EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di disekolah dasar dan menengah. Dengan kata lain imu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilh dan disesuaikan bagi penguna program pendidikan di sekolah atau kelompok belajar lainnya yang sederajat. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum dan ilmu- ilmu sosial lainnya menjadi bahan baku bagi pelaksanaan pangajaran di sekolah dasar dan menengah. Dalam Kurikulum 1975 pendidikan IPS menampilkan empat profil yakni: (1) Pendidikan Moral Pancasila menggantikan Pendidikan Kewargaan Negara sebagai suatu bentuk pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi “citizenship transmission”; (2) pendidikan IPS terpadu untuk Sekolah Dasar; (3) pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP yang menempatkan IPS sebagai konsep payung yang menaungi mata palajaran geograft, sejarah, dan ekonomi koperasi; dan (4) pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi untuk SMA, atau sejarah dan geografi untuk SPG. Observasi SMA Sumatra 40 1

Transcript of EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Page 1: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di

disekolah dasar dan menengah. Dengan kata lain imu pengetahuan sosial (IPS) ialah ilmu-

ilmu sosial yang dipilh  dan disesuaikan bagi penguna program pendidikan di sekolah atau

kelompok belajar lainnya yang sederajat.

IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial. Materi

dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi

sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya menjadi bahan baku

bagi pelaksanaan pangajaran di sekolah dasar dan menengah.

Dalam Kurikulum 1975 pendidikan IPS menampilkan empat profil yakni: (1) Pendidikan

Moral Pancasila menggantikan Pendidikan Kewargaan Negara sebagai suatu bentuk

pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi “citizenship transmission”; (2) pendidikan IPS

terpadu untuk Sekolah Dasar; (3) pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP yang

menempatkan IPS sebagai konsep payung yang menaungi mata palajaran geograft, sejarah,

dan ekonomi koperasi; dan (4) pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran

sejarah, geografi, dan ekonomi untuk SMA, atau sejarah dan geografi untuk SPG.

Bila disimak dari perkembangan pemikiran pendidikan IPS yang terwujudkan dalam

Kurikulum sampai dengan dasawarsa 1990-an ini pendidikan IPS di Indonesia mempunyai

dua konsep pendidikan IPS, yakni: pertama, pendidikan LPS yang diajarkan dalam tradisi

“citizenship transmissio” dalam bantuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan.

Kewarganegaraan dan Sejarah Nasional; kedua, pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi

“social science” dalam bentuk pendidikan IPS terpisah dari SMU, yang terkonfederasi di

SLTP, dan. yang terintegrasi di SD.

Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampal saat ini

pendidikan IPS terpilah dalam dua arah, yakni: Pertama, PIPS untuk dunia persekolahan yang

pada dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, dan humaniora, yang

1

Page 2: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

diorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan; dan kedua,

PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan guru IPS yang pada dasarnya merupakan

penyeleksian dan pengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis dari ilmu-ilmu

sosial, humaniora, dan disiplin lain yang relevan, untuk tujuan pendidikan. profesional guru

IPS. PIPS merupakan salah satu konten dalam PDIPS.

Maka dari itu, kami dari kelompok 6 mengadakan observasi ke sekolah khususnya SMA guna

mengetahui secara jelas bagaimana pembelajaran IPS di SMA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kami selaku kelompok 6 merumuskan

beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Metode apa sajakah yang digunakan di SMA Sumatra 40?

2. Bagaimanakah pemanfaatan media di SMA Sumatra 40?

3. Bagaimanakan kegiatan pembelajaran di SMA Sumatra 40?

4. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa?

5. Bagaimanakah cara guru dalam mengajar geografi di dalam kelas?

6. Respon siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran IPS di SMA

2. Bagaimana proses belajar mengajar guru dan siswa khususnya pada mata pelajaran IPS

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna pada :

1. Pengembangan ilmu

2

Page 3: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

1.1. Memberikan sumbangan terhadap ilmu sosial, khususnya kajian perilaku

sosial untuk memperhatikan sejauh mana guru IPS dapat mengembangkan

pelajaran dengan baik mengingat bahwa IPS merupakan ilmu sosial yang dominan

kepada hapalan.

1.2. Sebagai salah satu informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut di bidang sosial.

E. Identitas Penelitian

Hari/Tanggal Penelitian : Senin/ 8 Maret 2010

SMA yang kami observasi: SMA SUMATRA 40

Kelas XII IS C

Mata pelajaran: Geografi

Guru mata pelajaran : Dede Ruswanda, S.Pd

Jumlah siswa: 20

Terdiri dari: 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki

Alokasi waktu: 1 x 45 menit

Materi pelajaran: mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan. (fokus

membahas soal UN)

Fasilitas kelas:

a) 2 buahWhite board

b) Kursi dan meja 20 buah

c) Jadwal piket siswa dan jadwal pelajaran

3

Page 4: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

BAB II

HASIL PENELITIAN

A. Kegiatan Pembelajaran

Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru melakukan kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan awal: guru mengucapkan salam, memberikan motivasi belajar pada siswa.

2. Kegiatan inti: guru mengulang materi pelajaran, guru menulis beberapa soal di depan

untuk di bahas bersama-sama. Guru memilih beberapa siswa untuk berpartipasi dalam

proses pembelajaran dan memberikan “REWARD” kepada siswa yang telah

berpartisipasi.

3. Kegiatan akhir: guru memberikan kesimpulan hasil belajar , dan memberikan motivasi

dan pesan pada siswa di akhir belajar.

Catatan :

Sesuai dengan para siswa kelas 3 akan menghadapi ujian, maka dalam penelitian kami

guru tidak terfokus menerangkan/menjelaskan materi tetapi membahas soal-soal agar

para siswa dapat berlatih menghadapi ujian. Materi geografi ini khusus di kelas 3 ini

sudah selesai dibahas di pertemuan sebelumnya.

B. Metode pembelajaran

Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab. Karena dapat meningkatkan motivasi

awal belajar siswa. Dari awal pembelajaran, guru mata pelajaran IPS sudah memberikan soal-

soal yang dituliskan di white board. Sementara para siswa mencari jawaban dari soal yang

diberikan guru tersebut. Pemberian soal tersebut dimaksudkan agar para siswa dapat terlatih

dan siap dalam menghadapi ujian nasional.

4

Page 5: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Guru memberikan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, yaitu Geografi.

Ketika guru tengah menulis pertanyaan di depan kelas, para murid sibuk untuk mencari

jawaban terhadap pertanyaan guru. Karena di awal guru sudah memberikan perintah untuk

mencari jawabannya dan akan memberikan kesempatan kepada siswa yang akan mencoba

menjawab soal-soal yang diberikan. Dan apabila semua soal sudah ada yang dicoba di isi

oleh para siswa, kemudian guru pun mengajak para siswanya untuk membahas bersama-sama

apakah jawaban dari soal-soal tersebut sudah tepat.

Melibatkan suatu kelas dalam tanya jawab adalah langkah pertama dalam pengajaran satu

arah. Ini adalah awal pengenalan bahwa pelajaran berlangsung ketika murid-murid secara

verbal maupun intelektual terlibat dalam situasi pengajaran. Di sini kita mencoba

mendapatkan interaksi secara verbal. Sebenarnya, ada beberapa jenis interaksi yang sangat

penting di semua pembelajaran. Banyak pendidik yang setuju bahwa interaksi mental saja

tidaklah cukup sehingga harus didukung dengan beberapa bentuk ekspresi atau reaksi dari

murid. Murid-murid harus memahami kebenaran dalam pikirannya sendiri untuk kemudian

diekspresikan lewat kata-katanya sendiri.

Pengajaran dalam bentuk tanya jawab akan memberi kesempatan kepada murid-murid untuk

merefleksikan keingintahuan dan kebutuhannya akan informasi yang lebih lengkap. Pada saat

yang sama, dengan meminta jawaban atas kunci pertanyaan, guru bisa mengetahui kemajuan

kelas tersebut.

Kelebihan metode tanya jawab:

1. Kelas lebih aktif karena anak tidak sekedar mendengarkan saja.

2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya sehingga Guru mengetahui hal-hal

yang belum dimengerti oleh siswa.

3. Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu

yang diterangkan.

