Evakuasi Korban fix.doc
Transcript of Evakuasi Korban fix.doc
Pentingnya Tindakan saat Evakuasi Korban
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliahKegawatdaruratan
yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, S.Kep.Ns,Mkep
Oleh:Kelompok 1
Ainul Nur Wulansari 1301460013Adharatna Dwi Maya 1301460038Mahfud Ardiansah 1301460053Arfiani Rachmawati 1301460055Ajeng Tri W 1301460060Okti Saputri 1301460061
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERWATANMaret 2015
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan pertolongan, petunjuk, dan tuntunan sehingga makalah yang berjudul “pentingnya tindakan saat evakuasi korban” dapat selesai tepat waktu. Penulis menyadari bahwa makalah disusun dengan kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih kepada Bapak Rudi Hamarno, S.Kep.Ns,Mkep selaku dosen mata kuliah Kegawatdaruratan.
Terimakasih kepada dosen – dosen serta teman – teman kelompok 10
kelas D-IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang karena telah membantu
sehingga dapat tersusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bermanfaat untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Malang, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................... 18
DAFTAR RUJUKAN................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1975, Komite Trauma “American College Of Surgeons”
mengadakan pemungutan suara untuk merevisi atau menerbitkan buku sejenis.
Dirancang untuk kepentingan mereka, untuk menangani kasus pasien sakit dan
cidera pertama kali. Anggota komite sadar bahwa perawatan pertama kali bagi
penderita sakit atau cidera dapat saja diberikan oleh orang awam, paramedic,
teknisi gawat darurat medic, perawat atau dokter, dan perawat bagian gawat
darurat, dan mengetahui kesulitan untuk menyusun buku bagi kelompok yang
berbeda-beda tersebut.
Memberikan pertolongan pertama kepada anggota keluarga yang
mengalami korban bencana atau kecelakaan dirumah, sebelum dibawa ke
petugas medis atau rumah sakit, sangat menentukan dan penyembuhan
selanjutnya. Untuk itu perlu di pahami langkah-langkah atau tindakan sebagai
pertolongan pertama untuk menyelamatkan korban. Bahkan terkadang anda
memang harus berbuat sesuatu dalam menghadapi suatu musibah atau
kejadian yang menimpa lingkungan , tempat tinggal kita untuk
menyelamatkan kehidupan atau kerusakan lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalahnya adalah:
1.2.1. Apakah definisi dari Evaluasi Korban?
1.2.2. Apa tujuan dari Evaluasi Korban?
1.2.3. Apa saja indikasi dari Evaluasi Korban?
1.2.4. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) Evaluasi Korban?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan masalahnya adalah:
1.3.1.Untuk Mengetahui Definisi dari Evaluasi Korban.
1.3.2.Untuk mengetahui Tujuan dari Evaluasi Korban.
1.3.3.Untuk Mengetahui Indikasi dari Evaluasi Korban
1.3.4.Untuk Mengetahui standart Operasional Prosedur (SOP) Evaluasi
Korban.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Evaluasi Korban ( Johnli Alfath, 25 Sept’09. Johnlialfath-
p3k.blogspot.com/2009/09/ix-evakuasi-korban.html)
Definisi Evaluasi Korban adalah memindahkan korban ke lingkungan
yang lebih aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
2.2 Tujuan Evakuasi Korban
Tujuan utama dilaksanakannya Evakuasi Korban adalah untuk mencegah
kerusakan yang lebih parah, untuk mencegah kecacatan dan mencegah kematian.
