EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
TESIS
Oleh:
INACIO DA COSTA
SBF151540329
PROGRAM S-2 ILMU FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
i
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
derajat Sarjana Strata-2 Program Pasca Sarjana Ilmu Farmasi
Minat Manajemen Farmasi
Oleh:
INACIO DA COSTA
SBF151540329
HALAMAN JUDUL
PROGRAM S-2 ILMU FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
ii
PENGESAHAN TESIS
Dengan judul:
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
Oleh:
Inacio da Costa
SBF151540329
Dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tesis
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
Pada tanggal: 22 Juli 2017
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Dekan
Prof.Dr.R.A.Oetari, SU., MM., M.Sc.,Apt
Pembimbing Utama
Dr. Satibi., M.Si., Apt
Pembimbing Pendamping
Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si.,Apt.
Dewan Penguji:
1. Dr. Jason Merari P., MM.,M.Si., Apt 1.....................
2. Dr.Chairun.W.,M.Kes., M.App.SC., Apt 2......................
3. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si.,Apt. 3.......................
4. Dr. Satibi., M.Si., Apt 4.....................
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul
―Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016‖ adalah benar –
benar pekerjaan / karya saya sendiri bukan karya jiplakan dan sepanjang
pengetahuan saya tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi atau karya yang ditulis yang diterbitkan
orang lain, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai sikap ilmiah yang
harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat tanpa ada tekanan atau paksaan dari
pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar.
Surakarta, Juli 2017
Inacio da Costa
SBF 151540329
iv
MOTTO
“Saya punya mimpi dan saya punya takdir...
saya tahu mimpi saya, tapi tidak tahu takdir
saya....
biarkan saya bekerja untuk mimpi saya dan
Tuhan menentukan takdir saya”
@@@@@
“don’t burn your oppurtunities for temporary
comfort
free your self”
@@@@@
“never stop learning, because life never stop
teaching”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul: ―Evaluasi
Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016‖. Tesis ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata dua
(S2) pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta. Penyusunan tesis ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr.Ir. Djoni Tarigan, MBA., selaku Rektor Universitas Setia Budi
Surakarta;
2. Prof. Dr. RA. Oetari, SU, MM, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Setia Budi surakarta;
3. Dr. Satibi, M.Si., Apt. selaku Pembimbing Utama;
4. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi S2
Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universias Setia Budi Surakarta sekaligus
sebagai pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis;
5. Dr. Jason Merari P., MM.,M.Si., Apt dan Dr.Chairun.W., M.Kes., M.App.SC.,
Apt selaku tim penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
masukan guna penyempurnaan Tesis ini.
vi
6. dr. Setya Pinardi, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit yang telah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian di Intaslai Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah;
7. Sumaryana, S. Si.,M.Si., Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah atas
dukungan memberikan data yang dibutuhkan didalam penelitian tesis;
8. Dra. Ag. Sawitri S., M. Si., Apt selaku Koordinator Diklat Farmasi di RSUD
Ungaran yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
didalam penelitian tesis;
9. Seluruh dosen pasca sarjana minat Manajemen Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama di bangku kuliah;
10. Mertuaku tercinta, Ibu Hj. Syamsaodah, istriku ( Dian Anugraheny) dan kedua
putriku: Zela Osa dan Iza Osa. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian,
dukungan, motivasi serta ketulusan doa yang terus mengalir serta segala
pengorbanan selama ini;
11. Sahabat-sahabatku di Program Studi Pasca Sarjana Farmasi Universitas Setia
Budi Surakarta Tahun 2015 terima kasih untuk semuanya selama studi dan
kehidupanku di Solo baik suka ataupun duka;
12. Semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna sehingga saran
dan kritik dari semua pihak diterima dengan senang hati demi kesempurnaan
vii
penulisan tesis ini. Penulis berharap, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Surakarta, Juli 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PENGESAHAN TESIS .......................................................................................... ii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iii
MOTTO.... ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
INTISARI .............................................................................................................. xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1. Tujuan Umum ........................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran ............................. 4
2. Bagi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran. ................................... 4
3. Bagi Peneliti ............................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Rumah Sakit .................................................................................... 8
B. Sejarah dan Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran 10
1. Sejarah RSUD Ungaran .......................................................... 10
2. Profil RSUD Ungaran ............................................................ 11
3. Lokasi dan Bangunan ............................................................. 11
3.1 Lokasi. .............................................................................. 11
3.2 Bangunan. ......................................................................... 12
4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD
Ungaran .................................................................................. 12
C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ................................................. 13
ix
1. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ................................... 14
2. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .................................. 14
3. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .............................. 15
4. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ............................. 15
D. Pengelolaan Obat ........................................................................... 15
1. Selection (Seleksi/ Pemilihan Obat) ....................................... 17
2. Procurement (Perencanaan dan Pengadaan) .......................... 18
2.1. Perencanaan. .................................................................... 18
2.2. Pengadaan. ....................................................................... 21
3. Distribution (Distribusi) ......................................................... 25
4. Tahap Use (Penggunaan) ........................................................ 29
E. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Obat ................................... 29
F. Indikator Pengelolaan Obat ........................................................... 31
G. Evaluasi ......................................................................................... 34
H. Landasan Teori .............................................................................. 35
I. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 38
J. Keterangan Empiris ....................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40
A. Rancangan Penelitian .................................................................... 40
B. Jadwal dan Lokasi Penelitian ........................................................ 40
C. Subjek Penelitian ........................................................................... 41
D. Objek Penelitian ............................................................................ 41
E. Bahan Penelitian ............................................................................ 42
F. Alat Penelitian ............................................................................... 42
G. Variabel Penelitian ........................................................................ 43
1. Seleksi (Selection) .................................................................. 43
2. Pengadaan (Procurement) ...................................................... 43
3. Distribusi (Distribution) ......................................................... 43
4. Penggunaan (Use) ................................................................... 43
H. Definisi Operasional ...................................................................... 44
I. Jalannya Penelitian ........................................................................ 50
1. Tahap persiapan ...................................................................... 50
2. Tahap pelaksanaan ................................................................. 51
J. Analisis Data ................................................................................. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61
A. Tahap Seleksi (Selection) .............................................................. 61
B. Tahap Perencanaan dan Pengadaan (Procurement) ...................... 64
1. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan
dana yang dibutuhkan untuk pengadaan obat. ........................ 64
2. Persentase alokasi dana pengadaan obat ................................ 66
3. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai
untuk masing-masing item obat. ............................................. 67
4. Frekuensi pengadaan tiap item obat ....................................... 69
5. Frekuensi kesalahan faktur ..................................................... 71
x
6. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap
waktu yang telah disepakati ................................................... 72
C. Tahap Distribusi (Distribution) ..................................................... 74
1. Persentase kecocokan antara fisik obat dan kartu stock ......... 75
2. Tingkatan ketersediaan obat ................................................... 76
3. Persentase obat kadaluarsa dan rusak ..................................... 78
4. Inventory Turn Over Ratio (ITOR) ........................................ 79
D. Tahap Penggunaan (use)................................................................ 81
1. Jumlah item obat tiap lembar resep ........................................ 81
2. Persentase resep dengan nama obat generik ........................... 83
3. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai
ketangan pasien ...................................................................... 85
4. Persentase resep yang tidak terlayani ..................................... 86
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 90
A. Kesimpulan .................................................................................... 90
B. Saran .............................................................................................. 91
BAB VI RINGKASAN ...................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Siklus manajemen obat (Quick dkk., 2012) ........................................ 17
Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 38
Gambar 3. Skema Alur Penelitian ......................................................................... 50
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. ............................................................. 6
2. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap seleksi.......... 31
3. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap
pengadaan ....................................................................................................... 32
4. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap distribusi...... 33
5. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap
penggunaan ..................................................................................................... 34
6. Analisis data pengelolaan obat pada tahap seleksi ............................................. 58
7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan ...................................... 58
8. Analisis data pengelolaan obat pada tahap distribusi ........................................ 59
9. Analisis data pengelolaan obat pada tahap penggunaan .................................... 60
10. Kesesuaian item yang tersedia di IFRS dengan Formularium RSUD
Ungaran dan Fornas II ..................................................................................... 62
11. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan tahun 2016 .................................................................................... 65
12. Persentase alokasi dana pengadaan obat ......................................................... 66
13. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk
masing-masing item obat. ............................................................................... 68
14. Frekuensi pengadaan tiap item obat .................................................................. 70
15. Frekuensi Tertundanya Pembayaran Faktur ..................................................... 73
16. Presentase kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock ................................ 75
17. Tingkat ketersediaan obat ................................................................................ 76
18. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak ........................................... 78
19. Inventory Turn Over Ratio ............................................................................... 80
xiii
20. Jumlah item obat per lembar resep ................................................................. 81
21. Persentase resep dengan obat generik ............................................................... 83
22. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai
ketangan pasien ............................................................................................... 85
23. Persentase resep yang tidak dilayani ................................................................ 86
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................ 102
2. Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................................... 103
3. Pedoman Wawancara................................................................................. 104
4. Daftar Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016 ................. 108
5. Frekuensi Tertundanya Pembayaran.......................................................... 138
6. Kecocokan obat dengan kartu stock (data stock obat)............................... 139
7. Laporan Tingkat Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
Tahun 2016 ................................................................................................ 148
8. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Resep ............................................... 168
xv
INTISARI
DA COSTA, I., 2017, EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI
FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN
SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH, TESIS, FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI, SURAKARTA
Instalasi Farmasi merupakan bagian di rumah sakit yang bertanggungjawab
melaksanakan pengelolaan obat yang meliputi seleksi, pengadaan, distribusi dan
penggunaan obat. Hasil pengamatan pendahuluan ditemukan beberapa
permasalahan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dan
mempengaruhi program pencapaian standar akreditasi RSUD Ungaran. Penelitian
ini bertujuan mengevaluasi efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran Kabupaten Semarang.
Penelitian menggunakan rancangan deskriptif untuk data yang bersifat
retrospektif dan concurent. Pengamatan retrospektif meliputi laporan
perencanaan dan pemakaian obat, laporan keuangan, laporan pengadaan obat,
faktur, laporan stock opname. Pengamatan concurent meliputi waktu tunggu rata-
rata pelayanan resep pasien. Data dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif.
Data yang diperoleh dari seluruh tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran dianalisis dengan indikator efisiensi menggunakan indikator
DepKes(2008) dan WHO(1993) kemudian dibandingkan dengan standar atau
hasil penelitian lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan yang belum
sesuai standar adalah: tahap seleksi, kesesuaian obat dengan formularium RSUD
Ungaran (66,85%) dan kesesuaian obat dengan fornas II (41,08%) ; tahap
pengadaan, alokasi dana pengadaan obat (25,83%); kesesuaian perencanaan
dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat (149,58 %);pengadaan
tiap item obat pertahun (5,53 kali); tertundanya pembayaran oleh rumah sakit
terhadap waktu yang telah disepakati (0,29%); tahap distribusi, Inventory Turn
Over Ratio ( 3,53); tahap penggunaan, jumlah item tiap lembar resep (4,07 dan
8,23); resep dengan nama generik ( 40,13% dan 31, 24 %); resep yang tidak
terlayani (7,8% dan 4,6%). Tahap yang sesuai standar: tahap pengadaan, modal /
dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan (100%); frekuensi
kesalahan faktur obat (0 %); tahap distribusi, kecocokan antara fisik obat dan
kartu stock (100 %); obat kadaluarsa dan rusak (0,00003%); tingkat ketersediaan
obat (15 bulan); rata–rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke
tangan pasien resep non racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit,
sedangkan untuk resep racikan pada adalah 53,60.
Kata kunci : pengelolaan obat, indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran.
xvi
ABSTRACT
DA COSTA, I., 2017, EVALUATION OF DRUGS MANAGEMENT CYCLE
IN PHARMACY DEPARTEMENT OF UNGARAN REGIONAL
HOSPITAL OF SEMARANG DISTRICT - CENTRAL OF JAVA 2016,
THESIS, FACULTY OF PHARMACY, SETIA BUDI UNIVERSITY,
Surakarta.
The procese of drugs management cycle in pharmacy departement of
RSUD Ungaran consist of selection, procurement, distribution and use. The drug
management system in pharmacy departement of RSUD Ungaran is still in the
procese of achieving the standard score for accreditation. The objective of
research is to evaluate the procese of drugs management cycle in pharmacy
departement of RSUD Ungaran using efficiency indicators.
The study used descriptive design for retrospective and concurrent data.
Retrospective observations include quantification of drugs reporting and drug use,
financial report, drug procurement report, invoice, stock take reporting.Concurrent
observations include the average waiting time of the out patient service.
Measurement the standard value of the indicator uses a standard comparator as an
evaluation drug management system. Data are collected quantitatively and
qualitatively. The whole stage pharmacy drugs management in hospital Ungaran
efficiency level measured using indicators of MoH Indonesia(2008),WHO and
other research as a comparation.
The results showed that the management system that is not according to
the standard are: the selection process, the suitability of the drug with Ungaran
Hospital Formulary (66.85%) and drug conformance with fornas II (41.08%);
Stage of procurement, Allocation of drug procurement funds (25.83%);
Appropriateness of planning with actual use for each drug item (149,58%);
Procurement of each drug item per year (5.53 times); Delayed payment by
hospital against agreed time (0.29%); Distribution stages, Inventory Turn over
Ratio (3.53); Stage of use, number of items per recipe sheet (4.07 and 8.23);
Prescription with generic names (40.13% and 31, 24%); Unserved recipes (7.8%
and 4.6%). Stage according to standard: procurement stage, capital / available
funds with the overall required funds (100%); frequency of invoice of drug (0%);
Stage of distribution, fit between physical medicine and card stock (100%);
expired and damaged drugs (0.00003%);Drug availability level (15 months);
average time spent on prescriptions get into the hands of non cocktail recipes
patients on an outpatient basis is 28.15 minutes, while for the compounded
prescription is 53.60.
Keywords : drug management, efficiency indicators, Pharmacy Departement
of Ungaran Hospital
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat merupakan salah satu komponen penting penunjang fungsi rumah
sakit sebagai penyelenggara pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang
diharapkan selalu tersedia dalam jenis, jumlah yang cukup dan mutu terjamin
sehingga ketersediaan obat di rumah sakit merupakan salah indikator mutu utama
manajemen rumah sakit yang wajib dikelola secara efektif dan efisien, karena
pengelolaan obat yang tidak efektif dan efisien akan memberi dampak negatif
terhadap rumah sakit, baik secara medik, sosial, ekonomi dan mengurangi
kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran merupakan rumah sakit
publik yang dikelola oleh pemerintahan daerah kabupaten Semarang Provinsi
Jawa Tengah diselengarakan berdasarkan pengelola Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) berorientasi pada prinsip efisiensi dan produktifitas, saat ini
memprogramkan peningkatan status akreditasi sehingga dibutuhkan strategi
pengelolaan sesuai standar untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar dapat terwujudnya visi RSUD
Ungaran yaitu menjadi pilihan utama masyarakat dalam pelayanan rumah
sakit. Salah satu komponen penting penunjang tercapainya tujuan RSUD
Ungaran di dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
menjadi indikator utama akreditasi RSUD Ungaran adalah kualitas
pengelolaan obat, dimana pengelolaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah
2
Ungaran Kabupaten Semarang adalah tugas dan tanggung jawab instalasi farmasi
rumah sakit dengan tujuan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan obat yang
profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi, menjalankan
pengelolaan obat berdasarkan aturan dan standar yang berlaku, mengevaluasi dan
memberi pelayanan yang bermutu, melakukan pengawasan berdasarkan aturan –
aturan yang berlaku, mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi
dan peningkatan metode, serta menfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar
pengobatan dan formularium rumah sakit (Permenkes, 2014a., Permenkes, 2016).
Menurut Quick, dkk (2012) siklus manajemen obat mencakup empat
tahap, yaitu: seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement),
distribusi (distribution) dan penggunaan (use). Pengelolaan obat pada masing–
masing tahap dalam siklus pengelolaan obat ini saling terkait yang harus dikelola
dengan baik dan terorganisir agar kegiatan berjalan dengan benar dan saling
mendukung sehingga ketersediaan obat dapat terjamin untuk mendukung
pelayanan kesehatan dan menjadi sumber pendapatan rumah sakit yang potensial
(Satibi, 2015).
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, secara umum ditemukan beberapa
masalah yang berhubungan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Daerah Ungaran tahun 2016, antara lain persentase ketersediaan obat
belum mencapai indikator ketersediaan obat yang ditetapkan untuk standar
akreditasi rumah sakit yaitu 80% (Permenkes, 2012), ditemukan obat yang
kadaluarsa/rusak, tingginya permintaan jenis obat yang berubah–ubah dari penulis
resep, keterlambatan pengiriman obat dari suplier, tingginya copy resep, belum
maksimal fungsi panitia farmasi dan terapi di dalam mengembangkan kebijakan
3
dan evaluasi pengelolaan obat sehingga mempengaruhi proses seleksi,
perencanaan, distribusi dan penggunaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran.
Menurut Ranowijaya (2016) bahwa faktor pengelolaan obat memiliki
pengaruh yang signifikan dan tingkat hubungan yang kuat terhadap ketersediaan
obat di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan oleh Zainudin (2013), di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran terkait kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran bahwa
kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ditinjau dari empat perspektif Balanced
ScorCard masih kurang baik dan menyarankan untuk dilakukan evaluasi
pengelolaan obat berdasarkan indikator efektifitas dan efisiensi untuk mengukur
pencapaian standar pengelolaan obat di Insatalasi Farmasi RSUD Ungaran.
Mengingat begitu besar dampak dari pengelolaan obat di instalasi farmasi
RSUD Ungaran tahun 2016, maka perlu dilakukan penelitian evaluasi pengelolaan
obat dengan penelusuran tahapan - tahapan pengelolaan obat, sehingga diketahui
pada tahap mana yang belum sesuai standar, agar setiap tahap dapat terkoordinasi,
berfungsi secara efektif dan efisien untuk mencapai pelayanan kesehatan yang
berkualitas di RSUD Ungaran.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu
apakah pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi tahap
seleksi, perencanaan, pengadaan, distribusi dan penggunaan sudah efektif dan
efisien?
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran yang meliputi tahap seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
distribusi dan penggunaan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengevaluasi tahapan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran dengan dibandingkan nilai standar atau penelitian yang
relevan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
Penelitian ini dapat dijadikan sebegai pedoman untuk menentukan
kebijakan dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap
kinerja pengelolaan obat di RSUD Ungaran.
2. Bagi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau
pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan penyediaan obat di IFRS
Ungaran.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman dan pemahaman yang lebih
mendalam tentang pengelolaan obat, serta dapat menilai tingkat efisiensi
pengelolaan obat di IFRS Ungaran
5
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang evaluasi pengelolaan obat di IFRS Ungaran, sejauh ini
belum pernah dilakukan orang lain. Beberapa penelitian serupa yang pernah
dilakukan adalah:
6
Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.
Perbedaan Penelitian ini Zainudin Fitaloka Mompewa
Fokus Evaluasi Pengelolaan Obat di
Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran Tahun 2016
Evaluasi kinerja Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran
dengan pendekatan Balanced
ScorCard
Evaluasi pengelolaan obat di
Intalasi Farmasi RSUD
Lamaddukeleng Sengkang
Sulawesi Selatan Tahun 2013
Evaluasi pengelolaan obat dan
strategi perbaikan degan metode
hanlon di Instalasi Farmasi RSUD
Poso Propivinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2014.
Tempat Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran Tahun 2016
Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran
Intalasi Farmasi RSUD
Lamaddukeleng Sengkang
Sulawesi Selatan Tahun 2013
Instalasi Farmasi RSUD Poso
Propivinsi Sulawesi Tengah Tahun
2014.
Waktu 2016 2013 2014 2015
Indikator:
1.Seleksi Kesesuaian aitem obat yang
tersedia dengan FORNAS II /
Formularium RSUD Ungaran
Kesesuaian item obat yang
tersedia dengan DOEN
Keseuaian item obat yang
tersedia dengan DOEN
2.Pengadaan Persentase modal/ dana yang
teredia dengan keseluruhan
dan yang dibutuhkan
Persentase modal/ dana yang
teredia dengan keseluruhan dan
yang dibutuhkan
Persentase modal/ dana yang
teredia dengan keseluruhan dan
yang dibutuhkan
Persentase alokasi dana
pengadaan obat
Persentase alokasi dana
pengadaan obat
Persentase alokasi dana pengadaan
obat
Persentase kesesuaian
pengadaan dengan kenyataan
pakai untuk masing-masing
item obat
Persentase kesesuaian pengadaan
dengan kenyataan pakai untuk
masing-masing item obat
Persentase kesesuaian pengadaan
dengan kenyataan pakai untuk
masing-masing item obat
Frekuensi pengadaan tiap item
obat
Frekuensi pengadaan tiap item
obat
Frekuensi pengadaan tiap item
obat
Frekuensi kesalahan faktur Frekuensi kesalahan faktur Frekuensi kesalahan faktur
Frekuensi tertundanya
pembayaran oleh rumah sakit
terhadap waktu yang telah
ditetapkan
Frekuensi tertundanya
pembayaran oleh rumah sakit
terhadap waktu yang telah
ditetapkan
Frekuensi tertundanya pembayaran
oleh rumah sakit terhadap waktu
yang telah ditetapkan
3.Distribusi Kecocokan antara obat
dengan kartu stock
Turn Over Ratio
Kecocokan antara obat dengan
kartu stock
Turn Over Ratio
Kecocokan antara obat dengan
kartu stock
Turn Over Ratio
7
Perbedaan Penelitian ini Zainudin Fitaloka Mompewa
Tingkatan ketersediaan obat
Persentase nilai obat yang
kadaluarsa dan rusak
Tingkatan ketersediaan obat
Persentase nilai obat yang
kadaluarsa dan rusak
Persentase stock mati
Tingkatan ketersediaan obat
Persentase nilai obat yang
kadaluarsa dan rusak
persentase stock mati
4.Penggunaan Jumlah item obat tiap lembar
resep
Persentase resep dengan obat
generik
Persentase resep yang tidak
dilayani
Rata-rata waktu yang
digunakan untuk melayani
resep sampai ke tangan pasien
Jumlah item obat tiap lembar
resep
Persentase resep dengan obat
generik
Rata-rata waktu yang
digunakan untuk melayani
resep sampai ke tangan pasien
Persentase obat yang diberi
label dangan benar
Jumlah item obat tiap lembar
resep
Persentase resep dengan obat
generik
Rata-rata waktu yang digunakan
untuk melayani resep sampai ke
tangan pasien
Persentase obat yang diberi label
dangan benar
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah pada karakteristik permasalahan, tujuan, waktu dan tempat
penelitian.
Lanjutan Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
Rumah sakit dalam bahasa Ingris disebut hospital. Kata hospital berasal
dari kata dalam bahasa latin hospitium, bermakna menjamu para tamu. Menurut
sejarah, hospital atau rumah sakit adalah suatu institusi yang bersifat
kedermawanan (charitble) untuk tempat beristrahat dan hiburan, akomodasi bagi
mereka yang lemah / cacat, institusi sosial untuk pendidikan, kaum muda dan
tempat merawat orang sakit sakit / cidera (Febriwati, 2013).
World Health Organization (WHO) memberikan definisi; Rumah sakit
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat, serta pelayanan
rawat jalan yang diberikan guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga
merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian
bio-medik (WHO, 1993).
Pengertian Rumah Sakit menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009
adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit
berkewajiban meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
9
9
paripurna, penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat,
melaksanakan upaya kesehatan secara serasi, terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat berasaskan pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika
dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan keamanan pasien serta mempunyai fungsi sosial
(Depkes RI, 2009).
Rumah sakit merupakan salah satu sarana rujukan pelayanan kesehatan
dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat pemulihan
dan penyembuhan bagi pasien (Depkes RI, 2004).
Fungsi rumah sakit seperti dinyatakan dalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1. Rumah sakit melakukan penyelenggaran pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
2. Rumah sakit melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan (Depkes RI, 2009).
Rumah sakit mempunyai fungsi memberikan pelayanan medis dan
pelayanan penunjang medis, juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan
10
10
ilmu teknologi di bidang kesehatan dan tujuan didirikan rumah sakit adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan (Armen &
Aswar, 2013).
B. Sejarah dan Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran
1. Sejarah RSUD Ungaran
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran pada awalnya merupakan
poliklinik yang dibangun pada tahun 1910, masa pendudukan pemerintah
Belanda. Pada tahun 1979 berdasarkan SK Menkes Nomor 51/Menkes/
SK/II/1979, status rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D. Status
RSUD Ungaran mengalami peningkatan status menjadi Rumah Sakit Umum Tipe
C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1152/Menkes/SK/XII/1993. Pelaksanaan pelayanan kesehatan RSUD Ungaran
diatur dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Tingkat I Semarang No. 10
yang telah disahkan dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah tanggal 3
Juli 1995 No. 188.3/200/1995 Peraturan Daerah No.27 Tahun 1995 tentang
Organisasi dan tata kerja RSUD Ungaran Kabupaten Tingkat II Semarang telah
disahkan dengan keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah No.
1883/315/1996, tanggal 21 Oktober 1996. Kedudukan RSUD Ungaran dipimpin
oleh seorang direktur yaitu dr. Setya Pinardi, M.Kes yang menjabat sejak Januari
2012 sampai sekarang dan bertanggung jawab langsung terhadap Bupati
Semarang.
RSUD Ungaran mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
11
11
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanaka secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan pelaksanaan upaya rujukan. RSUD Ungaran
juga mempunyai fungsi, antara lain :penyelenggaraan pelayanan medis,
penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis, penyelenggaraan
pelayanan dan asuhan keperawatan, penyelenggaraan pelayanan rujukan,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan administrasi umum
dan keuangan.
2. Profil RSUD Ungaran
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran merupakan rumah sakit Tipe C,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1151/Menkes/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum
Daerah Ungaran. RSUD Ungaran memiliki 176 tempat tidur, dengan 4 tempat
tidur untuk hemodialisa dan dengan 51 tempat tidur untuk kelas 3 serta 4 tempat
tidur untuk ruang ICU. RSUD Ungaran memiliki 11 pelayanan medis spesialistik
yaitu bedah, anak, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, THT, syaraf, mata,
kulit kelamin, gigi, rehabilitasi medik dan kejiwaan.
3. Lokasi dan Bangunan
Menurut peraturan Daerah No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dan tata
kerja RSUD Ungaran, RSUD Ungaran telah ditetapkan sebagai rumah sakit
Tipe/Kelas C.
3.1 Lokasi. Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran berlokasi di Jl.
Diponegoro No. 125 Ungaran dan letaknya strategis di pingir Jalan Raya
Semarang-Solo.
12
12
3.2 Bangunan. Pada mulanya gedung untuk rumah sakit merupakan
rumah milik seorang warga Belanda, dengan luas 200 m . Perubahan dan renovasi
dari tahun ke tahun terus diadakan untuk mencukupi kebutuhan ruang perawatan
sampai tahun 1995 luas bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran menjadi
2055 m2 dengan luas tanah 6.130 m RSUD Ungaran saat ini juga sedang
melakukan pengembangan bangunan guna untuk mencukupi kebutuhan akan
fasilitas serta pelayanan kesehatan pada masyarakat dan sampai sekarang masih
dalam taraf penyelesaiannya.
4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD Ungaran
a. Visi RSUD Ungaran
Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah sakit.
b. Misi RSUD Ungaran
1) Mewujudkan pelayanan prima.
2) Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau
serta berdaya saing.
3) Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan,
disiplin serta profesionalisme.
4) Mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan mengikuti perkembang
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran.
c. Tujuan RSUD Ungaran
1) Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis
yang bermutu dengan fasilitas yang memadai, memilliki SDM yang
profesional dengan biaya yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
13
13
2) Terwujudnya kerjasama yang baik dan harmonis serta meningkatkan
kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.
d. Strategi Usaha RSUD Ungaran
1) Adanya perencanaan strategi organisasi dan uraian tugas yang jelas.
2) Adanya perencanaan pengembangan RSUD Ungaran dan SDM jangka
pendek, menengah dan panjang yang terprogram.
3) Penyusunan program kegiatan dan anggaran yang akurat untuk mencapai
tahap-tahap rencana pengembangan.
4) Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program yang diikuti
tindak lanjut.
C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
Instalasi Farmasi Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh, dan berorientasi pada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat (Depkes RI, 1999).
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau
bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh
beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional, tempat atau fasilitas
penyelanggara yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan
paripurna, mencakup perencanan, pengadaan, produksi penyimpanan perbekalan
kesehatan/sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi pendertita
rawat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu, dan pengendalian distribusi dan
14
14
penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit, pelayanan farmasi
klinik umum dan spesialis, mencakup pelayanan langsung pada penderita dan
pelayanan klinik merupakan program rumah sakit secara keseluruhan (Siregar dan
Amelia, 2004).
Pengelolaan sediaan farmasi harus dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit. Instalasi farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang
farmasi yang beredar di rumah sakit dengan tujuan melangsungkan pelayanan
farmasi yang optimal, menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional
berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi, menjalankan pengelolaan
obat berdasarkan aturan – aturan yang berlaku, mengevaluasi dan memberi
pelayanan yang bermutu, melakukan pengawasan berdasarkan aturan – aturan
yang berlaku, mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi dan
peningkatan metode, serta menfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar
pengobatan dan formularium rumah sakit (Permenkes, 2014a ., Permenkes, 2016).
1. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
Menjadi instalasi penunjang medik yang sesuai standar asuhan
kefarmasian dan memuaskan pelanggan.
2. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
a. Mewujudkan pengelolaan perbekalan farmasi yang sesuai standar asuhan
kefarmasian.
b. Mewujudkan asuhan kefarmasian yang profesional dan berorientasi
kepada pelanggan.
15
15
3. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
a. Terwujudnya pelayanan berdasarkan standar asuhan kefarmasian.
b. Terwujudnya pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
c. Tercapainya tujuan organisasi dengan dukungan kesejahteraan anggota
tim.
4. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
a. Mewujudkan tim kerja yang solid dengan komitmen yang kuat dan
suasana kerja yang konduktif.
b. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.
c. Menyusun rencana berdasarkan metode konsumsi, epidemiologi, dan
ekonomi.
d. Menetapkan struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas.
e. Menetapkan Standar Prosedur Operasional (SOP) tiap kegiatan.
f. Meningkatkan pengetahuan (pendidikan berkelanjutan) untuk
pengoptimalan pelayanan.
D. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat adalah suatu siklus yang berkesinambungan mulai dari
seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan. Tahapan–tahapan pengelolaan
obat perlu dievaluasi secara berkala dengan suatu indikator untuk mengetahui
tingkatan kualitas pengelolaan obat di suatu instalasi farmasi rumah sakit
(Mompewa, 2015).
Efektifitas dan efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit merupakan
konsep utama yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja manajemen,
16
16
sehingga sistem pengelolaan obat dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
sistem pelayanan rumah sakit dan diorganisasiskan dengan suatu cara yang dapat
memberikan pelayanan berdasarkan aspek keamanan, efektif dan ekonomis dalam
penggunaan obat. Pengelolaan obat dapat dikatakan baik jika menjamin
ketersediaan obat dalam jumlah yang cukup dan mutu yang terjamin untuk
mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit (Satibi, 2015).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 34/
Menkes / Permenkes /2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35
tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menegaskan bahwa
pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit adalah tugas dan fungsi instalasi
farmasi yang meliputi: pemilihan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan
rumah sakit; merencanakan kebutuhan farmasi secara optimal; mengadakan
perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai
ketentuan yang berlaku; memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit; menerima perbekalan farmasi
sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku; menyimpan perbekalan
farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian; mendistribusikan
perbekalan farmasi ke unit – unit pelayanan di rumah sakit serta pelayanan
kefarmsian dalam penggunaan obat (Permenkes 2014a. , Permenkes 2014
b.,
Permenkes , 2016).
Menurut Quik, dkk. (2012), Siklus manajemen pengelolaan obat
mencakup empat tahap yaitu:seleksi (Selection), pengadaan (precurement),
17
17
distribusi (distribution) dan penggunaan (use). Siklus manajemen pengelolaam
obat didukung oleh faktor – faktor pendukung manajemen (management support)
yang meliputi organisasi, administrasi, keuangan, sistem informasi manajemen
dan sumber daya manusia. Siklus pengelolaan obat dapat dilihat pada gambar 1.
Policy and legal framework
Gambar 1. Siklus manajemen obat (Quick dkk., 2012)
Tahapan – tahapan pengelolaan obat yang meliputi: selection (seleksi),
procurement (perencanaan dan pengadaan), distribution (distribusi) serta use
(penggunaan) diuraikan sebagai berikut :
1. Selection (Seleksi/ Pemilihan Obat)
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai ini berdasarkan :
Formularium dan standar pengobatan / pedoman diagnosa dan terapi, standar
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang telah
Distribusi
(Distribution)
Seleksi (Selection)
Pengadaan
(Procurement)
Pendukung Manajemen
- Organisasi (Organization)
- Administrasi dan keuangan
(Administration and finance) - Sistem informasi manajemen
(Management information system)
- Sumber daya manusia (Human resource)
Penggunaan
(Use)
18
18
ditetapkan, pola penyakit, efektifitas dan keamanan, Pengobatan berbasis bukti,
mutu, harga, ketersediaan di pasaran (Permenkes, 2014b).
Proses seleksi merupakan awal yang sangat menentukan dalam perencanaan
obat yang akan datang. Pemilihan obat di rumah sakit di Indonesia merujuk
kepada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sesuai dengan kelas rumah sakit
masing-masing memiliki formularium rumah sakit, formularium jaminan
kesehatan bagi masyarakat miskin, Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) askes dan
jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK). Sedangkan pemilihan alat kesehatan
di rumah sakit dapat didasarkan dari data oleh pemakai, daftar harga alat, daftar
alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Dirjen Binfar dan Alkes, serta spesifikasi
yang ditetapkan oleh rumah sakit (Depkes, 2008).
Tugas seleksi obat untuk menghindari obat yang tidak mempunyai nilai
terapetik, mengurangi jumlah jenis obat dan meningkatkan efisiensi obat yang
tersedia. Menurut UNHCR Drug Management Manual 2006, manfaat dari seleksi
obat yaitu dapat mencapai penyediaan yang lebih baik, peresapan lebih rasional,
harga lebih rendah (harga lebih kompetitif sesuai peningkatan kompetisi),
penggunaan yang lebih rasional oleh pasien (Quick et al., 2012).
2. Procurement (Perencanaan dan Pengadaan)
Procurument merupakan proses kegiatan yang meliputi perencanaan dan
pengadaan perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran rumah
sakit.
2.1. Perencanaan. Perencanaan kebutuhan farmasi merupakan proses
kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan
19
19
menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar
perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi
metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
(Febriawati, 2013).
Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan
menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar
perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi
metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia (Permenkes, 2014b). Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan :
Anggaran yang tersedia, penetapan prioritas, sisa persediaan, data pemakaian
periode yang lalu, waktu tunggu pemesanan, dan rencana pengembangan
(Permenkes, 2014b).
Ada beberapa macam metode perencanaan yaitu (Quick et al., 2012) :
a. Metode konsumsi (consumption method)
Merupakan metode yang praktis dan mudah dikerjakan jika memiliki data
yang sesuai antara lain data konsumsi sebelumnya, lead time pemasok,
maupun data mengenai stock on order. Kekurangan dari metode ini adalah
adanya ketidakrasionalan penggunaan obat seolah ditolerir karena
perencanaan hanya berdasarkan tingkat konsumsi tanpa mempertimbangkan
standar terapi yang ada.
b. Metode morbiditas (Morbidity method)
Metode ini didasarkan pada tingkat kejadian suatu penyakit di daerah
pelayanan kesehatan tersebut. Dengan mengetahui penyakit yang memiliki
tingkat kejadian yang cukup tinggi, maka dapat dilakukan perencanaan obat
20
20
berdasarkan standar terapi dan kebutuhan obat untuk setiap penyakit yang
terdata. Metode ini lebih kompleks dibandingkan metode konsumsi.
Analisis yang digunakan dalam perencanaan untuk memastikan metode
perencanaan sesuai dengan tujuan adalah (Quick et al., 2012) :
a. Sistem ABC (Pareto)
Pada sistem ini obat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :
1) Kategori A, mencakup 10-20% dari keseluruhan item obat yang tersedia,
tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini sangat besar yaitu
mencapai 75-80% dari keseluruhan dana.
2) Kategori B, mencakup 20-40% dari keseluruhan item obat yang tersedia,
tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini cukup besar yaitu
mencapai 15-20% dari keseluruhan dana.
3) Kategori C, mencakup 60-80% dari keseluruhan item obat yang tersedia,
tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini rendah yaitu hanya
5-10% dari keseluruhan dana.
b. Metode VEN ( Vital, Esensial dan Non-esensial)
Pada analisa VEN, obat digolongkan berdasarkan :
Obat Vital (V), merupakan obat-obat yang termasuk dalam potensial life saving
drug, mempunyai efek withdraw secara signifikan atau sangat penting dalam
penyediaan pelayanan kesehatan. Kriteria nilai kritis obat ini adalah kelompok
obat yang esensial atau vital untuk memperpajang hidup, untuk mengatasi
penyakit penyebab kematian ataupun untuk pelayanan pokok kesehatan. Pada obat
kelompok ini tidak boleh terjadi kekosongan.
21
21
1. Obat Essensial (E), merupakan obat-obat yang efektif untuk mengurangi
kesakitan, namun demikian sangat signifikan untuk bermacam-macam obat
tapi tidak vital untuk penyediaan sistem kesehatan dasar. Kriteria nilai kritis
obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit dan banyak digunakan dalam pengobatan penyakit
terbanyak. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditelorir kurang dari 48 jam.
2. Obat Non-essensial (N), merupakan obat-obat yang digunakan untuk penyakit
minor atau penyakit tertentu yang efikasinya masih diragukan, termasuk
terhitung mempunyai biaya yang sangat tinggi untuk memperoleh keuntungan
teraputik. Kriteria nilai krisis obat ini adalah obat penunjang agar tindakan
atau pengobatan menjadi lebih baik, untuk kenyamanan atau untuk mengatasi
keluhan. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir lebih dari 48 jam.
2.2. Pengadaan. Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan
kebutuhan yang telah ditetapkan dan disetujui (anggarannya) dalam fungsi
sebelumnya. Pengadaan sangat teknis karena mengatur pihak luar dan dalam
penyelenggaraannya terkait oleh berbagai kebijakan pemerintah atau direksi
rumah sakit dalam berbagai produk hukum. Pengadaan perbekalan adalah proses
untuk memperoleh pasokan perbekalan kesehatan dari pemasok eksternal melalui
pembelian dari manufaktur distributor atau pedagang besar farmasi (Febriawati,
2013).
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan
perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar
22
22
mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai antara lain : Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa, bahan
berbahaya harus menyertakan material safety data sheet (MSDS), sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus mempunyai nomor izin edar,
dan expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia, dan lain-lain)
(Permenkes, 2014b).
Dalam memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses
pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi Farmasi harus
melibatkan tenaga kefarmasian (Permenkes, 2014b).
Rumah sakit harus memiliki mekanisme yang mencegah kekosongan stok
obat yang secara normal tersedia di rumah sakit dan mendapatkan obat saat
instalasi farmasi tutup. Menurut Permenkes No 58/ Tahun 2014, pengadaan dapat
dilakukan melalui 3 cara yaitu melalui :
a. Pembelian
Untuk rumah sakit pemerintah pembelian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai harus sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan
jasa yang berlaku. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian adalah :
23
23
Kriteria sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, yang
meliputi kriteria umum dan kriteria mutu obat dan persyaratan pemasok.
Terdapat empat metode dalam pembelian perbekalan farmasi yaitu (Quick et
al., 2012) :
1) Tender terbuka (open tender)
Tender terbuka yaitu prosedur formal dimana peserta tender diundang dari
semua pabrik baik lokal maupun non lokal yang memenuhi spesifikasi kondisi
yang disebutkan dalam undangan tender.
2) Tender terbatas (restricted tender)
Tender terbuka disebut juga berminat tertutup atau tender selektif, yaitu
peserta tender yang berminat harus disetujui terlebih dahulu oleh panitia
pengadaan, melalui suatu proses prekualifikasi formal yang
mempertimbangkan ketaatan calon peserta tender terhadap cara-cara
pembuatan obat yang baik (CPOB), kinerja pengadaan barang sebelumnya dan
hal-hal lain yang menyangkut kemampuan peserta untuk melakukan
pengadaan barang.
3) Pengadaan online dan pemesanan secara lelang (e-procurement and
reverse auction)
Pengadaan online disebut juga pengadaan lelang secara online, dimana
pengadaannya ditenderkan melalu internet. Pada pemesanan tersebut secara
online, dengan variasi tender terbatas, kualifikasi penawar didaftarkan dengan
menggunakan inisial penawar. Penawar dengan pemberian harga terendah
akan dipublikasikan dan ditentukan sebagai pemenang kontrak.
24
24
4) Negosiasi kompetitif (competitive negotiation)
Negosiasi kompetitif disebut juga pengadaan dengan negosiasi, dimana
pembeli melakukan pendekatan pada beberapa supplier (biasanya 3 atau lebih)
untuk menentukan harga. Pembeli juga dapat melakukan tawar- menawar
dengan para supplier untuk memperoleh harga atau pelayanan tertentu.
Metode ini harus memiliki market inteligent yang baik.
5) Pembelian internasional atau lokal (international or local shopping)
Pembelian lokal maupun internasional seperti negosiasi kompetitif di atas,
metode pembelian lokal maupun internasional juga dilakukan dengan cara
pembeli melakukan pendekatan dari tiga supplier untuk menentukan harga,
tetapi pada metode ini tawar-menawar maupun negosiasi tidak diijinkan.
6) Pengadaan langsung (direct procurement)
Pengadaan langsung merupakan metode paling sederhana namun paling
mahal. Pada metode ini, pengadaan dilakukan dengan pembelian langsung dari
suatu supplier ataupun harga negosiasi. Untuk obat yang hanya bisa didapat
dari suatu supplier, pembeli hanya memiliki 2 pilihan, yaitu melakukan
pengadaan langsung/ melihat alternatif obat lain.
b. Produksi Sediaan Farmasi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat memproduksi sediaan tertentu
apabila :
Sediaan farmasi tidak ada di pasaran, sediaan farmasi lebih murah jika
diproduksi sendiri, sediaan farmasi dengan formula khusus, sediaan farmasi
dengan kemasan yang lebih kecil/ repacking, sediaan farmasi untuk penelitian,
25
25
dan sediaan Farmasi yang tidak stabil dalam penyimpanan/ harus dibuat baru
(recenter paratus). Sediaan yang dibuat di rumah sakit harus memenuhi
persyaratan mutu dan terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di
rumah sakit tersebut.
c. Sumbangan/ Dropping / Hibah
Instalasi Farmasi harus melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap
penerimaan dan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai sumbangan/ dropp ing/ hibah.
3. Distribution (Distribusi)
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/ menyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien
dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.
Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat menjamin
terlaksananya pengawasan dan pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai di unit pelayanan. Sistem distribusi dirancang atas dasar
kemudahan untuk dij angkau oleh pasien dengan mempertimbangkan efisiensi dan
efektifitas ketersediaan sumber daya (Permenkes, 2014b).
Menurut Febriawati (2013) sistem distribusi obat di rumah sakit dapat
dilaksanakan secara sentralisasi atau desentralisasi. Sentralisasi merupakan
Penyimpanan dan pendistribusian semua obat atau barang farmasi dipusatkan
pada satu tempat. Seluruh kebutuhan obat atau barang farmasi setiap unit
perawatan atau pelayanan baik untuk kebutuhan individu maupun kebutuhan dasar
26
26
ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut. Desentralisasi
merupakan pelayanan farmasi mempunyai cabang di dekat unit perawatan atau
pelayanan sehingga penyimpanan dan pendistribusian kebutuhan obat atau barang
farmasi unit perawatan atau pelayanan tersebut baik untuk kebutuhan individu
maupun dasar ruangan tidak lagi dilayani dari pusat pelayanan farmasi.
Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara :
a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock) yaitu : Pendistribusian
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk persediaan
di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi; Sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang disimpan di ruang rawat
harus dalam jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan; Dalam kondisi
sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam
kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab
ruangan; Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor
stock kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan ; Apoteker
harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan interaksi obat
pada setiap jenis obat yang disediakan di floor stock.
b. Sistem Resep Perorangan
Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
berdasarkan resep perorangan/ pasien rawat jalan dan rawat inap melalui
Instalasi Farmasi.
c. Sistem Unit Dosis
Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
berdasarkan resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau
27
27
ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/ pasien. Sistem unit dosis ini
digunakan untuk pasien rawat inap.
d. Sistem Kombinasi
Sistem pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai bagi pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi a + b atau b + c
atau a + c. Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat dianjurkan
untuk pasien rawat inap mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan
pemberian obat dapat diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan
dengan sistem floor stock atau resep individu yang mencapai 18%
(Permenkes, 2014b).
Distribusi obat bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat, memelihara
mutu obat, menghindari penggunaan obat yang tidak diinginkan, menjaga
kelangsungan persediaan dan memudahkan pencarian dan pengawasan (Quick et
al., 2012).
Proses distribusi juga meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat dan
penyimpanan. Konsep dasar dalam pengelolaan persediaan adalah menjaga
keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan
untuk menyimpan persediaan tersebut. Penyimpanan obat digudang diawali dari
menerima barang dan dokumen-dokumen pendukungnya, memeriksa barang,
pengarsipan, memasukkan data-data kekomputer setelah itu proses menyimpan
barang diruang penyimpanan (Febriwati, 2013).
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan
tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
28
28
telah ditetapkan. Tujuannya agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan atau
kekosongan obat di unit-unit pelayanan (Quick et al., 2012).
Penyimpanan. Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan
penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan
kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan,
sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (Permenkes, 2014b).
Cara penyimpanan obat yang disarankan oleh Depkes (2014) adalah
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang harus disimpan
terpisah; bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi
tanda khusus bahan berbahaya dan gas medis disimpan dengan posisi berdiri,
terikat, diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas
medis. Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas medis
yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis di ruangan harus menggunakan
tutup demi keselamatan (Depkes RI, 2014).
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,bentuk
sediaan, dan jenisSediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
dan disusun secara alfabetis dengan menerap kanprinsip First Expired First Out
(FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai system informasi manajemen.
Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA, Look alike Sound alike) tidak
ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah
29
29
terjadinya kesalahan pengambilan Obat. Rumah Sakit harus dapat menyediakan
lokasi penyimpanan obat emergensi untuk kondisi kegawat daruratan.Tempat
penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan
pencurian (Depkes RI, 2014).
4. Tahap Use (Penggunaan)
Penggunaan obat adalah suatu tahap lanjut distribusi yang mencakup
masalah pemakaian obat. Dalam penggunaan obat, masalah yang sering muncul
adalah penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak rasional
adalah penggunaan obat yang tidak memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat
penderita, tepat obat, tepat dosis dan waspada terhadap efek samping obat. Pada
penggunaan obat tidak rasional ini akan mengakibatkan dampak yang negative
baik secara medis, ekonomis maupun sosial (Depkes RI, 2014).
Tujuan utama pelayanan apoteker dalam proses penggunaan obat adalah:
melindungi penderita dari terjadinya kembali penyakit yang berkaitan dengan
obat, misalnya alergi atau reaksi obat yang merugikan; mendeteksi dan
memperbaiki ketidaktepatan atau bahaya terapi yang diberikan bersamaan;
meramalkan dan mencegah toksisitas obat; meningkatkan kepatuhan penderita
melalui fungsi farmasi klinik (Siregar & Amalia, 2004).
E. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Obat
Efisiensi merupakan bagian yang terpenting dalam manajemen
pengelolaan obat (Anief, 2005). Efisiensi berarti melakukan sesuatu dengan benar,
menggunakan sumber daya dengan seksama berdasarkan standar profesi untuk
pengelolaan obat di rumah sakit (Satibi, 2015). Efisiensi adalah mengukur biaya
30
30
sumber daya yang diperlukan sehubungan dengan pencapaian suatu tujuan yaitu
perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) yang digunakan di
dalam pengelolaan obat. Sistem pengelolaan obat dikatakan efisien apabila
memenuhi kriteria diantaranya ketepatan jenis obat, ketepatan biaya dan sumber
daya serta ketepatan jumlah obat (Schermerhorn, 2001).
Efektifitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian
dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas
artinya rumah sakit dalam melakukan segala sesuatunya benar di dalam pengelolaan
obat (Satibi, 2015). Efektifitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Herlambang & Murwani, 2012).
Pengelolaan obat yang efektif dan efisien diharapkan dapat menjamin
tersedianya rencana kebutuhan jenis dan jumlah obat sesuai dengan kebutuhan,
tersedianya anggaran pengadaan obat yang dibutuhkan sesuai dengan waktunya,
terlaksananya pengadaan obat, terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang
baik, terjaminnya pendistribusian obat yang sesuai dengan waktu tunggu (lead
time) yang pendek, terpenuhinya kebutuhan obat yang mendukung pelayanan
dirumah sakit sesuai dengan jenis, jumlah dan waktu yang dibutuhkan,
tersedianya sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah dan kualifikasi yang
tepat, digunakannya obat secara rasional sesuai dengan pedoman yang disepakati,
serta tersedianya informasi pengelolaan dan penggunaan obat yang sahih, akurat
dan mutkhir (Razak dkk, 2012)
31
31
F. Indikator Pengelolaan Obat
Menurut Nadzam (1991), menyebutkan bahwa indikator merupakan alat
ukur kualitatif yang dapat digunakan untuk monitoring, evaluasi, dan mengubah
atau meningkatkan mutu pengelolaan. Indikator yang baik adalah indikator yang
valid, spesifik, dan sensitif. Indikator yang valid adalah indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur keadaan tingkat pengelolaan, sehingga pengelolaan
dapat ditingkatkan. Indikator yang senstitif adalah indikator yang dapat
menunjukkan semua kasus-kasus yang terjadi saat pengukuran. Indikator yang
spesifik adalah indikator yang menunjukkan suatu kasus memang betul-betul
terjadi saat dilakukan pengukuran. Dalam mengukur pencapaian standar yang
telah ditetapkan diperlukan indikator yaitu suatu alat / tolak ukur yang hasil
menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.
Indikator dibedakan menjadi Indikator persyaratan minimal yaitu indikator yang
digunakan untuk mengukur terpenuhi tidaknya standar masukan, proses, dan
lingkungan dan indikator penampilan minimal yaitu indikator yang ditetapkan
untuk mengukur tercapai tidaknya standar penampilan minimal pelayanan yang
diselenggarakan (Satibi, 2015).
Beberapa macam indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat
sebagai berikut :
Tabel 2. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap seleksi
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
Kesesuaian item
obat yang tersedia
dengan
DOEN/FORNAS
II/Formularium RS
(*)
Untuk mengetahui
tingkat kepatuhan
terhadap pemakaian obat
esensial/FORNAS
II/Formularium RS
Hitung jumlah item obat (x)
dan jumlah item obat yang
tersedia (y). persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
100%
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)
32
32
Tabel 3. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap pengadaan
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
a. Persentase
modal/dana yang
tersedia dengan
keseluruhan dana
yang dibutuhkan.
(*)
a. Untuk mengetahui
seberapa jauh
persediaan dana rumah
sakit memberikan dana
kepada farmasi.
a. Hitung dana yang tersedia
(x) kebutuhan dana yang
sesungguhnya (y)
Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
100%
b. Persentase
alokasi dana
pengadaan obat.
(*)
b. Untuk mengetahui
seberapa jauh dana
yang diberikan kepada
farmasi dibandingkan
dengan seluruh
anggaran rumah sakit.
b. Hitung total dana
pengadaan obat (x) dan
total anggaran rumah
sakit (y).
Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
30%-40%
c. Persentase
kesesuaian
pengadaan
dengan kenyataan
pakai untuk
masing-masing
item obat. (***)
c. Untuk mengetahui
seberapa besar
ketepatan pemilihan
obat dalam pengadaan
c. Hitung jumlah item obat
yang ada dalam
perencanaan (x) dan
jumlah item obat yang
ada dalam kenyataan
pakai (y). Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
100%
d. Frekuensi
pengadaan tiap
item obat. (***)
d. Untuk mengetahui
berapa kali obat-
obatan tersebut
dipesan setiap
tahunnya.
d. Ambil laporan
pemesanan obat
kemudian diamati berapa
kali obat dipesan tiap
tahunnya.
Rendah
<12×/tahun
Sedang 12-
24×/tahun
Tinggi
>24×/tahun
e. Frekuensi
kesalahan faktur.
(***)
e. Untuk mengetahui
berapa kali terjadinya
kesalahan faktur.
e. Hitung berapa faktur
yang salah (x) dan jumlah
seluruh faktur yang
diterima (y). Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
0%
f. Frekuensi
tertundanya
pembayaran oleh
rumah sakit
terhadap waktu
yang telah
ditetapkan. (***)
f. Untuk mengetahui
kualitas pembayaran
rumah sakit.
f. Amati daftar hutang dan
cocokkan dengan daftar
pembayaran (x hari).
0-25 kali
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)
(***) Indikator Pudjaningsih (1996)
33
33
Tabel 4. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap distribusi
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
a. Kecocokan
antara obat
dengan kartu
stock. (***)
a. Untuk mengetahui
ketelitian petugas
gudang.
a. Amati kartu stock obat,
cocokkan dengan barang
yang ada. Hitung jumlah
item obat yang sesuai
dengan kartu stock (x)
dan jumlah kartu stock
yang diambil (y).
persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
100%
b. Inventory Turn
Over Ratio. (***)
b. Untuk mengetahui
berapa kali perputaran
modal dalam 1 tahun.
b. Hitung omzet 1 tahun
dalam HPP (x) rata-rata
nilai persediaan obat.
Persentase :
x
TOR = —
Y
10-23 kali
c. Tingkat
ketersediaan
obat. (*)
c. Untuk mengetahui
kisaran kecukupan
obat.
c. Hitung jumlah stock obat
(x) ditambahkan
pemakaian obat selama 1
tahun (y) kemudian dibagi
dengan rata-rata
pemakaian obat perbulan
(z) dikali 1 bulan.
12-18 bulan
Perhitungan :
x + y
q = —— × 1 bulan
z
d. Persentase nilai
obat yang
kadaluwarsa dan
rusak. (***)
d. Untuk mengetahui
besarnya kerugian
rumah sakit.
d. Dari catatan obat yang
kadaluwarsa dalam 1
tahun, hitung nilai (x) dan
nilai stock opname (y).
Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
≤ 0,2%
e. Persentase stock
mati. (*)
e. Untuk mengetahui
item obat selama 3
bulan yang tidak
terpakai.
e. Hitung jumlah item obat
selama 3 bulan tidak
terpakai (x) dan jumlah
item obat yang ada
stocknya (y). Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
0%
Keterangan : (*) indikator Depkes RI (2008)
(***) indikator Pudjaningsih (1996)
34
34
Tabel 5. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap penggunaan
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
a. Jumlah item obat
tiap lembar
resep. (**)
a. Untuk mengukur
derajat polifarmasi.
a. Hitung jumlah total item obat
yang ditulis pada resep (x)
dan jumlah lembar resep. x rata-rata : — y
1,3-2,2
item
obat/lembar
resep
b. Persentase resep
dengan obat
generik. (**)
b. Untuk mengukur
kecenderungan
meresepkan obat
generik
b. Dari laporan penulisan obat
generik, hitung jumlah item
obat dengan nama generik (x)
dan jumlah item obat yang
diresepkan (y). Persentase: x
Z = — × 100 % Y
82-94%
c. Rata-rata waktu
yang digunakan
untuk melayani
resep sampai ke
tangan pasien.
(*)
c. Untuk mengetahui
tingkat kecepatan
pelayanan farmasi
rumah sakit.
c. Catat waktu resep masuk
apotek (x) dan catat waktu
selesai diterima pasien (y).
Data dibedakan antara obat
racikan dan obat jadi. Ʃ y-x
z = ————————— jumlah resep yang masuk
≤ 60 menit
untuk obat
racikan. ≤
30 menit
untuk obat
non racikan
d. Persentase
kesesuaian
resep obat
dengan
Formularium
RS (*)
d. Tujuannya
untuk mengukur
kecenderungan
dokter meresepkan
obat Formularium
RS
d. Hitunglah jumlah item
obat yang diresepkan sesuai
Formularium RS (x)
dibandingkan dengan total
jumlah item
obat keseluruhan (Y).
Perhitungan: Z=(X/Y) x
100%
100%
e.Persentase
resep yang tidak
dilayani(***)
e.Tujuannya untuk
mengetahui cakupan
pelayanan farmasi
rumah sakit
e.Hitunglah jumlah
resepyang0% yang dikeluarkan
(x), dan dibandingkan
dengan jumlah resep yang
dilayani (y).
0%
Keterangan : (*) indikator Depkes RI (2008)
(**) indikator WHO (1993)
(***) indikator Pudjaningsih (1996)
G. Evaluasi
Evaluasi adalah serangkaian prosedur untuk menilai suatu program dan
memperoleh informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, kegiatan, hasil dan
dampak serta biayanya. Fokus utama dari evaluasi adalah mencapai perkiraan
yang sistematis dari dampak program (Depkes RI, 2007).
35
35
Menurut Kencanasari, dkk (2012), evaluasi pengelolaan obat adalah
pengukuran dan penilaian terhadap serangkaian tahapan pengelolaan obat
berdasarkan standar yang ditetapkan untuk mengetahui permasalahan dan
kelemahan dalam pelaksanaan sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dalam
rangka meningkatkan mutu ketersediaan obat.
Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi menjadi 3 (tiga) jenis
program evaluasi sebagai berikut: prospektif yaitu program dijalankan sebelum
pelayanan dilaksanakan, contoh: standar prosedur operasional, dan pedoman.
Konkuren yaitu program dijalankan bersamaan dengan pelayanan dilaksanakan,
contoh: memantau kegiatan konseling apoteker, peracikan resep oleh asisten
apoteker dan retrospektif yaitu program pengendalian yang dijalankan setelah
pelayanan dilaksanakan, contoh: survei konsumen, laporan mutasi barang, audit
internal. Evaluasi mutu pelayanan merupakan proses pengukuran, penilaian atas
semua kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit secara berkala. Kualitas
pelayanan meliputi: teknis pelayanan, proses pelayanan, tata cara / standar (Satibi,
2015).
H. Landasan Teori
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan.
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 2009
tentang rumah sakit, dinyatakan bahwa rumah sakit merupakan salah satu dari
36
36
sarana kesehatan dan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan
bagi pasien. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik
secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit (Depkes, 2009).
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan berhubungan erat dengan
pelayanan kefarmasian (Depkes, 2008). Dalam suatu rumah sakit semua pelayanan
kefarmasian di pusatkan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Instalasi
farmasi rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang
mengadakan perbekalan farmasi. Peran farmasi rumah sakit sangat penting dalam
aspek manajemen maupun pelayanan dan saling terkait dalam sistem terpadu
pelayanan di rumah sakit (Permenkes, 2014a., Permenkes, 20016).
Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu unsur penting
dalam fungsi manajerial rumah sakit secara keseluruhan, karena ketidakefisienan
akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun
secara ekonomis. Tujuan manajemen obat di rumah sakit adalah agar obat yang
diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang
terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan yang bermutu.
Pelayanan bermutu yang dimaksud merupakan suatu sistem pelayanan
kesehatan terpadu dan menyeluruh melalui perencanaan yang tepat dan
pengelolaan obat yang baik dapat menjamin pasien secara individu mendapatkan
obat yang bermutu, meningkatkan efisiensi penggunaan obat, dan menurunkan
biaya bagi pasien. Obat yang merupakan salah satu unsur penting dalam upaya
37
37
kesehatan, mulai dari pencegahan, diagnostik, pengobatan dan pemulihan harus
diupayakan untuk selalu tersedia pada saat dibutuhkan.
Keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan dapat diukur dengan
berbagai indikator pengelolaan obat untuk dapat membandingkan kinerja yang
sesungguhnya. Indikator digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan
atau sasaran telah berhasil dicapai dengan mengetahui sudah efisien dan efektif
manajemen pengelolaan obat di IFRS yang selama ini telah berjalan. Indikator ini
dapat digunakan untuk mengukur saat proses terjadi maupun setelah proses selesai
yang hasilnya berupa keluaran. Indikator yang baik adalah indikator yang
memiliki karakteristik validitas, sensitifitas dan spesifik. Kriteria penetapan
indikator adalah relevan, valid, dapat diukur, dan ada sistem yang dapat mengukur
indikator tersebut.
Upaya peningkatan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran dapat dilakukan melaui penelitian tentang evaluasi pengelolaan obat yang
meliputi tahap-tahap selection, procurement, distribution dan use dengan
menggunakan pedoman standar menurut Depkes (2008), WHO (1993) dan
merujuk dari pengembangan indikator efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit
oleh Pudjaningsih (1996) sebagai indikator pelengkap untuk evaluasi
pengelolaan obat di suatu rumah sakit agar tercapai tujuan rumah sakit didalam
meningkatkan dan mewujudkan kualitas penyediaan obat sehingga diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan
dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan, evaluasi terhadap kinerja Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran dan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan
38
38
atau masukan agar ketersediaan obat dapat dikelola dengan baik dan terpenuhi
serta meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di IFRSUD Ungaran.
I. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual evaluasi pengelolaan obat di IFRSUD Ungaran
sebagai berikut :
Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian
Manajemen pendukug Manajemen organisasi Manajemen sumber daya
manusia Manajemen keuangan dan
administrasi Manajemen sistem informasi
Seleksi
Distribusi
Penggunaan
Pengadaan
Pengelolaan obat
Evaluasi
Pengadaan
Seleksi
Kesesuaian
item obat yang
tersedia
dengan Fornas
II/Formulariu
m RS
Persentase modal/dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan.
Persentase alokasi dana pengadaan obat.
Persentase kesesuaian pengadaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat.
Frekuensi pengadaan tiap item obat.
Frekuensi kesalahan faktur. Frekuensi tertundanya
pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang telah ditetapkan.
Distribusi
- Kecocokan
antara obat
dengan kartu
stock.
- Inventory Turn
Over Ratio.
- Tingkat
ketersediaan
obat.
- Persentase nilai
obat yang
kadaluwarsa dan
rusak.
Penggunaan
- Jumlah item obat
tiap lembar resep.
- Persentase resep
dengan obat
generik.
- Rata-rata waktu
yang digunakan
untuk melayani
resep sampai ke
tangan pasien
- Persentase resep
yang tidak dilayani.
39
39
J. Keterangan Empiris
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka dapat diketahui
keterangan empiris dalam penelitian ini yaitu evaluasi pengelolaan obat di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran meliputi tahap seleksi, pengadaan, distribusi dan
penggunaan berdasarkan indikator efisiensi berpedoman pada indikator standar
Depkes RI (2008) tentang pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit,
indikator WHO (1993) tentang investigasi penggunaan obat di fasilitas kesehatan,
juga merujuk indikator dari Pudjaningsih (1996) tentang pengembangan indikator
efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit, bertujuan mengetahui secara
menyeluruh efisiensi pengelolaan obat, mengukur tahap mana yang belum atau
sudah efisien dari pengeloaan obat di IFRS Ungaran agar terwujud peningkatan
mutu pengelolaan dan pelayanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengan dengan mengikuti
rancangan penelitian deskriptif untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. Data yang dikumpulkan berupa
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara concurent yaitu rata
– rata waktu pelayanan resep, kartu stock / komputer, wawancara dengan petugas
terkait dan pengamatan / observasi langsung di lokasi penelitian. Data sekunder
diperoleh secara retrospektif dengan melihat dan menelusuri dokumen-dokumen
tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 yang berhubungan dengan pengelolaan obat
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran antara lain laporan
perencanaan dan pemakaian obat, laporan keuangan, laporan pengadaan obat,
laporan stock opname, laporan pemusnahan obat rusak dan kadaluwarsa. Data
primer dan data sekunder yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif
yang kemudian diolah dan dideskripsikan berdasarkan hasil analisis maupun
observasi.
B. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian di lakukan pada bulan februari - april 2017 di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran Kabupaten Semarang Propinsi
Jawa Tengah.
41
41
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian data primer dan data sekunder adalah:
1. Data primer yaitu data dari pengamatan atau observasi langsung pada saat
dilakukan penelitian serta wawancara mendalam dengan petugas terkait.
2. Data sekunder yaitu data dari penelusuran dokumen-dokumen tahun
sebelumnya (tahun 2016) yang berhubungan dengan pengelolaan obat di
IFRSUD Ungaran.
D. Objek Penelitian
Objek penelitian data primer dan data sekunder adalah:
1. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan observasi langsung waktu
pelayanan dan penyerahan obat, kartu stock obat (data stock obat), serta
wawancara kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala Penunjang Layanan Medis,
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Bagian Perencanaan dan Pengadaan
Farmasi, Bagian Keuangan, Petugas Gudang Farmasi dan Distribusi dan
Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi.
2. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen berupa formularium RSUD
Ungaran, rekap laporan tahunan farmasi, laporan stock opname, kartu
pemesanan obat dan buku penerimaan barang, resep, laporan pelayanan
farmasi rumah sakit, laporan penggunaan obat generik dan non generik, data
rawat jalan dan rawat inap di RSUD Ungaran tahun 2016.
42
42
E. Bahan Penelitian
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder sebagai berikut :
1. Data primer merupakan hasil data dari wawancara mendalam, pengamatan
atau observasi langsung pada saat dilakukan penelitian.
2. Data sekunder merupakan hasil data dengan melihat dan menelusuri
dokumen-dokumen tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 yang berhubungan
dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran.
F. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kartu Stock Obat, Laporan Stock Opname Obat, Rekapan laporan tahunan farmasi,
Resep, Buku Penerimaan barang, Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi
2. Indikator efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
Penelitian ini menggunakan alat indikator pengelolaan obat Depkes RI
(2008), Indikator WHO (1993) dan merujuk dari pengembangan indikator
sebagai pelengkap indikator efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit oleh
Pudjaningsih (1996).
3. Pedoman wawancara
Penelitian ini mempergunakan formulir pedoman wawancara sebagai alat
bantu untuk pengumpulan data primer, daftar isian atau mencatat langsung
dalam buku tulis, selanjutnya dituangkan dalam transkip wawancara.
43
43
G. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang direncanakan untuk
diteliti berupa indikator pengelolaan obat, yaitu :
1. Seleksi (Selection)
Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II / Formularium RS
2. Pengadaan (Procurement)
a. Persentase modal/dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan.
b. Persentase alokasi dana pengadaan obat.
c. Persentase kesesuaian antara pengadaan dengan kenyataan untuk masing-
masing item obat.
d. Frekuensi pengadaan item obat.
e. Frekuensi kesalahan faktur
f. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang
telah ditetapkan.
3. Distribusi (Distribution)
a. Persentase kecocokan antara obat dengan kartu stock.
b. Turn Over Ratio.
c. Tingkat ketersediaan obat.
d. Persentase nilai obat yang kadaluarsa dan rusak.
4. Penggunaan (Use)
a. Jumlah item obat perlembar resep.
b. Persentase resep dengan obat generik.
44
44
c. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan
pasien.
d. Persentase resep yang tidak dilayani.
H. Definisi Operasional
1. Sediaan farmasi adalah sediaan berupa obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetik.
2. Obat adalah bahan atau sediaan farmasi yang digunakan untuk mengurangi,
menghilangkan penyakit atau menyembuhkan seseorang dari penyakit berupa
sediaan tablet, kaplet, kapsul, puyer, sirup, injeksi, sediaan tetes
(mata/telinga/hidung), cairan/larutan, salep/krim dan suppositoria yang
disediakan dan dikelola oleh Instansi Farmasi RSUD Ungaran.
3. Pengelolaan obat adalah serangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan
penggunaan obat serta sistem pendukung yang terkait di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran.
4. Seleksi adalah proses kegiatan pemilihan obat yang terdapat di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran dan daftar obat yang diserahkan dari masing-masing
Staf Medik Fungsional (SMF) yang diukur dengan membandingkan item obat
dalam Fornas II/Formularium RS dengan item obat yang tersedia di IFRS
ungaran.
5. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas / Formularium rumah sakit
adalah ketepatan setiap item obat yang diresepkan sudah sesuai dengan daftar
obat esensial yang tersedia.
45
45
6. Obat esensial adalah obat terpilih yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang
diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi
tingkatannya.
7. FORNAS (Formularium Nasional) adalah daftar obat yang disusun
berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas.
Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling
berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta
digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, Fornas adalah bagian dari Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Oleh karena itu, perlu disusun suatu daftar
obat yang digunakan sebagai acuan nasional penggunaan obat dalam
pelayanan kesehatan SJSN untuk menjamin aksesibilitas keterjangkauan dan
penggunaan obat secara nasional dalam Formularium Nasional.
8. Formularium rumah sakit adalah metode yang digunakan oleh staf medik di
rumah sakit yang bekerja melalui Panitia Farmasi dan Terapi (PFT),
mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai zat aktif obat dan produk
obat yang tersedia yang dianggap paling berguna dalam perawatan pasien.
9. Perencanaan obat adalah proses kegiatan penentuan jumlah, jenis dan harga
obat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran bersumber dari aloksi dana.
10. Pengadaan obat adalah proses pengadaan obat sesuai dengan perencanaan
yang akan menjamin ketersediaan obat dalam jumlah yang benar dan harga
yang pantas serta kualitas obat yang terjamin.
46
46
11. Persentase modal / dana yang dibutuhkan adalah perbandingan kesesuaian
dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya dari rumah
sakit.
12. Alokasi dana pengadaan obat adalah besarnya dana pengadaan obat yang
disediakan atau dialokasikan oleh rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan
obat dalam pelayanan kesehatan di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.
13. Kesesuaian perencanaan adalah ketepatan item obat yang direncanakan
dengan kenyataan pemakaian obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.
14. Anggaran pengadaan adalah biaya yang digunakan untuk pengadaan obat di
RSUD Ungaran.
15. Frekuensi pengadaan tiap item obat adalah frekuensi pemesanan untuk item
obat yang sama dengan rentang waktu satu tahun di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran.
16. Frekuensi kesalahan faktur adalah frekuensi kesalahan akibat ketidakcocokan
antara barang yang dipesan dengan barang yang diterima serta kelengkapan
pada faktur dari rekanan yang diterima oleh RSUD Ungaran.
17. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang
telah ditetapkan adalah frekuensi pembayaran yang melebihi batas waktu
kesepakatan pembayaran yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
18. Penyimpanan obat adalah proses kegiatan yang dimulai saat obat diterima
oleh petugas pengendalian farmasi dan petugas instalasi farmasi umum
sampai obat disimpan dan dikeluarkan oleh petugas di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran.
47
47
19. Distribusi obat adalah proses kegiatan yang dimulai dari saat resep diterima
oleh petugas sampai obat diterima pasien di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran.
20. Kecocokan obat dengan kartu stock adalah kesesuaian jumlah obat dengan
catatan yang ada dengan kartu stock pada masing-masing item obat yang
terdapat di bagian pengendalian farmasi dan Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran.
21. Turn Over Ratio (TOR) adalah alat untuk mengetahui atau mengukur
efisiensi pengelolaan persediaan obat dengan perbandingan antara omzet
dalam 1 tahun dengan hasil stock opname pada akhir tahun di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran tahun 2016 yang dihitung dengan cara membagi
omzet satu tahun dalam HPP dengan rata – rata nilai persediaan obat,
dinayatakan bahwa semakin tinggi TOR, semakin efisien pengelolaan
persediaan obat, sebaliknya TOR rendah, berarti masih banyak stock obat
yang belum terjual dan berpengaruh terhadap keuntungan.
22. Tingkat ketersediaan obat adalah persediaan obat baik jenis maupun jumlah
yang diperlukan oleh pelayanan pengobatan dalam periode waktu tertentu,
diukur dengan cara menghitung jumlah obat yang tersedia dibandingkan
dengan rata-rata pemakaian obat perbulan di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran sehingga dinyatakan tingkatan ketersediaan obat berlebih adalah jika
persediaan obat > 18 bulan pemakaian rata – rata per bulan, tingkatan
ketersediaan obat aman adalah jika persediaan obat 12 – 18 bulan pemakaian
rata- rata per bulan, tingkatan ketersediaan obat kurang adalah jika persediaan
48
48
obat < 12 bulan pemakaian rata – rata per bula, tingkatan ketersediaan obat
kosong adalah jika persediaan obat < 1 bulan pemakaian rata – rata per bulan.
23. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak adalah nilai obat yang
kadaluwarsa atau rusak dibandingkan dengan nilai stock opname di bagian
pengendalian farmasi dan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.
24. Penggunaan obat adalah pemakaian obat oleh pasien yang di dalamnya
menyangkut aspek-aspek yang mempengaruhi pola pemakaian obat di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.
25. Resep obat adalah keterangan dari dokter berupa tulisan tentang bahan untuk
mengurangi, menghilangkan atau menyembuhkan penyakit seorang pasien,
dimana keterangan tersebut harus digunakan oleh pasien untuk menebus obat
di apotek/apotek instalasi farmasi.
26. Jumlah item obat tiap lembar resep adalah jumlah obat yang ditulis oleh
dokter dalam tiap lembar resepnya.
27. Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti, jadi
obat generik merupakan obat yang kandung isinya sama dengan obat yang di
patenkan tetapi memiliki harga yang lebih murah di bandingkan dengan obat
yang dipatenkan tanpa mengurangi khasiat dari obat generik tersebut.
28. Persentase resep dengan obat generik adalah persentase perbandingan jumlah
obat pada setiap lembar resep yang diresepkan dengan jumlah obat generik
yang diresepkan oleh dokter di RSUD Ungaran.
49
49
29. Rata-rata waktu pelayanan resep adalah rata-rata waktu pelayanan terhadap
resep dimulai dari resep masuk hingga obat sampai ketangan pasien di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.
30. Indikator adalah suatu alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk memonitor,
mengevaluasi dan mengubah serta meningkatkan mutu pengelolaan obat di
suatu unit pelayanan kesehatan.
31. Evaluasi adalah proses penilaian yang digunakan sebagai proses pengukuran
akan efisiensi dan efektifitas yang digunakan dalam upaya pencapaian tujuan
dimana hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi
dalam pengembangan strategi berikutnya.
32. Efisiensi adalah keseimbangan antara nilai standar pada indikator pengelolaan
obat, menurut Depkes RI (2008), WHO (1993) dan merujuk dari
pengengembangan indikator pengelolaan obat di rumah sakit oleh Pudjaningsih
(1996) dengan hasil penilaian evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran.
33. Efektifitas adalah jika penilaian parameter indikator efisiensi pengelolaan
obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran sesuai dengan nilai standar.
50
50
I. Jalannya Penelitian
Gambar 3. Skema Alur Penelitian
Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu :
1. Tahap persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan konsultasi dengan
pembimbing, mempersiapkan pengurusan izin pengamatan pendahuluan,
konsultasi dengan kepala IFRS Umum Daerah Ungaran dan kepala bagian
pendidikan dan pelatihan (diklat) RSU Daerah Ungaran agar penelitian dapat
berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan rumah sakit.
Jalannya Penelitian Evaluasi
Pengelolaan Obat di IFRS
Ungaran Tahap pelaksanaan
Tahap persiapan
-Pengamatan pendahuluan dan
indentifikasi masalah
penelitian di IFRSUD
Ungaran
Studi pustaka
Penyusunan proposal
Ujian proposal
Pengurusan ijin
penelitian
Data primer
(wawancara)
Data sekunder
(menghitung nilai tiap indikator)
seleksi
Pengadaan
Penggunaan
Distribusi
Hasil wawancara
Evaluasi
Diukur dengan indikator efisiensi
dan efektifitas pengelolaan obat
51
51
Berdasarkan proses indentifikasi masalah pengelolaan obat di IFRSUD
Ungaran, selanjutnya peneliti melakukan kajian pustaka, penyusunan proposal, ujian
proposal dan pengurusan ijin penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membaginya dalam 4 bagian:
a. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan evaluasi efisiensi
pengelolaan obat di IFRS. Evaluasi ini dilakukan dengan mengukur proses
seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan dengan indikator efisiensi
pengelolaan obat. Adapun tahap-tahap yang diamati adalah:
1) Seleksi
Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II/Formularium
Rumah Sakit. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap
obat esensial /formularium. Data dikumpulkan secara retrospektif dari
penyelusuran data laporan stok obat tahun 2016. Perhitungan dengan cara
mencatat jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas II/Formularium
rumah sakit (X) dibandingkan dengan item obat yang tersedia (Y) dikali
100% (X/Y x 100%).
2) Pengadaan
a) Persentase modal dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan.
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana persediaan dana rumah sakit
memberikan dana kepada farmasi. Data dikumpulkan secara
retrospektif dari penelusuran data berupa buku pembelian dan
52
52
laporan anggaran rumah sakit tahun 2016. Perhitungan dengan cara
mencatat besarnya anggaran yang ada untuk pengadaan obat (X)
dibandingkan dengan total dana yang dibutuhkan untuk pengadaan
obat (Y) dikali 100% (X/Y x 100%).
b) Persentase alokasi dana pengadaan obat
Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh dana yang diberikan pada
farmasi dibanding seluruh anggaran rumah sakit. Data dikumpulkan
secara retrospektif dari penelusuran data berupa laporan anggaran
rumah sakit tahun 2016. Perhitungan dengan cara mencatat besarnya
anggaran obat (X) dibandingkan dengan total anggaran rumah sakit (Y)
dikali 100% (X/Y x 100%).
c) Kesesuaian antara perencanaan obat dengan kenyataan pakai untuk
masing-masing obat.
Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan perkiraan dalam
perencanaan. Data yang dikumpulkan secara retrospektif dari data
perencanaan tahunan dan data pembelian periode tahun 2016,
kemudian melihat kesesuaian antara jumlah yang tertulis dalam
perencanaan dengan pembelian. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara pengambilan sampel secara cluster.
Perhitungan dengan cara menghitung jumlah obat sesuai
perencanaan tahunan (X) dibandingkan dengan jumlah total pemakaian
obat dalam setahun (Y) dikali 100%. (X/Y x 100%).
53
53
d) Frekuensi pengadaan tiap item obat
Tujuannya untuk mengetahui berapa kali obat-obat tersebut dipesan
tiap tahunnya. Data dikumpulkan secara retrospektif dengan cara
mengambil kartu stok obat serta buku pembelian tahun 2016.
Pengambilan sampel secara cluster. Dari masing masing kartu stok
untuk item obat terpilih diamati berapa kali terdapat pemasukan obat
dalam setahun (X kali).
e) Frekuensi kesalahan faktur
Tujuannya Untuk mengetahui berapa kali terjadi kesalahan faktur. Data
dikumpulkan secara retrospektif dengan cara melihat surat pesanan
dengan faktur pembelian obat tahun 2016. Perhitungan dengan
mencatat jumlah faktur yang salah (X) dengan jumlah seluruh faktur
yang diterima (Y). (X/Y x 100%).
f) Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu
yang telah disepakati.
Tujuannya untuk mengetahui kualitas pembayaran rumah sakit. Data
dikumpulkan secara retrospektif dengan mengambil secara acak dari
seluruh rekanan yang melakukan transaksi pada periode tahun 2016.
Selisih antara tanggal waktu jatuh tempo faktur (X) dengan tanggal
pelunasan faktur (Y) dibanding dengan tanggal waktu jatuh tempo
faktur (X) dikali 100% ((Y-X) / X x 100%).
54
54
3) Distribusi
a) Persentase kecocokan antar fisik obat dengan kartu stok
Tujuannya untuk mengetahui ketelitian petugas gudang. Data
dikumpulkan secara prospektif dengan cara mengambil sampel kartu
stok secara cluster. Kemudian untuk masing-masing kartu stok untuk
item obat yang terpilih diamati kesesuaian jumlah obat yang tertulis
pada kartu stok(X) dengan jumlah fisik obat(Y).Perhitungan: X/Y x
100%. Data dikumpulkan selama 7 hari dengan cara mengambil
sampel dari seluruh bentuk sediaan yang ada di Instalasi farmasi.
b) Tingkat ketersediaan obat
Tujuannya untuk mengetahui kisaran kecukupan obat. Data
dikumpulkan secara retrospektif dengan cara melihat laporan stock
opname akhir tahun 2016, mengambil sampel item obat secara
cluster dan menghitung rata-rata pemakaian obat perbulan dari laporan
penjualan. Perhitungannya adalah mencatat stock obat (X) ditambah
pemakaian obat selama 1 tahun (Y) dibagi dengan rata-rata pemakaian
obat perbulan (Z) dikali 1 bulan (X+Y)/Z x 1 bulan.
c) Persentase obat kadaluwarsa dan rusak
Tujuannya untuk mengetahui besarnya kerugian rumah sakit. Data
dikumpulkan secara retrospektif yaitu nilai obat rusak / kadaluwarsa.
Perhitungan dengan cara mengkalkulasi nilai obat kadaluwarsa dan
rusak dalam rupiah (X) di bandingkan dengan jumlah stock opname
dalam nilai rupiah (Y) dikali 100% (X/Y x 100%). Pengumpulan data
55
55
dilakukan dari penelusuran data obat rusak dan kadaluwarsa serta stock
opname tahun 2016.
d) Inventory Turn On Ratio (ITOR)
Tujuannya untuk mengetahui berapa kali perputaran modal dalam satu
tahun. Data dikumpulkan secara retrospektif dengan cara
penelusuran laporan tahunan farmasi. Perhitungan dilakukan dengan
cara membagi antar nilai (Rp) harga pokok penjualan (HPP) (I)
tahun 2016 dengan rata-rata nilai persediaan obat 2015 (Rp) (J) atau
nilai ITOR.
4) Penggunaan
a) Jumlah item obat perlembar resep.
Tujuannya untuk mengukur derajat polifarmasi. Data dikumpulkan
secara retrospektif dengan mengambil data jumlah resep pada tahun
2016 (X) dan jumlah rata-rata item obat pada tiap resep (Y).
Perhitungannya: (X/Y).
b) Persentase resep obat dengan nama generik.
Data dikumpulkan secara retrospektif dari penelusuran laporan
penulisan obat generik tiap bulannya pada tahun 2016.
Perhitungan dengan cara menghitung jumlah item obat yang
diresepkan dengan nama generik (X) dibanding dengan total item obat
yang diresepkan (paten/ branded dan generik) (Y) dikali 100%. [X/Y x
100%].
56
56
c) Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai
ketangan pasien.
Data dikumpulkan secara concurent pada jam pelayanan 08.00-14.00
WIB selama satu minggu. Perhitungan dengan cara mencatat lama
waktu dari resep masuk sampai dispensing dan dijumlahkan dari
selesai dispensing sampai obat diserahkan ketangan pasien dipisahkan
antara resep racik dan nonracik. Hitung/catat waktu masuk resep
sampai selesai dispensing (X) dan hitung/ catat waktu selesai
dispensing sampai obat ketangan pasien (Y) [Σ(X+Y)/jumlah semua
resep yang masuk.
d) Persentase resep yang tidak terlayani bertujuan untuk mengetahui
cakupan pelayanan farmasi rumah sakit. Data yang diambil adalah data
sekunder diperoleh secara retrospective dari data tahun 2016. Hitunglah
jumlah resep yang dikeluarkan (x), dan dibandingkan dengan jumlah
resep yang dilayani (y).
b. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada orang yang
membuat kebijakan dan bertanggung jawab di lapangan, diantaranya:
Direktur RS, Kepala Bagian Penunajang Layanan Medis, Kepala IFRS,
Kepala Bagian Perencanaan dan Pengadaan RS, Kepala Bagian Keuangan,
Bagian gudang dan distribusi obat, sekretaris paniatia farmasi dan terapi.
c. Data yang diperoleh diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif dilakukan
analisis, berdasarkan identifikasi temuan dan hasil disajikan dalam bentuk
57
57
tekstual berupa narasi. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi untuk memperjelas jika terjadi perubahan secara visual.
J. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa menggunakan indikator
efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit, dilakuan dengan cara:
1. Menghitungan nilai masing-masing indikator yang diperoleh dari penilaian
efisiensi pengelolaan obat di RSUD Ungaran, baik yang melalui proses
wawancara, observasi dokumen dan lapangan pada saat penelitian
berlangsung, pengumpulan data pengelolaan obat meliputi tahap seleksi,
pengadaan, distribusi dan penggunaan berdasarkan indicator Depkes (2008),
WHO (1993), dan merujuk dari pengembangan indikator efisiensi
pengelolaan obat di rumah sakit oleh Pudjaningsih (1996).
2. Data yang bersifat concurent dilakukan dengan analisis isi berdasarkan
identifikasi temuan dan hasilnya disajikan dalam bentuk tekstual berupa
narasi.
3. Data yang bersifat retrospektif disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk
memperjelas jika terjadi perubahan secara visual.
4. Evaluasi dilakukan dengan mengukur proses Seleksi, Perencanaan dan
Pengadaan, Distribusi, serta Penggunaan dengan indikator efisiensi
pengelolaan obat.
5. Analisis data pengelolaan obat dari tiap indikator adalah sebagai berikut :
58
58
Tabel 6. Analisis data pengelolaan obat pada tahap seleksi
Analisis Cara menghitung Standar
Kesesuaian item obat yang
tersedia dengan
Fornas II/Formularium
RS.(*)
Hitung kecocokan antara jumlah item obat di
fornas II / formularium RS (x) dibandingkan
dengan jumlah item obat yang tersedia (y).
Perhitungan x
z = — x 1 0 0 %
y
80% - 100 %
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008 dan 2012)
Tabel 7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan Analisis Cara menghitung Standar
a. Persentase modal/dana
yang tersedia dengan
keseluruhan dana yang
dibutuhkan.(*)(***)
a. Hitung kesesuaian antara dana yang
tersedia (x) dengan kebutuhan dana yang
sesungguhnya (y)
Perhitungan : x
z= — ×100%
y
100%
b. Persentase alokasi dana
pengadaan obat.(*)
b. Hitung kesesuaian antara total dana
pengadaan obat (x) dengan total anggaran
rumah sakit (y).
Perhitungan : x
z= — ×100%
y
30%-40%
c. Persentase kesesuaian item
pengadaan dengan
kenyataan untuk masing-
masing item obat.
c. Hitung jumlah item obat yang ada dalam
pengadaan (x) dengan jumlah item obat
yang ada dalam kenyataan pakai (y).
Perhitungan : x
z= — ×100%
y
100%
d. Frekuensi pengadaan tiap
item obat.(***)
d. Kesesuaian yaitu berapa kali obat-obat
yang dibutuhkan dipesan setiap tahun.
Hitung : ambil kartu stock obat kemudian
diamati berapa kali item obat dipesan tiap
tahunnya.
Rendah <12x/ tahun
Sedang 12-
24x/tahun
Tinggi >24x/tahun
e. Frekuensi kesalahan
faktur.(***)
e. Hitung jumlah faktur yang salah (x) dan
jumlah seluruh faktur yang diterima (y).
Perhitungan :
x
z= —x100%
y
0%
59
59
Analisis Cara menghitung Standar
f. Frekuensi tertundanya
pembayaran oleh rumah
sakit terhadap waktu yang
telah ditetapkan.(***)
f Amati daftar hutang dan cocokkan dengan
daftar pembayaran. Hitung selisih antara
tanggal waktu jatuh tempo faktur (x)
dengan tanggal pelunasan faktur (y)
kemudian dibandingkan dengan tanggal
waktu jatuh tempo faktur.
Perhitungan :
x-y
z = — — x100%
y
0%
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)
(***) Indikator Pudjaningsih (1996)
Tabel 8. Analisis data pengelolaan obat pada tahap distribusi
Analisis Cara menghitung Standar
a. Persentase kecocokan
antara jumlah fisik obat
dengan kartu stock.(***)
a. Ambil kartu stock obat (data stock
obat), cocokkan dengan barang yang
ada. Hitung jumlah item obat yang
sesuai dengan kartu stock (x) dengan
jumlah fisik obat (y). Persentase
x
z=—x100%
y
100%
b. Turn over ratio.(***) b. Hitung omzet 1 talum dalam harga
penjualan pokok (HPP) tahun 2013 (x)
dengan nilai (Rp) stock opitame akhir
tahun 2016 (Y).
Perhitungan
TOR = x
y
10-23 kali
(Lebih tinggi lebih
efisien)
c. Tingkat ketersediaan
obat.(*)
c. Hitung jumlah obat yang tersedia (x)
ditambahkan pemakaian obat selama 1
tahun (y) kemudian dibagi dengan rata-
rata pemakaian obat perbulan (z) dikali
1 bulan.
Perhitungan
Q = = x
z × 1 bulan
12-18 bulan
d. Persentase nilai obat yang
kadaluwarsa dan
nisak.(***)
d. Dari catatan obat yang kadaluwarsa
dalam tahun 2016, dihitung dengan cara
mengkalkulasikan nilai obat
kadaluwarsa dan rusak dalam rupiah (x)
dibandingkan dengan jumlah stock
opname dalam rupiah
(y)•
Perhitungan
x
z=— ×100%
y
< 0,2%
Keterangan : *)Indikator Depkes RI (2008)
**)Indikator WHO (1993)
***) Indikator Pudjaningsih (1996)
Lanjutan Tabel 7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan
60
60
Tabel 9. Analisis data pengelolaan obat pada tahap penggunaan
Analisis Cara menghitung Standar
a. Jumlah item obat
tiap lembar
resep.(**)
1. Hitung jumlah total item obat yang ditulis
pada resep (x) dengan jumlah lembar resep.
Perhitungan
Rata-rata : x
y
1,3-2,2 item
obat
perlembar
resep
b. Persentase resep
dengan obat
generik.(**)
2. Kesesuaiannya yaitu dari laporan penulisan
obat generik, hitung jumlah item obat
dengan nama generik (x) dengan jumlah
item obat yang diresepkan (y).
Perhitungan
x
z = — ×100%
y
82-94%
c. Rata-rata waktu yang
digunakan untuk
melayani resep
sampai ke tangan
pasien.(*)
3. Data dikumpulkan selama 7 hari pada jam
pelayanan. Hitung dengan cara mencatat
waktu resep masuk ke apotek (x) dengan
mencatat waktu obat selesai diserahkan
kepada pasien (y) kemudian dibagi jumlah
semua resep yang masuk.
Perhitungan
z =
y-x
jumlah resep yang masuk
< 60 menit
untuk obat
racikan. < 30
menit untuk
obat
nonracikan.
d. Persentase resep yang
tidak dilayani(***) 4. Hitunglah jumlah resep yang dikeluarkan (x),
dan dibandingkan dengan jumlah resep yang
dilayani (y)
0%
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)
(**) Indikator WHO (1993)
(***)Indikator Pudjaningsih (1996)
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian evaluasi pengelolaan obat yang telah dilaksanakan di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran meliputi tahapan seleksi, perencanaan /
pengadaan, distribusi dan penggunaan obat tahun 2016 adalah sebagai berikut :
A. Tahap Seleksi (Selection)
Seleksi obat di RSUD Ungaran merupakan kewenangan Panitia Farmasi
dan Terapi (PFT) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD
Ungaran kabupaten Semarang No: 445/II/6.02/VI/2016 dengan tugas menyusun
daftar obat esensial atau formularium RSUD Ungaran untuk dapat menjadi sumber
informasi, pedoman pemilihan obat untuk terapi dan standarisasi penggunaan obat
di RSUD Ungaran. Proses kegiatan dimulai dari meninjau masalah kesehatan yang
terjadi di RSUD Ungaran, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis obat,
menentukan kriteria pemilihan obat berdasarkan Clinical Pathway, FORNAS –
II, usulan staf medik fungsional. Out put dari seleksi obat di rumah sakit adalah
formularium rumah sakit dengan tujuan mendapat jenis dan jumlah item obat
esensial sesuai kebutuhan, menghindari kekosongan obat, meningkatkan
penggunaan obat secara rasional.
Evaluasi tahapan seleksi obat dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengukur persentase kesesuaian jumlah item obat yang tersedia di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran dengan jumlah item obat yang masuk dalam
Formularium RSUD Ungaran dan fornas II. Data pengukuran pada tahap seleksi
diambil secara retrospective dari data pengelolaan obat tahun 2016.
62
62
Hasil penelitian kesesuaian item obat yang tersedia pada Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran dengan Formularium RSUD Ungaran dan fornas II disajikan pada
tabel 10.
Tabel 10. Kesesuaian item yang tersedia di IFRS dengan Formularium RSUD Ungaran dan
Fornas II
Uraian Total
Nilai
Nilai
Standar
(%)
Jumlah Item obat yang tersedia di IFRS
Jumlah Item obat di Formularium
%Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium RS
718
480
66,85
80
Jumlah Item obat yang tersedia di IFRS yang masuk dalam Fornas II
%Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II
295
41,08
100
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Tabel 10 menunjukan bahwa persentase kesesuaian item yang tersedia di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dengan formularium RSUD Ungaran sebesar
66,85%. Menurut Kementerian Kesehatan bahwa nilai standar kesesuaian obat yang
tersedia di rumah sakit dengan formularium rumah sakit untuk persyaratan
akreditasi rumah sakit adalah 80% (Permenkes, 2012). Hasil penelitian ini
menunjukan persentase kesesuian item obat yang tersedia dengan formularium
rumah sakit di RSUD Ungaran belum sesuai standar.
Dari tabel 10 juga menunjukan persentase kesesuaian item obat yang
tersedia di IFRS Ungaran dengan fornas II sebesar 41,08 %. Menurut Kementerian
Kesehatan bahwa nilai standar kesesuaian obat yang tersedia di IFRS dengan fornas
II idealnya 100 % sebagai pedoman penyediaan item obat untuk BPJS di fasilitas
kesehatan tingkat II / rumah sakit tipe C ( Kepmenkes 2016). Hasil penelitian ini
menunjukan persentase kesesuaian item obat berdasarkan fornas II di RSUD
Ungaran belum sesuai standar . Daftar item obat di Intalasi Farmasi yang tidak sesuai
dengan formularium RSUD Ungaran dan fornas II dapat dilihat pada lampiran 4.
63
63
Penelitian ini menunjukan bahwa seleksi obat di RSUD Ungaran belum
optimal. Faktor penyebab rendahnya persentase kesesuaian item obat berdasarkan
standar seleksi obat yaitu belum ada clinical pathway, minim pengetahuan dan
komitmen dokter terhadap penerapan formularium di rumah sakit, belum maksimal
fungsi PFT dan pengaruh industri farmasi. Hasil wawancara dengan kepala Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran / Sekretaris PFT RSUD Ungaran menyatakan bahwa
minimnya dukungan, komitmen institusi melalui pimpinan terhadap fungsi PFT
sangat mempengaruhi kualitas seleksi obat, sistem formularium, kepatuhan
terhadap sistem formularium dan kebijakan pengelolaan obat di RSUD Ungaran.
Solusi yang diharapkan pada tahapan seleksi obat di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran adalah dukungan pimpinan terhadap peningkatan fungsi PFT,
komitmen , konsistensi institusi terhadap peran PFT dan penerapan sistem
formularium di rumah sakit melalui pendekatan peraturan, pelatihan, sosialisasi,
pengawasan dan evaluasi penerapan sistem formularium, reward and
punishment agar dapat tercapai tujuan peningkatan persentase penggunaan obat
esensial berdasarkan formularium di RSUD Ungaran (Fedrini, 2014).
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi pengelolaan obat di RSUD
Ungaran mengacu pada formularium rumah sakit untuk mengetahui kepatuhan
penggunaan obat esensial di rumah sakit karena penggunaan obat berdasarkan
formularium merupakan salah persyaratan untuk akreditasi rumah sakit.
Hasil penelitian persentase kesesuaian item obat dengan formularium
RSUD Ungaran 66, 85% lebih kecil apabila dibandingkan dengan penelitian
kesesuain item obat dengan Daftar Obat Esensial Nasional / formularium yang
64
64
diteliti oleh Fitaloka (2014) sebesar 86,35% di Instalasi Farmasi RSUD
Lamaddukelleng Sengkang Sulawesi Selatan dan lebih besar dari hasil
penelitian Putri (2014) yaitu persentase kesesuaian item obat yang tersedia di
Instalasi Farmasi dengan fornas II / formularium rumah sakit sebesar 61,6%
tingkat kepatuhan penggunaan obat esensial di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi
Jember.
B. Tahap Perencanaan dan Pengadaan (Procurement)
Metode yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan obat di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran adalah metode konsumsi, sedangkan untuk pengadaan
obat dilakukan dengan pengadaan langsung kepada supplier yang telah dipercaya
dan memenuhi kriteria yaitu harga rendah dan waktu pengiriman obat cepat atau
lead time pendek.
Hasil penelitian evaluasi pengelolaan obat di IFRS Ungaran tahun 2016
pada tahap perencanaan dan pengadaan adalah sebagai berikut:
1. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan untuk pengadaan obat.
Indikator ini untuk mengukur modal/ dana yang tersedia dengan modal/
dana yang dibutuhkan oleh instalasi farmasi, bertujuan untuk mengetahui berapa
modal / dana yang diperlukan instalasi farmasi bila dibandingkan dengan
jumlah dana yang sesungguhnya tersedia untuk penyediaan obat bagi pasien.
Sumber dana pengadaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran berasal
dari APBD yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
melalui pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
65
65
Data diperoleh secara retrospective dengan melihat dokumen bagian
keuangan pada tahun 2016. Persentase dana yang tersedia dengan yang dibutuhkan
disajikan pada tabel 11.
Tabel 11. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan tahun 2016
Uraian Nilai Total
(Rp)
Nilai Standar
(%)
Jumlah dana yang dibutuhkan
Dana yang tersedia
% Dana yang tersedia
22,506,097,881,00
22, 506, 097,881,00
100%
100
Sumber :data sekunder bagian keuangan RSUD Ungaran
Tabel 11 menunjukan jumlah persentase penyediaan dana oleh rumah sakit
kepada instalasi farmasi untuk pengadaan obat tahun 2016 adalah 100 %. Hasil ini
menunjukan bahwa jumlah dana yang tersedia sudah mencukupi kebutuhan dana
untuk pengadaan obat di RSUD Ungaran yang menurut Pudjaningsih (1996)
bahwa ketersediaan dana dapat dinyatakan efisien untuk pengelolaan obat di
rumah sakit adalah jika mencapai nilai 100 % sehingga hasil penelitian ini dapat
dikatakan bahwa penyediaan modal / dana pengadaan obat untuk RSUD Ungaran
tahun 2016 sudah efisien efisien .
Peningkatan efisiensi persentase modal / dana pengadaan obat di RSUD
Ungaran dapat dilakukan dengan melaksanakan perencanaan secara selektif
kebutuhan obat dengan koreksi mengacu pada metode VEN yaitu menggolongkan
obat berdasarkan (vital, esencial dan non esencial), metode analisa ABC,
penyesuaian metode konsumsi dengan metode epidemiologi berdasarkan pada
pola penyakit, data jumlah kunjungan serta frekuensi penyakit (Fakhriadi, 2011).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase alokasi dana yang
tersedia efisien jika dibandingkan dengan penelitian oleh Mompewa (2015) di
Instalasi Farmasi RSUD Poso Propinsi Sulawesi Tengah yaitu 89,31% dan
66
66
penelitian oleh Putri (2014) yaitu sebesar 119,6 di Instalasi Farmasi RSUD dr.
Soebandi Jember, dimana sumber dana adalah berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
2. Persentase alokasi dana pengadaan obat
Indikator alokasi dana pengadaan obat bertujuan untuk menilai berapa
besar dana yang diberikan oleh rumah sakit kepada instalasi farmasi untuk
penyediaan atau pengadaan obat bagi pasien di RSUD Ungaran dibandingkan
dengan keseluruhan anggaran rumah sakit. Data diambil secara retrospektif pada
tahun 2016. Persentase alokasi dana pengadaan obat dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Persentase alokasi dana pengadaan obat
Uraian Nilai
(Rp)
Nilai
Standar (%)
Alokasi dana pengadaan obat
Anggaran RS
% Alokasi dana pengadaan obat
22,506,097,881,00
87,112,144,030,00
25,83
30-40
Sumber:data sekunder bagian keuangan RSUD Ungaran
Tabel 12 menunjukan persentase alokasi dana pengadaan obat
dibandingkan total anggaran rumah sakit sebesar 25,83 %. Nilai ini menunjukan
bahwa persentase alokasi anggaran untuk untuk pengadaan obat tahun 2016 belum
memenuhi nilai standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu berkisar antara 30–40
%. Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran menunjukan
koordinasi yang kurang bagus antara pengelola obat dan penyedia dana didalam
pengalokasian anggaran pengadaan obat, perubahan peraturan pengelolaan
keuangan dan fluktuasi kebutuhan jenis / jumlah obat mempengaruhi estimasi
alokasi dana untuk pengadaan obat, selanjutnya hasil wawancara dengan bagian
keuangan RSUD Ungaran menyatakan bahwa persentase pengalokasian anggaran
untuk pengadaan obat di RSUD Ungaran tahun 2016 berdasarkan pada persentase
67
67
penggunaan anggaran belanja obat tahun sebelumnya dan dilakukan penyesuaian
secara berkala untuk mengakomodir kebutuhan nyata karena walaupun RSUD
Ungaran adalah BLUD namun membutuhkan proses yang birokratif di dalam
penyesuaian atau perubahan alokasi anggaran.
Instalasi farmasi merupakan revenue center di rumah sakit, oleh karena itu
fungsi anggaran merupakan salah data dasar penting untuk diketahui di dalam
perencanaan penyediaan obat baik dari jenis maupun jumlah sehingga pengelola
obat wajib dilibatkan secara maksimal di dalam pembahasan anggaran dan alokasi
dana pengadaan obat yang bertujuan menjadi komitmen bersama pertanggung
jawaban penggunaan / belanja dan penyediaan obat yang berkualitas dengan
memaksimalkan fungsi koordinasi dan meningkatkan pemahaman team
manajemen rumah sakit di dalam membuat kebijakan dan keputusan prioritas
besaran alokasi anggaran (Dewi dkk, 2015).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase alokasi dana pengadaan
obat dari rumah sakit kepada instalasi farmasi adalah lebih rendah jika
dibandingkan dengan penelitian oleh Mompewa (2015) sebesar 29,3 % di
Instalasi Farmasi RSUD Poso Sulawesi Tengah dan hasil penelitian Putri
(2014) yaitu sebesar 39,3 % di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi Jember.
3. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk
masing-masing item obat.
Indikator kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-
masing item obat bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan pemilihan
obat dalam pengadaan. Data diambil secara retrospektif pada tahun 2016.
68
68
Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing
item obat dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing
item obat.
Uraian Nilai Nilai Standar
(%)
Total item obat dalam perencanaan tahun 2016
Total item obat yang ada dalam kenyataan pakai tahun 2016
%Kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai item obat
480
718
149,58
100
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Tabel 13 menunjukkan persentase kesesuaian perencanaan dengan
kenyataan pakai item obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran adalah 149,58%.
Nilai ini menunjukan ketidak sesuaian perencanaan dengan pengadaan / kenyataan
pakai yang menurut Pudjaningsih (1996) adalah 100 % untuk dapat menyatakan
nilai efisien ketepatan perencanaan kebutuhan obat di suatu rumah sakit. Hasil ini
menunjukan belum efektif perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
tahun 2016.
Faktor yang mempengaruhi tidak efektif perencanaan dengan kenyataan
pakai obat yaitu penambahan item – item obat di luar item obat yang telah
direncanakan untuk menjawab kebutuhan pelayanan medis, belum maksimal
penerapan sistem rencana kebutuhan obat (RKO) berbasis teknologi sistem
informasi manajemen, pola peresepan yang tidak konsisten oleh dokter dan
dukungan sumber daya manusia untuk perencanaan kebutuhan obat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran menyatakan bahwa ketepatan perencanaan dan pengadaan obat di rumah
sakit dapat dilakukan dengan mengoptimalkan sistem informasi manajemen (SIM)
atau perlu didorong komitmen dan konsistensi peresepan oleh dokter di rumah
69
69
sakit dengan mengevaluasi, merevisi secara periodik formularium rumah sakit,
sosialisasi fungsi formularium dan dilakukan pengawasan terhadap implementasi
formularium di RSUD Ungaran dan memaksimalkan sistem rencana kebutuhan
obat (RKO) berbasis teknologi sistem informasi manajemen (SIM).
Penguatan penggunaan formularium rumah sakit harus menjadi perhatian dan
prioritas implementasi oleh team manajemen rumah sakit untuk dapat mendukung
dan mewujudkan efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit karena ketepatan
perencanaan obat berdarkan formularium sangat mempengaruhi fungsi anggaran.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase kesesuaian perencanaan
dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat sebesar 149,58 % di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran belum efektif, jika dibandingkan dengan
penelitian oleh Mompewa (2015) sebesar 96,28 % di Instalasi Farmasi RSUD
Poso Sulawesi Tengah dan hasil penelitian Putri (2014) yaitu sebesar 84,2 % di
Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi Jember yang hampir mencapai efektifitas nilai
persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai yaitu 100 %.
4. Frekuensi pengadaan tiap item obat
Indikator frekuensi pengadaan tiap item obat bertujuan untuk mengetahui
berapa kali obat – obat tersebut dipesan setiap tahunnya. Menurut Quick et. al
(1997) pembanding frekuensi pengadaan tiap item obat dapat menggunakan
metode Economic Order Quantity (EOQ) yaitu suatu metode untuk menentukan
kuantitas pesanan persediaan yang paling ekonomis atau efisien pada setiap kali
pembelian. Data diambil secara retrospective pada tahun 2016, ditunjukkan pada
tabel 14.
70
70
Tabel 14. Frekuensi pengadaan tiap item obat
Uraian Nilai Nilai Standar
Rata-rata frekuensi kenyataan pengaadaan(FK) (kali) 5,53 Rendah < 12 x / tahun
Sedang 12 – 24 x / tahun
Tinggi > 24 x /tahun
Rata-rata frekwensi pengadaan secara EOQ (FQ) (kali) 6
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Tabel 14 menunjukan 2016 rata – rata frekuensi kenyataan pengadaan obat
di RSUD Ungaran adalah 5,53 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan
metode EOQ adalah 6 kali. Terlihat bahwa frekuensi pengadaan tiap item obat
periode 2016 dalam kategori rendah yaitu kurang dari (< 12) kali pertahun.
Tabel frekuensi pengadaan tiap item obat dapat dilihat di lampiran 5.
Berdasarkan wawancara dengan pejabat pengadaan obat di RSUD
Ungaran bahwa kondisi / ukuran gudang menjadi pertimbangan penentuan jumlah
dan frekuensi pengadaan obat, sehingga dilakukan penyesuaian persediaan untuk
mencegah resiko kerusakan, biaya penyimpanan dan memudahkan pengendalian
persediaan oleh petugas gudang. Proses penyediaan obat di RSUD Ungaran
dilakukan dengan order obat kepada suplier melalui telepon dengan estimasi biaya
order Rp.7000 atau suplier secara aktif berkoordinasi untuk menentukan jumlah
dan frekuensi penyediaan obat.
Quick at.al (2012) menyatakan bahwa penggunaan metode EOQ bertujuan
menurunkan biaya penyimpanan dan resiko kerusakan / kadaluarsa walaupun
biaya pemesanan dapat meningkat tetapi dapat terjadi efisiensi biaya yang
cukup besar. Penentuan besarnya persediaan obat sangat penting bagi rumah sakit
karena akan mempengaruhi biaya investasi, biaya penyimpanan, dan keuntungan
di rumah sakit tersebut. Kesalahan dalam menentukan besarnya persediaan akan
mempengaruhi anggaran sehingga menyerap dana tahunan rumah sakit yang besar,
71
71
dan menambah biaya penyimpanan. Semakin tinggi biaya penyimpanan, rumah
sakit akan mengalami kerugian dan sebaliknya semakin rendah biaya
penyimpanan persediaan akan menguntungkan rumah sakit. Persediaan yang terlalu
besar akan menambah biaya penyimpanan dan biaya pemesanan yang akan
mengurangi keuntungan, sebaliknya persediaan yang kecil akan mengakibatkan
pelayanan terganggu sehingga menimbulkan kerugian (Ercis dan Widodo, 2013).
Penelitian ini menunjukan jika pengadaan menggunakan pendekatan /
metode EOQ, masih saja nilai frekuensi pengadaan tiap item obat di RSUD
Ungaran dalam taraf yang rendah sehingga perlu dilakukan intervensi yang lebih
intensif guna mengefisienkan pengelolaan dengan indikator ini.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) di RSD dr. Soebandi
Jember menunjukkan bahwa pada tahun 2014 rata-rata frekuensi pengadaan item
obat secara nyata pada pengadaan sebanyak 12,5 kali / tahun dan rata-rata
frekuensi pengadaan item obat secara Economic Order Quantity (EOQ) pada
pengadaan obat sebanyak 11.6. Hasil penelitian ini menunjukan rata – rata
frekuensi kenyataan pengadaan tiap item obat adalah 5,53 kali / tahun dan rata
– rata frekuensi pengadaan secara EOQ adalah 6 kali / tahun sehingga dapat
dikatakan frekuensi pengadaan item obat selama setahun di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran masuk dalam kategori rendah.
5. Frekuensi kesalahan faktur
Indikator frekuensi kesalahan faktur digunakan untuk mengukur berapa
kali terjadi kesalahan faktur. Data diambil secara retrospective yaitu dokumen
faktur tahun 2016 dari semua rekanan / supplier. Faktur yang diterima harus
72
72
sesuai dengan jumlah barang yang diterima, pada saat penerimaan barang
petugas penerima barang mencocokkan antara faktur dengan yang dipesan,
faktur yang diterima dengan barang datang sehingga frekuensi kesalahan faktur
dapat dicegah. Jenis kesalahan faktur meliputi jumlah barang yang tidak sesuai
pesanan (kurang atau lebih), faktur ada tetapi tidak ada wujud barang.
Pada Instalasi Farmasi RSUD Ungaran frekuensi kealahan faktur tidak
didokumentasikan, karena jika ada faktur yang salah maka faktur tersebut
langsung dikembalikan ke pihak rekanan / supplier dan baru akan dibayar
apabila faktur sudah diperbaiki oleh pihak rekanan dan faktur yang benar yang
diserahkan kerumah sakit.
Dari hasil wawancara dengan pihak penerima barang diperoleh keterangan
bahwa frekuensi atau jumlah kesalahan faktur di Instalai farmasi RSUD Ungaran
sangat minim / hampir tidak terjadi setiap bulanannya karena proses penerimaan
barang dilaksanakan sesuai prosedur standar yang telah ditetapkan.
6. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu
yang telah disepakati
Indikator frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit
dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan rumah sakit dalam pembayaran obat
terhadap waktu yang telah disepakiti dengan pihak rekanan. Waktu pembayaran
atau jatuh tempo pembayaran yang disepakati oleh rumah sakit dangan semua
pihak rekanan/supplier adalah 60 hari. Data diambil secara retrospective tahun
2016 bisa dilihat pada tabel 15.
73
73
Tabel 15. Frekuensi Tertundanya Pembayaran Faktur
Uraian Nilai Nilai
Standar (%)
Rata-rata lama waktu pembayaran (hari) 48,07
Rata-rata lama waktu pembayaran yang disepakati (hari) 60
Rata-rata selisih waktu pembayaran dengan jatuh tempo (hari) 11,93
% Tertundanya pembayaran 0,29 0
Sumber : Data Sekunder yang telah diolah
Tabel 15 menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu pembayaran faktur
obat oleh pihak keuangan rumah sakit pada tahun 2016 adalah 48,07 hari, dengan
waktu jatuh tempo 60 hari, sedangkan rata-rata waktu tertundanya pembayaran
rumah sakit adalah 11,93 hari. Sehingga diperoleh persentase sebesar 0, 29 %
yang menurut Pudjaningsih (1996) bahwa nilai yang ideal untuk dapat dijadikan
indakator tertundanya pembayaran oleh rumah sakit kepada supplier seharusnya 0 %
sehingga hasil ini menunjukan bahwa belum efisien ketepatan pembayaran oleh
rumah sakit kepada supplier yang dapat berdampak ketidaklancaran supply obat ke
rumah sakit.
Hasil wawancara dengan bagian penerima barang / obat dan bagian
keuangan RSUD Ungaran menyatakan tertundanya pembayaran faktur oleh RSUD
Ungaran karena barang / obat yang dipesan oleh pihak rumah sakit belum lengkap,
ada faktur yang salah dan belum diperbaiki oleh pihak rekanan sehingga
bagian keuangan rumah sakit belum bisa menbayar tagihan obat pada rekanan,
pergantian pejabat dan pegawai dibagian keuangan juga mempengaruhi proses
pembayaran kepada rekanan / supplier obat di RSUD Ungaran.Tabel frekuensi
tertundanya pembayaran faktur tehadap waktu yang telah disepakati secara
lengkap disajikan pada lampiran 6
Hasil penelitian ini lebih kecil dari hasil penelitian yang telah dilakukan
Putri (2015) di RSUD dr. Soebandi Jember menunjukkan bahwa rata-rata lama
74
74
waktu pembayaran faktur obat oleh pihak keuangan rumah sakit adalah 11,47 hari,
dengan waktu jatuh tempo 60 hari, sedangkan rata-rata waktu tertundanya
pembayaran rumah sakit adalah 54,05 hari. Sehingga diperoleh persentase sebesar
9,9%, hasil ini tidak sesuai dengan nilai standar 0% dan penelitian Irwan (2014)
menyebutkan bahwa frekuensi tertundanya pembayaran faktur obat pada
IFRSUD Prof. W.Z. Johanes Kupang adalah 30 hari.
C. Tahap Distribusi (Distribution)
Distribusi merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di
rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap
dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Pendistribusian obat
meliputi beberapa tahap diantaranya penerimaan, pemeriksaan, pengendalian dan
penyimpanan. Bentuk pendistribusian obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
Semarang Jawa Tengah masih secara sentralisasi dimana penyimpanan dan
pendistribusian semua obat atau barang farmasi dipusatkan pada satu tempat di
instalasi farmasi. Metode penyimpanan di lakukan secara alfabetis, jenis /
bentuk sediaan dan suhu / kestabilan, sedangkan untuk menjaga mutu obat
dilakukan dengan sistem FIFO (first in first out) dimana barang yang pertama
datang diterima harus pertama digunakan, dan sistem FEFO (first expired first
out) dimana barang yang memiliki batas kadaluwarsa lebih awal/pendek harus
digunakan terlebih dahulu.
Stock opname dilakukan di seetiap akhir bulan, triwulan dan akhir tahun
untuk mengetahui sisa stok akhir bulan dan akhir tahun, selanjutnya digunakan
sebagai dasar perencanaan kebutuhan bulan atau tahun selanjutnya. Sistem
75
75
distribusi obat untuk pasien rawat jalan menggunakan individual prescribing
sedangkan untuk pasien rawat tinggal menggunakan sistem distribusi obat
kombinasi resep individu dan persediaan di ruangan. Hasil pengamatan yang
dilakukan dengan indikator pada tahap distribusi adalah sebagai berikut:
1. Persentase kecocokan antara fisik obat dan kartu stock
Indikator kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock dimaksudkan
untuk mengetahui ketelitian petugas gudang. Dari hasil pengamatan tiap item obat
dilengkapi dengan kartu stock yang berisi tanggal, jumlah barang masuk, jumlah
barang keluar, sisa stok dan keterangan. Data diambil pada saat penelitian di bulan
Februari tahun 2017. Data yang diambil adalah data primer diperoleh secara
concurent dan observasi langsung di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran, dapat dilihat
pada tabel 16.
Tabel 16. Presentase kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock
Uraian Nilai Nilai Standar
(%)
Jumlah item obat yg diamati 664
Jumlah item obat yang sesuai 664
% kecocokan fisik dengan kartu stock 100 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel 16 menunjukkan bahwa kecocokan antara obat dengan kartu stock
obat (data stock obat) untuk tiap – tiap item obat adalah 100%, dimana sudah
sesuai dengan nilai standar 100% (WHO, 1993).
Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu
ketepatan jumlah obat secara fisik dengan kartu stok selalu tepat pada tahun
2016 dikarenakan petugas gudang farmasi selalu mengadakan pengecekan setiap
pagi terhadap barang dengan kartu stok. Kegiatan ini merupakan SOP yang telah
ditetapkan dan merupakan tugas pokok petugas gudang. Fungsinya disini
76
76
untuk memudahkan dalam perencanaan pembelian obat agar tidak terjadi stok
mati dan mencegah adanya obat-obat kadaluwarsa. Hal ini menandakan bahwa
administrasi di gudang farmasi sudah dikerjakan dengan baik dan optimal.
Keadaan ini kemungkinan karena adanya mekanisme bagi setiap pegawai untuk
melakukan kontrol kesesuaian obat dengan kartu stock setiap hari atau minimal
melakukan kontrol setiap barang masuk maupun keluar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kecocokan antara obat
dengan kartu stock (data stock obat) sebesar 100% di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian oleh Putri (2015)
di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi dengan hasil sebesar 98% yang
menyatakan belum mencapai nilai standar. Daftar kecocokan antara obat dengan
kartu stock selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.
2. Tingkatan ketersediaan obat
Pengukuran indikator tingkat ketersediaan obat di instalasi farmasi
dimaksudkan untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat kecukupan obat yang
dibutuhkan oleh Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jawa Tengah selama periode
satu tahun dalam tiap bulannya. Data dikumpulkan secara retrospectif dari
penelusuran data tahun 2016. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Tingkat ketersediaan obat
Uraian Nilai (%) Nilai Standar
Jumlah item obat yang diamati 711
Jumlah item obat (<12 bulan) 0 (0%)
Jumlah item obat (12 – 18 bulan) 649 (91,27 %)
Jumlah item obat (>18 bulan) 62 (8,72 %)
Rata – rata tingkat ketersediaan obat (Bulan) 15 (2,10%) 12 – 18 bulan
Sumber: Data primer yang telah diolah
77
77
Tabel 17 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketersediaan obat di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar 15 bulan
dan menurut Depkes RI (2008) bahwa nilai standar tingkat ketersediaan obat adalah
12-18 bulan sehingga dapat dikatakan sudah efisien. Dana pengadaan obat
terbatas tetapi tingkat ketersediaan obat memenuhi standar karena adanya sistem
pembelian langsung terhadap obat-obatan yang sudah kurang / kosong yang
menjamin berlangsungnya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketersediaan obat
sebesar 15 bulan di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah sudah
efisien jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014)
menyatakan bahwa tingkat di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi dengan hasil
sebesar 98% adalah 12, 4 bulan belum efisien. Tingginya jumlah item obat yan lebih
dari 12 - 18 bulan disebabkan karena perencanaan obat mengacu pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2015. Ada sebanyak 62 item obat yang direncanakan
pada tahun 2015 namun tidak digunakan di tahun 2016 atau obat tersebut tidak
dihapus dari perencanaan obat tahun 2016 sebagai antisipasi ketidak pastian
permintaan dokter. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu, dokter, industri farmasi, rekanan dan
pasien. Tabel tingkat ketersediaan obat secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 8.
Berdasarkan wawancara dengan pejabat pengadaan obat di RSUD Ungaran
menyatakan bahwa beberapa item obat yang persediaannya lebih dari 18 bulan itu
hanya sebagai langkah antisipasi terhadap permintaan dokter yang tidak dapat
diprediksi.
78
78
3. Persentase obat kadaluarsa dan rusak
Indikator persentase obat yang kadaluwarsa dan rusak bertujuan untuk
mengetahui berapa besar kerugian rumah sakit yang disebabkan oleh adanya
obat kadaluwarsa dan rusak. Data diambil secara retrospectif dari laporan obat
kadaluwarsa dan rusak pada tahun 2014.
Tabel 18. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak
Uraian Nilai Obat Kadaluarsa (Rp) Nilai Standar
(%)
Nilai Obat kadaluarsa 341,351
Nilai Stock Opname akhir tahun 9,021,069,845
% Nilai obat rusak kadaluarsa 0,0003 0
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 18 menunjukkan bahwa persentase nilai obat kadaluarsa dan rusak
sebesar 0,00003 % tidak menunjukan kerugian yang signifikan walaupun menurut
Pudjaningsih (1996) bahwa persentase ideal untuk menyatakan efiensi kerugian
rumah sakit karena obat rusak atau kadaluarsa adalah sebesar 0 %. Hasil ini
menunjukan bahwa dibutuhkan pengawasan dan pengendalian penyimpanan,
distribusi obat yang lebih baik lagi oleh Intalasi Farmasi RSUD Ungaran.
Faktor penyebabobat rusak / kadaluarsa yaitu ditemukan stok obat di ruang
perawatan ketika diadakan pemeriksaan akhir tahun ke ruang perawatan dan
langkah anstisipasi yaitu dilakukan pengecekan fisik obat secara rutin di ruangan-
ruangan perawatan sehingga dapat meminimalkan jumlah obat yang kadaluwarsa
dan rusak dan evaluasi sistem distribusi obat di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran.
Hasil wawancara dengan petugas gudang bahwa obat rusak dan
kadaluarsa ditemukan saat pengecekan akhir tahun ke beberapa ruang
perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase nilai obat
79
79
kadaluwarsa dan rusak sebesar 0,0003 % di Instalasi Farmassi RSUD Ungaran
lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irwan
(2014) menyatakan bahwa tidak terdapat obat yang kadaluwarsa dan rusak di
IFRSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang. Hasil penelitian ini menunjukan
pengelolaan obat pada tahap ini belum efisien dan menimbulkan kerugian bagi
rumah sakit dan pemerintah daerah sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang lebih
baik (Apriyanti, 2011).
4. Inventory Turn Over Ratio (ITOR)
Indikator ITOR dimaksudkan untuk mengetahui berapa kali perputaran
modal dalam 1 tahun. ITOR merupakan perbandingan antara HPP (Harga Pokok
Penjualan) dalam setahun dengan nilai persediaan rata-rata. Semakin tinggi ITOR
maka semakin efisien pengelolaan obat. ITOR rendah menunjukkan terjadi
penumpukan obat di gudang. Data diambil secara retrospective pada tahun 2014,
ditunjukan pada tabel 19.
Tabel 19. Inventory Turn Over Ratio
Stock Awal Pengadaan Stock Akhir
Nilai
Persediaan
rata-rata
HPP ITOR Nilai
Standar
8,530,703,711 31,232,550,750 9,021,069,845 8,775,886,778 30,987,367,680 3,53 12 x
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Tabel 19 menunjukkan bahwa nilai ITOR Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran adalah 3,53 kali, menurut pudjaningsih (1996) bahwa nilai ITOR
dapat dikatakan efisien yaitu 10 – 23 kali / tahun. Hasil penelitian ini
menunjukan rendah nilai ITOR di IFRS Ungaran sehingga dapat diartikan
bahwa secara ekonomi jumlah nilai persediaan belum efisien menyebabkan
keuntungan menjadi kecil. Solusi untuk meningkatkan nilai ITOR antara lain
evaluasi sistem pendistribusian atau perputaran obat sejak dari perencanaan /
80
80
pengadaan, ketepatan peramalan kebutuhan, periode pengadaan, buffer stock,
besaran pengadaan untuk obat fast moving dan mengurangi obat slow moving
dengan menerapkan Re Order Point (ROP) atau Just in Time agar tidak terjadi
penumpukan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran. Menurut Putri (2015)
dalam penelitiannya, menunjukkan bahwa nilai ITOR sebanyak 14 kali / tahun,
dimana nilai ini sesuai nilai efisiensi menurut Pudjaningsih (1996) yang berkisar
10-23 kali/tahun atau nilai ITOR 14 kali (tinggi) di RSUD dr. Soebandi Jember
mempunyai pengendalian persediaan yang baik dan secara ekonomi persediaannya
sudah efisien sehingga bisa memperoleh keuntungan yang tinggi, sedangkan hasil
penelitian Putri (2014) di gudang farmasi RS PMI Bogor menyatakan bahwa faktor
penyebab rendahnya Inventory Turn Over adalah fluktuasi permintaan barang,
penentuan standar perkiraan permintaan, pencatatan tidak akurat, sistem distribusi,
belum optimal pemanfaatan teknologi inventory system di dalam pengendalian
persediaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran modal yang terjadi di
Instalasi Farmasi RSUD Ungaran pada tahun 2016 belum efisien.
Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi dan pejabat pengadaan
obat di RSUD Ungaran bahwa fluktuasi frekuensi pengadaan dan penyediaan stock
obat terjadi di akhir tahun baru dan di lebaran sebagai langkah antisipasi karena setip
awal tahun sering terjadi perubahan kebijakan dari pemerintah / regulator, juga
sering terjadi perubahan harga, perubahan sistem dari industri /supplier dan pengaruh
fluktuatif peresepan oleh dokter berdampak pada distribusi dan perputaran modal.
81
81
D. Tahap Penggunaan (use)
Tahap penggunaan (use) merupakan bagian yang meliputi tahap peresepan
oleh dokter, pelayanan / pemberian obat (dispensing) dan evaluasi penggunaan
obat, dimulai dari tahap menyiapkan / meracik obat, memberikan label / etiket
serta penyerahan obat disertai pemberian informasi obat kepada pasien.
Tujuannya untuk melindungi penderita agar tidak terjadi penyakit yang berkaitan
dengan obat yang diberikan seperti reaksi alergi, mendeteksi bahaya terapi yang
diberikan secara bersamaan, mencegah terjadinya toksisitas obat dan
meningkatkan kepatuhan pasien melalui fungsi farmasi klinik. Ada beberapa
indikator penggunaan obat yang diukur pada penelitian ini dalah sebagai berikut :
1. Jumlah item obat tiap lembar resep
Indikator jumlah item obat tiap lembar resep bertujuan untuk mengukur
berapa banyak pemakaian obat yang diberikan pada pasien tiap lembar resepnya.
Adapun data diambil secara retrospective pada tahun 2016. Hasil pengamatan
dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20. Jumlah item obat per lembar resep
Uraian Rawat
Jalan
Rawat Inap Nilai
Standar
Total lembar resep 2016
Total item obat yang ditulis pada resep
Rata-rata item obat pada tiap lembar resep
(macam item obat)
60,065
244,700
4,07
70,680
581,813
8,23
1,8 – 2,2
item
Obat
/lembar
resep
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Tabel 20 menunjukkan bahwa rata – rata jumlah item obat per lembar
resep yang ditulis oleh dokter di RSUD Ungaran untuk pelayanan rawat jalan dan
rawat inap masing – masing sebesar 4,07 dan 8,20 item obat. Dari jumlah rata-
rata diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian pada indikator ini belum
82
82
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh World Health Organization yaitu,
berkisar antara 1,3-2,2 item obat perlembar resep (WHO, 1993). Hasil
wawancara dengan kepala IFRS menyebutkan variasi macam dan banyaknya obat
yang diresepkan oleh dokter sulit dikendalikan karena belum maksimalnya
fungsi PFT di rumah sakit ini sehingga dokter dapat dapat berlindung di balik
kompetensi dan kewenangannya dengan alasan kebutuhan klinis.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah peresepan
irasional/polifarmasi adalah dengan pendekatan pelayanan farmasi klinik oleh
apoteker di rumah sakit dan penguatan pengawasan Standar Operational
Procedure (SOP) penulisan resep.
Hasil penelitian ini dapat dikatakan telah terjadi polifarmasi sebab item
obat yang diresepkan tidak sesuai standar yang di tetapkan. Penulisan resep
seminimal mungkin jumlah obat yang diberikan, dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya efek samping dan interaksi antar obat yang dapat merugikan
bagi penderita / pasien. Dokter sebaiknya menuliskan resep dengan jumlah item
obat seminimal mungkin karena semakin banyak jenis obat yang dikonsumsi
oleh pasien maka semakin beresiko menimbulkan efek samping yang tidak
dikehendaki dari obat yang dikonsumsi (Sudarmono ,2011)
Hasil penelitian item obat tiap lembar resep ini lebih besar dari Saputra
(2014) menyatakan bahwa rata-rata jumlah item obat perlembar resep yang ditulis
oleh dokter di RSUD H. Hasan Basery pada pelayanan pasien rawat inap dan
rawat jalan masing-masing sebesar 3,00 dan 4,26 macam item obat dan hasil
penelitian Irwan (2014) di IFRSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sebanyak 5,38
item obat tiap lembar resep.
83
83
2. Persentase resep dengan nama obat generik
Indikator persentase resep dengan obat generik bertujuan untuk mengukur
kecenderungan peresepan obat generik di rumah sakit. Data yang diambil adalah
data sekunder diperoleh secara retrospective dari laporan pemakaian obat
generik pada tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 21 di bawah ini:
Tabel 21. Persentase resep dengan obat generik
Uraian Rawat jalan Rawat Inap Nilai
Standar
Total item obat yang diresepkan
dengan nama generik
Total item obat yang diresepkan
(paten dan generik)
% Resep dengan obat generik
98.222
244.700
40,13 %
181.796
581.813
31,24
82- 94%
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Tabel 21 menunjukkan bahwa persentase resep dengan obat generik di
RSUD Ungaran untuk pelayanan pasien rawat jalan dan rawat tinggal secara
berturut-turut sebesar 40,13 % dan 31,24 %. Hasil penelitian menunjukkan
peresepan obat generik rendah atau belum sesuai nilai standar yaitu berkisar 82-
94% (WHO, 1993) sehingga dapat dikatakan belum efisien penggunaan obat generik
di RSUD Ungaran.
Faktor penyebabnya rendahnya persentase penggunaan obat generik di
RSUD Ungaran adalah pengaruh industri farmasi yang menyebabkan dokter
cenderung merepkan obat paten dari pada generik, obat – obat yang terdapat
di Fornas II tidak semuanya tersedia di e - catalog dengan nama generik
sehingga pengadaan / penyediaan obat harus berdasarkan nama paten untuk
menjawab kebutuhan pelayanan medis di rumas sakit.
Hasil wawancara kepala instalasi farmasi RSUD Ungaran
menyatakan kecenderungan peresepan obat paten diluar formularium masih
84
84
dipengaruh industri atau kerja sama dokter dengan medrep, faktor lainnya
yaitu banyak obat BPJS adalah obat dengan nama paten.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 085/Menkes/I/1989
tentang kewajiban menulis resep obat generik dan atau menggunakan obat generik
difasilitas kesehatan pemerintah, dimaksudkan agar setiap lapisan ekonomi
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
dari segi farmakoekonomi, karena baik obat paten maupun obat generik dengan
komposisi yang sama maka akan memiliki efek farmakologi yang sama. Hasil
penelitian yang dilakukan Prabowo dkk (2012) tentang analisis kebijakan
penggunaan obat generik di Indonesia serta dampaknya pada biaya belanja
obat masyarakat menunjukan bahwa faktor penyebab rendahnya penggunaan
obat generik yaitu dokter dan pasien yang masih menganggap obat generik
adalah obat yang murah dan tidak berkualitas, kurangnya edukasi dan
sosialisasi penggunaan obat generik sehingga memberi peluang pada pihak
medis untuk memilih meresepkan obat selain generik karena adanya unsur
financial incentive (Prabowo dkk, 2012).
Hasil penelitian persentase resep dengan obat generik pada Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran secara berturut-turut sebesar 40,13 dan 31,24 untuk
pasien rawat jalan dan rawat tinggal lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil
penelitian Putri (2015) di RSUD dr. Soebandi Jember yaitu 78,8% dan hasil
penelitian Irwan (2014) di IFRSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sebesar 65%
untuk presentase resep dengan obat generik.
