Etik dan Hukum DALAM pRAKTIK drg.ppsx

32

Click here to load reader

description

drg. Suryono

Transcript of Etik dan Hukum DALAM pRAKTIK drg.ppsx

Etik dan Hukum dalam Yankes

6/15/[email protected] Profesi dan Hukum dalam Pelayanan KesehatanDrg. Suryono,SH,MM,Ph.DPusat Mediasi Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, YOGYAKARTA6/15/[email protected] Praktik Kedokteran GigiATURAN HUKUM KEDOKTERANATURAN PENERAPAN KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI (KODEKGI)ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN (CODE OF PROF. CONDUCT)KEPATUTAN & KEPATUHAN TERHADAP NORMA YANG ADA DIDALAM MASYARAKAT6/15/[email protected] Profesi :Melatih kepekaan Tenaga Kesehatan Hati nuraniRefleksi pengembangan etika diriInti etika adalah terhadap pasien & teman sejawat

Etika Profesi Kesehatan suatu cabang dari etika yang berhubungan dengan masalah moral yang timbul dalam praktek pelayanan kesehatan, etika sebagai pedoman tenaga kesehatan untuk perperilaku thd orang lain6/15/[email protected]

ETHICS & Doctors : Noble ProfessionDr /Drg merupakan profesi mulia, berbasis pada ethics sebagai landasan moral dalam menjalankan pekerjaannya- noble professionNoble profession occupation BenefitProfit6/15/[email protected]

Pandangan masyarakat pada umumnyaPandangan keluarga pasien, Kesejawatan ( didalam dan antar ikatan profesi kesehatan)agamaMedia, budaya, sumber eksternal lain6/15/[email protected] Kaidah Dasar Moral Pelaksanaan Etik Profesi KesehatanMemberikan kebaikan (beneficence) pada setiap pasienTidak merugikan (non-maleficence) dan menghindari tindakan yang merugikan pasienMenghormati otonomi pasien dlm mengambil keputusan (primum non nocere)Keadilan (justice) sbg prinsip dalam pelayanan medis

6/15/[email protected] Landasan Etika Profesi Kesehatan di Indonesia

Kepentingan Kesehatan PasienOtonomiKerahasiaanKebaikan dan tidak bersifat mencelakakanKebenaranKeadilan6/15/[email protected] memahami etik kedokteranMembiasakan dokter dengan proses pengambilan keputusan etik Bertanggung jawabTidak asal menuruti kelaziman yang berlaku Selalu mengkaji keputusan yang akan diambil6/15/[email protected] Keputusan EtikMasalah yang dihadapi benar-benar masalah etikKonsultasikan dengan sumber kewenangan :Kode etikKebijakan ikatan profesiKolega yang berpengalaman dengan masalah yang samaPertimbangkan solusi alternatif berdasarkan :Prinsip dan nilaiKonsekuensi yang mungkin terjadiDiskusikan usulan solusi Buat keputusan dan lakukan segeraEvaluasi keputusan yang diambil6/15/[email protected]

Pelanggaran Etika profesi6/15/[email protected]

Pelanggaran Etika profesi

6/15/[email protected] Overlap etik dan hukum Etik Kode Etik ProfesiPerlu pembedaan pelanggaran etik dan pelanggaran hukumPelanggaran kode etik bukan merupakan pelanggaran hukumPelanggaran kode etik merugikan martabat ikatan profesi Pelanggaran kode etik bisa menjadi pintu masuk terjadinya pelanggaran hukum ethicolegal

6/15/[email protected] etik murni

Menarik imbalan tak wajarMengambil alih pasien teman sejawat tanpa persetujuanMemuji diri sendiriPelayanan diskriminatifMengabaikan kesehatannya sendiriTidak pernah mengikuti pendidikan kedokteranKolusi dengan perusahaan farmasi dan apotik

6/15/[email protected] etikolegalPelayanan kedokteran dibawah standarPenerbitan surat keterangan palsuMembocorkan rahasia kedokteranPelecehan seksualPelayanan tidak berbasis keilmuan kedokteranMembicarakan kejelekan teman sejawat lain pd pasien6/15/[email protected] mulia

BILA BANYAK NAKESMELANGGAR ETIKPekerjaan biasaAkan terdegradasikah profesi kita?6/15/[email protected] NakesMemiliki persyaratan / kualifikasi dan mempertahankannya:Memiliki Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktik Mematuhi Kode Etik ProfesiMematuhi Standar Profesi Mematuhi Standar Pelayanan dan SPO

Nakes bertanggungjawab SECARA PRIBADI atas kesalahan atau pelanggaran ketentuan-ketentuan di atasTATA HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIATempat Penyelenggara Layanan KesehatanHukum Umum(Lex Generalie)Hukum Khusus(Lex Speciale)PasienTenaga KesehatanBPJSDASAR HUKUM KHUSUS (LEX Specialis)