Evkuasi korban memiliki tujuan lain yaitu :
Membantu pertolongan pertama kali pada korban
Untuk mengizinkan petugas atau penolong yang mampu memberikan
bantuan untuk memindahkan korban ketempat yang lebih aman.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara cepat dan tepat
Untuk member dukungan hidup kepada korban
2.3 Indikasi Evakuasi Korban
a. Keadaan korban umumnya cukup baik
b. Tidak ada gangguan pernapasan
c. Pendarahan sudah di atasi
d. Luka sudah dibalut
e. Patah tulang sudah dibidai, sepanjang pelaksanaan pemindahan korban
perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang: keadaan umum korban
seperti sistem persyarafan (kesadaran) - sistem peredaran darah (denyut
nadi dan tekanan darah)- sistem pernapasan- bagian yang mengalami
cedera. Keadaannya harus stabil, jalan nafas harus dijamin terbuka/bebas,
terus dimonitor secara ketat kondisi : jantung, nadi, paru-paru
POLTEKKES KEMENKES MALANG
No. Dokumen :SOP.KMBII.001
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
No. Revisi :00
EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN
Tanggal Terbit :
Halaman :Unit: Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke
tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di
daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat.
Indikasi 1. Keadaan korban umumnya cukup baik
2. Tidak ada gangguan pernapasan
3. Pendarahan sudah di atasi
4. Luka sudah dibalut
5. Patah tulang sudah dibidai, sepanjang pelaksanaan pemindahan korban
perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang: keadaan umum
korban seperti sistem persyarafan (kesadaran) - sistem peredaran darah
(denyut nadi dan tekanan darah)- sistem pernapasan- bagian yang
mengalami cederA
6. Keadaannya harus stabil, jalan nafas harus dijamin terbuka/bebas, terus
dimonitor secara ketat kondisi : jantung, nadi, paru-paru
Tujuan Mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Persiapan tempat dan alat Manusia (satu orang, tiga orang, empat orang atau enam orang)
Persiapan Pasien 1. Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien
Persiapan Lingkungan 1. Lingkungan yang nyaman dan bersih
2. Menentukan lintasan evakusi serta tahu arah dan tempat akhir korban
diangkut
Prosedur Pelaksanaan 1. Amankan area sekitar kecelakaan
2. Meminta pertolongan orang sekitar
3. Segera hubungi rumah sakit terdekat
4. Periksa kondisi korban memungkinkan untuk dipindah atau tidak
berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan, luka,
patah tulang dan angguan persendian
5. Mengevakuasi korban
a. Evakuasi yang dilaksanakan oleh 1 orang dengan cara
1) Dipondong : untuk korban ringan dan anak-anak
2) Digendong : untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak
patah tulang
3) Dipapah : untuk korban tanpa luka di bahu atas
Mengevakuasi korban kecelakaan yang dalam posisi terlentang dan
tidak terdapat patah tulang punggung. Penolong harus menjaga
keseimbangan dengan mengatur posisi kaki (kuda2) secara benar,
berdiri secara bertahap, hingga posisi akhir siap untuk berjalan.
b. Cara mengevakuasi korban dengan 3 orang yang berada di satu sisi -
tangan berada di bawah badan korban. Perhatikan posisi kaki dan
cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga orang
penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan salah
satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara
pelahan.
c. Cara mengevakuasi korban dengan 3 orang yang berada di sisi
berlainan, tangan berada di bawah badan korban dan saling
berpegangan.Posisi orang ke dua berada di tengah. Perhatikan
posisi kaki dan cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien.
Agar tiga orang penolong dapat bergerak secara serempak maka
disarankan salah satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-
aba secara pelahan.
d. Cara mengevakuasi korban dengan 4 orang yang berada di sisi
berlainan, tangan berada di bawah badan korban dan saling
berpegangan. Posisi penolong saling berhadapan di kedua sisi
korban - agar lebih kuat menahan beban. Perhatikan posisi kaki
dan cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga
orang penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan
salah satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara
pelahan.
e. Cara mengevakuasi korban dengan 6 orang yang berada di sisi
berlainan, tangan berada di bawah badan korban dan saling
berpegangan.Posisi penolong saling berhadapan di kedua sisi
korban - agar kuat menahan beban. Perhatikan posisi kaki dan
cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga orang
penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan salah
satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara
perlahan.
Sikap Sikap selama pelaksanaan:1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah2. Menjamin privacy pasien3. Bekerja dengan teliti4. Memperhatikan body mekanism
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan