Pembelajaran IPS

21
TUGAS MANDIRI RANGKUMAN MODUL 12 Disusu oleh : Nama : …………………

description

Pembelajaran IPS

Transcript of Pembelajaran IPS

Page 1: Pembelajaran IPS

TUGAS MANDIRI

RANGKUMAN MODUL 12

Disusu oleh :

Nama : …………………

UNIVERSITAS TERBUKA

2009

Page 2: Pembelajaran IPS

Merancang dan Menerapkan

Keterampilan Dasar IPS

KEGIATAN BELAJAR 1

Ketrampilan Dasar IPS

A. PENGERTIAN DASAR KETERAMPILAN IPS

IPS merupakan suatu kajian integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-

ilmu kemanusiaan untuk emningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic

competence). Pendidikan IPS terdiri atas bahan pilihan yang sudah

disederhanakan dan diorganisasikan secara psikologis dan ilmiah untuk

kepentingan tujuan pendidikan. Tujuan ilmu pengetahuan sosial ialah

membantu generasi muda dalam mengembangkan kemampuan membuat

keputusan yang informatif dan rasional bagi kebaikan masyarakat sebagai

warga negara dari sebuah dunia yang berbudaya majemuk, bermasyarakat

demokratis yag memiliki ketergantungan satu sama lain (NCSS, 1994).

Dalam pembelajaran IPS hal yang paling penting adalah berkaitan

dalam hubungan antar manusia.

B. KLASIFIKASI KETERAMPILAN DASAR IPS

Keterampilan dasar IPS dapat di klasifikasikan kedalam beberapa

kategori. Naum secara umum dapat terbagi atas (1) work study skills,

contohnya adalah membaca, membuat out-line, membaca peta, dan

menginterpretasikan grafik; (2) Group-process skills; contohnya adalah

berfikir kritis dan pemecahan masalah; serta (3) social-living skills; contohnya

adalah tanggung jawab, bekerja sama dengan orang lain, hidup dan bekerja

sama dalam suatu kelompok.

Oleh karena itu ketrampilan IPS merupakan dasar seseorang untuk

dapat berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat maka

NCSS (1971) mengemukakan bahwa terdapat beberapa keterampilan yang

seyogyanya dapat dimiliki, antara lain (1) keterampilan penelitian (research

Page 3: Pembelajaran IPS

skills), (2) keterampilan berfikir (thinking skills), (3) keterampilan

berkomunikasi (communication skills), dan (4) keterampilan penelitain

diperlukan untuk mengumpulkan data, seperti berikut ini.

1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data.

2. Mengumpulkan dan mengorganisasi data.

3. Menginterpretasikan data.

4. Menganalisis data

5. Mengevaluasi hasil

6. Menggeneralisasi hasil.

7. Mengaplikasikan pada konteks yang lain.

Keterampilan berfikir dapat memberikan kontribusi yang besar

terhadap pemecahan masalah dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Yang

termasuk kedalam keterampilan berfikir yang dapat di kembangkan guru

dalam pembelajaran, antara lain berikut ini :

1. Menetapkan sebab dan akibat

2. Mengevaluasi fakta

3. Memprediksi

4. Menyarankan konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena.

5. Meramalkan amsa depan.

6. Menyarankan alternatif pemecahan amsalah.

7. Mampu memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda

keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat di

perlukan untuk dapat melatih bagaimana seseorang dapat berhubungan dan

bekerja sama dengan orang lain.

Keterampilan yang termasuk kedalam keterampilan partisipasi sosial,

antara lain berikut ini :

Page 4: Pembelajaran IPS

1. Mengidentifikasi Konsekuensi dari tindakan seseorang dan dampaknya

terhadap orang lain.

2. Memperlihatkan kebaikan dan perhatian terhadap orang lain.

3. berbagi tugas dan membangun kerja sama dengan orang lain.

4. memfungsikan keanggotaan dan sebuah kelompk

5. mengadopsi beberapa variasi dari epran dalam kelompok

6. terbuka terhadap kritik dan saran.

Keterampilan berkomunikasi diperlukan agar siswa dapat

mengembangkan kemampuan untuk memahami orang lain melalui

komunikasi.

