklus pengelolaan obat dapat dilihat pada gambar 1.

Policy and legal framework

Gambar 1. Siklus manajemen obat (Quick dkk., 2012)

Tahapan – tahapan pengelolaan obat yang meliputi: selection (seleksi),

procurement (perencanaan dan pengadaan), distribution (distribusi) serta use

(penggunaan) diuraikan sebagai berikut :

1. Selection (Seleksi/ Pemilihan Obat)

Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai ini berdasarkan :

Formularium dan standar pengobatan / pedoman diagnosa dan terapi, standar

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang telah

Distribusi

(Distribution)

Seleksi (Selection)

Pengadaan

(Procurement)

Pendukung Manajemen

- Organisasi (Organization)

- Administrasi dan keuangan

(Administration and finance) - Sistem informasi manajemen

(Management information system)

- Sumber daya manusia (Human resource)

Penggunaan

(Use)

Page 35: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

18

18

ditetapkan, pola penyakit, efektifitas dan keamanan, Pengobatan berbasis bukti,

mutu, harga, ketersediaan di pasaran (Permenkes, 2014b).

Proses seleksi merupakan awal yang sangat menentukan dalam perencanaan

obat yang akan datang. Pemilihan obat di rumah sakit di Indonesia merujuk

kepada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sesuai dengan kelas rumah sakit

masing-masing memiliki formularium rumah sakit, formularium jaminan

kesehatan bagi masyarakat miskin, Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) askes dan

jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK). Sedangkan pemilihan alat kesehatan

di rumah sakit dapat didasarkan dari data oleh pemakai, daftar harga alat, daftar

alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Dirjen Binfar dan Alkes, serta spesifikasi

yang ditetapkan oleh rumah sakit (Depkes, 2008).

Tugas seleksi obat untuk menghindari obat yang tidak mempunyai nilai

terapetik, mengurangi jumlah jenis obat dan meningkatkan efisiensi obat yang

tersedia. Menurut UNHCR Drug Management Manual 2006, manfaat dari seleksi

obat yaitu dapat mencapai penyediaan yang lebih baik, peresapan lebih rasional,

harga lebih rendah (harga lebih kompetitif sesuai peningkatan kompetisi),

penggunaan yang lebih rasional oleh pasien (Quick et al., 2012).

2. Procurement (Perencanaan dan Pengadaan)

Procurument merupakan proses kegiatan yang meliputi perencanaan dan

pengadaan perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran rumah

sakit.

2.1. Perencanaan. Perencanaan kebutuhan farmasi merupakan proses

kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai

dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan

Page 36: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

19

19

menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar

perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi

metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

(Febriawati, 2013).

Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan

menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar

perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi

metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang

tersedia (Permenkes, 2014b). Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan :

Anggaran yang tersedia, penetapan prioritas, sisa persediaan, data pemakaian

periode yang lalu, waktu tunggu pemesanan, dan rencana pengembangan

(Permenkes, 2014b).

Ada beberapa macam metode perencanaan yaitu (Quick et al., 2012) :

a. Metode konsumsi (consumption method)

Merupakan metode yang praktis dan mudah dikerjakan jika memiliki data

yang sesuai antara lain data konsumsi sebelumnya, lead time pemasok,

maupun data mengenai stock on order. Kekurangan dari metode ini adalah

adanya ketidakrasionalan penggunaan obat seolah ditolerir karena

perencanaan hanya berdasarkan tingkat konsumsi tanpa mempertimbangkan

standar terapi yang ada.

b. Metode morbiditas (Morbidity method)

Metode ini didasarkan pada tingkat kejadian suatu penyakit di daerah

pelayanan kesehatan tersebut. Dengan mengetahui penyakit yang memiliki

tingkat kejadian yang cukup tinggi, maka dapat dilakukan perencanaan obat

Page 37: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

20

20

berdasarkan standar terapi dan kebutuhan obat untuk setiap penyakit yang

terdata. Metode ini lebih kompleks dibandingkan metode konsumsi.

Analisis yang digunakan dalam perencanaan untuk memastikan metode

perencanaan sesuai dengan tujuan adalah (Quick et al., 2012) :

a. Sistem ABC (Pareto)

Pada sistem ini obat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :

1) Kategori A, mencakup 10-20% dari keseluruhan item obat yang tersedia,

tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini sangat besar yaitu

mencapai 75-80% dari keseluruhan dana.

2) Kategori B, mencakup 20-40% dari keseluruhan item obat yang tersedia,

tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini cukup besar yaitu

mencapai 15-20% dari keseluruhan dana.

3) Kategori C, mencakup 60-80% dari keseluruhan item obat yang tersedia,

tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini rendah yaitu hanya

5-10% dari keseluruhan dana.

b. Metode VEN ( Vital, Esensial dan Non-esensial)

Pada analisa VEN, obat digolongkan berdasarkan :

Obat Vital (V), merupakan obat-obat yang termasuk dalam potensial life saving

drug, mempunyai efek withdraw secara signifikan atau sangat penting dalam

penyediaan pelayanan kesehatan. Kriteria nilai kritis obat ini adalah kelompok

obat yang esensial atau vital untuk memperpajang hidup, untuk mengatasi

penyakit penyebab kematian ataupun untuk pelayanan pokok kesehatan. Pada obat

kelompok ini tidak boleh terjadi kekosongan.

Page 38: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

21

21

1. Obat Essensial (E), merupakan obat-obat yang efektif untuk mengurangi

kesakitan, namun demikian sangat signifikan untuk bermacam-macam obat

tapi tidak vital untuk penyediaan sistem kesehatan dasar. Kriteria nilai kritis

obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber

penyebab penyakit dan banyak digunakan dalam pengobatan penyakit

terbanyak. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditelorir kurang dari 48 jam.

2. Obat Non-essensial (N), merupakan obat-obat yang digunakan untuk penyakit

minor atau penyakit tertentu yang efikasinya masih diragukan, termasuk

terhitung mempunyai biaya yang sangat tinggi untuk memperoleh keuntungan

teraputik. Kriteria nilai krisis obat ini adalah obat penunjang agar tindakan

atau pengobatan menjadi lebih baik, untuk kenyamanan atau untuk mengatasi

keluhan. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir lebih dari 48 jam.

2.2. Pengadaan. Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan

kebutuhan yang telah ditetapkan dan disetujui (anggarannya) dalam fungsi

sebelumnya. Pengadaan sangat teknis karena mengatur pihak luar dan dalam

penyelenggaraannya terkait oleh berbagai kebijakan pemerintah atau direksi

rumah sakit dalam berbagai produk hukum. Pengadaan perbekalan adalah proses

untuk memperoleh pasokan perbekalan kesehatan dari pemasok eksternal melalui

pembelian dari manufaktur distributor atau pedagang besar farmasi (Febriawati,

2013).

Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan

perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,

jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar

Page 39: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

22

22

mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari

pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan

dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi

kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai antara lain : Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa, bahan

berbahaya harus menyertakan material safety data sheet (MSDS), sediaan farmasi,

alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus mempunyai nomor izin edar,

dan expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia, dan lain-lain)

(Permenkes, 2014b).

Dalam memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis

pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses

pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi Farmasi harus

melibatkan tenaga kefarmasian (Permenkes, 2014b).

Rumah sakit harus memiliki mekanisme yang mencegah kekosongan stok

obat yang secara normal tersedia di rumah sakit dan mendapatkan obat saat

instalasi farmasi tutup. Menurut Permenkes No 58/ Tahun 2014, pengadaan dapat

dilakukan melalui 3 cara yaitu melalui :

a. Pembelian

Untuk rumah sakit pemerintah pembelian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

bahan medis habis pakai harus sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan

jasa yang berlaku. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian adalah :

Page 40: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

23

23

Kriteria sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, yang

meliputi kriteria umum dan kriteria mutu obat dan persyaratan pemasok.

Terdapat empat metode dalam pembelian perbekalan farmasi yaitu (Quick et

al., 2012) :

1) Tender terbuka (open tender)

Tender terbuka yaitu prosedur formal dimana peserta tender diundang dari

semua pabrik baik lokal maupun non lokal yang memenuhi spesifikasi kondisi

yang disebutkan dalam undangan tender.

2) Tender terbatas (restricted tender)

Tender terbuka disebut juga berminat tertutup atau tender selektif, yaitu

peserta tender yang berminat harus disetujui terlebih dahulu oleh panitia

pengadaan, melalui suatu proses prekualifikasi formal yang

mempertimbangkan ketaatan calon peserta tender terhadap cara-cara

pembuatan obat yang baik (CPOB), kinerja pengadaan barang sebelumnya dan

hal-hal lain yang menyangkut kemampuan peserta untuk melakukan

pengadaan barang.

3) Pengadaan online dan pemesanan secara lelang (e-procurement and

reverse auction)

Pengadaan online disebut juga pengadaan lelang secara online, dimana

pengadaannya ditenderkan melalu internet. Pada pemesanan tersebut secara

online, dengan variasi tender terbatas, kualifikasi penawar didaftarkan dengan

menggunakan inisial penawar. Penawar dengan pemberian harga terendah

akan dipublikasikan dan ditentukan sebagai pemenang kontrak.

Page 41: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

24

24

4) Negosiasi kompetitif (competitive negotiation)

Negosiasi kompetitif disebut juga pengadaan dengan negosiasi, dimana

pembeli melakukan pendekatan pada beberapa supplier (biasanya 3 atau lebih)

untuk menentukan harga. Pembeli juga dapat melakukan tawar- menawar

dengan para supplier untuk memperoleh harga atau pelayanan tertentu.

Metode ini harus memiliki market inteligent yang baik.

5) Pembelian internasional atau lokal (international or local shopping)

Pembelian lokal maupun internasional seperti negosiasi kompetitif di atas,

metode pembelian lokal maupun internasional juga dilakukan dengan cara

pembeli melakukan pendekatan dari tiga supplier untuk menentukan harga,

tetapi pada metode ini tawar-menawar maupun negosiasi tidak diijinkan.

6) Pengadaan langsung (direct procurement)

Pengadaan langsung merupakan metode paling sederhana namun paling

mahal. Pada metode ini, pengadaan dilakukan dengan pembelian langsung dari

suatu supplier ataupun harga negosiasi. Untuk obat yang hanya bisa didapat

dari suatu supplier, pembeli hanya memiliki 2 pilihan, yaitu melakukan

pengadaan langsung/ melihat alternatif obat lain.

b. Produksi Sediaan Farmasi

Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat memproduksi sediaan tertentu

apabila :

Sediaan farmasi tidak ada di pasaran, sediaan farmasi lebih murah jika

diproduksi sendiri, sediaan farmasi dengan formula khusus, sediaan farmasi

dengan kemasan yang lebih kecil/ repacking, sediaan farmasi untuk penelitian,

Page 42: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

25

25

dan sediaan Farmasi yang tidak stabil dalam penyimpanan/ harus dibuat baru

(recenter paratus). Sediaan yang dibuat di rumah sakit harus memenuhi

persyaratan mutu dan terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di

rumah sakit tersebut.

c. Sumbangan/ Dropping / Hibah

Instalasi Farmasi harus melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap

penerimaan dan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai sumbangan/ dropp ing/ hibah.

3. Distribution (Distribusi)

Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka

menyalurkan/ menyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien

dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.

Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat menjamin

terlaksananya pengawasan dan pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

bahan medis habis pakai di unit pelayanan. Sistem distribusi dirancang atas dasar

kemudahan untuk dij angkau oleh pasien dengan mempertimbangkan efisiensi dan

efektifitas ketersediaan sumber daya (Permenkes, 2014b).

Menurut Febriawati (2013) sistem distribusi obat di rumah sakit dapat

dilaksanakan secara sentralisasi atau desentralisasi. Sentralisasi merupakan

Penyimpanan dan pendistribusian semua obat atau barang farmasi dipusatkan

pada satu tempat. Seluruh kebutuhan obat atau barang farmasi setiap unit

perawatan atau pelayanan baik untuk kebutuhan individu maupun kebutuhan dasar

Page 43: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

26

26

ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut. Desentralisasi

merupakan pelayanan farmasi mempunyai cabang di dekat unit perawatan atau

pelayanan sehingga penyimpanan dan pendistribusian kebutuhan obat atau barang

farmasi unit perawatan atau pelayanan tersebut baik untuk kebutuhan individu

maupun dasar ruangan tidak lagi dilayani dari pusat pelayanan farmasi.

Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara :

a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock) yaitu : Pendistribusian

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk persediaan

di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi; Sediaan farmasi,

alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang disimpan di ruang rawat

harus dalam jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan; Dalam kondisi

sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam

kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab

ruangan; Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor

stock kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan ; Apoteker

harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan interaksi obat

pada setiap jenis obat yang disediakan di floor stock.

b. Sistem Resep Perorangan

Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

berdasarkan resep perorangan/ pasien rawat jalan dan rawat inap melalui

Instalasi Farmasi.

c. Sistem Unit Dosis

Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

berdasarkan resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau

Page 44: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

27

27

ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/ pasien. Sistem unit dosis ini

digunakan untuk pasien rawat inap.

d. Sistem Kombinasi

Sistem pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis

pakai bagi pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi a + b atau b + c

atau a + c. Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat dianjurkan

untuk pasien rawat inap mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan

pemberian obat dapat diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan

dengan sistem floor stock atau resep individu yang mencapai 18%

(Permenkes, 2014b).

Distribusi obat bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat, memelihara

mutu obat, menghindari penggunaan obat yang tidak diinginkan, menjaga

kelangsungan persediaan dan memudahkan pencarian dan pengawasan (Quick et

al., 2012).

Proses distribusi juga meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat dan

penyimpanan. Konsep dasar dalam pengelolaan persediaan adalah menjaga

keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan

untuk menyimpan persediaan tersebut. Penyimpanan obat digudang diawali dari

menerima barang dan dokumen-dokumen pendukungnya, memeriksa barang,

pengarsipan, memasukkan data-data kekomputer setelah itu proses menyimpan

barang diruang penyimpanan (Febriwati, 2013).

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan

tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang

Page 45: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

28

28

telah ditetapkan. Tujuannya agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan atau

kekosongan obat di unit-unit pelayanan (Quick et al., 2012).

Penyimpanan. Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan

penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat

menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan

medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan

kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan,

sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan farmasi,

alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (Permenkes, 2014b).

Cara penyimpanan obat yang disarankan oleh Depkes (2014) adalah

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang harus disimpan

terpisah; bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi

tanda khusus bahan berbahaya dan gas medis disimpan dengan posisi berdiri,

terikat, diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas

medis. Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas medis

yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis di ruangan harus menggunakan

tutup demi keselamatan (Depkes RI, 2014).

Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,bentuk

sediaan, dan jenisSediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

dan disusun secara alfabetis dengan menerap kanprinsip First Expired First Out

(FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai system informasi manajemen.

Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai

yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA, Look alike Sound alike) tidak

ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah

Page 46: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

29

29

terjadinya kesalahan pengambilan Obat. Rumah Sakit harus dapat menyediakan

lokasi penyimpanan obat emergensi untuk kondisi kegawat daruratan.Tempat

penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan

pencurian (Depkes RI, 2014).

4. Tahap Use (Penggunaan)

Penggunaan obat adalah suatu tahap lanjut distribusi yang mencakup

masalah pemakaian obat. Dalam penggunaan obat, masalah yang sering muncul

adalah penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak rasional

adalah penggunaan obat yang tidak memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat

penderita, tepat obat, tepat dosis dan waspada terhadap efek samping obat. Pada

penggunaan obat tidak rasional ini akan mengakibatkan dampak yang negative

baik secara medis, ekonomis maupun sosial (Depkes RI, 2014).

Tujuan utama pelayanan apoteker dalam proses penggunaan obat adalah:

melindungi penderita dari terjadinya kembali penyakit yang berkaitan dengan

obat, misalnya alergi atau reaksi obat yang merugikan; mendeteksi dan

memperbaiki ketidaktepatan atau bahaya terapi yang diberikan bersamaan;

meramalkan dan mencegah toksisitas obat; meningkatkan kepatuhan penderita

melalui fungsi farmasi klinik (Siregar & Amalia, 2004).

E. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Obat

Efisiensi merupakan bagian yang terpenting dalam manajemen

pengelolaan obat (Anief, 2005). Efisiensi berarti melakukan sesuatu dengan benar,

menggunakan sumber daya dengan seksama berdasarkan standar profesi untuk

pengelolaan obat di rumah sakit (Satibi, 2015). Efisiensi adalah mengukur biaya

Page 47: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

30

30

sumber daya yang diperlukan sehubungan dengan pencapaian suatu tujuan yaitu

perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) yang digunakan di

dalam pengelolaan obat. Sistem pengelolaan obat dikatakan efisien apabila

memenuhi kriteria diantaranya ketepatan jenis obat, ketepatan biaya dan sumber

daya serta ketepatan jumlah obat (Schermerhorn, 2001).

Efektifitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas

artinya rumah sakit dalam melakukan segala sesuatunya benar di dalam pengelolaan

obat (Satibi, 2015). Efektifitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang

diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas merupakan

kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Herlambang & Murwani, 2012).

Pengelolaan obat yang efektif dan efisien diharapkan dapat menjamin

tersedianya rencana kebutuhan jenis dan jumlah obat sesuai dengan kebutuhan,

tersedianya anggaran pengadaan obat yang dibutuhkan sesuai dengan waktunya,

terlaksananya pengadaan obat, terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang

baik, terjaminnya pendistribusian obat yang sesuai dengan waktu tunggu (lead

time) yang pendek, terpenuhinya kebutuhan obat yang mendukung pelayanan

dirumah sakit sesuai dengan jenis, jumlah dan waktu yang dibutuhkan,

tersedianya sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah dan kualifikasi yang

tepat, digunakannya obat secara rasional sesuai dengan pedoman yang disepakati,

serta tersedianya informasi pengelolaan dan penggunaan obat yang sahih, akurat

dan mutkhir (Razak dkk, 2012)

Page 48: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

31

31

F. Indikator Pengelolaan Obat

Menurut Nadzam (1991), menyebutkan bahwa indikator merupakan alat

ukur kualitatif yang dapat digunakan untuk monitoring, evaluasi, dan mengubah

atau meningkatkan mutu pengelolaan. Indikator yang baik adalah indikator yang

valid, spesifik, dan sensitif. Indikator yang valid adalah indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur keadaan tingkat pengelolaan, sehingga pengelolaan

dapat ditingkatkan. Indikator yang senstitif adalah indikator yang dapat

menunjukkan semua kasus-kasus yang terjadi saat pengukuran. Indikator yang

spesifik adalah indikator yang menunjukkan suatu kasus memang betul-betul

terjadi saat dilakukan pengukuran. Dalam mengukur pencapaian standar yang

telah ditetapkan diperlukan indikator yaitu suatu alat / tolak ukur yang hasil

menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

Indikator dibedakan menjadi Indikator persyaratan minimal yaitu indikator yang

digunakan untuk mengukur terpenuhi tidaknya standar masukan, proses, dan

lingkungan dan indikator penampilan minimal yaitu indikator yang ditetapkan

untuk mengukur tercapai tidaknya standar penampilan minimal pelayanan yang

diselenggarakan (Satibi, 2015).

Beberapa macam indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat

sebagai berikut :

Tabel 2. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap seleksi

Indikator Tujuan Cara menghitung Standar

Kesesuaian item

obat yang tersedia

dengan

DOEN/FORNAS

II/Formularium RS

(*)

Untuk mengetahui

tingkat kepatuhan

terhadap pemakaian obat

esensial/FORNAS

II/Formularium RS

Hitung jumlah item obat (x)

dan jumlah item obat yang

tersedia (y). persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

100%

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)

Page 49: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

32

32

Tabel 3. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap pengadaan

Indikator Tujuan Cara menghitung Standar

a. Persentase

modal/dana yang

tersedia dengan

keseluruhan dana

yang dibutuhkan.

(*)

a. Untuk mengetahui

seberapa jauh

persediaan dana rumah

sakit memberikan dana

kepada farmasi.

a. Hitung dana yang tersedia

(x) kebutuhan dana yang

sesungguhnya (y)

Persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

100%

b. Persentase

alokasi dana

pengadaan obat.

(*)

b. Untuk mengetahui

seberapa jauh dana

yang diberikan kepada

farmasi dibandingkan

dengan seluruh

anggaran rumah sakit.

b. Hitung total dana

pengadaan obat (x) dan

total anggaran rumah

sakit (y).

Persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

30%-40%

c. Persentase

kesesuaian

pengadaan

dengan kenyataan

pakai untuk

masing-masing

item obat. (***)

c. Untuk mengetahui

seberapa besar

ketepatan pemilihan

obat dalam pengadaan

c. Hitung jumlah item obat

yang ada dalam

perencanaan (x) dan

jumlah item obat yang

ada dalam kenyataan

pakai (y). Persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

100%

d. Frekuensi

pengadaan tiap

item obat. (***)

d. Untuk mengetahui

berapa kali obat-

obatan tersebut

dipesan setiap

tahunnya.

d. Ambil laporan

pemesanan obat

kemudian diamati berapa

kali obat dipesan tiap

tahunnya.

Rendah

<12×/tahun

Sedang 12-

24×/tahun

Tinggi

>24×/tahun

e. Frekuensi

kesalahan faktur.

(***)

e. Untuk mengetahui

berapa kali terjadinya

kesalahan faktur.

e. Hitung berapa faktur

yang salah (x) dan jumlah

seluruh faktur yang

diterima (y). Persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

0%

f. Frekuensi

tertundanya

pembayaran oleh

rumah sakit

terhadap waktu

yang telah

ditetapkan. (***)

f. Untuk mengetahui

kualitas pembayaran

rumah sakit.

f. Amati daftar hutang dan

cocokkan dengan daftar

pembayaran (x hari).

0-25 kali

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)

(***) Indikator Pudjaningsih (1996)

Page 50: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

33

33

Tabel 4. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap distribusi

Indikator Tujuan Cara menghitung Standar

a. Kecocokan

antara obat

dengan kartu

stock. (***)

a. Untuk mengetahui

ketelitian petugas

gudang.

a. Amati kartu stock obat,

cocokkan dengan barang

yang ada. Hitung jumlah

item obat yang sesuai

dengan kartu stock (x)

dan jumlah kartu stock

yang diambil (y).

persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

100%

b. Inventory Turn

Over Ratio. (***)

b. Untuk mengetahui

berapa kali perputaran

modal dalam 1 tahun.

b. Hitung omzet 1 tahun

dalam HPP (x) rata-rata

nilai persediaan obat.

Persentase :

x

TOR = —

Y

10-23 kali

c. Tingkat

ketersediaan

obat. (*)

c. Untuk mengetahui

kisaran kecukupan

obat.

c. Hitung jumlah stock obat

(x) ditambahkan

pemakaian obat selama 1

tahun (y) kemudian dibagi

dengan rata-rata

pemakaian obat perbulan

(z) dikali 1 bulan.

12-18 bulan

Perhitungan :

x + y

q = —— × 1 bulan

z

d. Persentase nilai

obat yang

kadaluwarsa dan

rusak. (***)

d. Untuk mengetahui

besarnya kerugian

rumah sakit.

d. Dari catatan obat yang

kadaluwarsa dalam 1

tahun, hitung nilai (x) dan

nilai stock opname (y).

Persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

≤ 0,2%

e. Persentase stock

mati. (*)

e. Untuk mengetahui

item obat selama 3

bulan yang tidak

terpakai.

e. Hitung jumlah item obat

selama 3 bulan tidak

terpakai (x) dan jumlah

item obat yang ada

stocknya (y). Persentase :

x

Z = — × 100 %

Y

0%

Keterangan : (*) indikator Depkes RI (2008)

(***) indikator Pudjaningsih (1996)

Page 51: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

34

34

Tabel 5. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap penggunaan

Indikator Tujuan Cara menghitung Standar

a. Jumlah item obat

tiap lembar

resep. (**)

a. Untuk mengukur

derajat polifarmasi.

a. Hitung jumlah total item obat

yang ditulis pada resep (x)

dan jumlah lembar resep. x rata-rata : — y

1,3-2,2

item

obat/lembar

resep

b. Persentase resep

dengan obat

generik. (**)

b. Untuk mengukur

kecenderungan

meresepkan obat

generik

b. Dari laporan penulisan obat

generik, hitung jumlah item

obat dengan nama generik (x)

dan jumlah item obat yang

diresepkan (y). Persentase: x

Z = — × 100 % Y

82-94%

c. Rata-rata waktu

yang digunakan

untuk melayani

resep sampai ke

tangan pasien.

(*)

c. Untuk mengetahui

tingkat kecepatan

pelayanan farmasi

rumah sakit.

c. Catat waktu resep masuk

apotek (x) dan catat waktu

selesai diterima pasien (y).

Data dibedakan antara obat

racikan dan obat jadi. Ʃ y-x

z = ————————— jumlah resep yang masuk

≤ 60 menit

untuk obat

racikan. ≤

30 menit

untuk obat

non racikan

d. Persentase

kesesuaian

resep obat

dengan

Formularium

RS (*)

d. Tujuannya

untuk mengukur

kecenderungan

dokter meresepkan

obat Formularium

RS

d. Hitunglah jumlah item

obat yang diresepkan sesuai

Formularium RS (x)

dibandingkan dengan total

jumlah item

obat keseluruhan (Y).

Perhitungan: Z=(X/Y) x

100%

100%

e.Persentase

resep yang tidak

dilayani(***)

e.Tujuannya untuk

mengetahui cakupan

pelayanan farmasi

rumah sakit

e.Hitunglah jumlah

resepyang0% yang dikeluarkan

(x), dan dibandingkan

dengan jumlah resep yang

dilayani (y).

0%

Keterangan : (*) indikator Depkes RI (2008)

(**) indikator WHO (1993)

(***) indikator Pudjaningsih (1996)

G. Evaluasi

Evaluasi adalah serangkaian prosedur untuk menilai suatu program dan

memperoleh informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, kegiatan, hasil dan

dampak serta biayanya. Fokus utama dari evaluasi adalah mencapai perkiraan

yang sistematis dari dampak program (Depkes RI, 2007).

Page 52: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

35

35

Menurut Kencanasari, dkk (2012), evaluasi pengelolaan obat adalah

pengukuran dan penilaian terhadap serangkaian tahapan pengelolaan obat

berdasarkan standar yang ditetapkan untuk mengetahui permasalahan dan

kelemahan dalam pelaksanaan sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dalam

rangka meningkatkan mutu ketersediaan obat.

Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi menjadi 3 (tiga) jenis

program evaluasi sebagai berikut: prospektif yaitu program dijalankan sebelum

pelayanan dilaksanakan, contoh: standar prosedur operasional, dan pedoman.

Konkuren yaitu program dijalankan bersamaan dengan pelayanan dilaksanakan,

contoh: memantau kegiatan konseling apoteker, peracikan resep oleh asisten

apoteker dan retrospektif yaitu program pengendalian yang dijalankan setelah

pelayanan dilaksanakan, contoh: survei konsumen, laporan mutasi barang, audit

internal. Evaluasi mutu pelayanan merupakan proses pengukuran, penilaian atas

semua kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit secara berkala. Kualitas

pelayanan meliputi: teknis pelayanan, proses pelayanan, tata cara / standar (Satibi,

2015).

H. Landasan Teori

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan

kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan.

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, dinyatakan bahwa rumah sakit merupakan salah satu dari

Page 53: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

36

36

sarana kesehatan dan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

bagi pasien. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah

kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik

secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit (Depkes, 2009).

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan berhubungan erat dengan

pelayanan kefarmasian (Depkes, 2008). Dalam suatu rumah sakit semua pelayanan

kefarmasian di pusatkan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Instalasi

farmasi rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang

mengadakan perbekalan farmasi. Peran farmasi rumah sakit sangat penting dalam

aspek manajemen maupun pelayanan dan saling terkait dalam sistem terpadu

pelayanan di rumah sakit (Permenkes, 2014a., Permenkes, 20016).

Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu unsur penting

dalam fungsi manajerial rumah sakit secara keseluruhan, karena ketidakefisienan

akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun

secara ekonomis. Tujuan manajemen obat di rumah sakit adalah agar obat yang

diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang

terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan yang bermutu.

Pelayanan bermutu yang dimaksud merupakan suatu sistem pelayanan

kesehatan terpadu dan menyeluruh melalui perencanaan yang tepat dan

pengelolaan obat yang baik dapat menjamin pasien secara individu mendapatkan

obat yang bermutu, meningkatkan efisiensi penggunaan obat, dan menurunkan

biaya bagi pasien. Obat yang merupakan salah satu unsur penting dalam upaya

Page 54: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

37

37

kesehatan, mulai dari pencegahan, diagnostik, pengobatan dan pemulihan harus

diupayakan untuk selalu tersedia pada saat dibutuhkan.

Keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan dapat diukur dengan

berbagai indikator pengelolaan obat untuk dapat membandingkan kinerja yang

sesungguhnya. Indikator digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan

atau sasaran telah berhasil dicapai dengan mengetahui sudah efisien dan efektif

manajemen pengelolaan obat di IFRS yang selama ini telah berjalan. Indikator ini

dapat digunakan untuk mengukur saat proses terjadi maupun setelah proses selesai

yang hasilnya berupa keluaran. Indikator yang baik adalah indikator yang

memiliki karakteristik validitas, sensitifitas dan spesifik. Kriteria penetapan

indikator adalah relevan, valid, dapat diukur, dan ada sistem yang dapat mengukur

indikator tersebut.

Upaya peningkatan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran dapat dilakukan melaui penelitian tentang evaluasi pengelolaan obat yang

meliputi tahap-tahap selection, procurement, distribution dan use dengan

menggunakan pedoman standar menurut Depkes (2008), WHO (1993) dan

merujuk dari pengembangan indikator efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit

oleh Pudjaningsih (1996) sebagai indikator pelengkap untuk evaluasi

pengelolaan obat di suatu rumah sakit agar tercapai tujuan rumah sakit didalam

meningkatkan dan mewujudkan kualitas penyediaan obat sehingga diharapkan

penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan

dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan, evaluasi terhadap kinerja Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran dan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan

Page 55: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

38

38

atau masukan agar ketersediaan obat dapat dikelola dengan baik dan terpenuhi

serta meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di IFRSUD Ungaran.

I. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual evaluasi pengelolaan obat di IFRSUD Ungaran

sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian

Manajemen pendukug Manajemen organisasi Manajemen sumber daya

manusia Manajemen keuangan dan

administrasi Manajemen sistem informasi

Seleksi

Distribusi

Penggunaan

Pengadaan

Pengelolaan obat

Evaluasi

Pengadaan

Seleksi

Kesesuaian

item obat yang

tersedia

dengan Fornas

II/Formulariu

m RS

Persentase modal/dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan.

Persentase alokasi dana pengadaan obat.

Persentase kesesuaian pengadaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat.

Frekuensi pengadaan tiap item obat.

Frekuensi kesalahan faktur. Frekuensi tertundanya

pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang telah ditetapkan.

Distribusi

- Kecocokan

antara obat

dengan kartu

stock.

- Inventory Turn

Over Ratio.

- Tingkat

ketersediaan

obat.

- Persentase nilai

obat yang

kadaluwarsa dan

rusak.

Penggunaan

- Jumlah item obat

tiap lembar resep.

- Persentase resep

dengan obat

generik.

- Rata-rata waktu

yang digunakan

untuk melayani

resep sampai ke

tangan pasien

- Persentase resep

yang tidak dilayani.

Page 56: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

39

39

J. Keterangan Empiris

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka dapat diketahui

keterangan empiris dalam penelitian ini yaitu evaluasi pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran meliputi tahap seleksi, pengadaan, distribusi dan

penggunaan berdasarkan indikator efisiensi berpedoman pada indikator standar

Depkes RI (2008) tentang pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit,

indikator WHO (1993) tentang investigasi penggunaan obat di fasilitas kesehatan,

juga merujuk indikator dari Pudjaningsih (1996) tentang pengembangan indikator

efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit, bertujuan mengetahui secara

menyeluruh efisiensi pengelolaan obat, mengukur tahap mana yang belum atau

sudah efisien dari pengeloaan obat di IFRS Ungaran agar terwujud peningkatan

mutu pengelolaan dan pelayanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .

Page 57: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengan dengan mengikuti

rancangan penelitian deskriptif untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. Data yang dikumpulkan berupa

data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara concurent yaitu rata

– rata waktu pelayanan resep, kartu stock / komputer, wawancara dengan petugas

terkait dan pengamatan / observasi langsung di lokasi penelitian. Data sekunder

diperoleh secara retrospektif dengan melihat dan menelusuri dokumen-dokumen

tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 yang berhubungan dengan pengelolaan obat

di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran antara lain laporan

perencanaan dan pemakaian obat, laporan keuangan, laporan pengadaan obat,

laporan stock opname, laporan pemusnahan obat rusak dan kadaluwarsa. Data

primer dan data sekunder yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif

yang kemudian diolah dan dideskripsikan berdasarkan hasil analisis maupun

observasi.

B. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan februari - april 2017 di lingkungan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran Kabupaten Semarang Propinsi

Jawa Tengah.

Page 58: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

41

41

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian data primer dan data sekunder adalah:

1. Data primer yaitu data dari pengamatan atau observasi langsung pada saat

dilakukan penelitian serta wawancara mendalam dengan petugas terkait.

2. Data sekunder yaitu data dari penelusuran dokumen-dokumen tahun

sebelumnya (tahun 2016) yang berhubungan dengan pengelolaan obat di

IFRSUD Ungaran.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian data primer dan data sekunder adalah:

1. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan observasi langsung waktu

pelayanan dan penyerahan obat, kartu stock obat (data stock obat), serta

wawancara kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala Penunjang Layanan Medis,

Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Bagian Perencanaan dan Pengadaan

Farmasi, Bagian Keuangan, Petugas Gudang Farmasi dan Distribusi dan

Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi.

2. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen berupa formularium RSUD

Ungaran, rekap laporan tahunan farmasi, laporan stock opname, kartu

pemesanan obat dan buku penerimaan barang, resep, laporan pelayanan

farmasi rumah sakit, laporan penggunaan obat generik dan non generik, data

rawat jalan dan rawat inap di RSUD Ungaran tahun 2016.

Page 59: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

42

42

E. Bahan Penelitian

Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder sebagai berikut :

1. Data primer merupakan hasil data dari wawancara mendalam, pengamatan

atau observasi langsung pada saat dilakukan penelitian.

2. Data sekunder merupakan hasil data dengan melihat dan menelusuri

dokumen-dokumen tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 yang berhubungan

dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran.

F. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kartu Stock Obat, Laporan Stock Opname Obat, Rekapan laporan tahunan farmasi,

Resep, Buku Penerimaan barang, Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi

2. Indikator efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

Penelitian ini menggunakan alat indikator pengelolaan obat Depkes RI

(2008), Indikator WHO (1993) dan merujuk dari pengembangan indikator

sebagai pelengkap indikator efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit oleh

Pudjaningsih (1996).

3. Pedoman wawancara

Penelitian ini mempergunakan formulir pedoman wawancara sebagai alat

bantu untuk pengumpulan data primer, daftar isian atau mencatat langsung

dalam buku tulis, selanjutnya dituangkan dalam transkip wawancara.

Page 60: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

43

43

G. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang direncanakan untuk

diteliti berupa indikator pengelolaan obat, yaitu :

1. Seleksi (Selection)

Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II / Formularium RS

2. Pengadaan (Procurement)

a. Persentase modal/dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan.

b. Persentase alokasi dana pengadaan obat.

c. Persentase kesesuaian antara pengadaan dengan kenyataan untuk masing-

masing item obat.

d. Frekuensi pengadaan item obat.

e. Frekuensi kesalahan faktur

f. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang

telah ditetapkan.

3. Distribusi (Distribution)

a. Persentase kecocokan antara obat dengan kartu stock.

b. Turn Over Ratio.

c. Tingkat ketersediaan obat.

d. Persentase nilai obat yang kadaluarsa dan rusak.

4. Penggunaan (Use)

a. Jumlah item obat perlembar resep.

b. Persentase resep dengan obat generik.

Page 61: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

44

44

c. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan

pasien.

d. Persentase resep yang tidak dilayani.

H. Definisi Operasional

1. Sediaan farmasi adalah sediaan berupa obat, bahan obat, obat tradisional dan

kosmetik.

2. Obat adalah bahan atau sediaan farmasi yang digunakan untuk mengurangi,

menghilangkan penyakit atau menyembuhkan seseorang dari penyakit berupa

sediaan tablet, kaplet, kapsul, puyer, sirup, injeksi, sediaan tetes

(mata/telinga/hidung), cairan/larutan, salep/krim dan suppositoria yang

disediakan dan dikelola oleh Instansi Farmasi RSUD Ungaran.

3. Pengelolaan obat adalah serangkaian kegiatan yang menyangkut aspek

seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan

penggunaan obat serta sistem pendukung yang terkait di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

4. Seleksi adalah proses kegiatan pemilihan obat yang terdapat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran dan daftar obat yang diserahkan dari masing-masing

Staf Medik Fungsional (SMF) yang diukur dengan membandingkan item obat

dalam Fornas II/Formularium RS dengan item obat yang tersedia di IFRS

ungaran.

5. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas / Formularium rumah sakit

adalah ketepatan setiap item obat yang diresepkan sudah sesuai dengan daftar

obat esensial yang tersedia.

Page 62: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

45

45

6. Obat esensial adalah obat terpilih yang dibutuhkan untuk pelayanan

kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang

diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi

tingkatannya.

7. FORNAS (Formularium Nasional) adalah daftar obat yang disusun

berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas.

Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling

berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta

digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, Fornas adalah bagian dari Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Oleh karena itu, perlu disusun suatu daftar

obat yang digunakan sebagai acuan nasional penggunaan obat dalam

pelayanan kesehatan SJSN untuk menjamin aksesibilitas keterjangkauan dan

penggunaan obat secara nasional dalam Formularium Nasional.

8. Formularium rumah sakit adalah metode yang digunakan oleh staf medik di

rumah sakit yang bekerja melalui Panitia Farmasi dan Terapi (PFT),

mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai zat aktif obat dan produk

obat yang tersedia yang dianggap paling berguna dalam perawatan pasien.

9. Perencanaan obat adalah proses kegiatan penentuan jumlah, jenis dan harga

obat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran bersumber dari aloksi dana.

10. Pengadaan obat adalah proses pengadaan obat sesuai dengan perencanaan

yang akan menjamin ketersediaan obat dalam jumlah yang benar dan harga

yang pantas serta kualitas obat yang terjamin.

Page 63: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

46

46

11. Persentase modal / dana yang dibutuhkan adalah perbandingan kesesuaian

dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya dari rumah

sakit.

12. Alokasi dana pengadaan obat adalah besarnya dana pengadaan obat yang

disediakan atau dialokasikan oleh rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan

obat dalam pelayanan kesehatan di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

13. Kesesuaian perencanaan adalah ketepatan item obat yang direncanakan

dengan kenyataan pemakaian obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

14. Anggaran pengadaan adalah biaya yang digunakan untuk pengadaan obat di

RSUD Ungaran.

15. Frekuensi pengadaan tiap item obat adalah frekuensi pemesanan untuk item

obat yang sama dengan rentang waktu satu tahun di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

16. Frekuensi kesalahan faktur adalah frekuensi kesalahan akibat ketidakcocokan

antara barang yang dipesan dengan barang yang diterima serta kelengkapan

pada faktur dari rekanan yang diterima oleh RSUD Ungaran.

17. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang

telah ditetapkan adalah frekuensi pembayaran yang melebihi batas waktu

kesepakatan pembayaran yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

18. Penyimpanan obat adalah proses kegiatan yang dimulai saat obat diterima

oleh petugas pengendalian farmasi dan petugas instalasi farmasi umum

sampai obat disimpan dan dikeluarkan oleh petugas di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

Page 64: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

47

47

19. Distribusi obat adalah proses kegiatan yang dimulai dari saat resep diterima

oleh petugas sampai obat diterima pasien di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

20. Kecocokan obat dengan kartu stock adalah kesesuaian jumlah obat dengan

catatan yang ada dengan kartu stock pada masing-masing item obat yang

terdapat di bagian pengendalian farmasi dan Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

21. Turn Over Ratio (TOR) adalah alat untuk mengetahui atau mengukur

efisiensi pengelolaan persediaan obat dengan perbandingan antara omzet

dalam 1 tahun dengan hasil stock opname pada akhir tahun di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran tahun 2016 yang dihitung dengan cara membagi

omzet satu tahun dalam HPP dengan rata – rata nilai persediaan obat,

dinayatakan bahwa semakin tinggi TOR, semakin efisien pengelolaan

persediaan obat, sebaliknya TOR rendah, berarti masih banyak stock obat

yang belum terjual dan berpengaruh terhadap keuntungan.

