ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA...
-
Upload
rika-setiawan -
Category
Documents
-
view
928 -
download
1
Transcript of ss4012-PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS TA’LIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA...
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MAJLIS TAKLIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN
TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN
Oleh
AHMAD ISTIKHORI NIM 102011023488
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H 2008 M
id4787171 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Karena
dengan berkat rahmat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW
Skripsi berjudul PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS
TALIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA
SELATAN ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1)
pendidikan agama pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak
kekurangan
Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
1 Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Ketua Jurusan Pendidikan Agama
2 Yang terhormat Dra Hj Sofiah MA selaku dosen pembimbing yang telah rela
menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan
memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi
ini
3 Yang terhormat BapakIbu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan
bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini
id4810375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
ii
4 Yang terhormat Bapak RW 01 Bapak RT 08 pimpinanpimpinan majelis talim
RW 01 serta warga RW 01 yang telah bersedia menerima dan memberikan
bantuannya kepada saya baik moril maupun materiil
5 Yang terhormat dan tercinta Ayahanda H Mamun Madany Ibunda Siti Anisah
kakak serta adik yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan motivasi dan
bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini
6 Yang terhormat teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi
dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis mudah-mudahan
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amien
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya
Jakarta 12 Februari 2007
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah3
C Metode Pembahasan5
D Sistematika Penyusunan6
BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN
KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama
1 Pengertian Pendidikan Agama 7
2 Tujuan Pendidikan Agama 9
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11
a Tujuan 11
b Materi 12
c Metode12
d Evaluasi13
iv
B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
1 Pendidik 20
2 Peserta Didik 22
3 Alat Pendidik 24
4 Lingkungan atau Masyarakat 25
D Kerangka Berfikir27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian29
B Tempat dan Waktu Penelitian29
C Populasi dan Sampel Penelitian29
D Instrumen Pengumpulan Data 30
E Metode Penelitian31
F Teknik Analisa Data32
BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49
B Saran-saran50
v
DAFTAR PUSTAKA51
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Karena
dengan berkat rahmat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW
Skripsi berjudul PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MAJELIS
TALIM KAUM IBU RW 01 KELURAHAN TEGAL PARANG JAKARTA
SELATAN ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1)
pendidikan agama pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak
kekurangan
Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak-banyak terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
1 Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Ketua Jurusan Pendidikan Agama
2 Yang terhormat Dra Hj Sofiah MA selaku dosen pembimbing yang telah rela
menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan
memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi
ini
3 Yang terhormat BapakIbu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan
bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini
id4810375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
ii
4 Yang terhormat Bapak RW 01 Bapak RT 08 pimpinanpimpinan majelis talim
RW 01 serta warga RW 01 yang telah bersedia menerima dan memberikan
bantuannya kepada saya baik moril maupun materiil
5 Yang terhormat dan tercinta Ayahanda H Mamun Madany Ibunda Siti Anisah
kakak serta adik yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan motivasi dan
bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini
6 Yang terhormat teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi
dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis mudah-mudahan
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amien
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya
Jakarta 12 Februari 2007
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah3
C Metode Pembahasan5
D Sistematika Penyusunan6
BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN
KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama
1 Pengertian Pendidikan Agama 7
2 Tujuan Pendidikan Agama 9
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11
a Tujuan 11
b Materi 12
c Metode12
d Evaluasi13
iv
B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
1 Pendidik 20
2 Peserta Didik 22
3 Alat Pendidik 24
4 Lingkungan atau Masyarakat 25
D Kerangka Berfikir27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian29
B Tempat dan Waktu Penelitian29
C Populasi dan Sampel Penelitian29
D Instrumen Pengumpulan Data 30
E Metode Penelitian31
F Teknik Analisa Data32
BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49
B Saran-saran50
v
DAFTAR PUSTAKA51
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
ii
4 Yang terhormat Bapak RW 01 Bapak RT 08 pimpinanpimpinan majelis talim
RW 01 serta warga RW 01 yang telah bersedia menerima dan memberikan
bantuannya kepada saya baik moril maupun materiil
5 Yang terhormat dan tercinta Ayahanda H Mamun Madany Ibunda Siti Anisah
kakak serta adik yang telah mencurahkan kasih sayang memberikan motivasi dan
bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini
6 Yang terhormat teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi
dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis mudah-mudahan
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amien
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya
Jakarta 12 Februari 2007
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah3
C Metode Pembahasan5
D Sistematika Penyusunan6
BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN
KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama
1 Pengertian Pendidikan Agama 7
2 Tujuan Pendidikan Agama 9
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11
a Tujuan 11
b Materi 12
c Metode12
d Evaluasi13
iv
B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
1 Pendidik 20
2 Peserta Didik 22
3 Alat Pendidik 24
4 Lingkungan atau Masyarakat 25
D Kerangka Berfikir27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian29
B Tempat dan Waktu Penelitian29
C Populasi dan Sampel Penelitian29
D Instrumen Pengumpulan Data 30
E Metode Penelitian31
F Teknik Analisa Data32
BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49
B Saran-saran50
v
DAFTAR PUSTAKA51
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah1
B Pembatasan dan Perumusan Masalah3
C Metode Pembahasan5
D Sistematika Penyusunan6
BAB II KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS DAN
KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama
1 Pengertian Pendidikan Agama 7
2 Tujuan Pendidikan Agama 9
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama11
a Tujuan 11
b Materi 12
c Metode12
d Evaluasi13
iv
B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
1 Pendidik 20
2 Peserta Didik 22
3 Alat Pendidik 24
4 Lingkungan atau Masyarakat 25
D Kerangka Berfikir27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian29
B Tempat dan Waktu Penelitian29
C Populasi dan Sampel Penelitian29
D Instrumen Pengumpulan Data 30
E Metode Penelitian31
F Teknik Analisa Data32
BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49
B Saran-saran50
v
DAFTAR PUSTAKA51
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
