EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat...

59
EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) KECAMATAN BAKTIRAJA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH: DICKY ALAMSYAH PULUNGAN 100301063 / ILMU TANAH PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

Transcript of EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat...

Page 1: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK TANAMAN

BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) KECAMATAN BAKTIRAJA

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA

SKRIPSI

OLEH:

DICKY ALAMSYAH PULUNGAN

100301063 / ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Page 2: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK TANAMAN

BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) KECAMATAN BAKTIRAJA

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA

SKRIPSI

OLEH:

DICKY ALAMSYAH PULUNGAN

100301063 / ILMU TANAH

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana di Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Page 3: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Judul : Evaluasi Kesesuaian Retensi Hara Untuk Tanaman

Bawang Merah (Allium ascalonicum) Kecamatan Baktiraja

Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara

Nama : Dicky Alamsyah Pulungan

NIM : 100301063

Program Studi : Agroekoteknologi

Minat : Ilmu Tanah

Disetujui Oleh

Komisi Pembimbing

Ir. Supriadi, MS. Ir. Bintang Sitorus, MP.

Ketua Anggota

Mengetahui,

Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, M.Sc.

Ketua Program Studi Agroekoteknologi

Tanggal Lulus : 08 Oktober 2015

Page 4: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

ABSTRACT

This research titled is The Evaluation of Nutrient Retention Suitability for

Shallot (Allium ascalonicum) in Baktiraja Sub-district of Humbang Hasundutan

District, North Sumatera Province. The aim of this research is to evaluate the

suitability of nutrient retention for Shallot in Baktiraja Sub-district of Humbang

Hasundutan District, North Sumatera Province. The research was using Purposive

Random Sampling Method with 30 samples and using 3 the parameters, which are

pH, CEC, and C-Organic. The result of this research show that land quality

nutrient retentiont at Baktiraja Sub-District of Humbang Hasundutan District

for shallot (Allium ascalonicum) is moderately suitable (S2). The criteria

for pH and C-Organic are highly suitable (S1), and at the same time is

moderately suitable (S2) for CEC.

Keyword : Shallot, Purposive Random Sampling, pH, CEC, C-Organic

Page 5: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

ABSTRAK

Penelitian berjudul Evaluasi Kesesuaian Retensi Hara Untuk Tanaman

Bawang Merah (Allium ascalonicum) Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi

kesesuaian retensi hara untuk tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan 30 sampel

dan 3 parameter, yaitu pH, KTK, dan C-Organik. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kualitas lahan retensi hara di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan Sumatera Utara untuk tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum)

tergolong sesuai (S2). Karakteristik pH dan C-Organik tergolong sangat sesuai

(S1), sedangkan KTK tergolong sesuai (S2).

Kata kunci : Bawang Merah, Purposive Random Sampling, pH, KTK, C-Organik

Page 6: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 16 Januari 1993

dari ayah H. Syamsudin Pulungan, S.Sos dan ibu Hj. Nuraini Sinaga.

Penulis merupakan putra kedua dari dua bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Dasar pada

tahun 2004 di SDN 060898 Medan, Sekolah Menengah Pertama pada

tahun 2007 di SMP Harapan 1 Medan, Sekolah Menengah Akhir pada

tahun 2010 di SMA Negeri 1 Medan. Penulis masuk Perguruan Tinggi pada

tahun 2010 melalui jalur Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri

(UMB-PTN) di Program Studi Agroekoteknologi dengan minat Ilmu Tanah

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis merupakan Ketua Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA)

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan Periode 2013-2014.

Penulis juga aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi

(HIMAGROTEK) dan sebagai anggota Forum Komunikasi Himpunan

Mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia (FOKUSHIMITI). Penulis juga pernah

menjadi Delegasi Musyawarah Nasional (MUNAS) dan Seminar Nasional

(SEMNAS) Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia

(FOKUSHIMITI) dengan tema Percepatan Pencapaian Ketahanan

Pangan Melalui Revitalisasi Lahan Marginal yang dilaksanakan di

Universitas Padjadjaran Bandung pada tanggal 13 – 17 Desember 2013.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kebun Bangun

PT. Perkebunan Nusantara III pada tahun 2013.

Page 7: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat dan rahamat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat

pada waktunya. Adapun judul dari skripsi ini adalah ”Evaluasi Kesesuaian

Retensi Hara Untuk Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum)

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara”.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang

telah mendukung penulis sepenuhnya selama ini. Penulis juga menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Bapak Ir. Supriadi, MS. selaku ketua komisi

pembimbing dan kepada Ibu Ir. Bintang Sitorus, MP. selaku anggota komisi

pembimbing yang telah memberikan masukan yang membangun kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat kedepannya bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Medan, Oktober 2015

Penulis

Page 8: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

DAFTAR ISI

ABSTRACT ...................................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

Kegunaan Penelitian .................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) ....................................... 3

Survei Tanah .............................................................................................. 5

Kesesuaian Lahan ...................................................................................... 7

Sifat Kimia Tanah ...................................................................................... 9

pH ....................................................................................................... 9

C-Organik ........................................................................................... 10

Kapasitas Tukar Kation (KTK) .......................................................... 10

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 12

Bahan dan Alat .......................................................................................... 12

Metode Penelitian ...................................................................................... 12

Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 13

Persiapan ............................................................................................ 13

Pelaksanaan ........................................................................................ 13

Analisis Laboratorium ........................................................................ 13

Pengumpulan Data ............................................................................. 14

Pengolahan Data ................................................................................ 14

Page 9: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ........................................................................................................... 16

Kondisi Umum Sampel ...................................................................... 16

Sifat Kimia Tanah .............................................................................. 16

pH Tanah .................................................................................... 16

C-Organik ................................................................................... 18

Kapasitas Tukar Kation .............................................................. 20

Produksi Tanaman Bawang Merah .................................................... 22

Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang

Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Uji Asumsi Data Klasik .............................................................. 23

Uji Normalitas ...................................................................... 24

Uji Multikolinieritas ............................................................. 24

Uji Autokorelasi .................................................................... 24

Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 24

Analisis Korelasi ........................................................................ 24

Analisis Regresi Kuadratik ......................................................... 25

Pembahasan ............................................................................................... 26

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ................................................................................................ 29

Saran .......................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN DATA

