EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

13
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000 EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARA T, CEKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT Ngadenin, Priyo Sularto Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir -BAT AN AB5TRAK EVALUA51 MODEL 5TRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALl5A51 URANIUM 5EKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya data elemen bidang pelapisan ( 50 ) dan bidang kesekisan ( 51 ) dari pengukuran inti bar yang tidak masuk ke dalam model struktur geologi yang selama ini dipakai dan dijumpainya vein-vein mineralisasi U pada beberapa inti bar yang tidak selalu sejajar dengan 51, padahal asumsi selama ini vein-vein tersebut selalu sejajar dengan S1. Permasalahan ini dijumpai waktu pendataan inti bar dalam rangka peningkatan perhitungan sumberdaya U dari kategori terindikasi menjadi terukur. Tujuannya adalah menentukan kelayakan terhadap model struktur geologi dan pola mineralisasi U yang dipakai selama ini. Metoda yang digunakan adalah dengan mengulang pemetaan struktur geologi permukaan berskala 1 : 1000. Hasil pemetaan memperlihatkan terdapat perbedaan kemiringan 50 antara model struktur geologi baru dengan model lama. Pada model baru 50 hanya miring 450 ke Tenggara hingga vertikal sementara pada model lama 50 miring miring 400 ke Tenggara hingga vertikal dan miring 500 ke Baratlaut hingga vertikal. Walaupun terdapat perbedaan kemiringan SO tetapi secara substansial keduanya mempunyai kemiripan sistem pelipatannya sehingga kedua model masih bisa diterapkan pada pemboran di sektor Lemajung Barat. para mineralisasi U hasil pemetaan ulang terbagi dalam tiga tipe yaitu : tipe satu mineralisasi U berbentuk lensa yang berasosiasi dengan turmalin berarah Barat -Timur dan vertikal; tipe dua mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah Barat -Timur miring 700 ke Utara dan sejajar dengan S1; serta tipe tiga mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 1100 -1300 miring 600 ke Timur Laut hingga subvertikal sementara para mineralisasi U lama hanya terdiri satu tipe yaitu berupa fraktur-fraktur terbuka berarah Barat -Timur miring 700 ke Utara dan sejajar dengan S1. Oleh karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pola mineralisasi U baru dengan pola lama maka pendataan inti bar tidak bisa mengacu pola mineralisasi U lama tetapi harus mengikuti pola mineralisasi U baru . ABSTRACT EVALUATION OF GEOLOGICAL STRUCTURE AND URANIUM MINERALIZATION MODEL IN WEST LEMAJUNG SECTOR, KALAN BASIN, WEST KALIMANTAN. The fieldwork is based on the data of strike ( SO ) and schistosity ( S1 ) of cores that could not penetrate the geological structure model and result of observation on some cores has shown that U mineralization veins are not always parallel to S1. The problems were encountered in core drill data to improve the estimation of U resourr:es from indication category to measured category. The purpose of the evaluation is to establish the advisability of geological structure model and U mineralization model which was applied by this time. The researr:h used remapping of geolocical structure with surface method in the scale of 1.. 1000. The result of remapping shows the difference of the dipping between new geological structure model and the old model. The dipping of the new model is to South Easth until vertical and the old model is to North West until vertical and to South Easth until vertical. Despite the difference between both of them, the substantive of folding system is identical so that the new and old models can be applied in drilling in West Lemajung sector. U mineralization model of remapping result consists of 3 types.. type 1 U mineralization lens fonn with West -East direction and vertical dipping which is associated with tounnaline, type 2 U mineralization filling in the open fractures with West -East direction and 700 to North dipping and parallel with S1, and type 3 U mineralization fill in opening fractures with N 1100 -1300 E the direction and 600 to North East until sub vertical dipping while the old model is only one type. It is U mineralization filling in the open fractures with West -East the direction and 700 to North the dipping and parallel with S1. Because of this significant difference, data collection of drill core must follow the new mineralization model.

