EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi...

149
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan Oleh : Usnul Alifa Nim : 068114004 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Transcript of EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi...

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMSPADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIHYOGYAKARTA PERIODE 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar sarjana farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan Oleh :

Usnul Alifa

Nim : 068114004

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2011

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

ii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMSPADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIHYOGYAKARTA PERIODE 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar sarjana farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan Oleh :

Usnul Alifa

Nim : 068114004

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2011

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

iii

Persetujuan Skripsi

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMSPADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIHYOGYAKARTA PERIODE 2008

Oleh :

Usnul Alifa

NIM : 068114004

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

Dra. A. M. Wara K., M.Si., Apt. 30 Mei 2011

Pembimbing Pendamping

Drs. Mulyono, Apt. 30 Mei 2011

Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

iv

Pengesahan Skripsi Berjudul

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMSPADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIHYOGYAKARTA PERIODE 2008

Oleh :

Usnul Alifa

NIM : 068114004

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji SkripsiFakultas Farmasi

Universitas Sanata DharmaPada tanggal: 14 Juli 2011

MengetahuiFakultas Farmasi

Universitas Sanata DharmaDekan

Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt.

Panitia Penguji : Tanda Tangan

1. Dra. A. M. Wara K., M.Si., Apt. .....................................

2. Drs. Mulyono, Apt. .....................................

3. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. .....................................

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt .....................................

Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

v

Ku Persembahkan Untuk :

Allah SWT

Bapak, Ibu, dan Nenekku tercinta

Adikku tersayang

Keluargaku

Dan Almamaterku

Saat-saat untuk mengetahui seberapa

besar dalamnya cinta, yaitu saat-saat

ketidak bersamaan kita

“Berusahalah Tuk Tidak Jadi Manusia Yang Berhasil, Tapi

Berusahalah Tuk menjadi Manusia Yang Berguna”

(Albert)

Sesungguhnya dibalik

kesukaran terdapat

kemudahan

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

vi

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

vii

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena hanya dengan rahmat serta kehendaknya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul

“EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI

SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH

SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan

farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang

mudah, hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin

bagi penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta

2. Bapak dan Ibu di bagian Rekam Medik dan segenap pihak Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas, waktu, dan

membantu kelancaran penulis dalam pengambilan data penelitian ini.

3. Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah

memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

viii

4. Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan

di Fakultas Farmasi.

5. Dra. A. M. Wara K., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan petunjuk, saran, semangat, dan masukan yang berharga

dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

memberikan petunjuk, saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam

proses penyusunan skripsi ini.

7. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi.

8. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan

skripsi.

9. Ayahanda H.Mahsunun, Ibunda Hj.Sucik, dan Nenek yang telah

membesarkan dan mendidik penulis, selalu memberikan semangat, kasih

sayang, pengorbanan serta doa yang tulus untuk kesuksesan penulis.

10. My sister Iis Farida yang selalu memberikan semangat, kasih sayang dan

doanya untuk penulis.

11. Jeni, bunga, siska, valen, bima, dan arjun yang selalu menghadirkan

keceriaan di hati penulis.

12. Mbak wied, distha, mbak fie2 yang selalu menghibur, semua bantuan,

semangat, dan bimbingan yang diberikan pada penulis.

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

ix

13. Yeyen, mbak orpha, erma, neldy, maya, intan, mbak wie, mbak yuni atas

semangat, bantuan, dan doa untuk penulis.

14. Teman-teman FKK 06 dan semua teman-teman lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu, terima kasih atas kekompakan, pertemanan, dan

dukungannya selama belajar di Farmasi.

15. Teman-teman FKK 07 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima

kasih atas kekompakan dan dukungannya.

16. Teman-teman KKN alternatif angkatan XXXIV kelompok Dukuh Krodan

atas keceriaan dan telah memberikan banyak pelajaran hidup yang tak

ternilai harganya.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun,

agar skripsi ini lebih mendekati sempurna. Akhir kata, semoga skripsi ini

bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 30 Mei 2011

Penulis

Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

x

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 30 Mei 2011

Penulis,

Usnul Alifa

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xi

INTISARI

Operasi sesar adalah sayatan melalui dinding abdomen dan uterus untukmelahirkan janin dalam rahim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat drug relatedproblems yang terjadi pada pasien operasi sesar di instalasi rawat inap RumahSakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008. Penelitian ini merupakanpenelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang bersifatretrospektif yang pengumpulan datanya dilakukan melalui lembar rekam medik.

Dari hasil penelitian, pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapihterbanyak pada usia 32 tahun (26,09%), dengan usia janin >37 (matur) (60,87%),dan pasien menjalani rawat inap selama 3-5 hari. Semua pasien pulang dengankondisi klinis yang membaik. Golongan obat yang diberikan pada pasien operasisesar adalah golongan antiinfeksi (100%), analgetika (100%), obstetrik danginekologi (100%), obat gizi dan darah (100%), cairan elektrolit (100%), dantranfusi darah (41,67%), serta obat lain (62,5%).

Dari hasil evaluasi drug related problems terdapat 23 kasus DRP, yaitu 12kasus dosis terlalu rendah, 4 kasus dosis terlalu tinggi, 5 kasus membutuhkan obattambahan, 2 kasus pemilihan obat kurang tepat, 7 kasus efek samping yang tidakdiinginkan, dan 2 kasus obat yang tidak dibutuhkan.

Kata kunci : operasi sesar, drug related problems (DRPs)

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xii

ABSTRACT

Caesarean section is a surgery through abdomen wall and uterus to givebirth an infant from the womb. This research was aimed to look at drug-relatedproblems that occur in caesarean section patients in the installation of inpatientPanti Rapih Hospital Yogyakarta in the period 2008. This is a non experimentalresearch with descriptive design which have retrospective characteristic.

From the results of the study, patients caesarean section at Panti RapihHospital, the largest at the age of 32 years (26.09%), with fetal age> 37 (mature)(60.87%), and patients hospitalized for 3-5 days. all of the patients are home witha better clinical condition. Group of drugs given to patients caesarean section is aclass of anti-infective (100%), analgetics (100%), obstetrics and gynecology(100%), nutritional medicine and blood (100%), the liquid electrolyte (100%), andblood tranfusions (41, 67%), and other drugs (62.5%).

From the results of evaluation of drug-related problems there were 23cases of DRP, i.e. 12 cases the dose is too low, too high dose of 4 cases, 5 casesrequire additional drugs, 2 cases of inappropriate drug selection, 7 cases ofunwanted side effects, and 2 cases of drug not required.

Keywords : caesarean section, drug related problems (DRPs)

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i-ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................... vi

PRAKATA ..................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ x

INTISARI ....................................................................................................... xi

ABSTRACT ..................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

1. Perumusan Permasalahan ...................................................... 4

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xiv

2. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

3. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1. Tujuan Umum ........................................................................ 6

2. Tujuan Khusus ....................................................................... 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Fisiologi Kehamilan .......................................................................... 7

B. Caesarean section .............................................................................. 8

1. Istilah-Istilah dalam Operasi Sesar........................................ 9

2. Indikasi-Indikasi dalam Operasi Sesar.................................. 9

C. Komplikasi-Komplikasi Operasi Sesar dan Terapinya ..................... 16

1. Nyeri ............................................................................................. 16

a) Definisi ........................................................................... 16

b) Penyebab ........................................................................ 17

c) Terapi ............................................................................. 18

d) Penggolongan analgetika ............................................... 19

2. Infeksi ........................................................................................... 21

a). Definisi .......................................................................... 21

b). Penyebab ....................................................................... 22

c). Terapi ............................................................................. 22

d). Penggolongan antibiotika .............................................. 23

3. Anemia ......................................................................................... 26

a). Definisi .......................................................................... 26

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xv

b). Penyebab ....................................................................... 26

c). Terapi ............................................................................. 27

d). Penggolongan vitamin ................................................... 28

D. Penggunaan Obat yang Rasional ...................................................... 29

E. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 29

F. Keterangan Empiris .......................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 32

B. Definisi Operasional ................................................................ 33

C. Subyek Penelitian .................................................................... 34

D. Populasi dan Sampel ............................................................... 35

E. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian .................................. 35

F. Jalan Penelitian ........................................................................ 35

1. Analisis Situasi dan Penentuan Masalah ........................... 35

2. Tahap Penulusuran Data .................................................... 36

3. Tahap Pengambilan Data ................................................... 36

4. Tahap Analisis Data .......................................................... 37

G. Tata Cara Analisis Data ........................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien Operasi Sesar ................................. 40

B. Evaluasi Penggunaan Obat Operasi Sesar....................... 44

1. Kelas Terapi ............................................................. 44

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xvi

2. Jenis Obat ................................................................. 45

a) Antiinfeksi .................................................... 45

b) Obstetrik dan Ginekologi ............................. 50

c) Analgetika .................................................... 53

d) Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah .. 55

e) Cairan Elektrolit dan Tranfusi Darah ........... 58

f) Obat Lain ...................................................... 59

C. Drug related problems (DRPs) ....................................... 61

1. Dosis terlalu rendah ................................................. 62

2. Dosis terlalu tinggi ................................................... 62

3. Membutuhkan obat tambahan .................................. 63

4. Pemilihan obat kurang tepat ..................................... 64

5. Efek samping yang tidak diinginkan ........................ 65

6. Obat yang tidak dibutuhkan ..................................... 65

D. Rangkuman Pembahasan ............................................... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................... 69

B. Saran................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

LAMPIRAN .................................................................................................... 74

BIOGRAFI ...................................................................................................... 128

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel I Data Farmakokinetika beberapa Sefalosporin .............................. 26

Tabel II Usia Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ........................................ 40

Tabel III Usia Janin Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008................................................... 41

Tabel IV Lama Rawat Inap Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ......................................... 42

Tabel V Kelas Terapi pada Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ........................................ 44

Tabel VI Antibiotika Profilaksis yang Diterima Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ....... 48

Tabel VII Antibiotika Terapi yang Diterima Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008..... 49

Tabel VIII Antibiotika yang Digunakan Sebagai Profilaksis ......................... 50

Tabel IX Obstetrik dan Ginekologi yang Diterima Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008..... 53

Tabel X Analgetika yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008............................... 54

Tabel XI Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah yang Diterima

Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 ...................................................................... 57

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xviii

Tabel XII Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasien

Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 ................................................................. 60

Tabel XIII Presentase Kasus DRP yang Terjadi pada Pasien

Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 .................................................................. 60

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1A Organ Reproduksi Dalam Pada Wanita ................................... 7

Gambar 1A Anatomi Pada Wanita ............................................................... 7

Gambar 2 Proses Operas Sesar ......................... ....................................... 8

Gambar 3 Ketuban pecah dini .................................................................... 10

Gambar 4 Posisi Janin Normal dan Abnormal dalam Rahim Ibu ............. 13

Gambar 5 Plasenta Previa .......................................................................... 16

Gambar 6 Proporsi Usia Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .................................... .. 41

Gambar 7 Proporsi Usia Janin Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .................................... 42

Gambar 8 Perbandingan Lama Rawat Inap Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.. 43

Gambar 9 Kelas Terapi pada Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008......................... . 45

Gambar 10 Antibiotika Profilaksis yang Diterima Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .. 48

Gambar 11 Antibiotika Terapi yang Diterima Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ... 49

Gamabr 12 Analgetika yang Diterima Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .. 54

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xx

Gambar 13 Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah yang Diterima

Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008.............................................. 57

Gambar 14 Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasien

Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 .................................................................... 61

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Penelitian ............................................ 74

Lampiran 2 Contoh Logaritma Pengobatan pada Pasien Operasi Sesar

dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini...................................... 75

Lampiran 3 Data Rekam Medik Pasien Operasi Sesar

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 ............................................................. 76

Lampiran 4 Penggolongan Obat Pasien Operasi Sesar

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008 ............................................. 128

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia bersama Pemerintah (Departemen

Kesehatan dan Departemen Kesejahteraan Sosial) menyatakan dalam Surat

Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Medik (Dirjen Yanmedik) Departemen

Kesehatan RI No 78 tahun 1991 adanya pembatasan angka operasi sesar untuk

rumah sakit pendidikan atau rujukan sebesar 20% dan rumah sakit swasta 15%,

dikarenakan tingginya angka kejadian operasi sesar dati tahun ke tahun di

beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal

baik itu operasi sesar atas indikasi medis maupun indikasi non medis (Anonim,

2001).

Pada tahun 1970 di Amerika Serikat, persentase kelahiran dengan operasi

sesar adalah 5,5 %, mengalami puncaknya pada tahun 1988, yaitu 24,7% dan pada

tahun 1993 persentasenya 22,8%. Pada dua dekade ini kematian maternal dan

perinatal menurun (Porreco and Thorp, 1996).

Di Indonesia pada saat ini belum ada angka nasional yang tepat tentang

kematian maternal (masih dalam kandungan) dan perinatal (sudah lahir), baik

untuk suatu daerah, wilayah maupun secara nasional. Secara umum, angka

kematian maternal dari rumah sakit yang ada di Indonesia berkisar antara 51,6

sampai 206.3 per 10.000 persalinan, sedangkan angka kematian perinatal berkisar

antara 77,3 sampai 142,2 per 1000. Tingginya angka kematian maternal dan

1

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

2

perinatal di Indonesia ditemukan pada rumah sakit yang menerima banyak kasus

patologik dengan penderita sering kali dalam keadaan buruk (Mochtar, 1998).

Angka kelahiran dengan operasi sesar pada rumah sakit pemerintah di

indonesia adalah sekitar 11-15% sedangkan pada rumah sakit swasta dapat

mencapai 30-40%. Tingginya prevalensi ini tentu dipengaruhi banyak faktor

termasuk indikasi medis yang mewajibkan sang ibu menjalani persalinan dengan

operasi sesar ( Anonim, 2008a).

Operasi sesar bertujuan untuk menjamin turunnya tingkat morbiditas dan

mortalitas sehingga sumber daya manusia dapat ditingkatkan dan untuk

mengeluarkan janin dari dalam rahim pada ibu-ibu yang meninggal. Sekarang,

dengan kemajuan pesat dalam teknik operasi, anestesi, penyediaan cairan dan

darah, indikasi dan obat-obatan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin menurun

(Mochtar, 1998).

Keluhan yang secara umum dirasakan oleh pasien pasca operasi sesar

salah satunya adalah timbulnya rasa nyeri di daerah bekas sayatan operasi. Rasa

nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi tanda tentang adanya

gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi kuman atau kejang otot.

Untuk menghilangkan rasa nyeri biasanya digunakan suatu analgetika. Analgetika

adalah obat untuk mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan

kesadaran (Anief, 2003).

Infeksi adalah proses masuknya mikroorganisme seperti bakteri, virus,

jamur, mikroplasma, dan protozoa ke dalam tubuh manusia. Untuk mencegah dan

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

3

mengobati terjadinya infeksi maka pasien memerlukan terapi antiinfeksi, yaitu

antibiotika. Antibiotika adalah golongan senyawa, baik alami maupun sintetik,

yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di

dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi bakteri (Anonim, 2006).

Prinsip dalam penggunaan antibiotika berdasarkan pada dua pertimbangan utama,

yaitu penyebab infeksi dan faktor pasien (Anonim, 2000).

Dalam proses operasi sesar, kemungkinan terjadi komplikasi antara lain,

terjadinya infeksi, hal ini disebabkan adanya pembukaan jaringan tubuh sehingga

mempermudah mikroorganisme untuk masuk ketubuh pasien. Keluhan yang

dirasakan oleh pasien pasca bedah salah satunya adalah timbulnya rasa nyeri di

daerah bekas sayatan operasi. Kemungkinan terjadinya anemia yang disebabkan

oleh adanya pendarahan antepartum maupun postpartum yang tidak segera diatasi.

Salah satu indikasi operasi sesar adalah ketuban pecah dini, dan dapat

berisiko tinggi menyebabkan infeksi bakteri, karena dengan cairan ketuban pecah

melewati vagina, maka memberi jalan masuk bakteri kedalam tubuh. Faktor

penyebab dari ketuban pecah dini antara lain, koria amniolitis (radang pada korion

dan amnion), inkonpeten serviks, kelainan letak, dan tekanan intra uterin

mendadak meningkat. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput berisi cairan

ketuban yang terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi (Manuaba,

1999).

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

4

Beberapa faktor risiko dari ketuban pecah dini antara lain, inkompetensi

serviks (leher rahim), riwayat ketuban pecah dini sebelumya, Kelainan atau

kerusakan selaput ketuban, dan infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis

(Manuaba, 1999).

Dengan adanya komplikasi-komplikasi operasi sesar dengan indikasi

ketuban pecah dini yang terjadi, maka obat-obatan yang diberikan memungkinkan

terjadinya drug related problems (DRPs), membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Evaluasi drug related problems (DRPs) pada

pasien operasi sesar (caesarean section) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode 2008.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

a. Seperti apakah karakteristik pasien operasi sesar yang meliputi : usia

pasien, usia janin, lama rawat inap pada pasien operasi sesar di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Tahun 2008?

b. Seperti apakah pola peresepan obat-obat yang terkait dengan golongan

dan jenis obat yang digunakan dalam pengobatan pasien operasi sesar

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Tahun 2008?

c. Apakah obat-obat yang diberikan pada pasien operasi sesar di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode tahun 2008

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

5

terjadi Drugs Related Problems (DRPs) yang terkait dengan

penggunaan obat?

d. Seperti apakah dampak yang potensial terjadi pada pasien operasi

sesar yang berhubungan dengan penggunaan obat, di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008?

2. Keaslian penelitian

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya adalah mengenai

”Gambaran peresepan Obat pada Pasien Pasca caesarean section di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari-Juni 2002 yang

dilakukan oleh Wikaningtyas (2004).

Sejauh yang penulis ketahui penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related

Problems pada Pasien Operasi Sesar (caesarean section) di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 belum pernah

dilakukan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wikaningtyas (2004). Perbedaannya terletak pada periode penelitian, metode

pengambilan data, dan pada penelitian Wikaningtyas tidak dilakukan analisis

drug related problems (DRPs).

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber informasi bagi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta mengenai

Evaluasi drug related problems pada pasien operasi sesar.

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

6

b. Manfaat praktis penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai

pendukung proses terapi pada pasien operasi sesar oleh dokter maupun

pelaksanaan praktek farmasi klinik oleh farmasis di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

pengobatan bagi pasien operasi sesar.

B. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi drug related

problems pada pasien operasi sesar (caesarean section) di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

b. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui :

1. Karakteristik pasien operasi sesar yang meliputi : usia pasien, usia

janin, lama rawat inap pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

2. Pola peresepan obat-obat yang terkait dengan golongan dan jenis obat

yang digunakan dalam pengobatan pasien operasi sesar di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

3. Drug related problems (DRPs) yang terkait dengan penggunaan obat-

obat yang terjadi pada pasien operasi sesar di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

4. Dampak yang potensial terjadi pada pasien operasi sesar yang

berhubungan dengan penggunaan obat di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Fisiologi Kehamilan

Kehamilan adalah masa seorang wanita membawa embrio atau fetus di

dalam tubuhnya (Anonim, 2009c). Kehamilan terjadi karena adanya proses ovulasi

sel telur ke dalam tuba fallopi, jika sel telur tersebut dibuahi oleh sperma, sel telur

akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi sebuah

proses kehamilan (Anonim, 2009c).

A B (Anonim, 2011)

Gambar 1. Pada huruf A menunjukkan gambar organ reproduksi dalam padawanita, dan gambar B menunjukkan gambar anatomi pada wanita

Waktu kehamilan terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi

terakhir dan kelahiran dan 38 minggu dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita

hamil adalah gravida, seorang wanita hamil yang hamil untuk pertama kalinya

disebut primigravida atau gravida (G1), sedangkan wanita yang belum pernah

hamil dikenal sebagai gravida 0 (G0) (Anonim, 2009c).

7

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

8

Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur atau cukup bulan,

kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur, sedangkan

kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilan prematur (Wiknjosastro,

1991).

B. Caesarean Section

Operasi sesar adalah sayatan melalui dinding abdomen dan uterus untuk

melahirkan janin dalam rahim. Tujuan dari operasi sesar adalah untuk menjamin

turunnya tingkat morbiditas dan mortalitas sehingga sumber daya manusia dapat

ditingkatkan dan untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim pada ibu-ibu yang

meninggal (Mochtar, 1998).

Keuntungan dari operasi sesar adalah waktu pembedahan dapat ditentukan

oleh dokter yang akan menolongnya dan persiapan dapat dilakukan dengan baik.

Sedangkan kerugiannya adalah karena persalinan belum mulai, segmen bawah

uterus belum terbentuk dengan baik, sehingga menyulitkan pembedahan dan akan

lebih mudah terjadinya antonia uterus dengan pendarahan karena uterus belum

mulai dengan kontraksinya (Prawirohardjo, 1991).

(Anonim,2011)

Gambar 2. Proses Operasi Sesar

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

9

a. Istilah-Istilah dalam Operasi Sesar :

1. Operasi sesar primer (efektif)

Dari semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara operasi sesar,

tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit.

2. Operasi sesar sekunder

Bersikap menunggu kelahiran biasa, bila tidak ada kemajuan persalinan atau

partus percobaan gagal, baru dilakukan operasi sesar.

3. Operasi sesar ulang

Ibu pada kehamilan yang lalu mengalami operasi sesar dan pada kehamilan

selanjutnya dilakukan operasi sesar ulang.

4. Operasi sesar histerektomi

Adalah operasi sesar yang dilanjutkan dengan pengeluaran uterus.

