ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama dan Etika Islam Institut Teknologi Bandung

43

description

ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama dan Etika Islam Institut Teknologi Bandung. DR. Agus Syihabudin , MA. Sains. Sains atau ilmu adalah ilmu pengetahuan yang teratur ( sistematik ) yang  telah diuji atau bisa dibuktikan kebenarannya . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama dan Etika Islam Institut Teknologi Bandung

Page 1: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung
Page 2: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung
Page 3: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

SainsSains

Sains atau ilmu adalah ilmu pengetahuan yang Sains atau ilmu adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematik) yang telah diuji atau bisa teratur (sistematik) yang telah diuji atau bisa dibuktikan kebenarannya. dibuktikan kebenarannya.

Menurut Filsafat Ilmu, Pengetahuan dan Ilmu itu beda. Pengetahuan adalah Menurut Filsafat Ilmu, Pengetahuan dan Ilmu itu beda. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indra, segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indra, intuisi dan firasat. Sementara Ilmu adalah pengetahuan yg sdh diklarifikasi, intuisi dan firasat. Sementara Ilmu adalah pengetahuan yg sdh diklarifikasi, diorganisasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, dan sudah diuji diorganisasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, dan sudah diuji kebenarannya. kebenarannya.

Page 4: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

SainsSains Secara filsafata ilmu, Ia merupakan cabang ilmu Secara filsafata ilmu, Ia merupakan cabang ilmu

pengetahuan yang berdasarkan kebenaran atau kenyataan. pengetahuan yang berdasarkan kebenaran atau kenyataan.

Setiap ilmu membatasi pada satu bidang kajian saja. Orang Setiap ilmu membatasi pada satu bidang kajian saja. Orang yang memperdalam ilmu tertentu disebut spesialis, yang memperdalam ilmu tertentu disebut spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut generalis. disebut generalis.

Bidang-bidang keilmuan meliputi misalnya sains fisika, Bidang-bidang keilmuan meliputi misalnya sains fisika, kimia,biologi, astronomi, termasuk-lah cabang-cabang yang kimia,biologi, astronomi, termasuk-lah cabang-cabang yang lebih detil lagi seperti hematologi (ilmu tentang darah), lebih detil lagi seperti hematologi (ilmu tentang darah), entomologi, zoologi, botani, cardiologi, metereologi (ilmu entomologi, zoologi, botani, cardiologi, metereologi (ilmu tentang kajian cuaca), geologi, geofisika, exobiologi (ilmu tentang kajian cuaca), geologi, geofisika, exobiologi (ilmu tetang kehidupan di angkasa luar), hidrologi (ilmu tentang tetang kehidupan di angkasa luar), hidrologi (ilmu tentang aliran air), aerodinamika (ilmu tentang aliran udara) dan aliran air), aerodinamika (ilmu tentang aliran udara) dan lain-lainlain-lain

Page 5: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

TeknologiTeknologi

Teknologi adalah aktifitas atau kajian yang Teknologi adalah aktifitas atau kajian yang menggunakan pengetahuan sains untuk tujuan menggunakan pengetahuan sains untuk tujuan praktis dalam industri, pertanian, perobatan, praktis dalam industri, pertanian, perobatan, perdagangan dan lain-lain. perdagangan dan lain-lain.

Ia juga dapat didefinisikan sebagai kaedah atau Ia juga dapat didefinisikan sebagai kaedah atau proses menangani suatu masalah teknis yang proses menangani suatu masalah teknis yang berasaskan kajian saintifik termaju seperti berasaskan kajian saintifik termaju seperti menggunakan peralatan elektronik, proses kimia, menggunakan peralatan elektronik, proses kimia, manufaktur, permesinan yang canggih dan lain-manufaktur, permesinan yang canggih dan lain-lainlain

Page 6: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Istilah teknologi merupakan produk Ilmu Pengetahuan. Istilah teknologi merupakan produk Ilmu Pengetahuan. Dari sudut budaya, teknologi merupakan salah satu unsur Dari sudut budaya, teknologi merupakan salah satu unsur

budaya sebagai hasil penerapan praktis dari Ilmu budaya sebagai hasil penerapan praktis dari Ilmu Pengetahuan. Pengetahuan.

Meskipun pada dasarnya teknologi jg memiliki karakteristik Meskipun pada dasarnya teknologi jg memiliki karakteristik obyektif dan netral, tapi dalam situasi tertentu teknologi obyektif dan netral, tapi dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan Ilmu Pengetahuan kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan teknologi.dengan teknologi.

Teknologi dpt membawa dampak positif (kesejahteraan) Teknologi dpt membawa dampak positif (kesejahteraan) dan negatif (ketimpangan dalam kehidupan manusia dan dan negatif (ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta.

TeknologiTeknologi

Page 7: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Seni adalah hasil ungkapan akal budi manusia Seni adalah hasil ungkapan akal budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang yang identik dengan ekspresi jiwa seseorang yang identik dengan keindahan. keindahan.

Keindahan yg hakiki adalah kebenaran. Keindahan yg hakiki adalah kebenaran.

SeniSeni

Page 8: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Alam micro macro

Devine BookScience & Tech

Physical Laws (Kauniyah)

Spiritual Laws (Din)

Laws of NatureLaws of Nature

Work of God

Words of God

Ghair Mathluw Matluw

Exp

lain

ed in

756

Aya

s of

Qur

anE

xpla

ined

in75

6 A

yas

of Q

uran

Explained in 150 A

yas of Quran

Explained in 150 A

yas of Quran

Hukum gravitasi, rotasi, daur ulang dls

Hukum gravitasi, rotasi, daur ulang dls

Larangan membunuh,Zina dan korupsi

Page 9: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Allah telah menciptakan alam (mikro dan makro) dalam jumlah jenis dan items yang sangat spektakuler. Dalam tempo enam hari (QS. 11 : 7).

Supaya alam berjalan dengan tertib maka Allah membuat seperangkat aturan (law). Aturan Allah terbagi dua katagori:

Pertama :  Hukum Alam (hukum Kauniyah, ghair mathluwwi = tidak tertulis) tetapi melekat pada alam itu sendiri.

Beberapa contoh hukum alam adalah hukum gravitasi, hukum rotasi, hukum daur, dll.

Kedua : Hukum agama (hukum Qur'aniyah) yang tertulis (mathluwwi ) di dalam kitab-kitab Allah

Contohnya, seperti larangan berzina, riba, mengumpat dan perintahj berdzikir, shalat, sabar, tawakkal, dll

Page 10: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Semua hukum Allah, baik hukum Kauniyah maupun Qur'aniyah BERSIFAT ABSOLUT memiliki sifat yang sama yakni

1.Pasti (exact).

"Sesungguhnya Aku menciptakan sesuatu menurut ketentuan yang pasti (QS. 54 : 49).

1.Tetap, yakni tidak berubah sepanjang waktu (QS. 48 : 23).

2.Objektif, yaitu berlaku kepada apa dan siapa saja (QS. 15:21).

Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum Agama.

Page 11: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Kalau sesekali ada perubahan hukum Alam seperti nabi Ibrahim dibakar api tidak mati karena apinya menjadi

dingin,  itu adalah sunnatullah yang khusus yakni gabungan hukum alam (hukum fisika) dan hukum spiritual,

sebagai upaya Allah SWT untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya. Pada kejadian berikutnya tetap mengikuti

hukum alam murni.

Segenap alam  baik yang ada di langit dan di bumi, secara fisik telah taat kepada hukum alam. Demikian pula

di dalam tubuh manusia sendiri hukum alam berjalan secara otomatis. Manusia telah menaati hukum alam

tersebut, baik disadari maupun tidak, baik diridhai (thau'an) maupun dibenci (karhan), seperti hukum alam

dalam tubuh tetap berlaku. (QS. 3 : 83).

Page 12: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Perbedaan hukum Alam dengan hukum Agama adalah dalam hal time respons (reaksi waktu). Reaksi atau  akibat

hukum Alam jauh  lebih cepat daripada hukum Agama.

Akibat pelanggaran hukum alam dapat cepat dibuktikan melalui pengamatan  panca indera atau bersifat empirik. Karena bersifat empirik,

maka orang mudah meyakini (mengimani) kebenaran hukum alam. Sikap percaya ini kemudian melahirkan sikap hati-hati menghadapi

hukum alam. Sikap hati-hati itu disebut taqwa.

Lain dengan hukum Al-Qur’an, reaksi akibat pelanggaran hukum Al-Qur’an tidak secepat hukum alam, bahkan ada yang baru bisa dibuktikan di akhirat nanti. Karena akibatnya lambat maka manusia kurang percaya

(kurang iman) terhadap hukum Al-Qur’an. Akibatnya lebih jauh adalah manusia kurang berhati-hati (tidak taqwa) kalau berhadapan dengan hukum Al-Qur’an. Dalam keseharian terbukti bahwa orang lebih takut

meminum racun daripada memakan uang riba. Padahal memakan uang riba juga berbahaya, tetapi karena akibat makan riba sangat lambat

maka orang kurang hati-hati terhadap uang riba.

Page 13: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Azas Kesatuan (Tauhidullah) antara aturan Agama dan Aturan Alam

Hukum alam adalah ciptaan Allah, dan hukum Al-Qur’an (Quraniyah) adalah firman Allah. Karena itu, secara logika tidak mungkin kedua hukum itu bertentangan.

Apa-apa yang dilarang oleh Al-Qur’an pasti bagus menurut hukum Alam, sebaliknya apa-apa yang dilarang oleh Al-Qur’an pasti buruk menurut hukum Alam. Apa yang dianggap berbahaya menurut hukum Alam pasti oleh Al-Qur'an diharamkan. Sebaliknya apa-apa yang baik menurut hukum Alam,  pasti dianjurkan oleh Al-Qur'an.

Inilah azas kesatuan atau disebut azas tauhidullah. Dengan demikian dalam segala aktivitas manusia harus menyelaraskan dengan kedua hukum tersebut secara bersamaan

Page 14: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Sungguh banyak manusia di dunia ini yang membuat aturan menurut ratio yang dipandu

oleh nafsu syaithaniyah, akibatnya  banyak produk hukum/ aturan yang berbahaya bagi

kehidupan manusia, misalnya kebolehan aborsi, membiarkan praktik riba, mentolelir minuman

keras, melarang poligami, dll.  Dalam hal ini, seorang mukmin wajib memiliki

keyakinan tanpa sedikit pun ragu, bahwa hukum Al-Qur'an adalah yang paling baik, selaras

dengan hukum Alam, dan paling cocok dengan sifat tabi'at manusia yang fitrah dan hanief

(lurus).

Page 15: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Karena hukum Allah terbagi dua maka Ilmu-ilmu Allah pun terbagi dua yakni Ilmu Kauniyah seperti Matematika,

Fisika, Biologi, Geologi, Kedokteran serta Ilmu-illmu Qur'aniyah seperti Ulumul Qur'an, Ulumul Hadits,

dan Syari'ah,  Kedua gugusan ilmu itu mustahil bertentangan. Kalau ada pertentangan antara keduanya pasti konklusi salah atau kedua ilmu itu ada yang salah. Dengan demikian sebenarnya tidak ada dikhotomi ilmu.

Apabila manusia berpaling dari hukum Allah yang absolut,  lantas mengambil hukum produk berfikir filosofis 

manusia yang oleh Allah dikatagorikan sebagai hukum Jahiliyah, yang bersifat relatif (mudah berubah),  maka

pasti manusia  akan mengalami kehidupan yang sempit dan menyesakkan (ma'isyatan dhanka).

