Etiologi-Sifilis

2
Etiologi Sifilis Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum yang masuk kedalam tubuh melalui celah kecil pada kulit genetalia eksterna yang terjadi selama hubungan seksual.. Treponema Pallidum termasuk ordo Spirochaeta, famili Treponemetoceae yang berbentuk seperti spiral dengan panjang antara 5- 20 mikron dan lebar 0,1- 0,2 mikron, mudah dilihat dengan mikroskop lapangan gelap akan nampak seperti spiral yang bisa melakukan gerakan seperti rotasi. Organisme ini bersifat anaerob mudah dimatikan oleh sabun, oksigen, sapranin, bahkan oleh Aquades. Didalam darah donor yang disimpan dalam lemari es Treponema Pallidum akan mati dalam waktu tiga hari tetapi dapat ditularkan melalui tranfusi mengunakan darah segar (Soedarto, 1990). Sifilis ini juga dapat menular melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Kontak kulit dengan lesi yang mengandung T. pallidum juga akan menularkan penyakit sifilis. Epidemiologi : Sifilis sangat banyak ditemui di berbagai bagian dunia hingga terapi antibiotik ditemukan pada tahun 1940-an. Prevalensi penyakit ini menurun drastis setelah Perang Dunia II namun mulai meningkat lagi pada tahun 1960-an. Hampir 75% kasus tidak dilaporkan. Wanita dan pria memiliki risiko tinggi untuk mengalami sifilis adalah berusia muda dari ekonomi sosial rendah dan memiliki pasangan seksual multiple. Sebanyak 10-50 organisme penyebab sifilis sudah cukup untuk menyebabkan infeksi dan sekitar sepertiga kontak seksual dengan orang yang terinfeksi akan menjadi teinfeksi. Insiden sifilis kongenital sesuai dengan insiden pada wanita yang terinfeksi dan terus meningkat. Kewajiban untuk skrining pranatal telah menurunkan insiden sifilis kongenital lanjut; tidak ada atau terlambatnya perawatan pranatal merupakan faktor risiko terbesar terjadinya sifilis kongenital. (Linda, 2005). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jakopanec pada tahun 2010 menyatakan di Norwegia jumlah penderita sifilis meningkat dari 0,05% sampai 1,5% tiap tahunnya dari tahun 1992 sampai 2002. Dilaporkan ada 562 kasus selama periode penelitian. Dan 62% diderita oleh laki- laki. Peningkatan homoseksual yang terinfeksi sifilis meningkat dari 0%(1992-1994) sampai 77% (2008). Dan kebanyakan adalah penduduk asli

description

Etiologi-Sifilis

Transcript of Etiologi-Sifilis

Page 1: Etiologi-Sifilis

Etiologi Sifilis

Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum yang masuk kedalam tubuh melalui celah kecil pada kulit genetalia eksterna yang terjadi selama hubungan seksual.. Treponema Pallidum termasuk ordo Spirochaeta, famili Treponemetoceae yang berbentuk seperti spiral dengan panjang antara 5- 20 mikron dan lebar 0,1- 0,2 mikron, mudah dilihat dengan mikroskop lapangan gelap akan nampak seperti spiral yang bisa melakukan gerakan seperti rotasi. Organisme ini bersifat anaerob mudah dimatikan oleh sabun, oksigen, sapranin, bahkan oleh Aquades. Didalam darah donor yang disimpan dalam lemari es Treponema Pallidum akan mati dalam waktu tiga hari tetapi dapat ditularkan melalui tranfusi mengunakan darah segar (Soedarto, 1990). Sifilis ini juga dapat menular melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Kontak kulit dengan lesi yang mengandung T. pallidum juga akan menularkan penyakit sifilis.

Epidemiologi :

Sifilis sangat banyak ditemui di berbagai bagian dunia hingga terapi antibiotik ditemukan pada tahun 1940-an. Prevalensi penyakit ini menurun drastis setelah Perang Dunia II namun mulai meningkat lagi pada tahun 1960-an. Hampir 75% kasus tidak dilaporkan. Wanita dan pria memiliki risiko tinggi untuk mengalami sifilis adalah berusia muda dari ekonomi sosial rendah dan memiliki pasangan seksual multiple. Sebanyak 10-50 organisme penyebab sifilis sudah cukup untuk menyebabkan infeksi dan sekitar sepertiga kontak seksual dengan orang yang terinfeksi akan menjadi teinfeksi. Insiden sifilis kongenital sesuai dengan insiden pada wanita yang terinfeksi dan terus meningkat. Kewajiban untuk skrining pranatal telah menurunkan insiden sifilis kongenital lanjut; tidak ada atau terlambatnya perawatan pranatal merupakan faktor risiko terbesar terjadinya sifilis kongenital. (Linda, 2005).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jakopanec pada tahun 2010 menyatakan di Norwegia jumlah penderita sifilis meningkat dari 0,05% sampai 1,5% tiap tahunnya dari tahun 1992 sampai 2002. Dilaporkan ada 562 kasus selama periode penelitian. Dan 62% diderita oleh laki-laki. Peningkatan homoseksual yang terinfeksi sifilis meningkat dari 0%(1992-1994) sampai 77% (2008). Dan kebanyakan adalah penduduk asli Norwegia (83%). Mayoritas melaporkan yang terinfeksi dari pasangan biasa sebanyak (73%). Dari jumlah 152 laki-laki heteroseksual yang terinfeksi sebanyak 64% kebanyakan adalah orang Norwegia. Dan 51% terinfeksi akibat kontak dengan penderita sifilis dan 20 % diakibatkan oleh pekerja seks komersial.

Komplikasi :

Komplikasi sifilis pada kehamilan meliputi (Linda, 2005):

- Keguguran- Lahir mati- Persalinan prematur- Sifilis kongenital