iv
B Majelis Talim Sebagai Lembaga Pendidikan non Formal13
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
1 Pendidik 20
2 Peserta Didik 22
3 Alat Pendidik 24
4 Lingkungan atau Masyarakat 25
D Kerangka Berfikir27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian29
B Tempat dan Waktu Penelitian29
C Populasi dan Sampel Penelitian29
D Instrumen Pengumpulan Data 30
E Metode Penelitian31
F Teknik Analisa Data32
BAB IV HASIL PENELITIAN A Profil Tiga Majelis Talim34
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan di Tiga Majelis Talim37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan49
B Saran-saran50
v
DAFTAR PUSTAKA51
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
v
DAFTAR PUSTAKA51
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi kehidupan manusia selalu mengalami
perubahan baik dari segi ekonomi moralitas serta gaya hidup Perubahan-perubahan
itu terjadi akibat banyaknya tuntutan dan keinginan baik dari lingkungan keluarga
maupun dari pihak luar Semakin besar tuntutan atau keinginan tersebut semakin
besar pula perubahan watak yang dimiliki seseorang sehingga membawa seseorang
kepada kehidupan sosial yang berdampak positif seperti perkembangan teknologi
semakin cepat peningkatan dibidang ekonomi peningkatan dibidang pendidikan dan
sebagainya Di samping itu pula ada yang berdampak negatif sperti perubahan watak
seseorang yang penuh dengan kekerasan kekejaman dan kebengisan
Kesemuanya ini telah membawa kepada pergeseran tata nilai yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa itu sendiri yang bersifat ramah tamah gotong royong dan
sebagainya Pergeseran tata nilai dalam kehidupan manusia ini sebagai salah satu
akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara konkrit perubahan
dan pergeseran itu membawa pada perilaku hidup umat yang mengejar kehidupan
dunia sampai tidak menghiraukan halal dan haram sehingga melupakan
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan manusia
Untuk mengatasi hal serupa di atas perlu adanya pembinaan pengetahuan di
bidang agama yang dapat meredam sikap emosional yang berdampak pada dekadensi
id4829671 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
2
moral Untuk mengatasi gejala tersebut maka pendidikan agama dan kegiatan-
kegiatan yang bernuansa keagamaan secara umum adalah hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan jiwa manusia dan membentuk kepribadian yang baik dan
mulia terutama pendidikan dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bernuansa Islam
A Qodry Azizi mengatakan
Berbicara mengenai pendidikan khususnya pendidikan agama saat ini dengan
memasuki abad 21 atau milenium ketiga dan era globalisasi atau pasar bebas
terjadi dua hal yang paradoks atau bertentangan Satu sisi keadaan masyarakat
kita sedang bobrok yang tidak lepas dari kegagalan pendidikan bangsa (bukan
hanya pendidikan di sekolah) Sisi lain tantangan hari esok sangat berat yang
mengharuskan kondisi kebangsaan kita harus fit sekaligus juga mempunyai
kemampuan lebih atau tambahan untuk mampu bersaing dalam era tersebut1
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi M Ngalim
Purwanto mengatakan Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan2
Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian majelis talim dapat dijadikan
sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis sekaligus berfungsi
1 A Qodri A Azizy Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial (Semarang Aneka
Ilmu 2003) Cet Ke-2 hal60 2 M Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung Rosda Karya 1992)
cet Ke-5 hal 36
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
3
sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan manusia maka
selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian dan
dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus
memiliki kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin
global dan maju
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui kegiatan pengajaran baik pendidikan formal atau non formal yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat Majelis talim merupakan pendidikan non formal
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
Penulis mengadakan penelitian kepada tiga majelis talim yang dilaksanakan di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan yang penulis masukkan dalam skripsi
yang berjudul Pendidikan Agama Islam dalam Majlis Talim Kaum Ibu di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
Alasan penulis memilih judul tersebut adalah karena keadaan masyarakat di RW
01 yang padat penghuni baik dari penduduk asli maupun pendatang dari berbagai
daerah sehingga terbentuklah masyarakat dengan karakter yang plural Sehingga
meimbulkan berbagai problematika yang kompleks Dengan demikian penulis ingin
mengetahui dampak positif dari pendidikan agama yang dilaksanakan di tiga majelis
talim tersebut
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
4
B Pembatasan dan Perumusan Masalah
1 Pembatasan Masalah
Untuk permasalahan di atas penulis membatasi konsep-konsep yang
tercantum dalam judul skripsi agar dapat menghasilkan pembahasan yang
sistematis terarah dan jelas Penulis membatasi persoalan yang akan dibahas
sebagai berikut
a Pendidikan agama yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
majelis talim seperti fiqih al-Quran dan penanaman aqidah yang
diadakan setiap satu minggu sekali sehingga dapat diketahui dampak
positif dari kegiatan tersebut
b Majelis talim yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah tiga majelis
talim yang ada di RW 01 khusus kaum ibu diantaranya Majlis
Talim Himmatun Nisa di Jl Mampang Prapatan XI Gg U RT 01001
No 14 Majlis Talim Darul Hikmah al-Madaniyah di Jl Mampang
Prapatan XII RT 0801 No 8 B dan Majlis Talim Nurul Huda di Jl
Mampang Prapatan XIII RT 00601 No 5 C
c Kaum ibu yang dimaksud di sini adalah khusus kaum ibu yang
mengikuti pengajian di majelis talim agar orang tua khususnya kaum
ibu menyadari betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan
agama yang ditekankan pada pendidikan akhlak (moral) untuk
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
5
membina anak-anaknya dalam keluarga menuju jalan yang diridhoi
Allah
2 Perumusan Masalah
Bebarapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pendidikan Islam di RW
01 adalah sebagai berikut
a Faktor ibu-ibu pengajian yang senantiasa sibuk dengan urusan rumah
tangganya
b Faktor tema pengajian yang membuat ibu-ibu tertarik untuk
mengikutinya
c Faktor waktu dan tempat yang variatif
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanan Pendidikan Agama Islam
dalam kegiatan majelis talim kaum ibu yang dilaksanakan di RW 01
Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan
C Metode Pembahasan
Pembahasan masalah ini didasarkan pada informasi dan data melalui penelitian
deskriptif analisis yaitu dengan persentase gambaran tentang beberapa majelis talim
yang ada di RW 01 yang jamaahnya terdiri dari kaum ibu serta penulis mengadakan
observasi langsung di lapangan dimana penulis akan mengumpulkan data dan
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
6
informasi dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas kegiatan
tersebut
D Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis bagi menjadi 5 (lima) bab yang
akan diuraikan sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah pembatasan dan perumusan
masalah metode pembahasan dan sistematika penyusunan
Bab II Merupakan uraian tentang kajian pustaka dan kerangka berfikir yang
penulis bagi menjadi empat sub bab antara lain Pendidikan Agama
Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal aspek-
aspek pendidikan dalam majelis talim dan kerangka berfikir
Bab III Metodologi penelitian yang terdiri atas tujuan penelitian tempat dan
waktu penelitian populasi dan sampel penelitian instrumen
pengumpulan data metode penelitian dan teknik analisis data
Bab IV Hasil penelitian meliputi profil tiga majelis talim dan analisa data
Bab V Kesimpulan dan saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORITIS
DAN KERANGKA BERFIKIR
