evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

52
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN MAHASISWA Pusat Pengembangan Pendidikan UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta

Transcript of evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

Page 1: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

EVALUASI

HASIL PEMBELAJARANM A H A S I S W A

Pusat Pengembangan PendidikanUNIVERSITAS GADJAH MADAYogyakarta

Page 2: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

ii

C Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mempermanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian isi atau seluruh buku dengancara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seijin editor dan penerbit.

EDITORHarsono

PENATA LETAK & DESAIN COVERSutarto

ILUSTRATOR GAMBARLingga Tri Utama

FOTOGRAPHERBimo (Gedung Pusat UGM)Bambang Prastowo (Gerbang UGM)

Dicetak Oleh:.....................................................................................................................................Yogyakarta, 2005

Cetakan Pertama, November 2005ISBN No. ................................................

Page 3: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

iii

Pengantar

Evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa merupakan bagian integral darikurikulum. Dengan demikian evaluasi ini harus disiapkan bersama-sama denganpenyusunan kurikulum. Persiapan evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa biasanyadibangun dalam bentuk blue print yang merefleksikan pencapaian tujuan kurikulumoleh para mahasiswa. Untuk dapat menyusun suatu blue print yang tepat makasetiap tim penyusun kurikulum perlu menyadari dan memahami akan pentingnyafungsi evaluasi dalam proses pembelajaran.

Ada berbagai jenis evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa. Sebenarnyalahbahwa tiap jenis evaluasi bersifat spesifik dan sejalan dengan metode pembelajaranyang dipakai. Dengan demikian penerapan jenis evaluasi yang tidak sesuai denganpendekatan pembelajaran berarti meninggalkan keutuhan kurikulum dan sekaligusakan merugikan mahasiswa. Semoga buku kecil ini bermanfaat bagi para dosen,terutama bagi mereka yang ingin memahami kurikulum secara menyeluruh danutuh.

Yogyakarta, November 2005

Penyusun

Page 4: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

iv

PENYUSUN

Edia Rahayuningsih

Achmadi Priyatmojo

KONTRIBUTOR

Harsono

H.C.Yohannes

Djoko Dwiyanto

Kusminarto

Amitya Kumara

Ika Dewi Ana

Page 5: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

v

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ iiiDaftar Isi .............................................................................................................. v

Bab 1Pendahuluan ............................................................................................................. 1

Bab 2Penggunaan Pengetesan, Pengukuran, dan Penilaian dalam Pendidikan ... 5

a. Seleksi .......................................................................................................... 5b. Penempatan ............................................................................................... 6c. Diagnosis dan remedial .......................................................................... 6d. Umpan balik .............................................................................................. 6e. Memotivasi dan membimnbing belajar ............................................... 7f. Perbaikan kurilukum dan program pendidikan ................................ 7

Bab 3Etika Evaluasi ............................................................................................................ 9

a.. Kerahasiaan hasil evaluasi ...................................................................... 9b. Keamanan evaluasi .................................................................................. 10c. Intepretasi hasil evaluasi ......................................................................... 10d. Penggunaan evalausi ............................................................................... 10

Bab 4Perencanaan Evaluasi Substantif .......................................................................... 12

a. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal ................................. 12b. Aspek kemampuan yang diuji ............................................................... 12c. Tipe soal evaluasi yang digunakan ....................................................... 14d. Jumlah butir soal ...................................................................................... 17e. Konstruksi .................................................................................................. 17f. Distribusi tingkat kesukaran .................................................................. 18g Beberapa pertimbangan dalam perencanaan evaluasi .................... 19h. Kisi-kisi evaluasi ........................................................................................ 19i. Penyusunan soal tes ................................................................................ 24j. Penggandaan soal tes .............................................................................. 24

Page 6: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

vi

Bab 5Pelaksanaan Evaluasi Substantif ........................................................................... 25

a. Tes dengan buku terbuka atau buku tertutup .................................. 25b. Tes diumumkan atau dirahasiakan ....................................................... 27c. Tes lisan atau tes tertulis ........................................................................ 30d. Tes tindakan atau praktik ....................................................................... 31

Bab 6Pengolahan Dan Pendekatan Penilaian .............................................................. 33

a. Pengolahan ................................................................................................ 33b. Tata cara memeriksa hasil tes objektif ................................................. 33c. Pendekatan penilaian dan penilaian .................................................... 35

Bab 7Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Di UGM ..................................................... 38

Bab 8Praktik Baik Cara Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa ...................................... 42

Daftar Kepustakaan ................................................................................................. 44

Page 7: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

1

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

PENDAHULUAN

Sering kali kita mendengar keluhan, pernyataan, atau informasi dariberbagai pihak atau pengguna yang mengatakan kalau banyak dijumpailulusan perguruan tinggi memiliki nilai atau indek prestasi yang tinggi tetapitidak memiliki kemampuan sebagaimana nilai yang dimilikinya. Sebaliknyajuga dijumpai keluhan dari para lulusan perguruan tinggi yang mengatakanbahwa indeks prestasi yang dimiliki rendah, sehingga tidak memenuhisyarat untuk mengikuti seleksi penerimaan karyawan. Padahal kemampuanyang dimiliki tidak kalah atau bahkan lebih unggul dibandingkan denganlulusan perguruan tinggi lainnya. Mengapa kenyataan ini dapat terjadi?Banyak faktor yang berperan terhadap terjadinya kenyataan ini. Salahsatu faktor yang dapat dipastikan berperan dan memiliki peran relatifdominan adalah proses evalusi hasil belajar mahasiswa, sehingga nilaiyang dimiliki mahasiswa tidak menyatakan kemampuan ataukompetensinya.

Buku kecil dituliskan untuk menyampaikan informasi sederhana danaplikatif tentang proses penilaian, diharapkan dapat menginspirasi usahapenyempurnaan proses penilaian yang selama ini sudah dilakukan. Untukitu informasi dalam buku ini merupakan informasi umum yang lazimdilakukan. Bila diperlukan proses evaluasi yang lain atau informasi yangada dalam buku ini dirasa kurang, dapat dicari informasi yang lebih detailpada buku-buku acuan yang sangat banyak jumlahnya dan mudahdidapatkan, atau menghubungi Pusat Pengembangan Pendidikan UGM.Dengan ditulisnya buku ini diharapkan proses evaluasi hasil pembelajarandapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga dapat meminimasikankenyataan tersebut di atas.

Page 8: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

2

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Secara umum, ada dua macam evaluasi dalam pendidikan, yaknievaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi hasilbelajar disebut juga evaluasi substantif, atau populer dengan sebutanpengetesan (test), pengukuran, atau penilaian hasil belajar. Sedangevaluasi proses pembelajaran dikenal sebagai evaluasi diagnostik atauevaluasi manajerial (Sasmoko, 2001).

Evaluasi proses pembelajaran dipakai sebagai pengendali kualitaspembelajaran. Dengan evaluasi proses, berbagai masukan yang didapatdari proses evaluasi tersebut dapat dipergunakan untuk mengetahuikekuatan dan kelemahan berbagai komponen yang terdapat dalam suatupembelajaran. Informasi ini pada gilirannya akan dipergunakan untukmemperbaiki kualitas pembelajaran itu, dan sebagai tujuan akhir, hasilevaluasi ini akan bermanfaat untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.Di UGM, evaluasi terhadap proses pembelajaran telah mendapatperhatian dan sudah berjalan dengan cukup baik oleh institusi atau orangyang berwenang.

Evaluasi hasil belajar mahasiswa atau evaluasi substantif ataupenilaian terhadap mahasiswa perlu diperhatikan, difahami, dan tidak

Page 9: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

3

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

boleh dilakukan secara asal-asalan. Mengapa demikian? Hal inidisebabkan pengetesan, pengukuran, dan penilaian hasil belajarmahasiswa mempunyai fungsi ganda yaitu: sebagai ukuran keberhasilanmahasiswa dalam mempelajari kuliah dan sebagai ukuran kepribadianmahasiswa, meskipun dalam kenyataannya fungsi kedua sering diabaikan.Dalam hal tertentu, nilai yang diperoleh mahasiswa memang merupakanindikator kesuksesan mahasiswa dalam menempuh kuliah tetapi mungkinbukan merupakan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan atau sasaranpengajaran mata kuliah dalam mengubah pengetahuan, perilaku, ataukepribadian mahasiswa termasuk penalarannya. Dalam hal inilah nilai ujiansebagai ukuran keberhasilan harus dipertimbangkan validitasnya. Bagimahasiswa yang mempunyai tujuan individual yang jelas, tentunya nilaibukan merupakan tujuan tetapi lebih merupakan suatu konsekuensi logisdari apa yang dilakukannya selama mengikuti proses pembelajaran. Olehkarena itu, pertanyaan fundamental perlu diajukan untuk bahanperenungan mahasiswa, adalah apakah mereka belajar untuk nilai ataubelajar untuk mengerti. Sehubungan dengan hal ini dosen dan pengelolapendidikan harus mampu melaksanakan tugas penilaian dan pengendalianagar mahasiswa yang memang telah berubah pengetahuan dankepribadiannya mendapatkan nilai yang sesuai.