Beberapa diantaranya yang termasuk keterampilan untuk menunjang

berkomunikasi adalah :

1. pemahaman tentang lambang dan sistem lambang, seperti warna dalam

peta dan lambang >, = . + dalam matematika.

2. pemahaman tentang aturan dan ketentuan yang terkaitkan dengan sarana

komunikasi

3. pengungkapan gagasan secara jelas dan kreatif melalui berbagai bentuk

komunikasi.

C. PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENGEMBANGKAN

KETERAMPILAN DASAR IPS

Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara

menjadi matang dan memperoleh pengalaman baru dari sekitarnya. Mereka

menempuh serangkaian perkembangan intelektual yang memperlihatkan

kualitas ssuai denagn pengalaman yang diperoleh. Semakin bervariasi

lingkungan maka sekain bervariasi pengalaman yang diperoleh yang berarti

juga semakin baik kualitas intelektualnya diidentifikasi pada setiap aspek

perkembangan sebagai berikut :

Page 5: Pembelajaran IPS

Perkembangan fisik psikomotorik: pertumbuhan fisik telah mencapai

kematangan, anak mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan, melakukan

berbagai aktifitas dan keterampilan fisik yang ebrhubungan dengan berbagai

variasi memgang benda dan berjalan, membaca, duduk dan mendengarkan

dalam periode waktu yang cukup lama.

Perkembangan kogitif-bahasa: kemampuan mental anak berada pada

tahap praoperasional menuju operasional konkret. Anak memiliki

kemampuan untuk berfikir tentangs esuatu dan menyelesaikan permasalahan

dengan pemikiran karena telah dapat memanipulasi objek-objek simbolik.

Anak mampu menggunakan pemikiran untuk emmberikan penilaian atau

membuat keputusan.

Keterampilan kognitif yang dimiliki anak adalah : mengkladifikasi,

konservasi, merangkai, mengurut, membandingkan memahami perbedaan

waktu, memahami hubungan, mengorganisasi dan mengingat informasi,

mengenal tindakan, mengenal objek, mengenal perubahan dimensi serta

membuat hipotesa sederhana.

Perkembangan psikososial, emosional, dan moral: ditandai dengan

pertanyaan anak yang terfokus pada “apa yang dapat saya lakukan sendiri”.

Anak sangat berminat terhadap teman sebaya.

Pengembangan perasaan diri yang positif mendorong anak mampu

mengembangkan konsep diri yang positif, memahami peran dan posisi diri

serta melakukan penyesuaian diri.

Kegiatan belajar 2

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Terdapat benang merah yang berkaitan dengan pengembangan

keterampilan IPS, yaitu pertama, keterampilan utama dalam kronologi, dan

aplikasi keterampilan berfikir dalam menanggapi isu dan sepeti menentukan

lokasi, membaca, mengorganisasi, menaksir, dan mengkomunikasikan informasi.

Page 6: Pembelajaran IPS

A. PRINSIP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Terdapat beberapa prinsip dasar yang seyogyanya diperhatikan, antara

lain :

1. Keterampilan dasar IPS harus diberikan sebagai bagian dari sbuahtopik

pembelajaran,bukan merupakan hal yang terpisah.

2. Siswa sebaiknya diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan

keterampilan tersebut agar termotivasi untuk mengembangkannya.

3. Pemoddelan berupa contoh yang baik sebaiknya diberikan, serta siswa

dipandu untuk menggunakan keterampilan dasar tersebut sehingga dapat

mengembangkan kebiasaan yang baik sejak awal.

4. Siswa memerlukan peluang yang ebrulang-ulang untuk mempraktekkan

keterampilan. Dalam hal ini, guru memberikan koreksi dan penguatan

langsung atas kinerja mereka sehingga siswa mengetahui apakah sudah

berhasil atau maih memerlukan beberapa perbaikan.

5. Pada pengembangan keterampilan dasar IPS, siswa memerlukan bantuan

individual karena tidak semua siswa memiliki kecepatan yang sama dalam

hal penguasaan keterampilan yang dipelajari.