Transcript of EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

Page 1: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASIURANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARA T, CEKUNGAN KALAN,

KALIMANTAN BARAT

Ngadenin, Priyo SulartoPusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir -BAT AN

AB5TRAK

EVALUA51 MODEL 5TRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALl5A51 URANIUM5EKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT. Penelitian inidilatarbelakangi oleh adanya data elemen bidang pelapisan ( 50 ) dan bidang kesekisan ( 51 )dari pengukuran inti bar yang tidak masuk ke dalam model struktur geologi yang selama inidipakai dan dijumpainya vein-vein mineralisasi U pada beberapa inti bar yang tidak selalu sejajardengan 51, padahal asumsi selama ini vein-vein tersebut selalu sejajar dengan S1.Permasalahan ini dijumpai waktu pendataan inti bar dalam rangka peningkatan perhitungansumberdaya U dari kategori terindikasi menjadi terukur. Tujuannya adalah menentukankelayakan terhadap model struktur geologi dan pola mineralisasi U yang dipakai selama ini.Metoda yang digunakan adalah dengan mengulang pemetaan struktur geologi permukaanberskala 1 : 1000. Hasil pemetaan memperlihatkan terdapat perbedaan kemiringan 50 antaramodel struktur geologi baru dengan model lama. Pada model baru 50 hanya miring 450 keTenggara hingga vertikal sementara pada model lama 50 miring miring 400 ke Tenggara hinggavertikal dan miring 500 ke Baratlaut hingga vertikal. Walaupun terdapat perbedaan kemiringan SOtetapi secara substansial keduanya mempunyai kemiripan sistem pelipatannya sehingga keduamodel masih bisa diterapkan pada pemboran di sektor Lemajung Barat. para mineralisasi U hasilpemetaan ulang terbagi dalam tiga tipe yaitu : tipe satu mineralisasi U berbentuk lensa yangberasosiasi dengan turmalin berarah Barat -Timur dan vertikal; tipe dua mineralisasi U yangmengisi fraktur-fraktur terbuka berarah Barat -Timur miring 700 ke Utara dan sejajar dengan S1;serta tipe tiga mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 1100 -1300 miring 600ke Timur Laut hingga subvertikal sementara para mineralisasi U lama hanya terdiri satu tipe yaituberupa fraktur-fraktur terbuka berarah Barat -Timur miring 700 ke Utara dan sejajar dengan S1.Oleh karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pola mineralisasi U baru denganpola lama maka pendataan inti bar tidak bisa mengacu pola mineralisasi U lama tetapi harusmengikuti pola mineralisasi U baru .

ABSTRACT

EVALUATION OF GEOLOGICAL STRUCTURE AND URANIUM MINERALIZATIONMODEL IN WEST LEMAJUNG SECTOR, KALAN BASIN, WEST KALIMANTAN. The fieldworkis based on the data of strike ( SO ) and schistosity ( S1 ) of cores that could not penetrate thegeological structure model and result of observation on some cores has shown that Umineralization veins are not always parallel to S1. The problems were encountered in core drilldata to improve the estimation of U resourr:es from indication category to measured category. Thepurpose of the evaluation is to establish the advisability of geological structure model and Umineralization model which was applied by this time. The researr:h used remapping of geolocicalstructure with surface method in the scale of 1.. 1000. The result of remapping shows thedifference of the dipping between new geological structure model and the old model. The dippingof the new model is to South Easth until vertical and the old model is to North West until verticaland to South Easth until vertical. Despite the difference between both of them, the substantive offolding system is identical so that the new and old models can be applied in drilling in WestLemajung sector. U mineralization model of remapping result consists of 3 types.. type 1 Umineralization lens fonn with West -East direction and vertical dipping which is associated withtounnaline, type 2 U mineralization filling in the open fractures with West -East direction and 700to North dipping and parallel with S1, and type 3 U mineralization fill in opening fractures with N1100 -1300 E the direction and 600 to North East until sub vertical dipping while the old model isonly one type. It is U mineralization filling in the open fractures with West -East the direction and700 to North the dipping and parallel with S1. Because of this significant difference, data collectionof drill core must follow the new mineralization model.

Page 2: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum bidang pelapisan (SO)di sektor Lemajung berarah Baratdaya-Timurlaut, di Lemajung Barat pelapisanmiring 600 ke Tenggara, di bagian Tengahmenjadi vertikal dan membalik miring 600 keBaratlaut di Lemajung Timur. Bidangkesekisan (S 1) berarah Barat -Timur miring700 ke Utara.