Dosen merupakan salah satu komponen penting dalam sistempendidikan. Pentingnya fungsi dosen tidak hanya dalam menyampaikanmateri pelajaran, menfasilitasi proses pembelajaran, tetapi karena dosenyang paling banyak membuat keputusan-keputusan pendidikan yang akanmenentukan arah kemajuan peserta didiknya. Oleh karena itu dosenharuslah mengetahui aspek-aspek evaluasi, mengetahui cara-carapemberian angka, dan yang paling penting adalah mengetahui pula carainterpretasi hasil evaluasi tersebut, sehingga proses evaluasi dapatmemberikan hasil evaluasi yang akurat (valid) dan dapat dipercaya(reliable) dan usaha yang telah dilakukan oleh mahasiswa dapat terdeteksidengan benar.

Page 10: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

4

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Tidak sedikit dosen dengan mudah memberi nilai tinggi kepadamahasiwa, sehingga dikenal dengan dosen yang murah. Tidak sedikit puladosen memberi nilai relatif rendah pada mahasiswanya. Bila dipadukandengan keinginan mahasiswa bahwa belajar hanya untuk sekedar mencarinilai, maka tujuan penilaian menjadi tidak tercapai. Kenyataan ini terjadikarena dosen dan mahasiswa kurang menyadari tujuan dan manfaatpenilaian sebagai sumber informasi penting dalam pengambilankeputusan dari suatu proses pembelajaran. Karena evaluasi subtantifmemiliki fungsi penting dalam kegiatan pembelajaran, maka berbagaipihak yang terlibat dalam proses penilaian, yaitu dosen, staf pendukungadministrasi, dan mahasiswa, perlu mengerti bagaimana seharusnyaevaluasi subtantif ini dilakukan.

Ada berbagai definisi, tujuan, dan aspek yang berhubungan denganpengetesan (test), pengukuran, dan penilaian yang banyak dituliskan dalambuku-buku, tetapi dalam buku ini pembahasan dibatasi untuk penilaianterhadap hasil pembelajaran mahasiswa yang selalu dan harus dilakukanoleh setiap dosen pada setiap semester. Hal ini disesuaikan dengan maksuddari penulisan buku ini yaitu sebagai informasi praktis dan aplikatifterhadap penilaian hasil belajar mahasiswa.

Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan denganmenggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajarbaik yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes. Jadi maksudpenilaian adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu, tidak hanyasekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebihdiarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa-jauh sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatuprogram. Penilaian di sini diartikan sebagai padanan kata evaluasi (Zainuldan Nasution, 2001).

Page 11: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

5

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

KEGUNAAN PENGETESAN, PENGUKURAN, DANPENELITIAN DALAM PENDIDIKAN

Dapat dipastikan muncul pertanyaan, mengapa evaluasi perludilakukan?. Evaluasi perlu dilakukan karena evaluasi memiliki banyakkegunaan dalam segala aspek kehidupan dan dapat digunakan sebagaisarana meningkatkan motivasi belajar mahasiswa serta hampir semuaorang pernah memikirkan dan mengalaminya. Dalam aplikasinya dikenalbeberapa istilah yang masing-masing istilah memiliki maksud yang berbeda,antara lain (Zainul dan Nasution, 2001):

a. SeleksiTes digunakan untuk mengambil keputusan tentang orang yang akan

diterima atau ditolak dalam suatu proses seleksi. Untuk dapat memutuskan

Page 12: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

6

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

penerimaan atau penolakan maka perlu dilakukan evaluasi yang tepat,yaitu evaluasi yang dapat meramalkan keberhasilan atau kegagalanseseorang dalam suatu kegiatan tertentu pada masa yang akan datangdengan resiko yang terendah. Evaluasi jenis ini banyak terjadi dalammasyarakat, karena hampir selalu terjadi peminat untuk suatu pekerjaanatau pendidikan jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan. Dilihat dari segiini, maka seringkali seleksi dilakukan sekedar untuk memisahkan orangyang akan diterima dari orang yang akan ditolak.

b. PenempatanTes penempatan untuk menentukan tempat yang paling cocok bagi

seseorang untuk dapat berprestasi dan berproduksi secara efisien dalamsuatu proses pendidikan atau pekerjaan. Evaluasi seperti ini terutamadidasarkan pada informasi tentang apa yang telah dan apa yang belumdikuasai oleh seseorang.

c. Diagnosis dan remedialEvaluasi seperti ini terutama untuk mengukur kekuatan dan kelemahan

seseorang dalam kerangka memperbaiki penguasaan atau kemampuandalam suatu program pendidikan tertentu. Jadi sebelum dilakukanremedial, seharusnya didahului dengan suatu evaluasi diagnosis.

d. Umpan balikHasil suatu pengukuran atau skor evaluasi tertentu dapat digunakan

sebagai umpan balik, baik bagi individu yang menempuh evaluasi maupunbagi dosen yang telah mentransfer kemampuan kepada mahasiswa. Suatuskor evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik, bila telahdiinterpretasikan. Setidak-tidaknya ada dua cara menginterpretasi skorevaluasi, yaitu dengan membandingkan skor seseorang dengankelompoknya dan yang kedua dengan melihat kedudukan skor yang

Page 13: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

7

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

diperoleh seseorang dengan kreteria yang ditentukan sebelum evaluasidimulai. Untuk yang pertama dinamakan “norm reference test” dan yangkedua dinamakan “criterion reference test”

e. Memotivasi dan membimbing belajarHasil evaluasi seharusnya dapat memotivasi belajar mahasiswa, dan

juga dapat menjadi pembimbingan bagi mereka untuk belajar. Bagi merekayang memperoleh skor rendah seharusnya menjadi cambuk untuk lebihberhasil dalam evaluasi yang akan datang dan secara tepat dapatmengetahui letak kelemahannya. Bagi mahasiswa yang dapat skor tinggidapat menjadi motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkanhasilnya. Pengalaman menunjukkan bahwa siswa akan belajar lebih giatdan berusaha lebih keras apabila mereka mengetahui bahwa dalamprogram yang akan ditempuh akan diadakan tes untuk mengetahui nilaidan prestasi mereka. Paling tidak para mahasiswa yang mengetahui akanadanya tes cenderung untuk belajar dan mempelajari apa yangdiperkirakan akan ditanyakan dalam tes. Oleh karena itu dapat dikatakanbahwa tes merupakan faktor yang memotivasi dan mengarahkan siswadalam belajar. Apabila tes yang digunakan itu memang mengukur prestasisecara benar maka unsur motivasi dan pengarahan yang dimiliki oleh testersebut adalah sangat berharga.

f. Perbaikan kurikulum dan program pendidikanSalah satu peran penting dari penilaian pendidikan ialah untuk

memberikan informasi bagi perkembangan pendidikan. Berdasarkan hasilpengetesan dapat diperoleh pengetahuan empirik yang sangat berhargauntuk pengembangan kurikulum.

Setelah difahami beberapa istilah dan kegunaan evaluasi, makasetiap dosen seyogyanya menentukan terlebih dahulu untuk maksud apaevaluasi tersebut dilakukan, sebelum menyelenggarakan evaluasi.Penilaian yang lazim dilakukan oleh para dosen adalah untuk maksudumpan balik dan memotivasi mahasiswa.

Page 14: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

8

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Perlu disadari oleh setiap dosen saat melakukan evaluasi, bahwaevaluasi substantif berbeda dengan pengukuran atribut fisik yang dapatdilakukan dengan akurasi dan kecermatan yang tinggi dan dengan alatukur yang mudah dibuat. Evaluasi yang digunakan untuk mengukurkemampuan dan pengetahuan mahasiswa tidak dapat memberikan hasilpengukuran yang akurat. Seringkali yang dapat dicapai hanyalahsemacam estimasi mengenai posisi relatif individu menurut tingkatkemampuan atau tingkat performasinya. Suatu contoh, tes untuk mengukurhasil belajar matakuliah matematika. Nilai tes matematika tersebut belumdapat digunakan sebagai indikator penguasaan materi matematika yangsesungguhnya, nilai yang diperoleh hanyalah memberikan informasimengenai kedudukan seorang mahasiswa dibandingkan denganmahasiswa lain dalam kelompoknya atau dibandingkan dengan tesmatematika waktu sebelumnya. Hal itu dikarenakan, (a) ada kemungkinankonsep mengenai materi matematika yang harus dikuasai dan yangmenjadi obyek ukur tes belum dirumuskan secara baik dan operasional,(d) isi materi matematika yang seharusnya diujikan belum dibatasicakupannya secara spesifik, (c) item-item yang disajikan dalam tes tersebutbelum cukup komprehensif dan belum mewakili kawasan (domain)pengetahuan yang hendak diukur, dan (d) item-item dalam tes tersebutditulis hanya pada tingkat penguasaan kompetensi rendah sehingga tidakmencerminkan tingkat kompetensi yang lebih tinggi, seperti kemampuananalisis atau kemampuan pemecahan problem. Hal inilah antara lainketerbatasan-keterbatasan tes dalam menjalankan fungsinya untukmengukur performasi belajar. Dengan mengetahui kelemahan-kekemahan tersebut, maka diharapkan usaha-usaha penyusunan tesprestasi didasarkan pada perencanaan yang teliti, cara penulisan itemmengikuti kaidah standar guna meningkatkan efektivitas daya ukur item,dan dilakukan evaluasi secara kontinyu. Dengan usaha ini diharapkantes prestasi mampu mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam belajarsecara lebih baik, sehingga tes prestasi dapat memberikan manfaatoptimal bagi usaha pengukuran dan penilaian dalam pendidikan (Azwar,2001).