Page 16: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Eksistensi Hukum Al-Qur’an bagi Manusia :Sejak manusia lahir, Allah telah membekali manusia dengan

petunjuk yang bersifat naluri (instinc, gharizah, ilham), sehingga bayi bisa menete tanpa belajar lebih dahulu. Ini disebut hidayah

ilham atau hidayah wizdan. Tidak cukup dengan naluri, Allah pun memberikan pancaindera. Dengan petunjuk panca indera

manusia bisa melihat, mendengar, mencium, meraba, dan merasa. Ini disebut hidayah Hawas.

  Kedua hidayah di atas tidak bisa membuat manusia lebih eksis, maka manusia memerlukan akal agar mampu memahami

hukum-hukum alam dengan baik. Dengan akalnya, manusia bisa melahirkan saintek dan seni. Ini disebut hidayah aqli. Akan tetapi pada kenyataannya karena daya nalar manusia sangat terbatas, 

maka akal manusia tidak sanggup menembus persoalan yang berada di luar jangkauan akal, misalnya tentang hakikat hidup,

soal jin, syurga, neraka, dll. Oleh karena itu,  manusia memerlukan hidayah agama (din/ adyan).

Page 17: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Selanjutnya kita melihat realita di lapangan,  bahwa orang yang sudah mengetahui ilmu agama pun banyak

yang tidak mau mengamalkan ilmu yang dimilikinya, sering terjadi pertentangan antara ilmu dengan amalnya. 

Oleh karena itu manusia memerlukan hidayah Taufiq, yakni petunjuk dari Allah SWT yang langsung masuk ke dalam hatinya agar seseorang  mau melaksanakan ilmu

agamanya. Kemauan untuk mengamalkan ilmu itu disebut hidayah Taufiq (cocok antara ilmu dan amalnya).

Dengan demikian, hidayah yang diperlukan manusia ada lima macam yakni (1). Hidayah Ilhami (wizdan) (2).

Hidayah Hawas (Pancaindera). (3). Hidayah Aqli  (4).  Hidayah Din (adyan) (5). Hidayah Taufiq.

Page 18: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Hidayah Din (Adyan) yang terdapat di dalam Al-Qur’an bersifat absolut , lurus (shirat al-mustaqim) dan mustahil salah.

Fungsi hukum Al-Qur’an adalah  untuk mengatur prilaku manusia, baik dalam soal makan dan minum, rumah tangga, berdagang, soal kenegaraan dan hubungan antar negara. Lebih rinci lagi hukum Al-Qur’an (adyan) berfungsi untuk:(1).  Menjaga keselamatan jasad (hifzdu al-jasad). Untuk itu Allah melarang berkelahi, membunuh, dan memerintah penegakkan hukum secara tegas dan adil,  termasuk hukum qishash dan hudud. 

(2).  Menjaga keselamatan psikis (hifzdu an-Nafs). Salah satunya adanya aturan berdzikir, tawakkal, sabar, qanaah, dan syukur nikmat.

(3). Menjaga keselamatan harta (hifdzu al-mal). Salah satunya adalah aturan jual beli,  larangan riba, dan larangan mencuri. 

(4). Menjaga keturunan (Hifdzu an-Nasal), Salah satunya adalah aturan pernikahan dan larangan berzina.

(5). Menjaga aqal (hifdzu  'aqli). Salah satunya adalah keharusan untuk terus menerus mencari ilmu dan  larangan  meminum khamr

Page 19: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

MISI MANUSIAMISI MANUSIA

Manusia diutus untuk 2 hal:Manusia diutus untuk 2 hal:

1. Sebagai hamba Allah1. Sebagai hamba Allah    ““Tidak Aku jadikan jin dan manusia itu melainkan agar Tidak Aku jadikan jin dan manusia itu melainkan agar

mereka beribadah kepadaKu”  mereka beribadah kepadaKu”  (Ad Dzariat: 56)(Ad Dzariat: 56)

2. Sebagai khalifah Allah2. Sebagai khalifah Allah    ““Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah

di muka bumi ini.” di muka bumi ini.” (Al Baqarah: 30)(Al Baqarah: 30)

Page 20: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Peran Sains & TeknologiPeran Sains & Teknologi ““Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-serta silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi kalangan ulul albab. Yaitu tanda (Kebesaran Allah) bagi kalangan ulul albab. Yaitu

mereka yang hatinya selalu bersama Allah di waktu berdiri, mereka yang hatinya selalu bersama Allah di waktu berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua

dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka perliharalah kami dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka perliharalah kami dari azab nerakadari azab neraka..

(QS Al Imron 190-191)(QS Al Imron 190-191)

Melalui pengamatan, kajian dan pengembangan Melalui pengamatan, kajian dan pengembangan sains dan teknologi, Allah menghendaki manusia sains dan teknologi, Allah menghendaki manusia dapat lebih merasakan kebesaran, kehebatan dan dapat lebih merasakan kebesaran, kehebatan dan keagunganNyakeagunganNya

Page 21: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Be-IPTEKS = BeribadahBe-IPTEKS = Beribadah

Abuya Syeikh Imam Ashari Muhammad At Tamimi Abuya Syeikh Imam Ashari Muhammad At Tamimi menegaskanbahwa semua aktifitas keseharian kita termasuk menegaskanbahwa semua aktifitas keseharian kita termasuk mengkaji dan mengembangkan sains dan teknologi dapat bernilai mengkaji dan mengembangkan sains dan teknologi dapat bernilai ibadah bahkan perjuangan di sisi Allah bila memenuhi 5 syarat ibadah bahkan perjuangan di sisi Allah bila memenuhi 5 syarat berikut:berikut:

1. Niat yang lurus, yaitu karena untuk membesarkan Allah. 1. Niat yang lurus, yaitu karena untuk membesarkan Allah.

SabdaRasulullah SAW :SabdaRasulullah SAW :

“ “Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung dengan niatnya dan Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung dengan niatnya dan yang didapat setiap orang itu sesuai dengan apa yang dia niatkan”yang didapat setiap orang itu sesuai dengan apa yang dia niatkan”

2. Pelaksanaannya benar-benar di atas landasan syariat2. Pelaksanaannya benar-benar di atas landasan syariat

   atau tidak bertentangan dengan aturan Allahatau tidak bertentangan dengan aturan Allah

Page 22: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

3. Perkara atau subyek yang menjadi tumpuan untuk 3. Perkara atau subyek yang menjadi tumpuan untuk dilaksanakan atau dikaji itu mestilah mendapat keridhaan dilaksanakan atau dikaji itu mestilah mendapat keridhaan Allah. Allah.