22. Tingkat ketersediaan obat adalah persediaan obat baik jenis maupun jumlah

yang diperlukan oleh pelayanan pengobatan dalam periode waktu tertentu,

diukur dengan cara menghitung jumlah obat yang tersedia dibandingkan

dengan rata-rata pemakaian obat perbulan di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran sehingga dinyatakan tingkatan ketersediaan obat berlebih adalah jika

persediaan obat > 18 bulan pemakaian rata – rata per bulan, tingkatan

ketersediaan obat aman adalah jika persediaan obat 12 – 18 bulan pemakaian

rata- rata per bulan, tingkatan ketersediaan obat kurang adalah jika persediaan

Page 65: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

48

48

obat < 12 bulan pemakaian rata – rata per bula, tingkatan ketersediaan obat

kosong adalah jika persediaan obat < 1 bulan pemakaian rata – rata per bulan.

23. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak adalah nilai obat yang

kadaluwarsa atau rusak dibandingkan dengan nilai stock opname di bagian

pengendalian farmasi dan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

24. Penggunaan obat adalah pemakaian obat oleh pasien yang di dalamnya

menyangkut aspek-aspek yang mempengaruhi pola pemakaian obat di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

25. Resep obat adalah keterangan dari dokter berupa tulisan tentang bahan untuk

mengurangi, menghilangkan atau menyembuhkan penyakit seorang pasien,

dimana keterangan tersebut harus digunakan oleh pasien untuk menebus obat

di apotek/apotek instalasi farmasi.

26. Jumlah item obat tiap lembar resep adalah jumlah obat yang ditulis oleh

dokter dalam tiap lembar resepnya.

27. Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya sehingga dapat

diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti, jadi

obat generik merupakan obat yang kandung isinya sama dengan obat yang di

patenkan tetapi memiliki harga yang lebih murah di bandingkan dengan obat

yang dipatenkan tanpa mengurangi khasiat dari obat generik tersebut.

28. Persentase resep dengan obat generik adalah persentase perbandingan jumlah

obat pada setiap lembar resep yang diresepkan dengan jumlah obat generik

yang diresepkan oleh dokter di RSUD Ungaran.

Page 66: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

49

49

29. Rata-rata waktu pelayanan resep adalah rata-rata waktu pelayanan terhadap

resep dimulai dari resep masuk hingga obat sampai ketangan pasien di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

30. Indikator adalah suatu alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk memonitor,

mengevaluasi dan mengubah serta meningkatkan mutu pengelolaan obat di

suatu unit pelayanan kesehatan.

31. Evaluasi adalah proses penilaian yang digunakan sebagai proses pengukuran

akan efisiensi dan efektifitas yang digunakan dalam upaya pencapaian tujuan

dimana hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi

dalam pengembangan strategi berikutnya.

32. Efisiensi adalah keseimbangan antara nilai standar pada indikator pengelolaan

obat, menurut Depkes RI (2008), WHO (1993) dan merujuk dari

pengengembangan indikator pengelolaan obat di rumah sakit oleh Pudjaningsih

(1996) dengan hasil penilaian evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

33. Efektifitas adalah jika penilaian parameter indikator efisiensi pengelolaan

obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran sesuai dengan nilai standar.

Page 67: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

50

50

I. Jalannya Penelitian

Gambar 3. Skema Alur Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Tahap persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan konsultasi dengan

pembimbing, mempersiapkan pengurusan izin pengamatan pendahuluan,

konsultasi dengan kepala IFRS Umum Daerah Ungaran dan kepala bagian

pendidikan dan pelatihan (diklat) RSU Daerah Ungaran agar penelitian dapat

berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan rumah sakit.

Jalannya Penelitian Evaluasi

Pengelolaan Obat di IFRS

Ungaran Tahap pelaksanaan

Tahap persiapan

-Pengamatan pendahuluan dan

indentifikasi masalah

penelitian di IFRSUD

Ungaran

Studi pustaka

Penyusunan proposal

Ujian proposal

Pengurusan ijin

penelitian

Data primer

(wawancara)

Data sekunder

(menghitung nilai tiap indikator)

seleksi

Pengadaan

Penggunaan

Distribusi

Hasil wawancara

Evaluasi

Diukur dengan indikator efisiensi

dan efektifitas pengelolaan obat

Page 68: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

51

51

Berdasarkan proses indentifikasi masalah pengelolaan obat di IFRSUD

Ungaran, selanjutnya peneliti melakukan kajian pustaka, penyusunan proposal, ujian

proposal dan pengurusan ijin penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membaginya dalam 4 bagian:

a. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan evaluasi efisiensi

pengelolaan obat di IFRS. Evaluasi ini dilakukan dengan mengukur proses

seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan dengan indikator efisiensi

pengelolaan obat. Adapun tahap-tahap yang diamati adalah:

1) Seleksi

Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II/Formularium

Rumah Sakit. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap

obat esensial /formularium. Data dikumpulkan secara retrospektif dari

penyelusuran data laporan stok obat tahun 2016. Perhitungan dengan cara

mencatat jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas II/Formularium

rumah sakit (X) dibandingkan dengan item obat yang tersedia (Y) dikali

100% (X/Y x 100%).

2) Pengadaan

a) Persentase modal dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan.

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana persediaan dana rumah sakit

memberikan dana kepada farmasi. Data dikumpulkan secara

retrospektif dari penelusuran data berupa buku pembelian dan

Page 69: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

52

52

laporan anggaran rumah sakit tahun 2016. Perhitungan dengan cara

mencatat besarnya anggaran yang ada untuk pengadaan obat (X)

dibandingkan dengan total dana yang dibutuhkan untuk pengadaan

obat (Y) dikali 100% (X/Y x 100%).

b) Persentase alokasi dana pengadaan obat

Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh dana yang diberikan pada

farmasi dibanding seluruh anggaran rumah sakit. Data dikumpulkan

secara retrospektif dari penelusuran data berupa laporan anggaran

rumah sakit tahun 2016. Perhitungan dengan cara mencatat besarnya

anggaran obat (X) dibandingkan dengan total anggaran rumah sakit (Y)

dikali 100% (X/Y x 100%).

c) Kesesuaian antara perencanaan obat dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing obat.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan perkiraan dalam

perencanaan. Data yang dikumpulkan secara retrospektif dari data

perencanaan tahunan dan data pembelian periode tahun 2016,

kemudian melihat kesesuaian antara jumlah yang tertulis dalam

perencanaan dengan pembelian. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara pengambilan sampel secara cluster.

Perhitungan dengan cara menghitung jumlah obat sesuai

perencanaan tahunan (X) dibandingkan dengan jumlah total pemakaian

obat dalam setahun (Y) dikali 100%. (X/Y x 100%).

Page 70: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

53

53

d) Frekuensi pengadaan tiap item obat

Tujuannya untuk mengetahui berapa kali obat-obat tersebut dipesan

tiap tahunnya. Data dikumpulkan secara retrospektif dengan cara

mengambil kartu stok obat serta buku pembelian tahun 2016.

Pengambilan sampel secara cluster. Dari masing masing kartu stok

untuk item obat terpilih diamati berapa kali terdapat pemasukan obat

dalam setahun (X kali).

e) Frekuensi kesalahan faktur

Tujuannya Untuk mengetahui berapa kali terjadi kesalahan faktur. Data

dikumpulkan secara retrospektif dengan cara melihat surat pesanan

dengan faktur pembelian obat tahun 2016. Perhitungan dengan

mencatat jumlah faktur yang salah (X) dengan jumlah seluruh faktur

yang diterima (Y). (X/Y x 100%).

f) Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu

yang telah disepakati.

Tujuannya untuk mengetahui kualitas pembayaran rumah sakit. Data

dikumpulkan secara retrospektif dengan mengambil secara acak dari

seluruh rekanan yang melakukan transaksi pada periode tahun 2016.

Selisih antara tanggal waktu jatuh tempo faktur (X) dengan tanggal

pelunasan faktur (Y) dibanding dengan tanggal waktu jatuh tempo

faktur (X) dikali 100% ((Y-X) / X x 100%).

Page 71: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

54

54

3) Distribusi

a) Persentase kecocokan antar fisik obat dengan kartu stok

Tujuannya untuk mengetahui ketelitian petugas gudang. Data

dikumpulkan secara prospektif dengan cara mengambil sampel kartu

stok secara cluster. Kemudian untuk masing-masing kartu stok untuk

item obat yang terpilih diamati kesesuaian jumlah obat yang tertulis

pada kartu stok(X) dengan jumlah fisik obat(Y).Perhitungan: X/Y x

100%. Data dikumpulkan selama 7 hari dengan cara mengambil

sampel dari seluruh bentuk sediaan yang ada di Instalasi farmasi.

b) Tingkat ketersediaan obat

Tujuannya untuk mengetahui kisaran kecukupan obat. Data

dikumpulkan secara retrospektif dengan cara melihat laporan stock

opname akhir tahun 2016, mengambil sampel item obat secara

cluster dan menghitung rata-rata pemakaian obat perbulan dari laporan

penjualan. Perhitungannya adalah mencatat stock obat (X) ditambah

pemakaian obat selama 1 tahun (Y) dibagi dengan rata-rata pemakaian

obat perbulan (Z) dikali 1 bulan (X+Y)/Z x 1 bulan.

c) Persentase obat kadaluwarsa dan rusak

Tujuannya untuk mengetahui besarnya kerugian rumah sakit. Data

dikumpulkan secara retrospektif yaitu nilai obat rusak / kadaluwarsa.

Perhitungan dengan cara mengkalkulasi nilai obat kadaluwarsa dan

rusak dalam rupiah (X) di bandingkan dengan jumlah stock opname

dalam nilai rupiah (Y) dikali 100% (X/Y x 100%). Pengumpulan data

Page 72: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

55

55

dilakukan dari penelusuran data obat rusak dan kadaluwarsa serta stock

opname tahun 2016.

d) Inventory Turn On Ratio (ITOR)

Tujuannya untuk mengetahui berapa kali perputaran modal dalam satu

tahun. Data dikumpulkan secara retrospektif dengan cara

penelusuran laporan tahunan farmasi. Perhitungan dilakukan dengan

cara membagi antar nilai (Rp) harga pokok penjualan (HPP) (I)

tahun 2016 dengan rata-rata nilai persediaan obat 2015 (Rp) (J) atau

nilai ITOR.

4) Penggunaan

a) Jumlah item obat perlembar resep.

Tujuannya untuk mengukur derajat polifarmasi. Data dikumpulkan

secara retrospektif dengan mengambil data jumlah resep pada tahun

2016 (X) dan jumlah rata-rata item obat pada tiap resep (Y).

Perhitungannya: (X/Y).

b) Persentase resep obat dengan nama generik.

Data dikumpulkan secara retrospektif dari penelusuran laporan

penulisan obat generik tiap bulannya pada tahun 2016.

Perhitungan dengan cara menghitung jumlah item obat yang

diresepkan dengan nama generik (X) dibanding dengan total item obat

yang diresepkan (paten/ branded dan generik) (Y) dikali 100%. [X/Y x

100%].

Page 73: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

56

56

c) Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai

ketangan pasien.

Data dikumpulkan secara concurent pada jam pelayanan 08.00-14.00

WIB selama satu minggu. Perhitungan dengan cara mencatat lama

waktu dari resep masuk sampai dispensing dan dijumlahkan dari

selesai dispensing sampai obat diserahkan ketangan pasien dipisahkan

antara resep racik dan nonracik. Hitung/catat waktu masuk resep

sampai selesai dispensing (X) dan hitung/ catat waktu selesai

dispensing sampai obat ketangan pasien (Y) [Σ(X+Y)/jumlah semua

resep yang masuk.

d) Persentase resep yang tidak terlayani bertujuan untuk mengetahui

cakupan pelayanan farmasi rumah sakit. Data yang diambil adalah data

sekunder diperoleh secara retrospective dari data tahun 2016. Hitunglah

jumlah resep yang dikeluarkan (x), dan dibandingkan dengan jumlah

resep yang dilayani (y).

b. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada orang yang

membuat kebijakan dan bertanggung jawab di lapangan, diantaranya:

Direktur RS, Kepala Bagian Penunajang Layanan Medis, Kepala IFRS,

Kepala Bagian Perencanaan dan Pengadaan RS, Kepala Bagian Keuangan,

Bagian gudang dan distribusi obat, sekretaris paniatia farmasi dan terapi.

c. Data yang diperoleh diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data

kualitatif dan data kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif dilakukan

analisis, berdasarkan identifikasi temuan dan hasil disajikan dalam bentuk

Page 74: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

57

57

tekstual berupa narasi. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan

narasi untuk memperjelas jika terjadi perubahan secara visual.

J. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa menggunakan indikator

efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit, dilakuan dengan cara:

1. Menghitungan nilai masing-masing indikator yang diperoleh dari penilaian

efisiensi pengelolaan obat di RSUD Ungaran, baik yang melalui proses

wawancara, observasi dokumen dan lapangan pada saat penelitian

berlangsung, pengumpulan data pengelolaan obat meliputi tahap seleksi,

pengadaan, distribusi dan penggunaan berdasarkan indicator Depkes (2008),

WHO (1993), dan merujuk dari pengembangan indikator efisiensi

pengelolaan obat di rumah sakit oleh Pudjaningsih (1996).

2. Data yang bersifat concurent dilakukan dengan analisis isi berdasarkan

identifikasi temuan dan hasilnya disajikan dalam bentuk tekstual berupa

narasi.

3. Data yang bersifat retrospektif disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk

memperjelas jika terjadi perubahan secara visual.

4. Evaluasi dilakukan dengan mengukur proses Seleksi, Perencanaan dan

Pengadaan, Distribusi, serta Penggunaan dengan indikator efisiensi

pengelolaan obat.

5. Analisis data pengelolaan obat dari tiap indikator adalah sebagai berikut :

Page 75: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

58

58

Tabel 6. Analisis data pengelolaan obat pada tahap seleksi

Analisis Cara menghitung Standar

Kesesuaian item obat yang

tersedia dengan

Fornas II/Formularium

RS.(*)

Hitung kecocokan antara jumlah item obat di

fornas II / formularium RS (x) dibandingkan

dengan jumlah item obat yang tersedia (y).

Perhitungan x

z = — x 1 0 0 %

y

80% - 100 %

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008 dan 2012)

Tabel 7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan Analisis Cara menghitung Standar

a. Persentase modal/dana

yang tersedia dengan

keseluruhan dana yang

dibutuhkan.(*)(***)

a. Hitung kesesuaian antara dana yang

tersedia (x) dengan kebutuhan dana yang

sesungguhnya (y)

Perhitungan : x

z= — ×100%

y

100%

b. Persentase alokasi dana

pengadaan obat.(*)

b. Hitung kesesuaian antara total dana

pengadaan obat (x) dengan total anggaran

rumah sakit (y).

Perhitungan : x

z= — ×100%

y

30%-40%

c. Persentase kesesuaian item

pengadaan dengan

kenyataan untuk masing-

masing item obat.

c. Hitung jumlah item obat yang ada dalam

pengadaan (x) dengan jumlah item obat

yang ada dalam kenyataan pakai (y).

Perhitungan : x

z= — ×100%

y

100%

d. Frekuensi pengadaan tiap

item obat.(***)

d. Kesesuaian yaitu berapa kali obat-obat

yang dibutuhkan dipesan setiap tahun.

Hitung : ambil kartu stock obat kemudian

diamati berapa kali item obat dipesan tiap

tahunnya.

Rendah <12x/ tahun

Sedang 12-

24x/tahun

Tinggi >24x/tahun

e. Frekuensi kesalahan

faktur.(***)

e. Hitung jumlah faktur yang salah (x) dan

jumlah seluruh faktur yang diterima (y).

Perhitungan :

x

z= —x100%

y

0%

Page 76: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

59

59

Analisis Cara menghitung Standar

f. Frekuensi tertundanya

pembayaran oleh rumah

sakit terhadap waktu yang

telah ditetapkan.(***)

f Amati daftar hutang dan cocokkan dengan

daftar pembayaran. Hitung selisih antara

tanggal waktu jatuh tempo faktur (x)

dengan tanggal pelunasan faktur (y)

kemudian dibandingkan dengan tanggal

waktu jatuh tempo faktur.

Perhitungan :

x-y

z = — — x100%

y

0%

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)

(***) Indikator Pudjaningsih (1996)

Tabel 8. Analisis data pengelolaan obat pada tahap distribusi

Analisis Cara menghitung Standar

a. Persentase kecocokan

antara jumlah fisik obat

dengan kartu stock.(***)

a. Ambil kartu stock obat (data stock

obat), cocokkan dengan barang yang

ada. Hitung jumlah item obat yang

sesuai dengan kartu stock (x) dengan

jumlah fisik obat (y). Persentase

x

z=—x100%

y

100%

b. Turn over ratio.(***) b. Hitung omzet 1 talum dalam harga

penjualan pokok (HPP) tahun 2013 (x)

dengan nilai (Rp) stock opitame akhir

tahun 2016 (Y).

Perhitungan

TOR = x

y

10-23 kali

(Lebih tinggi lebih

efisien)

c. Tingkat ketersediaan

obat.(*)

c. Hitung jumlah obat yang tersedia (x)

ditambahkan pemakaian obat selama 1

tahun (y) kemudian dibagi dengan rata-

rata pemakaian obat perbulan (z) dikali

1 bulan.

Perhitungan

Q = = x

z × 1 bulan

12-18 bulan

d. Persentase nilai obat yang

kadaluwarsa dan

nisak.(***)

d. Dari catatan obat yang kadaluwarsa

dalam tahun 2016, dihitung dengan cara

mengkalkulasikan nilai obat

kadaluwarsa dan rusak dalam rupiah (x)

dibandingkan dengan jumlah stock

opname dalam rupiah

(y)•

Perhitungan

x

z=— ×100%

y

< 0,2%

Keterangan : *)Indikator Depkes RI (2008)

**)Indikator WHO (1993)

***) Indikator Pudjaningsih (1996)

Lanjutan Tabel 7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan

Page 77: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

60

60

Tabel 9. Analisis data pengelolaan obat pada tahap penggunaan

Analisis Cara menghitung Standar

a. Jumlah item obat

tiap lembar

resep.(**)

1. Hitung jumlah total item obat yang ditulis

pada resep (x) dengan jumlah lembar resep.

Perhitungan

Rata-rata : x

y

1,3-2,2 item

obat

perlembar

resep

b. Persentase resep

dengan obat

generik.(**)

2. Kesesuaiannya yaitu dari laporan penulisan

obat generik, hitung jumlah item obat

dengan nama generik (x) dengan jumlah

item obat yang diresepkan (y).

Perhitungan

x

z = — ×100%

y

82-94%

c. Rata-rata waktu yang

digunakan untuk

melayani resep

sampai ke tangan

pasien.(*)

3. Data dikumpulkan selama 7 hari pada jam

pelayanan. Hitung dengan cara mencatat

waktu resep masuk ke apotek (x) dengan

mencatat waktu obat selesai diserahkan

kepada pasien (y) kemudian dibagi jumlah

semua resep yang masuk.

Perhitungan

z =

y-x

jumlah resep yang masuk

< 60 menit

untuk obat

racikan. < 30

menit untuk

obat

nonracikan.

d. Persentase resep yang

tidak dilayani(***) 4. Hitunglah jumlah resep yang dikeluarkan (x),

dan dibandingkan dengan jumlah resep yang

dilayani (y)

0%

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)

(**) Indikator WHO (1993)

(***)Indikator Pudjaningsih (1996)

Page 78: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian evaluasi pengelolaan obat yang telah dilaksanakan di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran meliputi tahapan seleksi, perencanaan /

pengadaan, distribusi dan penggunaan obat tahun 2016 adalah sebagai berikut :

A. Tahap Seleksi (Selection)

Seleksi obat di RSUD Ungaran merupakan kewenangan Panitia Farmasi

dan Terapi (PFT) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD

Ungaran kabupaten Semarang No: 445/II/6.02/VI/2016 dengan tugas menyusun

daftar obat esensial atau formularium RSUD Ungaran untuk dapat menjadi sumber

informasi, pedoman pemilihan obat untuk terapi dan standarisasi penggunaan obat

di RSUD Ungaran. Proses kegiatan dimulai dari meninjau masalah kesehatan yang

terjadi di RSUD Ungaran, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis obat,

menentukan kriteria pemilihan obat berdasarkan Clinical Pathway, FORNAS –

II, usulan staf medik fungsional. Out put dari seleksi obat di rumah sakit adalah

formularium rumah sakit dengan tujuan mendapat jenis dan jumlah item obat

esensial sesuai kebutuhan, menghindari kekosongan obat, meningkatkan

penggunaan obat secara rasional.

Evaluasi tahapan seleksi obat dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengukur persentase kesesuaian jumlah item obat yang tersedia di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran dengan jumlah item obat yang masuk dalam

Formularium RSUD Ungaran dan fornas II. Data pengukuran pada tahap seleksi

diambil secara retrospective dari data pengelolaan obat tahun 2016.

Page 79: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

62

62

Hasil penelitian kesesuaian item obat yang tersedia pada Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran dengan Formularium RSUD Ungaran dan fornas II disajikan pada

tabel 10.

Tabel 10. Kesesuaian item yang tersedia di IFRS dengan Formularium RSUD Ungaran dan

Fornas II

Uraian Total

Nilai

Nilai

Standar

(%)

Jumlah Item obat yang tersedia di IFRS

Jumlah Item obat di Formularium

%Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium RS

718

480

66,85

80

Jumlah Item obat yang tersedia di IFRS yang masuk dalam Fornas II

%Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II

295

41,08

100

Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 10 menunjukan bahwa persentase kesesuaian item yang tersedia di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dengan formularium RSUD Ungaran sebesar

66,85%. Menurut Kementerian Kesehatan bahwa nilai standar kesesuaian obat yang

tersedia di rumah sakit dengan formularium rumah sakit untuk persyaratan

akreditasi rumah sakit adalah 80% (Permenkes, 2012). Hasil penelitian ini

menunjukan persentase kesesuian item obat yang tersedia dengan formularium

rumah sakit di RSUD Ungaran belum sesuai standar.

Dari tabel 10 juga menunjukan persentase kesesuaian item obat yang

tersedia di IFRS Ungaran dengan fornas II sebesar 41,08 %. Menurut Kementerian

Kesehatan bahwa nilai standar kesesuaian obat yang tersedia di IFRS dengan fornas

II idealnya 100 % sebagai pedoman penyediaan item obat untuk BPJS di fasilitas

kesehatan tingkat II / rumah sakit tipe C ( Kepmenkes 2016). Hasil penelitian ini

menunjukan persentase kesesuaian item obat berdasarkan fornas II di RSUD

Ungaran belum sesuai standar . Daftar item obat di Intalasi Farmasi yang tidak sesuai

dengan formularium RSUD Ungaran dan fornas II dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 80: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

63

63

Penelitian ini menunjukan bahwa seleksi obat di RSUD Ungaran belum

optimal. Faktor penyebab rendahnya persentase kesesuaian item obat berdasarkan

standar seleksi obat yaitu belum ada clinical pathway, minim pengetahuan dan

komitmen dokter terhadap penerapan formularium di rumah sakit, belum maksimal

fungsi PFT dan pengaruh industri farmasi. Hasil wawancara dengan kepala Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran / Sekretaris PFT RSUD Ungaran menyatakan bahwa

minimnya dukungan, komitmen institusi melalui pimpinan terhadap fungsi PFT

sangat mempengaruhi kualitas seleksi obat, sistem formularium, kepatuhan

terhadap sistem formularium dan kebijakan pengelolaan obat di RSUD Ungaran.

Solusi yang diharapkan pada tahapan seleksi obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran adalah dukungan pimpinan terhadap peningkatan fungsi PFT,

komitmen , konsistensi institusi terhadap peran PFT dan penerapan sistem

formularium di rumah sakit melalui pendekatan peraturan, pelatihan, sosialisasi,

pengawasan dan evaluasi penerapan sistem formularium, reward and

punishment agar dapat tercapai tujuan peningkatan persentase penggunaan obat

esensial berdasarkan formularium di RSUD Ungaran (Fedrini, 2014).

Pada penelitian ini dilakukan evaluasi pengelolaan obat di RSUD

Ungaran mengacu pada formularium rumah sakit untuk mengetahui kepatuhan

penggunaan obat esensial di rumah sakit karena penggunaan obat berdasarkan

formularium merupakan salah persyaratan untuk akreditasi rumah sakit.

Hasil penelitian persentase kesesuaian item obat dengan formularium

RSUD Ungaran 66, 85% lebih kecil apabila dibandingkan dengan penelitian

kesesuain item obat dengan Daftar Obat Esensial Nasional / formularium yang

Page 81: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

64

64

diteliti oleh Fitaloka (2014) sebesar 86,35% di Instalasi Farmasi RSUD

Lamaddukelleng Sengkang Sulawesi Selatan dan lebih besar dari hasil

penelitian Putri (2014) yaitu persentase kesesuaian item obat yang tersedia di

Instalasi Farmasi dengan fornas II / formularium rumah sakit sebesar 61,6%

tingkat kepatuhan penggunaan obat esensial di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi

Jember.

B. Tahap Perencanaan dan Pengadaan (Procurement)

Metode yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan obat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran adalah metode konsumsi, sedangkan untuk pengadaan

obat dilakukan dengan pengadaan langsung kepada supplier yang telah dipercaya

dan memenuhi kriteria yaitu harga rendah dan waktu pengiriman obat cepat atau

lead time pendek.

Hasil penelitian evaluasi pengelolaan obat di IFRS Ungaran tahun 2016

pada tahap perencanaan dan pengadaan adalah sebagai berikut:

1. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan untuk pengadaan obat.

Indikator ini untuk mengukur modal/ dana yang tersedia dengan modal/

dana yang dibutuhkan oleh instalasi farmasi, bertujuan untuk mengetahui berapa

modal / dana yang diperlukan instalasi farmasi bila dibandingkan dengan

jumlah dana yang sesungguhnya tersedia untuk penyediaan obat bagi pasien.

Sumber dana pengadaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran berasal

dari APBD yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang

melalui pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Page 82: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

65

65

Data diperoleh secara retrospective dengan melihat dokumen bagian

keuangan pada tahun 2016. Persentase dana yang tersedia dengan yang dibutuhkan

disajikan pada tabel 11.

Tabel 11. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan tahun 2016

Uraian Nilai Total

(Rp)

Nilai Standar

(%)

Jumlah dana yang dibutuhkan

Dana yang tersedia

% Dana yang tersedia

22,506,097,881,00

22, 506, 097,881,00

100%

100

Sumber :data sekunder bagian keuangan RSUD Ungaran

Tabel 11 menunjukan jumlah persentase penyediaan dana oleh rumah sakit

kepada instalasi farmasi untuk pengadaan obat tahun 2016 adalah 100 %. Hasil ini

menunjukan bahwa jumlah dana yang tersedia sudah mencukupi kebutuhan dana

untuk pengadaan obat di RSUD Ungaran yang menurut Pudjaningsih (1996)

bahwa ketersediaan dana dapat dinyatakan efisien untuk pengelolaan obat di

rumah sakit adalah jika mencapai nilai 100 % sehingga hasil penelitian ini dapat

dikatakan bahwa penyediaan modal / dana pengadaan obat untuk RSUD Ungaran

tahun 2016 sudah efisien efisien .

Peningkatan efisiensi persentase modal / dana pengadaan obat di RSUD

Ungaran dapat dilakukan dengan melaksanakan perencanaan secara selektif

kebutuhan obat dengan koreksi mengacu pada metode VEN yaitu menggolongkan

obat berdasarkan (vital, esencial dan non esencial), metode analisa ABC,

penyesuaian metode konsumsi dengan metode epidemiologi berdasarkan pada

pola penyakit, data jumlah kunjungan serta frekuensi penyakit (Fakhriadi, 2011).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase alokasi dana yang

tersedia efisien jika dibandingkan dengan penelitian oleh Mompewa (2015) di

Instalasi Farmasi RSUD Poso Propinsi Sulawesi Tengah yaitu 89,31% dan

Page 83: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

66

66

penelitian oleh Putri (2014) yaitu sebesar 119,6 di Instalasi Farmasi RSUD dr.

Soebandi Jember, dimana sumber dana adalah berasal dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

2. Persentase alokasi dana pengadaan obat

Indikator alokasi dana pengadaan obat bertujuan untuk menilai berapa

besar dana yang diberikan oleh rumah sakit kepada instalasi farmasi untuk

penyediaan atau pengadaan obat bagi pasien di RSUD Ungaran dibandingkan

dengan keseluruhan anggaran rumah sakit. Data diambil secara retrospektif pada

tahun 2016. Persentase alokasi dana pengadaan obat dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Persentase alokasi dana pengadaan obat

Uraian Nilai

(Rp)

Nilai

Standar (%)

Alokasi dana pengadaan obat

Anggaran RS

% Alokasi dana pengadaan obat

22,506,097,881,00

87,112,144,030,00

25,83

30-40

Sumber:data sekunder bagian keuangan RSUD Ungaran

Tabel 12 menunjukan persentase alokasi dana pengadaan obat

dibandingkan total anggaran rumah sakit sebesar 25,83 %. Nilai ini menunjukan

bahwa persentase alokasi anggaran untuk untuk pengadaan obat tahun 2016 belum

memenuhi nilai standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu berkisar antara 30–40

%. Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran menunjukan

koordinasi yang kurang bagus antara pengelola obat dan penyedia dana didalam

pengalokasian anggaran pengadaan obat, perubahan peraturan pengelolaan

keuangan dan fluktuasi kebutuhan jenis / jumlah obat mempengaruhi estimasi

alokasi dana untuk pengadaan obat, selanjutnya hasil wawancara dengan bagian

keuangan RSUD Ungaran menyatakan bahwa persentase pengalokasian anggaran

untuk pengadaan obat di RSUD Ungaran tahun 2016 berdasarkan pada persentase

Page 84: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

67

67

penggunaan anggaran belanja obat tahun sebelumnya dan dilakukan penyesuaian

secara berkala untuk mengakomodir kebutuhan nyata karena walaupun RSUD

Ungaran adalah BLUD namun membutuhkan proses yang birokratif di dalam

penyesuaian atau perubahan alokasi anggaran.

Instalasi farmasi merupakan revenue center di rumah sakit, oleh karena itu

fungsi anggaran merupakan salah data dasar penting untuk diketahui di dalam

perencanaan penyediaan obat baik dari jenis maupun jumlah sehingga pengelola

obat wajib dilibatkan secara maksimal di dalam pembahasan anggaran dan alokasi

dana pengadaan obat yang bertujuan menjadi komitmen bersama pertanggung

jawaban penggunaan / belanja dan penyediaan obat yang berkualitas dengan

memaksimalkan fungsi koordinasi dan meningkatkan pemahaman team

manajemen rumah sakit di dalam membuat kebijakan dan keputusan prioritas

besaran alokasi anggaran (Dewi dkk, 2015).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase alokasi dana pengadaan

obat dari rumah sakit kepada instalasi farmasi adalah lebih rendah jika

dibandingkan dengan penelitian oleh Mompewa (2015) sebesar 29,3 % di

Instalasi Farmasi RSUD Poso Sulawesi Tengah dan hasil penelitian Putri

(2014) yaitu sebesar 39,3 % di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi Jember.

3. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing item obat.

Indikator kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-

masing item obat bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan pemilihan

obat dalam pengadaan. Data diambil secara retrospektif pada tahun 2016.

Page 85: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

68

68

Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing

item obat dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing

item obat.

Uraian Nilai Nilai Standar

(%)

Total item obat dalam perencanaan tahun 2016

Total item obat yang ada dalam kenyataan pakai tahun 2016

%Kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai item obat

480

718

149,58

100

Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 13 menunjukkan persentase kesesuaian perencanaan dengan

kenyataan pakai item obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran adalah 149,58%.

Nilai ini menunjukan ketidak sesuaian perencanaan dengan pengadaan / kenyataan

pakai yang menurut Pudjaningsih (1996) adalah 100 % untuk dapat menyatakan

nilai efisien ketepatan perencanaan kebutuhan obat di suatu rumah sakit. Hasil ini

menunjukan belum efektif perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

tahun 2016.

Faktor yang mempengaruhi tidak efektif perencanaan dengan kenyataan

pakai obat yaitu penambahan item – item obat di luar item obat yang telah

direncanakan untuk menjawab kebutuhan pelayanan medis, belum maksimal

penerapan sistem rencana kebutuhan obat (RKO) berbasis teknologi sistem

informasi manajemen, pola peresepan yang tidak konsisten oleh dokter dan

dukungan sumber daya manusia untuk perencanaan kebutuhan obat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran menyatakan bahwa ketepatan perencanaan dan pengadaan obat di rumah

sakit dapat dilakukan dengan mengoptimalkan sistem informasi manajemen (SIM)

atau perlu didorong komitmen dan konsistensi peresepan oleh dokter di rumah

Page 86: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

69

69

sakit dengan mengevaluasi, merevisi secara periodik formularium rumah sakit,

sosialisasi fungsi formularium dan dilakukan pengawasan terhadap implementasi

formularium di RSUD Ungaran dan memaksimalkan sistem rencana kebutuhan

obat (RKO) berbasis teknologi sistem informasi manajemen (SIM).

Penguatan penggunaan formularium rumah sakit harus menjadi perhatian dan

prioritas implementasi oleh team manajemen rumah sakit untuk dapat mendukung

dan mewujudkan efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit karena ketepatan

perencanaan obat berdarkan formularium sangat mempengaruhi fungsi anggaran.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase kesesuaian perencanaan

dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat sebesar 149,58 % di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran belum efektif, jika dibandingkan dengan

penelitian oleh Mompewa (2015) sebesar 96,28 % di Instalasi Farmasi RSUD

Poso Sulawesi Tengah dan hasil penelitian Putri (2014) yaitu sebesar 84,2 % di

Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi Jember yang hampir mencapai efektifitas nilai

persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai yaitu 100 %.

4. Frekuensi pengadaan tiap item obat

Indikator frekuensi pengadaan tiap item obat bertujuan untuk mengetahui

berapa kali obat – obat tersebut dipesan setiap tahunnya. Menurut Quick et. al

(1997) pembanding frekuensi pengadaan tiap item obat dapat menggunakan

metode Economic Order Quantity (EOQ) yaitu suatu metode untuk menentukan

kuantitas pesanan persediaan yang paling ekonomis atau efisien pada setiap kali

pembelian. Data diambil secara retrospective pada tahun 2016, ditunjukkan pada

tabel 14.

Page 87: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

70

70

Tabel 14. Frekuensi pengadaan tiap item obat

Uraian Nilai Nilai Standar

Rata-rata frekuensi kenyataan pengaadaan(FK) (kali) 5,53 Rendah < 12 x / tahun

Sedang 12 – 24 x / tahun

Tinggi > 24 x /tahun

Rata-rata frekwensi pengadaan secara EOQ (FQ) (kali) 6

Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 14 menunjukan 2016 rata – rata frekuensi kenyataan pengadaan obat

di RSUD Ungaran adalah 5,53 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan

metode EOQ adalah 6 kali. Terlihat bahwa frekuensi pengadaan tiap item obat

periode 2016 dalam kategori rendah yaitu kurang dari (< 12) kali pertahun.

Tabel frekuensi pengadaan tiap item obat dapat dilihat di lampiran 5.

Berdasarkan wawancara dengan pejabat pengadaan obat di RSUD

Ungaran bahwa kondisi / ukuran gudang menjadi pertimbangan penentuan jumlah

dan frekuensi pengadaan obat, sehingga dilakukan penyesuaian persediaan untuk

mencegah resiko kerusakan, biaya penyimpanan dan memudahkan pengendalian

persediaan oleh petugas gudang. Proses penyediaan obat di RSUD Ungaran

dilakukan dengan order obat kepada suplier melalui telepon dengan estimasi biaya

order Rp.7000 atau suplier secara aktif berkoordinasi untuk menentukan jumlah

dan frekuensi penyediaan obat.

Quick at.al (2012) menyatakan bahwa penggunaan metode EOQ bertujuan

menurunkan biaya penyimpanan dan resiko kerusakan / kadaluarsa walaupun

biaya pemesanan dapat meningkat tetapi dapat terjadi efisiensi biaya yang

cukup besar. Penentuan besarnya persediaan obat sangat penting bagi rumah sakit

karena akan mempengaruhi biaya investasi, biaya penyimpanan, dan keuntungan

di rumah sakit tersebut. Kesalahan dalam menentukan besarnya persediaan akan

mempengaruhi anggaran sehingga menyerap dana tahunan rumah sakit yang besar,

Page 88: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

71

71

dan menambah biaya penyimpanan. Semakin tinggi biaya penyimpanan, rumah

sakit akan mengalami kerugian dan sebaliknya semakin rendah biaya

penyimpanan persediaan akan menguntungkan rumah sakit. Persediaan yang terlalu

besar akan menambah biaya penyimpanan dan biaya pemesanan yang akan

mengurangi keuntungan, sebaliknya persediaan yang kecil akan mengakibatkan

pelayanan terganggu sehingga menimbulkan kerugian (Ercis dan Widodo, 2013).

Penelitian ini menunjukan jika pengadaan menggunakan pendekatan /

metode EOQ, masih saja nilai frekuensi pengadaan tiap item obat di RSUD

Ungaran dalam taraf yang rendah sehingga perlu dilakukan intervensi yang lebih

intensif guna mengefisienkan pengelolaan dengan indikator ini.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) di RSD dr. Soebandi

Jember menunjukkan bahwa pada tahun 2014 rata-rata frekuensi pengadaan item

obat secara nyata pada pengadaan sebanyak 12,5 kali / tahun dan rata-rata

frekuensi pengadaan item obat secara Economic Order Quantity (EOQ) pada

pengadaan obat sebanyak 11.6. Hasil penelitian ini menunjukan rata – rata

frekuensi kenyataan pengadaan tiap item obat adalah 5,53 kali / tahun dan rata

– rata frekuensi pengadaan secara EOQ adalah 6 kali / tahun sehingga dapat

dikatakan frekuensi pengadaan item obat selama setahun di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran masuk dalam kategori rendah.

5. Frekuensi kesalahan faktur

Indikator frekuensi kesalahan faktur digunakan untuk mengukur berapa

kali terjadi kesalahan faktur. Data diambil secara retrospective yaitu dokumen

faktur tahun 2016 dari semua rekanan / supplier. Faktur yang diterima harus

Page 89: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

72

72

sesuai dengan jumlah barang yang diterima, pada saat penerimaan barang

petugas penerima barang mencocokkan antara faktur dengan yang dipesan,

faktur yang diterima dengan barang datang sehingga frekuensi kesalahan faktur

dapat dicegah. Jenis kesalahan faktur meliputi jumlah barang yang tidak sesuai

pesanan (kurang atau lebih), faktur ada tetapi tidak ada wujud barang.

Pada Instalasi Farmasi RSUD Ungaran frekuensi kealahan faktur tidak

didokumentasikan, karena jika ada faktur yang salah maka faktur tersebut

langsung dikembalikan ke pihak rekanan / supplier dan baru akan dibayar

apabila faktur sudah diperbaiki oleh pihak rekanan dan faktur yang benar yang

diserahkan kerumah sakit.

Dari hasil wawancara dengan pihak penerima barang diperoleh keterangan

bahwa frekuensi atau jumlah kesalahan faktur di Instalai farmasi RSUD Ungaran

sangat minim / hampir tidak terjadi setiap bulanannya karena proses penerimaan

barang dilaksanakan sesuai prosedur standar yang telah ditetapkan.

6. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu

yang telah disepakati

Indikator frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit

dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan rumah sakit dalam pembayaran obat

terhadap waktu yang telah disepakiti dengan pihak rekanan. Waktu pembayaran

atau jatuh tempo pembayaran yang disepakati oleh rumah sakit dangan semua

pihak rekanan/supplier adalah 60 hari. Data diambil secara retrospective tahun

2016 bisa dilihat pada tabel 15.

Page 90: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

73

73

Tabel 15. Frekuensi Tertundanya Pembayaran Faktur

Uraian Nilai Nilai

Standar (%)

Rata-rata lama waktu pembayaran (hari) 48,07

Rata-rata lama waktu pembayaran yang disepakati (hari) 60

Rata-rata selisih waktu pembayaran dengan jatuh tempo (hari) 11,93

% Tertundanya pembayaran 0,29 0

Sumber : Data Sekunder yang telah diolah

Tabel 15 menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu pembayaran faktur

obat oleh pihak keuangan rumah sakit pada tahun 2016 adalah 48,07 hari, dengan

waktu jatuh tempo 60 hari, sedangkan rata-rata waktu tertundanya pembayaran

rumah sakit adalah 11,93 hari. Sehingga diperoleh persentase sebesar 0, 29 %

yang menurut Pudjaningsih (1996) bahwa nilai yang ideal untuk dapat dijadikan

indakator tertundanya pembayaran oleh rumah sakit kepada supplier seharusnya 0 %

sehingga hasil ini menunjukan bahwa belum efisien ketepatan pembayaran oleh

rumah sakit kepada supplier yang dapat berdampak ketidaklancaran supply obat ke

rumah sakit.

Hasil wawancara dengan bagian penerima barang / obat dan bagian

keuangan RSUD Ungaran menyatakan tertundanya pembayaran faktur oleh RSUD

Ungaran karena barang / obat yang dipesan oleh pihak rumah sakit belum lengkap,

ada faktur yang salah dan belum diperbaiki oleh pihak rekanan sehingga

bagian keuangan rumah sakit belum bisa menbayar tagihan obat pada rekanan,

pergantian pejabat dan pegawai dibagian keuangan juga mempengaruhi proses

pembayaran kepada rekanan / supplier obat di RSUD Ungaran.Tabel frekuensi

tertundanya pembayaran faktur tehadap waktu yang telah disepakati secara

lengkap disajikan pada lampiran 6

Hasil penelitian ini lebih kecil dari hasil penelitian yang telah dilakukan

Putri (2015) di RSUD dr. Soebandi Jember menunjukkan bahwa rata-rata lama

Page 91: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

74

74

waktu pembayaran faktur obat oleh pihak keuangan rumah sakit adalah 11,47 hari,

dengan waktu jatuh tempo 60 hari, sedangkan rata-rata waktu tertundanya

pembayaran rumah sakit adalah 54,05 hari. Sehingga diperoleh persentase sebesar

9,9%, hasil ini tidak sesuai dengan nilai standar 0% dan penelitian Irwan (2014)

menyebutkan bahwa frekuensi tertundanya pembayaran faktur obat pada

IFRSUD Prof. W.Z. Johanes Kupang adalah 30 hari.

C. Tahap Distribusi (Distribution)

Distribusi merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di

rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap

dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Pendistribusian obat

meliputi beberapa tahap diantaranya penerimaan, pemeriksaan, pengendalian dan

penyimpanan. Bentuk pendistribusian obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Semarang Jawa Tengah masih secara sentralisasi dimana penyimpanan dan

pendistribusian semua obat atau barang farmasi dipusatkan pada satu tempat di

instalasi farmasi. Metode penyimpanan di lakukan secara alfabetis, jenis /

bentuk sediaan dan suhu / kestabilan, sedangkan untuk menjaga mutu obat

dilakukan dengan sistem FIFO (first in first out) dimana barang yang pertama

datang diterima harus pertama digunakan, dan sistem FEFO (first expired first

out) dimana barang yang memiliki batas kadaluwarsa lebih awal/pendek harus

digunakan terlebih dahulu.

Stock opname dilakukan di seetiap akhir bulan, triwulan dan akhir tahun

untuk mengetahui sisa stok akhir bulan dan akhir tahun, selanjutnya digunakan

sebagai dasar perencanaan kebutuhan bulan atau tahun selanjutnya. Sistem

Page 92: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

75

75

distribusi obat untuk pasien rawat jalan menggunakan individual prescribing

sedangkan untuk pasien rawat tinggal menggunakan sistem distribusi obat

kombinasi resep individu dan persediaan di ruangan. Hasil pengamatan yang

dilakukan dengan indikator pada tahap distribusi adalah sebagai berikut:

1. Persentase kecocokan antara fisik obat dan kartu stock

Indikator kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock dimaksudkan

untuk mengetahui ketelitian petugas gudang. Dari hasil pengamatan tiap item obat

dilengkapi dengan kartu stock yang berisi tanggal, jumlah barang masuk, jumlah

barang keluar, sisa stok dan keterangan. Data diambil pada saat penelitian di bulan

Februari tahun 2017. Data yang diambil adalah data primer diperoleh secara

concurent dan observasi langsung di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran, dapat dilihat

pada tabel 16.

Tabel 16. Presentase kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock

Uraian Nilai Nilai Standar

(%)

Jumlah item obat yg diamati 664

Jumlah item obat yang sesuai 664

% kecocokan fisik dengan kartu stock 100 100

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel 16 menunjukkan bahwa kecocokan antara obat dengan kartu stock

obat (data stock obat) untuk tiap – tiap item obat adalah 100%, dimana sudah

sesuai dengan nilai standar 100% (WHO, 1993).

Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu

ketepatan jumlah obat secara fisik dengan kartu stok selalu tepat pada tahun

2016 dikarenakan petugas gudang farmasi selalu mengadakan pengecekan setiap

pagi terhadap barang dengan kartu stok. Kegiatan ini merupakan SOP yang telah

ditetapkan dan merupakan tugas pokok petugas gudang. Fungsinya disini

Page 93: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

76

76

untuk memudahkan dalam perencanaan pembelian obat agar tidak terjadi stok

mati dan mencegah adanya obat-obat kadaluwarsa. Hal ini menandakan bahwa

administrasi di gudang farmasi sudah dikerjakan dengan baik dan optimal.

Keadaan ini kemungkinan karena adanya mekanisme bagi setiap pegawai untuk

melakukan kontrol kesesuaian obat dengan kartu stock setiap hari atau minimal

melakukan kontrol setiap barang masuk maupun keluar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kecocokan antara obat

dengan kartu stock (data stock obat) sebesar 100% di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian oleh Putri (2015)

di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi dengan hasil sebesar 98% yang

menyatakan belum mencapai nilai standar. Daftar kecocokan antara obat dengan

kartu stock selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

2. Tingkatan ketersediaan obat

Pengukuran indikator tingkat ketersediaan obat di instalasi farmasi

dimaksudkan untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat kecukupan obat yang

dibutuhkan oleh Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jawa Tengah selama periode

satu tahun dalam tiap bulannya. Data dikumpulkan secara retrospectif dari

penelusuran data tahun 2016. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Tingkat ketersediaan obat

Uraian Nilai (%) Nilai Standar

Jumlah item obat yang diamati 711

Jumlah item obat (<12 bulan) 0 (0%)

Jumlah item obat (12 – 18 bulan) 649 (91,27 %)

Jumlah item obat (>18 bulan) 62 (8,72 %)

Rata – rata tingkat ketersediaan obat (Bulan) 15 (2,10%) 12 – 18 bulan

Sumber: Data primer yang telah diolah

Page 94: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

77

77

Tabel 17 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketersediaan obat di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar 15 bulan

dan menurut Depkes RI (2008) bahwa nilai standar tingkat ketersediaan obat adalah

12-18 bulan sehingga dapat dikatakan sudah efisien. Dana pengadaan obat

terbatas tetapi tingkat ketersediaan obat memenuhi standar karena adanya sistem

pembelian langsung terhadap obat-obatan yang sudah kurang / kosong yang

menjamin berlangsungnya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketersediaan obat

sebesar 15 bulan di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah sudah

efisien jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014)

menyatakan bahwa tingkat di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi dengan hasil

sebesar 98% adalah 12, 4 bulan belum efisien. Tingginya jumlah item obat yan lebih

dari 12 - 18 bulan disebabkan karena perencanaan obat mengacu pada tahun

sebelumnya yaitu tahun 2015. Ada sebanyak 62 item obat yang direncanakan

pada tahun 2015 namun tidak digunakan di tahun 2016 atau obat tersebut tidak

dihapus dari perencanaan obat tahun 2016 sebagai antisipasi ketidak pastian

permintaan dokter. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu, dokter, industri farmasi, rekanan dan

pasien. Tabel tingkat ketersediaan obat secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 8.

Berdasarkan wawancara dengan pejabat pengadaan obat di RSUD Ungaran

menyatakan bahwa beberapa item obat yang persediaannya lebih dari 18 bulan itu

hanya sebagai langkah antisipasi terhadap permintaan dokter yang tidak dapat

diprediksi.

Page 95: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

78

78

3. Persentase obat kadaluarsa dan rusak

Indikator persentase obat yang kadaluwarsa dan rusak bertujuan untuk

mengetahui berapa besar kerugian rumah sakit yang disebabkan oleh adanya

obat kadaluwarsa dan rusak. Data diambil secara retrospectif dari laporan obat

kadaluwarsa dan rusak pada tahun 2014.

Tabel 18. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak

Uraian Nilai Obat Kadaluarsa (Rp) Nilai Standar

(%)

Nilai Obat kadaluarsa 341,351

Nilai Stock Opname akhir tahun 9,021,069,845

% Nilai obat rusak kadaluarsa 0,0003 0

Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 18 menunjukkan bahwa persentase nilai obat kadaluarsa dan rusak

sebesar 0,00003 % tidak menunjukan kerugian yang signifikan walaupun menurut

Pudjaningsih (1996) bahwa persentase ideal untuk menyatakan efiensi kerugian

rumah sakit karena obat rusak atau kadaluarsa adalah sebesar 0 %. Hasil ini

menunjukan bahwa dibutuhkan pengawasan dan pengendalian penyimpanan,

distribusi obat yang lebih baik lagi oleh Intalasi Farmasi RSUD Ungaran.

Faktor penyebabobat rusak / kadaluarsa yaitu ditemukan stok obat di ruang

perawatan ketika diadakan pemeriksaan akhir tahun ke ruang perawatan dan

langkah anstisipasi yaitu dilakukan pengecekan fisik obat secara rutin di ruangan-

ruangan perawatan sehingga dapat meminimalkan jumlah obat yang kadaluwarsa

dan rusak dan evaluasi sistem distribusi obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

Hasil wawancara dengan petugas gudang bahwa obat rusak dan

kadaluarsa ditemukan saat pengecekan akhir tahun ke beberapa ruang

perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase nilai obat

Page 96: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

79

79

kadaluwarsa dan rusak sebesar 0,0003 % di Instalasi Farmassi RSUD Ungaran

lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irwan

(2014) menyatakan bahwa tidak terdapat obat yang kadaluwarsa dan rusak di

IFRSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang. Hasil penelitian ini menunjukan

pengelolaan obat pada tahap ini belum efisien dan menimbulkan kerugian bagi

rumah sakit dan pemerintah daerah sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang lebih

baik (Apriyanti, 2011).

4. Inventory Turn Over Ratio (ITOR)

Indikator ITOR dimaksudkan untuk mengetahui berapa kali perputaran

modal dalam 1 tahun. ITOR merupakan perbandingan antara HPP (Harga Pokok

Penjualan) dalam setahun dengan nilai persediaan rata-rata. Semakin tinggi ITOR

maka semakin efisien pengelolaan obat. ITOR rendah menunjukkan terjadi

penumpukan obat di gudang. Data diambil secara retrospective pada tahun 2014,

ditunjukan pada tabel 19.

Tabel 19. Inventory Turn Over Ratio

Stock Awal Pengadaan Stock Akhir

Nilai

Persediaan

rata-rata

HPP ITOR Nilai

Standar

8,530,703,711 31,232,550,750 9,021,069,845 8,775,886,778 30,987,367,680 3,53 12 x

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Tabel 19 menunjukkan bahwa nilai ITOR Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran adalah 3,53 kali, menurut pudjaningsih (1996) bahwa nilai ITOR

dapat dikatakan efisien yaitu 10 – 23 kali / tahun. Hasil penelitian ini

menunjukan rendah nilai ITOR di IFRS Ungaran sehingga dapat diartikan

bahwa secara ekonomi jumlah nilai persediaan belum efisien menyebabkan

keuntungan menjadi kecil. Solusi untuk meningkatkan nilai ITOR antara lain

evaluasi sistem pendistribusian atau perputaran obat sejak dari perencanaan /

Page 97: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

80

80

pengadaan, ketepatan peramalan kebutuhan, periode pengadaan, buffer stock,

besaran pengadaan untuk obat fast moving dan mengurangi obat slow moving

dengan menerapkan Re Order Point (ROP) atau Just in Time agar tidak terjadi

penumpukan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran. Menurut Putri (2015)

dalam penelitiannya, menunjukkan bahwa nilai ITOR sebanyak 14 kali / tahun,

dimana nilai ini sesuai nilai efisiensi menurut Pudjaningsih (1996) yang berkisar

10-23 kali/tahun atau nilai ITOR 14 kali (tinggi) di RSUD dr. Soebandi Jember

mempunyai pengendalian persediaan yang baik dan secara ekonomi persediaannya

sudah efisien sehingga bisa memperoleh keuntungan yang tinggi, sedangkan hasil

penelitian Putri (2014) di gudang farmasi RS PMI Bogor menyatakan bahwa faktor

penyebab rendahnya Inventory Turn Over adalah fluktuasi permintaan barang,

penentuan standar perkiraan permintaan, pencatatan tidak akurat, sistem distribusi,

belum optimal pemanfaatan teknologi inventory system di dalam pengendalian

persediaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran modal yang terjadi di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran pada tahun 2016 belum efisien.

Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi dan pejabat pengadaan

obat di RSUD Ungaran bahwa fluktuasi frekuensi pengadaan dan penyediaan stock

obat terjadi di akhir tahun baru dan di lebaran sebagai langkah antisipasi karena setip

awal tahun sering terjadi perubahan kebijakan dari pemerintah / regulator, juga

sering terjadi perubahan harga, perubahan sistem dari industri /supplier dan pengaruh

fluktuatif peresepan oleh dokter berdampak pada distribusi dan perputaran modal.

Page 98: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

81

81

D. Tahap Penggunaan (use)

Tahap penggunaan (use) merupakan bagian yang meliputi tahap peresepan

oleh dokter, pelayanan / pemberian obat (dispensing) dan evaluasi penggunaan

obat, dimulai dari tahap menyiapkan / meracik obat, memberikan label / etiket

serta penyerahan obat disertai pemberian informasi obat kepada pasien.

Tujuannya untuk melindungi penderita agar tidak terjadi penyakit yang berkaitan

dengan obat yang diberikan seperti reaksi alergi, mendeteksi bahaya terapi yang

diberikan secara bersamaan, mencegah terjadinya toksisitas obat dan

meningkatkan kepatuhan pasien melalui fungsi farmasi klinik. Ada beberapa

indikator penggunaan obat yang diukur pada penelitian ini dalah sebagai berikut :

1. Jumlah item obat tiap lembar resep

Indikator jumlah item obat tiap lembar resep bertujuan untuk mengukur

berapa banyak pemakaian obat yang diberikan pada pasien tiap lembar resepnya.

Adapun data diambil secara retrospective pada tahun 2016. Hasil pengamatan

dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Jumlah item obat per lembar resep

Uraian Rawat

Jalan

Rawat Inap Nilai

Standar

Total lembar resep 2016

Total item obat yang ditulis pada resep

Rata-rata item obat pada tiap lembar resep

(macam item obat)

60,065

244,700

4,07

70,680

581,813

8,23

1,8 – 2,2

item

Obat

/lembar

resep

Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 20 menunjukkan bahwa rata – rata jumlah item obat per lembar

resep yang ditulis oleh dokter di RSUD Ungaran untuk pelayanan rawat jalan dan

rawat inap masing – masing sebesar 4,07 dan 8,20 item obat. Dari jumlah rata-

rata diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian pada indikator ini belum

Page 99: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

82

82

sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh World Health Organization yaitu,

berkisar antara 1,3-2,2 item obat perlembar resep (WHO, 1993). Hasil

wawancara dengan kepala IFRS menyebutkan variasi macam dan banyaknya obat

yang diresepkan oleh dokter sulit dikendalikan karena belum maksimalnya

fungsi PFT di rumah sakit ini sehingga dokter dapat dapat berlindung di balik

kompetensi dan kewenangannya dengan alasan kebutuhan klinis.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah peresepan

irasional/polifarmasi adalah dengan pendekatan pelayanan farmasi klinik oleh

apoteker di rumah sakit dan penguatan pengawasan Standar Operational

Procedure (SOP) penulisan resep.

Hasil penelitian ini dapat dikatakan telah terjadi polifarmasi sebab item

obat yang diresepkan tidak sesuai standar yang di tetapkan. Penulisan resep

seminimal mungkin jumlah obat yang diberikan, dimaksudkan untuk menghindari

terjadinya efek samping dan interaksi antar obat yang dapat merugikan

bagi penderita / pasien. Dokter sebaiknya menuliskan resep dengan jumlah item

obat seminimal mungkin karena semakin banyak jenis obat yang dikonsumsi

oleh pasien maka semakin beresiko menimbulkan efek samping yang tidak

dikehendaki dari obat yang dikonsumsi (Sudarmono ,2011)

Hasil penelitian item obat tiap lembar resep ini lebih besar dari Saputra

(2014) menyatakan bahwa rata-rata jumlah item obat perlembar resep yang ditulis

oleh dokter di RSUD H. Hasan Basery pada pelayanan pasien rawat inap dan

rawat jalan masing-masing sebesar 3,00 dan 4,26 macam item obat dan hasil

penelitian Irwan (2014) di IFRSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sebanyak 5,38

item obat tiap lembar resep.

Page 100: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

83

83

2. Persentase resep dengan nama obat generik

Indikator persentase resep dengan obat generik bertujuan untuk mengukur

kecenderungan peresepan obat generik di rumah sakit. Data yang diambil adalah

data sekunder diperoleh secara retrospective dari laporan pemakaian obat

generik pada tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 21 di bawah ini:

Tabel 21. Persentase resep dengan obat generik

Uraian Rawat jalan Rawat Inap Nilai

Standar

Total item obat yang diresepkan

dengan nama generik

Total item obat yang diresepkan

(paten dan generik)

% Resep dengan obat generik

98.222

244.700

40,13 %

181.796

581.813

31,24

82- 94%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Tabel 21 menunjukkan bahwa persentase resep dengan obat generik di

RSUD Ungaran untuk pelayanan pasien rawat jalan dan rawat tinggal secara

berturut-turut sebesar 40,13 % dan 31,24 %. Hasil penelitian menunjukkan

peresepan obat generik rendah atau belum sesuai nilai standar yaitu berkisar 82-

94% (WHO, 1993) sehingga dapat dikatakan belum efisien penggunaan obat generik

di RSUD Ungaran.

Faktor penyebabnya rendahnya persentase penggunaan obat generik di

RSUD Ungaran adalah pengaruh industri farmasi yang menyebabkan dokter

cenderung merepkan obat paten dari pada generik, obat – obat yang terdapat

di Fornas II tidak semuanya tersedia di e - catalog dengan nama generik

sehingga pengadaan / penyediaan obat harus berdasarkan nama paten untuk

menjawab kebutuhan pelayanan medis di rumas sakit.

Hasil wawancara kepala instalasi farmasi RSUD Ungaran

menyatakan kecenderungan peresepan obat paten diluar formularium masih

Page 101: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

84

84

dipengaruh industri atau kerja sama dokter dengan medrep, faktor lainnya

yaitu banyak obat BPJS adalah obat dengan nama paten.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 085/Menkes/I/1989

tentang kewajiban menulis resep obat generik dan atau menggunakan obat generik

difasilitas kesehatan pemerintah, dimaksudkan agar setiap lapisan ekonomi

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

dari segi farmakoekonomi, karena baik obat paten maupun obat generik dengan

komposisi yang sama maka akan memiliki efek farmakologi yang sama. Hasil

penelitian yang dilakukan Prabowo dkk (2012) tentang analisis kebijakan

penggunaan obat generik di Indonesia serta dampaknya pada biaya belanja

obat masyarakat menunjukan bahwa faktor penyebab rendahnya penggunaan

obat generik yaitu dokter dan pasien yang masih menganggap obat generik

adalah obat yang murah dan tidak berkualitas, kurangnya edukasi dan

sosialisasi penggunaan obat generik sehingga memberi peluang pada pihak

medis untuk memilih meresepkan obat selain generik karena adanya unsur

financial incentive (Prabowo dkk, 2012).

Hasil penelitian persentase resep dengan obat generik pada Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran secara berturut-turut sebesar 40,13 dan 31,24 untuk

pasien rawat jalan dan rawat tinggal lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil

penelitian Putri (2015) di RSUD dr. Soebandi Jember yaitu 78,8% dan hasil

penelitian Irwan (2014) di IFRSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sebesar 65%

untuk presentase resep dengan obat generik.

Page 102: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

85

85

3. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan

pasien

Indikator rata-rata waktu pelayanan resep bertujuan untuk melihat tingkat

kecepatan pelayanan farmasi yang diberikan. Data yang diambil adalah data

primer diperoleh secara concurrent dibagian rawat jalan dari pengamatan dan

observasi langsung di IFRSUD Ungaran Semarang. Data dapat dilihat pada tabel

22 di bawah ini:

Tabel 22. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan pasien

Pasien Jam pelayanan

Jumlah lembar resep yang

dilayani

Rata-rata lama waktu

pelayanan resep

Non Racikan Racikan Non

Racikan Racikan

RJ 08.00-14.00 292,16 21,71 28,15 53,60

Sumber:Data primer

Tabel 22 menunjukkan bahwa rata-rata waktu pelayanan resep yang

digunakan mulai dari resep masuk sampai penyerahan obat kepada pasien rawat

jalan dari pukul 08:00 - 14:00 WIB. Rata-rata waktu pelayanan untuk resep non

racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit, sedangkan untuk resep racikan

pada adalah 53, 60 menit dapat dinyatakan sudah mencapai standar yaitu untuk

waktu tunggu untuk resep obat non racikan (≤ 30 menit) dan waktu tunggu untuk

resep obat racikan (≤ 60 menit) (Depkes, 2008). Hasil ini menunjukkan pelayanan

resep untuk pasien rawat jalan sudah efisien. Penelitian ini tidak menggolongkan

jenis pasien dan tidak melakukan pemisahan waktu menjadi 2 shift dari pukul

08:00-11:00 WIB dan 11:00-14:00 dengan tujuannya dapat melihat waktu / jam

sibuk pelayanan di depo farmasi. Menurut Trisnawati (2015) menyatakan bahwa

kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam menentukan berhasil atau

tidak suatu program sehingga kualitas pelayanan resep pasien rawat jalan harus

dimulai dari memenuhi harapan, kebutuhan pasien dan berakhir pada persepsi

Page 103: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

86

86

pasien terhadap kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala depo rawat jalan menyebutkan kendala yang dihadapi dalam penyiapan

obat yaitu ketersediaan sumber daya manusia, belum diberlakukannya nomor

antrian mengakibatkan ketidak keteraturan penyerahan resep/obat, belum efektif

penerapan Standar Operational Prosedur pelayanan resep yang berdampak pada

lama waktu tunggu pelayanan resep. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-

rata waktu pelayanan resep yang digunakan mulai dari resep masuk sampai

penyerahan obat kepada pasien rawat jalan sudah memenuhi standar tetapi

denggan waktu tunggu rata – rata 28,15 menit untuk resep non racikan dan 53,60

untuk resep racikan masih menunjukan waktu tunggu yang lama / panjang dan

merupakan gap yang perlu dibenahi dengan penambahan petugas di apotik,

kecepatan dan ketepatan petugas melayani resep sampai ke tangan pasien dan

penyediaan sarana atau fasilitas fisik yang dapat langsung dirasakan konsumen

(Anitawati dkk, 2012).

4. Persentase resep yang tidak terlayani

Indikator persentase resep yang tidak terlayani bertujuan untuk mengetahui

cakupan pelayanan farmasi rumah sakit. Data yang diambil adalah data sekunder

diperoleh secara retrospective dari data tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Persentase resep yang tidak dilayani

Uraian

Rawat

jalan

Rawat

tinggal

Nilai Standar

(%)

Nilai

0

Total resep yang dikeluarkan selama tahun 2016 112,680 162.518

Total resep yang tidak terlayani 8,791 7,432

Resep yang terlayani 103,889 155,086

%Resep yang tidak terlayani 7,8 % 4,6 %

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Page 104: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

87

87

Dari tabel 23 menunjukkan bahwa total resep satu tahun yang ditulis

dokter untuk pasien rawat jalan sebanyak 112,680 lembar, jumlah resep yang

tidak dilayani sebanyak 8,791 lembar sedangkan jumlah resep yang dilayani

apotek RSUD Ungaran sebanyak 103,889 lembar dengan persentase resep yang

tidak dilayani sebesar 7, 8 %. Total resep satu tahun yang ditulis dokter untuk

pasien rawat tinggal sebanyak 162,518 lembar, jumlah resep yang tidak terlayani

7,432 lembar dengan persentase resep yang tidak terlayani 4,6 % menurut

Pudjaningsih (1996) bahwa nilai ideal untuk mengukur efisiensi persentase resep

yang tidak dapat terlayani di suatu rumah sakit yaitu sebesar 0%. Hasil penelitian

ini menunjukan belum efisien pelayanan resep di RSUD Ungaran. Hasil

wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran menyatakan bahwa

resep yang tidak terlayani adalah item obat umum yang tidak terdapat di

formularium rumah sakit atau tidak sesuai formularium sehingga tidak termasuk

dalam item obat yang direncanakan, selanjutnya hasil wawancara dengan apoteker

penanggungjawab pelayanan di apotik bahwa banyak item obat paten / obat umum

yang diresepkan oleh dokter tetapi belum diadakan karena tidak sesuai dengan

perencanaan kebutuhan obat tahunan atau tidak terdapat dalam formularium rumah

sakit dan banyak item obat BPJS yang berupa obat generik bermerek sehingga

tidak ditanggung oleh BPJS tetapi untuk obat BPJS petugas apotik mencatat dan

melaporkan kepada pejabat pengadaan untuk diadakan /disediakan. Penelitian ini

nilainya lebih besar bila dibandingkan dengan penelitian dari Putri (2015) yaitu

sebesar 1% di RSUD dr. Soebandi Jember.

Page 105: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

88

88

Tingginya copy resep untuk item obat umum atau untuk pasien umum akan

melemahkan posisi instalasi farmasi sebagai revenue center di RSUD Ungaran

karena menyebabkan pasien harus membeli obat di apotek lain diluar rumah

sakit, juga menyebabkan hilangnya kepercayaan publik terhadap kualitas

pelayanan rumah sakit sehingga pengelola obat di Instalasi farmasi RSUD

Ungaran harus melakukan pendekatan dan berkoordinasi aktif dengan dokter

untuk efektifitas penyediaan obat di rumah sakit (Purwidyaningrum, 2012).

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian evaluasi pengelolaan di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran yaitu:

1. Pada tahap seleksi : jumlah dan fariasi bentuk sediaan, harga item obat atau

duplikasi item obat di IFRS menyulitkan untuk dilakukan pemisahan yang

jelas antara item obat untuk pasien umum (formularium umum) dan item obat

untuk pasien BPJS (Fornas II) karena isi formularium RSUD Ungaran adalah

campuran item obat umum dan item obat BPJS sehingga menyulitkan proses

pengukuran indikator pada tahap ini;

2. Pada tahap perencanaan dan pengadaan: Tidak tersedia data jumlah rencana

kebutuhan obat (RKO) tahunan dan data konsumsi sehingga pengukuran

indikator pada tahap ini dilakukan hanya berdasarkan data penggunaan item

obat periode sebelumnya dan menyulitkan untuk dilakukan pengukuran

jumlah konsumsi nyata; tidak ada pembedaan spesifik antara faktur pembelian

obat umum dan BPJS; tidak terdokumentasi data kesalan faktur pembelian;

Page 106: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

89

89

tidak tersedia data spesifik alokasi anggaran / dana pengadaan obat untuk

pasien BPJS dan pasien umum sehingga menyulitkan untuk dilakukan

pengukuran persentase alokasi anggaran / dana berdasarkan jenis pasien

umum / BPJS maupun frekuensi pengadaan tiap item obat umum / BPJS;

3. Pada tahap distribusi: tidak ada pemisahan jelas obat umum dan BPJS di

dalam penyimpanan dan pendistribusian dari gudang ke bagian apotik

menyulitkan untuk dilakukan perhitungan secara spesif tingkatan ketersediaan

obat dan ITOR untuk obat umum /BPJS;

Page 107: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran tentang evaluasi pengelolaan obat dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil yang belum sesuai standar pada tahap : 1) Seleksi, kesesuaian obat

dengan formularium RSUD Ungaran (66,85%) dan kesesuaian obat dengan

fornas II 2015 (41,08%) ; alokasi dana pengadaan obat (25,83%); kesesuaian

perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat (149,58

%);pengadaan tiap item obat pertahun (5,53 kali); tertundanya pembayaran

oleh rumah sakit terhadap waktu yang telah disepakati (0,29%); Distribusi,

Inventory Turn over Ratio ( 3,53); Penggunaan, jumlah item tiap lembar resep

(4,07 dan 8,23); resep dengan nama generik ( 40,13% dan 31, 24 %); resep

yang tidak terlayani (7,8% dan 4,6%).

2. Hasil yang sesuai standar pada tahap: 1) Pengadaan, persentase modal / dana

yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan (100%); frekuensi

kesalahan faktur obat; 2). Distribusi, kecocokan antara fisik obat dan kartu

stock (100 %); obat kadaluarsa dan rusak (0,00003%); tingkat ketersediaan

obat (15 bulan); 3) Waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke

tangan pasien resep non racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit,

sedangkan untuk resep racikan pada adalah 53, 60.

Page 108: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

91

91

B. Saran

1. Saran bagi direktur RSUD Ungaran Semarang Provinsi Jawa Tengah

a. Diharapkan untuk mengoptimalkan fungsi Panitia Farmasi dan Terapi

didalam mengelola isu kebijakan obat dan pengobatan di RSUD Ungaran

dengan memprioritaskan revisi terhadap formularium

b. Diharapkan untuk dilakukan pendekatan manajerial didalam mendukung

pengelolaan obat yang efektif dan efisien di RSUD Ungaran

c. Melibatkan pengelola obat di instalasi farmasi secara aktif didalam

perencanaan dan pembahasan anggaran atau penggunaan dana pengelolaan

obat di RSUD Ungaran

2. Saran bagi pengelola Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah

a. Diharapkan untuk mengoptimalkan teknologi sistem informasi

manajemen yang tersedia untuk evaluasi pengelolaan obat secara berkala

berdasarkan indikator yang ditetapkan, sehingga dapat dilakukan langkah-

langkah peningkatan atau perbaikan efisiensi pengelolaan obat di RSUD

Ungaran.

b. Diharapkan terlibat aktif didalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk

mengelola isu – isu tahapan pengelolaan obat di RSUD Ungaran

c. Meningkatkan fungsi pengawasan dan pengendalian pengelolaan obat di

RSUD Ungaran

3. Saran bagi peneliti lain

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi pengelolaan dan ketersediaan obat di RSUD Ungaran

Page 109: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

92

92

b. Perlu dilakukan penelitian kontribusi Instalasi Farmasi terhadap

pendapatan RSUD Ungaran

c. Perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan intervensi untuk

peningkatan efisiensi pada setiap tahapan pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran.

Page 110: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

93

BAB VI

RINGKASAN

Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran sangat strategis dalam

mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga rumah sakit

dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, sesuai dengan standar

yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. RSUD

Ungaran merupakan rumah sakit tipe C pendidikan dan ditetapkan menjadi

rumah sakit rujukan untuk wilayah kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah

yang pengelolaannya oleh pemerintah Kabupaten Semarang berdasarkan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD).

Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan rumah sakit yaitu

instalasi farmasi. Instalasi Farmasi bertanggung jawab dalam pengelolaan obat di

rumah sakit. Tujuan dari pengelolaan obat yaitu untuk menjamin tersedianya obat

dengan mutu baik, dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan. Adapun

permasalahan pengelolaan obat di RSUD Ungaran yaitu, rendahnya tingkatan

ketersediaan obat, banyak item obat yang tidak terdapat pada formularium rumah

sakit dan Fornas II, sedikitnya jumlah item obat yang tercantumdalam e-

katalog dan sedikitnya jumlah item obat FORNAS II yang tercantum dalam resep,

belum maksimal fungsi Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) di dalam

mengembangkan kebijakan obat, oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian

evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi

Page 111: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

94

94

tahapan seleksi, perencaan dan pengadaan, distribusi serta penggunaan. Hasil dari

setiap tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran adalah:

Tahap seleksi dilakukan pengukuran indikator persentase kesesuaian

jumlah item obat yang tersedia di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dengan

Formularium rumah sakit dan FORNAS II sebesar 66,85% dan 41,08 % masih

dibawah nilai standar, berdasarkan permenkes no.12 tahun 2012 tentang akreditasi

rumah sakit disebutkan bahwa indikator standar ketersediaan obat berdasarkan

formularium adalah 80 % dan kepmenkes no.137 tahun 2016 tentang perubahan

formularium nasional disebutkan bahwa penggunaan obat untuk pasien JKN

harus sesuai dengan FORNAS.

Tahap perencanaan dan pengadaan obat yaitu untuk menentukan jumlah dan

periode pengadaan. Indikator perencanaan dan pengadaan diukur dengan beberapa

indikator yaitu: 1) Persentase dana yang tersedia dengan yang dibutuhkan

periode tahun 2016 sebesar 100 % hasil ini sesuai dengan nilai indikator oleh

(Pudjaningsih 1996) sebesar 100%; 2) Persentase alokasi dana pengadaan obat

sebesar 25,83% menunjukkan belum sesuai dengan nilai standar WHO (1993),

dimana anggaran obat berkisar 30-40%; 3) Persentase kesesuaian antara

perencanaan dengan kenyataan pengadaan diperoleh hasil 149,58 % melebihi

standar yang ditetapkan WHO (1993) yaitu 100 %; 4) Frekuensi pengadaan tiap

item obat dimana rata-rata frekuensi pengadaan tiap item obat secar kenyataan

(FK) sebanyak 5,53 kali/tahun, sedangkan rata-rata frekuensi pengadaan item obat

secara EOQ (FQ) sebesar 6 kali/tahun. Rata-rata frekuensi pengadaan item obat

belum sesuai dengan nilai standar, masuk dalam kategori frekuensi rendah. Nilai

Page 112: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

95

95

indikator Pudjaningsih (1996) yaitu frekuensi rendah (<12 kali/tahun), frekuensi

sedang (12-14 kali/tahun) dan frekuensi tinggi (>24 kali/tahun); 5) Pada

indikator frekuensi tertundanya pembayaran rumah sakit diperoleh persentase

sebesar 0,29 % belum sesuai indikator bila dibandingkan dengan indikator

(Pudjaningsih, 1996) .

Tahap Distribusi diukur dengan cara sebagai berikut: 1) Persentase

kecocokan antar fisik obat dengan kartu stok obat sebesar 100%, sesuai nilai

indikator Pudjaningsih (100%); 2) Rata-rata tingkat ketersediaan obat sebesar 15

bulan sesuai dengan nilai standar Depkes 2008 (12-18 bulan); 3) Persentase obat

kadaluarsa dan rusak sebesar 0,00003 % dibawah nilai indikator Pudjaningsih

(1996) sebesar 0%; 4) Indikator Inventory Turn Over Ratio diperoleh hasil

3,53 kali / tahun belum sesuai dengan nilai indikator Pudjaningsih (1996) yaitu

10-23 kali/tahun.

Tahap penggunaan diukur dengan beberapa indikator yaitu: 1) Rata-rata

jumlah item obat setiap lembar resep pada RSUD Ungaran sebanyak 4,07 item

untuk rawat jalan dan 8, 23 item untuk rawat inap. Nilai ini tidak sesuai nilai

standar WHO 1993 (1,3-2,2 item); 2) Indikator persentase resep obat dengan

nama generik sebesar 40,13% untuk rawat jalan dan 31,24 untuk rawat inap, tidak

sesuai dengan nilai standar WHO 1993 (82,1%); 3) Rata-rata waktu yang

digunakan untuk melayani resep sampai ketangan pasien adalah 28,15 menit

untuk resep non racikan dan 53,60 menit untuk resep racikan, sesuai standar yang

ditetapkan Depkes (2008) yaitu <30 menit untuk resep non racikan dan <60

menit untuk resep racikan; 4) Indikator persentase resep yang tidak dilayani

Page 113: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

96

96

sebesar 7,8% untuk rawat jalan dan 4,6 % untuk rawat inap, dibawah nilai

indikator (Pudjaningsih 1996) yaitu 0% sehingga hasil penelitian dapat

dikatan belum efisien.

Hasil penelitian menunjukan masih terdapat permasalahan pada setiap

tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu tahap seleksi,

perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan sehingga perlu dilakukan

perbaikan dan peningkatan pengelolaan obat untuk mencapai indikator yang lebih

efisien dan berkualitas.

Page 114: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M.,2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University

Press,Yogyakarta.

Anitawati, E., Fudholi, A.,Sumarni., 2012, Analisa Kepuasan Pasien Rawat Jalan

Terhadap Kualitas Pelayanan Farmasi Di Apotik, Jurnal Manajemen dan

Pelayanan Farmasi, Juni 2012, Hlm.95,101, Vol.2, No.2.

Aprianti, A., Gandjar, I G., Satibi., 2011, Evaluasi Pengadaan Dan Ketersediaan

Obat Di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2006 – 2008, Jurnal

Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Maret 2011, Hlm.22, Vol. 1, No. 1

Armen. F & Aswar. V;2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Rumah Sakit.

Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Depkes RI., 2007, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

Daerah Kepulauan, Direktoral jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI.,2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tentang Rumah

Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 1999, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor:1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah

Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2008, Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit.

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:34/Menkes/Permenkes/

2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58

Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Saki.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Dewi, D.A.P., Satibi, Puspandari., 2015, Analisis Biaya Obat Pada Era JKN dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi di Fasilitas Penunjang Kesehatan

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi,

2015,Vol.5 No.4.

Page 115: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

98

98

Ercis., Widodo, G. P., 2013, Analisis Pengendalian Obat Sitostatik dengan

Metode OEQ dan ROP, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 2013,

Vol.3 No.3.

Fakhriadi, A., Marchaban., Pudjaningsih, D., 2011, Analisis Pengelolaan Obat Di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung Tahun

2006,2007 Dan 2008 , Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Juni

2011, Vol. 1, No. 2

Febriawati, H.,2013, Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit, Gosyen

Publishing, Yogyakarta.

Fedrini, S.,Analisis Sistem Formularium Rumah Sakit St.Elisabeth Bekasi, Jurnal

Administrasi Rumah Sakit Indonesia,2014, Vol. 1, No. 2

Fitaloka,D.S.,2014, Evaluasi pengelolaan obat di Intalasi Farmasi RSUD

Lamaddukeleng Sengkang Sulawesi Selatan Tahun 2013, Tesis,

Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta

Griffin, W.R., 2004. Manajemen, Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Herlambang, S, Murwani, A., 2012, Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit,

Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Irwan., 2014, Analisis Pengelolaan Obat Jamkesmas Di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Umum Daerah Prof. W. Z. Johannes Kupang , Tesis, Manajemen

Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta

Kencanasari, T., Fudholi, A., Satibi., 2012, Evaluasi Pengelolaan Obat di Dinas

Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2008,2009 dan 2010, Jurnal

Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Juni 2012, Hlm.102-107, Vol.2, No.2.

Kepmenkes, 2016., Keputusan Menteri Kesehatan Nomor.137 Tahun 2016

tentang Perubahan Formularium Nasional, Direktoral Jendral Pelayanan

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Mardiati, N., Sampurno., Chairun,W., 2015, Persepsi Pasien Rawat Jalan

Terhadap Kualitas Obat Generik, Jurnal Manajemen Dan Pelayanan

Farmasi, 2015,Hlm.190, Vol. 5, No. 3

Mompewa,R.S.M.,2015,Evaluasi Pengelolaan Obat dan Strategi Perbaikan

Dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi RSUD Poso Sulawesi

Tengah, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi,

Surakarta

Nadzam, D.M., 1991, Development of Medication Use of Indicators, by The Joint

Commision on Accreditation of Health Care Organizations, American

Page 116: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

99

99

Society of Hospital Pharmacist, Inc, All Right Reserved 002-

9298/91/0901-1925.