5. Operasi sesar porro

Adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri dan tentunya

janin sudah mati, dan langsung dilakukan histerektomi, misalnya pada keadaan

infeksi rahim yang berat (Mochtar, 1998).

b. Indikasi-Indikasi Operasi Sesar

1. Malposisi dan malpresentasi

Perlunya operasi sesar pada bayi yang dalam posisi normal dapat dilahirkan

per vaginam. Bagian terbesar dari peningkatan insiden operasi sesar dalam

kelompok ini berkaitan dengan presentasi pantat. Disfungsi uterus mencakup kerja

uterus yang tidak terkoordinasi, dan ketidakmampuan dilatasi serviks (Oxorn,

1990).

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

10

2. Ketuban pecah sebelum waktunya

Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah pecahnya selaput berisi

cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi. Cairan

ini ditampung di dalam kantung amnion yang disebut kantung ketuban atau

kantung janin. Cairan ketuban diproduksi oleh buah kehamilan, yaitu sel-sel

trofoblas, kemudian akan bertambah dengan produksi cairan janin, yaitu seni

janin. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan

mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni. Jadi ada pola berbentuk

lingkaran atau siklus yang berulang. Kejadian ketuban pecah dini berkisar 5-10%

dari semua kelahiran, dan ketuban pecah dini preterm terjadi 1% dari semua

kehamilan. 70% kasus ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan.

Ketuban pecah dini merupakan penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%.

(Mochtar, 1998).

(Anonim, 2011)

Gambar 3. Ketuban pecah dini

Adapun tanda-tanda ketuban pecah dini yaitu keluar air ketuban warna keruh,

jernih, kuning, hijau atau kecoklatan, sedikit atau sekaligus banyak. Dapat disertai

demam apabila terjadi infeksi dan janin mudah diraba. Pada pemeriksaan dalam

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

11

selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering. Inspekula tampak air ketuban

mengalir atau selaput ketuban sudah kering dan tidak ada (Mansjoer, Arif, 1999).

Tanda-tanda infeksi yang terjadi :

Demam suhu tubuh diatas 380C, meningkatnya angka leukosit, bercak vagina

yang banyak, nyeri perut, dan denyut jantung janin bertambah cepat

( Mochtar,1998).

Komplikasi paling sering terjadi pada ketuban pecah dini sebelum usia

kehamilan 37 minggu adalah sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-

40% bayi baru lahir. Risiko infeksi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini.

Semua ibu hamil dengan ketuban pecah dini prematur sebaiknya dievaluasi untuk

kemungkinan terjadinya korioamnionitis (radang pada korion dan amnion). Selain

itu kejadian prolaps atau keluarnya tali pusar dapat terjadi pada ketuban pecah

dini (Anonim, 2009).

3. Persalinan prematur

Persalinan Prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan

mencapai 37 minggu. Biasanya persalinan terjadi pada saat usia kehamilan

mencapai 37-42 minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal

yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim

atau infeksi cairan ketuban (Anonim, 2009).

Setiap jam seharusnya serviks membuka minimal selebar 1 cm dan kepala

janin seharusnya turun ke dalam rongga panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal

tersebut tidak terjadi, mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan

perlu dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

12

Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju, maka diberikan oksitosin

melalui infus untuk merangsang kontraksi rahim yang lebih kuat.

Jika setelah pemberian oksitosin persalinan tidak juga maju, maka dilakukan

operasi sesar (Anonim, 2009).

4. Kelainan posisi janin

Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah arah yang dihadapi

oleh janin, sedangkan letak janin adalah bagian tubuh janin yang terendah.

Kombinasi yang paling sering ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke

punggung ibu dengan letak kepala, leher tertekuk ke depan, dagu menempel di

dada dan kedua lengan melipat di dada. Jika janin tidak berada dalam posisi atau

letak tersebut, maka persalinan bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak

dapat dilakukan melalui vagina (Anonim, 2009).

(Anonim, 2011)

Gambar 4. Posisi janin normal dan abnormal dalam rahim ibu

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

13

5. Kembar

Kembar menyebabkan rahim sangat teregang dan rahim yang sangat teregang

cenderung untuk mulai mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia

yang matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara prematur dan kecil.

Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan, sehingga persalinan bisa

menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah lahirnya bayi pertama cenderung

menyebabkan terlepasnya plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua

cenderung mengalami masalah selama persalinan dan memiliki risiko mengalami

kelainan dan kematian yang lebih tinggi (Anonim, 2009).

6. Distosia bahu

Distosia Bahu adalah suatu komplikasi yang jarang terjadi, pada letak kepala,

salah satu bahu bayi tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan

lahir (Anonim, 2009).

7. Prolapsus korda umbilikalis

Prolapsus Korda Umbilikalis adalah suatu keadaan korda umbilikal (tali

pusar) mendahului bayi, yaitu keluar dari jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi

mulai memasuki jalan lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi

terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata atau tersembunyi.

Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah dan tali pusar

menonjol ke dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir. Prolapsus yang

nyata biasanya terjadi jika bayi berada dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi

pada letak kepala), terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika

janin belum turun ke panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya cedera pada janin

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

14

akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka segera dilakukan persalinan,

biasanya melalui operasi sesar. Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap

utuh dan tali pusar berada di depan janin atau terperangkap di depan bahu janin.

Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut jantung janin yang abnormal.

Prolapsus tersembunyi bisa diatasi dengan cara merubah posisi ibu atau

mengangkat kepala janin untuk menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang

perlu dilakukan operasi sesar (Anonim, 2009).

8. Emboli cairan ketuban

Emboli cairan ketuban adalah penyumbatan arteri pulmoner (arteri paru-paru)

ibu oleh cairan ketuban. Suatu emboli adalah suatu massa dari bahan asing yang

terdapat di dalam pembuluh darah, emboli bisa terbentuk dari cairan ketuban.

Emboli ini sampai ke paru-paru ibu dan menyumbat arteri, penyumbatan ini

disebut emboli pulmoner. Emboli pulmoner bisa menyebabkan denyut jantung

yang cepat, irama jantung yang tidak teratur, kolaps, syok atau bahkan henti

jantung dan kematian (Anonim, 2009).

9. Pendarahan rahim

Pendarahan hebat dari rahim setelah persalinan merupakan masalah yang

serius. Biasanya selama persalinan ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter.

Ketika plasenta lepas dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim

membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka mengalami pemulihan

lengkap. Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi atau jika

sejumlah kecil plasenta tertinggal di dalam rahim sehingg rahim tidak dapat

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

15

berkontraksi, maka darah yang hilang akan lebih banyak. Robekan pada vagina

atau serviks juga bisa menyebabkan pendarahan hebat (Anonim, 2009).

10. Plasenta previa

Plasenta merupakan suatu organ yang terbentuk pada dinding sebelah dalam

uterus segera setelah terjadi pembuahan. Plasenta previa adalah plasenta yang

letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian

atau seluruh pembukaan jalan lahir. Zat–zat makanan dan oksigen akan

didistribusikan dari ibu ke janinnya melalui plasenta serta membawa sisa-sisa

metabolisme ke luar dari tubuh janin.

Faktor-faktor risiko terjadinya plasenta previa antara lain :

a) operasi sesar sebelumnya pada wanita-wanita yang pernah menjalani

operasi sesar. Risiko akan makin meningkat setelah mengalami empat kali

atau lebih operasi sesar (pada wanita – wanita yang pernah 4 kali atau

lebih menjalani operasi sesar).

b) Jumlah kehamilan sebelumnya, pada wanita yang telah 5 kali hamil atau

lebih, maka risiko terjadinya plasenta previa.

c) Kehamilan dengan janin lebih dari satu (seperti kembar dua atau kembar

tiga).

d) Merokok, menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang beredar dalam

tubuh janin, sehingga merangsang pertumbuhan plasenta yang besar.

Plasenta yang besar dihubungkan dengan perkembangan plasenta previa.

e) Kokain dan penggunaan obat – obat bius.

f) Riwayat plasenta previa sebelumnya (Anonim, 2000).

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

16

(Anonim, 2011)

A B

Gambar 5. Plasenta previa

C. Komplikasi-komplikasi operasi sesar dan Terapinya

1. Nyeri

a. Definisi

Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering. Nyeri

sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi, serta sering untuk

mempermudah diagnosis. Dengan adanya nyeri, pasien merasakan hal yang tidak

mengenakkan, kebannyakan menyiksa dan karena itu berusaha untuk bebas

darinya. Nyeri merupakan salah satu keluhan yang sering dirasakan oleh pasien

operasi sesar, nyeri yang timbul terutama pada daerah bekas sayatan operasi

(Mutschler, 1986). Rasa nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi

tanda tentang adanya ganguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi

kuman, dan kejang otot (Anief, 2003).

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

17

b. Penyebab

Nyeri timbul jika ada rangsang mekanik, termal, kimia atau listrik

melampaui suatu nilai ambang tertentu, yaitu nilai ambang nyeri, yang dapat

menyebabkan kerusakan jaringan dengan pembebasan senyawa yang disebut

mediator nyeri (Mutschler, 1986).

Mediator nyeri meliputi histamin, seretonin, plasmokinin, contohnya

bradikinin, prostaglandin, dan ion kalium. Zat ini merangsang reseptor nyeri yang

letaknya pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir, dan jaringan lain. Dari

tempat ini rangsangan dialirkan melalui saraf sensorik ke susunan saraf pusat,

melalui sumsum tulang ke talamus (optikus) kemudian ke pusat nyeri dalam otak

besar, rangsangan terasa sebagai nyeri (Anief, 2003).

Kualitas nyeri menurut tempatnya terjadinya dibagi atas :

1) Nyeri somatik

a. Nyeri dalam, apabila rangsang berasal dari otot, persendian, tulang,

dan jaringan ikat. Nyeri dalam dirasakan sebagai tekanan, sukar

dilokalisasi dan kebanyakan menyebar kesekitarnya dan biasanya

sering diikuti oleh reaksi vegetatif seperti tidak bergairah, mual,

berkeringant, dan menurunnya tekanan darah, contohnya yaitu nyeri

sakit kepala.

b. Nyeri permukaan, apabila rangsang bertempat dalam kulit. Nyeri

permukaaan yang terbentuk kira-kira setelah tertusuk dengan jarum

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

18

pada kulit, mempunyai karakter yang ringan, dapat dilokalisasi dengan

baik dan hilang cepat setelah berakhirnya rangsang.

2) Nyeri dalaman (viseral), sifatnya menekan dan disertai reaksi vegetatif.

Nyeri ini terjadi antara lain pada tegangan organ perut, kejang otot polos,

aliran darah kurang dan penyakit yang disertai radang (Mutschler, 1986).

c. Terapi

Untuk menghilangkan rasa nyeri pasca operasi sesar, pasien umumnya

diberikan suatu analgetika. Analgetika umumnya mempengaruhi nyeri melalui

kemungkinan-kemungkinan berikut yaitu :

1. Mencegah sensibilisasi reseptor nyeri dengan cara penghambatan

sintesis prostaglandin dengan analgetika yang bekerja diperifer.

2. Mencegah pembentukan rangsang dalam reseptor nyeri dengan

memakai anestetika infiltrasi

3. Menghambat penerusan rangsang dalam serabut saraf sensorik dengan

anestetika konduksi

4. Meringankan nyeri atau meniadakan nyeri melalui kerja dalam sistem

saraf pusat dengan analgetika yang bekerja pada pusat atau obat

narkosis

5. Mempengaruhi pengalaman nyeri dengan psikofarmaka, seperti

trankuilansia, neuroleptika, antidepresiva (Mutschler, 1986).

Efek pusing dan sakit kepala akan dirasakan oleh para ibu sehabis

melakukan operasi sesar yang bangun dari tempat tidur sebelum waktu 24 jam

setelah pembiusan spinal yang dilakukan pada tulang belakangnya. Hal itu terjadi

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

19

karena dengan bangun dari tempat tidur, cairan di sumsum tulang belakang

menuju ke otak. Jadi setelah pembiusan dianjurkan untuk tidak bangun dulu

selama 24 jam (Anonim, 2009).

Dalam persalinan normal, para ibu tidak akan merasakan gangguan rasa

sakit dan nyeri akibat tindakan medis. Lain halnya dengan persalinan operasi

sesar. Biasanya jaringan yang dipotong saat melahirkan, tidak akan kembali

optimal seperti semula, sehingga kadang-kadang daerah di sekitar jahitan sesar

biasanya akan mati rasa akibat simpul-simpul saraf yang terputus tidak bisa

tersambung secara sempurna. Dan rasa nyeri akibat persalinan operasi sesar jauh

lebih menyiksa dibandingkan persalinan normal. Bahkan setelah luka operasi

sembuh, rasa nyeri tersebut masih sering menyiksa (Anonim, 2009).

d. Penggolongan analgetika

Berdasarkan potensi kerja, mekanisme kerja, dan efek samping analgetika

dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :

1. Analgetika yang berkhasiat kuat, bekerja pada pusat (hipoanalgetika atau

kelompok opiat). Kerjanya pada pusat hipoanalgetika, antara lain : menurunkan

rasa nyeri dengan cara stimulasi reseptor opiat sebagai kerja analgetika;

sebaliknya tidak mempengaruhi kualitas indra lain dari dosis terapi;

mempengaruhi aktivitas kejiwaan sebagai kerja sedasi; meniadakan rasa takut

dan rasa bermasalah sebagai kerja trankuilansia; menghambat pusat pernafasan

dan pusat batuk sebagai kerja depresi pernafasan dan kerja antitusif; seringkali

mula-mula menyebabkan mual dan muntah akibat stimulasi pusat muntah

sebagai kerja emetik, selanjutnya menyebabkan inhibisi pusat muntah sebagai

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

20

kerja antiemetika; menimbulkan miosis sebagai kerja miotika; dan

meningkatkan pembebasan anti diuretik hormon (ADH) sebagai kerja

antidiuretik.

2. Analgetika yang berkhasiat lemah sampai sedang, bekerja terutama pada

perifer dengan sifat antipiretik dan kebanyakan juga mempunyai sifat

antiinflamasi dan antireumatik. Analgetika lemah juga mempunyai sifa-sifat

psikotropik dan sedasi dari hipoanalgetikanya, akan tetapi mempunyai indikasi

pada nyeri ringan sampai sedang (Mutschler, 1986).

Seseorang yang mengkonsumsi analgetika tetap berada dalam keadaan

sadar. Analgetika tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu

meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya

kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian

tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar. Obat analgetika ini bekerja di pusat

pengatur suhu yang terletak pada batang otak. Selain itu mampu melebarkan

pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga semakin banyak

panas yang dibuang. Selain bekerja pada susunan saraf pusat, analgetika-

antipiretik dapat mencegah pembentukan prostaglandin, yakni zat yang

menimbulkan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh (Anonim, 2008). Apabila

kadar obat analgetika dalam tubuh sudah mulai berkurang, maka pasien akan

merasakan nyeri pada bekas sayatan. Rasa itu timbul karena terjadi penglukaan

pada jaringan.

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

21

2. Infeksi

a. Definisi

Infeksi adalah proses masuknya mikroorganisme seperti bakteri, virus,

jamur, mikroplasma dan protozoa ke dalam tubuh manusia. Mikroorganisme

tersebut mempunyai kemampuan untuk menimbulkan penyakit (patogen), tetapi

tidak selalu hal ini akan menyebabkan seseorang menjadi sakit secara klinis

(Anonim, 2006).

Pada pasien operasi sesar infeksi yang sering terjadi adalah infeksi nifas.

Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya

kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas.

Infeksi nifas dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Infeksi nifas ringan, ditandai dengan kenaikan suhu yang beberapa hari

2. Infeksi nifas sedang, ditandai dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi dan

disertai dehidrasi

3. Infeksi nifas berat, ditandai dengan peritonitis, dan sepsis. Infeksi nifas

berat biasanya sering dijumpai pada partus terlantar, sebelumnya telah

terjadi infeksi intrapartal karena ketuban yang pecah terlalu lama

(Prawirohardjo, 1991).

Secara umum gejala infeksi, antara lain timbulnya rasa nyeri serta panas pada

tempat infeksi, suhu tubuh sekitar 380C, dan bila luka terinfeksi tertutup oleh

jahitan serta getah radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 38-400C

dengan kadang-kadang disertai mengigil (Prawirohardjo, 1991).

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

22

b. Penyebab

Pada kasus operasi sesar kemungkinan terjadinya infeksi sangat besar

yang disebabkan oleh adanya perobekan jaringan sehingga memudahkan

mikroorganisme masuk dalam tubuh.

c. Terapi

Infeksi dapat diterapi dengan menggunakan antiinfeksi. Antiinfeksi yang

sering digunakan dalam operasi sesar adalah antibiotika. Antibiotika yang sering

digunakan dalam operasi sesar yaitu antibiotika profilaksis dan antibiotika terapi.

Antibiotika profilaksis digunakan untuk mencegah terjadinya manifestasi infeksi

yang diduga akan terjadi, sedangkan antibiotika terapi adalah antibiotika yang

digunakan untuk pengobatan infeksi. Tindakan terapi diberikan bila bakteri sudah

masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan infeksi, sehingga dilakukan

pengobatan dengan jalan membunuh atau mencegah perkembangbiakan bakteri,

yaitu dengan menggunakan antibiotika, misalnya penisilin (Manuaba, 1999).

Pemberian antibiotika profilaksis diberikan 30 menit sebelum prosedur

bedah. Antibiotika juga diberikan setelah kelahiran bayi. Dosis tunggal antibiotika

profilaksis sudah cukup dan tidak kurang efektif daripada tiga kali pemberian

dosis atau pemberian hingga 24 jam dalam pencegahan infeksi. Jika prosedur

operasi berlangsung dari 6 jam atau terjadi kehilangan darah 1500ml atau lebih,

diperlukan pemberian dosis kedua untuk menjaga kecukupan kadar antibiotika

selama prosedur (Anonim, 2000).

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

23

d. Penggolongan antibiotika

Antibiotika adalah obat yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat

menghambat pertumbuhan atau dapat membunuh mikroorganisme lain yang

merugikan ( anief, 2004).

Antibiotika dapat dilakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama

dengan penghambatan sintesis materi penting dari bakteri, misalnya dari:

1). Dinding sel (contohnya: kelompok penisilin dan sefalosporin)

2). Membran sel (contohnya: polipeptida dan polyen (nicatin, amfoterisin) dan

imidazol (mikonazol, ketokonazol)).

3). Protein sel (contohnya: kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, dan

makrolida)

4). Asam nukleat seperti DNA dan RNA (contohnya: rifamisin, asam

nalidiksat dan asiklovir).

5). Antagonisme kompetitif (contohnya: sulfonamide, trimetoprim, dan INH

(Anonim, 2008a).

Berdasarkan penggunaannya terapi antibiotika dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu :

1. Terapi empirik, antibiotika yang dipakai harus mencapai semua kuman

patogen yang diperkirakan menjadi penyebab penyakit. Biasanya dipakai

kombinasi beberapa antibiotika atau satu jenis antibiotika yang

mempunyai spektrum luas.

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

24

2. Terapi definitif, diberikan bila kuman penyebab penyakit dapat ditentukan.

Dipilih antibiotika yang berspektrum sempit dan daya toksisitas rendah

(Anonim, 2006).

Penggolongan antibiotika berdasarkan struktur kimianya dapat dibagi

menjadi :

a). β-laktam

(1) penisilin (β-laktam I). Penisilin diperoleh dari jamur Penicillium

chrysogenum, dari berbagai macam jenis yang dihasilkan, perbedaannnya

hanya terletak pada gugus samping R saja.

(2) Sefalosporin (β-laktam II). Sefalosporin diperoleh secara semisintesis

dari sefalosporin-C yang dihasilkan jamur Cephalosporium acremonium.

Struktur, khasiat dan dan sifat sefalosporin mirip dengan penisilin.

Sefalosporin dapat dengan mudah melintas plasenta, tetapi kadarnya dalam

darah janin lebih rendah dari pada di ibunya.

b). Aminoglikosida. Antibiotika yang dihasilkan oleh fungi Streptomyces dan

Micromonospora. Aminoglikosida dapat melintas plasenta dan merusak ginjal

serta menimbulkan ketulian pada bayi, tidak dianjurkan pada kehamilan, tapi

dapat diberikan selama laktasi karena mencapai air susu ibu dalam jumlah

kecil.

c). Tetrasiklin. Senyawa tetrasiklin semula dari Streptomyces aureofaciens

yaitu klortetrasiklin dan sterptomyces rimosus yaitu oksitetrasiklin, tetapi

sekarang telah dibuat secara sintesis seluruhnya.

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

25

d). Makrolida dan Linkomisin. Kelompok dari eritromisin dengan derivatnya.

Linkomisin secara kimiawi berbeda dengan eritromisin, tetapi mirip sekali

mengenai aktivitasnya, mekanisme kerja, dan pola resistensinya, bahkan

terdapat resistensi silang dan antagonism dengannya.

e). Polipeptida. Kelompok ini terdiri dari polimiksin B dan polimiksin E,

basitrasin, dan gramisidin. Antibiotika ini dihasilkan oleh jenis bakteri.

Polimiksin hanya aktif terhadap kuman gram-negatif termasuk pseudomonas,

sedangkan basitrasin dan gramisidin termasuk kuman gram-positif.

Prinsip penggunaan antibiotika didasarkan pada dua pertimbangan utama,

yaitu:

1. Penyebab infeksi, pemberian antibiotika yang paling ideal adalah

berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.