6. Pembelajaran ketrampilan dasar IPS sebaiknya disajikan dengan cara

muali dari yang paling mudah menuju ke tingkat yang lebih sulit, dimulai

dari yang sederhana sampai pada yang lebih rumit.

7. Siswa sebaiknya dibantu untuk menggeneralisasikan keterampilan-

keterampilan yang telah mereka peroleh dengan mepraktekkannya pada

berbagai keadaan.

8. Program pembelajaran sebaiknya luwes agar memungkinkan keterampilan

dapat diajarkan sesuai dengan keperluan siswa. Dalam hal ini, disarankan

dalam satu kegiatan pembelajaran dapat dikembanagkan beberapa

keterampilan sekaligus.

Page 7: Pembelajaran IPS

B. MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR

Dalam merancang dan menerapkan keterampilan dasar IPS beberapa

model pembelajaran yang mendukung dapat dilakukan untuk emngembangkan

keterampilan. Jika keterampilan dasar IPS sebagai mana yang telah dijelaskan

terdahulu ingin tercapai dengan baik maka pada pelaksanaannya harus

memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :

1. Kebermaknaan; dalam hal ini keteramapilan akan mengingat jika

pemahaman tentang informasi dan gagasan telah di peroleh siswa.

Keterampilan dapat diberikan melalui pengalaman siswa itu sendiri.

2. Penguatan; terdiri atas pengulangan oleh guru dan latihan oleh siswa.

Pengulangan dan latihan dapat meningkatkan keterampilan siswa. Dalam

hal ini, pengulangan dilakukan sampai siswa memperoleh peluang untuk

melakukan keterampilan dengan baik.

3. Umpan balik; kegaitan belajar akan efektif jika siswa menerima dengan

cepat tentang hasil-hasil tugas belajar tersebut. Umpan balik yang

sederhana, misalnya memberikan koreksi atas pekerjaan yang dilakukan

sehingga siswa mengetahui kekurangannya atau sebaliknya mengetahui

bahwa ia sudah menguasai keterampilan tersebut.

C. BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN

KETERAMPILAN DASAR

Beberapa model pembelajaran yang dapat mendukung dalam

mengembangkan keterampilan dasar IPS.

1. Diskusi

Kegiatan diskusi yang menyenangkan dapat dipenuhi dengan (a)

pengelompokkan arti istilah dan pernyataan, (b) mengadakan pemahaman

bersama dalam suatu kelompok (c) berbagai pengetahuan dan pengalaman,

(d) membantu siswa memahami informasi baru, (e) mengidentifikasi

berbagai opini dan pandangan, serta (f) bekerja sama dalam pemecahan

masalah.

Page 8: Pembelajaran IPS

2. Penyelidikan Terbimbing

Penyelidika terbimbing akan efektif jika mengikuti serangkaian langkah

berikut (a) siswa memilih atau diberi topik yang perlu diselidiki atau

diteliti, (b) mengumpulkan informasi yang mereka perlukan, (c)

menganalisis informasi yang telah mereka perlukan, dan (d) menyajikan

sebuah laporan tentang temuan-temuan penyelidikan tersebut presentasi di

kelas, serangkaian gambar, diagram, dan grafik dinding, atau laporan

tertulis.

3. Model Pemecahan Masalah

Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS

karena dapat menarik minat siswa untuk memecahkan masalah-masalah

yang terdapat di sekitar siswa. Dalam model pemecahan masalah ini,

tahap-tahap dalam penyelesaian berbeda-beda sesuai dengan permasalahan

yang bersangkutan. Namun demikian secara umum, tahapan-tahapan

diurutkan sebagai berikut :

a. Identifikasi Masalah

b. Survei Masalah

c. Definisi Masalah

d. Fokus Masalah

e. Analisis Faktor-faktor Penyebab

f. Pemecahan Masalah.

4. Kerja Kelompok

Melalui kerja kelompok siswa diberi peluang untuk menentukan tujuan,

mengajukan dan menyelidiki, penjelasan konsep, dan membahas masalah.