Permenkes, 2014., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor .63

Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E-

Catalogue), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014a., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58

Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,

Direktoral Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014a., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58

Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,

Direktoral Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014b., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35

tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktoral

Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014b., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35

tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktoral

Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2016., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 34/

Menkes / Permenkes /2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit , Direktoral Jendral Pelayanan

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Permenkes,2012., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor .12

Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Prabowo, A., 2012, Analisis Kebijakan Penggunaan Obat Generik Di Indonesia

Serta Dampaknya Pada Biaya Belanja Obat Masyarakat, Jurnal Ilmiah

ITS, September 2012, Vol.1 No.1

Pratiwi, F., Dwi Prahasto, I., Budiarti, E., Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan

Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jurnal

Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Des 2011, Hlm.237-241, Vol.1, No.4

Page 117: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

100

10

0

Pudjaningsih, D., 2006, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit [Tesis], Fakultas Kedokteran, Program

Pendidikan Pascasarjana, Magister Manajemen Rumah Sakit, Universitas

Gadjah Mada, Yogjakarta.

Purwidyaningrum, I., Hakim, L.,Pujitami,S .W., 2012, Evaluasi Efisiensi

Distribusi Obat Di Instalasi Farmasi RSUD Tarakan Jakarta Pusat, Jurnal

Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2012,Hlm.11, Vol. 2, No. 1

Putri, R., 2015, Evaluasi Pengelolaan Obat Di Era Jaminan Kesehatan Nasional

Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember Tahun

2014, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi,

Surakarta

Quick, J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R., O’Connor, R. W., Hogerzeil, H. V.,

Dukes, M. N. G., and Garnet, A., 2012, Managing Drug Supply: The

Selection, procurement, distribution, and use of pharmaceutical in

hospital, 2nd, Kumarin Press Inc, United State of America.

Ranowijaya, 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Obat

di Era JKN pada RSUD La Galigo Luwo Timur Sulawesi Selatan, Tesis,

Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta

Razak, A., Pamudji, G., Harsono, M., 2012, Analisis Efisiensi Pengelolaan Obat

Pada Tahap Distribusi dan Penggunaan di Puskesmas, Jurnal Manajemen

dan Pelayanan Farmasi, September 2012, Hlm.186-194, Vol.2, No.3.

Sasongko, H.,Octadevi, O. M.,2016, Gambaran Pengelolaan Obat pada Indikator

Procurement di RSUD Sukoharjo Jawa Tengah, Jurnal of Pharmaceutical

Science and Clinical Research,2016, Hlm.21-28

Satibi, 2015, Manajemen Obat di Rumah Sakit, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Satrya, D. A. P., Satibi., Puspandari, D. A., Analisis Biaya Obat Pada Era JKN

dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Di Fasilitas Penunjang

Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Manajemen Dan

Pelayanan Farmasi, 2015, Hlm.291, Vol. 5 No .4

Schermerhorn, Jr., 2001, Management, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Andy,

Yogyakarta.

Siregar, C.J.P, Amalia, L.,2004., Farmasi Rumah Sakit Teori dan

Terapan,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Soetardi P, 2014, Analisis Lean Six Sigma Perbekalan Farmasi Di Gudang

Farmasi RS PMI Bogor 2013, Jurnal Administrasi Rumah Sakit

Indonesia,2014, Vol .1, No. 2

Page 118: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

101

10

1

Sudarmono, C.A., Purnomo, A., Sudjaswadi, R., Analisis Penggunaan Obat Pada

Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman periode

Oktober 2008,Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2011,

Hlm.24,28, Vol. 1, No .1

Trisnawati, K., Sumarni., Fudholi, A., 2015, Analisis Kepuasan Pasien Rawat

Jalan PNS Pada Masa Pelaksanaan ASKES dan JKN, Jurnal Manajemen

Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2015,Hlm.33, Vol. 5, No. 1

WHO. 1993. How to Investigate Drug Use In Health Facillities, Selected Drug

Use Indicator, Action Program on Essential Drug, WHO, Geneve.

Zainudin, A.,2013, Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Dengan

Pendekatan Balance ScoreCard, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit,

Universitas Setia Budi, Surakarta.

Page 119: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

102

10

2

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

Page 120: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

103

10

3

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 121: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

104

10

4

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

a. Wawancara akan dilakukan pada delapan orang yaitu : Direktur RSUD

Ungaran, Kepala Pelayanan Penunjang Medis, bagian keuangan, bagian

perencanaan dan pengadaan, Kepala Instalasi Farmasi, Kepala bagian gudang

dan petugas distribusi obat dan Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi. Setiap

wawancara sama pada pembukaan dan penutupnya, perbedaan hanya pada

materi wawancara.

b. Tatacara Wawancara

1. Memperkenalkan diri pada responden, mengemukakan maksud dan tujuan

secara singkat, meminta persetujuan atau kesediaan, dan mengucapkan

terima kasih atas kesediaan responden.

2. Menjelaskan bahwa jawaban tidak dinilai benar atau salah, karena

wawancara yang dilakukan hanya untuk kepentingan penelitian saja.

3. Semua hasil pendapat, saran, komentar, pengalaman akan dijamin

kerahasiaannya.

4. Meminta izin kepada responden bahwa selama wawancara berlangsung

akan direkam dengan menggunakan alat perekam untuk membantu

melengkapi catatan pewawancara (pertanyaan tidak perlu urut, tergantung

situasi dan arah pembicaraan).

5. Melakukan wawancara sesuai isi pedoman wawancara yang telah disusun

dan tidak mengganggu waktu responden serta perlu menjaga agar tidak

terjadi konflik yang mungkin terjadi akibat sentiment pribadi.

6. Mengakhiri wawancara, mengucapkan terima kasih dan mohon diri.

c. Materi Wawancara

1. Direktur RSUD

a) Bagaimana kebijakan pemerintah daerah tentang pengadaan obat-

obatan untuk rumah sakit BLUD?

b) Pertimbangan apa yang digunakan dalam pemilihan metode pengadaan

obat?

c) Kesulitan apa yang dihadapi dalam proses pengadaan obat?

Page 122: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

105

10

5

d) Bagaimana penetapan panitia/perugas pengadaan obat?

e) Bagaimana ketersediaan obat di rumah sakit ini?

f) Langkah apa yang dilakukan rumah sakit apabila terjadi kekosongan

obat?

g) Sejauh mana keterlibatan IFRS dalam pengadaan obat di rumah sakit?

h) Bagaimana struktur organisasi di rumah sakit ini?

2. Kepala Pelayanan Penunjang Medis

a) Bagaimana program pengembangan staf di IFRS?

b) Seperti apa program pengembangan staf di IFRS dilakukan?

c) Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan program pengembangan

staf di IFRS?

3. Bagian Keuangan

a) Bagaimana proses pengajuan anggaran pengadaan obat dilakukan?

b) Apakah besarnya anggaran untuk pengadaan obat yang diajukan selalu

disetujui?

c) Upaya apakah yang dilakukan jika anggaran yang tersedia tidak

mencukupi?

d) Apakah anggaran yang ada terpenuhi untuk pengadaan obat di IFRS?

4. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengadaan Rumah Sakit

a) Bagaimana proses perencanaan anggaran pengadaan obat?

b) Metode apa yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengadaan

obat?

c) Apakah mengalami kesulitan dalam pengajuan anggaran pengadaan

obat yang cukup besar?

Page 123: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

106

10

6

d) Siapa yang paling berperan dalam penentuan besarnya anggaran yang

akan direncanakan?

e) Dasar hukum apa yang wajib diperhatikan dalam proses pengadaan

obat?

f) Kapan proses pengadaan obat dengan tender dimulai dilakukan?

g) Apakah yang dapat dilakukan oleh rumah sakit bila ada kebutuhaan

mendesak sedangkan RAPBD belum disahkan?

h) Apabila terjadi kekosongan barang bagaimana cara mengatasinya?

5. Kepala Instalasi Farmasi

a) Bagaimana struktur organisasi Instalasi Farmasi?

b) Bagaimana pembagian tugas dan pengaturan kerja staf?

c) Bagaimana sistem seleksi, perencanaan dan pengadaan obat yang

dilakukan?

d) Apakah anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten

Semarang sudah mencukupi setiap tahunnya?

e) Apakah terdapat standar operasional prosedur (SOP) untuk farmasi

seperti perencanaan dan pengadaan, pendistribusian, penyimpanan dan

penggunaan obat?

f) Apakah terdapat kendala dalam menerapkan standar SOP tentang

kefarmasian?

g) Bagaimana sistem pendistribusian / penyimpanan obat dan cara

mengatasinya?

h) Bagaimana upaya untuk peningkatan pelayanan resep obat generik?

i) Bagaimana upaya untuk meningkatkan pelayanan di apotek?

j) Apakah pengadaan obat selama ini telah mencapai sasaran yang

ditetapkan yaitu tercapainya ketersediaan obat yang cukup?

k) Apabila terjadi kekosongan obat bagaimana cara mengatasinya?

l) Upaya apa saja untuk meningkatkan pelayanan IFRS?

Page 124: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

107

10

7

m) Apakah terdapat obat kadaluwarsa atau rusak?

n) Bagaimana cara pengelolaan obat kadaluwarsa atau rusak?

6. Kepala Bagian Gudang

a) Bagaimana pola penerimaan obat di gudang?

b) Bagaimana pengaruh proses pengadaan obat terhadap beban kerja

petugas gudang?

c) Bagaimana sistem penyimpanan obat di gudang?

d) Bagaimana pola permintaan obat di gudang?

e) Bagaimana cara pendistribusian obat ke unit pelayanan?

f) Bagaimana cara mengatasi jika terjadi kekosongan obat tertentu?

g) Bagaimana cara mencegah agar obat tidak hilang atau rusak?

h) Bagaimana sistem pelaporan dan pencatatan di gudang?

i) Apa yang dilakukan apabila kapasitas gudang tidak mencukupi dalam

menampung obat hasil pengadaan tahun berjalan?

j) Apakah kondisi gudang farmasi sudah memenuhi syarat untuk

menyimpan obat?

k) Apa saja fasilitas yang dimiliki gudang farmasi apakah sudah

mencukupi?

l) Bagaimana peran gudang farmasi dalam perencanaan obat?

7. Petugas Distribusi Obat

a) Bagaimana cara pendistribusian obat ke bangsal/unit/pasien?

b) Bagaimana sistem pelayanannya?

c) Apa tindakan yang dilakukan jika obat yang tertulis di resep tidak

tersedia atau habis?

Page 125: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

10

8

Lampiran 4. Daftar Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

1 Abu (Biosave) injeksi

**

2 acarbose 50 Mg tablet

**

3 Acetosal 100 mg tab* *

***

4 Acran 150 Mg tab *

5 acyclovir 200 mg tablet

6 acyclovir 5 Gram krim * **

7 acyclovir 400 mg tablet*

** ***

8 Adalat oros 30 mg tab *

9 ALA 600 kaplet 10 Albapure 20 % 100 Ml

11 Albendazol 400 Mg tablet* * ** ***

12 Albothyl Concetration 10 Ml

13 Albothyl Concetration 5 Ml *

14 Albothyl ovula 15 Alernitis Tablet *

16 alinamin f injeksi

17 Alkohol 70 %

** ***

18 Alkohol 95 %

19 Alkohol 96 %

**

20 Alkohol swab om*

** ***

21 Alopurinol 100 Mg tablet*

** ***

22 Alpentin 100 Mg Tablet* *

23 Alprazolam 0,25 Mg tablet * **

24 Alprazolam 0,5 Mg tablet

**

25 Alprazolam 1 mg tablet

**

26 Amadiab-1 Tablet * 27 Amadiab-2 Tablet * 28 Ambroxol Sirup * **

29 Ambroxol tablet * **

30 Amdixal 5 mg tablet

31 Amikasin injeksi 250 mg * ** ***

32 Amino fluid-l 500 ml * 33 aminoleban soft bag

***

34 Aminopalbutamoillin

**

35 Aminophyllin 150 mg tablet

***

36 Aminophyllin 200 mg tablet*

** ***

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

37 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi

**

38 Aminosteril infant 6 %

39 Amiparen Infus softbag * 40 Amitriptylin 25 mg tablet * **

41 Amlodipin 10 mg tablet*

** ***

42 Amlodipin 5 mg tablet*

** ***

43 Amoxan 500 mg kapsul

44 Amoxan dry sirup

45 amoxycillin 125 Mg/5 Ml Dry syrup

** ***

46 amoxycillin 500 Mg tablet *

** ***

47 amoxycillin injeksi 1 gr * **

48

Ampisilin Serb injeksi 1000

Mg/Vial *

** 49 Anadex tablet *

50 Anadium Kaplet *

51 Analsik Kapsul *

52 Analtram Kaplet *

53 Anemolat 1 Mg *

54 Antalgin 500 mg tab** * 55 Antasida DOEN syrup

**

56 Antasida DOEN tablet

**

57 Antihemoroid, Kombinasi:

**

58 Antrain injeksi

59 Anxibloc Tablet *

60 Apyalis 10 ml Drops 61 Apyalis 100 ml Sirup *

62 Aqua bidest 1000 ml

63 aqua pro injeksi 25 ml*

** ***

64 Aquasonic jelly

65 Arixtra 2,5 Mg Injeksi*

***

66 Arkine 2 mg tablet

67 Asam Folat tablet 1 Mg

** 68 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg

**

69 Asam Salisilat * **

70

Asam Traneksamat injeksi 250

Mg/Ml

**

Page 126: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

10

9

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

71 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml

**

72 Asam Traneksamat tablet 500 Mg

**

73 Aseptanios HP 50 Sol

74 Asering Infus * 75 Asetazolamid 250 tablet

**

76 Aspilet Chew Tablet** *

77 Asvex tablet *

78 Atapulgit

**

79

Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml

(I.V./I.M./S.K.) *

** ***

80 avamys spray

***

81 Azitromisin 500 Mg * **

82 Bactoderm Krim 10 gram *

83 Bamgetol 200mg tablet 84 Baquinor Forte Kapsul *

85 Batugin Elixir 300 ml

86 Bedak Salisil

**

87 berotect 100 mdi spray *

88 Betadine gargle 190 ml

89 Betahistin Mesilat 6 mg tablet * ** 90 betametason 0,1% 5 gram krim

**

91 Betazon - N Krim** *

92 Bioplacenton Jelly** *

93 Biostrom sirup

94 Bisoprolol 5 mg tablet

**

95 Bledstop Injeksi * 96 borax glyserin 10 ml solution

**

97 brainact 250 mg injeksi

98 Bufect forte sirup

99 Bupivakain spinal heavy injeksi*

** ***

100 Buranazin cream 35 gram

***

101 Cal-95 tablet

102 Calcium Lactate 500 Mg tablet * ** ***

103 Caldece Tablet *

104 Calos Tablet *

105 Calsium gluconas injeksi

**

106 Canderin 16 Mg *

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

107 Canderin 8 Mg * 108 Candesartan 16 Mg tablet

**

109 Candesartan 8 Mg tablet * **

110 Captopril 12,5 mg

**

111 Captopril 25 mg

** ***

112 Carbamazepin 200 Mg tablet

**

113 Carsive E Injeksi * 114 Catapres 0,15 Mg Injeksi *

115 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi * **

116 Cedocard 5 mg tablet

117 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml

** ***

118 Cefadroxyl 500 mg kapsul

** 119 Cefat 500 Mg Tablet *

120 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial * **

121 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml

** ***

122 Cefila Dry Sirup *

123 Cefila 100 mg tablet * 124 cefixime 100 mg kapsul

**

125 Cefixime 100 mg tablet

**

126 Cefixime sirup

** ***

127 Cefoperazon Serb injeksi 1.000

Mg/Vial

** ***

128 Cefotaxim 1 gram injeksi

** 129 Cefpirome injeksi

**

130

Ceftazidime Serb injeksi 1.000

Mg/Vial

**

131

Ceftriakson Serb injeksi 1.000 Mg/Vial

**

132 Cefxon Injeksi

133 Cendo Asthenof 5ml

134 Cendo Augentonic TM MD 5 ml

135 Cendo Carpin 2% TM 136 Cendo Catarlent 5 ml TM

137 Cendo Cenfresh TM MD

138 cendo conver TM

139 Cendo Efrisel TM

140 Cendo Fenicol SM 141 Cendo Fenicol TM 142 Cendo Floxa 0,5 mg MD *

Page 127: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

0

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

143 Cendo Fluorescein TM 144 Cendo Gentamisin SM

145 Cendo Gentamycin TM *

146 Cendo Hervis SM

147 Cendo lubrican 0,6 MD

148 Cendo Lyters TM

***

149 Cendo Mycos SM 150 Cendo Mycos TM

151 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM

152 Cendo Pantocain 2%TM

153 Cendo Polydex TM 154 Cendo Polygran SM *

155 Cendo Polygran TM *

156 Cendo Polynel 5 ml TM

157 Cendo Polynel SM

158 Cendo Timolol 0,5% tm

159 Cendo Tobros TM 160 Cendo Tobroson TM MD 161 Cendo Tropin 1 % TM

162 Cendo Ulcori TM MD *

163 Cendo Vasacon TM *

164 Cendo Vital Tablet *

165 Cendo Vitrolenta TM 166 Cendo Xitrol SM 167 Cendo Xitrol TM MD

168 Cephalexin 500 mg kapsul

**

169 Ceptik kapsul

170 Ceptik sirup *

171 Cernevit injeksi * 172 Cetirizine 10 mg kapsul

** ***

173 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup

** ***

174 Chlor ethyl water

**

175 Chloramex injeksi

176 Chloramphenicol 250 mg kapsul

**

177 Chloramphenicol Kaps 500 Mg

**

178 Chloramphenicol Suspensi 125 Mg/5ml

**

179 Cholestat

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

180 Ciprofloksasin injeksi 2 Mg/Ml infus

181 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg

**

182 Ciprofloxacin 100 cc infus

** ***

183 Citicholin 1000 mg tablet * ** 184 Citicholin 250 mg injeksi

**

185 Citicholin 500 mg tablet * **

186 Claneksi Kapsul *

187 Clindamycin 150 mg kapsul

**

188 Clindamycin 300 mg tablet

**

189 Clobazam 10 mg tablet

** 190 Clonidine 0,15 mg tab

**

191 Clopidogrel tablet

**

192 clopisan

193 Clorilex 100 mg *

194 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ

** ***

195 Clorpromazin 25 mg tablet/CPZ

** ***

196 Clozapin 25 Mg tablet

**

197 Clozapin100 Mg tablet

** ***

198 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet * **

199 Cobazim 1000 mg kapsul * **

200 Codein 10 Mg tablet

** 201 Codein 20 Mg tablet

** ***

202 Colcancetine injeksi

203 Colcancetine syrup

204 Concor 2, 5 Mg tab tab *

***

205 Concor 5 Mg tab *

206 Cotrimoksaxol 60 ml suspensi

** 207 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa)

**

208 Cravit Tablet

209 Cravox Tablet *

210 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet * ** ***

211 Curcuma 200 mg tablet

212 Cycloprogynova tablet * 213 Cytotec Tablet * 214 Dactarin diapers

215 Daryantulle

216 Deculin 15 mg tab

Page 128: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

1

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

217 Deculin 30 mg tab 218 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml

** ***

219 Deksametason 0,5 mg tablet

**

220 Denomix cream 10 gram *

221 Depakote 250 mg Tablet

222 Depakote ER 500 mg Tablet

223 Dermanios scrub chlorhexidine 224 Desoximetason 0,25% krim 15 gram

***

225 Dexketoprofen 25 mg injeksi * **

226 Dexketoprofen 25 mg tablet * **

227 Dextrose 10 % infus * ** 228 Dextrose 40 % 25 ml per botol * ** 229 Dextrose 5 % infus * **

230 Diagit tablet *

231 Diazepam 2 mg tablet

** ***

232 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi *

233 Difenhidramin injeksi

** 234 Digoksin 0,25 mg tablet

** ***

235 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) *

236 Diltiazem 30 mg tablet

**

237 Diltiazem Hcl 30 mg tablet

**

238 Dimenhydrinate 50 mg tablet

**

239 Disolf Ec 450 Mg * 240 dobuject injeksi

241 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) *

***

242 Doksisiklin 100mg kapsul

**

243 doloscaneuron tablet

244 Domperidon 5mg/ml drops

**

245 Domperidon susp 5 mg/5 ml

** ***

246 Domperidon10 mg tablet

** ***

247 Dopamed 250 Mg tab *

***

248 Dulcolax 10 mg Suppositoria * **

249 Dulcolax 5 mg Suppositoria

**

250 Dulcolax 5 mg Tablet * **

251 Duviral 252 EAS pfrimmer infus *

253 Ecodine 1 liter OM *

***

254 Efavirenz *

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

255 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml

** 256 Enatin Kapsul *

257 Enystn 12 ml *

258 Eperisone Hcl

259 Epinefrin (Adrenalin) injeksi

** ***

260 Eprex 2000 IU injeksi

261 Ergotika Tablet 4,5 Mg * 262 Erysanbe 200 Mg Tablet *

263 Erysanbe Sirup

264 Erythromysin 250 mg tablet

**

265 Erythromysin 500 Mg kapsul

** 266 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml

** ***

267 Etambutol 500 Mg tablet

**

268 Etambutol 250 mg tablet

**

269 Etil Klorida Semprot 100 Ml

**

270 Euthyrox 100 mcg Tablet *

271 Extrace 200 mg Injeksi * 272 Eyevit Tablet * 273 Fargoxin Injeksi *

***

274 Fargoxin Tablet *

275 Farmabes tablet

276 Farmacrol forte suspensi

277 Farmacrol forte tablet 278 Farsorbid 5 mg Injeksi *

279 Farsorbid 5 mg Tablet *

280 Fasorbid 10 mg injeksi

***

281 Fasorbid 5 mg tablet

282 Fenistil drops 1 mg *

283 Fenofibrat 300 mg

** 284 Fenofibrate 100 mg tablet

**

285 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.)

**

286 Ferlin Drops *

287 Ferlin Sirup *

288 Ferro Sulfat tablet Salut 300 Mg

**

289 Fimahes infus 290 Flamar TM 291 Flamicort 40 mg Injeksi

***

292 Flixotide nebules

***

Page 129: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

2

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

293 Fluconazole 150 mg tablet * ** ***

294 Flunarizine 10 mg tablet * **

295 Flunarizine 5 mg tablet

**

296 Folavit 400 mcg tablet

297 Foransi 10 Mg tab *

298 formalin

**

299 Frego 10 mg Tablet * 300 Frego 5 mg Tablet

301 Fresofol 1 % injeksi

***

302 fungitrazol kapsul

303

Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.)

**

304 Furosemid 40 mg tablet

**

305 Futrolit infus

306 Fuzide 60 ml suspensi

307 Gabapentin 300 mg Kapsul * ** 308 gabbril 250 mg tablet

309 Garam Ingris

**

310 Garam Oralit, Kombinasi

**

311 Gastrofer Injeksi 40 Mg

312 Gelofusine infus

***

313 Gemfibrozil 300 mg tablet

** 314 Gemfibrozil 600 mg tablet

** ***

315 Genoint zalf /SK

316 Genoint SM

***

317 Gentamisin 0,3 % TM

***

318 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul

**

319 GG 100 Mg tablet * ** 320 Gigasept AF Forte 2 liter

321 Gitas Plus Tablet *

322 Glaucon 250 mg Tablet *

323 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet

**

324 Glicab 80 Mg *

325 Glikuidon tablet 30 Mg tablet

** 326 Glimepirid tablet 1 Mg tablet

**

327 Glimepirid tablet 2 Mg tablet

**

328 Glimepirid tablet 3 mg tablet * **

329 Glimepirid tablet 4 mg tablet

**

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

330 Gliserin cair/ml

** 331 Glucobay 50 mg Tablet *

332 Glucosamin MPL 500 mg

333 Haloperidol 0, 5 mg tablet

**

334 Haloperidol 5 mg tablet

**

335 Haloperidol 1, 5 mg tablet

**

336 Heksakiorofen 337 Hemapo 3000 IU Injeksi *

***

338 Heptasan tablet

339 Herbesser CD 100 Tablet *

340 Herbesser CD 200 Tablet * 341 Herbesser 50 mg Injeksi *

***

342 Hexymer 2 mg *

343 Hidrogen Peroksida Cairan 3% * **

344 Hidroklorotiazid tablet 25 Mg

**

345 Hidrokortison 1% 5 gr krim

**

346 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim

** 347 Hidrokortison injeksi

**

348 Hipnoz 5mg/5ml

349 Humalog kwikpen/3 ml

***

350 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3

Ml

***

351 Human Albumin 20 % 100 Ml

** 352 Hyperhep B 0,5 *

353 hyphobhac 200 mg

354 Hypobhac 100 Injeksi *

355 Hypobhac 25 Injeksi

356 Hystolan tablet 357 Hytroz 1 Mg Tablet * **

358 Hytroz 2 Mg tablet

359 IBS trivan injeksi

360 Ibuprofen 400 Mg tablet

**

361 Ibuprofen Sir100mg/60 ml

**

362 Ictyol Salep * ** 363 Ikalep Sirup *

364 imunos sirup

365 Imunos tablet

366 Inerson Cream 15 Gram

Page 130: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

3

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

367 inpepsa sirup 368 Insterhistin tab *

369 Intermoxyl 1 gram Injeksi *

370 Intermoxyl 500 mg Kapsul

371 Intervask 10mg tablet

372 Inviclot 5 ml Injeksi *

373 IOD Povidon 10 % 300 ml

** ***

374 IOD Povidon 10 % 60 ml

**

375 Iopamiro 300 mg/30 ml

376 Iopamiro 300 mg/50 ml

377 Irbesartan 150 Mg tab

** 378 Irbesartan 300 Mg tab

**

379 ISDN injeksi

**

380 Isoniazid tablet 300 Mg tablet

**

381 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg

**

382 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet

** ***

383 isosorbid injeksi 384 Isotic adretor 0,5 % TM *

385 isprinol sirup

386 Itraconazole 100 Mg *

387 Kaen 3 B

388 Kalipar 300 mg Tablet *

389 Kalium Diklofenak 25 Mg * ** 390 Kalium Diklofenak 50 Mg * ** 391 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi

392 Kalnex 500 mg inj

393 Kalnex 500 mg tablet

394 Kaltrofen 100 mg Suppo *

395 Kaltrofen 5mg Tablet * 396 kalxetin 10 mg tablet * 397 Kamolas sirup *

398 Kamolas tablet

399 Karbo Adsorben tablet 0,5 gr

**

400 Kcl/Kalium klorida 25 ml

**

401 Kendaron tablet 402 Ketekonazol 10 gram krim 2 %

** 403 Ketokonazol tablet 200 Mg

**

404 Ketopain Injeksi *

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

405 Ketoprofen 100 Mg tablet * ** 406 Ketoprofen 50 Mg tablet * **

407 Ketorolac 10 mg inj

**

408 Ketorolac 30 mg inj

**

409 ketosteril tablet

410 Kolkatriol forte 0,5

411 Kolkatriol kapsul 412 KSR 600 mg tablet *

413 KTM 100 mg Injeksi *

414 Lacedim 1 gram Inj *

415 Lactor 30 mg injeksi 416 Laktulosa sirup

***

417 Lameson 125 mg Injeksi

418 Lameson 16 Mg Tablet *

419 Lameson 4 Mg Tablet

420 Lamivudin 150 mg tab

**

421 Lanakeloid krim 422 Lanakeloid Tablet 423 Lansoprazol 20 mg

** ***

424 Lanturol 400 Mg Kapsul *

425 Lantus solostar injeksi

426 Lapibal 250 Mg Kapsul *

427 Lapibal 500 Mg Kapsul * 428 Lapifed Sirup 60 ml * 429 Lapisiv Sirup 100 ml

430 Lapixime Injeksi

431 Lasix 10 mg injeksi

432 laxadine emulsi

433 L-Bio 434 leparson tablet 435 Lesichol 250

436 Levemir flexpen

437 Levofloksasin 500 Mg tablet

**

438 Levofloksasin infus

**

439 Levopar tablet

***

440 Levosol Injeksi *

***

441 Lidodex injeksi

442 Lidokain 2% injeksieksi

** ***

Page 131: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

4

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

(Infiltr/P.V.)

443 Lisinopril 10 mg tablet

**

444 Lodia 2 mg

445 Loperamide 2 Mg tablet * ** ***

446 Loratadin 10 Mg tablet * **

447 Magnesium Sulfat injeksi 40 %

** ***

448 Manitol Iarutan Infus 20%

** 449 Matafres 0,4 ml TM

450 Mecobalamin 250 mg kapsul * **

451 Mecobalamin 500 mcg kapsul * **

452 Mecobalamin 500 mg injeksi * ** 453 Mefinal 500 mg Tablet *

454 Mefinter 500 mg

455 Meloxicam 15 mg tablet * **

456 Meloxicam 7, 5 mg tablet

**

457

Meropenem Serb injeksi 1000

Mg/Vial

** 458 Metformin tablet 500 Mg tablet

** ***

459 Methisoprinol 250 mg sirup

460

Methylprednisolon 125mg/ vial

injeksi

** 461 Methylprednisolon 16 mg tablet

**

462 Methylprednisolon 4 mg tablet

** ***

463 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi

**

464 Metilergometrin 0,125 mg tablet

**

465 Metoklopramid 10 mg tablet

**

466 Metoklopramid 5 mg tablet

**

467 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml

**

468 Metronidazol Gel * **

469 Metronidazol tablet 500 Mg

**

470 Meylon Injeksi 25 Ml * 471 Miconazol krim 2% 10 gram

**

472 Microlax rectal tube *

473 Miniaspi 80mg tablet *

***

474 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml

(I.M./S.K./I.V.)

** 475 MST Continus 10 Mg tablet *

***

476 Mucogard Suspensi 100 Ml *

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

477 mucus extractor 478 Musin suspensi

479 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus

**

480 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus

**

481 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back

**

482 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg

**

483 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg

**

484 Natrium Hipoklorit Cairan

Konsentrat 5%

**

485 Nebacetin Powder *

486 neo smnc injeksi 487 Nepatic tablet

488 Nephrolith kapsul

489 Nephrosteril 250 infus

490 Neurodex tab *

491 neurosanbe injeksi 492 Neurosanbe tab 493 Neviral(Nevirapine 200 Mg) *

494 New Diatab

495 Newspar tablet

496 Nicardipin 10 Mg injeksi * ** ***

497 Nifedipin 10 mg tablet ' ;

**

498 Nimotop Tablet *

499 Nitrogen Peroksida

**

500 Nitrokaf Retard forte Kapsul

501 Nitrokaf Retard Kapsul 502 Nokoba injeksi

***

503 Nolipo 500 mg Kapsul

504 Nonemi tablet

505 Nopres 20 Mg *

506 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi

**

507

Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9

widatra infus

**

508 Normal Salin (NS) 3 %

**

509 Notritis Kapsul *

510 Novomix-30 flexpen 511 Novorapid flexpen 512 Nucef Kapsul *

Page 132: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

5

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

513 Nufirom Injeksi 1 gram 514 Nutrivision kapsul

515 Nystatin Drops * **

516 OBH 100 ml Sirup * **

517 obucort swinghaler *

***

518 Omeprazol 20 mg kapsul

** ***

519 Omeprazol 40mg/ 10 ml injeksi

** 520 Ondansetron 4 mg tablet

** ***

521 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi*

**

522 Ondansetron 8 mg tab

**

523 Opigran 1 Mg Injeksi 524 Opigran 3 Mg Injeksi *

525 Opilax 60 ml Sirup

526 Opiphen 60 ml Sirup *

527 Opiphen 500 Mg Kapsul *

528 otopain tt

529 Oxtercid injeksi 530 Oxtin Tablet *

531 Oxyitocin injeksi

** ***

532 Paket TB Anak * **

533 Paket TB Dewasa * **

534 Pamol 125 Mg Suppo *

535 Pamol 250 Mg Suppo 536 Parasetamol 120mg/5ml syrup

** 537 Parasetamol 500 Mg tab

**

538 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops

**

539

Parasetamol Drips (Infus) 1000

Mg/100 Ml

** 540 Pehacain Injeksi

541 Pehamol Infus *

542 Perifas tablet

543 persidal 2 mg tablet *

544

Petidin injeksi 50 Mg/Ml

(I.M./S.K./I.V.) 2 ml

** 545 Phardex 2 Mg *

546 Phenytoin injeksi

**

547 Phenytoin Na 100 Mg kapsul

** ***

548 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet Sal

**

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

549 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)

**

550 Pirasetam 1200 Mg kapsul * **

551 Pirasetam 400 Mg * **

552 Pirasetam 800 Mg * ** 553 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml * **

554 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml * **

555 Pirazinamid 500 mg tablet

**

556

Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg

tablet

** 557 Pirosikam 10 Mg tablet * ** 558 Pk Kristal * **

559 pondex sirup

560 Prednison 5 mg tablet *

***

561 Pregabalin 75 Mg tablet * ** 562 premaston tablet

563 Prestin 20 Mg tablet* *

***

564 Primadol kaplet *

565 Primolut N tablet *

566 Probenid Tablet *

567 proinfark 10 mg injeksi * 568 Prolacta dha for baby

569 Prolacta dha for mother

570 Proliver kapsul *

571 Promavit Kapsul

572 Promedex tablet

573 Propranolol 10 mg tablet * ** ***

574 Propranolol 40 mg tablet

** ***

575 Prosogan 30 mg injeksi *

576 Prostigmin injeksi *

***

577 Protofen supp

578 Provital tablet

579 Psidii Sirup 60 ml *

580 PTU 100 Mg tablet * ** ***

581 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml *

***

582 Ranitidine injeksi *

***

583 Ranitidine tablet * ** ***

584 Reco TT 10 ml

Page 133: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

6

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

585 recormon psf 2000iu injeksi 586 Renalyte * **

587 reotal 400mg tablet

588 reotal injeksi

589 retivit tablet

590 Rifampisin 450 mg tablet

**

591 Rifampisin 600 mg tablet

** 592 Ringer Fundin Infus *

593 Ringer Laktat Infus soft bag

**

594 Ringer Laktat Infus unicap ogb wb

**

595 Rinofer 100 mg injeksi 596 Risperidone 1 Mg tab * **

597 Risperidone 2 Mg tab * **

598 ristonat tablet

599 Roxemid injeksi

600 Saccorit Tablet *

601 Salbutamol 2 mg tab

** ***

602 Salbutamol 4 mg tab

** ***

603 sanmol drops

604 Sanmol Infus

605 Sanmol Sirup *

606 Sanmol Tablet

607 Sanprima tablet 608 Scabimite Krim 10 Gram 609 scandonest 2 % 1,8 ml *

610 scantaren gell

611 Scopamin tablet *

612 Sedacum 5mg/5ml injeksi

613 Seng oksida

** 614 Seretide

615 Sevorane 250 ml *

***

616 Sifrol ER 0,375 mg *

617 Simvastatin 10mg tablet

**

618 Simvastatin 20mg tablet

**

619 Sirplus Sirup * 620 Sojourn

621 Solathim Dry Sirup *

622 solvinex tablet

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

623 solvita sirup 624 Solvitron Kapsul *

625 Solvitron Sirup *

626 Sotatic Injeksi

627 Sotatic Tablet

628 Spasmal tablet *

629 Spiramisin tablet 500 Mg

** 630 Spironolakton tablet 100 Mg

**

631 Spironolakton tablet 25 Mg

**

632 Sporetik 100 Mg kapsul *

633 starfolat 634 Steranios Solotion 2 % *

635 Stesolid Injeksi 2 Ml *

636 Stesolid rectal 10 mg tube *

***

637 Stesolid rectal 5 mg tube *

***

638 stolax supp

639

Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial

**

640 sufitis tablet *

641 Sulfa-Trimetoprim

**

642 Suprafenid 100 Mg Supp *

***

643 suprazid forte tablet 644 Symbicort *

645 Talk haichen *

646 Tebokan Forte 120 mg *

647 tebokan special *

648 Teosal tablet

649 Teranol Tablet 650 tetagra - m 250 iu 1 ml injeksi *

651 Tetrasiklin tablet

**

652 tetraspan 6 % infus

653 Theophyllin 100 Mg * **

654 Thiamphenicol 500 Mg kapsul * **

655 Thiopental injeksi

** 656 Thrombo Aspilet *

657 Thrombo Gel

658 Thyamicin tablet

**

659 Thyorozol 5 Mg tablet *

Page 134: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

7

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

660 Tramadol 50 mg kapsul

** 661 Tramifen kaplet *

662 Tramus 1 % 5 ml Injeksi

663 tremenza tablet

664 Triacarpin 2 %

**

665 Triamcinolon 4 mg tablet * **

666 triaxitrol 5 ml tm 667 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet *

668 trifed tablet

669 Trifluoperazin 5 mg

**

670 Trifluoperazin 5 mg

** 671 Trijec 1 gram Injeksi

672 Trinatrium sitrat dihidrat

673 Trivam injeksi

674 Truvit Sirup *

675 tutofusin infus

676 tuzalos tablet 677 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* *

***

678 Ulsafate(sukralfat) Sirup* *

***

679 Ulsidex 500 Mg tablet *

680 Urdahex tablet *

681 uresix injeksi

682 Urinter kapsul 683 Urotractin kapsul 684 Ursodeoxycholic Acid 250 mg * **

685 Vaksin BCG * **

686 Vaksin Campak * **

687 Vaksin Hepatitis B perinatology * **

688 Vaksin hepatitis B dewasa * ** 689 Vaksin Jerap Tetanus 5 Ml * ** 690 Vaksin Polio * **

691 Vaksin Serum Anti Bisa Ular

**

692

Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S)

1500 IU/BIOSAT * ** 693 Valsartan 160 Mg tab * ** 694 Valsartan 80 Mg tablet

**

No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran

2016

Fornas

II

e-

catalog

695 Vascon injeksi 696 Vaselin Putih * **

697 Vastigo tablet

698 Ventolin inhaler *

***

699 Ventolin Nebuler* *

***

700 verapamil tab

**

701 vip albumin kapsul 702 Vitamin B Kompleks tablet

** ***

703 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet * **

704

Vitamin B12 (cyanocobalamin)

tablet 50 Mcg * **

705 Vitamin C (asam askorbat) 50mg

tablet * ** ***

706 voluven infus

707 Vometa flash Tablet 708 Vometa Drops *

709 Vometa Sirup *

710 Wiacid tablet

711 Wiaflox 500 mg tablet

712 zibramax sirup

713 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral)

** 714 Zinc pro Drop* *

***

715 Zink 20 mg tablet

***

716 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* *

717 Zinnat 250 mg tablet* *

***

718 Zirkum kids 20 mg sirup *

***

250 item

295 item

107 item

Kerangan:

Item obat yang tidak ada di

formularium RSUD Ungaran (*) 250 item

Item obat Fornas II (**) 295 item

Item obat e-catalog (***) 107 item

Page 135: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

8

Lampiran 5. Frekuensi pengadaan tiap item obat secara EOQ

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

1 Abu (Biosave) injeksi 4 348 352 117 235 461,176 46117.6 7000 8.45 28 19

2 acarbose 50 Mg tablet 3476 3000 6476 1585 4891 780 78 7000 936.95 5 2

3 Acran 150 Mg tab 2 1000 1002 500 502 4,405 440.5 7000 126.31 4 1

4 acyclovir 5 Gram krim 130 100 230 44 186 3,150 315 7000 90.92 2 5

5 acyclovir 400 mg tablet* 813 3200 4013 969 3044 549 54.9 7000 881.05 3 6

6 Adalat oros 30 mg tab 390 1200 1590 300 1290 3,830 383 7000 217.15 6 2

7 ALA 600 kaplet 6 0 6 0 6 5,922 592.2 7000 11.91 1 0

8 Albapure 20 % 100 Ml 19 85 104 2 102 772,727 77272.7 7000 4.30 24 6

9 Albothyl Concetration 10 Ml 16 20 36 14 22 36 3.6278 7000 291.38 0 2

10 Albothyl Concetration 5 Ml 4 10 14 1 13 21,000 2100 7000 9.31 1 1

11 Albothyl ovula 10 0 10 0 10 17,243 1724.3 7000 9.01 1 0

12 Alernitis Tablet 142 4000 4142 4053 89 3,647 364.7 7000 58.45 2 1

13 alinamin f injeksi 104 300 404 6 398 10,481 1048.1 7000 72.91 5 4

14 Alkohol 95 % 0 15 15 0 15 45,455 4545.5 7000 6.80 2 1

15 Alkohol swab om* 8255 162600 170855 4242 166613 100 10 7000 15272.79 11 11

16 Alopurinol 100 Mg tablet* 10686 27000 37686 39 37647 110 11 7000 6922.02 5 4

17 Alpentin 100 Mg Tablet* 0 5000 5000 594 4406 1,397 139.7 7000 664.49 7 1

18 Alprazolam 0,25 Mg tablet 1752 11000 12752 488 12264 610 61 7000 1677.70 7 4

19 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2929 4000 6929 2148 4781 570 57 7000 1083.64 4 2