Subyek yang paling utama mestilah suci agar benar-benar Subyek yang paling utama mestilah suci agar benar-benar menjadi ibadah kepada Allah.menjadi ibadah kepada Allah.

4. Natijah (Hasil) mesti baik karena merupakan 4. Natijah (Hasil) mesti baik karena merupakan pemberian Allah kepada hamba-Nyapemberian Allah kepada hamba-Nya. .

Setelah itu, hamba-hamba yang dikaruniakan rahmat itu Setelah itu, hamba-hamba yang dikaruniakan rahmat itu wajib bersyukur kepada ALLAH dengan berzakat, wajib bersyukur kepada ALLAH dengan berzakat, melakukan korban, serta membuat berbagai amal . Jika melakukan korban, serta membuat berbagai amal . Jika aktifitas tersebut menghasilkan ilmu yang dicari maka ilmu aktifitas tersebut menghasilkan ilmu yang dicari maka ilmu itu hendaklah digunakan sesuai dengan yang diridhai Allah.itu hendaklah digunakan sesuai dengan yang diridhai Allah.

5. Tidak meninggalkan atau melalaikan ibadah-ibadah shalat, 5. Tidak meninggalkan atau melalaikan ibadah-ibadah shalat, puasa, zakat dan sebagainyapuasa, zakat dan sebagainya..

Be-IPTEKS = BeribadahBe-IPTEKS = Beribadah

Page 23: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Posisi Umat IslamPosisi Umat Islam Menurut Prof. Dr. Abdus Salam, umat Islam tertinggal Menurut Prof. Dr. Abdus Salam, umat Islam tertinggal

dalam bidang sains dan teknologi karena beberapa sebab dalam bidang sains dan teknologi karena beberapa sebab diantaranya:diantaranya:

1. Tidak mempunyai komitmen terhadap sains, baik 1. Tidak mempunyai komitmen terhadap sains, baik sains terapan maupun sains murnisains terapan maupun sains murni

2. Tidak memiliki hasrat yang kuat untuk mengusahakan 2. Tidak memiliki hasrat yang kuat untuk mengusahakan tercapainya kemandirian sains dan teknologi (tercapainya kemandirian sains dan teknologi (self self reliancereliance))

3. Tidak membangunkan kerangka institutional dan 3. Tidak membangunkan kerangka institutional dan legal yang cukup untuk mendukung perkembangan legal yang cukup untuk mendukung perkembangan sainssains

4. Menerapkan cara yang tidak tepat dalam menjalankan 4. Menerapkan cara yang tidak tepat dalam menjalankan manajemen kegiatan di bidang sains dan teknologimanajemen kegiatan di bidang sains dan teknologi

Page 24: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Posisi Umat Islam Posisi Umat Islam Menurut Prof Baiquni dalam bukunya Al Qur’an Ilmu Menurut Prof Baiquni dalam bukunya Al Qur’an Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi menguraikan bahwa diantara Pengetahuan dan Teknologi menguraikan bahwa diantara sebab tertinggalnya umat Islam dalam bidang sains dan sebab tertinggalnya umat Islam dalam bidang sains dan teknologi adalah:teknologi adalah:

1.1. Adanya dikotomi di kalangan ulama Islam yang mungkin Adanya dikotomi di kalangan ulama Islam yang mungkin tidak begitu memahami atau salah faham terhadap buah tidak begitu memahami atau salah faham terhadap buah fikiran Imam Al Ghazali, sehingga mereka memisahkan fikiran Imam Al Ghazali, sehingga mereka memisahkan ilmu-ilmu agama dari sains dan teknologi. ilmu-ilmu agama dari sains dan teknologi.

2.2. Embargo sains dan teknologi yang dibuat oleh negara-Embargo sains dan teknologi yang dibuat oleh negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang, lebih-negara maju terhadap negara-negara berkembang, lebih-lebihlagi negara umat Islam lebihlagi negara umat Islam

3.3. Jumlah pakar sains di negara-negara Islam jauh lebih kecil Jumlah pakar sains di negara-negara Islam jauh lebih kecil dari pada yang ada di negara-negara bukan Islamdari pada yang ada di negara-negara bukan Islam

4.4. Institusi pendidikan sains dan teknologi di negara-negara Institusi pendidikan sains dan teknologi di negara-negara Islam jauh lebih kecil dari pada yang ada di negara-negara Islam jauh lebih kecil dari pada yang ada di negara-negara bukan Islambukan Islam

Page 25: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Sebab KetertinggalanSebab Ketertinggalan Sebab dasar yang menyebabkan umat Islam khususnya Sebab dasar yang menyebabkan umat Islam khususnya

ilmuwan, teknolog dan industrialis Islam tertinggal dari ilmuwan, teknolog dan industrialis Islam tertinggal dari pada orang bukan Islam diantaranya :pada orang bukan Islam diantaranya :