Diatur dalam aturan khususUndang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang KesehatanUndang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik KedokteranUndang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah SakitUU Tenaga Kesehatan UU KeperawatanPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/ Per/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga KesehatanPeraturan lainnya sebagai turunan atau atas perintah UU

23KognitifPsikomotorEtikaKompetensiKewenanganPendidikan/ Uji KompetensiPenugasan/Perijinan

Dasar Hukum Umum dalam Pelayanan Kesehatan (Lex generalie)KUHPerdata :Hub Dokter Pasien : Ps 1233 perikatan bersumber pada perjanjian maupun undang-undang Ps 1234 prestasi dalam perikatan berupa memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu Ps 1313, perjanjiansatu org atau lebih mengikatkan dirinya terhadap oranglain atau lebih Ps 1320, Syarat Syahnya Perjanjian; sepakat,cakap,suatu hal tertentu,suatu sebab yang halal Ps1354, zaakwaarneming secara diam-diam dan secara sukarela tanpa persetujuan dan sepengetahuannya berbuat utk org lain akan menimbulkan tanggungjawab hukum terhadap akibat yang timbul apabila ada kesalahan dalam pelaksanaan (contoh pada pasien kegawatdaruratan)

Dokter-Pasien : PersetujuanPerjanjianPerikatanHak dan Kewajiban Perikatan; Hubungan hukum; inspanning Verbintennis(upaya maksimal sesuai dg standar yg berlaku) atau Resultaat Verbintennis (Hasil/kepastian)Perikatan Nakes- pasien dari aspek Hk Perdata PerjanjianPersetujuanKomunikasi efektif Dokter-PasienPerikatanPrestasiMemberikan sesuatuMelakukan sesuatuPs 1234Tidak Melakukan sesuatuPs 1233UUPs 1313Ps1354,Ps 1320PERIKATAN HUBUNGAN TENAGA KESEHATAN DG PASIEN

Jenis Perikatan Nakes -PasienInspanning Verbintennis

Resultaat VerbintennisUpaya MaksimalHasilAda indikasi Asuhan KeperawatanTidak ada indikasi Asuhan Keperawatan

Perikatan Nakes -PasienPerjanjianUndang-undang WanprestasiPerbuatan Melanggar Hukum (PMH)ZaakwaarnemingAspek Hukum Hubungan Nakes-Pasien dan dasar pertanggungan jawab, bentuk gugatan perdata pasienPs 1233 Ps1354 Ps1365Wanprestasi1.Sama sekali tidak memenuhi prestasi2.Memenuhi prestasi tetapi terlambat3.Memenuhi ttp tidak sesuai dengan yang diperjanjikan4.Memenuhi prestasi tetapi yang tidak dibolehkanSetiap perbuatan melawan hukum yang oleh karenanya menimbulkan kerugian pada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu mengganti kerugianPs 1365 KUHPerdataPerbuatan Melanggar Hukum /PMH(onrechmatige daad)Bentuk PMH :Bertentangan dengan hak orang lainBertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiriBertentangan dengan nilai-nilai/norma kesusilaanBertentangan dengan keharusan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat

Syarat untuk dikatakan melakukan PMH :Ada perbuatan melanggar hukumAda kesalahan atau kelalaianAda kerugiaanAda hubungan kausal antara kesalahan dengan kerugian

Zaakwaarneming (Perikatan krn UU)Mengikatkan diri karena kewajiban hukum/UU (1354 BW), terbebani kewajiban hukum hingga orang yang diwakili kepentingannya dapat mengerjakan sendiri urusannya bila tidak dijalankan sebagaimana mestinya dan berakibat kerugian maka berhak atas ganti rugiZaakwarneming bukanlah penyebab malpraktik medis,ttp bila dalam pelaksanaanya terdapat penyimpangan dari SOP dapat berakibat malpraktikEx: pada tindakan kegawat daruratan pasien, dr/tenaga kesehatan wajib memberikan pertolongan dan biasanya tidak didahului oleh informed consent6/15/[email protected] memiliki KOMPETENSI2.Harus selalu menjaga kompetensinya dengan terus mengikuti pendidikan berkelanjutan3.Harus memiliki kewenangan (Izin)4.Harus memperbaharui Izin yang habis masa berlakunya5.Mematuhi Kode Etik Profesi6.Dalam menjalankan praktik harus selalu : A.Memenuhi standar yang berlaku B.Menjalankan prosedur Informed Consent C.Melaksanakan manajemen Rekam Medik D.Menjaga Rahasia E.Menghormati Hak-hak lain dari pasiennyaIMPLIKASI ETIK,DISIPLIN dan HUKUM dalam melakukan pelayanan thd pasien