Menjadi bagian dari suatu kelompok akan menumbuhkan rasa saling

memiliki, saling menghormati, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku

serta keterbukaan pikiran, tanggung jawab, kerja sama, dan perhatian pada

orang lain juga dapat dikembangkan. Kerja kelompok yang baik

memerlukan persiapan yang cermat dan dipakai hanya untuk berikut ini :

Page 9: Pembelajaran IPS

a. Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan

dengan lebih baik oleh suatu kelompok dibandingkan oleh

perseorangan.

b. Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat

diberi tugas berguna yang harus dilaksanakan.

c. Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan

yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan

kepada mereka.

Kegiatan belajar 3

PEMBELAJARAN IPS TERPADU

A. KONSEP DASAR DAN JENIS-JENIS PEMBELAJARAN TERPADU

Model Pembelajaran integrasi pada dasarnya merupakan suatu sistem

pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun

kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip

keilmuan secara holistik bermakna dan otentik. Karakteristik model

pembelajaran integrasi adalah holistik, bermakna, otentik, dan aktif.

Pembelajaran terpadu sangat diperlukan terutama untuk sekolah dasar

karena pada jenjang ini siswa meghayati pengalamannya masih secara totalitas

serta masih sulit menghadapi pemilahan yang artificial.

Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan

beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan

pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.

Kesepuluh cara atau model tersebut adalah (1) fragmented (2) connected

(3) nested (4) sequenced (5) shared (6) webbed, (7) threaded (8) integrated

(9) immersed (10) networked.

Page 10: Pembelajaran IPS

1. Model Penggalan (Fragmented)

Pembelajaran Fragmented seperti pada pembelajaran tradisional yang

memisah-misahkan disiplin ilmu atas beberapa, seperti matematika, sains,

bahasa, dan studi sosial, serta humaniora, sains dan seni. Model ini

mengajarkan disiplin-disiplin tersebut secara terpisah tanpa adanya usaha

untuk mengaitkan atau memadukan.

2. Model Keterhubungan (Connected)

Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran

dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir

pembelajaran kosa kata, struktur, membaca dan mengarang. Penguasaan

butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam mebentuk

kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan

pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak

berlangsung secara otomatis.

3. Model Sarang (Nested)

Model nested merupakan pemaduan bebagai bentuk penguasaan konsep

keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut

keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)

Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata

pelajaran yang berbeda secara paralel. Pembelajaran terpadu bertahap

merupakan pembelajaran yang ditempuh dengan cara mengajarkan dua

mata pelajaran yang secara material (bahan ajar) memiliki kesamaan

materi dan keterkaitan antar keduanya. Terpadu ini ditempuh dalam upaya

mengutuhkan atau menyatukan materi-materi yang bercirikan sama dan

terkait agar lebih menyeluruh dan utuh.

Page 11: Pembelajaran IPS

5. Model Berbagi (Shared)

Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya

“overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.

Pembelajaran terpadu berbagia adalah pendekatan atau tata cara

pembelajaran yang dilakukan dengan cara berbagi pokok bahasan (materi)

diantara mata pelajaran yang tumpang tindih (dimana satu pokok bahasan

terdapat pada beberapa mata pelajaran). Penggunaan strategi pembelajaran

model ini secara metodologis dapat mengembangkan kemampuan dan

kreativitas siswa secara lebih efektif karena pendekatan ini menuntun

siswa untuk membuka wawasan dan cara berfikir yang luas dan mendalam

melalui pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu.

6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)

Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemandu bahan dan

kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu jejaring adalah model

pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang

berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain.

Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik

dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.

7. Model Galur (Threaded)

Pembelajaran terpadu bergalur merupakan pendekatan pembelajran yang

ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan

benang merah (galur) yang berasal dari konsep yang terdapat dalam

berbagai disiplin ilmu. Model threaded merupakan model pemaduan

bentuk keterampilan, misalnya melakukan prediksi dan estimasi dalam

matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita

dalam novel. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang disebut meta-

curriculum.

8. Model Keterpaduan (Integrated)

Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata

pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.

Model ini berangakat dari adanya tumpang tindih beberapa konsep,

Page 12: Pembelajaran IPS

keterampilan dan sikap yang dituntut dalam pembelajaran sehingga perlu

adanya pengintegrasian multi disiplin.