1. Motivasi atau pendorong yang salah.1. Motivasi atau pendorong yang salah.

Kebanyakan umat Islam belajar sains dan teknologi Kebanyakan umat Islam belajar sains dan teknologi karena sebab-sebab yang diuraikan dalam no.1 karena sebab-sebab yang diuraikan dalam no.1 sampai 6, yaitu karena mabuk ilmu,mengejar sampai 6, yaitu karena mabuk ilmu,mengejar harta, jabatan, nama, agar tidak bodoh serta harta, jabatan, nama, agar tidak bodoh serta karena bangsadan negara. Tidak ada atau hampir karena bangsadan negara. Tidak ada atau hampir tidak ada yang betul-betul karena Allah Tuhannya, tidak ada yang betul-betul karena Allah Tuhannya, yang inginkan redho, cinta dan takutkan Allahyang inginkan redho, cinta dan takutkan Allah

Page 26: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

2. Sistem Pendidikan dan Pengajaran yang salah2. Sistem Pendidikan dan Pengajaran yang salah

Kesuksesan besar sistem pendidikan suatu negara ialah bila Kesuksesan besar sistem pendidikan suatu negara ialah bila dapat melakukan pembangunan insaniah manusia sesuai dapat melakukan pembangunan insaniah manusia sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga mereka mengalami dengan kehendak Tuhan sehingga mereka mengalami perubahan jiwa, fikiran dan fisik. perubahan jiwa, fikiran dan fisik.

Insaniahnya dibangunkan sehingga mempunyai ciri-ciri Insaniahnya dibangunkan sehingga mempunyai ciri-ciri malaikat, akalnya dibangunkan dengan ilmu-ilmu yang malaikat, akalnya dibangunkan dengan ilmu-ilmu yang canggih,b ermanfaat, selamat dan menyelamatkan dan canggih,b ermanfaat, selamat dan menyelamatkan dan fisiknya dibangunkan sehingga menjadi sehat dan kuat untuk fisiknya dibangunkan sehingga menjadi sehat dan kuat untuk beribadah kepada Allah dan berkhidmat kepada sesama beribadah kepada Allah dan berkhidmat kepada sesama makhluk. makhluk.

Jadilah dia insan bertaqwa yang dibantu Allah sehingga Allah Jadilah dia insan bertaqwa yang dibantu Allah sehingga Allah anugerahkan ilmu-ilmu yang canggih danunggul seperti yang anugerahkan ilmu-ilmu yang canggih danunggul seperti yang Allah janjikan dalam Al Qur’anAllah janjikan dalam Al Qur’an

Sebab KetertinggalanSebab Ketertinggalan

Page 27: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

3.Kaedah atau teknik yang digunakan tidak tepat3.Kaedah atau teknik yang digunakan tidak tepat Sistem pendidikan umat Islam sekarang ini menghasilkan yang lemah Sistem pendidikan umat Islam sekarang ini menghasilkan yang lemah

walaupun mereka banyak mengetahui Ilmu Pengetahuan, teknologi, walaupun mereka banyak mengetahui Ilmu Pengetahuan, teknologi, ilmu Islam, hafal Qur’an dan hafal hadisilmu Islam, hafal Qur’an dan hafal hadis

Bagaimana kaedah Rasulullah SAW mendidik para sahabat? Bagaimana kaedah Rasulullah SAW mendidik para sahabat? 

Rasulullah SAW mendidik para sahabat dan anggota Rasulullah SAW mendidik para sahabat dan anggota masyarakatkebanyakannya secara tidak formal, di semua tempat : di masyarakatkebanyakannya secara tidak formal, di semua tempat : di atas unta, dimasjid, di pasar, di kedai-kedai, waktu istirahat, ketika atas unta, dimasjid, di pasar, di kedai-kedai, waktu istirahat, ketika musafir, di majliskenduri, di majlis kematian, di medan perang, dan musafir, di majliskenduri, di majlis kematian, di medan perang, dan lain-lain. Hal inilahyang dilakukan dan diteruskan oleh para sahabatlain-lain. Hal inilahyang dilakukan dan diteruskan oleh para sahabat

Sistem pendidikan Rasulullah SAW ini kelihatan mempunyai maksud untuk Sistem pendidikan Rasulullah SAW ini kelihatan mempunyai maksud untuk melahirkan manusia yang mengamalkan ilmunya. Baginda tidak melahirkan manusia yang mengamalkan ilmunya. Baginda tidak menekankan ilmu yang tinggi atau ilmu yang banyak, sebaliknya memberi menekankan ilmu yang tinggi atau ilmu yang banyak, sebaliknya memberi keutamaan kepada pengamalan ilmu. Hasil dari mengamalkan ilmu itu, keutamaan kepada pengamalan ilmu. Hasil dari mengamalkan ilmu itu, terbentuklah manusia yang bertaqwa. Bila ilmu itu diamalkan, maka Allah terbentuklah manusia yang bertaqwa. Bila ilmu itu diamalkan, maka Allah akan beri lagi dia bermacam-macam ilmu yang dia belum ketahui. Sabda akan beri lagi dia bermacam-macam ilmu yang dia belum ketahui. Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Naim:Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Naim:

Barang siapa yang mengamalkan apa yang dia tahu nescaya Allah akan Pusakakan ilmu yang dia Barang siapa yang mengamalkan apa yang dia tahu nescaya Allah akan Pusakakan ilmu yang dia tidaktahu (ilmu yang dia tidak belajar)tidaktahu (ilmu yang dia tidak belajar)