20 Alprazolam 1 mg tablet 2842 4000 6842 1466 5376 982 98.2 7000 875.46 6 3

21 Amadiab-1 Tablet 85 0 85 55 30 1,986 198.6 7000 45.99 1 0

22 Amadiab-2 Tablet 63 0 63 3 60 3,553 355.3 7000 48.62 1 0

23 Ambroxol Sirup 138 310 448 23 425 3,536 353.6 7000 129.72 3 9

24 Ambroxol tablet 2386 39000 41386 3489 37897 171 17.1 7000 5570.17 7 16

25 Amdixal 5 mg tablet 51 0 51 0 51 4,620 462 7000 39.31 1 0

26 Amikasin injeksi 250 mg 22 205 227 14 213 79,200 7920 7000 19.40 11 17

27 Amino fluid-l 500 ml 82 756 838 45 793 64,990 6499 7000 41.33 19 11

28 aminoleban soft bag 33 70 103 6 97 71,100 7110 7000 13.82 7 4

29 Aminopalbutamoillin 100 0 100 0 100 3,600 360 7000 62.36 2

30 Aminophyllin 150 mg tablet 2005 0 2005 0 2005 80 8 7000 1873.17 1

31 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 57 543 600 175 425 3,600 360 7000 128.56 3 6

32 Aminosteril infant 6 % 12 10 22 0 22 43,450 4345 7000 8.42 3 1

33 Amiparen Infus softbag 14 164 178 10 168 78,432 7843.2 7000 17.32 10 14

Page 136: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

11

9

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

34 Amitriptylin 25 mg tablet 378 7000 7378 2982 4396 113 11.3 7000 2333.75 2 2

35 Amlodipin 10 mg tablet* 23358 94500 117858 14119 103739 330 33 7000 6634.04 16 13

36 Amlodipin 5 mg tablet* 4542 9900 14442 2255 12187 187 18.7 7000 3020.59 4 5

37 Amoxan 500 mg kapsul 10 2000 2010 344 1666 3,136 313.6 7000 272.72 6 11

38 Amoxan dry sirup 5 24 29 0 29 21,642 2164.2 7000 13.70 2 1

39 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup

kering 26 580 606 56 550 3,699 369.9 7000 144.28 4 9

40 amoxycillin 500 Mg tablet * 2342 24000 26342 1553 24789 272 27.2 7000 3571.98 7 6

41 amoxycillin injeksi 1 gr 75 2520 2595 82 2513 9,000 900 7000 197.71 13 13

42 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial

* 42 450 492 27 465 6,435 643.5 7000 100.58 5 7

43 Anadex tablet 138 1200 1338 743 595 1,500 150 7000 235.66 3 3

44 Anadium Kaplet 193 1080 1273 379 894 7,524 752.4 7000 128.98 7 7

45 Analsik Kapsul 1925 12000 13925 2409 11516 1,150 115 7000 1184.04 10 12

46 Analtram Kaplet 613 600 1213 579 634 7,315 731.5 7000 110.15 6 1

47 Anemolat 1 Mg 6000 25000 31000 3618 27382 204 20.4 7000 4334.92 6 3

48 Antalgin 500 mg tab** 4564 12000 16564 1553 15011 149 14.9 7000 3755.57 4 3

49 Antasida DOEN syrup 10 0 10 0 10 3,804 380.4 7000 19.18 1

50 Antasida DOEN tablet 4707 1000 5707 3167 2540 149 14.9 7000 1544.86 2 1

51 Antihemoroid, Kombinasi: 98 300 398 0 398 2,000 200 7000 166.91 2 2

52 Antrain injeksi 157 2555 2712 1 2711 8,910 891 7000 206.39 13 28

53 Anxibloc Tablet 101 11 112 107 5 1,000 100 7000 26.46 0 1

54 Apyalis 10 ml Drops 20 70 90 40 50 31,350 3135 7000 14.94 3 4

55 Apyalis 100 ml Sirup 35 725 760 102 658 26,125 2612.5 7000 59.38 11 26

56 Aqua bidest 1000 ml 24 318 342 27 315 24,200 2420 7000 42.69 7 11

57 aqua pro injeksi 25 ml* 1384 39540 40924 1884 39040 1,680 168 7000 1803.70 22 23

58 Aquasonic jelly 19500 60000 79500 5016 74484 127 12.7 7000 9061.37 8 7

59 Arkine 2 mg tablet 0 25000 25000 6000 19000 622 62.2 7000 2067.98 9 8

60 Asam Folat tablet 1 Mg 1070 12000 13070 11 13059 131 13.1 7000 3735.80 3 4

61 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 2214 77000 79214 6430 72784 270 27 7000 6143.28 12 10

62 Asam Salisilat 1521 0 1521 1518 3 166 16.6 7000 50.30 0

63 Asam Traneksamat injeksi 250

Mg/Ml 243 950 1193 269 924 7,000 700 7000 135.94 7 6

64 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml

64 4190 4254 430 3824 3,334 333.4 7000 400.72 10 9

65 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 743 5000 5743 746 4997 1,045 104.5 7000 818.20 6 6

Page 137: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

0

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

66 Aseptanios HP 50 Sol 5000 45000 50000 10000 40000 381 38.1 7000 3833.82 10 5

67 Asering Infus 309 21000 21309 1277 20032 8,432 843.2 7000 576.71 35 40

68 Aspilet Chew Tablet** 3096 20000 23096 3666 19430 147 14.7 7000 4301.72 5 4

69 Asvex tablet 283 5350 5633 377 5256 816 81.6 7000 949.61 6 13

70 Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml

(I.V./I.M./S.K.) * 361 600 961 127 834 1,300 130 7000 299.69 3 3

71 avamys spray 16 40 56 5 51 93,333 9333.3 7000 8.75 6 5

72 Azitromisin 500 Mg 401 1240 1641 2 1639 7,500 750 7000 174.91 9 5

73 Bactoderm Krim 10 gram 11 40 51 2 49 59,000 5900 7000 10.78 5 4

74 Bamgetol 200mg tablet 988 4000 4988 19 4969 1,881 188.1 7000 608.14 8 2

75 Baquinor Forte Kapsul 20 580 600 64 536 13,167 1316.7 7000 75.49 7 13

76 Batugin Elixir 300 ml 54 684 738 8 730 35,749 3574.9 7000 53.47 14 10

77 Bedak Salisil 37 84 121 0 121 5,200 520 7000 57.08 2 4

78 berotect mdi spray 27 110 137 11 126 72,900 7290 7000 15.56 8 7

79 Betadine gargle 190 ml 7 181 188 1 187 17,710 1771 7000 38.45 5 14

80 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 1259 31620 32879 2211 30668 840 84 7000 2260.83 14 24

81 betametason 0,1% 5 gram krim 26 150 176 0 176 1,500 150 7000 128.17 1 3

82 Betazon - N Krim** 17 30 47 1 46 9,867 986.7 7000 25.55 2 3

83 Bioplacenton Jelly** 11 30 41 8 33 14,850 1485 7000 17.64 2 3

84 Biostrom sirup 2 0 2 0 2 41,800 4180 7000 2.59 1 0

85 Bisoprolol 5 mg tablet 617 13200 13817 703 13114 2,111 211.1 7000 932.58 14 12

86 Bledstop Injeksi 68 0 68 51 17 6,782 678.2 7000 18.73 1 0

87 borax glyserin 10 ml solution 22 48 70 63 7 2,500 250 7000 19.80 0 1

88 brainact 250 mg injeksi 32 0 32 0 32 42,845 4284.5 7000 10.23 3 0

89 Bufect forte sirup 14 257 271 1 270 19,333 1933.3 7000 44.22 6 22

90 Bupivakain spinal heavy injeksi* 59 55 114 52 62 25,344 2534.4 7000 18.51 3 2

91 Buranazin cream 35 gram 16 160 176 43 133 22,135 2213.5 7000 29.00 5 8

92 Cal-95 tablet 497 1950 2447 116 2331 4,180 418 7000 279.41 8 10

93 Calcium Lactate 500 Mg tablet 9281 13300 22581 117 22464 70 7 7000 6702.84 3 5

94 Caldece Tablet 5 41 46 8 38 26,125 2612.5 7000 14.27 3 8

95 Calos Tablet 288 8400 8688 969 7719 800 80 7000 1162.25 7 8

96 Calsium gluconas injeksi 43 96 139 40 99 10,436 1043.6 7000 36.44 3 1

97 Canderin 16 Mg 209 100 309 239 70 8,500 850 7000 33.95 2 2

98 Canderin 8 Mg 209 30 239 30 209 6,000 600 7000 69.83 3 1

99 Candesartan 16 Mg tablet 5365 70800 76165 2333 73832 500 50 7000 4546.75 16 25

100 Candesartan 8 Mg tablet 5161 18900 24061 7591 16470 2,400 240 7000 980.18 17 8

Page 138: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

1

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

101 Captopril 12,5 mg 6764 7000 13764 3259 10505 125 12.5 7000 3430.10 3 2

102 Captopril 25 mg 3010 5000 8010 6811 1199 125 12.5 7000 1158.83 1 1

103 Carbamazepin 200 Mg tablet 0 10000 10000 5565 4435 246 24.6 7000 1588.71 3 1

104 Carsive E Injeksi 13 70 83 31 52 178,500 17850 7000 6.39 8 5

105 Catapres 0,15 Mg Injeksi 44 0 44 31 13 30,600 3060 7000 7.71 2 0

106 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 81 425 506 30 476 29,000 2900 7000 47.94 10 10

107 Cedocard 5 mg tablet 442 0 442 218 224 1,023 102.3 7000 175.09 1 0

108 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 120 120 0 120 15,000 1500 7000 33.47 4 3

109 Cefadroxyl 500 mg kapsul 4712 47000 51712 5724 45988 1,100 110 7000 2419.30 19 12

110 Cefat 500 Mg Tablet 17 1100 1117 29 1088 10,084 1008.4 7000 122.90 9 9

111 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 319 2570 2889 300 2589 18,773 1877.3 7000 138.95 19 12

112 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 147 720 867 0 867 27,500 2750 7000 66.44 13 12

113 Cefila Dry Sirup 8 230 238 37 201 78,375 7837.5 7000 18.95 11 20

114 Cefila 100 mg tablet 90 1680 1770 362 1408 17,243 1724.3 7000 106.92 13 13

115 cefixime 100 mg kapsul 0 10000 10000 7500 2500 590 59 7000 770.21 3 2

116 Cefixime 100 mg tablet 3885 30000 33885 5468 28417 850 85 7000 2163.43 13 6

117 Cefoperazon Serb injeksi 1.000

Mg/Vial 22 150 172 46 126 15,818 1581.8 7000 33.39 4 6

118 Cefotaxim 1 gram injeksi 10200 3084 13284 1110 12174 4,452 445.2 7000 618.73 20 4

119 Cefpirome injeksi 26 156 182 0 182 126,500 12650 7000 14.19 13 9

120 Ceftazidime Serb injeksi 1.000

Mg/Vial 37 50 87 39 48 30,780 3078 7000 14.78 3 3

121 Cefxon Injeksi 25 340 365 66 299 198,550 19855 7000 14.52 21 10

122 Cendo Asthenof 5ml 43 30 73 19 54 21,368 2136.8 7000 18.81 3 2

123 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 230 415 645 127 518 25,565 2556.5 7000 53.26 10 4

124 Cendo Carpin 2% TM 2 5 7 2 5 15,771 1577.1 7000 6.66 1 1

125 Cendo Catarlent 5 ml TM 17 145 162 20 142 23,021 2302.1 7000 29.39 5 10

126 Cendo Cenfresh TM MD 340 400 740 336 404 4,681 468.1 7000 109.92 4 2

127 cendo conver TM 0 8 8 4 4 13,228 1322.8 7000 6.51 1 1

128 Cendo Efrisel TM 7 0 7 5 2 15,517 1551.7 7000 4.25 0 0

129 Cendo Fenicol SM 18 10 28 15 13 22,258 2225.8 7000 9.04 1 1

130 Cendo Fenicol TM 5 0 5 0 5 31,161 3116.1 7000 4.74 1 0

131 Cendo Floxa 0,5 mg MD 331 865 1196 125 1071 5,444 544.4 7000 165.96 6 6

132 Cendo Fluorescein TM 6 50 56 4 52 13,228 1322.8 7000 23.46 2 11

133 Cendo Gentamisin SM 26 90 116 30 86 37,012 3701.2 7000 18.04 5 4

134 Cendo Gentamycin TM 32 110 142 10 132 28,872 2887.2 7000 25.30 5 7

Page 139: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

2

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

135 Cendo Hervis SM 8 0 8 4 4 37,595 3759.5 7000 3.86 1 0

136 Cendo lubrican 0,6 MD 20 0 20 0 20 8,242 824.2 7000 18.43 1 0

137 Cendo Lyters TM 204 1200 1404 17 1387 19,125 1912.5 7000 100.76 14 6

138 Cendo Mycos SM 35 170 205 20 185 26,709 2670.9 7000 31.14 6 8

139 Cendo Mycos TM 37 40 77 20 57 20,223 2022.3 7000 19.86 3 3

140 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 4 14 18 3 15 38,919 3891.9 7000 7.35 2 4

141 Cendo Pantocain 2%TM 7 11 18 4 14 13,482 1348.2 7000 12.06 1 3

142 Cendo Polydex TM 179 1100 1279 340 939 5,393 539.3 7000 156.13 6 5

143 Cendo Polygran SM 5 10 15 5 10 18,824 1882.4 7000 8.62 1 1

144 Cendo Polygran TM 5 20 25 13 12 32,178 3217.8 7000 7.23 2 2

145 Cendo Polynel 5 ml TM 26 250 276 3 273 32,178 3217.8 7000 34.46 8 13

146 Cendo Polynel SM 5 0 5 0 5 18,824 1882.4 7000 6.10 1 0

147 Cendo Timolol 0,5% tm 0 145 145 30 115 48,586 4858.6 7000 18.20 6 11

148 Cendo Tobros TM 70 20 90 55 35 3,892 389.2 7000 35.48 1 1

149 Cendo Tobroson TM MD 115 700 815 125 690 5,902 590.2 7000 127.93 5 5

150 Cendo Tropin 1 % TM 0 10 10 1 9 12,719 1271.9 7000 9.95 1 1

151 Cendo Ulcori TM MD 345 780 1125 128 997 3,994 399.4 7000 186.94 5 4

152 Cendo Vasacon TM 5 60 65 18 47 16,534 1653.4 7000 19.95 2 5

153 Cendo Vital Tablet 80 30 110 100 10 3,053 305.3 7000 21.41 0 1

154 Cendo Vitrolenta TM 274 900 1174 70 1104 5,825 582.5 7000 162.89 7 5

155 Cendo Xitrol SM 20 100 120 10 110 36,503 3650.3 7000 20.54 5 5

156 Cendo Xitrol TM MD 326 1090 1416 247 1169 4,960 496 7000 181.65 6 6

157 Cephalexin 500 mg kapsul 0 150 150 96 54 1,315 131.5 7000 75.82 1 1

158 Ceptik kapsul 69 150 219 0 219 17,152 1715.2 7000 42.28 5 1

159 Ceptik sirup 5 14 19 0 19 70,726 7072.6 7000 6.13 3 3

160 Cernevit injeksi 1 20 21 0 21 155,000 15500 7000 4.36 5 2

161 Cetirizine 10 mg kapsul 3238 15100 18338 3509 14829 300 30 7000 2630.63 6 7

162 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 44 104 148 54 94 6,745 674.5 7000 44.17 2 3

163 Chlor ethyl water 4 0 4 0 4 92,400 9240 7000 2.46 2 0

164 Chloramex injeksi 0 100 100 0 100 11,000 1100 7000 35.68 3 1

165 Chloramphenicol 250 mg kapsul 630 0 630 189 441 266 26.6 7000 481.77 1 0

166 Cholestat 8 0 8 0 8 2,658 265.8 7000 20.53 0 0

167 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 4779 50000 54779 6808 47971 700 70 7000 3097.45 15 7

168 Ciprofloxacin 100 cc infus 210 180 390 23 367 70,000 7000 7000 27.09 14 4

169 Citicholin 1000 mg tablet 394 8100 8494 211 8283 12,540 1254 7000 304.09 27 24

Page 140: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

3

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

170 Citicholin 500 mg tablet 428 12000 12428 329 12099 6,800 680 7000 499.10 24 29

171 Claneksi Kapsul 3 0 3 0 3 11,124 1112.4 7000 6.14 0 0

172 Clindamycin 150 mg kapsul 43 900 943 513 430 773 77.3 7000 279.07 2 4

173 Clindamycin 300 mg tablet 247 1150 1397 483 914 553 55.3 7000 481.03 2 6

174 Clobazam 10 mg tablet 947 10000 10947 1369 9578 900 90 7000 1220.62 8 3

175 Clonidine 0,15 mg tab 3130 19000 22130 3487 18643 190 19 7000 3706.34 5 7

176 Clopidogrel tablet 752 24900 25652 2967 22685 3,400 340 7000 966.48 23 25

177 clopisan 3 0 3 0 3 8,500 850 7000 7.03 0 0

178 Clorilex 100 mg 159 0 159 60 99 14,421 1442.1 7000 31.00 3 0

179 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 348 18800 19148 8260 10888 164 16.4 7000 3048.71 4 5

180 Clozapin 25 Mg tablet 1367 13000 14367 1621 12746 4,545 454.5 7000 626.59 20 8

181 Clozapin100 Mg tablet 1583 6000 7583 6109 1474 5,000 500 7000 203.16 7 6

182 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 818 7650 8468 1367 7101 4,800 480 7000 455.10 16 14

183 Cobazim 1000 mg kapsul 120 800 920 101 819 3,200 320 7000 189.29 4 8

184 Codein 10 Mg tablet 3000 0 3000 1626 1374 508 50.8 7000 615.35 2 0

185 Codein 20 Mg tablet 1006 1000 2006 0 2006 1,100 110 7000 505.28 4 1

186 Colcancetine injeksi 0 350 350 0 350 9,250 925 7000 72.78 5 8

187 Colcancetine syrup 1 0 1 0 1 9,353 935.3 7000 3.87 0 0

188 Concor 2, 5 Mg tab tab 653 8800 9453 180 9273 678 67.8 7000 1383.76 7 10

189 Concor 5 Mg tab 709 2500 3209 155 3054 8,173 817.3 7000 228.72 13 4

190 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 12 12 0 12 2,136 213.6 7000 28.04 0 1

191 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1245 6000 7245 1811 5434 165 16.5 7000 2147.25 3 4

192 Cravit Tablet 37 190 227 7 220 38,665 3866.5 7000 28.22 8 9

193 Cravox Tablet 150 650 800 61 739 33,440 3344 7000 55.62 13 10

194 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 7405 0 7405 3415 3990 51 5.1 7000 3309.52 1 0

195 Curcuma 200 mg tablet 455 8900 9355 1963 7392 836 83.6 7000 1112.61 7 16

196 Cycloprogynova tablet 0 42 42 21 21 5,617 561.7 7000 22.88 1 1

197 Cytotec Tablet 80 150 230 55 175 22,110 2211 7000 33.29 5 3

198 Dactarin diapers 26 110 136 0 136 51,500 5150 7000 19.23 7 6

199 Daryantulle 188 4050 4238 618 3620 9,666 966.6 7000 228.98 16 14

200 Deculin 15 mg tab 13 8700 8713 338 8375 3,120 312 7000 613.03 14 4

201 Deculin 30 mg tab 1171 3000 4171 5 4166 4,525 452.5 7000 359.02 12 3

202 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 2734 5000 7734 1811 5923 2,184 218.4 7000 616.18 10 2

203 Deksametason 0,5 mg tablet 2264 2000 4264 0 4264 140 14 7000 2064.95 2 1

204 Denomix cream 10 gram 0 80 80 20 60 9,990 999 7000 29.00 2 2

Page 141: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

4

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

205 Depakote 250 mg Tablet 1025 8000 9025 2667 6358 1,750 175 7000 713.19 9 9

206 Depakote ER 500 mg Tablet 1277 8500 9777 1571 8206 6,000 600 7000 437.58 19 7

207 Dermanios scrub chlorhexidine 0 65000 65000 0 65000 131 13.1 7000 8334.61 8 7

208 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 8 90 98 0 98 12,100 1210 7000 33.67 3 4

209 Dexketoprofen 25 mg injeksi 0 180 180 59 121 24,000 2400 7000 26.57 5 5

210 Dexketoprofen 25 mg tablet 1402 74700 76102 8677 67425 3,000 300 7000 1773.84 38 27

211 Dextrose 10 % infus 5 1060 1065 36 1029 6,800 680 7000 145.55 7 9

212 Dextrose 40 % 25 ml per botol 37 840 877 7 870 2,909 290.9 7000 204.62 4 7

213 Dextrose 5 % infus 49 1600 1649 234 1415 5,200 520 7000 195.18 7 8

214 Diagit tablet 0 500 500 245 255 970 97 7000 191.84 1 2

215 Diazepam 2 mg tablet 11088 58500 69588 38842 30746 114 11.4 7000 6144.77 5 3

216 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 5 960 965 36 929 39,375 3937.5 7000 57.47 16 17

217 Difenhidramin injeksi 22 4450 4472 0 4472 960 96 7000 807.57 6 4

218 Digoksin 0,25 mg tablet 679 8000 8679 2282 6397 130 13 7000 2624.71 2 3

219 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 63 0 63 0 63 4,216 421.6 7000 45.74 1 0

220 Diltiazem 30 mg tablet 132 7000 7132 304 6828 138 13.8 7000 2631.91 3 4

221 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 935 0 935 833 102 134 13.4 7000 326.45 0 0

222 Dimenhydrinate 50 mg tablet 2218 4000 6218 1795 4423 96 9.6 7000 2539.73 2 2

223 Disolf Ec 450 Mg 44 0 44 28 16 6,793 679.3 7000 18.16 1 0

224 dobuject injeksi 7 0 7 0 7 126,225 12622.5 7000 2.79 3 0

225 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 260 300 560 37 523 26,698 2669.8 7000 52.37 10 1

226 Doksisiklin 100mg kapsul 1026 500 1526 9 1517 330 33 7000 802.23 2 1

227 doloscaneuron tablet 162 0 162 0 162 1,159 115.9 7000 139.89 1 0

228 Domperidon 5mg/ml drops 38 20 58 22 36 24,000 2400 7000 14.49 2 1

229 Domperidon susp 5 mg/5 ml 39 250 289 22 267 13,800 1380 7000 52.05 5 10

230 Domperidon10 mg tablet 6174 10000 16174 5034 11140 404 40.4 7000 1964.79 6 3

231 Dopamed 250 Mg tab 147 500 647 441 206 869 86.9 7000 182.17 1 1

232 Dulcolax 10 mg Suppositoria 0 600 600 150 450 5,800 580 7000 104.22 4 5

233 Dulcolax 5 mg Suppositoria 44 0 44 12 32 5,670 567 7000 28.11 1 4

234 Dulcolax 5 mg Tablet 316 1200 1516 2 1514 1,191 119.1 7000 421.86 4 3

235 Duviral 85 0 85 0 85 1,080 108 7000 104.97 1 0

236 EAS pfrimmer infus 49 320 369 41 328 51,260 5126 7000 29.93 11 9

237 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 92 130 222 98 124 37,400 3740 7000 21.54 6 2

238 Enatin Kapsul 412 500 912 212 700 1,218 121.8 7000 283.65 2 2

239 Enystn 12 ml 21 204 225 1 224 32,395 3239.5 7000 31.11 7 17

Page 142: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

5

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

240 Eperisone Hcl 0 10900 10900 0 10900 1,400 140 7000 1044.03 10 9

241 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 188 150 338 89 249 8,100 810 7000 65.60 4 1

242 Eprex 2000 IU injeksi 63 220 283 0 283 267,750 26775 7000 12.16 23 3

243 Ergotika Tablet 4,5 Mg 27 0 27 22 5 5,163 516.3 7000 11.64 0 0

244 Erysanbe 200 Mg Tablet 52 300 352 67 285 1,515 151.5 7000 162.29 2 3

245 Erysanbe Sirup 0 81 81 35 46 21,318 2131.8 7000 17.38 3 11

246 Erythromysin 500 Mg kapsul 587 0 587 297 290 930 93 7000 208.94 1 0

247 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 16 84 100 15 85 12,474 1247.4 7000 30.89 3 3

248 Euthyrox 100 mcg Tablet 140 4400 4540 1030 3510 850 85 7000 760.34 5 7

249 Extrace 200 mg Injeksi 51 390 441 12 429 10,000 1000 7000 77.50 6 7

250 Eyevit Tablet 114 0 114 13 101 4,180 418 7000 58.16 2 0

251 Fargoxin Injeksi 21 130 151 54 97 35,000 3500 7000 19.70 5 3

252 Fargoxin Tablet 1400 0 1400 1310 90 110 11 7000 338.45 0 0

253 Farmabes tablet 1764 0 1764 0 1764 205 20.5 7000 1097.58 2 0

254 Farmacrol forte suspensi 17 10 27 0 27 37,000 3700 7000 10.11 3 1

255 Farmacrol forte tablet 598 200 798 0 798 800 80 7000 373.70 2 1

256 Farsorbid 5 mg Injeksi 100 0 100 52 48 31,343 3134.3 7000 14.64 3 0

257 Farsorbid 5 mg Tablet 1935 0 1935 1608 327 100 10 7000 676.61 0 0

258 Fasorbid 10 mg injeksi 13 540 553 0 553 60,000 6000 7000 35.92 15 9

259 Fasorbid 5 mg tablet 1500 0 1500 0 1500 100 10 7000 1449.14 1 0

260 Fenistil drops 1 mg 1 0 1 0 1 49,060 4906 7000 1.69 1 0

261 Fenofibrat 300 mg 858 6300 7158 27 7131 1,185 118.5 7000 917.87 8 10

262 Fenofibrate 100 mg tablet 550 2400 2950 200 2750 1,075 107.5 7000 598.45 5 5

263 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 104 1478 1582 412 1170 44,000 4400 7000 61.01 19 10

264 Ferlin Drops 7 108 115 4 111 28,710 2871 7000 23.27 5 13

265 Ferlin Sirup 5 48 53 5 48 29,000 2900 7000 15.22 3 6

266 Fimahes infus 8 100 108 0 108 80,000 8000 7000 13.75 8 5

267 Flamar TM 3 5 8 3 5 35,530 3553 7000 4.44 1 1

268 Flamicort 40 mg Injeksi 42 86 128 21 107 64,955 6495.5 7000 15.19 7 5

269 Flixotide nebules 937 4750 5687 317 5370 14,500 1450 7000 227.70 24 6

270 Fluconazole 150 mg tablet 60 20 80 32 48 22,000 2200 7000 17.48 3 1

271 Flunarizine 10 mg tablet 0 9000 9000 2732 6268 3,150 315 7000 527.80 12 3

272 Flunarizine 5 mg tablet 1829 15900 17729 2789 14940 2,000 200 7000 1022.64 15 9

273 Folavit 400 mcg tablet 196 200 396 0 396 784 78.4 7000 265.92 1 1

274 Foransi 10 Mg tab 674 0 674 6 668 419 41.9 7000 472.44 1 0

Page 143: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

6

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

275 formalin tablet 4100 400 4500 4100 400 893 89.3 7000 250.42 2 1

276 Frego 10 mg Tablet 305 250 555 51 504 7,733 773.3 7000 95.52 5 2

277 Frego 5 mg Tablet 204 1300 1504 51 1453 5,748 574.8 7000 188.12 8 6

278 Fresofol 1 % injeksi 66 235 301 46 255 11,649 1164.9 7000 55.36 5 5

279 fungitrazol kapsul 15 36 51 0 51 17,917 1791.7 7000 19.96 3 2

280 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml

(I.V./I.M.) 2000 5000 7000 2927 4073 1,829 182.9 7000 558.36 7 5

281 Furosemid 40 mg tablet 3486 35500 38986 4581 34405 101 10.1 7000 6905.80 5 6

282 Fuzide 60 ml suspensi 0 207 207 0 207 35,000 3500 7000 28.77 7 10

283 Gabapentin 300 mg Kapsul 1614 23240 24854 2873 21981 4,125 412.5 7000 863.73 25 24

284 gabbril 250 mg tablet 21 0 21 0 21 4,107 410.7 7000 26.76 1 0

285 Garam Ingris 1390 6000 7390 3460 3930 99 9.9 7000 2357.45 2 2

286 Garam Oralit, Kombinasi 67 100 167 0 167 608 60.8 7000 196.10 1 1

287 Gastrofer Injeksi 40 Mg 80 705 785 16 769 76,482 7648.2 7000 37.52 20 16

288 Gelofusine infus 10 30 40 0 40 71,999 7199.9 7000 8.82 5 3

289 Gemfibrozil 300 mg tablet 1413 12200 13613 5982 7631 289 28.9 7000 1922.67 4 3

290 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 0 21 0 21 679 67.9 7000 65.80 0 0

291 Genoint zalf /SK 125 50 175 0 175 4,070 407 7000 77.59 2 1

292 Genoint SM 49 0 49 0 49 2,599 259.9 7000 51.38 1 0

293 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 709 4450 5159 1420 3739 3,399 339.9 7000 392.43 10 7

294 GG 100 Mg tablet 4875 0 4875 3944 931 27 2.7 7000 2197.14 0 0

295 Gigasept AF Forte 2 liter 1000 0 1000 849 151 696 69.6 7000 174.28 1 0

296 Gitas Plus Tablet 280 2300 2580 131 2449 4,875 487.5 7000 265.20 9 20

297 Glaucon 250 mg Tablet 117 900 1017 221 796 3,867 386.7 7000 169.76 5 7

298 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14922 0 14922 14017 905 56 5.6 7000 1504.16 1 0

299 Glicab 80 Mg 552 0 552 113 439 242 24.2 7000 503.95 1 0

300 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 5279 140 5419 3295 2124 947 94.7 7000 560.36 4 4

301 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 10458 12500 22958 6680 16278 750 75 7000 1743.15 9 3

302 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 5788 0 5788 3941 1847 490 49 7000 726.44 3 0

303 Glimepirid tablet 3 mg tablet 0 2000 2000 1339 661 319 31.9 7000 538.60 1 2

304 Glimepirid tablet 4 mg tablet 5458 27500 32958 1561 31397 1,450 145 7000 1741.10 18 6

305 Gliserin cair/ml 10376 5000 15376 6754 8622 59 5.9 7000 4523.16 2 1

306 Glucobay 50 mg Tablet 215 0 215 50 165 1,696 169.6 7000 116.71 1 0

307 Glucosamin MPL 500 mg 3230 33300 36530 0 36530 1,198 119.8 7000 2066.14 18 19

308 Haloperidol 0, 5 mg tablet 5290 4000 9290 3548 5742 60 6 7000 3660.33 2 2

309 Haloperidol 5 mg tablet 374 9500 9874 979 8895 96 9.6 7000 3601.65 2 6

Page 144: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

7

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

310 Haloperidol 1, 5 mg tablet 1526 5500 7026 3577 3449 83 8.3 7000 2411.97 1 4

311 Heptasan tablet 155 500 655 42 613 219 21.9 7000 626.00 1 3

312 Herbesser CD 100 Tablet 791 4800 5591 1414 4177 3,900 390 7000 387.23 11 4

313 Herbesser CD 200 Tablet 923 4150 5073 237 4836 4,015 401.5 7000 410.64 12 5

314 Herbesser Injeksi 33 60 93 22 71 127,667 12766.7 7000 8.82 8 3

315 Hexymer 2 mg 2606 10000 12606 2 12604 334 33.4 7000 2298.50 5 2

316 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 7269 2000 9269 2921 6348 33 3.3 7000 5189.50 1 1

317 Hidrokortison 1% 5 gr krim 25 50 75 2 73 3,800 380 7000 51.86 1 1

318 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 57 134 191 13 178 5,200 520 7000 69.23 3 4

319 Hipnoz 5mg/5ml 1 0 1 0 1 16,720 1672 7000 2.89 0 0

320 Humalog kwikpen/3 ml 52 550 602 28 574 87,000 8700 7000 30.39 19 9

321 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml

59 180 239 53 186 110,000 11000 7000 15.39 12 4

322 Human Albumin 20 % 100 Ml 2 20 22 0 22 744,975 74497.5 7000 2.03 11 1

323 Hyperhep B 0,5 0 2 2 1 1 1,300,000 130000 7000 0.33 3 1

324 hyphobhac 200 mg 7 0 7 0 7 244,146 24414.6 7000 2.00 3 0

325 Hypobhac 100 Injeksi 10 20 30 5 25 136,997 13699.7 7000 5.05 5 3

326 Hypobhac 25 Injeksi 10 5 15 8 7 60,000 6000 7000 4.04 2 1

327 Hystolan tablet 18 0 18 0 18 4,059 405.9 7000 24.92 1 0

328 Hytroz 1 Mg Tablet 823 3000 3823 383 3440 899 89.9 7000 731.92 5 8

329 Hytroz 2 Mg tablet 420 3000 3420 190 3230 2,949 294.9 7000 391.59 8 7

330 IBS trivan injeksi 19 0 19 0 19 77,440 7744 7000 5.86 3 0

331 Ibuprofen 400 Mg tablet 2414 4000 6414 0 6414 136 13.6 7000 2569.56 2 3

332 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 82 150 232 117 115 4,195 419.5 7000 61.95 2 2

333 Ictyol Salep 11 0 11 6 5 3,848 384.8 7000 13.49 0 0

334 Ikalep Sirup 12 175 187 7 180 57,750 5775 7000 20.89 9 15

335 imunos sirup 16 325 341 9 332 57,475 5747.5 7000 28.44 12 24

336 Imunos tablet 499 4200 4699 368 4331 6,061 606.1 7000 316.29 14 16

337 Inerson Cream 15 Gram 14 55 69 8 61 32,395 3239.5 7000 16.24 4 5

338 inpepsa sirup 24 362 386 0 386 47,520 4752 7000 33.72 11 14

339 Insterhistin tab 0 200 200 55 145 690 69 7000 171.52 1 1

340 Intermoxyl 1 gram Injeksi 0 160 160 8 152 22,770 2277 7000 30.57 5 1

341 Intermoxyl 500 mg Kapsul 125 900 1025 5 1020 2,990 299 7000 218.54 5 5

342 Intervask 10mg tablet 30

30

30 900 90 7000 68.31 0

343 Inviclot 5 ml Injeksi 75 955 1030 194 836 60,001 6000.1 7000 44.17 19 12

344 IOD Povidon 10 % 300 ml 25 420 445 4 441 16,748 1674.8 7000 60.72 7 10

Page 145: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

8

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

345 IOD Povidon 10 % 60 ml 30 30 60 12 48 4,000 400 7000 40.99 1 1

346 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 6 6 0 6 156,000 15600 7000 2.32 3 2

347 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 6 6 0 6 251,000 25100 7000 1.83 3 2

348 Irbesartan 150 Mg tab 66 600 666 618 48 1,700 170 7000 62.87 1 3

349 Irbesartan 300 Mg tab 300 3300 3600 1344 2256 2,470 247 7000 357.59 6 5

350 ISDN injeksi 9 0 9 1 8 58,080 5808 7000 4.39 2 0

351 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 9157 0 9157 7000 2157 25 2.5 7000 3475.51 1 0

352 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 35770 80000 115770 17862 97908 92 9.2 7000 12206.16 8 2

353 isosorbid injeksi 9 100 109 1 108 58,080 5808 7000 16.13 7 5

354 Isotic adretor 0,5 % TM 143 250 393 40 353 11,323 1132.3 7000 66.06 5 5

355 isprinol sirup 0 31 31 0 31 75,000 7500 7000 7.61 4 5

356 Itraconazole 100 Mg 10 590 600 2 598 3,652 365.2 7000 151.41 4 3

357 Kaen 3 B 75 2940 3015 204 2811 10,000 1000 7000 198.38 14 16

358 Kalipar 300 mg Tablet 288 750 1038 41 997 690 69 7000 449.77 2 1

359 Kalium Diklofenak 25 Mg 1762 15000 16762 4497 12265 332 33.2 7000 2274.20 5 7

360 Kalium Diklofenak 50 Mg 1624 26200 27824 3257 24567 602 60.2 7000 2390.24 10 10

361 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 13 55 68 1 67 20,900 2090 7000 21.18 3 6

362 Kalnex 500 mg inj 493 100 593 15 578 12,540 1254 7000 80.33 7 1

363 Kalnex 500 mg tablet 0 200 200 0 200 2,900 290 7000 98.26 2 1

364 Kaltrofen 100 mg Suppo 331 2500 2831 3 2828 13,063 1306.3 7000 174.09 16 14

365 Kaltrofen 5mg Tablet 20 0 20 0 20 2,613 261.3 7000 32.73 1 0

366 kalxetin 10 mg tablet 2 0 2 0 2 3,449 344.9 7000 9.01 0 0

367 Kamolas sirup 0 515 515 300 215 3,500 350 7000 92.74 2 2

368 Kamolas tablet 0 12000 12000 0 12000 150 15 7000 3346.64 4 1

369 Kcl/Kalium klorida 25 ml 96 120 216 17 199 3,080 308 7000 95.11 2 2

370 Kendaron tablet 105 2850 2955 382 2573 1,188 118.8 7000 550.65 5 7

371 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 440 385 825 30 795 4,675 467.5 7000 154.30 5 7

372 Ketokonazol tablet 200 Mg 363 3500 3863 1007 2856 373 37.3 7000 1035.35 3 2

373 Ketopain Injeksi 69 550 619 25 594 32,725 3272.5 7000 50.41 12 11

374 Ketoprofen 100 Mg tablet 0 1500 1500 1076 424 1,056 105.6 7000 237.09 2 1

375 Ketoprofen 50 Mg tablet 3810 17500 21310 1413 19897 563 56.3 7000 2224.35 9 11

376 Ketorolac 10 mg inj 224 1300 1524 35 1489 3,750 375 7000 235.77 6 7

377 Ketorolac 30 mg inj 2491 14480 16971 173 16798 2,300 230 7000 1011.18 17 6

378 ketosteril tablet 180 0 180 10 170 7,211 721.1 7000 57.45 3 0

379 Kolkatriol forte 0,5 49 240 289 59 230 10,450 1045 7000 55.51 4 4

Page 146: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

12

9

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

380 Kolkatriol kapsul 49 210 259 19 240 6,251 625.1 7000 73.32 3 4

381 KSR 600 mg tablet 277 9100 9377 1500 7877 1,700 170 7000 805.42 10 8

382 KTM 100 mg Injeksi 8300 0 8300 300 8000 190 19 7000 2427.91 3 0

383 Lacedim 1 gram Inj 9 20 29 12 17 206,910 20691 7000 3.39 5 2

384 Lactor 30 mg injeksi 27 0 27 4 23 5,852 585.2 7000 23.46 1 0

385 Laktulosa sirup 10 230 240 0 240 27,500 2750 7000 34.95 7 12

386 Lameson 125 mg Injeksi 28 105 133 2 131 87,780 8778 7000 14.45 9 6

387 Lameson 16 Mg Tablet 170 0 170 29 141 7,054 705.4 7000 52.90 3 0

388 Lameson 4 Mg Tablet 469 3700 4169 130 4039 3,083 308.3 7000 428.27 9 15

389 Lamivudin 150 mg tab 2202 0 2202 12 2190 1,400 140 7000 467.97 5 0

390 Lanakeloid krim 10 40 50 4 46 54,450 5445 7000 10.88 4 2

391 Lanakeloid Tablet 540 0 540 154 386 5,940 594 7000 95.38 4 0

392 Lansoprazol 20 mg 4540 25300 29840 6 29834 878 87.8 7000 2181.08 14 10

393 Lanturol 400 Mg Kapsul 116 0 116 1 115 3,762 376.2 7000 65.42 2 0

394 Lantus solostar injeksi 55 380 435 70 365 85,000 8500 7000 24.52 15 7

395 Lapibal 250 Mg Kapsul 187 500 687 109 578 1,254 125.4 7000 254.03 2 4

396 Lapibal 500 Mg Kapsul 151 700 851 66 785 1,933 193.3 7000 238.44 3 6

397 Lapifed Sirup 60 ml 55 71 126 8 118 19,333 1933.3 7000 29.23 4 5

398 Lapisiv Sirup 100 ml 0 160 160 0 160 16,720 1672 7000 36.60 4 9

399 Lapixime Injeksi 29 0 29 26 3 135,850 13585 7000 1.76 2 0

400 Lasix 10 mg injeksi 0 1305 1305 0 1305 13,771 1377.1 7000 115.18 11 4

401 laxadine emulsi 7 0 7 0 7 12,450 1245 7000 8.87 1 0

402 L-Bio 362 9450 9812 345 9467 5,748 574.8 7000 480.19 20 29

403 leparson tablet 36 0 36 0 36 4,175 417.5 7000 34.74 1 0

404 Lesichol 250 64 0 64 0 64 4,752 475.2 7000 43.42 1 0

405 Levemir flexpen 26 205 231 25 206 85,000 8500 7000 18.42 11 5

406 Levofloksasin 500 Mg tablet 1740 9000 10740 2174 8566 808 80.8 7000 1218.28 7 4

407 Levofloksasin infus 85 650 735 69 666 39,952 3995.2 7000 48.31 14 4

408 Levopar tablet 775 11500 12275 0 12275 1,500 150 7000 1070.36 11 8

409 Levosol Injeksi 11 0 11 2 9 53,900 5390 7000 4.83 2 0

410 Lidodex injeksi 80 625 705 32 673 58,988 5898.8 7000 39.97 17 11

411 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 885 7500 8385 1509 6876 1,473 147.3 7000 808.41 9 8

412 Lisinopril 10 mg tablet 1857 13000 14857 2808 12049 600 60 7000 1676.73 7 3

413 Lodia 2 mg 0 840 840 2 838 941 94.1 7000 353.09 2 7

414 Loperamide 2 Mg tablet 933 2500 3433 660 2773 85 8.5 7000 2137.12 1 2

Page 147: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

0

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

415 Loratadin 10 Mg tablet 1485 6000 7485 3237 4248 303 30.3 7000 1400.99 3 13

416 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 57 0 57 25 32 3,500 350 7000 35.78 1 0

417 Manitol Iarutan Infus 20% 112 500 612 64 548 65,424 6542.4 7000 34.24 16 6

418 Matafres 0,4 ml TM 80 2150 2230 26 2204 5,500 550 7000 236.86 9 15

419 Mecobalamin 250 mg kapsul 2 25000 25002 3330 21672 578 57.8 7000 2291.13 9 17

420 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2065 59100 61165 3453 57712 770 77 7000 3239.30 18 36

421 Mecobalamin 500 mg injeksi 565 6740 7305 926 6379 7,920 792 7000 335.80 19 17

422 Mefinal 500 mg Tablet 107 2500 2607 156 2451 1,254 125.4 7000 523.10 5 13

423 Mefinter 500 mg 1 1100 1101 3 1098 1,535 153.5 7000 316.45 3 5

424 Meloxicam 15 mg tablet 2430 21500 23930 132 23798 779 77.9 7000 2068.07 12 13

425 Meloxicam 7, 5 mg tablet 3124 5500 8624 1755 6869 400 40 7000 1550.53 4 4

426 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial

201 3550 3751 168 3583 54,010 5401 7000 96.37 37 25

427 Metformin tablet 500 Mg tablet 15937 140000 155937 24184 131753 120 12 7000 12398.06 11 8

428 Methisoprinol 250 mg sirup 0 28 28 0 28 48,650 4865 7000 8.98 3 5

429 Methylprednisolon 125mg/ vial

injeksi 213 3700 3913 1004 2909 19,202 1920.2 7000 145.63 20 7

430 Methylprednisolon 4 mg tablet 12129 77000 89129 2213 86916 200 20 7000 7800.08 11 13

431 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 163 200 363 6 357 2,684 268.4 7000 136.46 3 1

432 Metilergometrin 0,125 mg tablet 76 2000 2076 697 1379 118 11.8 7000 1279.10 1 1

433 Metoklopramid 10 mg tablet 2909 7000 9909 2000 7909 76 7.6 7000 3816.96 2 4

434 Metoklopramid 5 mg tablet 1081 7500 8581 2936 5645 115 11.5 7000 2621.48 2 5

435 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml

329 2400 2729 85 2644 9,948 994.8 7000 192.90 14 15

436 Metronidazol tablet 500 Mg 2023 2500 4523 551 3972 242 24.2 7000 1515.87 3 3

437 Meylon Injeksi 25 Ml 80 60 140 32 108 8,645 864.5 7000 41.82 3 1

438 Miconazol krim 2% 10 gram 72 288 360 165 195 3,000 300 7000 95.39 2 3

439 Microlax rectal tube 5 10 15 0 15 18,480 1848 7000 10.66 1 2

440 Miniaspi 80mg tablet 1285 35000 36285 5052 31233 114 11.4 7000 6193.25 5 3

441 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml

(I.M./S.K./I.V.) 32 29 61 9 52 8,400 840 7000 29.44 2 2

442 MST Continus 10 Mg tablet 280 1140 1420 485 935 15,620 1562 7000 91.54 10 5

443 Mucogard Suspensi 100 Ml 168 868 1036 102 934 22,750 2275 7000 75.81 12 14

444 mucus extractor 78 725 803 61 742 27,720 2772 7000 61.22 12 8

445 Musin suspensi 26 281 307 17 290 27,721 2772.1 7000 38.27 8 10

446 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 563 15168 15731 1676 14055 6,410 641 7000 554.05 25 26

Page 148: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

1

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

447 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 0 400 400 100 300 6,325 632.5 7000 81.49 4 1

448 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 14 340 354 203 151 6,380 638 7000 57.56 3 5

449 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 683 5000 5683 449 5234 196 19.6 7000 1933.54 3 2

450 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 2508 36900 39408 3431 35977 196 19.6 7000 5069.31 7 16

451 Natrium Hipoklorit Cairan

Konsentrat 5% 33 30 63 0 63 11,880 1188 7000 27.25 2 3

452 Nebacetin Powder 0 145 145 2 143 19,333 1933.3 7000 32.18 4 10

453 neo smnc injeksi 37 0 37 0 37 86,031 8603.1 7000 7.76 5 0

454 Nepatic tablet 35 0 35 0 35 9,719 971.9 7000 22.45 2 0

455 Nephrolith kapsul 438 8700 9138 238 8900 644 64.4 7000 1390.96 6 15

456 Nephrosteril 250 infus 24 0 24 0 24 50,820 5082 7000 8.13 3 0

457 Neurodex tab 516 44000 44516 953 43563 290 29 7000 4585.89 9 10

458 neurosanbe injeksi 70 2350 2420 5 2415 4,927 492.7 7000 261.96 9 18

459 Neurosanbe tab 125 900 1025 2 1023 1,045 104.5 7000 370.21 3 7

460 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 2217 0 2217 10 2207 2,800 280 7000 332.19 7 0

461 New Diatab 891 14500 15391 135 15256 552 55.2 7000 1967.05 8 16

462 Newspar tablet 90 402 492 26 466 24,750 2475 7000 51.34 9 12

463 Nicardipin 10 Mg injeksi 17 500 517 16 501 40,564 4056.4 7000 41.58 12 7

464 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 6850 4000 10850 5995 4855 126 12.6 7000 2322.59 2 3

465 Nimotop Tablet 0 500 500 250 250 3,375 337.5 7000 101.84 2 1

466 Nitrokaf Retard forte Kapsul 1779 0 1779 921 858 2,171 217.1 7000 235.22 4 0

467 Nitrokaf Retard Kapsul 1370 19500 20870 590 20280 1,500 150 7000 1375.79 15 14

468 Nokoba injeksi 31 50 81 0 81 61,596 6159.6 7000 13.57 6 2

469 Nolipo 500 mg Kapsul 97 1500 1597 106 1491 4,494 449.4 7000 215.52 7 10

470 Nonemi tablet 0 400 400 0 400 1,200 120 7000 216.02 2 2

471 Nopres 20 Mg 212 900 1112 12 1100 410 41 7000 612.87 2 2

472 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 24 260 284 21 263 52,001 5200.1 7000 26.61 10 6

473 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9

widatra infus 5 50 55 44 11 4,700 470 7000 18.10 1 1

474 Normal Salin (NS) 3 % 36 40 76 4 72 11,052 1105.2 7000 30.20 2 1

475 Notritis Kapsul 170 0 170 70 100 2,942 294.2 7000 68.98 1 0

476 Novomix-30 flexpen 72 310 382 122 260 110,000 11000 7000 18.19 14 2

477 Novorapid flexpen 40 600 640 101 539 87,000 8700 7000 29.45 18 19

478 Nucef Kapsul 996 3180 4176 186 3990 19,333 1933.3 7000 169.98 23 10

479 Nufirom Injeksi 1 gram 40 71 111 1 110 276,925 27692.5 7000 7.46 15 6

480 Nutrivision kapsul 161 1890 2051 88 1963 8,067 806.7 7000 184.57 11 14

Page 149: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

2

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

481 Nystatin Drops 0 50 50 16 34 22,990 2299 7000 14.39 2 1

482 OBH 100 ml Sirup 268 150 418 139 279 2,422 242.2 7000 126.99 2 3

483 obucort swinghaler 10 0 10 0 10 106,000 10600 7000 3.63 3 0

484 Omeprazol 20 mg kapsul 2823 104190 107013 5911 101102 160 16 7000 9405.54 11 17

485 Ondansetron 4 mg tablet 0 4620 4620 613 4007 716 71.6 7000 885.15 5 9

486 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 4054 42100 46154 7869 38285 4,540 454 7000 1086.55 35 11

487 Ondansetron 8 mg tab 149 0 149 43 106 1,610 161 7000 96.01 1 0

488 Opigran 1 Mg Injeksi 0 650 650 0 650 50,000 5000 7000 42.66 15 12

489 Opigran 3 Mg Injeksi 68 10 78 2 76 106,920 10692 7000 9.98 8 1

490 Opilax 60 ml Sirup 25 65 90 8 82 39,600 3960 7000 17.03 5 4

491 Opiphen 60 ml Sirup 9 15 24 10 14 19,800 1980 7000 9.95 1 2

492 Opiphen 500 Mg Kapsul 217 0 217 139 78 2,970 297 7000 60.64 1 0

493 otopain tt 38 785 823 1 822 44,550 4455 7000 50.82 16 37

494 Oxtercid injeksi 0 10 10 0 10 37,799 3779.9 7000 6.09 2 1

495 Oxtin Tablet 0 100 100 50 50 3,658 365.8 7000 43.74 1 1

496 Oxyitocin injeksi 323 1300 1623 165 1458 2,200 220 7000 304.60 5 5

497 Paket TB Anak 9 20 29 10 19 21,490 2149 7000 11.13 2 1

498 Paket TB Dewasa 29 0 29 9 20 359,900 35990 7000 2.79 7 0

499 Pamol 125 Mg Suppo 42 960 1002 0 1002 9,500 950 7000 121.52 8 7

500 Pamol 250 Mg Suppo 26 540 566 207 359 13,365 1336.5 7000 61.32 6 5

501 Parasetamol 120mg/5ml syrup 89 2850 2939 433 2506 5,500 550 7000 252.57 10 17

502 Parasetamol 500 Mg tab 55760 138400 194160 40171 153989 126 12.6 7000 13080.48 12 6

503 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 32 180 212 181 31 5,200 520 7000 28.89 1 4

504 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100 Ml

164 3850 4014 321 3693 20,900 2090 7000 157.28 23 24

505 Pehacain Injeksi 186 1100 1286 100 1186 2,957 295.7 7000 236.96 5 6

506 Pehamol Infus 10 20 30 10 20 46,750 4675 7000 7.74 3 1

507 Perifas tablet 251 600 851 173 678 1,485 148.5 7000 252.82 3 3

508 persidal 2 mg tablet 10 0 10 0 10 1,008 100.8 7000 37.27 0 0

509 Petidin injeksi 50 Mg/Ml

(I.M./S.K./I.V.) 2 ml 12 80 92 0 92 13,191 1319.1 7000 31.25 3 4

510 Phardex 2 Mg 256 1100 1356 123 1233 3,520 352 7000 221.45 6 5

511 Phenytoin injeksi 21 280 301 41 260 7,980 798 7000 67.54 4 3

512 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1423 16000 17423 1955 15468 424 42.4 7000 2259.95 7 12

513 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg

tablet Sal 1079 2000 3079 950 2129 630 63 7000 687.83 3 2

Page 150: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

3

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

514 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)

13 1830 1843 328 1515 3,335 333.5 7000 252.19 6 7

515 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1425 10000 11425 1127 10298 750 75 7000 1386.47 7 13

516 Pirasetam 400 Mg 477 1300 1777 190 1587 271 27.1 7000 905.46 2 3

517 Pirasetam 800 Mg 6 1500 1506 591 915 562 56.2 7000 477.43 2 3

518 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 348 800 1148 134 1014 5,500 550 7000 160.66 6 7

519 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 178 1600 1778 167 1611 6,701 670.1 7000 183.46 9 8

520 Pirazinamid 500 mg tablet 0 200 200 30 170 215 21.5 7000 332.71 1 1

521 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 766 10000 10766 0 10766 27 2.7 7000 7471.53 1 2

522 Pk Kristal 40 168 208 84 124 3,824 382.4 7000 67.38 2 2

523 pondex sirup 10 25 35 0 35 11,275 1127.5 7000 20.85 2 3

524 Prednison 5 mg tablet 3896 2700 6596 1730 4866 114 11.4 7000 2444.54 2 1

525 Pregabalin 75 Mg tablet 888 21300 22188 893 21295 6,435 643.5 7000 680.66 31 20

526 premaston tablet 60 60 120 0 120 4,006 400.6 7000 64.76 2 1

527 Prestin 20 Mg tablet* 0 3000 3000 21 2979 250 25 7000 1291.60 2 1

528 Primadol kaplet 80 0 80 70 10 1,150 115 7000 34.89 0 0

529 Primolut N tablet 122 1200 1322 78 1244 4,343 434.3 7000 200.25 6 4

530 Probenid Tablet 304 800 1104 69 1035 1,650 165 7000 296.34 3 2

531 proinfark 10 mg injeksi 13 30 43 0 43 12,540 1254 7000 21.91 2 1

532 Prolacta dha for baby 81 100 181 0 181 5,174 517.4 7000 69.98 3 1

533 Prolacta dha for mother 213 0 213

213 12,540 1254 7000 48.76 4 0

534 Proliver kapsul 72 120 192 29 163 5,225 522.5 7000 66.09 2 1

535 Promavit Kapsul 305 1680 1985 1300 685 2,090 209 7000 214.21 3 8

536 Promedex tablet 0 800 800 0 800 750 75 7000 386.44 2 3

537 Propranolol 10 mg tablet 3056 25200 28256 1687 26569 65 6.5 7000 7564.76 4 11

538 Prosogan 30 mg injeksi 19 20 39 9 30 82,034 8203.4 7000 7.16 4 1

539 Prostigmin injeksi 25 170 195 0 195 17,560 1756 7000 39.43 5 5

540 Protofen supp 0 550 550 0 550 4,949 494.9 7000 124.73 4 2

541 Provital tablet 1909 5500 7409 171 7238 2,723 272.3 7000 610.03 12 4

542 Psidii Sirup 60 ml 5 595 600 57 543 32,670 3267 7000 48.24 11 17

543 PTU 100 Mg tablet 4970 10000 14970 4129 10841 291 29.1 7000 2283.77 5 2

544 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 0 1080 1080 17 1063 8,900 890 7000 129.31 8 7

545 Ranitidine injeksi 4528 47910 52438 8101 44337 1,750 175 7000 1883.34 24 11

546 Ranitidine tablet 10468 150000 160468 11977 148491 120 12 7000 13162.05 11 7

547 Reco TT 10 ml 94 100 194 58 136 6,721 672.1 7000 53.23 3 1

548 recormon psf 2000iu injeksi 83 0 83 0 83 139,500 13950 7000 9.13 9 0

Page 151: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

4

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

549 Renalyte 27 211 238 2 236 13,860 1386 7000 48.82 5 10

550 reotal 400mg tablet 30 0 30 0 30 7,803 780.3 7000 23.20 1 0

551 reotal injeksi 1 0 1 0 1 44,965 4496.5 7000 1.76 1

552 retivit tablet 500 0 500 0 500 3,605 360.5 7000 139.35 4 0

553 Rifampisin 300 mg kaps 0 100 100 85 15 621 62.1 7000 58.15 0 1

554 Rifampisin 450 mg tablet 0 400 400 0 400 815 81.5 7000 262.13 2 2

555 Rifampisin 600 mg tablet 99 500 599 174 425 923 92.3 7000 253.90 2 3

556 Ringer Fundin Infus 38 80 118 15 103 12,650 1265 7000 33.76 3 2

557 Ringer Laktat Infus soft bag 36 19960 19996 1230 18766 10,700 1070 7000 495.52 38 32

558 Rinofer 100 mg injeksi 22 580 602 2 600 51,920 5192 7000 40.22 15 11

559 Risperidone 1 Mg tab 580 6500 7080 2827 4253 987 98.7 7000 776.70 5 7

560 Risperidone 2 Mg tab 5 12000 12005 3500 8505 495 49.5 7000 1550.95 5 9

561 ristonat tablet 4 0 4 0 4 75,763 7576.3 7000 2.72 1 0

562 Roxemid injeksi 0 300 300 0 300 8,760 876 7000 69.24 4 2

563 Saccorit Tablet 2244 8800 11044 2413 8631 75 7.5 7000 4013.88 2 3

564 Salbutamol 2 mg tab 6947 30000 36947 827 36120 66 6.6 7000 8753.18 4 4

565 Salbutamol 4 mg tab 0 10000 10000 5 9995 97 9.7 7000 3798.13 3 3

566 sanmol drops 12 119 131 0 131 14,735 1473.5 7000 35.28 4 9

567 Sanmol Infus 0 50 50 22 28 57,684 5768.4 7000 8.24 3 3

568 Sanmol Sirup 17 451 468 28 440 11,234 1123.4 7000 74.05 6 21

569 Sanmol Tablet 414 12100 12514 945 11569 261 26.1 7000 2491.10 5 38

570 Sanprima tablet 12 0 12 0 12 1,693 169.3 7000 31.50 0 0

571 Scabimite Krim 10 Gram 10 165 175 73 102 31,680 3168 7000 21.23 5 5

572 scandonest 2 % 1,8 ml 0 200 200 0 200 11,400 1140 7000 49.56 4 1

573 scantaren gell

140 140 0 140 26,364 2636.4 7000 27.27 5 8

574 Scopamin tablet 486 800 1286 100 1186 1,733 173.3 7000 309.53 4 3

575 Sedacum 5mg/5ml injeksi 10 600 610 104 506 20,570 2057 7000 58.68 9 6

576 Seretide 1 0 1 0 1 100,833 10083.3 7000 1.18 1 0

577 Sevorane 250 ml 0 3250 3250 500 2750 9,807 980.7 7000 198.14 14 4

578 Simvastatin 10mg tablet 6 31400 31406 11055 20351 257 25.7 7000 3329.59 6 9

579 Simvastatin 20mg tablet 0 18000 18000 11561 6439 391 39.1 7000 1518.40 4 3

580 Sirplus Sirup 0 84 84 19 65 11,495 1149.5 7000 28.14 2 6

581 Sojourn 500 1500 2000 0 2000 5,280 528 7000 230.28 9 2

582 Solathim Dry Sirup 56 120 176 1 175 6,207 620.7 7000 62.83 3 2

583 solvinex tablet 200 0 200 0 200 396 39.6 7000 265.91 1 0

Page 152: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

5

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

584 solvita sirup 0 180 180 0 180 3,965 396.5 7000 79.72 2 2

585 Solvitron Kapsul 2535 10100 12635 1624 11011 272 27.2 7000 2380.64 5 5

586 Solvitron Sirup 16 360 376 50 326 5,002 500.2 7000 95.52 3 4

587 Sotatic Injeksi 40 650 690 8 682 4,120 412 7000 152.23 4 8

588 Sotatic Tablet 1925 0 1925 587 1338 118 11.8 7000 1259.94 1 0

589 Spasmal tablet 283 800 1083 119 964 429 42.9 7000 560.89 2 2

590 Spironolakton tablet 100 Mg 192 2000 2192 1200 992 979 97.9 7000 376.64 3 2

591 Spironolakton tablet 25 Mg 0 17000 17000 2774 14226 346 34.6 7000 2399.21 6 7

592 Sporetik 100 Mg kapsul 64 1560 1624 890 734 19,176 1917.6 7000 73.20 10 5

593 starfolat 7 0 7 0 7 110 11 7000 94.39 0 0

594 Steranios Solotion 2 % 5000 25000 30000 15000 15000 104 10.4 7000 4493.59 3 3

595 Stesolid Injeksi 2 Ml 65 280 345 36 309 11,440 1144 7000 61.49 5 5

596 Stesolid rectal 10 mg tube 14 150 164 15 149 16,748 1674.8 7000 35.29 4 5

597 stolax supp 51 0 51 0 51 6,045 604.5 7000 34.37 1 0

598 Streptomisin Serb injeksi 1000

Mg/Vial 102 712 814 0 814 6,930 693 7000 128.24 6 5

599 sufitis tablet 613 900 1513 86 1427 4,115 411.5 7000 220.34 6 3

600 Suprafenid 100 Mg Supp 0 1300 1300 9 1291 2,789 278.9 7000 254.57 5 3

601 suprazid forte tablet 471 0 471 0 471 673 67.3 7000 313.02 2 0

602 Symbicort 7 0 7 0 7 134,486 13448.6 7000 2.70 3 0

603 Talkhaichen 7736 0 7736 0 7736 80 8 7000 3679.40 2 0

604 Tebokan Forte 125 mg 9 270 279 5 274 16,267 1626.7 7000 48.56 6 6

605 Teosal tablet 1240 4500 5740 675 5065 199 19.9 7000 1887.67 3 4

606 Teranol Tablet 1653 5660 7313 668 6645 5,225 522.5 7000 421.96 16 7

607 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 9 350 359 10 349 170,000 17000 7000 16.95 21 13

608 tetraspan 6 % infus 20 20 40 0 40 196,020 19602 7000 5.34 7 1

609 Theophyllin 100 Mg 33714 0 33714 29826 3888 51 5.1 7000 3266.95 1 0

610 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 0 500 500 276 224 876 87.6 7000 189.21 1 1

611 Thrombo Aspilet 619 0 619 244 375 634 63.4 7000 287.76 1 0

612 Thrombo Gel 3 105 108 29 79 47,150 4715 7000 15.32 5 5

613 Thyorozol 5 Mg tablet 1516 13000 14516 1795 12721 610 61 7000 1708.68 7 6

614 Tramadol 50 mg kapsul 709 5000 5709 0 5709 567 56.7 7000 1187.28 5 5

615 Tramifen kaplet 165 0 165 110 55 6,435 643.5 7000 34.59 2 0

616 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 32 115 147 46 101 74,250 7425 7000 13.80 7 5

617 tremenza tablet 0 12342 12342 0 12342 1,050 105 7000 1282.81 10 18

618 Triamcinolon 4 mg tablet 92 5000 5092 522 4570 717 71.7 7000 944.63 5 4

Page 153: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

6

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

619 triaxitrol 5 ml tm 31 130 161 0 161 13,750 1375 7000 40.49 4 5

620 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 0 5000 5000 2160 2840 108 10.8 7000 1918.72 1 1

621 trifed tablet 322 2800 3122 0 3122 1,525 152.5 7000 535.36 6 7

622 Trifluoperazin 5 mg 2133 0 2133 0 2133 614 61.4 7000 697.39 3 0

623 Trifluoperazin 5 mg 2913 0 2913 0 2913 614 61.4 7000 814.99 4 0

624 Trijec 1 gram Injeksi 7 225 232 21 211 183,150 18315 7000 12.70 17 10

625 Trivam injeksi 15 0 15 0 15 77,440 7744 7000 5.21 3 0

626 Truvit Sirup 17 750 767 64 703 7,321 732.1 7000 115.95 6 8

627 tutofusin infus 7 0 7 0 7 45,581 4558.1 7000 4.64 2 0

628 tuzalos tablet 336 2800 3136 0 3136 679 67.9 7000 804.11 4 7

629 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 110 290 400 27 373 9,840 984 7000 72.85 5 4

630 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 99 800 899 104 795 9,578 957.8 7000 107.80 7 5

631 Ulsidex 500 Mg tablet 1214 6000 7214 1009 6205 335 33.5 7000 1610.32 4 7

632 Urdahex tablet 199 0 199 60 139 8,534 853.4 7000 47.75 3 0

633 uresix injeksi 0 500 500 0 500 5,285 528.5 7000 115.09 4 1

634 Urinter kapsul 1594 3100 4694 2220 2474 3,444 344.4 7000 317.13 8 3

635 Urotractin kapsul 1 0 1 0 1 1,815 181.5 7000 8.78 0 0

636 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 1007 1200 2207 218 1989 4,389 438.9 7000 251.88 8 2

637 Vaksin hepatitis B dewasa 0 12 12 0 12 121,818 12181.8 7000 3.71 3 4

638 Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S)

1500 IU/BIOSAT 23 1484 1507 337 1170 123,338 12333.8 7000 36.44 32 20

639 Valsartan 160 Mg tab 2061 15000 17061 140 16921 2,700 270 7000 936.69 18 9

640 Valsartan 80 Mg tablet 1359 27300 28659 658 28001 4,000 400 7000 989.97 28 16

641 Vascon injeksi 10 0 10 0 10 84,150 8415 7000 4.08 2 0

642 Vaselin Putih 3407 13000 16407 5369 11038 94 9.4 7000 4054.57 3 5

643 Vastigo tablet 963 1000 1963 0 1963 400 40 7000 828.88 2 1

644 Ventolin inhaler 15 165 180 43 137 63,751 6375.1 7000 17.35 8 5

645 Ventolin Nebuler* 111 22000 22111 16461 5650 4,000 400 7000 444.69 13 3

646 verapamil tab 2312 3000 5312 1312 4000 352 35.2 7000 1261.31 3 2

647 vip albumin kapsul 207 4080 4287 0 4287 5,748 574.8 7000 323.13 13 17

648 Vitamin B Kompleks tablet 9433 72000 81433 3 81430 104 10.4 7000 10469.83 8 7

649 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2772 2000 4772 2063 2709 87 8.7 7000 2087.90 1 1

650 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet

50 Mcg 4821 5000 9821 5428 4393 13 1.3 7000 6878.17 1 1

651 Vitamin C (asam askorbat) 50mg

tablet 16523 5000 21523 11035 10488 106 10.6 7000 3721.84 3 1

Page 154: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

13

7

No Nama Obat Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan

Keter-

sediaan

Stock

Akhir

Pema-

kaian

Setahun

Harga Pokok

Pembelian

(HPP)

Biaya

Penyim-

panan

Biaya

order EOQ FOQ

FK

x

Pengadaan

A B C=A+B D E=C-D F

G = 10 % x

HPP H

SQRT

(2xDxS/H) D/EOQ

652 voluven infus 3 20 23 0 23 33,000 3300 7000 9.88 2 1

653 Vometa flash Tablet 37 14150 14187 1052 13135 3,600 360 7000 714.71 18 26

654 Vometa Drops 7 25 32 3 29 39,105 3910.5 7000 10.19 3 3

655 Vometa Sirup 15 165 180 13 167 39,105 3910.5 7000 24.45 7 15

656 Wiacid tablet 182 700 882 50 832 4,307 430.7 7000 164.45 5 5

657 Wiaflox 500 mg tablet 1164 5100 6264 968 5296 11,880 1188 7000 249.82 21 9

658 zibramax sirup 11 0 11 0 11 94,050 9405 7000 4.05 3 0

659 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 3060 0 3060 480 2580 3,117 311.7 7000 340.41 8 0

660 Zinc pro Drop* 39 200 239 32 207 10,799 1079.9 7000 51.80 4 4

661 Zink 20 mg tablet 249 5500 5749 808 4941 514 51.4 7000 1160.09 4 5

662 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 138 560 698 98 600 25,000 2500 7000 57.97 10 7

663 Zinnat 250 mg tablet*

120 120 12 108 4,750 475 7000 56.42 2 3

664 Zirkum kids 20 mg sirup

550 550 98 452 6,290 629 7000 100.30 5 5

6 5.53191489

Page 155: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

138

13

8

Lampiran 5. Frekuensi Tertundanya Pembayaran

No Nama Rekanan

Lama Waktu

Pembayaran

Faktur

(hari)

Batas waktu

jatuh tempo

faktur

(hari)

Selisih waktu

pembayaran

dengan jatuh

tempo

1 PT. Anugerah Pharmindo Lestari 50 60 10

2 PT. Rama Jaya 50 60 10

3 PT.Anugerah Argon Medika 45 60 15

4 PT.Bhineka Usada R 40 60 20

5 PT.Bina San Prima 40 60 20

6 PT.Brataco 45 60 15

7 PT.Colibri 50 60 10

8 PT.Combi Putra M 45 60 15

9 PT.Daun Pandan M 40 60 20

10 PT.Daya Muda A 45 60 15

11 PT.Daya Prima MJ 50 60 10

12 PT.Dico Citas 40 60 20

13 PT.Dos Ni Roha 45 60 15

14 PT.Enseval Putra Megatrading 50 60 10

15 PT.Indofarma G 50 60 10

16 PT.Inti Sumber Hasil 75 60 15

17 PT.Kebayoran Pharma 40 60 20

18 PT.Kimia Farma 50 60 10

19 PT.Mellinium Pharmacon

Internasional Tbk 40 60 20

20 PT.Mensa Bina Sukses 45 60 15

21 PT.Merapi UP 45 60 15

22 PT.Mitra Utama A 45 60 15

23 PT.Naga Mulya Jaya 50 60 10

24 PT.Parit Padan Global 55 60 5

25 PT.Penta Valent 45 60 15

26 PT.PPI 40 60 20

27 PT.Tunas Bangunan P 40 60 20

28 PT.Rajawali Nusindo 50 60 10

29 PT.Sahabat Medica 80 60 20

30 PT.Sanidata 50 60 10

31 PT.Sapta Sari Tama 50 60 10

32 PT.Sinar Roda U 45 60 15

33 PT.Surya Medika 70 60 10

34 PT.Tempo 45 60 15

35 PT.Tiara Kencana 50 60 10

36 PT.Tiga – A 45 60 15

37 PT.Tri Duta Medica 40 60 20

38 PT.Tri Sapta Jaya 45 60 15

39 PT.Berno Farma 50 60 10

Total 1875 2340 555

Rata - Rata 48.076 60 14.231

Frekuensi tertunda pembayaran

29.60%

Page 156: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

139

Lampiran 6. Kecocokan obat dengan kartu stock (data stock obat)

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

1 Abu (Biosave) injeksi 117 117 cocok

2 acarbose 50 Mg tablet 1585 1585 cocok

3 Acran 150 Mg tab 500 500 cocok

4 acyclovir 5 Gram krim 44 44 cocok

5 acyclovir 400 mg tablet* 969 969 cocok

6 Adalat oros 30 mg tab 300 300 cocok

7 ALA 600 kaplet 0 0 cocok

8 Albapure 20 % 100 Ml 2 2 cocok

9 Albothyl Concetration 10 Ml 14 14 cocok

10 Albothyl Concetration 5 Ml 1 1 cocok

11 Albothyl ovula 0 0 cocok

12 Alernitis Tablet 4053 4053 cocok

13 alinamin f injeksi 6 6 cocok

14 Alkohol 95 % 0 0 cocok

15 Alkohol swab om* 4242 4242 cocok

16 Alopurinol 100 Mg tablet* 39 39 cocok

17 Alpentin 100 Mg Tablet* 594 594 cocok

18 Alprazolam 0,25 Mg tablet 488 488 cocok

19 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2148 2148 cocok

20 Alprazolam 1 mg tablet 1466 1466 cocok

21 Amadiab-1 Tablet 55 55 cocok

22 Amadiab-2 Tablet 3 3 cocok

23 Ambroxol Sirup 23 23 cocok

24 Ambroxol tablet 3489 3489 cocok

25 Amdixal 5 mg tablet 0 0 cocok

26 Amikasin injeksi 250 mg 14 14 cocok

27 Amino fluid-l 500 ml 45 45 cocok

28 aminoleban soft bag 6 6 cocok

29 Aminopalbutamoillin 0 0 cocok

30 Aminophyllin 150 mg tablet 0 0 cocok

31 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 175 175 cocok

32 Aminosteril infant 6 % 0 0 cocok

33 Amiparen Infus softbag 10 10 cocok

34 Amitriptylin 25 mg tablet 2982 2982 cocok

35 Amlodipin 10 mg tablet* 14119 14119 cocok

36 Amlodipin 5 mg tablet* 2255 2255 cocok

37 Amoxan 500 mg kapsul 344 344 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

38 Amoxan dry sirup 0 0 cocok

39 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup kering 56 56 cocok

40 amoxycillin 500 Mg tablet * 1553 1553 cocok

41 amoxycillin injeksi 1 gr 82 82 cocok

42 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial * 27 27 cocok

43 Anadex tablet 743 743 cocok

44 Anadium Kaplet 379 379 cocok

45 Analsik Kapsul 2409 2409 cocok

46 Analtram Kaplet 579 579 cocok

47 Anemolat 1 Mg 3618 3618 cocok

48 Antalgin 500 mg tab** 1553 1553 cocok

49 Antasida DOEN syrup 0 0 cocok

50 Antasida DOEN tablet 3167 3167 cocok

51 Antihemoroid, Kombinasi: 0 0 cocok

52 Antrain injeksi 1 1 cocok

53 Anxibloc Tablet 107 107 cocok

54 Apyalis 10 ml Drops 40 40 cocok

55 Apyalis 100 ml Sirup 102 102 cocok

56 Aqua bidest 1000 ml 27 27 cocok

57 aqua pro injeksi 25 ml* 1884 1884 cocok

58 Aquasonic jelly 5016 5016 cocok

59 Arkine 2 mg tablet 6000 6000 cocok

60 Asam Folat tablet 1 Mg 11 11 cocok

61 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 6430 6430 cocok

62 Asam Salisilat 1518 1518 cocok

63 Asam Traneksamat injeksi 250 Mg/Ml 269 269 cocok

64 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml 430 430 cocok

65 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 746 746 cocok

66 Aseptanios HP 50 Sol 10000 10000 cocok

67 Asering Infus 1277 1277 cocok

68 Aspilet Chew Tablet** 3666 3666 cocok

69 Asvex tablet 377 377 cocok

70 Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml

(I.V./I.M./S.K.) * 127 127 cocok

71 avamys spray 5 5 cocok

72 Azitromisin 500 Mg 2 2 cocok

73 Bactoderm Krim 10 gram 2 2 cocok

Page 157: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

140

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

74 Bamgetol 200mg tablet 19 19 cocok

75 Baquinor Forte Kapsul 64 64 cocok

76 Batugin Elixir 300 ml 8 8 cocok

77 Bedak Salisil 0 0 cocok

78 berotect mdi spray 11 11 cocok

79 Betadine gargle 190 ml 1 1 cocok

80 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 2211 2211 cocok

81 betametason 0,1% 5 gram krim 0 0 cocok

82 Betazon - N Krim** 1 1 cocok

83 Bioplacenton Jelly** 8 8 cocok

84 Biostrom sirup 0 0 cocok

85 Bisoprolol 5 mg tablet 703 703 cocok

86 Bledstop Injeksi 51 51 cocok

87 borax glyserin 10 ml solution 63 63 cocok

88 brainact 250 mg injeksi 0 0 cocok

89 Bufect forte sirup 1 1 cocok

90 Bupivakain spinal heavy injeksi* 52 52 cocok

91 Buranazin cream 35 gram 43 43 cocok

92 Cal-95 tablet 116 116 cocok

93 Calcium Lactate 500 Mg tablet 117 117 cocok

94 Caldece Tablet 8 8 cocok

95 Calos Tablet 969 969 cocok

96 Calsium gluconas injeksi 40 40 cocok

97 Canderin 16 Mg 239 239 cocok

98 Canderin 8 Mg 30 30 cocok

99 Candesartan 16 Mg tablet 2333 2333 cocok

100 Candesartan 8 Mg tablet 7591 7591 cocok

101 Captopril 12,5 mg 3259 3259 cocok

102 Captopril 25 mg 6811 6811 cocok

103 Carbamazepin 200 Mg tablet 5565 5565 cocok

104 Carsive E Injeksi 31 31 cocok

105 Catapres 0,15 Mg Injeksi 31 31 cocok

106 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 30 30 cocok

107 Cedocard 5 mg tablet 218 218 cocok

108 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 0 cocok

109 Cefadroxyl 500 mg kapsul 5724 5724 cocok

110 Cefat 500 Mg Tablet 29 29 cocok

111 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 300 300 cocok

112 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 0 0 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

113 Cefila Dry Sirup 37 37 cocok

114 Cefila 100 mg tablet 362 362 cocok

115 cefixime 100 mg kapsul 7500 7500 cocok

116 Cefixime 100 mg tablet 5468 5468 cocok

117 Cefoperazon Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 46 46 cocok

118 Cefotaxim 1 gram injeksi 1110 1110 cocok

119 Cefpirome injeksi 0 0 cocok

120 Ceftazidime Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 39 39 cocok

121 Cefxon Injeksi 66 66 cocok

122 Cendo Asthenof 5ml 19 19 cocok

123 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 127 127 cocok

124 Cendo Carpin 2% TM 2 2 cocok

125 Cendo Catarlent 5 ml TM 20 20 cocok

126 Cendo Cenfresh TM MD 336 336 cocok

127 cendo conver TM 4 4 cocok

128 Cendo Efrisel TM 5 5 cocok

129 Cendo Fenicol SM 15 15 cocok

130 Cendo Fenicol TM 0 0 cocok

131 Cendo Floxa 0,5 mg MD 125 125 cocok

132 Cendo Fluorescein TM 4 4 cocok

133 Cendo Gentamisin SM 30 30 cocok

134 Cendo Gentamycin TM 10 10 cocok

135 Cendo Hervis SM 4 4 cocok

136 Cendo lubrican 0,6 MD 0 0 cocok

137 Cendo Lyters TM 17 17 cocok

138 Cendo Mycos SM 20 20 cocok

139 Cendo Mycos TM 20 20 cocok

140 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 3 3 cocok

141 Cendo Pantocain 2%TM 4 4 cocok

142 Cendo Polydex TM 340 340 cocok

143 Cendo Polygran SM 5 5 cocok

144 Cendo Polygran TM 13 13 cocok

145 Cendo Polynel 5 ml TM 3 3 cocok

146 Cendo Polynel SM 0 0 cocok

147 Cendo Timolol 0,5% tm 30 30 cocok

148 Cendo Tobros TM 55 55 cocok

149 Cendo Tobroson TM MD 125 125 cocok

150 Cendo Tropin 1 % TM 1 1 cocok

151 Cendo Ulcori TM MD 128 128 cocok

Page 158: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

141

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

152 Cendo Vasacon TM 18 18 cocok

153 Cendo Vital Tablet 100 100 cocok

154 Cendo Vitrolenta TM 70 70 cocok

155 Cendo Xitrol SM 10 10 cocok

156 Cendo Xitrol TM MD 247 247 cocok

157 Cephalexin 500 mg kapsul 96 96 cocok

158 Ceptik kapsul 0 0 cocok

159 Ceptik sirup 0 0 cocok

160 Cernevit injeksi 0 0 cocok

161 Cetirizine 10 mg kapsul 3509 3509 cocok

162 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 54 54 cocok

163 Chlor ethyl water 0 0 cocok

164 Chloramex injeksi 0 0 cocok

165 Chloramphenicol 250 mg kapsul 189 189 cocok

166 Cholestat 0 0 cocok

167 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 6808 6808 cocok

168 Ciprofloxacin 100 cc infus 23 23 cocok

169 Citicholin 1000 mg tablet 211 211 cocok

170 Citicholin 500 mg tablet 329 329 cocok

171 Claneksi Kapsul 0 0 cocok

172 Clindamycin 150 mg kapsul 513 513 cocok

173 Clindamycin 300 mg tablet 483 483 cocok

174 Clobazam 10 mg tablet 1369 1369 cocok

175 Clonidine 0,15 mg tab 3487 3487 cocok

176 Clopidogrel tablet 2967 2967 cocok

177 clopisan 0 0 cocok

178 Clorilex 100 mg 60 60 cocok

179 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 8260 8260 cocok

180 Clozapin 25 Mg tablet 1621 1621 cocok

181 Clozapin100 Mg tablet 6109 6109 cocok

182 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 1367 1367 cocok

183 Cobazim 1000 mg kapsul 101 101 cocok

184 Codein 10 Mg tablet 1626 1626 cocok

185 Codein 20 Mg tablet 0 0 cocok

186 Colcancetine injeksi 0 0 cocok

187 Colcancetine syrup 0 0 cocok

188 Concor 2, 5 Mg tab tab 180 180 cocok

189 Concor 5 Mg tab 155 155 cocok

190 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 0 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