LAMPIRAN PETA

LAMPIRAN FOTO

Page 10: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

6

8

16

18

18

20

20

22

22

23

25

25

DAFTAR TABEL

No Hal

1 Macam-macam Peta Tanah berdasarkan Skala Peta

2 Kesesuaian Lahan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum)

3 Data Ketinggian Tempat (mdpl) Sampel Lahan Kopi di Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

4 Persentase Luasan Nilai pH (%) Sampel Lahan Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

5 Data pH Sampel Lahan Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja

Kabupaten Humbang Hasundutan

6 Persentase Luasan Kandungan C-Organik (%) Sampel Lahan

Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan

7 Data Kandungan C-Organik (%) Sampel Lahan Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

8 Persentase Luasan Kandungan KTK (%) Sampel Lahan Bawang

Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

9 Data Kandungan KTK (me/100g) Sampel Lahan Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

10 Data Produksi Bawang Merah (ton/ha) Sampel Lahan Bawang

Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

11 Analisis Korelasi Sifat Kimia Tanah Terhadap Produksi

12 Analisis Regresi Kuadratik Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi

Bawang Merah

Page 11: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

DAFTAR GAMBAR

No Hal

1 Peta Sebaran Kriteria pH Untuk Tanaman Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

2 Peta Kesesuaian Lahan Prameter pH Untuk Tanaman Bawang Merah

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

3 Peta Sebaran Kriteria C-Organik Untuk Tanaman Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

4 Peta Kesesuaian Lahan Prameter C-Organik Untuk Tanaman

Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan

5 Peta Sebaran Kriteria Kapasitas Tukar Kation (KTK) Untuk

Tanaman Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten

Humbang Hasundutan

6 Peta Kesesuaian Lahan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Untuk

Tanaman Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten

Humbang Hasundutan

7 Peta Produksi Bawang Merah Kecamatan Baktiraja Kabupaten

Humbang Hasundutan

17

17

19

19

21

21

23

Page 12: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

DAFTAR LAMPIRAN

No Hal

1 Data Kondisi Umum Lahan Bawang Merah dan Sifat Kimia Tanah

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

2 Hasil Analisis pH, Kapasitas Tukar Kation (KTK), dan C-Organik

3 Kriteria Penilaian Sifat Kimia Hasil Analisis Tanah menurut Balai

Penelitian Tanah Bogor

4 Uji Normalitas pH

5 Uji Normalitas KTK

6 Uji Normalitas C-Organik

7 Uji Normalitas Produksi

8 Uji Multikolinieritas

9 Uji Autokorelasi

10 Uji Heteroskedastisitas

11 Analisis Korelasi Sifat Kimia Tanah Terhadap Produksi

12 Analisis Korelasi Antar Sifat Kimia Tanah

13 Analisis Regresi Kuadratik pH Terhadap Produksi

14 Analisis Regresi Kuadratik KTK Terhadap Produksi

15 Analisis Regresi Kuadratik C-Organik Terhadap Produksi

16 Peta Administrasi Kecamatan Baktiraja

17 Peta Sebaran Titik Sampel

18 Peta Ketinggian Tempat Kecamatan Baktiraja

19 Foto

32

33

34

35

35

36

36

37

37

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

Page 13: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu

tanaman hortikultura yang sangat diminati di Indonesia. Hampir disetiap

makanan khas Indonesia didapati olahan makanan yang ditambahkan

bawang merah didalamnya. Oleh sebab itu, bawang merah merupakan

salah satu komoditi yang penting di Indonesia. Bawang merah secara nasional

memiliki areal seluas 98.937 Ha dengan produktivitas sebesar 10,22 Ton/Ha

(BPS dan Dirjen Hortikultura, 2014).

Wilayah pengembangan bawang merah saat ini tersebar pada beberapa

provinsi dengan sentra utama terletak pada Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat,

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan dan Sulawesi

Tengah. Di Sumatera Utara sentra produksi bawang merah berada di Kabupaten

Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Simalungun dan

Kabupaten Tapanuli Utara (Rajagukguk, 2013).

Luas Kabupaten Humbang Hasundutan adalah 251.765,93 Ha. Terdiri dari

10 Kecamatan, 153 Desa, dan 1 Kelurahan. Kecamatan tersebut antara lain, yaitu:

Kecamatan Pakkat, Kecamatan Onanganjang, Kecamatan Sijamapolang,

Kecamatan Lintongnihuta, Kecamatan Paranginan, Kecamatan Doloksanggul,

Kecamatan Pollung, Kecamatan Parlilitan, Kecamatan Tarabintang dan

Kecamatan Baktiraja (Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, 2014).

Kecamatan Baktiraja memiliki areal dengan luas 2.231,91 Hektar

dan ketinggian tempat 900-1400 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Kecamatan Baktiraja terdiri atas 7 (tujuh) Desa, antara lain yaitu: Desa

Page 14: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Sinambela, Marbun Toruan, Simangulampe, Simamora, Siunong Unong Julu,

Tipang, Marbun Tonga dan Marbun Dolok.

Pada tahun 2013, produksi bawang merah di Sumatera Utara menurun

41,33% dibandingkan dengan produksi pada tahun sebelumnya dengan luas lahan

1.048 Ha dan produktivitasnya 7,92 Ton/Ha (BPS dan Dirjen Hortikultura, 2014).

Sehingga peneliti merasa perlu dilakukan evaluasi kesesuaian retensi hara untuk

tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) yang berada di Kecamatan

Baktiraja yang terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dengan adanya evaluasi kesesuaian retensi hara ini, maka diharapkan

petani di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan dapat

mengembangkan komoditi tanaman bawang merah pada lahan yang sesuai

dengan potensinya, sehingga produksi yang akan diperoleh dapat mencapai angka

optimum dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan

masyarakatnya.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian

retensi hara untuk tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) di Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.

Kegunaan Penelitian

- Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.

- Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian

di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Page 15: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Bawang Merah

Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditas sayuran yang

penting karena mengandung gizi yang tinggi, bahan baku untuk obat-obatan,

sebagai pelengkap bumbu masak, memiliki banyak vitamin, dan berperan sebagai

aktivator enzim didalam tubuh. Setiap 100g bawang merah mengandung 39

kalori, 150mg protein, 0.30g lemak, 9.20g karbohidrat, 50 vitamin A, 0.30mg

vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg fosfor, dan 20g air

(Napitupulu dan Winarto, 2010).

Bawang merah yang umumnya digunakan di Indonesia terdapat beberapa

varietas, anatara lain: Varietas Bima Brebes, Medan, Keling, Maja Cipanas,

Sumenep, Kuning, Kuning Gombong, dan Bangkok. Varietas tersebut memiliki

keunggulan masing-masing yang berbeda. Beberapa varietas tersebut dapat

beradaptasi terhadap ketinggian tempat tanam. Beberapa varietas dapat tumbuh di

dataran tinggi, sebagiannya di dataran rendah (Putrasamedja dan Suwandi, 1996).

Beberapa varietas bawang merah yang diusahakan di dataran rendah

umurnya relatif pendek, bervariasi antara 55 sampai 70 hari tergantung pada

varietas dan musim tanamnya. Daya adaptasi bawang merah yang ada di

Indonesia cukup luas. Penanaman bawang merah ke daerah yang lebih

tinggi menyebabkan tanaman memiliki umur panen yang lebih panjang,

yaitu dapat mencapai umur 100 hari di ataran tinggi untuk satu varietas

sama yang beradaptasi luas. Adanya perbedaan umur tanaman bawang merah

di lapangan untuk siap dipanen merupakan manifestasi dari tanggapan

tanaman tersebut terhadap pengaruh lingkungan dan yang paling menonjol

adalah kondisi agroklimat yang terjadi antara dataran rendah

Page 16: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

dengan dataran tinggi, seperti keadaan temperatur udara, evaporasi,

lamanya penyinaran matahari dan radiasi matahari yang diterima

setiap harinya, termasuk perbedaan curah (Putrasamedja dan Suwandi, 1996).

Bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran

rendah sampai tinggi, yaitu pada ketinggian 0-1000 mdpl. Meskipun demikian

ketinggian optimalnya adalah 10-30 mdpl saja. Pada ketinggian 500-1000 mdpl,

juga dapat tumbuh, namun pada ketinggian itu yang berarti suhunya rendah

pertumbuhan tanaman terhambat dan umbinya kurang baik (Wibowo, 2007).

Penanaman bawang merah dengan biji sangat potensial dikembangkan

saat ini atau dengan kata lain memiliki prospek yang baik. Dibandingkan

penanaman dengan umbi, penananaman dengan biji memiliki kelebihan antara

lain menekan biaya produksi baik dalam penyediaan bahan tanaman dan

pengangkutan, potensi lebih besar yaitu 32 ton/ha sedangkan dari umbi hanya

mencapai 18-20 ton/ha, bebas dari penyakit tular umbi dan penanganan lebih

efisien (Marsela, 2011).

Wilayah pengembangan bawang merah saat ini tersebar pada

beberapa provinsi dengan sentra utama terletak pada Provinsi Sumatera Utara,

Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Tengah. Di Provinsi Sumatera Utara sentra produksi

bawang merah berada di Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang

Hasundutan, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Tapanuli Utara

(Rajagukguk, 2013). Produksi bawang merah di Sumatera Utara menurun

sebesar 41,33% dengan luas lahan 1.048 ha dan produktivitasnya 7,92 ton/ha

(BPS dan Dirjen Hortikultura, 2014).

Page 17: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Survei Tanah

Survei tanah dapat di definisikan sebagai penelitian tanah di lapangan dan

laboratorium yang dilakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu

terhadap suatu areal dan didukung oleh informasi dari sumber lain yang relevan.

Pengamatan sistematis disertai deskripsi, klasifikasi menghasilkan output

pemetaan tanah yang disajikan sebagai informasi bagi kalangan pengguna dan

sumber informasi pengembangan penggunaan lahan sekaligus evaluasi dan

prediksi pengaruh penggunaan lahan terhadap lingkungan (Abdullah, 1993).

Tujuan survei adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan

mengelompokkan tanah-tanah yang sama atau hampir sama sifatnya ke dalam

satuan peta tanah yang sama serta melakukan interpretasi kesesuaian lahan dari

masing-masing satuan peta tanah tersebut untuk penggunaan-penggunaan lahan

tertentu. Sifat dari masing-masing satuan peta tanah secara singkat dicantumkan

dalam legenda, sedangkan uraian lebih detail dicantumkan di laporan survei tanah

yang selalu menyertai peta tanah tersebut (Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007).

Untuk menghasilkan peta yang baik dan benar, kegiatan yang dilakukan

dalam survei tanah meliputi persiapan, pelaksanaan lapangan dan pengolahan data

yang sebaik-baiknya (Hardjowigeno, 2003).

Survei tanah berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas 6 macam, yaitu

peta tanah bagan, eksplorasi, tinjau, semi-detail, detail dan sangat detail

(tabel 1). Masing-masing peta tersebut memiliki skala peta yang berbeda-beda

(Hakim, dkk, 1986).

Page 18: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Tabel 1. Macam-macam Peta Tanah berdasarkan Skala Peta (Hakim, dkk 1986).

Macam

Peta

Skala Luas per

1 cm2

peta

Kerapatan

pengamatan

rata-rata

Satuan peta

dan Satuan

tanah

Contoh

penggunaan Kisaran Umum

Bagan ≤ 1:2.500.000 1:2.500.000 625 km2 Dihimpun dari data

peta yang ada

(studi pustaka)

Assosiasi dan

beberapa

konsosiasi:

ordo, sub-ordo

Gambaran umum

tentang sebaran tanah di

tingkat nasional; materi

pendidikan.

Eksplorasi 1:1.000.000

s/d

1:500.000

1:1.000.000 100 km2

atau kurang

Dihimpun dari data

peta yang ada

(studi pustaka)

Assosiasi dan

beberapa

konsosiasi:

grup dan

sub-grup

Perencanaan tingkat

nasional, untuk

menentukan penelitian

secara terarah, materi

pendidikan.

Tinjau 1:500.000

s/d

1:200.000

1:250.000

1:100.000

625 ha

100 ha

1 tiap 12,5 km2

1 tiap 2 km2

Assosiasi dan

beberapa

konsosiasi:

sub-grup

dan family

Perencanaan

pembangunan makro di

tingkat regional dan

provinsi; Penyusunan

tata ruang wilayah suatu

provinsi, Penyusunan

penggunaan lahan

secara nasional;

Penentuan lokasi

wilayah prioritas untuk

dikembangkan

Semi-

detail

1:100.000

s/d

1:25.000

1:50.000 25 ha 1 tiap 50 ha Konsosiasi

beberapa

komplek dan

asosiasi,

family / seri.

Penyusunan peta tata

ruang wilayah

kabupaten / kota;

Perencanaan mikro

untuk proyek-proyek

pertanian, perkebunan,

transmigrasi,

perencanaan dan

perluasan jaringan

irigasi.

Detail 1:25.000

s/d

1:10.000

1:25.000

1:20.000

1:10.000

6, 25 ha

5 ha

1 ha

1 tiap 12,5 ha

1 tiap 8 ha

1 tiap 2 ha

Konsosiasi

beberapa

komplek:

Fase dari

family dan seri.

Perencanaan mikro dan

operasional proyek-

proyek pengembangan

tingkat

kabupaten/kecamatan,

transmigrasi,

perencanaan dan

perluasan jaringan

irigasi sekunder dan

tertier.

Sangat

Detail

≥ 1:10.000 1:5.000 0,25 ha Konsosiasi,

fase dari seri

Perencanaan dan

pengolahan lahan di

tingkat petani,

penyusunan rancangan

usaha tani konservasi;

Intensifikasi

penggunaan lahan

kebun.

Page 19: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan aktual (current land suitability) adalah potensi lahan

yang mendasar, sedangkan kesesuaian lahan potensial (potensial land suitability)

adalah potensi lahan masa yang akan datang akan lebih bagus jika lahan

mengalami perbaikan. Perbaikan lahan (land improvment) merupakan usaha-

usaha perbaikan lahan yang memerlukan biaya yang tinggi, yang umumnya tidak

dapat ditanggung petani secara individual, seperti pembangunan fasilitas drainase

untuk reklamasi rawa, fasilitas irigasi, dan sebagainya (Hakim, dkk, 1986).

Dalam penelitian kelas kesesuaian lahan menurut Cibro (2013),

digolongkan atas dasar kelas-kelas kesesuaian lahan sebagai berikut :

1. Kelas S1 : Sangat Sesuai (highly suitable), lahan tidak mempunyai pembatas

yang serius untuk menerapkan pengelolaan yang diberikan atau hanya

mempunyai pembatas yang tidak berarti secara nyata terhadap produksinya

dan tidak akan menaikkan masukan atas apa yang telah biasa dilakukan.

2. Kelas S2 : Sesuai (moderately suitable), lahan mempunyai pembatas yang

agak serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaannya yang harus

diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi atau keuntungan dan

meningkatkan masukan yang diperlukan.

3. Kelas S3 : Kurang Sesuai (marginally suitable), lahan mempunyai pembatas

yang serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaannnya yang harus

diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi dan keuntungan atau lebih

meningkatkan masukan yang diperlukan.

4. Kelas N : Tidak Sesuai (not suitable), lahan yang mempunyai faktor pembatas

yang sangat berat dan/atau sulit diatasi.

Page 20: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Tabel 2. Kesesuaian Lahan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum)

Persyaratan Penggunaan/

Karakteristik Lahan

Kelas Kesesuaian Lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (°C) 20 - 25 25 - 30 30 - 35 > 35

18 - 20 15 - 18 <15

Ketersediaan Air (wa)

Curah Hujan (mm) 350 - 600 600 - 800 800 - 1.600 > 1.600

300 - 350 250 - 300 < 250

Ketersediaan Oksigen (oa)

Drainase baik

agak terhambat

agak cepat

sedang terhambat

sangat terhambat

cepat

Media Perakaran (rc)

Tekstur halus, agak halus,

sedang - agak kasar kasar

Bahan Kasar (%) > 15 15 - 35 35 - 55 > 55

Kedalaman Tanah (cm) > 50 30 - 50 20 - 30 <20

Gambut:

Ketebalan (cm) < 60 60 - 140 140 - 200 > 200

Ketebalan (cm), jika ada Disisipan bahan mineral/pengkayaan

< 140 140 - 200 200 - 400 > 400

Kematangan saprik+ saprik, hemik+ hemik, fibrik+ fibrik

Retensi Hara (nr)

KTK liat (cmol) > 16 ≤ 16

Kejenuhan Basa (%) > 35 20 - 35 < 20

pH H₂O 6,0 - 7,8 5,8 - 6,0 < 5,8

7,8 - 8,0 >8,0

C-Organik (%) > 1,2 0,8 - 1,2 < 0,8

Toksisitas (xc)

Salinitas (dS/m) < 2 2 - 3 3 - 5 > 5

Sodisitas (xn)

Alkalinitas/ESP (%) < 20 20 - 35 35 - 50 > 50

Bahaya Sulfidik (xs)

Kedalaman Sulfidik (cm) > 75 50 - 75 30 - 50 < 30

Bahaya Erosi (eh)

Lereng (%) < 8 8 - 16 16 -30 > 30

Bahaya Erosi sangat rendah rendah - sedang berat sangat berat

Bahaya Banjir (fh)

Genangan F0 - - > F0

Penyiapan Lahan (lp)

Batuan di Permukaan (%) < 5 5 - 15 15 - 40 > 40

Singkapan Batuan (%) < 5 5 - 15 15 - 25 > 25

Page 21: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Sifat Kimia Tanah

pH

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman yang dinyatakan dengan nilai

pH. Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam tanah. Semakin

banyak H+ dalam tanah, maka semakin masam tanah tersebut nilai pH semakin

kecil. Di dalam tanah, selain H+ dan ion-ion lain, ditemukan pula ion hidroksida

(OH-), yang jumlahnya berbanding terbalik dengan H

+. Bila kandungan H

+

sama dengan OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai nilai pH 7

(Sumirat, 2009).

