Etika Rekayasa

32
AGENDA KULIAH KULIAH 09 KULIAH 10 KULIAH 11 KULIAH 12 KULIAH 13 KULIAH 14 KULIAH 15 05 JANUARI 2015 08.00-09.20 KULIAH 09 05 JANUARI 2015 09.30-11.20 KULIAH 10 05 JANUARI 2015 11.30-13.00 KULIAH 11 05 JANURI 2015 19.00-20.40 KULIAH 12 06 JANUARI 2015 08.00-09.20 KULIAH 13 06 JANUARI 2015 09.30-11.20 KULIAH 14 06 JANUARI 2015 11.30-13.00 KULIAH 15 MATERI 09-15 19.00-20.40 UJIAN ETIKA REKAYASA DAN PENDIDIKAN KARAKTER

description

Handout

Transcript of Etika Rekayasa

Page 1: Etika Rekayasa

AGENDA KULIAH

KULIAH 09 KULIAH 10 KULIAH 11 KULIAH 12 KULIAH 13 KULIAH 14 KULIAH 15

•05 JANUARI 2015•08.00-09.20

KULIAH 09

•05 JANUARI 2015•09.30-11.20

KULIAH 10

•05 JANUARI 2015•11.30-13.00

KULIAH 11

•05 JANURI 2015•19.00-20.40

KULIAH 12

•06 JANUARI 2015•08.00-09.20

KULIAH 13

•06 JANUARI 2015•09.30-11.20

KULIAH 14

•06 JANUARI 2015•11.30-13.00

KULIAH 15

•MATERI 09-15•19.00-20.40

UJIAN

ETIKA REKAYASA DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Page 2: Etika Rekayasa

Definisi Etika

ETIKA ADALAH SEBUAH CABANG FILSAFAT

YANG MEMBICARAKAN NILAI DAN NORMA

MORAL YANG MENENTUKAN PERILAKU

KEHIDUPAN MANUSIA DALAM HIDUPNYA.

ETIKA ADALAH SEBUAH REFLEKSI KRITIS DAN

RASIONAL MENGENAI NILAI DAN NORMA

MORAL YANG MENENTUKAN DAN TERWUJUD

DALAM SIKAP SERTA POLA PERILAKU HIDUP

MANUSIA, BAIK SEBAGAI PRIBADI MAUPUN

SEBAGAI KELOMPOK

Page 3: Etika Rekayasa

Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :

1. Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya

2. Kumpulan asas atau nilai moral

3. Ilmu tentang yang baik dan buruk

Page 4: Etika Rekayasa

EMPAT PRINSIP TEORI ETIKA Consequences from actions and the

evaluation of resultant benefits through utility theory (teleology)

Actions based upon moral rules or principles of duty (deontology)

The manner in which we do things and the quality of the things that are made (virtue)

Agreements about how to co-exist, to pursue common and personal goods, with the least amount of restriction (contract)

Page 5: Etika Rekayasa

OTHER VIEWS ON ETHICS Religious Morality Relativism Ethical Egoism Feminist Ethics Continental Philosophy

Page 6: Etika Rekayasa

Definisi Moral

Berarti sama dengan etika (etika dari kata Yunani, moral dari kata Latin), yang bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup

Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Page 7: Etika Rekayasa

Moral dan moralitas

Moral merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakukan dan apa yang harus dicoba dilakukan oleh manusia.

Moralitas merupakan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat.

Page 8: Etika Rekayasa

Perbedaan etika dan moral

Etika menjawab pertanyaan

“apakah saya harus melangkah dengan cara itu?”

Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah?”

Page 9: Etika Rekayasa

Definisi norma

Norma adalah ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian

Norma selalu mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)

Page 10: Etika Rekayasa

Definisi Nilai

Nilai atau value (Inggris) atau valere(Latin) berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat.

Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan

Nilai adalah yang memberi kepada hidup makna, titik tolak, isi, dan tujuan

Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.

Etika selalu berhubungan dengan nilai

Page 11: Etika Rekayasa

Nilai-nilai dimasyarakat

Setiap orang bertingkah laku sesuai dengan seperangkat nilai-nilai.

Ada 4 nilai yang berkembang dalam masyarakat, yaitu :

a. Nilai agama

b. Nilai moral

c. Nilai sosial

d. Nilai undang-undang

Page 12: Etika Rekayasa

ARRIVING AT ETHICS

Value atau nilai : Benar dan Bohong Baik dan Buruk (respect) Kepantasan untuk dilakukan (best to do) Just and Fair (hanya dan tidak hanya)

Page 13: Etika Rekayasa

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (01)

Antropolog pendidikan Theodore Brameld melihat keterkaitan yang sangat erat antara pendidikan, masyarakat dan kebudayaan, antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama adalah nilai-nilai.

Di dalam rumusan-rumusan mengenai kebudayaan seperti Edward Tylor telah menjalin ketiga pengertian : manusia, masyarakat, budaya, sebagai tiga dimensi dari hal yang bersamaan.

Oleh sebab itu, pendidikan tidak dapat terlepas dari kebudayaan dan hanya dapat terlaksana dalam suatu masyarakat.

Page 14: Etika Rekayasa

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (02)

Apabila kebudayaan mempunyai tiga unsur penting yaitu :

1. kebudayaan sebagai suatu tata kehidupan (order), 2. kebudayaan sebagai suatu proses,3. kebudayaan yang mempunyai suatu visi tertentu (goals),

maka pendidikan dalam rumusan tersebut adalah sebenarnya proses pembudayaan. Dengan demikian tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan, dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terjadi di dalam hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat tertentu.