Pada 1976 CEA -BATANmenginterpretasikan jalur-jalur mineralisasi Uberdasarkan korelasi antar paritan. Korelasitersebut menghasilkan 38 bidangmineralisasi (BM) yang relatif saling sejajar ,berarah Barat -Timur miring 700 ke Utaraserta sejajar dengan S1. [1] ( Gambar 1 ).

Untuk mengetahui ekstensi vertikaljalur-jalur mineralisasi U dan kondisi geologibawah permukaan maka tahapan kegiatanberikutnya adalah melakukan pemboranberinti.

berarah umum Baratdaya -Timurlaut miring700 ke Tenggara hingga vertikal, sumbulipatan berarah N50° E menunjam 400 keTimurlaut [2) (Gambar 3).

Dalam rangka perhitungansumberdaya U di sektor Lemajung secarakeseluruhan maka diperlukan bentukgeometri bijih U. Pad a tahun 1988 BATANmencoba menginterpretasikan bentukgeometri bijih U dengan cara mengkorelasidata antar lubang bar hasil pemboran CEAdan hasil pemboran BAT AN.

Dengan asumsi pola mineralisasi Uberupa vein-vein yang saling sejajar berarahBarat -Timur miring 700 ke Utara dan sejajar51, maka korelasi menghasilkan 48kelompok vein mineralisasi atau 48 bidangmineralisasi (BM) yang mempunyai ketebalanbervariasi dari ukuran sentimetrik hinggametrik [3].

Ke 48 vein-vein tersebut tersebardari Lemajung Timur hingga Lemajung Barat,terdapat dalam suatu lapisan favorabel(metalanau dan metapelit sekistosan) yangberarah Baratdaya -Timurlaut miring 500hingga 740 ke Tenggara di Lemajung Barat,menjadi vertikal di bagian tengah sektor iniserta membalik miring 500- 750 ke Baratlautdi Lemajung Timur. Lapisan favorabeltersebut diapit oleh lapisan steril berupa

metapelit tipe Jeronang.(Gambar 4).

Guna membantu pengukuran dataSO dan S1 bawah permukaan dari inti baryang sebenarnya (sesuai permukaan) secaracepat dan akurat sewaktu pemboran makadiperlukan model struktur geologi. Untukkeperluan tersebut, CEA pada 1976membuat model struktur geologi secaraglobal yang dipersiapkan untuk diaplikasikanpadax 33 pemboran di sektor Lemajungsecara keseluruhan baik Lemajung Baratmaupun Lemajung Timur.

Model tersebut dicirikan oleh S1yang berarah umum Barat -Timur miring 400-800 ke Utara, SO berarah umum Baratdaya -

Timurlaut miring 400 ke Tenggara hinggavertikal dan miring 50 0 ke Baratlaut hingga

vertikal dengan sumbu lipatan berarah N 650E menunjam 300 ke Timurlaut [1] (Gambar 2).

Mengingat terdapat perbedaankemiringan pelapisan antara Lemajung Baratdan Lemajung Timur yang cukup signifikanmaka sebelum pemboran mencapai sektorLemajung Timur, pada 1977 CEA membuatmodel struktur geologi khusus untukdiaplikasikan pada pemboran yang terletak disekitar Lemajung Timur dengan caramelakukan pemetaan struktur geologipermukaan di sektor tersebut.

Pemetaan menghasilkan suatumodel yang dicirikan oleh S1 berarah umumBarat -Timur miring 400- 700 ke Utara, SO

Dengan mendasarkan pada bentukgeometri bijih berupa 48 BM, selanjutnyadilakukan estimasi sumberdaya Umenggunakan metoda "General Out Line".Hasil perhitungan memperoleh sumberdayaU sebesar 1815 ton U308[31.

Untuk meningkatkan kepercayaanhasil perhitungan sumberdaya U dari kategoriterindikasi menjadi kategori terukur dilakukandengan cara perapatan lubang bar dari jarakrata-rata 100 meter menjadi 25 meter.

Aplikasi model struktur geologi globaldi sektor Lemajung Barat pad a waktuperapatan lubang bar menghadapi masalahyaitu kadang-kadang data elemen SO dan S1dari inti bar tidak masuk ke dalam model.Selain itu pola mineralisasi U yang selama inidiasumsikan sejajar dengan S1 ternyata daripengamatan beberapa inti bar polamineralisasi tersebut tidak selalu sejajar

denganS1.

Dengan adanya permasalahantersebut yaitu hasil pengamatan inti bar yang

42

Page 3: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V

P27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarla, 22 Pebruari 2000

menunjukkan bahwa vein-vein mineralisasi Utidak selalu sejajar 81 dan adanya dataelemen 80 dan 81 yang tidak masuk modelstuktur geologi maka perlu dilakukanevaluasi, baik evaluasi terhadap modelstruktur geologi maupun pol a

mineralisasinya.

wulff hemisfer atas, berupa stereogramproyeksi polar dan atau siklografik.

Untuk mengetahui pola mineralisasiU di permukaan dilakukan dengan pendataanbidang-bidang yang terisi mineralisasi U danpendataan elemen struktur frakturasi.

Model struktur geologi dibuatberdasarkan pendataan elemen strukturlipatan (SO dan S1 serta sumbu pelipatanmikro).

Secara umum model struktur geologiterdiri atas model lipatan dan modelfrakturasi. Pada tulisan ini yang dimaksudmodel struktur geologi adalah model lipatan

saja.

Evaluasi tersebut perlu dilakukankarena tidak masuknya data SO dan S1 intibar dalam model struktur geologi akan

berpengaruh terhadap kelengkapan databawah permukaan sehingga akanberpengaruh terhadap hasil korelasi antarlubang bar yang pad a akhirnya akanberpengaruh terhadap metoda dan hasilperhitungan sumberdaya U.

Untuk mengevaluasi model strukturgeologi dan pola mineralisasi U diperlukanpemetaan struktur geologi permukaankhusus di sektor Lemajung Barat.

Model dibuat dengan tahapansebagai berikut : pendataan elemen strukturlipatan di setiap singkapan terpilih,karakterisasi lipatan di setiap singkapanterpilih, korelasi karakteristik antar singkapan,pembagian domain struktur lipatanberdasarkan kesamaan sistem lipatan danpenggabungan data orientasi SO, S1 dansumbu lipatan ke dalam satu stereogrampada masing-masing domainnya. Hasilpenggabungan tersebut merupakan modelstruktur geologi.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan menentukankelayakan model struktur geologi dan polamineralisasi U dengan cara membandingkanmodel struktur geologi dan pola mineralisasiU lama dengan hasil pemetaan ulang.

Lokasi

Lokasi peneli'

Lemajung Barat,Kalimantan Barat.termasuk kecamatanSin tang, Kalimantan B

HASIL

Geologi

TATA KERJA

Peralatan Kerja

Peralatan kerja terdiri dari peralatanpemetaan geologi yaitu kompas, palu, loupe,kamera dan detektor elemen radioaktif SPP2NF serta alat pengolah data berupastereonet wulff dan komputer serta peralatantulis lainnya.

8ecara umum 80 berarah Baratdaya-Timurlaut miring 650 ke Tenggara di bagianBarat dan menjadi vertikal di bagian Timursektor ini. 81 berarah Baratdaya Barat -Timurlaut Timur hingga Barat -Timur miring600 ke Utara hingga subvertikal.

Litologinya terdiri alas metapelitbiotit, metapelit sekistosan, metalanau danmetapelit andalusit.

Metapelit biotit, segar berwarna abu-abu kehijauan, lapuk abu-abu kecoklatan,ukuran butir lempung. Komposisi mineralterdiri dari felspar, kuarsa, biotit, andalusitdan mineral opak.

Metapelit sekistosan, segar berwarnaabu-abu kehijauan, lapuk abu-abukecoklatan, ukuran butir lempung. Komposisimineral terdiri alas felspar, serisit, kuarsa,biotit, klorit dan mineral opak.

Metalanau, segar berwarna abu-abu,lapuk abu-abu kecoklatan, ukuran butir lanauhingga pasir halus. Komposisi mineral terdirialas kuarsa, felspar, biotit, turmalin, oksida

Metoda Kerja

Metoda yang digunakan adalahdengan melakukan pemetaan strukturgeologi permukaan berskala 1 : 1.000 padadaerah seluas 0,35 km2. Pemetaan dilakukanpad a singkapan-singkapan baru hasil bukaanjalan oleh buldoser.

Hasil pengukuran kemudian diolahdan disajikan dengan menggunakan kanvas

43

tian

terletak di sektorcekungan Kalan,

Secara administratipElla ffir, Kabupatenarat.