Page 15: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

9

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

ETIKA EVALUASI

Pelaksanaan pengetesan, pengukuran, dan penilaian melibatkanbanyak pihak antara lain; dosen yang melakukan evaluasi, staf administrasiyang membantu dalam proses evaluasi, dan mahasiswa yang dievaluasi.Selain itu hasil evaluasi memberikan informasi terhadap individu yangdievaluasi. Oleh karena itu seluruh pihak yang terlibat dalam prosesevaluasi perlu mengetahui etika evaluasi agar terjadinya kegiatan yangdapat saling merugikan dapat dihindari. Etika evaluasi mencakup empathal utama yaitu (Zainul dan Nasution, 2001):

a. Kerahasiaan hasil evaluasiSetiap dosen wajib melindungi kerahasiaan hasil evaluasi, baik secara

individual maupun secara kelompok. Hasil evaluasi hanya dapatdisampaikan kepada orang lain bila:

Page 16: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

10

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

1. Ada izin dari mahasiswa yang bersangkutan. Oleh karena itupengumuman hasil evaluasi di papan pengumuman seharusnya tidakdengan identitas jelas peserta evaluasi, agar tidak merupakanpelanggaran terhadap etika ini. Contoh pengumuman nilai di LouisianaState University USA dengan menggunakan nama samaran mahasiswa.

2. Penyampaian hasil evaluasi tersebut kepada orang lain bila jelas-jelas menguntungkan peserta evaluasi.

b. Keamanan evaluasiEvaluasi merupakan alat pengukur yang hanya dapat digunakan

secara profesional. Dengan demikian maka evaluasi tidak dapatdigunakan di luar batas-batas yang ditentukan oleh profesionalismepekerjaan dosen. Dengan demikian maka setiap dosen harus dapatmenjamin keamanan tes, baik sebelum maupun sesudah digunakan.

c. Interpretasi hasil evaluasiKemungkinan yang sering terjadi terhadap penyalahgunaan evaluasi

adalah penginterpretasian hasil evaluasi secara salah. Karena itu makainterprestasi hasil evaluasi harus diikuti tanggung jawab profesional. Bilahasil evaluasi diinterpretasi secara tidak tepat, dalam jangka panjangakan dapat membahayakan kehidupan peserta evaluasi.

d. Penggunaan evaluasiEvaluasi hasil belajar mahasiswa haruslah digunakan secara tepat.

Bila evaluasi hasil belajar mahasiswa tersebut merupakan evaluasi baku,maka evaluasi tersebut harus digunakan di bawah ketentuan yang berlakubagi pelaksanaan evaluasi baku tersebut. Tidak ada evaluasi baku yangboleh digunakan di luar prosedur yang ditetapkan oleh evaluasi itu sendiri.

Disamping beberapa butir seperti yang diuraikan di atas, adabeberapa petunjuk praktis yang perlu ditaati oleh dosen dalam evaluasi:a. Pelaksanaan evaluasi hendaknya diberi tahu terlebih dahulu kepada

peserta evaluasi. Hanya karena pertimbangan tertentu, yang sangatpenting, dimungkinkan dosen tidak memberi tahu terlebih dahulu

Page 17: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

11

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

pelaksanaan evaluasi. Sebaiknya kisi-kisi evaluasi diberi tahu kepadapeserta evaluasi sebelum pelaksanaan evaluasi.

b. Petunjuk evaluasi harus jelas dan tidak bersifat menjebak.c. Sebaiknya dosen justru memotivasi peserta evaluasi mengerjakan

evaluasinya secara baik. Jangan sampai evaluasi sebagai alat untukmahasiswa.

d. Bila dosen menggunakan evaluasi baku, maka dosen harusbertanggung jawab penuh terhadap keamanan evaluasi tersebut.Evaluasi baku tidak boleh digunakan dalam latihan.

e. Seorang dosen dapat menggunakan hasil evaluasi untukmengindetifikasi kekuatan dan kelemahan mahasiswa, tetapi hasilevaluasi harus tetap menjadi rahasia mahasiswa dan dosen yangbersangkutan.

f. Dosen seharusnya tidak terlibat dalam bimbingan tes yang adakemungkinan dapat mengganggu proses belajar mahasiswa, terlebihbila dosen tersebut ikut terlibat dalam penyusunan butir evaluasi yangdigunakan.

g. Tentulah tidak etis bila seorang dosen penyusun butir soal untuk suatuevaluasi, tetapi digunakan dalam bimbingan tes.

j. Tentulah tidak etis bila mendiskriminasikan mahasiswa tertentu ataukelompok tertentu dalam evaluasi.

i. Tentulah tidak etis bila dosen memperpanjang waktu atau menyingkatwaktu dari yang ditentukan dalam petunjuk evaluasi.

j. Dosen tidak boleh meningkatkan rasa cemas peserta evaluasi denganpenjelasan yang tidak perlu pada saat evaluasi berlangsung.

Page 18: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

12

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

PERENCANAAN EVALUASI SUBSTANTIF

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan evaluasisubtantif, antara lain, pengambilan sampel dan pemilihan butir soal,pemilihan tipe soal evaluasi yang akan digunakan dan aspek yang akandiuji, penentuan format butir soal, penentuan jumlah butir soal, sertapendistribusian tingkat kesukaran butir soal (Zainul dan Nasution, 2001).

a. Pengambilan Sampel dan Pemilihan Butir SoalEvaluasi hasil belajar haruslah disusun atas butir-butir soal yang terpilih,

yang secara akademik dapat dipertanggungjawabkan sebagai sampelyang representatif dari ilmu atau bidang studi yang diuji dengan perangkatevaluasi tersebut.

b. Aspek Kemampuan yang DiujiSetiap bidang studi mempunyai penekanan kemampuan yang

berbeda-beda, karena itu aspek yang diujipun haruslah yang berbedapula. Aspek ranah kognitif yang akan diuji harus sinkron dengankemampuan yang ditentukan oleh tujuan pendidikan yang telah dirumuskanterlebih dahulu. Dalam hubungan inilah kita mengenal adanya 6 tingkatankemampuan atau kompetensi yang diuji, yaitu: 1. pengetahuan, 2.pemahaman, 3. aplikasi, 4. analisis, 5. sintesis, dan 6. evaluasi. Kompetensitersebut berturut-turut diberi simbol C1, C2, C3, C4, C5 dan C6. Disampingitu tentu juga harus diperhatikan kemampuan dari ranah lain seperti afektifdan psikomotor. Tingkat usia dan jenjang pendidikan menentukan tingkatranah kognitif yang diuji. Kadang-kadang terdapat bagian matakuliahyang tidak dapat atau sukar diungkap kompetensinya pada tingkat ranahkognitif tertentu, beberapa pokok bahasan bahkan hanya mungkin dibuatsoalnya dalam tingkat kompetensi yang rendah.