Page 15: Etika Rekayasa

THREE FUNDAMENTAL CONDITIONS OF ETHICS

Tata Kehidupan(Person)

Proses Goals(Product)

Page 16: Etika Rekayasa

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (03)

Kebudayaan biasanya dibedakan antara : budaya (culture) dan peradaban atau sivilisasi (civilization)

Kebudayaan mempunyai pengertian yang intrinsik oleh karena semua bangsa atau masyarakat mempunyai budaya.

Pengertian sivilisasi atau peradaban lebih terarah kepada pengertian masyarakat modern dan maju. Kadang-kadang pula sivilisasi disalah-artikan sebagai westernisasi.

Pengertian peradaban atau civilization lebih terarah kepada kehidupan masyarakat yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan peningkatan nilai-nilai kemanusiaan (humanization).

Page 17: Etika Rekayasa

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (04)

Dalam proses pendidikan dapat dirumuskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan peradaban.

Tidak mungkin suatu peradaban dibangun tanpa budaya namun budaya dapat dikembangkan tanpa menuju kepada modernisasi.

Di dalam dunia yang terbuka dewasa ini proses pendidikan haruslah menggabungkan kedua konsep tersebut dengan tujuan membangun manusia yang berbudaya dan beradab (a cultured and civilized human being)

Page 18: Etika Rekayasa

BAGAIMANA SEHARUSNYA

SAYA BERPERILAKU

SEBAGAI MAHASISWA ???

BAGAIMANA SEHARUSNYA

SAYA BERPERILAKU

SEBAGAI DOSEN ???

Page 19: Etika Rekayasa

Mahasiswa yang beretika

Bagaimana seharusnya saya menjalani hidup sebagai mahasiswa dalam mempersiapkan diri seutuhnya?

Hal ini perlu agar calon pemimpin bangsa, kaum terpelajar mempersiapkan diri seutuhnya memasuki kelompok masyarakat akademik

Page 20: Etika Rekayasa

Etika dan moral dalam pembelajaran

Mengapa etika dan moral pembelajaran diperlukan?

Bagaimana cara mahasiswa menerapkan etika dan moral dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari?

Page 21: Etika Rekayasa

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

Mengapa perlu ?

Pertama : melemahnya ikatan keluarga. Kedua : kecendurangan negatif di dalam

kehidupan pemuda. Ketiga : suatu kebangkitan kembali dari

perlunya nilai-nilai etik.

Page 22: Etika Rekayasa

LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI

PUSAT KEBUDAYAAN Lembaga pendidikan merupakan salah satu pranata sosial didalam setiap kebudayaan.

Menurut Koentjaraningrat setiap pranata sosial mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :

1) sistem norma,

2) personil,

3) peralatan Fisik.

Page 23: Etika Rekayasa

Pranata Sosial

SUMBER: Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.

Sistem Norma

Pranata yang berpusat pada suatu kelakuan berpola

Pranata FisikPersona

l

Page 24: Etika Rekayasa

Pranata Sosial

Page 25: Etika Rekayasa

Pendekatan pedagogis atau pedagogisme Pendekatan filosofis atai filosofisme Pendekatan religius atau religionisme Pendekatan psikologis atau psikologisme Pendekatan negativis atau negativisme Pendekatan sosiologis atau sosiologisme

HAKIKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN

A. PENDEKATAN REDUKSIONAL :

Page 26: Etika Rekayasa

HAKIKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN

B. PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF :

Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan

Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia

Eksistensi manusia yang memasyarakat Proses pendidikan dalam masyarakat yang

membudaya Proses bermasyarakat dan mebudaya

mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang

Page 27: Etika Rekayasa

Lingkungan Kegiatan Pendidikan

Page 28: Etika Rekayasa

Kompetensi yang perlu diraih adalah :

1. kompetensi personal,

2. kompetensi profesional,

3. kompetensi sosial,

4. kompetensi intelektual, dan

5. kompetensi spritual

Page 29: Etika Rekayasa

MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (01)

Rumusan konsep bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama artinya dengan manusia yang berbudaya adalah benar karena lahir dari pengertian bahwa pendidikan adalah aspek dari kebudayaan.

Dengan demikian seorang yang telah berkembang sesuai dengan kebudayaannya adalah juga seseorang yang telah memperoleh pendidikan yang bertujuan yang sama dengan perkembangan pribadi di dalam kebudayaan dimana pendidikan itu berlangsung.

Page 30: Etika Rekayasa

MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (02)

Seorang yang disebut berbudaya (civilized) adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut.

Seseorang dapat saja berpendidikan luas dan tinggi tetapi hidupnya tidak bermoral. Dalam hal ini orang tersebut berpendidikan tetapi tidak berbudaya.

Page 31: Etika Rekayasa

Hasil yang Diharapkan dari Pendidikan Nasional untuk Membangun Masyarakat Indonesia

Sikap demokratis Sikap toleran Saling pengertian Berakhlak tinggi, beriman dan bertaqwa Manusia dan masyarakat yang

berwawasan global

Page 32: Etika Rekayasa

NILAI DASAR YANG HARUS DIANUT OLEH

MASYARAKAT AKADEMIK

Dapat menerima pendapat orang lain Berpikiran terbuka, Berpandangan luas, Menghargai orang lain, Objektif, Menyadari keadaan diri sendiri Menghormati martabat orang lain Jujur dan dapat dipercaya