Kemasaman tanah berakibat langsung terhadap tanaman. Karena

meningkatnya kadar ion-ion hidrogen bebas. Tanaman akan tumbuh dan

berkembang dengan baik pada pH optimum yang dikehendakinya. Apabila pH

jenis tanah itu tidak sesuai dengan persyaratan fisiologisnya, pertumbuhan

tanaman akan terhambat. Kemasaman tanah berakibat pula terhadap baik atau

buruknya atau cukup kurangnya unsur hara yang tersedia. Dalam hal ini pada pH

sekitar 6,5 tersedianya unsur hara dinyatakan paling baik. Pada pH dibawah 6,0

unsur P, Ca, Mg, Mo ketersediaannya berkurang. Pada pH dibawah 4,0

ketersediaan unsur makro dan Mo dinyatakan buruk sekali. Pada pH rendah

ketersediaan Al, Fe, Mn, Bo akan meningkat dan dapat menyebabkan keracunan

bagi tanaman (Sutedjo dan Kartasapoetra, 1991).

Nilai pH tanah sangat menentukan ketersediaan dan serapan hara oleh

tanaman. Pada tanah masam ditemukan unsur-unsur beracun. Hal ini disebabkan

oleh terjadinya peningkatan kelarutan unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu dan Co) pada

jumlah yang besar sehingga bersifat toksik bagi tanaman, sedangkan Mo akan

Page 22: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

bersifat racun pada pH yang terlalu alkalin. Selain itu, pH tanah juga menentukan

perkembangan dan populasi mikroba tanah (Sumirat, 2009).

C-Organik

Karbon merupakan komponen utama dari bahan organik. Pengukuran

C-Organik secara tidak langsung dapat menentukan bahan organik melalui

penggunaan faktor koreksi tertentu. Faktor yang selama beberapa tahun ini

digunakan adalah faktor Van Bemmelen yaitu 1.724 dan didasarkan pada asumsi

bahwa bahan organik mengandung 58% karbon (Mukhlis, 2007).

Purba (2009) mengemukakan bahwa kandungan bahan organik tanah

merupakan penentu kualitas tanah untuk tanah mineral, semakin tinggi kandungan

bahan organik maka kualitas tanah mineral tersebut semakin baik.

C-organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah

untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar karbon dalam bahan organik

tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga

menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk

kerusakan tanah yang umum terjadi (Hakim, dkk, 1986).

Kapasitas Tukar Kation

Kation adalah ion bermuatan positif seperti Ca++

, Mg++

, NH4+, H

+, Al

3+

dan sebagainya. Didalam tanah kation-kation tersebut terlarut di dalam air tanah

atau diserap oleh koloid-koloid tanah. Banyaknya kation yang dapat

diserap tanah persatuan berat tanah dinamakan kapasitas tukar kation (KTK).

Kation-kation yang telah diserap oleh koloid-kolid tanah tersebut sukar tercuci

oleh air gravitasi, tetapi dapat diganti oleh kation lain yang terdapat dalam larutan

tanah. Hal tersebut dinamakan pertukaran kation. Jenis-jenis kation yang telah

Page 23: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

disebutkan diatas merupakan kation-kation yang umumnya ditemukan dalam

kompleks jerapan tanah (Brady, 1974).

Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat

hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu

menyerap dan menyediakan unsur hara lebih baik daripada tanah dengan KTK

rendah. Karena unsur-unsur hara tersebut tidak mudah hilang tercuci oleh air

(Hardjowigeno, 2003).

Biasanya KTK tanah dipengaruhi oleh sifat dan ciri tanah itu sendiri,

antara lain: reaksi tanah atau pH tanah, tekstur atau jumlah liat, jumlah mineral

liat, bahan organik, pengapuran dan pemupukkan (Hakim, dkk, 1986).

Kapasitas Tukar Kation (KTK) setiap jenis tanah berbeda-beda.

Humus yang berasal dari bahan organik mempunyai KTK jauh lebih tinggi

(100-300 me/100g). Koloid yang bersal dari batuan memiliki KTK lebih rendah

(3-150 me/100g). Secara kualitatif KTK tanah dapat diketahui dari teksturnya.

Tanah dengan kandungan pasir yang tinggi memiliki KTK yang lebih rendah

dibandingkan dengan tanah dengan kandungan liat atau debu. KTK tanah yang

rendah dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik seperti kompos

atau pupuk kandang, penambahan hancuran batuan zeolit secara signifikan juga

dapat meningkatkan KTK tanah (Novizan, 2005).

Page 24: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lahan untuk Tanaman Bawang Merah

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara.

Analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi

Tanaman, Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran pada bulan November 2014 – Juni 2015.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta administrasi lokasi

penelitian skala 1:35.000 digunakan sebagai peta dasar, sampel tanah yang

diambil dari daerah penelitian untuk dianalisis di laboratorium, dan bahan-bahan

lainnya yang dibutuhkan selama penelitian.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Global Position System

(GPS) digunakan untuk mengetahui koordinat lokasi penelitian, bor tanah untuk

mengambil sampel tanah, plastik sebagai tempat menyimpan sampel tanah, label

sebagai alat penanda sampel dan alat tulis lainnya, timbangan analitik untuk

menimbang sampel tanah dan alat lainnya yang berhubungan dengan analisis

laboratorium dan kamera sebagai alat dokumentasi selama penelitian.

Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei,

pengambilan sampel dengan populasi petani bawang merah dengan menggunakan

metode Purposive Random Sampling digunakan untuk memperoleh data lapangan

dan menginterpretasikan hasil survei lapangan dalam bentuk tabel analisis.

Page 25: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan. Adapun

tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Persiapan

Persiapan yang dilakukan adalah telaah pustaka, penyediaan lokasi

penelitian, penyusunan usulan penelitian, melakukan survei pendahuluan lokasi

penelitian untuk mempersiapkan survei utama yang meliputi pencarian informasi

yang sesungguhnya untuk memperinci segala sesuatu yang berhubungan dengan

administrasi data dan yang dibutuhkan saat survei utama dilaksanakan, dan

penyediaan bahan peralatan yang akan digunakan saat survei utama di lapangan.

Pelaksanaan

Pekerjaan dimulai dengan survei atau pengecekan lapang, pelaksanaan

pengambilan data dengan menggunakan GPS dengan berpedoman pada peta dasar

dan peta jenis tanah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pengambilan sampel

tanah dengan bor tanah pada kedalaman 0-20 cm sebanyak 30 sampel.

Analisis Laboratorium

Untuk pengamatan kimia tanah maka diperlukan contoh tanah yang telah

diambil di lapangan untuk analisis pH, C-Organik, dan Kapasitas Tukar Kation.

1. pH tanah

Dilakukan dengan metode Elektrimeter dengan menggunakan pH meter.

2. C-Organik

Dilakukan dengan metode Walkey-Black

3. Kapasitas Tukar Kation

Dilakukan dengan metode ekstraksi 1 N NH4OAc pH 7.

Page 26: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data yaitu berupa :

1. Lapangan

yaitu data produksi dan sifat kimia tanah

2. Pelengkap

yaitu data ketinggian tempat dan data pelengkap lainnya.

Pengolahan Data

1. Analisis sampel data dilakukan di Laboratorium

Untuk menghitung nilai pH, kandungan C-Organik, dan Kapasitas Tukar

Kation (KTK) dilakukan dengan analisis di Laboratorium Kesuburan Tanah dan

Nutrisi Tanaman Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas

Pertanian Universitas Padjadjaran.

2. Analisis deskriptif pada data sampel

Data sampel dianalisis statistik dengan menggunakan rataan, maksimum,

minimum, standar deviasi, dan koefisien variasi. Kemudian data sampel dianalisis

untuk mengetahui persentase kriterianya berdasarkan kriteria Balai Penelitian

Tanah Bogor (2005) (Lampiran 3).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melihat keragaman sifat kimia tanah dan produksi bawang merah

maka dilakukan uji asumsi data yang berupa Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov, Uji Autokorelasi, Uji Multikolinieritas, dan

Uji Heteroskedastisitas. Apabila uji tersebut telah memenuhi syarat, maka

dilakukan analisis lanjutan.

Page 27: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

4. Analisis Korelasi

Data diuji dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat hubungan

antara sifat kimia tanah dengan produksi bawang merah dan hubungan antar sifat

kimia tanahnya.

5. Analisis Regresi Kuadratik

Untuk melihat hubungan antar sifat kimia tanah dengan produksi bawang

merah di uji dengan analisis regresi kuadratik, dengan bentuk persamaan:

Y = b0 + b1X + b2X2

Dimana : Y = variabel terikat (produksi bawang merah)

b0 = intersep dari garis pada sumbu Y

b1 = koefisien regresi kuadratik

b2 = koefisien regresi kuadratik

X = variabel bebas (sifat kimia tanah)

Page 28: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kondisi Umum Sampel

Dari hasil pengamatan di lapangan diperoleh data ketinggian tempat

(Lampiran 1) di lahan bawang merah dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Ketinggian Tempat (mdpl) Sampel Lahan Bawang Merah

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan Ketinggian

Minimum

Ketinggian

Maksimum Rataan

Standar

Deviasi

Koefisien

Variasi

Baktiraja 908 935 918.07 6.87 0.75

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa ketinggian tempat di Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki ketinggian maksimum

yakni 935 mdpl dan dengan ketinggian minimum 908 mdpl. Koefisien variasi

untuk ketinggian tempat sebesar 0.75%.

Sifat Kimia Tanah

Hasil analisis beberapa sifat kimia tanah (pH, C-Organik, dan KTK)

merupakan data analisis laboratorium (Lampiran 2) diperoleh data

sebagai berikut.

pH Tanah

Dari hasil analisis di laboratorium menunjukkan bahwa pH tanah menurut

Balai Penelitian Tanah Bogor (2005) didapat kemasaman tanah yang terbanyak

pada kriteria Agak Masam dengan sebaran angka 5.6–6.5 (Lampiran 2).

Peta sebaran pH tanah dari kesesuaian pH untuk bawang merah disajikan pada

Gambar 1 dan 2.

Page 29: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Gambar 1. Peta Sebaran Kriteria pH Untuk Tanaman Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Gambar 2. Peta Kesesuaian Lahan Prameter pH Untuk Tanaman Bawang Merah

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan

Page 30: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Persentase nilai pH di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan didominasi oleh kriteria Agak Masam sebesar 70.00%,

kemudian Netral sebesar 23.33%, dan Agak Alkalis 6.67%. Persentase

tersebut ditampilkan di Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Persentase Luasan Nilai pH (%) Sampel Lahan Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan Sangat

Masam Masam

Agak

Masam Netral

Agak

Alkalis Alkalis

Baktiraja - - 70.00 23.33 6.67 -

Analisis statistik menunjukkan bahwa nilah pH di Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki rataan yaitu

sebesar 6.49 dengan pH tertinggi yakni 8.11 dan terendah 5.59.

Koefisien variasi untuk pH yaitu 10.02%. Hasil analisis statistik

tersebut ditampilkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Data pH Sampel Lahan Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja

Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan pH

Minimum

pH

Maksimum Rataan

Standar

Deviasi

Koefisien

Variasi

Baktiraja 5.59 8.11 6.49 0.65 10.02

C-Organik

Hasil analisis laboratorium pada tanah Kecamatan Baktiraja

menunjukkan bahwa C-Organik berdasarkan Balai Penelitian Tanah Bogor (2005)

didominasi pada kriteria Rendah (Lampiran 2). Peta sebaran C-Organik

dari kesesuaian C-Organik untuk bawang merah disajikan pada Gambar 3 dan 4.

Page 31: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Gambar 3. Peta Sebaran Kriteria C-Organik Untuk Tanaman Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Gambar 4. Peta Kesesuaian Lahan Prameter C-Organik Untuk Tanaman

Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan

Page 32: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Parameter C-Organik pada lahan bawang merah di Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan dengan kriteria Sangat Rendah

sebesar 23.33%, Rendah sebesar 73.33%, dan Sedang sebesar 3.33%.

Persentase tersebut ditampilkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Persentase Luasan Kandungan C-Organik (%) Sampel Lahan Bawang

Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

Baktiraja 23.33 73.33 3.33 - -

Hasil analisis statistik menyatakan bahwa kandungan C-Organik

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki

rataan yaitu 1.32% dengan C-Organik tertinggi 2.55% dan terendah 0.33%.

Koefisien variasi untuk C-Organik adalah sebesar 31.82%. Hasil analisis statistik

tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Data Kandungan C-Organik (%) Sampel Lahan Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan C-Organik

Minimum

C-Organik

Maksimum Rataan

Standar

Deviasi

Koefisien

Variasi

Baktiraja 0.33 2.55 1.32 0.42 31.82

Kapasitas Tukar Kation

Hasil analisa yang didapat dari laboratorium menyatakan bahwa

KTK tanah menurut Balai Penelitian Tanah Bogor (2005) pada kriteria

Rendah (Lampiran 2). Peta sebaran KTK tanah dari kesesuaian KTK

tanah untuk tanaman bawang merah ditampilkan pada Gambar 5 dan 6.

Page 33: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Gambar 5. Peta Sebaran Kriteria Kapasitas Tukar Kation (KTK) Untuk

Tanaman Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten

Humbang Hasundutan

Gambar 6. Peta Kesesuaian Lahan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Untuk

Tanaman Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten

Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan

Page 34: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Seluruh sebaran titik sampel pada parameter Kapasitas Tukar Kation

(KTK) di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki

kriteria Rendah. Persentase luasan KTK tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Persentase Luasan Kandungan KTK (%) Sampel Lahan Bawang Merah

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

Baktiraja - 100 - - -

Hasil analisis statistik parameter Kapasitas Tukar Kation di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki rataan

yaitu 8.26 me/100g tanah dengan KTK tertinggi 13.98 me/100g tanah

dan terendah 6.17 me/100g tanah. Koefisien variasi KTK adalah sebesar

22.28%. Analisis statistik ditampilkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Data Kandungan KTK (me/100g) Sampel Lahan Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan KTK

Minimum

KTK

Maksimum Rataan

Standar

Deviasi

Koefisien

Variasi

Baktiraja 6.17 13.98 8.26 1.84 22.28

Produksi Tanaman Bawang Merah

Dari hasil pengamatan di lapangan diperoleh nilai Produksi

tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) di Kecamatan Baktiraja

Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki rataan 3.39 ton/ha dengan

produksi tertinggi 5.58 ton/ha dan terendah 1.13 ton/ha. Koefisien

variasi untuk produksi sebesar 31.56%. Nilai produksi disajikan pada Tabel 10

(Lampiran 1).

Page 35: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Tabel 10. Data Produksi Bawang Merah (ton/ha) Sampel Lahan Bawang Merah

di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Kecamatan Produksi

Minimum

Produksi

Maksimum Rataan

Standar

Deviasi

Koefisien

Variasi

Baktiraja 1.12 5.58 3.39 1.07 31.56

Pada hasil pengamatan di lapangan juga didapati bahwa sebaran nilai

produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum) pada Kecamatan Baktiraja

Kabupaten Humbang Hasundutan seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Peta Produksi Bawang Merah Kecamatan Baktiraja Kabupaten

Humbang Hasundutan

Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah Terhadap Produksi Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Uji Asumsi Data Klasik

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan statistika uji asumsi

data klasik diperoleh hasil sebagai berikut.

Kabupaten Humbang Hasundutan

Page 36: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Uji Normalitas

Berdasarkan pada Lampiran 4, 5, 6, dan 7 dapat dilihat uji normalitas pH,

KTK, C-Organik, dan Produksi memiliki nilai yang jauh diatas 0.05, maka

distribusi data adalah normal atau bisa dianggap normal menggunakan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Uji Multikolinieritas

Pada Lampiran 8 dapat dilihat uji multikolinieritas pada Produksi, pH,

C-Organik, dan KTK memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari

10 dan Tolerance lebih dari 0.1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Autokorelasi

Pada Lampiran 9 dapat dilihat uji autokorelasi pada Produksi, pH,

C-Organik, dan KTK memiliki nilai Uji Durbin-Watson (DW) senilai 1.825 yang

mana nilai DW merupakan diantara nilai DU dan 4-DU sesuai dengan kententuan

Durbin-Watson (DU < DW < 4-DU), artinya tidak terjadi autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Pada Lampiran 10 dapat dilihat uji heteroskedastisitas pada Produksi, pH,

C-Organik, dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) memiliki nilai signifikansi jauh

melebihi dari 0.05. Karena signifikansi lebih besar dari 0.05 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Analisis Korelasi Sifat Kimia Tanah dan Produksi

Pada hasil penelititan diperoleh analisis korelasi sifat kimia tanah

terhadap produksi bawang merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan dapat dilihat pada Tabel 11 (Lampiran 11 dan 12).

Page 37: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Tabel 11. Analisis Korelasi Sifat Kimia Tanah Terhadap Produksi

Korelasi Produksi C-Organik KTK pH

Produksi 1

C-Organik -.099 1

KTK .179 .138 1

pH -.220 .011 .209 1

Pada Tabel 11 terlihat korelasi sifat kimia tanah terhadap produksi

bawang merah tidak berkaitan erat, sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi hubungan korelasi antara sifat kimia tanah terhadap produksi

bawang merah.

Korelasi antar parameter sifat kimia tanah yaitu pH, KTK, dan C-Organik

tidak memiliki kaitan yang erat, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

hubungan korelasi antar parameter sifat kimia tanah.

Analisis Regresi Kuadratik Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi

Analisis Regresi Kuadratik Sifat Kimia Tanah Terhadap Produksi

Bawang Merah untuk mengetahui hubungan antar kualitas kimia tanah terhadap

produksi tanaman bawang merah, maka dilakukan analisis regresi.

Ringkisan analisis regresi untuk ketiga sifat kimia tanah terhadap produksi

(Lampiran 13, 14, dan 15) dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Analisis Regresi Kuadratik Retensi Hara terhadap Produksi

Data R Square F Sig

pH .097 1.450 .252

KTK .094 1.399 .264

C-Organik .010 .140 .870

Ket : sig < 0.05 = nyata, sig > 0.05 = tidak nyata

Page 38: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Dari Tabel 12 nilai R Square (R2) dapat dilihat bahwa pH, KTK, dan

C-Organik hanya mampu menjelaskan produksi bawang merah tidak lebih dari

10%. Begitu juga dengan model regresi yang terbentuk tidak satupun yang dapat

diterima sebagai model dengan tingkat kepercayaan alpha (α) < 5%. Hal ini

didukung pula dengan nilai signifikansi (sig.) ternilai alpha (α) model yang

terbentuk tidak ada yang bernilai < 5%.

Pembahasan

Pada Tabel 3 dapat dilihat penyebaran titik sampel seluruhnya terletak

pada ketinggian 900-1000 mdpl. Pada Tabel 10 juga dapat dilihat bahwa produksi

bawang merah tertinggi sebesar 5.58 ton/ha. Hal tersebut terjadi karena bawang

merah tidak dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal diketinggian

900-1000 mdpl. Hal tersebut sesuai dengan literatur Wibowo (2007) yang

menyatakan bahwa bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di

dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu pada ketinggian 0-1000 mdpl.

Meskipun demikian ketinggian optimalnya adalah 10-30 mdpl saja. Pada

ketinggian 500-1000 mdpl, juga dapat tumbuh, namun pada ketinggian itu

pertumbuhan tanaman terhambat dan umbinya kurang baik.

Pada Tabel 4 dan 5 dapat dilihat bahwa dalam kelas kesesuaian lahan,

parameter pH dengan luasan sebaran sampel sebesar 70% memiliki kelas aktual

S1 sehingga dinyatakan sangat sesuai untuk pertumbuhan dan produksi bawang

merah. Namun, kondisi yang ada dilapangan menunjukkan bahwa jumlah

produksi belum mencapai angka optimum. Produksi maksimum yang didapat

dilapangan adalah 5.58 ton/ha, sedangkan menurut Litbang Hortikultura Deptan

(2013) bahwa produksi optimum bawang merah yang berada pada dataran tinggi

adalah 7-8 ton/ha. Hal tersebut dikarenakan parameter pH bukanlah faktor

Page 39: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

penentu terbesar dalam produksi bawang merah, melainkan KTK. Menurut

Hardjowigeno (2003) bahwa KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat

hubungannya dengan kesuburan tanah. merupakan sifat kimia yang sangat erat

hubungannya dengan kesuburan tanah.

Pada Tabel 6 dan 7 dapat dilihat bahwa C-organik bawang merah sebesar

60% dari luasan penyebaran sampel tanah memiliki C-organik yang sesuai dengan

petumbuhan dan produksi bawang merah. Dimana dalam kelas kesesuaian lahan,

60% tersebut memiliki kelas S1 sehingga dinyatakan sangat sesuai untuk

pertumbuhan bawang merah. Parameter C-Organik sama dengan parameter pH,

yang mana parameter tersebut berada pada kelas kesesuaian lahan aktual S1.

Tetapi ketika ditinjau dilapang didapati produksi yang belum mencapai angka

optimum. Hal tersebut dikarenakan terlalu banyak faktor yang mempengaruhi

produksi tanaman bawang merah di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan. Adapun faktor yang kiranya mempengaruhi produksi bawang merah

adalah kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, tekstur tanah suhu, ketinggian

tempat, curah hujan, pemupukan, dan lain-lain.

Pada Tabel 8 dan 9 dapat dilihat bahwa kapasitas tukar kation (KTK)

bawang merah sebesar 100% dari luasan penyebaran sampel tanah memiliki KTK

yang berada pada kelas aktual S2 tetapi secara potensial dapat menjadi kelas S1.

Hal tersebut menjadi penghambat produksi bawang merah di Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan. Yang mana parameter KTK adalah

faktor penentu terbesar dalam pencapaian produksi dengan angka optimum.

Menurut Hardjowigeno (2003) bahwa KTK merupakan sifat kimia yang sangat

erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu

menyerap dan menyediakan unsur hara lebih baik daripada tanah dengan KTK

Page 40: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

rendah. Menurut Novizan (2005) bahwa Tanah dengan kandungan pasir yang

tinggi memiliki KTK yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dengan

kandungan liat atau debu. KTK tanah yang rendah dapat ditingkatkan dengan

menambahkan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang, penambahan

hancuran batuan zeolit secara signifikan juga dapat meningkatkan KTK tanah.

Pada Tabel 11 dan 12 dapat dilihat hubungan pH, C-Organik, dan KTK

tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Namun pada

kenyataannya sifat kimia tanah tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan

produktivitas bawang merah. Hal ini disebabkan karena terdapat kesalahan dalam

pengambilan data jumlah produksi atau pada lahan tersebut memiliki keragaman

pada karakteristik kimia tanah yang cukup tinggi, dan cara bercocok tanam para

petani yang juga ikut menjadi faktor penentu produksi.

Pada kelas kesesuaian lahan tanaman bawang merah dinyatakan bahwa

sifat kimia tanah yang menjadi parameter dalam penelitian ini berada pada kisaran

kelas S1 dalam kesesuaian lahan bawang merah. Tetapi produksi yang ada

dilapangan jauh dibawah angka optimal produksi bawang merah. Kondisi seperti

ini dikarenakan dalam pencapaian produksi bawang merah banyak hal yang

menjadi faktor penentunya, antara lain sifat fisika tanah, sifat biologi tanah, sifat

kimia tanah lainnya, ataupun cara bercocok tanam para petani sekitar. Sehingga

delam penelitian ini dapat dikatakan bahwa pH dan C-Organik berada pada kelas

kesesuaian lahan S1 pada luasan daerah masing-masing 70% dan 60%.

Sedangkan pada kapasitas tukar kation (KTK) berada pada kelas kesesuaian lahan

aktual S2. Menurut Novizan (2005) permasalahan kapasitas tukar kation (KTK)

dapat dilakukan usaha perbaikan dengan beberapa cara, yaitu pemberian bahan

organik atau kompos dan pemberian batuan zeolit secara signifikan.

Page 41: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kualitas lahan retensi hara di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang

Hasundutan untuk tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) tergolong

sesuai (S2). Kriteria pH dan C-Organik tergolong sangat sesuai (S1),

sedangkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tergolong sesuai (S2).

2. Tidak ada hubungan antara karakteristik lahan, yakni retensi hara

(pH, KTK, dan C-Organik) dengan produksi tanaman Bawang Merah di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk karakteristik lahan seperti

kejenuhan basa (KB), iklim, media perakaran, dan drainase untuk mengevaluasi

kesesuaian retensi hara untuk tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.

Page 42: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. S. 1993. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Penebar Swadaya,

Jakarta.

BPS dan Dirjen Hortikultura. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas

Hortikultura di Indonesia Tahun 2013. Diakses Dari Website:

www.pertanian.go.id Pada Tanggal 20 Juni 2014.

Brady, N.C. 1974. The Nature and Properties of Soils. New York.

Cibro, G. F. 2013. Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jeruk (Citrus Sp.) dan

Kopi Arabika (Coffea Arabica) di Kecamatan Siempat Rube

Kabupaten Pakpak Bharat

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.A. Diha, G.B. Hong dan

H.H. Baailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah., Universitas Lampung

Press, Lampung.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademi Presindo. Jakarta.

Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan

Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Marsela, D. 2011. Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah

(Allium ascalonicum L.) Varietas Tuk-Tuk Terhadap

Jarak Tanam dan Dosis Pupuk KCl. Skripsi. Universitas Sumatera

Utara. Medan

Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Tanaman. Departemen Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Napitupulu, D. dan L. Winarto. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K

Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Medan. J. Hort.

20(1):27-35, 2010.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Diakses Dari Website:

www.humbanghasundutankab.go.id Pada Tanggal 20 Juni 2014.

Purba, M. P. 2009. Besar Aliran Permukaan (Run-Off) Pada Berbagai Kelerengan

Dibawah Tegakan Eucalyptus spp. (Studi Kasus di HPHTI PT. Toba

Pulp Lestari, Tbk. Sektor Aek Nauli). Skripsi. Universitas Sumatera

Utara. Medan.

Page 43: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Putrasamedja, S. dan Suwandi. 1996. Varietas Bawang Merah di Indonesia. Balai

Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Bandung. Monograf No.5

Rajagukguk, N. 2013. Evaluasi Kesesuain Lahan Pada Tanaman Bawang Merah

di Kecamatan Muara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sumirat, V. 2009. Dinamika Eh, pH, Mn dan Fe Pada Tanah Tergenang:

Pengaruh Perlakuan Gambut Saprik. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Sutedjo, M. M. dan A. G. Kartasapoetra. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Reneka

Cipta. Jakarta.

Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang; Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang

Bombay. Penebar Swadaya, Jakarta

Page 44: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kondisi Umum Lahan Bawang Merah dan Sifat Kimia Tanah

di Kecamatan Baktiraja

Desa Kode X Y mdpl pH KA

(%)

KTK

(cmol/kg)

C-Org

(%)

Produksi

(ton/ha)

Tipang

1 N 2° 21' 25" E 98° 49' 50" 935 6.85 1.45 6.99 2.55 3.12

2 N 2° 21' 20" E 98° 49' 15" 930 5.73 1.07 7.58 1.50 3.12

3 N 2° 20' 45" E 98° 48' 55" 918 6.43 1.67 8.19 1.57 5.00

Simangulampe

4 N 2° 19' 40" E 98° 50' 45" 921 6.41 1.53 7.17 1.64 3.12

5 N 2° 19' 20" E 98° 50' 40" 916 6.04 1.57 8.02 0.46 3.75

6 N 2° 19' 10" E 98° 50' 25" 918 7.03 0.89 6.76 0.33 3.75

7 N 2° 19' 00" E 98° 50' 15" 918 5.59 1.50 6.81 1.50 1.12

8 N 2° 19' 05" E 98° 50' 00" 916 5.70 2.07 12.33 1.50 5.00

Siunong-

Unong Julu

9 N 2° 18' 15" E 98° 48' 05" 928 5.96 1.91 6.17 1.44 2.92

10 N 2° 18' 20" E 98° 48' 05" 928 6.33 1.61 7.61 0.85 2.50

11 N 2° 18' 15" E 98° 48' 10" 926 6.45 3.38 6.32 0.92 3.75

12 N 2° 18' 20" E 98° 48' 25" 923 5.99 2.14 6.93 1.18 3.33

Marbun Dolok

13 N 2° 18' 35" E 98° 48' 15" 920 6.91 2.17 8.39 1.64 2.19

14 N 2° 18' 40" E 98° 48' 25" 919 6.46 2.00 7.55 0.92 2.50

15 N 2° 18' 45" E 98° 48' 35" 918 6.44 2.37 7.58 1.44 2.50

16 N 2° 18' 50" E 98° 48' 40" 918 5.63 2.62 8.39 1.44 3.75

17 N 2° 19' 05" E 98° 48' 45" 915 5.93 1.22 7.81 1.18 2.92

Simamora

18 N 2° 18' 30" E 98° 48' 35" 922 7.68 3.50 13.98 1.57 2.50

19 N 2° 18' 25" E 98° 48' 45" 925 6.09 2.89 12.08 1.11 4.25

20 N 2° 18' 40" E 98° 48' 50" 918 5.94 1.25 8.39 1.11 5.00

Marbun

Toruan

21 N 2° 19' 10" E 98° 48' 55" 913 6.42 1.46 7.75 1.70 3.04

22 N 2° 19' 20" E 98° 49' 00" 912 6.51 1.06 7.14 1.57 2.50

23 N 2° 19' 30" E 98° 49' 10" 910 8.11 1.00 6.53 0.98 2.19

24 N 2° 19' 45" E 98° 49' 15" 908 6.53 1.76 8.67 1.50 5.58

Sinambela

25 N 2° 18' 50" E 98° 49' 05" 915 6.81 0.91 7.37 0.85 5.00

26 N 2° 18' 55" E 98° 49' 10" 915 6.09 3.28 7.34 1.57 5.00

27 N 2° 19' 10" E 98° 49' 05" 910 7.53 2.78 10.24 1.50 2.50

28 N 2° 19' 10" E 98° 49' 15" 910 7.50 3.23 9.87 1.64 3.75

29 N 2° 19' 25" E 98° 49' 25" 908 6.45 1.58 8.19 1.37 3.00

30 N 2° 19' 15" E 98° 49' 30" 909 7.40 1.61 9.62 1.18 3.00

Ket : Penilaian sifat kimia tanah berdasarkan Balai Penelitian Bogor (2005)