191 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1811 1811 cocok

192 Cravit Tablet 7 7 cocok

193 Cravox Tablet 61 61 cocok

194 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 3415 3415 cocok

195 Curcuma 200 mg tablet 1963 1963 cocok

196 Cycloprogynova tablet 21 21 cocok

197 Cytotec Tablet 55 55 cocok

198 Dactarin diapers 0 0 cocok

199 Daryantulle 618 618 cocok

200 Deculin 15 mg tab 338 338 cocok

201 Deculin 30 mg tab 5 5 cocok

202 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 1811 1811 cocok

203 Deksametason 0,5 mg tablet 0 0 cocok

204 Denomix cream 10 gram 20 20 cocok

205 Depakote 250 mg Tablet 2667 2667 cocok

206 Depakote ER 500 mg Tablet 1571 1571 cocok

207 Dermanios scrub chlorhexidine 0 0 cocok

208 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 0 0 cocok

209 Dexketoprofen 25 mg injeksi 59 59 cocok

210 Dexketoprofen 25 mg tablet 8677 8677 cocok

211 Dextrose 10 % infus 36 36 cocok

212 Dextrose 40 % 25 ml per botol 7 7 cocok

213 Dextrose 5 % infus 234 234 cocok

214 Diagit tablet 245 245 cocok

215 Diazepam 2 mg tablet 38842 38842 cocok

216 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 36 36 cocok

217 Difenhidramin injeksi 0 0 cocok

218 Digoksin 0,25 mg tablet 2282 2282 cocok

219 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 0 0 cocok

220 Diltiazem 30 mg tablet 304 304 cocok

221 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 833 833 cocok

222 Dimenhydrinate 50 mg tablet 1795 1795 cocok

223 Disolf Ec 450 Mg 28 28 cocok

224 dobuject injeksi 0 0 cocok

225 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 37 37 cocok

226 Doksisiklin 100mg kapsul 9 9 cocok

227 doloscaneuron tablet 0 0 cocok

228 Domperidon 5mg/ml drops 22 22 cocok

229 Domperidon susp 5 mg/5 ml 22 22 cocok

Page 159: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

142

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

230 Domperidon10 mg tablet 5034 5034 cocok

231 Dopamed 250 Mg tab 441 441 cocok

232 Dulcolax 10 mg Suppositoria 150 150 cocok

233 Dulcolax 5 mg Suppositoria 12 12 cocok

234 Dulcolax 5 mg Tablet 2 2 cocok

235 Duviral 0 0 cocok

236 EAS pfrimmer infus 41 41 cocok

237 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 98 98 cocok

238 Enatin Kapsul 212 212 cocok

239 Enystn 12 ml 1 1 cocok

240 Eperisone Hcl 0 0 cocok

241 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 89 89 cocok

242 Eprex 2000 IU injeksi 0 0 cocok

243 Ergotika Tablet 4,5 Mg 22 22 cocok

244 Erysanbe 200 Mg Tablet 67 67 cocok

245 Erysanbe Sirup 35 35 cocok

246 Erythromysin 500 Mg kapsul 297 297 cocok

247 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 15 15 cocok

248 Euthyrox 100 mcg Tablet 1030 1030 cocok

249 Extrace 200 mg Injeksi 12 12 cocok

250 Eyevit Tablet 13 13 cocok

251 Fargoxin Injeksi 54 54 cocok

252 Fargoxin Tablet 1310 1310 cocok

253 Farmabes tablet 0 0 cocok

254 Farmacrol forte suspensi 0 0 cocok

255 Farmacrol forte tablet 0 0 cocok

256 Farsorbid 5 mg Injeksi 52 52 cocok

257 Farsorbid 5 mg Tablet 1608 1608 cocok

258 Fasorbid 10 mg injeksi 0 0 cocok

259 Fasorbid 5 mg tablet 0 0 cocok

260 Fenistil drops 1 mg 0 0 cocok

261 Fenofibrat 300 mg 27 27 cocok

262 Fenofibrate 100 mg tablet 200 200 cocok

263 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 412 412 cocok

264 Ferlin Drops 4 4 cocok

265 Ferlin Sirup 5 5 cocok

266 Fimahes infus 0 0 cocok

267 Flamar TM 3 3 cocok

268 Flamicort 40 mg Injeksi 21 21 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

269 Flixotide nebules 317 317 cocok

270 Fluconazole 150 mg tablet 32 32 cocok

271 Flunarizine 10 mg tablet 2732 2732 cocok

272 Flunarizine 5 mg tablet 2789 2789 cocok

273 Folavit 400 mcg tablet 0 0 cocok

274 Foransi 10 Mg tab 6 6 cocok

275 formalin tablet 4100 4100 cocok

276 Frego 10 mg Tablet 51 51 cocok

277 Frego 5 mg Tablet 51 51 cocok

278 Fresofol 1 % injeksi 46 46 cocok

279 fungitrazol kapsul 0 0 cocok

280 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.) 2927 2927 cocok

281 Furosemid 40 mg tablet 4581 4581 cocok

282 Fuzide 60 ml suspensi 0 0 cocok

283 Gabapentin 300 mg Kapsul 2873 2873 cocok

284 gabbril 250 mg tablet 0 0 cocok

285 Garam Ingris 3460 3460 cocok

286 Garam Oralit, Kombinasi 0 0 cocok

287 Gastrofer Injeksi 40 Mg 16 16 cocok

288 Gelofusine infus 0 0 cocok

289 Gemfibrozil 300 mg tablet 5982 5982 cocok

290 Gemfibrozil 600 mg tablet 0 0 cocok

291 Genoint zalf /SK 0 0 cocok

292 Genoint SM 0 0 cocok

293 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 1420 1420 cocok

294 GG 100 Mg tablet 3944 3944 cocok

295 Gigasept AF Forte 2 liter 849 849 cocok

296 Gitas Plus Tablet 131 131 cocok

297 Glaucon 250 mg Tablet 221 221 cocok

298 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14017 14017 cocok

299 Glicab 80 Mg 113 113 cocok

300 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 3295 3295 cocok

301 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 6680 6680 cocok

302 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 3941 3941 cocok

303 Glimepirid tablet 3 mg tablet 1339 1339 cocok

304 Glimepirid tablet 4 mg tablet 1561 1561 cocok

305 Gliserin cair/ml 6754 6754 cocok

306 Glucobay 50 mg Tablet 50 50 cocok

307 Glucosamin MPL 500 mg 0 0 cocok

Page 160: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

143

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

308 Haloperidol 0, 5 mg tablet 3548 3548 cocok

309 Haloperidol 5 mg tablet 979 979 cocok

310 Haloperidol 1, 5 mg tablet 3577 3577 cocok

311 Heptasan tablet 42 42 cocok

312 Herbesser CD 100 Tablet 1414 1414 cocok

313 Herbesser CD 200 Tablet 237 237 cocok

314 Herbesser Injeksi 22 22 cocok

315 Hexymer 2 mg 2 2 cocok

316 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 2921 2921 cocok

317 Hidrokortison 1% 5 gr krim 2 2 cocok

318 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 13 13 cocok

319 Hipnoz 5mg/5ml 0 0 cocok

320 Humalog kwikpen/3 ml 28 28 cocok

321 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml 53 53 cocok

322 Human Albumin 20 % 100 Ml 0 0 cocok

323 Hyperhep B 0,5 1 1 cocok

324 hyphobhac 200 mg 0 0 cocok

325 Hypobhac 100 Injeksi 5 5 cocok

326 Hypobhac 25 Injeksi 8 8 cocok

327 Hystolan tablet 0 0 cocok

328 Hytroz 1 Mg Tablet 383 383 cocok

329 Hytroz 2 Mg tablet 190 190 cocok

330 IBS trivan injeksi 0 0 cocok

331 Ibuprofen 400 Mg tablet 0 0 cocok

332 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 117 117 cocok

333 Ictyol Salep 6 6 cocok

334 Ikalep Sirup 7 7 cocok

335 imunos sirup 9 9 cocok

336 Imunos tablet 368 368 cocok

337 Inerson Cream 15 Gram 8 8 cocok

338 inpepsa sirup 0 0 cocok

339 Insterhistin tab 55 55 cocok

340 Intermoxyl 1 gram Injeksi 8 8 cocok

341 Intermoxyl 500 mg Kapsul 5 5 cocok

342 Intervask 10mg tablet

cocok

343 Inviclot 5 ml Injeksi 194 194 cocok

344 IOD Povidon 10 % 300 ml 4 4 cocok

345 IOD Povidon 10 % 60 ml 12 12 cocok

346 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 0 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

347 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 0 cocok

348 Irbesartan 150 Mg tab 618 618 cocok

349 Irbesartan 300 Mg tab 1344 1344 cocok

350 ISDN injeksi 1 1 cocok

351 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 7000 7000 cocok

352 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 17862 17862 cocok

353 isosorbid injeksi 1 1 cocok

354 Isotic adretor 0,5 % TM 40 40 cocok

355 isprinol sirup 0 0 cocok

356 Itraconazole 100 Mg 2 2 cocok

357 Kaen 3 B 204 204 cocok

358 Kalipar 300 mg Tablet 41 41 cocok

359 Kalium Diklofenak 25 Mg 4497 4497 cocok

360 Kalium Diklofenak 50 Mg 3257 3257 cocok

361 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 1 1 cocok

362 Kalnex 500 mg inj 15 15 cocok

363 Kalnex 500 mg tablet 0 0 cocok

364 Kaltrofen 100 mg Suppo 3 3 cocok

365 Kaltrofen 5mg Tablet 0 0 cocok

366 kalxetin 10 mg tablet 0 0 cocok

367 Kamolas sirup 300 300 cocok

368 Kamolas tablet 0 0 cocok

369 Kcl/Kalium klorida 25 ml 17 17 cocok

370 Kendaron tablet 382 382 cocok

371 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 30 30 cocok

372 Ketokonazol tablet 200 Mg 1007 1007 cocok

373 Ketopain Injeksi 25 25 cocok

374 Ketoprofen 100 Mg tablet 1076 1076 cocok

375 Ketoprofen 50 Mg tablet 1413 1413 cocok

376 Ketorolac 10 mg inj 35 35 cocok

377 Ketorolac 30 mg inj 173 173 cocok

378 ketosteril tablet 10 10 cocok

379 Kolkatriol forte 0,5 59 59 cocok

380 Kolkatriol kapsul 19 19 cocok

381 KSR 600 mg tablet 1500 1500 cocok

382 KTM 100 mg Injeksi 300 300 cocok

383 Lacedim 1 gram Inj 12 12 cocok

384 Lactor 30 mg injeksi 4 4 cocok

385 Laktulosa sirup 0 0 cocok

Page 161: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

144

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

386 Lameson 125 mg Injeksi 2 2 cocok

387 Lameson 16 Mg Tablet 29 29 cocok

388 Lameson 4 Mg Tablet 130 130 cocok

389 Lamivudin 150 mg tab 12 12 cocok

390 Lanakeloid krim 4 4 cocok

391 Lanakeloid Tablet 154 154 cocok

392 Lansoprazol 20 mg 6 6 cocok

393 Lanturol 400 Mg Kapsul 1 1 cocok

394 Lantus solostar injeksi 70 70 cocok

395 Lapibal 250 Mg Kapsul 109 109 cocok

396 Lapibal 500 Mg Kapsul 66 66 cocok

397 Lapifed Sirup 60 ml 8 8 cocok

398 Lapisiv Sirup 100 ml 0 0 cocok

399 Lapixime Injeksi 26 26 cocok

400 Lasix 10 mg injeksi 0 0 cocok

401 laxadine emulsi 0 0 cocok

402 L-Bio 345 345 cocok

403 leparson tablet 0 0 cocok

404 Lesichol 250 0 0 cocok

405 Levemir flexpen 25 25 cocok

406 Levofloksasin 500 Mg tablet 2174 2174 cocok

407 Levofloksasin infus 69 69 cocok

408 Levopar tablet 0 0 cocok

409 Levosol Injeksi 2 2 cocok

410 Lidodex injeksi 32 32 cocok

411 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 1509 1509 cocok

412 Lisinopril 10 mg tablet 2808 2808 cocok

413 Lodia 2 mg 2 2 cocok

414 Loperamide 2 Mg tablet 660 660 cocok

415 Loratadin 10 Mg tablet 3237 3237 cocok

416 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 25 25 cocok

417 Manitol Iarutan Infus 20% 64 64 cocok

418 Matafres 0,4 ml TM 26 26 cocok

419 Mecobalamin 250 mg kapsul 3330 3330 cocok

420 Mecobalamin 500 mcg kapsul 3453 3453 cocok

421 Mecobalamin 500 mg injeksi 926 926 cocok

422 Mefinal 500 mg Tablet 156 156 cocok

423 Mefinter 500 mg 3 3 cocok

424 Meloxicam 15 mg tablet 132 132 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

425 Meloxicam 7, 5 mg tablet 1755 1755 cocok

426 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial 168 168 cocok

427 Metformin tablet 500 Mg tablet 24184 24184 cocok

428 Methisoprinol 250 mg sirup 0 0 cocok

429 Methylprednisolon 125mg/ vial injeksi 1004 1004 cocok

430 Methylprednisolon 4 mg tablet 2213 2213 cocok

431 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 6 6 cocok

432 Metilergometrin 0,125 mg tablet 697 697 cocok

433 Metoklopramid 10 mg tablet 2000 2000 cocok

434 Metoklopramid 5 mg tablet 2936 2936 cocok

435 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5

Mg/Ml 85 85 cocok

436 Metronidazol tablet 500 Mg 551 551 cocok

437 Meylon Injeksi 25 Ml 32 32 cocok

438 Miconazol krim 2% 10 gram 165 165 cocok

439 Microlax rectal tube 0 0 cocok

440 Miniaspi 80mg tablet 5052 5052 cocok

441 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)

9 9 cocok

442 MST Continus 10 Mg tablet 485 485 cocok

443 Mucogard Suspensi 100 Ml 102 102 cocok

444 mucus extractor 61 61 cocok

445 Musin suspensi 17 17 cocok

446 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 1676 1676 cocok

447 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 100 100 cocok

448 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 203 203 cocok

449 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 449 449 cocok

450 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 3431 3431 cocok

451 Natrium Hipoklorit Cairan Konsentrat 5% 0 0 cocok

452 Nebacetin Powder 2 2 cocok

453 neo smnc injeksi 0 0 cocok

454 Nepatic tablet 0 0 cocok

455 Nephrolith kapsul 238 238 cocok

456 Nephrosteril 250 infus 0 0 cocok

457 Neurodex tab 953 953 cocok

458 neurosanbe injeksi 5 5 cocok

459 Neurosanbe tab 2 2 cocok

460 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 10 10 cocok

461 New Diatab 135 135 cocok

Page 162: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

145

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

462 Newspar tablet 26 26 cocok

463 Nicardipin 10 Mg injeksi 16 16 cocok

464 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 5995 5995 cocok

465 Nimotop Tablet 250 250 cocok

466 Nitrokaf Retard forte Kapsul 921 921 cocok

467 Nitrokaf Retard Kapsul 590 590 cocok

468 Nokoba injeksi 0 0 cocok

469 Nolipo 500 mg Kapsul 106 106 cocok

470 Nonemi tablet 0 0 cocok

471 Nopres 20 Mg 12 12 cocok

472 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 21 21 cocok

473 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9 widatra

infus 44 44 cocok

474 Normal Salin (NS) 3 % 4 4 cocok

475 Notritis Kapsul 70 70 cocok

476 Novomix-30 flexpen 122 122 cocok

477 Novorapid flexpen 101 101 cocok

478 Nucef Kapsul 186 186 cocok

479 Nufirom Injeksi 1 gram 1 1 cocok

480 Nutrivision kapsul 88 88 cocok

481 Nystatin Drops 16 16 cocok

482 OBH 100 ml Sirup 139 139 cocok

483 obucort swinghaler 0 0 cocok

484 Omeprazol 20 mg kapsul 5911 5911 cocok

485 Ondansetron 4 mg tablet 613 613 cocok

486 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 7869 7869 cocok

487 Ondansetron 8 mg tab 43 43 cocok

488 Opigran 1 Mg Injeksi 0 0 cocok

489 Opigran 3 Mg Injeksi 2 2 cocok

490 Opilax 60 ml Sirup 8 8 cocok

491 Opiphen 60 ml Sirup 10 10 cocok

492 Opiphen 500 Mg Kapsul 139 139 cocok

493 otopain tt 1 1 cocok

494 Oxtercid injeksi 0 0 cocok

495 Oxtin Tablet 50 50 cocok

496 Oxyitocin injeksi 165 165 cocok

497 Paket TB Anak 10 10 cocok

498 Paket TB Dewasa 9 9 cocok

499 Pamol 125 Mg Suppo 0 0 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

500 Pamol 250 Mg Suppo 207 207 cocok

501 Parasetamol 120mg/5ml syrup 433 433 cocok

502 Parasetamol 500 Mg tab 40171 40171 cocok

503 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 181 181 cocok

504 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100Ml 321 321 cocok

505 Pehacain Injeksi 100 100 cocok

506 Pehamol Infus 10 10 cocok

507 Perifas tablet 173 173 cocok

508 persidal 2 mg tablet 0 0 cocok

509 Petidin injeksi 50 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)

2 ml 0 0 cocok

510 Phardex 2 Mg 123 123 cocok

511 Phenytoin injeksi 41 41 cocok

512 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1955 1955 cocok

513 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet

Sal 950 950 cocok

514 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)

328 328 cocok

515 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1127 1127 cocok

516 Pirasetam 400 Mg 190 190 cocok

517 Pirasetam 800 Mg 591 591 cocok

518 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 134 134 cocok

519 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 167 167 cocok

520 Pirazinamid 500 mg tablet 30 30 cocok

521 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 0 0 cocok

522 Pk Kristal 84 84 cocok

523 pondex sirup 0 0 cocok

524 Prednison 5 mg tablet 1730 1730 cocok

525 Pregabalin 75 Mg tablet 893 893 cocok

526 premaston tablet 0 0 cocok

527 Prestin 20 Mg tablet* 21 21 cocok

528 Primadol kaplet 70 70 cocok

529 Primolut N tablet 78 78 cocok

530 Probenid Tablet 69 69 cocok

531 proinfark 10 mg injeksi 0 0 cocok

532 Prolacta dha for baby 0 0 cocok

533 Prolacta dha for mother

cocok

534 Proliver kapsul 29 29 cocok

535 Promavit Kapsul 1300 1300 cocok

Page 163: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

146

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

536 Promedex tablet 0 0 cocok

537 Propranolol 10 mg tablet 1687 1687 cocok

538 Prosogan 30 mg injeksi 9 9 cocok

539 Prostigmin injeksi 0 0 cocok

540 Protofen supp 0 0 cocok

541 Provital tablet 171 171 cocok

542 Psidii Sirup 60 ml 57 57 cocok

543 PTU 100 Mg tablet 4129 4129 cocok

544 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 17 17 cocok

545 Ranitidine injeksi 8101 8101 cocok

546 Ranitidine tablet 11977 11977 cocok

547 Reco TT 10 ml 58 58 cocok

548 recormon psf 2000iu injeksi 0 0 cocok

549 Renalyte 2 2 cocok

550 reotal 400mg tablet 0 0 cocok

551 reotal injeksi 0 0 cocok

552 retivit tablet 0 0 cocok

553 Rifampisin 300 mg kaps 85 85 cocok

554 Rifampisin 450 mg tablet 0 0 cocok

555 Rifampisin 600 mg tablet 174 174 cocok

556 Ringer Fundin Infus 15 15 cocok

557 Ringer Laktat Infus soft bag 1230 1230 cocok

558 Rinofer 100 mg injeksi 2 2 cocok

559 Risperidone 1 Mg tab 2827 2827 cocok

560 Risperidone 2 Mg tab 3500 3500 cocok

561 ristonat tablet 0 0 cocok

562 Roxemid injeksi 0 0 cocok

563 Saccorit Tablet 2413 2413 cocok

564 Salbutamol 2 mg tab 827 827 cocok

565 Salbutamol 4 mg tab 5 5 cocok

566 sanmol drops 0 0 cocok

567 Sanmol Infus 22 22 cocok

568 Sanmol Sirup 28 28 cocok

569 Sanmol Tablet 945 945 cocok

570 Sanprima tablet 0 0 cocok

571 Scabimite Krim 10 Gram 73 73 cocok

572 scandonest 2 % 1,8 ml 0 0 cocok

573 scantaren gell 0 0 cocok

574 Scopamin tablet 100 100 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

575 Sedacum 5mg/5ml injeksi 104 104 cocok

576 Seretide 0 0 cocok

577 Sevorane 250 ml 500 500 cocok

578 Simvastatin 10mg tablet 11055 11055 cocok

579 Simvastatin 20mg tablet 11561 11561 cocok

580 Sirplus Sirup 19 19 cocok

581 Sojourn 0 0 cocok

582 Solathim Dry Sirup 1 1 cocok

583 solvinex tablet 0 0 cocok

584 solvita sirup 0 0 cocok

585 Solvitron Kapsul 1624 1624 cocok

586 Solvitron Sirup 50 50 cocok

587 Sotatic Injeksi 8 8 cocok

588 Sotatic Tablet 587 587 cocok

589 Spasmal tablet 119 119 cocok

590 Spironolakton tablet 100 Mg 1200 1200 cocok

591 Spironolakton tablet 25 Mg 2774 2774 cocok

592 Sporetik 100 Mg kapsul 890 890 cocok

593 starfolat 0 0 cocok

594 Steranios Solotion 2 % 15000 15000 cocok

595 Stesolid Injeksi 2 Ml 36 36 cocok

596 Stesolid rectal 10 mg tube 15 15 cocok

597 stolax supp 0 0 cocok

598 Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial 0 0 cocok

599 sufitis tablet 86 86 cocok

600 Suprafenid 100 Mg Supp 9 9 cocok

601 suprazid forte tablet 0 0 cocok

602 Symbicort 0 0 cocok

603 Talkhaichen 0 0 cocok

604 Tebokan Forte 125 mg 5 5 cocok

605 Teosal tablet 675 675 cocok

606 Teranol Tablet 668 668 cocok

607 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 10 10 cocok

608 tetraspan 6 % infus 0 0 cocok

609 Theophyllin 100 Mg 29826 29826 cocok

610 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 276 276 cocok

611 Thrombo Aspilet 244 244 cocok

612 Thrombo Gel 29 29 cocok

613 Thyorozol 5 Mg tablet 1795 1795 cocok

Page 164: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

147

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

614 Tramadol 50 mg kapsul 0 0 cocok

615 Tramifen kaplet 110 110 cocok

616 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 46 46 cocok

617 tremenza tablet 0 0 cocok

618 Triamcinolon 4 mg tablet 522 522 cocok

619 triaxitrol 5 ml tm 0 0 cocok

620 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 2160 2160 cocok

621 trifed tablet 0 0 cocok

622 Trifluoperazin 5 mg 0 0 cocok

623 Trifluoperazin 5 mg 0 0 cocok

624 Trijec 1 gram Injeksi 21 21 cocok

625 Trivam injeksi 0 0 cocok

626 Truvit Sirup 64 64 cocok

627 tutofusin infus 0 0 cocok

628 tuzalos tablet 0 0 cocok

629 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 27 27 cocok

630 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 104 104 cocok

631 Ulsidex 500 Mg tablet 1009 1009 cocok

632 Urdahex tablet 60 60 cocok

633 uresix injeksi 0 0 cocok

634 Urinter kapsul 2220 2220 cocok

635 Urotractin kapsul 0 0 cocok

636 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 218 218 cocok

637 Vaksin hepatitis B dewasa 0 0 cocok

638 Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) 1500 IU/BIOSAT

337 337 cocok

639 Valsartan 160 Mg tab 140 140 cocok

No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.

640 Valsartan 80 Mg tablet 658 658 cocok

641 Vascon injeksi 0 0 cocok

642 Vaselin Putih 5369 5369 cocok

643 Vastigo tablet 0 0 cocok

644 Ventolin inhaler 43 43 cocok

645 Ventolin Nebuler* 16461 16461 cocok

646 verapamil tab 1312 1312 cocok

647 vip albumin kapsul 0 0 cocok

648 Vitamin B Kompleks tablet 3 3 cocok

649 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2063 2063 cocok

650 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet 50

Mcg 5428 5428 cocok

651 Vitamin C (asam askorbat) 50mg tablet 11035 11035 cocok

652 voluven infus 0 0 cocok

653 Vometa flash Tablet 1052 1052 cocok

654 Vometa Drops 3 3 cocok

655 Vometa Sirup 13 13 cocok

656 Wiacid tablet 50 50 cocok

657 Wiaflox 500 mg tablet 968 968 cocok

658 zibramax sirup 0 0 cocok

659 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 480 480 cocok

660 Zinc pro Drop* 32 32 cocok

661 Zink 20 mg tablet 808 808 cocok

662 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 98 98 cocok

663 Zinnat 250 mg tablet* 12 12 cocok

664 Zirkum kids 20 mg sirup 98 98 cocok

Page 165: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

148

Lampiran 7. Laporan Tingkat Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

1 Abu (Biosave) injeksi 4 348 352 117 235 19.58 18

2 acarbose 50 Mg tablet 3476 3000 6476 1585 4891 407.58 16

3 Acetosal 100 mg tab* 1025 0 1025 350 675 56.25 18

4 Acran 150 Mg tab 2 5000 5002 1002 4000 333.33 15

5 acyclovir 200 mg tablet 234 0 234 23 211 17.58 13

6 acyclovir 5 Gram krim 130 100 230 44 186 15.50 15

7 acyclovir 400 mg tablet* 813 3200 4013 969 3044 253.67 16

8 Adalat oros 30 mg tab 390 1200 1590 300 1290 107.50 15

9 ALA 600 kaplet 6 0 6 0 6 0.50 12

10 Albapure 20 % 100 Ml 19 85 104 2 102 8.50 12

11 Albendazol 400 Mg tablet* 39 0 39 3 36 3.00 13

12 Albothyl Concetration 10 Ml 16 20 36 14 22 1.83 20

13 Albothyl Concetration 5 Ml 4 10 14 1 13 1.08 13

14 Albothyl ovula 10 0 10 0 10 0.83 12

15 Alernitis Tablet 142 9000 9142 4053 5089 424.08 22

16 alinamin f injeksi 104 300 404 6 398 33.17 12

17 Alkohol 70 % 82470 300000 382470 91687 290783 24231.92 16

18 Alkohol 95 % 0 15 15 0 15 1.25 12

19 Alkohol 96 % 100142 220000 320142 99142 221000 18416.67 17

20 Alkohol swab om* 8255 162600 170855 4242 166613 13884.42 12

21 Alopurinol 100 Mg tablet* 10686 27000 37686 39 37647 3137.25 12

22 Alpentin 100 Mg Tablet* 0 5000 5000 594 4406 367.17 14

23 Alprazolam 0,25 Mg tablet 1752 11000 12752 488 12264 1022.00 12

24 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2929 4000 6929 2148 4781 398.42 17

25 Alprazolam 1 mg tablet 2842 4000 6842 1466 5376 448.00 15

26 Amadiab-1 Tablet 85 0 85 25 60 5.00 17

27 Amadiab-2 Tablet 63 0 63 3 60 5.00 13

28 Ambroxol Sirup 138 310 448 23 425 35.42 13

29 Ambroxol tablet 2386 39000 41386 3489 37897 3158.08 13

30 Amdixal 5 mg tablet 51 0 51 0 51 4.25 12

31 Amikasin injeksi 250 mg 22 205 227 14 213 17.75 13

32 Amino fluid-l 500 ml 82 756 838 45 793 66.08 13

33 aminoleban soft bag 33 70 103 6 97 8.08 13

34 Aminopalbutamoillin 100 0 100 0 100 8.33 12

35 Aminophyllin 150 mg tablet 2005 0 2005 0 2005 167.08 12

Page 166: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

149

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

36 Aminophyllin 200 mg tablet* 2599 0 2599 500 2099 174.92 15

37 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 57 543 600 175 425 35.42 17

38 Aminosteril infant 6 % 12 10 22 0 22 1.83 12

39 Amiparen Infus softbag 14 164 178 10 168 14.00 13

40 Amitriptylin 25 mg tablet 378 7000 7378 2982 4396 366.33 20

41 Amlodipin 10 mg tablet* 23358 94500 117858 14119 103739 8644.92 14

42 Amlodipin 5 mg tablet* 4542 9900 14442 2255 12187 1015.58 14

43 Amoxan 500 mg kapsul 10 2000 2010 344 1666 138.83 14

44 Amoxan dry sirup 5 24 29 0 29 2.42 12

45 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup kering 26 580 606 56 550 45.83 13

46 amoxycillin 500 Mg tablet * 2342 24000 26342 1553 24789 2065.75 13

47 amoxycillin injeksi 1 gr 75 2520 2595 82 2513 209.42 12

48 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial * 42 450 492 27 465 38.75 13

49 Anadex tablet 138 400 538 200 338 28.17 19

50 Anadium Kaplet 193 1080 1273 379 894 74.50 17

51 Analsik Kapsul 1925 12000 13925 2409 11516 959.67 15

52 Analtram Kaplet 650 0 650 0 650 54.17 12

53 Anemolat 1 Mg 6000 25000 31000 3618 27382 2281.83 14

54 Antalgin 500 mg tab** 4564 12000 16564 1553 15011 1250.92 13

55 Antasida DOEN syrup 10 0 10 0 10 0.83 12

56 Antasida DOEN tablet 4707 1000 5707 1550 4157 346.42 16

57 Antihemoroid, Kombinasi: 98 300 398 0 398 33.17 12

58 Antrain injeksi 157 2555 2712 1 2711 225.92 12

59 Anxibloc Tablet 101 550 651 107 544 45.33 14

60 Apyalis 10 ml Drops 20 70 90 40 50 4.17 22

61 Apyalis 100 ml Sirup 35 725 760 102 658 54.83 14

62 Aqua bidest 1000 ml 24 318 342 27 315 26.25 13

63 aqua pro injeksi 25 ml* 1384 39540 40924 1884 39040 3253.33 13

64 Aquasonic jelly 19500 60000 79500 5016 74484 6207.00 13

65 Arixtra 2,5 Mg Injeksi* 563 2010 2573 204 2369 197.42 13

66 Arkine 2 mg tablet 0 25000 25000 6000 19000 1583.33 16

67 Asam Folat tablet 1 Mg 1070 12000 13070 11 13059 1088.25 12

68 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 2214 77000 79214 6430 72784 6065.33 13

69 Asam Salisilat 1521 0 1521 500 1021 85.08 18

70 Asam Traneksamat injeksi 250 Mg/Ml 243 950 1193 269 924 77.00 15

71 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml 64 4190 4254 430 3824 318.67 13

72 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 743 5000 5743 746 4997 416.42 14

Page 167: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

150

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

73 Aseptanios HP 50 Sol 5000 45000 50000 10000 40000 3333.33 15

74 Asering Infus 309 21000 21309 1277 20032 1669.33 13

75 Asetazolamid 250 tablet 112 - 112 - 112 9.33 12

76 Aspilet Chew Tablet** 3096 20000 23096 3666 19430 1619.17 14

77 Asvex tablet 283 5350 5633 377 5256 438.00 13

78 Atapulgit 83 - 83 - 83 6.92 12

79 Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml

(I.V./I.M./S.K.) * 361 600 961 127 834 69.50 14

80 avamys spray 16 40 56 5 51 4.25 13

81 Azitromisin 500 Mg 401 1240 1641 2 1639 136.58 12

82 Bactoderm Krim 10 gram 11 40 51 2 49 4.08 12

83 Bamgetol 200mg tablet 988 4000 4988 19 4969 414.08 12

84 Baquinor Forte Kapsul 20 580 600 64 536 44.67 13

85 Batugin Elixir 300 ml 54 684 738 8 730 60.83 12

86 Bedak Salisil 37 84 121 0 121 10.08 12

87 berotect mdi spray 27 110 137 11 126 10.50 13

88 Betadine gargle 190 ml 7 181 188 1 187 15.58 12

89 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 1259 31620 32879 2211 30668 2555.67 13

90 betametason 0,1% 5 gram krim 26 150 176 0 176 14.67 12

91 Betazon - N Krim** 17 30 47 1 46 3.83 12

92 Bioplacenton Jelly** 11 30 41 8 33 2.75 15

93 Biostrom sirup 2 0 2 0 2 0.17 12

94 Bisoprolol 5 mg tablet 617 13200 13817 703 13114 1092.83 13

95 Bledstop Injeksi 68 50 118 51 67 5.58 21

96 borax glyserin 10 ml solution 22 48 70 34 36 3.00 23

97 brainact 250 mg injeksi 32 0 32 0 32 2.67 12

98 Bufect forte sirup 14 257 271 1 270 22.50 12

99 Bupivakain spinal heavy injeksi* 59 55 114 52 62 5.17 22

100 Buranazin cream 35 gram 16 160 176 43 133 11.08 16

101 Cal-95 tablet 497 1950 2447 116 2331 194.25 13

102 Calcium Lactate 500 Mg tablet 9281 13300 22581 117 22464 1872.00 12

103 Caldece Tablet 5 41 46 8 38 3.17 15

104 Calos Tablet 288 8400 8688 969 7719 643.25 14

105 Calsium gluconas injeksi 43 96 139 40 99 8.25 17

106 Canderin 16 Mg 209 550 759 239 520 43.33 18

107 Canderin 8 Mg 209 30 239 30 209 17.42 14

108 Candesartan 16 Mg tablet 5365 70800 76165 2333 73832 6152.67 12

Page 168: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

151

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

109 Candesartan 8 Mg tablet 5161 18900 24061 7591 16470 1372.50 18

110 Captopril 12,5 mg 6764 7000 13764 3259 10505 875.42 16

111 Captopril 25 mg 3010 17500 20510 6811 13699 1141.58 18

112 Carbamazepin 200 Mg tablet 0 10000 10000 4500 5500 458.33 22

113 Carsive E Injeksi 13 70 83 31 52 4.33 19

114 Catapres 0,15 Mg Injeksi 44 50 94 31 63 5.25 18

115 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 81 425 506 30 476 39.67 13

116 Cedocard 5 mg tablet 442 100 542 218 324 27.00 20

117 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 120 120 0 120 10.00 12

118 Cefadroxyl 500 mg kapsul 4712 47000 51712 5724 45988 3832.33 13

119 Cefat 500 Mg Tablet 17 1100 1117 29 1088 90.67 12

120 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 319 2570 2889 300 2589 215.75 13

121 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 147 720 867 0 867 72.25 12

122 Cefila Dry Sirup 8 230 238 37 201 16.75 14

123 Cefila 100 mg tablet 90 1680 1770 362 1408 117.33 15

124 cefixime 100 mg kapsul 0 10000 10000 4500 5500 458.33 22

125 Cefixime 100 mg tablet 3885 30000 33885 5468 28417 2368.08 14

126 Cefoperazon Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 22 150 172 46 126 10.50 16

127 Cefotaxim 1 gram injeksi 10200 3084 13284 1110 12174 1014.50 13

128 Cefpirome injeksi 26 156 182 0 182 15.17 12

129 Ceftazidime Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 37 50 87 39 48 4.00 22

130 Ceftriakson Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 2651 34726 37377 6916 30461 2538.42 15

131 Cefxon Injeksi 25 340 365 66 299 24.92 15

132 Cendo Asthenof 5ml 43 30 73 19 54 4.50 16

133 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 230 415 645 127 518 43.17 15

134 Cendo Carpin 2% TM 2 5 7 2 5 0.42 17

135 Cendo Catarlent 5 ml TM 17 145 162 20 142 11.83 14

136 Cendo Cenfresh TM MD 340 400 740 336 404 33.67 22

137 cendo conver TM 0 8 8 4 4 0.33 24

138 Cendo Efrisel TM 7 25 32 5 27 2.25 14

139 Cendo Fenicol SM 18 10 28 15 13 1.08 26

140 Cendo Fenicol TM 5 0 5 0 5 0.42 12

141 Cendo Floxa 0,5 mg MD 331 865 1196 125 1071 89.25 13

142 Cendo Fluorescein TM 6 50 56 4 52 4.33 13

143 Cendo Gentamisin SM 26 90 116 30 86 7.17 16

144 Cendo Gentamycin TM 32 110 142 10 132 11.00 13

145 Cendo Hervis SM 8 0 8 4 4 0.33 24

Page 169: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

152

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

146 Cendo lubrican 0,6 MD 20 0 20 0 20 1.67 12

147 Cendo Lyters TM 204 1200 1404 17 1387 115.58 12

148 Cendo Mycos SM 35 170 205 20 185 15.42 13

149 Cendo Mycos TM 37 40 77 20 57 4.75 16

150 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 4 14 18 3 15 1.25 14

151 Cendo Pantocain 2%TM 7 11 18 4 14 1.17 15

152 Cendo Polydex TM 179 1100 1279 340 939 78.25 16

153 Cendo Polygran SM 5 10 15 5 10 0.83 18

154 Cendo Polygran TM 5 20 25 13 12 1.00 25

155 Cendo Polynel 5 ml TM 26 250 276 3 273 22.75 12

156 Cendo Polynel SM 5 0 5 0 5 0.42 12

157 Cendo Timolol 0,5% tm 0 145 145 30 115 9.58 15

158 Cendo Tobros TM 70 45 115 55 60 5.00 23

159 Cendo Tobroson TM MD 115 700 815 125 690 57.50 14

160 Cendo Tropin 1 % TM 0 10 10 1 9 0.75 13

161 Cendo Ulcori TM MD 345 780 1125 128 997 83.08 14

162 Cendo Vasacon TM 5 60 65 18 47 3.92 17

163 Cendo Vital Tablet 80 30 110 45 65 5.42 20

164 Cendo Vitrolenta TM 274 900 1174 70 1104 92.00 13

165 Cendo Xitrol SM 20 100 120 10 110 9.17 13

166 Cendo Xitrol TM MD 326 1090 1416 247 1169 97.42 15

167 Cephalexin 500 mg kapsul 0 150 150 60 90 7.50 20

168 Ceptik kapsul 69 150 219 0 219 18.25 12

169 Ceptik sirup 5 14 19 0 19 1.58 12

170 Cernevit injeksi 1 20 21 0 21 1.75 12

171 Cetirizine 10 mg kapsul 3238 15100 18338 3509 14829 1235.75 15

172 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 44 104 148 54 94 7.83 19

173 Chlor ethyl water 4 0 4 0 4 0.33 12

174 Chloramex injeksi 0 100 100 0 100 8.33 12

175 Chloramphenicol 250 mg kapsul 630 0 630 189 441 36.75 17

176 Chloramphenicol Kaps 500 Mg 105 - 105 - 105 8.75 12

177 Chloramphenicol Suspensi 125 Mg/5ml 10 0 10 0 10 0.83 12

178 Cholestat 8 0 8 0 8 0.67 12

179 Ciprofloksasin injeksi 2 Mg/Ml infus 12 - 12 - 12 1.00 12

180 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 4779 50000 54779 6808 47971 3997.58 14

181 Ciprofloxacin 100 cc infus 210 180 390 23 367 30.58 13

182 Citicholin 1000 mg tablet 394 8100 8494 211 8283 690.25 12

Page 170: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

153

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

183 Citicholin 250 mg injeksi 1098 14550 15648 2792 12856 1071.33 15

184 Citicholin 500 mg tablet 428 12000 12428 329 12099 1008.25 12

185 Claneksi Kapsul 3 100 103 3 100 8.33 12

186 Clindamycin 150 mg kapsul 43 900 943 513 430 35.83 26

187 Clindamycin 300 mg tablet 247 1150 1397 483 914 76.17 18

188 Clobazam 10 mg tablet 947 10000 10947 1369 9578 798.17 14

189 Clonidine 0,15 mg tab 3130 19000 22130 3487 18643 1553.58 14

190 Clopidogrel tablet 752 24900 25652 2967 22685 1890.42 14

191 clopisan 3 0 3 0 3 0.25 12

192 Clorilex 100 mg 159 0 159 60 99 8.25 19

193 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 348 18800 19148 8260 10888 907.33 21

194 Clozapin 25 Mg tablet 1367 13000 14367 1621 12746 1062.17 14

195 Clozapin100 Mg tablet 1583 6000 7583 1500 6083 506.92 15

196 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 818 7650 8468 1367 7101 591.75 14

197 Cobazim 1000 mg kapsul 120 800 920 101 819 68.25 13

198 Codein 10 Mg tablet 3000 0 3000 1626 1374 114.50 26

199 Codein 20 Mg tablet 1006 1000 2006 0 2006 167.17 12

200 Colcancetine injeksi 0 350 350 0 350 29.17 12

201 Colcancetine syrup 1 0 1 0 1 0.08 12

202 Concor 2, 5 Mg tab tab 653 8800 9453 180 9273 772.75 12

203 Concor 5 Mg tab 709 2500 3209 155 3054 254.50 13

204 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 12 12 0 12 1.00 12

205 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1245 6000 7245 1811 5434 452.83 16

206 Cravit Tablet 37 190 227 7 220 18.33 12

207 Cravox Tablet 150 650 800 61 739 61.58 13

208 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 7405 0 7405 3415 3990 332.50 22

209 Curcuma 200 mg tablet 455 8900 9355 1963 7392 616.00 15

210 Cycloprogynova tablet 0 42 42 0 42 3.50 12

211 Cytotec Tablet 80 150 230 55 175 14.58 16

212 Dactarin diapers 26 110 136 0 136 11.33 12

213 Daryantulle 188 4050 4238 618 3620 301.67 14

214 Deculin 15 mg tab 13 8700 8713 338 8375 697.92 12

215 Deculin 30 mg tab 1171 3000 4171 5 4166 347.17 12

216 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 2734 5000 7734 1811 5923 493.58 16

217 Deksametason 0,5 mg tablet 2264 2000 4264 0 4264 355.33 12

218 Denomix cream 10 gram 0 80 80 20 60 5.00 16

219 Depakote 250 mg Tablet 1025 8000 9025 2667 6358 529.83 17

Page 171: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

154

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

220 Depakote ER 500 mg Tablet 1277 8500 9777 1571 8206 683.83 14

221 Dermanios scrub chlorhexidine 0 65000 65000 0 65000 5416.67 12

222 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 8 90 98 0 98 8.17 12

223 Dexketoprofen 25 mg injeksi 0 180 180 59 121 10.08 18

224 Dexketoprofen 25 mg tablet 1402 74700 76102 8677 67425 5618.75 14

225 Dextrose 10 % infus 5 1060 1065 36 1029 85.75 12

226 Dextrose 40 % 25 ml per botol 37 840 877 7 870 72.50 12

227 Dextrose 5 % infus 49 1600 1649 234 1415 117.92 14

228 Diagit tablet 0 500 500 245 255 21.25 24

229 Diazepam 2 mg tablet 11088 58500 69588 38842 30746 2562.17 27

230 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 5 960 965 36 929 77.42 12

231 Difenhidramin injeksi 22 4450 4472 0 4472 372.67 12

232 Digoksin 0,25 mg tablet 679 8000 8679 2282 6397 533.08 16

233 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 63 0 63 0 63 5.25 12

234 Diltiazem 30 mg tablet 132 7000 7132 304 6828 569.00 13

235 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 935 0 935 400 535 44.58 21

236 Dimenhydrinate 50 mg tablet 2218 4000 6218 1795 4423 368.58 17

237 Disolf Ec 450 Mg 44 0 44 15 29 2.42 18

238 dobuject injeksi 7 0 7 0 7 0.58 12

239 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 260 300 560 37 523 43.58 13

240 Doksisiklin 100mg kapsul 1026 500 1526 9 1517 126.42 12

241 doloscaneuron tablet 162 0 162 0 162 13.50 12

242 Domperidon 5mg/ml drops 38 20 58 22 36 3.00 19

243 Domperidon susp 5 mg/5 ml 39 250 289 22 267 22.25 13

244 Domperidon10 mg tablet 6174 10000 16174 5034 11140 928.33 17

245 Dopamed 250 Mg tab 147 750 897 441 456 38.00 24

246 Dulcolax 10 mg Suppositoria 0 600 600 150 450 37.50 16

247 Dulcolax 5 mg Suppositoria 44 0 44 12 32 2.67 17

248 Dulcolax 5 mg Tablet 316 1200 1516 2 1514 126.17 12

249 Duviral 85 0 85 0 85 7.08 12

250 EAS pfrimmer infus 49 320 369 41 328 27.33 14

251 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 92 130 222 98 124 10.33 21

252 Enatin Kapsul 412 500 912 212 700 58.33 16

253 Enystn 12 ml 21 204 225 1 224 18.67 12

254 Eperisone Hcl 0 10900 10900 0 10900 908.33 12

255 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 188 150 338 89 249 20.75 16

256 Eprex 2000 IU injeksi 63 220 283 0 283 23.58 12

Page 172: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

155

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

257 Ergotika Tablet 4,5 Mg 27 50 77 22 55 4.58 17

258 Erysanbe 200 Mg Tablet 52 300 352 67 285 23.75 15

259 Erysanbe Sirup 0 81 81 35 46 3.83 21

260 Erythromysin 250 mg tablet 116 - 116

116 9.67

261 Erythromysin 500 Mg kapsul 587 0 587 297 290 24.17 24

262 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 16 84 100 15 85 7.08 14

263 Etambutol 500 Mg tablet 30 - 30 - 30 2.50

264 Etambutol 250 mg tablet 35 - 35 - 35 2.92

265 Etil Klorida Semprot 100 Ml 5 - 5 - 5 0.42

266 Euthyrox 100 mcg Tablet 140 4400 4540 1030 3510 292.50 16

267 Extrace 200 mg Injeksi 51 390 441 12 429 35.75 12

268 Eyevit Tablet 114 0 114 13 101 8.42 14

269 Fargoxin Injeksi 21 130 151 54 97 8.08 19

270 Fargoxin Tablet 1400 2500 3900 1310 2590 215.83 18

271 Farmabes tablet 1764 0 1764 0 1764 147.00 12

272 Farmacrol forte suspensi 17 10 27 0 27 2.25 12

273 Farmacrol forte tablet 598 200 798 0 798 66.50 12

274 Farsorbid 5 mg Injeksi 100 0 100 52 48 4.00 25

275 Farsorbid 5 mg Tablet 1935 1800 3735 1608 2127 177.25 21

276 Fasorbid 10 mg injeksi 13 540 553 0 553 46.08 12

277 Fasorbid 5 mg tablet 1500 0 1500 0 1500 125.00 12

278 Fenistil drops 1 mg 1 10 11 1 10 0.83 13

279 Fenofibrat 300 mg 858 6300 7158 27 7131 594.25 12

280 Fenofibrate 100 mg tablet 550 2400 2950 200 2750 229.17 13

281 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 104 1478 1582 412 1170 97.50 16

282 Ferlin Drops 7 108 115 4 111 9.25 12

283 Ferlin Sirup 5 48 53 5 48 4.00 13

284 Ferro Sulfat tablet Salut 300 Mg 50 - 50 - 50 4.17 12

285 Fimahes infus 8 100 108 0 108 9.00 12

286 Flamar TM 3 5 8 3 5 0.42 19

287 Flamicort 40 mg Injeksi 42 86 128 21 107 8.92 14

288 Flixotide nebules 937 4750 5687 317 5370 447.50 13

289 Fluconazole 150 mg tablet 60 20 80 32 48 4.00 20

290 Flunarizine 10 mg tablet 0 9000 9000 2732 6268 522.33 17

291 Flunarizine 5 mg tablet 1829 15900 17729 2789 14940 1245.00 14

292 Folavit 400 mcg tablet 196 200 396 0 396 33.00 12

293 Foransi 10 Mg tab 674 0 674 6 668 55.67 12

Page 173: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

156

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

294 formalin 4100 400 4500 3100 1400 116.67 39

295 Frego 10 mg Tablet 305 250 555 51 504 42.00 13

296 Frego 5 mg Tablet 204 1300 1504 51 1453 121.08 12

297 Fresofol 1 % injeksi 66 235 301 46 255 21.25 14

298 fungitrazol kapsul 15 36 51 0 51 4.25 12

299 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.) 2000 5000 7000 2927 4073 339.42 21

300 Furosemid 40 mg tablet 3486 35500 38986 4581 34405 2867.08 14

301 Futrolit infus 91 7220 7311 131 7180 598.33 12

302 Fuzide 60 ml suspensi 0 207 207 0 207 17.25 12

303 Gabapentin 300 mg Kapsul 1614 23240 24854 2873 21981 1831.75 14

304 gabbril 250 mg tablet 21 0 21 0 21 1.75 12

305 Garam Ingris 1390 6000 7390 3460 3930 327.50 23

306 Garam Oralit, Kombinasi 67 100 167 0 167 13.92 12

307 Gastrofer Injeksi 40 Mg 80 705 785 16 769 64.08 12

308 Gelofusine infus 10 30 40 0 40 3.33 12

309 Gemfibrozil 300 mg tablet 1413 12200 13613 5982 7631 635.92 21

310 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 0 21 0 21 1.75 12

311 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 - 21 - 21 1.75 12

312 Genoint zalf /SK 125 50 175 0 175 14.58 12

313 Genoint SM 49 0 49 0 49 4.08 12

314 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 709 4450 5159 1420 3739 311.58 17

315 GG 100 Mg tablet 4875 0 4875 1944 2931 244.25 20

316 Gigasept AF Forte 2 liter 1000 1400 2400 849 1551 129.25 19

317 Gitas Plus Tablet 280 2300 2580 131 2449 204.08 13

318 Glaucon 250 mg Tablet 117 900 1017 221 796 66.33 15

319 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14922 0 14922 9017 5905 492.08 30

320 Glicab 80 Mg 552 0 552 113 439 36.58 15

321 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 5279 140 5419 3295 2124 177.00 31

322 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 10458 12500 22958 6680 16278 1356.50 17

323 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 5788 0 5788 2941 2847 237.25 24

324 Glimepirid tablet 3 mg tablet 0 2000 2000 939 1061 88.42 23

325 Glimepirid tablet 4 mg tablet 5458 27500 32958 1561 31397 2616.42 13

326 Gliserin cair/ml 10376 5000 15376 6754 8622 718.50 21

327 Glucobay 50 mg Tablet 215 0 215 50 165 13.75 16

328 Glucosamin MPL 500 mg 3230 33300 36530 0 36530 3044.17 12

329 Haloperidol 0, 5 mg tablet 5290 4000 9290 3548 5742 478.50 19

330 Haloperidol 5 mg tablet 374 9500 9874 979 8895 741.25 13

Page 174: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

157

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

331 Haloperidol 1, 5 mg tablet 1526 5500 7026 3577 3449 287.42 24

332 Heksakiorofen 15 - 15 - 15 1.25 12

333 Hemapo 3000 IU Injeksi 107 2100 2207 251 1956 163.00 14

334 Heptasan tablet 155 500 655 42 613 51.08 13

335 Herbesser CD 100 Tablet 791 4800 5591 1414 4177 348.08 16

336 Herbesser CD 200 Tablet 923 4150 5073 237 4836 403.00 13

337 Herbesser Injeksi 33 60 93 22 71 5.92 16

338 Hexymer 2 mg 2606 10000 12606 2 12604 1050.33 12

339 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 7269 2000 9269 2921 6348 529.00 18

340 Hidroklorotiazid tablet 25 Mg 114 - 114 - 114 9.50 12

341 Hidrokortison 1% 5 gr krim 25 50 75 2 73 6.08 12

342 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 57 134 191 13 178 14.83 13

343 Hidrokortison injeksi 20 - 20 - 20 1.67 12

344 Hipnoz 5mg/5ml 1 0 1 0 1 0.08 12

345 Humalog kwikpen/3 ml 52 550 602 28 574 47.83 13

346 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml 59 180 239 53 186 15.50 15

347 Human Albumin 20 % 100 Ml 2 20 22 0 22 1.83 12

348 Hyperhep B 0,5 0 8 8 1 7 0.58 14

349 hyphobhac 200 mg 7 0 7 0 7 0.58 12

350 Hypobhac 100 Injeksi 10 20 30 5 25 2.08 14

351 Hypobhac 25 Injeksi 10 15 25 8 17 1.42 18

352 Hystolan tablet 18 0 18 0 18 1.50 12

353 Hytroz 1 Mg Tablet 823 3000 3823 383 3440 286.67 13

354 Hytroz 2 Mg tablet 420 3000 3420 190 3230 269.17 13

355 IBS trivan injeksi 19 0 19 0 19 1.58 12

356 Ibuprofen 400 Mg tablet 2414 4000 6414 0 6414 534.50 12

357 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 82 150 232 45 187 15.58 15

358 Ictyol Salep 11 0 11 4 7 0.58 19

359 Ikalep Sirup 12 175 187 7 180 15.00 12

360 imunos sirup 16 325 341 9 332 27.67 12

361 Imunos tablet 499 4200 4699 368 4331 360.92 13

362 Inerson Cream 15 Gram 14 55 69 8 61 5.08 14

363 inpepsa sirup 24 362 386 0 386 32.17 12

364 Insterhistin tab 0 200 200 55 145 12.08 17

365 Intermoxyl 1 gram Injeksi 0 160 160 8 152 12.67 13

366 Intermoxyl 500 mg Kapsul 125 900 1025 5 1020 85.00 12

367 Intervask 10mg tablet 30 0 30 0 30 2.50 12

Page 175: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

158

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

368 Inviclot 5 ml Injeksi 75 955 1030 194 836 69.67 15

369 IOD Povidon 10 % 300 ml 25 420 445 4 441 36.75 12

370 IOD Povidon 10 % 60 ml 30 30 60 12 48 4.00 15

371 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 6 6 0 6 0.50 12

372 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 6 6 0 6 0.50 12

373 Irbesartan 150 Mg tab 66 600 666 160 506 42.17 16

374 Irbesartan 300 Mg tab 300 3300 3600 1344 2256 188.00 19

375 ISDN injeksi 9 0 9 1 8 0.67 14

376 Isoniazid tablet 300 Mg tablet 100 - 100 - 100 8.33 12

377 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 9157 0 9157 5000 4157 346.42 26

378 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 35770 80000 115770 17862 97908 8159.00 14

379 isosorbid injeksi 9 100 109 1 108 9.00 12

380 Isotic adretor 0,5 % TM 143 250 393 40 353 29.42 13

381 isprinol sirup 0 31 31 0 31 2.58 12

382 Itraconazole 100 Mg 10 590 600 2 598 49.83 12

383 Kaen 3 B 75 2940 3015 204 2811 234.25 13

384 Kalipar 300 mg Tablet 288 750 1038 41 997 83.08 12

385 Kalium Diklofenak 25 Mg 1762 15000 16762 4497 12265 1022.08 16

386 Kalium Diklofenak 50 Mg 1624 26200 27824 3257 24567 2047.25 14

387 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 13 55 68 1 67 5.58 12

388 Kalnex 500 mg inj 493 100 593 15 578 48.17 12

389 Kalnex 500 mg tablet 0 200 200 0 200 16.67 12

390 Kaltrofen 100 mg Suppo 331 2500 2831 3 2828 235.67 12

391 Kaltrofen 5mg Tablet 0 50 50 1 49 4.08 12

392 kalxetin 10 mg tablet 2 0 2 0 2 0.17 12

393 Kamolas sirup 0 600 600 300 300 25.00 24

394 Kamolas tablet 0 12000 12000 0 12000 1000.00 12

395 Karbo Adsorben tablet 0,5 gr 112 - 112 - 112 9.33 12

396 Kcl/Kalium klorida 25 ml 96 120 216 17 199 16.58 13

397 Kendaron tablet 105 2850 2955 382 2573 214.42 14

398 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 440 385 825 30 795 66.25 12

399 Ketokonazol tablet 200 Mg 363 3500 3863 1007 2856 238.00 16

400 Ketopain Injeksi 69 550 619 25 594 49.50 13

401 Ketoprofen 100 Mg tablet 0 1500 1500 550 950 79.17 19

402 Ketoprofen 50 Mg tablet 3810 17500 21310 1413 19897 1658.08 13

403 Ketorolac 10 mg inj 224 1300 1524 35 1489 124.08 12

404 Ketorolac 30 mg inj 2491 14480 16971 173 16798 1399.83 12

Page 176: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

159

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

405 ketosteril tablet 180 0 180 10 170 14.17 13

406 Kolkatriol forte 0,5 49 240 289 59 230 19.17 15

407 Kolkatriol kapsul 49 210 259 19 240 20.00 13

408 KSR 600 mg tablet 277 9100 9377 1500 7877 656.42 14

409 KTM 100 mg Injeksi 8300 0 8300 300 8000 666.67 12

410 Lacedim 1 gram Inj 9 20 29 12 17 1.42 20

411 Lactor 30 mg injeksi 27 0 27 4 23 1.92 14

412 Laktulosa sirup 10 230 240 0 240 20.00 12

413 Lameson 125 mg Injeksi 28 105 133 2 131 10.92 12

414 Lameson 16 Mg Tablet 170 0 170 29 141 11.75 14

415 Lameson 4 Mg Tablet 469 3700 4169 130 4039 336.58 12

416 Lamivudin 150 mg tab 2202 0 2202 12 2190 182.50 12

417 Lanakeloid krim 10 40 50 4 46 3.83 13

418 Lanakeloid Tablet 540 0 540 154 386 32.17 17

419 Lansoprazol 20 mg 4540 25300 29840 6 29834 2486.17 12

420 Lanturol 400 Mg Kapsul 116 0 116 1 115 9.58 12

421 Lantus solostar injeksi 55 380 435 70 365 30.42 14

422 Lapibal 250 Mg Kapsul 187 500 687 109 578 48.17 14

423 Lapibal 500 Mg Kapsul 151 700 851 66 785 65.42 13

424 Lapifed Sirup 60 ml 55 71 126 8 118 9.83 13

425 Lapisiv Sirup 100 ml 0 160 160 0 160 13.33 12

426 Lapixime Injeksi 29 0 29 10 19 1.58 18

427 Lasix 10 mg injeksi 0 1305 1305 0 1305 108.75 12

428 laxadine emulsi 7 0 7 0 7 0.58 12

429 L-Bio 362 9450 9812 345 9467 788.92 12

430 leparson tablet 36 0 36 0 36 3.00 12

431 Lesichol 250 64 0 64 0 64 5.33 12

432 Levemir flexpen 26 205 231 25 206 17.17 13

433 Levofloksasin 500 Mg tablet 1740 9000 10740 2174 8566 713.83 15

434 Levofloksasin infus 85 650 735 69 666 55.50 13

435 Levopar tablet 775 11500 12275 0 12275 1022.92 12

436 Levosol Injeksi 11 0 11 2 9 0.75 15

437 Lidodex injeksi 80 625 705 32 673 56.08 13

438 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 885 7500 8385 1509 6876 573.00 15

439 Lisinopril 10 mg tablet 1857 13000 14857 2808 12049 1004.08 15

440 Lodia 2 mg 0 840 840 2 838 69.83 12

441 Loperamide 2 Mg tablet 933 2500 3433 660 2773 231.08 15

Page 177: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

160

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

442 Loratadin 10 Mg tablet 1485 6000 7485 3237 4248 354.00 21

443 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 57 0 57 25 32 2.67 21

444 Manitol Iarutan Infus 20% 112 500 612 64 548 45.67 13

445 Matafres 0,4 ml TM 80 2150 2230 26 2204 183.67 12

446 Mecobalamin 250 mg kapsul 2 25000 25002 3330 21672 1806.00 14

447 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2065 59100 61165 3453 57712 4809.33 13

448 Mecobalamin 500 mg injeksi 565 6740 7305 926 6379 531.58 14

449 Mefinal 500 mg Tablet 107 2500 2607 156 2451 204.25 13

450 Mefinter 500 mg 1 1100 1101 3 1098 91.50 12

451 Meloxicam 15 mg tablet 2430 21500 23930 132 23798 1983.17 12

452 Meloxicam 7, 5 mg tablet 3124 5500 8624 1755 6869 572.42 15

453 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial 201 3550 3751 168 3583 298.58 13

454 Metformin tablet 500 Mg tablet 15937 140000 155937 24184 131753 10979.42 14

455 Methisoprinol 250 mg sirup 0 28 28 0 28 2.33 12

456 Methylprednisolon 125mg/ vial injeksi 213 3700 3913 1004 2909 242.42 16

457 Methylprednisolon 16 mg tablet 89 - 89 - 89 7.42 12

458 Methylprednisolon 4 mg tablet 12129 77000 89129 2213 86916 7243.00 12

459 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 163 200 363 6 357 29.75 12

460 Metilergometrin 0,125 mg tablet 76 2000 2076 697 1379 114.92 18

461 Metoklopramid 10 mg tablet 2909 7000 9909 2000 7909 659.08 15

462 Metoklopramid 5 mg tablet 1081 7500 8581 2936 5645 470.42 18

463 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml 329 2400 2729 85 2644 220.33 12

464 Metronidazol Gel 7 - 7 - 7 0.58 12

465 Metronidazol tablet 500 Mg 2023 2500 4523 551 3972 331.00 14

466 Meylon Injeksi 25 Ml 80 60 140 32 108 9.00 16

467 Miconazol krim 2% 10 gram 72 288 360 165 195 16.25 22

468 Microlax rectal tube 5 10 15 0 15 1.25 12

469 Miniaspi 80mg tablet 1285 35000 36285 5052 31233 2602.75 14

470 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)

32 29 61 9 52 4.33 14

471 MST Continus 10 Mg tablet 280 1140 1420 485 935 77.92 18

472 Mucogard Suspensi 100 Ml 168 868 1036 102 934 77.83 13

473 mucus extractor 78 725 803 61 742 61.83 13

474 Musin suspensi 26 281 307 17 290 24.17 13

475 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 563 15168 15731 1676 14055 1171.25 13

476 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 0 400 400 100 300 25.00 16

477 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 14 340 354 145 209 17.42 20

Page 178: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

161

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

478 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 683 5000 5683 449 5234 436.17 13

479 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 2508 36900 39408 3431 35977 2998.08 13

480 Natrium Hipoklorit Cairan Konsentrat 5% 33 30 63 0 63 5.25 12

481 Nebacetin Powder 0 145 145 2 143 11.92 12

482 neo smnc injeksi 37 0 37 0 37 3.08 12

483 Nepatic tablet 35 0 35 0 35 2.92 12

484 Nephrolith kapsul 438 8700 9138 238 8900 741.67 12

485 Nephrosteril 250 infus 24 0 24 0 24 2.00 12

486 Neurodex tab 516 44000 44516 953 43563 3630.25 12

487 neurosanbe injeksi 70 2350 2420 5 2415 201.25 12

488 Neurosanbe tab 125 900 1025 2 1023 85.25 12

489 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 2217 0 2217 10 2207 183.92 12

490 New Diatab 891 14500 15391 135 15256 1271.33 12

491 Newspar tablet 90 402 492 26 466 38.83 13

492 Nicardipin 10 Mg injeksi 17 500 517 16 501 41.75 12

493 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 6850 4000 10850 5995 4855 404.58 27

494 Nimotop Tablet 0 500 500 250 250 20.83 24

495 Nitrogen Peroksida 5 - 5 - 5 0.42 12

496 Nitrokaf Retard forte Kapsul 1779 0 1779 921 858 71.50 25

497 Nitrokaf Retard Kapsul 1370 19500 20870 590 20280 1690.00 12

498 Nokoba injeksi 31 50 81 0 81 6.75 12

499 Nolipo 500 mg Kapsul 97 1500 1597 106 1491 124.25 13

500 Nonemi tablet 0 400 400 0 400 33.33 12

501 Nopres 20 Mg 212 900 1112 12 1100 91.67 12

502 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 24 260 284 21 263 21.92 13

503 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9 widatra infus 5 50 55 15 40 3.33 17

504 Normal Salin (NS) 3 % 36 40 76 4 72 6.00 13

505 Notritis Kapsul 170 0 170 70 100 8.33 20

506 Novomix-30 flexpen 72 310 382 122 260 21.67 18

507 Novorapid flexpen 40 600 640 101 539 44.92 14

508 Nucef Kapsul 996 3180 4176 186 3990 332.50 13

509 Nufirom Injeksi 1 gram 40 71 111 1 110 9.17 12

510 Nutrivision kapsul 161 1890 2051 88 1963 163.58 13

511 Nystatin Drops 0 50 50 16 34 2.83 18

512 OBH 100 ml Sirup 268 150 418 139 279 23.25 18

513 obucort swinghaler 10 50 60 10 50 4.17 14

514 Omeprazol 20 mg kapsul 2823 104190 107013 5911 101102 8425.17 13

Page 179: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

162

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

515 Omeprazol 40mg/ 10 ml injeksi 169 14050 14219 764 13455 1121.25 13

516 Ondansetron 4 mg tablet 0 4620 4620 613 4007 333.92 14

517 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 4054 42100 46154 7869 38285 3190.42 14

518 Ondansetron 8 mg tab 149 0 149 43 106 8.83 17

519 Opigran 1 Mg Injeksi 0 650 650 0 650 54.17 12

520 Opigran 3 Mg Injeksi 68 10 78 2 76 6.33 12

521 Opilax 60 ml Sirup 25 65 90 8 82 6.83 13

522 Opiphen 60 ml Sirup 9 15 24 10 14 1.17 21

523 Opiphen 500 Mg Kapsul 217 0 217 70 147 12.25 18

524 otopain tt 38 785 823 1 822 68.50 12

525 Oxtercid injeksi 0 10 10 0 10 0.83 12

526 Oxtin Tablet 0 100 100 50 50 4.17 24

527 Oxyitocin injeksi 323 1300 1623 165 1458 121.50 13

528 Paket TB Anak 9 20 29 10 19 1.58 18

529 Paket TB Dewasa 29 0 29 9 20 1.67 17

530 Pamol 125 Mg Suppo 42 960 1002 0 1002 83.50 12

531 Pamol 250 Mg Suppo 26 540 566 207 359 29.92 19

532 Parasetamol 120mg/5ml syrup 89 2850 2939 433 2506 208.83 14

533 Parasetamol 500 Mg tab 55760 138400 194160 40171 153989 12832.42 15

534 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 32 180 212 50 162 13.50 16

535 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100 Ml 164 3850 4014 321 3693 307.75 13

536 Pehacain Injeksi 186 1100 1286 100 1186 98.83 13

537 Pehamol Infus 10 20 30 10 20 1.67 18

538 Perifas tablet 251 600 851 173 678 56.50 15

539 persidal 2 mg tablet 10 50 60 10 50 4.17 14

540 Petidin injeksi 50 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.) 2 ml 12 80 92 0 92 7.67 12

541 Phardex 2 Mg 256 1100 1356 123 1233 102.75 13

542 Phenytoin injeksi 21 280 301 41 260 21.67 14

543 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1423 16000 17423 1955 15468 1289.00 14

544 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet Sal 1079 2000 3079 950 2129 177.42 17

545 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2

Mg/Ml (I.M.) 13 1830 1843 328 1515 126.25 15

546 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1425 10000 11425 1127 10298 858.17 13

547 Pirasetam 400 Mg 477 1300 1777 190 1587 132.25 13

548 Pirasetam 800 Mg 6 1500 1506 591 915 76.25 20

549 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 348 800 1148 134 1014 84.50 14

550 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 178 1600 1778 167 1611 134.25 13

Page 180: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

163

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

551 Pirazinamid 500 mg tablet 0 200 200 30 170 14.17 14

552 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 766 10000 10766 0 10766 897.17 12

553 Pirosikam 10 Mg tablet 294 0 294 119 175 14.58 20

554 Pk Kristal 40 168 208 84 124 10.33 20

555 pondex sirup 10 25 35 0 35 2.92 12

556 Prednison 5 mg tablet 3896 2700 6596 1730 4866 405.50 16

557 Pregabalin 75 Mg tablet 888 21300 22188 893 21295 1774.58 13

558 premaston tablet 60 60 120 0 120 10.00 12

559 Prestin 20 Mg tablet* 0 3000 3000 21 2979 248.25 12

560 Primadol kaplet 80 0 80 20 60 5.00 16

561 Primolut N tablet 122 1200 1322 78 1244 103.67 13

562 Probenid Tablet 304 800 1104 69 1035 86.25 13

563 proinfark 10 mg injeksi 13 30 43 0 43 3.58 12

564 Prolacta dha for baby 81 100 181 0 181 15.08 12

565 Prolacta dha for mother 213 0 213 0 213 17.75 12

566 Proliver kapsul 72 120 192 29 163 13.58 14

567 Promavit Kapsul 305 2500 2805 1300 1505 125.42 22

568 Promedex tablet 0 800 800 0 800 66.67 12

569 Propranolol 10 mg tablet 3056 25200 28256 1687 26569 2214.08 13

570 Propranolol 40 mg tablet 100 - 100 - 100 8.33 12

571 Prosogan 30 mg injeksi 19 20 39 9 30 2.50 16

572 Prostigmin injeksi 25 170 195 0 195 16.25 12

573 Protofen supp 0 550 550 0 550 45.83 12

574 Provital tablet 1909 5500 7409 171 7238 603.17 12

575 Psidii Sirup 60 ml 5 595 600 57 543 45.25 13

576 PTU 100 Mg tablet 4970 10000 14970 4129 10841 903.42 17

577 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 0 1080 1080 17 1063 88.58 12

578 Ranitidine injeksi 4528 47910 52438 8101 44337 3694.75 14

579 Ranitidine tablet 10468 150000 160468 11977 148491 12374.25 13

580 Reco TT 10 ml 94 100 194 58 136 11.33 17

581 recormon psf 2000iu injeksi 83 0 83 0 83 6.92 12

582 Renalyte 27 211 238 2 236 19.67 12

583 reotal 400mg tablet 30 0 30 0 30 2.50 12

584 reotal injeksi 1 0 1 0 1 0.08 12

585 retivit tablet 500 0 500 0 500 41.67 12

586 Rifampisin 450 mg tablet 0 400 400 0 400 33.33 12

587 Rifampisin 600 mg tablet 99 500 599 174 425 35.42 17

Page 181: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

164

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

588 Ringer Fundin Infus 38 80 118 15 103 8.58 14

589 Ringer Laktat Infus soft bag 36 19960 19996 1230 18766 1563.83 13

590 Ringer Laktat Infus unicap ogb wb 2821 70400 73221 1947 71274 5939.50 12

591 Rinofer 100 mg injeksi 22 580 602 2 600 50.00 12

592 Risperidone 1 Mg tab 580 6500 7080 2827 4253 354.42 20

593 Risperidone 2 Mg tab 5 12000 12005 3500 8505 708.75 17

594 ristonat tablet 4 0 4 0 4 0.33 12

595 Roxemid injeksi 0 300 300 0 300 25.00 12

596 Saccorit Tablet 2244 8800 11044 2413 8631 719.25 15

597 Salbutamol 2 mg tab 6947 30000 36947 827 36120 3010.00 12

598 Salbutamol 4 mg tab 0 10000 10000 5 9995 832.92 12

599 sanmol drops 12 119 131 0 131 10.92 12

600 Sanmol Infus 0 50 50 18 32 2.67 19

601 Sanmol Sirup 17 451 468 28 440 36.67 13

602 Sanmol Tablet 414 12100 12514 945 11569 964.08 13

603 Sanprima tablet 12 0 12 0 12 1.00 12

604 Scabimite Krim 10 Gram 10 165 175 73 102 8.50 21

605 scandonest 2 % 1,8 ml 0 200 200 0 200 16.67 12

606 scantaren gell

140 140 0 140 11.67 12

607 Scopamin tablet 486 800 1286 100 1186 98.83 13

608 Sedacum 5mg/5ml injeksi 10 600 610 104 506 42.17 14

609 Seng oksida 5 - 5 - 5 0.42 12

610 Seretide 1 0 1 0 1 0.08 12

611 Sevorane 250 ml 0 3250 3250 500 2750 229.17 14

612 Simvastatin 10mg tablet 6 31400 31406 11055 20351 1695.92 19

613 Simvastatin 20mg tablet 18000 0 18000 8561 9439 786.58 23

614 Sirplus Sirup 0 84 84 19 65 5.42 16

615 Sojourn 500 1500 2000 0 2000 166.67 12

616 Solathim Dry Sirup 56 120 176 1 175 14.58 12

617 solvinex tablet 200 0 200 0 200 16.67 12

618 solvita sirup 0 180 180 0 180 15.00 12

619 Solvitron Kapsul 2535 10100 12635 1624 11011 917.58 14

620 Solvitron Sirup 16 360 376 50 326 27.17 14

621 Sotatic Injeksi 40 650 690 8 682 56.83 12

622 Sotatic Tablet 1925 0 1925 587 1338 111.50 17

623 Spasmal tablet 283 800 1083 119 964 80.33 13

624 Spiramisin tablet 500 Mg 45 - 45 - 45 3.75 12

Page 182: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

165

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

625 Spironolakton tablet 100 Mg 192 2000 2192 1200 992 82.67 27

626 Spironolakton tablet 25 Mg 0 17000 17000 2774 14226 1185.50 14

627 Sporetik 100 Mg kapsul 64 2199 2263 890 1373 114.42 20

628 starfolat 7 0 7 0 7 0.58 12

629 Steranios Solotion 2 % 5000 25000 30000 11000 19000 1583.33 19

630 Stesolid Injeksi 2 Ml 65 280 345 36 309 25.75 13

631 Stesolid rectal 10 mg tube 14 150 164 15 149 12.42 13

632 stolax supp 51 0 51 0 51 4.25 12

633 Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial 102 712 814 0 814 67.83 12

634 sufitis tablet 613 900 1513 86 1427 118.92 13

635 Sulfa-Trimetoprim 118 - 118 - 118 9.83 12

636 Suprafenid 100 Mg Supp 0 1300 1300 9 1291 107.58 12

637 suprazid forte tablet 471 0 471 0 471 39.25 12

638 Symbicort 0 0 0 7 -7 -0.58 0

639 Talkhaichen 7736 0 7736 0 7736 644.67 12

640 Tebokan Forte 125 mg 9 270 279 5 274 22.83 12

641 Teosal tablet 1240 4500 5740 675 5065 422.08 14

642 Teranol Tablet 1653 5660 7313 668 6645 553.75 13

643 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 9 350 359 10 349 29.08 12

644 Tetrasiklin tablet 56 - 56 - 56 4.67 12

645 tetraspan 6 % infus 20 20 40 0 40 3.33 12

646 Theophyllin 100 Mg 33714 0 33714 19870 13844 1153.67 29

647 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 0 500 500 276 224 18.67 27

648 Thiopental injeksi 7 - 7 - 7 0.58

649 Thrombo Aspilet 619 0 619 244 375 31.25 20

650 Thrombo Gel 3 105 108 29 79 6.58 16

651 Thyamicin tablet 87 - 87 - 87 7.25

652 Thyorozol 5 Mg tablet 1516 13000 14516 1795 12721 1060.08 14

653 Tramadol 50 mg kapsul 709 5000 5709 0 5709 475.75 12

654 Tramifen kaplet 165 0 165 80 85 7.08 23

655 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 32 115 147 46 101 8.42 17

656 tremenza tablet 0 12342 12342 0 12342 1028.50 12

657 Triacarpin 2 % 7 - 7 - 7 0.58 12

658 Triamcinolon 4 mg tablet 92 5000 5092 522 4570 380.83 13

659 triaxitrol 5 ml tm 31 130 161 0 161 13.42 12

660 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 0 5000 5000 2160 2840 236.67 21

661 trifed tablet 322 2800 3122 0 3122 260.17 12

Page 183: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

166

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

662 Trifluoperazin 5 mg 2133 0 2133 0 2133 177.75 12

663 Trifluoperazin 5 mg 2913 0 2913 0 2913 242.75 12

664 Trijec 1 gram Injeksi 7 225 232 21 211 17.58 13

665 Trinatrium sitrat dihidrat 32 - 32 - 32 2.67 12

666 Trivam injeksi 15 0 15 0 15 1.25 12

667 Truvit Sirup 17 750 767 64 703 58.58 13

668 tutofusin infus 7 0 7 0 7 0.58 12

669 tuzalos tablet 336 2800 3136 0 3136 261.33 12

670 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 110 290 400 27 373 31.08 13

671 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 99 800 899 104 795 66.25 14

672 Ulsidex 500 Mg tablet 1214 6000 7214 1009 6205 517.08 14

673 Urdahex tablet 199 0 199 60 139 11.58 17

674 uresix injeksi 0 500 500 0 500 41.67 12

675 Urinter kapsul 1594 3100 4694 2220 2474 206.17 23

676 Urotractin kapsul 1 0 1 0 1 0.08 12

677 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 1007 1200 2207 218 1989 165.75 13

678 Vaksin BCG 150 - 150 - 150 12.50 12

679 Vaksin Campak 150 - 150 - 150 12.50 12

680 Vaksin Hepatitis B perinatology 200 - 200 - 200 16.67

681 Vaksin hepatitis B dewasa 0 12 12 0 12 1.00 12

682 Vaksin Jerap Tetanus 5 Ml 150 - 150 - 150 12.50 12

683 Vaksin Polio 150 - 150 - 150 12.50 12

684 Vaksin Serum Anti Bisa Ular 1 - 1 - 1 0.08 12

685 Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) 1500

IU/BIOSAT 23 1484 1507 337 1170 97.50 15

686 Valsartan 160 Mg tab 2061 15000 17061 140 16921 1410.08 12

687 Valsartan 80 Mg tablet 1359 27300 28659 658 28001 2333.42 12

688 Vascon injeksi 10 0 10 0 10 0.83 12

689 Vaselin Putih 3407 13000 16407 5369 11038 919.83 18

690 Vastigo tablet 963 1000 1963 0 1963 163.58 12

691 Ventolin inhaler 15 165 180 43 137 11.42 16

692 Ventolin Nebuler* 111 30000 30111 16461 13650 1137.50 26

693 verapamil tab 2312 3000 5312 1312 4000 333.33 16

694 vip albumin kapsul 207 4080 4287 0 4287 357.25 12

695 Vitamin B Kompleks tablet 9433 72000 81433 3 81430 6785.83 12

696 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2772 2000 4772 2063 2709 225.75 21

697 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet 50 Mcg 4821 3500 8321 5428 2893 241.08 35

Page 184: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

167

No Nama Obat

Stock

Awal

Jumlah

Pengadaan Ketersediaan

Stock

Akhir

Pemakaian

1 tahun

Pemakaian

1 bulan

Tingkat

Ketersediaan Obat Standar

A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln

698 Vitamin C (asam askorbat) 50mg tablet 16523 4600 21123 11035 10088 840.67 25

699 voluven infus 3 20 23 0 23 1.92 12

700 Vometa flash Tablet 37 14150 14187 1052 13135 1094.58 13

701 Vometa Drops 7 25 32 3 29 2.42 13

702 Vometa Sirup 15 165 180 13 167 13.92 13

703 Wiacid tablet 182 700 882 50 832 69.33 13

704 Wiaflox 500 mg tablet 1164 5100 6264 968 5296 441.33 14

705 zibramax sirup 11 0 11 0 11 0.92 12

706 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 3060 0 3060 480 2580 215.00 14

707 Zinc pro Drop* 39 200 239 32 207 17.25 14

708 Zink 20 mg tablet 249 5500 5749 808 4941 411.75 14

709 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 138 560 698 98 600 50.00 14

710 Zinnat 250 mg tablet*

120 120 12 108 9.00 13

711 Zirkum kids 20 mg sirup

550 550 98 452 37.67 15

15

Page 185: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ...repository.setiabudi.ac.id/793/2/TESIS INACIO DA COSTA.pdf · FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

168

168

Lampiran 8. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Resep

Pasien Hari

Waktu

pelayanan

Jumlah resep yang dilayani

Rata-rata lama waktu

tunggu

Rawat

Jalan

Non

Racikan Racikan

Non

Racikan Racikan

Senin 08.00-14.00 326 16 29,4 55,25

Selasa 08.00-14.00 304 17 29,09 53,4

Rabu 08.00-14.00 295 13 28,35 50,35

Kamis 08.00-14.00 283 10 27,4 52,4

Jumat 08.00-14.00 275 9 26,51 54,1

Sabtu 08.00-14.00 270 11 28,2 56,11

Total 1753 76 168,95 321,61

Rata-rata 292,166 21,714 28,15 53,61