Kelemahan metode tanya Jawab:

1. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila

dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada

hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan

sehingga membuat persoalan baru.

2. Membutuhkan waktu lebih banyak.

5

Page 6: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

C. Media pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru menggunakan beberapa media yaitu pemanfaatan

white board pada umumnya, Buku Standar Elektronik, dan pemberian soal untuk dibahas

bersama.

Buku standar elektronik adalah

Khusus dalam pemberian soal, guru memberikan beberapa soal yang ditulis di whiteboard

untuk dapat dijawab oleh para siswanya. Khususnya materi pelajaran Geografi.

D. Aktivitas belajar siswa

Pada awal belajar masih kurang kondusif dan siswa belum siap menerima pelajaran, tetapi

setelah guru memberikan motivasi yang tinggi dan mulai membuka materi dengan sesi

pertanyaan siswa mulai berantusias untuk mengikuti proses belajar mengajar. Namun ketika

masih ada yang belum fokus pada pelajaran guru tersebut menunjuk siswa tersebut untuk

menjawab pertanyaan tersebut, sehingga konsentrasi siswa tidak terganggu dan sudah fokus

dalam menerima pelajaran.

E. Cara guru dalam mengajar (khususnya MP Geografi)

1. Guru memberikan pelajaran sesuai dengan RPP dan Silabus.

2. Guru dapat mencairkan suasana kelas dengan diselingi humor, karena adanya

komunikasi yang sangat baik antara siswa dengan guru.

3. Guru mengajar dengan kreatif karena memberikan soal diawal pelajaran yang dapat

memancing konsentrasi siswa.

4. Guru menyampaikan pelajaran dengan suara yang lantang sehingga siswa dapat

menerima pelajaran dengan baik.

5. Adapun satu hal yang menarik selama kami melakukan observasi di kelas ini adalah

Guru memberikan tugas berupa membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

UN (khusus siswa kelas 3) yang ditulis dalam buku tugas dan dikumpulkan setiap 1(satu)

6

Page 7: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

minggu sekali. Tetapi dikarenakan siswa kelas 3 sedang fokus terhadap UN maka saat ini

tugas tersebut jarang diberikan.

6. Guru IPS tersebut memang merupakan guru motivator yang baik karena beliau

berpendapat dalam sesi wawancara kelompok kami dengan beliau:

“Anak dituntut untuk selalu bertanya kepada guru tentang materi yang tidak dimengerti

dan bertanya kepada teman yang mampu menjawab dengan benar tentang materi yang

disampaikan oleh guru, intinya adanya komunikasi diantara siswa dan guru.”

Beliau pun berpendapat :

“Secara keseluruhan bidang studi IPS berbeda dengan IPA pada umumnya bidang studi IPS itu banyak hafalan/materi jadi membuat siswa malas untuk belajar, apabila kita (guru) memberikan kreasi dalam memberikan pelajaran, siswa akan tertarik. Karena perbedaan konsentrasi; intelegency; dan sikap dalam menerima pelajaran guru harus mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa agar tidak turun. Jadi dalam proses pembelajaran guru memberikan motivasi yang sangat besar kepada siswa ibaratnya ¼ waktu pembelajaran digunakan untuk memberikan motivasi dan ¾ waktu diberikan pembelajaran.”

Dan ketika kami bertanya upaya apa saja yang dilakukan seorang guru khususnya dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS :

“Ada system kompetensi, contohnya: pemberian nilai(penghargaan) kepada siswa yang berprestasi, lalu diberikan hukuman bagi siswa yang tidak membuat tugas (hukumannya tidak mengunakan kekerasan).”

F. Respon siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru

Para siswa antusias dalam menerima pelajaran karena kegiatan awal yang mampu

meningkatkan konsentrasi dan kompetensi siswa dalam belajar. Yaitu pada awal kwgiatan

belajar guru memang sudah menjadi “penguasa” kelas. Dengan suara guru yang lantang

mampu membangkitkan minat belajar siswa. Entah karena siswa “kaget” mendengar suara

guru dalam membuka pembelajaran atau memang guru tersebut merupakan guru yang

dihormati karena pribadinya yang menyenangkan, sehingga para siswa pun semangat

mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa dapat menerima pelajaran dengan baik,

semua konsentrasi siswa tertuju pada soal yang ada di depan.