Page 45: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 2. Hasil Analisis Sampel di Laboratorium

Page 46: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 3. Kriteria Penilaian Hasil Analisis Tanah

Parameter Tanah *

Nilai

Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

C-Organik (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5

KTK/CEC (me/100g tanah) <5 5-16 17-24 25-40 >40

pH H2O

Sangat

Masam Masam

Agak

Masam Netral

Agak

Alkalis Alkalis

<4.5 4.5-5.5 5.6-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 >8.5

* Penilaian ini hanya didasarkan pada sifat ummum secara empiris

Sumber: Balai Penelitian Bogor (2005)

Page 47: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 4. Uji Normalitas pH

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pH

N 30

Normal Parametersa Mean 6.4980

Std. Deviation .64696

Most Extreme Differences Absolute .180

Positive .180

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .987

Asymp. Sig. (2-tailed) .284

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 5. Uji Normalitas KTK

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KTK

N 30

Normal Parametersa Mean 8.2590

Std. Deviation 1.83621

Most Extreme Differences Absolute .238

Positive .238

Negative -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.305

Asymp. Sig. (2-tailed) .066

a. Test distribution is Normal.

Page 48: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 6. Uji Normalitas C-Organik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

C.Org

N 30

Normal Parametersa Mean 1.3237

Std. Deviation .42206

Most Extreme Differences Absolute .175

Positive .160

Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z .960

Asymp. Sig. (2-tailed) .315

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 7. Uji Normalitas Produksi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Produksi

N 30

Normal Parametersa Mean 3.3887

Std. Deviation 1.06715

Most Extreme Differences Absolute .164

Positive .164

Negative -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .900

Asymp. Sig. (2-tailed) .393

a. Test distribution is Normal.

Page 49: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 8. Uji Multikolinieritas

Lampiran 9. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .344a .118 .017 1.05829 1.825

a. Predictors: (Constant), pH, C.Org, KTK

b. Dependent Variable: Produksi

Lampiran 10. Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Unstandardized

Residual C-Organik KTK pH

Spearman's rho

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient

1.000 -.006 .061 -.023

Sig. (2-tailed) . .976 .747 .903 N 30 30 30 30

C-Organik Correlation Coefficient

-.006 1.000 .200 .087

Sig. (2-tailed) .976 . .290 .647 N 30 30 30 30

KTK Correlation Coefficient

.061 .200 1.000 .095

Sig. (2-tailed) .747 .290 . .619 N 30 30 30 30

pH Correlation Coefficient

-.023 .087 .095 1.000

Sig. (2-tailed) .903 .647 .619 . N 30 30 30 30

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.526 2.109 2.619 .015

KTK .147 .111 .253 1.333 .194 .938 1.066

C.Org -.332 .470 -.131 -.707 .486 .981 1.020

pH -.448 .311 -.272 -1.443 .161 .956 1.046

a. Dependent Variable: Produksi

Page 50: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 11. Analisis Korelasi Sifat Kimia Tanah Terhadap Produksi Correlations

Produksi pH

Produksi

Pearson Correlation 1 -.220

Sig. (2-tailed) .242

Sum of Squares and Cross-products 33.025 -4.413

Covariance 1.139 -.152

N 30 30

pH

Pearson Correlation -.220 1

Sig. (2-tailed) .242

Sum of Squares and Cross-products -4.413 12.138

Covariance -.152 .419

N 30 30

Correlations

Produksi KTK

Produksi

Pearson Correlation 1 .179

Sig. (2-tailed) .345

Sum of Squares and Cross-products 33.025 10.150

Covariance 1.139 .350

N 30 30

KTK

Pearson Correlation .179 1

Sig. (2-tailed) .345

Sum of Squares and Cross-products 10.150 97.778

Covariance .350 3.372

N 30 30

Correlations

Produksi C-Organik

Produksi

Pearson Correlation 1 -.099

Sig. (2-tailed) .601

Sum of Squares and Cross-products 33.025 -1.299

Covariance 1.139 -.045

N 30 30

C-Organik

Pearson Correlation -.099 1

Sig. (2-tailed) .601

Sum of Squares and Cross-products -1.299 5.166

Covariance -.045 .178

N 30 30

Page 51: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 12. Analisis Korelasi Antar Sifat Kimia Tanah Correlations

pH KTK

pH

Pearson Correlation 1 .209

Sig. (2-tailed) .269

Sum of Squares and Cross-products 12.138 7.187

Covariance .419 .248

N 30 30

KTK

Pearson Correlation .209 1

Sig. (2-tailed) .269

Sum of Squares and Cross-products 7.187 97.778

Covariance .248 3.372

N 30 30

Correlations

pH C-Organik

pH

Pearson Correlation 1 .011

Sig. (2-tailed) .953

Sum of Squares and Cross-products 12.138 .088

Covariance .419 .003

N 30 30

C-Organik

Pearson Correlation .011 1

Sig. (2-tailed) .953

Sum of Squares and Cross-products .088 5.166

Covariance .003 .178

N 30 30

Correlations

C-Organik KTK

C-Organik

Pearson Correlation 1 .138

Sig. (2-tailed) .466

Sum of Squares and Cross-products 5.166 3.107

Covariance .178 .107

N 30 30

KTK

Pearson Correlation .138 1

Sig. (2-tailed) .466

Sum of Squares and Cross-products 3.107 97.778

Covariance .107 3.372

N 30 30

Page 52: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 13. Analisis Regresi Kuadratik pH Terhadap Produksi

Model Summary

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

.311 .097 .030 1.051

The independent variable is pH.

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 3.204 2 1.602 1.450 .252

Residual 29.821 27 1.104

Total 33.025 29

The independent variable is pH.

Coefficients

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

pH 6.327 5.568 3.836 1.136 .266

pH ** 2 -.497 .413 -4.062 -1.203 .239

(Constant) -16.547 18.634 -.888 .382

Page 53: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 14. Analisis Regresi Kuadratik KTK Terhadap Produksi

Model Summary

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

.306 .094 .027 1.053

The independent variable is KTK.

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 3.101 2 1.550 1.399 .264

Residual 29.924 27 1.108

Total 33.025 29

The independent variable is KTK.

Coefficients

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

KTK 1.366 .935 2.351 1.461 .155

KTK ** 2 -.065 .048 -2.187 -1.359 .185

(Constant) -3.258 4.353 -.748 .461

Page 54: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 15. Analisis Regresi Kuadratik C-Organik Terhadap Produksi

Model Summary

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

.101 .010 -.063 1.100

The independent variable is C-Organik.

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression .339 2 .169 .140 .870

Residual 32.687 27 1.211

Total 33.025 29

The independent variable is C-Organik.

Coefficients

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

C-Organik -.416 1.717 -.164 -.242 .811

C-Organik ** 2 .062 .620 .068 .100 .921

(Constant) 3.820 1.194 3.199 .004

Page 55: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 16

Page 56: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 17

Page 57: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Lampiran 18

Page 58: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

LAMPIRAN FOTO

Foto 1 : Pengambilan Sampel Tanah

Foto 2 : Penandaan Sampel Tanah

Page 59: EVALUASI KESESUAIAN RETENSI HARA UNTUK · PDF fileLatar Belakang ... Analisis Hubungan Sifat Kimia Tanah terhadap Produksi Bawang ... vitamin B, 200mg vitamin C, 36mg kalsium, 40mg

Foto 3 : Tim Evaluasi di Kec. Baktiraja

Foto 4 : Tanya Jawab Dengan Petani