Sebab KetertinggalanSebab Ketertinggalan

Page 28: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

4. Ilmu yang dipelajari tidak dikaitkan dengan Allah4. Ilmu yang dipelajari tidak dikaitkan dengan Allah

Walaupun umat Islam yang bersholat selalu berjanji bahwa hidup, mati, Walaupun umat Islam yang bersholat selalu berjanji bahwa hidup, mati, ibadahnya adalah hanya untuk Allah saja, tetapi dalam aktifitas keseharian ibadahnya adalah hanya untuk Allah saja, tetapi dalam aktifitas keseharian mereka, jarang sekali mereka kaitkan dengan Allah. Belajar tauhid, syariat mereka, jarang sekali mereka kaitkan dengan Allah. Belajar tauhid, syariat dan tasawuf semata-mata atas dasar ilmu sehingga hati tidak merasa dan tasawuf semata-mata atas dasar ilmu sehingga hati tidak merasa kebesaran dan keagungan Allah. kebesaran dan keagungan Allah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka kaji sehari-hari tidak Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka kaji sehari-hari tidak menambah rasa cinta dan takut kepada Allah di hati mereka. Lebih-lebih menambah rasa cinta dan takut kepada Allah di hati mereka. Lebih-lebih lagi merasakan kebesaran Allah melalui alam ciptaaanNya. Dalam lagi merasakan kebesaran Allah melalui alam ciptaaanNya. Dalam mengkaji hewan, tumbuhan, manusia dan alam semesta, fikiran dan hati mengkaji hewan, tumbuhan, manusia dan alam semesta, fikiran dan hati mereka tidak mengaitkannya dengan kebesaran dan keagungan Allah. mereka tidak mengaitkannya dengan kebesaran dan keagungan Allah. Bahkan ada diantara mereka yang tenggelam karena terlalu asyik dengan Bahkan ada diantara mereka yang tenggelam karena terlalu asyik dengan ilmu mereka sehingga melupakan atau menyepelekan waktu pertemuan ilmu mereka sehingga melupakan atau menyepelekan waktu pertemuan resmi dengan Allah yang lima kali sehari. Sholat tidak menjadi amalan resmi dengan Allah yang lima kali sehari. Sholat tidak menjadi amalan yang paling utama yang mesti diprioritaskan waktunya dan diusahakan yang paling utama yang mesti diprioritaskan waktunya dan diusahakan khusyuknya oleh para saintis dan teknolog. Akhirnya bila urusan khusyuknya oleh para saintis dan teknolog. Akhirnya bila urusan dengan Allah tidak kita selesaikan dengan baik, maka urusan-urusan lain dengan Allah tidak kita selesaikan dengan baik, maka urusan-urusan lain tidak dibantu oleh Allahtidak dibantu oleh Allah

Sebab KetertinggalanSebab Ketertinggalan

Page 29: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Ilmuwan MuslimIlmuwan Muslim

Sang ilmuwan Muslim terkemuka di abad ke-17 M Sang ilmuwan Muslim terkemuka di abad ke-17 M itu biasa dipanggil Katip Celebi. Sejatinya, ia itu biasa dipanggil Katip Celebi. Sejatinya, ia bernama Mustafa bin Abdallah. Katip merupakan bernama Mustafa bin Abdallah. Katip merupakan geografer dan sejarawan agung yang dimiliki geografer dan sejarawan agung yang dimiliki Kekahlifahan Turki Usmani di masa kejayaaannya. Kekahlifahan Turki Usmani di masa kejayaaannya. Selain dikenal dengan nama  Katip Celebi, saintis Selain dikenal dengan nama  Katip Celebi, saintis Muslim itu juga kerap disapa Hajji KhalifaMuslim itu juga kerap disapa Hajji Khalifa

Katip CelebiKatip Celebi

Page 30: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Adikarya Sang Cendekiawan

* Jihannuma (Penampakan Dunia). Buku ini mengkaji dan membahas keadaan geografi dan penduduknya di Kekhalifahan Turki Usman yang sangat luas.* Lawami al-Nur ( Pembiasan Cahaya). Buku ini dikerjakan Katip bersama kawannya Mehmed Ihlas Efendi dan diterjemahkan dari Atlas Minor karya G. Mercator-J. Hondius. Karya ini meliputi kondisi geografi negara-negara di Eropa.* Muntahab-i Bahriye. Buku ini dikerjakan Katip saat melakukan ekspedisi militer ke Pulau Kreta. Buku tersebut ditulis dalam rangka memahami keadaan  wilayah Mediterania.* Fazlakat al-Tawarih ( Rangkuman Sejarah). Buku ini berisi sejarah umum dunia Islam mencakup periode ketika alam semesta diciptakan.* Fazlaka ( Rangkuman ). Buku ini mengungkap sejarah Khalifah  TurkiUsmani antara 1592 hingga 1655 M.* Takvim al-Tawarih (Almanak Sejarah). Buku ini berisi rangkaian kejadian yang disusun secara kronologis sejak zaman Nabi Adam sampai tahun 1648 M. Karya ini sudah ditejemahkan ke dalam bahasa Latin, Italia dan Prancis.* Tuhfat al-Kibar fi Asfar al-Bihâr ( Hadiah untuk yang agung dalam ekspedisi militer angkatan laut).Karya ini ditulis untuk menghilangkan pandangan negatif terhadap angkatan laut setelah kegagalannya menaklukkan Pulau Kreta. Selain itu, karya ini juga dibuat untuk mengingatkan kejayaan angkatan laut mereka di masa lalu serta memberikan informasi guna memperkuat angkatan laut kekhalifahan.* Irshad al-hiyara ila tarah al-Yunan wa al-Rum wa al-Nasara (Panduan terbaik sejarah Yunani, Bizantium dan Orang Kristen). Buku ini ditulis dengan tujuan memberikan informasi kepada kekhalifahan Utsmani tentang agama orang-orang Barat termasuk kehidupan sosial dan politiknya.* Tarih Kostantiniyya wa Kayasira ( Sejarah Istanbul dan Para Kaisar). Buku ini ditulis Katip untuk menjelaskan tentang Istanbul. Buku ini juga meliputi penyebaran Islam, runtuhnya Bulgaria, Bizantium, Seljuk, Perang Salib, kanal-kanal, serta peristiwa kebakaran di Istanbul. Dalam karyanya berjudul Muluk-i Kuffar Tarihi ( Sejarah Raja-raja Orang Kafir ), dia menerjemahkan sebagian buku sejarah Eropa berjudul Chronik karya Johann Carion.* Tuhfat al-Ahyar fi al-Hikam wa al-Amsal wa al-Ash'ar ( Hadiah istimewa dari kata-kata bijak, kata-kata mutiara dan puisi). Buku ini merupakan kamus yang disusun secara ensiklopedia berisi humor, filsafat , legenda, dunia satwa, anekdot, juga mutiara kehidupan.* Kashf al-Zunun (Pengungkapan Asumsi).Buku ini berisi informasi mengenai bibliografi dunia Islam. Buku ini, dikerjakan oleh Katip selama dua puluh tahun. Selain itu dia juga menulis Sullam al-Wusul ila Tabakat al-Fuhul (Makna keberhasilan bagi orang-orang terbaik) yang berisi tentang biografi pengarang-pengarang buku yang menginspirasi karya-karyanya

Page 31: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلىسينا : Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab سينا بن الله عبد بن الحسين علي Ibnu Sina .(أبوlahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb)

Ibnu SinaIbnu Sina

Patung Ibnu Sina di Duishambe

Page 32: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Al FarghaniAl Farghani Abu'l-Abbas Ahmad ibnu Muhammad ibnu Kathir Al-Farghani

adalah insinyur sipil terkemuka yang terlahir di Farghana, Tansoksiana. Orang Barat biasa menyebutnya Al-Fraganus. Sebelum terjun dalam bidang teknik sipil, sejatinya Al-Farghani adalah seorang astronom. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum (Elemen-elemen Astronomi).

Pada tahun 987 M, Ibnu Al-Nadim mengungkapkan, Al-Farghani berhasil menulis dua buku penting dalam bidang teknik yakni, Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti dan Kitab Amal Al-Rukhmat atau 'Book on the Construction of Sun-dials.

Page 33: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Abul Wafa Al BuzjaniAbul Wafa Al Buzjani

Ia adalah seorang ahli matematika Muslim yang fenomenal pada abad ke-10 M. “Ia adalah salah satu matematikus terhebat yang dimiliki perabadan Islam,” papar Bapak Sejarah Sains, George Sarton dalam bukunya bertajuk “Introduction to the History of Science.

Abul Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya. Kiprah dan pemikirannya di bidang sains diakui peradaban Barat.

Abul Wafa tercatat sebagai matematikus pertama yang mencetuskan rumus umum sinus. Selain itu, sang matematikus pun mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimel kedelapan. Yang lebih mengagumkan lagi, Abul Wafa membuat studi khusus tentang tangen serta menghitung sebuah tabel tangen.

Abul Wafa tumbuh besar di era bangkitnya sebuah dinasti Islam baru yang berkuasa di wilayah Iran. Dinasti yang bernama Buwaih itu berkuasa di wilayah Persia -- Iran dan Irak – pada tahun 945 hingga 1055 M. Kesultanan Buwaih menancapkan benderanya di antara periode peralihan kekuasaan dari Arab ke Turki.

Page 34: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Sumber Ilmu PengetahuanSumber Ilmu Pengetahuan Dalam Islam sumber ilmu yaitu akal dan wahyu,keduanya Dalam Islam sumber ilmu yaitu akal dan wahyu,keduanya

tdk boleh dipertentangkan.Manusia diberi kebebasan dlm tdk boleh dipertentangkan.Manusia diberi kebebasan dlm mengembangkan akal budinya sesuai dg tuntunan Al-mengembangkan akal budinya sesuai dg tuntunan Al-Qur’an danSunnah Rosul.Pemikiran Islam ada yang bersifat Qur’an danSunnah Rosul.Pemikiran Islam ada yang bersifat abadi,kebenarannya bersifat mutlak karena dari wahyu abadi,kebenarannya bersifat mutlak karena dari wahyu Allah.Ada yg bersifat perolehan tingkat kebenarannya Allah.Ada yg bersifat perolehan tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relatif) karena bersumber dari akal pikiran bersifat nisbi (relatif) karena bersumber dari akal pikiran manusia.manusia.

Dlm Islam IPTEKS adalah hasil pengembangan potensi Dlm Islam IPTEKS adalah hasil pengembangan potensi manusia yg diberikan Allah berupa akal budi.Prestasi manusia yg diberikan Allah berupa akal budi.Prestasi gemilang dlm pengembangan IPTEKS ,hakikatnnya tdk lebih gemilang dlm pengembangan IPTEKS ,hakikatnnya tdk lebih dari sekedar menemukan bagai mana sunnatullah itu dari sekedar menemukan bagai mana sunnatullah itu terjadi di alam semesta ini,bukan merancang atau terjadi di alam semesta ini,bukan merancang atau menciptakan suatu hukum baru diluar sunnatullah(hukum menciptakan suatu hukum baru diluar sunnatullah(hukum Allah/hukum alam) mengapa manusia menyombongkan Allah/hukum alam) mengapa manusia menyombongkan diri?diri?

Page 35: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Muhammad Al KarajiMuhammad Al Karaji

Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi.

Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century, mengungkapkan, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi.

Salah seorang ilmuwan Muslim yang menjadi perintis di bidang mesin air adalah Muhammad al-Karaji. Ia adalah seorang ahli matematika dan juga ahli mesin. Menurut Abattouy, pada masa itu, al-Karaji sudah mampu menjelaskan tentang air bawah tanah dan segala perlengkapannya.

Ilmuwan bernama lengkap Abu Bakr Muhammad b al-Hasan (al-Husayn) itu adalah seorang ahli matematika dan ahli mesin terkemuka. Di usianya yang masih muda, ia telah melanglang buana ke Baghdad. Di pusat pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah, yang saat itu dikuasai Dinasti Buwaih, ia memegang posisi tinggi dalam bidang administrasi, sekitar tahun 402 H/1011-12 M. Setelah itu dia kembali ke tanah kelahirannya.

Al-Karaji diyakini telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peradaban Islam dan umat manusia saat tinggal di Baghdad. Risalah pentingnya dalam aljabar telah didedikasikan kepada wazir Fakhr al-Mulk, menteri Baha'al-Dawla, penguasa Dinasti Buwaih di Baghdad (wafat 406 H/1015 M).

Al-Karaji meninggalkan pemerintah Abbasiyah untuk hidup dalam apa yang digambarkannya sebagai "mountain countries". Dia telah menyumbangkan pemikirannya dalam bidang hidrologi dan matematika

Page 36: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung
Page 37: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung
Page 38: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

B.Integrasi Iman,Ilmu,Teknologi dan SeniB.Integrasi Iman,Ilmu,Teknologi dan Seni

Dalam pandangan Islam ,antara agama,Ilmu pengetahuan ,teknologi Dalam pandangan Islam ,antara agama,Ilmu pengetahuan ,teknologi dan seni terdapat hubungan yg harmonis dan dinamis yg terintegrasi dan seni terdapat hubungan yg harmonis dan dinamis yg terintegrasi dlm suatu sistem yg disebut dinul Islam.Di dalamnya terkandung tiga dlm suatu sistem yg disebut dinul Islam.Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah,syariah dan akhlak(iman ,ilmu&amal shalih).unsur pokok yaitu akidah,syariah dan akhlak(iman ,ilmu&amal shalih).

Islam merupakan ajaran yang Islam merupakan ajaran yang sempurna,kesempurnaannyanterkandung dlm inti ajarannya .Ada 3 sempurna,kesempurnaannyanterkandung dlm inti ajarannya .Ada 3 intiajaran Islam yaitu Iman,Islam dan Ikhsan,ketiga inti ajaran intiajaran Islam yaitu Iman,Islam dan Ikhsan,ketiga inti ajaran itudisebut Dinul Islam.Sebagaimana digambarkan dalam Al-itudisebut Dinul Islam.Sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an;ArtinyaQur’an;Artinya

“ “Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yg baik(Dinul Islam) seperti sebatang pohon yg baik,akarnya kalimat yg baik(Dinul Islam) seperti sebatang pohon yg baik,akarnya kokoh(menghujam ke bumi)dan cabangnya menjulang ke langit.pohon kokoh(menghujam ke bumi)dan cabangnya menjulang ke langit.pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dg seizin Tuhannya.Allah itu mengeluarkan buahnya setiap musim dg seizin Tuhannya.Allah membuat perumpamaan –perumpamaan itu agar manusia selalu membuat perumpamaan –perumpamaan itu agar manusia selalu ingat(QS>14;24-25).ingat(QS>14;24-25).

Page 39: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Ayat diatas mengindentikkan bahwa Ayat diatas mengindentikkan bahwa Iman adalah akar,Ilmu adalah pohon Iman adalah akar,Ilmu adalah pohon yg mengeluarkan dahan dan cabang-yg mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu cabang ilmu pengetahuan.Sedangkan amal ibarat pengetahuan.Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dg buah dari pohon itu identik dg teknologi dan seni.Ipteks teknologi dan seni.Ipteks dikembangkan diatas nilai-nilai iman dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.saleh bukan kerusakan alam.

Page 40: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

..C.Tanggung jawab ilmuwan thd lingkungan.C.Tanggung jawab ilmuwan thd lingkungan. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang Manusia diciptakan sebagai mahluk yang

sempurna.Kesempurnaanya karena dibekali seperangkat sempurna.Kesempurnaanya karena dibekali seperangkat potensi.potensi yang paling utama adalah akal.a kal berfungsi potensi.potensi yang paling utama adalah akal.a kal berfungsi untuk berfikir,hasil pemikirannya adalah ipteks.untuk berfikir,hasil pemikirannya adalah ipteks.

Ilmu-ilmu yg dikembangkan atas dasar keimanan dan Ilmu-ilmu yg dikembangkan atas dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,akan memberikan jaminan ketaqwaan kepada Allah SWT,akan memberikan jaminan kemaslahatan umat manusia termasuk lingkungannya.Allah kemaslahatan umat manusia termasuk lingkungannya.Allah berjanji dlm firmanNya:”Allah akan mengangkat derajat orang-berjanji dlm firmanNya:”Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu (Al-Mujadalah,58;11).orang yang beriman dan berilmu (Al-Mujadalah,58;11).

Al-Gozali mengatakan keutamaan orang yg berilmu sbb; Al-Gozali mengatakan keutamaan orang yg berilmu sbb;

Barang siapa berilmu,membimbing manusia dan memanfaatkan Barang siapa berilmu,membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain,bagaikan matahari dan minyak kasturiilmunya bagi orang lain,bagaikan matahari dan minyak kasturi

Kerusakan alam dan lingkungan adalh ulah manusia Kerusakan alam dan lingkungan adalh ulah manusia

sendiri.Mereka tidak menjaga amanat Allah sebagai kholifah yang sendiri.Mereka tidak menjaga amanat Allah sebagai kholifah yang bertugas untuk menjaga kelestarian alam ini.bertugas untuk menjaga kelestarian alam ini.

Page 41: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung

Benda-benda yg diolah secara kreatif Benda-benda yg diolah secara kreatif sehingga muncul keindahan itulah sehingga muncul keindahan itulah karya seni. Seni yg lepas dari nilai-nilai karya seni. Seni yg lepas dari nilai-nilai ketuhanan tdk akan abadi krn ketuhanan tdk akan abadi krn ukurannya adalah hawa nafsu bukan ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal budi.Agama dan ilmu harus sejalan akal budi.Agama dan ilmu harus sejalan tdk boleh dipertentangkan.Memang tdk boleh dipertentangkan.Memang demikian adanya karena hakikat agama demikian adanya karena hakikat agama adalah membimbing dan mengarahkan adalah membimbing dan mengarahkan akal.akal.

Page 42: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung
Page 43: ETIKA IPTEKS Madah Ta’lim Agama  dan Etika  Islam Institut Teknologi  Bandung