7

Page 8: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

BAB III

KAJIAN TEORI

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak

ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan

pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap

suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan

yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran

merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.

Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi

yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran

merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk

menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,

perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi

pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya,

evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan

sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi

konteks, input, proses, hasil dan outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

2. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajran adalah

suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik

untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.

8

Page 9: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Sesungguhnya, dalam konteks penilaian ada beberapa istilah yang digunakan, yakni

pengukuran, assessment dan evaluasi. Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses

atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih

bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Unsur pokok

dalam kegiatan pengukuran ini, antara lain adalah sebagai berikut:

1) tujuan pengukuran,

2) ada objek ukur,

3) alat ukur,

4) proses pengukuran,

5) hasil pengukuran kuantitatif.

Sementara, pengertian asesmen (assessment) adalah kegiatan mengukur dan mengadakan

estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf

pengambilan keputusan. Sedangkan evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggeris

evaluation yang bertarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian.

Namun, dari sisi terminologis ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni:

a) Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.

b) Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas

tujuan yang jelas.

c) Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasilpengukuran untuk keperluan

pengambilan keputusan.

Berdasarkan pada berbagai batasan 3 jenis penilaian di atas, maka dapat diketahui bahwa

perbedaan antara evaluasi dengan pengukuran adalah dalam hal jawaban terhadap pertanyaan

“what value” untuk evaluasi dan “how much” untuk pengukuran. Adapun asesmen berada di

antara kegiatan pengukuran dan evaluasi. Artinya bahwa sebelum melakukan asesmen

ataupun evaluasi lebih dahulu dilakukan pengukuran

Sekalipun makna dari ketiga istilah (measurement, assessment, evaluation) secara teoretik

definisinya berbeda, namun dalam kegiatan pembelajaran terkadang sulit untuk membedakan

dan memisahkan batasan antara ketiganya, dan evaluasi pada umumnya diawali dengan

kegiatan pengukuran (measurement) serta pembandingan (assessment).

9

Page 10: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam

kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guruakan mengetahui perkembangan hasil belajar,

intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta

didik. Adapun langkah-langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari:

a) perencanaan,

b) pengumpulan data,

c) verifikasi data,

d) analisis data, dan

e) interpretasi data.

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru)

dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh

mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana

tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat

pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai

Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau

menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang,

maupun objek (Davies, 1981:3). Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses

untuk menentukan nilai dari sesuatu (dalam Nurkancana, 1986:1).

Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau

menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu ( Sudjana, 1990:3).

Dengan berdasarkan batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara

umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan,

kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria tertentu.

Evaluasi mencakup sejumlah teknik yang tidak bisa diabaikan oleh seorang guru maupun

dosen. Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu

proses yang berkelanjutan yang mendasari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang baik.

Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses

pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu

10

Page 11: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

Erman (2003:2) menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai

penentuan kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini yang

dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan menggunakan suatu tolak ukur tertentu.

Karakteristik-karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar-mengajar adalah

tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan dan intelektual), afektif (sikap, minat,

dan motivasi), dan psikomotor (ketrampilan, gerak, dan tindakan). Tampilan tersebut dapat

dievaluasi secara lisan, tertulis, mapupun perbuatan. Dengan demikian mengevaluasi di sini

adalah menentukan apakah tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang

telah dirumuskan atau belum.

Apabila lebih lanjut  kita kaji pengertian evaluasi dalam pembelajaran, maka akan diperoleh

pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian evaluasi secara umum. Pengertian

evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang

dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran

yang dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran

dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan

penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan

pembelajaran secara kualitatif.

3. Fungsi Evaluasi

Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan

informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

a) Fungsi evaluasi pembelajaran bagi guru adalah mengungkapkan kelemahan proses

kegiatan mengajar meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media

yang digunakan, dan strategi yang dilaksanakan.

b) Fungsi evaluasi bagi siswa yaitu mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran

c) Mengungkapkan kemajuan individual maupun kelompok dalam mempelajari IPS

11

Page 12: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa tujuan, antara lain

sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

dalam jangka waktu tertentu.

b) Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.

c) Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya.

d) Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka

perbaikan.

Selain fungsi di atas, penilaian juga dapat berfungsi sebagai alat seleksi, penempatan, dan

diagnostik, guna mengetahui keberhasilan suatu proses dan hasil pembelajaran. Penjelasan

dari setiap fungsi tersebut adalah:

a) Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan seleksi, yaitu

menyeleksi calon peserta suatu lembaga pendidikan/kursus berdasarkan kriteria tertentu.

b) Fungsi Penempatan. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan penempatan

agar setiap orang (peserta pendidikan) mengikuti pendidikan pada jenis dan/atau jenjang

pendidikan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.

c) Fungsi Diagnostik. Evaluasi diagnostik berfungsi atau dilaksanakan untuk

mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan faktor-faktor

yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar, dan menetapkan cara mengatasi

kesulitan belajar tersebut.

4. Asas Evaluasi

Asas komprehensif: evaluasi harus meliputi keseluruhan pribadi siswa yang dievaluasi.

(kognitif, afektif, psikomotor)

Asas Kontinuitas: evaluasi wajib dilaksanakan scr berkesinambungan mulai dari pra- saat

proses- dan pasca pembelajaran.

Asas Obyektif: Evaluasi sehar8iusnya menilai dan mengukur apa adanya / non subyektif-

Hendaknya guru IPS setiap merancang test sebaiknya sesuai dengan asas-asas di atas

12

Page 13: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

5. Macam-macam Evaluasi

Evaluasi dapat berupa tes dan Non test. Bentuk test obyektif, test esay, test lisan. Sedangkan

nontest meliputi tugas dan penampilan

6. Evaluasi Pembelajaran IPS

a) Evaluasi merupakan penilaian program, paroses dan hasil peandidikan.

b) Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu pengukuran.

c) Evaluasi dapat bersifat kualitatif dan juga bersifat kuantitatif.

d) Evaluasi kualitatif hasilnya beruapa peringkatsangat baik, baik, sedang, kurang, sangat

kurang

e) Evaluasi kuantitatif berupa angka-angka hasil pengukuran

7. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

a) Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :

1) Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-

kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2) Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat

sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3) Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam

program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4) Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan

meningkatan proses belajar dan mengajar.

13

Page 14: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

5) Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan

kemajuan bekajra siswa.

b) Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :

1) Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan,

latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan

2) Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi

yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3) Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran

proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul

dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4) Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar

untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5) Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi

lulusan setelah terjun ke masyarakat.

c) Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,

strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.

14

Page 15: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis

besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan

pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek

kognitif, afektif, psikomotorik.

d) Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

Berdasarkan objek :

Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.

Evaluasi tnsformasi

Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain

materi, media, metode dan lain-lain.

Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

Berdasarkan subjek :

Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.

Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya

orangtua, masyarakat.

BAB IV

15

Page 16: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial. Materi

dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi

sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial lainnya menjadi bahan baku

bagi pelaksanaan pangajaran di sekolah dasar dan menengah.

Ilmu Pengetahuan Sosial di SMA memang merupakan ilmu sosial yang wajib di kembangkan

secara mendalam. Karena meskipun merupakan bidang ilmu yang dominan terhadap hapalan

dan teori, tetapi manfaat dan tujuan dari IPS tersebut dikembangkan atas dasar pemikiran

bahwa pendidikan ilmu-ilmu sosial pada hakikatnya adalah pendidikan suatu disiplin ilmu

karena berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak.

Evaluasi diartikan sebagai keputusan mengenai hasil belajar atau proses belajar ilmu-ilmu

sosial yang didasarkan atas standar dan kriteria yang digunakan sesuai dengan tujuan

evaluasi. Tiga atribut penting evaluasi yang dikemukakan adalah kriteria standar, tujuan dan

fungsi evaluasi, serta keputusan evaluasi.

B. Saran

Dalam menentukan cara belajar siswa khususnya dalam IPS, guru hendaklah berpatokan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Cara belajar yang ditentukan untuk mempelajari suatu materi haruslah sesuai

bersesuaian dengan cara belajar yang telah ditentukan kurikulum mengenai pokok

bahasan

b. Cara belajar yang memerlukan waktu yang lebih sedikit dengan hasil yang sama

haruslah dipilih sebagai cara belajar lain yang memerlukan waktu lebih lama

c. Cara belajar yang dipilih haruslah efektif dan ekonomis, artinya satu kegiatan belajar

haruslah mampu untuk mempelajari berbagai jenis materi dan mencapai lebih dari

satu tujuan

LAMPIRAN

(HASIL WAWANCARA)

16

Page 17: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Narasumber : Dede Ruswanda S.Pd

(Guru Mata Pelajaran Geografi SMA Sumatra 40)

Pertanyaan Wawancara:

1. Apakah ada kendala atau permasalahan yang dirasakan oleh guru yang dapat

mempengaruhi kualitas belajar siswa?

2. Sumber apa saja yang digunakan oleh guru terkait dengan pembelajaran materi mata

pelajaran Geografi?

3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan optimalisasi proses

pembelajaran?

4. Hubungan/kaitan antara materi yang diajarkan oleh guru terhadap lingkungan belajar

siswa?

5. Bagaimanakah minat siswa terhadap bidang studi IPS dalam mata pelajaran Geografi

yang diajarkan oleh guru?

Jawaban Dari Wawancara:

1. Ada, yakni lingkungan (kegiatan awal) pada saat proses pembelajaran dimulai. Guru

dituntut dapat mengendalikan siswa agar siap menerima pelajaran.

2. Sumber yang dalam mata pelajaran geografi ini ialah:

-standar elektronik (S.E)

internet

Khusus untuk siswa kelas 3 ini yang akan menghadapi UN di fokuskan membuat

soal soal.

3. Upaya-upaya yang dilakukan adalah:

-pemantapan

-ada system kompetensi, contohnya: pemberian nilai(penghargaan) kepada siswa yang

berprestasi, lalu diberikan hukuman bagi siswa yang tidak membuat tugas

(hukumannya tidak mengunakan kekerasan).

4. Dikarenakan siswa kelas 3 fokus pada UN maka mereka mau tidak mau harus menerima

materi yang di sampaikan oleh guru, apa yang mereka butuhkan kita (guru) berikan agar

informasi tentang UN dapat tersampaikan. Karena pentingnya materi pelajaran yang

17

Page 18: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

berkaitan dengan UN, guru memberikan motivasi agar siswa siap dalam menghadapi

UN. Intinya adalah guru memberikan materi yang berkaitan dengan UN.

5. Secara keseluruhan bidang studi IPS berbeda dengan IPA pada umumnya bidang studi

IPS itu banyak hafalan/materi jadi membuat siswa malas untuk belajar, apabila kita

(guru) memberikan kreasi dalam memberikan pelajaran, siswa akan tertarik. Karena

perbedaan konsentrasi; intelegency; dan sikap dalam menerima pelajaran guru harus

mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa agar tidak turun. Jadi dalam proses

pembelajaran guru memberikan motivasi yang sangat besar kepada siswa ibaratnya ¼

waktu pembelajaran digunakan untuk memberikan motivasi dan ¾ waktu diberikan

pembelajaran.

6. Kiat khusus dalam pembelajaran yakni: anak dituntut untuk selalu bertanya kepada guru

tentang materi yang tidak dimengerti dan bertanya kepada teman yang mampu menjawab

dengan benar tentang materi yang disampaikan oleh guru, intinya adanya komunikasi

diantara siswa dan guru.

7. Dalam pemberian tugas:

Guru memberikan tugas berupa membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

UN (khusus siswa kelas 3) yang ditulis dalam buku tugas dan dikumpulkan setiap 1

minggu sekali. Tetapi dikarenakan siswa kelas 3 sedang fokus terhadap UN maka saat

ini tugas tersebut jarang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

Hasan, Hamid, 1996. “Pendidikan Ilmu Sosial”. Depdikbud Dirjen Proyek Pendidikan

Tenaga Akademik, Jakarta.

Hasan, Zaini, 1996. “Pengantar Ilmu Sosial”. Depdikbud Dirjen Proyek Pendidikan Tenaga

Akademik, Jakarta.

19