(Gambar 5).

Page 4: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998.

Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

Mineralisasi U berasosiasi dengankuarsa felspatik dan pirit denganketebalan berkisar antara 1 sentimeterhingga 2 meter (Iokasi pengamatan 01,11,14,15,16,20.) (Gambar 10a & 10b).Mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 1100_1300 Emiring 700 ke Timurlaut hinggasubvertikal (Iokasi pengamatan 01,07).Perangkap struktur mineralisasi tipe iniberhubungan dengan terbentuknya segarmendatar sinistral berarah BaratlautUtara -Tenggara Selatan (Gambar 11a

dan11b).

besi, pirit dan material glas. Struktur sedimen

paralellaminasi hingga perlapisan.

Metapelit andalusit, segar berwarnaabu-abu, lapuk coklat kemerahan, ukuranbutir lempung. Komposisi mineral terdiri atasfelspar, kuarsa, andalusit, biotit dan mineralopak.

3.

Sesar-sesar yang berkembangadalah sesar sinistral Baratdaya Selatan-Timurlaut Utara, sesar dekstral Barat- Timuryang di beberapa tempat berkembangmenjadi sesar normal dan sesar sinistralBaratlaut Utara- Tenggara Selatan (Gambar

6).Semua tipe mineralisasi tersebut

hanya terdapat di lapisan favorabel(metalanau dan metapelit sekistosan), dilapisan steril baik metapelit andalusit maupunmetapelit biotit mineralisasi tidak dijumpai

Model Struktur Geologi

Hasil pendataan elemen SO dan S1serta sumbu lipatan mikro di sektor LemajungBarat setelah diplot dalam peta sesuai lokasipengamatan masing-masing terlihat bahwaSO berarah Baratdaya -Timurlaut hinggaBaratdaya Barat -Timurlaut Timur miring 450ke Tenggara hingga vertikal, S1 berarahBaratdaya Barat -Timurlaut Timur hinggaBarat -Timur miring 470 ke Utara hinggasubvertikal, sumbu lipatan menunjam 50 -250ke arah Timurlaut.

Dengan kenampakan sepertitersebut diatas maka secara umum sektorLemajung Barat dikelompokkan menjadi satudomain lipatan saja sehingga hanya akanterbentuk satu model saja (Gambar 7).

Hasil penggabungan orientasi SO, S1dan sumbu lipatan menghasilkan suatumodel yang ditandai oleh SO berarahBaratdaya -Timurlaut miring 450 ke Tenggarahingga vertikal, S1 berarah Baratdaya Barat -

Timurlaut Timur hingga Barat -Timur miring500 ke Utara hin909a subvertikal sumbulipatan berarah N57 E menunjam 300 keTimurlaut (Gambar 8).

Pola Mineralisasi U

Hasil pengamatan singkapan dilapangan mempelihatkan bahwa polamineralisasi U dapat dikelompokkan menjadi3 tipe yaitu :

1. Mineralisasi U yang berbentuk lensa danberasosiasi dengan turmalin. berarahBarat -Timur dan vertikal denganketebalan 3-10 meter (Iokasipengamatan 06, 09 dan 10) (Gambar 9).

2. Mineralisasi U yang menempati bidang-bidang terbuka berarah Barat -Timurmiring 700 ke Utara dan sejajar 81.

BAHASAN

Hasil pemetaan ulang menunjukkanbahwa pola mineralisasi U di sektorLemajung Barat dapat dikelompokkanmenjadi 3 tipe, yaitu mineralisasi U yangberasosiasi dengan turmalin berbentuk lensaberarah Barat- Timur dan vertikal, mineralisasiU yang mengisi bidang-bidang terbuka yangberarah Barat -Timur miring 700 ke Utaradan sejajar S1, dan mineralisasi U yan~mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N110-1300 E miring 700 ke Timurlaut hinggasubvertikal sementara pola lama hanya terdiridari satu tipe yaitu berupa vein-vein yangberarah Barat -Timur miring 700 ke Utaradan sejajar S1.

Oleh karena perbedaan tersebutcukup signifikan maka pendataan inti bartidak bisa mengacu pola mineralisasi U lamayang bersifat global tetapi harus mengikutipol a mineralisasi U baru hasil pemetaanulang yang bersifat lokal.

Model struktur geologi hasilpemetaan ulang (model baru) secarasubstansial mempunyai kemiripan denganmodel lama yang dibuat CEA tahun 1976,perbedaannya terletak pada kemiringan SO.Pad a model baru terlihat SO miring 450keTenggara hingga vertikal sementara modellama SO miring 400 ke Tenggara dan keBaratlaut hingga vertikal. Untuk S1 maupunsumbu lipatannya relatif mempunyaiorientasi yang sarna.

Adanya data SO dan S1 hasilpengukuran inti bar yang tidak masuk ke

44

Page 5: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP21BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

tersebut menjadi salah karena yan~ diang~apS 1 ternyata fraktur berarah N 11 0 -130 Emiring 700 ke Timurlaut hingga subvertikal.

SIMPULAN

1 Model struktur geologi baru baru hasilpemetaan ulang secara substansial yaitusistem pelipatannya mempunyaikemiripan dengan model global yangdibuat CEA tahun 1976 sehingga keduamodel masih dapat diterapkan padapemboran di sektor Lemajung Barat.

2. Terdapat perbedaan yang cukupsignifikan antara pola mineralisasi U barudengan pola mineralisasi U lama yaitupad a pola mineralisasi U baru hasilpemetaan ulang terdiri dari tiga tipesementara pola mineralisasi U lamahanya terdiri satu tipe. Oleh karenaperbedaannya cukup signifikan makapendataan inti bar tidak bisa mengacupola lama tetapi harus mengikuti polabaru hasil pemetaan ulang.

SARAN

Walaupun terdapat kemiripan antaramodel struktur geologi baru dengan modellama tetapi untuk pendataan SO dan S1 intibar di sektor Lemajung Barat pada kegiatandi tahun mendatang disarankanmenggunakan model struktur geologi baru,karena model lama dibuat untuk sektorLemajung secara keseluruhan yaituLemajung Barat dan Timur.

DAFTARPUSTAKA

[1]. LILLIE, "Structures DesMineralizations De la Haute KalanSecteurs Lemajung et KetungauEsquisse Tectonique Regionale" ,Laporan CEA RSI No. 71, Nopember1976.LILLIE, "Etude Tectonique DesSecteurs Lemajung Est -AmirEngkala -Rabau -Haute Jeronang",Laporan CEA RSI No. 83, Juni, 1977.

PPBGN -BAT AN , "PenentuanBidang Mineralisasi dan EstimasiCadangan Uranium sektorLemajung" , Laporan Akhir BidangEvaluasi dan Teknik Penambangan,Jakarta, 1988 (Tidak dipublikasikan).

dalam model lama disebabkan olehkekeliruan identifikasi S1 pada inti bar olehpendata terutama pada lubang bar LEML 31,33, 35 dan 36. Pendata terdahulu selalumengasumsikan bahwa bidang yang terisimineralisasi U adalah S1, ternyata dari hasilpemetaan ulang terlihat bahwa di lokasisekitar lubang bar LEML 31, 33, dan 36(Iokasi pengamatan 07), mineralisasi Udikontrol oleh fraktur-fraktur terbuka berarahN 11 00 -1300 E miring 700 ke Timurlauthingga subvertikal sehingga bidang yangterisi mineralisasi U di lokasi ini adalahfraktur-fraktur terbuka berarah N11 00 -1300 Emiring 700 ke Timurlaut hingga subvertikal,bukan merupakan S1.

Sementara itu untuk pendataan disekitar lubang bar LEML 35 (Iokasipengamatan 01) terlihat mineralisasi terdiridari dua tipe yaitu mineralisasi U yangmengisi bidang-bidang terbuka yang berarahBarat -Timur miring 700 ke Utara dan sejajarS1 dan mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 11 00 -1300 E miring700 ke Timurlaut hingga subvertikal sehinggadata SO dan S1 inti bar LEML 35 kadangtidak masuk kedalam model. Data SO dan S1yang tidak masuk model di lokasi ini karenayang dianggap S1 ternyata adalah fraktur-fraktur terbuka berarah N1100-1300 E.