2. Faktor pasien, diantara faktor pasien yang perlu diperhatikan dalam

pemberian antibiotika antara lain: fungsi ginjal, hati, riwayat alergi, daya

tahan terhadap infeksi, daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, usia,

untuk wanita apakah sedang hamil atau menyusui (Anonim, 2000)

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

26

Tabel I. Data Farmakokinetika beberapa SefalosporinNama generik Cara pemberian Waktu paro

Generasi ISefalotin i.m, i.v 0,5-0,9Sefazolin i.m, i.v 1,8Sefradin Oral, i.m, i.v 0,8

Sefaleksin Oral 1,4Sefadroksil Oral 1,4

Generasi IISefamandol i.m, i.v 0,6-1Sefaroksim i.m, i.v 1,3-1,7Sefaranid i.m, i.v 2,7-3,0

Generasi IIISefotaksim i.m, i.v 1Seftizokrin i.m, i.v 1,4-1,8Seftriakson i.m, i.v 6,0-9,0

Sefmenokrim i.m, i.v 1Seftazidin i.m, i.v 1,8

Sefoperazon i.m, i.v 1,9-2,1Moksalatam i.m, i.v 2,0-2,3Sefsaladin i.m, i.v 1,6-1,9

3. Anemia

a. Definisi

Anemia merupakan kelainan sel darah merah yang paling umum dan

merupakan masalah yang sering dijumpai pada pelayanan klinis. Gejala dan tanda

non-spesifik yang berkaitan mencakup rasa lemah, letih, pucat, palpitasi dan

terkadang angina pektoris atau gagal jantung kongestif (Skoch, Daley, dan

Forsmark, 1996).

b. Penyebab

Kemungkinan terjadinya anemia pada kasus operasi sesar disebabkan oleh

adanya pendarahan antepartum maupun postpartum yang tidak segera diatasi.

Jumlah pendarahan sebanyak 25-30% dari volume darah dalam waktu singkat

dapat menimbulkan keadaan syok dan dapat menyebabkan kematian. Keadaan-

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

27

keadaan yang mungkin timbul adalah tekanan darah akan menurun, nadi

meningkat, pernafasan cepat dan dangkal, tekanan darah central menurun, dan

produksi urin semakin menurun (Manuaba, 1986). Selain disebabkan karena

pendarahan, anemia pada pasien operasi sesar dapat juga disebabkan kekurangan

gizi selama ibu mengandung.

Pendarahan yang cukup banyak akan menimbulkan perubahan cairan tubuh

dan metabolismenya, sehingga dapat mengganggu sistem tubuh secara

keseluruhan. Kehilangan cairan tubuh disebabkan karena:

1) Dehidrasi, persalinan yang berlangsung lama dan hiperemesis gravidarum

karena kurang makan dan minum. Cairan yang diberikan kombinasi

Ringer laktat, Ringer dextrose atau chloret.

2) Pendarahan karena abortus atau keguguran, trauma persalinan, pendarahan

antepartum, pendarahan postpartum, dan tindakan bedah (Manuaba, 1999)

c. Terapi

Tranfusi darah tidak dapat dipisahkan dari bagian obstetrik dan ginekologi,

karena komplikasi pendarahan dapat menjadi penyebab kematian utama. Untuk

menolong jiwa penderita dapat diberikan cairan pengganti berupa tranfusi darah

untuk mengembalikan volume darah (Manuaba, 1999). Selain dengan tranfusi

darah, anemia karena kekurangan gizi pada ibu hamil dapat diatasi dengan

pemberian vitamin dan beberapa amineral yang penting untuk metabolisme.

Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil

untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk

enzim metabolisme (Ganiswara, Rosmiati, dan Wardhini, 2001).

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

28

Vitamin yang dibutuhkan untuk mengatasi anemia pada masa kehamilan

adalah vitamin yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12 (Anonim,

2010).

d. Penggolongan vitamin

Vitamin larut air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan

sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan maka vitamin

larut air perlu sering dikonsumsi.

Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya, yaitu:

1). Vitamin yang larut air : tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), piridoksin

(vitamin B6), nikotinamida, asam folat, asam pantotenat, asam para-

aminibenzoat, biotin (vitamin H), rutin, sianokobalamin (vitamin B12), asam

askorbat (vitamin C).

2). Vitamin yang larut dalam lemak : vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan

vitamin K (Anief, 2003).

D. Penggunaan Obat yang Rasional

Penggunaan obat yang rasional, mensyaratkan bahwa pasien menerima

obat-obatan yang sesuai pada kebutuhan klinik mereka, dalam dosis yang

memenuhi kebutuhan individu mereka sendiri, untuk suatu periode waktu yang

memadai, dan pada harga terendah untuk mereka dan masyarakat (Siregar, 2006).

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

29

Istilah penggunaan obat yang rasional dalam konteks biomedis mencakup

kriteria berikut :

1. Obat yang benar

2. Indikasi yang tepat

3. Obat yang tepat

4. Dosis pemberian dan durasi pengobatan yang tepat

5. Pasien yang tepat

6. Dispensing yang benar

7. Kepatuhan pasien terhadap pengobatan (Siregar, 2006).

E. Drug related problems (DRPs)

Permasalahan dalam farmasi klinis terutama muncul karena pemakaian

obat. Drug related problems (DRPs) atau sering diistilahkan dengan drug therapy

problems (DTP) adalah kejadian atau efek yang tidak diharapkan yang dialami

pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara aktual atau potensial

bersamaan dengan o21-28utcome yang diharapkan pada saat mendapat perawatan

akibat dari suatu penyakit (Cipolle, 2004).

Masalah–masalah dalam kajian DRP menurut Cipolle, Stand dan Morley

(1998) antara lain :

1. Memerlukan terapi tambahan (need for additional drug therapy), jika

kondisi baru yang membutuhkan obat , kondisi kronis yang membutuhkan

kelanjutan terapi obat, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

30

kondisi yang mempunyai risiko kejadian efek samping dan memnutuhkan

obat untuk pencegahannya.

2. Terapi tanpa indikasi (unnecessary drug therapy), jika obat yang diberikan

tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu, pemakaian obat kombinasi yang

seharusnya tidak diperlukan, dan meminum obat dengan tujuan untuk

mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindari.

3. Obat salah (wrong drug), jika obat yang diberikan kepada pasien tidak

efektif (kurang sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif tetapi

tidak ekonomis, pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat

yang diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang

membutuhkan, dan antibiotikaka yang sudah resisten terhadap infeksi

pasien.

4. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),

jika dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval

dosis tidak cukup.

5. Pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high), jika dosis

obat terlalu tinggi untuk memberikan efek.

6. Munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obta (adverse

drug reaction) dan adanya reaksi obat (drug interaction), jika ada alergi,

ada faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboraturium

berubah akibat penggunaan obat.

7. Ketidaktaatan pasien mengunakan obat yang diresepkan (uncompliance),

jika pasien tidak menerima regimen obat yang tepat terjadi medicaton

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

31

error pada saat peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien,

ketidaktaan pasien, pasien tidak membeli obat yang disarankan karena

mahal, pasien tidak menggunakan obat karena ketidaktahuan cara

memakai obat, pasien tidak menngunakan obat karena ketidak percayaan

dengan produk obat yang dianjurkan.

Sebagai farmasis diharapkan dapat mengidentifikasi DRPs, kemudian

membuat solusi terhadap DRPs tersebut, sehingga tercapainya obat yang

diharapkan yaitu : tepat indikasi, efektif, aman, dan ditaati pasien (Cipolle, 2004).

F. Keterangan Empiris

Distribusi kelompok umur pasien, umur janin, profil pengobatan pasien

yang meliputi : kelas terapi obat, golongan obat, dan jenis obat yang digunakan

pasien akan mempengaruhi terjadinya drug related problems pada pasien operasi

sesar di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti rapih Yogyakarta Periode 2008

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Drud Related Problems Pada Pasien Operasi

Sesar (Caesarean section) di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode 2008 merupakan penelitian non eksperimental karena tidak

ada perlakuan pada subyek uji. Rancangan penelitiannya ialah deskritif evaluatif,

karena data yang telah diperoleh dari lembar rekam medik kemudian dievaluasi,

dan dideskripsikan dengan memaparkan fenomena apa yang terjadi, yang

ditampilkan datanya dilakukan secara retrospektif karena data yang digunakan

diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, artinya data yang

diambil adalah data mulai dari pasien masuk sampai keluar (Sastroasmoro dan

Ismael, 1995).

B. Definisi Operasional

1. Evaluasi penggunaan obat adalah melihat serta mengevaluasi obat-obatan

yang diberikan pada pasien operasi sesar yang meliputi : golongan dan

jenis obat, dosis obat, serta drug related problems yang terjadi.

2. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang

terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi.

3. Lembar medical record merupakan lembar catatan dokter dan perawat

yang berisi data klinis serta perkembangan kondisi pasien operasi sesar

32

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

33

(Caesarean section) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Tahun 2008.

4. Obat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah obat yang diberikan untuk

terapi pasien operasi sesar di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008.

5. Drug Related Problems ( DRPs ) yang dimaksud adalah permasalahan

yang muncul dengan penggunaan obat, yang meliputi : butuh terapi obat

tambahan, salah obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, efek

samping obat, obat tanpa indikasi dan ketidaktaatan pasien.

6. Butuh terapi obat tambahan adalah, jika kondisi baru yang membutuhkan

obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi obat, kondisi

yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang mempunyai risiko

kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk pencegahannya.

7. Salah obat adalah jika obat yang diberikan kepada pasien tidak efektif,

obat tersebut efektif tetapi tidak ekonomis, pasien mempunyai alergi

terhadap obat tersebut, obat yang diberikan mempunyai kontraindikasi

dengan obat lain yang dibutuhkan.

8. Dosis terlalu rendah adalah jika dosis obat terlalu rendah untuk

memberikan efek, dan interval dosis tidak cukup.

9. Dosis terlalu tinggi adalah jika dosis obat terlalu tinggi untuk memberikan

efek.

10. Efek samping obat adalah jika ada alergi, ada faktor risiko, ada interaksi

dengan obat lain, dan hasil laboratorium berubah akibat penggunaan obat.

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

34

11. Obat tanpa indikasi adalah jika obat yang diberikan tidak sesuai dengan

indikasi pada saat itu, pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak

diperlukan, dan meminum obat dengan tujuan untuk mencegah efek

samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

12. Dosis obat yang dimaksud adalah dosis yang diberikan pada pasien operasi

sesar untuk satu kali pemberian.

13. Waktu pengamatan adalah waktu mulai dari pasien operasi sesar masuk

sampai keluar menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008.

14. Outcome adalah hasil atau dampak terapi dari pengobatan pasien operasi

sesar setelah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008

15. Ikterus adalah perubahan warna kulit pada mata (yang normal berwarna

putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah.

16. Kernikterus adalah suatu keadaan dimana ikterus tidak ditanggulangi

dengan baik.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yaitu pasien yang meliputi seluruh pasien rawat inap di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008, mulai pasien masuk

sampai keluar menjalani rawat inap. Jumlah pasien operasi sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih selama periode tahun 2008 sebanyak 487 pasien. Berdasarkan kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah penulis tegakkan, diperoleh 38 kasus yang kemudian akan

digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini untuk dievaluasi penggunaan obatnya.

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

35

D. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah semua kasus operasi sesar yang tercatat

di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun

2008.

Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah semua kasus operasi sesar yang

memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:

Umur antara 30 – 35 tahun

Melakukan operasi sesar

Terdiagnosa mengalami ketuban pecah dini (KPD)

Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah data rekam medik yang

tidak lengkap.

E. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah berupa lembar rekam medik

pasien operasi sesar sepanjang tahun 2008 yang berisi data klinis dan peresepan

obat untuk pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Tahun 2008.

F. Jalannya Penelitian

1. Analisis situasi dan penentuan masalah

Dimulai dengan melihat pola pasien operasi sesar yang ada di Rumah

Sakit Panti Rapih sepanjang tahun 2008, yang diperoleh langsung dari lembar

rekam medik dokter setelah pemeriksaan rutin pada pasien. Laporan tersaji dalam

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

36

bentuk catatan terdistribusi pola pasien operasi sesar tahun 2008, sehingga

diketahui angka kejadian pasien operasi sesar periode tahun 2008.

Penelitian mengenai Evaluasi Drud Related Problems Pada Pasien Operasi

Sesar (Caesarean section) di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008 belum pernah dilakukan sebelumnya, maka

masalah tentang Evaluasi Drug Related Problems Pada Pasien Operasi Sesar

(Caesarean section) di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 ini dipilih oleh peneliti untuk dijadikan bahan penelitian.

2. Tahap penulusuran data

Tahap penelusuran data dilakukan dengan melihat lembar rekam medik

yang berupa catatan yang terkait dengan pasien operasi sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008. Berdasarkan catatan tersebut dapat

dicatat nomor rekam medik, nama, usia pasien, usia janin, diagnosa masuk dan

diagnosa keluar, obat-obat yang diterima pasien serta lama rawat inap yang

dijalani pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Tahun 2008.

3. Tahap pengambilan data

Pengambilan data dilakukan dibagian penyimpanan sementara lembar

rekam medik pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Data

yang diambil, merupakan data sekunder. Dalam proses ini data diperoleh dengan

mengambil data dari lembar rekam medik yang didasasrkan pada nomor rekam

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

37

medik pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih. Data yang diambil

meliputi nomor rekam medik ; usia pasien ; usia janin ; diagnosis masuk dan

diagnosis keluar ; obat-obat yang diberikan meliputi golongan, jenis, dosis,

jumlah yang diberikan, dan cara pemberiannya serta lama rawat inap yang dijalani

pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Periode Tahun 2008.

4. Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan usia pasien, usia janin,

persentase golongan dan jenis obat yang diterima pasien, lama rawat inap serta

kondisi pasien saat pulang di Rumah Sakit Panti Rapih Periode Tahun 2008.

Semua ini disampaikan dalam bentuk tabel, kemudian data tersebut akan

diberikan keterangan berupa narasi dan penjelasannya. Tahap terakhir yang

dilakukan adalah membahas dan mengevaluasi mengenai penggunaan obat

berdasarkan DRPs khususnya pada pasien kasus operasi sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih sepanjang tahun 2008.

G. Tata Cara Analisis Hasil

Analisis hasil dalam penelitian ini dikelompokan menurut usia pasien, usia

janin, persentase golongan dan jenis obat yang diterima pasien, lama rawat jalan,

serta kondisi pasien saat selesai menjalani rawat jalan dari Rumah Sakit Panti

Rapih Periode Tahun 2008.

Data dibahas secara evaluatif dengan bantuan visualisasi tabel, yang meliputi :

1. Distribusi usia pasien pada pasien operasi sesar yaitu 30-35 tahun

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

38

2. Persentase usia pasien, usia janin, lama rawat inap, dan kondisi pasien saat

selesai menjalani rawat inap dihitung dengan cara menghitung jumlah tiap

kasus kemudian dibagi dengan jumlah kasus keseluruhan dikalikan 100%.

3. Persentase golongan dan jenis obat yang digunakan dihitung dengan cara

menjumlahkan berapa kali golongan dan jenis obat yang digunakan pada

setiap kasus, kemudian dibagi jumlah kasus operasi sesar dikalikan 100%.

4. Evaluasi penggunaan obat untuk pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti

Rapih Periode tahun 2008 dengan cara mengidentifikasi DRPs yang terjadi

terkait dengan penggunaan obat:

a. Butuh obat, yaitu jika kondisi baru yang membutuhkan obat, kondisi

kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi obat, kondisi yang

membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang mempunyai risiko

kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk pencegahannya.

b. Obat yang diberikan salah/tidak sesuai, yaitu pemberian obat yang

tidak sesuai dapat menyebabkan tidak tercapainya manfaat klinik yang

optimal dalam pencegahan maupun pengibatan penyakit.

c. Pasien mendapat dosis obat yang kurang.

d. Munculnya efek samping akibat penggunaaan obat.

e. Pasien mendapat dosis yang berlebih

Identifikasi DRPs dilakukan dengan menggunakan metode SOAP (Subyek,

Obyek, Assessement, Plan) termodifikasi, bagian Plan diganti dengan

Rekomendasi. Standar terapi yang digunakan adalah WHO tahun 2000, dan untuk

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

39

melihat dosis obat serta bentuk sediaan obat digunakan AHFS Drug Handbook

tahun 2005, Physicians Drug Handbook tahun 2003, Informatorium Obat

Nasional Indonesia (IONI) tahun 2000, MIMS tahun 2009/2010, Informasi

Spesialite Obat (ISO) Indonesia tahun 2008.

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

40

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik pasien operasi sesar

Karakteristik pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Tahun 2008 yang mengalami diagnosa ketuban pecah dini, karena

ketuban pecah dini perlu mendapatkan perawatan unit gawat darurat. Dengan

keluarnya sebagian air ketuban dapat menyebabkan terjadinya aspirasi air ketuban

pada saluran pernafasan bayi. Hal ini dapat berakibat fatal (kematian) pada bayi,

karena dengan adanya air ketuban dalam saluran pernafasan, bayi akan mengalami

kesulitan dalam bernafas. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 38 kasus.

Data yang diperoleh diambil mulai pasien datang sampai pasien pulang.

Pengelompokan pasien operasi sesar berdasarkan usianya dapat dilihat pada tabel

II dan gambar 6.

Tabel II. Usia Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih YogyakartaPeriode Tahun 2008

Umur pasien Jumlah kasus Persentase (%)

30 tahun 3 13,04%

31 tahun 4 17,39%

32 tahun 6 26,09 %

33 tahun 4 17,39%

34 tahun 4 17,39%

35 tahun 2 8,7 %

40

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Gambar 6. Proporsi U

Dari hasil penelitian, hanya dilihat dari usia 30 tahun sampai 35 tahun,

karena pada usia tersebu

operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rap

Dari data yang diperoleh, pasien operasi sesar dengan diagnosa ketuban

pecah dini paling banyak pada usia 32 tahun (

Pasien yang menjalani

berbeda-beda, dapat di

Tabel III. Usia Janin

Usia janin

<37 minggu

>37 minggu

17.39%

17.39%

Proporsi Usia Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta Periode Tahun 2008

Dari hasil penelitian, hanya dilihat dari usia 30 tahun sampai 35 tahun,

pada usia tersebut merupakan jumlah usia yang terbanyak yang melakukan

operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Peroide Tahun

Dari data yang diperoleh, pasien operasi sesar dengan diagnosa ketuban

pecah dini paling banyak pada usia 32 tahun (26,09%).

en yang menjalani operasi sesar terjadi dengan usia janin yang

, dapat dilihat pada tabel III dan gambar 7.

Usia Janin Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih YogyakartaPeriode Tahun 2008

Jumlah kasus Persentase (%)

9 39,13

14 60,87

13.04%

17.39%

26.09%

17.39%

17.39%

8.70%

41

di Rumah Sakit Panti Rapih

Dari hasil penelitian, hanya dilihat dari usia 30 tahun sampai 35 tahun,

t merupakan jumlah usia yang terbanyak yang melakukan

Tahun 2008.

Dari data yang diperoleh, pasien operasi sesar dengan diagnosa ketuban

terjadi dengan usia janin yang

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Persentase (%)

39,13%

60,87%

30 tahun

31 tahun

32 tahun

33 tahun

34 tahun

35 tahun

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Gambar 7. Proporsi U

Pada usia janin yang disebut

sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya persalinan terjadi pada

saat usia kehamilan mencapai 37

prematur merupakan suatu proses normal yang dimulai terlalu dini atau dipic

oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban

Dari data yang diperoleh, pada usia janin yang mengalami operasi sesar

dengan diagnosa ketuban pecah dini yaitu paling banyak usia janin yang mencapai

37 minggu (matur) sebesar 60

Lama rawat inap pasien operasi sesar, dapat d

gambar 8.

Tabel IV. Lama Rawat Inap Pasien

Lama rawat inap3 hari4 hari5 hari

60.87

Proporsi Usia Janin Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta Periode Tahun 2008

Pada usia janin yang disebut prematur adalah persalinan yang terjadi

sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya persalinan terjadi pada

saat usia kehamilan mencapai 37-42 minggu yang disebut matur

merupakan suatu proses normal yang dimulai terlalu dini atau dipic

oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban

Dari data yang diperoleh, pada usia janin yang mengalami operasi sesar

dengan diagnosa ketuban pecah dini yaitu paling banyak usia janin yang mencapai

) sebesar 60,87%.

Lama rawat inap pasien operasi sesar, dapat dilihat pada tabel IV dan

Lama Rawat Inap Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit PantiRapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Lama rawat inap Jumlah kasus Persentase (%)10 411 47,822

39.13

60.87<37 minggu

>37 minggu

42

di Rumah Sakit Panti Rapih

adalah persalinan yang terjadi

sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya persalinan terjadi pada

matur. Persalinan

merupakan suatu proses normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu

oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban.

Dari data yang diperoleh, pada usia janin yang mengalami operasi sesar

dengan diagnosa ketuban pecah dini yaitu paling banyak usia janin yang mencapai

ilihat pada tabel IV dan

di Rumah Sakit Panti

Persentase (%)43,48%47,82%8,70%

<37 minggu

>37 minggu

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Gambar 8. Perbandingan LPanti Rapih Yogyakarta Periode

Pasien operasi sesar yang dirawat di Rumah S

2008 umumnya menjalani rawat inap 4 hari (47,82

pulang. Akan tetapi, ada juga yang menjal

sudah diijinkan pulang, ka

yang menjalani rawat inap lebih lama, umumnya karena harus menjalani

perawatan pre-operasi terlebih dahulu.

Dari data yang diperoleh, pasien operasi sesar yang dira

Panti Rapih Periode T

Pasien yang menjalani rawat inap selama 3 hari sudah diijinkan pulang, karena

dalam kondisi klinisnya sudah membaik.

0

10

20

30

40

50

3 hari

43.48

Perbandingan Lama Rawat Inap Pasien Operasi SesarPanti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Pasien operasi sesar yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Periode T

enjalani rawat inap 4 hari (47,82%) sebelum mereka diijinkan

pulang. Akan tetapi, ada juga yang menjalani rawat inap selama 3 hari (43

sudah diijinkan pulang, karena secara klinis kondisinya sudah membaik. Pasien

yang menjalani rawat inap lebih lama, umumnya karena harus menjalani

operasi terlebih dahulu.

Dari data yang diperoleh, pasien operasi sesar yang dirawat di Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Tahun 2008 umumnya menjalani rawat inap selama 4 hari.

Pasien yang menjalani rawat inap selama 3 hari sudah diijinkan pulang, karena

dalam kondisi klinisnya sudah membaik.

3 hari 4 hari 5 hari

43.4847.82

8.7

43

Operasi Sesar di Rumah Sakit

akit Panti Rapih Periode Tahun

%) sebelum mereka diijinkan

ani rawat inap selama 3 hari (43,48%)

rena secara klinis kondisinya sudah membaik. Pasien

yang menjalani rawat inap lebih lama, umumnya karena harus menjalani

wat di Rumah Sakit

ahun 2008 umumnya menjalani rawat inap selama 4 hari.

Pasien yang menjalani rawat inap selama 3 hari sudah diijinkan pulang, karena

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

44

B. Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Operasi Sesar di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

1. Kelas Terapi

Obat-obat yang diterima oleh pasien operasi sesar selama perawatan sangat

bervariasi, tergantung dari keadaan klinis masing-masing pasien. Akan tetapi,

pada umumnya kelas terapi yang diterima adalah kelas terapi antiinfeksi,

analgetika, Obstetrik dan Ginekologi, obat gizi dan darah, cairan elektrolit,

tranfusi darah serta obat lain. Kelas terapi pada pasien operasi sesar di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 diperlihatkan pada tabel V dan

gambar 9.

Tabel V. Kelas Terapi pada Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta Periode Tahun 2008

Kelas terapi Jumlah kasus Persentase (%)

Antiinfeksi 23 100%

Analgetika 23 100%

Obstetrik dan Ginekologi 23 100%

Obat gizi dan darah 23 100%

Cairan elektrolit 23 100%

Tranfusi darah 10 41,67%

Obat lain 15 62,5%

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Gambar 9. Kelas Terapi pada Pasien

Pada gambar diatas, obat yang paling banyak digunakan pada pasien operasi

sesar adalah antiinfeksi, analgetika, obstetrik dan

cairan elektrolit.

Berikut akan dibahas satu

sesar berdasarkan kelas terapinya.

2. Jenis Obat

a. Antiinfeksi

Pada kasus bedah, antiinfeksi profilaksis diberikan untuk tindakan bedah

tertentu yang sering disertai infeksi pasca bedah atau yang berakibat berat bila

terjadi infeksi pasca bedah. Pemberian antiinfeksi sesudah

dianjurkan untuk tindakan pro

luasnya sifat resistensi mikroba terhadap

0102030405060708090

100

100

. Kelas Terapi pada Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta Periode Tahun 2008

Pada gambar diatas, obat yang paling banyak digunakan pada pasien operasi

tiinfeksi, analgetika, obstetrik dan ginekologi, obat gizi dan darah,

Berikut akan dibahas satu-persatu obat-obat yang digunakan pasien operasi

berdasarkan kelas terapinya.

Antiinfeksi

Pada kasus bedah, antiinfeksi profilaksis diberikan untuk tindakan bedah

tertentu yang sering disertai infeksi pasca bedah atau yang berakibat berat bila

terjadi infeksi pasca bedah. Pemberian antiinfeksi sesudah

dianjurkan untuk tindakan profilaksis terhadap bahaya infeksi. Dengan semakin

luasnya sifat resistensi mikroba terhadap antibiotika, pengobatan

100 100 100 100

41.67

45

di Rumah Sakit Panti Rapih

Pada gambar diatas, obat yang paling banyak digunakan pada pasien operasi

ginekologi, obat gizi dan darah,

obat yang digunakan pasien operasi

Pada kasus bedah, antiinfeksi profilaksis diberikan untuk tindakan bedah

tertentu yang sering disertai infeksi pasca bedah atau yang berakibat berat bila

terjadi infeksi pasca bedah. Pemberian antiinfeksi sesudah operasi sesar

filaksis terhadap bahaya infeksi. Dengan semakin

pengobatan untuk tindakan

62.5

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

46

profilaksis digunakan antibiotika berspektrum luas. Akan tetapi, pada kasus

operasi sesar, terutama dengan indikasi ketuban pecah dini, antibiotika untuk

tindakan profilaksis perlu diberikan. Tujuannya yaitu untuk mencegah terjadinya

infeksi yang timbul akibat adanya cairan yang keluar melalui vagina, yang juga

merupakan jalan masuk bagi mikroba, terutama mikroba bersifat patogen. Operasi

sesar seperti ketuban pecah dini, antibiotika profilaksis dirasa sangat diperlukan

untuk mencegah timbulnya infeksi sebelum operasi.

Antibiotika profilaksis yang diterima oleh pasien operasi sesar di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta adalah injeksi ampisilin atau ceftriaxone yang

diberikan 30 menit sampai 1 jam sebelum operasi atau selama menunggu

persiapan ruang operasi. Pemberian antibiotika dilanjutkan kembali setelah

operasi selesai atau setelah bayi lahir, umumnya dengan antibiotika amoksisilin

yang diberikan secara oral selama 3-5 hari.

Pemberian antibiotika profilaksis selama operasi sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta masih ada yang tidak sesuai dengan pedoman terapi

antibiotika untuk profilaksis pada kasus operasi sesar, yaitu antibiotika diberikan

30 menit sebelum operasi dan setelah kelahiran bayi. Antibiotika yang sering

digunakan berdasarkan pedoman (Anonim, 2000) adalah kombinasi ampisilin 2

gram secara intravena (i.v.) setiap 6 jam, gentamisin 5 mg/kg BB secara i.v. dan

metronidazol 500mg secara i.v. setiap 8 jam, sedangkan untuk infeksi yang tidak

terlalu berat dapat diberikan amoksisilin 500mg secara oral. Dari hasil penelitian,

antibiotika yang diberikan pada pasien pasca operasi sesar terdapat 1 kasus dalam

bentuk kombinasi, dan kasus lainnya tidak dalam bentuk kombinasi, hal tersebut

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

47

disebabkan karena pemberian antibiotika lebih pada tindakan profilaksis,

Antibiotika sebelum operasi diberikan melalui injeksi supaya antibiotika yang

bersangkutan onsetnya lebih cepat dalam darah, sehingga lebih cepat memberikan

efek pencegahan terhadap infeksi sebelum operasi.

Pemberian antibiotika terapi diberikan pada pasien operasi sesar dengan

tujuan untuk pengobatan infeksi yang telah terjadi. Salah satu tanda terjadinya

suatu infeksi oleh bakteri adalah adanya kenaikan suhu tubuh sekitar 380C. dari

hasil penelitian, terdapat satu pasien yang mengalami kenaikan suhu tubuh yaitu

390C. pasien tersebut dicurigai mengalami infeksi.

Pemberian antiinfeksi haruslah hati-hati dan dengan dosis yang tepat,

karena dapat menyebabkan resistensi terhadap obat antiinfeksi itu sendiri.

Antiinfeksi yang digunakan untuk membasmi mikroba penyebab infeksi pada

manusia, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.

Artinya, obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif

tidak toksik untuk hospes.

Obat antiinfeksi yang diberikan kepada pasien operasi sesar adalah

antibiotika yang diperlihatkan pada tabel VI dan tabel VII. Dari hasil penelitian,

antibiotika golongan penisilin, yaitu amoksisilin (antibiotika terapi) dan

antibiotika Sefalosporin generasi ketiga yaitu ceftriaxone (antibiotika profilaksis)

merupakan antibakterial yang paling banyak digunakan dan merupakan pilihan

pertama untuk terapi pasien pasca operasi sesar.

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Amoksisilin dan ampisilin merupakan

kadarnya dalam serum tergantung pada interval pemberian, supaya tidak terjadi

resistensi pada pasien.

jenis lainnya, karena amoksisilin mempunyai absorbsi yang lebih baik

dibandingkan dengan ampisilin.

Ceftriaxone merupakan

Ceftriaxone selektif terhad

mempunyai T1/2 yang panjang.

Tabel VI. AntibiotikaRumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

No

Sub Gol. Golongan

1 Antibiotika Penisilin2 Sefalosporin

3 Kombinasibakteri

Gambar 10. AntibiotikaSakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

0102030405060

Amoksisilin dan ampisilin merupakan antibiotika time-

kadarnya dalam serum tergantung pada interval pemberian, supaya tidak terjadi

resistensi pada pasien. Penggunaan amoksisilin lebih banyak digunakan daripada

jenis lainnya, karena amoksisilin mempunyai absorbsi yang lebih baik

dibandingkan dengan ampisilin.

Ceftriaxone merupakan antibiotika golongan sefalosporin generasi ketiga.

Ceftriaxone selektif terhadap Enterobacteriaceae dan Pseudomonas

yang panjang.

. Antibiotika Profilaksis yang Diterima Pasien Operasi SesarRumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Golongan Jenis NamaDagang

Jumlahkasus

Penisilin Ampisilin Ampisilin®Sefalosporin Cefriaxone Ceftriaxone®

Kombinasibakteri

Kotrimoksol SanprimaF®

Antibiotika Profilaksis yang Diterima Pasien Operasi SesarSakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

41.6754.17

4.16

48

-dependent yang

kadarnya dalam serum tergantung pada interval pemberian, supaya tidak terjadi

Penggunaan amoksisilin lebih banyak digunakan daripada

jenis lainnya, karena amoksisilin mempunyai absorbsi yang lebih baik

golongan sefalosporin generasi ketiga.

Pseudomonas, serta

Operasi Sesar di2008

Jumlahkasus

Persentase (%)

10 43,4812 52,171 4,35

Operasi Sesar di Rumah2008

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Dari gambar diatas dapat dilihat, penggunaan

banyak digunakan pada operasi sesar

ampisilin 10 kasus, dan kombinasi ceftriaxone dengan

Tabel VII. AntibiotikaPanti Ra

No

Sub Gol. Golongan

1 Antibiotika Penisilin

2 Kombinasibakteri

Gambar 11. AntibiotikaSakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Pada pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

menggunakan antibiotika

16 kasus, karena amoksisilin mempunyai absorbsi yang lebih baik dalam plasma

dan jaringan dan ko

mendapatkan antibiotika

lain ketika tidak memberikan

tidak dituliskan dalam kartu rekam medik.

0

50

100

Dari gambar diatas dapat dilihat, penggunaan antibiotika

banyak digunakan pada operasi sesar adalah ceftriaxone sebanyak 12

ampisilin 10 kasus, dan kombinasi ceftriaxone dengan kotrimoksasol

. Antibiotika Terapi yang Diterima Pasien Operasi SesarPanti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Golongan Jenis NamaDagang

Jumlahkasus

Penisilin Amoksisilin Amoksan®

Kombinasibakteri

Kotrimoksasol Sanprima F®

Antibiotika terapi yang Diterima Pasien Operasi SesarSakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Pada pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

antibiotika terapi yang paling banyak adalah amoksis

16 kasus, karena amoksisilin mempunyai absorbsi yang lebih baik dalam plasma

dan jaringan dan kotrimoksasol® 6 kasus. Dan terdapat 1 kasus yang tidak

antibiotika terapi. Pihak dokter mungkin mempertimbangkan hal

lain ketika tidak memberikan antibiotika terapi kepada pasien, yang mungkin

uliskan dalam kartu rekam medik.

Amoksisilin Kotrimoksasol

72.72

27.28

49

profilaksis yang

adalah ceftriaxone sebanyak 12 kasus,

kotrimoksasol 1 kasus.

Operasi Sesar di Rumah Sakit

Jumlahkasus

Persentase (%)

16 72,72

6 27,28

Operasi Sesar di Rumah08

Pada pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

terapi yang paling banyak adalah amoksisilin® sebesar

16 kasus, karena amoksisilin mempunyai absorbsi yang lebih baik dalam plasma

kasus yang tidak

n mempertimbangkan hal

terapi kepada pasien, yang mungkin

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

50

Tabel VIII. Antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis

Nama obat Catatan khusus Carapemberian

Dosisdewasa

Keterangan

PenisilinAmpisilin Tidak aktif

terhadapkuman yangmemproduksibetalaktamase

p.o, i.m, i.v 250-500mgtiap 8jam;

Indikasi :digunakanpada infeksisel kemih dansaluran cerna,bronkhitisakut, infeksisistemik yangkuat.

SefalosporinSeftriakson Sefalosporin

gen. IIIi.m, i.v 1-2g/dosis

1-2x/24jamPeringatan :kurang efektifterhadapkuman grampositif,spektrumterhadapkuman gramnegatif lebihluas, efektifterhadappseudomonasSPP

b. Obat dalam Obstetrik dan Ginekologi

Pasien pasca operasi sesar mempunyai kemungkinan yang sangat besar

untuk mengalami pendarahan pasca bedah. Pendarahan pasca bedah terjadi setelah

bayi lahir, darah yang keluar melebihi 400-500cc. Pendarahan pasca operasi sesar

atau pendarahan postpartum dapat terjadi karena antonia uterus akibat persalinan

pada partus kasep, hidramnion, dan janin besar atau berat janin lebih dari 4.000

gram; trauma jalan lahir akibat rupture uteri, robekan serviks, robekan vagina, dan

emboli air ketuban.

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

51

Dampak yang paling berbahaya dari pendarahan postpartum adalah

kematian. Akan tetapi, dengan tersedianya fasilitas dan tenaga ahli yang

menunjang serta obat-obatan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya

pendarahan postpartum, maka semua hal tersebut dapat dihindari. Beberapa obat

yang sering digunakan untuk pencegahan pendarahan postpartum adalah oksitosik

dan alkaloid ergot.

Jenis pendarahan postpartum ada dua, yaitu pendarahan primer yang

terjadi dalam 24 jam pertama dan pendarahan sekunder yang terjadi setelah 24

jam. Gejala klinis yang muncul pada pendarahan postpartum yang melebihi 25%

dari volume darah, antara lain dapat menurunkan tingkat kesadaran, frekuensi

nadi dan pernafasan meningkat, tekanan darah menurun, pucat dan anemia, pada

keadaan yang serius dapat disertai gejala syok.

Oksitosik adalah obat yang bekerja dengan cara merangsang pengeluaran

prostaglandin yang banyak dijumpai dalam jaringan tubuh, sehingga terjadi

kontraksi uterus yang berada dalam kehamilan. Kerja dari oksitosik tersebut

digunakan untuk memulai persalinan, baik pada kehamilan muda maupun lanjut

dan mencegah atau menghentikan pendarahan pasca salin. Oksitosik dianggap

memberikan kemudahan dalam persalinan dan memegang peranan penting dalam

refleks ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan.

Oksitosin memberikan hasil yang baik pada pemberian parenteral, karena

jika diberikan injeksi oksitosin tunggal, kadang-kadang tidak berhasil. Hal

tersebut disebabkan oleh penguraian dengan cepat oksitosin oleh oksigenase.

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

52

Oksitosin dapat diberikan dalam bentuk infus tetes lama secara intravena bersama

dengan 5% glukosa. Keuntungan pemberian oksitosin dengan infus tetes lama

adalah dapat mengatur dengan tepat kegiatan kontraksi.

Dalam pertolongan proses melahirkan lebih disukai menggunakan

methilergometrin. Hal ini disebabkan oleh khasiatnya terhadap uterus lebih cepat

dan lebih kuat, serta tidak menunjukkan efek vasokontriksi dan efek simpatolitik.

Oksitosin untuk tindakan pencegahan pendarahan pasca salin diberikan

secara intravena lambat sebesar 5 unit setelah plasenta keluar. Bila terjadi

pendarahan pasca salin maka oksitosin dapat diberikan secara intravena dengan

dosis 5 unit, diikuti dengan infus 5-20 unit dalam 500 ml glukosa 5% untuk

antonia uterus, sedangkan untuk abortus inkomplit infus diberikan 20-40

miliunit/menit. Dari data yang diperoleh, dosis oksitosin yang diberikan pada

pasien pasca operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode 2008

yaitu 1 ampul atau 10 UI (International Unit) dan 20 UI yang diberikan bersama

dengan 5% dextrosa dalam bentuk infus intravena.

Methylergometrin adalah derivat dari alkaloid ergot. Methylergometrin

digunakan untuk penanganan terapi pendarahan uterus yang berhubungan dengan

operasi sesar dan pendarahan pada masa nifas.

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

53

Tabel IX. Obstetrik dan Ginekologi yang Diterima Pasien Operasi Sesar diRumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

No

SubGolongan

GolonganObat

Jenis NamaDagang

Jumlahkasus

Persentase(%)

1 ObatObstetrik

danGinekologi

Oksitosik Oksitosin Oxytocin® 23 100

2 Alkaloidergot

Methylergometrin Methergin® 23 100

Dari hasil penelitian, obat methilergometrin maleat atau methergin® telah

diberikan dengan dosis yang tepat yaitu 3 kali 1 tablet per hari. Dan semua pasien

operasi sesar mendapatkan obat Obstetrik dan Ginekologi.

c. Analgetika

Analgetika pada pasien pasca operasi sesar diberikan dengan tujuan untuk

mengurangi nyeri pasca operasi, karena keluhan utama bagi pasien pasca operasi

sesar adalah nyeri yang timbul setelah operasi. Analgetika yang diberikan pada

pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih adalah antiinflamasi non-steroid,

yaitu asam mefenamat, nonflamin, dan pronalges.

Asam mefenamat yang diberikan umumnya selama 2-4 hari setelah

operasi, tergantung pada lama timbulnya gejala nyeri. Asam mefenamat tidak

boleh diberikan lebih dari 7 hari karena dapat menyebabkan kerusakan hati. Asam

mefenamat sebaiknya diberikan setelah makan, karena dapat menimbulkan

perangsang lambung yang berakibat timbulnya nyeri pada lambung.

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Nonflamin merupakan golongan obat antiinflamasi non

berkhasiat untuk peradangan pasca operasi.

Pronalges juga termasuk golongan obat an

Pronalges sebaiknya diberikan setelah makan, karena mempunyai kontraindikasi

tukak peptik yang dapat menimbulkan perangsang lambung yang berakibat

timbulnya nyeri pada lambung, dan asma.

Tabel X. AnalgePanti Rapih Yogyakarta Periode

No

SubGolongan

GolonganObat

1 Analgetika Antiinflamasi nonsteroid2

3

4

Gambar 12. Analgetik

Dari gambar diatas, untuk meringankan rasa nyeri yang ditimbulkan akibat

pasca operasi sesar pasien

antara lain asam mef

0

10

20

30

40

50

asammefenamat

50

Nonflamin merupakan golongan obat antiinflamasi non

berkhasiat untuk peradangan pasca operasi.

Pronalges juga termasuk golongan obat antiinflamasi non

Pronalges sebaiknya diberikan setelah makan, karena mempunyai kontraindikasi

tukak peptik yang dapat menimbulkan perangsang lambung yang berakibat

timbulnya nyeri pada lambung, dan asma.

. Analgetika yang Diterima Pasien Operasi SesarPanti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

GolonganObat

Jenis Nama Dagang Jumlahkasus

Antiinflamasi nonsteroid

Asammefenamat

Mefinal® 19

Asammefenamat+Ketoprofen

Mefinal®+Pronalges®

1

Asammefenamat+

Tinoridin HCl

Mefinal®+Nonflamin®

2

Ketoprofen Pronalges® 16

ika yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit PantiRapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Dari gambar diatas, untuk meringankan rasa nyeri yang ditimbulkan akibat

pasca operasi sesar pasien diberikan obat golongan Antiinflamasi non steroi

antara lain asam mefenamat, pronalges, kombinasi asam

asammefenamat

pronalges asammefenamat+nonflamin

asammefenamat+pronalges

5042.5

5 2.5

54

Nonflamin merupakan golongan obat antiinflamasi non-steroid yang

tiinflamasi non-steroid.

Pronalges sebaiknya diberikan setelah makan, karena mempunyai kontraindikasi

tukak peptik yang dapat menimbulkan perangsang lambung yang berakibat

di Rumah Sakit

Jumlahkasus

Persentase(%)

19 50

1 2,64

2 5,26

16 42,10

di Rumah Sakit Panti

Dari gambar diatas, untuk meringankan rasa nyeri yang ditimbulkan akibat

Antiinflamasi non steroid

enamat, pronalges, kombinasi asam mefenamat dan

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

55

nonflamin, serta kombinasi asam mefenamat dan pronalges. Dari keempat obat

yang diberikan, yang paling banyak adalah obat asam mefenamat (19 kasus)

sebanyak 50%.

d. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah

Malnutrisi dengan berbagai tingkatan sering terjadi pada pasien pasca

bedah di Rumah Sakit, terutama pada wanita hamil. Hal tersebut disebabkan oleh

volume distribusi pada wanita hamil lebih besar dari wanita yang tidak hamil.

Adanya fetus akan memperluas ruang lingkup sirkulasi darah pada ibu, karena

darah yang berfungsi mengangkut nutrisi, selain diedarkan pada tubuh ibu juga

harus diedarkan pada fetus. Malnutrisi dapat menekan kekebalan, mempermudah

terinfeksi, dan mengganggu proses kesembuhan pasien yang bersangkutan. Oleh

karena itu, pasien perlu mendapat terapi dengan obat yang dapat mempengaruhi

gizi dan darah, sehingga dapat mempercepat kesembuhan pasien.

Penggunaan obat yang mempengaruhi gizi dan darah haruslah sesuai

dengan kebutuhan tubuh, jangan terlalu berlebihan, terutama penggunaan obat

gizi dan darah dari golongan multivitamin. Penggunaan vitamin yang berlebih

dapat menimbulkan gejala keracunan. Sebaliknya, bila kekurangan vitamin, dapat

mengakibatkan gejala defisiensi. Pengobatan dengan sediaan besi oral hanya

dibenarkan bila terdapat defisiensi besi. Tindakan profilaksis hanya dibenarkan

pada wanita hamil yang mempunyai faktor risiko lain untuk terjadinya defisiensi

besi, misalnya pada pasien yang mengalami menoragi.

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

56

Dari hasil penelitian, seperti yang disajikan pada tabel XI, hampir seluruh

pasien menerima terapi obat yang mempengaruhi gizi. Vitamin C diberikan untuk

terapi pasien pasca operasi sesar karena tubuh akan membutuhkan vitamin C yang

lebih banyak pada pasca bedah, vitamin C sangat penting untuk pembentukan

kolagen dan bahan interseluler lain dalam jaringan, sehingga dapat mempercepat

penyembuhan dan untuk masa laktasi. Kebutuhan akan vitamin C akan meningkat

300%-500% pada penyakit infeksi, pasca bedah atau trauma, kehamilan dan

laktasi.

Vitamin B1 (tiamin) oleh tubuh digunakan untuk metabolisme energi,

terutama karbohidrat, sehingga kebutuhan vitamin B1 umumnya sebanding

dengan asupan kalori. Vitamin B1 digunakan untuk pengobatan pada wanita hamil

yang kurang gizi penderita muntah saat hamil atau pada penyakit infeksi

terkadang membutuhkan vitamin B1 untuk memperbaiki kondisi tubuh pasien.

Vitamin B12 (sianokobalamin) diabsorbsi dengan lambat di usus halus,

pada operasi sesar, terapi suportif dengan vitamain B12 diberikan pada pasien

karena kebutuhannya menjadi meningkat pasca bedah. Pemberian vitamin B12

berguna dalam pembelahan sel, sehingga dapat mempercepat perbaikan sel yang

rusak akibat adanya sayatan pada saat pembedahan. Selain itu, vitamin B12 juga

berguna dalam pembentukan dan perkembangan sel-sel darah.

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Tabel XI. Obat yangOperasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Gol. Obat

Mempengaruhidarah

Sangobion®

Hemobion®

Mempengaruhigizi

Vitamin C®Neurobion®Alinamin F®

B com C®

Gambar 13. Obat yang

Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Pada gambar diatas, menunjukkan semua pasien operasi sesar

obat Vitamin C® dan A

0

20

40

60

80

100

8.67

. Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah yang Ddi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

NamaDagang

Kandungan Obat Jumlahkasus

Sangobion® Asam folat, fe-glukonat, mangan

sulfat, sorbitol

2

Hemobion® Asam folat, kalsiumkarbonat, asam

askorbat,cholecalciferol, fe

fumarate

1

Vitamin C® Vitamin C 23Neurobion® Vitamin B1, B6, B12 2Alinamin F® Fursultiamine HCI,

Vitamin B1

23

CDR® Kalsium, Vitamin C,Vitamin D

21

B com C® Vitamin B12, VitaminC

3

Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah yang Diterima Pasien

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Pada gambar diatas, menunjukkan semua pasien operasi sesar

C® dan Alinamin F® sebesar 100%, CDR® 91,30%, B com C®

4.35

100

8.67

10091.3

57

Diterima Pasiendi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Jumlahkasus

Persentase(%)8,67

4,35

1008,67100

91,30

13,04

iterima Pasien

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Pada gambar diatas, menunjukkan semua pasien operasi sesar diberikan

0%, CDR® 91,30%, B com C®

13.04

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

58

13,04%, Sangobion® dan Neurobion® masing-masing 8,67%, serta Hemobion®

4,35%.

e. Cairan Elektrolit dan Tranfusi Darah

Pada setiap ruangan tubuh terdapat konsentrasi elektrolit yang dominan.

Pada cairan intraseluler yang dominan adalah kalium dan fosfat, sedangkan pada

cairan ekstraseluler adalah natrium dan kalium. Pertukaran ion ini didominasi oleh

pompa natrium, yang mendapat energi dari perubahan adenotrifosfat dengan

katalisator enzim Na-K adenotrifosfatase.

Tubuh dalam mempertahankan keseimbangan cairan tubuh dan

elektrolitnya, dengan mengalami mekanisme homeostasis. Bila tubuh mengalami

dehidrasi atau syok hipovolemi, dapat menyebabkan volume cairan tubuh

menurun, sehingga terjadi stres. Kondisi stres akan merangsang ginjal dan

kelenjar anak ginjal. Ginjal melalui mekanisme renin-angiostensin akan

mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan kelanjar anak ginjal, melalui

mekanisme aldosteron akan mempengaruhi reabsorpsi air, termasuk natrium.

Dengan adanya peningkatan reabsorpsi natrium akan berakibat pada naiknya

osmolaritas, yang selanjutnya merangsang kelenjar hipofisis.

Pemberian cairan elektrolit bertujuan untuk mengganti cairan tubuh yang

hilang akibat dehidrasi dan pendarahan saat operasi sesar, sehingga dapat

mengembalikan pasien pada kondisi normal. Berkurangnya cairan tubuh akibat

pendarahan yang terjadi pada pasien operasi sesar dapat menyebabkan pasien

mengalami hipotensi. Pemberian cairan elektrolit pada pasien pasca operasi sesar

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

59

tergantung pada keadaan klinis pasien tersebut. Akan tetapi secara umum, cairan

elektrolit diberikan sebagai terapi suportif, dengan tujuan memenuhi kebutuhan

tubuh akan elektrolit yang sulit didapatkan selama sakit.

Cairan elektrolit yang sering digunakan untuk terapi suportif adalah

Ringer dextrosa dan Ringer laktat yang bersifat semantara, karena cepat

menghilang dari peredaran darah. Infus dekstrosa mempunyai mekanisme

memberikan kalori sebagai sumber energi dan menggantikan cairan yang hilang

selama dehidrasi. Selain terapi dengan cairan elektrolit dan karbohidrat, pasien

juga menerima tranfusi darah untuk mengganti darah yang hilang akibat

pendarahan saat persalinan. Penentuan pemberian tranfusi darah tidak hanya

ditentukan oleh banyaknya darah yang hilang, tetapi juga oleh kecepatan

hilangnya darah dan kondisi fisik pasien. Jumlah pasien yang menerima terapi

tranfusi darah sebanyak 10 kasus.

f. Obat Lain

Pemberian kelompok obat lain, disini mungkin dimaksudkan untuk

menyembuhkan penyakit komplikasi atau gejala yang menyertai penyakit

tersebut. Pemberian terapi obat lain ini akan meningkatkan jumlah obat yang

dikonsumsi pasien akan semakin meningkatkan kemungkinan efek samping obat.

Deksametason merupakan jenis obat kortikosteroid yang berkhasiat

menekan reaksi radang dan reaksi alergi atau sebagai antihistamin. Selain sebagai

anti radang dan anti alergi, dexametason juga digunakan dalam kasus persalinan,

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

60

terutama pada bayi yang harus dilahirkan prematur, yaitu untuk mempercepat

pematangan paru-paru bayi, sehingga sistem pernafasan bayi menjadi sempurna.

Kalnex termasuk jenis obat antifibrinogen yang berkhasiat mencegah

degradasi fibrin, pemecahan trombosit, peningkatan kerapuhan vascular dan

pemecahan faktor koagulasi. Efek ini terlihat secara klinis dengan berkurangnya

jumlah perdarahan, berkurangnya waktu perdarahan dan lama perdarahan.

Primperan merupakan obat mual dan muntah atau antiemetik yang

digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah pasien yang timbul karena

peningkatan tekanan intrakranial atau adanya gangguan saluran cerna. Plantacid

merupakan jenis obat antasida yang digunakan untuk mengatasi tukak lambung

atau maagh.

Tabel XII. Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasien OperasiSesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

No

Golongan Sub Golongan Jenis Obat Nama Dagang Jumlah

kasus

Persentase (%)

1 Obat yangmempengaruhikoagulasidarah

Hemostatik Asamtraneksamat

Kalnex® 4 26,6

2 RegulatorGIT

Antiemetik MetoklopramidHCl

Primperal® 1 6,6

3 Antasida AL dan Mg Plantacyd® 2 13,44 Hormon

kortikosteroidDexametason Kalmetason® 8 53,4

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

Gambar 14. Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasiendi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

Dari gambar diatas, pasien operasi sesar mendapatkan golongan dan jenis oba

lain antara lain : Deksametason®

6,6%, dan Plantacid® 13,4

Tabel XIII. Persentase Kasus DRP yang TerjadRumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode

No Jenis DRP

1 Dosis terlalu rendah

2 Dosis terlalu tinggi

3 Membutuhkan obat tambahan

4 Pemilihan obat kurang tepat

5 Efek samping obat yang tidakdiinginkan

6 Obat yang tidak dibutuhkan

Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasiendi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun

Dari gambar diatas, pasien operasi sesar mendapatkan golongan dan jenis oba

lain antara lain : Deksametason® sebanyak 53,4%, Kalnex® 26,6%, Primperan®

d® 13,4%.

C. Drug Related Problems (DRPs)

sentase Kasus DRP yang Terjadi pada Pasien Operasi SesarRumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008

Jenis DRP Nomor Kasus JumlahKasus

Dosis terlalu rendah 1, 2, 3, 7, 11, 12,15, 19, 23, 30, 31,

34

Dosis terlalu tinggi 12, 18, 27, 32

Membutuhkan obat tambahan 2, 6, 23, 25, 30

Pemilihan obat kurang tepat 9

Efek samping obat yang tidak 9, 10, 15, 26, 31,36, 38

Obat yang tidak dibutuhkan 10, 22

61

Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasien Operasi SesarTahun 2008

Dari gambar diatas, pasien operasi sesar mendapatkan golongan dan jenis obat

3,4%, Kalnex® 26,6%, Primperan®

Operasi Sesar di2008

JumlahKasus

Persentase

(n=38)

12 31,58

4 10,52

5 13,16

1 2,63

7 18,42

2 5,25

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

62

1. Dosis terlalu rendah

Penggunaan obat dengan interval dan dosis yang tidak konstan dapat

menyebabkan kadar obat dalam jaringan berfluktuasi tidak teratur.

Pada kasus 1, 2, 3, 7, 11, 12, 19, 23, 30, 31, 34, pemberian antibiotika

profilaksis ampisilin pada interval yang panjang, kadar obat dalam jaringan

menjadi rendah, sehingga sehingga potensial menyebabkan resistensi mikroba

terhadap obat yang bersangkutan.

Pada kasus 3, 15, 19, pasien mendapatkan dexametason dengan dosis 2mg

sehari, menurut literatur standar dosis yang dianjurkan 4-10mg sehari.

Dexametason merupakan golongan kortikosteroid yang bekerja untuk pematangan

paru pada janin berusia <37 minggu. Dengan dosis yang rendah maka dapat

memperlambat pematangan paru pada bayi, dan memperlama palaksanaan operasi

sehingga potensi mengalami infeksi sangat besar.

2. Dosis terlalu tinggi

Pada kasus sebanyak 13,16% mengalami DRP dosis terlalu tinggi. Dosis

terlalu tinggi jika terakumulasi dalam darah, dapat menyebabkan tercapainya

kadar toksik minimal (KTM) dalam jendela terapi. Hal ini dapat membahayakan

pasien bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dosis harus

dikurangi.

Ditemukan pada kasus 12, 18, dan 32, pasien mendapatkan dua jenis obat

AINS yang berbeda yaitu (asam mefenamat dan nonflamin), (asam mefenamat

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

63

dan pronalges) pada hari yang sama. Permasalahan ini, tidak diperbolehkan

karena dapat saling meningkatkan efek dan efek samping obat.

3. Membutuhkan obat tambahan

Sebanyak 13,16% kasus membutuhkan obat tambahan. Obat yang dimaksud

adalah obat-obat yang diperlukan untuk pengobatan indikasi yang timbul, namun

pasien tidak mendapatkannya selama dirawat di rumah sakit. Obat- obat yang

diperlukan antara lain : antibiotika terapi, obat antianemia, obat antimual, dan obat

antihipertensi.

Pada kasus 2, pasien membutuhkan antibiotika terapi, karena pasien

mengalami demam yang tinggi (390C) pada hari ketiga, meningkatnya leukosit,

dan merasa sakit pada bekas jahitan yang merupakan tanda-tanda infeksi.

Antibiotika terapi yang direkomendasikan adalah ceftriaxone yang diberikan

secara i.v.

Pada kasus 6 dan 30, pasien mengalami anemia, karena pemeriksaan

laboratorium menunjukkan pada hemoglobin, hematokrit dan leukosit pasien

dibawah nilai normal, dan pasien mengeluh pusing dan sakit kepala, sehingga

pasien membutuhkan obat antianemia (zat besi, asam folat, dan vitamin B12).

Pada kasus 23, pasien mengeluh rasa tidak enak pada lambung, merasa mual,

muntah, dan pusing, sehingga pasien membutuhkan obat antimual untuk

mengatasi rasa mual dan muntah yang dialami pasien.

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

64

Pada kasus 25, pasien mengalami hipertensi, hasil laboratorium menunjukkan

penurunan hemoglobin dan hematokrit, peningkatan leukosit dan SGOT, serta

meningkatnya tekanan darah, sehingga pasien membutuhkan obat antihipertensi

untuk menurunkan tekanan darah.

4. Pemilihan obat kurang tepat

Dari evaluasi yang telah dilakukan, pada kasus 9 pasien mendapatkan

antibiotika profilaksis kombinasi ceftriaxone dan sanprima F (kotrimoksasol),

faktor kehamilan penggunaan kotrimoksasol pada kehamilan ialah C atau D

(kehamilan cukup bulan). Faktor keamanan penggunaan C pada kehamilan berarti

studi pada hewan menunjukkan efek yang tidak diinginkan pada janin dan tidak

ada studi pada hewan uji maupun wanita belum ada. Faktor keamanan

penggunaan D pada kehamilan berarti terdapat risiko pada janin manusia tetapi

keuntungan penggunaan pada wanita hamil dapat diterima meski berisiko (bila

obat diperlukan pada keadaan yang mengancam keselamatan atau sakit yang

serius, obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif. Penggunaan

kotrimoksasol kontraindikasi pada kehamilan dan masa laktasi. Pihak dokter

mungkin mempertimbangkan kondisi pasien yang tidak tertulis dalam rekam

medik yang mendasari penggunaan kotrimoksasol dikombinasikan dengan

ceftriaxone sebagai antibiotika profilaksis.

5. Efek samping yang tidak diinginkan

Pada kasus efek samping obat yang tidak diinginkan merupakan drug related

problem yang bersifat potensial.

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

65

Pada kasus 9, 10, 15, 26, 31, 36, dan 38 mendapatkan obat yang pada

umumnya menyebabkan efek samping yaitu pada obat antibiotika sanprima F

(kotrimoksasol) berpotensi menimbulkan ikterus terhadap bayi maka seminimal

mungkin bayi kontak dengan antibiotika sanprima F (kotrimoksasol) sehingga

menurunkan kemungkinan terjadi ikterus. Kotrimoksasol tidak dianjurkan pada

bayi baru lahir karena dapat menggeser bilirubin dari ikatannya dengan albumin,

sehingga menyebabkan ikterus. Jika ikterus tidak ditanggulangi dengan baik,

maka mempunyai potensi untuk menimbulkan kernikterus. Dan pada kasus 15

pasien mendapatkan obat primperan yang mempunyai efek samping obat pusing

dan sakit kepala.

Penelitian yang bersifat retrospektif ini, tidak dapat menganalisis secara pasti

apakah efek samping yang terjadi benar-benar akibat dari penggunaan obat-obatan

yang digunakan pasien, karena tidak dapat memantau atau wawancara langsung

pada pasien saat dirawat. Oleh sebab itu, peneliti hanya menganalisis obat-obat

yang berpotensi menimbulkan efek samping yang akan terjadi dan dirasakan

pasien selama dirawat di rumah sakit dan belum muncul sebelumnya.

6. Obat yang tidak dibutuhkan

Antibiotika profilaksis digunakan pada pasien yang akan melakukan operasi

sesar apabila termasuk dalam kategori pasien yang memiliki risiko infeksif tinggi.

Pada kasus 10 dan 22 terjadi kasus perpanjangan penggunaan antibiotika

profilaksis selama 2 hari lebih dari 24 jam, pada kedua kasus dilihat dari hasil

pemeriksaan laboratorium pasca operasi tidak menunjukkan adanya tanda-tanda

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

66

infeksi sehingga penggunaan antibiotika sebaiknya dihentikan. Penggunaan

antibiotika profilaksis perlu dihentikan setelah 24 jam setelah operasi. Pemakaian

antibiotika yang berlebihan dapat meningkatkan biaya perawatan selama rawat

inap di rumah sakit, dan mengakibatkan munculnya strain mikroba yang resisten

dan munculnya efek samping obat serta superinfeksi mikroba lain.

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

67

D. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitian ini, terdapat 38 kasus operasi sesar yang dirawat di Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Dari 38 kasus pasien operasi sesar di Rumah Sakit

Panti Rapih, mempunyai karakteristik antara lain usia pasien yaitu 30 tahun

(13,04%), 31 tahun (17,39%), 32 tahun (26,09%), 33 tahun (17,39%), 34 tahun

(17,39%), 35 tahun (8,70%), dan usia pasien <37 (39,13%), >37 (60,87%).

Obat-obatan yang diterima pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta antara lain : Antiinfeksi (100%), Analgetika (100%), Obstetrik dan

Ginekologi (100%), Obat gizi dan darah (100%), Cairan elektrolit (100%), dan

Tranfusi darah (41,67%), serta Obat lain (62,5%).

Dari 38 kasus pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta,

ditemukan 23 kasus yang terjadi DRP dan 15 kasus yang tidak terjadi DRP. Drug

Related Problems yang terjadi antara lain : dosis terlalu rendah (31,58%), dosis

terlalu tinggi (10,52%), membutuhkan obat tambahan (13,16%), pemilihan obat

kurang tepat (2,63%), efek samping yang tidak diinginkan (18,42%), obat yang

tidak dibutuhkan (5,25%).

Kondisi pasien dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu terapi

untuk pasien operasi sesar. Berdasarkan penelitian, dapat dikatakan bahwa setelah

pasien menjalani pembedahan dan perawatan, semua pasien operasi sesar yang di

rawat di Rumah Sakit Panti Rapih pulang dengan kondisi klinis yang membaik

yaitu (100%). Pada umumnya pasien menjalani rawat inap selama 4 hari sebelum

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

68

mereka diijinkan pulang, akan tetapi ada juga yang menjalani rawat inap pasca

operasi sesar selama 3 hari dan 5 hari.

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian evaluasi drug related problems pada pasien

operasi sesar (Caesarean section) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pasien terbanyak pada usia 32 tahun (26,09%), sedangkan usia janin

terbanyak pada usia cukup bulan (matur) yaitu 14 kasus (60,87%), pasien

menjalani rawat inap selama 3-5 hari.

2. Obat obat yang digunakan pada pasien operasi sesar selama menjalani

rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih antara lain : Antiinfeksi (100%),

Analgetika (100%), Obstetrik dan Ginekologi (100%), Obat gizi dan darah

(100%), Cairan elektrolit (100%), dan Tranfusi darah (41,67%), serta Obat

lain (62,5%).

3. Dari 38 kasus, ditemukan 23 kasus DRP dan 15 kasus tidak mengalami

DRP, dengan 6 jenis drug related problems, yaitu :

Dosis terlalu rendah (31,58%), Dosis terlalu tinggi (10,52%),

Membutuhkan obat tambahan (13,16%), Pemilihan obat kurang tepat

(2,63%), Efek samping yang tidak diinginkan (18,42%), Obat yang tidak

dibutuhkan (5,25%).

69

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

70

4. Tidak ada dampak potensial mengenai efek samping obat yang terjadi

pada pasien operasi sesar, semua pasien pulang dengan kondisi klinis yang

membaik.

B. SARAN

Saran yang dapat disampaikan pada penelitian berikutnya adalah :

1. Untuk penelitian berikutnya, dalam pengambilan data penelitian perlu

dilakukan wawancara/interview langsung dengan pasien untuk

mendapatkan data kelengkapan rekam medik pasien.

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

71

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Informatorium obat Nasional Indonesia, 199-233, DepartemenKesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2000, Managing Complications in Pregnancy and Childbirth A guide forMidwives and Doctor, http://www.who.int/reproductive-healh/impac/Antibiotic C35-C36, diakses pada tanggal 2September 2010

Anonim, 2000, Caesarean section, http://wikipedia.org/caesareansection. Diaksespada tanggal 12 Mei 2011

Anonim, 2001, Menimbang Risiko Angka kejadian Operasi Sesar,http://wikipedia.org. diakses pada tanggal 5 Mei 2010

Anonim, 2003, Determinan Non Medis Dalam Permintaan Persalinan Caesareansection,http://library.usu.ac.id/index.php/component/journals/index.php?option=com_journal_review&id=11216&task=view. Diakses padatanggal 17 juli 2010

Anonim, 2004, A to Z Drug Facts, 5th Edition, 1677-1683, Walthers KluvwerHealth, Inc, USA

Anonim, 2006, Antibiotika, Corporate Training & Development New MedicalRepresentative, 8-9, PT. SOHO Industri Pharmasi, Bandung

Anonim, 2007, Organ Reproduksi Wanita,http://id.wikipedia.org/wiki/organreproduksiwanita. diakses padatanggal 12 Mei 2010

Anonim,2008a, Antibiotika, http://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotika. diakses padatanggal 17 juli 2010

Anonim, 2008b, Mengenal Analgesik,http://www.conectique.com/tips_solution/health/tips/article.php?article_id=3209. Diakses pada tanggal 18 juli 2010

Anonim, 2009a, Komplikasi Persalinan, www.medicastore.org. Diakses padatanggal 8 November 2010

Anonim, 2009b, Persalinan Sesar, file:///I:/84-tentang-persalinan-sesar-caesar.htm. diakses pada tanggal 26 juli 2010

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

72

Anonim, 2009c, Kehamilan, http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan, diakses padatanggal 2 november 2010

Anonim, 2010, Plasenta Previa, http://id.wikipedia.org/wiki/plasentaprevia.diakses pada tanggal 12 Mei 2010

Anief, Moch, 2003, Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Basuki, G, 1984, Analgesik pada Caesarean Section,http://www.cdk_33_masalah_anastesi.pdf, diakses pada tanggal 26juli 2010

Candra, 2011, Ketuban Pecah Dini,http://id.wikipedia.org/wiki/ketubanpecahdini. diakses padatanggal 12 Meni 2011

Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C, 1998, Pharmaceutical CarePractice, McGraw-Hill Companies, Inc., new York

Cipolle, R.J., Strand, L.M., dan Morley, P.C., 2004, Pharmaceutical CarePractice, 2th Edition, 75-83, 173-175, McGraw-Hill Companies,Inc, USA

Kanji, S. Dan Devlin, J.W., 2005, Pharmacotheraphy: A PathophysiologicApproach, 2224, The McGraw-Hill Inc., United States of America

Manuaba, I.B.G., 1999, Operasi Kebidanan Dan Keluarga Berencana UntukDokter Umum, 228-253, Penerbit ECG, Jakarta

Mutschler, E., 1986, Dinamika Obat, diterjemahkan oleh Mathilda B. Widianto,Anna Setiabudi Ranti, edisi V, 177-207, 377-378, 380, 594-606,Penerbit ITB, Bandung

Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri, edisi II, cetakan I, 117-132, Penerbit ECG,Jakarta

Oxorn, H., 1990, Human Labor & Birth, diterjemahkan oleh Mohamad hakimi,Patologi & Fisiologi Persalinan Edisi I, 634-648, EssenciaMedika, Jakarta

Porreco, RP., and Thorp, JA., 1996, The Cesarean Birth Epidemic : Trends,Causes, And Solution, Am. J. Obstet Gynecol , 175

Prawiroharjo, S. 2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawiroharjo

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

73

Sastroasmoro, S. dan Ismael S., 1995, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,53-65, 67-77, Penerbit ITB, bandung

Suryawati, S., 1990, Pertimbangan Farmakokinetika dalam PemakaianAntibiotika, yayasan melati Nusantara, Yogyakarta, 75-79

Siregar, C. J. P., 2006, Farmasi Klinik Teori & Penerapan, Cetakan I, 88-95,Penerbit Buku kedokteran ECG, Jakarta

Skoch, W., Daley, C.L., dan Forsmark, C.E., 1996, Penuntun Terapi Medis, EdisiXVIII, 787-792, 795-799, Penerbit Kedokteran ECG, Jakarta

Wikaningtyas, M., 2004, Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Pasca Sesar diInstalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta PeriodeJanuari-Juni 2002, 14, Skripsi Fakultas Farmasi Universitas SanataDharma, Yogyakarta

Wiknjosastro, H., 1991, Ilmu Kebidanan, Edisi III, 125, Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo, Jakarta

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

74

Lampiran 1. Permohonan Penelitian

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

75

Lampiran 2. Logaritma Pengobatan pada Pasien Operasi Sesar dengan IndikasiKetuban Pecah Dini :

Ketuban Pecah Dini

Masuk Rumah Sakit :

Pemeriksaan Hematologi, USG, dll Observasi tanda infeksi

Kehamilan

Prematur

Kehamilan

Matur

Monitoring temperatur

suhu tubuh

Kortikosteroid

Antibiotika profilaksis

secara i.v (30 menit

sebelum operasi)

Oksitosin

Analgetika

Vitamin C

Monitoring temperatur

suhu tubuh

Antibiotika profilaksis

secara i.v (30 menit

sebelum operasi)

Oksitosin

Analgetika

Vitamin C

Operasi Sesar

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

76

Lampiran 3. Data SOAP pada psien operasi sesar di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta periode 2008

Kasus 1

Subyektif :No. RM : 109364Umur : 33 tahunLama tinggal : 01/01/08-04/01/08 (4 hari)Tanggal operasi : 01/01/08 (pukul 10.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak pukul 02.00 (01/01/2008)Diagnosa : G1 P0, hamil 34-35 minggu T/H ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi (ampisilin) diberikan pada pukul 09.30

setiap 8jam melalui i.vObyektifKeadaan umun:TB : 164cmBB : 59kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 01/01/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,8 gr/dl9,6 103/µL4,5 103/µL

37,2%278 103µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 01/01/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

5,1 %0,4%71%

13,9%5,5%

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 01/01/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

91,5fl30,1 pg

33,2 g/dl13,6 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 01/01/08SGOTSGPT

20,5 U/L15 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 01/01/08Ureum

Kreatinin45 mg/dl0,9 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 01/01/08KaliumNatrium

3,8 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 01/01/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

145 mg/dl80 mg/dl77 mg/dl70 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

77

Obyektif :Tandavital

01/01/08 02/01/08 03/01/08 04/01/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

79x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110/65

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggaldexametason 10mg i.v 01/01/08Alinamin F 3x1ampul i.v 01/01/08Vit. C 1000mg i.v 01/01/08Amoksisilin 3x500mg Oral 02-04/01/08Pronalges 2x100mg Oral 01-4/01/08CDR 1x1tablet Oral 02-4/01/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 02-4/01/08Ampisilin 3x1gr i.v 01/01/08oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 01/01/08Dextrosa 5% Infus i.v 01-4/01/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnyadiberikan dengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehinggapotensial menyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan.

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam

Outcome : sembuh ( kontrol poli selama 1 minggu)

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

78

Kasus 2

Subyektif :No. RM : 581563Umur : 31 tahunLama tinggal : 11/01/08-15/01/08 (5 hari)Tanggal operasi : 11/01/08 (pukul 09.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien sudah merasa sakit perut sejak dan keluar air ketuban sejak

Pukul 05.00Diagnosa : G1P0 hamil 41-42 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, diberikan antibiotika ceftriaxone 2g pukul 07.00Obyektif :Keadaan umum :TB : 162cmBB : 63kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 11/01/08 12/01/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12,1 gr/dl9,7 103/µL4,4 103/µL

37%284 103/µL

12,5gr/dl12,4103/µL↑4,2 103/µL

37%285 103/µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 11/01/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

5,2%0,7%78%18%5,4%

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 11/01/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

92 fl30,3 pg32,6g/dl13,3%

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8%

Hati 11/01/08SGOTSGPT

22,1 U/L20 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 11/01/08Ureum

Kreatinin45 mg/dl1,2 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 11/01/08KaliumNatrium

3,5 mEq/L138 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 11/01/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

138 mg/dl80 mg/dl79 mg/dl74 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

79

Obyektif :

Tandavital

11/01/08 12/01/08 13/01/08 14/01/08 15/01/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadaran

110/70

84x/mnt370C

20x/mntE4M6V5=15

110/65

84x/mnt38,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/65

84x/mnt390C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

84x/mnt38,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

84x/mnt38,50C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalDexametason 10mg i.v 11/01/08Alinamin F 3x1ampul i.v 11/01/08Vit C 1000mg i.v 11/01/08Amoksisilin 3x500mg Oral 15/01/08Pronalges 2x100mg Oral 11/01/08CDR 1x1tablet Oral 12-

15/01/08Becom C 1x1tablet Oral 12-

15/01/08As.mefenamat 3x500mg 12-

15/01/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 12-

15/01/08Ceftriaxone 2gr/12jam i.v 11-

12/01/08oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 11/01/08Dextrosa 5% + Infus i.v 11-

15/01/08

Pengkajian :Problem medis : pada hari kedua pasien mengalami demam tinggi, diduga pasien mengalami infeksi karena meningkatnya angka leukosit pada pasien. Danpasien mengeluh merasa sakit dibekas jahitan.DRP :

1. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan antibiotika terapi, karena dari pemeriksaan laboratorium leukosit↑ dan gejala yang dialami pasiendemam↑, merasa sakit bekas jahitan (nyeri), pusing yang menunjukan pasien mengalami infeksi.

2. Dosis terlalu rendah : waktu pemberian antibiotika ceftriaxone sebagai antibiotika profilaksis terlalu awal (lebih dari 1jam).Rekomendasi :

1. Memberikan antibiotika terapi untuk mengatasi gejala infeksi pasca operasi2. Memperbaiki waktu pemberian antibiotika ceftriaxone sebagai antibiotika profilaksis paling lama 1,5jam sebelum operasi3. Monitoring gejala-gejala infeksi (misalnya demam tinggi, bekas luka jahitan terbuka, dll)

Outcome : sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

80

Kasus 3

Subyektif :No. RM : 587174Umur : 35 tahunLama tinggal : 26/01/08-29/01/08 (4 hari)Tanggal operasi : 26/01/08 (pukul 16.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien mengeluh timbul kontraksi dan keluar air sejak tanggal

25/01/08, pukul 23.00. kemudian tanggal 26/01/08, pukul07.00 keluar air dan lendir dari vagina

Diagnosa : G1P3, hamil 32-33 minggu, T/H ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi (ampisilin), diberikan pada pukul 09.30

tiap 8jam melalui injeksi i.v, persiapan darahObyektif :Keadaan umum :TB : 158cmBB : 60kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 26/01/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,7gr/dl12,1 103/µL↑5,1 103/µL

40,2%290 103/µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 26/01/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

9,2%1,2%80%20%5,9%

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 26/01/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

92 fl30,5 pg35gr/dl12,7%

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8%

Hati 26/01/08SGOTSGPT

24 U/L20 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 26/01/08Ureum

Kreatinin45 mg/dl0,8 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 26/01/08KaliumNatrium

3,8 mEq/L132 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 26/01/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

132 mg/dl73 mg/dl78 mg/dl74 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

81

Obyektif :

Tandavital

26/01/08 27/01/08 28/01/08 29/01/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

120/70

80x/mnt370C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalDexametason 2mg i.v 26/01/08Alinamin F 3x1ampul i.v 26/01/08Vit C 1000mg Oral 26/01/08Amoksisilin 3x500mg Oral 27-

29/01/08Pronalges 2x100mg Oral 26/01/08CDR 1x1tablet Oral 27-

29/01/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 27-

29/01/08Asam mefenamat 3x500mg 27/01/08Ampisilin 3x1gr i.v 26/01/08oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 26/01/08Dextrosa 5% + Infus i.v 26-

29/01/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antbiotik profilaksis kurang tepat tiap 8jam, seharusnya diberikan denganinterval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehingga potensial menyebabkanresistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan

2. Dosis terlalu rendah : pada pemberian dosis dexametason 2mg kurang tepat, karena seharusnya dosis dexametason 4-10mg. dexametasonmerupakan gol. Kortikosteroid yang bekerja untuk pematangan paru pada janin berusia <37minggu. Dengan dosis yang rendah makadapat memperlambat pematangan paru pada bayi, dan memperlama palaksanaan operasi.

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin diperbaiki menjadi tiap 6jam2. Mempebaiki dosis dexametason sesuai dosis yang dianjurkan untuk mendapatkan efek yang maksimal

Outcome : sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

82

Kasus 6

Subyektif :No. RM : 423783Umur : 35 tahunLama tinggal : 12/02/08-14/02/08 (3 hari)Tanggal operasi : 12/02/08 (pukul 14.10)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air sejak pukul 07.00Diagnosa : G2P2, hamil 34-35 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi (ceftriaxone) 2gr, 1jam sebelum operasi

diberikan pukul 13.00Obyektif :Keadaan umum :TB : 160cmBB : 70kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 12/02/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

9,9 gr/dl↓3.7 103/ µL↓4,01 103/µL

36%↓184 103/µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 12/02/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,5 %0,2 %

76,6 %15,4 %7,3 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 12/02/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

97,3 fl32,4 pg

33,3 g/dl14,1 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,0 %

Hati 12/02/08SGOTSGPT

15,9 U/L8,5 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 12/02/08Ureum

Kreatinin15 mg/dl

0,44 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 12/02/08KaliumNatrium

4,1 mEq/L138 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 12/02/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

154 mg/dl135 mg/dl50 mg/dl105 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

83

Obyektif :Tandavital

12/02/08 13/02/08 14/02/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/80

75x/mnt360C20x/mntE4M6V5=15

110/80

89x/mnt370C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

88x/mnt36,30C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalDexametason 10mg i.v 12/02/08Vit C 1000mg i.v 12/02/08Alinamin F 3x1ampul i.v 12/02/08Asam mefenamat 3x500mg Oral 13-14/02/08CDR 1x1tablet Oral 13-14/02/08Amoksisilin 3x500mg Oral 14/02/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 14/02/08Ceftriaxone 2g/12jam i.v 12-13/02/08oksitosin 20 UI 28 tetes/mnt Infus i.v 12/02/08Destrosa 5% Infus i.v 14-12/02/08

Pengkajian :

Problem medis : pasien mengalami anemia, karena pemeriksaan laboratorium menunjukkan pada hemoglobin, hematokrit dan leukosit pasien

dibawah nilai normal, dan pasien mengeluh pusing dan sakit kepala.

DRP :

1. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan obat antianemia

Rekomendasi :

1. Monitoring cairan dan elektrolit

2. Memberikan obat antianemia untuk mengatasi anemia (misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12)

Outcome : sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

84

Kasus 7

Subyektif :No. RM : 342203Umur : 32 tahunLama tinggal : 13/02/08-15/02/08 (3 hari)Tanggal operasi : 13/02/08 (pukul 14.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien belum merasa sakit dan kencang-kencang, keluar air sejak

Pukul 08.00Diagnosa : G1P1, hamil 35 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika (ampisilin), diberikan pada pukul 13.30 tiap 8jam

melalui injeksi i.v, persiapan darahObyektif :Keadaan umum :TB : 158cmBB : 66kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 13/02/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,6gr/dl10,4 103/ µL3,99 103/ µL

37,0 %352 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 13/02/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,3 %0,2 %

70,9 %15,5 %11,1 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 13/02/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

92,7 fl31,6 pg

34,1 g/dl13,7 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 13/02/08SGOTSGPT

30,2 U/L40,7 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 13/02/08Ureum

Kreatinin14 mg/dl

0,57 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 13/02/08KaliumNatrium

3,5 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 13/02/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

146 mg/dl73 mg/dl66 mg/dl102 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

85

Obyektif :Tandavital

13/02/08 14/02/08 15/02/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt360C20x/mntE4M6V5=15

110/80

84x/mnt36,30C20x/mntE4M6V5=15

110/70

84x/mnt36,40C20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalDexametason 10mg i.v 13/02/08Vit C 1000mg i.v 13/02/08Alinamin F 3x1ampul i.v 13/02/08Ampisilin 3x1gr i.v 13/02/08Pronalges 2x100mg Oral 13/02/08CDR 1x1tablet Oral 15/02/08Amoksisilin 3x500mg Oral 13-15/02/08As.mefenamat 3x500mg Oral 14-15/02/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 14-15/02/08Oksitosin 20 UI 28tetes/mnt Infus i.v 13/02/08Dextrosa 5% Infus i.v 13-15/02/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnyadiberikan dengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehinggapotensial menyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam

Outcome : sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

86

Kasus 9

Subyektif :No. RM : 083010Umur : 32 tahunLama tinggal : 08/03/08-10/03/08 (3 hari)Tanggal operasi : 08/03/08 (pukul 12.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak tanggal 08/02/08 pukul 06.00, tidak merasa

sakit dan belum mengeluarkan lendirDiagnosa : G2P1, hamil 38 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan secara i.v pukul

11.00Obyektif :Keadaan umum :TB : 160cmBB : 88kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 08/03/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,4 gr/dl10,9 103/ µL4,26 103/ µL

39,6 %206 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 08/03/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,2 %0,3 %

71,9 %17,7 %8,9 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 08/03/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

93,4 fl31 pg

33,7 g/dl13,7 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 08/03/08SGOTSGPT

25,7 U/L16,0 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 08/03/08Ureum

Kreatinin16 mg/dl

0,55 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 08/03/08KaliumNatrium

4,5 mEq/L139 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 08/03/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

147 mg/dl78 mg/dl54 mg/dl71 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 108: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

87

Obyektif :Tandavital

08/03/08 09/03/08 10/03/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

78x/mnt37,20C18x/mntE4M6V5=15

110/60

80x/mnt370C20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt370C20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 08-09/03/08Vit C 1000mg i.v 08/03/08Alinamin F 3x1ampul i.v 08/03/08Sanprima F 3x1tablet Oral 08/03/08Sangobion 2x1tablet Oral 09-10/03/08As.mefenamat 3x500mg Oral 09-10/03/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 09-10/03/08Amoksisilin 3x500mg Oral 10/03/08CDR 1x1tablet Oral 09-10/03/08Oksitosin 28 tetes/mnt Infus i.v 08/03/08Dextrosa 5% Infus i.v 08-10/03/08

Pengkajian :DRP :

1. Pemilihan obat kurang tepat : pasien mendapatkan sanprima F dan ceftriaxone 2g sebagai kombinasi antibiotika profilaksis, penggunaansanprima F (kotrimoksasol) mempunyai kontraindikasi pada kehamilan dan laktasi.

2. Efek samping yang tidak diinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkankernikterus terhadap bayi

Rekomendasi :1. Mengganti antibiotika profilaksis lain misalnya ampisilin, dan bila tidak diperlukan kombinasi antibiotika maka sebaiknya menggunakan

antibiotika tunggal.2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi)

Outcome : sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 109: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

88

Kasus 10

Subyektif :No. RM : 524057Umur : 32 tahunLama tinggal : 28/04/08-02/05/08 (5 hari)Tanggal operasi : 29/04/08 (pukul 08.40)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak tanggal 28/04/08 pukul 23.30Diagnosa : G2P1, hamil 40-41 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika ceftriaxone 2g diberikan pada pukul 08.00Obyektif :Keadaan umum :TB : 164cmBB : 68kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 29/04/08 30/04/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12,0 gr/dl9,1 103/ µL4,4 103/ µL

37,1 %232 103/ µL

12,1 gr/dl9,5 103/ µL

-37,4 %

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 29/04/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

2,9 %0,2 %

67,7 %23,5 %5,7 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 29/04/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

73,7 fl22,3 pg

30,2 g/dl20,7 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 29/04/08SGOTSGPT

17,0 U/L9,3 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 29/04/08Ureum

Kreatinin22 mg/dl

0,61 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 29/04/08KaliumNatrium

3,6 mEq/L142 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 29/04/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

197 mg/dl142 mg/dl73 mg/dl118 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 110: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

89

Obyektif :Tandavital

28/04/08 29/04/08 30/04/08 01/05/08 02/05/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

Nadi

SuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

88x/mnt

36,30C20x/mnt

E4M6V5=15

110/60

84x/mnt

36,10C20x/mnt

E4M6V5=15

110/70

80x/mnt

36,50C20x/mnt

E4M6V5=15

110/80

88x/mnt

36,50C20x/mnt

E4M6V5=15

120/80

88x/mnt

370C20x/mnt

E4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt

360-370C12-25x/mnt

E4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tglCeftriaxone 2g/12jam i.v 28-29/04/08Ceftriaxone 3x1 Oral 30/04-

1/05/08Vit C 1000mg i.v 29/04/08Alinamin F 3x1ampul i.v 29/04/08Kalnex 500mg/6jam i.v 29-30/04/08Pronalges supp 3x1tube 29/04/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 01-02/05/08As.mefenamat 3x500mg Oral 01-02/05/08CDR 1x1tablet Oral 01-02/05/08sanprima F 3x1 Oral 01-02/05/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 29/04/08Dextrosa 5% Infus i.v 28/04-

02/05/08

Pengkajian :DRP :

1. Efek samping yang tidak diinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkankernikterus terhadap bayi

2. Obat yang tidak dibutuhkan : hasil pemeriksaan laboratorium pasien pasca operasi tidak menunjukkan adanya infeksi pasca operasi, pasienmendapatkan ceftriaxone dan sanprima F pasca operasi meski tidak ada indikasi penggunaan.

Rekomendasi :1. Mengganti samprima F dengan antibiotika lainnya (misalnya amoksisilin)2. Penggunaan antibiotika profilaksis perlu dihentikan 24jam setelah operasi.3. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi)

Outcome : sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 111: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

90

Kasus 11

Subyektif :No. RM : 208986Umur : 34 tahunLama tinggal : 28/04/08-01/05/08 (4 hari)Tanggal operasi : 28/04/08 (pukul 09.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien sudah tampak mengejan terus dan keluar air sejak tanggal

28/04/08 pukul 04.30Diagnosa : G2P1, hamil 40-41 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi (ampisilin), diberikan pada pukul 08.00

tiap 8jam melalui injeksi i.v, siapkan darahObyektif :Keadaan umum :TB : 160cmBB : 63kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 28/04/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,0 gr/dl8,4 103/ µL

3,68 103/ µL34,4 %↓

168 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 28/04/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

2,0 %0,3 %

77,2 %17,5 %6,8 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 28/04/08MCVMCH

MCHCRDW_CV

91,8 fl28,3 pg35 g/dl13,5 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 28/04/08SGOTSGPT

20,8 U/L12,5 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 28/04/08Ureum

Kreatinin12,1 mg/dl0,44 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 28/04/08KaliumNatrium

3,6 mEq/L141 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 28/04/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

176 mg/dl89 mg/dl58 mg/dl83 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 112: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

91

Obyektif :Tandavital

28/04/08 29/04/08 30/04/08 01/05/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/75

80x/mnt360C20x/mntE4M6V5=15

110/65

80x/mnt36,50C20x/mntE4M6V5=15

110/80

80x/mnt370C20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt360C20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalAmpisilin 3x1g i.v 28/04/08Vit C 1000mg i.v 28/04/08Alinamin F 3x1ampul i.v 28/04/08Pronalges 2x100mg Oral 29/04/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 29/04-

01/05/08B com C 1x1tablet Oral 29/04-

01/05/08Asam mefenamat 4x500mg Oral 30/04-

01/05/08CDR 1x1tablet Oral 29/04-

01/05/08Amoksisilin 3x500mg Oral 30/04-

01/05/08Neurobion 1x1tablet Oral 29/04-

01/05/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 28/04/08Dextrosa 5% Infus i.v 28-04-

01/05/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnya diberikandengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehingga potensialmenyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan.

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 113: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

92

Kasus 12

Subyektif :No. RM : 310542Umur : 32 tahunLama tinggal : 29/04/08-02/05/08 (4 hari)Tanggal operasi : 29/04/08 (pukul 14.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : tidak merasa sakit perut, keluar air ketuban pukul 09.00Diagnosa : G2P0, hamil 28-29 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, siapkan darah, pre operasi (ampisilin), diberikan pada pukul

13.00 tiap 8jamObyektif :Keadaan umum :TB : 158cmBB : 62kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 29/04/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12,6gr/dl10,4 103/ µL3,99 103/ µL

37,0 %352 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 29/04/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,3 %0,2 %

70,9 %15,5 %12,1 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 29/04/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

92,7 fl31,0 pg

34,1 g/dl13,7 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 29/04/08SGOTSGPT

30,2 U/L45,1 U/L↑

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 29/04/08Ureum

Kreatinin14 mg/dl

0,57 mg/dl↓10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 29/04/08KaliumNatrium

3,5 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 29/04/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

152 mg/dl72 mg/dl88 mg/dl

154 mg/dl↑

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 114: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

93

Obyektif :Tandavital

29/04/08 30/04/08 01/05/08 02/05/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt360C20x/mntE4M6V5=15

110/80

88x/mnt36,20C20x/mntE4M6V5=15

120/70

100x/mnt37,30C20x/mntE4M6V5=15

120/70

88x/mnt37,30C20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalAmpisilin 3x1g i.v 29/04/08Dexametason 10mg i.v 29/04/08Vit C 1000mg i.v 29/04/08Alinamin F 3x1ampul i.v 29/04/08CDR 1x1tablet Oral 30/04-

02/05/08As.mefenamat 3x500mg Oral 30/04-

02/05/08Nonflamin 2x1tablet Oral 30/04-

02/05/08Amoksisilin 3x500mg Oral 01-02/05/08Methylergometrin 1x1tablet Oral 30/04-

01/05/08Pronalges 2x100mg Oral 29/04/08oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 29/04/08Dextrosa 5% Infus i.v 29/04-

02/05/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnya diberikan dengan intervaltiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehingga potensial menyebabkan resistensi mikroba terhadapobat yang bersangkutan.

2. Dosis terlalu tinggi : pasien diberikan as.mefenamat dan nonflamin pada hari yang sama. kedua obat tersebut merupakan gol. Obat antiinflamasi non-steroid, sehingga antara yang satu dengan yang lain dapat saling meningkatkan efek dan efek samping yang tidak diinginkan.

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam2. Menggunakan jenis OAINS cukup satu saja.3. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat OAINS( mual,tukak lambung, dll)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 115: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

94

Kasus 15

Subyektif :No. RM : 531055Umur : 33 tahunLama tinggal : 29/05/08-31/05/08 (3 hari)Tanggal operasi : 29/05/08 (pukul 17.30)Riwayat penyakit : maaghRiwayat alergi : -Keluhan masuk : Pasien sakit perut timbul sejak pukul 07.00, keluar air ketuban sejak

tanggal 29/05/08 pukul 09.00.Diagnosa : G2P1, hamil 32-33 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g , diberikan padapukul.16.30Obyektif :Keadaan umum :TB : 165cmBB : 62kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 29/05/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,2 gr/dl11,1 103/ µL4,54 103/ µL

39,8 %219 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 29/05/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,1 %0,2 %

83,5 %11,4 %4,8 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 29/05/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

87,7 fl29,1 pg

33,2 g/dl11,8 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 29/05/08SGOTSGPT

23,8 U/L10,2 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 29/05/08Ureum

Kreatinin11 mg/dl

0,42 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 29/05/08KaliumNatrium

3,9 mEq/L138 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 29/05/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

----

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 116: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

95

Obyektif :

Tandavital

29/05/08 30/05/08 31/05/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

76x/mnt36,30C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

88x/mnt36,60C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara pemberian Diberikan tanggal

Dexametason 2mg i.v 29/05/08Alinamin F 3x1ampul i.v 29/05/08Vit C 1000mg i.v 29/05/08Primperan 1ampul i.v 29/05/08Kalnex 500mg/6jam i.v 29-30/05/08Ceftriaxone 2g/12jam i.v 29-30/05/08Sanprima F 3x1tablet Oral 31/05/08Plantacid syrp 3x10 cc Oral 30-31/05/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 30-31/05/08As.mefenamat 3x500mg Oral 30-31/05/08CDR 1x1tablet Oral 30-31/05/08aksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 29/05/08Dextrosa 5% Infus i.v 29-31/05/08

Pengkajian :DRP :

1. Efek samping yang tidak dinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkan kernikterusterhadap bayi

2. Efek samping yang tidak diinginkan : primperan mempunyai efek samping berpotensi pusing dan sakit kepala (dikeluhkan oleh pasien selama dirawatdi rumah sakit dan belum terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, namun pusing dan sakit kepala yang dikeluhkan pasien tidak diketahuipenyebabnya)

3. Dosis terlalu rendah : pada pemberian dosis dexametason 2mg kurang tepat, karena seharusnya dosis dexametason 4-10mg. dexametason merupakangol. Kortikosteroid yang bekerja untuk pematangan paru pada janin berusia <37minggu. Dengan dosis yang rendah maka dapat memperlambatpematangan paru pada bayi, dan memperlama palaksanaan operasi.

Rekomendasi :1. Mengganti samprima F dengan antibiotika lainnya (misalnya amoksisilin).2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi).3. Monitoring tanda-tanda efek samping obat primperan (pusing, sakit kepala, dll)4. Memperbaiki dosis dexametason sesuai dosis yang dianjurkan untuk mendapatkan efek yang maksimal

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 117: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

96

Kasus 18

Subyektif :No. RM : 239041Umur : 34 tahunLama tinggal : 10/07/08-13/07/08 (3 hari)Tanggal operasi : 10/07/08 (pukul 10.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : Pasien sakit perut dan keluar air ketuban sejak pukul 06.00Diagnosa : G1P2, hamil 37-38 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul 09.00

persiapan darahObyektif :Keadaan umum :TB : 160cmBB : 62kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 10/07/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

15,2 gr/dl12,4 103/ µL5,1 103/ µL

35,2 %288 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µL

Hitung jumlah leukosit 10/07/08EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,5 %0,5 %

69,3 %21,0 %8,7 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 10/07/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

85,4 fl29,5 pg

34,5 g/dl14,4%

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,4-14,8 %

Hati 10/07/08SGOTSGPT

34,8 U/L38,2 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 10/07/08Ureum

Kreatinin12 mg/dl

0,55 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 10/07/08KaliumNatrium

3,9 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 10/07/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

178 mg/dl142 mg/dl72 mg/dl118 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 118: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

97

Obyektif :Tandavital

10/07/08 11/07/08 12/07/08 NilaiNormal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

88x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

110/80

88x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

120/80

84x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan tanggal

Alinamin F 3x1ampul i.v 10/07/08Vit C 1000mg i.v 10/07/08Ceftriaxone 2g/12jam i.v 10-11/07/08Amoksisilin 3x500mg Oral 12/07/08Pronalges 2x100mg Oral 10-12/07/08Asam mefenamat 3x500mg Oral 11-12/07/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 11-12/07/08CDR 1x1tablet Oral 11-12/07/08Becom C 1x1tablet Oral 11-12/07/08Dextrosa 5% Infus i.v 11-12/07/08Oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 10/07/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu tinggi : pasien diberikan pronalges dan asam mefenamat pada hari yang sama. kedua obat tersebut merupakan gol. Obatantiinflamasi non-steroid, sehingga antara yang satu dengan yang lain dapat saling meningkatkan efek dan efek samping yang tidakdiinginkan.

Rekomendasi :1. Menggunakan obat OAINS cukup satu saja2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat OAINS (mual, tukak lambung, dll)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 119: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

98

Kasus 19

Subyektif :No. RM : 231108Umur : 30 tahunLama tinggal : 23/07/08-25/07/08 (3 hari)Tanggal operasi : 23/07/08 (pukul 12.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien sudah mengalami sakit perut, dan pada pukul 07.00 keluar

air ketubanDiagnosa : G1P0, hamil 33-34 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre antibiotika (ampisilin), diberikan pada pukul

11.15 tiap 8jam, siapkan darah.Obyektif :Keadaan umum :TB : 161cmBB : 60kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 23/07/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,9 gr/dl8,5 103/ µL3,7 103/ µL

36 %211 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 23/07/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,8 %0,1 %

65,6 %28,9 %4,6 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 23/07/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

97,3 fl32,1 pg↑33,1 g/dl13,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6,14,8 %

Hati 23/07/08SGOTSGPT

14,9 U/L9,9 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 23/07/08Ureum

Kreatinin12 mg/dl

0,55 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 23/07/08KaliumNatrium

3,9 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 23/07/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

180 mg/dl118 mg/dl51 mg/dl113 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 120: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

99

Obyektif :

Tandavital

23/07/08 24/07/08 25/07/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

84x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/80

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/80

80x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan tanggal

Ampisilin 3x1g i.v 23/07/08Alinamin F 3x1ampul i.v 23/07/08Vit C 1000mg i.v 23/07/08Dexametason 2mg i.v 23/07/08Pronalges 2x100mg Oral 23/07/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 24-25/07/08Sangobion 1x1tablet Oral 24-25/07/08Amoksisilin 3x500mg Oral 24-25/07/08As.mefenamat 3x500mg Oral 24-25/07/08CDR 1x1tablet Oral 24-25/07/08Oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 23/07/08Dextrosa 5% Infus i.v 23-25/07/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antbiotik profilaksis kurang tepat tiap 8jam, seharusnya diberikan denganinterval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehingga potensia menyebabkanresistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan

2. Dosis terlalu rendah : pada pemberian dosis dexametason 2mg kurang tepat, karena seharusnya dosis dexametason 4-10mg. dexametasonmerupakan gol. Kortikosteroid yang bekerja untuk pematangan paru pada janin berusia <37minggu. Dengan dosis yang rendah makadapat memperlambat pematangan paru pada bayi, dan memperlama palaksanaan operasi.

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin diperbaiki menjadi tiap 6jam2. Memperbaiki dosis dexametason sesuai dosis yang dianjurkan untuk mendapatkan efek yang maksimal

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 121: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

100

Kasus 22

Subyektif :No. RM : 626198Umur : 30 tahunLama tinggal : 13/08/08-16/08/08 (4 hari)Tanggal operasi : 13/08/08 (pukul 14.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : Tidak sakit perut, keluar air ketuban sejak pukul 09.00Diagnosa : G1P0, hamil 38-39 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, persiapan darah, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g diberikan

secara i.v pada pukul 14.00Obyektif :Keadaan umum :TB : 166cmBB : 60kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 13/08/08 15/08/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,9 gr/dl8,5 103/ µL3,7 103/ µL

37,0 %211 103/ µL

9,7 gr/dl11,9 103/ µL

37,2 %

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 13/08/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,8 %0,1 %

65,6 %28,9 %4,6 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 13/08/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

97,3 fl32,2 pg

33,1 g/dl13,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8%

Hati 13/08/08SGOTSGPT

14,9 U/L9,9 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 13/08/08Ureum

Kreatinin12 mg/dl

0,55 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 13/08/08KaliumNatrium

3,9 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 13/08/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

156 mg/dl73 mg/dl83 mg/dl120 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 122: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

101

Obyektif :

Tandavital

13/08/08 14/08/08 15/08/08 16/08/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

88x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

110/80

88x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

120/80

84x/mnt360C

18x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2gr/12jam i.v 13-

15/08/08Alinamin F 3x1ampul i.v 13/08/08Vit. C 1000mg i.v 13/08/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 15-

16/08/08As.mefenamat 3x500mg Oral 14-

16/08/08CDR 1x1tablet Oral 15-

16/08/08Oksitosin 10 UI 28tetes/mnt Infus i.v 13/08/08Dextrosa Infus i.v 13-

16/08/08

Pengkajian :DRP :

1. Obat yang tidak dibutuhkan : pada pemeriksaan laboratorium angka leukosit pasca operasi dalam range normal. Penggunaan antibiotikaprofilaksis perlu dihentikan 24 jam setelah operasi, tetapi pasien tetap mendapat ceftriaxone 2g pasca operasi meski tidak ada indikasipenggunaan.

Rekomendasi :1. Menghentikan penggunaan antibiotika profilaksis pasca operasi karena tidak ada indikasi penggunaan yang mendukung, dan diberikan

antibiotika terapi saja pada pasca operasi.2. Monitoring gejala tanda-tanda infeksi (↑leukosit, demam↑, dsb)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 123: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

102

Kasus 23

Subyektif :No. RM : 627235Umur : 31 tahunLama tinggal : 20/08/08-22/08/08 (3 hari)Tanggal operasi : 20/08/08 (pukul 20.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien merasa sakit perut, dan mengejan, keluar air ketuban pada

pukul 14.00Diagnosa : G1P1, hamil 39-40 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika (ampisilin), diberikan pada pukul 20.00 secara injeksi

i.v tiap 8jamObyektif :Keadaan umum :TB : 162cmBB :63kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 20/08/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,4 gr/dl12,3 103/ µL↑

4,8 103/ µL39,5 %

303 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 20/08/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,4 %0,2 %

72,6 %14,0 %8,2 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 20/08/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

86,1 fl29,2 pg

29,2 g/dl14,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 20/08/08SGOTSGPT

12,7 U/L13,1 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 20/08/08Ureum

Kreatinin32 mg/dl

0,56 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 20/08/08KaliumNatrium

4,5 mEq/L139 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 20/08/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

192 mg/dl74 mg/dl43 mg/dl95 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 124: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

103

Obyektif :

Tandavital

10/06/08 11/06/08 12/06/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/80

80x/mnt360C

18x/mntE4M6V5=15

110/65

84x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

110/65

80x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalAmpisilin 3x1g i.v 10/06/08Alinamin F 3x1ampul i.v 10/06/08Vit. C 1000mg i.v 10/06/08Pronages 2x100mg Oral 10/06/08Amoksisilin 3x500mg Oral 11-12/06/08As.mefenamat 3x500mg Oral 11-12/06/08Methylefgometrin 3x1tablet Oral 11-12/06/08CDR 1x1tablet Oral 11-12/06/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 10/06/08Dextrosa 5% Infus i.v 10-12/06/08

Pengkajian :Problem medis : pasien mengeluh rasa tidak enak pada lambung, merasa mual, muntah, dan pusing (dikeluhkan oleh pasien selama dirawat dirumah sakit dan belum terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, namun mual dan pusing yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya)DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnyadiberikan dengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehinggapotensial menyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan.

2. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan obat antimualRekomendasi :

1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam2. Memberikan obat antimual untuk mengatasi keluhan pasien.

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 125: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

104

Kasus 25

Subyektif :No. RM : 420031Umur : 32 tahunLama tinggal : 14/09/08-17/09/08 (4 hari)Tanggal operasi : 14/09/08 (pukul 13.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air pervaginam sejak pukul 07.00Diagnosa : G1P2, hamil 39-40 T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi , ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul12.15Obyektif :Keadaan umum :TB : 164 cmBB : 61 kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 14/09/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,2 gr/dl↓13,00 103/ µL↑

37,9 103/ µL36,2 %↓

258 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 14/09/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

3,0 %0,1 %

71,5 %16,2 %9,1 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 14/09/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

91 fl30,8 pg

34,3 g/dl13,9 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 14/09/08SGOTSGPT

41 U/L↑17,5 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 14/09/08Ureum

Kreatinin12 mg/dl

0,39 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 14/09/08KaliumNatrium

3,8 mEq/L136 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 14/09/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

164 mg/dl115 mg /dl54 mg/dl130 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 126: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

105

Obyektif :

Tandavital

14/09/08 15/09/08 16/09/08 17/09/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

130/80

96x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

130/80

92x/mnt370C

20x/mntE4M6V5=15

130/90

88x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

130/90

92x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 14-15/09/08

Alinamin F 3x1ampul i.v 14/09/08

Vit. C 1000mg i.v 14/09/08

Kalnex 500mg/6jam i.v 14-15/09/08

Pronalges 2x100mg Oral 14/09/08

As.mefenamat 3x500mg Oral 15-17/09/08

Methylergometrin 3x1tablet Oral 16-17/09/08

CDR 1x1tablet Oral 16-17/09/08

Amoksisilin 3x500mg Oral 17/09/08

Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 14/09/08

Dextrosa 5% Infus i.v 14-17/09/08

Pengkajian :Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hasil laboratorium menunjukkan penurunan hemoglobin dan hematokrit, peningkatan leukosit danSGOT, serta meningkatnya tekanan darahDRP :

1. Membutuhkan obat tambahan : pasien membuthkan obat antihipertensiRekomendasi :

1. Monitoring tekanan darah2. Memberikan obat antihipertensi untuk mengatasi hipertensi yang dialami pasien

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 127: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

106

Kasus 26

Subyektif :No. RM : 255924Umur : 33 tahunLama tinggal : 15/09/08-17/09/08 (3 hari)Tanggal operasi : 15/09/08 (pukul 15.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien mengeluarkan air ketuban sejak pukul 12.00Diagnosa : G1P0, hamil 40-41 minggu, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul14.00

secara injeksi i.v. Persiapan darahObyektif :Keadaan umum :TB : 160cmBB: 54kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 15/09/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12 gr/dl10,7 103/ µL4,13 103/ µL

35,6 %227 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 15/09/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,3 %0,3 %

69,3 %19,9 %10,3 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 15/09/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

86,2 fl29,1 pg

33,7 g/dl14,6 5

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 15/09/08SGOTSGPT

13,5 U/L10,8 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 15/09/08Ureum

Kreatinin10 mg/dl

0,61 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 15/09/08KaliumNatrium

3,3 mEq/L137 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 15/09/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

154 mg/dl73 mg/dl76 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 128: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

107

Obyektif :

Tandavital

15/09/08 16/09/08 17/09/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

79x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110/75

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 15-16/09/08Alinamin F 3x1ampul i.v 15/09/08Vit. C 1000mg i.v 15/09/08Pronalges 2x100mg Oral 15/09/08Sanprima F 3x1tablet Oral 17/09/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 16-17/09/08As.mefenamat 3x500mg Oral 16-17/09/08CDR 1x1tablet Oral 16-17/09/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 15/09/08Dextrosa 5% Infus i.v 15-17/09/08

Pengkajian :DRP :

1. efek samping obat yang tidak diinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkankernikterus terhadap bayi

Rekomendasi:1. Mengganti samprima F dengan antibiotika lainnya (misalnya amoksisilin)2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 129: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

108

Kasus 27

Subyektif :No. RM : 481979Umur : 34 tahunLama tinggal : 22/09/08-25/09/08 (4 hari)Tanggal operasi : 22/09/08 (pukul 14.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak pukul 05.30, tidak sakit perutDiagnosa : G1P0, hamil 37-38 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul

13.30 secara i.vObyektif :Keadaan umum :TB : 164cmBB : 60kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 22/09/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12,3 gr/dl10,6 103/ µL4,5 103/ µL

36,7 %303 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 22/09/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,4 %0,2 %

76,2 %14,0 %8,2 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 22/09/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

86,1 fl29,2 pg

33,9 g/dl14,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 22/09/08SGOTSGPT

12,7 U/L13,1 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 22/09/08Ureum

Kreatinin32 mg/dl

0,65 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 22/09/08KaliumNatrium

4,5 mEq/L139 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 22/09/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

132 mg/dl76 mg/dl58 mg/dl81 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 130: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

109

Obyektif :

Tandavital

22/09/08 23/09/08 24/09/08 25/09/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

120/70

80x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

110/70

84x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt370C

20/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 22-

23/09/08Alinamin F 3x1ampul i.v 22/09/08Vit. C 1000mg i.v 22/09/08Dexametason 10mg i.v 22/09/08Pronalges 2x100mg Oral 22/09/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 24-

25/09/08As.mefenamat 4x500mg Oral 24-

25/09/08Amoksisilin 3x500mg Oral 25/09/08Hemobion 1x1tablet 24-

25/09/08CDR 1x1tablet Oral 24-

25/09/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 22/09/08Dextrosa 5% infus i.v 22-

25/09/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu tinggi : as.mefenamat diresepkan 4x500mg/hr. Menurut literatur dosis yang dianjurkan 3x500mg. as.mefenamat merupakanobat antiinflamasi non-steroid yang memepunyai efek samping yang dapat menyebabkan ulkus peptikus dan gangguan GI.