85
85
3. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan
pasien
Indikator rata-rata waktu pelayanan resep bertujuan untuk melihat tingkat
kecepatan pelayanan farmasi yang diberikan. Data yang diambil adalah data
primer diperoleh secara concurrent dibagian rawat jalan dari pengamatan dan
observasi langsung di IFRSUD Ungaran Semarang. Data dapat dilihat pada tabel
22 di bawah ini:
Tabel 22. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan pasien
Pasien Jam pelayanan
Jumlah lembar resep yang
dilayani
Rata-rata lama waktu
pelayanan resep
Non Racikan Racikan Non
Racikan Racikan
RJ 08.00-14.00 292,16 21,71 28,15 53,60
Sumber:Data primer
Tabel 22 menunjukkan bahwa rata-rata waktu pelayanan resep yang
digunakan mulai dari resep masuk sampai penyerahan obat kepada pasien rawat
jalan dari pukul 08:00 - 14:00 WIB. Rata-rata waktu pelayanan untuk resep non
racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit, sedangkan untuk resep racikan
pada adalah 53, 60 menit dapat dinyatakan sudah mencapai standar yaitu untuk
waktu tunggu untuk resep obat non racikan (≤ 30 menit) dan waktu tunggu untuk
resep obat racikan (≤ 60 menit) (Depkes, 2008). Hasil ini menunjukkan pelayanan
resep untuk pasien rawat jalan sudah efisien. Penelitian ini tidak menggolongkan
jenis pasien dan tidak melakukan pemisahan waktu menjadi 2 shift dari pukul
08:00-11:00 WIB dan 11:00-14:00 dengan tujuannya dapat melihat waktu / jam
sibuk pelayanan di depo farmasi. Menurut Trisnawati (2015) menyatakan bahwa
kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam menentukan berhasil atau
tidak suatu program sehingga kualitas pelayanan resep pasien rawat jalan harus
dimulai dari memenuhi harapan, kebutuhan pasien dan berakhir pada persepsi
86
86
pasien terhadap kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala depo rawat jalan menyebutkan kendala yang dihadapi dalam penyiapan
obat yaitu ketersediaan sumber daya manusia, belum diberlakukannya nomor
antrian mengakibatkan ketidak keteraturan penyerahan resep/obat, belum efektif
penerapan Standar Operational Prosedur pelayanan resep yang berdampak pada
lama waktu tunggu pelayanan resep. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-
rata waktu pelayanan resep yang digunakan mulai dari resep masuk sampai
penyerahan obat kepada pasien rawat jalan sudah memenuhi standar tetapi
denggan waktu tunggu rata – rata 28,15 menit untuk resep non racikan dan 53,60
untuk resep racikan masih menunjukan waktu tunggu yang lama / panjang dan
merupakan gap yang perlu dibenahi dengan penambahan petugas di apotik,
kecepatan dan ketepatan petugas melayani resep sampai ke tangan pasien dan
penyediaan sarana atau fasilitas fisik yang dapat langsung dirasakan konsumen
(Anitawati dkk, 2012).
4. Persentase resep yang tidak terlayani
Indikator persentase resep yang tidak terlayani bertujuan untuk mengetahui
cakupan pelayanan farmasi rumah sakit. Data yang diambil adalah data sekunder
diperoleh secara retrospective dari data tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 23.
Tabel 23. Persentase resep yang tidak dilayani
Uraian
Rawat
jalan
Rawat
tinggal
Nilai Standar
(%)
Nilai
0
Total resep yang dikeluarkan selama tahun 2016 112,680 162.518
Total resep yang tidak terlayani 8,791 7,432
Resep yang terlayani 103,889 155,086
%Resep yang tidak terlayani 7,8 % 4,6 %
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
87
87
Dari tabel 23 menunjukkan bahwa total resep satu tahun yang ditulis
dokter untuk pasien rawat jalan sebanyak 112,680 lembar, jumlah resep yang
tidak dilayani sebanyak 8,791 lembar sedangkan jumlah resep yang dilayani
apotek RSUD Ungaran sebanyak 103,889 lembar dengan persentase resep yang
tidak dilayani sebesar 7, 8 %. Total resep satu tahun yang ditulis dokter untuk
pasien rawat tinggal sebanyak 162,518 lembar, jumlah resep yang tidak terlayani
7,432 lembar dengan persentase resep yang tidak terlayani 4,6 % menurut
Pudjaningsih (1996) bahwa nilai ideal untuk mengukur efisiensi persentase resep
yang tidak dapat terlayani di suatu rumah sakit yaitu sebesar 0%. Hasil penelitian
ini menunjukan belum efisien pelayanan resep di RSUD Ungaran. Hasil
wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran menyatakan bahwa
resep yang tidak terlayani adalah item obat umum yang tidak terdapat di
formularium rumah sakit atau tidak sesuai formularium sehingga tidak termasuk
dalam item obat yang direncanakan, selanjutnya hasil wawancara dengan apoteker
penanggungjawab pelayanan di apotik bahwa banyak item obat paten / obat umum
yang diresepkan oleh dokter tetapi belum diadakan karena tidak sesuai dengan
perencanaan kebutuhan obat tahunan atau tidak terdapat dalam formularium rumah
sakit dan banyak item obat BPJS yang berupa obat generik bermerek sehingga
tidak ditanggung oleh BPJS tetapi untuk obat BPJS petugas apotik mencatat dan
melaporkan kepada pejabat pengadaan untuk diadakan /disediakan. Penelitian ini
nilainya lebih besar bila dibandingkan dengan penelitian dari Putri (2015) yaitu
sebesar 1% di RSUD dr. Soebandi Jember.
88
88
Tingginya copy resep untuk item obat umum atau untuk pasien umum akan
melemahkan posisi instalasi farmasi sebagai revenue center di RSUD Ungaran
karena menyebabkan pasien harus membeli obat di apotek lain diluar rumah
sakit, juga menyebabkan hilangnya kepercayaan publik terhadap kualitas
pelayanan rumah sakit sehingga pengelola obat di Instalasi farmasi RSUD
Ungaran harus melakukan pendekatan dan berkoordinasi aktif dengan dokter
untuk efektifitas penyediaan obat di rumah sakit (Purwidyaningrum, 2012).
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian evaluasi pengelolaan di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran yaitu:
1. Pada tahap seleksi : jumlah dan fariasi bentuk sediaan, harga item obat atau
duplikasi item obat di IFRS menyulitkan untuk dilakukan pemisahan yang
jelas antara item obat untuk pasien umum (formularium umum) dan item obat
untuk pasien BPJS (Fornas II) karena isi formularium RSUD Ungaran adalah
campuran item obat umum dan item obat BPJS sehingga menyulitkan proses
pengukuran indikator pada tahap ini;
2. Pada tahap perencanaan dan pengadaan: Tidak tersedia data jumlah rencana
kebutuhan obat (RKO) tahunan dan data konsumsi sehingga pengukuran
indikator pada tahap ini dilakukan hanya berdasarkan data penggunaan item
obat periode sebelumnya dan menyulitkan untuk dilakukan pengukuran
jumlah konsumsi nyata; tidak ada pembedaan spesifik antara faktur pembelian
obat umum dan BPJS; tidak terdokumentasi data kesalan faktur pembelian;
89
89
tidak tersedia data spesifik alokasi anggaran / dana pengadaan obat untuk
pasien BPJS dan pasien umum sehingga menyulitkan untuk dilakukan
pengukuran persentase alokasi anggaran / dana berdasarkan jenis pasien
umum / BPJS maupun frekuensi pengadaan tiap item obat umum / BPJS;
3. Pada tahap distribusi: tidak ada pemisahan jelas obat umum dan BPJS di
dalam penyimpanan dan pendistribusian dari gudang ke bagian apotik
menyulitkan untuk dilakukan perhitungan secara spesif tingkatan ketersediaan
obat dan ITOR untuk obat umum /BPJS;
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran tentang evaluasi pengelolaan obat dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil yang belum sesuai standar pada tahap : 1) Seleksi, kesesuaian obat
dengan formularium RSUD Ungaran (66,85%) dan kesesuaian obat dengan
fornas II 2015 (41,08%) ; alokasi dana pengadaan obat (25,83%); kesesuaian
perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat (149,58
%);pengadaan tiap item obat pertahun (5,53 kali); tertundanya pembayaran
oleh rumah sakit terhadap waktu yang telah disepakati (0,29%); Distribusi,
Inventory Turn over Ratio ( 3,53); Penggunaan, jumlah item tiap lembar resep
(4,07 dan 8,23); resep dengan nama generik ( 40,13% dan 31, 24 %); resep
yang tidak terlayani (7,8% dan 4,6%).
2. Hasil yang sesuai standar pada tahap: 1) Pengadaan, persentase modal / dana
yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan (100%); frekuensi
kesalahan faktur obat; 2). Distribusi, kecocokan antara fisik obat dan kartu
stock (100 %); obat kadaluarsa dan rusak (0,00003%); tingkat ketersediaan
obat (15 bulan); 3) Waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke
tangan pasien resep non racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit,
sedangkan untuk resep racikan pada adalah 53, 60.
91
91
B. Saran
1. Saran bagi direktur RSUD Ungaran Semarang Provinsi Jawa Tengah
a. Diharapkan untuk mengoptimalkan fungsi Panitia Farmasi dan Terapi
didalam mengelola isu kebijakan obat dan pengobatan di RSUD Ungaran
dengan memprioritaskan revisi terhadap formularium
b. Diharapkan untuk dilakukan pendekatan manajerial didalam mendukung
pengelolaan obat yang efektif dan efisien di RSUD Ungaran
c. Melibatkan pengelola obat di instalasi farmasi secara aktif didalam
perencanaan dan pembahasan anggaran atau penggunaan dana pengelolaan
obat di RSUD Ungaran
2. Saran bagi pengelola Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah
a. Diharapkan untuk mengoptimalkan teknologi sistem informasi
manajemen yang tersedia untuk evaluasi pengelolaan obat secara berkala
berdasarkan indikator yang ditetapkan, sehingga dapat dilakukan langkah-
langkah peningkatan atau perbaikan efisiensi pengelolaan obat di RSUD
Ungaran.
b. Diharapkan terlibat aktif didalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk
mengelola isu – isu tahapan pengelolaan obat di RSUD Ungaran
c. Meningkatkan fungsi pengawasan dan pengendalian pengelolaan obat di
RSUD Ungaran
3. Saran bagi peneliti lain
a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor – faktor yang
mempengaruhi pengelolaan dan ketersediaan obat di RSUD Ungaran
92
92
b. Perlu dilakukan penelitian kontribusi Instalasi Farmasi terhadap
pendapatan RSUD Ungaran
c. Perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan intervensi untuk
peningkatan efisiensi pada setiap tahapan pengelolaan obat di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran.
93
BAB VI
RINGKASAN
Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. RSUD
Ungaran merupakan rumah sakit tipe C pendidikan dan ditetapkan menjadi
rumah sakit rujukan untuk wilayah kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah
yang pengelolaannya oleh pemerintah Kabupaten Semarang berdasarkan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan rumah sakit yaitu
instalasi farmasi. Instalasi Farmasi bertanggung jawab dalam pengelolaan obat di
rumah sakit. Tujuan dari pengelolaan obat yaitu untuk menjamin tersedianya obat
dengan mutu baik, dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan. Adapun
permasalahan pengelolaan obat di RSUD Ungaran yaitu, rendahnya tingkatan
ketersediaan obat, banyak item obat yang tidak terdapat pada formularium rumah
sakit dan Fornas II, sedikitnya jumlah item obat yang tercantumdalam e-
katalog dan sedikitnya jumlah item obat FORNAS II yang tercantum dalam resep,
belum maksimal fungsi Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) di dalam
mengembangkan kebijakan obat, oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian
evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi
94
94
tahapan seleksi, perencaan dan pengadaan, distribusi serta penggunaan. Hasil dari
setiap tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran adalah:
Tahap seleksi dilakukan pengukuran indikator persentase kesesuaian
jumlah item obat yang tersedia di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dengan
Formularium rumah sakit dan FORNAS II sebesar 66,85% dan 41,08 % masih
dibawah nilai standar, berdasarkan permenkes no.12 tahun 2012 tentang akreditasi
rumah sakit disebutkan bahwa indikator standar ketersediaan obat berdasarkan
formularium adalah 80 % dan kepmenkes no.137 tahun 2016 tentang perubahan
formularium nasional disebutkan bahwa penggunaan obat untuk pasien JKN
harus sesuai dengan FORNAS.
Tahap perencanaan dan pengadaan obat yaitu untuk menentukan jumlah dan
periode pengadaan. Indikator perencanaan dan pengadaan diukur dengan beberapa
indikator yaitu: 1) Persentase dana yang tersedia dengan yang dibutuhkan
periode tahun 2016 sebesar 100 % hasil ini sesuai dengan nilai indikator oleh
(Pudjaningsih 1996) sebesar 100%; 2) Persentase alokasi dana pengadaan obat
sebesar 25,83% menunjukkan belum sesuai dengan nilai standar WHO (1993),
dimana anggaran obat berkisar 30-40%; 3) Persentase kesesuaian antara
perencanaan dengan kenyataan pengadaan diperoleh hasil 149,58 % melebihi
standar yang ditetapkan WHO (1993) yaitu 100 %; 4) Frekuensi pengadaan tiap
item obat dimana rata-rata frekuensi pengadaan tiap item obat secar kenyataan
(FK) sebanyak 5,53 kali/tahun, sedangkan rata-rata frekuensi pengadaan item obat
secara EOQ (FQ) sebesar 6 kali/tahun. Rata-rata frekuensi pengadaan item obat
belum sesuai dengan nilai standar, masuk dalam kategori frekuensi rendah. Nilai
95
95
indikator Pudjaningsih (1996) yaitu frekuensi rendah (<12 kali/tahun), frekuensi
sedang (12-14 kali/tahun) dan frekuensi tinggi (>24 kali/tahun); 5) Pada
indikator frekuensi tertundanya pembayaran rumah sakit diperoleh persentase
sebesar 0,29 % belum sesuai indikator bila dibandingkan dengan indikator
(Pudjaningsih, 1996) .
Tahap Distribusi diukur dengan cara sebagai berikut: 1) Persentase
kecocokan antar fisik obat dengan kartu stok obat sebesar 100%, sesuai nilai
indikator Pudjaningsih (100%); 2) Rata-rata tingkat ketersediaan obat sebesar 15
bulan sesuai dengan nilai standar Depkes 2008 (12-18 bulan); 3) Persentase obat
kadaluarsa dan rusak sebesar 0,00003 % dibawah nilai indikator Pudjaningsih
(1996) sebesar 0%; 4) Indikator Inventory Turn Over Ratio diperoleh hasil
3,53 kali / tahun belum sesuai dengan nilai indikator Pudjaningsih (1996) yaitu
10-23 kali/tahun.
Tahap penggunaan diukur dengan beberapa indikator yaitu: 1) Rata-rata
jumlah item obat setiap lembar resep pada RSUD Ungaran sebanyak 4,07 item
untuk rawat jalan dan 8, 23 item untuk rawat inap. Nilai ini tidak sesuai nilai
standar WHO 1993 (1,3-2,2 item); 2) Indikator persentase resep obat dengan
nama generik sebesar 40,13% untuk rawat jalan dan 31,24 untuk rawat inap, tidak
sesuai dengan nilai standar WHO 1993 (82,1%); 3) Rata-rata waktu yang
digunakan untuk melayani resep sampai ketangan pasien adalah 28,15 menit
untuk resep non racikan dan 53,60 menit untuk resep racikan, sesuai standar yang
ditetapkan Depkes (2008) yaitu <30 menit untuk resep non racikan dan <60
menit untuk resep racikan; 4) Indikator persentase resep yang tidak dilayani
96
96
sebesar 7,8% untuk rawat jalan dan 4,6 % untuk rawat inap, dibawah nilai
indikator (Pudjaningsih 1996) yaitu 0% sehingga hasil penelitian dapat
dikatan belum efisien.
Hasil penelitian menunjukan masih terdapat permasalahan pada setiap
tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu tahap seleksi,
perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan sehingga perlu dilakukan
perbaikan dan peningkatan pengelolaan obat untuk mencapai indikator yang lebih
efisien dan berkualitas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M.,2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta.
Anitawati, E., Fudholi, A.,Sumarni., 2012, Analisa Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Terhadap Kualitas Pelayanan Farmasi Di Apotik, Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi, Juni 2012, Hlm.95,101, Vol.2, No.2.
Aprianti, A., Gandjar, I G., Satibi., 2011, Evaluasi Pengadaan Dan Ketersediaan
Obat Di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2006 – 2008, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Maret 2011, Hlm.22, Vol. 1, No. 1
Armen. F & Aswar. V;2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Rumah Sakit.
Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Depkes RI., 2007, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Daerah Kepulauan, Direktoral jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Jakarta.
Depkes RI.,2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tentang Rumah
Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI., 1999, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI., 2008, Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI., 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI., 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:34/Menkes/Permenkes/
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Saki.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dewi, D.A.P., Satibi, Puspandari., 2015, Analisis Biaya Obat Pada Era JKN dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi di Fasilitas Penunjang Kesehatan
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi,
2015,Vol.5 No.4.
98
98
Ercis., Widodo, G. P., 2013, Analisis Pengendalian Obat Sitostatik dengan
Metode OEQ dan ROP, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 2013,
Vol.3 No.3.
Fakhriadi, A., Marchaban., Pudjaningsih, D., 2011, Analisis Pengelolaan Obat Di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung Tahun
2006,2007 Dan 2008 , Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Juni
2011, Vol. 1, No. 2
Febriawati, H.,2013, Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit, Gosyen
Publishing, Yogyakarta.
Fedrini, S.,Analisis Sistem Formularium Rumah Sakit St.Elisabeth Bekasi, Jurnal
Administrasi Rumah Sakit Indonesia,2014, Vol. 1, No. 2
Fitaloka,D.S.,2014, Evaluasi pengelolaan obat di Intalasi Farmasi RSUD
Lamaddukeleng Sengkang Sulawesi Selatan Tahun 2013, Tesis,
Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta
Griffin, W.R., 2004. Manajemen, Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Herlambang, S, Murwani, A., 2012, Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit,
Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Irwan., 2014, Analisis Pengelolaan Obat Jamkesmas Di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Daerah Prof. W. Z. Johannes Kupang , Tesis, Manajemen
Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta
Kencanasari, T., Fudholi, A., Satibi., 2012, Evaluasi Pengelolaan Obat di Dinas
Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2008,2009 dan 2010, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Juni 2012, Hlm.102-107, Vol.2, No.2.
Kepmenkes, 2016., Keputusan Menteri Kesehatan Nomor.137 Tahun 2016
tentang Perubahan Formularium Nasional, Direktoral Jendral Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Mardiati, N., Sampurno., Chairun,W., 2015, Persepsi Pasien Rawat Jalan
Terhadap Kualitas Obat Generik, Jurnal Manajemen Dan Pelayanan
Farmasi, 2015,Hlm.190, Vol. 5, No. 3
Mompewa,R.S.M.,2015,Evaluasi Pengelolaan Obat dan Strategi Perbaikan
Dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi RSUD Poso Sulawesi
Tengah, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi,
Surakarta
Nadzam, D.M., 1991, Development of Medication Use of Indicators, by The Joint
Commision on Accreditation of Health Care Organizations, American
99
99
Society of Hospital Pharmacist, Inc, All Right Reserved 002-
9298/91/0901-1925.
Permenkes, 2014., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor .63
Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E-
Catalogue), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Permenkes, 2014a., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Direktoral Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Permenkes, 2014a., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Direktoral Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Permenkes, 2014b., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35
tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktoral
Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Permenkes, 2014b., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35
tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktoral
Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Permenkes, 2016., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 34/
Menkes / Permenkes /2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit , Direktoral Jendral Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Permenkes,2012., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor .12
Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Prabowo, A., 2012, Analisis Kebijakan Penggunaan Obat Generik Di Indonesia
Serta Dampaknya Pada Biaya Belanja Obat Masyarakat, Jurnal Ilmiah
ITS, September 2012, Vol.1 No.1
Pratiwi, F., Dwi Prahasto, I., Budiarti, E., Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan
Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Des 2011, Hlm.237-241, Vol.1, No.4
100
10
0
Pudjaningsih, D., 2006, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit [Tesis], Fakultas Kedokteran, Program
Pendidikan Pascasarjana, Magister Manajemen Rumah Sakit, Universitas
Gadjah Mada, Yogjakarta.
Purwidyaningrum, I., Hakim, L.,Pujitami,S .W., 2012, Evaluasi Efisiensi
Distribusi Obat Di Instalasi Farmasi RSUD Tarakan Jakarta Pusat, Jurnal
Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2012,Hlm.11, Vol. 2, No. 1
Putri, R., 2015, Evaluasi Pengelolaan Obat Di Era Jaminan Kesehatan Nasional
Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember Tahun
2014, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi,
Surakarta
Quick, J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R., O’Connor, R. W., Hogerzeil, H. V.,
Dukes, M. N. G., and Garnet, A., 2012, Managing Drug Supply: The
Selection, procurement, distribution, and use of pharmaceutical in
hospital, 2nd, Kumarin Press Inc, United State of America.
Ranowijaya, 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Obat
di Era JKN pada RSUD La Galigo Luwo Timur Sulawesi Selatan, Tesis,
Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta
Razak, A., Pamudji, G., Harsono, M., 2012, Analisis Efisiensi Pengelolaan Obat
Pada Tahap Distribusi dan Penggunaan di Puskesmas, Jurnal Manajemen
dan Pelayanan Farmasi, September 2012, Hlm.186-194, Vol.2, No.3.
Sasongko, H.,Octadevi, O. M.,2016, Gambaran Pengelolaan Obat pada Indikator
Procurement di RSUD Sukoharjo Jawa Tengah, Jurnal of Pharmaceutical
Science and Clinical Research,2016, Hlm.21-28
Satibi, 2015, Manajemen Obat di Rumah Sakit, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Satrya, D. A. P., Satibi., Puspandari, D. A., Analisis Biaya Obat Pada Era JKN
dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Di Fasilitas Penunjang
Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Manajemen Dan
Pelayanan Farmasi, 2015, Hlm.291, Vol. 5 No .4
Schermerhorn, Jr., 2001, Management, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Andy,
Yogyakarta.
Siregar, C.J.P, Amalia, L.,2004., Farmasi Rumah Sakit Teori dan
Terapan,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Soetardi P, 2014, Analisis Lean Six Sigma Perbekalan Farmasi Di Gudang
Farmasi RS PMI Bogor 2013, Jurnal Administrasi Rumah Sakit
Indonesia,2014, Vol .1, No. 2
101
10
1
Sudarmono, C.A., Purnomo, A., Sudjaswadi, R., Analisis Penggunaan Obat Pada
Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman periode
Oktober 2008,Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2011,
Hlm.24,28, Vol. 1, No .1
Trisnawati, K., Sumarni., Fudholi, A., 2015, Analisis Kepuasan Pasien Rawat
Jalan PNS Pada Masa Pelaksanaan ASKES dan JKN, Jurnal Manajemen
Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2015,Hlm.33, Vol. 5, No. 1
WHO. 1993. How to Investigate Drug Use In Health Facillities, Selected Drug
Use Indicator, Action Program on Essential Drug, WHO, Geneve.
Zainudin, A.,2013, Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Dengan
Pendekatan Balance ScoreCard, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit,
Universitas Setia Budi, Surakarta.
102
10
2
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian
103
10
3
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
104
10
4
Lampiran 3. Pedoman Wawancara
a. Wawancara akan dilakukan pada delapan orang yaitu : Direktur RSUD
Ungaran, Kepala Pelayanan Penunjang Medis, bagian keuangan, bagian
perencanaan dan pengadaan, Kepala Instalasi Farmasi, Kepala bagian gudang
dan petugas distribusi obat dan Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi. Setiap
wawancara sama pada pembukaan dan penutupnya, perbedaan hanya pada
materi wawancara.
b. Tatacara Wawancara
1. Memperkenalkan diri pada responden, mengemukakan maksud dan tujuan
secara singkat, meminta persetujuan atau kesediaan, dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan responden.
2. Menjelaskan bahwa jawaban tidak dinilai benar atau salah, karena
wawancara yang dilakukan hanya untuk kepentingan penelitian saja.
3. Semua hasil pendapat, saran, komentar, pengalaman akan dijamin
kerahasiaannya.
4. Meminta izin kepada responden bahwa selama wawancara berlangsung
akan direkam dengan menggunakan alat perekam untuk membantu
melengkapi catatan pewawancara (pertanyaan tidak perlu urut, tergantung
situasi dan arah pembicaraan).
5. Melakukan wawancara sesuai isi pedoman wawancara yang telah disusun
dan tidak mengganggu waktu responden serta perlu menjaga agar tidak
terjadi konflik yang mungkin terjadi akibat sentiment pribadi.
6. Mengakhiri wawancara, mengucapkan terima kasih dan mohon diri.
c. Materi Wawancara
1. Direktur RSUD
a) Bagaimana kebijakan pemerintah daerah tentang pengadaan obat-
obatan untuk rumah sakit BLUD?
b) Pertimbangan apa yang digunakan dalam pemilihan metode pengadaan
obat?
c) Kesulitan apa yang dihadapi dalam proses pengadaan obat?
105
10
5
d) Bagaimana penetapan panitia/perugas pengadaan obat?
e) Bagaimana ketersediaan obat di rumah sakit ini?
f) Langkah apa yang dilakukan rumah sakit apabila terjadi kekosongan
obat?
g) Sejauh mana keterlibatan IFRS dalam pengadaan obat di rumah sakit?
h) Bagaimana struktur organisasi di rumah sakit ini?
2. Kepala Pelayanan Penunjang Medis
a) Bagaimana program pengembangan staf di IFRS?
b) Seperti apa program pengembangan staf di IFRS dilakukan?
c) Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan program pengembangan
staf di IFRS?
3. Bagian Keuangan
a) Bagaimana proses pengajuan anggaran pengadaan obat dilakukan?
b) Apakah besarnya anggaran untuk pengadaan obat yang diajukan selalu
disetujui?
c) Upaya apakah yang dilakukan jika anggaran yang tersedia tidak
mencukupi?
d) Apakah anggaran yang ada terpenuhi untuk pengadaan obat di IFRS?
4. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengadaan Rumah Sakit
a) Bagaimana proses perencanaan anggaran pengadaan obat?
b) Metode apa yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengadaan
obat?
c) Apakah mengalami kesulitan dalam pengajuan anggaran pengadaan
obat yang cukup besar?
106
10
6
d) Siapa yang paling berperan dalam penentuan besarnya anggaran yang
akan direncanakan?
e) Dasar hukum apa yang wajib diperhatikan dalam proses pengadaan
obat?
f) Kapan proses pengadaan obat dengan tender dimulai dilakukan?
g) Apakah yang dapat dilakukan oleh rumah sakit bila ada kebutuhaan
mendesak sedangkan RAPBD belum disahkan?
h) Apabila terjadi kekosongan barang bagaimana cara mengatasinya?
5. Kepala Instalasi Farmasi
a) Bagaimana struktur organisasi Instalasi Farmasi?
b) Bagaimana pembagian tugas dan pengaturan kerja staf?
c) Bagaimana sistem seleksi, perencanaan dan pengadaan obat yang
dilakukan?
d) Apakah anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten
Semarang sudah mencukupi setiap tahunnya?
e) Apakah terdapat standar operasional prosedur (SOP) untuk farmasi
seperti perencanaan dan pengadaan, pendistribusian, penyimpanan dan
penggunaan obat?
f) Apakah terdapat kendala dalam menerapkan standar SOP tentang
kefarmasian?
g) Bagaimana sistem pendistribusian / penyimpanan obat dan cara
mengatasinya?
h) Bagaimana upaya untuk peningkatan pelayanan resep obat generik?
i) Bagaimana upaya untuk meningkatkan pelayanan di apotek?
j) Apakah pengadaan obat selama ini telah mencapai sasaran yang
ditetapkan yaitu tercapainya ketersediaan obat yang cukup?
k) Apabila terjadi kekosongan obat bagaimana cara mengatasinya?
l) Upaya apa saja untuk meningkatkan pelayanan IFRS?
107
10
7
m) Apakah terdapat obat kadaluwarsa atau rusak?
n) Bagaimana cara pengelolaan obat kadaluwarsa atau rusak?
6. Kepala Bagian Gudang
a) Bagaimana pola penerimaan obat di gudang?
b) Bagaimana pengaruh proses pengadaan obat terhadap beban kerja
petugas gudang?
c) Bagaimana sistem penyimpanan obat di gudang?
d) Bagaimana pola permintaan obat di gudang?
e) Bagaimana cara pendistribusian obat ke unit pelayanan?
f) Bagaimana cara mengatasi jika terjadi kekosongan obat tertentu?
g) Bagaimana cara mencegah agar obat tidak hilang atau rusak?
h) Bagaimana sistem pelaporan dan pencatatan di gudang?
i) Apa yang dilakukan apabila kapasitas gudang tidak mencukupi dalam
menampung obat hasil pengadaan tahun berjalan?
j) Apakah kondisi gudang farmasi sudah memenuhi syarat untuk
menyimpan obat?
k) Apa saja fasilitas yang dimiliki gudang farmasi apakah sudah
mencukupi?
l) Bagaimana peran gudang farmasi dalam perencanaan obat?
7. Petugas Distribusi Obat
a) Bagaimana cara pendistribusian obat ke bangsal/unit/pasien?
b) Bagaimana sistem pelayanannya?
c) Apa tindakan yang dilakukan jika obat yang tertulis di resep tidak
tersedia atau habis?
10
8
Lampiran 4. Daftar Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
1 Abu (Biosave) injeksi
**
2 acarbose 50 Mg tablet
**
3 Acetosal 100 mg tab* *
***
4 Acran 150 Mg tab *
5 acyclovir 200 mg tablet
6 acyclovir 5 Gram krim * **
7 acyclovir 400 mg tablet*
** ***
8 Adalat oros 30 mg tab *
9 ALA 600 kaplet 10 Albapure 20 % 100 Ml
11 Albendazol 400 Mg tablet* * ** ***
12 Albothyl Concetration 10 Ml
13 Albothyl Concetration 5 Ml *
14 Albothyl ovula 15 Alernitis Tablet *
16 alinamin f injeksi
17 Alkohol 70 %
** ***
18 Alkohol 95 %
19 Alkohol 96 %
**
20 Alkohol swab om*
** ***
21 Alopurinol 100 Mg tablet*
** ***
22 Alpentin 100 Mg Tablet* *
23 Alprazolam 0,25 Mg tablet * **
24 Alprazolam 0,5 Mg tablet
**
25 Alprazolam 1 mg tablet
**
26 Amadiab-1 Tablet * 27 Amadiab-2 Tablet * 28 Ambroxol Sirup * **
29 Ambroxol tablet * **
30 Amdixal 5 mg tablet
31 Amikasin injeksi 250 mg * ** ***
32 Amino fluid-l 500 ml * 33 aminoleban soft bag
***
34 Aminopalbutamoillin
**
35 Aminophyllin 150 mg tablet
***
36 Aminophyllin 200 mg tablet*
** ***
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
37 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi
**
38 Aminosteril infant 6 %
39 Amiparen Infus softbag * 40 Amitriptylin 25 mg tablet * **
41 Amlodipin 10 mg tablet*
** ***
42 Amlodipin 5 mg tablet*
** ***
43 Amoxan 500 mg kapsul
44 Amoxan dry sirup
45 amoxycillin 125 Mg/5 Ml Dry syrup
** ***
46 amoxycillin 500 Mg tablet *
** ***
47 amoxycillin injeksi 1 gr * **
48
Ampisilin Serb injeksi 1000
Mg/Vial *
** 49 Anadex tablet *
50 Anadium Kaplet *
51 Analsik Kapsul *
52 Analtram Kaplet *
53 Anemolat 1 Mg *
54 Antalgin 500 mg tab** * 55 Antasida DOEN syrup
**
56 Antasida DOEN tablet
**
57 Antihemoroid, Kombinasi:
**
58 Antrain injeksi
59 Anxibloc Tablet *
60 Apyalis 10 ml Drops 61 Apyalis 100 ml Sirup *
62 Aqua bidest 1000 ml
63 aqua pro injeksi 25 ml*
** ***
64 Aquasonic jelly
65 Arixtra 2,5 Mg Injeksi*
***
66 Arkine 2 mg tablet
67 Asam Folat tablet 1 Mg
** 68 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg
**
69 Asam Salisilat * **
70
Asam Traneksamat injeksi 250
Mg/Ml
**
10
9
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
71 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml
**
72 Asam Traneksamat tablet 500 Mg
**
73 Aseptanios HP 50 Sol
74 Asering Infus * 75 Asetazolamid 250 tablet
**
76 Aspilet Chew Tablet** *
77 Asvex tablet *
78 Atapulgit
**
79
Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
(I.V./I.M./S.K.) *
** ***
80 avamys spray
***
81 Azitromisin 500 Mg * **
82 Bactoderm Krim 10 gram *
83 Bamgetol 200mg tablet 84 Baquinor Forte Kapsul *
85 Batugin Elixir 300 ml
86 Bedak Salisil
**
87 berotect 100 mdi spray *
88 Betadine gargle 190 ml
89 Betahistin Mesilat 6 mg tablet * ** 90 betametason 0,1% 5 gram krim
**
91 Betazon - N Krim** *
92 Bioplacenton Jelly** *
93 Biostrom sirup
94 Bisoprolol 5 mg tablet
**
95 Bledstop Injeksi * 96 borax glyserin 10 ml solution
**
97 brainact 250 mg injeksi
98 Bufect forte sirup
99 Bupivakain spinal heavy injeksi*
** ***
100 Buranazin cream 35 gram
***
101 Cal-95 tablet
102 Calcium Lactate 500 Mg tablet * ** ***
103 Caldece Tablet *
104 Calos Tablet *
105 Calsium gluconas injeksi
**
106 Canderin 16 Mg *
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
107 Canderin 8 Mg * 108 Candesartan 16 Mg tablet
**
109 Candesartan 8 Mg tablet * **
110 Captopril 12,5 mg
**
111 Captopril 25 mg
** ***
112 Carbamazepin 200 Mg tablet
**
113 Carsive E Injeksi * 114 Catapres 0,15 Mg Injeksi *
115 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi * **
116 Cedocard 5 mg tablet
117 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml
** ***
118 Cefadroxyl 500 mg kapsul
** 119 Cefat 500 Mg Tablet *
120 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial * **
121 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml
** ***
122 Cefila Dry Sirup *
123 Cefila 100 mg tablet * 124 cefixime 100 mg kapsul
**
125 Cefixime 100 mg tablet
**
126 Cefixime sirup
** ***
127 Cefoperazon Serb injeksi 1.000
Mg/Vial
** ***
128 Cefotaxim 1 gram injeksi
** 129 Cefpirome injeksi
**
130
Ceftazidime Serb injeksi 1.000
Mg/Vial
**
131
Ceftriakson Serb injeksi 1.000 Mg/Vial
**
132 Cefxon Injeksi
133 Cendo Asthenof 5ml
134 Cendo Augentonic TM MD 5 ml
135 Cendo Carpin 2% TM 136 Cendo Catarlent 5 ml TM
137 Cendo Cenfresh TM MD
138 cendo conver TM
139 Cendo Efrisel TM
140 Cendo Fenicol SM 141 Cendo Fenicol TM 142 Cendo Floxa 0,5 mg MD *
11
0
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
143 Cendo Fluorescein TM 144 Cendo Gentamisin SM
145 Cendo Gentamycin TM *
146 Cendo Hervis SM
147 Cendo lubrican 0,6 MD
148 Cendo Lyters TM
***
149 Cendo Mycos SM 150 Cendo Mycos TM
151 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM
152 Cendo Pantocain 2%TM
153 Cendo Polydex TM 154 Cendo Polygran SM *
155 Cendo Polygran TM *
156 Cendo Polynel 5 ml TM
157 Cendo Polynel SM
158 Cendo Timolol 0,5% tm
159 Cendo Tobros TM 160 Cendo Tobroson TM MD 161 Cendo Tropin 1 % TM
162 Cendo Ulcori TM MD *
163 Cendo Vasacon TM *
164 Cendo Vital Tablet *
165 Cendo Vitrolenta TM 166 Cendo Xitrol SM 167 Cendo Xitrol TM MD
168 Cephalexin 500 mg kapsul
**
169 Ceptik kapsul
170 Ceptik sirup *
171 Cernevit injeksi * 172 Cetirizine 10 mg kapsul
** ***
173 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup
** ***
174 Chlor ethyl water
**
175 Chloramex injeksi
176 Chloramphenicol 250 mg kapsul
**
177 Chloramphenicol Kaps 500 Mg
**
178 Chloramphenicol Suspensi 125 Mg/5ml
**
179 Cholestat
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
180 Ciprofloksasin injeksi 2 Mg/Ml infus
181 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg
**
182 Ciprofloxacin 100 cc infus
** ***
183 Citicholin 1000 mg tablet * ** 184 Citicholin 250 mg injeksi
**
185 Citicholin 500 mg tablet * **
186 Claneksi Kapsul *
187 Clindamycin 150 mg kapsul
**
188 Clindamycin 300 mg tablet
**
189 Clobazam 10 mg tablet
** 190 Clonidine 0,15 mg tab
**
191 Clopidogrel tablet
**
192 clopisan
193 Clorilex 100 mg *
194 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ
** ***
195 Clorpromazin 25 mg tablet/CPZ
** ***
196 Clozapin 25 Mg tablet
**
197 Clozapin100 Mg tablet
** ***
198 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet * **
199 Cobazim 1000 mg kapsul * **
200 Codein 10 Mg tablet
** 201 Codein 20 Mg tablet
** ***
202 Colcancetine injeksi
203 Colcancetine syrup
204 Concor 2, 5 Mg tab tab *
***
205 Concor 5 Mg tab *
206 Cotrimoksaxol 60 ml suspensi
** 207 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa)
**
208 Cravit Tablet
209 Cravox Tablet *
210 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet * ** ***
211 Curcuma 200 mg tablet
212 Cycloprogynova tablet * 213 Cytotec Tablet * 214 Dactarin diapers
215 Daryantulle
216 Deculin 15 mg tab
11
1
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
217 Deculin 30 mg tab 218 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml
** ***
219 Deksametason 0,5 mg tablet
**
220 Denomix cream 10 gram *
221 Depakote 250 mg Tablet
222 Depakote ER 500 mg Tablet
223 Dermanios scrub chlorhexidine 224 Desoximetason 0,25% krim 15 gram
***
225 Dexketoprofen 25 mg injeksi * **
226 Dexketoprofen 25 mg tablet * **
227 Dextrose 10 % infus * ** 228 Dextrose 40 % 25 ml per botol * ** 229 Dextrose 5 % infus * **
230 Diagit tablet *
231 Diazepam 2 mg tablet
** ***
232 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi *
233 Difenhidramin injeksi
** 234 Digoksin 0,25 mg tablet
** ***
235 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) *
236 Diltiazem 30 mg tablet
**
237 Diltiazem Hcl 30 mg tablet
**
238 Dimenhydrinate 50 mg tablet
**
239 Disolf Ec 450 Mg * 240 dobuject injeksi
241 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) *
***
242 Doksisiklin 100mg kapsul
**
243 doloscaneuron tablet
244 Domperidon 5mg/ml drops
**
245 Domperidon susp 5 mg/5 ml
** ***
246 Domperidon10 mg tablet
** ***
247 Dopamed 250 Mg tab *
***
248 Dulcolax 10 mg Suppositoria * **
249 Dulcolax 5 mg Suppositoria
**
250 Dulcolax 5 mg Tablet * **
251 Duviral 252 EAS pfrimmer infus *
253 Ecodine 1 liter OM *
***
254 Efavirenz *
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
255 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml
** 256 Enatin Kapsul *
257 Enystn 12 ml *
258 Eperisone Hcl
259 Epinefrin (Adrenalin) injeksi
** ***
260 Eprex 2000 IU injeksi
261 Ergotika Tablet 4,5 Mg * 262 Erysanbe 200 Mg Tablet *
263 Erysanbe Sirup
264 Erythromysin 250 mg tablet
**
265 Erythromysin 500 Mg kapsul
** 266 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml
** ***
267 Etambutol 500 Mg tablet
**
268 Etambutol 250 mg tablet
**
269 Etil Klorida Semprot 100 Ml
**
270 Euthyrox 100 mcg Tablet *
271 Extrace 200 mg Injeksi * 272 Eyevit Tablet * 273 Fargoxin Injeksi *
***
274 Fargoxin Tablet *
275 Farmabes tablet
276 Farmacrol forte suspensi
277 Farmacrol forte tablet 278 Farsorbid 5 mg Injeksi *
279 Farsorbid 5 mg Tablet *
280 Fasorbid 10 mg injeksi
***
281 Fasorbid 5 mg tablet
282 Fenistil drops 1 mg *
283 Fenofibrat 300 mg
** 284 Fenofibrate 100 mg tablet
**
285 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.)
**
286 Ferlin Drops *
287 Ferlin Sirup *
288 Ferro Sulfat tablet Salut 300 Mg
**
289 Fimahes infus 290 Flamar TM 291 Flamicort 40 mg Injeksi
***
292 Flixotide nebules
***
11
2
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
293 Fluconazole 150 mg tablet * ** ***
294 Flunarizine 10 mg tablet * **
295 Flunarizine 5 mg tablet
**
296 Folavit 400 mcg tablet
297 Foransi 10 Mg tab *
298 formalin
**
299 Frego 10 mg Tablet * 300 Frego 5 mg Tablet
301 Fresofol 1 % injeksi
***
302 fungitrazol kapsul
303
Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.)
**
304 Furosemid 40 mg tablet
**
305 Futrolit infus
306 Fuzide 60 ml suspensi
307 Gabapentin 300 mg Kapsul * ** 308 gabbril 250 mg tablet
309 Garam Ingris
**
310 Garam Oralit, Kombinasi
**
311 Gastrofer Injeksi 40 Mg
312 Gelofusine infus
***
313 Gemfibrozil 300 mg tablet
** 314 Gemfibrozil 600 mg tablet
** ***
315 Genoint zalf /SK
316 Genoint SM
***
317 Gentamisin 0,3 % TM
***
318 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul
**
319 GG 100 Mg tablet * ** 320 Gigasept AF Forte 2 liter
321 Gitas Plus Tablet *
322 Glaucon 250 mg Tablet *
323 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet
**
324 Glicab 80 Mg *
325 Glikuidon tablet 30 Mg tablet
** 326 Glimepirid tablet 1 Mg tablet
**
327 Glimepirid tablet 2 Mg tablet
**
328 Glimepirid tablet 3 mg tablet * **
329 Glimepirid tablet 4 mg tablet
**
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
330 Gliserin cair/ml
** 331 Glucobay 50 mg Tablet *
332 Glucosamin MPL 500 mg
333 Haloperidol 0, 5 mg tablet
**
334 Haloperidol 5 mg tablet
**
335 Haloperidol 1, 5 mg tablet
**
336 Heksakiorofen 337 Hemapo 3000 IU Injeksi *
***
338 Heptasan tablet
339 Herbesser CD 100 Tablet *
340 Herbesser CD 200 Tablet * 341 Herbesser 50 mg Injeksi *
***
342 Hexymer 2 mg *
343 Hidrogen Peroksida Cairan 3% * **
344 Hidroklorotiazid tablet 25 Mg
**
345 Hidrokortison 1% 5 gr krim
**
346 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim
** 347 Hidrokortison injeksi
**
348 Hipnoz 5mg/5ml
349 Humalog kwikpen/3 ml
***
350 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3
Ml
***
351 Human Albumin 20 % 100 Ml
** 352 Hyperhep B 0,5 *
353 hyphobhac 200 mg
354 Hypobhac 100 Injeksi *
355 Hypobhac 25 Injeksi
356 Hystolan tablet 357 Hytroz 1 Mg Tablet * **
358 Hytroz 2 Mg tablet
359 IBS trivan injeksi
360 Ibuprofen 400 Mg tablet
**
361 Ibuprofen Sir100mg/60 ml
**
362 Ictyol Salep * ** 363 Ikalep Sirup *
364 imunos sirup
365 Imunos tablet
366 Inerson Cream 15 Gram
11
3
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
367 inpepsa sirup 368 Insterhistin tab *
369 Intermoxyl 1 gram Injeksi *
370 Intermoxyl 500 mg Kapsul
371 Intervask 10mg tablet
372 Inviclot 5 ml Injeksi *
373 IOD Povidon 10 % 300 ml
** ***
374 IOD Povidon 10 % 60 ml
**
375 Iopamiro 300 mg/30 ml
376 Iopamiro 300 mg/50 ml
377 Irbesartan 150 Mg tab
** 378 Irbesartan 300 Mg tab
**
379 ISDN injeksi
**
380 Isoniazid tablet 300 Mg tablet
**
381 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg
**
382 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet
** ***
383 isosorbid injeksi 384 Isotic adretor 0,5 % TM *
385 isprinol sirup
386 Itraconazole 100 Mg *
387 Kaen 3 B
388 Kalipar 300 mg Tablet *
389 Kalium Diklofenak 25 Mg * ** 390 Kalium Diklofenak 50 Mg * ** 391 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi
392 Kalnex 500 mg inj
393 Kalnex 500 mg tablet
394 Kaltrofen 100 mg Suppo *
395 Kaltrofen 5mg Tablet * 396 kalxetin 10 mg tablet * 397 Kamolas sirup *
398 Kamolas tablet
399 Karbo Adsorben tablet 0,5 gr
**
400 Kcl/Kalium klorida 25 ml
**
401 Kendaron tablet 402 Ketekonazol 10 gram krim 2 %
** 403 Ketokonazol tablet 200 Mg
**
404 Ketopain Injeksi *
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
405 Ketoprofen 100 Mg tablet * ** 406 Ketoprofen 50 Mg tablet * **
407 Ketorolac 10 mg inj
**
408 Ketorolac 30 mg inj
**
409 ketosteril tablet
410 Kolkatriol forte 0,5
411 Kolkatriol kapsul 412 KSR 600 mg tablet *
413 KTM 100 mg Injeksi *
414 Lacedim 1 gram Inj *
415 Lactor 30 mg injeksi 416 Laktulosa sirup
***
417 Lameson 125 mg Injeksi
418 Lameson 16 Mg Tablet *
419 Lameson 4 Mg Tablet
420 Lamivudin 150 mg tab
**
421 Lanakeloid krim 422 Lanakeloid Tablet 423 Lansoprazol 20 mg
** ***
424 Lanturol 400 Mg Kapsul *
425 Lantus solostar injeksi
426 Lapibal 250 Mg Kapsul *
427 Lapibal 500 Mg Kapsul * 428 Lapifed Sirup 60 ml * 429 Lapisiv Sirup 100 ml
430 Lapixime Injeksi
431 Lasix 10 mg injeksi
432 laxadine emulsi
433 L-Bio 434 leparson tablet 435 Lesichol 250
436 Levemir flexpen
437 Levofloksasin 500 Mg tablet
**
438 Levofloksasin infus
**
439 Levopar tablet
***
440 Levosol Injeksi *
***
441 Lidodex injeksi
442 Lidokain 2% injeksieksi
** ***
11
4
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
(Infiltr/P.V.)
443 Lisinopril 10 mg tablet
**
444 Lodia 2 mg
445 Loperamide 2 Mg tablet * ** ***
446 Loratadin 10 Mg tablet * **
447 Magnesium Sulfat injeksi 40 %
** ***
448 Manitol Iarutan Infus 20%
** 449 Matafres 0,4 ml TM
450 Mecobalamin 250 mg kapsul * **
451 Mecobalamin 500 mcg kapsul * **
452 Mecobalamin 500 mg injeksi * ** 453 Mefinal 500 mg Tablet *
454 Mefinter 500 mg
455 Meloxicam 15 mg tablet * **
456 Meloxicam 7, 5 mg tablet
**
457
Meropenem Serb injeksi 1000
Mg/Vial
** 458 Metformin tablet 500 Mg tablet
** ***
459 Methisoprinol 250 mg sirup
460
Methylprednisolon 125mg/ vial
injeksi
** 461 Methylprednisolon 16 mg tablet
**
462 Methylprednisolon 4 mg tablet
** ***
463 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi
**
464 Metilergometrin 0,125 mg tablet
**
465 Metoklopramid 10 mg tablet
**
466 Metoklopramid 5 mg tablet
**
467 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml
**
468 Metronidazol Gel * **
469 Metronidazol tablet 500 Mg
**
470 Meylon Injeksi 25 Ml * 471 Miconazol krim 2% 10 gram
**
472 Microlax rectal tube *
473 Miniaspi 80mg tablet *
***
474 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml
(I.M./S.K./I.V.)
** 475 MST Continus 10 Mg tablet *
***
476 Mucogard Suspensi 100 Ml *
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
477 mucus extractor 478 Musin suspensi
479 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus
**
480 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus
**
481 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back
**
482 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg
**
483 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg
**
484 Natrium Hipoklorit Cairan
Konsentrat 5%
**
485 Nebacetin Powder *
486 neo smnc injeksi 487 Nepatic tablet
488 Nephrolith kapsul
489 Nephrosteril 250 infus
490 Neurodex tab *
491 neurosanbe injeksi 492 Neurosanbe tab 493 Neviral(Nevirapine 200 Mg) *
494 New Diatab
495 Newspar tablet
496 Nicardipin 10 Mg injeksi * ** ***
497 Nifedipin 10 mg tablet ' ;
**
498 Nimotop Tablet *
499 Nitrogen Peroksida
**
500 Nitrokaf Retard forte Kapsul
501 Nitrokaf Retard Kapsul 502 Nokoba injeksi
***
503 Nolipo 500 mg Kapsul
504 Nonemi tablet
505 Nopres 20 Mg *
506 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi
**
507
Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9
widatra infus
**
508 Normal Salin (NS) 3 %
**
509 Notritis Kapsul *
510 Novomix-30 flexpen 511 Novorapid flexpen 512 Nucef Kapsul *
11
5
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
513 Nufirom Injeksi 1 gram 514 Nutrivision kapsul
515 Nystatin Drops * **
516 OBH 100 ml Sirup * **
517 obucort swinghaler *
***
518 Omeprazol 20 mg kapsul
** ***
519 Omeprazol 40mg/ 10 ml injeksi
** 520 Ondansetron 4 mg tablet
** ***
521 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi*
**
522 Ondansetron 8 mg tab
**
523 Opigran 1 Mg Injeksi 524 Opigran 3 Mg Injeksi *
525 Opilax 60 ml Sirup
526 Opiphen 60 ml Sirup *
527 Opiphen 500 Mg Kapsul *
528 otopain tt
529 Oxtercid injeksi 530 Oxtin Tablet *
531 Oxyitocin injeksi
** ***
532 Paket TB Anak * **
533 Paket TB Dewasa * **
534 Pamol 125 Mg Suppo *
535 Pamol 250 Mg Suppo 536 Parasetamol 120mg/5ml syrup
** 537 Parasetamol 500 Mg tab
**
538 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops
**
539
Parasetamol Drips (Infus) 1000
Mg/100 Ml
** 540 Pehacain Injeksi
541 Pehamol Infus *
542 Perifas tablet
543 persidal 2 mg tablet *
544
Petidin injeksi 50 Mg/Ml
(I.M./S.K./I.V.) 2 ml
** 545 Phardex 2 Mg *
546 Phenytoin injeksi
**
547 Phenytoin Na 100 Mg kapsul
** ***
548 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet Sal
**
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
549 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)
**
550 Pirasetam 1200 Mg kapsul * **
551 Pirasetam 400 Mg * **
552 Pirasetam 800 Mg * ** 553 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml * **
554 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml * **
555 Pirazinamid 500 mg tablet
**
556
Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg
tablet
** 557 Pirosikam 10 Mg tablet * ** 558 Pk Kristal * **
559 pondex sirup
560 Prednison 5 mg tablet *
***
561 Pregabalin 75 Mg tablet * ** 562 premaston tablet
563 Prestin 20 Mg tablet* *
***
564 Primadol kaplet *
565 Primolut N tablet *
566 Probenid Tablet *
567 proinfark 10 mg injeksi * 568 Prolacta dha for baby
569 Prolacta dha for mother
570 Proliver kapsul *
571 Promavit Kapsul
572 Promedex tablet
573 Propranolol 10 mg tablet * ** ***
574 Propranolol 40 mg tablet
** ***
575 Prosogan 30 mg injeksi *
576 Prostigmin injeksi *
***
577 Protofen supp
578 Provital tablet
579 Psidii Sirup 60 ml *
580 PTU 100 Mg tablet * ** ***
581 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml *
***
582 Ranitidine injeksi *
***
583 Ranitidine tablet * ** ***
584 Reco TT 10 ml
11
6
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
585 recormon psf 2000iu injeksi 586 Renalyte * **
587 reotal 400mg tablet
588 reotal injeksi
589 retivit tablet
590 Rifampisin 450 mg tablet
**
591 Rifampisin 600 mg tablet
** 592 Ringer Fundin Infus *
593 Ringer Laktat Infus soft bag
**
594 Ringer Laktat Infus unicap ogb wb
**
595 Rinofer 100 mg injeksi 596 Risperidone 1 Mg tab * **
597 Risperidone 2 Mg tab * **
598 ristonat tablet
599 Roxemid injeksi
600 Saccorit Tablet *
601 Salbutamol 2 mg tab
** ***
602 Salbutamol 4 mg tab
** ***
603 sanmol drops
604 Sanmol Infus
605 Sanmol Sirup *
606 Sanmol Tablet
607 Sanprima tablet 608 Scabimite Krim 10 Gram 609 scandonest 2 % 1,8 ml *
610 scantaren gell
611 Scopamin tablet *
612 Sedacum 5mg/5ml injeksi
613 Seng oksida
** 614 Seretide
615 Sevorane 250 ml *
***
616 Sifrol ER 0,375 mg *
617 Simvastatin 10mg tablet
**
618 Simvastatin 20mg tablet
**
619 Sirplus Sirup * 620 Sojourn
621 Solathim Dry Sirup *
622 solvinex tablet
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
623 solvita sirup 624 Solvitron Kapsul *
625 Solvitron Sirup *
626 Sotatic Injeksi
627 Sotatic Tablet
628 Spasmal tablet *
629 Spiramisin tablet 500 Mg
** 630 Spironolakton tablet 100 Mg
**
631 Spironolakton tablet 25 Mg
**
632 Sporetik 100 Mg kapsul *
633 starfolat 634 Steranios Solotion 2 % *
635 Stesolid Injeksi 2 Ml *
636 Stesolid rectal 10 mg tube *
***
637 Stesolid rectal 5 mg tube *
***
638 stolax supp
639
Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial
**
640 sufitis tablet *
641 Sulfa-Trimetoprim
**
642 Suprafenid 100 Mg Supp *
***
643 suprazid forte tablet 644 Symbicort *
645 Talk haichen *
646 Tebokan Forte 120 mg *
647 tebokan special *
648 Teosal tablet
649 Teranol Tablet 650 tetagra - m 250 iu 1 ml injeksi *
651 Tetrasiklin tablet
**
652 tetraspan 6 % infus
653 Theophyllin 100 Mg * **
654 Thiamphenicol 500 Mg kapsul * **
655 Thiopental injeksi
** 656 Thrombo Aspilet *
657 Thrombo Gel
658 Thyamicin tablet
**
659 Thyorozol 5 Mg tablet *
11
7
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
660 Tramadol 50 mg kapsul
** 661 Tramifen kaplet *
662 Tramus 1 % 5 ml Injeksi
663 tremenza tablet
664 Triacarpin 2 %
**
665 Triamcinolon 4 mg tablet * **
666 triaxitrol 5 ml tm 667 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet *
668 trifed tablet
669 Trifluoperazin 5 mg
**
670 Trifluoperazin 5 mg
** 671 Trijec 1 gram Injeksi
672 Trinatrium sitrat dihidrat
673 Trivam injeksi
674 Truvit Sirup *
675 tutofusin infus
676 tuzalos tablet 677 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* *
***
678 Ulsafate(sukralfat) Sirup* *
***
679 Ulsidex 500 Mg tablet *
680 Urdahex tablet *
681 uresix injeksi
682 Urinter kapsul 683 Urotractin kapsul 684 Ursodeoxycholic Acid 250 mg * **
685 Vaksin BCG * **
686 Vaksin Campak * **
687 Vaksin Hepatitis B perinatology * **
688 Vaksin hepatitis B dewasa * ** 689 Vaksin Jerap Tetanus 5 Ml * ** 690 Vaksin Polio * **
691 Vaksin Serum Anti Bisa Ular
**
692
Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S)
1500 IU/BIOSAT * ** 693 Valsartan 160 Mg tab * ** 694 Valsartan 80 Mg tablet
**
No Nama Obat Formularium RSUD Ungaran
2016
Fornas
II
e-
catalog
695 Vascon injeksi 696 Vaselin Putih * **
697 Vastigo tablet
698 Ventolin inhaler *
***
699 Ventolin Nebuler* *
***
700 verapamil tab
**
701 vip albumin kapsul 702 Vitamin B Kompleks tablet
** ***
703 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet * **
704
Vitamin B12 (cyanocobalamin)
tablet 50 Mcg * **
705 Vitamin C (asam askorbat) 50mg
tablet * ** ***
706 voluven infus
707 Vometa flash Tablet 708 Vometa Drops *
709 Vometa Sirup *
710 Wiacid tablet
711 Wiaflox 500 mg tablet
712 zibramax sirup
713 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral)
** 714 Zinc pro Drop* *
***
715 Zink 20 mg tablet
***
716 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* *
717 Zinnat 250 mg tablet* *
***
718 Zirkum kids 20 mg sirup *
***
250 item
295 item
107 item
Kerangan:
Item obat yang tidak ada di
formularium RSUD Ungaran (*) 250 item
Item obat Fornas II (**) 295 item
Item obat e-catalog (***) 107 item
11
8
Lampiran 5. Frekuensi pengadaan tiap item obat secara EOQ
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
1 Abu (Biosave) injeksi 4 348 352 117 235 461,176 46117.6 7000 8.45 28 19
2 acarbose 50 Mg tablet 3476 3000 6476 1585 4891 780 78 7000 936.95 5 2
3 Acran 150 Mg tab 2 1000 1002 500 502 4,405 440.5 7000 126.31 4 1
4 acyclovir 5 Gram krim 130 100 230 44 186 3,150 315 7000 90.92 2 5
5 acyclovir 400 mg tablet* 813 3200 4013 969 3044 549 54.9 7000 881.05 3 6
6 Adalat oros 30 mg tab 390 1200 1590 300 1290 3,830 383 7000 217.15 6 2
7 ALA 600 kaplet 6 0 6 0 6 5,922 592.2 7000 11.91 1 0
8 Albapure 20 % 100 Ml 19 85 104 2 102 772,727 77272.7 7000 4.30 24 6
9 Albothyl Concetration 10 Ml 16 20 36 14 22 36 3.6278 7000 291.38 0 2
10 Albothyl Concetration 5 Ml 4 10 14 1 13 21,000 2100 7000 9.31 1 1
11 Albothyl ovula 10 0 10 0 10 17,243 1724.3 7000 9.01 1 0
12 Alernitis Tablet 142 4000 4142 4053 89 3,647 364.7 7000 58.45 2 1
13 alinamin f injeksi 104 300 404 6 398 10,481 1048.1 7000 72.91 5 4
14 Alkohol 95 % 0 15 15 0 15 45,455 4545.5 7000 6.80 2 1
15 Alkohol swab om* 8255 162600 170855 4242 166613 100 10 7000 15272.79 11 11
16 Alopurinol 100 Mg tablet* 10686 27000 37686 39 37647 110 11 7000 6922.02 5 4
17 Alpentin 100 Mg Tablet* 0 5000 5000 594 4406 1,397 139.7 7000 664.49 7 1
18 Alprazolam 0,25 Mg tablet 1752 11000 12752 488 12264 610 61 7000 1677.70 7 4
19 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2929 4000 6929 2148 4781 570 57 7000 1083.64 4 2
20 Alprazolam 1 mg tablet 2842 4000 6842 1466 5376 982 98.2 7000 875.46 6 3
21 Amadiab-1 Tablet 85 0 85 55 30 1,986 198.6 7000 45.99 1 0
22 Amadiab-2 Tablet 63 0 63 3 60 3,553 355.3 7000 48.62 1 0
23 Ambroxol Sirup 138 310 448 23 425 3,536 353.6 7000 129.72 3 9
24 Ambroxol tablet 2386 39000 41386 3489 37897 171 17.1 7000 5570.17 7 16
25 Amdixal 5 mg tablet 51 0 51 0 51 4,620 462 7000 39.31 1 0
26 Amikasin injeksi 250 mg 22 205 227 14 213 79,200 7920 7000 19.40 11 17
27 Amino fluid-l 500 ml 82 756 838 45 793 64,990 6499 7000 41.33 19 11
28 aminoleban soft bag 33 70 103 6 97 71,100 7110 7000 13.82 7 4
29 Aminopalbutamoillin 100 0 100 0 100 3,600 360 7000 62.36 2
30 Aminophyllin 150 mg tablet 2005 0 2005 0 2005 80 8 7000 1873.17 1
31 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 57 543 600 175 425 3,600 360 7000 128.56 3 6
32 Aminosteril infant 6 % 12 10 22 0 22 43,450 4345 7000 8.42 3 1
33 Amiparen Infus softbag 14 164 178 10 168 78,432 7843.2 7000 17.32 10 14
11
9
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
34 Amitriptylin 25 mg tablet 378 7000 7378 2982 4396 113 11.3 7000 2333.75 2 2
35 Amlodipin 10 mg tablet* 23358 94500 117858 14119 103739 330 33 7000 6634.04 16 13
36 Amlodipin 5 mg tablet* 4542 9900 14442 2255 12187 187 18.7 7000 3020.59 4 5
37 Amoxan 500 mg kapsul 10 2000 2010 344 1666 3,136 313.6 7000 272.72 6 11
38 Amoxan dry sirup 5 24 29 0 29 21,642 2164.2 7000 13.70 2 1
39 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup
kering 26 580 606 56 550 3,699 369.9 7000 144.28 4 9
40 amoxycillin 500 Mg tablet * 2342 24000 26342 1553 24789 272 27.2 7000 3571.98 7 6
41 amoxycillin injeksi 1 gr 75 2520 2595 82 2513 9,000 900 7000 197.71 13 13
42 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial
* 42 450 492 27 465 6,435 643.5 7000 100.58 5 7
43 Anadex tablet 138 1200 1338 743 595 1,500 150 7000 235.66 3 3
44 Anadium Kaplet 193 1080 1273 379 894 7,524 752.4 7000 128.98 7 7
45 Analsik Kapsul 1925 12000 13925 2409 11516 1,150 115 7000 1184.04 10 12
46 Analtram Kaplet 613 600 1213 579 634 7,315 731.5 7000 110.15 6 1
47 Anemolat 1 Mg 6000 25000 31000 3618 27382 204 20.4 7000 4334.92 6 3
48 Antalgin 500 mg tab** 4564 12000 16564 1553 15011 149 14.9 7000 3755.57 4 3
49 Antasida DOEN syrup 10 0 10 0 10 3,804 380.4 7000 19.18 1
50 Antasida DOEN tablet 4707 1000 5707 3167 2540 149 14.9 7000 1544.86 2 1
51 Antihemoroid, Kombinasi: 98 300 398 0 398 2,000 200 7000 166.91 2 2
52 Antrain injeksi 157 2555 2712 1 2711 8,910 891 7000 206.39 13 28
53 Anxibloc Tablet 101 11 112 107 5 1,000 100 7000 26.46 0 1
54 Apyalis 10 ml Drops 20 70 90 40 50 31,350 3135 7000 14.94 3 4
55 Apyalis 100 ml Sirup 35 725 760 102 658 26,125 2612.5 7000 59.38 11 26
56 Aqua bidest 1000 ml 24 318 342 27 315 24,200 2420 7000 42.69 7 11
57 aqua pro injeksi 25 ml* 1384 39540 40924 1884 39040 1,680 168 7000 1803.70 22 23
58 Aquasonic jelly 19500 60000 79500 5016 74484 127 12.7 7000 9061.37 8 7
59 Arkine 2 mg tablet 0 25000 25000 6000 19000 622 62.2 7000 2067.98 9 8
60 Asam Folat tablet 1 Mg 1070 12000 13070 11 13059 131 13.1 7000 3735.80 3 4
61 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 2214 77000 79214 6430 72784 270 27 7000 6143.28 12 10
62 Asam Salisilat 1521 0 1521 1518 3 166 16.6 7000 50.30 0
63 Asam Traneksamat injeksi 250
Mg/Ml 243 950 1193 269 924 7,000 700 7000 135.94 7 6
64 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml
64 4190 4254 430 3824 3,334 333.4 7000 400.72 10 9
65 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 743 5000 5743 746 4997 1,045 104.5 7000 818.20 6 6
12
0
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
66 Aseptanios HP 50 Sol 5000 45000 50000 10000 40000 381 38.1 7000 3833.82 10 5
67 Asering Infus 309 21000 21309 1277 20032 8,432 843.2 7000 576.71 35 40
68 Aspilet Chew Tablet** 3096 20000 23096 3666 19430 147 14.7 7000 4301.72 5 4
69 Asvex tablet 283 5350 5633 377 5256 816 81.6 7000 949.61 6 13
70 Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
(I.V./I.M./S.K.) * 361 600 961 127 834 1,300 130 7000 299.69 3 3
71 avamys spray 16 40 56 5 51 93,333 9333.3 7000 8.75 6 5
72 Azitromisin 500 Mg 401 1240 1641 2 1639 7,500 750 7000 174.91 9 5
73 Bactoderm Krim 10 gram 11 40 51 2 49 59,000 5900 7000 10.78 5 4
74 Bamgetol 200mg tablet 988 4000 4988 19 4969 1,881 188.1 7000 608.14 8 2
75 Baquinor Forte Kapsul 20 580 600 64 536 13,167 1316.7 7000 75.49 7 13
76 Batugin Elixir 300 ml 54 684 738 8 730 35,749 3574.9 7000 53.47 14 10
77 Bedak Salisil 37 84 121 0 121 5,200 520 7000 57.08 2 4
78 berotect mdi spray 27 110 137 11 126 72,900 7290 7000 15.56 8 7
79 Betadine gargle 190 ml 7 181 188 1 187 17,710 1771 7000 38.45 5 14
80 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 1259 31620 32879 2211 30668 840 84 7000 2260.83 14 24
81 betametason 0,1% 5 gram krim 26 150 176 0 176 1,500 150 7000 128.17 1 3
82 Betazon - N Krim** 17 30 47 1 46 9,867 986.7 7000 25.55 2 3
83 Bioplacenton Jelly** 11 30 41 8 33 14,850 1485 7000 17.64 2 3
84 Biostrom sirup 2 0 2 0 2 41,800 4180 7000 2.59 1 0
85 Bisoprolol 5 mg tablet 617 13200 13817 703 13114 2,111 211.1 7000 932.58 14 12
86 Bledstop Injeksi 68 0 68 51 17 6,782 678.2 7000 18.73 1 0
87 borax glyserin 10 ml solution 22 48 70 63 7 2,500 250 7000 19.80 0 1
88 brainact 250 mg injeksi 32 0 32 0 32 42,845 4284.5 7000 10.23 3 0
89 Bufect forte sirup 14 257 271 1 270 19,333 1933.3 7000 44.22 6 22
90 Bupivakain spinal heavy injeksi* 59 55 114 52 62 25,344 2534.4 7000 18.51 3 2
91 Buranazin cream 35 gram 16 160 176 43 133 22,135 2213.5 7000 29.00 5 8
92 Cal-95 tablet 497 1950 2447 116 2331 4,180 418 7000 279.41 8 10
93 Calcium Lactate 500 Mg tablet 9281 13300 22581 117 22464 70 7 7000 6702.84 3 5
94 Caldece Tablet 5 41 46 8 38 26,125 2612.5 7000 14.27 3 8
95 Calos Tablet 288 8400 8688 969 7719 800 80 7000 1162.25 7 8
96 Calsium gluconas injeksi 43 96 139 40 99 10,436 1043.6 7000 36.44 3 1
97 Canderin 16 Mg 209 100 309 239 70 8,500 850 7000 33.95 2 2
98 Canderin 8 Mg 209 30 239 30 209 6,000 600 7000 69.83 3 1
99 Candesartan 16 Mg tablet 5365 70800 76165 2333 73832 500 50 7000 4546.75 16 25
100 Candesartan 8 Mg tablet 5161 18900 24061 7591 16470 2,400 240 7000 980.18 17 8
12
1
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
101 Captopril 12,5 mg 6764 7000 13764 3259 10505 125 12.5 7000 3430.10 3 2
102 Captopril 25 mg 3010 5000 8010 6811 1199 125 12.5 7000 1158.83 1 1
103 Carbamazepin 200 Mg tablet 0 10000 10000 5565 4435 246 24.6 7000 1588.71 3 1
104 Carsive E Injeksi 13 70 83 31 52 178,500 17850 7000 6.39 8 5
105 Catapres 0,15 Mg Injeksi 44 0 44 31 13 30,600 3060 7000 7.71 2 0
106 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 81 425 506 30 476 29,000 2900 7000 47.94 10 10
107 Cedocard 5 mg tablet 442 0 442 218 224 1,023 102.3 7000 175.09 1 0
108 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 120 120 0 120 15,000 1500 7000 33.47 4 3
109 Cefadroxyl 500 mg kapsul 4712 47000 51712 5724 45988 1,100 110 7000 2419.30 19 12
110 Cefat 500 Mg Tablet 17 1100 1117 29 1088 10,084 1008.4 7000 122.90 9 9
111 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 319 2570 2889 300 2589 18,773 1877.3 7000 138.95 19 12
112 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 147 720 867 0 867 27,500 2750 7000 66.44 13 12
113 Cefila Dry Sirup 8 230 238 37 201 78,375 7837.5 7000 18.95 11 20
114 Cefila 100 mg tablet 90 1680 1770 362 1408 17,243 1724.3 7000 106.92 13 13
115 cefixime 100 mg kapsul 0 10000 10000 7500 2500 590 59 7000 770.21 3 2
116 Cefixime 100 mg tablet 3885 30000 33885 5468 28417 850 85 7000 2163.43 13 6
117 Cefoperazon Serb injeksi 1.000
Mg/Vial 22 150 172 46 126 15,818 1581.8 7000 33.39 4 6
118 Cefotaxim 1 gram injeksi 10200 3084 13284 1110 12174 4,452 445.2 7000 618.73 20 4
119 Cefpirome injeksi 26 156 182 0 182 126,500 12650 7000 14.19 13 9
120 Ceftazidime Serb injeksi 1.000
Mg/Vial 37 50 87 39 48 30,780 3078 7000 14.78 3 3
121 Cefxon Injeksi 25 340 365 66 299 198,550 19855 7000 14.52 21 10
122 Cendo Asthenof 5ml 43 30 73 19 54 21,368 2136.8 7000 18.81 3 2
123 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 230 415 645 127 518 25,565 2556.5 7000 53.26 10 4
124 Cendo Carpin 2% TM 2 5 7 2 5 15,771 1577.1 7000 6.66 1 1
125 Cendo Catarlent 5 ml TM 17 145 162 20 142 23,021 2302.1 7000 29.39 5 10
126 Cendo Cenfresh TM MD 340 400 740 336 404 4,681 468.1 7000 109.92 4 2
127 cendo conver TM 0 8 8 4 4 13,228 1322.8 7000 6.51 1 1
128 Cendo Efrisel TM 7 0 7 5 2 15,517 1551.7 7000 4.25 0 0
129 Cendo Fenicol SM 18 10 28 15 13 22,258 2225.8 7000 9.04 1 1
130 Cendo Fenicol TM 5 0 5 0 5 31,161 3116.1 7000 4.74 1 0
131 Cendo Floxa 0,5 mg MD 331 865 1196 125 1071 5,444 544.4 7000 165.96 6 6
132 Cendo Fluorescein TM 6 50 56 4 52 13,228 1322.8 7000 23.46 2 11
133 Cendo Gentamisin SM 26 90 116 30 86 37,012 3701.2 7000 18.04 5 4
134 Cendo Gentamycin TM 32 110 142 10 132 28,872 2887.2 7000 25.30 5 7
12
2
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
135 Cendo Hervis SM 8 0 8 4 4 37,595 3759.5 7000 3.86 1 0
136 Cendo lubrican 0,6 MD 20 0 20 0 20 8,242 824.2 7000 18.43 1 0
137 Cendo Lyters TM 204 1200 1404 17 1387 19,125 1912.5 7000 100.76 14 6
138 Cendo Mycos SM 35 170 205 20 185 26,709 2670.9 7000 31.14 6 8
139 Cendo Mycos TM 37 40 77 20 57 20,223 2022.3 7000 19.86 3 3
140 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 4 14 18 3 15 38,919 3891.9 7000 7.35 2 4
141 Cendo Pantocain 2%TM 7 11 18 4 14 13,482 1348.2 7000 12.06 1 3
142 Cendo Polydex TM 179 1100 1279 340 939 5,393 539.3 7000 156.13 6 5
143 Cendo Polygran SM 5 10 15 5 10 18,824 1882.4 7000 8.62 1 1
144 Cendo Polygran TM 5 20 25 13 12 32,178 3217.8 7000 7.23 2 2
145 Cendo Polynel 5 ml TM 26 250 276 3 273 32,178 3217.8 7000 34.46 8 13
146 Cendo Polynel SM 5 0 5 0 5 18,824 1882.4 7000 6.10 1 0
147 Cendo Timolol 0,5% tm 0 145 145 30 115 48,586 4858.6 7000 18.20 6 11
148 Cendo Tobros TM 70 20 90 55 35 3,892 389.2 7000 35.48 1 1
149 Cendo Tobroson TM MD 115 700 815 125 690 5,902 590.2 7000 127.93 5 5
150 Cendo Tropin 1 % TM 0 10 10 1 9 12,719 1271.9 7000 9.95 1 1
151 Cendo Ulcori TM MD 345 780 1125 128 997 3,994 399.4 7000 186.94 5 4
152 Cendo Vasacon TM 5 60 65 18 47 16,534 1653.4 7000 19.95 2 5
153 Cendo Vital Tablet 80 30 110 100 10 3,053 305.3 7000 21.41 0 1
154 Cendo Vitrolenta TM 274 900 1174 70 1104 5,825 582.5 7000 162.89 7 5
155 Cendo Xitrol SM 20 100 120 10 110 36,503 3650.3 7000 20.54 5 5
156 Cendo Xitrol TM MD 326 1090 1416 247 1169 4,960 496 7000 181.65 6 6
157 Cephalexin 500 mg kapsul 0 150 150 96 54 1,315 131.5 7000 75.82 1 1
158 Ceptik kapsul 69 150 219 0 219 17,152 1715.2 7000 42.28 5 1
159 Ceptik sirup 5 14 19 0 19 70,726 7072.6 7000 6.13 3 3
160 Cernevit injeksi 1 20 21 0 21 155,000 15500 7000 4.36 5 2
161 Cetirizine 10 mg kapsul 3238 15100 18338 3509 14829 300 30 7000 2630.63 6 7
162 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 44 104 148 54 94 6,745 674.5 7000 44.17 2 3
163 Chlor ethyl water 4 0 4 0 4 92,400 9240 7000 2.46 2 0
164 Chloramex injeksi 0 100 100 0 100 11,000 1100 7000 35.68 3 1
165 Chloramphenicol 250 mg kapsul 630 0 630 189 441 266 26.6 7000 481.77 1 0
166 Cholestat 8 0 8 0 8 2,658 265.8 7000 20.53 0 0
167 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 4779 50000 54779 6808 47971 700 70 7000 3097.45 15 7
168 Ciprofloxacin 100 cc infus 210 180 390 23 367 70,000 7000 7000 27.09 14 4
169 Citicholin 1000 mg tablet 394 8100 8494 211 8283 12,540 1254 7000 304.09 27 24
12
3
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
170 Citicholin 500 mg tablet 428 12000 12428 329 12099 6,800 680 7000 499.10 24 29
171 Claneksi Kapsul 3 0 3 0 3 11,124 1112.4 7000 6.14 0 0
172 Clindamycin 150 mg kapsul 43 900 943 513 430 773 77.3 7000 279.07 2 4
173 Clindamycin 300 mg tablet 247 1150 1397 483 914 553 55.3 7000 481.03 2 6
174 Clobazam 10 mg tablet 947 10000 10947 1369 9578 900 90 7000 1220.62 8 3
175 Clonidine 0,15 mg tab 3130 19000 22130 3487 18643 190 19 7000 3706.34 5 7
176 Clopidogrel tablet 752 24900 25652 2967 22685 3,400 340 7000 966.48 23 25
177 clopisan 3 0 3 0 3 8,500 850 7000 7.03 0 0
178 Clorilex 100 mg 159 0 159 60 99 14,421 1442.1 7000 31.00 3 0
179 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 348 18800 19148 8260 10888 164 16.4 7000 3048.71 4 5
180 Clozapin 25 Mg tablet 1367 13000 14367 1621 12746 4,545 454.5 7000 626.59 20 8
181 Clozapin100 Mg tablet 1583 6000 7583 6109 1474 5,000 500 7000 203.16 7 6
182 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 818 7650 8468 1367 7101 4,800 480 7000 455.10 16 14
183 Cobazim 1000 mg kapsul 120 800 920 101 819 3,200 320 7000 189.29 4 8
184 Codein 10 Mg tablet 3000 0 3000 1626 1374 508 50.8 7000 615.35 2 0
185 Codein 20 Mg tablet 1006 1000 2006 0 2006 1,100 110 7000 505.28 4 1
186 Colcancetine injeksi 0 350 350 0 350 9,250 925 7000 72.78 5 8
187 Colcancetine syrup 1 0 1 0 1 9,353 935.3 7000 3.87 0 0
188 Concor 2, 5 Mg tab tab 653 8800 9453 180 9273 678 67.8 7000 1383.76 7 10
189 Concor 5 Mg tab 709 2500 3209 155 3054 8,173 817.3 7000 228.72 13 4
190 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 12 12 0 12 2,136 213.6 7000 28.04 0 1
191 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1245 6000 7245 1811 5434 165 16.5 7000 2147.25 3 4
192 Cravit Tablet 37 190 227 7 220 38,665 3866.5 7000 28.22 8 9
193 Cravox Tablet 150 650 800 61 739 33,440 3344 7000 55.62 13 10
194 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 7405 0 7405 3415 3990 51 5.1 7000 3309.52 1 0
195 Curcuma 200 mg tablet 455 8900 9355 1963 7392 836 83.6 7000 1112.61 7 16
196 Cycloprogynova tablet 0 42 42 21 21 5,617 561.7 7000 22.88 1 1
197 Cytotec Tablet 80 150 230 55 175 22,110 2211 7000 33.29 5 3
198 Dactarin diapers 26 110 136 0 136 51,500 5150 7000 19.23 7 6
199 Daryantulle 188 4050 4238 618 3620 9,666 966.6 7000 228.98 16 14
200 Deculin 15 mg tab 13 8700 8713 338 8375 3,120 312 7000 613.03 14 4
201 Deculin 30 mg tab 1171 3000 4171 5 4166 4,525 452.5 7000 359.02 12 3
202 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 2734 5000 7734 1811 5923 2,184 218.4 7000 616.18 10 2
203 Deksametason 0,5 mg tablet 2264 2000 4264 0 4264 140 14 7000 2064.95 2 1
204 Denomix cream 10 gram 0 80 80 20 60 9,990 999 7000 29.00 2 2
12
4
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
205 Depakote 250 mg Tablet 1025 8000 9025 2667 6358 1,750 175 7000 713.19 9 9
206 Depakote ER 500 mg Tablet 1277 8500 9777 1571 8206 6,000 600 7000 437.58 19 7
207 Dermanios scrub chlorhexidine 0 65000 65000 0 65000 131 13.1 7000 8334.61 8 7
208 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 8 90 98 0 98 12,100 1210 7000 33.67 3 4
209 Dexketoprofen 25 mg injeksi 0 180 180 59 121 24,000 2400 7000 26.57 5 5
210 Dexketoprofen 25 mg tablet 1402 74700 76102 8677 67425 3,000 300 7000 1773.84 38 27
211 Dextrose 10 % infus 5 1060 1065 36 1029 6,800 680 7000 145.55 7 9
212 Dextrose 40 % 25 ml per botol 37 840 877 7 870 2,909 290.9 7000 204.62 4 7
213 Dextrose 5 % infus 49 1600 1649 234 1415 5,200 520 7000 195.18 7 8
214 Diagit tablet 0 500 500 245 255 970 97 7000 191.84 1 2
215 Diazepam 2 mg tablet 11088 58500 69588 38842 30746 114 11.4 7000 6144.77 5 3
216 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 5 960 965 36 929 39,375 3937.5 7000 57.47 16 17
217 Difenhidramin injeksi 22 4450 4472 0 4472 960 96 7000 807.57 6 4
218 Digoksin 0,25 mg tablet 679 8000 8679 2282 6397 130 13 7000 2624.71 2 3
219 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 63 0 63 0 63 4,216 421.6 7000 45.74 1 0
220 Diltiazem 30 mg tablet 132 7000 7132 304 6828 138 13.8 7000 2631.91 3 4
221 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 935 0 935 833 102 134 13.4 7000 326.45 0 0
222 Dimenhydrinate 50 mg tablet 2218 4000 6218 1795 4423 96 9.6 7000 2539.73 2 2
223 Disolf Ec 450 Mg 44 0 44 28 16 6,793 679.3 7000 18.16 1 0
224 dobuject injeksi 7 0 7 0 7 126,225 12622.5 7000 2.79 3 0
225 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 260 300 560 37 523 26,698 2669.8 7000 52.37 10 1
226 Doksisiklin 100mg kapsul 1026 500 1526 9 1517 330 33 7000 802.23 2 1
227 doloscaneuron tablet 162 0 162 0 162 1,159 115.9 7000 139.89 1 0
228 Domperidon 5mg/ml drops 38 20 58 22 36 24,000 2400 7000 14.49 2 1
229 Domperidon susp 5 mg/5 ml 39 250 289 22 267 13,800 1380 7000 52.05 5 10
230 Domperidon10 mg tablet 6174 10000 16174 5034 11140 404 40.4 7000 1964.79 6 3
231 Dopamed 250 Mg tab 147 500 647 441 206 869 86.9 7000 182.17 1 1
232 Dulcolax 10 mg Suppositoria 0 600 600 150 450 5,800 580 7000 104.22 4 5
233 Dulcolax 5 mg Suppositoria 44 0 44 12 32 5,670 567 7000 28.11 1 4
234 Dulcolax 5 mg Tablet 316 1200 1516 2 1514 1,191 119.1 7000 421.86 4 3
235 Duviral 85 0 85 0 85 1,080 108 7000 104.97 1 0
236 EAS pfrimmer infus 49 320 369 41 328 51,260 5126 7000 29.93 11 9
237 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 92 130 222 98 124 37,400 3740 7000 21.54 6 2
238 Enatin Kapsul 412 500 912 212 700 1,218 121.8 7000 283.65 2 2
239 Enystn 12 ml 21 204 225 1 224 32,395 3239.5 7000 31.11 7 17
12
5
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
240 Eperisone Hcl 0 10900 10900 0 10900 1,400 140 7000 1044.03 10 9
241 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 188 150 338 89 249 8,100 810 7000 65.60 4 1
242 Eprex 2000 IU injeksi 63 220 283 0 283 267,750 26775 7000 12.16 23 3
243 Ergotika Tablet 4,5 Mg 27 0 27 22 5 5,163 516.3 7000 11.64 0 0
244 Erysanbe 200 Mg Tablet 52 300 352 67 285 1,515 151.5 7000 162.29 2 3
245 Erysanbe Sirup 0 81 81 35 46 21,318 2131.8 7000 17.38 3 11
246 Erythromysin 500 Mg kapsul 587 0 587 297 290 930 93 7000 208.94 1 0
247 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 16 84 100 15 85 12,474 1247.4 7000 30.89 3 3
248 Euthyrox 100 mcg Tablet 140 4400 4540 1030 3510 850 85 7000 760.34 5 7
249 Extrace 200 mg Injeksi 51 390 441 12 429 10,000 1000 7000 77.50 6 7
250 Eyevit Tablet 114 0 114 13 101 4,180 418 7000 58.16 2 0
251 Fargoxin Injeksi 21 130 151 54 97 35,000 3500 7000 19.70 5 3
252 Fargoxin Tablet 1400 0 1400 1310 90 110 11 7000 338.45 0 0
253 Farmabes tablet 1764 0 1764 0 1764 205 20.5 7000 1097.58 2 0
254 Farmacrol forte suspensi 17 10 27 0 27 37,000 3700 7000 10.11 3 1
255 Farmacrol forte tablet 598 200 798 0 798 800 80 7000 373.70 2 1
256 Farsorbid 5 mg Injeksi 100 0 100 52 48 31,343 3134.3 7000 14.64 3 0
257 Farsorbid 5 mg Tablet 1935 0 1935 1608 327 100 10 7000 676.61 0 0
258 Fasorbid 10 mg injeksi 13 540 553 0 553 60,000 6000 7000 35.92 15 9
259 Fasorbid 5 mg tablet 1500 0 1500 0 1500 100 10 7000 1449.14 1 0
260 Fenistil drops 1 mg 1 0 1 0 1 49,060 4906 7000 1.69 1 0
261 Fenofibrat 300 mg 858 6300 7158 27 7131 1,185 118.5 7000 917.87 8 10
262 Fenofibrate 100 mg tablet 550 2400 2950 200 2750 1,075 107.5 7000 598.45 5 5
263 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 104 1478 1582 412 1170 44,000 4400 7000 61.01 19 10
264 Ferlin Drops 7 108 115 4 111 28,710 2871 7000 23.27 5 13
265 Ferlin Sirup 5 48 53 5 48 29,000 2900 7000 15.22 3 6
266 Fimahes infus 8 100 108 0 108 80,000 8000 7000 13.75 8 5
267 Flamar TM 3 5 8 3 5 35,530 3553 7000 4.44 1 1
268 Flamicort 40 mg Injeksi 42 86 128 21 107 64,955 6495.5 7000 15.19 7 5
269 Flixotide nebules 937 4750 5687 317 5370 14,500 1450 7000 227.70 24 6
270 Fluconazole 150 mg tablet 60 20 80 32 48 22,000 2200 7000 17.48 3 1
271 Flunarizine 10 mg tablet 0 9000 9000 2732 6268 3,150 315 7000 527.80 12 3
272 Flunarizine 5 mg tablet 1829 15900 17729 2789 14940 2,000 200 7000 1022.64 15 9
273 Folavit 400 mcg tablet 196 200 396 0 396 784 78.4 7000 265.92 1 1
274 Foransi 10 Mg tab 674 0 674 6 668 419 41.9 7000 472.44 1 0
12
6
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
275 formalin tablet 4100 400 4500 4100 400 893 89.3 7000 250.42 2 1
276 Frego 10 mg Tablet 305 250 555 51 504 7,733 773.3 7000 95.52 5 2
277 Frego 5 mg Tablet 204 1300 1504 51 1453 5,748 574.8 7000 188.12 8 6
278 Fresofol 1 % injeksi 66 235 301 46 255 11,649 1164.9 7000 55.36 5 5
279 fungitrazol kapsul 15 36 51 0 51 17,917 1791.7 7000 19.96 3 2
280 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml
(I.V./I.M.) 2000 5000 7000 2927 4073 1,829 182.9 7000 558.36 7 5
281 Furosemid 40 mg tablet 3486 35500 38986 4581 34405 101 10.1 7000 6905.80 5 6
282 Fuzide 60 ml suspensi 0 207 207 0 207 35,000 3500 7000 28.77 7 10
283 Gabapentin 300 mg Kapsul 1614 23240 24854 2873 21981 4,125 412.5 7000 863.73 25 24
284 gabbril 250 mg tablet 21 0 21 0 21 4,107 410.7 7000 26.76 1 0
285 Garam Ingris 1390 6000 7390 3460 3930 99 9.9 7000 2357.45 2 2
286 Garam Oralit, Kombinasi 67 100 167 0 167 608 60.8 7000 196.10 1 1
287 Gastrofer Injeksi 40 Mg 80 705 785 16 769 76,482 7648.2 7000 37.52 20 16
288 Gelofusine infus 10 30 40 0 40 71,999 7199.9 7000 8.82 5 3
289 Gemfibrozil 300 mg tablet 1413 12200 13613 5982 7631 289 28.9 7000 1922.67 4 3
290 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 0 21 0 21 679 67.9 7000 65.80 0 0
291 Genoint zalf /SK 125 50 175 0 175 4,070 407 7000 77.59 2 1
292 Genoint SM 49 0 49 0 49 2,599 259.9 7000 51.38 1 0
293 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 709 4450 5159 1420 3739 3,399 339.9 7000 392.43 10 7
294 GG 100 Mg tablet 4875 0 4875 3944 931 27 2.7 7000 2197.14 0 0
295 Gigasept AF Forte 2 liter 1000 0 1000 849 151 696 69.6 7000 174.28 1 0
296 Gitas Plus Tablet 280 2300 2580 131 2449 4,875 487.5 7000 265.20 9 20
297 Glaucon 250 mg Tablet 117 900 1017 221 796 3,867 386.7 7000 169.76 5 7
298 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14922 0 14922 14017 905 56 5.6 7000 1504.16 1 0
299 Glicab 80 Mg 552 0 552 113 439 242 24.2 7000 503.95 1 0
300 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 5279 140 5419 3295 2124 947 94.7 7000 560.36 4 4
301 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 10458 12500 22958 6680 16278 750 75 7000 1743.15 9 3
302 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 5788 0 5788 3941 1847 490 49 7000 726.44 3 0
303 Glimepirid tablet 3 mg tablet 0 2000 2000 1339 661 319 31.9 7000 538.60 1 2
304 Glimepirid tablet 4 mg tablet 5458 27500 32958 1561 31397 1,450 145 7000 1741.10 18 6
305 Gliserin cair/ml 10376 5000 15376 6754 8622 59 5.9 7000 4523.16 2 1
306 Glucobay 50 mg Tablet 215 0 215 50 165 1,696 169.6 7000 116.71 1 0
307 Glucosamin MPL 500 mg 3230 33300 36530 0 36530 1,198 119.8 7000 2066.14 18 19
308 Haloperidol 0, 5 mg tablet 5290 4000 9290 3548 5742 60 6 7000 3660.33 2 2
309 Haloperidol 5 mg tablet 374 9500 9874 979 8895 96 9.6 7000 3601.65 2 6
12
7
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
310 Haloperidol 1, 5 mg tablet 1526 5500 7026 3577 3449 83 8.3 7000 2411.97 1 4
311 Heptasan tablet 155 500 655 42 613 219 21.9 7000 626.00 1 3
312 Herbesser CD 100 Tablet 791 4800 5591 1414 4177 3,900 390 7000 387.23 11 4
313 Herbesser CD 200 Tablet 923 4150 5073 237 4836 4,015 401.5 7000 410.64 12 5
314 Herbesser Injeksi 33 60 93 22 71 127,667 12766.7 7000 8.82 8 3
315 Hexymer 2 mg 2606 10000 12606 2 12604 334 33.4 7000 2298.50 5 2
316 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 7269 2000 9269 2921 6348 33 3.3 7000 5189.50 1 1
317 Hidrokortison 1% 5 gr krim 25 50 75 2 73 3,800 380 7000 51.86 1 1
318 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 57 134 191 13 178 5,200 520 7000 69.23 3 4
319 Hipnoz 5mg/5ml 1 0 1 0 1 16,720 1672 7000 2.89 0 0
320 Humalog kwikpen/3 ml 52 550 602 28 574 87,000 8700 7000 30.39 19 9
321 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml
59 180 239 53 186 110,000 11000 7000 15.39 12 4
322 Human Albumin 20 % 100 Ml 2 20 22 0 22 744,975 74497.5 7000 2.03 11 1
323 Hyperhep B 0,5 0 2 2 1 1 1,300,000 130000 7000 0.33 3 1
324 hyphobhac 200 mg 7 0 7 0 7 244,146 24414.6 7000 2.00 3 0
325 Hypobhac 100 Injeksi 10 20 30 5 25 136,997 13699.7 7000 5.05 5 3
326 Hypobhac 25 Injeksi 10 5 15 8 7 60,000 6000 7000 4.04 2 1
327 Hystolan tablet 18 0 18 0 18 4,059 405.9 7000 24.92 1 0
328 Hytroz 1 Mg Tablet 823 3000 3823 383 3440 899 89.9 7000 731.92 5 8
329 Hytroz 2 Mg tablet 420 3000 3420 190 3230 2,949 294.9 7000 391.59 8 7
330 IBS trivan injeksi 19 0 19 0 19 77,440 7744 7000 5.86 3 0
331 Ibuprofen 400 Mg tablet 2414 4000 6414 0 6414 136 13.6 7000 2569.56 2 3
332 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 82 150 232 117 115 4,195 419.5 7000 61.95 2 2
333 Ictyol Salep 11 0 11 6 5 3,848 384.8 7000 13.49 0 0
334 Ikalep Sirup 12 175 187 7 180 57,750 5775 7000 20.89 9 15
335 imunos sirup 16 325 341 9 332 57,475 5747.5 7000 28.44 12 24
336 Imunos tablet 499 4200 4699 368 4331 6,061 606.1 7000 316.29 14 16
337 Inerson Cream 15 Gram 14 55 69 8 61 32,395 3239.5 7000 16.24 4 5
338 inpepsa sirup 24 362 386 0 386 47,520 4752 7000 33.72 11 14
339 Insterhistin tab 0 200 200 55 145 690 69 7000 171.52 1 1
340 Intermoxyl 1 gram Injeksi 0 160 160 8 152 22,770 2277 7000 30.57 5 1
341 Intermoxyl 500 mg Kapsul 125 900 1025 5 1020 2,990 299 7000 218.54 5 5
342 Intervask 10mg tablet 30
30
30 900 90 7000 68.31 0
343 Inviclot 5 ml Injeksi 75 955 1030 194 836 60,001 6000.1 7000 44.17 19 12
344 IOD Povidon 10 % 300 ml 25 420 445 4 441 16,748 1674.8 7000 60.72 7 10
12
8
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
345 IOD Povidon 10 % 60 ml 30 30 60 12 48 4,000 400 7000 40.99 1 1
346 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 6 6 0 6 156,000 15600 7000 2.32 3 2
347 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 6 6 0 6 251,000 25100 7000 1.83 3 2
348 Irbesartan 150 Mg tab 66 600 666 618 48 1,700 170 7000 62.87 1 3
349 Irbesartan 300 Mg tab 300 3300 3600 1344 2256 2,470 247 7000 357.59 6 5
350 ISDN injeksi 9 0 9 1 8 58,080 5808 7000 4.39 2 0
351 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 9157 0 9157 7000 2157 25 2.5 7000 3475.51 1 0
352 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 35770 80000 115770 17862 97908 92 9.2 7000 12206.16 8 2
353 isosorbid injeksi 9 100 109 1 108 58,080 5808 7000 16.13 7 5
354 Isotic adretor 0,5 % TM 143 250 393 40 353 11,323 1132.3 7000 66.06 5 5
355 isprinol sirup 0 31 31 0 31 75,000 7500 7000 7.61 4 5
356 Itraconazole 100 Mg 10 590 600 2 598 3,652 365.2 7000 151.41 4 3
357 Kaen 3 B 75 2940 3015 204 2811 10,000 1000 7000 198.38 14 16
358 Kalipar 300 mg Tablet 288 750 1038 41 997 690 69 7000 449.77 2 1
359 Kalium Diklofenak 25 Mg 1762 15000 16762 4497 12265 332 33.2 7000 2274.20 5 7
360 Kalium Diklofenak 50 Mg 1624 26200 27824 3257 24567 602 60.2 7000 2390.24 10 10
361 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 13 55 68 1 67 20,900 2090 7000 21.18 3 6
362 Kalnex 500 mg inj 493 100 593 15 578 12,540 1254 7000 80.33 7 1
363 Kalnex 500 mg tablet 0 200 200 0 200 2,900 290 7000 98.26 2 1
364 Kaltrofen 100 mg Suppo 331 2500 2831 3 2828 13,063 1306.3 7000 174.09 16 14
365 Kaltrofen 5mg Tablet 20 0 20 0 20 2,613 261.3 7000 32.73 1 0
366 kalxetin 10 mg tablet 2 0 2 0 2 3,449 344.9 7000 9.01 0 0
367 Kamolas sirup 0 515 515 300 215 3,500 350 7000 92.74 2 2
368 Kamolas tablet 0 12000 12000 0 12000 150 15 7000 3346.64 4 1
369 Kcl/Kalium klorida 25 ml 96 120 216 17 199 3,080 308 7000 95.11 2 2
370 Kendaron tablet 105 2850 2955 382 2573 1,188 118.8 7000 550.65 5 7
371 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 440 385 825 30 795 4,675 467.5 7000 154.30 5 7
372 Ketokonazol tablet 200 Mg 363 3500 3863 1007 2856 373 37.3 7000 1035.35 3 2
373 Ketopain Injeksi 69 550 619 25 594 32,725 3272.5 7000 50.41 12 11
374 Ketoprofen 100 Mg tablet 0 1500 1500 1076 424 1,056 105.6 7000 237.09 2 1
375 Ketoprofen 50 Mg tablet 3810 17500 21310 1413 19897 563 56.3 7000 2224.35 9 11
376 Ketorolac 10 mg inj 224 1300 1524 35 1489 3,750 375 7000 235.77 6 7
377 Ketorolac 30 mg inj 2491 14480 16971 173 16798 2,300 230 7000 1011.18 17 6
378 ketosteril tablet 180 0 180 10 170 7,211 721.1 7000 57.45 3 0
379 Kolkatriol forte 0,5 49 240 289 59 230 10,450 1045 7000 55.51 4 4
12
9
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
380 Kolkatriol kapsul 49 210 259 19 240 6,251 625.1 7000 73.32 3 4
381 KSR 600 mg tablet 277 9100 9377 1500 7877 1,700 170 7000 805.42 10 8
382 KTM 100 mg Injeksi 8300 0 8300 300 8000 190 19 7000 2427.91 3 0
383 Lacedim 1 gram Inj 9 20 29 12 17 206,910 20691 7000 3.39 5 2
384 Lactor 30 mg injeksi 27 0 27 4 23 5,852 585.2 7000 23.46 1 0
385 Laktulosa sirup 10 230 240 0 240 27,500 2750 7000 34.95 7 12
386 Lameson 125 mg Injeksi 28 105 133 2 131 87,780 8778 7000 14.45 9 6
387 Lameson 16 Mg Tablet 170 0 170 29 141 7,054 705.4 7000 52.90 3 0
388 Lameson 4 Mg Tablet 469 3700 4169 130 4039 3,083 308.3 7000 428.27 9 15
389 Lamivudin 150 mg tab 2202 0 2202 12 2190 1,400 140 7000 467.97 5 0
390 Lanakeloid krim 10 40 50 4 46 54,450 5445 7000 10.88 4 2
391 Lanakeloid Tablet 540 0 540 154 386 5,940 594 7000 95.38 4 0
392 Lansoprazol 20 mg 4540 25300 29840 6 29834 878 87.8 7000 2181.08 14 10
393 Lanturol 400 Mg Kapsul 116 0 116 1 115 3,762 376.2 7000 65.42 2 0
394 Lantus solostar injeksi 55 380 435 70 365 85,000 8500 7000 24.52 15 7
395 Lapibal 250 Mg Kapsul 187 500 687 109 578 1,254 125.4 7000 254.03 2 4
396 Lapibal 500 Mg Kapsul 151 700 851 66 785 1,933 193.3 7000 238.44 3 6
397 Lapifed Sirup 60 ml 55 71 126 8 118 19,333 1933.3 7000 29.23 4 5
398 Lapisiv Sirup 100 ml 0 160 160 0 160 16,720 1672 7000 36.60 4 9
399 Lapixime Injeksi 29 0 29 26 3 135,850 13585 7000 1.76 2 0
400 Lasix 10 mg injeksi 0 1305 1305 0 1305 13,771 1377.1 7000 115.18 11 4
401 laxadine emulsi 7 0 7 0 7 12,450 1245 7000 8.87 1 0
402 L-Bio 362 9450 9812 345 9467 5,748 574.8 7000 480.19 20 29
403 leparson tablet 36 0 36 0 36 4,175 417.5 7000 34.74 1 0
404 Lesichol 250 64 0 64 0 64 4,752 475.2 7000 43.42 1 0
405 Levemir flexpen 26 205 231 25 206 85,000 8500 7000 18.42 11 5
406 Levofloksasin 500 Mg tablet 1740 9000 10740 2174 8566 808 80.8 7000 1218.28 7 4
407 Levofloksasin infus 85 650 735 69 666 39,952 3995.2 7000 48.31 14 4
408 Levopar tablet 775 11500 12275 0 12275 1,500 150 7000 1070.36 11 8
409 Levosol Injeksi 11 0 11 2 9 53,900 5390 7000 4.83 2 0
410 Lidodex injeksi 80 625 705 32 673 58,988 5898.8 7000 39.97 17 11
411 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 885 7500 8385 1509 6876 1,473 147.3 7000 808.41 9 8
412 Lisinopril 10 mg tablet 1857 13000 14857 2808 12049 600 60 7000 1676.73 7 3
413 Lodia 2 mg 0 840 840 2 838 941 94.1 7000 353.09 2 7
414 Loperamide 2 Mg tablet 933 2500 3433 660 2773 85 8.5 7000 2137.12 1 2
13
0
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
415 Loratadin 10 Mg tablet 1485 6000 7485 3237 4248 303 30.3 7000 1400.99 3 13
416 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 57 0 57 25 32 3,500 350 7000 35.78 1 0
417 Manitol Iarutan Infus 20% 112 500 612 64 548 65,424 6542.4 7000 34.24 16 6
418 Matafres 0,4 ml TM 80 2150 2230 26 2204 5,500 550 7000 236.86 9 15
419 Mecobalamin 250 mg kapsul 2 25000 25002 3330 21672 578 57.8 7000 2291.13 9 17
420 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2065 59100 61165 3453 57712 770 77 7000 3239.30 18 36
421 Mecobalamin 500 mg injeksi 565 6740 7305 926 6379 7,920 792 7000 335.80 19 17
422 Mefinal 500 mg Tablet 107 2500 2607 156 2451 1,254 125.4 7000 523.10 5 13
423 Mefinter 500 mg 1 1100 1101 3 1098 1,535 153.5 7000 316.45 3 5
424 Meloxicam 15 mg tablet 2430 21500 23930 132 23798 779 77.9 7000 2068.07 12 13
425 Meloxicam 7, 5 mg tablet 3124 5500 8624 1755 6869 400 40 7000 1550.53 4 4
426 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial
201 3550 3751 168 3583 54,010 5401 7000 96.37 37 25
427 Metformin tablet 500 Mg tablet 15937 140000 155937 24184 131753 120 12 7000 12398.06 11 8
428 Methisoprinol 250 mg sirup 0 28 28 0 28 48,650 4865 7000 8.98 3 5
429 Methylprednisolon 125mg/ vial
injeksi 213 3700 3913 1004 2909 19,202 1920.2 7000 145.63 20 7
430 Methylprednisolon 4 mg tablet 12129 77000 89129 2213 86916 200 20 7000 7800.08 11 13
431 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 163 200 363 6 357 2,684 268.4 7000 136.46 3 1
432 Metilergometrin 0,125 mg tablet 76 2000 2076 697 1379 118 11.8 7000 1279.10 1 1
433 Metoklopramid 10 mg tablet 2909 7000 9909 2000 7909 76 7.6 7000 3816.96 2 4
434 Metoklopramid 5 mg tablet 1081 7500 8581 2936 5645 115 11.5 7000 2621.48 2 5
435 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml
329 2400 2729 85 2644 9,948 994.8 7000 192.90 14 15
436 Metronidazol tablet 500 Mg 2023 2500 4523 551 3972 242 24.2 7000 1515.87 3 3
437 Meylon Injeksi 25 Ml 80 60 140 32 108 8,645 864.5 7000 41.82 3 1
438 Miconazol krim 2% 10 gram 72 288 360 165 195 3,000 300 7000 95.39 2 3
439 Microlax rectal tube 5 10 15 0 15 18,480 1848 7000 10.66 1 2
440 Miniaspi 80mg tablet 1285 35000 36285 5052 31233 114 11.4 7000 6193.25 5 3
441 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml
(I.M./S.K./I.V.) 32 29 61 9 52 8,400 840 7000 29.44 2 2
442 MST Continus 10 Mg tablet 280 1140 1420 485 935 15,620 1562 7000 91.54 10 5
443 Mucogard Suspensi 100 Ml 168 868 1036 102 934 22,750 2275 7000 75.81 12 14
444 mucus extractor 78 725 803 61 742 27,720 2772 7000 61.22 12 8
445 Musin suspensi 26 281 307 17 290 27,721 2772.1 7000 38.27 8 10
446 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 563 15168 15731 1676 14055 6,410 641 7000 554.05 25 26
13
1
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
447 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 0 400 400 100 300 6,325 632.5 7000 81.49 4 1
448 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 14 340 354 203 151 6,380 638 7000 57.56 3 5
449 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 683 5000 5683 449 5234 196 19.6 7000 1933.54 3 2
450 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 2508 36900 39408 3431 35977 196 19.6 7000 5069.31 7 16
451 Natrium Hipoklorit Cairan
Konsentrat 5% 33 30 63 0 63 11,880 1188 7000 27.25 2 3
452 Nebacetin Powder 0 145 145 2 143 19,333 1933.3 7000 32.18 4 10
453 neo smnc injeksi 37 0 37 0 37 86,031 8603.1 7000 7.76 5 0
454 Nepatic tablet 35 0 35 0 35 9,719 971.9 7000 22.45 2 0
455 Nephrolith kapsul 438 8700 9138 238 8900 644 64.4 7000 1390.96 6 15
456 Nephrosteril 250 infus 24 0 24 0 24 50,820 5082 7000 8.13 3 0
457 Neurodex tab 516 44000 44516 953 43563 290 29 7000 4585.89 9 10
458 neurosanbe injeksi 70 2350 2420 5 2415 4,927 492.7 7000 261.96 9 18
459 Neurosanbe tab 125 900 1025 2 1023 1,045 104.5 7000 370.21 3 7
460 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 2217 0 2217 10 2207 2,800 280 7000 332.19 7 0
461 New Diatab 891 14500 15391 135 15256 552 55.2 7000 1967.05 8 16
462 Newspar tablet 90 402 492 26 466 24,750 2475 7000 51.34 9 12
463 Nicardipin 10 Mg injeksi 17 500 517 16 501 40,564 4056.4 7000 41.58 12 7
464 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 6850 4000 10850 5995 4855 126 12.6 7000 2322.59 2 3
465 Nimotop Tablet 0 500 500 250 250 3,375 337.5 7000 101.84 2 1
466 Nitrokaf Retard forte Kapsul 1779 0 1779 921 858 2,171 217.1 7000 235.22 4 0
467 Nitrokaf Retard Kapsul 1370 19500 20870 590 20280 1,500 150 7000 1375.79 15 14
468 Nokoba injeksi 31 50 81 0 81 61,596 6159.6 7000 13.57 6 2
469 Nolipo 500 mg Kapsul 97 1500 1597 106 1491 4,494 449.4 7000 215.52 7 10
470 Nonemi tablet 0 400 400 0 400 1,200 120 7000 216.02 2 2
471 Nopres 20 Mg 212 900 1112 12 1100 410 41 7000 612.87 2 2
472 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 24 260 284 21 263 52,001 5200.1 7000 26.61 10 6
473 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9
widatra infus 5 50 55 44 11 4,700 470 7000 18.10 1 1
474 Normal Salin (NS) 3 % 36 40 76 4 72 11,052 1105.2 7000 30.20 2 1
475 Notritis Kapsul 170 0 170 70 100 2,942 294.2 7000 68.98 1 0
476 Novomix-30 flexpen 72 310 382 122 260 110,000 11000 7000 18.19 14 2
477 Novorapid flexpen 40 600 640 101 539 87,000 8700 7000 29.45 18 19
478 Nucef Kapsul 996 3180 4176 186 3990 19,333 1933.3 7000 169.98 23 10
479 Nufirom Injeksi 1 gram 40 71 111 1 110 276,925 27692.5 7000 7.46 15 6
480 Nutrivision kapsul 161 1890 2051 88 1963 8,067 806.7 7000 184.57 11 14
13
2
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
481 Nystatin Drops 0 50 50 16 34 22,990 2299 7000 14.39 2 1
482 OBH 100 ml Sirup 268 150 418 139 279 2,422 242.2 7000 126.99 2 3
483 obucort swinghaler 10 0 10 0 10 106,000 10600 7000 3.63 3 0
484 Omeprazol 20 mg kapsul 2823 104190 107013 5911 101102 160 16 7000 9405.54 11 17
485 Ondansetron 4 mg tablet 0 4620 4620 613 4007 716 71.6 7000 885.15 5 9
486 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 4054 42100 46154 7869 38285 4,540 454 7000 1086.55 35 11
487 Ondansetron 8 mg tab 149 0 149 43 106 1,610 161 7000 96.01 1 0
488 Opigran 1 Mg Injeksi 0 650 650 0 650 50,000 5000 7000 42.66 15 12
489 Opigran 3 Mg Injeksi 68 10 78 2 76 106,920 10692 7000 9.98 8 1
490 Opilax 60 ml Sirup 25 65 90 8 82 39,600 3960 7000 17.03 5 4
491 Opiphen 60 ml Sirup 9 15 24 10 14 19,800 1980 7000 9.95 1 2
492 Opiphen 500 Mg Kapsul 217 0 217 139 78 2,970 297 7000 60.64 1 0
493 otopain tt 38 785 823 1 822 44,550 4455 7000 50.82 16 37
494 Oxtercid injeksi 0 10 10 0 10 37,799 3779.9 7000 6.09 2 1
495 Oxtin Tablet 0 100 100 50 50 3,658 365.8 7000 43.74 1 1
496 Oxyitocin injeksi 323 1300 1623 165 1458 2,200 220 7000 304.60 5 5
497 Paket TB Anak 9 20 29 10 19 21,490 2149 7000 11.13 2 1
498 Paket TB Dewasa 29 0 29 9 20 359,900 35990 7000 2.79 7 0
499 Pamol 125 Mg Suppo 42 960 1002 0 1002 9,500 950 7000 121.52 8 7
500 Pamol 250 Mg Suppo 26 540 566 207 359 13,365 1336.5 7000 61.32 6 5
501 Parasetamol 120mg/5ml syrup 89 2850 2939 433 2506 5,500 550 7000 252.57 10 17
502 Parasetamol 500 Mg tab 55760 138400 194160 40171 153989 126 12.6 7000 13080.48 12 6
503 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 32 180 212 181 31 5,200 520 7000 28.89 1 4
504 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100 Ml
164 3850 4014 321 3693 20,900 2090 7000 157.28 23 24
505 Pehacain Injeksi 186 1100 1286 100 1186 2,957 295.7 7000 236.96 5 6
506 Pehamol Infus 10 20 30 10 20 46,750 4675 7000 7.74 3 1
507 Perifas tablet 251 600 851 173 678 1,485 148.5 7000 252.82 3 3
508 persidal 2 mg tablet 10 0 10 0 10 1,008 100.8 7000 37.27 0 0
509 Petidin injeksi 50 Mg/Ml
(I.M./S.K./I.V.) 2 ml 12 80 92 0 92 13,191 1319.1 7000 31.25 3 4
510 Phardex 2 Mg 256 1100 1356 123 1233 3,520 352 7000 221.45 6 5
511 Phenytoin injeksi 21 280 301 41 260 7,980 798 7000 67.54 4 3
512 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1423 16000 17423 1955 15468 424 42.4 7000 2259.95 7 12
513 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg
tablet Sal 1079 2000 3079 950 2129 630 63 7000 687.83 3 2
13
3
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
514 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)
13 1830 1843 328 1515 3,335 333.5 7000 252.19 6 7
515 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1425 10000 11425 1127 10298 750 75 7000 1386.47 7 13
516 Pirasetam 400 Mg 477 1300 1777 190 1587 271 27.1 7000 905.46 2 3
517 Pirasetam 800 Mg 6 1500 1506 591 915 562 56.2 7000 477.43 2 3
518 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 348 800 1148 134 1014 5,500 550 7000 160.66 6 7
519 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 178 1600 1778 167 1611 6,701 670.1 7000 183.46 9 8
520 Pirazinamid 500 mg tablet 0 200 200 30 170 215 21.5 7000 332.71 1 1
521 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 766 10000 10766 0 10766 27 2.7 7000 7471.53 1 2
522 Pk Kristal 40 168 208 84 124 3,824 382.4 7000 67.38 2 2
523 pondex sirup 10 25 35 0 35 11,275 1127.5 7000 20.85 2 3
524 Prednison 5 mg tablet 3896 2700 6596 1730 4866 114 11.4 7000 2444.54 2 1
525 Pregabalin 75 Mg tablet 888 21300 22188 893 21295 6,435 643.5 7000 680.66 31 20
526 premaston tablet 60 60 120 0 120 4,006 400.6 7000 64.76 2 1
527 Prestin 20 Mg tablet* 0 3000 3000 21 2979 250 25 7000 1291.60 2 1
528 Primadol kaplet 80 0 80 70 10 1,150 115 7000 34.89 0 0
529 Primolut N tablet 122 1200 1322 78 1244 4,343 434.3 7000 200.25 6 4
530 Probenid Tablet 304 800 1104 69 1035 1,650 165 7000 296.34 3 2
531 proinfark 10 mg injeksi 13 30 43 0 43 12,540 1254 7000 21.91 2 1
532 Prolacta dha for baby 81 100 181 0 181 5,174 517.4 7000 69.98 3 1
533 Prolacta dha for mother 213 0 213
213 12,540 1254 7000 48.76 4 0
534 Proliver kapsul 72 120 192 29 163 5,225 522.5 7000 66.09 2 1
535 Promavit Kapsul 305 1680 1985 1300 685 2,090 209 7000 214.21 3 8
536 Promedex tablet 0 800 800 0 800 750 75 7000 386.44 2 3
537 Propranolol 10 mg tablet 3056 25200 28256 1687 26569 65 6.5 7000 7564.76 4 11
538 Prosogan 30 mg injeksi 19 20 39 9 30 82,034 8203.4 7000 7.16 4 1
539 Prostigmin injeksi 25 170 195 0 195 17,560 1756 7000 39.43 5 5
540 Protofen supp 0 550 550 0 550 4,949 494.9 7000 124.73 4 2
541 Provital tablet 1909 5500 7409 171 7238 2,723 272.3 7000 610.03 12 4
542 Psidii Sirup 60 ml 5 595 600 57 543 32,670 3267 7000 48.24 11 17
543 PTU 100 Mg tablet 4970 10000 14970 4129 10841 291 29.1 7000 2283.77 5 2
544 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 0 1080 1080 17 1063 8,900 890 7000 129.31 8 7
545 Ranitidine injeksi 4528 47910 52438 8101 44337 1,750 175 7000 1883.34 24 11
546 Ranitidine tablet 10468 150000 160468 11977 148491 120 12 7000 13162.05 11 7
547 Reco TT 10 ml 94 100 194 58 136 6,721 672.1 7000 53.23 3 1
548 recormon psf 2000iu injeksi 83 0 83 0 83 139,500 13950 7000 9.13 9 0
13
4
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
549 Renalyte 27 211 238 2 236 13,860 1386 7000 48.82 5 10
550 reotal 400mg tablet 30 0 30 0 30 7,803 780.3 7000 23.20 1 0
551 reotal injeksi 1 0 1 0 1 44,965 4496.5 7000 1.76 1
552 retivit tablet 500 0 500 0 500 3,605 360.5 7000 139.35 4 0
553 Rifampisin 300 mg kaps 0 100 100 85 15 621 62.1 7000 58.15 0 1
554 Rifampisin 450 mg tablet 0 400 400 0 400 815 81.5 7000 262.13 2 2
555 Rifampisin 600 mg tablet 99 500 599 174 425 923 92.3 7000 253.90 2 3
556 Ringer Fundin Infus 38 80 118 15 103 12,650 1265 7000 33.76 3 2
557 Ringer Laktat Infus soft bag 36 19960 19996 1230 18766 10,700 1070 7000 495.52 38 32
558 Rinofer 100 mg injeksi 22 580 602 2 600 51,920 5192 7000 40.22 15 11
559 Risperidone 1 Mg tab 580 6500 7080 2827 4253 987 98.7 7000 776.70 5 7
560 Risperidone 2 Mg tab 5 12000 12005 3500 8505 495 49.5 7000 1550.95 5 9
561 ristonat tablet 4 0 4 0 4 75,763 7576.3 7000 2.72 1 0
562 Roxemid injeksi 0 300 300 0 300 8,760 876 7000 69.24 4 2
563 Saccorit Tablet 2244 8800 11044 2413 8631 75 7.5 7000 4013.88 2 3
564 Salbutamol 2 mg tab 6947 30000 36947 827 36120 66 6.6 7000 8753.18 4 4
565 Salbutamol 4 mg tab 0 10000 10000 5 9995 97 9.7 7000 3798.13 3 3
566 sanmol drops 12 119 131 0 131 14,735 1473.5 7000 35.28 4 9
567 Sanmol Infus 0 50 50 22 28 57,684 5768.4 7000 8.24 3 3
568 Sanmol Sirup 17 451 468 28 440 11,234 1123.4 7000 74.05 6 21
569 Sanmol Tablet 414 12100 12514 945 11569 261 26.1 7000 2491.10 5 38
570 Sanprima tablet 12 0 12 0 12 1,693 169.3 7000 31.50 0 0
571 Scabimite Krim 10 Gram 10 165 175 73 102 31,680 3168 7000 21.23 5 5
572 scandonest 2 % 1,8 ml 0 200 200 0 200 11,400 1140 7000 49.56 4 1
573 scantaren gell
140 140 0 140 26,364 2636.4 7000 27.27 5 8
574 Scopamin tablet 486 800 1286 100 1186 1,733 173.3 7000 309.53 4 3
575 Sedacum 5mg/5ml injeksi 10 600 610 104 506 20,570 2057 7000 58.68 9 6
576 Seretide 1 0 1 0 1 100,833 10083.3 7000 1.18 1 0
577 Sevorane 250 ml 0 3250 3250 500 2750 9,807 980.7 7000 198.14 14 4
578 Simvastatin 10mg tablet 6 31400 31406 11055 20351 257 25.7 7000 3329.59 6 9
579 Simvastatin 20mg tablet 0 18000 18000 11561 6439 391 39.1 7000 1518.40 4 3
580 Sirplus Sirup 0 84 84 19 65 11,495 1149.5 7000 28.14 2 6
581 Sojourn 500 1500 2000 0 2000 5,280 528 7000 230.28 9 2
582 Solathim Dry Sirup 56 120 176 1 175 6,207 620.7 7000 62.83 3 2
583 solvinex tablet 200 0 200 0 200 396 39.6 7000 265.91 1 0
13
5
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
584 solvita sirup 0 180 180 0 180 3,965 396.5 7000 79.72 2 2
585 Solvitron Kapsul 2535 10100 12635 1624 11011 272 27.2 7000 2380.64 5 5
586 Solvitron Sirup 16 360 376 50 326 5,002 500.2 7000 95.52 3 4
587 Sotatic Injeksi 40 650 690 8 682 4,120 412 7000 152.23 4 8
588 Sotatic Tablet 1925 0 1925 587 1338 118 11.8 7000 1259.94 1 0
589 Spasmal tablet 283 800 1083 119 964 429 42.9 7000 560.89 2 2
590 Spironolakton tablet 100 Mg 192 2000 2192 1200 992 979 97.9 7000 376.64 3 2
591 Spironolakton tablet 25 Mg 0 17000 17000 2774 14226 346 34.6 7000 2399.21 6 7
592 Sporetik 100 Mg kapsul 64 1560 1624 890 734 19,176 1917.6 7000 73.20 10 5
593 starfolat 7 0 7 0 7 110 11 7000 94.39 0 0
594 Steranios Solotion 2 % 5000 25000 30000 15000 15000 104 10.4 7000 4493.59 3 3
595 Stesolid Injeksi 2 Ml 65 280 345 36 309 11,440 1144 7000 61.49 5 5
596 Stesolid rectal 10 mg tube 14 150 164 15 149 16,748 1674.8 7000 35.29 4 5
597 stolax supp 51 0 51 0 51 6,045 604.5 7000 34.37 1 0
598 Streptomisin Serb injeksi 1000
Mg/Vial 102 712 814 0 814 6,930 693 7000 128.24 6 5
599 sufitis tablet 613 900 1513 86 1427 4,115 411.5 7000 220.34 6 3
600 Suprafenid 100 Mg Supp 0 1300 1300 9 1291 2,789 278.9 7000 254.57 5 3
601 suprazid forte tablet 471 0 471 0 471 673 67.3 7000 313.02 2 0
602 Symbicort 7 0 7 0 7 134,486 13448.6 7000 2.70 3 0
603 Talkhaichen 7736 0 7736 0 7736 80 8 7000 3679.40 2 0
604 Tebokan Forte 125 mg 9 270 279 5 274 16,267 1626.7 7000 48.56 6 6
605 Teosal tablet 1240 4500 5740 675 5065 199 19.9 7000 1887.67 3 4
606 Teranol Tablet 1653 5660 7313 668 6645 5,225 522.5 7000 421.96 16 7
607 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 9 350 359 10 349 170,000 17000 7000 16.95 21 13
608 tetraspan 6 % infus 20 20 40 0 40 196,020 19602 7000 5.34 7 1
609 Theophyllin 100 Mg 33714 0 33714 29826 3888 51 5.1 7000 3266.95 1 0
610 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 0 500 500 276 224 876 87.6 7000 189.21 1 1
611 Thrombo Aspilet 619 0 619 244 375 634 63.4 7000 287.76 1 0
612 Thrombo Gel 3 105 108 29 79 47,150 4715 7000 15.32 5 5
613 Thyorozol 5 Mg tablet 1516 13000 14516 1795 12721 610 61 7000 1708.68 7 6
614 Tramadol 50 mg kapsul 709 5000 5709 0 5709 567 56.7 7000 1187.28 5 5
615 Tramifen kaplet 165 0 165 110 55 6,435 643.5 7000 34.59 2 0
616 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 32 115 147 46 101 74,250 7425 7000 13.80 7 5
617 tremenza tablet 0 12342 12342 0 12342 1,050 105 7000 1282.81 10 18
618 Triamcinolon 4 mg tablet 92 5000 5092 522 4570 717 71.7 7000 944.63 5 4
13
6
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
619 triaxitrol 5 ml tm 31 130 161 0 161 13,750 1375 7000 40.49 4 5
620 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 0 5000 5000 2160 2840 108 10.8 7000 1918.72 1 1
621 trifed tablet 322 2800 3122 0 3122 1,525 152.5 7000 535.36 6 7
622 Trifluoperazin 5 mg 2133 0 2133 0 2133 614 61.4 7000 697.39 3 0
623 Trifluoperazin 5 mg 2913 0 2913 0 2913 614 61.4 7000 814.99 4 0
624 Trijec 1 gram Injeksi 7 225 232 21 211 183,150 18315 7000 12.70 17 10
625 Trivam injeksi 15 0 15 0 15 77,440 7744 7000 5.21 3 0
626 Truvit Sirup 17 750 767 64 703 7,321 732.1 7000 115.95 6 8
627 tutofusin infus 7 0 7 0 7 45,581 4558.1 7000 4.64 2 0
628 tuzalos tablet 336 2800 3136 0 3136 679 67.9 7000 804.11 4 7
629 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 110 290 400 27 373 9,840 984 7000 72.85 5 4
630 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 99 800 899 104 795 9,578 957.8 7000 107.80 7 5
631 Ulsidex 500 Mg tablet 1214 6000 7214 1009 6205 335 33.5 7000 1610.32 4 7
632 Urdahex tablet 199 0 199 60 139 8,534 853.4 7000 47.75 3 0
633 uresix injeksi 0 500 500 0 500 5,285 528.5 7000 115.09 4 1
634 Urinter kapsul 1594 3100 4694 2220 2474 3,444 344.4 7000 317.13 8 3
635 Urotractin kapsul 1 0 1 0 1 1,815 181.5 7000 8.78 0 0
636 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 1007 1200 2207 218 1989 4,389 438.9 7000 251.88 8 2
637 Vaksin hepatitis B dewasa 0 12 12 0 12 121,818 12181.8 7000 3.71 3 4
638 Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S)
1500 IU/BIOSAT 23 1484 1507 337 1170 123,338 12333.8 7000 36.44 32 20
639 Valsartan 160 Mg tab 2061 15000 17061 140 16921 2,700 270 7000 936.69 18 9
640 Valsartan 80 Mg tablet 1359 27300 28659 658 28001 4,000 400 7000 989.97 28 16
641 Vascon injeksi 10 0 10 0 10 84,150 8415 7000 4.08 2 0
642 Vaselin Putih 3407 13000 16407 5369 11038 94 9.4 7000 4054.57 3 5
643 Vastigo tablet 963 1000 1963 0 1963 400 40 7000 828.88 2 1
644 Ventolin inhaler 15 165 180 43 137 63,751 6375.1 7000 17.35 8 5
645 Ventolin Nebuler* 111 22000 22111 16461 5650 4,000 400 7000 444.69 13 3
646 verapamil tab 2312 3000 5312 1312 4000 352 35.2 7000 1261.31 3 2
647 vip albumin kapsul 207 4080 4287 0 4287 5,748 574.8 7000 323.13 13 17
648 Vitamin B Kompleks tablet 9433 72000 81433 3 81430 104 10.4 7000 10469.83 8 7
649 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2772 2000 4772 2063 2709 87 8.7 7000 2087.90 1 1
650 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet
50 Mcg 4821 5000 9821 5428 4393 13 1.3 7000 6878.17 1 1
651 Vitamin C (asam askorbat) 50mg
tablet 16523 5000 21523 11035 10488 106 10.6 7000 3721.84 3 1
13
7
No Nama Obat Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan
Keter-
sediaan
Stock
Akhir
Pema-
kaian
Setahun
Harga Pokok
Pembelian
(HPP)
Biaya
Penyim-
panan
Biaya
order EOQ FOQ
FK
x
Pengadaan
A B C=A+B D E=C-D F
G = 10 % x
HPP H
SQRT
(2xDxS/H) D/EOQ
652 voluven infus 3 20 23 0 23 33,000 3300 7000 9.88 2 1
653 Vometa flash Tablet 37 14150 14187 1052 13135 3,600 360 7000 714.71 18 26
654 Vometa Drops 7 25 32 3 29 39,105 3910.5 7000 10.19 3 3
655 Vometa Sirup 15 165 180 13 167 39,105 3910.5 7000 24.45 7 15
656 Wiacid tablet 182 700 882 50 832 4,307 430.7 7000 164.45 5 5
657 Wiaflox 500 mg tablet 1164 5100 6264 968 5296 11,880 1188 7000 249.82 21 9
658 zibramax sirup 11 0 11 0 11 94,050 9405 7000 4.05 3 0
659 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 3060 0 3060 480 2580 3,117 311.7 7000 340.41 8 0
660 Zinc pro Drop* 39 200 239 32 207 10,799 1079.9 7000 51.80 4 4
661 Zink 20 mg tablet 249 5500 5749 808 4941 514 51.4 7000 1160.09 4 5
662 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 138 560 698 98 600 25,000 2500 7000 57.97 10 7
663 Zinnat 250 mg tablet*
120 120 12 108 4,750 475 7000 56.42 2 3
664 Zirkum kids 20 mg sirup
550 550 98 452 6,290 629 7000 100.30 5 5
6 5.53191489
138
13
8
Lampiran 5. Frekuensi Tertundanya Pembayaran
No Nama Rekanan
Lama Waktu
Pembayaran
Faktur
(hari)
Batas waktu
jatuh tempo
faktur
(hari)
Selisih waktu
pembayaran
dengan jatuh
tempo
1 PT. Anugerah Pharmindo Lestari 50 60 10
2 PT. Rama Jaya 50 60 10
3 PT.Anugerah Argon Medika 45 60 15
4 PT.Bhineka Usada R 40 60 20
5 PT.Bina San Prima 40 60 20
6 PT.Brataco 45 60 15
7 PT.Colibri 50 60 10
8 PT.Combi Putra M 45 60 15
9 PT.Daun Pandan M 40 60 20
10 PT.Daya Muda A 45 60 15
11 PT.Daya Prima MJ 50 60 10
12 PT.Dico Citas 40 60 20
13 PT.Dos Ni Roha 45 60 15
14 PT.Enseval Putra Megatrading 50 60 10
15 PT.Indofarma G 50 60 10
16 PT.Inti Sumber Hasil 75 60 15
17 PT.Kebayoran Pharma 40 60 20
18 PT.Kimia Farma 50 60 10
19 PT.Mellinium Pharmacon
Internasional Tbk 40 60 20
20 PT.Mensa Bina Sukses 45 60 15
21 PT.Merapi UP 45 60 15
22 PT.Mitra Utama A 45 60 15
23 PT.Naga Mulya Jaya 50 60 10
24 PT.Parit Padan Global 55 60 5
25 PT.Penta Valent 45 60 15
26 PT.PPI 40 60 20
27 PT.Tunas Bangunan P 40 60 20
28 PT.Rajawali Nusindo 50 60 10
29 PT.Sahabat Medica 80 60 20
30 PT.Sanidata 50 60 10
31 PT.Sapta Sari Tama 50 60 10
32 PT.Sinar Roda U 45 60 15
33 PT.Surya Medika 70 60 10
34 PT.Tempo 45 60 15
35 PT.Tiara Kencana 50 60 10
36 PT.Tiga – A 45 60 15
37 PT.Tri Duta Medica 40 60 20
38 PT.Tri Sapta Jaya 45 60 15
39 PT.Berno Farma 50 60 10
Total 1875 2340 555
Rata - Rata 48.076 60 14.231
Frekuensi tertunda pembayaran
29.60%
139
Lampiran 6. Kecocokan obat dengan kartu stock (data stock obat)
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
1 Abu (Biosave) injeksi 117 117 cocok
2 acarbose 50 Mg tablet 1585 1585 cocok
3 Acran 150 Mg tab 500 500 cocok
4 acyclovir 5 Gram krim 44 44 cocok
5 acyclovir 400 mg tablet* 969 969 cocok
6 Adalat oros 30 mg tab 300 300 cocok
7 ALA 600 kaplet 0 0 cocok
8 Albapure 20 % 100 Ml 2 2 cocok
9 Albothyl Concetration 10 Ml 14 14 cocok
10 Albothyl Concetration 5 Ml 1 1 cocok
11 Albothyl ovula 0 0 cocok
12 Alernitis Tablet 4053 4053 cocok
13 alinamin f injeksi 6 6 cocok
14 Alkohol 95 % 0 0 cocok
15 Alkohol swab om* 4242 4242 cocok
16 Alopurinol 100 Mg tablet* 39 39 cocok
17 Alpentin 100 Mg Tablet* 594 594 cocok
18 Alprazolam 0,25 Mg tablet 488 488 cocok
19 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2148 2148 cocok
20 Alprazolam 1 mg tablet 1466 1466 cocok
21 Amadiab-1 Tablet 55 55 cocok
22 Amadiab-2 Tablet 3 3 cocok
23 Ambroxol Sirup 23 23 cocok
24 Ambroxol tablet 3489 3489 cocok
25 Amdixal 5 mg tablet 0 0 cocok
26 Amikasin injeksi 250 mg 14 14 cocok
27 Amino fluid-l 500 ml 45 45 cocok
28 aminoleban soft bag 6 6 cocok
29 Aminopalbutamoillin 0 0 cocok
30 Aminophyllin 150 mg tablet 0 0 cocok
31 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 175 175 cocok
32 Aminosteril infant 6 % 0 0 cocok
33 Amiparen Infus softbag 10 10 cocok
34 Amitriptylin 25 mg tablet 2982 2982 cocok
35 Amlodipin 10 mg tablet* 14119 14119 cocok
36 Amlodipin 5 mg tablet* 2255 2255 cocok
37 Amoxan 500 mg kapsul 344 344 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
38 Amoxan dry sirup 0 0 cocok
39 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup kering 56 56 cocok
40 amoxycillin 500 Mg tablet * 1553 1553 cocok
41 amoxycillin injeksi 1 gr 82 82 cocok
42 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial * 27 27 cocok
43 Anadex tablet 743 743 cocok
44 Anadium Kaplet 379 379 cocok
45 Analsik Kapsul 2409 2409 cocok
46 Analtram Kaplet 579 579 cocok
47 Anemolat 1 Mg 3618 3618 cocok
48 Antalgin 500 mg tab** 1553 1553 cocok
49 Antasida DOEN syrup 0 0 cocok
50 Antasida DOEN tablet 3167 3167 cocok
51 Antihemoroid, Kombinasi: 0 0 cocok
52 Antrain injeksi 1 1 cocok
53 Anxibloc Tablet 107 107 cocok
54 Apyalis 10 ml Drops 40 40 cocok
55 Apyalis 100 ml Sirup 102 102 cocok
56 Aqua bidest 1000 ml 27 27 cocok
57 aqua pro injeksi 25 ml* 1884 1884 cocok
58 Aquasonic jelly 5016 5016 cocok
59 Arkine 2 mg tablet 6000 6000 cocok
60 Asam Folat tablet 1 Mg 11 11 cocok
61 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 6430 6430 cocok
62 Asam Salisilat 1518 1518 cocok
63 Asam Traneksamat injeksi 250 Mg/Ml 269 269 cocok
64 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml 430 430 cocok
65 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 746 746 cocok
66 Aseptanios HP 50 Sol 10000 10000 cocok
67 Asering Infus 1277 1277 cocok
68 Aspilet Chew Tablet** 3666 3666 cocok
69 Asvex tablet 377 377 cocok
70 Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
(I.V./I.M./S.K.) * 127 127 cocok
71 avamys spray 5 5 cocok
72 Azitromisin 500 Mg 2 2 cocok
73 Bactoderm Krim 10 gram 2 2 cocok
140
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
74 Bamgetol 200mg tablet 19 19 cocok
75 Baquinor Forte Kapsul 64 64 cocok
76 Batugin Elixir 300 ml 8 8 cocok
77 Bedak Salisil 0 0 cocok
78 berotect mdi spray 11 11 cocok
79 Betadine gargle 190 ml 1 1 cocok
80 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 2211 2211 cocok
81 betametason 0,1% 5 gram krim 0 0 cocok
82 Betazon - N Krim** 1 1 cocok
83 Bioplacenton Jelly** 8 8 cocok
84 Biostrom sirup 0 0 cocok
85 Bisoprolol 5 mg tablet 703 703 cocok
86 Bledstop Injeksi 51 51 cocok
87 borax glyserin 10 ml solution 63 63 cocok
88 brainact 250 mg injeksi 0 0 cocok
89 Bufect forte sirup 1 1 cocok
90 Bupivakain spinal heavy injeksi* 52 52 cocok
91 Buranazin cream 35 gram 43 43 cocok
92 Cal-95 tablet 116 116 cocok
93 Calcium Lactate 500 Mg tablet 117 117 cocok
94 Caldece Tablet 8 8 cocok
95 Calos Tablet 969 969 cocok
96 Calsium gluconas injeksi 40 40 cocok
97 Canderin 16 Mg 239 239 cocok
98 Canderin 8 Mg 30 30 cocok
99 Candesartan 16 Mg tablet 2333 2333 cocok
100 Candesartan 8 Mg tablet 7591 7591 cocok
101 Captopril 12,5 mg 3259 3259 cocok
102 Captopril 25 mg 6811 6811 cocok
103 Carbamazepin 200 Mg tablet 5565 5565 cocok
104 Carsive E Injeksi 31 31 cocok
105 Catapres 0,15 Mg Injeksi 31 31 cocok
106 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 30 30 cocok
107 Cedocard 5 mg tablet 218 218 cocok
108 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 0 cocok
109 Cefadroxyl 500 mg kapsul 5724 5724 cocok
110 Cefat 500 Mg Tablet 29 29 cocok
111 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 300 300 cocok
112 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 0 0 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
113 Cefila Dry Sirup 37 37 cocok
114 Cefila 100 mg tablet 362 362 cocok
115 cefixime 100 mg kapsul 7500 7500 cocok
116 Cefixime 100 mg tablet 5468 5468 cocok
117 Cefoperazon Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 46 46 cocok
118 Cefotaxim 1 gram injeksi 1110 1110 cocok
119 Cefpirome injeksi 0 0 cocok
120 Ceftazidime Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 39 39 cocok
121 Cefxon Injeksi 66 66 cocok
122 Cendo Asthenof 5ml 19 19 cocok
123 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 127 127 cocok
124 Cendo Carpin 2% TM 2 2 cocok
125 Cendo Catarlent 5 ml TM 20 20 cocok
126 Cendo Cenfresh TM MD 336 336 cocok
127 cendo conver TM 4 4 cocok
128 Cendo Efrisel TM 5 5 cocok
129 Cendo Fenicol SM 15 15 cocok
130 Cendo Fenicol TM 0 0 cocok
131 Cendo Floxa 0,5 mg MD 125 125 cocok
132 Cendo Fluorescein TM 4 4 cocok
133 Cendo Gentamisin SM 30 30 cocok
134 Cendo Gentamycin TM 10 10 cocok
135 Cendo Hervis SM 4 4 cocok
136 Cendo lubrican 0,6 MD 0 0 cocok
137 Cendo Lyters TM 17 17 cocok
138 Cendo Mycos SM 20 20 cocok
139 Cendo Mycos TM 20 20 cocok
140 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 3 3 cocok
141 Cendo Pantocain 2%TM 4 4 cocok
142 Cendo Polydex TM 340 340 cocok
143 Cendo Polygran SM 5 5 cocok
144 Cendo Polygran TM 13 13 cocok
145 Cendo Polynel 5 ml TM 3 3 cocok
146 Cendo Polynel SM 0 0 cocok
147 Cendo Timolol 0,5% tm 30 30 cocok
148 Cendo Tobros TM 55 55 cocok
149 Cendo Tobroson TM MD 125 125 cocok
150 Cendo Tropin 1 % TM 1 1 cocok
151 Cendo Ulcori TM MD 128 128 cocok
141
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
152 Cendo Vasacon TM 18 18 cocok
153 Cendo Vital Tablet 100 100 cocok
154 Cendo Vitrolenta TM 70 70 cocok
155 Cendo Xitrol SM 10 10 cocok
156 Cendo Xitrol TM MD 247 247 cocok
157 Cephalexin 500 mg kapsul 96 96 cocok
158 Ceptik kapsul 0 0 cocok
159 Ceptik sirup 0 0 cocok
160 Cernevit injeksi 0 0 cocok
161 Cetirizine 10 mg kapsul 3509 3509 cocok
162 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 54 54 cocok
163 Chlor ethyl water 0 0 cocok
164 Chloramex injeksi 0 0 cocok
165 Chloramphenicol 250 mg kapsul 189 189 cocok
166 Cholestat 0 0 cocok
167 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 6808 6808 cocok
168 Ciprofloxacin 100 cc infus 23 23 cocok
169 Citicholin 1000 mg tablet 211 211 cocok
170 Citicholin 500 mg tablet 329 329 cocok
171 Claneksi Kapsul 0 0 cocok
172 Clindamycin 150 mg kapsul 513 513 cocok
173 Clindamycin 300 mg tablet 483 483 cocok
174 Clobazam 10 mg tablet 1369 1369 cocok
175 Clonidine 0,15 mg tab 3487 3487 cocok
176 Clopidogrel tablet 2967 2967 cocok
177 clopisan 0 0 cocok
178 Clorilex 100 mg 60 60 cocok
179 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 8260 8260 cocok
180 Clozapin 25 Mg tablet 1621 1621 cocok
181 Clozapin100 Mg tablet 6109 6109 cocok
182 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 1367 1367 cocok
183 Cobazim 1000 mg kapsul 101 101 cocok
184 Codein 10 Mg tablet 1626 1626 cocok
185 Codein 20 Mg tablet 0 0 cocok
186 Colcancetine injeksi 0 0 cocok
187 Colcancetine syrup 0 0 cocok
188 Concor 2, 5 Mg tab tab 180 180 cocok
189 Concor 5 Mg tab 155 155 cocok
190 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 0 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
191 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1811 1811 cocok
192 Cravit Tablet 7 7 cocok
193 Cravox Tablet 61 61 cocok
194 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 3415 3415 cocok
195 Curcuma 200 mg tablet 1963 1963 cocok
196 Cycloprogynova tablet 21 21 cocok
197 Cytotec Tablet 55 55 cocok
198 Dactarin diapers 0 0 cocok
199 Daryantulle 618 618 cocok
200 Deculin 15 mg tab 338 338 cocok
201 Deculin 30 mg tab 5 5 cocok
202 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 1811 1811 cocok
203 Deksametason 0,5 mg tablet 0 0 cocok
204 Denomix cream 10 gram 20 20 cocok
205 Depakote 250 mg Tablet 2667 2667 cocok
206 Depakote ER 500 mg Tablet 1571 1571 cocok
207 Dermanios scrub chlorhexidine 0 0 cocok
208 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 0 0 cocok
209 Dexketoprofen 25 mg injeksi 59 59 cocok
210 Dexketoprofen 25 mg tablet 8677 8677 cocok
211 Dextrose 10 % infus 36 36 cocok
212 Dextrose 40 % 25 ml per botol 7 7 cocok
213 Dextrose 5 % infus 234 234 cocok
214 Diagit tablet 245 245 cocok
215 Diazepam 2 mg tablet 38842 38842 cocok
216 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 36 36 cocok
217 Difenhidramin injeksi 0 0 cocok
218 Digoksin 0,25 mg tablet 2282 2282 cocok
219 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 0 0 cocok
220 Diltiazem 30 mg tablet 304 304 cocok
221 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 833 833 cocok
222 Dimenhydrinate 50 mg tablet 1795 1795 cocok
223 Disolf Ec 450 Mg 28 28 cocok
224 dobuject injeksi 0 0 cocok
225 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 37 37 cocok
226 Doksisiklin 100mg kapsul 9 9 cocok
227 doloscaneuron tablet 0 0 cocok
228 Domperidon 5mg/ml drops 22 22 cocok
229 Domperidon susp 5 mg/5 ml 22 22 cocok
142
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
230 Domperidon10 mg tablet 5034 5034 cocok
231 Dopamed 250 Mg tab 441 441 cocok
232 Dulcolax 10 mg Suppositoria 150 150 cocok
233 Dulcolax 5 mg Suppositoria 12 12 cocok
234 Dulcolax 5 mg Tablet 2 2 cocok
235 Duviral 0 0 cocok
236 EAS pfrimmer infus 41 41 cocok
237 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 98 98 cocok
238 Enatin Kapsul 212 212 cocok
239 Enystn 12 ml 1 1 cocok
240 Eperisone Hcl 0 0 cocok
241 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 89 89 cocok
242 Eprex 2000 IU injeksi 0 0 cocok
243 Ergotika Tablet 4,5 Mg 22 22 cocok
244 Erysanbe 200 Mg Tablet 67 67 cocok
245 Erysanbe Sirup 35 35 cocok
246 Erythromysin 500 Mg kapsul 297 297 cocok
247 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 15 15 cocok
248 Euthyrox 100 mcg Tablet 1030 1030 cocok
249 Extrace 200 mg Injeksi 12 12 cocok
250 Eyevit Tablet 13 13 cocok
251 Fargoxin Injeksi 54 54 cocok
252 Fargoxin Tablet 1310 1310 cocok
253 Farmabes tablet 0 0 cocok
254 Farmacrol forte suspensi 0 0 cocok
255 Farmacrol forte tablet 0 0 cocok
256 Farsorbid 5 mg Injeksi 52 52 cocok
257 Farsorbid 5 mg Tablet 1608 1608 cocok
258 Fasorbid 10 mg injeksi 0 0 cocok
259 Fasorbid 5 mg tablet 0 0 cocok
260 Fenistil drops 1 mg 0 0 cocok
261 Fenofibrat 300 mg 27 27 cocok
262 Fenofibrate 100 mg tablet 200 200 cocok
263 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 412 412 cocok
264 Ferlin Drops 4 4 cocok
265 Ferlin Sirup 5 5 cocok
266 Fimahes infus 0 0 cocok
267 Flamar TM 3 3 cocok
268 Flamicort 40 mg Injeksi 21 21 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
269 Flixotide nebules 317 317 cocok
270 Fluconazole 150 mg tablet 32 32 cocok
271 Flunarizine 10 mg tablet 2732 2732 cocok
272 Flunarizine 5 mg tablet 2789 2789 cocok
273 Folavit 400 mcg tablet 0 0 cocok
274 Foransi 10 Mg tab 6 6 cocok
275 formalin tablet 4100 4100 cocok
276 Frego 10 mg Tablet 51 51 cocok
277 Frego 5 mg Tablet 51 51 cocok
278 Fresofol 1 % injeksi 46 46 cocok
279 fungitrazol kapsul 0 0 cocok
280 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.) 2927 2927 cocok
281 Furosemid 40 mg tablet 4581 4581 cocok
282 Fuzide 60 ml suspensi 0 0 cocok
283 Gabapentin 300 mg Kapsul 2873 2873 cocok
284 gabbril 250 mg tablet 0 0 cocok
285 Garam Ingris 3460 3460 cocok
286 Garam Oralit, Kombinasi 0 0 cocok
287 Gastrofer Injeksi 40 Mg 16 16 cocok
288 Gelofusine infus 0 0 cocok
289 Gemfibrozil 300 mg tablet 5982 5982 cocok
290 Gemfibrozil 600 mg tablet 0 0 cocok
291 Genoint zalf /SK 0 0 cocok
292 Genoint SM 0 0 cocok
293 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 1420 1420 cocok
294 GG 100 Mg tablet 3944 3944 cocok
295 Gigasept AF Forte 2 liter 849 849 cocok
296 Gitas Plus Tablet 131 131 cocok
297 Glaucon 250 mg Tablet 221 221 cocok
298 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14017 14017 cocok
299 Glicab 80 Mg 113 113 cocok
300 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 3295 3295 cocok
301 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 6680 6680 cocok
302 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 3941 3941 cocok
303 Glimepirid tablet 3 mg tablet 1339 1339 cocok
304 Glimepirid tablet 4 mg tablet 1561 1561 cocok
305 Gliserin cair/ml 6754 6754 cocok
306 Glucobay 50 mg Tablet 50 50 cocok
307 Glucosamin MPL 500 mg 0 0 cocok
143
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
308 Haloperidol 0, 5 mg tablet 3548 3548 cocok
309 Haloperidol 5 mg tablet 979 979 cocok
310 Haloperidol 1, 5 mg tablet 3577 3577 cocok
311 Heptasan tablet 42 42 cocok
312 Herbesser CD 100 Tablet 1414 1414 cocok
313 Herbesser CD 200 Tablet 237 237 cocok
314 Herbesser Injeksi 22 22 cocok
315 Hexymer 2 mg 2 2 cocok
316 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 2921 2921 cocok
317 Hidrokortison 1% 5 gr krim 2 2 cocok
318 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 13 13 cocok
319 Hipnoz 5mg/5ml 0 0 cocok
320 Humalog kwikpen/3 ml 28 28 cocok
321 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml 53 53 cocok
322 Human Albumin 20 % 100 Ml 0 0 cocok
323 Hyperhep B 0,5 1 1 cocok
324 hyphobhac 200 mg 0 0 cocok
325 Hypobhac 100 Injeksi 5 5 cocok
326 Hypobhac 25 Injeksi 8 8 cocok
327 Hystolan tablet 0 0 cocok
328 Hytroz 1 Mg Tablet 383 383 cocok
329 Hytroz 2 Mg tablet 190 190 cocok
330 IBS trivan injeksi 0 0 cocok
331 Ibuprofen 400 Mg tablet 0 0 cocok
332 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 117 117 cocok
333 Ictyol Salep 6 6 cocok
334 Ikalep Sirup 7 7 cocok
335 imunos sirup 9 9 cocok
336 Imunos tablet 368 368 cocok
337 Inerson Cream 15 Gram 8 8 cocok
338 inpepsa sirup 0 0 cocok
339 Insterhistin tab 55 55 cocok
340 Intermoxyl 1 gram Injeksi 8 8 cocok
341 Intermoxyl 500 mg Kapsul 5 5 cocok
342 Intervask 10mg tablet
cocok
343 Inviclot 5 ml Injeksi 194 194 cocok
344 IOD Povidon 10 % 300 ml 4 4 cocok
345 IOD Povidon 10 % 60 ml 12 12 cocok
346 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 0 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
347 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 0 cocok
348 Irbesartan 150 Mg tab 618 618 cocok
349 Irbesartan 300 Mg tab 1344 1344 cocok
350 ISDN injeksi 1 1 cocok
351 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 7000 7000 cocok
352 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 17862 17862 cocok
353 isosorbid injeksi 1 1 cocok
354 Isotic adretor 0,5 % TM 40 40 cocok
355 isprinol sirup 0 0 cocok
356 Itraconazole 100 Mg 2 2 cocok
357 Kaen 3 B 204 204 cocok
358 Kalipar 300 mg Tablet 41 41 cocok
359 Kalium Diklofenak 25 Mg 4497 4497 cocok
360 Kalium Diklofenak 50 Mg 3257 3257 cocok
361 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 1 1 cocok
362 Kalnex 500 mg inj 15 15 cocok
363 Kalnex 500 mg tablet 0 0 cocok
364 Kaltrofen 100 mg Suppo 3 3 cocok
365 Kaltrofen 5mg Tablet 0 0 cocok
366 kalxetin 10 mg tablet 0 0 cocok
367 Kamolas sirup 300 300 cocok
368 Kamolas tablet 0 0 cocok
369 Kcl/Kalium klorida 25 ml 17 17 cocok
370 Kendaron tablet 382 382 cocok
371 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 30 30 cocok
372 Ketokonazol tablet 200 Mg 1007 1007 cocok
373 Ketopain Injeksi 25 25 cocok
374 Ketoprofen 100 Mg tablet 1076 1076 cocok
375 Ketoprofen 50 Mg tablet 1413 1413 cocok
376 Ketorolac 10 mg inj 35 35 cocok
377 Ketorolac 30 mg inj 173 173 cocok
378 ketosteril tablet 10 10 cocok
379 Kolkatriol forte 0,5 59 59 cocok
380 Kolkatriol kapsul 19 19 cocok
381 KSR 600 mg tablet 1500 1500 cocok
382 KTM 100 mg Injeksi 300 300 cocok
383 Lacedim 1 gram Inj 12 12 cocok
384 Lactor 30 mg injeksi 4 4 cocok
385 Laktulosa sirup 0 0 cocok
144
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
386 Lameson 125 mg Injeksi 2 2 cocok
387 Lameson 16 Mg Tablet 29 29 cocok
388 Lameson 4 Mg Tablet 130 130 cocok
389 Lamivudin 150 mg tab 12 12 cocok
390 Lanakeloid krim 4 4 cocok
391 Lanakeloid Tablet 154 154 cocok
392 Lansoprazol 20 mg 6 6 cocok
393 Lanturol 400 Mg Kapsul 1 1 cocok
394 Lantus solostar injeksi 70 70 cocok
395 Lapibal 250 Mg Kapsul 109 109 cocok
396 Lapibal 500 Mg Kapsul 66 66 cocok
397 Lapifed Sirup 60 ml 8 8 cocok
398 Lapisiv Sirup 100 ml 0 0 cocok
399 Lapixime Injeksi 26 26 cocok
400 Lasix 10 mg injeksi 0 0 cocok
401 laxadine emulsi 0 0 cocok
402 L-Bio 345 345 cocok
403 leparson tablet 0 0 cocok
404 Lesichol 250 0 0 cocok
405 Levemir flexpen 25 25 cocok
406 Levofloksasin 500 Mg tablet 2174 2174 cocok
407 Levofloksasin infus 69 69 cocok
408 Levopar tablet 0 0 cocok
409 Levosol Injeksi 2 2 cocok
410 Lidodex injeksi 32 32 cocok
411 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 1509 1509 cocok
412 Lisinopril 10 mg tablet 2808 2808 cocok
413 Lodia 2 mg 2 2 cocok
414 Loperamide 2 Mg tablet 660 660 cocok
415 Loratadin 10 Mg tablet 3237 3237 cocok
416 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 25 25 cocok
417 Manitol Iarutan Infus 20% 64 64 cocok
418 Matafres 0,4 ml TM 26 26 cocok
419 Mecobalamin 250 mg kapsul 3330 3330 cocok
420 Mecobalamin 500 mcg kapsul 3453 3453 cocok
421 Mecobalamin 500 mg injeksi 926 926 cocok
422 Mefinal 500 mg Tablet 156 156 cocok
423 Mefinter 500 mg 3 3 cocok
424 Meloxicam 15 mg tablet 132 132 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
425 Meloxicam 7, 5 mg tablet 1755 1755 cocok
426 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial 168 168 cocok
427 Metformin tablet 500 Mg tablet 24184 24184 cocok
428 Methisoprinol 250 mg sirup 0 0 cocok
429 Methylprednisolon 125mg/ vial injeksi 1004 1004 cocok
430 Methylprednisolon 4 mg tablet 2213 2213 cocok
431 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 6 6 cocok
432 Metilergometrin 0,125 mg tablet 697 697 cocok
433 Metoklopramid 10 mg tablet 2000 2000 cocok
434 Metoklopramid 5 mg tablet 2936 2936 cocok
435 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5
Mg/Ml 85 85 cocok
436 Metronidazol tablet 500 Mg 551 551 cocok
437 Meylon Injeksi 25 Ml 32 32 cocok
438 Miconazol krim 2% 10 gram 165 165 cocok
439 Microlax rectal tube 0 0 cocok
440 Miniaspi 80mg tablet 5052 5052 cocok
441 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)
9 9 cocok
442 MST Continus 10 Mg tablet 485 485 cocok
443 Mucogard Suspensi 100 Ml 102 102 cocok
444 mucus extractor 61 61 cocok
445 Musin suspensi 17 17 cocok
446 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 1676 1676 cocok
447 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 100 100 cocok
448 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 203 203 cocok
449 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 449 449 cocok
450 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 3431 3431 cocok
451 Natrium Hipoklorit Cairan Konsentrat 5% 0 0 cocok
452 Nebacetin Powder 2 2 cocok
453 neo smnc injeksi 0 0 cocok
454 Nepatic tablet 0 0 cocok
455 Nephrolith kapsul 238 238 cocok
456 Nephrosteril 250 infus 0 0 cocok
457 Neurodex tab 953 953 cocok
458 neurosanbe injeksi 5 5 cocok
459 Neurosanbe tab 2 2 cocok
460 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 10 10 cocok
461 New Diatab 135 135 cocok
145
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
462 Newspar tablet 26 26 cocok
463 Nicardipin 10 Mg injeksi 16 16 cocok
464 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 5995 5995 cocok
465 Nimotop Tablet 250 250 cocok
466 Nitrokaf Retard forte Kapsul 921 921 cocok
467 Nitrokaf Retard Kapsul 590 590 cocok
468 Nokoba injeksi 0 0 cocok
469 Nolipo 500 mg Kapsul 106 106 cocok
470 Nonemi tablet 0 0 cocok
471 Nopres 20 Mg 12 12 cocok
472 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 21 21 cocok
473 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9 widatra
infus 44 44 cocok
474 Normal Salin (NS) 3 % 4 4 cocok
475 Notritis Kapsul 70 70 cocok
476 Novomix-30 flexpen 122 122 cocok
477 Novorapid flexpen 101 101 cocok
478 Nucef Kapsul 186 186 cocok
479 Nufirom Injeksi 1 gram 1 1 cocok
480 Nutrivision kapsul 88 88 cocok
481 Nystatin Drops 16 16 cocok
482 OBH 100 ml Sirup 139 139 cocok
483 obucort swinghaler 0 0 cocok
484 Omeprazol 20 mg kapsul 5911 5911 cocok
485 Ondansetron 4 mg tablet 613 613 cocok
486 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 7869 7869 cocok
487 Ondansetron 8 mg tab 43 43 cocok
488 Opigran 1 Mg Injeksi 0 0 cocok
489 Opigran 3 Mg Injeksi 2 2 cocok
490 Opilax 60 ml Sirup 8 8 cocok
491 Opiphen 60 ml Sirup 10 10 cocok
492 Opiphen 500 Mg Kapsul 139 139 cocok
493 otopain tt 1 1 cocok
494 Oxtercid injeksi 0 0 cocok
495 Oxtin Tablet 50 50 cocok
496 Oxyitocin injeksi 165 165 cocok
497 Paket TB Anak 10 10 cocok
498 Paket TB Dewasa 9 9 cocok
499 Pamol 125 Mg Suppo 0 0 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
500 Pamol 250 Mg Suppo 207 207 cocok
501 Parasetamol 120mg/5ml syrup 433 433 cocok
502 Parasetamol 500 Mg tab 40171 40171 cocok
503 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 181 181 cocok
504 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100Ml 321 321 cocok
505 Pehacain Injeksi 100 100 cocok
506 Pehamol Infus 10 10 cocok
507 Perifas tablet 173 173 cocok
508 persidal 2 mg tablet 0 0 cocok
509 Petidin injeksi 50 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)
2 ml 0 0 cocok
510 Phardex 2 Mg 123 123 cocok
511 Phenytoin injeksi 41 41 cocok
512 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1955 1955 cocok
513 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet
Sal 950 950 cocok
514 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)
328 328 cocok
515 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1127 1127 cocok
516 Pirasetam 400 Mg 190 190 cocok
517 Pirasetam 800 Mg 591 591 cocok
518 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 134 134 cocok
519 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 167 167 cocok
520 Pirazinamid 500 mg tablet 30 30 cocok
521 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 0 0 cocok
522 Pk Kristal 84 84 cocok
523 pondex sirup 0 0 cocok
524 Prednison 5 mg tablet 1730 1730 cocok
525 Pregabalin 75 Mg tablet 893 893 cocok
526 premaston tablet 0 0 cocok
527 Prestin 20 Mg tablet* 21 21 cocok
528 Primadol kaplet 70 70 cocok
529 Primolut N tablet 78 78 cocok
530 Probenid Tablet 69 69 cocok
531 proinfark 10 mg injeksi 0 0 cocok
532 Prolacta dha for baby 0 0 cocok
533 Prolacta dha for mother
cocok
534 Proliver kapsul 29 29 cocok
535 Promavit Kapsul 1300 1300 cocok
146
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
536 Promedex tablet 0 0 cocok
537 Propranolol 10 mg tablet 1687 1687 cocok
538 Prosogan 30 mg injeksi 9 9 cocok
539 Prostigmin injeksi 0 0 cocok
540 Protofen supp 0 0 cocok
541 Provital tablet 171 171 cocok
542 Psidii Sirup 60 ml 57 57 cocok
543 PTU 100 Mg tablet 4129 4129 cocok
544 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 17 17 cocok
545 Ranitidine injeksi 8101 8101 cocok
546 Ranitidine tablet 11977 11977 cocok
547 Reco TT 10 ml 58 58 cocok
548 recormon psf 2000iu injeksi 0 0 cocok
549 Renalyte 2 2 cocok
550 reotal 400mg tablet 0 0 cocok
551 reotal injeksi 0 0 cocok
552 retivit tablet 0 0 cocok
553 Rifampisin 300 mg kaps 85 85 cocok
554 Rifampisin 450 mg tablet 0 0 cocok
555 Rifampisin 600 mg tablet 174 174 cocok
556 Ringer Fundin Infus 15 15 cocok
557 Ringer Laktat Infus soft bag 1230 1230 cocok
558 Rinofer 100 mg injeksi 2 2 cocok
559 Risperidone 1 Mg tab 2827 2827 cocok
560 Risperidone 2 Mg tab 3500 3500 cocok
561 ristonat tablet 0 0 cocok
562 Roxemid injeksi 0 0 cocok
563 Saccorit Tablet 2413 2413 cocok
564 Salbutamol 2 mg tab 827 827 cocok
565 Salbutamol 4 mg tab 5 5 cocok
566 sanmol drops 0 0 cocok
567 Sanmol Infus 22 22 cocok
568 Sanmol Sirup 28 28 cocok
569 Sanmol Tablet 945 945 cocok
570 Sanprima tablet 0 0 cocok
571 Scabimite Krim 10 Gram 73 73 cocok
572 scandonest 2 % 1,8 ml 0 0 cocok
573 scantaren gell 0 0 cocok
574 Scopamin tablet 100 100 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
575 Sedacum 5mg/5ml injeksi 104 104 cocok
576 Seretide 0 0 cocok
577 Sevorane 250 ml 500 500 cocok
578 Simvastatin 10mg tablet 11055 11055 cocok
579 Simvastatin 20mg tablet 11561 11561 cocok
580 Sirplus Sirup 19 19 cocok
581 Sojourn 0 0 cocok
582 Solathim Dry Sirup 1 1 cocok
583 solvinex tablet 0 0 cocok
584 solvita sirup 0 0 cocok
585 Solvitron Kapsul 1624 1624 cocok
586 Solvitron Sirup 50 50 cocok
587 Sotatic Injeksi 8 8 cocok
588 Sotatic Tablet 587 587 cocok
589 Spasmal tablet 119 119 cocok
590 Spironolakton tablet 100 Mg 1200 1200 cocok
591 Spironolakton tablet 25 Mg 2774 2774 cocok
592 Sporetik 100 Mg kapsul 890 890 cocok
593 starfolat 0 0 cocok
594 Steranios Solotion 2 % 15000 15000 cocok
595 Stesolid Injeksi 2 Ml 36 36 cocok
596 Stesolid rectal 10 mg tube 15 15 cocok
597 stolax supp 0 0 cocok
598 Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial 0 0 cocok
599 sufitis tablet 86 86 cocok
600 Suprafenid 100 Mg Supp 9 9 cocok
601 suprazid forte tablet 0 0 cocok
602 Symbicort 0 0 cocok
603 Talkhaichen 0 0 cocok
604 Tebokan Forte 125 mg 5 5 cocok
605 Teosal tablet 675 675 cocok
606 Teranol Tablet 668 668 cocok
607 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 10 10 cocok
608 tetraspan 6 % infus 0 0 cocok
609 Theophyllin 100 Mg 29826 29826 cocok
610 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 276 276 cocok
611 Thrombo Aspilet 244 244 cocok
612 Thrombo Gel 29 29 cocok
613 Thyorozol 5 Mg tablet 1795 1795 cocok
147
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
614 Tramadol 50 mg kapsul 0 0 cocok
615 Tramifen kaplet 110 110 cocok
616 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 46 46 cocok
617 tremenza tablet 0 0 cocok
618 Triamcinolon 4 mg tablet 522 522 cocok
619 triaxitrol 5 ml tm 0 0 cocok
620 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 2160 2160 cocok
621 trifed tablet 0 0 cocok
622 Trifluoperazin 5 mg 0 0 cocok
623 Trifluoperazin 5 mg 0 0 cocok
624 Trijec 1 gram Injeksi 21 21 cocok
625 Trivam injeksi 0 0 cocok
626 Truvit Sirup 64 64 cocok
627 tutofusin infus 0 0 cocok
628 tuzalos tablet 0 0 cocok
629 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 27 27 cocok
630 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 104 104 cocok
631 Ulsidex 500 Mg tablet 1009 1009 cocok
632 Urdahex tablet 60 60 cocok
633 uresix injeksi 0 0 cocok
634 Urinter kapsul 2220 2220 cocok
635 Urotractin kapsul 0 0 cocok
636 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 218 218 cocok
637 Vaksin hepatitis B dewasa 0 0 cocok
638 Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) 1500 IU/BIOSAT
337 337 cocok
639 Valsartan 160 Mg tab 140 140 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
640 Valsartan 80 Mg tablet 658 658 cocok
641 Vascon injeksi 0 0 cocok
642 Vaselin Putih 5369 5369 cocok
643 Vastigo tablet 0 0 cocok
644 Ventolin inhaler 43 43 cocok
645 Ventolin Nebuler* 16461 16461 cocok
646 verapamil tab 1312 1312 cocok
647 vip albumin kapsul 0 0 cocok
648 Vitamin B Kompleks tablet 3 3 cocok
649 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2063 2063 cocok
650 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet 50
Mcg 5428 5428 cocok
651 Vitamin C (asam askorbat) 50mg tablet 11035 11035 cocok
652 voluven infus 0 0 cocok
653 Vometa flash Tablet 1052 1052 cocok
654 Vometa Drops 3 3 cocok
655 Vometa Sirup 13 13 cocok
656 Wiacid tablet 50 50 cocok
657 Wiaflox 500 mg tablet 968 968 cocok
658 zibramax sirup 0 0 cocok
659 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 480 480 cocok
660 Zinc pro Drop* 32 32 cocok
661 Zink 20 mg tablet 808 808 cocok
662 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 98 98 cocok
663 Zinnat 250 mg tablet* 12 12 cocok
664 Zirkum kids 20 mg sirup 98 98 cocok
148
Lampiran 7. Laporan Tingkat Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
1 Abu (Biosave) injeksi 4 348 352 117 235 19.58 18
2 acarbose 50 Mg tablet 3476 3000 6476 1585 4891 407.58 16
3 Acetosal 100 mg tab* 1025 0 1025 350 675 56.25 18
4 Acran 150 Mg tab 2 5000 5002 1002 4000 333.33 15
5 acyclovir 200 mg tablet 234 0 234 23 211 17.58 13
6 acyclovir 5 Gram krim 130 100 230 44 186 15.50 15
7 acyclovir 400 mg tablet* 813 3200 4013 969 3044 253.67 16
8 Adalat oros 30 mg tab 390 1200 1590 300 1290 107.50 15
9 ALA 600 kaplet 6 0 6 0 6 0.50 12
10 Albapure 20 % 100 Ml 19 85 104 2 102 8.50 12
11 Albendazol 400 Mg tablet* 39 0 39 3 36 3.00 13
12 Albothyl Concetration 10 Ml 16 20 36 14 22 1.83 20
13 Albothyl Concetration 5 Ml 4 10 14 1 13 1.08 13
14 Albothyl ovula 10 0 10 0 10 0.83 12
15 Alernitis Tablet 142 9000 9142 4053 5089 424.08 22
16 alinamin f injeksi 104 300 404 6 398 33.17 12
17 Alkohol 70 % 82470 300000 382470 91687 290783 24231.92 16
18 Alkohol 95 % 0 15 15 0 15 1.25 12
19 Alkohol 96 % 100142 220000 320142 99142 221000 18416.67 17
20 Alkohol swab om* 8255 162600 170855 4242 166613 13884.42 12
21 Alopurinol 100 Mg tablet* 10686 27000 37686 39 37647 3137.25 12
22 Alpentin 100 Mg Tablet* 0 5000 5000 594 4406 367.17 14
23 Alprazolam 0,25 Mg tablet 1752 11000 12752 488 12264 1022.00 12
24 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2929 4000 6929 2148 4781 398.42 17
25 Alprazolam 1 mg tablet 2842 4000 6842 1466 5376 448.00 15
26 Amadiab-1 Tablet 85 0 85 25 60 5.00 17
27 Amadiab-2 Tablet 63 0 63 3 60 5.00 13
28 Ambroxol Sirup 138 310 448 23 425 35.42 13
29 Ambroxol tablet 2386 39000 41386 3489 37897 3158.08 13
30 Amdixal 5 mg tablet 51 0 51 0 51 4.25 12
31 Amikasin injeksi 250 mg 22 205 227 14 213 17.75 13
32 Amino fluid-l 500 ml 82 756 838 45 793 66.08 13
33 aminoleban soft bag 33 70 103 6 97 8.08 13
34 Aminopalbutamoillin 100 0 100 0 100 8.33 12
35 Aminophyllin 150 mg tablet 2005 0 2005 0 2005 167.08 12
149
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
36 Aminophyllin 200 mg tablet* 2599 0 2599 500 2099 174.92 15
37 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 57 543 600 175 425 35.42 17
38 Aminosteril infant 6 % 12 10 22 0 22 1.83 12
39 Amiparen Infus softbag 14 164 178 10 168 14.00 13
40 Amitriptylin 25 mg tablet 378 7000 7378 2982 4396 366.33 20
41 Amlodipin 10 mg tablet* 23358 94500 117858 14119 103739 8644.92 14
42 Amlodipin 5 mg tablet* 4542 9900 14442 2255 12187 1015.58 14
43 Amoxan 500 mg kapsul 10 2000 2010 344 1666 138.83 14
44 Amoxan dry sirup 5 24 29 0 29 2.42 12
45 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup kering 26 580 606 56 550 45.83 13
46 amoxycillin 500 Mg tablet * 2342 24000 26342 1553 24789 2065.75 13
47 amoxycillin injeksi 1 gr 75 2520 2595 82 2513 209.42 12
48 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial * 42 450 492 27 465 38.75 13
49 Anadex tablet 138 400 538 200 338 28.17 19
50 Anadium Kaplet 193 1080 1273 379 894 74.50 17
51 Analsik Kapsul 1925 12000 13925 2409 11516 959.67 15
52 Analtram Kaplet 650 0 650 0 650 54.17 12
53 Anemolat 1 Mg 6000 25000 31000 3618 27382 2281.83 14
54 Antalgin 500 mg tab** 4564 12000 16564 1553 15011 1250.92 13
55 Antasida DOEN syrup 10 0 10 0 10 0.83 12
56 Antasida DOEN tablet 4707 1000 5707 1550 4157 346.42 16
57 Antihemoroid, Kombinasi: 98 300 398 0 398 33.17 12
58 Antrain injeksi 157 2555 2712 1 2711 225.92 12
59 Anxibloc Tablet 101 550 651 107 544 45.33 14
60 Apyalis 10 ml Drops 20 70 90 40 50 4.17 22
61 Apyalis 100 ml Sirup 35 725 760 102 658 54.83 14
62 Aqua bidest 1000 ml 24 318 342 27 315 26.25 13
63 aqua pro injeksi 25 ml* 1384 39540 40924 1884 39040 3253.33 13
64 Aquasonic jelly 19500 60000 79500 5016 74484 6207.00 13
65 Arixtra 2,5 Mg Injeksi* 563 2010 2573 204 2369 197.42 13
66 Arkine 2 mg tablet 0 25000 25000 6000 19000 1583.33 16
67 Asam Folat tablet 1 Mg 1070 12000 13070 11 13059 1088.25 12
68 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 2214 77000 79214 6430 72784 6065.33 13
69 Asam Salisilat 1521 0 1521 500 1021 85.08 18
70 Asam Traneksamat injeksi 250 Mg/Ml 243 950 1193 269 924 77.00 15
71 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml 64 4190 4254 430 3824 318.67 13
72 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 743 5000 5743 746 4997 416.42 14
150
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
73 Aseptanios HP 50 Sol 5000 45000 50000 10000 40000 3333.33 15
74 Asering Infus 309 21000 21309 1277 20032 1669.33 13
75 Asetazolamid 250 tablet 112 - 112 - 112 9.33 12
76 Aspilet Chew Tablet** 3096 20000 23096 3666 19430 1619.17 14
77 Asvex tablet 283 5350 5633 377 5256 438.00 13
78 Atapulgit 83 - 83 - 83 6.92 12
79 Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
(I.V./I.M./S.K.) * 361 600 961 127 834 69.50 14
80 avamys spray 16 40 56 5 51 4.25 13
81 Azitromisin 500 Mg 401 1240 1641 2 1639 136.58 12
82 Bactoderm Krim 10 gram 11 40 51 2 49 4.08 12
83 Bamgetol 200mg tablet 988 4000 4988 19 4969 414.08 12
84 Baquinor Forte Kapsul 20 580 600 64 536 44.67 13
85 Batugin Elixir 300 ml 54 684 738 8 730 60.83 12
86 Bedak Salisil 37 84 121 0 121 10.08 12
87 berotect mdi spray 27 110 137 11 126 10.50 13
88 Betadine gargle 190 ml 7 181 188 1 187 15.58 12
89 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 1259 31620 32879 2211 30668 2555.67 13
90 betametason 0,1% 5 gram krim 26 150 176 0 176 14.67 12
91 Betazon - N Krim** 17 30 47 1 46 3.83 12
92 Bioplacenton Jelly** 11 30 41 8 33 2.75 15
93 Biostrom sirup 2 0 2 0 2 0.17 12
94 Bisoprolol 5 mg tablet 617 13200 13817 703 13114 1092.83 13
95 Bledstop Injeksi 68 50 118 51 67 5.58 21
96 borax glyserin 10 ml solution 22 48 70 34 36 3.00 23
97 brainact 250 mg injeksi 32 0 32 0 32 2.67 12
98 Bufect forte sirup 14 257 271 1 270 22.50 12
99 Bupivakain spinal heavy injeksi* 59 55 114 52 62 5.17 22
100 Buranazin cream 35 gram 16 160 176 43 133 11.08 16
101 Cal-95 tablet 497 1950 2447 116 2331 194.25 13
102 Calcium Lactate 500 Mg tablet 9281 13300 22581 117 22464 1872.00 12
103 Caldece Tablet 5 41 46 8 38 3.17 15
104 Calos Tablet 288 8400 8688 969 7719 643.25 14
105 Calsium gluconas injeksi 43 96 139 40 99 8.25 17
106 Canderin 16 Mg 209 550 759 239 520 43.33 18
107 Canderin 8 Mg 209 30 239 30 209 17.42 14
108 Candesartan 16 Mg tablet 5365 70800 76165 2333 73832 6152.67 12
151
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
109 Candesartan 8 Mg tablet 5161 18900 24061 7591 16470 1372.50 18
110 Captopril 12,5 mg 6764 7000 13764 3259 10505 875.42 16
111 Captopril 25 mg 3010 17500 20510 6811 13699 1141.58 18
112 Carbamazepin 200 Mg tablet 0 10000 10000 4500 5500 458.33 22
113 Carsive E Injeksi 13 70 83 31 52 4.33 19
114 Catapres 0,15 Mg Injeksi 44 50 94 31 63 5.25 18
115 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 81 425 506 30 476 39.67 13
116 Cedocard 5 mg tablet 442 100 542 218 324 27.00 20
117 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 120 120 0 120 10.00 12
118 Cefadroxyl 500 mg kapsul 4712 47000 51712 5724 45988 3832.33 13
119 Cefat 500 Mg Tablet 17 1100 1117 29 1088 90.67 12
120 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 319 2570 2889 300 2589 215.75 13
121 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 147 720 867 0 867 72.25 12
122 Cefila Dry Sirup 8 230 238 37 201 16.75 14
123 Cefila 100 mg tablet 90 1680 1770 362 1408 117.33 15
124 cefixime 100 mg kapsul 0 10000 10000 4500 5500 458.33 22
125 Cefixime 100 mg tablet 3885 30000 33885 5468 28417 2368.08 14
126 Cefoperazon Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 22 150 172 46 126 10.50 16
127 Cefotaxim 1 gram injeksi 10200 3084 13284 1110 12174 1014.50 13
128 Cefpirome injeksi 26 156 182 0 182 15.17 12
129 Ceftazidime Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 37 50 87 39 48 4.00 22
130 Ceftriakson Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 2651 34726 37377 6916 30461 2538.42 15
131 Cefxon Injeksi 25 340 365 66 299 24.92 15
132 Cendo Asthenof 5ml 43 30 73 19 54 4.50 16
133 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 230 415 645 127 518 43.17 15
134 Cendo Carpin 2% TM 2 5 7 2 5 0.42 17
135 Cendo Catarlent 5 ml TM 17 145 162 20 142 11.83 14
136 Cendo Cenfresh TM MD 340 400 740 336 404 33.67 22
137 cendo conver TM 0 8 8 4 4 0.33 24
138 Cendo Efrisel TM 7 25 32 5 27 2.25 14
139 Cendo Fenicol SM 18 10 28 15 13 1.08 26
140 Cendo Fenicol TM 5 0 5 0 5 0.42 12
141 Cendo Floxa 0,5 mg MD 331 865 1196 125 1071 89.25 13
142 Cendo Fluorescein TM 6 50 56 4 52 4.33 13
143 Cendo Gentamisin SM 26 90 116 30 86 7.17 16
144 Cendo Gentamycin TM 32 110 142 10 132 11.00 13
145 Cendo Hervis SM 8 0 8 4 4 0.33 24
152
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
146 Cendo lubrican 0,6 MD 20 0 20 0 20 1.67 12
147 Cendo Lyters TM 204 1200 1404 17 1387 115.58 12
148 Cendo Mycos SM 35 170 205 20 185 15.42 13
149 Cendo Mycos TM 37 40 77 20 57 4.75 16
150 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 4 14 18 3 15 1.25 14
151 Cendo Pantocain 2%TM 7 11 18 4 14 1.17 15
152 Cendo Polydex TM 179 1100 1279 340 939 78.25 16
153 Cendo Polygran SM 5 10 15 5 10 0.83 18
154 Cendo Polygran TM 5 20 25 13 12 1.00 25
155 Cendo Polynel 5 ml TM 26 250 276 3 273 22.75 12
156 Cendo Polynel SM 5 0 5 0 5 0.42 12
157 Cendo Timolol 0,5% tm 0 145 145 30 115 9.58 15
158 Cendo Tobros TM 70 45 115 55 60 5.00 23
159 Cendo Tobroson TM MD 115 700 815 125 690 57.50 14
160 Cendo Tropin 1 % TM 0 10 10 1 9 0.75 13
161 Cendo Ulcori TM MD 345 780 1125 128 997 83.08 14
162 Cendo Vasacon TM 5 60 65 18 47 3.92 17
163 Cendo Vital Tablet 80 30 110 45 65 5.42 20
164 Cendo Vitrolenta TM 274 900 1174 70 1104 92.00 13
165 Cendo Xitrol SM 20 100 120 10 110 9.17 13
166 Cendo Xitrol TM MD 326 1090 1416 247 1169 97.42 15
167 Cephalexin 500 mg kapsul 0 150 150 60 90 7.50 20
168 Ceptik kapsul 69 150 219 0 219 18.25 12
169 Ceptik sirup 5 14 19 0 19 1.58 12
170 Cernevit injeksi 1 20 21 0 21 1.75 12
171 Cetirizine 10 mg kapsul 3238 15100 18338 3509 14829 1235.75 15
172 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 44 104 148 54 94 7.83 19
173 Chlor ethyl water 4 0 4 0 4 0.33 12
174 Chloramex injeksi 0 100 100 0 100 8.33 12
175 Chloramphenicol 250 mg kapsul 630 0 630 189 441 36.75 17
176 Chloramphenicol Kaps 500 Mg 105 - 105 - 105 8.75 12
177 Chloramphenicol Suspensi 125 Mg/5ml 10 0 10 0 10 0.83 12
178 Cholestat 8 0 8 0 8 0.67 12
179 Ciprofloksasin injeksi 2 Mg/Ml infus 12 - 12 - 12 1.00 12
180 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 4779 50000 54779 6808 47971 3997.58 14
181 Ciprofloxacin 100 cc infus 210 180 390 23 367 30.58 13
182 Citicholin 1000 mg tablet 394 8100 8494 211 8283 690.25 12
153
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
183 Citicholin 250 mg injeksi 1098 14550 15648 2792 12856 1071.33 15
184 Citicholin 500 mg tablet 428 12000 12428 329 12099 1008.25 12
185 Claneksi Kapsul 3 100 103 3 100 8.33 12
186 Clindamycin 150 mg kapsul 43 900 943 513 430 35.83 26
187 Clindamycin 300 mg tablet 247 1150 1397 483 914 76.17 18
188 Clobazam 10 mg tablet 947 10000 10947 1369 9578 798.17 14
189 Clonidine 0,15 mg tab 3130 19000 22130 3487 18643 1553.58 14
190 Clopidogrel tablet 752 24900 25652 2967 22685 1890.42 14
191 clopisan 3 0 3 0 3 0.25 12
192 Clorilex 100 mg 159 0 159 60 99 8.25 19
193 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 348 18800 19148 8260 10888 907.33 21
194 Clozapin 25 Mg tablet 1367 13000 14367 1621 12746 1062.17 14
195 Clozapin100 Mg tablet 1583 6000 7583 1500 6083 506.92 15
196 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 818 7650 8468 1367 7101 591.75 14
197 Cobazim 1000 mg kapsul 120 800 920 101 819 68.25 13
198 Codein 10 Mg tablet 3000 0 3000 1626 1374 114.50 26
199 Codein 20 Mg tablet 1006 1000 2006 0 2006 167.17 12
200 Colcancetine injeksi 0 350 350 0 350 29.17 12
201 Colcancetine syrup 1 0 1 0 1 0.08 12
202 Concor 2, 5 Mg tab tab 653 8800 9453 180 9273 772.75 12
203 Concor 5 Mg tab 709 2500 3209 155 3054 254.50 13
204 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 12 12 0 12 1.00 12
205 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1245 6000 7245 1811 5434 452.83 16
206 Cravit Tablet 37 190 227 7 220 18.33 12
207 Cravox Tablet 150 650 800 61 739 61.58 13
208 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 7405 0 7405 3415 3990 332.50 22
209 Curcuma 200 mg tablet 455 8900 9355 1963 7392 616.00 15
210 Cycloprogynova tablet 0 42 42 0 42 3.50 12
211 Cytotec Tablet 80 150 230 55 175 14.58 16
212 Dactarin diapers 26 110 136 0 136 11.33 12
213 Daryantulle 188 4050 4238 618 3620 301.67 14
214 Deculin 15 mg tab 13 8700 8713 338 8375 697.92 12
215 Deculin 30 mg tab 1171 3000 4171 5 4166 347.17 12
216 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 2734 5000 7734 1811 5923 493.58 16
217 Deksametason 0,5 mg tablet 2264 2000 4264 0 4264 355.33 12
218 Denomix cream 10 gram 0 80 80 20 60 5.00 16
219 Depakote 250 mg Tablet 1025 8000 9025 2667 6358 529.83 17
154
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
220 Depakote ER 500 mg Tablet 1277 8500 9777 1571 8206 683.83 14
221 Dermanios scrub chlorhexidine 0 65000 65000 0 65000 5416.67 12
222 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 8 90 98 0 98 8.17 12
223 Dexketoprofen 25 mg injeksi 0 180 180 59 121 10.08 18
224 Dexketoprofen 25 mg tablet 1402 74700 76102 8677 67425 5618.75 14
225 Dextrose 10 % infus 5 1060 1065 36 1029 85.75 12
226 Dextrose 40 % 25 ml per botol 37 840 877 7 870 72.50 12
227 Dextrose 5 % infus 49 1600 1649 234 1415 117.92 14
228 Diagit tablet 0 500 500 245 255 21.25 24
229 Diazepam 2 mg tablet 11088 58500 69588 38842 30746 2562.17 27
230 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 5 960 965 36 929 77.42 12
231 Difenhidramin injeksi 22 4450 4472 0 4472 372.67 12
232 Digoksin 0,25 mg tablet 679 8000 8679 2282 6397 533.08 16
233 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 63 0 63 0 63 5.25 12
234 Diltiazem 30 mg tablet 132 7000 7132 304 6828 569.00 13
235 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 935 0 935 400 535 44.58 21
236 Dimenhydrinate 50 mg tablet 2218 4000 6218 1795 4423 368.58 17
237 Disolf Ec 450 Mg 44 0 44 15 29 2.42 18
238 dobuject injeksi 7 0 7 0 7 0.58 12
239 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 260 300 560 37 523 43.58 13
240 Doksisiklin 100mg kapsul 1026 500 1526 9 1517 126.42 12
241 doloscaneuron tablet 162 0 162 0 162 13.50 12
242 Domperidon 5mg/ml drops 38 20 58 22 36 3.00 19
243 Domperidon susp 5 mg/5 ml 39 250 289 22 267 22.25 13
244 Domperidon10 mg tablet 6174 10000 16174 5034 11140 928.33 17
245 Dopamed 250 Mg tab 147 750 897 441 456 38.00 24
246 Dulcolax 10 mg Suppositoria 0 600 600 150 450 37.50 16
247 Dulcolax 5 mg Suppositoria 44 0 44 12 32 2.67 17
248 Dulcolax 5 mg Tablet 316 1200 1516 2 1514 126.17 12
249 Duviral 85 0 85 0 85 7.08 12
250 EAS pfrimmer infus 49 320 369 41 328 27.33 14
251 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 92 130 222 98 124 10.33 21
252 Enatin Kapsul 412 500 912 212 700 58.33 16
253 Enystn 12 ml 21 204 225 1 224 18.67 12
254 Eperisone Hcl 0 10900 10900 0 10900 908.33 12
255 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 188 150 338 89 249 20.75 16
256 Eprex 2000 IU injeksi 63 220 283 0 283 23.58 12
155
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
257 Ergotika Tablet 4,5 Mg 27 50 77 22 55 4.58 17
258 Erysanbe 200 Mg Tablet 52 300 352 67 285 23.75 15
259 Erysanbe Sirup 0 81 81 35 46 3.83 21
260 Erythromysin 250 mg tablet 116 - 116
116 9.67
261 Erythromysin 500 Mg kapsul 587 0 587 297 290 24.17 24
262 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 16 84 100 15 85 7.08 14
263 Etambutol 500 Mg tablet 30 - 30 - 30 2.50
264 Etambutol 250 mg tablet 35 - 35 - 35 2.92
265 Etil Klorida Semprot 100 Ml 5 - 5 - 5 0.42
266 Euthyrox 100 mcg Tablet 140 4400 4540 1030 3510 292.50 16
267 Extrace 200 mg Injeksi 51 390 441 12 429 35.75 12
268 Eyevit Tablet 114 0 114 13 101 8.42 14
269 Fargoxin Injeksi 21 130 151 54 97 8.08 19
270 Fargoxin Tablet 1400 2500 3900 1310 2590 215.83 18
271 Farmabes tablet 1764 0 1764 0 1764 147.00 12
272 Farmacrol forte suspensi 17 10 27 0 27 2.25 12
273 Farmacrol forte tablet 598 200 798 0 798 66.50 12
274 Farsorbid 5 mg Injeksi 100 0 100 52 48 4.00 25
275 Farsorbid 5 mg Tablet 1935 1800 3735 1608 2127 177.25 21
276 Fasorbid 10 mg injeksi 13 540 553 0 553 46.08 12
277 Fasorbid 5 mg tablet 1500 0 1500 0 1500 125.00 12
278 Fenistil drops 1 mg 1 10 11 1 10 0.83 13
279 Fenofibrat 300 mg 858 6300 7158 27 7131 594.25 12
280 Fenofibrate 100 mg tablet 550 2400 2950 200 2750 229.17 13
281 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 104 1478 1582 412 1170 97.50 16
282 Ferlin Drops 7 108 115 4 111 9.25 12
283 Ferlin Sirup 5 48 53 5 48 4.00 13
284 Ferro Sulfat tablet Salut 300 Mg 50 - 50 - 50 4.17 12
285 Fimahes infus 8 100 108 0 108 9.00 12
286 Flamar TM 3 5 8 3 5 0.42 19
287 Flamicort 40 mg Injeksi 42 86 128 21 107 8.92 14
288 Flixotide nebules 937 4750 5687 317 5370 447.50 13
289 Fluconazole 150 mg tablet 60 20 80 32 48 4.00 20
290 Flunarizine 10 mg tablet 0 9000 9000 2732 6268 522.33 17
291 Flunarizine 5 mg tablet 1829 15900 17729 2789 14940 1245.00 14
292 Folavit 400 mcg tablet 196 200 396 0 396 33.00 12
293 Foransi 10 Mg tab 674 0 674 6 668 55.67 12
156
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
294 formalin 4100 400 4500 3100 1400 116.67 39
295 Frego 10 mg Tablet 305 250 555 51 504 42.00 13
296 Frego 5 mg Tablet 204 1300 1504 51 1453 121.08 12
297 Fresofol 1 % injeksi 66 235 301 46 255 21.25 14
298 fungitrazol kapsul 15 36 51 0 51 4.25 12
299 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.) 2000 5000 7000 2927 4073 339.42 21
300 Furosemid 40 mg tablet 3486 35500 38986 4581 34405 2867.08 14
301 Futrolit infus 91 7220 7311 131 7180 598.33 12
302 Fuzide 60 ml suspensi 0 207 207 0 207 17.25 12
303 Gabapentin 300 mg Kapsul 1614 23240 24854 2873 21981 1831.75 14
304 gabbril 250 mg tablet 21 0 21 0 21 1.75 12
305 Garam Ingris 1390 6000 7390 3460 3930 327.50 23
306 Garam Oralit, Kombinasi 67 100 167 0 167 13.92 12
307 Gastrofer Injeksi 40 Mg 80 705 785 16 769 64.08 12
308 Gelofusine infus 10 30 40 0 40 3.33 12
309 Gemfibrozil 300 mg tablet 1413 12200 13613 5982 7631 635.92 21
310 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 0 21 0 21 1.75 12
311 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 - 21 - 21 1.75 12
312 Genoint zalf /SK 125 50 175 0 175 14.58 12
313 Genoint SM 49 0 49 0 49 4.08 12
314 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 709 4450 5159 1420 3739 311.58 17
315 GG 100 Mg tablet 4875 0 4875 1944 2931 244.25 20
316 Gigasept AF Forte 2 liter 1000 1400 2400 849 1551 129.25 19
317 Gitas Plus Tablet 280 2300 2580 131 2449 204.08 13
318 Glaucon 250 mg Tablet 117 900 1017 221 796 66.33 15
319 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14922 0 14922 9017 5905 492.08 30
320 Glicab 80 Mg 552 0 552 113 439 36.58 15
321 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 5279 140 5419 3295 2124 177.00 31
322 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 10458 12500 22958 6680 16278 1356.50 17
323 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 5788 0 5788 2941 2847 237.25 24
324 Glimepirid tablet 3 mg tablet 0 2000 2000 939 1061 88.42 23
325 Glimepirid tablet 4 mg tablet 5458 27500 32958 1561 31397 2616.42 13
326 Gliserin cair/ml 10376 5000 15376 6754 8622 718.50 21
327 Glucobay 50 mg Tablet 215 0 215 50 165 13.75 16
328 Glucosamin MPL 500 mg 3230 33300 36530 0 36530 3044.17 12
329 Haloperidol 0, 5 mg tablet 5290 4000 9290 3548 5742 478.50 19
330 Haloperidol 5 mg tablet 374 9500 9874 979 8895 741.25 13
157
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
331 Haloperidol 1, 5 mg tablet 1526 5500 7026 3577 3449 287.42 24
332 Heksakiorofen 15 - 15 - 15 1.25 12
333 Hemapo 3000 IU Injeksi 107 2100 2207 251 1956 163.00 14
334 Heptasan tablet 155 500 655 42 613 51.08 13
335 Herbesser CD 100 Tablet 791 4800 5591 1414 4177 348.08 16
336 Herbesser CD 200 Tablet 923 4150 5073 237 4836 403.00 13
337 Herbesser Injeksi 33 60 93 22 71 5.92 16
338 Hexymer 2 mg 2606 10000 12606 2 12604 1050.33 12
339 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 7269 2000 9269 2921 6348 529.00 18
340 Hidroklorotiazid tablet 25 Mg 114 - 114 - 114 9.50 12
341 Hidrokortison 1% 5 gr krim 25 50 75 2 73 6.08 12
342 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 57 134 191 13 178 14.83 13
343 Hidrokortison injeksi 20 - 20 - 20 1.67 12
344 Hipnoz 5mg/5ml 1 0 1 0 1 0.08 12
345 Humalog kwikpen/3 ml 52 550 602 28 574 47.83 13
346 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml 59 180 239 53 186 15.50 15
347 Human Albumin 20 % 100 Ml 2 20 22 0 22 1.83 12
348 Hyperhep B 0,5 0 8 8 1 7 0.58 14
349 hyphobhac 200 mg 7 0 7 0 7 0.58 12
350 Hypobhac 100 Injeksi 10 20 30 5 25 2.08 14
351 Hypobhac 25 Injeksi 10 15 25 8 17 1.42 18
352 Hystolan tablet 18 0 18 0 18 1.50 12
353 Hytroz 1 Mg Tablet 823 3000 3823 383 3440 286.67 13
354 Hytroz 2 Mg tablet 420 3000 3420 190 3230 269.17 13
355 IBS trivan injeksi 19 0 19 0 19 1.58 12
356 Ibuprofen 400 Mg tablet 2414 4000 6414 0 6414 534.50 12
357 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 82 150 232 45 187 15.58 15
358 Ictyol Salep 11 0 11 4 7 0.58 19
359 Ikalep Sirup 12 175 187 7 180 15.00 12
360 imunos sirup 16 325 341 9 332 27.67 12
361 Imunos tablet 499 4200 4699 368 4331 360.92 13
362 Inerson Cream 15 Gram 14 55 69 8 61 5.08 14
363 inpepsa sirup 24 362 386 0 386 32.17 12
364 Insterhistin tab 0 200 200 55 145 12.08 17
365 Intermoxyl 1 gram Injeksi 0 160 160 8 152 12.67 13
366 Intermoxyl 500 mg Kapsul 125 900 1025 5 1020 85.00 12
367 Intervask 10mg tablet 30 0 30 0 30 2.50 12
158
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
368 Inviclot 5 ml Injeksi 75 955 1030 194 836 69.67 15
369 IOD Povidon 10 % 300 ml 25 420 445 4 441 36.75 12
370 IOD Povidon 10 % 60 ml 30 30 60 12 48 4.00 15
371 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 6 6 0 6 0.50 12
372 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 6 6 0 6 0.50 12
373 Irbesartan 150 Mg tab 66 600 666 160 506 42.17 16
374 Irbesartan 300 Mg tab 300 3300 3600 1344 2256 188.00 19
375 ISDN injeksi 9 0 9 1 8 0.67 14
376 Isoniazid tablet 300 Mg tablet 100 - 100 - 100 8.33 12
377 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 9157 0 9157 5000 4157 346.42 26
378 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 35770 80000 115770 17862 97908 8159.00 14
379 isosorbid injeksi 9 100 109 1 108 9.00 12
380 Isotic adretor 0,5 % TM 143 250 393 40 353 29.42 13
381 isprinol sirup 0 31 31 0 31 2.58 12
382 Itraconazole 100 Mg 10 590 600 2 598 49.83 12
383 Kaen 3 B 75 2940 3015 204 2811 234.25 13
384 Kalipar 300 mg Tablet 288 750 1038 41 997 83.08 12
385 Kalium Diklofenak 25 Mg 1762 15000 16762 4497 12265 1022.08 16
386 Kalium Diklofenak 50 Mg 1624 26200 27824 3257 24567 2047.25 14
387 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 13 55 68 1 67 5.58 12
388 Kalnex 500 mg inj 493 100 593 15 578 48.17 12
389 Kalnex 500 mg tablet 0 200 200 0 200 16.67 12
390 Kaltrofen 100 mg Suppo 331 2500 2831 3 2828 235.67 12
391 Kaltrofen 5mg Tablet 0 50 50 1 49 4.08 12
392 kalxetin 10 mg tablet 2 0 2 0 2 0.17 12
393 Kamolas sirup 0 600 600 300 300 25.00 24
394 Kamolas tablet 0 12000 12000 0 12000 1000.00 12
395 Karbo Adsorben tablet 0,5 gr 112 - 112 - 112 9.33 12
396 Kcl/Kalium klorida 25 ml 96 120 216 17 199 16.58 13
397 Kendaron tablet 105 2850 2955 382 2573 214.42 14
398 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 440 385 825 30 795 66.25 12
399 Ketokonazol tablet 200 Mg 363 3500 3863 1007 2856 238.00 16
400 Ketopain Injeksi 69 550 619 25 594 49.50 13
401 Ketoprofen 100 Mg tablet 0 1500 1500 550 950 79.17 19
402 Ketoprofen 50 Mg tablet 3810 17500 21310 1413 19897 1658.08 13
403 Ketorolac 10 mg inj 224 1300 1524 35 1489 124.08 12
404 Ketorolac 30 mg inj 2491 14480 16971 173 16798 1399.83 12
159
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
405 ketosteril tablet 180 0 180 10 170 14.17 13
406 Kolkatriol forte 0,5 49 240 289 59 230 19.17 15
407 Kolkatriol kapsul 49 210 259 19 240 20.00 13
408 KSR 600 mg tablet 277 9100 9377 1500 7877 656.42 14
409 KTM 100 mg Injeksi 8300 0 8300 300 8000 666.67 12
410 Lacedim 1 gram Inj 9 20 29 12 17 1.42 20
411 Lactor 30 mg injeksi 27 0 27 4 23 1.92 14
412 Laktulosa sirup 10 230 240 0 240 20.00 12
413 Lameson 125 mg Injeksi 28 105 133 2 131 10.92 12
414 Lameson 16 Mg Tablet 170 0 170 29 141 11.75 14
415 Lameson 4 Mg Tablet 469 3700 4169 130 4039 336.58 12
416 Lamivudin 150 mg tab 2202 0 2202 12 2190 182.50 12
417 Lanakeloid krim 10 40 50 4 46 3.83 13
418 Lanakeloid Tablet 540 0 540 154 386 32.17 17
419 Lansoprazol 20 mg 4540 25300 29840 6 29834 2486.17 12
420 Lanturol 400 Mg Kapsul 116 0 116 1 115 9.58 12
421 Lantus solostar injeksi 55 380 435 70 365 30.42 14
422 Lapibal 250 Mg Kapsul 187 500 687 109 578 48.17 14
423 Lapibal 500 Mg Kapsul 151 700 851 66 785 65.42 13
424 Lapifed Sirup 60 ml 55 71 126 8 118 9.83 13
425 Lapisiv Sirup 100 ml 0 160 160 0 160 13.33 12
426 Lapixime Injeksi 29 0 29 10 19 1.58 18
427 Lasix 10 mg injeksi 0 1305 1305 0 1305 108.75 12
428 laxadine emulsi 7 0 7 0 7 0.58 12
429 L-Bio 362 9450 9812 345 9467 788.92 12
430 leparson tablet 36 0 36 0 36 3.00 12
431 Lesichol 250 64 0 64 0 64 5.33 12
432 Levemir flexpen 26 205 231 25 206 17.17 13
433 Levofloksasin 500 Mg tablet 1740 9000 10740 2174 8566 713.83 15
434 Levofloksasin infus 85 650 735 69 666 55.50 13
435 Levopar tablet 775 11500 12275 0 12275 1022.92 12
436 Levosol Injeksi 11 0 11 2 9 0.75 15
437 Lidodex injeksi 80 625 705 32 673 56.08 13
438 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 885 7500 8385 1509 6876 573.00 15
439 Lisinopril 10 mg tablet 1857 13000 14857 2808 12049 1004.08 15
440 Lodia 2 mg 0 840 840 2 838 69.83 12
441 Loperamide 2 Mg tablet 933 2500 3433 660 2773 231.08 15
160
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
442 Loratadin 10 Mg tablet 1485 6000 7485 3237 4248 354.00 21
443 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 57 0 57 25 32 2.67 21
444 Manitol Iarutan Infus 20% 112 500 612 64 548 45.67 13
445 Matafres 0,4 ml TM 80 2150 2230 26 2204 183.67 12
446 Mecobalamin 250 mg kapsul 2 25000 25002 3330 21672 1806.00 14
447 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2065 59100 61165 3453 57712 4809.33 13
448 Mecobalamin 500 mg injeksi 565 6740 7305 926 6379 531.58 14
449 Mefinal 500 mg Tablet 107 2500 2607 156 2451 204.25 13
450 Mefinter 500 mg 1 1100 1101 3 1098 91.50 12
451 Meloxicam 15 mg tablet 2430 21500 23930 132 23798 1983.17 12
452 Meloxicam 7, 5 mg tablet 3124 5500 8624 1755 6869 572.42 15
453 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial 201 3550 3751 168 3583 298.58 13
454 Metformin tablet 500 Mg tablet 15937 140000 155937 24184 131753 10979.42 14
455 Methisoprinol 250 mg sirup 0 28 28 0 28 2.33 12
456 Methylprednisolon 125mg/ vial injeksi 213 3700 3913 1004 2909 242.42 16
457 Methylprednisolon 16 mg tablet 89 - 89 - 89 7.42 12
458 Methylprednisolon 4 mg tablet 12129 77000 89129 2213 86916 7243.00 12
459 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 163 200 363 6 357 29.75 12
460 Metilergometrin 0,125 mg tablet 76 2000 2076 697 1379 114.92 18
461 Metoklopramid 10 mg tablet 2909 7000 9909 2000 7909 659.08 15
462 Metoklopramid 5 mg tablet 1081 7500 8581 2936 5645 470.42 18
463 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml 329 2400 2729 85 2644 220.33 12
464 Metronidazol Gel 7 - 7 - 7 0.58 12
465 Metronidazol tablet 500 Mg 2023 2500 4523 551 3972 331.00 14
466 Meylon Injeksi 25 Ml 80 60 140 32 108 9.00 16
467 Miconazol krim 2% 10 gram 72 288 360 165 195 16.25 22
468 Microlax rectal tube 5 10 15 0 15 1.25 12
469 Miniaspi 80mg tablet 1285 35000 36285 5052 31233 2602.75 14
470 Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)
32 29 61 9 52 4.33 14
471 MST Continus 10 Mg tablet 280 1140 1420 485 935 77.92 18
472 Mucogard Suspensi 100 Ml 168 868 1036 102 934 77.83 13
473 mucus extractor 78 725 803 61 742 61.83 13
474 Musin suspensi 26 281 307 17 290 24.17 13
475 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 563 15168 15731 1676 14055 1171.25 13
476 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 0 400 400 100 300 25.00 16
477 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 14 340 354 145 209 17.42 20
161
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
478 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 683 5000 5683 449 5234 436.17 13
479 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 2508 36900 39408 3431 35977 2998.08 13
480 Natrium Hipoklorit Cairan Konsentrat 5% 33 30 63 0 63 5.25 12
481 Nebacetin Powder 0 145 145 2 143 11.92 12
482 neo smnc injeksi 37 0 37 0 37 3.08 12
483 Nepatic tablet 35 0 35 0 35 2.92 12
484 Nephrolith kapsul 438 8700 9138 238 8900 741.67 12
485 Nephrosteril 250 infus 24 0 24 0 24 2.00 12
486 Neurodex tab 516 44000 44516 953 43563 3630.25 12
487 neurosanbe injeksi 70 2350 2420 5 2415 201.25 12
488 Neurosanbe tab 125 900 1025 2 1023 85.25 12
489 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 2217 0 2217 10 2207 183.92 12
490 New Diatab 891 14500 15391 135 15256 1271.33 12
491 Newspar tablet 90 402 492 26 466 38.83 13
492 Nicardipin 10 Mg injeksi 17 500 517 16 501 41.75 12
493 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 6850 4000 10850 5995 4855 404.58 27
494 Nimotop Tablet 0 500 500 250 250 20.83 24
495 Nitrogen Peroksida 5 - 5 - 5 0.42 12
496 Nitrokaf Retard forte Kapsul 1779 0 1779 921 858 71.50 25
497 Nitrokaf Retard Kapsul 1370 19500 20870 590 20280 1690.00 12
498 Nokoba injeksi 31 50 81 0 81 6.75 12
499 Nolipo 500 mg Kapsul 97 1500 1597 106 1491 124.25 13
500 Nonemi tablet 0 400 400 0 400 33.33 12
501 Nopres 20 Mg 212 900 1112 12 1100 91.67 12
502 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 24 260 284 21 263 21.92 13
503 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9 widatra infus 5 50 55 15 40 3.33 17
504 Normal Salin (NS) 3 % 36 40 76 4 72 6.00 13
505 Notritis Kapsul 170 0 170 70 100 8.33 20
506 Novomix-30 flexpen 72 310 382 122 260 21.67 18
507 Novorapid flexpen 40 600 640 101 539 44.92 14
508 Nucef Kapsul 996 3180 4176 186 3990 332.50 13
509 Nufirom Injeksi 1 gram 40 71 111 1 110 9.17 12
510 Nutrivision kapsul 161 1890 2051 88 1963 163.58 13
511 Nystatin Drops 0 50 50 16 34 2.83 18
512 OBH 100 ml Sirup 268 150 418 139 279 23.25 18
513 obucort swinghaler 10 50 60 10 50 4.17 14
514 Omeprazol 20 mg kapsul 2823 104190 107013 5911 101102 8425.17 13
162
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
515 Omeprazol 40mg/ 10 ml injeksi 169 14050 14219 764 13455 1121.25 13
516 Ondansetron 4 mg tablet 0 4620 4620 613 4007 333.92 14
517 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 4054 42100 46154 7869 38285 3190.42 14
518 Ondansetron 8 mg tab 149 0 149 43 106 8.83 17
519 Opigran 1 Mg Injeksi 0 650 650 0 650 54.17 12
520 Opigran 3 Mg Injeksi 68 10 78 2 76 6.33 12
521 Opilax 60 ml Sirup 25 65 90 8 82 6.83 13
522 Opiphen 60 ml Sirup 9 15 24 10 14 1.17 21
523 Opiphen 500 Mg Kapsul 217 0 217 70 147 12.25 18
524 otopain tt 38 785 823 1 822 68.50 12
525 Oxtercid injeksi 0 10 10 0 10 0.83 12
526 Oxtin Tablet 0 100 100 50 50 4.17 24
527 Oxyitocin injeksi 323 1300 1623 165 1458 121.50 13
528 Paket TB Anak 9 20 29 10 19 1.58 18
529 Paket TB Dewasa 29 0 29 9 20 1.67 17
530 Pamol 125 Mg Suppo 42 960 1002 0 1002 83.50 12
531 Pamol 250 Mg Suppo 26 540 566 207 359 29.92 19
532 Parasetamol 120mg/5ml syrup 89 2850 2939 433 2506 208.83 14
533 Parasetamol 500 Mg tab 55760 138400 194160 40171 153989 12832.42 15
534 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 32 180 212 50 162 13.50 16
535 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100 Ml 164 3850 4014 321 3693 307.75 13
536 Pehacain Injeksi 186 1100 1286 100 1186 98.83 13
537 Pehamol Infus 10 20 30 10 20 1.67 18
538 Perifas tablet 251 600 851 173 678 56.50 15
539 persidal 2 mg tablet 10 50 60 10 50 4.17 14
540 Petidin injeksi 50 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.) 2 ml 12 80 92 0 92 7.67 12
541 Phardex 2 Mg 256 1100 1356 123 1233 102.75 13
542 Phenytoin injeksi 21 280 301 41 260 21.67 14
543 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1423 16000 17423 1955 15468 1289.00 14
544 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet Sal 1079 2000 3079 950 2129 177.42 17
545 Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2
Mg/Ml (I.M.) 13 1830 1843 328 1515 126.25 15
546 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1425 10000 11425 1127 10298 858.17 13
547 Pirasetam 400 Mg 477 1300 1777 190 1587 132.25 13
548 Pirasetam 800 Mg 6 1500 1506 591 915 76.25 20
549 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 348 800 1148 134 1014 84.50 14
550 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 178 1600 1778 167 1611 134.25 13
163
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
551 Pirazinamid 500 mg tablet 0 200 200 30 170 14.17 14
552 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 766 10000 10766 0 10766 897.17 12
553 Pirosikam 10 Mg tablet 294 0 294 119 175 14.58 20
554 Pk Kristal 40 168 208 84 124 10.33 20
555 pondex sirup 10 25 35 0 35 2.92 12
556 Prednison 5 mg tablet 3896 2700 6596 1730 4866 405.50 16
557 Pregabalin 75 Mg tablet 888 21300 22188 893 21295 1774.58 13
558 premaston tablet 60 60 120 0 120 10.00 12
559 Prestin 20 Mg tablet* 0 3000 3000 21 2979 248.25 12
560 Primadol kaplet 80 0 80 20 60 5.00 16
561 Primolut N tablet 122 1200 1322 78 1244 103.67 13
562 Probenid Tablet 304 800 1104 69 1035 86.25 13
563 proinfark 10 mg injeksi 13 30 43 0 43 3.58 12
564 Prolacta dha for baby 81 100 181 0 181 15.08 12
565 Prolacta dha for mother 213 0 213 0 213 17.75 12
566 Proliver kapsul 72 120 192 29 163 13.58 14
567 Promavit Kapsul 305 2500 2805 1300 1505 125.42 22
568 Promedex tablet 0 800 800 0 800 66.67 12
569 Propranolol 10 mg tablet 3056 25200 28256 1687 26569 2214.08 13
570 Propranolol 40 mg tablet 100 - 100 - 100 8.33 12
571 Prosogan 30 mg injeksi 19 20 39 9 30 2.50 16
572 Prostigmin injeksi 25 170 195 0 195 16.25 12
573 Protofen supp 0 550 550 0 550 45.83 12
574 Provital tablet 1909 5500 7409 171 7238 603.17 12
575 Psidii Sirup 60 ml 5 595 600 57 543 45.25 13
576 PTU 100 Mg tablet 4970 10000 14970 4129 10841 903.42 17
577 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 0 1080 1080 17 1063 88.58 12
578 Ranitidine injeksi 4528 47910 52438 8101 44337 3694.75 14
579 Ranitidine tablet 10468 150000 160468 11977 148491 12374.25 13
580 Reco TT 10 ml 94 100 194 58 136 11.33 17
581 recormon psf 2000iu injeksi 83 0 83 0 83 6.92 12
582 Renalyte 27 211 238 2 236 19.67 12
583 reotal 400mg tablet 30 0 30 0 30 2.50 12
584 reotal injeksi 1 0 1 0 1 0.08 12
585 retivit tablet 500 0 500 0 500 41.67 12
586 Rifampisin 450 mg tablet 0 400 400 0 400 33.33 12
587 Rifampisin 600 mg tablet 99 500 599 174 425 35.42 17
164
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
588 Ringer Fundin Infus 38 80 118 15 103 8.58 14
589 Ringer Laktat Infus soft bag 36 19960 19996 1230 18766 1563.83 13
590 Ringer Laktat Infus unicap ogb wb 2821 70400 73221 1947 71274 5939.50 12
591 Rinofer 100 mg injeksi 22 580 602 2 600 50.00 12
592 Risperidone 1 Mg tab 580 6500 7080 2827 4253 354.42 20
593 Risperidone 2 Mg tab 5 12000 12005 3500 8505 708.75 17
594 ristonat tablet 4 0 4 0 4 0.33 12
595 Roxemid injeksi 0 300 300 0 300 25.00 12
596 Saccorit Tablet 2244 8800 11044 2413 8631 719.25 15
597 Salbutamol 2 mg tab 6947 30000 36947 827 36120 3010.00 12
598 Salbutamol 4 mg tab 0 10000 10000 5 9995 832.92 12
599 sanmol drops 12 119 131 0 131 10.92 12
600 Sanmol Infus 0 50 50 18 32 2.67 19
601 Sanmol Sirup 17 451 468 28 440 36.67 13
602 Sanmol Tablet 414 12100 12514 945 11569 964.08 13
603 Sanprima tablet 12 0 12 0 12 1.00 12
604 Scabimite Krim 10 Gram 10 165 175 73 102 8.50 21
605 scandonest 2 % 1,8 ml 0 200 200 0 200 16.67 12
606 scantaren gell
140 140 0 140 11.67 12
607 Scopamin tablet 486 800 1286 100 1186 98.83 13
608 Sedacum 5mg/5ml injeksi 10 600 610 104 506 42.17 14
609 Seng oksida 5 - 5 - 5 0.42 12
610 Seretide 1 0 1 0 1 0.08 12
611 Sevorane 250 ml 0 3250 3250 500 2750 229.17 14
612 Simvastatin 10mg tablet 6 31400 31406 11055 20351 1695.92 19
613 Simvastatin 20mg tablet 18000 0 18000 8561 9439 786.58 23
614 Sirplus Sirup 0 84 84 19 65 5.42 16
615 Sojourn 500 1500 2000 0 2000 166.67 12
616 Solathim Dry Sirup 56 120 176 1 175 14.58 12
617 solvinex tablet 200 0 200 0 200 16.67 12
618 solvita sirup 0 180 180 0 180 15.00 12
619 Solvitron Kapsul 2535 10100 12635 1624 11011 917.58 14
620 Solvitron Sirup 16 360 376 50 326 27.17 14
621 Sotatic Injeksi 40 650 690 8 682 56.83 12
622 Sotatic Tablet 1925 0 1925 587 1338 111.50 17
623 Spasmal tablet 283 800 1083 119 964 80.33 13
624 Spiramisin tablet 500 Mg 45 - 45 - 45 3.75 12
165
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
625 Spironolakton tablet 100 Mg 192 2000 2192 1200 992 82.67 27
626 Spironolakton tablet 25 Mg 0 17000 17000 2774 14226 1185.50 14
627 Sporetik 100 Mg kapsul 64 2199 2263 890 1373 114.42 20
628 starfolat 7 0 7 0 7 0.58 12
629 Steranios Solotion 2 % 5000 25000 30000 11000 19000 1583.33 19
630 Stesolid Injeksi 2 Ml 65 280 345 36 309 25.75 13
631 Stesolid rectal 10 mg tube 14 150 164 15 149 12.42 13
632 stolax supp 51 0 51 0 51 4.25 12
633 Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial 102 712 814 0 814 67.83 12
634 sufitis tablet 613 900 1513 86 1427 118.92 13
635 Sulfa-Trimetoprim 118 - 118 - 118 9.83 12
636 Suprafenid 100 Mg Supp 0 1300 1300 9 1291 107.58 12
637 suprazid forte tablet 471 0 471 0 471 39.25 12
638 Symbicort 0 0 0 7 -7 -0.58 0
639 Talkhaichen 7736 0 7736 0 7736 644.67 12
640 Tebokan Forte 125 mg 9 270 279 5 274 22.83 12
641 Teosal tablet 1240 4500 5740 675 5065 422.08 14
642 Teranol Tablet 1653 5660 7313 668 6645 553.75 13
643 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 9 350 359 10 349 29.08 12
644 Tetrasiklin tablet 56 - 56 - 56 4.67 12
645 tetraspan 6 % infus 20 20 40 0 40 3.33 12
646 Theophyllin 100 Mg 33714 0 33714 19870 13844 1153.67 29
647 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 0 500 500 276 224 18.67 27
648 Thiopental injeksi 7 - 7 - 7 0.58
649 Thrombo Aspilet 619 0 619 244 375 31.25 20
650 Thrombo Gel 3 105 108 29 79 6.58 16
651 Thyamicin tablet 87 - 87 - 87 7.25
652 Thyorozol 5 Mg tablet 1516 13000 14516 1795 12721 1060.08 14
653 Tramadol 50 mg kapsul 709 5000 5709 0 5709 475.75 12
654 Tramifen kaplet 165 0 165 80 85 7.08 23
655 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 32 115 147 46 101 8.42 17
656 tremenza tablet 0 12342 12342 0 12342 1028.50 12
657 Triacarpin 2 % 7 - 7 - 7 0.58 12
658 Triamcinolon 4 mg tablet 92 5000 5092 522 4570 380.83 13
659 triaxitrol 5 ml tm 31 130 161 0 161 13.42 12
660 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 0 5000 5000 2160 2840 236.67 21
661 trifed tablet 322 2800 3122 0 3122 260.17 12
166
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
662 Trifluoperazin 5 mg 2133 0 2133 0 2133 177.75 12
663 Trifluoperazin 5 mg 2913 0 2913 0 2913 242.75 12
664 Trijec 1 gram Injeksi 7 225 232 21 211 17.58 13
665 Trinatrium sitrat dihidrat 32 - 32 - 32 2.67 12
666 Trivam injeksi 15 0 15 0 15 1.25 12
667 Truvit Sirup 17 750 767 64 703 58.58 13
668 tutofusin infus 7 0 7 0 7 0.58 12
669 tuzalos tablet 336 2800 3136 0 3136 261.33 12
670 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 110 290 400 27 373 31.08 13
671 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 99 800 899 104 795 66.25 14
672 Ulsidex 500 Mg tablet 1214 6000 7214 1009 6205 517.08 14
673 Urdahex tablet 199 0 199 60 139 11.58 17
674 uresix injeksi 0 500 500 0 500 41.67 12
675 Urinter kapsul 1594 3100 4694 2220 2474 206.17 23
676 Urotractin kapsul 1 0 1 0 1 0.08 12
677 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 1007 1200 2207 218 1989 165.75 13
678 Vaksin BCG 150 - 150 - 150 12.50 12
679 Vaksin Campak 150 - 150 - 150 12.50 12
680 Vaksin Hepatitis B perinatology 200 - 200 - 200 16.67
681 Vaksin hepatitis B dewasa 0 12 12 0 12 1.00 12
682 Vaksin Jerap Tetanus 5 Ml 150 - 150 - 150 12.50 12
683 Vaksin Polio 150 - 150 - 150 12.50 12
684 Vaksin Serum Anti Bisa Ular 1 - 1 - 1 0.08 12
685 Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) 1500
IU/BIOSAT 23 1484 1507 337 1170 97.50 15
686 Valsartan 160 Mg tab 2061 15000 17061 140 16921 1410.08 12
687 Valsartan 80 Mg tablet 1359 27300 28659 658 28001 2333.42 12
688 Vascon injeksi 10 0 10 0 10 0.83 12
689 Vaselin Putih 3407 13000 16407 5369 11038 919.83 18
690 Vastigo tablet 963 1000 1963 0 1963 163.58 12
691 Ventolin inhaler 15 165 180 43 137 11.42 16
692 Ventolin Nebuler* 111 30000 30111 16461 13650 1137.50 26
693 verapamil tab 2312 3000 5312 1312 4000 333.33 16
694 vip albumin kapsul 207 4080 4287 0 4287 357.25 12
695 Vitamin B Kompleks tablet 9433 72000 81433 3 81430 6785.83 12
696 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2772 2000 4772 2063 2709 225.75 21
697 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet 50 Mcg 4821 3500 8321 5428 2893 241.08 35
167
No Nama Obat
Stock
Awal
Jumlah
Pengadaan Ketersediaan
Stock
Akhir
Pemakaian
1 tahun
Pemakaian
1 bulan
Tingkat
Ketersediaan Obat Standar
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
698 Vitamin C (asam askorbat) 50mg tablet 16523 4600 21123 11035 10088 840.67 25
699 voluven infus 3 20 23 0 23 1.92 12
700 Vometa flash Tablet 37 14150 14187 1052 13135 1094.58 13
701 Vometa Drops 7 25 32 3 29 2.42 13
702 Vometa Sirup 15 165 180 13 167 13.92 13
703 Wiacid tablet 182 700 882 50 832 69.33 13
704 Wiaflox 500 mg tablet 1164 5100 6264 968 5296 441.33 14
705 zibramax sirup 11 0 11 0 11 0.92 12
706 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 3060 0 3060 480 2580 215.00 14
707 Zinc pro Drop* 39 200 239 32 207 17.25 14
708 Zink 20 mg tablet 249 5500 5749 808 4941 411.75 14
709 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 138 560 698 98 600 50.00 14
710 Zinnat 250 mg tablet*
120 120 12 108 9.00 13
711 Zirkum kids 20 mg sirup
550 550 98 452 37.67 15
15
168
168
Lampiran 8. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Resep
Pasien Hari
Waktu
pelayanan
Jumlah resep yang dilayani
Rata-rata lama waktu
tunggu
Rawat
Jalan
Non
Racikan Racikan
Non
Racikan Racikan
Senin 08.00-14.00 326 16 29,4 55,25
Selasa 08.00-14.00 304 17 29,09 53,4
Rabu 08.00-14.00 295 13 28,35 50,35
Kamis 08.00-14.00 283 10 27,4 52,4
Jumat 08.00-14.00 275 9 26,51 54,1
Sabtu 08.00-14.00 270 11 28,2 56,11
Total 1753 76 168,95 321,61
Rata-rata 292,166 21,714 28,15 53,61
Top Related