Dari hasil pengecekan di lapanganternyata data SO dan S 1 yang tidak masukmodel disebabkan oleh kesalahan identifikasidata S1 pad a inti bar oleh teknisi kontrolgeologi pemboran. Para teknisi kontrolgeologi pemboran selalu mengasumsikanbahwa bidang yang terisi mineralisasi Uadalah S1.

Pad a lokasi -lokasi tertentu (Iokasipengamatan 11,14,15,16 dan 20) kadangasumsi terse but menjadi benar karenamineralisasi U di lokasi ini memang sejajarS1.

[2]

[3].

Untuk kasus di lubang bor 35 (Iokasipengamatan 01) asumsi tersebut bisa benaratau bisa salah, karena mineralisasi di lokasiini terdiri dari dua tipe yaitu mineralisasi Uyang sejajar S1 dan yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N11 00 -1300 E. Untukmineralisasi U yang sejajar S1 maka asumsitersebut menjadi benar tetapi untukmineralisasi yang mengisi fraktur-frakturterbuka berarah N 11 00 -1300 E maka asumsitersebut menjadi salah.

Untuk lokasi di lubang bor 31, 33,dan 36 (Iokasi pengamatan 07) asumsi

4."i

Page 6: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN1410-199aProsiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

TANYAJAWAB .Hubungan antara ketiga tipe mineralisasiU tersebut adalah tipe satu dan dua

terbentuknya berhubungan denganproses metamorfisme (synmetamorfik)sedangkan tipe ketiga post metamorfik.

.Kronologinya adalah yang pertamaterbentuk ada!ah tipe satu, yang keduatipe dua dan ketiga tipe tiga.

Fazal Riza

.Tujuan adalah menentukan kelayakanterhadap model struktur geologi dan polamineralisasi U sebelum meningkat padaperhitungan sumber daya U kategoriterukur. Apakah layak model tersebut

diterapkan.

Ngadenin

.Walaupun terdapat perbedaankemiringan bidang perlapisan antaramodel struktur geologi baru denganmodel lama tetapi secara subtansial yaitusistem pelipatannya mempunyaikemiringan sehingga model strukturgeologi lama masih layak diaplikasikanpada pad a sektor Lemajung Barat.

.Untuk pola mineralisasinya, karena

terdapat perbedaan yang cukupsignifikan antara pol a lama dengan polabaru maka pola lama sudah tidak bisadipergunakan lagi tetapi harusmenggunakan pola baru.

Kosim Affandi

.Berdasarkan model struktur geologi yangdibuat oleh CEA dihitung cadangansebesar 1815 ton U308 terindikasidengan model struktur geologi baru yangtelah dievaluasi apakah bisa digunakanuntuk meningkatkan cadangan dariterindikasi menjadi terukur.

Ngadenin

.Secara langsung model struktur geologitidak bisa dipergunakan untukmeningkatkan cadangan dari kategoriterindikasi menjadi kategori terukur.Dengan model struktur geologi baruhanya bisa dipergunakan untukmenginterpretasikan bentuk geometribijih. Peningkatan cadangan hanya bisadicapai dengan cara memperapat jarakantar lubang bar. Untuk lokasi diLemajung Barat maka kategori cadanganterukur bisa dicapai dengan kerapatanjarak lubang bor:t 25 meter.

Sartapa

.Bagaimana hubungan antara ketiga tipemineralisasi U yang ditemukan.

.Bagaimana kronologi ketiga tipe tersebut.

Ngadenin

46

Page 7: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuk/ir VP2TBDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

LAMPI RAN

N

1

~50£00

)({

0 ~ &tJ 120M

~,.

:~;"

':~~~~GOO

//

!I~I~=1'NI,

..}J

ssp

,.~

,rt{u 'I'\11

rr 1..- !" '

soo

,," .

.~:'f~~""'.,,, '.:!'