9. Model Celupan (Immersed)

Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan

memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan

medan pemakaiannya. Dalam hal ini, tukar pengalaman dan pemanfaatan

pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

10. Model Jejaring (Networked)

Terakhir, model networked merupakan model pemaduan pembelajaran

yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk

pemecahan masalah maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah

siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks

yang berbeda-beda.

B. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu memiliki beberapa kelamahan dan keunggulan.

Keunggulan dan kelemahan tersebut diantaranya berikut ini :

1. Keunggulan Pembelajaran Terpadu

a. Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas.

b. Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi

pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai

dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan kesiapan

siswa.

c. Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima,

menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep,

pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok

bahasan atau bidang studi.

d. Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya pembelajaran,

disamping menyederhanaan langkah-langkah pembelajaran.

Page 13: Pembelajaran IPS

2. Kelemahan Pembelajaran Terpadu

a. Dilihat dari aspek guru, model ini menuntut tersedianya peran guru

yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi,

keterampilan metodologi yang handal, kepercayaan diri dan etos

akademik yang tinggi dan berani untuk mengemas dan

mengembangkan materi.

b. Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran terpadu termasuk memiliki

peluang untuk pengembangan krativitas akademik.

c. Dilihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran terapdu

memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak.

d. Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran terpadu memerlukan jenis

kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.

e. Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran terpadu

tersebut membutuhkan sistem penilaian dan pengukuran.

C. PEMBELAJARAN TERPADU DALAM ILMU PENGETAHUAN SISIAL

(IPS)

Pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-

ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,

budaya. Pengetahuan sosial dirumuskan atas dasr realitas dan fenomena sosial

yang mewujudkan satu pendekatan intradisipliner dari aspek dan cabang-

cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, pilitik, hukum,

budaya).

Pengertian dan struktur yangd emikian itu maka IPS disekolah dapat dikenali

dengan beberapa rumusan singkat sebagai ebrikut :

1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,

sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan

juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan sumantri, 2001)

2. Materi kajian IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah,

ekonomi, hukum dan politik, sosiologi yang dikemas sedemikian upa

menjadi pokok bahasan atau tema tertentu.

Page 14: Pembelajaran IPS

3. Materi IPS juga menyangkut berbagai amsalah sosial yang dirumuskan

melalui tema-tema pendekatan intradidipliner dan multidispliner.

4. Isi materi dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan

masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan

pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-

upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan,

kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan (Daljoeni, 1981.)

tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial itu ialah untuk memperkaya dan

mengembangkan kehidupan peserta didik dengan mengembangkan

kemampuannya (abilities and power) dalam lingkungannya dan melatih

mereka untuk menempatkan dalam masyarakat demokrasi.

1. Model Integrasi Berdasarkan Tema

Dalam pembelajaran IPS keterpaduan berdasarkan tema yang terkait

seperti apriwisata. Pariwisata dalam contoh yang dikembangkan ditinjau

dari ebrbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ilmu pengetahuan sosial.

Priwisata dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis

yang tercakup dalam didiplin geografi. Secara sosiologis, priwisata itu

juga ditinjau dari pertisipasi masyarakat, pengaruhnya terhadap kondisi

sosial budaya setempat.

2. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama

Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melauli tema yang berdasarkan

pada poensi utama yang ada diwilayah setempat. Sebagai contoh, disini

adalah poensi kebudayaan Bali. Dalam pembelajran yang dikembangkan

dalam budaya Bali dikaji dari faktor alam, sosial/antropologis, ditinjau

histori kronologis dan kausalitas, serta prilaku terhadap aturan.

3. Model integrasi berdasarkan permasalahan.

Model pembelajran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan

permasalahan yang ada, contohnya adalah permasalahan banjir. Apda

pembelajran ini, permasalahan banjir ditinjau dari beberapa faktor sosial

yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor ekonomis, sosial dan budaya,

faktor alam, tinjauan historis kronologis dan kausalitas serta prilaku

masyarakat terhadap aturan.