Rekomendasi :1. Dosis as.mefenamat sebaiknya perbaiki (perlu peninjauan lebih lanjut)2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat asam mefenamat (mual, tukak lambung, dsb).

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 131: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

110

Kasus 28

Subyektif :No. RM : 422186Umur : 32 tahunLama tinggal : 28/09/08-30/09/08 (3 hari)Tanggal operasi : 28/09/08 (pukul 10.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak pukul 04.00Diagnosa : G1P0, hamil 40-41 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul

10.00 secara i.vObyektif :Keadaan umum :TB : 162cmBB : 69kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 28/09/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,3 gr/dl10,9 103/ µL4,26 103/ µL

37,8 %380 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 28/09/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,2 %0,3 %

71,9 %17,5 %8,9 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 28/09/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

93 fl29,1 pg

33,7 g/dl13,7 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 28/09/08SGOTSGPT

25,6 U/L16,0 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 28/09/08Ureum

Kreatinin18 mg/dl

0,55 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 28/09/08KaliumNatrium

4,5 mEq/L139 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 28/09/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

138 mg/dl72 mg/dl57 mg/dl78 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 132: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

111

Obyektif :

Tandavital

28/09/08 29/09/08 30/09/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

120/70

80x/mnt360C

18x/mntE4M6V5=15

120/80

84x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 28/09/08Alinamin F 3x1ampul i.v 28/09/08Vit. C 1000mg i.v 28/09/08Pronalges 2x100mg Oral 28/09/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 29-30/09/08As.mefenamat 3x500mg Oral 29-30/09/08Amoksisilin 3x500mg Oral 29/09/08CDR 1x1tablet Oral 29-30/09/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 28/09/08Dextrosa 5% infus i.v 28-30/09/08

Pengkajian :DRP :

1. Tidak terjadi Drug Related Problems pada kasus ini.Rekomendasi :

1. Tidak ada rekomendasi pada kasus ini.Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 133: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

112

Kasus 29

Subyektif :No. RM : 459979Umur : 35 tahunLama tinggal : 05/10/08-08/10/08 (4 hari)Tanggal operasi : 05/10/08 (pukul 11.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air sejak pukul 05.30Diagnosa : G1P0, hamil 34-35 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul

10.30 secara i.vObyektif :Keadaan umum :TB : 157cmBB : 64kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 05/10/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12,2 gr/dl11 103/ µL

4,16 103/ µL37,4 %

185 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 05/10/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,1 %0,1 %

74,7 %14,5 %9,4 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 05/10/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

89,9 fl29,3 pg

32,6 g/dl14,9 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 05/10/08SGOTSGPT

20,2 U/L13,6 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 05/10/08Ureum

Kreatinin20 mg/dl

0,50 mg/dl10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 05/10/08KaliumNatrium

4,2 mEq/L138 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 05/10/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

140 mg/dl73 mg/dl60 mg/dl84 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 134: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

113

Obyektif :

Tandavital

05/10/08 06/10/08 07/10/08 08/10/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt370C

18x/mntE4M6V5=15

110/80

84x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt36,50C20/mnt

E4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 05/10/08Alinamin F 3x1ampul i.v 05/10/08Vit. C 1000mg i.v 05/10/08Dexametason 10mg i.v 05/10/08Pronalges 2x100mg Oral 05/10/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 07-

08/10/08As.mefenamat 3x500mg Oral 07-

08/10/08Amoksisilin 3x500mg Oral 07/10/08CDR 1x1tablet Oral 07-

08/10/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 05/10/08Dextrosa 5% infus i.v 05-

08/10/08

Pengkajian :DRP :

1. Tidak terjadi Drug Related Problems pada kasus ini.Rekomendasi :

1. Tidak ada rekomendasi pada kasus ini.Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 135: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

114

Kasus 30

Subyektif :No. RM : 636505Umur : 33 tahunLama tinggal : 14/11/08-17/11/08 (4 hari)Tanggal operasi : 15/11/08 (pukul 10.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air pervaginam sejak pukul 22.00Diagnosa : G1P0, hamil 29-30 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, persiapan darah, antibiotika pre operasi (ampisilin), diberikan

pada pukul 09.15 secara injeksi i.v tiap 8jam. Siapkan darahObyektif :Keadaan umum :TB : 160cmBB : 58kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 15/11/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,2 gr/dl↓9,0 103/ µL↓4,00 103/ µL

36,9 %↓445 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 15/11/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,8 %0,1 %

69,8 %20,2 %9,1 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 15/11/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

94 fl23 pg

34,3 g/dl13,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 15/11/08SGOTSGPT

19,3 U/L20,6 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 15/11/08Ureum

Kreatinin13 mg/dl0,7 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 15/11/08KaliumNatrium

4,2 mEq/L139 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 15/11/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

145 mg/dl74 mg/dl37 mg/dl↓

-

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 136: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

115

Obyektif :

Tandavital

14/11/08 15/11/08 16/11/08 17/11/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt36,30C

18x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,50C

18x/mntE4M6V5=15

110/70

88x/mn360C

18x/mntE4M6V5=15

110/80

88x/mnt360C

18x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalAmpisilin 3x1g i.v 15/11/08Dexametason 10mg i.v 14/11/08Alinamin F 3x1ampul i.v 15/11/08Vit. C 1000mg i.v 15/11/08Pronalges 2x100mg Oral 14/11/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 16-17/11/08As.mefenamat 3x500mg Oral 16-17/11/08Amoksisilin 3x500mg Oral 16-17/11/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 14/11/08Dextrosa 5% Infus i.v 14-17/11/08

Pengkajian :Problem medis : pasien mengalami anemia, karena hasil laboratorium menunjukkan hemoglobin, hematokrit, dan leukosit dibawah nilai normal,dan pasien merasa pusing dan letihDRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnyadiberikan dengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehinggapotensial menyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan

2. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan obat antianemiaRekomendasi :

1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam2. Monitoring cairan dan elektrolit3. Memberikan obat antianemia untuk mengatasi anemia (misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 137: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

116

Kasus 31

Subyektif :No. RM : 616769Umur : 31 tahunLama tinggal : 17/11/08-20/11/08 (4 hari)Tanggal operasi : 17/11/08 (pukul 12.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien merasa sakit perut, dan keluar keluar air ketuban sejak pukul

06.00Diagnosa : G1P1, hamil 39-40 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi (ampisilin), diberikan pada pukul 11.15

secara injeksi i.v tiap 8jamObyektif :Keadaan umum :TB : 162cmBB : 50kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 17/11/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,8 gr/dl10,4 103/ µL4,4 103/ µL

38,9 %436 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 17/11/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,7 %0,2 %

67,8 %20,6 %9,4 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 17/11/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

92,5 fl30,4 pg

34,2 g/dl12,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 17/11/08SGOTSGPT

18,3 U/L20,6 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 17/11/08Ureum

Kreatinin16 mg/dl0,7 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 17/11/08KaliumNatrium

4,2 mEq/L140 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 17/11/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

135 mg/dl64 mg/dl58 mg/dl115 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 138: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

117

Obyektif :

Tandavital

17/11/08 18/11/08 19/11/08 20/11/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/65

84x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-8070-90x/mnt

360-370C12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalAmpisilin 3x1g i.v 17/11/08Alinamin F 3x1ampul i.v 17/11/08Vit. C 2x1tablet i.v 17/11/08Pronalges 2x100mg Oral 17/11/08Sanprima F 3x1tablet Oral 18-20/11/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 19-20/11/08As.mefenamat 3x500mg Oral 18-20/11/08CDR 1x1tablet Oral 18-20/11/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 17/11/08Dextrosa 5% Infus i.v 17-20/11/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnyadiberikan dengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehinggapotensial menyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan.

2. Efek samping yang tidak diinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkankernikterus terhadap bayi

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam2. Mengganti samprima F dengan antibiotika lainnya (misalnya amoksisilin)3. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 139: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

118

Kasus 32

Subyektif :No. RM : 161241Umur : 31 tahunLama tinggal : 30/11/08-03/12/08 (4 hari)Tanggal operasi : 30/11/08 ( pukul 10.45)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak pukul 07.00Diagnosa : G1P0, hamil 40-41 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan pada pukul10.15Obyektif :Keadaan umum :TB : 157cmBB : 59kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 30/11/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,0 gr/dl10,7 103/ µL3,8 103/ µL

37,6197 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 30/11/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,7 %0,2 %

80,8 %13,4 %5,7 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 30/11/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

87,2 fl28,1 pg

33,7 g/dl14,7 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 30/11/08SGOTSGPT

19,3 U/L13,8 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 30/11/08Ureum

Kreatinin13,2 mg/dl0,5 mg/dl↓

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 30/11/08KaliumNatrium

3,5 mEq/L142 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 30/11/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

148 mg/dl77 mg/dl46 mg/dl119 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 140: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

119

Obyektif :

Tandavital

30/11/08 01/12/08 02/12/08 03/12/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

120/70

88x/mnt370C

18x/mntE4M6V5=15

120/60

80x/mnt370C

18x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt370C

20x/mntE4M6V5=15

120/70

80x/mnt36,80C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 30/11-

01/12/08Alinamin F 3x1ampul i.v 30/11/08Vit. C 1000mg i.v 30/11/08Kalnex 500mg i.v 30/11/08Pronalges 2x100mg Oral 30/11-

01/12/08CDR 1x1tablet Oral 01-

03/12/08As.mefenamat 3x500mg Oral 03/12/08Nonflamin 3x500mg Oral 03/12/08Amoksisilin 3x500mg Oral 02-

03/12/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 02-

03/12/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 30/11-08Dextrosa 5% Infus i.v 30/11-

03/11/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu tinggi : pasien diberikan as.mefenamat dan nonflamin pada hari yang sama. kedua obat tersebut merupakan gol. Obatantiinflamasi non-steroid, sehingga antara yang satu dengan yang lain dapat saling meningkatkan efek dan efek samping yang tidakdiinginkan.

Rekomendasi :1. Menggunakan jenis OAINS cukup satu saja.2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat OAINS ( mual,tukak lambung, dsb)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 141: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

120

Kasus 34

Subyektif :No. RM : 474596Umur : 32 tahunLama tinggal : 14/12/08-16/08/08 (3 hari)Tanggal operasi : 14/12/08 (pukul 09.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air pervaginam sejak pukul 03.30Diagnosa : G2P0, hamil 29-30 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, antibiotika pre operasi (ampisiln), diberikan pada pukul 08.10Obyektif :Keadaan umum :TB : 159cmBB : 60kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 14/12/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

11,7 gr/dl9,0 103/ µL

3,87 103/ µL37,6 %

275 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 14/12/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,3 %0,2 %

70,4 %15,6 %13,3 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 14/12/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

94,1 fl30,8 pg

32,2 g/dl13,3 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 14/12/08SGOTSGPT

26,5 U/L18,2 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 14/12/08Ureum

Kreatinin18 mg/dl

0,49 mg/dl↓10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 14/12/08KaliumNatrium

4,5 mEq/L139 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 14/12/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

189 mg/dl70 mg/dl54 mg/dl110 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 142: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

121

Obyektif :

Tandavital

14/12/08 15/12/08 16/12/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

120/70

88x/mnt36,40C

20x/mntE4M6V5=15

110/60

100x/mnt36,20C

18x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,50C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalAmpisilin 3x1g i.v 14/12/08Alinamin F 3x1ampul i.v 14/12/08Vit. C 1000mg i.v 14/12/08Pronalges 2x100mg Oral 14/12/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 15-

16/12/08Asam mefenamat 3x500mg Oral 15-

16/12/08Amoksisilin 3x500mg Oral 15-

16/12/08CDR 1x1tablet Oral 15-

16/12/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 14/12/08Dextrosa 5% Infus i.v 14-

16/12/08

Pengkajian :DRP :

1. Dosis terlalu rendah : interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksi kurang tepat yaitu tiap 8jam, seharusnyadiberikan dengan interval tiap 6jam. Interval yang tidak tepat akan menyebabkan kadar obat dalam jaringan rendah, sehinggapotensial menyebabkan resistensi mikroba terhadap obat yang bersangkutan.

Rekomendasi :1. Interval pemberian ampisilin sebagai antibiotika profilaksis diperbaiki menjadi tiap 6jam

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 143: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

122

Kasus 36

Subyektif :No. RM : 058191Umur : 30 tahunLama tinggal : 24/12/08-27/12/08 (4 hari)Tanggal operasi : 24/12/08 (pukul 15.00)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : pasien merasa sakit perut dan mengejan keras-keras, keluar air

pervaginam sejak pukul 10.00Diagnosa : G3P0, hamil 29-30 minggu T/H, ketuban pecah diniTindakan : SC, diberikan antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, pada pukul

14.10Obyektif :Keadaan umum :TB : 166cmBB : 50kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 24/12/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

13,8 gr/dl8,5 103/ µL4,4 103/ µL38 103/ µL239 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 24/12/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

1,4 %0,4 %

74,2 %13,8 %10,2 5

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 24/12/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

94 fl30,1 pg

32,5 g/dl16,2 %↓

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 24/12/08SGOTSGPT

19,3 U/L12,1 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 24/12/08Ureum

Kreatinin14 mg/dl

0,5 mg/dl↓10-50 mg/dl

0,6-1,3 mg/dlElektrolit 24/12/08KaliumNatrium

3,9 mEq/L136 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 24/12/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

143 mg/dl69 mg/dl53 mg/dl113 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 144: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

123

Obyektif :

Tandavital

24/12/08 25/12/08 26/12/08 27/12/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

120/70

90x/mnt360C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

88x/mnt36,10C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt360C

18x/mntE4M6V5=15

110/60

80x/mnt370C

18x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalDexametason 10mg i.v 24/12/08

Ceftriaxone 2g/12jam i.v 24-25/12/08

Alinamin F 3x1ampul i.v 24/12/08

Vit. C 1000mg i.v 24/12/08

Pronalges 2x100mg Oral 24/12/08

Sanprima F 3x1tablet Oral 26-27/12/08

Methylergometrin 3x1tablet Oral 25-27/12/08

CDR 1x1tablet Oral 25-27/12/08

As.mefenamat 3x500mg Oral 25-27/12/08

Neurobion 1x1tablet Oral 25-27/12/08

Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 24/12/08

Dextrosa 5% Infus i.v 24-27/12/08

Pengkajian :DRP :

1. Efek samping yang tidak diinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkankernikterus terhadap bayi

Rekomendasi :1. Mengganti samprima F dengan antibiotika lainnya (misalnya amoksisilin)2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 145: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

124

Kasus 38

Subyektif :No. RM : 435291Umur : 34 tahunLama tinggal : 28/12/08-30/12/08 (3 hari)Tanggal operasi : 28/12/08 (pukul 09.30)Riwayat penyakit : -Riwayat alergi : -Keluhan masuk : keluar air ketuban sejak pukul 06.00Diagnosa : G3P1, hamil 39-40 minggu, ketuban pecah diniTindakan : SC, persiapan darah. Antibiotika pre operasi ceftriaxone 2g, diberikan

pada pukul 09.00 secara i.vObyektif :Keadaan umum :TB : 165cmBB : 61kg

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologi 28/12/08Hemaglobin

LeukositEritrosit

HematokritTrombosit

12,3 gr/dl9,7 103/ µL4,8 103/ µL

37,9 %136 103/ µL

12-16gr/dl4-11 103/ µL

4,2-5,4 103/µL37-43%

150-450 103/µLHitung jumlah leukosit 28/12/08

EosinofilBasofil

NeutrofilLimfositMonosit

0,6 %0,3 %

81,4 %6,3 %

0-9,5%0-2,5%

35-88,7%12-44%0-11,2%

Indeks eritrosit 28/12/08MCVMCH

MCHCRDW-CV

88,1 fl30,1 pg

34,3 g/dl13,2 %

80-96 fl27-31 pg

32-36 g/dl11,6-14,8 %

Hati 28/12/08SGOTSGPT

19,6 U/L12, 7 U/L

0,00-38,00U/L0,00-41,00U/L

Ginjal 28/12/08Ureum

Kreatinin15,2 mg/dl0,7 mg/dl

10-50 mg/dl0,6-1,3 mg/dl

Elektrolit 28/12/08KaliumNatrium

3,9 mEq/L138 mEq/L

3,5-5,0 mEq/L135-145 mEq/L

Lemak darah 28/12/08Kolesterol

LDLHDL

Trigliserida

-73 mg/dl51 mg/dl119 mg/dl

<200 mg/dl<150 mg/dl>40 mg/dl

<150 mg/dl

Page 146: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

125

Obyektif :

Tandavital

28/12/08 29/12/08 30/12/08 Nilai

Normal

TD(mmHg)

NadiSuhuRR

Tingkatkesadran

110/70

80x/mnt370C

20x/mntE4M6V5=15

110/70

80x/mnt36,60C

20x/mntE4M6V5=15

110/60

88x/mnt36,80C

20x/mntE4M6V5=15

110-120/70-80

70-90x/mnt360-370C

12-25x/mntE4M6V5=15

Penatalaksanaan :Nama obat Frek. Cara

pemberianDiberikan

tanggalCeftriaxone 2g/12jam i.v 28-29/12/08Alinamin F 3x1ampul i.v 28/12/08Vit. C 1000mg i.v 28/12/08Pronalges 2x100mg Oral 28/12/08Sanprima F 3x1tablet Oral 30/12/08Methylergometrin 3x1tablet Oral 29-30/12/08As.mefenamat 3x500mg Oral 29-30/12/08CDR 1x1tablet Oral 29-30/12/08Oksitosin 28tetes/mnt Infus i.v 28/12/08Dextrosa 5% Infus i.v 28-30/12/08

Pengkajian :DRP :

1. Efek samping yang tidak diinginkan : samprima F merupakan antimikroba yang mempunyai efek samping berpotensi menimbulkankernikterus terhadap bayi

Rekomendasi :1. Mengganti samprima F dengan antibiotika lainnya (misalnya amoksisilin)2. Monitoring gejala tanda-tanda efek samping obat sanprima F (kernikterus pada bayi)

Outcome : Sembuh (kontrol poli selama 1 minggu)

Page 147: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

126

Lampiran 4. Penggolongan Obat Pasien Caesarean Section

(Operasi Sesar) diInstalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode 2008

No Sub Golongan Golongan Jenis Nama Dagang1 Antibiotika Penisilin Amoksisilin Amoxsan®2 Ampisilin Ampisilin®

Sefalosporingenerasi ketiga

Ceftriaxone Ceftriaxone®

3 Kombinasibakteri

kotrimoksasol Sanprima F®

No Sub Golongan Golongan Obat Jenis Nama Dagang1 Obat Obstetrik

dan GinekologiOksitosik Oksitosin Oxytocin®

2 Alkaloid ergot Methylergometrin Methergin®

No Sub Golongan Golongan Obat Jenis Nama Dagang1 Analgetika Antiinflamasi

non steroidAsam mefenamat Mefinal®

2 Ketoprofen Pronalges®3 Tinoridin HCl Nonflamin®

No Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang1 Vitamin Vitamin B Vitamin B1, B6,

B12

Neurobion®

FursultiamineHCI

Alinamin F®

Vitamin C Vitamin C Vitamin C®Vitamin C,Vitamin D

CDR®

Vitamin B12,Vitamin C

B com C®

2 Mempengaruhidarah

Asam folat, fe-glukonat, mangansulfat, sorbitol

Sangobion®

Asam folat,kalsium karbonat,asam askorbat,cholecalciferol, fefumarate

Hemobion®

Page 148: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

127

No Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang1 Larutan

elektrolit dankarbohidrat

Pemberianintravena

Glukosamonohidrat

Dextrosa 5%

2 Tranfusi darah Darah Darah

No Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang1 Obat yang

mempengaruhikoagulasi

darah

Hemostatik Asamtraneksamat

Kalnex®

2 Regulator GIT Antiemetik MetoklopramidHCl

Primperal®

3 Antasida AL dan Mg Plantacyd®4 Hormon

kortikosteroidDexametason Kalmetason®

Page 149: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN … · Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai ...

128

BIOGRAFI PENULIS

Usnul Alifa merupakan anak pertama dari pasangan

H.Mahsunun dan Hj.Sucik, Lahir di Negara, Bali

pada tanggal 2 Maret 1987. Pendidikan awal

dimulai di Sekolah Dasar Negeri 1 Pergung 1994-

2000. Dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Negara pada

tahun 2000-2003.

Kemudian naik ke jenjang Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Pekutatan pada

tahun 2003-2006. Selanjutnya pada tahun 2006 melanjutkan pendidikan ke

jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta dan

menyelesaikan masa studi pada tahun 2011.

128