A Pendidikan Agama Islam
1Pengertian Pendidikan Agama
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses pembimbingan
pembelajaran dan atau pelatihan terhadap anak generasi muda manusia agar
nantinya bisa berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya
dengan sebaik-baiknya Dengan demikian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
proses pembimbingan pembelajaran atau pelatihan agar mausia menjadi muslim atau
orang Islam1
Dalam merumuskan pengertian pendidikan Islam para ahli berbeda pendapat
Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian Pendidikan Islam (al
Tarbiyah al Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
berbahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna akhlaknya teratur
pikirannya halus perasaannya mahir dalam pekerjaannya manis bahasanya baik
lisan atau tulisan2
1 Muhaimin etal Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya Karya Abditama) hal 6 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994 cet ke-1 hal4
id4852375 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
8
Marimba juga memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam3
Menurut Musthafa al Ghulayaini pendidikan Islam adalah Menanamkan
akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasihat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
(meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan dan
cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air4
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas maka berarti pendidikan Islam
adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukkan akhlak atau
kepribadian sehingga pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang
dapat menempuh kehidupan yang bahagia di dunia dan kehidupan akhirat serta
terhindar dari siksaan yang maha pedih
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi
Sebagaimana firman Allah
Ύϴ˴ϧ˸ΪϟϦ˴ϣ˶Ϛ˴Β˴ϴ˸μ˶ϧ˴β˴Ϩ˸Η˴ϻ˴ϭ˴ Γ˴ή˴Χ˶Ϸ˴˸έ˴ΪϟͿ˵Ϛ˴ΗϤ˴ϴ˸ϓ˶ ώ˶Θ˴Α˸ϭ˴κμϘϟ
3 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal4 4 Djamaludin etal Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung CV Pustaka Setia 1999)
cet ke-2 hal 9
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
9
Dan carilah dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS Al-Qashash28 77) Jadi Pendidikan Islam bukan pendidikan duniawi saja individual saja atau
sosial saja juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek material
Keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan
Islam5
Oleh karena itu di dalam kehidupan bermasyarakat agama adalah hal yang
sangat penting dengan beragama hak-hak sebagai manusia terlindungi dari hal-hal
yang mengganggunya serta memberikan keamanan dan kedamaian dalam
menjalankan roda kehidupannya Keberadaan agama di sini tentunya memiliki fungsi
dalam masyarakat Dalam fungsinya tersebut agama memiliki dan memuat nilai-nilai
serta norma tertentu pada saat yang bersamaan mengatur pula hidup manusia baik
secara vertikal maupun horizontal
Pendidikan Islam memiliki urgensi bagi terciptanya rumah tangga masyarakat
dan generasi yang muslim Perhatian Islam terhadap manusia baik laki-laki maupun
perempuan sama yaitu memerintahkan kepada mereka untuk beribadah taat kepada
Nya serta menjauhi larangan-Nya
2 Tujuan Pendidikan Agama
5 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam (Jakarta Friska Agung Insani 2003) cet ke-2
h 154
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
10
Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai dan sekaligus merupakan
pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang dilakukan
Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah Mengembangkan manusia yang
baik yang beribadah dan tunduk kepada Allah serta mensucikan diri dari dosa 6
Menurut Zakiyah Darajat ada beberapa tujuan pendidikan yaitu
1 Tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain
2 Tujuan akhir yaitu insan kamil yang akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam
3 Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal
4 Tujuan operasional yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu7
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup yang digariskan al Quran Al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama adalah beribadah dan taqorrub kepada
Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat
Sebagaimana firman Allah
ϥ˶ϭ˸Ϊ˵Β˵ό˸ϴ˴ϟ˶ϻ˶β˴ϧ˸Ϲ˶˸ϭ˴ϦΠ˶ϟ˸Ζ˵Ϙ˸Ϡ˴Χ˴Ύϣ˴ϭ˴ΕΎϳέάϟ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku (Adz-Dzariyaat51 56)
6 Hery Noer Aly etal Watak Pendidikan Islam hal 152 7 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara Mei 1996) cet ke-3 hal
29-33
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
11
Tujuan penciptaan manusia menurut ayat tersebut hanyalah untuk beribadah
kepada Allah Inilah tujuan utama manusia yakni beribadah karena ibadah itu
meliputi berbagai sikap dan perbuatan Dalam hal ini menuntut ilmu pun suatu hal
yang termasuk ibadah kepada Allah Tanpa ilmu manusia tidak akan mengetahui
Tuhan hakikat dan keberadaan Nya
Menurut Mustofa Amin sebagaimana yang dikutip Ramayulis bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat8
Abdullah Fayad menyatakan bahwa pendidikan Islam mengarah pada 2 (dua)
tujuan9
1 Persiapan untuk hidup akhirat
2 Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menunjang kesuksesannya hidup di dunia
Ringkasnya tujuan pendidikan Islam ini adalah untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berilmu baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu umum Dengan
ilmu tersebut mereka bisa menjadi insan paripurna yang taqarrub kepada Allah dan
bisa mencapai kebahagiaan dunia akhirat
3 Komponen-komponen Pendidikan Agama
a Tujuan
8 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 25 9 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 26
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
12
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa tujuan pendidikan agama
pada intinya adalah mencari kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
Begitu pula halnya dengan tujuan pendidikan non formal seperti majelis talim
adalah untuk memasyarakatkan ajaran Islam yang pada dasarnya intinya juga
sama yaitu mencari kebahagiaan dunia akhirat
Pendidikan non formal seperti majelis talim merupakan sarana dawah
atau tabligh yang bercorak Islami serta mempunyai peran sentral pada
pembinaan dan peningkatan kwalitas hidup umat Islam sesuai tuntutan dan
tuntunan ajaran Islam Dengan adanya majelis talim ini masyarakat dapat lebih
menghayati memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan lebih
berarti atau bermakna
b Materi
Pada lembaga pendidikan formal (sekolah) materi sudah ditentukan oleh
pemerintah melalui kurikulum pendidikan GBPP Lain halnya pada lembaga
pendidikan non formal seperti majelis talim materi ditentukan oleh pimpinan
majelis talim itu sendiri disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat D
iantaranya pemberantasan buta huruf al-Quran penanaman aqidah fiqih serta
hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat
c Metode
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
13
Metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu Metode
pengajaran ajaran Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan agama Islam sehingga dapat dipahami murid secara sempurna
Mengenai metode mengajar di lembaga pendidikan Islam seperti majelis
talim lazimnya digunakan metode-metode ceramah dan tanya jawab dan
peragaan yang biasanya disampaikan oleh UstadzUstadzah dan para Kiyai
Metode ceramah tanya jawab dan peragaan sangat tepat dipakai di majelis
talim karena untuk memberikan pengertian agama misalnya tentang
bagaimana cara wudhu yang baik Seorang guru atau kiyai harus memberikan
uraian panjang lebar mengenai rukun wudhu syarat wudhu atau sunat wudhu
sekaligus seorang guru atau ustadz harus mendemonstrasikan atau
memperagakan cara wudhu yang baik di depan para jamaahnya sehingga para
jamaah dapat memahami betul apa yang diajarkan guru tersebut
d Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai Penilaian
dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan
nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan10
Penilaian dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai
yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai
10 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam hal 97
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
14
B Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh sebab itu pada saat ini ada
istilah pendidikan berlangsung sepanjang hayat Manusia diperintahkan untuk
menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat Sebagaimana hadits Nabi SAW yang
berbunyi
Ϊ˶Τ˸Ϡϟϰ˴ϟ˶Ϊ˶Ϭ˸Ϥ˴ϟ˸Ϧ˴ϣ˶Ϣ˴Ϡ˸ό˶ϟ˸ϮΒ˵Ϡ˵σ˸˵ Artinya Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat
Konsep pendidikan seumur hidup (Life Long Education) mulai dari masyarakat
melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No IVMPR1973 JO Tap MPR No
IVMPR1978 tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab IV bagian
pendidikan bahwa Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat Karena itu pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah11
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama maka lembaga
pendidikan yang bermunculan di masyarakat merupakan suatu hal yang sangat
mutlak keberadaannya Lembaga pendidikan Islam yang bermunculan di masyarakat
seperti majelis talim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat mengantisipasi
dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh pengaruh IPTEK
yang semakin maju
11 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) cet ke-1 hal 19
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
15
Menurut bahasa Majelis Talim berasal dari kata bahasa Arab yaitu dari kata
majlis yang artinya tempat duduk yang artinya tempat duduk dan talim yang artinya
pengajaran Jadi majelis talim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan
pengajian agama Islam Pengertian majelis lainnya adalah tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan semua kegiatan sehingga dikenal sebagai
majelis semua majelis syuro majelis hakim dan sebagainya 12
Sedangkan kata talim berasal dari akar kata ϋ˴ϠϢ˴ϳ˵ό˴ϠϢ˵Η˴ό˸Ϡ˶ϴ˸Ϥ˱Ύ yang berarti
mengajar13 Dari beberapa pendapat tentang definisi talim maka dapat disimpulkan
bahwa talim adalah suatu bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memberikan atau mengajarkan ilmu kepada orang lain14
Dari beberapa definisi talimmaka dapat disimpulkan bahwa talim adalah
bentuk aktif yang dilakukan oleh orang yang ahli dalam memberikan atau
mengajarkan ilmu kepada orang lain15
Pengertian majelis yang lainnya adalah Tempat berkumpulnya sekelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan sehingga dikenal sebagai majelis seperti
majelis syuro majelis hakim dan lain sebagainyasedangkan secara istilah pengertian
12 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim 1990 cet ke-2
hal 5 13 Asad M Kalali Kamus Arab Indonesia ( Jakarta Bulan Bintang 1987) cet ke-2 hal 8 14 Koordinasi Dawah Islam (KODI) DKI Jakarta Pedoman Majelis Talim hal 6 15 Muzayyin A Arifin Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet ke-1
hal 118
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
16
majelis talim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaan Islam16
Keberadaan majelis talim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan pengajaran
atau pengajian agama Islam Oleh karena itu majelis talim menjadi sarana dawah
pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Sedangkan yang dimaksud lembaga pendidikan Islam itu sendiri adalah wadah atau
sarana yang mengarahkan membimbing dan meningkatkan pendidikan peserta didik
melalui sistem pendidikan yang bernuansa Islam yang mengarah kepada manusia
berilmu serta berakhlak dan berkepribadian yang beriman dan bertaqwa
Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia cukup
banyak diantaranya
a Masjid ( surau langgar mushalla dan muanasah )
b Madrasah dan pondok pesantren
c Pengajian dan penerangan Islam (majelis talim)
d Kursus-kursus keislaman (training)
e Badan-badan pembinaan rohani
f Badan-badan konsultasi keislaman
g Musabaqoh tilawatil quran17
16 Zuhairini Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet ke-2 hal 76 17 Hamdani Ali Filsafat Pendidikan (Yogyakarta Kota Kembang 1987) h 203
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
17
Kalau kita membuka lembaran sejarah pendidikan Islam maka akan kita jumpai
lembaga atau institusi Pendidikan Islam yang berjenis-jenis macamnya semenjak
Nabi Muhammad mendawahkan Islam secara aktif di Mekkah sampai periode abad
ke-8 H telah berdiri dan berkembang lembaga pendidikan Islam antara lain
a Lembaga pendidikan rumah Dacircr al-Arqam
b Lembaga pendidikan masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan
sistem halaqah
c Lembaga pendidikan al-Kuttab
d Lembaga pendidikan Madrasah yakni madrasah an-Nizamiyah
e Madrasah annashiriyah madrasah Al-Qumhi As-Safiiyah An-Nuriyah
(Syiria) madrasah al-Kamiliyah (Mesir) madrasah addahiliyah
f Lembaga pendidikan Zawiyah suatu tempat belajar di masjid
Lalu pengertian Zawiyah ini meluas sehingga dikenal sebagai tempat belajar yang
terpisah dari bangunan masjid yang hampir menyamai fungsi madrasah Akhirnya
berkembang pada abad ke 8 H di negara Maghribi (Afrika Utara) yang akhirnya
lembaga pendidikan ini berkembang dalam bentuk formal (Madrasah) semua
jenjang sampai dengan Universitas (al Jamiah) dan bentuk non formal (majelis
talim) dan pendidikan individual (langsung dengan guru atau ulama)18
Dalam era sekarang ini lembaga pendidikan Islam yang ada semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman
Terutama setelah adanya pemberian kesempatan untuk berkembang oleh pemerintah
18 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1994) cet ke-4 h 83-87
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
18
Indonesia dalam keikutsertaannya membina akhlak bangsa yang berkepribadian
Pancasila Selain itu juga diperkuat oleh peraturan perundang-undangan seperti UU
Pendidikan No IV1950 No XII1954 dan UU Pendidikan No I1989 dan berbagai
peraturan yang mengatur lembaga-lembaga pendidikan Islam
Penyelenggaraan majelis talim berbeda dengan peyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya seperti pesantren dan madrasah baik menyangkut sistem materi
maupun tujuannya Menurut penulis pada majelis talim ada hal-hal yang
membedakan dari yang lain yaitu
a Majelis talim adalah lembaga pendidikan non formal Islam
b Pengikut atau pesertanya disebut jamacircah (orang banyak) bukan pelajar atau
santri Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis talim tidak merupakan
kewajiban sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah
c Waktu belajar berkala tetapi teratur tidak setiap hari sebagaimana halnya
sekolah dan madrasah
d Tujuannya yaitu untuk memasyarakatkan ajaran Islam
Kemunculan majelis talim di kota-kota besar antara lain faktor keresahan dan
kegelisahan yang terjadi akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang kurang baik
sehingga menimbulkan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat
Majelis talim merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sebagai
wadah belajar bersama mengenai berbagai masalah keagamaan Pertumbuhan dan
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
19
perkembangan majelis talim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas lagi yaitu usaha untuk memecahkan masalah-
masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia
Majelis talim adalah lembaga pengajian dan pengajaran agama Islam yang
mensyaratkan adanya
a Badan yang mengurusi sehingga kegiatan talim tersebut berkesinambungan
b Guru ustadz muballigh baik seorang atau lebih yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan
c Peserta atau jamaah yang relatif tetap
d Kurikulum atau materi pokok yang diajarkan
e Kegiatannya dilaksanakan secara teratur dan berkala
f Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakannya19
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa majelis talim sebagai
lembaga pendidikan agama non formal merupakan wadah bagi penerapan konsep
pendidikan minal mahdi ilal lahdi yaitu pendidikan seumur hidup dan merupakan
sarana bagi pengembangan gagasan pembangunan berwawasan Islam Sebagai media
silaturrahmi majelis talim merupakan wahana bagi persemaian persaudaraan Islam
(ukhuwah Islamiyah) yang di dalamnya mengandung konsep Islam tentang
persaudaraan antar bangsa dan persaudaraan antar sesama umat manusia
19 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 89-91
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
20
Dengan demikian majelis talim sebagai lembaga pendidikan agama non formal
adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah Islamiyah yang dapat mengembangkan
kegiatan yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam
rangka membentuk masyarakat yang bertqwa kepada Allah SWT
C Aspek-aspek Pendidikan Dalam Majelis Talim
Aspek menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Segi pandangan
(sesuatu hal atau peristiwa dan sebagainya) pandangan terhadap bagaimana
terjadinya sesuatu peristiwa dari permulaan sampai akhirnya20
Aspek-aspek pendidikan dalam majelis talim yang dimaksudkan penulis di sini
adalah aspek pendidikan agama yang lebih menekankan pada proses pendidikan
agamanya antara lain
1 Pendidik
Pendidik adalah orang yang sangat berjasa dan memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan Sebagai pengemban amanah seorang pendidik khususnya di
bidang agama haruslah orang yang memiliki pribadi yang shaleh Hal ini merupakan
konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak didiknya menjadi anak
shaleh 21
20 WJS Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia bagian 1 (Jakarta Balai Pustaka
1966) cet ke-4 hal 63 21 M Arifin Filsafat Pendidikan Islam h 91
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
21
Al Ghazali berpedapat istilah pendidik dengan berbagai cara seperti al-
muallim (guru) al-mudarris (pengajar) al-muaddib (pendidik) dan al-walid (orang
tua)22
Menurut al-Ghazali pula sebagaimana dikutip Mukhtar Seorang guru pendidik
agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati murid-
muridnya sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di bumi ini semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah
proses pembelajaran23
Oleh karena peran pendidik sangat berarti dan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam maka Islam sangat menghargai orang
yang berilmu dan mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga Peran orang
tua sangat berarti bagi anak didik untuk membantu dan membimbingnya dalam
mencapai tujuan hidupnya Untuk mendidik anak seseorang juga membutuhkan
bantuan orang lain seperti guru kyai dosen dan lain-lain yang sejenisnya tersebut
merupakan tenaga profesional yang ditujukan membantu orang tua dalam
membimbing dan memberi bantuan kepada anak didik guna mencapai
kedewasaannya
22 Zainuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali (Jakarta Bumi Aksara 1991) cet
ke-1 h 50 23 Mukhtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta CV Misaka Galiza
2003) cet ke 1 hal 93
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
22
Dalam pendidikan agama seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga menanamkan keimanan dalam jiwa peserta didik
membimbingnya agar taat menjalankan agama dan budi pekerti yang mulia Seorang
pendidik agama Islam juga harus memiliki jiwa pendidik menguasai ilmu pendidikan
agama Islam Selain itu guru agama harus bersifat ramah sabar ikhlas tegas adil
dalam bertindak dan sebagainya
Persyaratan tersebut tidak lain bertujuan agar para pendidik dalam memberikan
pendidikan tidak merugikan peserta didik dan tidak merugikan agama Secara tidak
langsung hal tersebut menunjukkan para pendidik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap peserta didik dalam mewujudkan tujuan pendidikan terutama dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam
2 Peserta didik
Al-Ghazali mempergunakan istilah anak didik dengan beberapa kata seperti
Al-shobiy (kanak-kanak) almutaallim (pelajar) tholibul ilmi (penuntut ilmu)24
Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan dalam proses pendidikan Pengajaran yang baik akan mampu menarik
minat si terdidik keluarga mereka dan apa yang hendak mereka lakukan di
masyarakat
Peserta didik merupakan orang yang memerlukan bantuan dan bimbingan Oleh
karena itu peran serta pendidik sangat diperlukan terutama bagi peserta didik yang
sedang dalam tahap perkembangan jasmani dan rohani Zuhairini mengatakan
24 Zaenuddin dkk Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali h 64
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
23
berkaitan dengan hal di atas Islam memandang bahwa seorang anak sejak lahir
telah memiliki pembawaan untuk beragama yaitu fitrah Fitrah itu akan berjalan ke
arah jalan yang benar bilamana mendapat pendidikan yang baik dan mendapatkan
pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya25
Dalam mencari nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan hidupnya peserta didik
memerlukan bantuan dari pendidik kerana manusia dilahirkan dalam keadaan lemah
Selain itu lingkungan peserta didik juga akan memberi warna terhadap nilai-nilai
pendidikan Islam peserta didik Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk
bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya Tetapi anak didik juga seorang
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secar fisik
maupun psikis Untuk itu pendidikan agama senantiasa memperhatikan manusia
sebagai faktor pendidikan agama di mana pendidikan agama tersebut diarahkan
untuk mendidik manusia berakhlak mulia sebagaimana fitrahnya sehingga dapat
mengetahui ajaran agama Islam dan pada akhirnya akan mampu menghindari diri dari
kemerosotan akhlak
Oleh karena anak sejak lahir sudah memiliki potensi beragama sehingga orang
tua perlu mendapat penambahan ilmu pengetahuan agama yang bisa didapat di
majelis talim agar orang tua khususnya kaum ibu dapat mengarahkan anak-anaknya
ke jalan yang diridhoi Allah SWT
25 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam (Surabaya Usaha Nasional 1981) cet ke
8 hal 27
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
24
3 Alat Pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses
pendidikan atau pembelajaran Secara harfiah alat berarti perantara atau penyalur
pesan atau informasi belajar Pengertian secara harfiah ini menunjukkan bahwa Alat
pendidikan agama Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber
atau penyalurnya yaitu guru kepada sasaran atau penerima pesan yaitu anak didik26
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan atau materi pendidikan agama
Islam sedangkan tujuan penggunaan alat pendidikan alat tersebut adalah agar proses
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berlangsung dengan baik 27
Adapun alat pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut
a Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif)
Zuhairini berpendapat bahwa alat pendidikan yang bersifat normatif
berfungsi preventif (pencegahan) dan refresif (reaksi setelah ada perbuatan)
Keduanya dapat bersifat positif maupun negatif 28
Alat pendidikan yang normativ yang preventif dan positif yaitu
keteladanan anjuran ajakan suruhan pengarahan dan pembiasaan Alat
pendidikan normativ yang preventif dan negatif yaitu contoh untuk dijauhi
peraturan yang memberi larangan dan pengawasan Selanjutnya alat pendidikan
normativ yang represif dan positif yaitu isyarat tanda setuju (anggukan) kata-
kata setuju puas pujian dan hadiah Yang termasuk alat pendidikan normatif
26 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 103 27 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 28 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
25
yang represif dan negatif yaitu isyarat tanda tidak setuju teguran ancaman dan
kecaman serta hukuman 29
b Alat Pendidikan yang bersifat materi
Dalam hal Alat pendidikan berupa materi Zuhairini berpendapat bahwa
Alat sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar mengajar ataupun alat
pengajaran Alat pendidikan yang bersifat kebendaan tersebut tidak terbatas
pada benda-benda yang bersifat konkret saja tetapi juga berupa nasihat
tuntutan bimbingan contoh hukuman ancaman dan sebagainya 30
Dalam pendidikan Islam alat atau pendekatan pendidikan yang utama adalah
teladan nasihat dan peringatan yang kesemuanya dapat digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi masing-masing Jadi alat atau pendekatan pendidikan adalah hal
yang sangat penting yang dapat menunjang berhasil atau tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan agama 31
4 Lingkungan atau Masyarakat
Dalam hal lingkungan atau masyarakat Muchtar berpendapat
Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya
membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang Seorang anak yang
tinggal dalam lingkungan yang baik maka ia juga akan tumbuh menjadi individu
yang baik Sebaliknya apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak
29 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 30 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28 31 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 29
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
26
akhlaknya maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik
pula32
Jadi lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan jiwa peserta anak didik dalam sikap akhlak dan perasaan agamanya
Untuk menghadapi pengaruh lingkungan yang negatif yang dapat
membahayakan akhlak dan moral ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain
1Perlu diadakan seleksi terhadap kebudayaan yang masuk agar unsur-unsur
negatif dapat dihindarkan
2Pendidikan agama Islam baik formal atau non formal perlu di intensifkan
3Perlu diadakannya biro konsultasi (konsultan) pendidikan yang bersifat
independen untuk membantu terwujudnya kualitas pendidikan yang
diharapkan
4Adanya Political Will dari pemerintah setempat yang mendukung misi
pendidikan yang lebih moralitas 33
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam
membuat karakter anak didik Mengambil yang positif dan menolak segala bentuk
kebudayaan yang negatif yang dapat merusak moral generasi penerus
32 Muchtar Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal 75 33 Zuhairani Metodologi Pendidikan Agama Islam hal 28
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
27
D Kerangka Berfikir
Ditinjau dari perkembangan manusia secara luas pendidikan pada dasarnya
tidak terbatas pada aspek tertentu Pendidikan akan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan sosial dan kebudayaan Dasar pendidikan yang penting adalah
long life education ( pendidikan seumur hidup )
Dalam pendidikan Islam pendidikan berlangsung seumur hidup yang dimulai
dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat Ini mengacu kepada pendidikan
formal dan nonformal Di mana pendidikan non-formal merupakan pendidikan
masyarakat luas khususnya dalam lingkungan masyarakat memiliki peranan dan
tanggungjawab terhadap Islam bagi anggota masyarakat Masyarakat hendaknya
biasa meyediakan berbagai faktor pendukung atau fasilitas dalam menggalakan
pelaksanaan ibadah bagi terlaksananya pendidikan Islam Fasilitas tersebut tidak
hanya fisik tetapi juga nonfisik Fasilitas yang dibutuhkan dapat diusahakan dengan
kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat Kerjasama ini dapat dilakukan
dengan dua jalan yaitu secara formal dan non-formal Adapun secara non-formal
pendidikan agama dilaksanakan di lingkungan keluarga dan masyarakat Wujud dari
pendidikan agama nonformal tersebut adalah pengajian atau penerangan Islam
(Majlis Talim)
Begitu pula dalam lingkungan masyarakat umum khususnya pada lingkungan
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan
yang penduduknya datang dari berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
28
berbeda Oleh sebab itu lembaga Majlis Talim sangant diperlukan untuk
terlaksananya penyelenggaraan pendidikan Islam guna membina mental dan moral
masyarakatnya yang diharapkan pada gilirannya nantiu masyarakat RW 01 dapat
menajadi masyarakat yang Islami atau paling tidak mengantisipasi dampak negatif
dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi Sehingga walaupun lingkungan
masyarakat kompleks dalam berbagai hal agamanya tetap eksis dalam kehidupan
mereka sehari-hari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam
majelis talim kaum ibu dalam pembinaan keluarga Untuk itu penulis ingin
mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis talim yang
terdapat di RW 01 Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01 karena para ibu-
ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural
B Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis talim
Nurul Yaqin majelis talim Raudhatul Jannah dan majelis talim As Shobirin di RW
01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari
2005
C Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian Kelompok besar obyek penelitian disebut
dengan populasi subyek atau populasi penelitian sedangkan bagian dari kelompok
id4873203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
30
yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample
penelitian1
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan
pendidikan agama Islam majelis talim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang
Tiga majelis talim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai
jumlah jamaah yang relatif Yaitu kurang lebih 150 orang sedangkan yang dijadikan
sampel adalah sebanyak 120 orang
D Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jamaah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan
Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk
1 Observasi
Dalam pengumpulan data penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga
penulis mendapatkan data yang lebih obyektif yaitu dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis talim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang
kondisi obyektif tiga majelis talim yaitu tentang keadaan guru anggota
majelis taklim dan kitab yang diajarkan
1 H Moh Ali Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung Angkasa 1993) cet ke 4
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
31
2 Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung
dengan pimpinan Majlis Talim
3 Angket
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk
mendapatkan jawaban dari responden Adapunj respondennya adalah sampel
yang terdiri dari jamaah Majlis Talim yang mengikuti pengajian di Majlis
Talim dan yang diteliti sebanyak 120 orang
E Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
1 Metode Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data atau
informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan
sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti
2 Metode penelitian lapangan yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di
RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
32
F Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan
deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh
kesimpulan
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis karena
data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif maka dengan
sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan Yang dianalisa adalah data tentang
kegiatan Majlis Talim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak
yang bersumber dari hasil observasi wawancara dan angket
Data kualitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka dengan cara menggunakan mengklasifikasikan mentabulasikan dan
selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk
memperoleh hasil penelitian Untuk data kuantitatif penulis menggunakan
perhitungan persentase dari hasil angket
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
33
RUMUS PERHITUNGAN
N0 Prosentase Penafsiran
01 100 Seluruhnya
02 90 - 99 Hampir seluruhnya
04 60 - 89 Sebagian besar
05 51 - 59 Lebih dari setengahnya
06 - 50 Setenganhnya
07 40 - 49 Hampir setengahnya
08 10 - 39 Sebagian kecil
09 1 - 9 Sedikit sekali
10 0 Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah
X = FN x 100
Keterangan
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan
Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu Bapak H Abdul
Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh warga setempat Penulis juga menguraikan hasil wawancara
kepada tiga pimpinan majelis talim serta menyebarkan angket kepada jamaah
kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01
A Profil Tiga Majelis Talim
1 Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya Luas daerahnya 15 Ha
dengan jumlah penduduk 1400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8
Rt
Batas-batas wilayahnya
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
id4891843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
35
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak seperti Senam
kesehatan untuk manula keterampilan memasak keterampilan menjahit kegiatan
kepemudaan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang
merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam
Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis
talim hampir setiap RT di RW 01 ada majelis talim Majelismajelis talim tersebut
lebih banyak dikelola oleh kaum ibu sehingga banyak aktivitasaktivitas majelis
talim yang diramaikankan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah yang lebih
banyak memiliki waktu luang Kegiatan majelis talim kaum ibu di RW 01 sifatnya
pengajian biasa yang tidak mengikat Pemberi materi terdiri dari para
UstadzUstadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini karena lokasi
penelitian dekat dengan rumah penulis
2 Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Talim
a Majelis talim Himmatun Nisa
Majelis Talim ini dipimpin oleh seorang Ustadzah yang bernama Ustadzah
HjKartini dengan jumlah jamaahnya lebih dari lima puluh orang Majelis Talim ini
terletak antara Rt 007 amp Rt 008 RW 01 Majelis talim Himmatun Nisa didirikan
pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf Kegiatan pengajian kaum ibu
ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran
sebagai berikut
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
36
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA
metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH Abdul Halim Husin
metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH Khazruni Ishaq MA dan
Ustadzah Hj Kartini metode yang digunakan adalah metode ceramah
Majelis talim kaum ibu Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda peringatan hari-
hari besar Islam ( Maulid Nabi Isra Miraj Muharam ) serta pengajian bulanan antar
Majelis talim RW 01 Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan
majelis talim dibantu oleh dua orang pengurus majelis talim yaitu Bapak Mardian
dan Bapak HMisan
b Majelis Talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah
Majelis talim ini dipimpin oleh Ustadzah Hj Umamah dengan jumlah
jamaahnya lebih dari 50 orang Majelis talim ini terletak diantara Rt 009 dan Rt 010
RW 01 Kelurahan Tegal Parang didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah
wakaf Kegiatan pengajian di majelis talim ini membahas tentang kajian Tafsir
Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs H Syarifuddin yang diadakan
setiap hari Selasa siang sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Quran
dipimpin langsung oleh ketua majelis talim ibu Ustadzah Hj Umamah yang
merupakan pengajian rutin setiap sore
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
37
Majelis talim Dacircrul Hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan-
kegiatan hari-hari besar Islam sperti peringatan maulid Nabi Muhammad saw Isra
Miraj dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jamaah majelis talim diantaranya
santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi
c Majelis Talim Nurul Huda
Majelis talim ini didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Ustdzah Hj Juriah
dan Ustadzah Hj Aisyah Ahmad dengan jumlah jamaah lebih dari 50 orang Majelis
talim ini terletak ditengah-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status
tanah wakaf
Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-
Quran kajian tafsir Jalalain kajian hadits kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf
Al-Quran yang dipimpin oleh Ustadzah Hj Juriah Majelis talim ini juga
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Isra
Miraj dan Muharram
B Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Talim
TABEL 1
Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 20 30 tahun 15 125
b 30 - 40 tahun 25 2083
c 40 - 60 tahun 65 5417
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
38
d Di atas 60 15 1250
Jumlah 120 10000
Dengan memperhatikan tabel I dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti
pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 5417 ini dapat
dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan
amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat begitupula responden yang berusia
3040 tahun ( 2083 ) Sedangkan responden yang berusia 2030 tahun ( 1250 )
ini dapat dianalisa walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi
mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan
usia tua
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban Frekwensi Persentase ( )
a SD 40 3333
b SMP 32 2667
c SMA 32 2667
d Perguruan Tinggi 16 1333
Jumlah 120 100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu
yang mengikuti pengajian di majlis talim frekwensi lebih besar adalah tingkat SD
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
39
dengan persentase 3333 namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian
kecil yang berpendidikan rendah akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam
mengikuti kegiatan di majlis talim ini Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang
lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di
majlis talim
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a 1 2 Tahun 5 417
b 2 3 Tahun 20 1667
c 3 4 Tahun 30 25
d lebih dari 4 Tahun 65 5417
Jumlah 120 100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar
lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 5417
Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jamaah yang mengikuti
pengajian sudah cukup lama Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik
karena dilihat dari table sedikit sekali jamaah yang lamanya 1-2 tahun dengan
persentase 417
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
40
TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ( )
a Tanya jawab 5 417
b Ceramah 85 7083
c Diskusi 0 0
d Ceramah amp Tanya jawab 30 25
Jawaban 120 100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi metode
yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 7083
Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu
usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih
banyak SD Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab
( 25 ) yang digunakan dalam pengajian ini
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 65 5417
b Tafsir Al-Quran 73 6083
c Tasawuf 0 0
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
41
d Hadits 27 225
Jawaban 120 100
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir
Al-Quran ( 6083 ) dan lebih dari ( 5417 ) ini dapat dianalisa bahwa sebagian
besar materi tafsir Al-Quran dan fiqih adalah materi yang memang dibutuhkan di
masyarakat saat ini khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan
langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan untuk
tetap menghadiri pengajian
TABEL 6
Ketertarikan jamaah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a UstdzUstadzahnya 45 3750
b Materinya 80 6667
c Metodenya 20 1667
d Jamaahnya 30 25
Jawaban 120 100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si
pendidik hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam
pengajian sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari
responden yang ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat
menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ingin menuntut ilmu 65 5417
b Memanfaatkan waktu Luang 8 667
c Mencari teman 15 1250
d Mencari pahala 73 6083
Jawaban 120 100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan
jamaah mengikuti pengajian adalah ingin menuntut ilmu (5417 ) dan ingin
mencari pahala ( 6083 ) Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa
menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin
menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
43
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Keinginan sendiri 115 9583
b Keluarga 2 167
c Teman 3 250
Jumlah 120 100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (
9583 ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar
keinginan sendiri Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang
peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Talim Sedangkan
sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (250 )
dan keluarga ( 167 )
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a ada 0 0
b Tidak ada 88 7333
c Biasa saja 32 2667
Jumlah 120 100
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
44
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7333 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan Ini dapat diperkirakan bahwa
lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian
Bigitu pula sebagian kecil responden (2667 ) menyatakan bahwa lingkungan biasa
saja ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam
Setelah Mengikuti Majelis Talim
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
1 Banyak bertambah 95 7917
2 Sedikit 15 1250
3 Tidak bertambah 0 0
4 Biasa saja 10 833
Jumlah 120 100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
45
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ()
a Papan tulis 40 3333 ()
b Speaker 0 0 ()
c Tidak Ada 80 6667 ()
Jumlah 120 100 ()
Memperhatikan pada tabel 11 dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (6667 )
responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang
dilaksanakan di Majlis Talim Hal ini dapat dianalisis tidak adanya kekurangan
dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong
sederhana dan mudah didapat sedangkan sebagian kecil (3333 ) yang menyatakan
kekurangan dalam alat pendidikan
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
46
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Suara kurang jelas 5 417
b Tidak ada 115 9583
c Kurang menguasai materi 0 0
Jumlah 120 100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (9583 ) responden
menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar Dan sedikit sekali (417 ) responden
yang menyatakan suara kurang jelas Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan
yang berarti dari faktor pengajar ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi
keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Talim
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Fiqih 50 4167
b Tafsir Al-Quran 54 4506
c Hadits 16 1333
Jumlah 120 100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi
oleh responden adalah materi tafsir Al-Quran (4504 ) dan materi fiqih (4167 )
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-
kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Ada 35 2917
b Tidak ada 18 15
c Kadang-Kadang 67 5583
Jumlah 120 100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan
pengajian lebih dari setengahnya (5583 ) responden menyatakan bahwa kadang-
kadang saja tanya jawab dilaksanakan dan sebqagian kecil dari responden (2917 )
menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Talim tersebut Hal ini dapat
dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh UstdzUstadzahnya karena kondisi jamaahnya yang
secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda karena perbedaan latar
belakang pendidikan
TABEL 15
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
48
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase ()
a Memiliki 85 7083
b Sebagian memiliki 25 2083
c Tidak memiliki 10 833
Jumlah 120 100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan
hal ini terbukti dengan persentase (7083 ) dengan demikian responden sangat
antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang
memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 2083 )
Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil dengan baik Hal
tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (7917) responden
menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah Hal ini
dapat diperkirakan karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit
sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin
bertambah setelah mengikuti pengajian sedangkan sebagian kecil (1250 )
responden menyatakan sedikit bertambah Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian
sebagian besar disenangi jamaah karena para ustadzUstadzahnya cukup menguasai
materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 6667 dari responden yang
ada Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan
membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam
pengajian didukung pula oleh UstdzUstadzahnya ( 3750 )
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan
oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang
dilaksanakan di majelis talim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut
A Kesimpulan
1 Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis talim RW 01
yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan
mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya hal
ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak
menimbulkan ketertarikan para jamaah yang dilihat dari persentase 6667
jamaah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam
pengajian
2 Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi
masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam
baik drai pengajar waktu lingkungan maupun alat-alat pendidikan
3 Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis
talim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jamaahnya
id4914687 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu
pengetahuan agama
c- Keteladanan ustadzustadzah
d- Materi yang menarik
B Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut
1 Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan
pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal
Parang dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan
ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi
negatif
2 Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat
hendaklah para UstadzUstadzah berperan aktif untuk membantu mencari
solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta
membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan
3 Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01
Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan
kegiatan-kegiatan di majelis talim yang dipimpin kaum ibu
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom
51
DAFTAR PUSTAKA
______________ Kapita Selekta Pendidikan Jakarta Bumi Aksara 1991 cetke-1
Ali H Muhammad Strategi Penelitian Pendidikan Bandung Angkasa 1993
cetke-4
Ali Hamdani Filsafat Pendidikan Yogyakarta Kota Kembang 1987
Aly Heri Noer Drs MA dan Drs H Munzier S MA Watak Pendidikan Islam
Jakarta Friska Agung Insani 2003 cetke-2
Arifin Muzayyin Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1994 cetke-4
Azizy A Qodri Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial Semarang
Aneka Ilmu 2003 cet ke-2
Djamaluddin Drs dan Drs Abdullah Aly Kapita Selekta Pendidikan Islam
Bandung CV Pustaka Setia 1999 cetke-2
Dradjat Zakiyah Dr Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1996 cetke-3
Kalali M Asad Kamus Arab Indonesia Jakarta Bulan Bintang 1987cetke2
Muhaimin Drs MA Ilmu Pendidikan Islam Surabaya Karya Abditama
Mukhtar Dr MPd Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta CV
Misaka Galiza 2003 cetke-1
Poerwadarminto WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I Jakarta Balai
Pustaka 1996 cetke-4
Purwanto Ngalim Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung Rosda Karya
1992 cetke-5
Ramayulis Dr MA Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994 cetke-1
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi JakartaCeqda 2007
Zainuddin Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali Jakarta Bumi Aksara1991
cetke-1
Zuahairini Sejarah Pendidikan Islam Jakarta Bumi Aksara 1995 cetke-2
id4937906 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom