Etika dan Moral dalam Bidang Kebidanan edit · PDF fileEtika dan Moral dalam Bidang Kebidanan...
Transcript of Etika dan Moral dalam Bidang Kebidanan edit · PDF fileEtika dan Moral dalam Bidang Kebidanan...
Etika dan Moral dalam Bidang Kebidanan
Pengertian Etika
Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam
hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan
didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan".
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah
disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak
(Jones, 1994)
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai:
YUNANI : Ethos, kebiasaan atau tingkah laku
INGGRIS : Ethis, tingkah laku/prilaku manusia yg baik > tindakan yg harus dilaksanakan
manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa:
ETIK adalah aplikasi dari proses & teori filsafat moral terhadap kenyataan yg sebenarnya.
Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar & konsep yg membimbing makhluk hidup
dalam berpikir & bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.
(Shirley R Jones- Ethics in Midwifery)
Teori Moral
Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk pemecahan
masalah-masalah etik.
KAPRODIFETypewriterHandout mahasiswa untuk kalangan sendiri
Terdapat beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral :
1. Menurut kamus lenqkap Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena).
Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak.
Akhlak dan budi pekerti
Kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat,
berani, disiplin, dll.
2. Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka).
Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-corak, maksud--
maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatan yang layak
dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah.
Lawannya amoral
Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik/benar itu lebih daripada yang
buruk/salah.
Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler. Moral
keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orang tinggal
mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.
Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya
bersifat duniawi semata-mata.
Bagi kita umat beragama, tentu moral keagamaan yang harus dianut dan bukannya moral
sekuler.
Karna etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik mencari
jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku
tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai
sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia. Dan
moral diartikan mengenai apa yang dinialinya seharusnya oleh masyarakat dan etik dapat
diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada profesi. Oleh karma itu etik profesi
sebaiknya jugs berbentuk normatif.
"Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuranukuran yang telah diterima oleh suatu
komunitas dan moral jugs bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada slam
pikiran" (Maman Rachman, 2004). Moral tidak hanya berhubungan dengan larangan
seksual, melainkan lebih terkait dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.
SISTEMATIKA ETIKA
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara lain:
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia
ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan
norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang
biasanya dikelompokkan menjadi-.
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi
manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan
teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan
antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia
sebagai pribadi,
Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi
Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapan MPR-RI No.VI/MPR/2001
tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan bangsa bersumber pada agama yang
universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan berbangsa
antara lain meliputi: Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan Pemerintahan, Etika Ekonomi
dan Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan,
Etika Kedokteran dan Etika Kebidanan.
FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg
merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan
apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis
suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk,
benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara
di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg
biasa disebut kode etik profesi.
HAK KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB
Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien
memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan
dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk
pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu
yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan
kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.
A. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan
tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan
keinginannya.
5. Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas
dan bayinya yang baru dilahirkan.
6. Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama
proses persalinan berlangsung.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.
9. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di
rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang
dider i tanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
10. Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya.
11. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
c. Alternatif terapi lainnya
d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
12. Pasien berhak men yetujui/mem berikan izin atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
13. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesuadah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
14. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
15. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
16. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit.
17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
18. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus
malpraktek.
B. Kewaiiban Pasien
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib
rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang
merawatnya.
3. Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melu