Page 19: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

13

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Complex

6 f. Evaluation

5 e. Synthesis

4 d. Analysis

3 c. Application

2 b. Comprehension

Simple 1 a. Knowledge

Gambar 1. Taksonomi Tujuan Pendidikan Kawasan Kognitif(Diadaptasi dari Bloom et al., 1956)

Untuk mempermudah penyusunan soal agar memenuhi aspekkompetensi tertentu, dituliskan contoh kata kerja untuk menunjukkan hasilbelajar dalam masing-masing tingkat kompetensi yang dinyatakan padaTabel I (Azwar, 2001):

s

s

Page 20: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

14

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Tabel I. Contoh kata kerja untuk menunjukkan hasil belajar mahasiswadalam masing-masing tingkat kompetensi

c. Tipe Soal Evaluasi yang DigunakanAda tiga tipe soal: (1) esai atau karangan, (2) objektif dengan ciri

utama adanya satu jawaban yang dianggap benar atau terbaik, dan (3)problem matematik. Disamping itu masih juga dikenal soal-soal penampilandan soal lisan. Ada empat format soal objektif yaitu, format A PilihanGanda, format B Pilihan Ganda Analisis Hubungan Antar Hal, format CPilihan Ganda Analisis Kasus, atau format D Pilihan Ganda Komplek. Adakesalahan yang sering terjadi dikalangan pengguna evaluasi, yaitu adanyaanggapan yang menyatakan suatu tipe evaluasi lebih baik dari tipe evaluasilainnya dalam mengukur ranah kognitif tertentu. Berbagai penelitian telahmenunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam mengukur levelranah konitif yang sama. Soal esai yang baik dapat mengukur ranah kognitifseperti yang dapat diukur oleh soal objektif yang baik, atau sebaliknya,dan menghasilkan rangking subyek yang tidak berbeda. Pemilihan tipeevaluasi yang akan digunakan lebih banyak ditentukan oleh kemampuan

Tingkat Kompetensi Contoh Kata Kerja Pengetahuan (C1) Mengenali, Mendeskripsikan, Menamakan,

Mendifinisikan, Memasangkan, Memilih Pemahaman (C2) Mengklasifikasikan, Menjelaskan,

Mengikhtisarkan, Meramalkan, Membedakan Aplikasi (C3) Mendemonstrasikan, Menghitung,

Menyelesaikan, Menyesuaikan, Mengoperasikan, Menghubungkan, Menyusun

Analisis (C4) Menemukan perbedaan, Memisahkan, Membuat diagram, Membuat estimasi, Mengambil Kesimpulan, Menyusun urutan.

Sintesis (C5) Menggabungkan, Menciptakan, Merumuskan, Merancang, Membuat Komposisi, Menyusun kembali, Merevisi

Evaluasi (C6) Menimbang, Mengkritik, Membandingkan, Memberi alasan, Menyimpulkan, Memberi dukungan,

Page 21: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

15

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

dan waktu yang tersedia pada penyusun tes evaluasi dari padakemampuan peserta evaluasi atau aspek yang ingin diukur (Zainul danNasution, 2001). Tipe soal harus disesuaikan dengan materi tes, tingkatkompetensi yang akan diungkap, dan tingkat pendidikan mahasiswa yangdi tes. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan tipe soal, berikutini disajikan beberapa keunggulan dan kelemahan tipe-tipe soal tes(Azwar, 2001):

Tabel II. Keunggulan dan Kelemahan Tipe Soal Objektif (Pilihan Ganda)

Keunggulan Kelemahan • Komprehensif, karena dalam waktu

singkat dapat memuat lebih banyak soal.

• Pemeriksaan jawaban dan pemberian nilai mudah dan cepat.

• Penggunaann lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan.

• Kualitas soal dapat dianalisis secara impirik.

• Obyektif. • Umumnya memiliki reliabilitas yang

memuaskan

• Pembuatan soal sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga.

• Tidak mudah ditulis untuk mengungkap tingkat kompetensi tinggi.

• Ada kemungkinan jawaban benar semata-mata karena tebakan

Page 22: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

16

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Tabel III. Keunggulan dan Kelemahan Tipe Soal Tipe Esai (Karangan)

Tabel IV. Keunggulan dan Kelemahan Tipe Benar-Salah

Keunggulan Kelemahan • Relatif lebih mudah dibuat. • Lebih mudah digunakan untuk

mengungkap tingkat kompetensi tinggi • Sangat baik untuk mengungkap

kemampuan yang bertalian dengan ekspresi verbal-tulis

• Tidak dapat memuat banyak soal sehingga kurang komprehensif

• Pemeriksaan jawaban menyita banyak waktu dan tenaga.

• Harus diperiksa sendiri oleh penulis soal atau oleh orang lain yang ahli

• Sebyektivitas pemeriksaan sulit dihindari

• Pertimbangan pemberian nilai lebih kompleks

• Umumnya memiliki reliabiltas kurang memuaskan.

Keunggulan

Kelemahan

• Komprehensif, karena dalam waktu singkat dapat memuat lebih banyak soal.

• Pemeriksaan jawaban dan pemberian nilai mudah dan cepat.

• Penggunaann lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan.

• Kualitas soal dapat dianalisis secara impirik.

• Obyektif. • Mudah dibuat

• Hanya dapat mengungkap tingkat kompetensi rendah..

• Ada kemungkinan jawaban benar semata-mata karena tebakan

Page 23: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

17

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

d. Jumlah Butir SoalJumlah butir soal tentu saja tidak ada ketentuan yang pasti. Tetapi

yang harus diingat ialah jumlah butir soal berhubungan langsung denganreliabilitas evaluasi dan respresentasi isi bidang studi yang dievaluasi.Makin besar jumlah butir soal yang digunakan dalam suatu evaluasi makakemungkinan akan makin tinggi reliabilitasnya, baik dalam arti stabilitasmaupun internal konsistensinya. Dilihat dari segi jumlah inilah maka evaluasiobjektif mempunyai kekuatan yang lebih dari evaluasi esai. Karena tugasyang harus diselesaikan dalam evaluasi objektif itu sangat singkat makakemungkinan untuk menggunakan jumlah butir soal yang besar menjadilebih besar pula. Sedangkan evaluasi esai tidak memungkinkanmenggunakan jumlah soal yang banyak. Dengan demikian representasibidang studi dan reliabilitas evaluasi objektif akan lebih baik dari evaluasiesai. Penentuan jumlah soal perlu mempertimbangkan waktu yang tersedia,biaya yang ada, kompleksitas tugas yang dituntut oleh tes, dan waktuuntuk ujian. Perencanaan jumlah butir soal dapat dikelompokkan sebagaiberikut:

l Jumlah keseluruhan.l Jumlah untuk setiap pokok bahasan/topikl Jumlah untuk setiap format.l Jumlah untuk setiap kategori tingkat kesukaran.l Jumlah untuk setiap aspek pada ranah kognitif.

e. Konstruksi Butir SoalAda persamaan pengembangan butir soal untuk penilaian acuan

norma dengan penilaian acuan kriteria, antara lain keduanya perluditentukan terlebih dahulu hasil kemampuan yang akan diukur dan carapengukuran yang tepat untuk melihat kemampuan tersebut (dengan testertulis, lisan, pengamatan, atau lainnya).

Pada pengembangan butir soal untuk keperluan penilaian acuannorma, tingkat kesukaran soal harus diperhatikan. Butir soal yang

Page 24: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

18

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

dikembangkan tidak seluruhnya mudah dan tidak seluruhnya harus sukar,tetapi kombinasi dari butir soal yang mudah, sedang, dan sukar sehinggakeseluruhan butir soal tersebut tingkat kesukarannya disekitar 50%. Padapengembangan butir soal untuk acuan kriteria tingkat kesukarannya tidakdiperhatikan karena maksud soal ini bukan membedakan mahasiswapintar dari mahasiswa kurang pintar, tetapi melihat tingkat penguasaanseseorang terhadap bahan atau tujuan instruksional. Juga daya pembedatidak diperhatikan dalam penilaian acuan criteria, justru yang menjadiperhatian adalah daya serap mahasiswa. Sebaiknya semua bahan atautujuan instrusional dapat dikuasai oleh mahasiswa (tingkat penguasaan100%). Penguasaan 100% bahan sukar dicapai sehingga ada dosen atauinstitusi yang merasa cukup dengan tingkat penguasaan 75% sampaiatau 80%.

f. Distribusi Tingkat KesukaranPada umumnya semua ahli konstruksi evaluasi sependapat bahwa

evaluasi yang terbaik adalah evaluasi yang mempunyai tingkat kesukarandisekitar 0,50. Makin dekat ke titik tersebut, evaluasi makin mampumembedakan antara kelompok yang baik dan kelompok yang kurangbelajar. Tetapi tentu saja itu bukanlah satu-satunya pertimbangan untukmenentukan distribusi tingkat kesukaran. Penentuan distribusi ini jugaditentukan oleh tujuan evaluasi. Misalnya, bila evaluasi dimasudkan untukseleksi, maka evaluasi harus lebih mengarah kepada yang mempunyaitingkat kesukaran yang lebih tinggi. Tetapi yang harus diingat ialah evaluasiyang terlalu sukar atau terlalu mudah tidak akan memberi informasi yangbanyak. Dalam hubungan dengan distribusi tingkat kesukaran ini jugaharus diperhatikan bahwa evaluasi yang mempunyai tingkat kesukaranyang rendah sebaliknya diletakkan di awal evaluasi dan yang tinggi padaakhir perangkat evaluasi. Ketentuan ini tidaklah menunjukkan perbedaanyang berarti pada “power evaluasi”. Perbedaan itu lebih bersifat memberimotif untuk lebih terdorong mengerjakan seluruh butir soal.

Page 25: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

19

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

g. Beberapa Pertimbangan dalam Perencanaan EvaluasiBeberapa pertimbangan lain dalam merencanakan evaluasi adalah:l Apakah akan menggunakan “opened book” atau “closed book”l Apakah frekuensi pelaksanaan evaluasi sering atau jarangl Apakah pelaksanaan evaluasi diumumkan sebelumnya atau

mendadakl Bagaimana mode penyajian evaluasi.

h. Kisi-kisi evaluasiKisi-kisi atau biasa juga sebagai tabel spesifikasi evaluasi umumnya

ditampilkan dalam bentuk matriks yang menunjukkan proporsi dan jumlahangka mutlak dari setiap aspek butir soal yang membentuk suatuperangkat evaluasi. Dalam kisi-kisi setidaknya harus dengan mudahterbaca: (1) Pokok/ Sub-pokok bahan yang diuji, (2) Kemampuan yangdiuji (tingkat ranah kognitif), (3) Tingkat kesukaran butir soal, denganasumsi pertimbangan ada pada penulis soal.

Kisi-kisi yang sudah terisi menggambarkan proporsi jumlah butir soaluntuk setiap pokok/sub pokok bahasan dan setiap tingkat kemampuanpada ranah kognitif.

Format kisi-kisi yang diperlukan untuk mengembangkan perangkatevaluasi yang hanya terdiri dari evaluasi pilihan ganda adalah sepertitercantum pada kisi-kisi Evaluasi Objektif.

Adapun langkah yang ditempuh untuk mengisi format tersebut adalahsebagai berikut:

l Tentukan lamanya waktu pelaksanaan ujian yang direncanakan,misal 90 menit.

l Hitung banyaknya butir soal pilihan ganda yang dapatdiselesaikan dalam waktu 90 menit.

l Tentukan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang harusdiliput dalam evaluasi tersebut.

Page 26: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

20

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

l Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok bahasan.Proporsi ini tergantung pada tingkat kepentingan pokok bahasansatu terhadap yang lain. Proporsi dinyatakan dalam (%) dandicantumkan pada kolom paling kanan.

l Tentukan prosentase/porporsi jenjang kemampuan berpikirdalam perangkat evaluasi tersebut. Prosentase ini dicantumkanpada baris paling bawah.

l Dengan menggunakan data pada butir 2, 4, dan 5 penyebaranbutir soal pada setiap kolom dapat dilaksanakan.

Kisi-kisi untuk evaluasi bentuk uraian lebih sederhana dari evaluasiobjektif, karena pada evaluasi uraian proporsi masing-masing tingkatkemampuan berpikir (pemilihan jenjang berpikir) yang diukur tidak perludilaksanakan. Format kisi-kisi evaluasi esai dicantumkan di bawah ini.

Page 27: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

21

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Tabel V. Format Kisi-Kisi Evaluasi Objektif

PROGRAM STUD I :MATA KULIAH :SEMESTER/TAHUN :LAMA UJIAN :TIPE EVALUASI :JUMLAH BUTIR EVALUASI :

NO POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK

BAHASAN JENJANG KEMAMPUAN DAN TINGKAT KESUKARAN

C1 C2 C3 C4, 5, 6 M

U D A H

S E D A N G

S U K A R

M U D A H

S E D A N G

S U K A R

M U D A H

S E D A N G

S U K A R

M U D A H

S E D A N G

S U K A R

JUMLAH BUTIR SOAL

%

1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH BUTIR

SOAL

Page 28: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

22

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

KETERANGAN:l C1 : Proses berpikir ingatanl C2 : Proses berpikir pemahamanl C3 : Proses berpikir penerapanl C4, 5, 6: Proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasil Mudah, sedang, sukar adalah tingkat kesukaran butir soal yang

diinginkan. Menentukan tingkat kesukaran ini didasarkan padapertimbangan pembuatan soal.

l Pokok/ Sub pokok Bahasan di kolom 2 diambil dari GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) atau RPKPS (Rencana ProgramKegiatan Pembelajaran Semester).

Langkah yang ditempuh untuk mengisi format kisi-kisi tes esai lebihsederhana yaitu:

l Tentukan lamanya waktu pelaksanaan ujian yang direncanakan,misal 90 menit

l Tentukan banyaknya butir soal uraian yang dapat diselesaikandalam waktu 90 menit. Misalkan jumlah soal ada 8 butir.

l Tentukan pokok bahasan dan subpokok yang harus diliputi dalamperangkat evaluasi tersebut.

l Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok bahasan.Proporsi ini tergantung pada tingkat kepentingan pokok bahasansatu terhadap yang lain. Proporsi/prosentase tersebutdicamtumkan pada kolom paling kanan (9)

l Hitung jumlah butir soal yang harus dicantumkan dalam kolom 8.l Distribusikan jumlah soal pada kolom 7 sampai dengan kolom 3

menurut proporsi yang didasarkan pada pertimbanganketerlaksanaannya. Kolom C2 sampai dengan C6 diisi denganangka yaitu jumlahnya butir soal yang mengukur proses berpikirmaksimal C2 atau C3 dan seterusnya. Contohnya:

Page 29: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

23

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Tabel VI. Format Kisi-Kisi Evaluasi Uraian (Esai)

PROGRAM STUDI :MATA KULIAH :SEMESTER/TAHUN :LAMA UJIAN :TIPE EVALUASI :

JUMLAH BUTIR EVALUASI :

kolom C4 pada pokok bahasan tertentu diisi dengan angka 2; ini berarti ada2 butir soal yang masing-masing akan mengukur proses berpikir yang lebihrendah seperti C3 atau C2 dan C1 sudah termasuk dalam pertanyaan.

JUMLAH SOAL PROSES BERPIKIR MAKSIMAL

JMLH BUTIR SOAL

% NO

POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

C2 C3 C4 C5 C6 1 2 3 4 5 6 7 8 9

BUTIR SOAL

JUMLAH

PROSENTASE 100

Page 30: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

24

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Sekiranya dalam satu perangkat evaluasi terdapat dua bentukevaluasi yaitu pilihan ganda dan uraian, maka kisi-kisinya dapat dibuatdua yang terpisah atau gabungan. Dipisahkan atau digabungkan pengisiankisi-kisi selalu dimulai dengan alokasi waktu untuk masing-masing bentuksoal. Kalau alokasi waktu sudah ditentukan langkah selanjutnya mengikutilangkah di atas.

i. Penyusunan Soal TesSetelah kisi-kisi disusun tahap berikutnya adalah penulisan soal.

Berbagai hal yang perlu diperhatikan pada saat penulisan soal tes antaralain:

l Butir tes dimulai dari pokok bahasan awal ke akhir.l Tingkat kesukaran dari mudah ke sukar.l Butir tes dikelompokkan dalam tipe sama.l Tuliskan petunjuk pengerjaan tes secara jelas, sehingga tidak

perlu ada pertanyaan lagi tentang cara mengerjakan tes tersebut.Petunjuk tes sangat besar peranannya terhadap keberhasilanpeserta tes.

l Penyusunan soal butir tes hendaknya diatur sehingga tidakmenimbulkan kesan berdesak-desakan, sehingga mudah dibaca.

l Saat penggandaan soal tes, hindarilah meletakan kunci jawabandalam suatu pola tertentu

j. Penggandaan Soal TesSetelah soal selesai dibuat berikutnya adalah langkah penggandaan.

Tentulah penggandaan ini harus dapat menjamin kerahasiaan tesdisamping adanya jaminan hasil penggandaan tersebut tidak mengganggukonsentrasi peserta dalam melaksanakan tes. Oleh karena itupenggandaan tes jangan terlalu lama atau terlalu dekat denganpelaksanaan tes. Penggandaan tes sebaiknya terpisah antara lembarantes dan lembaran jawaban.Pemilahan ini akan memudahkan peserta tesdalam menjawab dan dosen saat koreksi.

Page 31: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

25

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

PELAKSANAAN EVALUASI SUBSTANTIF

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaanevaluasi subtantif antara lain meliputi: 1) tes buku tertutup atau tes bukuterbuka, 2) tes diumumkan atau tes dirahasiakan (mendadak), 3) tes lisanatau tes tertulis, dan 4) tes tindakan (praktek). Masing-masing cara memilikikekuatan dan kelemahan. Kekuatan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan ini yang perlu diperhatikan sehngga kelemahan yang mungkinmuncul pada masing-masing cara dapat diminimalkan

a. Tes Dengan Buku Terbuka atau Buku TertutupDalam melaksanakan tes hasil belajar seseorang dosen mempunyai

hak penuh untuk menentukan apakah para peserta tes boleh melihat

Page 32: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

26

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

buku/catatan dan menggunakan berbagai alat belajar seperti tabel,kamus, kalkulator dan sebagainya atau tidak.

Kelebihan jika peserta tes diijinkan mempergunakan buku ataucatatan atau alat-alat belajar yang lain adalah:

l Para mahasiswa tidak terlalu tegang pikirannya pada soal,menghadapi atau pada saat melaksanakan ujian.

l Para mahasiswa akan “bertanya” kepada buku atau catatan ataualat belajar lain yang dimilikinya ketimbang menyontekpekerjaan temannya.

l Para mahasiswa akan terbiasa membuat catatan yang sebaik-baiknya dan atau memiliki buku-buku dan alat belajar lainnyakarena mengetahui betul manfaatnya.

l Para mahasiswa akan terbiasa membaca buku atau catatan atauberlatih menggunakan tabel, kalkulator dan sejenisnya karenaterasa benar manfaatnya, yakni kelak kalau tes tidak akanmengalami kesulitan dalam menggunakannya.

Kekurangan jika peserta tes diijinkan mempergunakan buku ataucatatan atau alat-alat belajar yang lain adalah:

l Para mahasiswa mungkin saja malas membaca buku atau catatandengan alasan dalam ujian akan bebas melihat buku atau catatan.

l Mereka yang jarang membuka buku/catatan akan habis waktuujiannya untuk mencari/membolak balik lembaran buku untukmendapatkan jawaban.

l Ada kecenderungan para siswa malas berpikir hal yang sangatmudahpun dicari jawabannya di dalam buku atau catatan.

l Bagi mahasiswa yang alat kelengkapan belajarnya minimal akandirugikan.

Page 33: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

27

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Kelebihan tes buku tertutup antara lain:l Membiasakan para mahasiswa untuk memahami isi buku atau

catatan yang dimilikinya sebab jika tidak, akan tidak berhasildalam ujian.

l Membiasakan para mahasisiwa untuk berpikir sendiri, bukanmenggantungkan diri kepada buku catatan yang ada.

l Membiasakan para mahasiswa membuat rangkuman mengenaiisi buku atau catatan yang dipelajari.

Kekurangan tes buku tertutup antara lain:l Mendorong mahasiswa untuk melihat pekerjaan temannya

(nyontek) apabila sudah betul-betul tak berhasil menemukanjawabannya.

l Mahasiswa belum tentu terlatih menggunakan buku atau catatansebagai sumber belajar.

l Kaburnya prinsip bahwa buku itu untuk digunakan, bukan untukdihafal. Bahkan dalam kehidupan nyata kelak buku itu memanguntuk digunakan. Seseorang jaksa akan mempelajari danmembuka-buka KUHP menjelang mengajukan tuntutannya;seorang insinyur sipil akan melihat tabel-tabel perhitungankonstruksi baja pada saat harus menghitung konstruksi sebuahjembatan; seorang dokter akan melihat buku patologi pada saatakan menentukan diagnosis pasien yang ditanganinya; dan masihbanyak lagi.

b. Tes diumumkan atau dirahasiakanPelaksanaan tes dapat dilakukan dengan memberi pengumuman

terlebih dahulu atau tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pada umumnyapara ahli psikologi belajar atau psikologi pendidikan tidak dapatmenyetujui adanya tes yang pelaksanaannya tidak diumumkan

Page 34: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

28

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

sebelumnya (dirahasiakan). Tetapi pelaksanaan tes yang dirahasiakanitu masih dapat memenuhi tujuan tes tertentu, karena mempunyaibeberapa kelebihan, antara lain:

l Dapat mengukur pengetahuan siap yang dimiliki oleh mahasiswa,l Dapat memotifasi/meningkatkan usaha belajarnya secara terus

menerus, karena pelaksanaan tes yang tidak diketahui denganpasti waktu pelaksanaannya.

l Dapat digunakan sebagai alat peningkatan disiplin belajar

Sifat rahasia atau terbuka itu tidak hanya diterapkan padapelaksanaan tes tetapi juga pada hasil tes. Kekuatan dan keterbatasanhasil tes diumumkan itu antara lain:

Kekuatan hasil tes diumumkan adalah:l Peserta tes yang lulus, dengan nilai bagus, akan memacu belajar

lebih baik lagi atau sekurang-kurangnya untuk mempertahan-kannya.

l Terjadi semacam perasaan dilayani secara layak dan perasaaandihargai.

l Tumbuh kepercayaan para mahasiswa kepada lembaga pen-didikan di mana meraka belajar, khususnya kepada dosen yangbersangkutan bahwa tes beserta penilaiannya dilakukan secaraobjektif. Kepercayaan ini makin kuat lagi apabila hasil pekerjaantes dikembalikan kepada mereka, dan dosen yang bersangkutanmemberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk membahaskunci jawaban dan mempersoalkan nilai mereka.

l Pihak dosen tentu akan mengoreksi dan memberi nilai kepadasetiap pekerjaan peserta tes dengan cermat karena tidak inginkepercayaan mahasiswa kepada dirinya hilang karena ke-cerobohannya.

Page 35: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

29

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Keterbatasan hasil tes diumumkan adalah:l Membuat malu mahasiswa yang tidak lulus atau nilainya rendah

yang pada gilirannya akan menghapuskan motivasi belajarnya.l Kesempatan untuk demokratis seperti yang diutarakan pada

keuntungan butir c di atas dapat menyebabkan protes.l Dosen yang karena satu hal lain tidak dapat mengumumkan tepat

waktu, akan merasa mempunyai beban mental yang berat danmemang dapat menjurus kepada cemoohan oleh paramahasiswa.

l Memerlukan kemampuan administrasi yang prima yangmemerlukan fasilitas dan dana tambahan.

Jika hasil tes tidak diumumkan,.Kekuatan hasil tes tidak diumumkan antara lain:l Tidak menuntut kemampuan administratif yang prima dan mahal.l Tidak akan terjadi protes-protes dari pihak peserta tes yang

akan merepotkan para dosen maupun lembaga pendidikanbersangkutan.

l Jika dipandang perlu, nilai seseorang peserta tes dapatdiputuskan dengan mengikutsertakan faktor-faktor non tes,misalnya, kerajinan.

Keterbatasan hasil tes tidak diumumkan antara lain:l Tes itu tidak atau kurang berguna karena tidak komunikatif

dengan para mahasiswa atau orang tua mahasiswa yangbersangkutan. Padahal tes hasil belajar itu berfungsi danbermanfaat jika dikomunikasikan kepada pihak-pihak yangbersangkutan.

Page 36: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

30

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

l Dapat saja terjadi seseorang dosen itu “main hakim sendiri” tanpadiketahui oleh siapapun.

l Para mahasiswa tidak merasakan hasil jerih payahnya padahalhasil yang diperoleh ini memberi motivasi yang sangat pentingdalam proses belajar.

c. Tes lisan atau tes tertulisKekuatan tes tertulis antara lain:l Kemampuan memilih kata-kata, kekayaan informasi, kemampuan

berbahasa, kemampuan memilih ataupun memadukan ide-ide,dan proses berpikir peserta tes dapat dilihat dengan nyata.

l Kemampuan-kemampuan seperti disebutkan pada butir a di atasdapat dibandingkan antara yang satu dengan yang lain.

l Dalam waktu yang relatif terbatas dapat dilaksanakan tes yangterdiri atas sejumlah besar peserta tes sehingga ekonomis.

l Memungkinkan dikoreksi oleh lebih dari seorang korektor (jikabentuk tesnya esai) sehingga lebih objektif.

Keterbatasan tes tertulis antara lain:l Khusus untuk tes bentuk esai, tes tertulis itu menurut tugas peserta

yang terlalu berat.l Dalam hal tes bentuk esai khususnya, maka ketunabahasaan akan

merugikan peserta tes yang bersangkutan apabila masalahbahasa diperhitungkan di dalam memberi nilai.

l Yang bersifat masal itu biasanya kurang baik dibandingkandengan yang individual.

l Mahasiswa cenderung menuliskan jawabannya panjang-panjang,sehingga jawaban tersebut malah menyimpang daripersoalannya, hal ini tak dapat dikontrol oleh dosen. Di sampingitu karena asyiknya terpaku pada salah satu butir, akhirnya

Page 37: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

31

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

mahasiswa lupa waktu sehingga pada waktu tes habis pesertates yang bersangkutan belum beranjak ke butir tes yang lain.

Kekuatan tes lisan antara lain:l Dapat dilaksanakan secara individual sehingga lebih cermat

sehingga penguji dapat mengetahui persis di mana posisi hasilbelajar peserta didik yang bersangkutan.

l Kemampuan-kemampuan seperti yang ada pada tes tertulis yangtelah diuraikan di atas dapat dipantau secara langsung olehdosen yang mengujinya.

l Dengan tes lisan memungkinkan terjadinya komunikasi dua arahdan dialog aktif. Ini mendorong mahasiswa menyiapkan dirisebaik-baiknya.

l Mahasiswa dapat mengemukakan argumentasi-argumentasinyasecara lebih bebas sehingga dosen yang menguji mengetahuipersis jalan pikiran mahasiswa.

Keterbatasan tes lisan antara lain:l Tidak ekonomis.l Jika yang melaksanakannya hanya seorang, jadi satu lawan

satu maka dapat terjadi subyektivitas yang sukar dikontrol.l Memungkinkan dosen “main hakim sendiri”; bahkan dendam

pribadi dapat dilampiaskan di situ.l Bagi peserta tes yang “gagap” atau “grogi” dirugikan oleh sistem

ujian lisan ini.

d. Tes Tindakan atau Praktek Kekuatan tes praktek antara lain:

l Terjadinya pengecekan terhadap terbentuk atau tidaknyaketrampilan yang dirumuskan di dalam TIK.

Page 38: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

32

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

l . Membuat pergantian suasana sehingga kejenuhan dapatdikurangi atau dihilangkan.

Keterbatasa tes praktek antara lain:l Tidak semua bahan dapat dapat diujipraktekkan.l Mahal dan dosen dituntut lebih mampu dari mahasiswanya yang

hal ini mungkin tidak dapat dipenuhi, terutama dalam bidangolah raga.

l Jika prakteknya tidak dalam keadaan yang sesungguhnya makamahasiswa cenderung main-main, atau kalau mereka jugasungguh-sungguh maka kurang manfaatnya karena dalampraktek di dalam kehidupan sehari-hari tidak sama dengan situasipraktek “tiruan”. Dalam praktek tiruan ini mahasiswa umumnyajustru kikuk, jadi tidak berlangsung wajar.

Page 39: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

33

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

PENGOLAHAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

a. Pengolahan Hasil TesPengolahan hasil tes merupakan kegiatan lanjutan pelaksanaan ujian,

yaitu memeriksa hasil ujian dengan mencocokkan jawaban peserta dengankunci jawaban..

b. Tata cara memeriksa hasil tes objektif.Pemeriksaan hasil tes objektif dapat dilakukan secara manual

(diperiksa sendiri oleh dosen atau panitia) atau dengan alat pembaca

Page 40: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

34

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

khusus (screnning machine). Lembar jawaban untuk pemeriksaan denganalat pembaca khusus tidak dapat menggunakan kertas biasa tetapimenggunakan kertas khusus yang dapat dibaca oleh mesin pembaca,atau sering dikenal dengan Lembar Jawab Komputer (LJK).

Memeriksa hasil tes objektif dengan cara manual mengikuti langkah-langkah berikut:

l Salinkan format lembar jawaban di atas kertas transparan denganmemberi tanda lingkar pada jawaban yang sesuai.

l Pada waktu memeriksa, letakkan kunci jawaban yang disalin padatransparan tersebut di atas lembar jawaban peserta ujian.Hitunglah berapa jumlah butir yang benar dengan memperhati-kan lingkaran kunci jawaban dengan tanda pada lembar jawabanpeserta.

l Untuk menghindari kekeliruan, sebaiknya dihitung pula jawabanyang salah atau kosong. Seharusnya jumlah jawaban yang benardan jumlah jawaban yang salah serta jawaban yang kosong (kalauada) harus sama dengan jumlah semua butir pertanyaan.

Pada tipe tes objektif, ada kemungkinan dalam menjawab butir soalpeserta ujian hanya menerka jawaban atau spekulasi dalam menjawab.Untuk meminimasikan peserta menerka perlu ada konsekuensi terhadaphal tersebut, yaitu skor benar dikurangi oleh skor salah. Inilah sebabnyapada petunjuk umum naskah ujian dicantumkan pernyataan berikut:

“Pikirkanlah sebaik-baiknya sebelum menjawab setiap soal, karenaSETIAP JAWABAN YANG SALAH AKAN MENGAKIBATKANPENGURANGAN NILAI”.

Page 41: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

35

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Pengurangan nilai atau Correction for guessing dihitung menurutformula:

Jawaban salahSkor = Jawaban benar –

(n - 1)

n adalah jumlah alternatif pilihan jawaban. Contoh, untuk pilihanjawaban a, b, c, d. dan e, berarti n=5.

c. Pendekatan Penilaian dan PenilaianAda dua pendekatan penilaian hasil belajar, yaitu: Penilaian Acuan

Norma (Penilaian Acuan Relatif) disingkat PAN dan Penilaian AcuanPatokan (Penilaian Acuan Kreteria, Penilaian Acuan Absolut) disingkatPAP. Ada kalanya masing-masing pendekatan tidak dilaksanakan secaramurni, tetapi perlu diadakan penyesuaian atau merupakan kombinasi darikedua pendekatan ini.

l Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)Nilai mahasiswa dalam satu proses pembelajaran didasarkan pada

tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacupada perolehan nilai di kelompok itu. Untuk jumlah peserta kecil,pemberian nilai kepada setiap mahasiswa didasarkan atas rentang nilaitertinggi dan terendah atau didasarkan atas persentase jawaban benartertinggi dan terendah.

Cotoh perhitungan nilai pendekatan PAN

Nilai mentah 50 45 45 40 40 35 35 30

Persentase betul 83,3 75,0 75,0 66,7 66,7 58,3 58,3 50,0

Nilai (1-10) 10 9 9 8 8 7 7 6

A B B C C D D E

Page 42: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

36

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

Untuk jumlah peserta banyak pemberian nilai kepada setiap anggotakelompok dapat ditentukan dengan menggunakan perhitungan statistiksederhana, dengan menghitung terlebih dahulu nilai rata-rata dansimpangan baku kelompok nilai tersebut. Dasar perhitungan statistik dapatdiperoleh dari buku pustaka. Pemberian nilai huruf didasarkan atas nilairata-rata dan simpangan baku yang dihasilkan, sebagai contoh sebagaiberikut:

l Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP)Nilai seseorang didasarkan pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Kelulusan telah ditentukan/dipatok minimal menguasai prosentase tertentudari suatu tujuan pembelajaran. Bilamana seseorang telah memenuhipatokan tersebut ia dinyatakan berhasil atau lulus atau telah menguasaibahan tersebut. Sebaliknya bila seseorang belum memenuhi patokan, iadikatakan gagal atau belum menguasai bahan tersebut. Patokan dalamproses pembelajaran mengacu pada tujuan instruksional umum dan tujuaninstruksional khusus. Keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaranditentukan oleh tingkat penguasaan tujuan instruksional. Dengan kata lainnilai atau kelulusan seseorang ditentukan oleh penguasaan tujuaninstruksional. Jadi berbeda dengan Penilaian Acuan Norma nilai ataukelulusan seseorang ditentukan oleh kelompoknya.

Nilai Rentang Simpangan Baku (SB)

A Di atas 1,5 SB

B + 0,5 SB sd + 1,5 SB

C – 0,5 SB sd +0,5 SB

D – 1,5 SB sd – 0,5 SB

E Di bawah – 0,5 SB

Page 43: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

37

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Penilaian berdasarkan Acuan Patokan (PAP), pemberian nilaididasarkan atas tercapainya suatu standar atau kriteria penguasaantertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Penilaian absolut tidakmembandingkan posisi atau kedudukan relatif subyek yang satu denganposisi subyek yang lain dalam kelompoknya akan tetapi melihat apakahperformasi subyek sudah mencapai batas tertentu (Zainul dan Nasution,2001). Dengan kata lain, penilaian absolut akan melihat apakah subyekmampu melakukan tugas spesifik yang ada dalam tes. Seperti diuraikandi atas tingkat kemampuan atau kelulusan seseorang ditentukan olehtercapai tidaknya kriteria. Misalnya seseorang dikatakan telah menguasaisatu pokok bahasan bila ia telah dapat menjawab dengan betul 60%dari butir soal yang berasal dari pokok bahasan tersebut. Jawaban yangbenar 60% atau lebih menyatakan bahwa ia telah lulus, sedangkanjawaban yang kurang dari 60% menyatakan yang bersangkutan belumberhasil, atau perlu mengulang kembali.

Apakah semua yang mendapat skor 60% ke atas akan mendapatnilai yang sama? Jawabnya tergantung pada sistem penilaian yangdigunakan, karena ada penilaian yang menggunakan kategori lulus atautidak lulus, tetapi ada pula yang menggunakan kategori A,B,C,D, dan E.Bila sistem penilaiannya hanya lulus dan tidak lulus maka semua yangmendapat nilai 60% ke atas mendapat kategori yang sama yaitu lulus,tetapi bila diperlukan penilaian yang dapat membedakan skor 60% keatas dapat diberikan penilaian sebagai berikut:

Rentang skor Nilai< 60 % E(60 – 70) % D(70 – 80) % C(80 – 90)% B> 90 % A

Rentang skor untuk mendapatkan nilai E sampai dengan A sepertidicontohkan di atas bukanlah rumusan yang baku.

Page 44: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

38

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR DI UGM

Pelaksanaan evaluasi hasil belajar di UGM sepenuhnya dilaksanakanoleh masing-masing fakultas berdasarkan peraturan akademik fakultasdengan mengacu pada peraturan akademik universitas dan kalenderakademik universitas. Secara umum penilaian hasil belajar dilakukanmelalui tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif dilakukan dalam bentukujian harian, quis, dan/atau ujian tengah semester. Tes formatifdimaksudkan untuk mengumpulkan data/informasi tentang kualitas prosespembelajaran dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaranyang sedang berlangsung. Adapun tes sumatif dilakukan dengan tujuanuntuk menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran dari peserta didikyang dilakukan pada akhir program matakuliah melalui ujian akhirsemester.

Pelaksanaan ujian dapat dilaksanakan secara ujian tulis, ujian lisan,atau ujian ketrampilan. Nilai akhir untuk setiap matakuliah merupakangabungan atau kumulatif dari serangkaian bentuk ujian dan penugasanpada ujian formatif dan sumatif.

Berdasarkan Panduan Akademik Universitas Gadjah Mada, ujian akhirsemester dilaksanakan satu kali dan sekurang-kurangnya satu kali ujiansisipan untuk masing-masing matakuliah. Waktu pelaksanaan perkuliahandan ujian untuk seluruh program studi di lingkungan UGM mengacu padakalender akademik UGM.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa fakultas di UGMmenyelenggarakan ujian susulan, ujian ulangan, dan/atau ujian remidiasi,antara lain di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi.

Page 45: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

39

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Remidiasi di Fakultas Kedokteran ialah program pembelajarantambahan bagi mahasiswa yang telah mengikuti proses pembelajaran,namun memperoleh nilai akhir blok yang kurang memuaskan. Program inidiselenggarakan pada masa liburan akhir tahun akademik.Tujuan program remidiasi atau make up test ini adalah;

l Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk memperbaiki/meningkatkan Indeks Prestasi.

l Menghindari Drop Out.l Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk lulus tepat waktu.

Persyaratan mengikuti remidiasi adalah sebagai berikut:l Harus mengikuti matakuliah reguler pada semester yang berjalanl Mengikuti ujian dan memperoleh nilai E sampai dengan B/Cl Membayar biaya remidiasi/ make up evaluasi Rp 10.000,-l Nilai maksimum yang diperoleh B

Persayaratan mengikuti make up testl Harus sudah mengikuti matakuliah yang akan diperbaikil Mengikuti ujian dan memperoleh nilai E sampai dengan B/Cl Mahasiswa hanya diijinkan mengikuti make up test maksimum dua

blok dalam satu semester.l Mahasiswa diijinkan mengikuti make up test lebih dari satu kali

untuk blok yang sama.l Mahasiswa yang membatalkan make up test tidak diperkenankan

mengambil make up test pada semester berikutnya.l Nilai maksimum yang diperoleh Bl Make up test untuk program reguler dilaksanakan apada akhir

semester.Pelaksanaan ujian remidiasi di Fakultas Farmasi adalah didasarkan

atas Surat Keputusan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,

Page 46: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

40

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

No. UGM/FA/119/ UM/01/39 tentang Penghapusan Semester Pendekdan Penyelenggaraan Ujian Perbaikan.Dasar pertimbangan keputusan tersebut adalah:

1. Bahwa beban Fakultas dan Dosen terlalu berat untuk menyele-nggarakan kegiatan akademik pada semester pendek.

2. Bahwa perlu dilakukan kegiatan akademik lain sebagaipengganti kegiatan semester pendek.

3. Bahwa sebagai dasar pelaksanaannya perlu diterbitkan suratkeputusan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Dengan mengingat hal-hal yang tercantum dalam SK tersebut danmemperhatikan Rapat Kerja Fakultas Farmasi tanggal 26 Januari 2005maka diputuskan beberapa hal sebagai berikut:

1. Menghapuskan kegiatan akademik berupa semester pendek.2. Menyelenggarakan Ujian Perbaikan bagi matakuliah yang

diselenggarakan baik di semester gasal maupun di semestergenap, dengan atau tanpa didahului tutorial.

3. Ujian perbaikan diselenggarakan setelah berakhirnya semestergenap dan sebelum dimulainya semester gasal berikutnya.

4. Waktu, tempat, jenis matakuliah, dan beaya penyelenggaraanujian perbaikan akan diatur oleh bagian akademik

5. Surat Keputusan tersebut berlaku terhitung sejak ditetapkannyadengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata terdapatkekeliruan dalam keputusan tersebut, akan diadakan perbaikansebagaimana mestinya.

Fakultas Farmasi UGM juga melaksanakan ujian susulan. Pelaksanaanujian susulan tersebut diatur dalam Peraturan Akademik atau KeputusanDekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Nomor 3 tahun 2005tentang Peraturan Akademik. Dalam Bab VII. (Tentang Evaluasi Belajar),Pasal 10 ayat d tertulis sebagai berikut: Mahasiswa yang tidak bisa

Page 47: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

41

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

mengikuti Ujian Sisipan (US) dan Ujian Akhir Semester (UAS) karena sakit,keluarga dekat meninggal, atau melaksanakan tugas Fakultas/Universitas/Negara, diperkenankan mengikuti ujian susulan setelah mendapatkan ijindari Fakultas, yang waktunya diatur oleh Fakultas. Pasal 10 ayat e berisi,Ujian susulan seperti tertera dalam ayat (d) harus sudah dilaksanakansebelum yudisium semester yang bersangkutan.

Page 48: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

42

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

PRAKTEK BAIK CARA PENILAIAN HASIL BELAJARMAHASISWA

Inovasi proses penilaian hasil belajar mahasiswa telah banyakdikembangkan di Universitas Gadjah Mada baik untuk tingkat fakultas,program studi, atau individu dosen. Saat ini, Proyek Due like menawarkanbanyak grand untuk mengembangkan inovasi pembelajaran yang didalamnya juga termasuk inovasi evaluasi hasil belajar mahasiswa.

Salah satu contoh praktek baik diambil dari inovasi Bapak Drs.Suprapto, SU dosen Jurusan Komunikasi Fakultas Sosial dan Politik UGMdengan judul “Integrasi Aneka Ragam Sistem Pembelajaran MenujuKemampuan Jiwa Kepemimpinan dan Kemandirian Mahasiswa”. Inovasiini memenangkan INNO-Grand proyek Due Like UGM. Ringkasan inovasiini dituliskan sebagai berikut:

l Kegiatan pembelajaran bukan kegiatan spontan yang dilakukantanpa rencana tetapi merupakan kegiatan terencana.

l Kegiatan ini menitik-beratkan pada Student Center Oriented.Metoda pembelajaran yang diterapkan, tidak SingleMethod(tunggal), tetapi Multiple Methods.

l Penerapannya disesuaikan dengan kondisi awal mahasiswa.l Pilihan yang dikembangkan : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi,

Simulasi dan sumbang-saran.l Sistem penilaian yang dikembangkan mengacu pada aktivitas

mahasiswa:- Di dalam kelas- Di luar kelas.

Page 49: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

43

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Oleh karena itu, sumber penilaian didasarkan pada :lUjian Tengah Semesterl Penugasan : Cari literatur, Paper, Makalah, Sari Kuliah, Kliping,

Karikatur, Foto, atau Diskusi.l Ujian Akhir Semester.

Apabila Mahasiswa memenuhi syarat atau dapat dinyatakan: “BUAS”(Bebas Ujian Akhir Semester) apabila :

l Mengikuti kuliah minimum 75%l Mengikuti Ujian Tengah Semesterl Mengumpulkan/memiliki 5 nilai tugas masing-masing minimum: 7.75

Keuntungan dari metode ini mahasiswa dapat:l Memilih cara berprestasil Terpacu mencari bahan yang relevan.l Terlatih berfikir kritisl Berpeluang mengembangkan kreativitasl Mengembangkan prestasi yang sesuai dengan potensi yang

dimiliki.l Terlatih berjiwa kepemimpin.l Terlatih berjiwa mandiri

Bila ingin informasi lebih lanjut tentang inovasi ini atau inovasi-inovasiyang lain dapat menghubungi Kantor Due Like di Gedung Pusat UniversitasGadjah Mada.

Page 50: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

44

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Azwar S.,2001, Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran PrestasiBelajar, Edisi II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Buku Panduan Akademik 2004, Fakultas Kedokteran Universitas GadjahMada, Yogyakarta.

Sasmoko, 2001, “Evaluasi Proses Pembelajaran Sebagai Kontrol Kualitasdi Lembaga Pendidikan yang Otonom”, Portal Informasi Indonesia,http://www.depdiknas.go.id// jurnal/31/evaluasi_proses_pembelajaran_seb.htm.

Surat Keputusan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, No.UGM/FA/119/ UM/01/39 tentang Penghapusan SemesterPendek dan Penyelenggaraan Ujian Perbaikan.

Zainul A. dan Nasution N., 2001, Penilaian Hasil Belajar, Buku 1.15. ProyekPengembangan Universitas Terbuka Ditjen Dikti, DepartemenPendidikan Nasasional, Jakarta.

Page 51: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

45

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM

Page 52: evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa

46

Evaluasi Hasil Pembelajaran Mahasiswa