,:

~.~~"- , ," "-

',:: ~;...~'...,.c

"---'

KETERANGAN

Metopelit Jeronong Atos

omi;1(

~0

---

Me1010f\OU

--

~'-.~, ~

Metopelit Jeronong Bawoh

lokasi lubang b«JOlur mine:roliso$i U

SesorGaris konfur

Sungoi

Sektor Lemajung, Cekungan Kalan,Gambar 1. Peta Jalur mineralisasi UraniumKalimantan Barat (CEA- BATAN, 1976)

47

lJ~~l.PJ

Page 8: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi IImiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

N N

w wE

s s

Gambar 2. Model Struktur Geologi Global Sektor Lemajung (CEA, 1976

N

w

s

Gambar 3. Model Struktur Geologi Sektor Lemajung Timur ( CEA, 1977)

48

Page 9: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi /lmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V

P2TBDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

17700 J18QO 17900 /6000 18.100 )8200

N

119100 ~(:C !19lOO~~ ~~ s~55Q

/1..

boO

b'L~0 30 60 90"1

b~ r/,:;1--'/

19000

f<l'"

1890018900

'/C/~.. ./ "

,/.'"""' /,

I" ..,<:J:" !of-

s~

:'::HI~2'8'- .,<JJ,.,.

/,

;880018800

-~J'~'!I-...;J-i ! . I_',/ "

KETERANGAN

le70018700

v

11\! I ,, ,IIi

~

1860018600

"\~:- ~Q

I~~t7700

Gambar 4.

18000

Sektor

16100

Lemajung,

19200

Cekungan Kalan,

17800 1790<)

Peta Jalur Mineralisasi UraniumKalimantan Sarat (SATAN, 1988 )

49

---IS Jalur mineroll$O${ U

0 LOkosi Iubang bOr

--Sesor

C§) Garis kontur~ $ungai

Page 10: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakalta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

Gambar 5. Peta lokasi penelitian.17700 17800 1:r900 18000 relOO 18ZQQ 18300

t19"0 40 80M

19<:0019000

!59(\,':'I e 5{X) ...-

.6800 Je~..J

c~"" ~

~ '-i"fI#'EItr ,[!R!Ii!J """""'"~ '""_UT~~"fJjE;J W"fN'(1(! OIOn'

" ~,., ,.L.t...~.~"""""-"""'4'.AF'~.IOW"""-""",,,,",,'DA"""'H

i\J'" ; ,

i, i

./~ ,/." ,

-'=- """"+ ":~04"~"""""""~ , "SM~c:::::> ~ ~"~~0 '~l"""'~'"~::.::= _8U~"

I" f""

11700 .'i;L'" i7lX;A:' 19axJ '6100 iB2(D 18500

Gambar 6. Peta Geologi Sektor Lemajung Sarat, Cekungan Kalan, Kalimantan Sarat.

50

Page 11: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998Prosiding Presentasi f/miah Daur Bahan Bakar Nuklir V

P27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarla, 22 Pebruari 2000

17700 11900 J1900 18000 /8100 18200 18300

!'II'X>'5'(;.;'

19000 '9()~

,,"";;:1 '~9'"O

;aeoo 181100

'o;tOO \&,{;~,

07700 11St\() "" :; ,~(XX) 18iCO .lez::"

Peta -Elemen Struktur Lipatan Sektor Lemajung Barat,Kalimantan Barat

163CO

CekunganGambar 7. Kalan,

N.--t. --- ,.

.~,- :-.. ~ 5 1 """""" ...", "

.'.

-.~.

,",...

..' ...p. p

.....p

\.

E-"1-I

Wr ~0--c-; .50

.'.iII

\

'\

I

'\\. d

.N60~

~,~.

, ., .

, .~' ;.

, ',-'-.' ~ '.,,' ..', ~ .

,. ': ".. .

--, '...

.-" .,, ,'.

-'/"'---t- ~

5Gambar 8. Model Struktur Geologi ( Baru) Sektor Lemajung Barat

51

,.-:.,." '

Page 12: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN-BATAN Jakarla, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

s

u

Gambar 9

3M

Penampang Utara -Selatan Mineralisasi Uranium Berbentuk Lensa Berarah Barat -Timur, Berasosiasi Dengan Turmalin

Gambar 10a.25M

Pen am pang Utara -8elatan Mineralisasi Uranium Mengisi Fraktur -fraktur

Berarah Barat -Timur Dan 8ejajar 81

N; -

~

,

~

...:.'"

'..

Ls

"

\

Ew

52

Page 13: EV ALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA ...

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

Gambar 11a. Penampang Utara -Selatan Mineralisasi Uranium Yang Mengisi Fraktur-frakturBerarah N 1100 -1300 E

N

w E

s

Gambar 11 b. Stereogram Polar Fraktur-fraktur Berarah N 110°- 1300 E Yang Terisi MineralisasiUranium

53